KOMPILASI INSPIRASI JAYA SETIABUDI
Tak ada yang menggairahkan selain mengejar IMPIAN yang TERLIHAT NYATA di depan kita. Keep Moving, another 10 steps.. F!GHT
@JayaYEA JayaYEA www.store.yukbisnis.com
ADV#1
ROADSHOW MENTORING 15 KOTA Buka Langsung LARIS – Jaya Setiabudi (Mas J) Kedua bukunya yang fenomenal “The Power of Kepepet” & “Kitab AntiBangkrut” terbukti telah membantu puluhan ribu pengusaha.. Teori-teori yang ditulisnya, Praktis di lapangan & Terbukti Ampuh.. Setelah lama ‘menyepi’ dari dunia seminar, kini ‘Mas J’ kembali membawa ilmu baru untuk LOMPATAN BISNIS Anda..! Jadwal RoadshowBLL (2014) • 12 Jan : Bandung • 26 Jan : Yogyakarta • 1 Feb : Jakarta Pusat • 2 Feb : Surabaya • 23 Feb : Batam • 2 Mar : Makassar • 15 Mar : Medan • 16 Mar : Pekanbaru
• 22 Mar : *menyusul • 23 Mar : Tangerang Selatan • 29 Mar : Banjarmasin • 30 Mar : Samarinda • 6 Apr : Pontianak • 12 Apr : Lombok • 13 Apr : Bali Klik disini untuk membeli tiketnya: http://yuk.bi/t62be KAMILA: 082121204555 pin:2b3813a0 -------------------------------------------------Mungkin Anda PERNAH atau AKAN mengalami hal-hal ini: • Merasa produk Anda luar biasa, tapi koq gak laku di pasaran. • Produk Anda sudah didistribusikan di tempat yang strategis, tapi koq sepi pembeli. • Anda telah menghabiskan dana promosi puluhan hingga ratusan juta, tapi produk tetap lambat bergerak. • Sementara produk ‘tetangga’ yang seolah biasa saja, tapi laku keras. • Sudah lebih dari 1 tahun masih berjalan di tempat. Ujung-ujungnya, bukannya untung, tapi buntung. • Atau Anda ingin memulai suatu bisnis yang langsung laris..? Tak heran untuk menemukan formula laris, seorang pengusaha harus menghabiskan ratusan juta hingga miliaran rupiah. Biaya trial error memang mahal, tapi lebih mahal lagi adalah waktu dan energi yang terbuang. DIMANA LETAK KESALAHANNYA..? Seperti mengadon suatu kue, inilah yang diperlukan: • Komposisi bahan • Takaran • Urutan
• Waktu/durasi • Cara pengerjaan • Alat bantu Satu saja terlewat, jadilah bantat.. Jaya Setiabudi adalah praktisi pengusaha dengan jam terbang lebih dari 15 tahun. Juga mentor bisnis yang telah terbukti melahirkan pengusaha-pengusaha sukses di bidangnya. Dua buku yang ditulisnya terdahulu: Mega Best Seller “The Power of Kepepet” (15x cetak dan masih terus dicetak ulang) dan “Kitab AntiBangkrut” (20 ribu eksemplar). Semua itu menghasilkan jam terbang yang tak diragukan. Ebook Buka Langsung LARIS ditulis dari hasil pengamatan dan uji lapangan selama lebih dari 2 tahun. Ciri khas karangan Mas J adalah berisi ‘daging’ praktis, yang akan membuat Anda tak bisa tidur setelah membacanya. 7 Formula Mencipta TREN sangat cocok bagi Anda yang ingin mendapatkan lompatan omzet pada bisnis Anda. LOW BUDGET Alangkah tidak serunya jika formula mencipta tren hanya berlaku untuk mereka yang berkantong tebal saja. Justru kelebihan formula ini adalah: “Bagaimana caranya dengan dana yang minimum, menghasilkan lompatan bisnis dan omzet yang maksimum?” Inilah 7 FORMULA MENCIPTA TREN: 1. Bidik Pasar Potensial. 2. Produk Ngangenin. 3. Merek yang Ngetop. 4. Kemasan Pertama diambil. 5. Saluran D=P. 6. Penyebar Virus. 7. Pengungkit Konversi. KENAPA FORMATNYA MENTORING?
• Mas J akan memaparkan resume materi selama 1.5 jam dan kemudian akan dibuka sesi studi kasus & mentoring. • Peserta boleh membawa contoh produk, kemasan dan kasus bisnisnya untuk ditanyakan langsung oleh Mas J. Sudah gak jamannya: Buka menunggu waktu untuk laris. Sekarang jamannya: “BUKA LANGSUNG LARIS, mencetak PROFIT sejak HARI PERTAMA..!” Klik disini untuk membeli tiketnya: http://yuk.bi/t62be KAMILA: 082121204555 pin:2b3813a0 TERBATAS 200 - 300 Seat per kota & TAK TERULANG..!! CATATAN: • Tersedia bundel Ebook + Mentoring BLL dengan harga lebih murah, disini: http://yuk.bi/t62bd • Bagi yang sudah membeli Ebook BLL, akan mendapatkan diskon sebesar Rp. 70.000 secara langsung saat transaksi dengan menggunakan alamat email yang sama.
ADV#2
Sejak tahun 2006, 88 Angkatan, 3000 lebih alumni se-Indonesia, Entrepreneur Camp terbukti telah mencetak banyak pengusaha-pengusaha sukses.. Bagaimana Bisa? Karena ECamp menanamkan fondasi yang kuat (WHY), untuk membangun bangunan yang kokoh (HOW).. Temukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaanmu di ECamp.. Info & Registrasi: Muthy : 0878 2288 0405 www.ECampIndonesia.com @ECampIndonesia
ADV#3
3 FAKTOR Belajar memang tidak ada habisnya. Terbukti ilmu Allah yang diturunkan di bumi saja tak terhingga variabelnya.. Wajar jika kita gagal dan jangan buru-buru mengatakan 'takdir', bisa jadi ilmu 'bumi' alias sunatullah ada yang terlewat. Mengakui kekurangan terhadap keilmuan adalah kewajaran sebagai makhluk. Sejalan dengan mengakui kebesaran ilmu Allah. Justru saat terburu mengatakan 'takdir', jangan-jangan terbesit hati yang sombong, tak mau mengakui kekurangan ilmu. Namun meski ‘Faktor Bumi’ sudah dikuasai, belum tentu berhasil, karena ada ‘Faktor Manusia’ yang mengamalkan. Banyak orang yang punya ilmu, tapi juga tidak dipraktekkan dengan benar. Itulah sebab kedua, kegagalan terjadi.. Faktor Manusia, misalnya: percaya berlebih hingga lepas kontrol, banyak alasan, malas, emosi, sombong. Jika Faktor Bumi + Manusia sudah dijalankan dengan benar, saatnya bergantung kepada ‘Faktor Langit’ (benar-benar Tak Terduga). Faktor Langit bersifat ghoib, dimana kita 'tersetir', tak dapat menguasainya. Hanyalah iman jalan memahaminya.. Faktor Langit berhak atas 'hasil', Faktor Bumi & Manusia adalah kewajiban kita atas 'proses'. Kita tak dapat mengatur Faktor Langit, tapi kita dapat ‘mencuri hati’ empunya langit.. Jika 'pantas' sudah disandang, hasil pasti datang, wujudnya bisa tak terbilang..
SINIS 1000 orang yang mendukung kita, 1 orang yang mengecam kita, bukankan itu prestasi yang baik? Karena selalu saja ada orang yang tak sependapat atau bahkan selalu sinis dengan 'polah' kita, meski secara 'fakta' kita benar.. Kenapa harus fokus untuk meyakinkan yang 1, daripada membahagiakan yang 1000? Jangan beri panggung kepada si Sinis, sayang panggungnya.. "You can not make everybody happy.." ~ Bill Cosby PRODUKSI ATAU PEMASARAN DULUAN? Bagi pebisnis Pemula, saya yakin hampir semua akan menghadapi masalah menentukan Prioritas waktu dan fokus. Prioritas waktu → serasa 24 jam sehari gak cukup untuk mengerjakan segudang PR dalam bisnisnya. Sementara pengeluaran harian dan bulanan jalan terus. Tak lepas juga Prioritas fokus → dana terbatas, bisnis dikerjain sendiri, produksi atau pemasaran duluan? Biasanya nih, kalo ex-profesional perusahaan gede, begitu buka bisnis, mikirnya manajemen duluan, ujung-ujungnya BANGKRUT, karena kehabisan ‘darah’. Begitu juga SARJANA lulusan MANAJEMEN, kalo beneran ikutin teori di kampus, 90% akan bangkrut juga..!! WHY? Karena mereka gak ngerti skala Prioritas dengan SDM yang terbatas. Bedakan dengan perusahaan besar, yang SDM-nya keroyokan. Pebisnis pemula, dengan SDM dan bujet seadanya, kalo gak cepat-cepat mbuat untung dan arus kas
positif, dalam hitungan bulan bangkrut juga. Makanya saya sering berpesan ke siswa YEA: Fokus ke pemasaran yang penting dapat duit, benahin sistem kemudian. Orang akunting jangan ngeyel yah. Coba pikir, Apanya yang mau diakuntingin kalo duitnya aja gak masuk..? Maka dari itu FOKUS saat buka bisnis, terutama di jam produktif adalah CARI DUIT alias PEMASARAN..!!! Dulu saat awal bisnis, hanya punya 1 admin, jam 9 sampe jam 16:00 saya 'nyales' di lingkungan industri. Sore pulang ke office (merangkap tempat tinggal) koordinasi sama admin. Malamnya ngerjain PAPER WORK. Hingga omzet sudah mengalir, barulah merekrut orang untuk membenahi sistem. Nah, mana yg dibenahin dulu? Kalo bicara manajemen kan ada 4 tuh: 1.Pemasaran 2.Keuangan 3.Operasional 4.SDM → Mana duluan? Karena sudah saya urutkan, ya tentu PEMASARAN duluan. setelah duit mengalir, baru bicara How to Manage the money. Kalo gak ada money-nya, apa yang mau di-manage doel..?! Itu Prioritas dalam bisnis. Kalo mindsetnya bener, insyaAllah gak fatal. Intinya: waktu kita sama 24 jam, dengan resouces terbatas, Bagaimana kita Bisa mengoptimalkan bisnis kita. Jadi istilah "Dari HULU ke HILIR" perlu dibalik → "Kuasai HILIR, baru HULU". Karena duit itu di HILIR (baca: konsumen). Trus Produksinya? Di SUB ke Produsen yang HANDAL. Karena Produksi itu ribetnya minta ampun. Kalo di YEA, kita berikan pelajaran ini di Praktek HomeBiz. Biar ngerasain produksi seperti apa. "Tapi kalo diSUB, untungnya kan jadi TIPIS?" → Gak papa, yang penting perputaran cepat dan lancar..! Penutup.. Mas Bule bilang, "Get the market first, reduce the production cost later..!" Paham gak? *tepokjidat
BELAJAR 'Tepat' adalah kata yang relatif terhadap waktu.. Bisa jadi sekarang 'tidak', mungkin esok 'iya'.. Begitu juga 'benar', membutuhkan waktu pemahaman. Mungkin tak sekarang, mungkin nanti.. Belajar menuntut kesabaran dan kerendahan hati.. Tak semua pembelajar memiliki kesiapan menerima ilmu, mungkin nanti..
VISI MISI YANG MEMBUMI
Materi ini saya share khususnya untuk membantu para finalis Wirausaha Mandiri ataupun kompetisi lainnya, agar gak GARING saat membuat Visi Misi. Apa sih gunanya Visi dan Misi dituliskan? Kalo istilah cinta, sebetulnya tak perlu dituliskan, kecuali cintanya ke banyak orang. *ehh Visi Misi itu sangat penting untuk ‘mengkomunikasikan’ arah, terutama ketika perusahaan mulai besar dan memiliki tim yang besar pula. Ibarat suatu kapal, para ABK akan menanyakan “Kapten, kita akan KEMANA nih?” → TUJUAN akhirnya kemana? Kalo Anda sebagai kapten kapal tidak bisa memberi jawaban yang membuat mereka WoW, maka mereka tak akan TERMOTIVASI saat berlayar bersama Anda. Kedua, jika tujuan yang ditetapkan tak masuk akal mereka, alias tak jelas bagaimana cara mencapainya, maka mereka juga demotivasi.
Untuk itu Anda harus MENALARKAN tujuan yang tinggi tersebut menjadi langkah-langkah HOW TO mencapai tujuan tersebut. Itulah MISI. Jadi VISI adalah tujuan jangka panjangnya, MISI adalah langkah-langkah mencapainya.. Gampang kan? Emang..! Contohnya seperti di gambar.. Koq ada nilai-nilai (VALUE), apa lagi tuh? → Itu rambu-rambunya, agar tidak menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan.. Visi Misi sepertinya sepele, tapi jika seorang ‘kapten’ mampu menjelaskan dengan 'sexy', maka seluruh timnya akan bergairah.. Contoh Visi Misi Pribadi VISI: Sebelum tua Kaya Raya, mati Masuk Surga. MISI: • Masuk pesantren penghapal Quran --> tentu diamalkan. • Belajar internet marketing sambil sekolah di YEA. • Buka usaha dan mencari mentor untuk akselerasi. • Membuka panti asuhan & membimbing santri agar mandiri. Satu tips jika Anda mau menang dalam perlombaan seperti WM: TAMPILAH BEDA dari yang lain. → Dalam konteks presentasi lho.. Tahun 2008, saya membantu 1 orang alumni ECamp ikut WM dan menang juara 3 (waktu itu hanya ada 3 juara). Kemudian di tahun 2009, saya diminta tim UGM untuk membimbing 6 orang Finalis WM, alhamdulillaah 5 jadi juara. Lepas dari bagusnya bisnis Anda, tapi kalo gak bisa mempresentasikan dengan
bagus, ya kecil kemungkinan menangnya. Selain urutan presentasi yang disoroti, penggunaan BAHASA yang MEMBUMI juga penting. Simple, tapi jurinya paham..! Misalnya: VISI, bisa diganti dengan “Kemana arahnya..?” atau “Mau dibawa kemana..?” atau “Seperti apa Yukbisnis 10 tahun kedepan..?” Sedangkan kata MISI, bisa diganti “Bagaimana CARA menuju kesana..?” atau “Apa langkah-langkah yang harus ditempuh..?” → Lebih gampang, beda dan gak GARING pastinya. Tidak hanya juri, tim Anda juga akan lebih paham kalau pakai bahasa manusia kan..? Gak harus pake bahasa SMURF koq . Serupa dengan Visi Misi, Company Profile juga bisa menggunakan kata-kata yang ‘mengalir’ dan mudah dipahami, daripada terlalu kaku dan umum. Sekian, semoga para finalis yang baca materi ini jadi juara semua.. Aamiin.. BERSYUKURLAH Bersyukurlah jika tidurmu nyenyak dan diberi mimpi yang indah, sementara orang lain tidurnya tak nyenyak, dikejar kewajiban.. Beban-beban di pundak kita adalah tempaan untuk mempersiapkan kita menjadi seorang pemimpin yang 'pantas'.. Kebaikan-kebaikan yang kita 'pernah' minta, bisa jadi berbentuk hambatan/ujian yang kita alami. Seperti calon kupu dalam kepongpong.. Tak ada kejadian yang menimpa kita, yang membuat kita berfikir dan merenung, kecuali atas kasih sayangNya..
Sebaliknya jika kita berbuat dosa dan didiamkanNya, itulah tanda-tanda kita tak disayangNya lagi.. Waspadalah..! YOU REAP WHAT YOU SOW Kecepatan suatu bisnis bertumbuh dipengaruhi oleh seberapa LUAS dan KUALITAS jaringan yang kita miliki.. LUAS berarti mengenal banyak orang, lintas komunitas, heterogen.. KUALITAS berarti seberapa dalam hubungan kita dengan mereka.. Artinya, jaringan bisnis bukanlah instan. Bahkan sering dimulai dari jaringan pertemanan, ringan tangan dan ketulusan.. Jangan gara-gara suatu bisnis, justru jaringan dirusakkan. Jangan katakan pembangun jaringan, jika hanya ingin mengambil keuntungan, tanpa menanam.. WAHAI PENUNTUT ILMU Sempurnakan silaturahim guru dunia mayamu dengan bertemu langsung di dunia nyata. Seringkali 'imajinasimu' tentangg dia, berbeda saat ketemu.. Hormati guru-gurumu seperti ayah dan ibumu. Jangan hanya ambil ilmunya, trus ada 'cela' sedikit, kau memakinya. Ilmu dapat, berkahnya lewat.. Terbaik terimalah mereka 1 paket. Karakter mereka berbeda-beda, tak perlu dibanding-bandingkan, apalagi dengan tokoh 'superhero'.. Menuntut ilmu ada etikanya.. menghormati guru adalah salah satunya. Doakan dia, tutupi aibnya, menanyakan bukan mempertanyakan..
TARGETMU TERCAPAIKAH..? Semua orang ingin sukses, tapi tak semua orang layak sukses. Jalan sukses itu berliku, terjal, naik, berbelok-belok, memutar, tapi jalan itu ada! Jalan itu terbuka untuk semua orang, termasuk Anda, tapi tak semua orang akan sampai ke finish. Banyak godaan untuk berhenti, baik faktor langit ataupun bumi dikambing hitamkan. Jarang ada orang yang ‘mengepel’ (baca:introspeksi) saat terpeleset. Banyak juga yang mengulangi kesalahan yang sama dengan dalih ‘konsistensi’. "You can not live with yesterday standard and expect extraordinary income today!" Dibutuhkan extra kreativitas, pertambahan knowledge untuk menghadapi perubahan dan persaingan. Jika tahun lalu anda membuka toko dan laris, tahun ini pasti banyak toko serupa di sekitar Anda. Hargapun akan banting-bantingan. Itu sudah hukum alam, jangan salahkan kompetitor. Salahkan diri Anda yang tak mau berubah. Dimana Anda tahun lalu? Kemajuan apa yang Anda capai? Mungkin tahun lalu Anda belum mulai usaha, tapi sekarang Anda sudah menjadi pengusaha. Bisa jadi usaha Anda maju pesat dalam setahun, tapi bisa jadi Anda bangkrut sekarang ini. Bukan hanya hasilnya yang patut dipuji, tapi spirit Anda untuk tetap bergerak, bangkit dari kegagalan yang patut diacungi double jempol! Itulah Entrepreneur Sejati! Hidup tak selamanya adil. Mungkin Anda sekarang barusan tertipu, difitnah, jangan kurangi spirit Anda. Meskipun Anda sedang dibawah, yang penting Anda terus bergerak. Sekarang waktunya my friend, untuk EVALUASI. Menghitung pencapaian dan kerugian. Re-strategy untuk kemajuan. Menengok kebelakang, mengecek perbekalan, menetapkan tujuan di tahun yang baru. Jangan katakan Anda tak punya waktu untuk mengasah gergaji Anda, karena itu bukan pilihan, tapi keharusan.
Cukup 30 menit + 10 menit! Cari tempat yang tenang.. No hp, No children, No voice, Just between You and God! Sediakan selembar kertas putih dan pena. 10 MENIT PERTAMA Rileks dan ingat-ingat kembali, apa target-target Anda tahun ini? Mana yang tercapai, mana yang tidak. Kenapa tidak tercapai? Bagaimana cara memperbaikinya? Jika tahun ini tidak ada target, sesalilah kondisi Anda saat ini yang tidak banyak perubahan. Menangislah jika perlu, seolah-olah hari ini adalah hari terakhir Anda didunia. Seolah-olah malaikat sedang meng-audit hasil kerja Anda tahun ini. Berjanjilah untuk tidak mensia-siakan waktu. 10 MENIT KEDUA Buat target baru tahun depan. Berapa target penghasilan Anda perbulan? Prestasi apa yang akan Anda capai! Tentukan tanggalnya! Apa komitmen sosial Anda? Berapa target zakat yang akan Anda bayar tahun depan? Berapa banyak anak yatim yang akan Anda santuni? Perbaikan hidup seperti apa yang Anda targetkan untuk keluarga Anda? Targetkan berdasarkan kebutuhan bukan keinginan. Visualisasikan dalam bentuk gambar. Tulis tanggal pencapaian Anda. Jangan membuat target sesuai dengan kemampuan anda sekarang, tapi sedikit lebih dari apa yang anda pikirkan. Sesungguhnya kemampuan kita melebihi apa yang kita pikirkan. “Only those who can see the invisibles, they can do the impossible” 10 MENIT KETIGA Bagaimana cara mencapai target-target Anda diatas? Gajahpun bisa dimakan kalau dipotong-potong, dibuat dendeng, abon dan di sup dagingnya. Potongpotong target tahunan Anda menjadi target 6 bulan, 3 bulan, bulanan, mingguan dan harian. Pikirkan strategi untuk mencapai target-target Anda,
kemudian tuliskan. Jangan lupa ACTION, bukan hanya rencana saja!!! +10 MENIT “Mohon AmpunanMu ya Allah atas waktu yang terbuang percuma, bahkan ternoda oleh banyak dosa. Semoga Engkau masih memberikan hamba nafas untuk mejadi lebih baik dan mensyukuri segala rahmatMu”. Jangan puas terhadap apa yang kita capai, tapi syukuri apa yang telah kita dapatkan. Kita telah diberikan waktu puluhan tahun untuk bernafas. Apa balasan kita kepadaNya? Bahkan selalu kita meminta karena kekurangan. Pernahkah kita bersyukur atas diri kita terlahir utuh. Pernahkah kita bersyukur atas segala nikmat yang tak terhitung? Terakhir, barulah kita memohon kemudahan atas upaya kita dan hanya bersandar kepadaNya.. “Sukses bukan masalah pencapaian saja, tapi bertumbuh ke potensi maksimal yang diberikan Sang Pencipta kepada kita..” PERCINTAAN Mengenal karakter manusia itu menarik. Apa yang tampak di permukaan, belum tentu sesuai dalamnya.. Ada yang bawaannya keras, tapi gak tegaan. Ada yang bawaannya kalem, tapi mematikan. Mengenal orang perlu waktu.. Ada yang seolah emosional, tapi lepas dan tidak 'menyimpan'. Ada yang kelihatan bijak, tapi 'aktor' licik yang lihai.. Ada yang seolah happy family, punya segalanya, ternyata dalamnya sangat rapuh dan penuh kebohongan..
Tapi lucunya, banyak orang lebih suka dibohongi dengan kemanisan, daripada menghadapi spontanitas yang menyakitkan.. 'Kebanyakan' orang-orang yang cerai, memiliki pola-pola yang mirip, kecuali memang kasus 'salah pilih' orang (sakit jiwa). POLA yang paling banyak: Wanita berharap lebih terhadap suaminya. Kenyataan saat pacaran, beda dengan setelah nikah. Kecewa deh.. Mereka saat pacaran dalam kondisi saling 'pacing', alias mengikuti apa maunya pasangan. Seolah cucok gitu lho. Maklum masa promosi.. Begitu nikah, masa promosi usai, karakter asli kelihatan. Saling 'leading' dimulai. Aku maunya begini, ikuti aku..!! *Jeduerr Begitu mulai ribut-ribut, datang 'orang ketiga' yang 'seolah' mendamaikan hati >> Padahal pola lama terulang lagi >> masih masa promosi, DoDoL..! Kalo gak punya komitmen untuk menjaga pernikahan, mau bilang dia ilmu agamanya sekuat apa, cari alibi untuk mengucap 'pisah'. *babak 1 usai* "Sukses itu berPOLA, gagal juga berPOLA" >> bukan hanya di bisnis, tapi juga dalam pernikahan.. Belajarlah untuk bertumbuh dengan memahami orang lain, bukan hanya meminta orang lain memahami diri kita.. Kesempurnaan bukan pada perjalanan, tapi pada proses pembelajaran..
BISNIS YANG MENGGAIRAHKAN 1 Bisnis yang menggairahkan, lebih dari cukup untuk membuat pikiran kita sibuk dan tentunya income kita mengalir.. Mereka yang tak menemukan visi bisnis yang sexy, mudah teralihkan fokus ke bisnis lainnya.. DUA LINGKARAN
Cobalah ambil 1 barang yang bukan pecah belah, misalnya dompet, lalu lemparkan keatas..! Apa yang terjadi? Jatuh ‘kebawah’ kan? Andaikan benda itu adalah rejeki, bisakah Anda mengatakan, “Kalau sudah rejekinya di tangan saya, maka akan jatuh di tangan saya!” → Benarkah itu? Kalau Anda bilang benar, coba lempar keatas ribuan kali atau jutaan kali, sampai gempor... Tanpa Anda berusaha menangkapnya, gak bakalan jatuh di tangan Anda, kecuali Anda sakti mandraguna. Koq bisa begitu? Ya iyalah.. itulah Hukum Alam (Sunatullah) namanya
GRAVITASI. Bagaimana agar benda itu ada di tangan Anda? Ya ditangkap donk..!! Coba lempar beberapa kali, syukur ada kawan yang bisa bantu saling lempar. Coba hitung berapa kali Anda dilempar oleh kawan Anda dan berapa kali Anda bisa menangkap? Jika jarak Anda jauhkan, maka akan mulai terasa tingkat kesulitannya dan apa yang akan terjadi? Dari beberapa kali lemparan Anda, mungkin akan ada beberapa kali yang tak tertangkap. Usaha kita untuk menangkap itu disebut ikhtiar yang menghasilkan NASIB kita. Adapun saat kita berusaha dan gagal menangkap, itu disebut TAKDIR. Bagaimana ‘memperbesar’ faktor nasib kita, agar kemungkinan kita menangkap rejeki lebih besar? L.A.T.I.H.A.N…!! Alias menyempurnakan ikhtiar. Nasib ibarat lingkaran yang kita bisa kuasai (kecil). Takdir adalah lingkaran yang kita terkuasai (besar). Kita tak bisa menghapus takdir, karena itu hak Allah, tapi kita bisa memperbesar lingkaran nasib kita, karena itu upaya kita dan juga anugerah potensi yang Allah berikan. Kita diberikan potensi yang besar oleh Allah untuk mempelajari ilmu yang ada di bumi dan kemudian menyempurnakan ikhtiar kita. Namun sering kita lalai, banyak mengeluh, menunda-nunda, menyalahkan orang lain, bahkan menyalahkan Allah, padahal kita belum menyempurnakan ikhtiar kita. TUMBUH GIGI SEPERTI GIGI, BERTUMBUH ITU MENYAKITKAN, tapi baik untuk masa depan.. Banyak orang menghindari pertumbuhan karena takut 'sakit'. Mereka memilih zona nyaman, persetujuan, bukan perbedaan.. …hingga kehidupan memaksanya bertumbuh.. dan ia mau tak mau tetap harus bertumbuh.. ..lebih sakit tentunya, karena bukan masa pertumbuhan lagi, mengoyak nilai-
nilai salah yang diyakini.. Pertumbuhan, mengalahkan ego, mengoreksi diri, memperbaiki posisi, berkolaborasi, agar sesama 'gigi' tumbuh serasi.. Don't be yourself, but Grow yourself..! DEMO KARYAWAN Demo karyawan itu, selain HASUTAN pihak ketiga adalah KELEMAHAN KEPEMIMPINAN.. (lanjutan posting semalam tentang Demo Buruh) Jika semalam saya membahas dari sisi saya sebagai ex-buruh. Saat ini saya akan sharing dari sisi pengusaha. Ilmu ini saya dapatkan dari almarhum ayah dan kakak ketiga saya. Alhamdulillaah saya memiliki tim yang loyal dan totalitas. No Demo pastinya… 1. ANGKA CUKUP Ayah saya berpesan saat saya masih kuliah, “Kalo kamu jadi bos nanti, jangan bayar karyawanmu dibawah angka kebutuhannya…” Hal itu yang selalu saya ingat. Jadi setiap merekrut karyawan, saya akan menanyakan: “Berapa ANGKA CUKUPMU..?”. Jika mereka menyebutkan lebih tinggi dari kemampuan saya membayar, saya tak akan menerima (atau menawar). Daripada saya terima mereka, ternyata kebutuhan (ataupun keinginan) mereka tak tercukupi, maka akan jadi bumerang buat saya nantinya. Seorang yang senantiasa bersyukur, akan bisa membedakan antara kebutuhan (cukup) dan keinginan (harapan).
Misalnya, dia minta Rp. 3,5 juta dan saya hanya mampu Rp. 2,5 juta, maka saya lebih memilih untuk tidak menawar dan tak menerima. Sebaliknya apabila mereka menyebutkan ‘angka cukup’ mereka dibawah angka standar sesuai posisi (dan skill) yang saya perlukan, maka saya akan membayar lebih. Pernah seorang programmer saya menyebut ‘angka cukupnya’ 1,5 juta perbulan dan saya memberikan 3 juta perbulan kepadanya. Begitu juga dengan beberapa karyawan saya lainnya.. 2. JANGAN BEKERJA UNTUK PERUSAHAAN “Jika kamu bekerja keras, lembur tanpa gaji, berjuang untuk memajukan perusahaan dan ternyata atasanmu tak menghargai atau mengabaikanmu, kecewakah kamu?”, itulah pertanyaan saya kepada tim saya yang baru masuk. Jika mereka bekerja untuk saya atau perusahaan, maka mereka akan kecewa saat saya tak menghargai (subyektif) mereka di kemudian hari. Tapi jika mereka bekerja untuk mengasah ketrampilan mereka, meski lembur tanpa dibayar pun, mereka tak merasa rugi. Kenapa? Karena mereka bertumbuh setiap harinya. Saya menekankan, “Toh jika kemampuanmu bertumbuh dan aku tak menghargaimu, in sya Allah orang/perusahaan lain akan melirikmu.” >> Sah saja.. 3. MANUSIAKAN MANUSIA Saya berani jamin, berapapun gaji mereka Anda naikkan, selalu ada ketidakpuasan. Sebaliknya, di beberapa perusahaan yang masih menggaji paspasan, tapi karyawannya betah dan hepi-hepi saja. Koq bisa?
Saya belajar dari ayah dan kakak ketiga saya dalam hal ini. Seperti kisah khalifah Umar bin Khatab, ayah dan kakak saya adalah figur pemimpin empati yang ‘blusukan’, membaur bersama pekerja. Saat ayah saya barusan bekerja di pabrik kayu, dia mengembalikan mobil fasilitas kantor dan memilih jalan kaki atau pinjam sepeda satpam untuk pulang ke rumah kontrakan. Saya bertanya, “Kenapa papah balikin mobil dinasnya?”. Ayah saya menjawab, “Lha mereka (buruh) masih dibayar dibawah UMR, koq papah baru datang (bergabung ke perusahaan), udah naik mobil sedan. Pasti mereka akan cemburu dan papah susah membaurnya.” Mereka berdua kerap membawa makanan dan minuman saat pekerja lembur atau menengok dan membantu mereka yang sedang sakit. Tak seberapa dibandingkan kenaikan gaji, tapi efek emosionalnya luar biasa. Hal itu membuahkan hasil. Saat seluruh pabrik di lingkungan industri, kakak saya bekerja, pada demo, hanya buruh di pabrik kakak saya yang tak ikutan demo. True story..! Semoga saya dapat meneladani mereka, menjadi pemimpin yang dicintai, bukan karena uang.. >> Matre KOMITMEN & TANGGUNG JAWAB Itulah yang harus dimiliki seorang Lelaki Sejati setelah akhlaq/amal.. Komitmen untuk mempertahankan rumah tangga, seberat apapun ujiannya.. Tanggung Jawab untuk menafkahi anak istri, seburuk apapun kondisinya.. Hingga suatu saat nanti, anak dan istri berkata, "Terimakasih, engkaulah pahlawanku.."
DEBAT BERDEBAT itu terjadi karena: 1.Beda persepsi 2.Beda tingkatan pemikiran 3.Beda kewarasan >> ketiganya adalah percuma. Tidur aja.. SEPERTI APA TESTIMONI YANG BENAR? Masih ingat iklan Tong Fang yang mengumbar testimoni beberapa saat lalu? Apa komentar Anda? Kira-kira berapa persen Anda percaya bahwa testimoni Tong Fang itu akurat alias asli, bukan buatan? Testimoni yang dibuat-buat malah membuat orang eneg, bukan pengin. Bukan berarti dilarang pakai testimoni lho.. Justru testimoni itu masih sangat powerful untuk konversi penjualan. Testimoni adalah suatu teknik induksi (hypnosis) yang bernama "My Friend John said..". Manusia memiliki kecenderungan mempercayai bukti pengguna, daripada 'bualan' si penjual. Apa jadinya jika testimoni itu adalah hasil REKAYASA atau PAKSAAN? >> Jika ketahuan, akan kehilangan KREDIBILITAS. Parahnya, saat ini testimoni banyak yang direkayasa, bukan alami dari konsumen yang PUAS. Ada yang tanya, "Bagaimana kalau produk kita masih baru? Bolehkah DIPANCING dengan testimoni BUATAN?" >> Tetap PENIPUAN..!! Apakah testimoni boleh diminta? >> Boleh saja, tapi jangan ada unsur 'sungkan' apalagi 'terpaksa'. Itulah yang terbaik..!
Bukankah testimoni adalah suatu BUKTI bahwa produk Anda memang NGANGENIN? Jika nggak ngangenin, kenapa nggak DIPERBAIKI? Bangunlah bisnis dengan kejujuran sebagai fondasinya. InsyaAllah akan berkah dan buahnya langgeng. Trus testimoni seperti apa yang terbaik? >> A.L.A.M.I.. Bagaimana caranya? Berikan free sample, kemudian diamkan. >> Dengan catatan: diterima dan dicoba si target. Syukur-syukur bisa diberikan langsung ke para selebritas atau pemilik akun besar media social. Sekali mereka testimoni, WoW… Virus pun menyebar..! Ingat: harus sesuai (mewakili) dengan target pasar Anda, bukan sekadar asal orang terkenal. Jika bener produk Anda ngangenin, ntar keluar testimoni SPONTAN, misal >> "Jangkrik Rek, uenaak puooll" >> Ini yang mahal. Terus testimoni Anda SCREEN CAPTURE. Jika testimoni via jalur pribadi seperti BBM atau SMS, baiknya minta ijin dulu ke empunya. Apalagi testimoni pembesaran alat vital Jika sudah kasih sample berkali-kali dan nggak dikasih testimoni spontan? >> Artinya BELUM PANTAS mendapat testimoni. Boleh minta FEEDBACK, tanyakan apa yang kurang atau adakah kritikan..? Toh buat apa jika testimoni bohongan Anda hanya menarik 'KORBAN' lainnya, bukan doa berkah - kepuasan si pelanggan..?! LOMPATAN Sepandai-pandai tupai melompat, awalnya latihan juga dan pernah jatuh. Jangan ngimpi melakukan lompatan tanpa menanggung resiko jatuh.
Kalahkan ketakutan kita dengan melangkah. Pikirkan 1 hal, "Apakah beresiko fatal?". Jika jawabnya: "tidak". Hajar blehh..! Daripada mati penasaran.. MENANGGAPI MASALAH Masalah baru + Masalah lama + Masalah yang akan datang = Gak ada habisnya.. Solusi? 1.Pindahkan ke kertas putih saja, jangan letakkan di benak kita. 2.Pilah dan pilih, mana yang bisa diselesaikan dahulu, selesaikanlah. Seperti benang kusut, jika ditarik bersamaan, maka akan tambah kusut. Urailah 1 persatu. 3.Yakini, masalah berpasang dengan solusi, berbuah ilmu dan iman. F!GHT BLACK MARKET ?? Ada beberapa merek 'elit' (import) yang biasa terpampang di SOGO, Metro, Centro dan Department Store kelas atas, bertebaran di status BB dan social media para reseller atau dropshipper. "Minat? PM.." Jika ditanya dari mana produknya? Ada yang jawab black market (selundupan), sisa export, yang jelas mereka menyebutnya "ORI". Harga? Tentu saja jauh lebih miring (hingga 50%) dibanding produk yang terpampang di estalase mal-mal kelas atas. Apakah Anda percaya bahwa produk-produk tersebut adalah barang ilegal?
Saya yakin bukan, tapi merupakan strategi (sengaja) untuk memasarkan produk mereka 'seolah' lebih terjangkau. Adapun penggunaan estalase mal kelas atas, untuk menaikkan IMAGE dari produk/merek tersebut, Agar orang yakin bahwa itu adalah produk berkualitas. Sedangkan penjualan terbesar, bisa jadi dari tim reseller tersebut. Bisa jadi juga produk tersebut bukanlah import, melainkan produk lokal, dengan branding 'bule'. Tapi jangan sampai kecolongan (atau mungkin strategi) seperti CROCS yang membiarkan produk-produk KW lahir. Black Market, tentu saja lebih berimage tinggi dibandingkan barang-barang disebut dengan KW. Bisa ditiru tuh strateginya...!
MATRIX BOSTON
Kebanyakan pebisnis pemula bingung dalam menentukan arah. Beberapa pertanyaan yang sering muncul : - Jenis bisnis apa yang seharusnya kubuka pertama kali? Apakah bisnis yang kupilih ini sudah benar, akan membawa kesejahteraanku? - Kenapa bisnis yang tadinya menghidupiku sekarang menjadi lesu? - Apakah aku boleh dan sudah saatnya membuka usaha yang baru? - Apakah aku masih harus mempertahankan bisnisku yang belum pernah menguntungkan dan masih harus aku subsidi terus ini? Sampai kapan? Apakah Anda mengangguk? Jawabannya ada di gambar diatas GOOGLING ya!
PERASAAN BERSALAH Perasaan bersalah itu masih sering muncul, saat aku mulai bermalasan.. Selalu terngiang pertanyaan, "Sudahkah aku bertumbuh hari ini..?" Sukses bukanlah pencapaian, tapi bertumbuh ke potensi maksimal yang kita miliki.. KEBAIKAN ATAU KEBENARAN ? Mana lebih dahulu? Sering kita lihat terjadi perdebatan, baik di milis, social media, ataupun secara langsung, dengan dalih "Mencari kebenaran.." Celakanya, mereka yang berdebat, sama-sama memegang pendapat akan 'kebenaran' masing-masing. Unjung-ujungnya hubungan baik berubah menjadi permusuhan.. Banyak orang berdakwah mengatasnamakan Kebenaran, namun mereka mengkorbankan kebaikan. Padahal Nabi Muhammad adalah contoh manusia super baik, jujur, handal, pemurah, santun, pengasih, pemaaf, terbaik dari yang terbaik. Dan hal itu dilakukan sebelum diangkat sebagai Nabi/Rasul alias jauh sebelum mengetahui kebenaran itu apa.. Guru saya pernah mengatakan, "Saya tak mengajarkan kebenaran, tapi saya mengajarkan kebaikan. Karena kebaikan itu universal.."
KARTU PELUANG Coba Perhatikan... Seringkali "Kartu Peluang" kita, ada di tangan orang lain dan "Kartu Peluang" orang lain, ada di tangan kita. Kenapa begitu? Agar kita selalu bersilaturahim, menyampaikan peluang, bahkan tanpa harap balas.. Bukan "Take and Give", tapi "Just Give, without expect to Take", lebih langgeng, tulus dan memurnikan jiwa.. DISIPLIN DISIPLIN adalah kata yang tak mudah bagi pengusaha, karena kita sudah tak memiliki atasan lagi.. Kebebasan sering membuat kita terlena, hingga membuat kita justru tak bertumbuh dan menjadi malas. Bisa jadi hal 'kecil' itulah yang menjadikan kita terpuruk, sedikit demi sedikit. Menjadi pengusaha adalah kesiapan mental untuk menjadi penguasa pada diri sendiri.. CHANEL NO 5 Suatu siang, saat Chanel sibuk mengelola konveksinya, datanglah seorang pembuat parfum. Ia menawarkan 10 macam tester parfum untuk perusahaan Chanel. Satu persatu parfum itu dicoba oleh Chanel, hingga akhirnya Chanel memilih salah satunya sebagai parfum Chanel. Sang asisten menanyakan, "Apa nama yang akan kau berikan untuk parfum ini?". Chanel menjawab dengan pertanyaan, "Nomor berapa ini..?". Pembuat parfum menjawab, "Nomor 5". Dengan spontan Chanel menamakan, "CHANEL NOMOR 5".
Jadi jangan dicari Chanel nomor lainnya, karena itu terjadi spontanitas & tidak urut.. HATI2 POSTING SESUATU.. Media social, email, BB, adalah media komunikasi, nyaris tanpa intonasi, apalagi ekpresi. Sering kita dongkol membaca BROADCAST MESSAGE seseorang di BBM kita. Mungkin niatnya baik, tapi belum tentu baik menurut si penerima, apalagi jika kontennya emang tak menarik bagi si penerima. Juga email di milis yang garing, komentar twitter yang menjengkelkan, dll.. Jika Anda pernah melakukan hal2 diatas, coba renungkan sebentar >> Bukankah itu merusak nama baik Anda, menghancurkan jaringan Anda..? 1 kali Anda melakukan, orang masih bisa melupakan. Tapi jika keseringan, maka nama Anda akan diingat sebagai oknum yang menyebalkan.. Pesan: Pikirkan 11 kali sebelum memPOSTING sesuatu ke public, baik via milis, bbm, socmed. Bisa jadi Anda sedang melempar tahi ke muka Anda sendiri.. TUJUAN ATAU KENDARAAN ? Biasanya saat kita belum kaya, sering kita bernadzar: "Jika aku kaya nanti, aku akan menggunakannya untuk ibadah, membahagiakan keluarga, berderma,.............." Tapi saat mereka memiliki usaha ataupun karir, ehh malah menomorsatukan karir, daripada ibadah, keluarga, atau apapun dibanding tujuan semula.. Bukankah tujuan itu adalah akhir yang ingin kita dapatkan? Bukankah bisnis, karir, uang adalah sarana/kendaraan untuk mencapai tujuan? Banyak orang terlena oleh 'Kendaraan' dan melupakan Tujuan awal mereka memilih kendaraan tersebut.
Mana lebih penting, Tujuan atau Kendaraan? PEKERJAAN SIANG & MALAM Sebagai seorang pengusaha, agar waktu kita lebih optimal, bedakan antara pekerjaan siang & malam. Pekerjaan Siang: - Bertemu orang (sales, co'y visit, meeting w/ client) - Telepon, follow up - Meeting dengan tim Pekerjaan Malam: - Membereskan administrasi & perbaikan sistem - Evaluasi, merancang strategi - Belajar, googling, download Saat saya masih awal usaha (Batam - 1998/1999), berikut adalah jadwal tetap saya: 08:00 - 09:00 meeting koordinasi dg staff 09:00 - 12:00 makan (5 menit), 'nyales' & antar barang 12:00 - 13:00 lunch sambil cari kenalan di food court 13:00 - 15:00 'nyales' lagi 15:00 - 15:30 ngopi bersama sales lain, cari info, buat janji 16:00 - 17:00 meeting & koordinasi dg staff di office 19:00 - 22:00 sourcing barang/supplier, perbaiki sistem 22:00 - 24:00 baca buku, belajar ilmu baru Jangan biarkan waktu terbuang percuma..
MENTALITAS KEPITING Pernahkah saat Anda sedang bersemangat menceritakan ide2 & impian Anda, kemudian mereka mematahkan semangat Anda? Jika Anda meletakkan 1 buah kepiting di dalam baskom, maka kepiting itu akan merangkak keluar. Jika Anda masukkan 1 ekor kepiting lagi, maka satu sama lain akan saling menarik kawannya yang akan merangkak naik. Itulah yang disebut mentalitas kepiting. Sinis, pesimis, melemahkan saat kawannya akan merangkak naik... KETULUSAN Seperti kasih ibu kepada anaknya, yang tak berharap balas, seperti itulah seharusnya kita bertindak.. Ketulusan sering tak tampak, karena tersembunyi dibalik tindakan2 yang seolah kecil.. Ketulusan letaknya di proses, bukan di hasil dan memerlukan waktu & kejadian dalam pembuktian.. COURAGE with RESPONSIBILITY Bukan asal berani Action, tapi juga bertanggung jawab terhadap akibat dari Action kita.. Jika kita bangkrut, terlilit hutang, janganlah lari. Tetap angkat telepon & jelaskan. Janganlah berjanji jika tak dapat memenuhi. Lebih baik bicara apa adanya, meski tak mengenakkan. Biarlah waktu yang membuktikan, bahwa kita memang bertanggung jawab dan melunasi kesalahan kita..
NOMOR 1: RASA HARUS NGANGENI..! Inilah bukti bahwa Merek & Promo bukan nomor 1. Tapi kembali ke Produk: NGANGENI-kah? Jika Produk/Kontennya sudah NGANGENI, meski mereknya biasa (yang penting beda), maka tetap dicari dan diomongin orang. Meski membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dikenal.. Sebaliknya Merek yang ngeTOP yang tak diimbangi oleh produk yang NGANGENI, maka orang hanya akan mencoba 1 kali & jera. Terbaik adalah: Produk NGANGENI + Bentuk/Kemasan MENARIK + Merek yang ngeTOP + Promo yang HEBOH + Penjual yang HANDAL = BOOM & LANGGENG...! PRODUK YANG NGANGENI.. Nah, jika "Bentuk yg pertama diambil" sudah terpenuhi, "Kemasan yg dipilih" sudah didapatkan, tahap selanjutnya, sebelum bicara tentang merek, adalah "Apakah produk kita NGANGENI bagi konsumen?" Inilah caranya: 1.Coba sediakan sample di komunitas sesuai target pasar. 2.Amati yang makan, makan lagi dan lagi dan lagikah? 3.Minta feedback.. Ingat, samplingnya bukan terhadap 1 orang yang apalagi dia 'laper' lho. Tapi sesuai dengan target pasar kita.. Produk yang ngangeni membuat orang beli lagi & lagi & bawa teman.. Ciri2nya: konsumen sukar berhenti sebelum kenyang.. Paham?
ALASAN BISA BERIBU, SEBAB HANYA SATU.. Orang yang banyak alasan, mengelak dari kesalahan, membuat pembenaran.. Orang yang banyak alasan, tak bisa diandalkan, jika diberi beban, dilemparkan.. Orang yang banyak alasan, menutupi kemasalan, berkedok kerajinan.. Orang yang banyak alasan, kelihatan sibuk saat di depan, tidur saat ditinggalkan.. Orang yang banyak alasan, tak pantas dapat pujian, pantasnya dibinasakan Mau..?
HARAPAN BARU Kuceritakan targetku, akan lepasnya penderitaan kita, kebebasan di depan mata. 2 tahun lagi kita kan berjuang. Sisanya menikmati hidup penuh kelimpahan..
2 tahun sudah perjuangan kita. Tak terlihat sinar terang. bahkan semakin suram. Mengeluh tak mendatangkan asa. Menyalahkan tak membayarkan hutang.
Menggerutu tak mengembalikan waktu…
Ref: Terkadang mimpi-mimpi luntur oleh kerugian. Apa yang membuat kita bertahan? Harapan-harapan baru yang kita ciptakan.. Terkadang kenyataan tak seperti apa yang kita harapkan. Apa yang membuat kita bertahan? Harapan-harapan baru yang kita ciptakan..
HIDUP INI SINGKAT Jika hari ini adalah hari terakhirmu di dunia.. Bagaimana Kamu ingin dikenang..?
Jika hari ini adalah hari terakhirmu di dunia.. Apa kata-kata terakhir yang ingin Kamu dengar.. ...dari orang-orang yang mencintaimu..? ...dari sahabat-sahabatmu..? ...dan orang-orang skitarmu..?
Jika hari ini adalah hari terakhirmu di dunia... Apa Kamu sudah memberikan yang terbaik..?
Jika hari ini adalah hari terakhirmu di dunia... Apa yang Kamu tinggalkan..? Apa Kamu layak sukses..? Apa Kamu sudah berusaha yang terbaik..? Apa Kamu membuat mereka bangga..? Atau membuat mereka kecewa..? Apa Kamu meninggal layaknya pahlawan..? Atau pecundang..?
Smoga masih ada hari esok.. Hidup ini pilihan.. Mana yang Kau pilih..? Hidup ini singkat, jadi...
SUKSES BERPOLA, GAGAL BERPOLA Saat pertama kali bergabung disalah satu anak perusahaan Astra di Batam, saya dan teman-teman satu batch (angkatan), harus melewati masa training. Di akhir sesi training kita selama 3 bulan lamanya, kita diwajibkan untuk membuat studi kasus yang harus diselesaikan menggunakan metode Practical Problem Solving (PPS). Permasalahan yang timbul adalah, kami diwajibkan presentasi menggunakan metode PPS dalam bahasa Inggris. Review presentasi dilakukan sebanyak 4 kali, sampai akhirnya final presentation di depan COO (Chief Operational Officer) yang notabene orang ‘bule’. Celakanya, bahasa Inggris saya saat itu amburadul dan super tidak lancar. Untuk menutupi ketidaklancaran saya setiap presentasi dalam bahasa inggris, saya berdalih menyalahkan metode PPS yang tidak up to date. Suatu saat, sepulang dari tempat kerja, saya menyambangi kawan satu batch saya, Fajar Hidayat namanya. Di kamar mess (rumah dinas) Fajar, saya menggerutu tentang kelemahan-kelemahan metode PPS dan tidak adanya manfaat yang didapat dari materi tersebut. Awalnya Fajar hanya mendengar sambil melirikkan matanya dari bawah keatas. Tiba-tiba dia memotong omongan saya dengan nada serius, ”Ya' (panggilan akrab saya), menurut aku, kamu itu tipe orang yang suka excuse terhadap sesuatu yang kamu tidak mampu. Kamu tidak berusaha membuat dirimu mampu. Orang kayak kamu itu, biasanya nggak pernah nomor satu!” Wow wow wow, saya hanya terdiam sejenak dengan muka merah terbakar omongan kawan baik saya. Saya pun bertanya dengan nada tinggi, ”maksudmu?!”. Fajar pun menjawab dengan sangat jelas, ”Sebetulnya bukan metode PPS-nya yang kurang, tapi aku tahu kamu punya kekurangan nggak lancar bahasa inggris. Dari situ kamu membuat dalih untuk menutupi kekuranganmu!”. Tanpa bicara lagi, dengan muka masam, saya meninggalkan mess Fajar, yang jaraknya hanya satu gang dari mess saya. Malam hari itu darah saya naik ke kepala, rasanya ingin marah besar, karena belum pernah ada orang yang mengritik saya setajam itu. Saya merenung memikirkan kembali setiap
perkataan Fajar, ”….orang kayak kamu itu, biasanya nggak pernah nomor satu!”. Saya flashback ke masa lalu saya, ternyata benar apa yang dikatakan Fajar, memang SAYA TIDAK PERNAH NOMOR SATU. Setelah menganalisa kembali apa yang menyebabkan saya tidak pernah nomor satu? Padahal saya terhitung pekerja keras dan gigih. Ternyata kuncinya ada dikata-kata Fajar, ”…kamu itu tipe orang yang suka membuat EXCUSE terhadap sesuatu yang kamu tidak mampu. Kamu nggak berusaha membuat dirimu mampu!”. Exactly, itulah diri saya di masa lalu. You woke me up, my friend..! Sejak malam itu saya berikrar, ”Saya akan menjadi yang terbaik di manapun saya berada dan dibidang yang saya tekuni!”. Belajar dari pengalaman saya dan orang lain, saya menyimpulkan bahwa ada POLA SUKSES dan POLA GAGAL. Tuhan telah menciptakan manusia dengan mekanisme serba otomatis. Orang-orang yang gagal dalam kehidupannya, dia memiliki pola gagal yang berulang. Begitu juga orang yang sukses, memiliki pola sukses yang berulang. Apapun deskripsi Anda tentang sukses, amatilah orang yang menurut Anda sukses dan gagal, perhatikan polanya. Saat saya memutuskan untuk mengubah nasib saya, saya mengubah pola saya yang lama, seperti tidak disiplin, banyak alasan, cepat menyerah, tidak tuntas dalam kerja, juga ketidakberanian mengambil resiko. Apa pola gagal Anda? Simple, hanya dibalik saja dan sukseslah Anda. DEAL – DONE Cari orang jujur memang tidak mudah, namun jujur saja tak cukup jika tak bisa diandalkan. Ketidakandalan seseorang tercermin dari kesalahan serupa yang berulang, suka menunda-nunda, banyak alasan, menyalahkan kondisi atau orang lain, termasuk bilang 'Ya', tapi nggak beres/belepotan. Capek kan punya tim seperti itu..?! Guru saya menyebut orang yang keterandalannya tinggi dengan istilah DEAL DONE. Jika ia berkata DEAL, maka ia akan bersegera berkata DONE..!
Tanpa 'tapi', Tanpa 'nanti'... Orang-orang yang memiliki keterandalan tinggi, dimanapun dia, apapun profesinya, akan dicari. Sebaliknya, orang-orang yang jago 'ngeles', meski dia seolah bisa menutupi kelemahan dirinya dengan segudang alasan, tetap saja 'ditandai' sebagai LOSER. Alhamdulillaah saya 'beruntung' memiliki tim inti yang DEAL - DONE, meski perlu waktu untuk mencari dan mendidik mereka.. Sukses berPOLA, gagal juga berPOLA...
TERTIPU OLEH DIRI SENDIRI Belasan tahun yang lalu, saat saya masih duduk di bangku kuliah di Surabaya, saya sempat mengikuti pengajian rutin, yang dikelola oleh sebuah pondok pesantren ternama di Jawa Timur. Bukan keilmuan agama yang akan saya bicarakan disini. Tapi ada suatu pelajaran yang sangat berharga bagi saya tentang ‘kesombongan’! Seperti kebanyakan orang yang baru keluar dari ‘sekolah’ dengan segudang idealisme, perilaku sayapun berubah drastis. Setiap melihat suatu kejadian yang tidak ‘agamis’, spontan saya ‘nyebut’ kalimat Allah. Ada seorang (wanita) primadona kampus, sebut saja Susi (bukan nama sebenarnya). Saat itu, ia sedang berpakaian seronok dan bercengkerama mesra dengan pacarnya, yang tentu saja bukan muhrimnya. Begitu saya melihat kejadian itu, langsung keluar dari mulut saya ”masya Allah (kata yang sering diucap saat melihat sesuatu yang buruk)...!” Lepas dari kesalahkaprahan saya menggunakan kata itu (harusnya untuk suatu kekaguman), dalam hati kecil saya, terbesit anggapan bahwa ”Dia itu MAKSIAT, sedangkan saya lebih baik dari dia”. Suatu saat...
...Susi datang bersama kawan-kawan yang lain (yang berjilbab), untuk belajar dengan saya guna menghadapi ujian semester yang segera datang. Baru kali itu Susi datang belajar ke tempat saya. Seperti biasa, pakaian Susi tergolong ketat, membuat saya istighfar terus, (kembali lagi) sambil mencemooh dirinya di hati saya. Pertemuan hari pertamapun selesai. Mereka berjanji akan melanjutkan belajar dengan saya di rumah kos saya esok harinya. Bak Fahri (dalam Ayat-ayat Cinta), Jayapun jadi idola wanita saat itu, narsis euy! Keesokan harinya, tak disangka, Susi datang ke tempat kos saya mendahului kawan-kawan lainnya. Setelah sejenak terdiam karena canggung, Susi berkata,”Jay, sebenarnya dari dulu aku pengin belajar sama kamu, tapi...!” Karena penasaran, saya tanya,”Tapi kenapa?” Dengan wajah tertunduk malu dan suara lirih ia menjawab,”Aku malu ketemu sama kamu! Aku merasa diriku ini ’kotor’, sedangkan kamu itu ’bersih’ dan alim”. ”Astaghfirullah Al’Adziim”, saya nyebut dalam hati dengan muka saya yang memerah, air mata yang hampir menetes. Sejenak saya berfikir,”Seandainya saat itu Allah mencabut nyawa kita berdua, mungkin sayalah yang pantas masuk neraka dan dia yang pantas masuk surga!” Koq bisa begitu? Ya, karena dibalik ’baju alim’ saya, terdapat ’kotoran hati kesombongan’. Sebaliknya, Susi yang merasa dirinya ’kotor’ tidak memiliki pikiran kotor terhadap orang lain. Jadi menurut saya, Susilah yang lebih ’suci’ dari saya. Bukankah semua agama mengakui bahwa iblis, yang hampir sepanjang hidupnya taat, tidak dapat masuk surga karena ’kesombongannya’, karena merasa dirinya lebih unggul dari makhluk Tuhan lainnya? Sementara Nabi Adam, meskipun berbuat dosa, diijinkan masuk ke surga karena kerendahan hatinya? Guru saya pernah memperingatkan untuk berhati-hati terhadap suatu penyakit, yang disebut ’tertipu oleh diri sendiri’. Penyakit ini justru akan muncul saat kita bertambah ilmu dan bertambah amal. Tapi ilmu dan amal itulah yang membuat kita terjerumus. Semoga kita terhindar dari hal yang demikian! ”Daripada sibuk melihat aib orang lain, sibuklah melihat aib sendiri!”