KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ANTARA GURU DAN MURID DALAM MEMOTIVASI BELAJAR DI SEKOLAH DASAR ANNAJAH JAKARTA
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh: IDA NURHAYATI NIM. 1110051000083
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M
KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ANTARA GURU DAN MURID DALAM MEMOTIVASI BELAJAR
DI SEKOLAH DASAR AI{NAJAH JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.l)
Oleh:
IDA NURHAYATI NIM. 111005r000083
Pembimbing:
NIP.
1971
997032002
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 143s H.t20t4
M
PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ANTARA GURU DAN MURID DALAM MEMOTIVASI BELAJAR DI SEKOLAH DASAR ANNAJAH JAKARTA telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 30 September 2014. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.l.) pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Jakarta, 30 September 2014
Sidang Munaqasyah Ketua merangkap
anggota,
or/u.
dunandar. Ma NIP: 1 96206261994031 002
Sekretaris merangkap anggota,
Fitd FXthurokhmah. M.Si NIP: I 98306 I 020091 22001 Anggota, Penguj
Penguji I
Nasichah. MA
Nununs Khairi NrM. 197307252 .
NIP:
Pembimbing
NIP: 19710816/9e7032
I 967 1 1261996032001
LEMBAR PERNYATAAN
Bismillahirahmaanirrahim
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memeroleh gelar Strata 1 (S.1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari penulisan ini terbukti bukan karya asli saya atau merupakan hasil plagiat dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, September 2014
Ida Nurhayati
i
ABSTRAKSI Ida Nurhayati, 1110051000083 Komunikasi Antarpribadi Antara Guru Dan Murid Dalam Memotivasi Belajar di Sekolah Dasar Annajah Jakarta Komunikasi antarpribadi dalam sebuah lembaga pendidikan yang berbasis pesantren yang merupakan akar budaya pendidikan tradisional Islam di Indonesia merupakan bagian dari rangkaian pembinaan yang diberikan pada peserta didiknya. Siswa yang notabene adalah anak-anak yang masih belum punya pendirian memerlukan bimbingan yang lebih dan mendalam terutama dalam hal agama, agar mereka mempunyai arah tujuan hidup yang baik. Dalam proses belajar mengajar, tentu dinamika prilaku siswa perlu diperhatikan. Siswa akan mengalami perkembangan dan pertumbuhan baik secara fisik dan nonfisik atau psikisnya. Hal ini memerlukan bimbingan yang mendalam serta motivasi yang efektif dalam proses belajar mengajar. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh guru dalam memotivasi belajar siswa? Bagaimana pesan komunikasi antarpribadi yang diberikan guru dan siswa? Menjadi menarik untuk diamati dan diteliti. Teori yang digunakan adalah sosiometri, sosiometri merupakan suatu metode pengumpulan serta analisis data mengenai pilihan, komunikasi, dan pola interaksi antar-individu dalam kelompok. Dapat dikatakan bahwa sosiometri adalah kajian dan pengukuran pilihan sosial. Sosiometri disebut pula sebagai sarana untuk mengkaji “tarikan” (attraction) dan tolakan (repulsion) anggotaanggota suatu kelompok. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu dengan melakukan observasi langsung, melakukan wawancara dan mencari data-data pendukung, seperti data-data sekolah mengenai program pendidikan, kelebihan sekolah, kurikulum sekolah serta kegiatan-kegiatan yang berlangsung di sekeloh. Dalam penelirtian ini peneliti ini peneliti mendapatkan bentuk komunikasi antarpribadi sebagai upaya memotivasi belajar dengan beberapa cara, yakni dengan cara bercerita,memutarkan video, memberikan hadiah, memberikan games, memberikan quiz atau ulanga, memberikan bimbingan secara pribadi, mengadakan lomba. Dalam membangun motivasi anak untu belajar tidak hanya dari guru semata tetapi peran orang tua pun sangat penting, karena sebagian besar waktu dihabiskan adalah di rumah. Serta pesan komunikasi yang diberikan pun ikut berperan dalam memotivasi siswa dalam belajar.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji atas kebesaran dan keagungan allah SWT, tuhan yang telah menciptakan dan memberikan kesempurnaan. Segala puji dan syukur atas limpahan kasih saying yang diberikan Allah Rabbul alamin yang telah member kenikmatan dunia sebagai lading infestasi semua amal untuk menghantarkan kepada kehidupan akhirat. Semoga Allah senantiasa mengampuni atas segala kesalahan dan kealfaan terhadap syahadat yang belum mampu termanifestasi dalam kehidupan. Solawat serta salam senantiasa tercurah atas junjungan dan panutan alam yang menjadi penuntun dan pencerah ummat Islam menuju agama yang ikhlas sebagai agama yang benar-benar rahmatan lil alamin yang kelak di yaumujaza’ akan mendapatkan syafaat ‘ujma dari baginda nabi Muhammad SAW. Ucapan terimakasih tak terhingga kepada semua pihak yang berjasa dalam penulisan skripsi ini, diantaranya: 1.
Dr. Arief Subhan, M.A Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
2.
Bapak Rahmat Baihaky M.A selaku ketua juruasan Komunikasi Penyiaran Islam yang menginspirasi, serta sekertaris jurusan Ibu Fita Fathurokhmah, M.Si. yang sangat perhatian dan pengertian terhadap mahasiswanya.
3.
Ibu ummi Musyarafah, MA pembimbing yang senantiasa mengarahkan dan memberikan saran serta masukan terhadap penulis disela-sela kesibukan beliau bersedia membimbing dengan penuh kesabaran dan ikhlasan.
iii
4.
Segenap Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, atas ilmu dan pengetahuan yang telah diberikan semoga bermanfaat di dunia sampai akhirat.
5.
Kedua orang tua terbaik di dunia, Bapak M. Sidik (alm) semoga abi bisa melihat ini semua dari surga dan Ibu Asidah yang menjadi alasan penyemangat utama penulis dalam menghadapi kendala selama penulisan ini. Terimakasih atas segala dukungan moril dan materil yang tak pernah putus dicurahkan pada penulis.
6.
Ustadz Sofyan selaku Kepala SekolahSDI Annajah Jakarta, Ustadz Awal selaku Guru umum merangkap bagian administrasi di SDI Annajah Jakarta yang bersedia untuk diwawancara dan semua Guru yang membantu penulis mencari informasi ditempat penelitian.
7.
Seluruh siswa SDI Annajah yang sudah membantu dalam memberikan data dan informasi kepada penulis.
8.
Untuk teman terdekat Muhammad Imaduddin yang selalu memberikan semangat dan motivasi penulis dalam penyusunan skripsi ini.
9.
Dan untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses pembuatan skripsi. Akhirnya penulis hanya dapat berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi diri penulis dan juga pembaca pada umumnya. Dapat menjadi sumber pengembangan keilmuan khususnya di bidang bimbingan dan penyuluhan Islam. Sekali lagi terima kasih yang tiada terhingga kepada berbagai pihak yang
iv
tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Semoga apa yang telah kita berikan menjadi amal kebaikan di sisi Allah SWT. Aamiin
Ciputat, 30 September 2014
Ida Nurhayat
v
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... i ABSTRAK ............................................................................................................. ii KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..............................................................1 B. Batasan dan Rumusan Masalah ...................................................5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................6 D. Metodologi Penelitian ..................................................................7 E. Tinjauan Pustaka ..........................................................................8 F. Sistematika Penulisan ..................................................................9
BAB II
LANDASAN TEORI A. Komunikasi ................................................................................11 1.
Definisi Komunikasi ...........................................................11
2.
Definisi Komunikasi Antarpribadi .....................................13
3.
Komponen Komunikasi Antarpribad ..................................15
4.
Tujuan Komunikasi Antarpribadi .......................................19
5.
Tahap-tahap Hubungan Antarpribadi .................................21
6.
Teori Hubungan Antarpribadi............................................23
B. Motivasi .....................................................................................26 1.
Pengertian Motivasi ............................................................26
2.
Fungsi Motivasi .................................................................27
3.
Jenis Motivasi .....................................................................29
4.
Sifat Motivasi......................................................................29
vi
BAB III
5.
Teori Motivasi ....................................................................30
6.
Ciri-ciri Motivasi ................................................................31
7.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi......................31
8.
Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa ...................34
GAMBARAN UMUM SDI ANNAJAH JAKARTA A. Sejarah Singkat .................................................................................. 37 B.
Struktur Kepengurusan SDI Annajah Jakarta .................................... 38
C.
Visi Misi SDI Annajah Jakarta .......................................................... 39
D. Program Pendidikan ........................................................................... 40 E.
Kurikulum .......................................................................................... 44
F.
Kegiatan di SDI Annajah Jakarta ....................................................... 44
G. Alamat SDI Annajah Jakarta .............................................................. 45 H. Kelebihan SDI Annajah Jakarta ......................................................... 45
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS A. Upaya yang Dilakukan Guru Dalam Memotivasi Belajar Siswa SDI Annajah Jakarta............................................................................ 47 B.
Pesan Komunikasi Antarpribadi yang Diberikan Guru Pada Siswa SDI Annajah Jakarta ................................................................. 51
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................58 B. Saran ..........................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................55 LAMPIRAN ..........................................................................................................57
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 :
Struktur Kepengurusan SDI Annajah Jakarta
Table 2 :
Jadwal Pelajaran SDI Annajah Jakarta
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Bimbingan Skripsi dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 2. Surat Izin Penelitian dan Wawancara dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 3. Surat Keterangan Penelitian dari SDI Annajah Jakarta Lampiran 4. Pedoman Wawancara Lampiran 5. Foto-foto dan Dokumentasi
ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah inti semua hubungan sosial apabila orang telah mengadakan hubungan tetap, maka sistem komunikasi yang mereka lakukan akan menentukan apakah sistem tersebut mempererat atau mempersatukan mereka mengurangi ketegangan atau melenyapkan persengketaan apabila muncul. Relasi
antar
manusia
dibangun
melalui
komunikasi,
dengan
komunikasi dengan kata lain komunikasi menjadi sarana yang ampuh untuk membangun sebuah relasi antara kita dengan orang lain1.Komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi adalah proses pertukaran informasi serta pemindahan pengertian antara 2 orang atau lebih di dalam suatu kelompok manusia kecil dengan berbagai efek dan umpan balik (feed back ). Berkomunikasi
merupakan
keharusan
bagi
manusia.
Manusia
membutuhkan dan senantiasa berusaha membuka serta menjalin komunikasi atau hubungan dengan sesamanya. Selain itu ada sejumlah kebutuhan manusia di dalam diri manusia yang hanya dapat dipuaskan dengan lewat komunikasi dengan sesamanya. Dalam komunikasi antarpribadi, seseorang dapat dengan mudah menduga informasi masuk pada ranah isi tertentu dan ranah lainnya, yang tidak berhubungan dengan aspek lain dari pengalaman seseorang.2 1
Agus M. Hardjana, Komunikasi Interpersonal & Interpersonal, (Yogyakarta: Kansius, 2003) 2 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Grasindo, 2004)
1
2
Salah satu indikator bahwa manusia adalah makhluk sosial adalah perilaku komunikasi antarmanusia. Manusia tidak dapat hidup sendiri, pasti membutuhkan orang lain. Kecendrungan ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukan fakta bahwa semua kegiatan yang dilakukan manusia selalu berhubungan dengan orang lain. Komunikasi antarpribadi juga sangat penting bagi kebahagiaan hidup kita. Komunikasi antarpribadi membentuk perkembangan intelektual dan sosial kita. Sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu berkeinginan untuk berbicara, tukar menukar pikiran, mengirim dan menerima informasi, berbagi pengalaman, dan bekerja sama dengan orang lsin untuk memenuhi kebutuhan hidup. Interaksi manusia dengan manusia menunjukan bahwa setiap orang memerlukan bantuan dari orang lain di sekitarnya. Untuk itu ia melakukan komunikasi. Dapat dikatakan bahwa secara kodrati manusia merasa perlu berkomunikasi sejak masih bayi sampai akhir hayatnya, atau ungkapan lain untuk menggambarkan hal ini adalah tiada kehidupan tanpa berkomunikasi. Salah satu komunikasi yang frefekuensi terjadinya cukup tinggi adalah komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi. Oleh karena frefekuensi terjadinya cukup tinggi, tidak mengherankan apabila banyak orang menganggap bahwa komunikasi interpersonal itu mudah dilakukan seperti orang makan dan minum.3 Pendidikan adalah proses untuk memberikan manusia berbagai macam situasi yang bertujuan memberdayakan diri.4 Ilmu pendidikan Islam 3 4
Suranto AW, Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011) Nurani Soyomukti, Teori-teori Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,2013) h.27
3
merupakan prinsip, struktur, metodologi, dan objek yang memiliki karakteristik epistimologi islam. Oleh karena itu pendidikan Islam sangat bertolak belakang dengan ilmu pendidikan non-Islam.5 Pendidkan memang sangat penting dalam perkembangan anak, tidak hanya pendidikan yang bersifat umum saja tetapi pendidikan yang berbasis agama pun sangat penting diterapkan kepada anak, karena dengan pondasi agama yang kuat akan membimbing anak ke jalan yang benar. Dan dengan agama pula akan menciptakan akhlak yang mulia dimana kebanyakan orang tua lebih mengacu atau mengarahkan anak-anak mereka hanya kepada pendidikan yang bersifat umum dan mengenyampingkan pendidikan agama. SDI Annajah merupakan sekolah formal dimana di dalamnya terdapat pendidikan yang berbasis umum dan agama. Berbeda dari kebanyakan sekolah lainnya, SDI Annajah merupakan sekolah yang berbasis salafi yang mengacu pada pesantren, dimana murid di bimbing untuk menguasai pelajaran agama. Dan kelebihan dari sekolah ini adalah anak-anak dituntut untuk mampu dan menghafal al-Qur‟an dan Hadits. Yang dimaksudkan salafi adalah mengacu kepada pemahan Ahlu Sunnah Waljama’ah,yaitu pemahan yang sesuai yang diajarkan oleh Nabi dan mengamalkan amalan yang diajarkan oleh Rasulullah. Dan di dalam kehidupannya, setiap manusia baik personal maupun lembaga tidak dapat melepaskan diri dari aktifitas komunikasi, termasuk didalam lembaga SDI Annajah. Disini, terdapat beberapa anak dari berbagai daerah dan suku berumpul menjadi satu, mulai dari dalam kota, luar kota 5
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002) h. 3
4
maupun luar pulau, dan mereka memiliki tujuan yang sama yakni untuk menimba ilmu. Karena pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat besar dalam meningkatkan eksistensi manusia untuk menghadapi hidup, maka sepatutnyalah anak-anak dapat perhatian dan mendapatkan kedudukan yang selayaknya. Seperti yang di jelaskan dalam Al-Qur‟an Q.S. Al-Mujadalah :11, yang berbunyi:
Artinya: “Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu.” maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-Mujadilah: 11). Nabi Muhammad SAW juga bersabda :
Dari Abu Hurairoh, ia berkata, Rasulallah saw bersabda, “Tidaklah seorang anak dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah. Lalu kedua orang tuanyalah yang menjadikan ia Yahudi, Nashrani, dan Majusi, sebagaimana dilahirkannya binatang ternak dengan sempurna, apakah padanya terdapat telinga yang terpotong atau kecacatan lainnya?. Kemudian Abu Hurairoh membaca, Jika engkau mau hendaklah baca, (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus.6
Makna dari hadits diatas adalah orang tua yang di maksud di dalam lembaga sekolah adalah guru, dimana guru sangat berperan penting terhadap muridnya 6
Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Ibn Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari, Shahih Bukhari juz 7 (Darul Fikri 1994), hlm. 268.
5
karena apa yang diajarkan oleh guru akan menjadi acuan atau patokan oleh murid-muridnya. Dan di sinilah peran komunikasi interpersonal sangat berpengaruh pada kehidupan sehari-hari, baik antara guru dengan murid. Dari latar belakang di atas, penulis mengangkat sebuah judul yaitu ”Komunikasi Antarpribadi Antara Guru dan Murid dalam Memotivasi Belajar di Sekolah Dasar Annajah Jakarta”
B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Pembatasan masalah dalam penelitian ini hanya menganalisis Bentuk Komunikasi Antarpribadi Antara Guru Dengan Murid Sebagai Upaya Memotivasi Belajar di SDI Annajah Jakarta. Dan penelitian ini difokuskan pada Sekolah Dasar Islam kelas 6 pada tahun ajaran 2013-2014. Terdapat 15 siswa yang terdiri dari 11 murid laki-laki dan 4 murid perempuan, dan jumlah untuk guru yang mengajar terdapat 27 guru dan untuk dikelas 6 terdapat 4 guru yang mengajar dikelas tersebut. 2. Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : a. Bagaimana
yang dilakukan oleh guru dalam memotivasi belajar
murid? b. Bagaimana bentuk
komunikasi antarpribadi yang diberikan guru
kepada murid untuk memotivasi belajar?
6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Di dalam penelitian ini juga terdapat tujuan penelitian, yang mana tujuan penelitian ini adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai. Berdasarkan pokok permasalahan yang dikemukakan di atas maka, tujuan penelitian kali ini adalah : a. Mengetahui upaya yang dilakukan oleh guru dalam memotivasi belajar murid? b. Mengetahui pesan komunikasi antarpribadi yang diberikan guru kepada murid untuk memotivasi belajar? 2. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini memiliki kegunaan baik dari segi teoritis maupun dari segi praktis, sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam penelitian : a. Manfaat Teoritis 1) Untuk tambahan referensi
atau bahan perbandingan bagi
pengembangan keilmuan yang sesuai dengan bidangnya 2) Menambah Studi mengenai pola Komunikasi pada lembaga pendidikan Islam, khususnya jurusan KPI dan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi b. Manfaat Praktis 1) Bahan panduan dan pertimbangan bagi para pengasuh dan semua elemen Pesantren
7
2) Memberikan sumbangsih bagi pengembangan wacana dakwah. D. Metodelogi Penelitian 1. Metode Penelitian Menurut Arikunto pendekatan kualitatif menitik beratkan pada data-data penelitian yang akan dihasilkan berupa kata-kata melalui pengamatan dan wawancara.7 Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif kualitatif, pada penelitian ini digambarkan sebuah fenomena lapangan melalui pengamatan langsung dan dilakukan wawancara pada subyek yang telah ditentukan. Kemudian dianalisis untuk mendapatkan hasil tujuan penelitian. 2. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SDI Annajah Jakarta Srengseng Jakarta Barat pada bulan Maret-Juni 2014 3. Subjek dan objek penelitan Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitiannya adalah guru, murid dan wali murid SDI Annajah Jakarta sedangkan objek penelitiannya adalah penerapan komunikasi antarpribadi dalam upaya memotivasi belajar di SDI Annajah Jakarta. 4. Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data dilapangan dilakukan beberapa tehnik, diantaranya:
7
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian ; Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta : Rhieka cipta. 1998)h.10
8
a. Observasi, yaitu pengamatan secara langsung di SDI Annajah. Observasi digunakan untuk mengamati dan mencatat secara cermat perilaku informan pada saat wawancara maupun melakukan kegiatan pengembangan bahasa baik di dalam ruangan terapi maupun di lingkungan. Selain itu observasi ini dilakukan untuk check and recheck terhadap hasil wawancara. b. Wawancara, yaitu percakapan yang dilakukan oleh kedua belah pihak dengan mengajukan beberapa pertanyaan dengan maksud tertentu. Wawancara merupakan metode utama dalam penelitian ini.Wawancara secara tatap muka dengan menggali informasi secara mendetail dengan informan dan informan yang terkait dalam penelitian ini. Pewawancara mengajukan pertanyaan dan diwawancarai yang memberikan jawaban. Pewawancara yang dimaksud adalah penulis dan pihak diwawancarai adalah Kepala Sekolah yaitu Ustadz Sofyan, Guru yaitu Ustadz Awal, orang tua atau wali murid yaitu Ibu Reni serta murid SDI Annajah Jakarta yaitu Alula dan Rusyan. c. Dokumentasi, menggunakan buku-buku atau literature dan arsip-arsip milik SDI Annajah Jakarta sebagai data penunjang bagi penelitian.
E. Tinjauan Pustaka Skripsi yang menjadi acuan penulis sebagai contoh dan pembanding adalah skripsi berjudul : 1. Pola Komunikasi Interpersonal Orang Tua dengan Anak Terhadap Motivasi Berprestasi Pada Anak. Dalam skripsi Herdiansyah Pratama
9
NIM. 105051001930, menjelaskan bahwa ada hubungan yang signifikan antara komunikasi interpersonal orang tua dan terhadap motivasi berprestasi pada anak dan mengupas komunikasi interpersonal di lihat dari segi kuantitatif. 2. Komunikasi Interpersonal Antar Pengurus di Yayasan Bahrul Hasanah Pabuaran Bojonggede. Dalam skripsi ini Siti Sabili Jahro NIM. 108051000154, membahas komunikasi interpersonal yang disampaikan secara formal dan informal. Dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan Musyawarah. Adapun perbedaan skripsi ini adalah penelitian ini lebih menerapkan pada komunikasi antarpribadi dengan beberapa cara yang dilakukan seperti bercerita, memutarkan video, memberikan hadiah, memberikan games, ulangan, memberikan bimbingan secara pribadi dan mengadakan perlombaan, sebagai upaya memotivasi belajar. F. Sistematika Penelitian Suatu karya ilmiah tidak lepas dari pembahasan yang sistematis guna memberikan uraian garis besar tentang pokok bahasan dalam setiap bab penelitian, yang disusun mulai awal hingga akhir, mulai pendahuluan hingga kesimpulan. Adapun pembahasan dalam skripsi ini meliputi : BAB I
:
PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi gambaran umum mengenai isi penulisan yang berisi :latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, pembahasan.
metodelogi
penelitian,
tinjauan
pustaka
dan
sistematika
10
BAB II:
LANDASAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan mengenai kajian teoritis dari judul yang ada, uraianuraian tersebut dipaparkan secara komperehensif, berisi terdiri dari definisi komunikasi, definisi
komunikasi
antarpribadi, komponen komunikasi
antarpribadi,
komunikasi
antarpribadi,
tujuan
tahap-tahap
hubungan
antarpribadi, teori hubungan antarpribadi, pengertian motivasi, fungsi motivasi, jenis motivasi, sifat motivasi, teori motivasi, ciri-ciri motivasi, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi, upaya meningkatkan motivasi belajar siswa. BAB III: GAMBARAN UMUM SDI ANNAJAH Dalam bab ini membahas tentang sejarah singkat, struktur kepengurusan SDI Annajah Jakarta, visi misi SDI Annajah Jakarta, program pendidikan, kurikulum, kegiatan di SDI Annajah Jakarta, alamat SDI Annajah Jakarta, kelebihan SDI Annajah Jakarta. BAB IV: TEMUAN DAN ANALISIS Dalam bab ini berisikan terdiri dari upaya yang dilakukan guru dalam memotivasi belajar siswa SDI Annajah Jakarta, pesan komunikasi antarpribadi yang diberikan guru pada siswa SDI Annajah Jakarta BAB V:
PENUTUP
Dalam bab ini berisikan terdiri dari : kesimpulan dan saran.
BAB II KERANGKA TEORI
A. Komunikasi Antarpribadi 1. Definisi Komunikasi Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya, rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi. Kata atau istilah “komunikasi” merupakan terjemah dari bahasa Inggris Communication yang dikembangkan di Amerika Serikat dan komunikasi pun berasal dari unsur persurat kabaran, yakni journalism.1 Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa latin Communico yang artinya membagi. Sebuah definisi singkat dibuat oleh Harold D. Lasswell bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab pertanyaan “Siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya”.2 Everett M. Rogers seorang pakar Sosiologi Pedesaan Amerika yang telah banyak member perhatian pada studi riset komunikasi, khususnya 1
Roudhonah, Ilmu Komunikasi. Lembaga Penelitian (Jakarta: UIN Jakarta dan UIN Press, 2007), cet-1 h. 9 2 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h. 18
11
12
dalam hal penyebaran inovasi membuat definisi bahwa: “Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”. Rogers mencoba menspesifikasikan hakikat suatu hubungan dengan adanya suatu pertukaran informasi (pesan), di mana ia menginginkan adanya perubahan sikap dan tingkah laku serta kebersamaan dalam menciptakan saling pengertian dari orang-orang yang ikut serta dalam proses komunikasi. Komunikasi
adalah
bentuk
interaksi
manusia
yang
saling
mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga menggunakan bahasa nonverbal dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi. Dari pengertian komunikasi tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses pertukaran pesan dari satu individu kepada individu lain dan bisa menghasilkan umpan balik atau respon. Komunikasi merupakan alat untuk mewujudkan interaksi antara sesama manusia dalam rangka saling member informasi demi terciptanya saling memahami dan sebagai bentuk penyatuan persepsi dari berbagai hal atau masalah yang dihadapi dalam setiap kehidupan manusia. Karena itu jika kita berada dalam suatu situasi berkomunikasi, maka kita memiliki beberapa kesamaan dengan orang lain, seperti kesamaan
13
bahasa atau kesamaan arti dari simbol-simbol yang digunakan dalam berkomunikasi. Komunikasi bahkan tidak selalu melibatkan manusia dengan manusia. Namun juga terjadi proses komunikasi antara manusia dengan alam, manusia dengan binatang, manusia dengan mesin, dan manusia dengan Sang Pencipta. 2. Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi adalah “komunikasi yang berlangsung antara dua orang, dimana terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan”. Komunikasi jenis ini bisa berlangsung secara berhadapan muka (face to face), bisa juga melalui media telepon.3 Komunikasi interpersonal adalah interaksi tatap muka antardua atau beberapa orang, di mana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung pula.4 Komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun nonverbal.5 Komunikasi antar pribadi disini diartikan sebagai salah satu bentuk dari komunikasi antar manusia yang saling berinteraksi satu 3
Onang Uchyana Effendy, Dimensi-dimensi Komunikasi (Bandung: Alumni, 1981), h. 48 Agus M. Harjana, Komunikasi Interpersonal & Interpersonal (Yogyakarta: Kansius, 2003), h. 85 5 Suranto AW, Komunikasi Interpersonal (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), cet-1 h. 4 4
14
dengan yang lainnya secara bersama dan terjadi proses saling mempengaruhi diantara kedua belah pihak untuk mencapai kesamaan makna. Menurut Devito, komunikasi antarpribadi adalah pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain atau sekelompok kecil orang dengan efek dan umpan balik yang langsung.6 Secara umum komunikasi antarpribadi dapat diartikan sebagai suatu proses pertukaran makna antara orang-orang yang saling berkomunikasi. Pengertian proses mengacu perubahan dan tindakan (action) yang berlangsung terus menerus. Komunikasi antar pribadi juga merupakan suatu pertukaran, yaitu tindakan menyampaikan dan menerima pesan secara timbal balik. Sedangkan makna, yaitu sesuatu yang dipertukarkan dalam proses tersebut, adalah kesamaan pemahaman diantara orang-orang yang berkomunikasi terhadap pesan-pesan yang digunakan dalam proses komunikasi.7 Dari pemahaman atas prinsip-prinsip pokok pikiran yang terkandung dalam berbagai pengertian tersebut, dapatlah dikemukakan pengertian yang sederhana, bahwa komuniaksi interpersonal atau komunikasi anatarpribadi adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan antar pengirim pesan (sender) dengan penerima (receiver) baik 6
Roudhonah, Ilmu Komunikasi. Lembaga Penelitian (Jakarta: UIN Jakarta dan UIN Press, 2007), cet-1 h. 107 7 Roudhonah, Ilmu Komunikasi. Lembaga Penelitian (Jakarta: UIN Jakarta dan UIN Press, 2007), cet-1 h. 106
15
secara langsung (primer) apabila pihak-pihak yang terlibat komunikasi dapat saling berbagi informasi tanpa melalui media. Sedangkan komunikasi tidak langsung (sekunder) dicirikan oleh adanya penggunaan media tertentu. Dengan kata lain, bahwa dalam memahami proses komunikasi antarpribadi menuntut pemahaman hubungan yang simbiotis antara komunikasi dengan perkembangan relasional, yaitu komunikasi akan mempengaruhi
perkembangan
rasional,
dan
pada
gilirannya
perkembangan relasional mempengaruhi sifat komunikasi antara pihakpihak yang terlibat dalam hubungan tersebut. Artinya dalam melakukan komunikasi antarpribadi, bukan hanya sekedar menyampaikan pesan tetapi bagaimana pihak-pihak yang terlibat di dalamnya dapat menentukan kadar hubungan antarapribadi tersebut, sehingga diantara komunikator dan komunikan akan terjadi pengembangan hubungan yang berdampak pada peningkatan hubungan antarapribadi. 3. Komponen-komponen Komunikasi Interpersonal Perspektif kompenensial, yaitu melihat komunikasi antar pribadi dari komponen-komponennya. Yakni “merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang, dengan berbagai efek dan umpan balik” (feed back). Komponen-komponen tersebut harus dijelaskan sebagai bagianbagian yang terintegrasi dalam tindakan komunikasi antarpribadi. Diantara komponen-komponen tersebut adalah:
16
a. Komunikator Komunikator adalah pihak yang mengirim pesan kepada khalayak. Komunikator biasa disebut sumber (source) atau pengirim pesan (encoder),8 yaitu dimana gagasan, ide atau pikiran berasal, yang kemudian akan disampaikan kepada pihak lainnya, yaitu penerima pesan. Sumber atau pengirim pesan sering pula disebut „komunikator‟. Sumber atau komunikator bisa jadi adalah individu, kelompok atau bahkan organisasi. b. Encoding Dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan sumber untuk menerjemahkan pikiran dan ide-idenya ke dalam suatu bentuk yang dapat diterima oleh indera pihak penerima baik berupa kata-kata, simbol dan sebaginya. Encoding dalam proses komunikasi dapat berlangsung satu kali, namun dapat terjadi berkali-kali. c. Pesan-pesan Pesan-pesan dalam komunikasi antarpribadi bisa berbentuk verbal dalam penggunaannya menggunakan bahasa atau nonverbal biasa disebut bahasa isyarat atau bahasa diam (silent language)9 atau gabugan antara keduanya. d. Decoding Tindakan untuk menginterprestasikan dan memahami pesanpesan yang diterima, disebut sebagai encoding. Dalam komunikasi 8
Hafied Cangara,. Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2007), h. 85 9 Hafied Cangara,. Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2007), h. 103
17
antarpribadi, karena pengirim sekaligus juga bertindak sebagai penerima, maka fungsi encoding dilakukan oleh setiap orang yang terlibat dalam komunikasi antarpribadi. e. Saluran atau channel Yakni alat yang menghubungkan pengirim dan penerima pesan gelombang radio membawa kata-kata yang diucapkan penyiar di studio atau membuat pesan visual yang ditampilkan dilayar kaca televisi. Aliran udara juga dapat berfungsi sebagai saluran. Ketika seseorang mencium aroma makanan maka udara bertindak sebagai saluran yang menyampaikan pesan ke hidung seseorang tersebut.10 f. Gangguan atau noise Yakni seringkali terjadi pesan-pesan yang dikirim berbeda dengan pesan-pesan yang diterima. Hal ini disebabkan adanya gangguan pada saat terjadinya komunikasi. Gangguan tersebut bisa berupa gangguan teknis, gangguan sematik dan psikologis, gangguan fisik, gangguan status, gangguan kerangka berfikir, gangguan budaya. 1) Gangguan teknis Gangguan teknis terjadi jika salah satu alat yang digunakan dalam komunikasi mengalami gangguan, sehingga informasi yang di transmisi melalu saluran mengalami kerusakan (channel noise). 10
h.19
Andy Corry Wardhany, Teori Komunikasi (Jakarta: PT Ghalia Indonesia 2009),
18
2) Gangguan semantik dan psikologis Gangguan semantik ialah gangguan komunikasi yang disebabkan karena kesalahan pada bahasa yang digunakan. 3) Gangguan fisik Gangguan fisik ialah rintangan yang disebabkan karena kondisi geografis misalnya jarak yang jauh sehingga sulit dicapai, tidak adanya sarana kantor pos, kantor telepon, jalur transportasi dan semacamnya. 4) Gangguan status Gangguan status ialah rintangan yang disebabkan karena jarak sosial diantar peserta komunikasi, misalnya perbedaan status antara senior dan yunior atau atasan dan bawahan. 5) Gangguan kerangka berfikir Gangguan kerangka berfikir ialah gangguan yang disebabkan adanya perbedaan persepsi antara komunikator dan khalayak terhadap pesan yang digunakan dalam berkomunikasi. 6) Gangguan budaya Gangguan budaya ialah gangguan yang terjadi disebabkan karena adanya perbedaan norma, kebiasaan dan nilai-nilai yang dianut oleh pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi.11 g. Umpan balik atau feedback Yakni unsur yang sangat penting dalam proses komunikasi antarpribadi, karena pengirim dan penerima secara terus menerus dan
11
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada, 2007), h. 153
19
bergantian memberikan unpan balik dalam berbagai cara, baik secara verbal maupun secara nonverbal. h. Akibat Proses komunikasi selalu mempunyai berbagai akibat, baik pada salah satu pelaku atau keduanya. Akibat yang terjadi bisa merupakan akibat negatif ataupun akibat positif. 4. Tujuan Komunikasi Interpersonal Dalam pelaksanaan komunikasi antarpribadi mempunyai beberapa tujuan, yang antara lain adalah:12 a. Mengenal diri sendiri dan orang lain. Maksudnya dengan membicarakan diri kita sendiri pada orang lain, maka kita akan mendapat perspektif baru tentang diri kita sendiri dan memahami lebih mendalam tentang sikap dan perilaku kita. Dan dengan komunikasi antarpribadi pula kita dapat belajar tentang bagaimana dan sejauh mana kita harus membuka diri kepada orang lain. Dengan komunikasi antarpribadi kita juga akan mengetahui nilai, sikap dan prilaku orang lain. b. Mengetahui dunia luar Maksudnya
dengan
berkomunikasi
antarpribadi,
memungkinkan kita memahami lingkungan kita secara baik. Banyak informasi yang kita ketahui datang dari komuniaksi antarpribadi. Meskipun banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari 12
Suranto, Komunikasi Interpersonal (Jakarta: Graha Ilmu, 2011), h. 15
20
media massa hal itu sering kali didiskusikan dan akhirnya dipelajari atau didalami melalui interaksi antarpribadi.13 c. Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna Sebagai makhluk sosial, manusia selalu ingin menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan orang lain. d. Mengubah sikap dan perilaku Maksudnya adalah dalam komunikasi anatrpribadi sering kita berupaya mengubah sikap dan perilaku orang lain. Kita ingin seseorang memilih suatu cara tertentu, mencoba makanan baru, mendengarkan musik tertentu, menonton televisi, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. e. Bermain dan mencari hiburan Kadang hal bermain dan mendapat hiburan ini dianggap tidak penting, tetapi sebenarnya komunikasi yang demikian perlu dilakukan karena dapat memberi suasana baru yang terlepas dari keseriusan dan ketegangan. f. Memberikan bantuan (konseling) Ahli-ahli
kejiwaan,
ahli
psikologis
klinis
dan
terapi
menggunakan komunikasi interpersonal dalam kegiatan professional mereka untuk mengarahkan kliennya. Dalam kehidupan sehari-hari di kalangan masyarakat pun juga dapat dengan mudah diperoleh contoh yang menunjukan fakta bahwa komunikasi interpersonal dapat dipakai
13
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), h. 166
21
sebagai pemberian bantuan (konseling) bagi orang yang memerlukan. Tanpa disadari setiap orang ternyata sering bertindak sebagai konselor maupun konseling dalam interaksi interpersonal sehari-hari. Misalnya seseorang remaja bercerita tentang masaalaha yang hadapinya kepada sahabatnya mengenai putus cinta. Tujuan melakukan bercerita tersebut adalah untuk mendapatkan bantuan pemikiran sehingga didapat solusi yang baik. 5. Tahap-tahap Hubungan Antarpribadi Ada beberapa tahapan dalam menciptakan hubungan antarpribadi, anatar lain: a. Pembentuk hubungan antarpribadi Tahap ini disebut tahap perkenalan (Steve Duch menulis, perkenalan adalah proses komuniaksi dimana individu mengirimkan (secara sadar) atau menyampaikan (kadang tidak sengaja) informasi tentang struktur dan isi kepribadiannya kepada bakal sahabatnya, dengan menggunakan cara-cara yang agak berbeda pada bermacammacam tahap perkembangan persahabatan). Namun focus bahasan ini pada proses penyampaian dan penerimaan informasi dalam bentuk hubungan. Hal-hal yang menarik dalam proses perkenalan adalah: 1) Fase kontak yang permulaan (initial contect phase), yang ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusaha untuk menggali secepatnya identitas, sikap dan nilai pihak yang lain.
22
2) Proses saling menilik “Newcomb” menyebut sebagai “reciprocal scanning”. Pada fase ini informasi yang dicari dan disampaikan umumnya berkisar mengenai data demografis, usia, pekerjaan, tempat tinggal, keadaan keluarga dan lain-lain. b. Peneguhan hubungan antarpribadi Hubungan antarpribadi tindakan statis, tetapi selalu berubah. Perubahan
memerlukan
tindakan-tindakan
tertentu
untuk
mengembalikan keseimbangan. Ada empat faktor dalam memelihara keseimbangan: 1) Keakraban, merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang. Hubungan interpersonal akan terpelihara apabila kedua belah pihak sepakat tentang tingkat keakraban yang diperlukan. 2) Kontrol, yaitu kesepakatan tentang siapa yang akan mengontrol siapa dan bilamana. Konflik terjadi umumnya bila masing-masing ingin berkuasa, atau tidak ada pihak yang mau mengalah. 3) Respons yang tepat, yaitu respon A harus diikuti oleh B yang sesuai. Respons ada dua: a) konfirmasi, yaitu akan memperteguh hubungan interpersonal. Macam-macam konfirmasi adalah: (a) pengakuan langsung. Contoh, saya setuju, anda benar. (b) perasaan positif. (c) respons minta keterangan. (d) respons setuju. (e) respons suportif. Contoh, saya mengerti apa yang anda rasakan. b) diskonfirmasi, yaitu yang akan merusakannya. Macammacamnya: (a) respons sekilas, memberi respons, tetapi
23
mengalihkan pembicaraannya. (b) respons impersonal, seperti member respons dengan menggunakan kata ganti orang ketiga, contoh: orang memang sering marah diperlukan seperti itu. (c) respons kosong, contoh: saya tidak menghiraukan anda sama sekali. (d) respons yang tidak relevan. (e) respons interupsi. (f) respons rancu. (g) respons kontadiktif. 4) Nada emosional yang tepat. Yakni bila terjadi emosional, maka berusaha untuk menahannya. Contohnya: saya menyamakan susasana saya dengan suasana anda. 6. Teori Hubungan Interpersonal Sosiometris dapat diartikan sebagai pendekatan teoritis dan metodologis terhadap kelompok-kelompok yang diciptakan mula-mula oleh Moreno dan kemudian dikembangkan oleh Jennings dan yang lain. Pada dasarnya teori ini berhubungan dengan “daya tarik” (attraction) dan penolakan (repulsions) yang dirasakan oleh individu-individu terhadap satu sama lain serta implikasi perasaan-perasaan ini bagi pembentukan dan struktur kelompok. Suatu uji-coba sosiometris sering kali diterapkan pada anggota-anggota kelompok untuk menentukan struktur sosiometris suatu kelompok. Uji coba pada umumnya mencakup pertanyaan-pertanyaan yang meminta anggota-anggota kelompok untuk saling menentukan peringkat mereka berdasarkan efektifitas dalam melaksanakan tugas dan daya tarik antar pribadi. Suatu analisis terhadap uji-coba memberikan
24
gambaran tentang berbagai konfigurasi sosial atau struktur yang telah dikembangkan oleh anggota kelompok. Meskipun sosiometris tidak langsung berkepentingan dengan komunikasi, struktur sosiometris dari suatu kelompok tidak dapat disangkal berhubungan dengan beberapa hal yang terkadi dalam komunikasi kelompok. Nampaknya cukup masuk akal untuk menganggap bahwa individu-individu yang merasa tertarik satu sama lain dan yang saling menempatkan diri pada peringkat yang tinggi, akan lebih suka berkomunikasi sedemikian rupa sehingga membedakan mereka dari berkomunikasi anggota-anggota kelompok yang saling membenci. Bagaimanapun juga, hubungan yang khusus yang terdapat antara komunikasi kelompok dan struktur sosiometris kelompok masih perlu ditentukan.14 Jadi, sosiometri merupakan sebuah konsepsi psikologis yang mengacu pada suatu pendekatan metodologis dan teoritis terhadap kelompok. Asumsi yang dimunculkan adalah bahwa individu-individu dalam kelompok yang merasa tertarik satu sama lain, akan lebih banyak melakukan tindak komunikasi, sebaliknya individu-individu yang saling menolak, hanya sedikit atau kurang melaksanakan tindak komunikasi. Tataran atraksi atau ketertarikan dan penolakan (repulsion) dapat diukur melalui alat tes sosiometri, di mana setiap anggota ditanyakan untuk memberi jenjang atau ranking terhadap anggota-anggota lainnya dalam 14
Alvin A.Golberg, Carl E. Larson; penerjemah, Koesdarini S, Gary R. Jusuf, Komunikasi Kelompok: Proses-proses Diskusi dan Penerapanya, Jakarta: UI-Press, 1985, Hal. 57-59.
25
kerangka ketertarikan antarpribadi (interpersonal attractiveness) dan keefektifan tugas (task effectiveness). Dengan menganalisis struktur kelompok yang padu dan produktif yang mungkin terjadi.15 Suatu
kelompok
memiliki
kekuatan
tidak
hanya
untuk
membangkitkan para anggotanya, namun juga untuk membuat mereka menjadi tidak dapat diidentifikasikan.16
Dalam contoh semisal ada
segerombolan orang melakukan pembunuhan, pada segerombolan yang lebih besar banyak anggotanya dan kehilangan jatidirinya menjadi berkeinginan untuk melakukan kekejaman. Dalam kasus ini, seseorang tidak didasarkan pada diri mereka sendiri, semua dapat mengacu perilaku individu karena adanyan pengaruh kelompok. Dengan adanya kondisi yang tidak diinginkan pada individu, ada dalam diri yang namanya pertahanan ego. Pertahanan ego yaitu mengacaukan realitas diluar maupun dalam diri. Dengan adanya pertahanan ego akan memunculkan represi; yaitu memasukan hal-hal yang tidak menyenangkan dari dalam kesadaran, ke dalam ketidaksadaran. Misal seperti kasus di atas mengenai segerombolan yang melakukan pembunuhan. Oleh karena itu, represi dapat menimbulkan pertahanan ego yang lain seperti pengalihan.17
15
Alvin A.Golberg, Carl E. Larson; penerjemah, Koesdarini S, Gary R. Jusuf, Komunikasi Kelompok: Proses-proses Diskusi dan Penerapanya, Jakarta: UI-Press, 1985, Hal. 55. 16 David G. Myers, Psikologi Sosial, eds 10, Jakarta: Salemba Humanika, 2010, Hal. 369. 17 Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-teori Psikologi Sosial, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1995, Hal. 124.
26
B. Motivasi 1. Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif merupakan daya penggerak dari dalam untuk melakukan kegaiatan untuk mencapai tujuan.18 Definisi motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.19 Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “felling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. 20 Menurut Mulyasa motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Peserta didik akan bersungguh-sungguh karena memiliki motivasi yang tinggi. Seorang siswa akan belajar bila ada faktor pendorongnya yang disebut motivasi.21 Siswa belajar karena didorong kekuatan mental, kekuatan mental itu berupa keinginan dan perhatian, kemauan, cita-cita di dalam diri seorang terkadang adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan,
18
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar(Jakarta: Raja Grafindo, 2006),
h. 73 19
Hamalik Oemar, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h. 173 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Raja Grafindo, 2006), h. 73 21 Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003)h. 112 20
27
menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu dalam belajar.22 Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Dalam motivasi belajar dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka pemenuhan harapan dan dorongan dalam hal ini adalah pencapaian tujuan. 2. Fungsi motivasi Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melaksanakan aktivitas belajar. Motivasi diperlukan dalam menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Menurut Djamarah ada tiga fungsi motivasi: a. Motivasi sebagai pendorong perbuatan. Motivasi berfungsi sebagai pendorong untuk mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar. b. Motivasi
sebagai
penggerak
perbuatan.
Dorongan
psikologis
melahirkan sikap terhadap anak didik itu merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung, yang kemudian terjelma dalam bentuk gerakan psikofisik.
22
Dimyati, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Depdikbud, 2005), h. 80
28
c. Motivasi sebagai pengarah perbuatan. Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan.23 Menurut Hamalik fungsi motivasi adalah : a. Mendorong timbulnya suatu kelakuan atau perbuatan. Tanpa adanya motivasi maka tidak akan timbul perbuatan seperti belajar b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan. c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi berfungsi sebagai mesin dalam mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya suatu pekerjaan.24 Menurut Sardiman ada 3 fungsi motivasi : a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. b. Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai c. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan tujuan-tujuan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.25 Dengan adanya usaha yang tekun dan didasari motivasi maka siswa akan belajar dengan baik dan prestasi belajar akan optimal.
23
Djamarah,Syaiful Bahri.Strategi Belajar Mengajar (Jakarta:Rineka Cipta, 2002), h.
123 24
Hamalik,Oemar, Proses Belajar Mengajar(Jakarta:Bumi Aksara, 2001), h. 161 Sardiman,A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Raja Grafindo, 2006), h. 85 25
29
3. Jenis Motivasi Menurut Dimyati dan Mudjiono motivasi sebagai kekuatan mental individu memiliki 2 jenis tingkat kekuatan, yaitu: a. Motivasi Primer Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motifmotif dasar, motif dasar tersebut berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. Dimyati mengutip pendapat Mc.Dougal bahwa tingkah laku terdiri dari pemikiran tentang tujuan dan perasaan subjektif dan dorongan mencapai kepuasan contoh mencari makan, rasa ingin tahu dan sebagainya. b. Motivasi sekunder Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari, motif ini dikaitkan dengan motif sosial,
sikap dan emosi dalam belajar terkait
komponen penting seperti afektif, kognitif dan kurasif, sehingga motivasi sekunder dan primer sangat penting dikaitkan oleh siswa dalam usaha pencapaian prestasi belajar.26 4. Sifat motivasi Dalam menumbuhkan motivasi belajar tidak hanya timbul dari dalam diri siswa tetapi juga berasal dari luar siswa.Yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.27 a. Motivasi Intrinsik Adalah motivasi yang timbul dari dalam diri pribadi individu itu sendiri tanpa adanya pengaruh dari luar individu. Contoh: seorang 26 27
Dimyati, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Depdikbud, 2005), h. 86 Dimyati, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Depdikbud, 2005), h. 90
30
siswa mempelajari sebuah buku pelajaran karena ia termotivasi untuk mengetahi isi atau bahan berupa pengetahuan yang ia dapatkan. b. Motivasi Ekstrinsik Adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada diluar perbuatan yang dilakukannya. Ia mendapat pengaruh atau rangsangan dari luar, contoh: Ia belajar karena terdorong oleh orang lain, karena takut mendapatkan hukuman. Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik sangat penting bagi siswa dalam proses belajar, dengan timbulnya motivasi intrinsik dapat menimbulkan semangat belajar yang tinggi. Motivasi ekstirnsik dapat berubah menjadi intrinsik tanpa disuruh orang lain. Ia termotivasi belajar dan belajar sungguh-sungguh tanpa disuruh oleh orang lain. 5. Teori motivasi Menurut Sri Mulyani seperti teori motivasi dibagi menjadi tiga yaitu: motif berprestasi, motif berafiliasi dan motif berkuasa. 28 Dalam Dimyati mengutip pendapat Maslow, mengemukakan kebutuhan akan motivasi berdasarkan 5 tingkatan penting yaitu: a. Kebutuhan fisiologis adalah berkenaan dengan kebutuhan pokok manusia yaitu sandang, papan atau perumahan, pangan. b. Kebutuhan akan perasaan aman adalah berhubungan dengan keamanan yang terkait fisik maupun psikis, bebas dari rasa takut dan cemas.
28
Darsono,Max. dkk., Belajar dan Pembelajaran. (Semarang: IKIP Semarang Press, 2000), h. 62
31
c. Kebutuhan sosial adalah diterima dalam lingkungan orang lain yaitu pemilikan harga diri, kesempatan untuk maju. d. Kebutuhan akan penghargaan usaha menumbuhkan jati diri. e. Kebutuhan untuk aktualisasi diri adalah kebutuhan individu menjadi sesuatu yang sesuai kemampuannya.29 Kebutuhan-kebutuhan ini hendaknya dapat dipenuhi siswa. Siswa yang memiliki kebutuhan akan motivasi , akan merasa nyaman dalam belajar, dapat giat dan tekun karena berbagai kebutuhannya dapat terpenuhi. 6. Ciri-ciri Motivasi Menurut Sardiman motivasi pada diri seseorang itu memiliki ciri-ciri : a. Tekun menghadapi tugas b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah d. Lebih senang bekerja mandiri e. Tidak cepat bosan terhadap tugas-tugas yang rutin f. Dapat mempertahankan pendapatnya g. Tidak cepat menyerah terhadap hal yang diyakini h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.30 Apabila seseorang mempunyai ciri-ciri tersebut, berarti siswa mempunyai motivasi yang cukup kuat. Kegiatan belajar mengajar akan
29
Dimyati, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Depdikbud, 2005), h. 80 Sardiman,A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Raja Grafindo, 2006), h. 83 30
32
berhasil baik jika siswa memiliki minat untuk belajar, tekun dalam menghadapi tugas, senang memecahkan soal-soal, ulet dalam mengatasi kesulitan belajar. 7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Menurut
Max
Darsono,
dkk
ada
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi motivasi belajar adalah: a. Cita-cita atau aspirasi siswa Cita-cita atau aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai.Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar. b. Kemampuan belajar Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan. Kemampuan ini meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa, misalnya penghematan, perhatian, ingatan, daya pikir, fantasi. c. Kondisi siswa Siswa adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar di sini berkaitan dengan kondisi fisik, dan kondisi psikologis. Seorang siswa yang kondisi jasmani dan rohani yang terganggu, akan menganggu perhatian belajar siswa, begitu juga sebaliknya. d. Kondisi lingkungan Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur yang datang dari luar diri siswa. Kondisi lingkungan yang sehat, kerukuan hidup, ketertiban pergaulan perlu dipertinggi mutunya dengan lingkungan yang aman,
33
tentram, tertib dan indah, maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat. e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses belajar mengajar tidak stabil, kadangkadang kuat, kadang-kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali. Misalnya keadaan emosi siswa, gairah belajar, situasi dalam keluarga dan lain-lain. f. Upaya guru dalam pembelajaran siswa Upaya mempersiapkan
yang diri
dimaksud dalam
disini
adalah
membelajarkan
bagaimana siswa
mulai
guru dari
penguasaan materi,cara menyampaikannya, menarik perhatian siswa, mengevaluasi hasil belajar siswa, dan lain-lain. Bila upaya-upaya tersebut dilaksanakan dengan berorientasi pada kepentingan siswa, maka diharapkan dapat menimbulkan motivasi belajar siswa. Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa sangat diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa. Bagi siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa terdorong untuk melakukan kegiatan belajar.31
31
Darsono, Max. dkk, Belajar dan Pembelajaran (Semarang: IKIP Semarang Press, 2000), h. 65
34
8. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Menurut Djamarah ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, antara lain : a. Memberi angka Angka dimaksud adalah simbol atau nilai dari hasil akivitas belajar anak didik. Angka merupakan alat motivasi yang cukup memberikan rangsangan kepada anak didik untuk mempertahankan atau bahkan lebih meningkatkan prestasi belajar di masa mendatang. b. Hadiah Hadiah dapat membuat siswa termotivasi untuk memperoleh nilai yang baik. Hadiah tersebut dapat digunakan orang tua atau guru untuk memacu belajar siswa. c. Kompetisi Kompetisi adalah persaingan. Persaingan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong siswa belajar. d. Ego-involvement Menumbuhkan kesadaran siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.
35
e. Memberi ulangan Ulangan bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Siswa akan menjadi giat belajar
jika
mengetahui
akan
ada
ulangan.
Siswa
biasanya
mempersiapkan diri dengan belajar jauh-jauh hari untuk menghadapi ulangan.Oleh karena itu, memberi ulangan merupakan strategi yang cukup baik untuk memotivasi siswa agar lebih giat belajar juga merupakan sarana motivasi. f. Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil belajarnya, akan mendorong siswa untuk giat belajar. Dengan mengetahui hasil belajar yang meningkat, siswa termotivasi untuk belajar dengan harapan hasilnya akan terus meningkat. g. Pujian Pujian adalah bentuk reinforcement positif sekaligus motivasi yang baik. Guru bisa memanfaatkan pujian untuk memuji keberhasilan siswa dalam mengerjakan pekerjaan sekolah Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana menyenangkan, mempertinggi gairah belajar. h. Hukuman Hukuman merupakan reinforcement negatif, tetapi jika dilakukan dengan tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan efektif.
36
i. Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar berati ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hasrat untuk belajar merupakan potensi yang ada dalam diri siswa. Motivasi ekstrinsik sangat diperlukan agar hasrat untuk belajar itu menjelma menjadi perilaku belajar. j. Minat Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Siswa yang berminat terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, karena ada daya tarik baginya.Proses belajar akan berjalan lancar jika disertai dengan minat. Minat dapat dibangkitkan dengan :membandingkan adanya kebutuhan, menghubungkan dengan persoalan penggalaman yang lampau, memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik, menggunakan berbagai macam metode menggajar. k. Tujuan yang diakui Rumusan tujuan yang diakui dan diterima oleh siswa merupakan alat motivasi yang cukup penting. Dengan memahami tujuan yang hendak dicapai, akan timbul gairah ntuk belajar.32
32
h. 125
Djamarah,Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2002),
BAB III GAMBARAN UMUM SDI ANNAJAH JAKARTA
A. LatarBelakang Awalnya bangunan sekolah ini tadinya untuk masjid tetapi dari pihak warga tidak megizinkan bangunan ini di gabung dengan masjid, kemudian terpisahlah bangunan ini dengan masjid, jadi gedung tersendiri dan masjid pun tersendiri. Akhirnya selang beberapa waktu kemudian sekitar dua tahun lebih ustadz Sofyan mengundang beberapa ustadz seperti ustadz Jazuli, ustadz Ari Saman, pak Ikhsan, utadz Imad lalu kemudian mereka musyawar di masjid Nurul Iman yang berada disebelah gedung.1 Kemudian dengan bermusyawarah tersebut mereka semua menyetujui untuk membangun sekolah sebagai upaya pemanfaatan gedung yang tidak terpakai tersebut. Kemud ian terbentuklah kepengurusan SDI Annajah Nurul Iman ini cabang Hidayatunnajah pusat.2 Sekolah Dasar Islam (SDI) Annajah sekolah dasar di bawah pengawasan dan pembinaan Pesantren Islam Hidayatunnajah yang berlokasi di Kabupaten Bekasi di bawah kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sejak tahun 2009 Pesantren Islam Hidayatunnajah membuka Sekolah Dasar Islam Annajah Jakarta yang berlokasi di gedung yang di bangun di samping Masjid Nurul Iman Srengseng, Jakarta Barat. Dimana siswa dan siswinya tidak bermukim atau bertempat tinggal di sekolah. Sedangkan 1
Hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap ustadz Sofyan selaku kepala sekolah pada tanggal 28 April 201 2 Hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap ustadz Sofyan selaku kepala sekolah pada tanggal 28 April 2014
37
38
kurikulum dan tujuan pendidikannya sama dengan SDI Annajah yang ada di Pesantren Islam Hidayatunnajah.1 Kurikulum yang diajarkan adalah perpaduan antara kurikulum Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dengan kurikulum inti pesantren hidayatunnajah mengacu pada manhajsalafulummah ahlusunnah waljama’ah, dengan kekhususan tahfidz al-Qur‟an, tahfidz hadits, pendidikan agama Islam berupa aqidah, fiqih ibadah dan mu‟amalah, sirohnabawiyah serta pendidikan akhlak dilengkapi pelajaran bahasa Arab dan bahasa Inggris. Sejak tahun 2009 SDI Annajah sudah menerima siswa dan siswi baru, meskipun pada awalnya yang mendaftar sedikit namun lambat laun seiring berjalannya waktu SDI Annajah tersebut mulai diminati oleh para orang tua dan respon dari warga sejitar pun baik dan merasa senang dengan adanya sekolah yang berbasis agama ini.
B. Struktur Kepengurusan SDI Annajah Jakarta DAFTAR PIMPINAN, GURU DAN KARYAWAN SDI ANNAJAH TAHUN PELAJARAN 2013-20142 No.
Nama Guru
1
R. Sofyan H. Mustawa
2 3
Jabatan
Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah Bag. Ir. Irzan Luthfie Keuangan Moh. Asep Awaludin Bagian Administrasi / Tata S.Pd.I Usaha
1
Keterangan 08161623649 08129289990 08881609949
Hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap ustadz Sofyan selaku kepala sekolah pada tanggal 28 April 2014 2 Utadz Awal. Struktur kepengurusan SDI Annajah Jakarta 1 mei 2014
39
4 5 6 7 8 9 10
Imas Putri Moch. Sholeh S.Q Milda Megawati S.Pd. Fitria Afrianti S.Pd. Rianty Fauziah Purba Elfina Nasution S.Pd. Reni Puspitasari S.Pd.
Wali Kelas 1 a Wali Kelas 1 b Wali Kelas 2 Wali Kelas 3 Wali Kelas 4 Wali Kelas 5 Wali Kelas 6
085775655775 081808318635 083872683550 087889919105 083875695712 081386851955 082124023456
11
Khusnul Khotimah
0215853038
12 13 14
Guru Diniyah Kelas 1a Guru Diniyah Kelas 1b Abu Bakar Guru Diniyah Kelas 1b Umar Guru Diniyah Kelas 2 Ikhwan
Moch. Sholeh S.Q Tega Barudin Aldhi Ferdian Kurnia Ahmad Masykur Al-Qohar Guru Diniyah Kelas 2 Akhwat Yogi Suparman Guru Diniyah Kelas 3 Putra
081808318635 085717976711 081908247192
Suci Mulyasari Ari Afriansyah Lc. Nazarudin Hanif Muhammad Rifqi Asadullah Dzulfikar Moch. Sholeh S.Q Imas Putri Khusnul Khotimah Milda Megawati
Guru Diniyah Kelas 3 Putri Guru Diniyah Kelas 4 Guru Diniyah Kelas 5 Akhwat
081381014568 087881885934 081289813455
Guru Diniyah Kelas 5 Ikhwan Guru Diniyah Kelas 6 Guru Umum Kelas 1a Guru Umum Kelas 1b Guru Umum Kelas 2 Guru Umum B. Indonesia, MTK , IPS Kelas 3
08568363527 081808318635 085747540151 0215853038 083872683550
Guru Umum Sians Kelas 3 Guru Umum Kelas 4 Guru Umum Kelas 5 Guru Umum Kelas 6 Bahasa Inggris Kelas 1-6 Bagian Kebersihan
08881609949 083875695712 081386851955 082124023456 087889919105 08881680466
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Fitria Afrianti S.Pd. Moh. Asep Awaludin S.Pd.I Rianty Fauziah Purba Elfina Nasution S.Pd. Reni Puspitasari S.Pd. Fitria Afrianti S.Pd. Pandu Yuga P.
C. Visi Misi SDI Annajah
085776677290 087826867989
087889919105
40
Visi Membangun dan membina kesholihan ummat menurut Al-Qur‟an dan As-Sunnah sesuai pemahaman salafussholih. Misi 1. Menegakkan aqidah, ibadah dan akhlaq Ahlussunnah Wal Jama‟ah 2. Meneguhkan iman, ilmu, pemahaman dan dakwah 3. Mengamalkan Dienul Islam sesuai pemahaman Salafussholih 4. Mencetak dan membina generasi ummat yang mandiri dan mampu berkarya dalam bingkai Islam, iman dan ihsan 5. Membina guru dan da‟iyah yang memiliki kemampuan ilmu dan pemahaman yang benar dan membekali dengan Tahfizhul Qur‟an was Sunnah serta aktif berbahasa Arab dan Inggris
D. Program Pendidikan Pendidikan ini ditempuh dalam waktu 6 tahun yang diperuntukkan bagi santri (putra-putri) yang berusia minimal 6-12 tahun, dengan konsentrasi pada pemantapan terhadap pengenalan pokok-pokok Dienul Islam dan pengetahuan umum sebagai program Dasar dari Wajib Belajar yang telah ditetapkan Pemerintah.1 Bagi para santri yang telah menamatkan program pendidikan SD Islam Annajah ini berhak mendapatkan Ijazah/SKHUN dari DikNas dan dapat melanjutkan ke MTs Annajah/sederajat atau MTs Negeri atau SMP Islam dan
1
Hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap ustadz sofyan selaku kepala sekolah pada tanggal 28 April 2014
41
SMP Negeri. Berikut adalah beberapa jadwal mata pelajaran yang diberikan Sdi Annajah kepada para siswanya1: JAM HARI 07:00 07:30 07:30 08:00 08:00 08:30 08:30 09:00 09:00 09:30 09:30 10:00 10:00 10:30 10:30 11:00 11:00 11:30 11:30 12:00 07:00 07:30 07:30 08:00 08:00 08:30 08:30 09:00 09:00 09:30 09:30 10:00 10:00 10:30 10:30 11:00
/ -
KELAS
Tahfidz Al Qur'an Tahfidz Al Qur'an Tahfidz Al Qur'an Pend. Agama Islam Pend. Agama I (Satu) Islam a&b Istirahat
-
II (Dua)
-
1
RABU
Tahfidz Al Qur'an Tahfidz Al Qur'an Tahfidz Al Qur'an Pend. Agama Islam
Tahfidz Qur'an Tahfidz Qur'an Tahfidz Qur'an
Bahasa Arab
English
Matematika
Sains
English
Matematika
Sains
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Tahfidz Al Qur'an Tahfidz Al Qur'an Tahfidz Al Qur'an Pend. Agama Islam
KAMIS
Al Tahfidz Qur'an Al Tahfidz Qur'an Al Tahfidz Qur'an Tahfidz Bahasa Arab Hadits Tahfidz Bahasa Arab Hadits Istirahat
English
-
SELASA
Istirahat
English
-
-
SENIN
Istirahat Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Matematika
Sains
Matematika
Sains
Tahfidz Al Qur'an Tahfidz Al Qur'an Tahfidz Al Qur'an Pend. Agama Islam Pend. Agama Bahasa Arab Islam
Tahfidz Qur'an Tahfidz Qur'an Tahfidz Qur'an
Al Tahfidz Qur'an Al Tahfidz Qur'an Al Tahfidz Qur'an Tahfidz Bahasa Arab Hadits Tahfidz Bahasa Arab Hadits
Istirahat
Istirahat
Istirahat
Matematika
Sains
Matematika
Sains
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
JUM'AT Al Tahfidz Qur'an Al Tahfidz Qur'an Al Tahfidz Qur'an Tahfidz Hadits
Al Al
Istirahat IPS IPS Matematika
Al Tahfidz Qur'an Al Tahfidz Qur'an Al Tahfidz Qur'an Tahfidz Hadits Istirahat
Istirahat
English
IPS
English
IPS
English
Ustadz Awal. Jadwal Pelajaran SDI Annajah Jakarta 2014
Al
Al Al Al
42
11:00 11:30 11:30 12:00 07:00 07:30 07:30 08:00 08:00 08:30 08:30 09:00
-
09:00 09:30 09:30 10:00 10:00 10:30 10:30 11:00 11:00 11:30 11:30 12:00 07:00 07:30 07:30 08:00 08:00 08:30 08:30 09:00
-
09:00 09:30 09:30 10:00 10:00 10:30 10:30 11:00 11:00 11:30 11:30 12:00
-
-
-
III (Tiga)
-
IV - ( Empat ) -
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Tahfidz Al Qur'an Tahfidz Al Qur'an Tahfidz Al Qur'an Pend. Agama Islam Pend. Agama Islam
Matematika
Sains
IPS
Matematika
Sains
Matematika
Tahfidz Al Qur'an Tahfidz Al Qur'an Tahfidz Al Qur'an Pend. Agama Islam
Tahfidz Qur'an Tahfidz Qur'an Tahfidz Qur'an
Bahasa Arab
Al Tahfidz Qur'an Al Tahfidz Qur'an Al Tahfidz Qur'an Tahfidz Bahasa Arab Hadits Tahfidz Bahasa Arab Hadits
Al Tahfidz Qur'an Al Tahfidz Qur'an Al Tahfidz Qur'an Tahfidz Hadits
Istirahat
Istirahat
Matematika
Sains
English
IPS
Matematika
Sains
English
IPS
Sains
English
IPS
Sains
English
Matematika
Tahfidz Al Qur'an Tahfidz Al Qur'an Tahfidz Al Qur'an Pend. Agama Islam
Tahfidz Qur'an Tahfidz Qur'an Tahfidz Qur'an
Bahasa Arab
Istirahat
Istirahat
Istirahat
Istirahat
Sains
Matematika
IPS
English
Sains
Matematika
IPS
English
Sains
IPS
English
Sains
Matematika
English
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Al
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Istirahat
Al Tahfidz Qur'an Al Tahfidz Qur'an Al Tahfidz Qur'an Tahfidz Bahasa Arab Hadits Tahfidz Bahasa Arab Hadits
Al
Istirahat
Istirahat
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Tahfidz Al Qur'an Tahfidz Al Qur'an Tahfidz Al Qur'an Pend. Agama Islam Pend. Agama Islam
Al
Matematika
Al Tahfidz Qur'an Al Tahfidz Qur'an Al Tahfidz Qur'an Tahfidz Hadits
Al Al Al
Istirahat Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Matematika
43
07:00 07:30 07:30 08:00 08:00 08:30 08:30 09:00
-
09:00 09:30 09:30 10:00 10:00 10:30 10:30 11:00 11:00 11:30 11:30 12:00 07:00 07:30 07:30 08:00 08:00 08:30 08:30 09:00 09:00 09:30 09:30 10:00 10:00 10:30 10:30 11:00 11:00 11:30 11:30 12:00 12:00 12:30 12:30 13:30
-
-
Tahfidz Al Qur'an Tahfidz Al Qur'an Pend. Agama Islam Pend. Agama Islam
Istirahat V ( Lima - ) Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Matematika -
-
Matematika
Bahasa Arab
English English
Tahfidz Qur'an Tahfidz Qur'an
Al Tahfidz Qur'an Al Tahfidz Qur'an Tahfidz Bahasa Arab Hadits Tahfidz Bahasa Arab Hadits Istirahat
IPS
English
Sains
Matematika
IPS
English
Sains
Matematika
English
Sains
Matematika
English
Matematika
English
Matematika
IPS
Sains
Matematika
IPS
Sains
Matematika
English
Matematika
Matematika
Istirahat
Istirahat
Istirahat
Tahfidz Al Qur'an Tahfidz Al Qur'an Pend. Agama Islam
Tahfidz Qur'an Tahfidz Qur'an
Bahasa Arab Istirahat
Al Tahfidz Qur'an
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Matematika
Matematika
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Istirahat
Al Tahfidz Qur'an Al Tahfidz Qur'an Tahfidz Bahasa Arab Hadits Tahfidz Bahasa Arab Hadits Istirahat
Al Tahfidz Qur'an
Al
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Sains
Matematika
Al
Istirahat
Istirahat
English
Tahfidz Qur'an
Al Tahfidz Qur'an Al Tahfidz Qur'an Tahfidz Hadits
Istirahat
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
English
VI ( - Enam ) Tahfidz Al Qur'an Tahfidz Al Qur'an Pend. Agama Islam Pend. Agama Islam Istirahat -
Tahfidz Al Qur'an Tahfidz Al Qur'an Pend. Agama Islam
Istirahat Tahfidz Qur'an Al Tahfidz Qur'an Al Tahfidz Hadits
Istirahat Al Tahfidz Qur'an
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Al
Al Al
44
Jelas sekali terlihat dalam table jadwal pelajaran diatas bahwa sebagian besar waktu sekolah dihabiskan untuk mengikuti materi agama islam yang dilaksanakan pada setiap harinya.
E. Kurikulum Muatan Kurikulum SD Islam Annajah adalah perpaduan antara kurikulum yang telah ditetapkan Kemendikbud dan kurikulum inti Pesantren. Adapun Muatan Kurikulum DikNas yang di ajarkan adalah Mata Pelajaran yang akan di Ujian Nasional kan seperti Matematika, Bahasa Indonesia, IPA/Sains dan Bahasa Inggris. Sedangkan Muatan Kurikulum Pesantren yang kita ajarkan adalah Uraian dari mata pelajaran „Pendidikan Agama Islam‟secara terpisah yaitu Aqidah/tauhid, Tahsin al Qur-an dan Tahfidznya, al Hadits dan Tahfidznya, Fiqih Ibadah Teori dan Praktek, Bahasa Arab, Siroh, dan Akhlak Islam.
F. Kegiatan SDI Annajah Jakarta Kegiatan SDI Annajah antara lain sebagia berikut : 1. Kegiatan Olahraga 2. Rihlah Ilmiah ( TadaburAlam ) 3. Musabaqoh Al-Qur‟an 4. Buka Bersama 5. Dauroh Ilmiah Kegiatan tambahan siswa SDI Annajah Jakarta selain belajar yaitu Kegiatan Olahraga yang diadakan setiap 2 bulan sekali atau sesuai dengan kebutuhan, kegiatannya seperti jalan santai, renang, futsal, memasak dll.
45
Kegiatan tersebut biasanya dilaksanakan setiap Jum‟at pekan pertama setiap bulan. Selain kegiatan diatas adalagi kegiatan tahunan yaitu Rihlah Ilmiah ( Tadabur Alam ) yang biasanya dilaksanakan setiap bulan Maret setiap tahun. Musabaqoh
Al-Qur’an
biasa
dilaksanakan
setiap
pertengahan
Ramadhan yang tujuannya menjadikan peserta didik agar lebih mandiri dan lebih berani dalam membaca Al-qur;an di depan umum serta menjadikan siswa-I gemar mempelajari Al-Qur‟an. Buka Bersama siswa-I SDI Annajah biasa kita laksanakan pada pertengahan bulan Ramadhan, Tujuan utamanya adalah menjalin kebersamaan antarsiswa, seluruh karyawan dan guru SDI Annajah Jakarta. Dauroh Ilmiah kegiatan siswa yang tujuannya mendidik anak agar bersikap disiplin, teratur, agar menjadi siswa-I yang berakhlakul karimah yang baik serta pengajaran etika dan sopan santun. G. Alamat Sekolah SDI Annajah Sekolah Dasar Islam Annajah berdomisili di Jl. Raya Pos Pengumben No. 21 Kel. Srengseng Kec. Kebon Jeruk Jakarta Barat. Kode Pos 11630. Tlp (021) 97585200 – 08161623649 – 081808318635 – 087782982434
H. Kelebihan SDI Annajah Jakarta Setiap sekolah memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, untuk SDI Annajah Jakarta kelebihan yang utama yaitu dalam pelajaran Tahfidz Al-Qur‟an dimana setiap anak dalam waktu 1 tahun ditargetkan menghafal 2 Juz Al-Quran pertahun.
46
Diantara siswa-I memang ada yang bisa menghafal Al-Quran sesuai target ada juga yang tidak, sesuai kemampuan peserta didik, ditambah peran serta orang tua juga menjadi faktor utama keberhasilan anak. Program Unggulan SDI Annajah Jakarta 1. Tahfidzul Qur‟an (dengan target menghapal Al-Qur‟an 2 juz pertahun) 2. Tahfidzul Hadits (dengan target menghapal 20 Hadist shahih pertahun) 3. Pendidikan Agama Islam (Ilmu aqidah, fiqih ibadah, muamalah serta akhlak bedasarkan pemahaman salafus shalih) 4. Bahasa Arab
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Upaya yang dilakukan oleh guru dalam memotivasi belajar siswa SDI Annajah Jakarta Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu-ilmu pengetahuan kepada anak didik disekolah. Dengan keilmuan yang dimilikinya, guru dapat menjadikan anak didik menjadi orang yang cerdas. Setiap guru mempunyai kepribadian masing-masing sesuai dengan latar belakang kehidupan mereka sebelum menjadi guru. Dari kepribadian itulah yang mempengaruhi pola kepemimpinan ketika melaksanakan tugas mengajar, dan mempengaruhi cara untuk memotivasi siswa siswinya. Maka seorang guru harus terampil
sebagai
seseorang
yang
berkompeten. Mampu memberikan motivasi belajar yang sesuai dengan kondisi anak didik untuk mencapai tujuan. Siswa-siswi yang berada di SDI Annajah di tuntut untuk mampu menghafal al-Qur‟an dengan baik dan benar, sama halnya dengan para pengajar yang berada di SDI Annajah tersebut mereka pun di haruskan untuk menghafal al-Qur‟an terutama untuk guru-guru yang mengajar dibidang agama. Para guru di SDI Annajah pun melakukan beberapa cara untuk memotivasi para siswa agar lebih maksimal dalam belajar maupun menghafal al-Qur‟an, beberapa metode untuk memotivasi belajar para siswa sebagai berikut:
47
48
1. Bercerita Para guru sering bercerita didalam kelas untuk memotivasi siswa dalam belajar terutama dalam menghafal al- Qur‟an, seperti menceritakan para sahabat yang hidup di zaman Rasulullah yang dimuliakan jasadnya didalam kubur karena menghafal al-Qur‟an. Dan cerita-cerita para Nabi yang membangun motivasi di dalam diri sang anak. Metode bercerita ini dilakukan oleh seluruh guru dari kelas satu sampai kelas enam akan diberikan metode bercerita. Hasil yang peneliti temukan pada saat pengamatan proses belajar di kelas 6 ustadz Soleh sedang menceritakan baginda Nabi Muhammad SAW bagimana beliau ketakukan saat berada di Gua Hiro yang berkali-kali disuruh membaca ayat al-Qur‟an oleh malaikat jibril tetapi beliau tidak bisa membaca dan menulis tetapi Nabi tetap mencoba untuk tetap membaca al-Qur‟an. Makna yang disampaikan dari cerita tersebut adalah supaya para siswa terus semangat dalam segala hal walaupun sulit dan tidak bisa dilakukan tetapi mereka harus bisa sebisa mungkin untuk tetap berusaha dan semangat. 2. Memutarkan video Seperti memutarkan video yang berisikan seseorang yang memiliki kekurangan dalam segi fisik tetapi mereka tetap semangat dalam menjalankan kehidupan bahkan mereka menorehkan prestasi-prestasi yang membanggakan. Dan dengan diputarkan video anak-anak yang sudah hafal
49
beberapa juz dalam al-Qur‟an supaya memberikan motivasi agar para siswa terpacu untuk bisa melakukan hal yang dilakukan sang anak didalam video tersebut. Memutarkan video dilakukan oleh semua guru diniyah atau guruguru yang mengajar dibidang agama, metode ini dilakukan satu kali dalam seminggu guna membangunkan motivasi anak dalam belajar dan menghafal.46 3. Memberikan hadiah Guru akan memberikan hadiah kepada setiap anak yang berprestasi atau unggul dalam pelajarannya, hadiah biasanya berupa alat-alat tulis seperti buku, tempat pensil, pulpen dan lain sebagainya. Memberikan hadiah akan dilakukan oleh wali kelas karena yang lebih tahu kemampuan sang anak tetntu wali kelas karena wali kelas terus memantau peserta didiknya setiap hari, dan untuk pelaksanaannya akan dilakukan pada akhir pembebelajaran atau pada saat kenaikan kelas. Karena dengan member hadiah sang anak akan lebih terpacu untuk menjadi yang terbaik dan mendapatkan hadiah tersebut. Sebagaimana sabda Rasulallah SAW
“Saling memberi hadiahlah kalian niscaya kalian akan saling mencintai”. (HR. Al Bukhori).47
46
Hasil pengamatan penulis di SDI Annajah Jakarta Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Ibn Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari, Shahih Bukhari juz 7 (Darul Fikri 1994), hlm. 1268. 47
50
4. Memberikan Games Permainan atau games sering diadakan dalam belajar mengajar di SDI Annajah. Untuk menghilangkan kejenuhan dalam belajar guru akan melakukan games di kelas dan didalam games tersebut guru akan membuat pertanyaan-pertanyaan seputar pelajaran dan siswa pun diharuskan untuk menjawab. Games akan diberikan pada saat peserta didik sudah mulai jenuh dan bosan dalam mengikuti materi yang diberikan, games dilakukan hampir setiap hari oleh semua guru. Dengan adanya games ini akan memberikan suasana yang baru dalam proses belajar. 5. Quiz atau ulangan48 Quiz merupakan ulangan harian yang biasanya diberikan guru, dengan diadakannya quiz siswa akan lebih giat dalam belajarnya untuk mempersiapkan quiz yang diadakan oleh guru. Ulangan harian akan dilaksanakan oleh semua siswa dalam jangka waktu satu bulan sekali supaya guru bisa mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didiknya. 6. Memberikan bimbingan secara pribadi Dalam proses belajar mengajar di kelas, tidak semua siswa yang ada bisa menerima materi dengan baik. Jika dirasa siswa memerlukan bimbingan yang lebih diluar jam sekolah maka guru akan memberikan beberapa bimbingan tambahan agar siswa merasa diperhatikan dan akan lebih bersemangat dalam mengejar materi yang ada. 48
mei 2014
Hasil wawancara dengan Alula siswa kelas 5 SDI Annajah Jakarta pada tanggal 19
51
Salah satu cara untuk menanggulangi masalah tersebut adalah dengan memberikan les tambahan kepada anak-anak yang bermasalah dalam menerima materi.49 Les akan diberikan diluar jam sekolah dan untuk pelaksaannya tetap dilakukan disekolah waktu pelaksaannya satu kali dalam seminggu. Materi yang akan diberikan dalam les yakni materi umum seperti Matematika, bahasa Inggris dan lain-lain. 7. Mengadakan perlombaan Untuk memberikan motivasi dalam belajar maupun menghafal alQur‟an pihak sekolah akan mengadakan perlombaan hafalan al-Qur‟an pada akhir tahun. Peserta akan dibagi menjadi enam bagian sesuai dengan kelas dan tentu akan ada penghargaan atau hadiah bagi siswa atau siswi yang memenangkan perlombaan tersebut.
B. Pesan Komunikasi Antarpribadi Yang Diberikan Guru Pada Siswa Sdi Annajah Jakarta Pesan komunikasi dari seseorang komunikator kepada komunikan atau sebaliknya memiliki beberapa bentuk diantaranya bentuk verbal dan nonverbal, bentuk umum dan khusus. Penyampaian pesan bersifat take and give yaitu saling memberi dan menerima pesan, obrolan bersifat dua arah dan tidak ada pihak yang lebih menguasai pembicaraan. 1. Bentuk Verbal Bahasa yang digunakan seseorang dalam berkomunikasi biasanya mengisyaratkan arti/makna khusus yang kadang hanya dimengerti oleh 49
Hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap ustadz awal selaku guru umum pada tanggal 28 April 2014
52
komunitas tempat individu berada. Arti/makna dari kata, kalimat atau bahasa yang digunakan dalam komunikasi verbal bisa jadi mengandung beribu makna. Kemaknaan tersebut dapat berupa kiasan atau bisa juga berbentuk makna sesungguhnya. Pesan verbal merupakan pesan yang disampaikan dengan kata-kata atau tulisan. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sebagai pesan verbal, bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut yang digunakan dan dipahami suatu komunitas. Pesan verbal yang diberikan guru pada siswa di SDI Annajah anatara lain seperti berceramah, dengan berceramah siswa akan diberikan masukan atau nasihat yang bermanfaat untuk diri mereka baik dalam sisi agama maupun dalam sisi pendidikan. Ataupun memberikan teguran jika siswa-siswi mereka melakukan kesalahan atau tindakan yang tidak seharusnya dilakukan. Memberikan nasihat pun sering dilakukan oleh para guru kepada siswa sebagai dorongan atau motivasi yang bisa memberikan semangat anak terutama dalam belajar.50 Nasihat diberikan ketika guru sedang memberikan materi, disela-sela memberikan materi guru akan memberikan nasihat yang mendorong anak untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
50
Hasil wawancara dengan Rausyan siswa kelas 6 SDI Annajah Jakarta pada tanggal 19 Mei 2014
53
2. Bentuk Nonverbal Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan pesan-pesan nonverbal. Istilah nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi diluar kata-kata terucap dan tertulis. Bentuk pesan non verbal diantaranya mimik wajah, gerak-gerik bahasa tubuh serta suara seperti bentakan. Biasanya pesan non verbal ini dikirimkan sebagai bentuk penegasan dari pesan verbal. Penggunaan komunikasi nonverbal sangat berperan penting dalam melengkapi efektifitas komunikasi verbal. Misalnya saja ketika siswa-siswi diberi nasihat atau wejangan tetapi belum juga mengerti maka aka nada pesan susulan berupa bahasa tubuh atau suara seperti bentakan, ataupun dalam urusan pelajaran misalnya dalam menghafal al-Qur‟an biasanya siswa-siswi yang sudah hafal akan menyetor hafalan tersebut kepada gurunya dan jika dalam hafalan tersebut ada yang salah maka sang guru akan mengeluarakna suara seperti untuk peringatan agar siswa pun tahu bahwa apa huruf atau ayat yang salah dia bacakan.
C. Faktor Penghambat dan Pendukung Memotivasi Belajar Siswa SDI Annajah Jakarta Setiap guru mengalami kesulitan ataupun kemudahan dalam mengajar terlebih untuk memotivasi siswa-siswa dalam belajar ataupun dalam menghafal. Di dalam SDI Annajah sendiri dimana sekolah ini lebih menonjolkan sisi agamanya dan bisa dibilang dalam satu hari lebih banyak
54
materi agamanya daripada pelajaran umumnya bahkan dalam setiap hari selalu ada mata pelajaran agama terlebih khusus untuk menghafal al-Qur‟an. Untuk menghafal al-Qur‟an sendiri dalam satu hari diberikan waktu tiga jam dan untuk menghafal hadits 2 jam. Adapun faktor penghambat yang dialami guru dalam melakukan proses mengajar antara lain: 1. Tingkat kejenuhan pada anak Didalam proses mengajar tidak jarang anak merasa jenuh dalam menerima materi terlebih jika mereka sudah terlalu lama berada dikelas dan sudah terlalu lama mengikuti pelajaran yang ada. Jika anak sudah merasa bosan dalam menerima materi yang ada tentu akan sulit untuk dapat mencerna materi yang diberikan oleh guru. Ketika anak sudah bosan berada di dalam kelas atau ketika anak sedang menerima materi yang ada anak akan mengalihkan perhatiannya dan akan sibuk bermain ataupun mengobrol dengan temannya.51 Dengan demikian seharusnya guru harus mempunyai strategi khusus agar peserta didik tidak merasakan bosan atau jenuh ketika berada di dalam kelas. 2. Sulit dalam menerima materi Setiap anak memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda sehingga guru harus lebih telaten dalam menghadapi anak-anak tersebut khusunya untuk anak-anak yang dirasa kurang maksimal dalam penerimaan materi yang ada. 51
Hasil wawancara dengan Rausyan siswa kelas 6 SDI Annajah Jakarta pada tanggal 19 mei 2014
55
3. Minat siswa terhadap mata pelajaran Pelajar yang tidak berminat terhadap apa yang diajarkan oleh guru yang diharuskan ia mempelajarinya, menimbulkan perasaan benci terhadap mata pelajaran itu, bahkan untuk selanjutnya pelajar tidak ingin mempelajarinya. Didalam kelas siswa yang tidak minat terhadap mata pelajaran yang diajarkan cenderung tidak memperhatikan penjelasan guru dan terkadang membuat gaduh sehingga mengganggu siswa lain yang sedang memperhatikan. Minat adalah kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Kurangnya minat terhadap mata pelajaran menimbulkan kurangnya gairah belajar sehingga mengakibatkan kurangnya intensitas belajar. 4. Hambatan lingkungan Situasi dikelas akibat beberapa siswa yang bercanda, mengobrol, bermain, membuat kejahilan-kejahilan diantara siswa lainnya kerap mengganggu kosentrasi siswa lain yang serius memperhatian penjelasan guru mereka. Kegaduhan mereka membuat suara bising yang mengganggu pendengsrsn siswa lain dan membuat suara guru tidak terdengar. Suasana kelas seperti itu menghambat jalannya proses komunikasi terutama proses belajar-mengajar.52 Ada pula faktor pendukung yang dialami para guru di Sdi Annajah Jakarta dalam memberikan materi, antara lain: 52
Hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap Ustadz Awal selaku guru umum pada tanggal 28 April 2014
56
1. Motivasi guru Guru yang baik dalam mengajar tentu akan memberikan dampak positif kepada peserta didik yang diajarkannya. Terutama dalam memotivasi para siswa, guru sebagai penggerak motivasi memiliki tanggung jawab memajukan, merangsang dan membimbing siswa dalam proses belajar. Segala usaha kearah itu harus dirancang dan dilaksanakan untuk untuk membuat siswa termotivasi dalam pelajaran.53 2. Orang tua Mengajar tidak hanya pekerjaan para guru disekolah tetapi ini juga kewajiban para orang tua dirumah, karena sebagian besar waktu anak dihabiskan dirumah dan tentu ini merupakan tugas para orang tua untuk mendidik anak baik itu pendidikan berupa formal ataupun nonformal. Orang tua yang cuek atas pendidikan anaknya tentu akan berbeda dengan orang tua yang perhatian terhadap anaknya, tentu akan mempengaruhi sang anak dalam proses belajarnya. Anak yang mempunyai orang tua yang perhatian akan pendidikannya tentu akan lebih mudah menerima materi disekolah dan begitu juga sebaliknya. Berbagai cara yang dilakukan orang tua untuk memotivasi anaknya, baik berupa meberikan ancaman dan pujian, misalnya ketika anak sudah tidak mau belajar akan diberi ancaman seperti tidak usah bersekolah lagi kalau tidak mau belajar dan juga memberikan hadiah 53
Hasil pengamatan peneliti yang dilakukan selama bulan Maret-Juni di SDI Annajah Jakarta
57
ketika dia berprestasi dan sejauh ini dengan cara seperti itu berhasil walaupun hasilnya tidak terlalu maksimal.54 3. Variasi metode belajar Variasi metode mengajar yang diterapkan guru dalam proses belajar mengajar dikelas membuat siswa tidak bosan. Karena guru-guru yang mengajar di SDI Annajah kerap menciptakan inovasi-inovasi dalam pengajarannya seperti mengadakan kompetisi games. Dengan variasi metode yang diterapkan siswa diharapkan dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan memahami materi dengan sempurna tanpa harus merasa bosan.
54
Hasil wawancara terhadap Ibu Reni selaku wali murid dari Nova murid Kelas 1 pada tanggal 19 mei 2014
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang saya sampaikan pada bab-bab terdahulu diatas tentang bentuk komunikasi sebagai upaya memotivasi belajar di Sekolah Dasar Islam Annajah Jakarta maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Upaya yang dilakukan guru dalam memotivasi belajar muridnya, adalah sebagai berikut: a. Bercerita b. Memutarkan video c. Memberikan hadiah d. Memberikan games e. Quiz f. Memberikan bimbingan secara pribadi g. Mengadakan perlombaan 2. Ada beberapa pesan komunikasi yang diberikan guru kepada murid dalam upaya memotivasi belajar, adalah: a. Pesan komunikasi verbal Guru akan menasihati nasihat-nasihat yang baik kepada muridnya kemudian akan menegur jika muridnya melakukan kesalahan. b. Pesan komunikasi non verbal Komunikasi non verbal akan melengkapi komunikasi verbal yang dilakukan guru tersebut.
58
59
B. Saran-saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat ditemukan saransaran: 1. Guru
dalam
mengelola
kegiatan
belajar
mengajar
perlu
dapat
meningkatkan suasana yang bisa meningkatkan motivasi belajar anak. 2. Kepala Sekolah perlu memperhatikan kebutuhan siswa untuk kegiatan di luar kelas atau diluar sekolah yang dapat menunjang prestasi belajar seperti mengikutsertakan para siswa dan siswi dalam perlombaan antar sekolah khususnya perlombaan menghafal al-Qur‟an. 3. Sekolah seharusnya memberikan fasilitas yang cukup memadai dalam menunjang kegiatan belajar mengajar siswa disekolah.
60
DAFTAR PUSTAKA
A. Malik Fadjar, Pendidikan ditengah gelombang perubahan, (Jakarta : 2007) Pustaka LP3ES Agus M. Hardjana, Komunikasi Interpersonal & Interpersonal, Kansius, Yogyakarta, 2003 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002) Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009) Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2005), Darsono, Max. dkk. Belajar dan Pembelajaran (Semarang: IKIP Semarang Press, 2000) Dimyati dan Mujiono. Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2002) Djamarah, Syaiful Bahri. Strategi Belajar Mengajar (Jakarta:Rineka Cipta, 2002) Golberg, Alvin A. Carl E. Larson.Komunikasi Kelompok: Proses-proses Diskusi dan Penerapanya.Jakarta: UI-Press.1985. Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar (Jakarta :Bumi Aksara, 2001) Muhammad, Imam Abi Abdillah, bin Ismail bin Ibrahim Ibn Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari, Shahih Bukhari juz 7 (Darul Fikri 1994).
61
Mulyasa, E. Kurikulum Berbasis Kompetens; Konsep, Karakteristik dan Implementasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003) Myers, David G.Psikologi Sosial.eds 10.Jakarta: Salemba Humanika.2010. Soyomukti, Nurani. Teori-teori Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,2013) Roudhonah, Ilmu Komunikasi. Lembaga Penelitian (Jakarta : UIN Jakarta dan UIN Press, 2007) Sardiman, A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Grafindo 2006) Sarwono, Sarlito Wirawan.Teori-teori Psikologi Sosial.Jakarta: Raja Grafindo Persada.1995. Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian ; Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta : Rhieka cipta. 1998) Suranto AW, Komunikasi Interpersonal. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011, cet-1) Uchyana, Onang Effendy, Dimensi-dimensi Komunikasi, (Bandung, Alumni, 1981) Wardhanya, Andy Corry, Teori Komunikasi, (Jakarta: PT Ghalia Indonesia 2009) Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, PT. Grasindo, 2004
LAMPIRAN-LAMPIRAN
JAWABAN DARI USATDZ SOFYAN
1.
Sejarah berdirinya SDI Annajah Jakarta? Awalnya bangunan sekolah ini tadinya untuk masjid tetapi dari pihak warga tidak megizinkan bangunan ini di gabung dengan masjid, kemudian terpisahlah bangunan ini dengan masjid, jadi gedung tersendiri dan masjid pun tersendiri. Akhirnya selang beberapa waktu kemudian sekitar dua tahun lebih ustadz Sofyan mengundang beberapa ustadz seperti ustadz Jazuli, ustadz Ari Saman, pak Ikhsan, utadz Imad lalu kemudian mereka musyawar di masjid Nurul Iman yang berada disebelah gedung. Kemudian dengan bermusyawarah tersebut mereka semua menyetujui untuk membangun sekolah sebagai upaya pemanfaatan gedung yang tidak terpakai tersebut. Kemudian terbentuklah kepengurusan SDI Annajah Nurul Iman ini cabang Hidayatunnajah pusat.
2. Kapan berdirinya SDI Annajah Jakarta? Sekolah Dasar Islam (SDI) Annajah sekolah dasar di bawah pengawasan dan pembinaan Pesantren Islam Hidayatunnajah yang berlokasi di wilayah pebayuran kabupaten Bekasi di bawah kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sejak tahun 2009 Pesantren Islam Hidayatunnajah membuka SekolahDasar Islam Annajah Jakarta yang berlokasi di gedung yang di bangun disamping Masjid Nurul Iman Srengseng, Jakarta Barat. Dimana siswa dan
siswinya tidak mondok. Sedangkan kurikulum dan tujuan pendidikannya sama dengan SDI Annajah yang ada di Pesantren Islam Hidayatunnajah. Kurikulum yang diajarkan adalah perpaduan antara kurikulum Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dengan kurikulum inti pesantren hidayatunnajah mengacu pada manhajsalafulummah ahlusunnah waljama’ah, dengan kekhususan tahfidz al-qur’an, tahfidz hadits, pendidikan agama islam berupa aqidah, fiqih ibadah dan mu’amalah, sirohnabawiyah serta pendidikan akhlak dilengkapi pelajaran Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.
3. Apa tujuan didirikannya SDI Annajah Jakarta? 1. Untuk mendidik generasi penerus umat yang memahami tentang salafi, salafi yang dimaksud adalah segala sesuatu yang diperintahkan Allah dan sesuai dengan ajaran Rasulullah yang benar-benar syar’I supaya kedepannya jangan sampai terputus dan tidak ada lagi generasi penerusnya. 2. Untuk mencetak generasi muda yang berprestasi di bidang tahfiz qur’an dan berahlaq mulia.
4. Visi misi SDI Annajah Jakarta? Visi Membangun dan membina kesholihan ummat menurut Al-Qur’an dan AsSunnah sesuai pemahaman salafussholih. Misi
a. Menegakkan aqidah, ibadah dan akhlaq Ahlussunnah Wal Jama’ah b. Meneguhkan iman, ilmu, pemahaman dan dakwah c. Mengamalkan Dienul Islam sesuai pemahaman Salafussholih d. Mencetak dan membina generasi ummat yang mandiri dan mampu berkarya dalam bingkai Islam, iman dan ihsan e. Membina guru dan da’iyah yang memiliki kemampuan ilmu dan pemahaman yang benar dan membekali dengan Tahfizhul Qur’an was Sunnah serta aktif berbahasa Arab dang Inggris
5. Apa program pendidikan yang diterapkan di Sdi Annajah? Pendidikan ini ditempuh dalam waktu 6 tahun yang diperuntukkan bagi santri(putra-putri) yang berusia minimal 6-12 tahun, dengan konsentrasi pada pemantapan terhadap pengenalan pokok-pokok Dienul Islam dan pengetahuan umum sebagai program Dasar dari Wajib Belajar yang telah ditetapkan Pemerintah. Bagi para santri yang telah menamatkan program pendidikan SD Islam Annajah ini berhak mendapatkan Ijazah/SKHUN dari DikNas dan dapat melanjutkan ke MTs Annajah/sederajat atau MTs Negeri atau SMP Islam dan SMP Negeri.
6. Apa kurikulum yang diterapkan di Sdi Annajah Jakarta? Muatan Kurikulum SD Islam Annajah adalah perpaduan antara kurikulum yang telah ditetapkan KEMENDIKBUD dan kurikulum inti
Pesantren. Adapun Muatan Kurikulum DikNas yang kita ajarkan adalah Mata Pelajaran yang akan di Ujian Nasional kan seperti Matematika, Bahasa Indonesia, IPA/Sains dan Bahasa Inggris. Sedangkan Muatan Kurikulum Pesantren yang kita ajarkan adalah Uraian dari mata pelajaran ‘Pendidikan Agama Islam’secara terpisah yaitu Aqidah/Tauhid,Tahsin al Qur-an dan Tahfidznya, al Hadits dan Tahfidznya, Fiqih Ibadah Teori dan Praktek, Bahasa Arab, Siroh, dan Akhlak Islam.
7. Apa sajakah kegiatan yang diadakan sdi annajah? Kegiatan SDI Annajah antara lain sebagia berikut : 1. Kegiatan Olahraga 2. Rihlah Ilmiah ( TadaburAlam ) 3. Musabaqoh Al-Qur’an 4. Buka Bersama 5. Dauroh Ilmiah Kegiatan tambahan siswa SDI Annajah Jakarta selain belajar yaitu Kegiatan Olahraga yang diadakan setiap 2 bulan sekali atau sesuai dengan kebutuhan, kegiatannya seperti jalan santai, renang, futsal, memasak dll. Kegiatan tersebut biasanya dilaksanakan setiap Jum’at pekan pertama setiap bulan. Selain kegiatan diatas adalagi kegiatan tahunan yaitu Rihlah Ilmiah( Tadabur Alam ) yang biasanya dilaksanakan setiap bulan Maret setiap tahun. Musabaqoh Al-Qur’an biasa dilaksanakan setiap pertengahan Ramadhan
yang tujuannya menjadikan peserta didik agar lebih mandiri dan lebih berani dalam membaca Al-qur;an di depan umum serta menjadikan siswa-I gemar mempelajari Al-Qur’an. Buka Bersama siswa-I SDI Annajah biasa kita laksanakan pada pertengahan bulan Ramadhan, Tujuan utamanya adalah menjalin kebersamaan antarsiswa, seluruh karyawan dan guru SDI Annajah Jakarta. Dauroh Ilmiah kegiatan siswa yang tujuannya mendidik anak agar bersikap disiplin, teratur, agar menjadi siswa-I yang berakhlakul karimah yang baik serta pengajaran etika dan sopan santun.
Interviewer
Interviewee
(Ida Nurhayati)
(Ustadz Sofyan)
JAWABAN DARI USTADZ AWAL
1. Sudah berapa lama anda mengajar di Sdi Annajah Jakarta? Saya sudah 5 tahun mengajar di Sdi Annajah Jakarta, 6 bulan setelah didirikannya Sdi Annajah saya baru mengajar disini.
2. Anda mengisi materi pelajaran apa? Saya mengisi mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, IPA dan IPS.
3. Metode apa yang anda pakai dalam memotivasi anak agar lebih bersemangat dalam mengikuti materi pelajaran? Metode yang saya berikan cukup banyak seperti ceramah, tanya jawab, memberikan hadiah bagi siswa yang berprestasi, memberikan games, memberikan quiz dan melakukan bimbingan secara pribadi terhadap murid yang bermasalah dalam mengikuti mata pelajaran.
4. Bentuk motivasi berupa apa yang diberikan agar siswa tetap semangat dalam belajar terutama dalam menghafal al-qur’an? Biasanya saya bercerita misalnya menceritakan kelebihan dan kemulian bagi para penghafal qur’an, kemudian memutarkan video yang berisikan orangorang para penghafal qur’an suapa si anak terpacu untuk bisa mengikuti apa yang ada di video tersebut.
5. Apakah ada hambatan dalam penyampaian materi pelajaran? Hambatan tentu ada seperti tingkat kejenuhan pada anak, sulit dalam menerima materi. Suasana hati yang kurang baik, Minat siswa terhadap mata pelajaran, Hambatan lingkungan.
6. Apa yang anda lakukan apabila terjadi hambatan dalam penyampaian materi pelajara? Saya akan memberikan les tambahan kepada anak-anak yang bermasalah dalam mengikuti mata pelajaran yang ada.
7. Apakah dalam menanggulangi hambatan dilakukan juga komunikasi antarpribadi? Tentu dilakukan komunikasi antarpribadi terhadap si anak tersebut dengan cara memanggul anak yang bermasalah ke kantor dan menanyakan masalah yang terjadi terhadap anak tersebut.
8. Masalah apa saja yang dialami siswa? Biasanya untuk beberapa siswa yang tidak terbiasa dengan kurikulum yang ada mereka akan kesulitan mengimbangi pelajaran yang ada seperti pelajaran agama di daman di dalamnya ada mata pelajaran menghafal al-qur’an.
9. Apa tanggapan anda tentang komunikasi antarpribadi? Komunikasi antarpribadi sangat penting dilakukan terutama dalam proses
belajar, baik komunikasi antarpribadi antara guru kepada siswanya atau pun komunikasi anatrpribadi antara siswa kepada gurunya, dengan adanya komunikasi antarpribadi akan mempermudah anak dalam melakukan proses belajar disekolah.
10. Efektifkah komunikasi interpersonal digunakan dalam penyampaian materi? Sangat efektif karena dengan adanya komunikasi interpersonal kita sebagai tenaga pengajar lebih mengetahui karakter masing-masing anak sehingga proses belajar mengajar berjalan lebih baik.
Interviewer
Interviewee
(Ida Nurhayati)
(Ustadz Awal)
JAWABAN DARI ALULA
1. Kamu kelas berapa? Alula kelas 6 2. Bagaimana para guru dalam menyampaikan materi? Apakah cukup menyenangkan dan tidak membosankan? membosankan 3. Adakah guru yang kurang kamu sukai dalam penyampain materi? Kenapa? Ada, karena kalau lagi disuruh menegrjakan soal tidak dijelaskan dahulu 4. Menurut kamu bagaimana seharusnya para guru dalam penyampaian materi supaya tidak membosankan? Dijelaskan
terlebih
dahulu
sebelum
memberikan
tugas
dan
dalam
penyampaian materi harus serius tidak bercanda 5. Bagaimana cara kamu untuk tetap konsentrasi dalam mengikuti materi pelajaran walaupun sang guru menyampaikan materi dengan cara yang cukup membosankan? Tetap memperhatikan dan mendengarkan guru menjelaskan materi 6. Apakah kamu semangat dalam bersekolah dan menuntut ilmu? semangat 7. Adakah motivasi yang diberikan guru untuk memberikan semangat dalam belajar? ada 8. Dengan cara seperti apa guru memberikan motivasinya?
Seperti memberikan ulangan 9. Bagaimana dengan keluarga? Apakah mereka memberikan motivasi dalam belajar dan menghafal? iya 10. Dengan cara apa orang tua kamu memberikan motivasi dalam belajar? Memberikan motivasi seperti memberikan nasihat dan juga hadiah 11. Menurut kamu bagaimana peran keluarga terutama orang tua dalam belajar? Apakah mereka berperan penting dalam proses belajar kamu dirumah? Sangat penting 12. Apakah orang tua kamu membimbing kamu belajar ketika km dirumah? iya 13. Pernah kah kamu merasa bosan ketika orang tua kamu membimbing kamu belajar atau menghafal dirumah? Tidak
Interviewer
Interviewee
(Ida Nurhayati)
(Alula)
JAWABAN DARI RAUSYAN
1
Kamu kelas berapa? Rausyan kelas 6
2
bagaimana
para
guru
dalam
memberikan
materi?
Apakah
cukup
menyenangkan dan tidak membosankan? Ada yg membosankan dan ada pula yang tidak membosankan 3
Adakah guru yang kurang kamu sukai dalam memberikan materi? Ada, kurang jelas dalam penyampaian materi
4
Bagaimana guru dalam penyampaian materi supya kamu semangat dalam mengikuti pelajaran di kelas? Harus banyak menjelaskan materi yang ada
5
Bagaimana cara kamu untuk tetap konsentrasi dalam mengikuti materi pelajaran walaupun sang guru menyampaikan materi dengan cara yang cukup membosankan? Bercanda dengan teman kemudian setelah hilang bosannya konsentrasi lagi dalam mengikuti pelajaran
6
Apakah kamu semangat dalam menuntut ilmu? semangat
7
Adakah motivasi yang diberikan guru untuk memberikan semangat dalam belajar? ada
8
Dengan cara seperti apa guru memberikan motivasinya?
Memberikan nasihat 9
Dengan cara apa orang tua kamu memberikan motivasi dalam belajar? Jika berprestasi diberikan hadiah, dibantu dalam mengerjakan PR, memberikan test seperti memberikan soal-soal
10 Menurut kamu bagaimana peran keluarga terutama orang tua dalam menuntut ilmu? Apakah mereka berperan penting dalam proses belajar kamu dirumah? Sangat penting 11 Apakah orang tua kamu membimbing kamu belajar ketika kamu dirumah? iya 12 Pernah kah kamu merasa bosan ketika orang tua kamu membimbing kamu belajar atau menghafal dirumah? Terkadang untuk menjelaskan suatu pelajaran terlalu panjang 13 Ketika kamu mulai bosan hal apakah yang kamu lakukan untuk mengembalikan lagi semangat dalam belajar dan menghafal? Bermain dahulu untuk mengembalikan semangat dalam belajar kemudian istrahat dan setelah semangat lagi kemudian kembali lagi belajar.
Interviewer
Interviewee
(Ida Nurhayati)
(Rausyan)
JAWABAN DARI IBU RENI 1. Apa alasan anda memasukan anak anda ke sekolah ini? Saya ingin memasukan anak sekolah yang didalamnya ada pendidikan agama yang sesuai dengan syariat dan sesuai ajaran Rasullah SAW, dari pada itu saya mencari sekolah yang bisa mengakomodir kebutuhan saya juga anak saya agar dia tau islam itu menjalankannya seperti apa minimal dia tahu walaupun sekolah ini belum sempurna semuanya tapi sekolah ini bisa mengakomodir setidaknya beberapa kebutahan saya. Memang banyak sekolah islam yang bagus tetapi mereka masih menerapkan yang dilarang oleh isalm tapi mereka tetap menerapkan. 2. Menurut anda apa bedanya sekolah ini dengan sekolah yang lain? Sehingga anada memasukan anak anda ke sekolah ini? Kurikulum agamanya berbeda, misalnya dalam segi pemahaman sebuah dalil kadang memahami sebuah dalil itu kalau orang yang mengaku sebagai seorang islam ia harus mengikuti ajaran Rasulullah dan sahabat sementara fenomena sekarang ini orang mengaku sebagai umat islam dan mengaku sesuai al-Qur’an dan sunnah tetapi banyak menafsirkan dalil baik itu alQur’an, sunnah atau atsar (pendapat para sahabat) itu serampangan hanya sesuai kehendaknya sendiri pada hal tidak boleh seperti itu karena ada ilmunya dan caranya. Dan saya mendapatkannya itu sekarang disini. Kurikulum di SDI Annajah insya allah sesuai sunnah dan pemahaman para sahabat. 3. Apakah anak anda mampu mengikuti dengan baik materi yang ada disekolah? Apakah ada kesulitan? Kebetulan anak saya bukan tipe anak yang tidak mudah
menerima materi jadi saya harus sebisa mungkin memberikan metode belajar dirumah 4. Jika terjadi kesulitan dalam belajar atau menghafal, apa yang anda lakukan? Dengan melakukan bimbingan belajar dirumah, dengan cara mengulang pelajaran, kemudian memberikan contoh dengan bahasa mereka. 5. Apakah anda memberikan bimbingan dalam belajar atau menghafal ketika anak anda berada dirumah? iya 6. Ketika anak mulai bosan dalam belajar dan menghafal apa yang anda lakukan untuk mengembalikan mood anak anda dalam belajar dan menghafal? Kalau anak sudah mulai bosan biasanya saya membiarkan dia untuk bermain dahulu 7. Bagaimana cara anda untuk memotivasi anak anda agar lebih giat lagi dalam belajar dan menghafal? Meberikan ancaman dan pujian, misalnya ketika anak sudah tidak mau belajar akan diberi ancaman seperti tidak usah bersekolah lagi kalau tidak mau belajar dan juga memberikan hadiah jika anak berprestasi dibidang pendidikan 8. Apakah dengan cara tersebut berhasil? Sampai saat ini berhasil
Interviewer
Interviewee
(Ida Nurhayati)
(Ibu Reni)
ISLAMIC BOARDING SCHOOL
ANNAJAH Menuju
I(eshalihan
*ax:pf AbllQles Urnrnat
Sesuai
Pernaharnan
Salafusshalih
SURAT KETERANGAN Nomor : 03/ Kep. Sek/SDl-AN /Xl / 351 4 Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Sekolah Dasar lslam Annaiah Jakarta
Menerangkan bahwa:
Nama
: lda Nurhayati
NIM
: rrroo5roooo83
Tempat/tanggal lahir
:
Alamat
: Jl. Kebon
Jakarta, z8 Mei r99z
manga
I
RtiRw oo9/ooz Cipulir kebayoran lama
Jakarta Selatan
Adalah benar nama di atas telah melakukan penelitian di Sekolah Dasar lslam ( SDI ) Annaiah
Jakarta dari bulan Maret s.d Juni zot4.
Demikianlah surat keterangan
ini kami buat dengan
sebenarnya
dan untuk
dapat
dipergunakan seperlunya. J
akarta,j
S,e,plem
ber
z-O-:!
4
:::i, ?1.
<
1l {:: t'
f ,Rj'.Sofi/'an H.Mustawa
NIP:o91o.01.ool
Gedung Nurul Iman,
Jl. Raya Pos Pengumben No. 21 Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat 1 1630 Telp. (O21) 97585200, 95855132, O8r292a999O
KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIi9 SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI Telepon/Fax : (021) 7432728 I 14703580
Jl. Ir. H. JuandaNo. 95 Ciputat 15412 Indonesia
Nomor Lampiran Hal
Un.0 1/F5/?P.oo.e/
Website: rm,.fdkuinjakarta.ac.id. E-mail :
[email protected]
ll
lL 2rto
Jakarta,
21f
"A**rzOt+
Izin Penelitian (Skripsi)
Kepada Yth, Kepala Sekolah Dasar Islam An-Najah Jl. Raya Pos Pengumben No 21 Kel. Srengseng Kebon Jeruk Jakarta Barat
di Tempat Ass
alamu' alaikum Wr. Wb.
Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerangkan bahwa: Ida Nurhayati 11100s1000083 Jakarta, 28Mei 1992
Nama
Nomor Pokok Tempat/Tanggal Lahir Semester Jurusan Alamat
VIII (Delapan) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Jl. Kebon Mangga 3 RT 09/02 No 35. 089666979520
Ielp.
adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Dakrvah dan Ilmu l(omunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang akan melaksanakan penelitian/mencari data dalam rangka penulisan skripsi berjudul Bentuk Komunikasi Antar Pribadi Antara Guru Dengan Murid Sebagai Upaya Motivasi Belajar.
Sehubungan dengan
itu, dimohon kiranya
menerima./mengizinkan mahasiswa dimaksud.
BapaVlbu/Sdr.
kami tersebut dalam
dapat pelaksanaan kegiatan
Demikian, atas kerjasama dan bantuannya kami mengucapkan terima kasih. 14/s s al
amu' al ai kum llttr.
I4t b
.
Subhan, MAf 0110 199303 lt 004 Tembusan : l. Wakil Dekan Bidang Akademik 2. Ka/Sekprodi Komunikasi dan Penyiaran Islam
Pemberian hadiah yang dilakukan wali murid kepada siswa dan siswi yang berprestasi
Ustadz soleh sedang mendengarkan usman yang sedang menghapal ayat alQur’an
Masjid Nurul Iman yang berada tepat di depan sekolah SDI Annajah Jakarta
Bangunan SDI Annajah Jakarta yang berada di pinggir jalan bersampingan dengan Masjid Nurul Iman