BAB IV LANGKAH-LANGKAH PEMELIHARAAN PHB TM (Perangkat Hubung Bagi Tegangan Menengah) / KUBIKEL PADA PT.PLN (Persero) JAKARTA RAYA DAN TANGERANG
4.1
Pemeliharaan Peralatan Listrik Tegangan Tinggi Di Indonesia kebutuhan tenaga listrik masyarakat pada umumnya di supplay
oleh PT.PLN (Persero) kecuali untuk daerah-daerah jauh dari jaringan PLN. Berdasarkan realisasi di beberapa unit PT. PLN (PERSERO) terjadi banyak kegagalan/gangguan pada PHB TM/Kubikel di gardu induk, gardu distribusi maupun gardu hubung. Hal ini terjadi akibat suatu peralatan yang telah beroperasi dalam kurun waktu tertentu, akan mengalami penurunan kinerja yang disebabkan oleh pengaruh eksternal maupun internal. Faktor Eksternal antara lain : cuaca, polusi, kontaminasi external, banyaknya gangguan pada jaringan distribusi, binatang dan faktor-faktor lain yang dapat mengganggu PHB TM / Kubikel. Faktor Internal antara lain : faktor umur lama operasi dari suatu komponen, pola pembebanan,
kurangnya pemeliharaan, metode
pemeliharaan yang kurang baik, penurunan kualitas komponen peralatan akibat hubung singkat, kesalahan operasional dan lain-lain. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dibuat suatu program peningkatan kegiatan pemeliharaan yang terencana, serta program matrik pemeliharaan komponen/pendataan ulang tiap komponen yang terpasang pada PHB TM/kubikel agar benar-benar sesuai dengan kebutuhan konsumen.
29 http://digilib.mercubuana.ac.id/
30 4.1.1
Tujuan Pemeliharaan PHB TM / kubikel
Pemeliharaan PHB TM / Kubikel mempunyai tujuan : 1. Menjaga agar peralatan/komponen dapat dioperasikan secara optimal berdasarkan spesifikasinya sehingga sesuai dengan umur teknisnya. 2. Menjamin bahwa peralatan tetap berfungsi dengan baik untuk menyalurkan energi listrik dari pusat listrik sampai ke pelanggan. 3. Menjamin bahwa energi listrik yang diterima pelanggan selalu berada dalam tingkat mutu dan keandalan yang baik. 4. Mengurangi resiko terjadinya kegagalan atau kerusakan peralatan. 5. Mengurangi frekwensi padam. 6. Meningkatkan safety ( keselamatan ketenagalistrikan / K2) peralatan, petugas dan lingkungan sekitar. 4.1.2
Klasifikasi Pemeliharaan
Menurut metodenya pemeliharaan diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Pemeliharaan berdasarkan waktu (time base maintenance) maintenance), yaitu kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan berdasarkan periode waktu tertentu : Triwulanan, Semesteran, dan Tahunan. 2. Pemeliharaan berdasarkan kondisi (on condition base maintenance) maintenance), yaitu kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi fisik peralatan guna menghindari tingkat kerusakan yang lebih berat. Apabila dilakukan dengan menggunakan metode tertentu seperti pengukuran parameter-parameter fisik untuk dianalisa sehingga dapat diprediksi
kapan waktu pemeliharaan
pemeliharaan prediktif.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
maka termasuk kegiatan
31 3. Pemeliharaan berdasarkan analisa resiko adalah pemeliharaan yang dilakukan
dengan
urutan
prioritas
tingkat
urgensinya
serta
pertimbangan potensi resiko yang akan timbul. 4. Pemeliharaan darurat / khusus (breakdown maintenance) adalah tindakan pemeliharaan atau perbaikan yang dilaksanakan setelah terjadi gangguan atau kerusakan peralatan sistem distribusi. 4.1.3
Periode Pemeliharaan 1.
Pemeriksaan Rutin Adalah pemeriksaan PHB TM/Kubikel secara visual (inspeksi) untuk kemudian
diikuti
dengan
pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan
pemeliharaan sesuai dengan saran (rekomendasi) dari hasil inspeksi, antara lain penggantian, pembersihan, peneraan, pengetesan. Dilaksanakan : a. 1 kali setahun untuk beban rendah dan tingkat polusi rendah. b. 2 kali setahun untuk beban tinggi dan tingkat polusi tinggi. 2.
Pemeriksaan Sistematis Adalah pekerjaan pemeliharaan yang dimaksudkan untuk menemukan kerusakan atau gejala kerusakan yang tidak dapat ditemukan / diketahui pada saat pemeriksaan rutin, untuk kemudian disusun saran-saran perbaikannya seperti penggantian, pembersihan, peneraan, pengetesan. Dilaksanakan 1 kali dalam 3 tahun.
3.
Pemeliharaan rutin Pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan secara berkala dan terus menerus untuk mempertahankan kondisi peralatan agar tetap berada dalam kondisi baik dan prima. Dilaksanakan minimal 1 kali setahun.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32 4.
Pemeliharaan Preventif Pemeliharaan preventif adalah pemeliharaan untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan yang tiba-tiba dan mempertahankan unjuk kerja PHB TM/Kubikel agar selalu beroperasi dengan keandalan dan efisiensi yang tinggi.
5.
Pemeliharaan Korektif Pemeliharaan korektif dapat dibedakan dalam 2(dua) kegiatan yaitu: terencana dan tidak terencana. a. Kegiatan
yang
terencana
perubahan/penyempurnaan
diantaranya yang
adalah
dilakukan
pekerjaan
pada
PHB
TM/Kubikel untuk memperoleh keandalan yang lebih baik (dalam batas pengertian operasi) tanpa mengubah kapasitas semula. b. Kegiatan yang tidak terencana misalnya mengatasi kerusakan peralatan / gangguan. 6.
Pemeliharaan Khusus Pemeliharaan khusus atau disebut juga pemeliharaan darurat adalah pekerjaan pemeliharaan untuk memperbaiki PHB TM/Kubikel yang rusak akibat “force majeure” seperti : bencana alam, kebakaran, huruhara dan sebagainya.
4.1.4
Strategi Pemeliharaan
Pemeliharaan PHB TM/Kubikel dilaksanakan dengan proaktif secara kontinu dan berurutan dengan mengutamakan tindakan preventif yang bertujuan untuk mencegah terjadinya gangguan daripada tindakan represif untuk mengatasi gangguan dengan mempertimbangkan urutan prioritas urgensinya, resiko dan biaya. Untuk itu diperlukan:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33 1. Program pemeliharaan yang jelas terjadwal dan
komitmen
Manajemen Unit. 2. Database aset PHB TM/Kubikel distribusi. 3. Petugas / pelaksana yang kompeten . 4. Analisa dan Evaluasi terhadap hasil pemeliharaan yang telah dilakukan. 5. Tindak lanjut dari hasil analisa dan evaluasi (rekomendasi). 4.1.5
Sasaran
PHB TM/Kubikel yang andal, aman, efisien, ekonomis dan ramah lingkungan. 4.1.6
Sumber Daya 1.
Material a. Material utama Material utama yang digunakan harus bermutu baik dengan menggunakan material orisinil (genuine) atau setara, memiliki sertifikat ISO 9001, dan atau sertifikat uji jenis. b. Material bantu Material bantu yang digunakan dalam pemeliharaan harus bermutu baik sesuai rekomendasi dari pabrikan.
2.
Manusia/Personil Setiap pelaksanaan pemeliharaan PHB TM/Kubikel harus memiliki pengawas dan petugas pemeliharaan yang kompeten dan bersertifikat dibidangnya.
3.
Peralatan Kerja Peralatan kerja dan perlengkapan keselamatan kerja harus memenuhi kriteria sesuai persyaratan SOP-nya. Untuk menjamin kondisi peralatan ini selalu berfungsi dengan baik, maka harus senantiasa dirawat sesuai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34 ketentuan petunjuk pemeliharaannya baik dalam hal penyimpanan, kalibrasi, perbaikan dan penggantian. 4.
Data Base Aset Data aset PHB TM/Kubikel adalah data yang perlu disiapkan antara lain mengenai : a. Nama peralatan b. Tipe/jenis peralatan c. Spesifikasi/merk d. Nomor seri e. Tahun pembuatan f. Tahun operasi dan jumlah g. Lokasi dan data historis pemeliharaan peralatan Disamping itu buku petunjuk/manual dari pabrik pembuat peralatan perlu dikelola dengan baik sebagai bagian dari data aset PHB TM/Kubikel.
4.1.7
Definisi Dan Istilah a.
PMT (Pemutus Tenaga) Adalah saklar yang menghubungkan dan memutuskan sirkit tenaga listrik yang bertegangan dan mampu memutuskan arus beban dan arus hubung singkat.
b.
LBS (Load Break Switch) / Pemutus Beban Adalah saklar yang menghubungkan dan memutuskan sirkit tenaga listrik yang bertegangan dalam kondisi operasi normal dan mampu memutuskan arus beban.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
c. PMS (Pemisah ) Adalah saklar yang menghubungkan dan memisahkan sirkit tenaga listrik tanpa beban. d. CT (Current Transformer) / Transformator Arus Adalah Transformator yang digunakan untuk menurunkan besaran arus untuk keperluan proteksi dan pengukuran. e. PT (Potential Transformer) / Transformator Tegangan Adalah Transformator yang digunakan untuk menurunkan besaran tegangan untuk keperluan proteksi dan pengukuran. f. BusBar / Rel Adalah penghantar dengan impedansi rendah dimana beberapa sirkit listrik dapat dihubungkan secara terpisah. g. Relay Proteksi Adalah peralatan untuk mengamankan peralatan PHB TM / kubikel terhadap gangguan arus lebih, beban lebih dan gangguan bumi. h. Metering Adalah peralatan untuk mengukur besaran arus, tegangan dan energi. i. Grounding ( Pembumian ) Adalah penghubungan suatu titik sirkit listrik atau suatu penghantar yang bukan bagian dari sirkit listrik dengan bumi. j. Wiring ( pengawatan ) Adalah penghubung komponen-komponen peralatan kontrol, proteksi, meter baik rangkaian AC maupun DC. k. Kondisi Lingkungan Adalah suatu kondisi external yang dapat mempengaruhi unjuk kerja kubikel itu berada.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
l. Function test ( Uji fungsi ) Adalah suatu pengujian fungsi sistem proteksi pada kubikel baik trip dan alarm. m. Interlock ( silih kunci ) Adalah pengujian saling mengunci antar komponen. n. Transformator PS (Pemakaian Sendiri) Adalah Transformator untuk memasok kebutuhan daya listrik di internal Gardu Induk o. Komponen utama Adalah komponen dari PHB TM/ kubikel yang dipelihara, antara lain PMT, LBS, PMS. p. Material pemeliharaan Adalah bahan-bahan yang digunakan dalam pemeliharaan, terdiri atas material utama
( seperti : suku cadang PMT,PMS,LBS dll ) dan material bantu (
seperti: alkohol 90%, lap majun, sakapen dan lain-lain). 4.2
Komponen PHB TM/kubikel
Komponen PHB TM/Kubikel antara lain: a. PMT (Pemutus Tenaga) b. LBS (Load Break Switch) / Pemutus Beban c. PMS (Pemisah) d. CT (Current Transformer) / Transformator Arus e. PT (Potential Transformer) / Transformator Tegangan f. BusBar / Rel g. Relay Proteksi h. Metering i.
Grounding / Pembumian
j.
Wiring / Pengawatan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37 k. Heater / Pemanas l.
Isolator
m. Lemari PHB TM/kubikel n. Indikator alarm dan lampu o. Batterai dan charger 4.2.1
Peralatan Sistem Proteksi a. Relay proteksi
Pengaman Fase Over Current / OCR.
Pengaman Ground Over Current / GFR.
b. Fuse TM
4.2.2
Ruang Lingkup Pemeliharaan PHB TM Di Gardu Induk Dan Gardu Hubung
4.2.2.1 PMT (Pemutus Tenaga) Kegiatan Pemeliharan rutin yang dilakukan antara lain : 1.
Pembersihan fisik.
2.
Pengukuran tahanan kontak.
3.
Pengukuran tahanan isolasi.
4.
Pengujian keserempakan antar fase dan closing and triping time.
5.
Pengujian Media Interruptor (Vacuum/SF6/ minyak).*
6.
Pengujian Tegangan minimum tripping coil dan closing coil. coil.*
7.
Pemeriksaan kekencangan baut terminal (pastikan mur baut rapat dan gunakan kunci torsi).*
8.
Pengujian sistem operasi manual (interlock) dan elektrik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38 Tabel 4.1 Matrik Pemeliharaan PMT
I.
RP : Regu Patroli atau PP : Petugas Pemel.
Kondisi Peralatan
Bila diperlukan
Dilaksanakan 10 tahunan
5 tahunan
Tahunan
Semester
Triwulan
Bulanan
Mingguan
Periode pemeliharaan
Harian
Detective
Kegiatan
Corrective
No.
Preventive
Jenis pemeliharaan
Umum.
I.1
Pemeriksaan lemari kontrol, pemanas ruang (heater), lampu penerangan, supply AC/DC.
ON
PP
I.2
Pemeriksaan posisi indikator ON/OFF.
ON
PP
I.3
Pemeriksaan counter PMT.
ON
PP
I.4
Pemeriksaan debu pada Bushing dan body PMT.
ON
PP
I.5
Pengukuran partial discharge.
ON
PP
I.6
I.7
OFF
Pengukuran tahanan pentanahan.
Over haul PMT.
I.9
Pemeriksaan kekerasan baut terminal Utama, bodi, pentanahan dan baut-baut wiring pada panel kontrol.
Visual, Avo meter. Visual Visual Visual.
Pembersihan & pemeriksaan isolator interupting chamber, capacitor, column.
I.10
Peralatan Kerja
Pemutus Tenaga ( PMT )
ON
OFF
OFF
PP
PP
PP
PP
Alat uji partial discharge Visual -Alat teropong, majun, cleaning paste. Alat ukur tahanan mikro Ohm. Kunci-Kunci, Special Tool, Spare part.
Kuas, electrical tool set. Alat uji tahanan kontak (micro 0hm)
I.10
Pengujian tahanan kontak.
OFF
PP
I.11
Pengujian tahanan isolasi.
OFF
PP
Megger 5000 Volt
I.12
Pengujian keserempakan kontak.
OFF
PP
Breaker analizer.
I.13
Perbaikan terhadap kebocoran minyak, gas SF6, pipa udara pneumatic, kalinan pada mekanik kompresor, sistim hidrolik dan sistem pneumatic.
Kunci-Kunci, Spesial Tool. OFF
http://digilib.mercubuana.ac.id/
PP
39
Jenis pemeliharaan
Dilaksanakan RP : Regu Patroli atau PP : Petugas Pemel.
ON
PP
Kunci-Kunci, Spesial Tools,Vacuu m bottle tester
ON
PP
II.2.
II.2.1
10 tahunan
Tubular gas test, purity gas test.
5 tahunan
PP
Tahunan
OFF
Semester
Pengujian kemurnian gas SF6.
Triwulan
II.1.2
Bulanan
Visual, Leakage detector
Mingguan
PP
Harian
ON
Detective
Pemeriksaan Kebocoran gas SF6 pada sambungan-sambungan.
II. II.1.
Kegiatan
Corrective
II.1.1
No.
Preventive
Kondisi Peralatan
Bila diperlukan
Periode pemeliharaan
Peralatan Kerja
Pemutus Tenaga ( PMT ) lanjutan
Media Pemadam Busur - Media Gas SF6
- Media Vacuum Pemeriksaan Kebocoran Vacuum pada sambungan-sambungan.
III III.1.
Sistem stem Penggerak
III.1.1 .1
Pemeriksaan indikasi kondisi spring.
III.1.2
Pemeriksaan fisik dan pemberian vet pada spring serta komponen lainnya.
OFF
PP
III.1.3
Pengujian kinerja spring untuk PMT close dan open.
OFF
PP
III.1.4
Pemeriksaan Indikator Pegas mekanik pada PMT sistim pegas.
ON
PP
III.2
Spring
Visual Visual , kuas ,
Visual Visual.
Hidrolik Visual
III.2.1
Pemeriksaan kebocoran minyak pada instalasi, sambungan, katupkatup pipa.
ON
PP
III.2.2
Pemeriksaan level indikasi dan warna minyak
ON
PP
III.2.3
Pemeriksaan kentalan minyak.
OFF
PP
Visual,di laborato-rium
III.2.4
Pengujian motor pompa dan pemeriksaan kebocoran internal.
OFF
PP
Manual, kunci-kunci
III.2.5
Monitor penunjukkan counter pompa.
ON
PP
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Visual.
Visual.
40
Pemutus Tenaga ( PMT ) lanjutan Dilaksanakan 10 tahunan
5 tahunan
RP : Regu Patroli atau PP : Petugas Pemel.
IV.2
Tahunan
PP
Semester
ON
Triwulan
Periksa amper running.
Bulanan
IV.1.2
Mingguan
PP
Harian
ON
Detective
Periksa amper starting.
IV IV.1
Kegiatan
Corrective
IV.1.1
No.
Preventive
Kondisi Peralatan
Bila diperlukan
Periode pemeliharaan
Peralatan Kerja
Jenis pemeliharaan
Compressor unit 200 bar untuk PMT air blast.
Bagian Motor listrik.
Panel kontrol.
IV.2.1 2.1
Sumber tegangan AC/DC.
ON
PP
IV.2.2
Pemeriksaan lampu indikator / bendera indikator
ON
PP
IV.2.3
Pemeriksaan automatic squence.
AVO meter AVO meter
Visual. , AVO meter Visual. Visual
4.2.2.2 LBS (Load Break Switch) / Pemutus Beban Kegiatan Pemeliharan rutin yang dilakukan antara lain : 1.
Pembersihan fisik .
2.
Pengukuran tahanan kontak.
3.
Pengukuran tahanan isolasi.
4.
Pengujian Media Interruptor (SF6).
5.
Pemeriksaan kekencangan baut terminal (pastikan mur baut rapat dan gunakan kunci torsi)*
6.
Pengujian sistem operasi manual (interlock) dan elektrik.
4.2.2.3 PMS (Pemisah) Kegiatan Pemeliharan rutin yang dilakukan antara lain : 1.
Pembersihan.
2.
Pengukuran tahanan kontak.
3.
Pengukuran tahanan isolasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41 4.
Pemeriksaan kekencangan baut term
5.
inal (pastikan mur baut rapat dan gunakan kunci torsi)*
6.
Pengujian sistem operasi manual (interlock). Tabel 4.2 Matrik Pemeliharaan PMS
Pemeriksaan bok kont rol 1
*)
Visual. * ) bagi
t erhadap kot oran, binat ang
ON
dan kemungkinan masuknya
PP
switch yard ber
air hujan.
rumput . Visual.
Pemeriksaan t angkai peng2
Pemel.
Patroli atau
PP : Petugas
RP : Regu
Dilaksanakan
diperlukan Kondisi
10 tahunan Bila
5 tahunan
Tahunan
Semester
Triwulan
Mingguan
Harian
Detective
Corrective
Kegiat an
Preventive
No.
Bulanan
Peri ode pemeliharaan
Peralatan
Jenis pemeliharaan
Peralatan Kerja
Pemi sah
gerak dalam keadaan t ersambung dengan baik dan
ON
RP
ON
RP
ON
RP
Off
PP
dalam keadaan t erkunci. Pemeri ksaan isolator t er3
Visual.
hadap keret akan at au pecah.
Visual.
Pemeriksaan sist im int er4
lock PMS (sudah t erkunci sesuai posisi keluar atau masuk).
Kertas
Pembersihan pisau, kont ak5
kontak PMS dan pemberian silicon grase.
Gosok, S ilicon grase. Majun,
Pembersihan isolator, pe6
kunci-
ngencangan baut-baut
Off
PP
t erminal utama.
pas/ring, megger t anah.
7
8
9
Visual,
Percobaan keluar / masuk
Off
PMS .
PP
Pengencangan baut -baut
Off
tangkai penggerak
PP
Pengukuran tahanan pen-
Off
t anahan.
PP
12
ma dan daerah bert egangan terhadap
ON
RP
ON
PP
ON
PP
Off
PP
Infra Red
Pengukuran hot spot dengan t hermov ision. Pemeriksaan pasok t egangan AC / DC
sion. Mult i Met er. dan mult i met er. Visual
Pengujian keluar / masuk PMS secara remote dan
Off
PP
lokal.
dan mult i met er. Visual.
Pemeriksaan pisau, kont ak 15
Thermov i
Visual
PMS dgn PMT dengan PMS t anah.
14
pent ana han
Pengujian fungsi interlock 13
Kunci.
Visual.
benda asing a.l. layang11
Kunci -
Megger
Pemeriksaan meriksaan t erminal ut a10
Mult i Met er.
PMS dalam keadaan masuk
Off
sempurna dan pengukuran t ahanan kont ak.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
PP
42 4.2.2.4 CT (Current Transformer)/Transformator Arus Kegiatan Pemeliharan rutin yang dilakukan antara lain : 1.
Pembersihan fisik.
2.
Pengujian rasio.
3.
Pengujian Burden rangkaian.
4.
Pengukuran tahanan isolasi.
5.
Pemeriksaan kekencangan baut terminal dan wiring.
6.
Pemeriksaan grounding.
Tabel 4.3 Matrik Pemeliharaan Transformator Arus (CT)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
4.2.2.5 PT (Potential Transformer) / Transformator Tegangan Kegiatan Pemeliharan rutin yang dilakukan antara lain : 1.
Pembersihan fisik.
2.
Pengujian rasio.
3.
Pengujian Burden rangkaian.
4.
Pengukuran tahanan isolasi.
5.
Pemeriksaan Fuse.
6.
Pemeriksaan kekencangan baut terminal dan wiring.
7.
Pemeriksaan grounding. Tabel 4.4 Matrik Pemeliharaan Transformator Tegangan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
4.2.2.6 BusBar / Rel Kegiatan Pemeliharan rutin yang dilakukan antara lain : 1.
Pembersihan fisik.
2.
Pengujian tahanan kontak.
3.
Pengujian Tahanan isolasi.
4.
Pemeriksaan kekencangan baut terminal (pastikan mur baut rapat dan gunakan kunci torsi)*.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45 Tabel 4.5 Matrik Pemeliharaan Busbar/rel Busbar. Dilaksanakan RP : Regu Patroli atau PP : Petugas Pemel.
3
Pengukuran tahanan isolasi
ON
PP
Megger
4
Pembersihan Isolator dan pengencangan baut - baut, pemeriksaan riksaan klem jumperan dan sambungan. mbungan.
Off
PP
Kunci kunci.
5
Pengukuran tahanan kontak.
ON
PP
Micro Ohm meter
6
Pemeriksaan / pembersihan busbar
Off
PP
Visual, tool set
Bila diperlukan
Visual, Teropong.
10 tahunan
PP
5 tahunan
ON / Off
Tahunan
Pemeriksaan Isolator dari kemungkinan retak, pecah, flex.
Semester
2
Triwulan
Visual.
Bulanan
RP
Mingguan
ON
Harian
Pemeriksaan konduktor dan daerah bertegangan terhadap benda asing / binatang.
Detective
1
Corrective
Kegiatan
Preventive
No.
Kondisi Peralatan
Periode pemeliharaan
Peralatan Kerja
Jenis pemeliharaan
4.2.2.7 Relay Proteksi Kegiatan Pemeliharan rutin yang dilakukan antara lain : 1.
Pembersihan fisik.
2.
Pemeriksaan kekencangan baut terminal dan wiring.
3.
Pengujian karakteristik waktu dan arus.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46 Tabel 4.6 Matrik Pemeliharaan Sistem Proteksi Sistim Proteksi. Dilaksanakan RP : Regu Patroli atau PP : Petugas Pemel.
3
Pemeriksaan kesiapan tegangan AC & DC pada panel kontrol / proteksi.
ON
PP
Visual, multi meter.
4
Pembersihan panel Kontrol dan Rele.
ON
PP
Majun, vacum cleaner
5
Pengencangan mur-baut pada terminal-terminal wiring.
ON / Off
PP
Tool kit.
6
Pembersihan kontak-2 rele dengan contact cleaner (jenis elektromekanik).
Off
PP
Kontak Cleaner.
7
Pengujian Individual / karakteristik kteristik rele elektromekanik pada da settingnya.
ON / Off
PP
Alat uji rele proteksi.
8
Pengujian fungsi rele proteksi.
Off
PP
Alat uji rele proteksi.
9
Pengujian Individual / karakteristik rele elektronik / digital pada settingnya.
ON / Off
PP
Alat uji rele proteksi.
10
Pemeriksaan pembumian panel dan kabel wiring.
ON
PP
Megger tanah
Bila diperlukan
Manual.
10 tahunan
RP
5 tahunan
ON
Tahunan
Pemeriksaan kesiapan lampu annunciator (test lamp annunciator).
Semester
2
Triwulan
Visual.
Bulanan
PP
Mingguan
ON
Harian
Pemeriksaan lampu-lampu led indikator kesiapan rele proteksi (jenis elektronik).
Detective
1
Corrective
Kegiatan
Preventive
No.
Kondisi Peralatan
Periode pemeliharaan
Peralatan Kerja
Jenis pemeliharaan
4.2.2.8 Metering Kegiatan Pemeliharan rutin yang dilakukan antara lain : 1.
Pembersihan fisik.
2.
Pemeriksaan akurasi meter.
3.
Pemeriksaan kekencangan baut terminal dan wiring.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47 Tabel 4.7 Matrik Pemeliharaan Metering
4.2.2.9 Grounding ( Pembumian ) Kegiatan Pemeliharan rutin yang dilakukan antara lain : 1.
Pemeriksaan fisik.
2.
Pengukuran resistans pembumian.
3.
Pengukuran kontinuitas pembumian/sambungan antar sel kubikel.
4.2.2.10 Wiring (Pengawatan) Kegiatan Pemeliharan yang rutin yang dilakukan antara lain : 1.
Pembersihan fisik.
2.
Pengecekan visual dan kekencangan baut terminal.
4.2.2.11 Pemeriksaan Catu Daya 1.
Catu daya Direct Current (DC) Kegiatan Pemeliharan yang rutin yang dilakukan antara lain : a.
Pembersihan fisik.
b.
Pengecekan kapasitas catu daya (load test).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48 c.
Pengukuran sel volt.
d.
Pengukuran berat jenis (BJ), level dan suhu elektrolit.
e.
Pengecekan visual dan kekencangan baut terminal.
2. Catu daya Alternating Current (AC) Kegiatan Pemeliharan yang rutin yang dilakukan antara lain : a.
Pembersihan.
b.
Pengukuran tegangan.
c.
Pengecekan visual dan kekencangan baut terminal.
Tabel 4.8 Matrik Pemeliharaan Sistem DC (Batere) Sistim DC ( Batere ).
Peralatan Kerja
RP : Regu Patroli atau PP : Petugas Pemel.
Kondisi Peralatan
Bila diperlukan
Dilaksanakan
10 tahunan
5 tahunan
Periode pemeliharaan
Mingguan
Detective
Corrective
Preventive
Jenis pemeliharaan
2
Pemeriksaan kebersihan sel batere dan charger.
ON
RP
Visual.
3
Pemeriksaan sekering / NFB, apakah kah ada yang putus/trip ? *).
ON
RP
Visual.
4
Pemeriksaan exhaust fan, apakah dalam keadaan normal ?.
ON
RP
Multi Meter, Visual
5
Pemeriksaan level dan suhu elektrolit.
ON
PP
Visual.
6
Pembersihan klem-klem batere pemberian vaselin netral.
ON
PP
Kain Majun.
7
Uji fungsi alarm & indikator
ON
PP
Manual, multi meter
8
Pengujian kapasitas batere
Off
PP
Alat Uji Kapasitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tahunan
PP
Semester
ON
Volt meter, Areo meter.
Triwulan
1
gukuran tegangan dan Pengukuran berat jenis per sel ( ambil contoh dari beberapa sel).
Bulanan
Kegiatan giatan
Harian
No.
49 4.2.2.12 Kondisi Lingkungan Kegiatan Pemeliharan rutin yang dilakukan antara lain : 1.
Pembersihan.
2.
Pengecekan visual.
3.
Pengukuran kelembaban.
4.
Pengujian thermostat heater.
5.
Pengujian fungsi heater.
6.
Saluran kabel ( cable duct ) harus selalu bersih dan kering.
7.
Pengecekan atap Gardu Induk/Gardu Hubung/Gardu Distribusi (tidak boleh bocor).
8.
Lubang kabel 20 kV harus di seal untuk menghindari binatang dan air dari sekitarnya.
4.2.2.13 Function Test Kegiatan Pemeliharan rutin yang dilakukan antara lain : Pengujian fungsi proteksi, kontrol, announciator, relay flag, alarm dan lampu indikator (dengan injeksi sekunder). 4.2.2.14 Interlock Kegiatan Pemeliharan rutin yang dilakukan antara lain : Pengujian fungsi semua sistem interlock kubikel. 4.2.2.15 Transformator PS (Pemakaian Sendiri) Kegiatan Pemeliharan rutin yang dilakukan antara lain : 1.
Pembersihan fisik.
2.
Pengukuran tahanan isolasi.
3.
Pengecekan visual packing.
4.
Pengujian minyak Transformator.
5.
Pemeriksaan silicagel (bagi yang ada).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50 6.
Pemeriksaan kekencangan baut terminal.
Tabel 4.9 Matrik Pemeliharaan Transformator Pemakaian Sendiri Des. 00
URAIAN KEGIATAN PEMELIHARAAN PERALATAN LISTRIK /
= Jenis dan siklus waktu pemeliharaan.
Transformator Pemakaian Sendiri
2
ON /
atau bau-bauan.
Peralatan Kerja
Pemel.
RP : Regu Patroli
RP
Visual.
ON
RP
Visual.
ON
RP
Visual.
Off
Pemeriksaan kelainan bunyi
atau PP : Petugas
Bila diperlukan
Dilaksanakan
10 tahunan
5 tahunan
Tahunan
Semester
Triwulan
Mingguan
Harian
Pemeriksaan emeriksaan kebocoran minyak
Detective
1
Corrective
Kegiatan
Preventive
No.
Bulanan
Periode pemeliharaan
Kondisi Peralatan
Jenis pemeliharaan
Pemeriksaan dalam kon-disi operasi pada terminal utama, 3
rel, terminasi kabel, jumper-wire terhadap benda asing atau binatang.
Visual, 4
Pemeriksaan lev el minyak
ON
RP
Meter Lev el.
5
Pemeriksaan temperatur / suhu minyak.
ON
RP
ON
RP
Thermometer. MW ,
6
Pemantauan beban.
MVAR Meter.
7 8
9
10
11
Pembersihan fisik Pemeriksaan silical-gel (pernapasan ).
ON
PP
Visual.
ON
RP
Visual. Megger
Pengukuran tahanan sistim
Off
pembumian.
PP
Pentanah an.
Pengerasan baut terminal, bushing, bodi dan pembumian. Pemeriksaan kondisi bushing (mungkin retak / bocor).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Off
PP
ON
PP
Kunci Kunci. Visual, teropong.
51 Untuk Pemeliharaan Korektif , item pengujian yang diperiksa/diuji ditambahkan pengujian test tegangan tinggi yaitu untuk item sbb:
a. PMT b. LBS c. PMS d. BusBar/Rel Untuk pemeriksaan Prediktif dengan metode Condition Base Maintenance, dilakukan pengujian sesuai dengan pemeliharaan rutin dan waktu pemeliharaan dilakukan sesuai dengan rekomendasi hasil Analisa dan Evaluasi (1 bulan, 2 bulan, 3 bulan)
4.2.3
Pembersihan PHB TM / Kubikel
4.2.3.1 Pembersihan Cell Penyulang, Seksi dan Kopel, CT dan PT. A. Material dan Peralatan kerja 1.
Lap pembersih (majun warna putih).
2.
Pembersih kontak terminal - terminal kabel wiring (Contack cleaner).
3.
Pembersih body / selungkup (detergen).
4.
Pembersih isolator (Alkohol / Sakaphen).
5.
Pelumas mekanik (grease).
6.
Pelumas pisau - pisau pemisah / contack finger (grease).
7.
Tool set , vaccum cleaner.
8.
Detektor 20 KV, Grounding lokal.
9.
Peralatan K2 (Helm pengaman, Baju kerja, Sepatu tahan bentur, rambu pengaman, lampu emergency)
10. Peralatan komunikasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52 B. Langkah-langkah kegiatan 1.
Persiapan a.
Pastikan peralatan yang akan dibersihkan dalam keadaan aman dari tegangan. i.
PHB TM /kubikel type drow out : PMT berada diluar kubikel, dan PMS Tanah Posisi masuk ( ON ) dan kabel out going posisi lepas /keluar.
ii.
PHB TM /kubikel type Fixed
: PMS tanah posisi
masuk, PMS rel dan kabel out going posisi lepas / keluar. b.
Persiapkan peralatan kerja, peralatan K2 dan bahan pembersih.
2.
Pelaksanaan a.
Cek/periksa peralatan yang akan di bersihkan apakah sudah bebas dari tegangan dengan detektor 20 kV.
b.
Bersihkan selungkup (body) PMT dengan detergen dan majun kemudian bersihkan/dilap dengan majun bersih.
c.
Bersihkan
selungkup
(body)
PMT
dengan
cara
menyemprotkan pembersih (cleaner) ke selungkup (body) PMT kemudian dibersihkan/dilap dengan majun. d.
Bersihkan isolator, tabung PMT, body CT/PT
dengan
mengoleskan Alkohol / sakaphen secukupnya kemudian dilap dengan majun sehingga bersih. e.
Bersihkan terminal kabel wiring (pengawatan) CT/PT dan socket PMT dengan kuas kecil dan contact cleaner
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53 kemudian kencangkan baut–baut terminal ( CT, relay, meter). f.
Bersihkan contact finger PMT dengan kain bersih dan Alkohol kemudian lumasi dengan pelumas kontak Finger.
g.
Bersihkan terminal kabel penyulang dengan lap bersih dan Kencangkan baut terminasi dan baut pengikat kabel.
h.
Buka penutup mekanik PMT dengan obeng/kunci lalu bersihkan bagian dalam mekanik PMT dengan majun dan Alkhol kemudian lumasi dengan pelumas mekanik, setelah bersih tutup kembali penutup mekanik PMT.
i.
Periksa apakah ada lubang yang cukup lebar untuk masuknya binatang kedalam ruang sel/kubikel, tutup lubang tersebut dengan seal/kompond/gypsum untuk menghindari binatang (tikus, ular, dll)
4.2.3.2 Pembersihan Rel A. Material dan Peralatan kerja 1.
Lap pembersih (majun).
2.
Pembersih selungkup (body) (detergen).
3.
Pembersih isolator ( Alkohol 90 % dan Sakaphen).
4.
Pembersih karat/karbon (Amplas).
5.
Tool set, Kunci torsi.
6.
Detektor 20 KV, Grounding lokal.
7.
Peralatan K2 ( Helm pengaman, Sepatu tahan bentur).
B. Langkah-langkah kegiatan : 1.
Persiapan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54 a.
Pastikan peralatan yang akan dibersihkan dalam keadaan aman dari tegangan
2.
b.
Pastikan PMS rel dalam kondisi terbuka.
c.
Persiapkan peralatan kerja, peralatan K2, bahan pembersih
Pelaksanaan a.
Cek/periksa peralatan yang akan di bersihkan apakah sudah bebas dari tegangan dengan detektor 20 KV
b.
Pasang peralatan grounding pada rel/ busbar.
c.
Bersihkan area rel/compartment dari debu dan kotoran lainnya dengan detergen dan lap bersih.
d.
Bersihkan rel, PMS Rel
dengan mengoleskan Alkohol
secukupnya kemudian digosok dengan lap majun hinga bersih. e.
Bersihkan isolator tumpu rel dengan majun yang diberi sakaphen secukupnya pada isolatornya kemudian bersihkan dengan Alkohol dan lap bersih sampai bersih.
f.
Periksa baut klem rel/ cek kekencangan baut dengan kunci torsi sesuai rekomendasi pabrikan.
g.
Lumasi mekanik penggerak PMS rel dengan grease secukupnya.
4.2.3.3 Pembersihan Transformator PS/ LBS PS A. Peralatan kerja 1.
Lap pembersih (majun)
2.
Pelumas mekanik LBS
3.
Pembersih isolator (Sakaphen)
4.
Detergen
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55 5.
Tool set
6.
Peralatan K2 (Helm pengaman, Baju kerja)
B. Langkah-langkah kegiatan 1.
Persiapan a.
Peralatan yang akan dibersihkan dalam keadaan aman dari tegangan.
b. 2.
Persiapkan peralatan kerja dan bahan pembersih
Pelaksanaan a.
Cek/periksa peralatan yang akan di bersihkan apakah sudah bebas dari tegangan dengan detektor 20 KV.
b.
Periksa secara visual kondisi part Transformator.
c.
Periksa kondisi tap changer apakah masih dalam kondisi baik.
d.
Periksa apakah ada rembesan minyak pada Transformator.
e.
Periksa
body
Transformer
apakah
perubahan
fisik
(gelembung). f.
Bersihkan LBS Transformator PS dan lumasi mekanik penggeraknya.
g.
Bersihkan
area
ruangan
Transformator
dan
body
Transformator dengan mencucinya menggunakan detergen. h.
Periksa kekencangan baut terminal primer dan sekunder Transformator dan bersihkan isolator dengan mengoleskan sakaphen secukupnya kemudian gosok dengan lap/majun hingga bersih.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56 i.
Periksa secara visual kondisi silicagel Transformator, bila sebagian besar sislicagel sudah berwarna merah maka silicagel tersebut harus diganti.
j.
Periksa secara visual kondisi minyak Transformator melalui tabung kaca jika ada.
k.
Cek/periksa minyak Transformator secara periodik.
Tabel 4.10 Kriteria Pemeliharaan PHB TM / Kubikel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
4.3
Cara pengujian
4.3.1
Pengukuran Tahanan Isolasi PMT PHB TM/Kubikel Fixed Type
A. Peralatan kerja 1. Alat ukur tahanan isolasi (Mega ohm meter). 2. Tool set. 3. Peralatan K2 (Helm pengaman, Baju kerja, Pentanahan lokal). B. Langkah-langkah kegiatan 1. Persiapan a. Pastikan PMT tidak bertegangan. b. Pastikan grounding telah dipasang. c. Pasang rambu pengaman. d. Persiapkan peralatan yang diperlukan. e. Catat data / spesifikasi peralatan yang akan diukur. 2. Pelaksanaan 1. PMT dalam posisi keluar ( OFF ) a. Saklar pada alat ukur dalam posisi Off. b. Pasang kedua kabel dari alat ukur dengan masing-masing kabel di terminal atas dan bawah pada fase yang sama. .
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58 c. Tekan tombol On/Off keposisi On pada Megger dan putar adjuster kekanan hingga jarum menunjuk pada harga tertentu dan jarum tidak bergerak selama 1 menit. d. Catat penunjukkan alat ukur pada blangko hasil pengukuran. e. Putar adjuster kekiri hingga jarum menunjukkan harga nol lalu tekan tombol On/Off keposisi Off. f. Ulangi langkah dari point c sampai point e untuk fase yang lain. g. Catat dan tandai hasil yang tidak sesuai kriteria. 2. PMT dalam posisi masuk ( ON ) a. Saklar pada alat ukur dalam posisi Off. b. Pasang kedua kabel dari alat ukur dengan masing-masing kabel di terminal Fase R dan S. c. Tekan tombol On/Off keposisi On pada Megger dan putar adjuster kekanan hingga jarum menunjuk pada harga tertentu dan jarum tidak bergerak selama 1 menit. d. Catat penunjukkan alat ukur pada blangko hasil pengukuran e. Putar adjuster kekiri hingga jarum menunjukkan harga nol lalu tekan tombol On/Off keposisi Off f. Ulangi langkah dari point c sampai point e untuk fase yang lain g. Catat dan tandai hasil yang tidak sesuai kriteria. h. Rapikan alat kerja dan disimpan pada tempatnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
Gambar 4.1 Pengukuran Tahanan Isolasi PMT Gam
4.3.2
Pengukuran Tahanan Kontak PMT 20 KV
A. Peralatan kerja 1. Alat ukur tahanan kontak / Micro ohm meter berikut kelengkapanya. 2. Tool set. 3. Peralatan K2 (Helm pengaman, Baju kerja, Sepatu tahan bentur). B. Langkah-langkah kegiatan 1. Persiapan a. Pastikan PMT tidak bertegangan. b. Pastikan grounding telah dipasang. c. Pasang rambu pengaman. d. Persiapkan peralatan yang diperlukan. e. Catat data / spesifikasi peralatan yang akan diukur.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60 2. Pelaksanaan I. PMT dalam posisi masuk ( ON ) a. Saklar pada alat ukur dalam posisi Off. b. Pasang kedua kabel dari alat ukur dengan masing-masing kabel di terminal atas dan terminal bawah Fase R. c. Tekan tombol On/Off keposisi On pada alat ukur dan putar adjuster kekanan hingga menunjuk 100A selama 1 menit. d. Catat penunjukkan alat ukur pada blangko hasil pengukuran. e. Putar adjuster kekiri hingga jarum menunjukkan harga nol lalu tekan tombol On/Off keposisi Off. f. Ulangi langkah dari point c sampai point e untuk fase yang lain. g. Catat dan tandai hasil yang tidak sesuai kriteria. h. Rapikan alat kerja dan disimpan pada tempatnya.
Gambar 4.2 Pengukuran Tahanan Kontak PMT 4.3.3
Pengujian Fungsi Proteksi
A. Peralatan Kerja 1. Relay test set berikut kelengkapannya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61 2. Schematik Diagram PHB TM /kubikel yang akan dipelihara. 3. Tool set dan blangko pencatat hasil pengujian. 4. Peralatan K2 ( Helm pengaman, Baju kerja, Sepatu tahan bentur ). B. Langkah Kegiatan 1. Persiapan a. Pastikan peralatan yang akan diuji dalam keadaan aman, PMS rel & kabel posisi terbuka, pasang rambu pengaman. b. Persiapkan peralatan ( relay test set ) berikut kelengkapannya, selanjutnya tempatkan pada posisi yang aman dan semua kelengkapanya dapat terangkai dengan baik. c. Persiapkan schematik diagram, tool set atau alat lain yang diperlukan, catat data / spesifikasi peralatan yang akan diuji. 2. Pelaksanaan a. PMT dalam keadaan terbuka / Off. b. Saklar pada alat UJI dalam posisi Off. c. Kabel power alat UJI disambung ke sumber tegangan AC. d. Sambung kedua buah kabel keluaran arus dari alat uji ke terminal arus relay OC salah satu Fase. e. PMT di masukkan ( ON ). f. Injek arus sampai relay bekerja dan PMT trip. g. Catat besar arus saat relay bekerja, alarm dan indikator. h. Ulangi langkah a sampai g untuk Fase yang lain. 4.3.4
Pengujian Karakteristik Relay
A. Peralatan Kerja 1. Relay test set berikut kelengkapannya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62 2. Tool set. 3. Manual book relay. B. Langkah Kegiatan 1. Persiapan a. Persiapkan peralatan ( relay test set ) berikut kelengkapannya. b. Persiapkan tool set atau alat lain yang diperlukan. c. Persiapkan blangko uji. 2. Pelaksanaan a. Catat data / spesifikasi dan setting relay yang akan diuji. b. PMT dalam keadaan terbuka / Off. c. Saklar pada alat UJI dalam posisi Off. d. Kabel power alat UJI disambung ke sumber tegangan AC. e. Sambung kedua buah kabel keluaran arus dari alat uji ke terminal arus relay OC salah satu Fase. f. Sambung terminal kontak relay ke timer alat uji. g. Tentukan setting relay ( Arus dan waktu). I. Pengujian pick-up dan drop off 1. Injek arus perlahan-lahan sampai relay kerja ( pick up ). 2. Catat besar arus saat relay bekerja. 3. Turunkan arus perlahan-lahan sampai relay tidak bekerja (drop off ). 4. Catat besar arus saat relay drop off. 5. Ulangi langkah 1 sampai 4 untuk Fase yang lain.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63 II. Pengujian karakteristik 1. Putar regulator ke kanan hingga arus 2 x I setting kemudian tekan tombol Off pada alat uji . 2. Tekan tombol On pada alat uji ( relay bekerja ). 3. Catat waktu kerja relay. 4. Ulangi point 1 sampai 3 untuk nilai arus 3 x I setting dan 5 x I setting 5. Ulangi point I sampai II untuk pengujian ground fault relay. III. Pengujian momen 1. Injek arus 2 x I setting. 2. Catat waktu kerja relay.
Gambar 4.3 Pengujian Karakteristik Relay OC/GF
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64 4.3.5
Pengukuran Tahanan Isolasi Rel
A. Peralatan kerja 1. Alat
ukur tahanan
isolasi (
Mega Ohm
Meter
) berikut
kelengkapannya. 2. Tool set, Detektor 20 KV, Pentanahan lokal. 3. Peralatan K2 ( Helm pengaman, Baju kerja, Sepatu tahan bentur). B. Langkah-langkah kegiatan 1. Persiapan a. Peralatan yang akan diukur dalam keadaan aman dari tegangan. b. Pasang rambu pengaman. c. Persiapkan alat ukur. d. Tool set. e. Blangko hasil pengukuran. 2. Pelaksanaan a. Pastikan Rel yang akan di uji dalam kondisi tidak digrounding dan posisi PMS rel dalam keadaan terbuka. b. Saklar pada alat ukur dalam posisi Off. c. Pasang kedua kabel dari alat ukur dengan masing-masing kabel pada rel fase R dan rel fase S. d. Tekan tombol On/Off ke posisi On dan putar adjuster ke kanan hingga jarum menunjuk pada harga tertentu dan jarum tidak bergerak selama 1 menit. e. Catat penunjukkan alat ukur pada blangko hasil pengukuran. f. Putar adjuster ke kiri hingga jarum menunjukkan harga nol lalu tekan tombol On/Off keposisi Off.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65 g. Ulangi langkah dari point c sampai point f untuk fase R-T, fase ST dan masing-masing fase ke tanah/body. 4.3.6
Pengukuran Tahanan Kontak Rel 20 KV
A. Peralatan kerja 1. Alat ukur tahanan kontak / Micro ohm meter berikut kelengkapannya. 2. Tool set. 3. Peralatan K2 (Helm pengaman, Baju kerja, Sepatu tahan bentur). B. Langkah-langkah kegiatan 1. Persiapan a. Peralatan yang akan diukur dalam keadaan aman dari tegangan. b. Pasang rambu pengaman. c. Persiapkan alat ukur ( Micro ohm meter ) dan kelengkapannya. d. Blangko hasil pengukuran. e. Tool set. 2. Pelaksanaan a. Pastikan Rel yang akan diukur harus dalam keadaan aman dari tegangan, cek dengan Detektor 20 KV. b. Pastikan semua PMS rel terbuka ( OFF ). c. Pasang kabel jumper masing-masing (besar dan kecil) satu buah pada kontak tetap PMS incoming 20 kV sisi rel untuk fase R. d. Pasang kabel jumper masing-masing (besar dan kecil) satu buah pada kontak tetap PMS sisi rel untuk fase R penyulang terjauh/Ujung cell. e. Kabel power alat ukur dihubungkan ke sumber AC.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66 f. Tekan tombol 100 A pada alat ukur, kemudian atur regulator sehingga pada display menunjukkan angka 100 A DC g. Tekan tombol resistans (microOhm), bersamaan dengan itu perhatikan hasil pengukuran pada display h. Catat penunjukkan alat ukur pada blangko hasil pengukuran. i. Ulangi langkah c sampai h di atas untuk rel fase lainnya (fase S dan T). 4.3.7
Pengukuran Tahanan Isolasi Transformator PS (Pemakaian Sendiri)
A. Peralatan kerja 1. Alat
ukur tahanan
isolasi (
Mega Ohm
Meter
) berikut
kelengkapannya. 2. Tool set, Detektor 20 KV, Pentanahan lokal. 3. Peralatan K2 (Helm pengaman, Baju kerja, Sepatu tahan bentur) B. Langkah-langkah kegiatan 1. Persiapan a. Peralatan yang akan diukur dalam keadaan aman dari tegangan. b. Pasang rambu pengaman. c. Persiapkan alat ukur (Mega Ohm Meter) dan kelengkapannya. d. Blangko hasil pengukuran. e. Tool set. 2. Pelaksanaan a. Pastikan Transformator PS yang akan diukur harus dalam keadaan aman dari tegangan, cek dengan Detektor 20 KV. b. Saklar pada alat ukur dalam posisi Off.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67 I. Pengujian Tahanan Isolasi sisi Primer 1. Pasang kedua kabel dari alat ukur dengan masing-masing kabel pada bushing primer fase R dan ground. 2. Tekan tombol On/Off keposisi On dan putar adjuster ke kanan hingga jarum menunjuk pada harga tertentu dan jarum tidak bergerak selama 1 menit. 3. Catat penunjukkan alat ukur pada blangko hasil pengukuran. 4. Putar adjuster ke kiri hingga jarum menunjukkan harga nol lalu tekan tombol On/Off keposisi Off. 5. Ulangi langkah dari point 2 sampai point 4 untuk fase lainya. II. Pengujian Tahanan Isolasi sisi Sekunder 1. Pasang kedua kabel dari alat ukur dengan masing-masing kabel pada bushing skunder fase R dan ground. 2. Tekan tombol On/Off keposisi On dan putar adjuster ke kanan hingga jarum menunjuk pada harga tertentu dan jarum tidak bergerak selama 1 menit. 3. Catat penunjukkan alat ukur pada blangko hasil pengukuran 4. Putar adjuster kekiri hingga jarum menunjukkan harga nol lalu tekan tombol On/Off keposisi Off. 5. Ulangi langkah pada pint 1 s/d point 4 untuk fase lainya. III. Pengujian Tahanan Isolasi sisi Primer - Sekunder 1. Pasang kedua kabel dari alat ukur dengan masing-masing kabel pada bushing skunder fase R dan primer fase R.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68 2. Tekan tombol On/Off keposisi On dan putar adjuster kekanan hingga jarum menunjuk pada harga tertentu dan jarum tidak bergerak selama 1 menit. 3. Catat penunjukkan alat ukur pada blangko hasil pengukuran 4. Putar adjuster kekiri hingga jarum menunjukkan harga nol lalu tekan tombol On/Off keposisi Off. 5. Ulangi langkah pada pint 1 s/d point 4 untuk fase yang lain. 4.3.8
Pengujian Tegangan Tinggi (High Voltage Test)
A. Peralatan kerja 1. High Voltage Test berikut kelengkapannya. 2. Tool set, Detektor 20 KV, Pentanahan lokal. 3. Alat
ukur tahanan isolasi (
Mega Ohm
Meter
) berikut
kelengkapannya. 4. Peralatan K2 ( Helm pengaman, Baju kerja, Sepatu tahan bentur). B. Langkah-langkah kegiatan 1. Persiapan a. Peralatan yang akan diukur dalam keadaan aman dari tegangan. b. Pasang rambu pengaman. c. Persiapkan alat High Voltage test dan kelengkapannya. d. Blangko hasil pengukuran. e. Alat
ukur
tahanan
isolasi
kelengkapannya. f. Tool set.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
(
Mega
Ohm
Meter
)
dan
69 2. Pelaksanaan : a. Pastikan Rel yang akan diukur harus dalam keadaan aman dari tegangan cek dengan Detektor 20 KV. b. Sebelum dan sesudah AC HV test ukur tahanan Isolasi sesuai dengan urutan pengujian tahanan isolasi Rel 20 KV. c. Buat rangkaian pengujian, seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 4.4 Pengujian Tegangan Tinggi d. Kabel outgoing penyulang dilepas. e. Hubungkan alat uji antara fase R dan pembumian (G) pada penyulang P1, pastikan bahwa PMT semua penyulang (P1 s/d PN) masuk. Jika kapasitas alat uji tidak mencukupi, dapat dilakukan dengan satu persatu dengan menarik keluar PMT yang lain. f. Hubungkan bersama untuk fase yang tidak diuji (S & T) dan dibumikan atau R - (S + T + G).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70 g. Naikkan tegangan secara bertahap sampai dengan nilai tegangan uji AC 40 kV (80 % tegangan uji standar), pertahankan tegangan uji tersebut selama 1 menit. h. Catat arus bocor (mA) pada blangko hasil pengukuran. Catatan : 1. Sebelum
pengujian tegangan tinggi, pastikan bahwa semua
rangkaian sekunder CT dihubung singkat dan dibumikan. 2. Sebelum pengujian tegangan tinggi dilakukan, buka rangkaian transformator tegangan (PT), sehingga PT tidak ikut teruji. 3. Setiap perubahan rangkaian uji, pastikan bahwa tidak ada tegangan sisa (dibumikan). 4.3.9
Pemeriksaan Amp meter
A. Peralatan kerja 1. Relay test set berikut kelengkapannya. 2. AVO meter. 3. Tool set. 4. Blangko hasil pengukuran. 5. Peralatan K2 (Helm pengaman, Baju kerja) B. Langkah-langkah kegiatan 1. Persiapan a. Pastikan peralatan yang akan diperiksa dalam keadaan tidak operasi. b. Persiapkan peralatan berikut kelengkapannya. c. Persiapkan tool set. d. Persiapkan Blangko hasil pengukuran.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71 2. Pelaksanaan a. Catat data / spesifikasi peralatan yang akan diperiksa. b. Alat ukur dalam kondisi Off. c. Sambungkan kabel power alat ukur ke sumber AC. d. Sambungkan kedua kabel dari alat ukur ke kedua ujung terminal dari meter yang akan diukur. e. Aktifkan alat ukur dengan meng On kan tombol power ,putar regulator sehingga arus pada meter alat ukur menunjuk sebesar 1 A f. Catat besarnya penunjukkan pada meter yang diukur g. Ulangi langkah d s/d f untuk arus pada meter alat ukur sebesar 2A, 3A, 4A dan 5 A. h. Putar regulator hingga posisi nol i. Matikan / Off kan alat ukur j. Ulangi langkah diatas untuk fase yang lain
Gambar 4.5 Pemeriksaan Amp Meter 4.3.10
Pemeriksaan KV Meter
A. Peralatan kerja 1. Relay test set berikut kelengkapannya. 2. AVO meter. 3. Tool set, Blangko pencatat hasil pengukuran.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72 4. Peralatan K2 (Helm pengaman, Baju kerja). B. Langkah-langkah kegiatan 1. Persiapan a. Pastikan peralatan yang akan diperiksa dalam keadaan aman. b. Persiapkan peralatan berikut kelengkapannya. c. Persiapkan tool set. d. Catat data / spesifikasi peralatan yang akan diukur. e. Persiapkan blangko uji. 2. Pelaksanaan a. Alat ukur dalam kondisi Off. b. Sambungkan kabel power alat ukur ke sumber AC. c. Sambungkan kedua kabel dari alat ukur ke kedua ujung terminal dari meter yang akan diukur. d. Aktifkan alat ukur dengan meng On kan tombol power, putar regulator sehingga tegangan pada meter alat ukur menunjuk 50 Volt. e. Catat besarnya penunjukkan pada meter yang diperiksa. f. Ulangi langkah d dan e untuk tegangan pada meter alat ukur sebesar 75 Volt dan 100 Volt. g. Putar regulator hingga posisi nol. h. Matikan / Off kan alat ukur. i. Ulangi langkah diatas untuk fase yang lain.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
Gambar 4.6 Pemeriksaan Volt Meter 4.3.11
Pengujian Waktu Buka Dan Tutup (PMT) A. Peralatan kerja 1. CB Analyser atau Digital mili Second Counter ((digital timer) berikut kelengkapannya. 2. Tool set, Detektor 20 kV, Pentanahan lokal. 3. Saklar dua kutub (ohm saklar). 4. Peralatan K2 ( Helm pengaman, Baju kerja, Sepatu tahan bentur) B. Langkah-langkah kegiatan 1. Persiapan a. Pastikan peralatan yang akan diperiksa dalam keadaan tidak operasi ( aman ). b. Persiapkan peralatan berikut kelengkapannya. c. Persiapkan tool set. d. Persiapkan blangko uji. 2. Pelaksanaan a. Catat data / spesifikasi peralatan yang akan diukur. b. Buat rangkaian pengujian seperti pada gambar di bawah :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
Gambar 4.7 Pengujian Waktu Buka Dan Tutup Gam c. Pengukuran waktu buka (open time). d. Hubungkan Saklar S1 ke Tripping Coil ( TC ). e. On-kan saklar S. f. Catat besarnya waktu buka (miliDetik). g. Hubungkan S1 ke Closing Coil (CC). h. On-kan saklar S. i. Catat besarnya waktu tutup (miliDetik).
4.3.12
Pengujian Tegangan Kerja Minimum Kumpuran Buka/Tutup
A. Peralatan kerja 1. Variac DC berikut kelengkapannya. 2. Tool set. 3. Peralatan K2 ( Helm pengaman, Baju kerja, Sepatu tahan bentur).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75 B. Langkah-langkah kegiatan 1. Persiapan a. Pastikan peralatan yang akan diperiksa dalam keadaan tidak operasi ( aman ). b. Persiapkan peralatan berikut kelengkapannya. c. Persiapkan tool set. d. Persiapkan blangko uji. 2. Pelaksanaan a. Catat data / spesifikasi peralatan yang akan diukur. b. Buat rangkaian pengujian seperti pada gambar di bawah :
Gambar 4.8 Pengujian Tegangan Kerja Minimum Buka/Tutup 4.3.13
Pengujian Burden CT/PT
A. Peralatan kerja 1. Variac AC berikut kelengkapannya. 2. AVO Meter. 3. Tool set. 4. Peralatan K2 ( Helm pengaman, Baju kerja, Sepatu tahan bentur).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76 B. Langkah-langkah kegiatan 1. Persiapan a. Pastikan peralatan yang akan diperiksa dalam keadaan tidak operasi ( aman ). b. Persiapkan peralatan berikut kelengkapannya. c. Persiapkan tool set. d. Persiapkan blangko uji. 2. Pelaksanaan a. Catat data / spesifikasi peralatan yang akan diukur. I. Burden CT 1. Buat rangkaian pengujian seperti pada gambar di bawah :
Gambar 4.9(a) Pengukuran Burden CT 2. Injeksi arus 5 A (jika In sekunder CT 5 A) atau 1 A (jika In sekunder CT 1 A). 3. Baca dan catat tegangan yang terukur. 4. Burden = arus injeksi x tegangan yang terukur (VA).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77 II. Burden PT 1. Buat rangkaian pengujian seperti pada gambar di bawah :
Gambar 4.9(b) Pengukuran Burden PT 2. Injeksi tegangan 100 V (jika Vn sekunder PT 100 V) atau 110 V (jika Vn sekunder PT 110 V). 3. Baca dan catat arus yang terukur. 4. Burden = tegangan injeksi x arus yang terukur (VA). 4.3.13
Ratio CT/PT
A. Peralatan kerja 1. Variac AC berikut kelengkapannya. 2. AVO Meter. 3. Tool set. 4. Peralatan K2 ( Helm pengaman, Baju kerja, Sepatu tahan bentur). B. Langkah-langkah kegiatan 1. Persiapan a. Pastikan peralatan yang akan diperiksa dalam keadaan tidak operasi (aman). b. Persiapkan peralatan berikut kelengkapannya. c. Persiapkan tool set.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
78 d. Persiapkan blangko uji. 2. Pelaksanaan a. Catat data / spesifikasi peralatan yang akan diukur. I. Ratio CT 1. Buat rangkaian pengujian seperti pada gambar di bawah :
Gambar 4.10(a) Pengukuran Ratio CT 2. Injeksi A1 50 % In primer CT. 3. Baca A2 dan catat arus yang terukur pada rangkaian sekunder. 4. Ulangi no 1 dan 2 dengan injeksi arus 100 % In primer CT. 5. Rasio CT = I primer (A1) / I sekunder (A2). II. Ratio PT 1. Buat rangkaian pengujian seperti pada gambar di bawah :
Gambar 4.10(b) Pengukuran Ratio PT
http://digilib.mercubuana.ac.id/
79 2. Injeksi V1 tegangan 220 Volt AC sisi primer PT. 3. Baca V2 dan catat tegangan yang terukur pada rangkaian sekunder. 4. Rasio PT = V primer (V1) / V sekunder (V2).
http://digilib.mercubuana.ac.id/