Inom Nasution, Kompetensi Guru dan Peranan …..
KOMPETENSI GURU DAN PERANAN KEPALA SEKOLAH Inom Nasution1
ABSTRAK
Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan, kompetensi guru merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Kompetensi guru tersebut meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi personal, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Upaya untuk meningkatkan kompetensi guru dapat dilakukan melalui optimalisasi peran kepala sesekolah, sebagai : edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, pencipta iklim kerja dan wirausahawan.
Kata Kunci: Kompetensi Guru, Peranan Kepala Sekolah
1
Inom Nasution, Dosen Prodi Pendidikan Jasmani, Rekreasi dan Kesehatan – STKIP Bina Bangsa Getsempena, Jalan Tgk Chik Di Tiro, Peuniti, Banda Aceh, Telepon 0651-33427, Email:
[email protected] ISSN 2086 - 1397
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2011 | 51
Inom Nasution, Kompetensi Guru dan Peranan …..
Kenyataannya,
A. PENDAHULUAN
harus
masih banyak guru
Sedikitnya ada tiga syarat utama yang
belum memahami dan menguasai kompetensi
diperhatikan
yang
dalam
pembangunan
telah
ada.
Mereka
belum
bisa
pendidikan agar dapat berkontiribusi terhadap
menerapkan kompetesi yang dimiliki untuk
peningkatan kualitas sumber daya manusia
meningkatkan
(SDM), yakni: (1) sarana gedung, (2) buku
dalam
yang berkualitas, dan (3) guru dan tenaga
meningkatkan kompetensi guru agar dapat
kependidikan yang professional. Hanya 43%
terlaksana secara
guru memenuhi syarat, artinya sebagian besar
dukungan dan peranan dari berbagai pihak
guru (57%) tidak atau belum memenhi syarat,
terutama
tidak
tidak
mewujudkan kompetensi guru sesuai dengan
(2007:3). Melihat hal
undang-undang. Sebab tanpa dukungan kepala
ini wajar kalau kualitas mutu pendidikan kita
sekolah, guru sering melupakan dan bahkan
jauh dari yang diharapkan.
melalaikan kompetensinya.
kompeten,
dan
professional.Mulyasa
mutu
proses
dari
pendidikan
terutama
pembelajaran.
Untuk
optimal, kiranya
kepala
sekolah
perlu
untuk
Berbagai usaha dilakukan pemerintah guna mendongkrak mutu pendidikan. merupakan pendidikan
salah
satu
perlu
B. PEMBAHASAN
kompenen
Hakikat Kompetensi
ditingkatkan
Banyak pendapat yang menyatakan
kualitasnya. Fungsi dan peran guru yang
tentang kompetensi. Suparno (2000: 22)
sangat strategis dalam pendidikan perlu perlu
menjelaskan bahwa kata kompetensi biasanya
dikembangkansebagai
yang
diartikan sebagai kecakapan yang memadai
bermartabat. Dimana guru sangat menetukan
untuk melakukan suatu tugas atau sebagai
keberhasilan proses pembelajaran di sekolah.
memiliki keterampilan dan kecakapan yang
Tanpa guru proses pembelajaran di sekolah
disyaratkan. Dalam pengertian yang luas di
tidak bisa berjalan. Agar pembelajaran dapat
atas bahwa setiap cara yang digunakan dalam
berhasil dengan baik guru dituntut harus
pelajaran
memililiki
mendukung
kompetensi adalah untuk mengembangkan
yang
manusia
proses
yang
dari
Guru
profesi
kompetensi
pembelajaran.
guna Upaya
telah
yang ditujukan untuk mencapai
yang
bermutu
yang
memiliki
dilakukan pemerintah untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
kualitas guru adalah dengan
sebagaimana disyaratkan.
melahirkan
Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang
Kenezevich (1984:17) menjelaskan
Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah No.
pengertian kompetensi yaitu kemampuan-
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
kemampuan untuk mencapai tujuan organisasi.
Pendidikan,
merupakan
Kemampuan tersebut merupakan hasil dari
didalamnya
penggabungan dari kemampuan-kemampuan
kebijakan
pada
dasarnya
pemerintah
yang
memuat usaha pemerintah untuk menata dan
yang
memperbaiki mutu guru di Indonesia.
pengetahuan, keterampilan, kepemimpinan,
ISSN 2086 – 1397
banyak
jenisnya,
dapat
berupa
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2011 | 52
Inom Nasution, Kompetensi Guru dan Peranan …..
kecerdasan
dan
lain-lain
yang
dimiliki
seseorang untuk mencapai tujuan organisasi. Alain Mitrani (1995:21) kompetensi
Standar Nasional Pendidikan, ada empat kompetensi yang harus dikuasai seoarang guru, yakni;
atau kemampuan didefenisikan sebagai suatu sifat dasar seseorang yang dengan sendirinya
1. Kompetensi
pedagogik
yaitu
berkaitan dengan pelaksanaan suatu pekerjaan
merupakan
kemampuan
secara efektif atau sangat berhasil. Robbins
pengelolaan
peserta
(2001:37)
meliputi: (a) pemahaman wawasan
menyebut
kompetensi
sebagai
didik
yang
ability, yaitu kapasitas seseorang individu
atau
untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu
pemahaman terhadap peserta didik;
pekerjaan.
bahwa
(c)pengembangan kurikulum/ silabus;
kemampuan individu dibentuk oleh dua faktor,
(d) perancangan pembelajaran; (e)
yaitu faktor kemampuan intelektual dan
pelaksanaan
kemampuan fisik. Kemampuan intelektual
mendidik dan dialogis; (f) evaluasi
adalah kemampuan yang diperlukan untuk
hasil belajar; dan (g) pengembangan
melakukan
peserta
Selanjutnya
kegiatan
dikatakan
mental
sedangkan
landasan
dalam
kependidikan;
pembelajaran
(b)
yang
didik
untuk
kemampuan fisik adalah kemampuan yang di
mengaktualisasikan berbagai potensi
perlukan untuk melakukan tugas-tugas yang
yang dimilikinya.
menuntut stamina, kecekatan, kekuatan, dan
2. Kompetensi
kepribadian
yaitu
merupakan kemampuan kepribadian
keterampilan. (2005:6)
yang: (a) mantap; (b) stabil; (c)
menjelaskan kompetensi yang dimiliki oleh
dewasa; (d) arif dan bijaksana; (e)
setiap guru akan menunjukkan kualitas guru
berwibawa; (f) berakhlak mulia; (g)
dalam mengajar. Kompetensi tersebut akan
menjadi teladan bagi peserta didik dan
terwujud
masyarakat; (h) mengevaluasi kinerja
Selanjutnya
dalam
pengetahuan
dan
Majid
bentuk
penguasaan
profesional
dalam
menjalankan fungsinya sebagai guru.
sendiri; dan (i) mengembangkan diri secara berkelanjutan.
Dengan demikian, kompetensi adalah
3. Kompetensi sosial yaitu merupakan
segala sesuatu yang dimiliki oleh seseorang
kemampuan pendidik sebagai bagian
dapat berupa pengetahuan, keterampilan dan
dari
sebagainya untuk dapat mengerjakan sesuatu
berkomunikasi lisan dan tulisan; (b)
pekerjaan guna mencapai tujuan.
menggunakan teknologi komunikasi
Dimensi-dimensi Kompetensi Guru
dan informasi secara fungsional; (c)
Dalam Undang-Undang No. 14 tahun
masyarakat
untuk
:
(a)
bergaul secara efektif dengan peserta
2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan
didik,
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang
kependidikan, orangtua/wali peserta
ISSN 2086 - 1397
sesama
pendidik,
tenaga
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2011 | 53
Inom Nasution, Kompetensi Guru dan Peranan …..
didik; dan (d) bergaul secara santun
sekolah sebagai pengelola memiliki tugas
dengan masyarakat sekitar.
mengembangkan kinerja personel, terutama
4. Kompetensi profesional merupakan kemampuan
penguasaan
pembelajaran
secara
materi
luas
meningkatkan kompetensi profesional guru. Perlu
bahwa yang dimaksud dengan
dan
kompetensi profesional di sini, tidak hanya
mendalam yang meliputi: (a) konsep,
berkaitan dengan penguasaan materi semata,
struktur,
tetapi
dan
metoda
keilmuan/teknologi/seni
yang
menaungi/koheren dengan materi ajar;
mencakup
sekolah;
(c)
hubungan
jenis
dan
isi
kandungan kompetensi sebagaimana telah dipaparkan di atas.
(b) materi ajar yang ada dalam kurikulum
seluruh
Dalam pendidikan
perspektif
nasional
kebijakan
(Depdiknas,
2007),
konsep antar mata pelajaran terkait;
terdapat tujuh peran utama kepala sekolah
(d)
konsep-konsep
yaitu, sebagai : (1) educator (pendidik); (2)
keilmuan dalam kehidupan sehari-
manajer; (3) administrator; (4) supervisor
hari;
penerapan
dan
profesional
(e) dalam
kompetisi
secara
(penyelia); (5) leader (pemimpin); (6) pencipta
konteks
global
iklim kerja; dan (7) wirausahawan;
dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional.
Merujuk kepada tujuh peran kepala sekolah
sebagaimana
disampaikan
oleh
Depdiknas di atas, di bawah ini akan diuraikan Peranan
kepala
sekolah
dalam
meningkatkan kompetensi guru
secara ringkas hubungan antara peran kepala sekolah dengan peningkatan kompetensi guru.
Jika diselami secara mendalam, agar
1. Kepala sekolah sebagai educator
proses pembelajaran dapat berjalan secara
Kegiatan belajar mengajar merupakan
efektif dan efisien hendaknya guru dituntut
inti
memiliki kompetensi yang memadai, baik dari
merupakan pelaksana dan pengembang utama
jenis
dapat
kurikulum di sekolah. Kepala sekolah yang
memahami lagi secara mendalam dari segi isi
menunjukkan komitmen tinggi dan fokus
yang terkandung dalam
setiap kompetensi
terhadap
guru
dalam
perspektif
kegiatan belajar mengajar di sekolahnya tentu
bukanlah sesuatu yang
saja akan sangat memperhatikan tingkat
maupun
yang
isinya.
dikemukan
pemerintah, hal itu
Bila
guru
mudah. Oleh karena itu diperlukan
dari
proses
pendidikan
pengembangan
dan
kurikulum
guru
dan
upaya
kompetensi yang dimiliki gurunya, sekaligus
yang sungguh-sungguh dan komprehensif
juga akan senantiasa berusaha memfasilitasi
dalam mendukungnya.
dan mendorong agar para guru dapat secara
Salah satu upaya yang dapat dilakukan
terus menerus meningkatkan kompetensinya,
adalah melalui optimalisasi peran kepala
sehingga kegiatan belajar mengajar dapat
sekolah. Idochi Anwar dan Yayat Hidayat
berjalan efektif dan efisien.
Amir (2000) mengemukakan bahwa ISSN 2086 – 1397
kepala Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2011 | 54
Inom Nasution, Kompetensi Guru dan Peranan …..
2. Kepala sekolah sebagai manajer. Dalam
mengelola
tenaga
kepala sekolah perlu melaksanakan kegiatan supervisi, yang dapat dilakukan
melalui
kependidikan, salah satu tugas yang harus
kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati
dilakukan kepala sekolah adalah melaksanakan
proses pembelajaran secara langsung, terutama
kegiatan pemeliharaan dan pengembangan
dalam pemilihan dan penggunaan metode,
profesi para guru. Dalam hal ini, kepala
media yang digunakan dan keterlibatan siswa
sekolah seyogyanya dapat memfasilitasi dan
dalam
memberikan kesempatan yang luas kepada
supervisi ini, dapat diketahui kelemahan
para guru untuk dapat melaksanakan kegiatan
sekaligus
pengembangan
melaksanakan
profesi
melalui
berbagai
proses
pembelajaran.
keunggulan
Dari
hasil
guru
dalam
pembelajaran,
tingkat
kegiatan pendidikan dan pelatihan, baik yang
penguasaan
dilaksanakan di sekolah, seperti: MGMP
bersangkutan, selanjutnya diuapayakan solusi,
tingkat sekolah, saling berbagi ilmu dengan
pembinaan dan tindak lanjut tertentu sehingga
teman sejawat,
guru dapat memperbaiki kekurangan yang ada
diskusi profesional dan
kompetensi
guru
sebagainya, atau melalui kegiatan pendidikan
sekaligus
dan
melaksanakan pembelajaran.
pelatihan
kesempatan
di
luar
melanjutkan
sekolah,
seperti:
pendidikan
atau
mempertahankannya
5. Kepala
sekolah
yang
dalam
sebagai
Leader
mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yang
(Pemimpin)
diselenggarakan pihak lain.
Gaya kepemimpinan kepala sekolah
3. Kepala
sekolah
sebagai
diperlukan
dalam
pembinaan
kompetensi guru. Dalam teori kepemimpinan
Administrator Khususnya
sangat
dengan
setidaknya ada dua gaya kepemimpinan yaitu
untuk
kepemimpinan yang berorientasi pada tugas
tercapainya peningkatan kompetensi guru
dan kepemimpinan yang berorientasi pada
tidak lepas dari faktor biaya. Seberapa besar
manusia.
sekolah
kompetensi guru, seorang kepala sekolah dapat
pengelolaan
berkenaan
keuangan,
dapat
bahwa
mengalokasikan
anggaran
Dalam
rangka
peningkatan kompetensi guru tentunya akan
menerapkan
mempengaruhi terhadap tingkat kompetensi
tersebut secara tepat dan fleksibel, disesuaikan
para gurunya. Oleh karena itu kepala sekolah
dengan kondisi dan kebutuhan yang ada.
seyogyanya dapat mengalokasikan anggaran
Walaupun
yang
dipertimbangkan
memadai
bagi
upaya
peningkatan
kompetensi guru.
Untuk mengetahui sejauh mana guru melaksanakan
pembelajaran
sebagaimana Mulyasa (2004) secara berkala
ISSN 2086 - 1397
gaya
demikian dari
kepemimpinan
menarik hasil
studi
untuk yang
dilakukan Bambang Budi Wiyono (2000)
4. Kepala sekolah sebagai Supervisor
mampu
kedua
meningkatkan
terhadap 64 kepala sekolah dan 256 guru Sekolah Dasar di Bantul terungkap bahwa ethos kerja guru lebih tinggi ketika dipimpin oleh
kepala
sekolah
dengan
gaya
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2011 | 55
Inom Nasution, Kompetensi Guru dan Peranan …..
kepemimpinan
yang
berorientasi
pada
7. Kepala
Skolah
manusia. Seiring dengan pendapat Mulyasa
Wirausahawan
(2003) bahwa kepemimpinan seseorang sangat
Dalam
menerapkan
sebagai
prinsip-prinsip
berkaitan dengan kepribadian dan kepribadian
kewirausaan dihubungkan dengan peningkatan
kepala
kompetensi
sekolah
sebagai
pemimpin
akan
guru,
maka
kepala
sekolah
tercermin dalam sifat-sifat sebagai barikut : (1)
seyogyanya dapat menciptakan pembaharuan,
jujur; (2) percaya diri; (3) tanggung jawab; (4)
keunggulan komparatif, serta memanfaatkan
berani mengambil resiko dan keputusan; (5)
berbagai peluang. Kepala sekolah dengan
berjiwa besar; (6) emosi yang stabil, dan (7)
sikap kewirauhasaan yang kuat akan berani
teladan.
melakukan perubahan-perubahan yang inovatif
6. Kepala sekolah sebagai Pencipta
di sekolahnya, termasuk perubahan dalam hal-
Iklim Kerja
hal
Budaya dan iklim kerja yang kondusif
pembelajaran
memungkinkan
lebih
gurunya. Hal-hal yang berhubungan dengan
termotivasi untuk menunjukkan kinerjanya
proses pembelajaran siswa beserta kompetensi
secara unggul, yang disertai usaha untuk
gurunya, sejauhmana kepala sekolah dapat
meningkatkan kompetensinya. Oleh karena itu,
mewujudkan peran-peran di atas, secara
perlu adanya upaya menciptakan budaya dan
lansung
iklim kerja yang kondusif. Mulyasa (2003)
memberikan kontribusi terhadap peningkatan
mengemukakan kepala sekolah hendaknya
kompetensi guru, yang pada gilirannya dapat
memperhatikan
membawa efek terhadap peningkatan mutu
akan
setiap
guru
prinsip-prinsip
sebagai
berikut: (1) para guru akan bekerja lebih giat
yang
berhubungan siswa
maupun
dengan
beserta
proses
kompetensi
tidaklangsung
dapat
pendidikan di sekolah.
apabila kegiatan yang dilakukannya menarik dan menyenangkan, (2) tujuan kegiatan perlu disusun
dengan
dengan
dan
Mengingat begitu berat tugas dan
diinformasikan kepada para guru sehingga
tanggung jawab seorang guru perlu dukungan
mereka mengetahui tujuan dia bekerja, para
dari
guru juga dapat dilibatkan dalam penyusunan
kompetensi. Disamping guru harus terus
tujuan tersebut, (3) para guru harus selalu
menerus
diberitahu tentang dari setiap pekerjaannya, (4)
guna menghadapi tantangan global. Peran dan
pemberian hadiah lebih baik dari hukuman,
tanggung jawab guru masa akan datang
namun
semakin kompleks sehingga harus lebih giat
sewaktu-waktu
jelas
C. PENUTUP
hukuman
juga
berbagai
pihak
untuk
mengembangkan
mendukung
kompetensinya
diperlukan, (5) usahakan untuk memenuhi
mengembangkan,
kebutuhan
meyesuaikan semua kompetensinya sesuai
sosio-psikofisik guru sehingga
memperoleh kepuasan.
meningkatkan
dan
dengan tantangan zaman. Serta dukungan dan peranan serta strategis
kepala sekolah
sebagaimana diuraikan sangat diharapkan oleh ISSN 2086 – 1397
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2011 | 56
Inom Nasution, Kompetensi Guru dan Peranan …..
semua
guru
guna
meningkatkan
mutu
Stephen J. Kenezevich, (1984). Administration
pendidikan di sekolah. Seberapa jauh kepala
of Public Education (New York: Harper
sekolah dapat mengoptimalkan segenap peran
Collins Publisher.
yang diembannya, secara langsung maupun
Alain Mitrani,
dkk,
(1995).
Manajemen
tidak langsung akan berkontiribusi terhadap
Sumber Daya Manusia Berdasarkan
peningkatan kompetensi guru. Sehingga pada
Kompetensi (Jakarta: Pustaka Utama
saatnya
Grafiti.
guru
dapat
kompetensinya pemerintah
mengembangkan
sebagaimana
yakni
harapan
meningkatnya
mutu
pendidikan.
Robbins, Stephen P., (2001), Organizational Behavior,
New
Jersey:
Pearson
Education International. Majid,
Abdul.
(2005).
Pembelajaran:
DAFTAR PUSTAKA
Perencanaan Mengembangkan
Standar Kompetensi Guru. Bandung: Bambang
Budi
Wiyono.
2000.
Gaya
Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Semangat
Kerja
Guru
dalam
PT Remaja Rosdakarya. Idochi Anwar dan Yayat Hidayat Amir (2000). Refleksi
dan
Reformasi
Melaksanakan Tugas Jabatan di Sekolah
Indonesia Memasuki
Dasar. (abstrak) Ilmu Pendidikan: Jurnal
Yogyakarta.
Filsafat,
Teori,
Kependidikan.
dan
Pendidikan
Millenium
III.
Praktik
Universitas
Negeri
Malang. (Akses, 31 Maret 2010) Depdiknas, 2007. Standar Kompetensi Kepala Sekolah TK,SD, SMP, SMA, SMK & SLB, Jakarta : BP. Cipta Karya ———–. 2006. Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Mulyasa,
(2004).
Manajemen
Berbasis
Sekolah, Bandung: Rosdakarya. ______, (2007). Menjadi Guru Profesional, Bandung: Rosdakarya A. Suhaenah Suparno,(2000).
Membangun
Kompetensi Belajar (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, (2000). Departemen Pendidikan Nasional. ISSN 2086 - 1397
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2011 | 57