eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Komunikasi Instruksional pada “Terapi Tingkah laku Operant Conditioning” bagi Anak Difable Mental Ringan dalam Penyesuaian Diri Maya Ulfa1, Pramono Benyamin2, S. Kunto Adi Wibowo3 Jurusan Ilmu Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Corresponding Author:
[email protected]
ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komunikasi instruksional melalui “Terapi Tingkah Laku Operant Conditioning” bagi anak difable mental ringan dalam penyesuaian diri di Yayasan Pendidikan Luar Biasa B.C.D. Nusantara Ber-asrama Depok yaitu mengenai proses pembelajaran yang dilakukan penerapi terhadap anak, baik dari
segi
aktivitas
kegiatan
terapi, metode, dan lingkungan belajarnya. Objek penelitian yaitu dua orang penerapi anak difable mental ringan, pemilik Yayasan Pendidikan Luar Biasa B.C.D Nusantara Ber-asrama Depok, dan seorang anak difable mental ringan. Untuk keabsahan data, maka dilakukan wawancara kepada dua orang psikolog dan seorang pakar komunikasi instruksional sebagai informasi ahli. Metode penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Instrumen utama penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan bantuan alat seperti kaset perekam dan kamera. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah observasi partisipatif, wawancara mendalam, studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan proses pengajaran dalam terapi tingkah laku operant conditioning dimulai
dengan
asesmen,
pengajaranbagi anak difable mental
ringan dilakukan secara pendekatan individual. Peran penerapi bagi anak difable mental ringan sangat penting dalam keberhasilan terapi tingkah laku operant conditioning. Metode yang digunakan adalah metode khusus difable mental, yaitu instruksi sistematis, instruksi dalam setting kehidupan nyata dengan materi sebenarnya, serta pengukuran tingkah laku fungsional dan dukungan terhadap tingkah laku positif. Evaluasi yang dilaksanakan dalam terapi tingkah laku operant conditioning bagi anak difable mental ringan dilihat dari tingkat perkembangan kemampuan fungsional, yang meliputi sensori motor, kreatifitas, interaksi sosial, dan bahasa.
Kata kunci: komunikasi instruksional, Operant Conditioning, Anak Difable, Penyesuaian Diri
1
Penulis Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping 2
Page 1 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
kebutuhan
PENDAHULUAN
untuk
memperbanyak
setiap manusia
kesenangan
adalah makhluk sosial yang selalu menjadi
penderitaan.
bagian dari suatu lingkungan. Manusia
(http://wsmulyana.wordpress.com)
Pada
dasarnya
dan
Menurut
hidup dalam suatu lingkungan yang setiap
mengurangi
pandangan
kaum
saling
behavioris seluruh perilaku manusia kecuali
lain. Dari
instink adalah hasil belajar. Belajar yang
proses interaksi itulah timbul suatu pola
dimaksud di sini adalah perubahan perilaku
kebudayaan
organisme khususnya dalam hal ini adalah
saat
saling
berinteraksi
mempengaruhi
satu
dan
dan
sama
tingkah
laku
sesuai
dengan sejumlah aturan dan nilai-nilai
manusia yang
yang ada. Di lingkungan manapun individu
pengaruh lingkungan
tersebut
berada,
ia
akan
dari
berhadapan
Berlandaskan hal tersebut maka
macam
para pengajar, instruktur, atau praktisi
dengan harapan dan berbagai tuntutan
dihasilkan
dari lingkungan yang harus
pendidikan
lainnya
di
lapangan
dipenuhinya. Di samping itu juga individu
menggunakan teori belajar behavioristik
memiliki kebutuhan,
sebagai salah satu dasar pijakan dalam
tuntutan
harapan
dan
di dalam dirinya yang harus
diselaraskan.
Karena
itu
setiap
individu dituntut untuk
saat
mengadakan
melaksanakan
kegiatan
instruksional
pendidikan. Kegiatan instruksional ini pada hakikatnya
adalah
bertujuan
untuk
berbagai penyesuaian tingkah laku supaya
membantu tercapainya perubahan perilaku
dapat
pada
menyelesaikan
persoalan
hidup
pihak
instruksional
sehari- hari. Gerald Corey dalam bukunya Teori
sasaran. ini,
Dalam
peran
kegiatan
komunikasi
menjadi sangat penting. Terapi tingkah laku menyakini
dan Praktek Konseling dan Psikoterapi, pandangan
bahwa segenap tingkah laku manusia itu
ilmiah tentang tingkah laku manusia. Dalil
dipelajari (learned), termasuk tingkah laku
dasarnya adalah bahwa tingkah laku itu
yang
tertib
yang
Artinya bahwa setiap tingkah laku manusia
akan
yang dipelajari maka juga dapat dihapus
yang
dari ingatan untuk kemudian digantikan
Behaviorisme
dan
dikendalikan
adalah
bahwa
suatu
eksperimen
dengan
cermat
menyingkapkan hukum- hukum
bahwa
behavioris
organisme
atau
mal-adaptif.
dengan tingkah laku adaptif yang diperoleh
mengendalikan tingkah laku. Kaum
menyimpang
meyakini
dilahirkan
dari pengalaman- pengalaman belajar. Pada terapi tingkah laku penerapi
tanpa
sifat-sifat sosial atau psikologis; perilaku
memainkan
adalah hasil pengalaman; dan perilaku
terarah
digerakkan
memperbaiki permasalahan tingkah laku
atau
dimotivasi
Maya Ulfa - Komunikasi Instruksional pada... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
oleh
perannya untuk
dapat
yang aktif dan membantu
Page 2 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
yang dihadapi pasiennya. Terapi tingkah
masalah dari tingkah laku sasaran baik
laku secara khas berfungsi sebagai guru,
kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan
pengarah, dan ahli dalam mendiagnosis
cara
tingkah laku yang mal-adaptif
instruksional
dalam
menentukan
penyembuhan
dan
prosedur-prosedur
yang
diharapkan,
mengarah pada tingkah laku yang baru dan adjustive
(dapat
sasaran
terapi
tingkah
diperhitungkan.
hubungan
berupa
komunikasi
penghapusan
hasil
pengalaman-pengalaman belajar baru yang adaptif. Tantangan besar dalam melakukan terapi tingkah laku ini salah satunya dapat
Keterlibatan
sangat
melakukan
belajar yang tidak adaptif dan pemberian
disesuaikan). (Corey,
2010: 202).
pelaksanaan
penerapi
kerja
yang
dalam laku
Dengan
ditemukan dalam menangani anak difable
ini
mental. Difable merupakan kata ganti dari
adanya
penyandang cacat. Kata yang merupakan
dan
singkatan dari bahasa Inggris Different
tentunya proses komunikasi yang baik, maka
Able People (orang dengan kemampuan
kegiatan terapi tingkah laku ini dapat
berbeda) ini diharapkan mampu merubah
diarahkan mencapai tujuan bersama.
image yang selama ini dilekatkan pada
Komunikasi
kooperatif
memang merupakan
penyandang cacat. Kata Difable sebagai
hal yang paling mendasar bagi manusia
pengganti
sebagai mahluk hidup. Manusia selalu
diperkenalkan pada masyarakat. Difable
melakukan interaksi komunikasi tidak hanya
mental merupakan suatu identifikasi pada
dengan sesama manusia
mahluk
individu yang mengalami hambatan dalam
tapi lebih dari itu manusia juga
fungsi kognitif sehingga mengalami masalah
melakukan komunikasi dengan diri sendiri,
belajar, komunikasi, kematangan sosial dan
dengan tuhan, dan alam semesta. Melalui
penyesuaian diri.
sosial,
sebagai
kata
cacat
belum
lama
proses komunikasi inilah, manusia berbagi Hal tersebut sayangnya tidak
informasi, perasaan, dan pengalaman secara terus menerus sampai terdapat kesepakatan atau hasil tertentu, yang disebut dengan efek
conditioning merupakan
suatu terapi yang diterapkan dalam sistem belajar
masih
rendahnya
persepsi
masyarakat
awam tentang anak difable sebagai salah
komunikasi. Operant
didukung oleh lingkungan sekitar karena
yang
dilakukan
dengan
menterjemahkan tujuan umum sasaran ke dalam tujuan berupa perubahan tingkah laku yang spesifik yang diinginkan sasaran, yang dimaksudkan untuk menemukan pemecahan Maya Ulfa - Komunikasi Instruksional pada... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
satu
jenis
konteks masih
anak
pendidikan tetap
saja
Ditambah masih negatif
berkelainan luar
dalam
biasa
menjadi
yang
masalah.
melekatnya perspektif
masyarakat
yang
memandang
ukuran keberhasilan seseorang dari hasil yang
dicapainya
bukan
dari
proses
Page 3 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
pencapaiannya, dan menganggap bahwa
dioptimalkan. Alasan khususnya adalah
difable
bahwa
adalah
orang-orang
yang
objek
pengamatan
peneliti
ini
tersisihkan
dan
dianggap
sebagai
berbeda dengan difable mental lainnya di
“golongan
kedua”
sehingga
perhatian
YPLB Nusantara Ber-Asrama. Selain karena
dari
keluarga
masyarakat
masih
Keterbatasan
yang
Nusantara Ber-Asrama, peneliti melihat
disandang difable, yang menghambatnya
sudut pandang yang menarik dari terapi
untuk berprestasi seperti anak-anak normal
operant conditioning yang diterapkan anak
dapat menimbulkan rasa rendah diri dan
difable mental tersebut.
terbilang
dan
sedikit.
ketergantungan
yang
mengganggu
ia adalah
tersebut
terkait
terlama
di
YPLB
PENJELASAN
penyesuaian diri anak tersebut. Munculnya permasalahan
siswa
Jourdan
(1984)
yang
dikutip
dengan
oleh Pawit M. Yusuf dalam bukunya
asumsi bahwa difable pada kenyataannya
Komunikasi Instruksional pernah berkata
banyak yang tidak mengalami kesulitan
bahwa
untuk meniti tugas perkembangannya,
pendidikan yang tidak berkaitan dengan
tanpa harus masuk sekolah khusus untuk
komunikasi”. Kita dapat melihat di sini
difable.
betapa komunikasi Metode-metode
Operant
“tidak
maka
YPLB
pencapaian
Nusantara
mencakup
perilaku-
perilaku
menyentuh hampir
semua kegiatan pendidikan. Karena itu,
conditioning yang digunakan di Asrama B.C.D
ada
kegagalan-kegagalan tujuan
dalam
pendidikan
sedikit
perkuatan positif, pembentukan respons,
banyak
perkuatan
pendidikan atau komunikasi instruksional.
intermiten,
penghapusan,
percontohan, dan token economy.
anak difable mental karena di YPLB
difable
Ber-Asrama
mental
terbanyak.
siswa
memilih
tingkat
difable
ini anak mampu diajak
berkomunikasi dengan baik sehingga proses wawancara antara peneliti dengan anak dapat berjalan dengan baik. Tidak hanya itu pertimbangan lainnya bahwa anak difable mental ringan memiliki hambatan penyesuaian
dalam
dirinya dan masih dapat
Maya Ulfa - Komunikasi Instruksional pada... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
komunikasi
mengubah
perilaku
sasaran
(edukatif).
dengan
mental ringan dengan pertimbangan bahwa pada
adalah
Kegiatan instruksional tidak hanya
menempati jumlah yang
Peneliti
oleh
Tujuan dari pendidikan
Peneliti memilih objek pengamatan
Nusantara
dipengaruhi
menyentuh
kelas-kelas
formal tapi juga
kelas-kelas informal. Sosiabilitas, walau sekecil apa pun, pada kelas informal tentu akan
tampak, bahkan hal ini bisa
diupayakan pengadaannya oleh seorang komunikator
dalam
pelaksanaan
instruksionalnya. Komunikator yang baik, atau lebih tepatnya seorang pelaksana instruksional yang baik seperti guru atau
Page 4 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
dosen, instruktur, para penyuluh lapangan
kurikulum yang khusus untuk anak difable
dan
mental yaitu kurikulum yang menekankan
siapa
saja
yang
pekerjaannya
menyampaikan informasi dengan tujuan
pada kemampuan- kemampuan
mengubah perilaku sasaran, mengetahui
sesuai
bahwa hubungan manusiawi yang akrab dan
Program pendidikan bagi siswa seperti ini
terbuka
perlu mengikuti tiga fitur, yaitu intruksi
dapat
menciptakan
komunikasi
tingkat
yang berhasil. Artinya bahwa komunikasi
sistematis,
yang
kehidupan
berhasil
itu dapat dicapai dengan
usia
instruksi nyata
praktis
kronologisnya.
dalam
setting
dengan
materi
dilakukannya pertemuan dengan intensitas
sebenarnya, serta Pengukuran tingkah laku
yang lebih lama dan lebih sering sehingga
fungsional dan dukungan terhadap tingkah
hubungan dapat menciptakan hubungan
laku positif.
dengan tingkat keakraban yang tinggi.
Berikut
Lingkungan merupakan bagian dari komponen sebagai
istruksional
yang berperan
metode-metode
dalam
operant conditioning yang dipaparkan Corey (2010;219-223), yaitu:
sumber belajar dimana dalam
mewujudkan hasil dari kegiatan belajar seorang
individu
akan
melalui
interaksi
memperolehnya
yang
dilakukannya
A. Perkuatan Positif Perkuatan positif pembentukan
merupakan
suatu
pola
tingkah
lingkungan tersebut. Dan
laku dengan memberikan ganjaran atau
memang sudah tidak asing lagi, bahwa
perkuatan segera setelah tingkah laku
lingkungan memang merupakan
yang diharapkan muncul.
dengan
elemen
Pemerkuat
yang tidak terpisahkan dengan komunikasi
positif merupakan cara yang ampuh
instruksional.
untuk mengubah
komunikasi berbicara faktor
Berbicara secara
otomatis
mengenai
lingkungan
mengenai kita
lingkungan turut
akan karena
mempengaruhi
efektifitas dari komunikasi instruksional. Pada
penelitian
tentang
tingkah
laku.
Penerapan pemberian perkuatan positif dalam psikoterapi
membutuhkan
spesifikasi
laku
tingkah
yang
diharapkan, penemuan apa yang dapat dijadikan
pemerkuat
komunikasi instruksional dalam “Terapi
untuk
Tingkah Laku Operant Conditioning” bagi
tentunya penggunaan perkuatan positif
anak difable mental ringan di Yayasan
secara
Pendidikan Luar Biasa B.C.D Nusantara
memunculkan
Ber-asrama
diinginkan.
Depok
ini,
metode
instruksional yang dimiliki lebih bersifat
individu
atau
yang tepat
sistematis
sasaran, dan
dilakukan
tingkah
guna
laku yang
B. Pembentukkan Respons
untuk
Dalam pembentukan respons, tingkah
memfasilitasi terjadinya integrasi dengan
laku sekarang secara bertahap diubah
spesifik.
Hal
ini
bertujuan
Maya Ulfa - Komunikasi Instruksional pada... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 5 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
dengan memperkuat unsur-unsur kecil dari tingkah laku baru yang diinginkan secara berturut-turut sampai mendekati tingkah
laku
akhir.
Pembentukkan
adatif tersebut. E. Pencontohan Bandura (1969) menyatakan bahwa belajar yang bisa diperoleh melalui
respons berwujud pengembangan suatu
pengalaman
respons yang pada mulanya terdapat
diperoleh secara tidak langsung dengan
dalam pembendaharaan tingkah laku
mengamati tingkah laku orang lain
individu. Perkuatan sering digunakan
berikut konsekuensi- konsekuensinya.
dalam proses pembentukkan respons
Kecakapan- kecakapan sosial tertentu
ini.
bisa didapatkan dengan cara mengamati
C. Perkuatan Intermiten Di samping membentuk perkuatanperkuatan bisa juga digunakan untuk memelihara tingkah laku yang sudah terbentuk. Untuk memaksimalkan nilai pemerkuat-pemerkuat, terapis harus memahami kondisi-kondisi umum di mana perkuatan-perkuatan muncul. Perkuatan dalam penjelasan pertama merupakan perkuatan yang diberikan secara terus menerus setiap kali sasaran memunculkan perilaku yang diharapkan, namun pada perkuatan intermiten perkuatan diberikan secara bervariasi kepada tingkah laku yang spesifik. Tingkah laku yang dikondisikan dengan perkuatan intermiten cenderung lebih bertahan lama dan tahan terhadap penghapusan dibandingkan dengan perkuatan yang diberikan terus menerus.
suatu
respons
tersebut
cenderung
menghilang. Dengan demikian, karena pola-pola tingkah laku yang dipelajari cenderung
melemah
dan
terhapus
setelah suatu periode, cara untuk menghapus tingkah laku yang maladatif
itu
orang-orang
pula
tertentu
yang menempati status yang tinggi dan dikagumi oleh pengamat. F. Token Economy Metode token economy dapat digunakan tingkah
untuk
laku
membentuk
apabila
pemerkuat-
pemerkuat lainnya yang dapat diraba sudah tidak berpengaruh. Melalui token economy tingkah laku yang layak misalnya logam
akan
diperkuat
sejumlah yang
dengan
kepingan uang
nantinya
dapat
ditukarkan dengan barang tertentu
adalah
American Association on
terus
menerus dibuat tanpa perkuatan, maka respons
atau
bisa
atau hak tertentu.
D. Penghapusan Apabila
model
langsung
dengan menarik
perkuatan dari tingkah laku yang mal-
Mental Retardation yang dikutip oleh Hallahan
Kauffman
(Mangunsong,2009:129) menjelaskan bahwa difable mental menunjukkan adanya keterbatasan dalam fungsi, yang mencakup fungsi intelektual yang di bawah
rata-rata,
dimana
berkaitan dengan keterbatasan pada dua atau lebih dari adaptif
Maya Ulfa - Komunikasi Instruksional pada... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
dan
keterampilan
seperti komunikasi,
Page 6 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
merawat diri sendiri, keterampilan sosial,
kesehatan
dan
Keunikan kasus dilihat dari aspek
keamanan,
fungsi akademis, waktu luang dll. Keadaan ini tampak sebelum usia 18
setting fisik dimana anak difable mental tersebut berada dalam sebuah sistem asrama. Anak didik mendapatkan pembelajaran dan
tahun.
bimbingan selama 24 jam penuh tidak Pedoman
diagnostik
difabel
seperti pembelajaran yang diberikan di
(
sekolah inklusif, konseling, terapi, maupun
1993:296) yaitu bila menggunakan tes
tempat lain yang hanya memiliki beberapa
IQ baku yang tepat, maka IQ 50 sampai
jam saja untuk
69 menunjukkan difabel mental ringan.
bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Pemahaman
bahasa
dalam hal ini adalah difable mental. Maka
cenderung terlambat pada berbagai tingkat,
dari itu pendidikan yang diberikan di YPLB
dan masalah kemampuan berbicara resmi
B.C.D
akan
sebagai pendidikan seumur hidup.
mental
ringan
menurut
dan
PPDGJ
penggunaan
mengganggu
perkembangan
memberikan
Nusantara
bimbingan
ber-asrama
dikatakan
kemandiriannya yang mungkin menetap sampai usia dewasa.
HASIL DAN KESIMPULAN Terapi
operant
merupakan sebuah
METODE PENELITIAN Objek penelitian yaitu dua orang
digunakan oleh
terapi
conditioning yang
banyak
para penerapi, karena
penerapi anak difable mental ringan,
jenis terapi ini adalah terapi yang paling
pemilik Yayasan Pendidikan Luar Biasa
mudah dilakukan
B.C.D
memberikan dampak
Nusantara
Ber-asrama
Depok,
dan
banyak
positif
bagi
dan seorang anak difable mental ringan.
perkembangan perilaku siswa
Untuk keabsahan data, maka dilakukan
siswa
wawancara kepada dua orang psikolog dan
menyimpang seperti Anak
seorang pakar komunikasi instruksional
Khusus (ABK). Prosedur terapi operant
sebagai informasi ahli.
conditioning baru dapat dilakukan setelah
Metode penelitian yang dipakai adalah studi
kasus.
Instrumen
utama
yang
mengalami
dilakukan asesmen
khususnya perilaku
Berkebutuhan
terlebih dahulu pada
sasaran. Setelah diketahui apa saja tingkah
penelitian ini adalah penelitian dengan
laku
menggunakan bantuan alat seperti kaset
(menyimpang) dari sasaran, maka dapat
perekam
dilanjutkan dengan eksekusi dari terapi
dan
kamera.
Teknik
(fungsional)
operant
observasi
disesuaikan antara macam masalah tingkah
mendalam, studi dokumentasi.
Maya Ulfa - Komunikasi Instruksional pada... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
wawancara
tersebut
maladaptif
pengumpulan data yang dipakai adalah partisipatif,
conditioning
yang
tentunya
laku yang dihadapi dengan jenis pemilihan
Page 7 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
terapi operant conditioning yang relevan.
tersebut diajarkan dengan bentuk terapi
Hasil terapi akan dievaluasi setiap periode
tingkah laku operant conditioning. Metode-
tertentu
metode
untuk
mengetahui
hasil
dari
Operant
conditioning
yang
penerapan terapi tersebut, dan kemungkinan
digunakan
di
pemilihan jenis terapi lain dari operant
Nusantara
mencakup
conditioning
pembentukan respons, perkuatan intermiten,
tersebut
yang
dianggap
akan lebih efektif..
penghapusan,
Terapi yang dilakukan bertujuan
Asrama
YPLB
B.C.D
perkuatan
positif,
percontohan,
dan
token
economy.
satu hal yaitu fokus pada kemampuan penyesuaian anak difable mental dengan cara melatih perilaku edukatifnya yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor, melalui pelatihan dari segi aspek kemampuan
Penyesuaian diri yang baik dapat dilihat melalui indikator-indikator yang pada
aspek
kemampuan
mental, yaitu mengikuti perintah sederhana. Anak difable mental cenderung sulit untuk
Harapannya
adalah
dengan
kemampuan penyesuaian diri yang baik anak
dapat
merespon
setiap
masalah dengan baik dan menemukan cara yang matang, sistematis dan terarah untuk menyelesaikan
hambatan
yang
terjadi
dalam hidupnya tanpa adanya gangguan perilaku. Seperti yang diungkapkan oleh Yusuf (2006: 57) bahwa siswa dengan hendaya perkembangan secara signifikan mempunyai kesulitan dalam kemampuan
oleh
penerapi
ataupun
pembimbingnya. Hal ini terlihat ketika anak diperintahkan untuk mengambil benda yang
Terkadang mereka merasa bingung ketika perintah disampaikan lebih dalam tiga kata. Anak difable mental terlihat malas untuk melakukan apa yang diperintahkan, padahal hal tersebut sering kali diakibatkan karena akan merasa
frustasi dalam memahami
maksud dari perintah yang disampaikan dalam kalimat yang sulit atau terlalu panjang meskipun juga bisa karena mereka sulit dalam memusatkan perhatian pada perintah yang disampaikan orang lain. Anak
fungsional. Aspek
disampaikan
ada di sekitarnya atau melakukan sesesuatu.
fungsional.
seorang
dalam kemampuan berbahasa pada difable
memahami perintah atau instruksi yang
fungsional.
terdapat
Permasalahan yang sering ditemui
kemampuan
fungsional
tersebut terdiri dari kemampuan berbahasa, gerak motorik, kegiatan hidup sehari-hari, keterampilan dasar kegiatan akademik, dan keterampilan
untuk
dapat
bermasyarakat.
Kemampuan
Maya Ulfa - Komunikasi Instruksional pada... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
hidup fungsional
memahami memberikan
dengan
perintah contoh
kesulitan diperkuat
dalam dengan
perilaku
yang
seharusnya. Penerapi di YPLB B.C.D. Nusantara
ber-asrama
biasanya
memberikan contoh tindakan yang dia perintahkan kepada anak untuk kemudian
Page 8 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
diikuti oleh anak tersebut. Anak akan
dan
belajar
melalui
cukup
dengan
mengamati
pengalaman
langsung
tingkah laku orang
melakukan baik,
toilet training dengan
mempersiapkan
makan secara mandiri,
makanan,
hingga
mencuci
lain. Dalam hal ini anak akan mengikuti
peralatan makan yang telah selesai dipakai
apa yang dicontohkan oleh penerapi karena
dapat mereka
menganggap penerapi adalah sosok yang
banyaknya latihan yang dilakukan. Bahkan
mereka kagumi dan hormati.
sebagian dari difable mental yang cukup dewasa
Anak
difable
mental
sering
kesulitan dalam memusatkan perhatian dan berkonsentrasi pada suatu hal. Hal ini
berkomunikasi, anak akan mengarahkan pandangan mata ke setiap sudut ruangan atau melihat pada benda- benda yang ada di sekitarnya. Biasanya anak sering lebih tertarik pada benda yang berwarna cerah atau benda yang bergerak.
mampu
mengangkat
sesuai
mencuci,
pakaian,
dengan
menjemur,
dan menyetrika
pakaiannya sendiri meskipun masih harus selalu dibawah pengawasan.
juga terjadi ketika anak diminta untuk melakukan kontak mata ketika diajak
lakukan
Anak difable mental sangat suka dipuji, sehingga saat Adi bisa mengerjakan apa yang diperintahkan dengan benar, maka
sesegera
memberikan
mungkin
reward
penerapi
berupa
pujian,
senyuman, persetujuan, tanda penghargaan atau pemerkuat lainnya, kadang berupa pemerkuat primer seperti makanan favorit
Hal ini terkadang masih terjadi pada
Adi yaitu coklat dan biskuit.
Adi. Adi cukup responsif dalam menjawab pertanyaan dari orang lain. Adi sering kali
Hal yang tidak kalah penting
mau melakukan apapun yang diperintahkan
dalam melakukan sebuah pembelajaran
orang lain dan dilakukannya secara sangat
terapeutik adalah metode penyampaian
spontan. Namun Adi tidak selalu dapat
pesan dalam komunikasi instruksional.
memusatkan pandangan matanya pada orang
Pesan
yang mengajaknya berbicara. Teknik terapi
harus disampaikan secara sederhana, jelas,
yang dilakukan pada perilaku Adi tersebut
dan konkret, intinya seorang penerapi atau
adalah dengan teknik pembentukan respons.
komunikator harus pintar menggunakan
Hampir semua siswa difable mental
kata
instruksional
yang
akan
bagi
tunagrahita
digunakan
ringan di YPLB BCD Nusantara ber-asrama
menyampaikan
terampil dalam mengurus dirinya sendiri.
keterbatasan
Mereka mampu untuk menjaga kebersihan
memadai untuk difable mental mencerna
anggota
dan membentuk persepsi terhadap sesuatu.
berpakaian
tubuhnya, dengan
mandi benar
sendiri, meskipun
terkadang masih suka terbalik, memahami
Maya Ulfa - Komunikasi Instruksional pada... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Gunakan
instruksi,
dalam
kognitif
variabel
yang
SCREAM,
karena kurang
yaitu:
Structure (struktur), Clarity (kejelasan),
Page 9 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Redudancy
(pengulangan),
Enthusiasm
diajak
bernyanyi mengenai angka, lalu
(antusiasme), Appropriate pace (tempo
pada
permainan
tersebut,
anak
harus
yang sesuai), dan Maximize Engagement
berhenti tepat pada karpet puzzle angka yang
(maksimalkan keterlibatan). (Mangunsong,
disebutkan di akhir lagu. Pemenang akan
2009: 152).
diberikan hadiah berupa permen atau wafer. kali
Kegiatan ini hanya berlangsung sewaktu-
merasa frustasi dengan materi akademik,
waktu pada periode tertentu ketika penerapi
karena mereka merasa amat kesulitan untuk
mulai melihat kejenuhan pada anak.
Anak-anak
difable
sering
Anak difable mental sering kali
memahami. Hal tersebut berdampak pada kemalasan.
Mereka
cenderung
malas belajar. Pada Fahmi mereka
menjadi
mengoceh sendiri dan tidak bisa diam. Hal
Rizal
ini tentu jika dibiarkan akan menganggu
dan
termasuk contoh kasus dimana
kenyamanan
orang-orang
di
sekitarnya.
anak tersebut mengalami kendala kesulitan
Untuk memperbaiki perilaku maladaptif ini
membaca dan efek dari rasa frustasinya
dilakukan
menjadi sebuah bentu kemalasan dalam
penghapusan. Caranya yaitu perkuatan yang
belajar membaca.
biasanya
dengan melakukan metode
diterima
anak
kemudian
Permasalahan yang kerap ditemui
dihilangkan atau dihapuskan ketika anak
anak-anak
dibantu dalam
tersebut menunjukan perilaku maladaptif
terapeutik berupa perkuatan intermitten.
nya. Misalnya Jojo seorang difable mental
Perkuatan intermitten digunakan
untuk
ringan berusia sebelas tahun. Anak tersebut
tingkah laku yang sudah
menunjukkan prilaku suka mengoceh sendiri
terbentuk dan diberikan secara bervariasi
secara sangat berlebihan dan sangat tidak
kepada tingkah laku yang spesifik. Tingkah
bisa diam saat sedang belajar, maka penerapi
laku yang dikondisikan dengan perkuatan
di YPLB BCD Nusantara Ber- asrama
intermiten
bertahan
biasanya akan menghentikan pemberian
lama dan tahan terhadap penghapusan
perkuatan yaitu menghindari pemberian
dibandingkan
perhatian sebagai cara untuk menghapus
pada
memelihara
ini
cenderung
dengan
lebih
perkuatan
yang
perilaku maladaptif
diberikan terus menerus.
Peneliti
Metode pembelajaran membaca dan
anak tersebut. menarik
kesimpulan
berhitung dibuat menjadi sebuah bentuk
mengenai komunikasi instruksional pada
permainan
“Terapi
dan
perlombaan. Anak akan
Tingkah
Laku
Operant
dibuat tidak benar-benar sedang belajar.
Conditioning” bagi anak difable mental
Pada kegiatan membaca, anak akan diajak
ringan
untuk
Yayasan Pendidikan Luar Biasa B.C.D
membaca
menjawab
cerita
kata-kata
dongeng yang
Sedangkan pada materi berhitung, Maya Ulfa - Komunikasi Instruksional pada... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
dan
hilang. anak
dalam
Nusantara
penyesuaian
Ber-asrama
Depok
diri
di
sebagai
berikut:
Page 10 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
1.
Proses pembelajaran “Terapi
B.C.D Nusantara Ber-asrama Depok
Tingkah Laku Operant Conditioning”
berbeda
di Yayasan Pendidikan Luar Biasa
digunakan oleh anak normal. Hal ini
B.C.D
Ber-asrama
dilatarbelakangi karena anak-anak ini
Depok diperlukan bagi anak difable
merupakan anak-anak spesial yang
mental ringan karena pembelajaran
membutuhkan
cara
dalam jenis terapi ini sesuai dengan
khusus, juga
mengingat
kebutuhan dari anak difable mental
sistem
dimana masalah yang paling sering
Nusantara ini bersifat asrama dan
ditemui pada anak difable mental
dititikberatkan
adalah terkait dengan penyimpangan
nonformal.
perilaku (perilaku maladaptif). Selain
khusus
itu
diterapkan
Nusantara
jenis
terapeutik
inidividual
sehingga
ini
bersifat
efektif
dengan
metode
penanganan
pendidikan
YPLB
pendidikan
Metode
di
bahwa
di
pada
difable
yang
instruksional mental
YPLB
yang
Nusantara
untuk
meliputi tiga fitur, yaitu intruksi
menangani anak difable mental ringan
sistematis, instruksi dalam setting
sesuai
kehidupan
dengan
kemampuan,
kebutuhan,
keterbatasan,
dan
nyata
dengan
materi
sebenarnya, serta Pengukuran tingkah
karakter yang berbeda pada masing-
laku
masing anak. Terapi ini dimulai
terhadap
dengan asesmen. Dari tahap asesmen
Penggunaan metode belajar di YPLB
kemudian
Nusantara Ber-asrama
dilakukan
metode
fungsional
dan
tingkah
laku
positif.
ini dalam
pengajaran khusus untuk anak difable
terapi
mental
conditioning tidak diterapkan secara
berupa
kemampuan
peningkatan
fungsional
yang
tingkah
dukungan
laku
kaku, namun disesuaikan
operant
dengan
dilakukan dengan penerapan terapi
kebutuhan anak didik sesuai dengan
tingkah laku operant conditioning.
kendala prilaku tiap anak yang perlu
Terapi
diperbaiki dan perilaku yang perlu
tingkah
laku operant
conditioning terdiri dari perkuatan
ditingkatkan.
positif,
4.
pembentukkan
respon,
Peranan Instruktur/
perkuatan intermitten, penghapusan,
penerapi
dan token economy.
instruksional bagi anak
2.
Metode
pengajaran pada Laku
atau
“Terapi
teknik Tingkah
Operant Conditioning” bagi
anak difable mental ringan Yayasan
Pendidikan
Maya Ulfa - Komunikasi Instruksional pada... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
di
Luar Biasa
mental
dalam
ringan
komunikasi difable
di Yayasan
Pendidikan Luar Biasa B.C.D Nusantara
Ber-asrama
sangat
dominan
Depok dalam
Page 11 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
menunjang terapi
keberhasilan
tingkah
dari
laku operant
conditioning yang dilakukan. 5. pada
Lingkungan “Terapi
belajar
Tingkah
Laku
Operant Conditioning” bagi anak difable mental ringan di Yayasan Pendidikan Luar Biasa B.C.D Nusantara Ber- asrama
Depok
dianggap
faktor
sebagai
penunjang keberhasilan proses pembelajaran. mereka
Terutama
yang
bagi
tidak
bisa
diikutsertakan dalam pendidikan formal, maka sistem pendidikan dalam lingkungan asrama adalah solusi yang baik. Lingkungan yang
paling
tepat
untuk
peningkatan penyesuaian diri pada difable
mental
lingkungan
ringan yang
adalah hangat,
kekeluargaan, dan penuh dukungan sehingga anak dapat mempelajari perubahan tingkah laku yang akan diajarkan secara intensif. Lingkungan masyarakat anak
asrama yang
secara
menunjuang
dan
memandang
positif
akan
penyesuaian
diri
yang baik pada anak difable mental.
Maya Ulfa - Komunikasi Instruksional pada... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 12 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
DAFTAR PUSTAKA Agustiani, Hendriati. 2006. Psikologi Perkembangan: Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja. Refika Aditama. Bandung. Ali , Mohammad dkk. 2005. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Bumi Aksara Bungin, Burhan. 2010. Penelitian Kualitatif. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Corey, Gerald. 2010. Teori dan Praktek: Konseling & Psikoterapi. PT Refika Aditama. Bandung. Cresswell, John, W. 1998, Qualitative Inqulry and Research Design Choosing Among Five Traditions. Sage Publications New Delhi. Delphie, Bandi. 2005. Bimbingan Konseling untuk Perilaku Non Adaptif. Pustaka Bani Quraisy. Bandung. Delphie, Bandi. 2006. Pembelajaran Anak tunagrahita. PT Refika Aditama. Bandung. Efendi, Mohammad. 2006. Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta : PT Bumi Aksara. Fatimah , Enung. 2006. Psikologi Perkembangan : Perkembangan Peserta Didik . Bandung : Pustaka Setia. Gunarsa, Singgih D. 2003. Psikologi Remaja. Jakarta : PT Bumi Aksara. Iriani, Dany. 2008. Handout : Difabel Mental dan Permasalahannya di Indonesia. BBPPKS. Bandung. K. Yin, Robert. 2011. Studi Kasus: Desain dan Metode. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Mangunsong, Frieda. 2009. Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan khusus, Edisi 2009 Jilid Kesatu. Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) UI. Depok. Muhibbin, Syah. 2010. Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru, Edisi Revisi. PT Remaja rosdakarya, Bandung. Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi; Suatu Pengantar. PT. Remaja Rosda Karya. Bandung. 2004 Purwanto, Ngalim. 1992. Psikologi Pendidikan. PT Remaja rosdakarya, Bandung.
Maya Ulfa - Komunikasi Instruksional pada... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 13 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)
Roan, W. M. 1980.Terapi untuk Mengubah tingkah Laku, Edisi Pertama. Speed Offset. Sugiono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta, Bandung. Supartin, Endang dkk. 2005. Pengembangan Model Pendidikan Kecakapan Kegiatan Hidup Sehari-Hari Bagi Anak Tunagrahita Di Sekolah Luar Biasa Daerah Istimewa Yogyakarta: LIPI. Lainnya: http://wsmulyana.wordpress.com http://elearning.gunadarma.ac.id
Maya Ulfa - Komunikasi Instruksional pada... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 14 of 14