1
1. Inspirasi Peradaban Peradaban-peradaban besar adalah karya akumulatif antar generasi !
Pencapaian-pencapaian yang kita inginkan sebenarnya tidaklah begitu penting. Ini yang mesti kita sadari. Ya, memang tujuan kita ada dan itu harus kita perhitungkan tetapi yang terpenting adalah riak-riak langkah yang kita hantarkan untuk tujuan itu. Artinya ikhwah, usaha apa yang telah kita rajut tuk memintal misi dakwah ini, karya fenomenal apa yang sudah tercatat dalam sejarah perjuangan kita selama ini. Adakah supremasi yang akan terkenang dan dikenang oleh generasi bangsa ini? Fenomena ide-ide yang pernah lahir dan hadir di negeri ini adalah kolektifitas dari masing-masing buah pemikiran pribadi inspiratif. Setiap mereka yang menuangkan idenya maka pena sejarah tak pernah berhenti menggoreskan nama dan karyanya. Walau silam adanya. Tetapi itulah yang mesti kita terima dari penghormatan sebuah ide, sekecil apapun, dan sebuah karya, sesederhana apapun. Ikhwatifillah.. Barangkali kita sudah lelah selama ini hanya mengejar-ngejar inspirasi, sedikit banyak yang kita tuai memang. Bagi yang masih tengah berlari cobalah berhenti sejenak, kita bercerita sejenak. Ingin ku sampaikan, “sudah saatnya kita menginspirasi,menjadi inspirator. Tak selamanya kita terus mengejar inspirasi. Di sepanjang perjalanan mengejar inspirasi mungkin ada orang-orang yang berada di tepian yang perlu kita hampiri, kita ajak, tapi jarang kita lakukan bukan. Olehnya mulai saat ini tanpa meninggalkan yang lain beriringlah bersama mereka. Berbagi inspirasi.” Jamaah dan prinsip-prinsipnya merupakan hujjah bagi kader-kader dakwah, dan bukan kader yang menjadi hujjah baginya. Sejauhmana sesesorang mengambil dan menerapkan nilai-nilai dakwah dan tarbiyah, serta ketaatannya terhadap prinsipprinsip dakwah, maka sebesar itu pula ia berperan sebagai representasi dakwah ini, walaupun ia sebagai prajurit dakwah yang berada di akhir barisan.
2
Imam Syahid berkata, “Ada beberapa orang yang ada di barisan kami, namun sesungguhnya ia tidak bersama kami, dan ada beberapa orang yang tidak berada di barisan kami, namun ia bersama kami. Beliau juga berkata tentang kewajiban dakwah dan ajaran-ajarannya. “Cengkeramlah dengan sungguh-sungguh bimbingan-bimbingan ini.Jika tidak maka dalam barisan orang-orang yang duduk dan para pemalas masih terdapat kursi-kursi yang kosong.” “Saya yakin, jika engkau mengetahuinya dengan baik dan engkau menjadikannya sebagai cita-cita dan orientasi hidupmu, maka balasanmu adalah kehormatan hidup di dunia dan kebajikan serta ridha di akhirat.Engkau bagian dari kami dan kami bagian dari dirimu.Jika engkau berpaling darinya lalu duduk-duduk santai saja, maka tiada lagi hubungan antara kita. Jika engkau seseorang yang biasa berada di depan majelis kita, di pundakmu tertempel gelar-gelar mentereng, dan kau tampak begitu menonjol di antara kita, maka dudukmu akan dihisab Allah dengan seberat-beratnya hisab.” Jadi yang merepresentasikan jamaah dan menyampaikan sikap-sikapnya secara langsung, adalah qiyadah (pemimpin) tertinggi, yang disebut Mursyid „am, atau siapa yang dipercayakan sebagai juru bicara atas nama jamaah dan menyampaikan pandangan-pandangannya.Adapun individu dalam jamaah dakwah dan siapa saja yang bergabung dengan jamaah ini, -dengan tetap berada dalam satu kesatuan dan ideologi yang sama-, maka setiap orang berhak memiliki pandangan, ijtihad, dan interpretasi dalam pemikiran dan dakwah Islam, selama tidak keluar dari batasa-batasan syariat, prinsip dan sikap-sikap jamaah.
Kemudian yang ketiga adalah ketika kita mempunyai program kerja yang terprogram secara rapi dan berkesinambungan. Dalam hal ini sering kali kita sebagai pelaku yang berkecimpung dalam sebuah wadah yang dinamakan organisasi masih saja kita terpaku pada program jam kerja yang mengacu pada aturan tertulis.
3
Percik Oase
Sang Inspirator Peradaban
Dia memberikan warna ukhuwah Seindah pelangi.... Yang menggores setiap lembaran pena kehidupan Ia sang bagaskara Menyibak diantara relung-relung jiwa Ia kicauan sang burung... Yang menggetarkan pesona semesta Ia embun pagi Bercahaya... Sejuknya ia kerahkan Tuk hapus dahaga..
Sang inspirator Yang menginspirasi pada jiwa-jiwa yang merindu Dengan segenap niat yang termurnikan Ia haturkan cinta tuk disemaikan Tekadnya terus menghujam Hingga mengakar... Begitulah... Ia terus menginspirasi sepanjang masa Harapan untuk dunia Membuka cakrawala dengan mahkota cita-cita Yang mampu disematkan.. Mewujudkan peradaban, menebar cinta Dengan ukhuwah.. Menerjang... !!!
4
Sinopsis:
Menjadikannya pelipur
Komunitas ini bukanlah raga gunung yang kokoh dan pongah dalam pancangan bumi. Bukan pula duplikasi karang yang begitu tegar oleh hempasan badai. Tapi mereka adalah mata air yang bergeliat halus dari gunung itu, dan lebih sering berpadu dalam gulungan badai yang menyeka karang. Namun bukan berarti mata air itu selalu segar dan terus mengalir dalam romantisme riak-riaknya, tidak. Boleh jadi suatu ketika mata air itu hanya mengalir dengan sangan pelan, barangkali tak ada semangat disana atau mungkin saja ia sementara surut , ataukah lubang alirnya tiba-tiba tersekat. Begitulah, komunitas itu dalam kisah-kisah uniknya. Ya, mereka para aktivis dakwah. never ending story, jika tinta mencoba mengurai tiap pesona kisah-kisah mereka maka tak cukup tinta yang ada. Jika goresan alphabet yang meramu spectrum tentang mereka mencoba mampir ditengah-tengah kita maka cobalah menjamanya sejenak dalam cengkrama yang lezat. Barangkali penat yang kini menalu bisa terkikis, barangkali izzah yang perlahan meredup bisa seterang tsurayya, barangkali lunglai yang merangkul akan menyerah, barangkali azzam (tekad) yang mengindikasikan futur bisa terajak kambali berlari. Dan menjadikannya pelipur dikala fitrah membisikkan dahaga lelah yang sangat. Bismillah.. Ahlan wa sahlan.
5
Dua nuansa Allah ciptakan.. dua kondisi dimunculkan berpasang pasangan..
Kepedihan itu tak datang selamanya akan cepat berlalu dan sirna
lelaki dan perempuan, kanan dan kiri, atas dan bawah.. semuanya saling melengkapi menjadi sandingan.. Terbingkai dalam kehidupan yang serasi..
kadang tak jelas dari mana datangnya
Tapi kebahagiaan itu dijanjikan selamanya.. dalam selimut keindahan yang tiada tara
lain lagi jika berlawanan,,
dengan bingkisan kenikmatan yang tak terwakil kata
adil, sangat berlawanan dengan zalim haq, berbeda dengan bathil inilah dua pilihan untuk kita, kawan... semuanya menjadi tandingan terbingkai dalam kehidupan yang penuh dengan strategi..
setiap pilihan menyediakan konsekuensi masing - masing
Tak apalah... sekali lagi ini pilihan.. pengalaman tak selamanya membawa kebaikan tembok yang kokoh itu telah roboh, kawan..walaupun di bangun di atas pengalaman
Jika tak memilih... ku tanya...
Namun semua menyambut gembira tetesan air mata yang menjadi saksinya Mencekam memang,,, namun demikianlah perjuangan ini.. perjuanngan yang menuntut pengorbanan.. Pengorbanan yang kadang membuat kita terkorban.. terkorban yang seharusnya penuh penderitaan Tapi penderitaan itulah asam garam dalam perjuangan..
Apa hakikat keberadaanmu di sini...??????????!!!!!!!! Oleh : RHY
6