KOMPETISI KARYA TULIS MAHASISWA
UPAYA PENANGGULANGAN PENGANGGURAN TERDIDIK MELALUI PENGEMBANGAN PUSAT KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Diusulkan oleh: 1. WAHYUDDIN
(NIM. 062104007, ANGKATAN 2006)
2. DARUL SYAHDANUL (NIM. 062104003, ANGKATAN 2006)
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR MAKASSAR 2009
i
DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK 1. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap
: Wahyuddin
b. NIM
: 062104007
c. Jurusan
: Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan
d. Universitas
: Universitas Negeri Makassar
e. Angkatan
: 2006
f. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Daeng Tata No. 119 Makassar/ 085246691255 2. Anggota Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap
: Darul Syahdanul
b. NIM
: 062104003
c. Jurusan
: Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan
d. Universitas
: Universitas Negeri Makassar
e. Angkatan
: 2006
f. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Dg. Tata 1 Blok A5 No. 16 Makassar/ 085242732600
ii
HALAMAN PENGESAHAN USUL KOMPETISI KARYA TULIS MAHASISWA 1. Judul Kegiatan
: Upaya Penanggulangan Pengangguran Terdidik melalui Pengembangan Pusat Kewirausahaan Mahasiswa di Universitas Negeri Makassar 2. Bidang Kegiatan : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Wahyuddin b. NIM : 062 104 007 c. Jurusan : Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan d. Fakultas : Teknik e. Universitas : Universitas Negeri Makassar f. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Daeng Tata No.119 Makassar/ 085246691255 g. Alamat email :
[email protected] 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 1 (satu) orang 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Drs. Markus Rappun, MT. b. NIP : 130 883 217 c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : BTN Minasaupa Blok M 14/5 C Makassar, 0411-434706 Makassar, 31 Maret 2009 Dosen Pembimbing
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Drs. Markus Rappun, MT.) NIP. 130 883 217
( Wahyuddin ) NIM. 062 104 007
Menyetujui Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan,
(Andi Muhammad Idkhan, ST., MT.) NIP. 132126349
iii
KATA PENGANTAR Ucapan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya sehingga penyusunan karya tulis ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tak lupa pula penulis kirimkan shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai teladan bagi seluruh umat manusia. Karya tulis dengan judul “Upaya Penanggulangan Pengangguran Terdidik melalui Pengembangan Pusat Kewirausahaan Mahasiswa di Universitas Negeri Makassar” disusun dalam rangka mengikuti Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) yang diadakan oleh Universitas Negeri Makassar. Selain itu, penyusunan karya tulis ini merupakan wujud keingintahuan penulis tentang sistematika yang baku dalam penyusunan karya tulis ilmiah. Diharapkan dengan pengetahuan tersebut, penulis dapat menyusun dan mengikuti berbagai macam kompetisi karya tulis pada waktu yang akan datang. Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan karya tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak tersebut, khususnya Drs. Markus Rappun, MT sebagai dosen pembimbing yang telah memberi masukan
dan pengarahan selama penyusunan karya tulis ini. Tak lupa pula
penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman anggota Lembaga Penelitian Mahasiswa PENALARAN Universitas Negeri Makassar yang turut memberikan motivasi kepada penulis. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini masih terdapat kekurangan-kekurangan sehingga masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan penyusunan karya tulis pada masa yang akan datang. Akhirnya, semoga karya tulis ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, amin. Makassar, Maret 2009 Penulis iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK ................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN USUL ................................................................... iii KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv DAFTAR ISI ......................................................................................................... v RINGKASAN ....................................................................................................... vi BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1 A. Latar Belakang ....................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................. 3 C. Tujuan Penulisan ................................................................................... 3 D. Manfaat Penulisan ................................................................................. 3 BAB II. TELAAH PUSTAKA ............................................................................. 4 A. Pengangguran Terdidik .......................................................................... 4 B. Kewirausahaan Mahasiswa .................................................................... 5 BAB III. METODE PENULISAN........................................................................ 9 A. Jenis Tulisan .......................................................................................... 9 B. Objek Tulisan......................................................................................... 9 C. Pengumpulan Data ................................................................................. 9 D. Prosedur Penulisan................................................................................. 9 BAB IV. ANALISIS DAN SINTESIS ................................................................. 10 A. Analisis Penyebab Terjadinya Pengangguran Terdidik dan Kurang Berkembangnya Kewirausahaan Mahasiswa.................... 10 B. Konsep Pusat Kewirausahaan Mahasiswa…………………………. ... 13 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 20 A. Kesimpulan ............................................................................................ 20 B. Saran ...................................................................................................... 20 DAFTAR PUSTAKA CURRICULUM VITAE
v
RINGKASAN
Dewasa ini, salah satu fenomena yang terjadi di Indonesia yaitu pengangguran. Pengangguran ini terjadi karena pertambahan pencari kerja baru lebih besar dibandingkan dengan jumlah lapangan kerja setiap tahunnya. Ironisnya, pengangguran terbuka didominasi oleh kalangan yang telah memiliki kualifikasi pendidikan yang cukup. Pengangguran dari kalangan berpendidikan ini disebut sebagai pengangguran terdidik. Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pengangguran terdidik yaitu dengan menciptakan wirausahawan dari kalangan mahasiswa yang mampu menyediakan lapangan pekerjaan baru serta membekalinya dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui pelatihan kewirausahaan mahasiswa. Penerapan pelatihan tersebut dilakukan melalui pusat pelatihan kewirausahaan mahasiswa di Universitas Negeri Makassar (UNM). Hal tersebut berdasarkan visi UNM yaitu sebagai pusat pendidikan, pengkajian, dan pengembangan pendidikan, sains, teknologi, dan seni berwawasan kependidikan dan kewirausahaan. Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui upaya penanggulangan pengangguran terdidik melalui pengembangan pusat pelatihan kewirausahaan mahasiswa di Universitas Negeri Makassar. Dengan diterapkannya konsep pelatihan kewirausahaan mahasiswa tersebut diharapkan para alumni UNM memiliki pengetahuan dan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan sehingga mereka dengan mudah memperoleh pekerjaan. Selain itu, diharapkan terciptanya wirausahawan baru yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan sehingga jumlah pengangguran dapat dikurangi. Pengangguran merupakan fenomena dimana angkatan kerja tidak memperoleh pekerjaan. Menurut Tyas (2005), pengangguran adalah angkatan kerja yang tidak bekerja tetapi sedang mencari kerja yang full timer dalam mencari kerja. Sedangkan menurut Mariyanti, pengangguran adalah proporsi angkatan kerja yang tidak bekerja. Pengangguran terbuka yang telah lulus sekolah formal disebut pengangguran terdidik. Djojonegoro (2008) menyatakan bahwa pengangguran terdidik adalah mereka yang mempunyai kualifikasi lulusan pendidikan yang cukup namun masih belum memiliki pekerjaan. Pengangguran terdidik terdiri dari lulusan SMA, SMK, program diploma, dan universitas. Menurut Martaja (2009), kriteria pengangguran terdidik adalah para lulusan perguruan tinggi, baik D1, D2, D3, S1, S2 maupun S3 yang belum mendapatkan pekerjaan dan mereka berpredikat sebagai pencari kerja. Salah satu bagian penting dalam kewirausahaan adalah wirausaha. Pengertian wirausaha dikemukakan oleh Haruman (2008:2) yang menyatakan bahwa:
vi
wirausaha merupakan orang yang mampu mengombinasikan berbagai faktor produksi untuk menciptakan sesuatu yang baru dan memiliki nilai tambah melalui sebuah proses yang disebut kewirausahaan. Jadi esensi yang paling mendasar dari kewirausahaan adalah terjadinya inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan. Seorang wirausahawan harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan demikian, masyarakat yang bekerja akibat dari lapangan pekerjaan yang diciptakan oleh wirausahawan akan terbantu dalam hal pemenuhan kebutuhannya. Wirausahawan adalah pejuang kemajuan yang mengabdikan diri kepada masyarakat dengan wujud pendidikan dan bertekad dengan kemampuan sendiri membantu memenuhi kebutuhan masyarakat yang makin meningkat dan memperluas lapangan kerja (http://www.e-dukasi.net). Kewirausahaan merupakan tanggapan positif untuk memperoleh peluang usaha dan pelayanan terhadap orang lain. Menurut pendapat Dalimunthe (2004), kewirausahaan adalah semangat, perilaku dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat (http://digilib.usu.ac.id). Hal yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah kewirausahaan mahasiswa. Dengan melihat uraian tentang kewirausahaan tersebut, maka dapat disebutkan bahwa kewirausahaan mahasiswa adalah mahasiswa sebagai wirausahawan yang memiliki kemauan, sikap, perilaku, dan semangat, serta keberanian menanggung risiko keuangan, kejiwaan, dan sosial dalam mengelola suatu usaha dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan diri dan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan masyarakat dan memperluas lapangan pekerjaan. Jenis tulisan ini adalah studi kepustakaan (library research). Data dan informasi yang digunakan diperoleh dari berbagai literatur yang relevan dengan masalah yang diangkat. Literatur tersebut berupa buku dan artikel dari media internet. Setelah pengumpulan data dan informasi, semua hasil diseleksi dan direduksi kerelevanannya dengan masalah yang dikaji. Proses penyajian masalah yang akan dibahas yaitu data dianalisis secara deskriptif, dengan cara mengidentifikasi faktor-faktor yang berkaitan dengan konsep pengembangan pusat pelatihan kewirausahaan mahasiswa yang akan diterapkan di UNM dalam upaya menanggulangi pengangguran terdidik. Pengangguran terdidik adalah pengangguan yang terdiri dari kalangan yang mempunyai kualifikasi lulusan pendidikan yang cukup. Lulusan dari kalangan universitas menempati jumlah terbesar dalam pengangguran terdidik. Pengangguran terdidik terjadi bukan semata-mata karena kurangnya lapangan pekerjaan melainkan juga karena pengetahuan dan keahlian sarjana-sarjana yang dihasilkan oleh universitas atau sekolah tinggi memiliki kesenjangan dengan standar keahlian yang ditetapkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, universitas
vii
harus membekali peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan. Kewirausahaan merupakan upaya yang dapat dilakukan dalam menyediakan lapangan pekerjaan. Namun kenyataannya, kewirausahaan belum dimiliki oleh sebagian besar masyarakat dan mahasiswa yang ada pada perguruan tinggi di Indonesia. Penyebab kewirausahaan tidak berkembang di beberapa universitas termasuk di UNM yaitu karena pembelajaran kewirausahaan masih terbatas pada jurusan tertentu. Selain itu, ada beberapa faktor yang yang mengakibatkan kewirausahaan kurang diterapkan atau berkembang di kalangan mahasiswa yaitu pola pikir tradisional, kurangnya motivasi dan antusias, sifat sarjana yang introvert, pengaruh etos keberhasilan yang kurang menghargai proses, berjiwa safety-player, kelemahan dalam kepemimpinan, pengaruh feodalisme gaya baru, takut tidak mempunyai status sosial, dan takut mengambil risiko. Oleh karena itu, perlu dikembangkan suatu pusat pelatihan kewirausahaan mahasiswa yang berbasis teknologi di UNM. Pusat pelatihan tersebut akan dilaksanakan melalui pembelajaran di kelas, praktik teknologi, dan pelaksanaan kegiatan kewirausahaan. Secara garis besar, kegiatan-kegiatan tersebut meliputi, Kuliah Kewirausahaan, Kuliah Kerja Nyata Usaha, Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja, Magang Kewirausahaan, Karya Alternatif Mahasiswa, dan Inkubasi Wirausaha Baru. Setelah pusat pelatihan kewirausahaan mahasiswa diterapkan di UNM, maka diharapkan para alumni UNM mampu bekerja pada sebuah perusahaan atau menjadi wirausahawan yang tangguh yang menciptakan lapangan pekerjaan. Berdasarkan hasil penjelasan tersebut, maka dapat disimpulan bahwa upaya penanggulangan pengangguran terdidik dapat dilakukan melalui proses pembelajaran kewirausahaan di kelas, praktik teknologi, dan pelaksanaan kegiatan kewirausahaan secara langsung oleh mahasiswa yang diselenggarakan melalui pusat pelatihan kewirausahaan mahasiswa berbasis teknologi di Universitas Negeri Makassar. Adapun kegiatan-kegiatan pelatihan kewirausahaan yang akan dilaksanakan yaitu Kuliah Kewirausahaan, Kuliah Kerja Nyata Usaha, Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja, Magang Kewirausahaan, Karya Alternatif Mahasiswa, dan Inkubasi Wirausaha Baru. Oleh karena itu, sangat disarankan kepada pihak UNM untuk mempertimbangkan konsep pusat pelatihan kewirausahaan mahasiswa sehingga konsep tersebut dapat dikembangkan di UNM. Sedangkan bagi pemerintah diharapkan agar tidak hanya fokus terhadap penanggulangan tingkat pengangguran terbuka, melainkan juga berupaya menekan jumlah tingkat pengangguran terdidik.
viii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, salah satu fenomena yang terjadi di Indonesia yaitu pengangguran. Pengangguran ini terjadi karena pertambahan pencari kerja baru lebih besar dibandingkan dengan jumlah lapangan kerja setiap tahunnya. Hal ini bertambah parah dengan terjadinya krisis global yang melanda negara-negara Eropa dan Amerika yang berimbas pada negara-negara lain di dunia termasuk Indonesia. Akibatnya, beberapa perusahaan swasta melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada beberapa karyawan dengan alasan tidak sanggup lagi memberikan upah sehingga pengangguran semakin bertambah. Pengangguran terbuka di Indonesia memiliki jumlah yang sangat besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada bulan Agustus 2007 sebesar 10,01 juta orang atau 9,11 % dari angkatan kerja, dan pada bulan Agustus 2008 sebesar 9,39 juta orang atau 8,39 % dari total angkatan kerja. Ironisnya, pengangguran terbuka didominasi oleh kalangan yang telah memiliki kualifikasi pendidikan yang cukup. Pengangguran dari kalangan berpendidikan ini disebut sebagai pengangguran terdidik. Berdasarkan data BPS pada bulan Agustus 2008, tingkat pengangguran terbuka didominasi oleh orang yang berpendidikan SMA ke atas. Pengangguran tamatan di tingkat SMA 14,31 %, tingkat SMK tercatat 17,26 %, diploma I/II/III 11,21 %, dan di tingkat universitas mencapai 12,59 % (http://analisadaily.com). Salah satu penyebab terjadinya pengangguran terdidik yaitu karena para lulusan pendidikan umumnya memiliki keahlian yang tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh penyedia lapangan kerja. Selain itu, kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk menjadi pegawai/karyawan pada suatu perusahaan. Akibatnya penyedia lapangan pekerjaan dari lulusan terdidik sangat kurang. Melihat fenomena tersebut, maka perlu dilakukan upaya untuk menanggulangi pengangguran terdidik khususnya pada tingkat perguruan tinggi. Upaya yang
2
dapat dilakukan yaitu dengan menciptakan wirausahawan dari kalangan mahasiswa
yang
mampu
menyediakan
lapangan
pekerjaan
baru
serta
membekalinya dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui pelatihan kewirausahaan mahasiswa. Hal ini sejalan dengan Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) yang diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DP2M) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi sejak tahun 2001. Diharapkan melalui pelatihan tersebut dilahirkan wirausahawan-wirausahawan dari kalangan terdidik yang mampu membuka lapangan pekerjaan. Pelatihan kewirausahaan mahasiswa seharusnya dilaksanakan di Universitas Negeri Makassar (UNM). Hal tersebut berdasarkan visi UNM yaitu sebagai pusat pendidikan, pengkajian, dan pengembangan pendidikan, sains, teknologi, dan seni berwawasan
kependidikan
dan
kewirausahaan
(Arief,
2006).
Namun
kenyataannya, pemberian pengetahuan kewirausahaan kepada mahasiswa masih terbatas pada pembelajaran di kelas, bahkan pada beberapa jurusan tidak diajarkan sama sekali.
Padahal, untuk memiliki jiwa kewirausahaan, mahasiswa tidak
cukup mendapatkan materi melalui pembelajaran di kelas, melainkan juga harus dengan menjalankan usaha secara langsung. Oleh karena itu, perlu dikembangkan suatu pusat kegiatan yang melibatkan mahasiswa dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis menyusun karya tulis ini yang diberi judul “Upaya Penanggulangan Pengangguran Terdidik melalui Pengembangan Pusat Pelatihan Kewirausahaan Mahasiswa di Universitas Negeri Makassar”. Dalam karya tulis ini akan dikemukakan konsep pelatihan kewirausahaan yang akan diterapkan di UNM sehingga para lulusan UNM memiliki jiwa kewirausahaan. Dengan demikian, para alumni UNM diharapkan mampu menjadi wirausahawan
yang
menyediakan
lapangan
pengangguran khususnya pengangguran terdidik.
pekerjaan
bagi
kalangan
3
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, yang menjadi rumusan masalah dalam karya tulis ini yaitu bagaimanakah upaya penanggulangan pengangguran terdidik melalui pengembangan pusat pelatihan kewirausahaan mahasiswa di Universitas Negeri Makassar? C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan karya tulis ini yaitu untuk mengetahui upaya penanggulangan pengangguran terdidik melalui pengembangan pusat pelatihan kewirausahaan mahasiswa di Universitas Negeri Makassar. D. Manfaat Penulisan Adapun manfaat penulisan karya tulis ini yaitu: 1. Manfaat Teoritis a. Sebagai bahan masukan bagi pihak UNM untuk mengadakan pusat pengembangan pelatihan kewirausahaan mahasiswa. b. Sebagai bahan masukan bagi pihak universitas lain di Indonesia untuk mengadakan
pusat
pengembangan
pelatihan
kewirausahaan
mahasiswa. c. Sebagai bahan pertimbangan bagi mahasiswa khususnya di Universitas Negeri Makassar untuk mengembangkan minat berwirausaha. 2. Manfaat Praktis a. Alumni
UNM
memiliki
pengetahuan
dan
keahlian
dalam
berwirausaha. b. Terciptanya wirausahawan dari kalangan mahasiswa yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. c. Terciptanya lapangan pekerjaan bagi sarjana yang masih menganggur sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran terdidik. d. Meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia. e. Menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.
4
BAB II TELAAH PUSTAKA
A. Pengangguran Terdidik Sebelum membicarakan pengangguran terdidik, terlebih dahulu dijelaskan pengertian pengangguran. Pengangguran merupakan fenomena dimana angkatan kerja tidak memperoleh pekerjaan. Menurut Tyas (2005), pengangguran adalah angkatan kerja yang tidak bekerja tetapi sedang mencari kerja yang full timer dalam mencari kerja (http://library.gunadarma.ac.id). Sedangkan menurut Mariyati, pengangguran adalah proporsi angkatan kerja yang tidak bekerja (http://202.155.48.50). Pengangguran ini disebabkan oleh besarnya pertambahan tenaga kerja baru dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan kerja yang dapat disediakan setiap tahunnya. Pertumbuhan tenaga kerja yang lebih besar dibandingkan dengan ketersediaan lapangan kerja akan menimbulkan pengangguran yang tinggi (http://amriamir.files.wordpress.com). Penganggur terbuka yang telah lulus sekolah formal disebut pengangguran terdidik. Djojonegoro (2008) menyatakan bahwa pengangguran terdidik adalah mereka yang mempunyai kualifikasi lulusan pendidikan yang cukup namun masih belum memiliki pekerjaan. Pengangguran terdidik terdiri dari lulusan SMA, SMK, program diploma, dan universitas (http://theindonesianinstitute.com). Orang yang masuk dalam kategori pengangguran terdidik adalah lulusan SMA, SMK, program diploma, dan universitas (http://makassarkota.go.id). Menurut Martaja (2009), kriteria pengangguran terdidik adalah para lulusan perguruan tinggi, baik D1, D2, D3, S1, S2 maupun S3 yang belum mendapatkan pekerjaan
dan
mereka
(http://www.hupelita.com).
berpredikat
sebagai
pencari
kerja
5
Berdasarkan beberapa pengertian pengangguran terdidik tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pengangguran terdidik adalah lulusan SMA, SMK, program diploma, dan universitas yang belum mendapatkan pekerjaan dan berpredikat sebagai pencari kerja. B. Kewirausahaan Mahasiswa Salah satu bagian penting dalam kewirausahaan adalah wirausaha. Pengertian wirausaha menurut Ratni (2008: 23), yaitu: proses menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengabdikan seluruh waktu dan tenaganya disertai dengan menanggung risiko keuangan, kejiwaan, sosial dan menerima balas jasa dalam bentuk uang dan kepuasan pribadinya. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dinyatakan bahwa wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya. Seorang wirausaha harus mampu menciptakan sesuatu yang baru dan memiliki nilai ekonomi. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Haruman (2008: 2) yang menyatakan bahwa: wirausaha merupakan orang yang mampu mengombinasikan berbagai faktor produksi untuk menciptakan sesuatu yang baru dan memiliki nilai tambah melalui sebuah proses yang disebut kewirausahaan. Jadi esensi yang paling mendasar dari kewirausahaan adalah terjadinya inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan. Seorang wirausahawan harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Lapangan pekerjaan tersebut akan membantu masyarakat yang menganggur dalam memperoleh pekerjaan. Dengan terciptanya lapangan pekerjaan tersebut berarti akan mengurangi jumlah pengangguran. Hal ini sesuai dengan pengertian kewirausahaan yang mengatakan bahwa kewirausahaan adalah pejuang kemajuan yang mengabdikan diri kepada masyarakat dengan wujud pendidikan dan bertekad dengan kemampuan sendiri membantu memenuhi kebutuhan masyarakat yang makin meningkat dan memperluas lapangan kerja (http://www.e-dukasi.net). Berdasarkan Lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995 1978 dalam Wijayanta (2007: 94), kewirausahaan adalah:
6
semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Kewirausahaan dilakukan untuk memperoleh keuntungan diri sendiri dan orang lain. Menurut Dalimunthe (2004), kewirausahaan adalah semangat, perilaku dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik, serta menciptakan
dan
menyediakan
produk
yang
lebih
bermanfaat
(http://digilib.usu.ac.id). Seorang wirausaha jika ingin berwirausaha harus memiliki beberapa sifat yang dapat membuatnya sukses mencapai tujuannya. Seorang wirausaha harus memiliki sikap perhitungan, tangguh, pantang mundur/menyerah terhadap keadaan, berani menghadapi tantangan, tidak mudah puas terhadap prestasi yang dicapai, percaya diri, ulet, tekun, rajin, sabar, berani bersaing, dan berdaya cipta (http://bamosya.blogspot.com). Hal yang akan dibahas dalam karya tulis ini adalah kewirausahaan mahasiswa. Dengan melihat uraian tentang kewirausahaan tersebut, maka dapat disebutkan bahwa kewirausahaan mahasiswa adalah mahasiswa sebagai wirausahawan yang memiliki kemauan, sikap, perilaku, dan semangat, serta keberanian menanggung risiko keuangan, kejiwaan, dan sosial dalam mengelola suatu usaha dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan diri dan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan masyarakat dan memperluas lapangan pekerjaan. Seorang wirausaha harus memiliki beberapa ciri sebagai berikut: a. Berpikir teliti, inovatif dan kreatif b. Berani mengambil risiko dan percaya pada diri sendiri c. Berorientasi ke depan d. Mengutamakan prestasi, tahan uji, tekun dan tidak mudah menyerah e. Jujur, bertanggung jawab dan teguh pendirian
7
f.
Memiliki etos kerja tinggi dan tangguh menghadapi persaingan
g. Membiasakan diri bersikap positif dan selalu bersemangat dalam setiap
pekerjaan h. Mensyukuri diri, waktu dan lingkungan i.
Selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan citra perusahaan
j.
Selalu berupaya mencapai dan menghasilkan karya yang lebih baik untuk langganan, pemilik, pemasok, tenaga kerja, masyarakat, bangsa dan Negara (http://analisadaily.com)
Agama Islam adalah agama yang sangat menganjurkan untuk berwirausaha. Nabi Muhammad SAW adalah nabi panutan bagi umat islam. Dalam ajaran Islam yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW, seorang wirausahawan harus berperilaku dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan syariah dalam berwirausaha. Ada beberapa sifat atau karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan menurut ajaran agama Islam yaitu : a. Memiliki pengetahuan dan keahlian b. Jujur c. Sabar dan pekerja keras d. Istiqamah dan pantang menyerah e. Tawakal f. Berzakat dan berinfaq g. Silaturahmi (http://bamosya.blogspot.com) Syarat-syarat untuk menjadi seorang wirausaha termasuk mahasiswa sebagai berikut: a. Memiliki sikap mental yang positif b. Memiliki keahlian di bidangnya c. Mempunyai daya pikir yang kreatif d. Rajin mencoba hal-hal yang baru (inovatif) e. Memiliki semangat juang (motivasi)
8
f. Mampu mengantisipasi berbagai resiko dan persaingan (http://analisadaily.com)
9
BAB III METODE PENULISAN
A.
Jenis Tulisan
Jenis tulisan ini adalah studi kepustakaan (library research). Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif sehingga menunjukkan kajian ilmiah yang dapat dikembangkan dan diterapkan lebih lanjut. B. Objek Tulisan Objek dalam penulisan karya ilmiah ini adalah pusat pelatihan kewirausahaan mahasiswa yang akan diterapkan dan dikembangkan di Universitas Negeri Makassar. Penulis mengkaji sebuah konsep pusat pelatihan kewirausahaan mahasiswa yang dapat menumbuhkembangkan minat dan kemampuan mahasiswa dalam bidang kewirausahaan. C. Pengumpulan Data Data dalam karya tulis ini diperoleh dari berbagai literatur yang relevan dengan masalah yang diangkat. Literatur tersebut berupa buku dan artikel dari media internet. Penulis mengkaji literatur tersebut, kemudian memilah-milah informasi yang relevan dengan judul yang akan dibahas. D. Prosedur Penulisan Setelah pengumpulan data dan informasi, semua hasil diseleksi dan direduksi kerelevanannya dengan masalah yang dikaji. Proses penyajian masalah yang akan dibahas yaitu data dianalisis secara deskriptif dengan cara
mengidentifikasi
faktor-faktor yang berkaitan dengan konsep pengembangan pusat pelatihan kewirausahaan mahasiswa yang akan diterapkan di UNM dalam upaya menanggulangi pengangguran terdidik.
10
BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS
A. Analisis Penyebab Terjadinya Pengangguran Terdidik dan Kurang Berkembangnya Kewirausahaan Mahasiswa Berbicara mengenai pengangguran, ada dua hal yang perlu diketahui yaitu pencari kerja dan lapangan kerja. Pencari kerja adalah orang yang siap bekerja tetapi belum mendapatkan pekerjaan. Sedangkan lapangan kerja adalah pekerjaan yang siap diisi oleh pencari kerja. Pengangguran akan terjadi ketika jumlah pencari kerja lebih besar dari pada jumlah lapangan pekerjaan. Pengangguran terdidik adalah pengangguan yang terdiri dari kalangan yang mempunyai kualifikasi lulusan pendidikan yang cukup. Lulusan dari kalangan universitas
menempati
jumlah
terbesar
dalam
pengangguran
terdidik.
Pengangguran terdidik terjadi bukan semata-mata karena kurangnya lapangan pekerjaan melainkan juga karena pengetahuan dan keahlian sarjana-sarjana yang dihasilkan oleh universitas atau sekolah tinggi memiliki kesenjangan dengan standar keahlian yang ditetapkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, universitas harus membekali peserta pendidikan dengan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan. Universitas Negeri Makassar merupakan universitas pencetak calon tenaga pendidik (guru). Akibat dari status tersebut, timbul kekhawatiran dari berbagai pihak khususnya dari kalangan mahasiswa mengenai terjadinya pengangguran alumni UNM. Hal tersebut didasari atas pengesahan Peraturan Pemerintah RI No.74 tahun 2008 tentang guru. Salah satu pasal dalam peraturan tersebut yaitu pasal 4 ayat (1) yang menyatakan bahwa Sertifikat Pendidik bagi guru diperoleh melalui program pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat, dan ditetapkan oleh pemerintah. Pasal ini memperjelas bahwa untuk memperoleh hak mengajar, setiap calon guru harus mengikuti program pendidikan profesi yang kuota pesertanya ditentukan oleh pemerintah daerah.
11
Kewirausahaan merupakan upaya yang dapat dilakukan dalam menyediakan lapangan pekerjaan. Namun kenyataannya, kewirausahaan belum dimiliki oleh sebagian besar masyarakat termasuk mahasiswa yang ada pada perguruan tinggi di Indonesia. Penyebab kewirausahaan tidak berkembang di beberapa universitas yaitu karena kewirausahaan itu sendiri diajarkan terbatas pada pembelajaran di kelas dan jurusan tertentu tanpa adanya penerapan pelaksanaan usaha, bahkan sebagian perguruan tinggi di Indonesia tidak mengajarkan kewirausahaan sama sekali. Selain itu, ada beberapa faktor yang yang mengakibatkan kewirausahaan kurang berkembang di kalangan mahasiswa yaitu, pola pikir tradisional, kurangnya motivasi dan antusias, sifat sarjana yang introvert, pengaruh etos keberhasilan yang kurang menghargai proses, berjiwa safety-player (cari aman), kelemahan dalam kepemimpinan, pengaruh feodalisme gaya baru, takut tidak mempunyai status social, takut mengambil risiko (Salam, 2009). 1. Pola pikir tradisional Orang tua mahasiswa umumnya menghendaki anaknya melaksanakan pendidikan tinggi hingga menjadi anak yang pandai, cepat selesai, dan setelah itu menjadi pegawai negeri atau swasta, berumah tangga, meniti karir sampai jenjang yang paling tinggi, dan akhirnya menikmati pensiun pada hari tua. Pola pikir seperti ini dapat menambah jumlah pengangguran karena kurangnya atau tidak ada lagi penyedia lapangan kerja. 2. Kurangnya motivasi dan antusias Pada umumnya, motivasi yang dimiliki oleh para mahasiswa yaitu motivasi untuk menjadi pegawai negeri. Motivator motivasi ini adalah orang tua dari mahasiswa itu sendiri. Sedangkan sangat kurang motivator yang mendorong untuk menjadi seorang mahasiswa yang menciptakan lapangan kerja. 3. Sifat insinyur yang introvert Bisnis dalam industri yang berbasis teknologi dikembangkan oleh para insinyur/sarjana teknik. Salah satu penghalang insinyur atau sarjana teknik untuk menjadi wirausahawan adalah karena masih banyak di antara mereka
12
yang bersifat introvert, baik karena sistem pendidikan di perguruan tinggi atau pembawaan rata-rata individualnya. Padahal dalam pekerjaan engineering dan teknologi, potensi uangnya cukup terbatas. Akan tetapi, dalam bisnis yang berbasis pekerjaan engineering dan teknologi terdapat potensi uang yang sangat besar dan bias membantu bangsa Indonesia terlepas dari ketergantungan teknologi dari bangsa lain. 4. Pengaruh etos keberhasilan yang kurang menghargai proses Di Indonesia, timbul penilaian etos keberhasilan, yaitu dalam menilai keberhasilan, seseorang hanya dinilai dengan apa yang telah ia raih, bukan dari prosesnya. Padahal, untuk menjadi wirausahawan yang unggul, terlebih dahulu harus melalui berbagai proses baik suka maupun duka. 5. Berjiwa Safety-player (cari aman) Salah satu ciri wirausahawan adalah mengambil risiko karena selalu dihadapkan pada hal-hal bahwa dibalik keuntungan ada kerugian, dibalik kesuksesan ada kegagalan. Oleh karena itu, seseorang yang suka mencari jalan aman untuk suatu pilihan sangat kecil peluangnya untuk menjadi seorang wirausahawan. 6. Kelemahan dalam kepemimpinan Seseorang wirausahawan harus berperan sebagai pemimpin karena ia mempunyai pegawai yang harus dipimpinnya. Oleh karena iu, serang wirausahawan harus mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik. Seseorang pemimpin harus bersikap tegas, lugas, dan sesuai dengan kaidah-kaidah kepemimpinan. 7. Pengaruh feodalisme gaya baru Salah satu ciri feodalisme gaya baru adalah selalu menonjolkan status sosial. Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan mendapatkan penghargaan dari orang lain. Sedangkan bagi orang yang berprofesi sebagai wirausahawan tidak mempunyai status sosial karena tidak mempunyai pangkat atau jabatan.
13
8. Takut tidak mempunyai status sosial Karena ingin mendapatkan status sosial, orang-orang termasuk para alumni pendidikan umumnya lebih memilih menjadi pegawai negeri. Pegawai negeri dianggap sebagai pekerjaan yang memiliki status sosial dan mudah didapatkan. 9. Takut mengambil resiko Banyak orang yang menganggap bahwa berwirausaha memiliki resiko yang sangat besar. Resiko yang sangat ditakuti adalah bangkrut. Karena ketakutan mengambil resiko, sebagian besar alumni perguruan tinggi berusaha menjadi pegawai negeri sipil yang dianggapnya aman. Kewirausahaan seharusnya dikembangkan dengan baik di UNM. Hal tersebut berdasarkan visi UNM yaitu sebagai pusat pendidikan, pengkajian, dan pengembangan pendidikan, sains, teknologi, dan seni berwawasan kependidikan dan kewirausahaan (Arief, 2006). Namun kenyataannya, pemberian pengetahuan kewirausahaan kepada mahasiswa masih sangat kurang, bahkan pada beberapa jurusan tidak diajarkan sama sekali. Padahal, untuk memiliki jiwa kewirausahaan, mahasiswa tidak cukup mendapatkan materi melalui pembelajaran di kelas, tetapi juga dengan menjalankan kegiatan usaha secara langsung. Oleh karena itu, perlu dikembangkan suatu pusat pelatihan kewirausahaan mahasiswa yang berbasis teknologi di UNM. B. Konsep Pusat Kewirausahaan Mahasiswa Pengembangan kewirausahaan di UNM tidak boleh dibatasi pada jurusan tertentu dan dalam bentuk perkuliahan saja, melainkan harus dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan penerapan wirausaha. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan pada mereka secara tim mengerjakan suatu usaha baru yang tetap dipantau pelaksanaannya. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya pembinaan yang intensif dan berkesinambungan agar mereka mampu menerapkan ilmu dan teknologi yang sudah diperoleh selama pendidikan atau pelatihan dalam dunia
14
wirausaha yang sebenarnya. Usaha tersebut dilakukan melalui pengembangan pusat pelatihan kewirausaahaan mahasiswa. Pengembangan Pusat Pelatihan Kewirausahaan Mahasiswa adalah suatu pusat kegiatan
peningkatan
pengetahuan,
sikap,
dan
keterampilan
tentang
kewirausahaan yang berbasis teknologi yang diperuntukkan bagi para mahasiswa UNM agar mereka mengenali, berminat, dan mampu menjadi wirausahawan yang tangguh. Pusat pelatihan kewirausahaan yang akan diterapkan di UNM memiliki tujuan sebagai berikut: a. Mahasiswa memiliki pemahaman tentang hakekat dan makna kewirausahaan. b. Mahasiswa dapat mengekspresikan keahliannya dalam berkarya nyata. c. Mahasiswa dapat berkreasi dan berinovasi dalam membuka peluang usaha. d. Mahasiswa dapat bersosialisasi di luar kampus untuk melakukan kegiatan wirausaha rill. e. Mahasiswa lebih peka dalam menyikapi permasalahan. f. Mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengenali potensi diri dan lingkungannya, mampu merancang tujuan dan proses optimalisasi potensi diri dan lingkungannya bagi peningkatan taraf hidupnya. g. Mahasiswa mampu menetapkan jenis usaha yang sustainable dan profitable melalui analisis yang rasional dan berdasar kelayakan usaha tertentu. h. Mahasiswa mampu mengenal pola berpikir wirausaha serta meningkatkan pemahaman manajemen (organisasi, produksi, keuangan dan pemasaran). i. Mahasiswa mampu menguasai cara melakukan akses informasi dan pasar serta teknologi, j. Mahasiswa mampu membentuk kemitraan usaha, strategi dan etika bisnis, serta pembuatan rencana bisnis atau studi kelayakan yang diperlukan mahasiswa agar lebih siap dalam pengelolaan usaha yang sedang akan dilaksanakan. k. Mahasiswa memiliki jiwa kepemimpinan dan bertanggung jawab.
15
1. Materi Pelatihan Kewirausahaan Mahasiswa Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diajarkan materi-materi pokok yaitu: a. Undang-undang dan peraturan yang berhubungan dengan dunia usaha di Indonesia. b. Mengenal kemampuan dan kelemahan diri c. Dasar-dasar kewirausahaan d. Konsep diri mahasiswa e. Pengenalan dan cara pengembangan potensi diri f. Pengenalan dan cara pengembangan potensi lingkungan g. Membangun sikap dan mental wirausaha h. Analisis dan cara menetapkan jenis usaha i. Cara merancang tujuan dan rencana peningkatan taraf hidup j. Pola berpikir wirausaha k. Pemahaman
manajemen
(organisasi,
produksi,
keuangan
dan
pemasaran) l. Mengenal kemampuan dan kelemahan diri m. Konsep dasar AMT (achievement motivation training) n. Semangat jiwa kewirausahaan (the spirit of entrepreneurshp) o. Melakukan akses informasi dan pasar serta teknologi p. Pembentukan kemitraan usaha, strategi dan etika bisnis, serta pembuatan rencana bisnis atau studi kelayakan yang diperlukan untuk berwirausaha q. Teknik business forecasting merupakan suatu usaha untuk mendapatkan informasi bisnis di masa depan r. Penggunaan perangkat dalam bentuk software yang modern sekaligus mudah digunakan 2. Konsep Pelaksanaan Pusat Pelatihan Kewirausahaan Mahasiswa Pusat pelatihan kewirausahaan mahasiswa akan dilaksanakan
di UNM
dimana dalam pelaksanaannya melibatkan mahasiswa. Pusat pelatihan ini dikelolah dan dilaksanakan oleh pihak UNM itu sendiri. Dalam proses pelaksanaannya, pelaksana bekerja sama dengan instansi lain misalnya
16
Dinas Tenaga Kerja dan Pekerjaan Umum, perusahaan-perusahaan, dan orang-orang yang ahli pada bidang materi yang akan diajarkan. Bentuk kerja sama yang dapat dilakukan yaitu penyediaan sarana dan prasarana, fasilitas, penyediaan pemateri, bantuan dana berwirausaha, dan penyerapan alumni UNM pada lapangan kerja, serta bentuk-bentuk lain yang dianggap menguntungkan. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pelatihan adalah pembelajaran di kelas, praktik teknologi, dan pelaksanaan kegiatan kewirausahaan. Pembelajaran di kelas dilakukan guna memberikan kecakapan kognitif bagi mahasiswa peserta pelatihan. Praktik teknologi merupakan metode yang digunakan agar mahasiswa mampu mengoperasikan alat-alat teknologi yang digunakan dalam berwirausaha. Pelaksanaan kegiatan kewirausahaan adalah puncak dari seluruh rangkaian kegiatan pelatihan dimana mahasiswa akan melaksanakan langsung kegiatan berwirausaha. Secara garis besar, bentukbentuk pelatihan yang akan dilakukan yaitu: a. Kuliah Kewirausahaan, dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan kewirausahaan, pengalihan pengalaman berwirausaha serta mendorong tumbuhnya motivasi berwirausaha sebagai aktivitas awal mahasiswa yang berminat menjadi wirausahawan baru yang handal. Melalui kuliah kewirausahaan, diharapkan mahasiswa mampu menjadi wirausahawan yang berwawasan jauh ke depan, memiliki pola berpikir wirausaha serta memiliki pemahaman manajemen (organisasi, produksi, keuangan dan pemasaran). Mahasiswa diperkenalkan tentang cara melakukan akses informasi dan pasar serta teknologi, cara pembentukan mitra usaha, strategi dan etika bisnis, serta pembuatan rencana bisnis atau studi kelayakan usaha yang diperlukan mahasiswa agar lebih siap dalam pengelolaan usaha yang sedang akan dilaksanakan. b. Kuliah Kerja Nyata Usaha, merupakan praktek pelaksanaan usaha. Melalui praktek ini diharapkan calon-calon sarjana UNM terampil sebagai wirausahawan yang menciptakan lapangan pekerjaan.
17
c. Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja, berfungsi sebagai pusat konsultasi bagi lulusan perguruan tinggi yang berminat menjadi pengusaha baru atau pengusaha kecil yang telah berkecimpung dalam dunia usaha serta membangun sistem penempatan lulusan UNM di pasar kerja yang sesuai. d. Magang Kewirausahaan, merupakan kegiatan mahasiswa untuk belajar dari kerja praktis pada usaha kecil menengah. Selama magang, mahasiswa bekerja sebagai tenaga kerja di perusahaan mitra sehingga mampu menyerap berbagai pengalaman praktik seperti memahami proses produksi suatu produk dan dapat mengerti kualitas produk yang dihasilkan, mengenal metode yang dilakukan baik dari aspek teknologi maupun organisasi, mengenal pasar dari produk yang dihasilkan, memahami
permasalahan
yang
dihadapi
dan
cara
mengatasi
permasalahan, dan berkembangnya sifat kreatif dan inovatif mahasiswa untuk bergerak di bidang wirausaha. e. Karya Alternatif Mahasiswa f. Inkubasi Wirausaha Baru Pelaksanaan pelatihan dalam bentuk kegiatan-kegiatan tersebut, dibutuhkan beberapa hal sebagai berikut: a. Pembentukan Pool Unit, dibentuk karena dibutuhkan instruktur/konsultan yang mampu meluangkan waktunya lebih banyak untuk melaksanakan kegiatan program, sedangkan penasehat dapat dipanggil sewaktu- waktu sesuai jadwal pertemuan. b. Kontak dan hubungan eksternal serta pembentukan sistem informasi manajemen. Dalam pengelolaan pusat pelatihan ini, diadakan kontak dan hubungan dengan beberapa instansi daerah seperti Pemerintah Daerah dan beberapa perusahaan-perusahaan. c. Perekrutan dan pelatihan. Dalam merekrut peserta perlu diperhatikan latar belakang calon, bidang akademik, dan keseriusan atau ketekatan untuk
18
mandiri, perlu juga dilakukan struktur kelayakan untuk usaha yang akan digelutinya. d. Pembinaan usaha dini (Incubator Program). Kandidat pengusaha yang telah menyelesaikan pelatihan dan studi kelayakan akan dibantu untuk membentuk perusahaan yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, lokasi perusahaan, dan membantu pengajuan untuk mendapatkan kredit dari bank. 3. Konstribusi Pusat Pelatihan Kewirausahaan Mahasiswa terhadap Penanggulangan Pengangguran Terdidik Melalui penerapan pusat pelatihan ini, diharapkan budaya kewirausahaan dapat berkembang di dalam lingkungan UNM untuk mendorong terciptanya wirausahawan baru, mendorong pemanfaatan dan pengembangan hasil penelitian menjadi perangkat yang dapat digunakan oleh masyarakat yang bernilai komersil, serta membina kemandirian dan kemampuan wirausaha mahasiswa. Budaya kewirausahaan ini akan meningkatkan peluang keberhasilan wirausaha baru melalui kegiatan pelayanan konsultasi terpacu, membantu penanggulangan kemiskinan, dan penyediaan lapangan kerja melalui penciptaan wirausaha baru. Setelah pusat pelatihan kewirausahaan mahasiswa diterapkan di UNM, maka akan tercipta wirausahawan baru dari lulusan UNM. Dengan demikian mereka akan menjadi penyedia lapangan pekerjaan baik bagi lulusan pendidikan yang sedang menganggur maupun bagi mereka yang baru akan lulus dari suatu lembaga pendidikan. Setiap satu orang lulusan UNM yang mampu menjadi seorang wirausahawan yang mengolah sebuah usaha kecil, maka dia akan membuka lapangan pekerjaan baru untuk 5 – 19 orang angkatan kerja. Pada
tahun
ajaran
2007/2008
UNM
menamatkan
1.075
lulusan
(http://unm.ac.id). Apabila pada tahun 2009 ini UNM menamatkan lulusan dengan jumlah yang sama pada tahun 2008 dan semua lulusan tersebut menjadi wirausahawan yang menjalankan usaha kecil, maka akan diserap
19
5.375 – 20.425 orang penganggur. Namun jika para lulusan tersebut tidak menjadi
wirausahawan
tetapi
pernah
menjadi
anggota
pelatihan
kewirausahaan, maka mereka tetap mudah memperoleh pekerjaan pada perusahaan-perusahaan sehingga mereka terhindar dari pengangguran. Hal tersebut disebabkan karena pengetahuan dan keterampilan yang diberikan kepada mahasiswa selama mengikuti pelatihan kewirausahaan sesuai dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
20
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan, adapun kesimpulan karya tulis ini yaitu upaya penanggulangan
pengangguran
terdidik
dapat
dilakukan
melalui
proses
pembelajaran kewirausahaan di kelas, praktik teknologi, dan pelaksanaan kegiatan kewirausahaan secara langsung oleh mahasiswa yang diselenggarakan melalui pusat pelatihan kewirausahaan mahasiswa berbasis teknologi di Universitas Negeri Makassar. Adapun kegiatan-kegiatan pelatihan kewirausahaan yang akan dilaksanakan yaitu Kuliah Kewirausahaan, Kuliah Kerja Nyata Usaha, Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja, Magang Kewirausahaan, Karya Alternatif Mahasiswa, dan Inkubasi Wirausaha Baru. B. Saran Melihat peranan kewirausahaan mahasiswa dalam upaya penanggulangan pengangguran terdidik, maka penulis menyarankan: 1. Diharapkan pemerintah tidak hanya fokus terhadap penanggulangan pengangguran
terbuka,
melainkan
juga
berupaya
menekan
jumlah
pengangguran terdidik. 2. Diharapkan bagi pihak UNM untuk menerapkan konsep pusat pelatihan kewirausahaan mahasiswa. 3. Diharapkan bagi pihak universitas termasuk UNM untuk membekali mahasiswanya dengan berbagai keterampilan sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan perusahaan penyedia lapangan kerja.
21
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan., dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Anonim. 2008a. Pelatihan Kewirausahaan Pemuda. http://bamosya.blogspot. com/2008/09/pelatihan-kewirausahaan-pemuda.html [12 Januari 2009]. Anonim. 2008b. Penganggur Terdidik 4,5 Juta. http://makassarkota.go.id /content/view/1922/120/ [20 Januari 2009]. Anonim. 2008c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Belum diterbitkan. Anonim. 2009a. BPS: Angka Pengangguran Masih Capai 9,39 Juta. http://analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id= 2951:bps-angka-pengangguran-masih-capai-939-juta&catid=26:nasional& Itemid=44 [8 Februari 2009]. Anonim. 2009b. Pengaruh Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengangguran di Indonesia. http://amriamir.files.wordpress.com/2008/09/ inflasi-dan-pengangguran-di-indonesia-1.pdf [15 Februari 2009]. Arief, M. Idris. 2006. Buku Panduan 2006/2007 Universitas Negeri Makassar. Makassar: Badan Penerbit UNM. Dalimunthe, Ritha F. 2004 Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan. http://digilib.usu.ac.id/download/fe/manajemen-ritha7.pdf [15 Februari 2009]. Djojonegoro, Wardiman. 2008. Mengapa Pengangguran Terdidik Meningkat. http://theindonesianinstitute.com/index.php/20080829244/Rabu-27-Agustu s-2008-Mengapa-Pengangguran-Terdidik-Meningkat.html [12 Januari 2009]. Haruman, Tendi. dkk. 2008. Identifikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Kewirausahaan Mahasiswa. Belum diterbitkan. Mariyati, Tatik. 2009. Kajian Determinan terhadap Kemiskinan per Provinsi di Indonesia pada Tahun 1999. http://202.155.48.50/ProfilDosen/abstracts/TatikMariyanti__KajianDeterminanTerhadapKemiskinan. pdf [15 Februari 2009]. Martaja. 2009. Kaderisasi Wirausahawan Sejak Dini. http://www.hupelita. com/baca.php?id=52148 [16 Januari 2009]. Ratni, Naniek. 2008. Hand Out Kewirausahaan. Belum diterbitkan. Salam, A. 2009. Kewirausahaan dan Pengangguran. Belum diterbitkan. Sulqifli. 2008. Wisuda II TA 2007/2008. http://unm.ac.id/index.php?option=com_ content&task=view&id=47&Itemid=1 [8 Februari 2009]. Tyas, Sabtiyo Retnaning. 2005. Gambaran Konsep Diri pada Pengangguran Lulus Sarjana. http://library.gunadarma.ac.id/10500354-skripsi_fpsi.pdf [15 Februari 2009]. Wijayanta, Bambang dan Widyaningsih, Aristanti. 2007. Mengasah Kemampuan Ekonomi. Bandung: Grafindo Media Pratama.
22
CURRICULUM VITAE
1. Ketua Kelompok a. Nama
: Wahyuddin MY
b. Tempat/Tanggal Lahir
: Mamuju/28 April 1988
c. NIM
: 062104007
d. Jurusan
: Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan
e. Fakultas
: Teknik
f. Alamat
: Jl. Daeng Tata No. 119 Makassar
g. Agama
: Islam
h. Telpon
: 085246691255
i. Riwayat Pendidikan -
SD Negeri Taludu
: Tahun 2000
-
SLTP Negeri 2 Mamuju
: Tahun 2003
-
SMU Negeri 2 Mamuju
: Tahun 2006
-
Universitas Negeri Makassar: Tahun 2006 – sekarang
j. Karya tulis yang pernah dibuat: -
Pengaruh Program Pendidikan Gratis terhadap Prestasi Belajar Siswa di Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar
-
Pelestarian Hutan Bambu untuk menanggulangi Illegal Logging dan Global Warming
k. Penghargaan ilmiah yang pernah diraih: l. Pengalaman organisasi: -
Kelompok Belajar Muslim Fakultas Teknik UNM Periode 2006/2007
-
Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Sipil dan Perencanaan Tahun periode 2008/2009
-
Lembaga Penelitian Mahasiswa PENALARAN Universitas Negeri Makassar
-
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
23
2. Anggota a. Nama
: Darul Syahdanul
b. Tempat/Tanggal Lahir
: Bulukumba/20 Maret 1988
c. NIM
: 062104003
d. Jurusan
: Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan
e. Fakultas
: Teknik
f. Alamat
: Jl. Dg. Tata 1 Blok A5 No. 16 Makassar
g. Agama
: Islam
h. Telpon
: 085242732600
i. Riwayat Pendidikan -
SD Negeri 2 Terangterang : Tahun 2000
-
SLTP Negeri 2 Bulukumba : Tahun 2003
-
SMU Negeri 1 Bulukumba : Tahun 2006
-
Universitas Negeri Makassar: Tahun 2006 – sekarang
j. Karya tulis yang pernah dibuat: -
Studi Kelayakan Pasar Pelelangan Ikan Takalar
-
Konsep Perkotaan Berwawasan Lingkungan
k. Penghargaan ilmiah yang pernah diraih: -
Penelitian terbaik PMP – OAB Lembaga Penelitian Mahasiswa PENALARAN Universitas Negeri Makassar
-
Juara Harapan I Lomba Peneliti Remaja Indonasia
l. Pengalaman organisasi: -
Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Sipil dan Perencanaan Tahun periode 2008/2009
-
Sekretaris Umum Lembaga Penelitian Mahasiswa PENALARAN Universitas Negeri Makassar periode 2008/2009
-
Sekretaris Umum Phinisi Bulukumba periode 2008/2009