PERANAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI SD
Oleh: BUDI ARIF MUZAYYIN NIM. M2.14.003
Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan
PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016
i
PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA PROGRAM STUDI: SUPERVISI PENDIDIKAN LEMBAR PERSETUJUAN TESIS
Nama NIM Program Studi Konsentrasi Tanggal Ujian Judul Tesis
: Budi Arif Muzayyin, S.Pd.I : M2.14.003 : Pendidikan Agama Islam : Supervisi Pendidikan Agama Islam : 03 Oktober 2016 : “Peranan Supervisi Akademik Pengawas Dan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Kompetensi Pedagogik Guru PAI SD (Kajian Terhadap Implementasi Supervisi Akademik Pengawas dan kepala sekolah pada guru PAI SD Se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016)”
Panitia Munaqosah Tesis
1. Ketua Penguji
: Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag.
________________
2. Sekretaris
: Dr. Mukti Ali, M.Hum.
________________
3. Penguji I
: Prof. Dr. H. Budiharjo, M.Ag.
________________
4. Penguji II
: Dr. H. Imam Sutomo, M.Ag.
________________
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
“Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis ini merupakan hasil karya saya sendiri dan sepanjang pengetahuan dan keyakinan saya tidak mencantumkan tanpa pengakuan bahan-bahan yang telah dipublikasikan sebelumnya atau ditulis oleh orang lain, atau sebagian bahan yang pernah diajukan untuk gelar atau ijazah pada Institut Agama Islam Negeri Salatiga atau perguruan tinggi lainnya.”
Salatiga,
September 2016
Yang Membuat Pernyataan
Budi Arif Muzayyin
iii
MOTTO
ْسمَبءِ َهؤُالءِ إِن ْ ضهُنْ عَلَى ا ْلمَالئِ َكةِ فَقَبلَ َأ ْو ِبئُىوِي بِ َأ َ ع َر َ َّسمَبءَ ُكّلَهَب ثُن ْ وَعَلَّنَ آدَمَ األ )3ا:ُك ْىتُ ْن صَبدِقِيهَ (البقرة
Artinya: “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!”. (Qs. al-Baqarah: 31)1
1
Sunarjo, Al-qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Lentera Islami, 2002, 21.
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan kepada : 1. Istri tercinta Maftukhatin yang selalu setia mendampingi dalam menjalani hidup hingga usia kini dan nanti untuk memperoleh Ridho Illahi. 2. Rafif dan Arkan yang selalu menjadi penyejuk dalam setiap perjuangan penulis. 3. Ayah dan Ibu yang selalu mengulurkan do’a dan kasih sayang guna keberhasilan dunia-akhirat bagi putranya. 4. Semua dosen Pasca Sarjana IAIN Salatiga. 5. Sahabat-sahabat, teman kuliah angkatan 2015 program supervisi dan teman guru se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal. 6. Seluruh pembaca yang budiman.
v
ABSTRAK PERANAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI SD (Kajian Terhadap Implementasi Supervisi Akademik Pengawas dan kepala sekolah pada guru PAI SD Se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016) Pelaksanaan pengawasan atau supervisi merupakan aktifitas penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Supervisi dimaksudkan sebagai kegiatan kontrol terhadap seluruh kegiatan pendidikan untuk mengarahkan, mengawasi, membina dan mengendalikan dalam pencapaian tujuan. Sehingga mutu pendidikan dapat menuju ke arah yang lebih baik. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan Deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan observasi, dokumentasi dan wawancara bebas (non terstruktur). Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deduksi analitik sesuai teori Milles and Habermen. Hasil penelitian, implementasi supervisi akademik yang dilakukan pengawas belum maksimal karena pengawas yang hanya satu harus menghadapi realita lapangan yang demikian luas baik wilayah bimbingan maupun jumlah guru yang harus dibimbing. tetapi menurut para guru supervisi yang diberikan sangat membantu para guru dalam mengembangkan kompetensi pedagogik yang dimiliki. Kepala sekolah masih banyak yang gagap dengan tehnologi pendidikan dan sistem supervisi sehingga proses supervisi yang dilakukan masih belum maksimal. Keberhasilan supervisi yang dilakukan pengawas dan kepala sekolah menjadikan kompetensi pedagogik yang dimiliki guru sudah baik namun masih perlu untuk selalu ditingkatkan. Hambatan pelaksanaan supervisi akademik yang ideal dikategorikan dalam dua aspek, yaitu struktur dan kultur. Kata Kunci: Supervisi Akademik, Pengawas dan Kepala Sekolah, Kompetensi Pedagogik.
vi
ABSTRACT
THE ROLE OF ACADEMIC SUPERVISION FROM SUPERVISOR AND HEAD MASTER TO IMPROVE PEDAGOGIC COMPETENCE OF ISLAMIC EDUCATION TEACHER AT ELEMENTARY SCHOOL Supervision is an important activity in conducting education process. It is intended to control all educational activities through directing, supervising, developing, and managing them to reach the education goals. Thus, it will result better education quality. It was qualitative research that used descriptive approach. The writer conducted observation, documentation and non restricted interview to gain the data. Analytic deduction approach proposed by Milles and Habermen was used to analyze the data. This research showed that the implementation of academic supervision conducted by supervisors was not done maximally because one supervisor should supervise a wide range of teachers and area. In the other hand, the supervised teachers told that supervisions done by supervisor had helped them to improve their pedagogic competence. There were many headmaster who were lack of supervision knowledge and technology competence that impacted their inmaximal supervision process to the teachers. Supervision success done by supervisor and headmaster was good enough but it need some betterment. Problems in conducting academic supervision are categorized into two aspects: structural and cultural. Key word: academic supervision, supervisor and headmaster, pedagogic competence.
vii
PRAKATA
Puji Syukur kami panjatkan kehadlirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “ PERANAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI SD KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL (Kajian Terhadap Implementasi Supervisi Akademik Pengawas dan kepala sekolah pada guru PAI SD Se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016)” yang secara akademis menjadi syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan. Di samping itu, apa yang telah tersaji ini juga tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, kepadanya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Bapak Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah memberikan restu dan selalu mendo’akan pada penulisan tesis ini. 3. Bapak Dr. Winarno, M.Pd., selaku Ka Prodi Supervisi Pendidikan Pascasarjana
IAIN Salatiga yang telah memberikan arahan pada penulisan tesis ini. 4. Bapak Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk menuntun agar tesis ini cepat selesai.
viii
5. Seluruh dosen Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah memberikan banyak bekal ilmu kepada Penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan tesis ini. 6. Bapak Dr. H. Amin Haedari, M.Pd, selaku Direktur Direktorat PAIS Kementrian Agama RI yang telah menyediakan anggaran Program Beasiswa S2 Supervisi Pendidikan Agama Islam bagi guru PAI. 7. Bapak Nifasri Moh. Nir, M.Pd. Ka Subdit PAIS Kementrian Agama RI yang telah membantu dalam proses pengurusan surat tugas belajar. 8. Bapak Dr. Phil. Asfa Widiyanto, MA, selaku pembimbing Awal pembuatan tesis penulis 9. Hj. Roikhatul Jannah, S.Pd.I., selaku Pengawas guru PAI SD Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal yang telah membantu dan memberikan informasi dan materi implementasi kepengawasan yang penulis butuhkan. 10. Kepada Seluruh kepala sekolah dan guru PAI SD se kecamatan Bumijawa, yang bersedia memberikan berbagai informasi guna terselesaikannya penyusunan tesis ini. 11. Istri dan anakku yang selalu mensuport dan memberikan inspirasi hingga selesainya penulisan ini 12. Semua pihak dan teman-temanku seperjuangan yang tak dapat saya sebut satu persatu lagi yang sedikit maupun banyak telah membantu dalam proses penulisan tesis ini.
ix
Sungguh kami tidak dapat memberikan balasan apapun, kecuali do’a semoga Allah SWT memberikan balasan pahala yang berlipat atas amal kebaikan yang telah diberikan. Akhirnya penulis menyadari bahwa apa yang telah tersaji dalam penulisan ini masih jauh mencapai kesempurnaan. Masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki dan diperdalam lebih lanjut atau ada hal yang kurang sesuai, karena hanya sebatas inilah yang dapat penulis sampaikan, maka dengan segala bentuk kritik dan saran sangat kami harapkan, demi menindak lanjuti pada kajian-kajian yang lebih baik.
Salatiga,
September 2016
Penulis,
Budi Arif Muzayyin NIM. M2.14.003
x
DAFTAR ISI
………………………………………………………..
i
……………………………………..
ii
………………………………………..
iii
……………………………………………………………….
iv
………………………………………………………
v
……………………………………………………………..
vi
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN TESIS HALAMAN PERNYATAAN MOTTO
PERSEMBAHAN ABSTRAK
PRAKATA …………………………………………….………..………......... viii DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. xi DAFTAR GAMBAR .…………………………………………………............. xiii DAFTAR LAMPIRAN …...…………………………………………………. xiv BAB I:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ .
1
B. Rumusan Masalah .......................................................................
7
C. Signifikansi Penelitian ...............................................................
9
D. Kajian Pustaka
........................................................................ . 11
E. Metodologi Penelitian ............................................................... 14 F. Sistematika Penulisan Tesis ...................................................... 19 BAB II: SUPERVISI AKADEMIK DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK A. Supervisi Akademik Pengawas ................................................... 21 B. Supervisi Akademik Kepala Sekolah ....................................... 25
xi
C. Kompetensi Pedagogik Guru....................................... ………… 27 D. Peran Kompetensi Pedagogik Guru PAI dalam Mengajar. ……. 34 BAB III: PROFIL
A. Profil Kecamatan Bumijawa .....................................................
39
1.
Keadaan Geografis ………………………........................ 39
2.
Keadaan Demografis ………………………...................... 40
B. Profil Pengawas SD Kecamatan Bumijawa …………………… 41 C. Profil Kepala Sekolah Dasar (SD) Kecamatan Bumijawa……… 41 BAB IV: SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DAN KEPALA SEKOLAH A. Tahapan Implementasi Supervisi Akademik…………………… 44 B. Keberhasilan Supervisi Akademik dalam Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru PAI SD …………. 64 C. Hambatan Pelaksanaan Supervisi Akademik ………………….. 68 BAB V: PENUTUP A. Simpulan………………………………………………………... 73 B. Saran……………………………………………………………. 76 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….................. 78 LAMPIRAN……………………………………………………………………. 81 RIWAYAT HIDUP PENULIS…………………………………………………. 97
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1: Diagram Komponen dalam Analisis Data..................................... 18
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Lampiran 2: Lampiran 3: Lampiran 4: Lampiran 5:
Pedoman Wawancara................................................................... Dokumentasi Penelitian ……………………………………… Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian………………… Data Sekolah, Kepala Sekolah, Pangawas dan Guru ………… Riwayat Hidup Penulis …………………………………………
xiv
81 87 88 89 97
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Guru memiliki pengaruh luas dalam dunia pendidikan. Di sekolah ia adalah pelaksana administrasi pendidikan yaitu bertanggung jawab agar pendidikan dapat berlangsung dengan baik. Oleh karena itu, guru harus memiliki kompetensi dalam mengajar. Kompetensi pedagogik merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru dalam jenjang pendidikan apapun. Kompetensi-kompetensi yang lainnya adalah kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Sebagaimana diterangkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yaitu: ”kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi, keempat kompetensi ini saling berkaitan”.2 Selain itu kedudukan guru sebagai seseorang yang mempunyai kualifikasi akademik dan sertifikat pendidik sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu sangatlah penting dalam proses
2
Pemerintah RI, Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, Jakarta: Gaung Persada Press, Cet. Ke 5, 2008, 9.
1 1
2
akademik. Sedangkan kompetensi guru adalah suatu kemampuan tertentu yang dimiliki guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Guru sebagai tenaga profesional haruslah memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian.Tiap- tiap pribadi guru haruslah memahami, memiliki, dan menguasaia, keempat kompetensi dasar tersebut. Barulah guru tersebut dapat dikatakan sebagai sosok guru yang profesional. Namun dalam realitanya masih banyak guru yang belum, atau hanya ditunjang oleh sebagian saja dari keempat kompetensi tersebut.3 Namun dilapangan masih banyak guru yang belum memperhatikan tentang pentingnya kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru itu. Hal ini lebih diperparah jika kepala sekolah maupun pengawas sekolah tidak membina dan mengarahkan melakukan supervisi terhadap guru yang belum maupun yang sudah memahami tentang tentang kompetensi guru. Oleh karena itu supervisi seorang kepala sekolah maupun pengawas sangat dibutuhkan untuk senantiasa mengembangkan kompetensi yang dimiliki guru terutama kompetensi pedagogik, karena kompetensi ini bersinggungan langsung dengan proses pembelajaran dan pencapaian tujuan pendidikan. Pelaksanaan pengawasan atau supervisi merupakan aktifitas penting dalam praktek penyelenggaraan pendidikan. Kegiatan kepengawasan dimaksudkan sebagai kegiatan kontrol terhadap seluruh kegiatan pendidikan untuk mengarahkan, mengawasi,
membina dan mengendalikan dalam
3
Ibrahim Bafadal, Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar, Jakarta: PT, Bumi Aksara, 2006, 5.
2
3
pencapaian tujuan, lebih jauh kegiatan ini juga mempunyai tanggung jawab dalam peningkatan mutu pendidikan, baik proses maupun hasilnya, sehingga kegiatan kepengawasan dilakukan sejak dari tahap perencanaan sampai pada tahap evaluasi yang akan berfungsi sebagai feed back tindak lanjut dalam rangka perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan ke arah yang lebih baik.4 Supervisi
akademik
pengawas
dan
kepala
sekolah
dalam
mengembangkan kompetensi guru lembaga pendidikan yang tergolong sukses adalah yang selalu menekankan kegiatan akademik, selalu memonitor dan selalu mengawasi kegiatan akademik. Dimana inti kegiatan akademik diperankan dan dilaksanakan oleh guru melalui kegiatan pembelajaran yang berinteraksi langsung dengan siswa yang pada nantinya siswa itu akan menjadi out put produk didik dari kerja guru.5 Dengan demikian keberhasilan out put produk didik sebagian besar dan dominan ditentukan oleh kompetensi guru dalam bidang akademik. Pentingnya pelaksanaan supervisi akademik untuk meningkatkan kompetensi guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran melalui proses pembelajaran yang baik serta membantu guru menciptakan lulusan yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas.6 Oleh karena itu, kegiatan supervisi ini hendaknya rutin dilaksanakan di sekolah sebagai salah satu kegiatan yang dipandang positif dalam meningkatkan kompetensi guru untuk proses
4
Departemen Agama RI, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Pendidikan Agama dan Angka Kreditnya, Jakarta: DepartemenAgama RI, 2000, 22. 5 Departemen Agama RI, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Pendidikan Agama dan Angka Kreditnya,..., 23. 6 Made Pidarta, Supervisi Pendidikan Kontekstual, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009, 3.
3
4
pembelajaran yang lebih baik. Apabila konsep-konsep ideal tersebut dilaksanakan, maka dapat diharapkan kualitas pendidikan akan meningkat secara signifikan. Melihat betapa peran strategis
guru dalam keberhasilan proses
pendidikan tersebut maka guru perlu mendapat arahan, bimbingan, petunjuk, pembinaan agar kompetensi yang dimiliki guru semakin meningkat baik, yaitu melalui supervisi Pengawas, khususnya kepengawasan akademik dalam rangka meningkatkan kompetensinya, akan tetapi kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa proses kepengawasan dari seorang Pengawas terhadap guru belum maksimal, hal ini disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut : Pertama, persepsi sebagian besar guru terhadap proses kepengawasan dianggap sebagai beban yang memberatkan bagi guru. Kedua, persepsi sebagian besar guru terhadap pengawas dianggap sebagai seorang inspektur yang mencari-cari kesalahan, bukan sebagai mitra kerja untuk meningkatkan kompetensi melalui sejumlah kegiatan pengarahan, pembinaan, pembimbingan dan mitra dialog untuk memecahkan masalah. Ketiga, pengetahuan pengawas dalam melakukan kepengawasan masih belum maksimal dan ketrampilan dasar yang dimiliki masih perlu pengembangan. Menurut pengamatan penulis, masih banyak guru yang belum terbuka pemahamannya (open minded) terhadap perkembangan baru di dunia pendidikan baik menyangkut konsep dan teori pendidikan, regulasi bidang pendidikan serta aplikasinya. Dan pengawas yang mampu melaksanakan kepengawasannya dengan baik. 4
5
Oleh karena itu
peran pengawasan dalam proses pendidikan harus
dilakukan untuk mencari terobosan improvisasi pelaksanaan pembelajaran disamping dalam upaya menghindari kejenuhan rutinitas yang cenderung stagnan sehingga tidak ada dinamisasi implementasi proses pendidikan yang pada gilirannya akan mengakibatkan melemahnya kompetensi guru. Bumijawa yang merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Tegal secara geografis sebagian besar wilayahnya adalah pegunungan, dimana sekolah-sekolah yang ada banyak terdapat di dataran tinggi yang sulit dijangkau oleh pengawas. Apalagi pengawas didaerah ini adalah seorang perempuan, sehingga jarang sekali melakukan supervisi ke sekolah-sekolah. Karena daerahnya yang jauh dari kota dan masih banyak pemikiran yang stagnan tentang perkembangan pendidikan termasuk kepala sekolah yang ada di daerah itu menjadikan kepala sekolahpun kurang memahami tentang tugasnya yang juga sebagai supervisor. Sehingga baik pengawas maupun kepala sekolah jarang sekali melakukan sepervisi terutama supervisi akademik
terhadap
guru-guru
untuk
mengembangkan
kompetensi
pedagogiknya.7 Ruang lingkup tugas kepengawasan secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu pengawasan manajerial dan pengawasan akademik. Yang menjadi kajian dalam tulisan ini adalah pengawasan akademik kompetensi guru PAI SD. Penulis menjadikan pengawasan akademik dan kompetensi guru PAI SD sebagai obyek kajian dan pembahasan dengan alasan; karena 7
bidang
Hasil Observasi Pendahuluan, 15-16 Desember 2015, Pukul 09.00 WIB – 11.00 WIB, di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.
5
6
akademik dan guru dalam proses pendidikan adalah inti dari pendidikan itu sendiri, berkaitan langsung dengan usaha pencapaian tujuan yang harus dikuasai oleh siswa. Berdasarkan paparan yang telah dikemukakan di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Peranan Pengawas dan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Kompetensi Guru PAI SD (Kajian Terhadap Implementasi Supervisi Akademik Pengawasdan Kepala Sekolah pada guru PAI SD Se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016)”. dengan alasan bahwa peranan pengawas dan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru PAI SD di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal belum terlaksana dengan baik, hal ini penulis temukan dalam observasi pendahuluan bahwa jarang adanya supervisi akademik yang dilakukan pengawas dan kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru PAI SD. Selain itu persepsi yang salah oleh sebagian besar guru PAI SD di kecamatan Bumijawa
tentang kegiatan supervisi yang
dianggap sebagai pencari kesalahan terhadap para guru PAI SD. Dalam penelitian ini penulis mencari sejauhmana dan seberapa jauh peran pengawas dan kepala sekolah dalam melaksanakan kepengawasan akademik guna meningkatkan kompetensi pedagogik guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016.
6
7
B. Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan dari observasi pendahuluan di lapangan dan uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah pada judul “Peranan Pengawas dan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Kompetensi Pedagogik Guru PAI SD (Kajian Terhadap Implementasi Supervisi Akademik Pengawas dan Kepala Sekolah
pada guru PAI SD Se Kecamatan Bumijawa
Kabupaten Tegal Tahun 2016)” adalah: Peran pengawas dan kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi di kecamatan Bumijawa terutama supervisi akademik terhadap guru PAI SD belum sesuai dengan tata pelaksanaan supervisi yang ada. Adanya persepsi yang salah dari sebagian besar guru PAI SD terhadap pelaksanaan supervisi yang dianggap sebagai pencari kesalahan menjadi salah satu hambatan dalam pelaksanaan supervisi akademik. Dan sebagian besar guru PAI SD di Kecamatan Bumijawa belum memenuhi Kompetensi terutama kompetensi pedagogik. Dari identifikasi masalah di atas yang menjadi fokus utama adalah ketidak terpenuhinya kompetensi guru terutama kompetensi pedagogik, apakah karena kurangnya peranan supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah ataukah karena hal yang lain.
7
8
2. Batasan Masalah Sesuai identifikasi masalah dan latar belakang diatas maka penelitian ini peneliti beri batasan, yaitu: penelitian ini penulis batasi hanya meneliti tentang Peranan Pengawas dan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Kompetensi Pedagogik Guru PAI SD Kajian Terhadap Implementasi Supervisi Akademik Pengawas dan Kepala Sekolah pada guru PAI SD Se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016. 3. Rumusan Masalah Berdasar pada latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a. Bagaimana tahapan implementasi supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016? b. Bagaimana keberhasilan supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah dalam mengembangkan kompetensi pedagogik guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016? c. Apa saja hambatan dalam pelaksanaan supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah untuk mengembangkan kompetensi pedagogik guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016?
8
9
C. Signifikansi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui tahapan implementasi supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016. b. Untuk mengetahui keberhasilan supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah dalam mengembangkan kompetensi pedagogik guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016. c. Untuk mengetahui hambatan dalam pelaksanaan supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah dalam mengembangkan kompetensi pedagogik guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016. 2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini adalah sebagai suatu penelitian tentang kondisi riil peranan supervisi akademik pengawas dalam mengembangkan kompetensi guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016. Dari hasil penelitian ini diharapkan, antara lain : a.
Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah keilmuan khususnya yang berkenaan dengan implementasi kepengawasan
terutama
tentang
9
supervisi
akademik
dan
10
pengembangan kompetensi pedagogik guru PAI SD
serta dapat
menjadi bahan masukan bagi siapapun yang berminat menindaklanjuti hasil penelitian ini pada bidang penelitian yang relevan. b.
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi: 1) Bagi penulis, hal ini bisa menambah wawasan dan cakrawala keilmuan khususnya tentang pengawasan, supervisi khususnya akademik dan tentang kompetensi pedagogik guru PAI SD. 2) Bagi Pengawas, sebagai bahan evaluasi dalam pelaksanaan kepengawasan
yang
selama
ini
telah
dilaksanakan
dan
menjadikan pengawas mau meningkatkan proses supervisi terutama supervisi akademik supaya tujuan pendidikan yang dicapai guru dapat maksimal. 3) Kepala sekolah, sebagai bahan evaluasi peran kepala sekolah yang juga sebagai supervisor terhadap guru, dan menjadikan kepala sekolah mau meningkatkan proses supervisi terutama supervisi akademik terhadap guru supaya tujuan sekolah dapat tercapai dengan maksimal. 4) Bagi guru, dapat dijadikan sebagai evaluasi dan pembenahan terstruktur terhadap kompetensi pedagogik yang dimiliki supaya termotivasi untuk mengembangkan kompetensinya menjadi lebih baik.
10
11
5) Seluruh pembaca, sebagai pengetahuan atau informasi untuk menambah partisipasi dan kepedulian terhadap dunia pendidikan karena dibutuhkan keterlibatan banyak pihak untuk menghasilkan kualitas pendidikan yang lebih bermutu. D. Kajian Pustaka Supervisi akademik yang dilakukan pengawas sangat penting untuk mengembangkan kompetensi guru guna hasil pendidikan yang lebih baik. Sudah banyak tentunya penelitian–penelitian yang di lakuakan oleh para peneliti tentang supervisi akademik, pengawas dan kompetensi guru. Sudah tentu bahwa kajiannya pun semakin luas dan komplek. Namun tetaplah ada hal yang belum tersentuh oleh penelitian-penelitian terdahulu, karena setiap hasil penelitian selalu memiliki sisi yang masih dapat dikaji atau dijadikan refrensi oleh peniliti lain. Adapun penelitian relevan yang pernah dilakukan sebelum penelitian ini yaitu sebagai berikut: Penelitian Ali Rif’an, “Implementasi supervisi akademik dalam proses pembelajaran (Antara Konsep dan Praktik)”. Inti dari penelitian Rif’an adalah Pelaksanaan supervisi pengajaran di lapangan, kenyataannya masih jauh dari konsep teoritik yang dikembangkan di jurusan/program manajemen pendidikan. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, diperlukan sosialisasi dan “tekanan” dari pihak-pihak yang komit terhadap kualitas pendidikan kepada para pengambil kebijakan dan pengelola pendidikan. Hal ini secara bersama-
11
12
sama harus dilakukan dengan pengembangan budaya mutu dalam pendidikan, yang intinya terletak pada kualitas proses pembelajaran di dalam kelas.8 Taba heriyanto, meneliti “Supervisi Akademik Pengawas Sekolah Guru SMA di Kabupaten Kepahiang (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Supervisi Akademik)”, inti dari tesis saudara Taba heriyanto adalah Pengawas sekolah memiliki andil dalam melaksanakan pengawasan akademik yakni menilai dan membina guru dalam rangka mempertinggi kualitas proses pembelajaran yang dilaksanakannya, sehingga kualitas hasil belajar peserta juga semakin baik.9 Ika Widi Astuti, meneliti Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Madrasah Aliyah Al-Hikmah Gunungkidul. Hasil penelitian menunjukkan : (1) Guru PAI Madrasah Aliyah Al-Hikmah sudah memiliki kemampuan dalam penguasaan materi dan pengemabangan materi. Sehingga dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara efektif untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Hal ini didasarkan pada beberapa hal, antara lain : kemampuan dalam menyampaikan materi dan penguasaan materi guru PAI telah menerapkan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kurikulum Departemen Agama. Tetapi ada juga Guru PAI MA GunungKidul yang penguasaan materi dan pengembangan materi bagus, tetapi tidak profesional dalam menjalankan tugasnya, hal ini terbukti dengan jarangnya salah satu guru ini masuk untuk melakukan proses belajar mengajar. (2) Untuk 8
Ali Rif’an, “Implementasi Supervisi Aakademik dalam Proses Pembelajaran (Antara Konsep dan Praktik)”, Tesis, UIN Jakarta, 2011. 9 Taba heriyanto, “Supervisi Akademik Pengawas Sekolah Guru SMA di Kabupaten Kepahiang (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Supervisi Akademik)”, Tesis, Universitas Bengkulu, 2013.
12
13
meningkatkan kompetensi profesional di MA Gunungkidul dilakukan melalui upaya kepala madrasah, dan upaya guru secara personal. a) Upaya yang dilakukan oleh kepala madrasah adalah mengadakan FM2PG. Pelatihan/work shop, dengan memberikan kesempatan secara luas terhadap guru untuk mengaktualisasikan diri, melakukan kunjungan kelas, percakapan pribadi, penilaian sendiri, pemberian motivasi-motivasi, dan lain-lain. b) Usaha guru dalam meningkatkan kompetensi profesional masih sangat minim. Yaitu sebatas mengikuti kegiatan yang diselenggarakan pihak yayasan Al-Hikmah dalam meningkatkan kompetensi guru, tetapi ada juga guru PAI yang mengikuti pelatihan/seminar, AMT dengan biaya sendiri, membaca bukubuku/ dari media massa, mengakses internet, dan belajar menggunakan media pembelajaran.10 Riduan Muhammad, meneliti Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pelaksanaan Evaluasi pembelajaran di SDLB. C (tuna graita) kemala bayangkari 2 kebomas gresik. Hasil penelitiannya dapat disimpilkan bahwa
guru Pendidikan Agama Islam di SDLB.C (TUNA GRAHITA)
Kemala Bhayangkari 2 Kebomas Gresik memiliki kompetensi yang tinggi dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran.11 Penelitian terdahulu yang penulis tulis di atas mengungkap tentang supervisi akademik secara umum dan peranannya dalam perbaikan proses pembelajaran serta mengkaji tentang kompetensi guru dalam mengevaluasi 10
Ika Widi Astuti, “Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Madrasah Aliyah Al-Hikmah Gunungkidul”, Tesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009. 11 Riduan Muhammad, “Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran di SDLB C (tuna graita) Kemala Bayangkari 2 Kebomas Gresik”, Tesis, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2010.
13
14
pembelajaran. Penelitian ini lebih fokus pada implementasi supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah dalam mengembangkan kompetensi pedagogik guru PAI SD. E. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian Dengan berlandaskan pada masalah, maka penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang berdasarkan studi lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif naturalistik, yaitu sebuah pendekatan dalam penelitian yang menggambarkan kondisi obyek dan subyek penelitian dengan gambaran sewajarnya atau apa adanya.12 2. Pendekatan Penelitian Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif naturalistik karena penelitiaannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural
setting).
Sumber
datanya
ialah
situasi
wajar,
peneliti
mengumpulkan data berdasarkan observasi situasi wajar, sebagaimana adanya. Peneliti adalah instrument kunci yang mengadakan pengamatan dan wawancara sendiri.13 3. Objek Studi Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat studi kasus dengan mengambil objek studi peranan supervisi
12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2001, 18. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2013, 14-15. 13
14
15
akademik pengawas dan kepala sekolah dalam mengembangkan kompetensi guru PAI SD. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016, dikarenakan beberapa hal, yaitu: a.
Lokasi yang penulis teliti merupakan daerah yang letaknya agak jauh dari kota yang problematikanya lebih banyak dan hitrogen, sehingga nilai tawarnya memiliki nilai lebih untuk diteliti;
b.
Dengan satu kecamatan semakin banyak dinamika yang dapat kita gambarkan dan problematika yang kita temukan;
c.
Kecamatan Bumijawa merupakan letak yang terdekat dengan rumah penulis sehingga dari segi biaya dapat lebih menghemat dan dari segi waktupun dapat terjangkau, akan tetapi secara nilai kevalidan data tetap terjaga.
4. Jenis dan Sumber Data a. Jenis Data Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (Field Research), yaitu research yang dilakukan dikancah atau medan terjadinya gejala-gejala.14 Maka jenis data yang dibutuhkan dan yang digunakan adalah jenis data lapangan yang disajikan secara deskriptif. b. Sember Data Untuk mengumpulkan sejumlah data diperlukan sumber data diberbagai sumber yaitu:
14
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, jilid 1, Yogyakarta: Andi Offset, 2000, 9.
15
16
1) Data Primer Data Primer yaitu data pokok dalam penelitian ini, yaitu data tentang implementasi supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah dalam mengembangkan kompetensi pedagogik guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016. Data ini dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. 2) Data Sekunder Data sekunder dalam penelitian ini adalah sebagai pendukung, yaitu kondisi obyektif pengawas, kepala sekolah dan guru PAI SD se Kecamatan. Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016. Data ini berupa perencanaan kepengawasan, jadwal kepengawasan, data pengawas guru PAI SD, kepala sekolah, data guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa, sarana yang digunakan serta lain - lain. Data ini dikumpulkan dengan teknik observasi dan dokumentasi. 5. Teknik Pengumpulan Data Dalam melakukan pengumpulan data peneliti menjadikan Pengawas dan guru yang tergabung dalam gugus Gatotkaca untuk menjadi informan dalam penggalian dan pengumpulan data. Data kualitatif diambil melalui : a. Observasi Observasi partisipan dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan.15 Peneliti terlibat langsung, 15
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), Jakarta: Rineka Cipta, 2002, 129.
16
17
sehinggga observasi partisipan digunakan untuk mencari data-data implementasi supervisi akademik pengawas dan kompetensi guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.
b. Wawancara Wawancara ini dilakukan agar memperoleh data untuk memperkuat data hasil observasi. Selebihnya wawancara dilakukan secara openended, non struktur, sehingga lebih fleksibel.16 Daftar yang dimintai wawancara tersebut adalah: Pengawas PAI SD dan kepala sekolah sebagai supervisor untuk mengetahui tentang implementasi supervisi akademik. Guru PAI SD sebagai pemilik Kompetensi dan pelaksana pembelajaran di kelas untuk mengetahui perangkat pembelajaran, metode, dan media yang disiapkan sekaligus digunakan dalam proses pembelajaran guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016 . c. Dokumentasi Dokumentasi
ini
berupa
arsip-arsip
tentang
kepengawasan
pengawas dan kepala sekolah serta kompetensi guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016. 6. Metode Analisis Data Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan lainya untuk
16
Nana Sudjana, Prosedur Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001, 202.
17
18
meningkatkan pemahaman peneliti tentang fenomena yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain.17 Analisa data sebagaimana menurut Patton yang dikutip oleh Lexy J Moleong adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.18 Analisis dilakukan atas data yang ditemukan di lapangan, dan bukan sebagai upaya untuk menguji teori yang telah ditetapkan sebelumnya, mengingat bahwa penelitian kualitatif menolak pra-konsep sebelum terjun di lapangan.19 Adapun analisis data pada penelitian ini mengikuti model Miles and Huberman yang dikutip oleh Sugiyono: Periode pengumpulan Reduksi data Antisipas i
Selama Display data
Data
co llection Setelah ANALISIS
Selama
Setelah
Kesimpulan/verifikasi Selama
Data display
Data reduction
Setelah Conclusions:drawing/ verifying
Gambar 1.1. Diagram komponen dalam analisis data.20
17
Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif..., 71. Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif..., 103. 19 Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif..., 166. 20 Sugiyono, Prosedur Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002, 246. 18
18
19
Berdasarkan definisi dan diagram di atas, maka langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Menelaah data yang berhasil dikumpulkan dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi.
b.
Mengadakan reduksi data dengan cara mengambil data yang dapat diolah lebih lanjut.
c.
Menyusun data dalam satuan-satuan yang relevan.
d.
Melakukan kategorisasi sambil melakukan pengkodean (coding)
e.
Mengadakan pemeriksaan keabsahan data
f.
Menafsirkan data dan mengambil kesimpulan secara induktif dengan cara berfikir berdasarkan fakta-fakta khusus, kemudian diarahkan kepada penarikan kesimpulan yang bersifat umum.21
F. Sistematika Penulisan Tesis Untuk memudahkan dalam memahami isi tesis ini, maka terlebih dahulu penulis sajikan tentang sistematika penulisan tesis secara garis besarnya. Bab satu, pada bab ini berisi tentang: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Signifikansi Penelitian, Kajian Pustaka, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan Tesis. Bab dua, tentang supervisi akademik dan kompetensi pedagogik. Pada bab ini membahas empat sub bab, yaitu: sub bab pertama tentang Supervisi Akademik Pengawas, sub bab ke dua Supervisi Akademik Kepala Sekolah,
21
H. M. Arifin, Ilmu Perbandingan Pendidikan, Jakarta: Golden Terayon Press, 2003, 45.
19
20
sub bab ke tiga tentang Kompetensi pedagogik guru, dan sub bab ke empat tentang peran kompetensi pedagogik guru pai dalam mengajar. Bab tiga membahas tentang profil. Pada bab ini membahas tiga sub bab, yaitu: sub bab pertama membahas tentang Profil Kecamatan Bumijawa, Sub bab ke dua membahas tentang
profil pengawas dan sub bab ke tiga
membahas tentang profil kepala sekolah. Bab empat membahas tentang supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah. Pada bab ini membahas tiga sub bab, yaitu: sub bab pertama membahas tentang tahapan implementasi supervisi akademik. Sub bab ke dua membahas tentang keberhasilan supervisi akademik, dan sub bab ke tiga membahas tentang hambatan supervisi akademik. Bab lima penutup, meliputi: simpulan dan Saran.
20
21
BAB II SUPERVISI AKADEMIK DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK
A. Supervisi Akademik Pengawas Banyak pakar menyatakan betapa pentingnya supervisi sebagai bagian dari manajemen pendidikan dalam substansi ekstensinya maupun substansi intinya.22 Menurut konsep tradisional, supervisi dilaksanakan dalam bentuk inspeksi atau mencari kesalahan. Sedangkan dalam pandangan modern, supervisi merupakan usaha untuk memperbaiki situasi pendidikan atau pembelajaran, yakni sebagai bantuan bagi pendidik untuk meningkatkan kemampuan profesionalisme sehinnga peserta didik akan lebih berkualitas.23 Konsekuensi prilaku supervisi tradisonal atau Snooper Vision adalah para staf pengajar akan menjadi takut dan mereka bekerja secara terpaksa serta mengurangi/mematikan
kreativitas
guru/dosen
dalam
pengembangan
profesionalismenya.24 Supervisor
akademik,
tentu
memiliki
peran
berbeda
dengan
“pengawas”. Supervisor, lebih berperan sebagai “gurunya guru” yang siap
22
H. Burhanuddin, dkk (ed.), Manajemen Pendidikan: Analisis Substantif dan Aplikasinya dalam Institusi Pendidikan, Malang: UM Press, 2003, 11. 23 Syaiful Sagala. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: CV. Alfabeta, 2000, 228. 24 Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan: Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta, 2000, 16.
21
21
22
membantu kesulitan guru dalam mengajar. Supervisor akademik (pengajaran) bukanlah seorang pengawas yang hanya mencari-cari kesalahan guru. Peranan pengawas sekolah/madrasah adalah membantu guru-guru dan pemimpin-pemimpin pendidikan untuk memahami isu-isu dan membuat keputusan yang bijak yang mempengaruhi pendidikan siswa.25 Dalam melaksanakan supervisi akademik, pengawas sekolah/madrasah hendaknya memiliki peranan khusus sebagai: 1. Patner (mitra) guru dalam meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran dan bimbingan di sekolah/madrasah binaannya; 2. Inovator dan pelopor dalam mengembangkan inovasi pembelajaran dan bimbingan di sekolah/madrasah binaannya; 3. Konsultan pendidikan dan pembelajaran di sekolah/madrasah binaannya; 4. Konselor bagi guru dan seluruh tenaga kependidikan di sekolah/madrasah; dan 5. Motivator untuk meningkatkan kinerja guru dan semua tenaga kependidikan di sekolah/madrasah.26 Karena itu, sasaran supervisi akademik antara lain adalah untuk membantu guru dalam hal: 1. merencanakan kegiatan pembelajaran dan atau bimbingan; 2. melaksanakan kegiatan pembelajaran/ bimbingan; 3. menilai proses dan hasil pembelajaran/bimbingan; 4. memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan layanan pembelajaran/ bimbingan; 5. memberikan umpan balik secara tepat dan teratur dan terus menerus pada peserta didik; 6.
25
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan: Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia..., 20. 26 Surya Dharma, Peran dan Fungsi Pengawas Sekolah/ Madrasah. Dalam Jurnal Tenaga Kependidikan Volume 3, No. 1, April 2008. 4.
22
23
melayani peserta didik yang mengalami kesulitan belajar; 7. memberikan bimbingan belajar pada peserta didik; 8. menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan; 9. mengembangkan dan memanfaatkan alat bantu dan media pembelajaran dan atau bimbingan; 10. memanfaatkan sumber-sumber belajar; 11. mengembangkan interaksi pembelajaran/bimbingan (metode, strategi, teknik, model, pendekatan dan sebagainya) yang tepat dan berdaya guna; 12. melakukan penelitian praktis bagi perbaikan pembelajaran/ bimbingan; dan 13. mengembangkan inovasi pembelajaran/ bimbingan.27 Sedangkan Kompetensi Supervisor Akademik pengawas berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 12 Tahun 2007 tentang standar kompetensi kepribadian,
pengawas kompetensi
sekolah/madrasah supervisi
yang
manajerial,
meliputi kompetensi
kompetensi supervisi
akademik, kompetensi evaluasi pendidikan, dan kompetensi penelitian pengembangan.28 Secara lebih sepesiifik kompetensi akademik supervisor adalah sebagai berikut: 1. Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan tiap bidang pengembangan; 2. Memahami konsep,
prinsip,
teori/teknologi,
karakteristik,
dan
kecenderungan
perkembangan proses pembelajaran/ bimbingan tiap bidang pengembangan. Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran berlandaskan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi
27
Surya Dharma, Peran dan Fungsi Pengawas Sekolah/ Madrasah …, 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 12 Tahun 2007 tentang standar kompetensi pengawas sekolah/madrasah. 28
23
24
dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP; 3. Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/teknik pembelajaran/bimbingan yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa melalui bidang pengembangan; 4. Membimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP); 5. Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/bimbingan (di kelas, laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk mengembangkan potensi siswa; 6. Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran/bimbingan, dan Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaran/bimbingan. Untuk dapat melaksanakan peran-peran di atas, supervisor harus memiliki beberapa kompetensi dan kemampuan pokok, yaitu berkaitan dengan
(substantive
aspects
of
professional
development)
meliputi
pemahaman dan pemilikan guru terhadap tujuan pengajaran, persepsi guru terhadap peserta didik, pengetahuan guru tentang materi, dan penguasaan guru terhadap teknik mengajar. Kedua berkaitan dengan (professional development competency areas) yaitu agar para guru mengetahui bagaimana mengerjakan tugas (know how to do), dapat mengerjakan (can do), mau mengerjakan (will do) serta mau mengembangkan profesionalnya (will grow).29 Adapun teknik-teknik Supervisi Akademik dapat dilakukan secara individual maupun kelompok. Berbagai teknik supervisi individual meliputi 29
Ibrahim Bafadal, Supervisi Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 1992, 10-11.
24
25
kegiatan, antara lain: 1. kunjungan kelas; 2. observasi kelas; 3. Pertemuan individual; 4. kunjungan antar kelas; dan 5. self assessment.30 Berbagai kegiatan supervisi yang dilakukan secara kelompok, antara lain 1. orientasi bagi guru baru; 2. ujicoba di kelas atau penelitian tindakan kelas; 3. pelatihan sensitivitas; 4. pertemuan guru yang efektif; 5. melakukan teknik
Delphi
untuk
mengambil
keputusan
mengenai
perbaikan
pengajaran/sekolah; 6. mengunjungi guru lain yang profesional; 7. pengembangan instrument ujian secara bersama; dan 8. pusat kegiatan guru. Dalam kegiatan supervisi kelompok tersebut, tentu saja peran supervisor yang menonjol adalah sebagai koordinator dan group leader. Sementara itu dalam kegiatan supervisi individual, supervisor lebih berperan sebagai konsultan. Berbagai bentuk kegiatan atau taknik supervisi tersebut tentunya sangat tergantung pada inisiatif supervisor. B. Supervisi Akademik Kepala Sekolah Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 “ Tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah ” bahwa guru dapat diberikan tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah untuk memimpin dan mengelola sekolah/madrasah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.31 Kepala sekolah memegang peranan penting dalam perkembangan sekolah. Oleh karena itu, ia harus memiliki jiwa kepemimpinan untuk 30
Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, Metode dan Teknik Supervisi. Jakarta: Pustaka Jaya, 2008. 20. 31 Dissikpora RI, Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 Tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah, Jakarta: Disdikpora Press, 2010, 8.
25
26
mengatur para guru pegawai tata usaha dan pegawai sekolah lainnya. Tetapi belum semua kepala sekolah mengerti maksud kepemimpinan, kualitas serta fungsi-fungsi yang harus dijalankan oleh pemimpin pendidikan. Dalam hal ini, kepala sekolah tidak hanya mengatur para guru saja, melainkan juga ketatausahaan sekolah siswa, hubungan sekolah dengan masyarakat dan orang tua siswa. Tercapainya
tujuan sekolah sepenuhnya bergantung pada
bijaksana yang terapkan kepala sekolah terhadap seluruh personal sekolah. Kepala sekolah mempunyai beberapa peran dalam menjalankan tugasnya. Salah satu peran kepala sekolah yaitu sebagai seorang supervisor. Menurut Asmani supervisi merupakan kegiatan membina dan dengan membantu pertumbuhan agar setiap orang mengalami peningkatan pribadi dan profesinya.32 Menurut Daryanto, tujuan supervisi adalah untuk mengetahui apakah segala peraturan, perintah atau larangan dijadikan sesuai dengan petunjuk. Kepala sekolah sebagai supervisor memberikan layanan kepada guru untuk memperbaiki pengajaran dengan melakukan pembinaan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan guru maupun sekolah.33 Menurut Daryanto, adapun beberapa faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya supervisi atau cepat lambatnya hasil supervisi yaitu lingkungan masyarakat dimana sekolah berada, besar kecilnya sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah, tingkatan dan jenis sekolah, keadaan
32
Jamal Ma’mur Asamani, Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah, Jogyakarta: Diva Press, 2012, 188. 33 Daryanto, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta. 2008, 171.
26
27
guru-guru dan pegawai-pegawai yang tersedia, kecakapan dan keahlian kepala sekolah itu sendiri.34 Sebagai supervisor, kepala sekolah mempunyai beberapa peran penting yaitu: 1. Melaksanakan penelitian sederhana untuk perbaikan situasi dan kondisi proses belajar mengajar; 2 . Mengadakan observasi kelas untuk peningkatan efektivitas proses belajar mengajar; 3. Melaksanakan pertemuan individual secara profesional dengan guru untuk meningkatkan profesi guru; 4. Menyediakan waktu dan pelayanan bagi guru secara profesional dalam pemecahan masalah proses belajar mengajar; 5. Menyediakan dukungan dan suasana kondusif bagi guru dalam perbaikan dan peningkatan mutu proses belajar mengajar; 6. Melaksanakan pengembangan staf yang berencana dan terarah; 7. Melaksanakan kerjasama dengan guru untuk mengevaluasi hasil belajar secara komprehensif; 8. Menciptakan team work yang dinamis dan profesional; 9. Menilai hasil belajar peserta didik secara komprehensif.35 Seorang supervisor dalam bidang pendidikan (kepala sekolah) mempunyai tanggung jawab besar dan lebih berat daripada supervisor di bidang lain (misalnya direktur pengawas, kepala bagian, dan lain-lain). C. Kompetensi Pedagogik Guru Kompetensi guru merupakan kemampuan seseorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak. Kompetensi yang dimilki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru 34 35
Daryanto, Administrasi Pendidikan, ..., 171. Ngalim Purwanto, Adiministrasi Pendidikan, Jakarta: Mutiara, 1981, 34.
27
28
dalam mengajar. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam penguasaan pengetahuan dan profesional dalam menjalankan fungsinya sebagai guru. Artinya guru bukan saja harus pintar, tetapi juga harus pandai mentransfer ilmunya kepada peserta didik.36 Istilah pedagogik diterjemahkan dengan kata ilmu mendidik, dan yang dibahas adalah kemampuan dalam mengasuh dan membesarkan seorang anak. Kompetensi pedagogik digunakan untuk merujuk pada keseluruhan konteks pembelajaran, belajar, dan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan hal tersebut. Kompetensi pedagogik bertumpu pada kemungkinan pengembangan potensi dasar yang ada dalam tiap diri manusia sebagai makhluk individual, sosial dan moral. Secara lebih sederhana terkait dengan guru, kompetensi pedagogik berarti kemampuan guru dalam mengelola kelas sedemikian rupa agar tujuan pendidikan dapat tercapai, yang didalamnya terdapat banyak hal cakupannya. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 dijelaskan tentang kompetensi pedagogik, meliputi: Menguasai ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya, Mengimplementasikan prinsip-prinsip pendidikan dan proses pembelajaran, dan Menguasai landasan budaya dalam praksis pendidikan.37 Guru memiliki pengaruh luas dalam dunia pendidikan. Di sekolah ia adalah pelaksana administrasi pendidikan yaitu bertanggung jawab agar 36
Nanang Hanifah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2009, 103. 37 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian RI, 2010, “Lomba Fun Science 2010”, http://pendis.kemenag.go.id/index.php?a=detilberita&id=6001, di Unduh tanggal 06 Agustus2016, pukul: 17:23.
28
29
pendidikan dapat berlangsung dengan baik. Oleh karena itu, guru harus memiliki kompetensi dalam mengajar. Kompetensi pedagogik merupakan salah satu kompetensi
yang harus dimiliki oleh setiap guru dalam
jenjang pendidikan apapun. Istilah kompetensi memiliki banyak makna, ada beberapa definisi tentang pengertian kompetensi yaitu:38 1.
Dalam UU RI No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ditulis: Kompetensi
adalah
seperangkat
pengetahuan,
ketrampilan
dan
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.39 2.
Dalam bukunya Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd. yang berjudul Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan di jelaskan: Kompetensi
adalah
perpaduan
dari
penguasaan,
pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan tugas/pekerjaannya.40 3.
Menurut
W.
Robert
Houston
memberikan
pengertian
adalah
sebagai berikut : “Competence” ordinarily is difined as “adequacy
38
Depdiknas, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, Jakarta: CV. Mini Jaya Abadi, 2003, 9. 39 Depdiknas, UU RI No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Jakarta: CV. Mini Jaya Abadi, 2005, 7. 40 Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, 23.
29
30
for
a
task”
or
as “possession of require knowledge, skill and
abilities”.41 Dari uraian diatas nampak bahwa kompetensi mengacu pada kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan. Kompetensi guru menunjuk kepada performance dan perbuatan yang rasional untuk memenuhi spesifikasi tertentu dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan.
Dikatakan
rasional
karena
mempunyai
arah
dan
tujuan, sedangkan performance adalah perilaku nyata dalam arti tidak hanya diamati tetapi mencakup sesuatu yang tidak kasat mata. Pedagogik adalah teori mendidik yang mempersoalkan apa dan bagaimana mendidik itu sebaik-baiknya.42 Oleh sebab itu pedagogik dipandang sebagai suatu proses atau aktifitas yang bertujuan agar tingkah laku manusia mengalami perubahan.43 Adapun pengertian kompetensi pedagogik adalah kemampuan dalam pengelolaan peserta didik, meliputi:44 1.
Pemahaman wawasan guru akan landasan dan filsafat pendidikan.
2.
Guru memahami potensi dan keberagaman peserta didik, sehingga dapat didesain strategi pelayanan belajar sesuai keunikan masing-masing peserta didik.
41
Roestiyah N.K “Masalah-Masalah Ilmu Keguruan” Jakarta: Bina Aksara, 1982, 4. Edi Suardi, Pedagogik, Bandung: Angkasa OFFSET, 1979, 113. 43 Dewi Gusti, Kompetensi Pedagogik, http://dewigusti.blogspot.com. Diakses pada tanggal 7 Agustus 2016, Pukul: 16.36 WIB. 44 Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, …, 32. 42
30
31
3.
Guru mampu mengembangkan kurikulum/silabus baik dalam bentuk dokumen maupun implementasi dalam bentuk pengalaman belajar.
4.
Guru
mampu
menyusun
rencana
dan
strategi
pembelajaran
berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. 5.
Mampu
melaksanakan
pembelajaran yang
mendidik
dengan
suasana dialogis dan interaktif. 6.
Mampu memanfaatkan tegnologi pembelajaran
7.
Mampu melakukan evaluasi hasil belajar dengan memenuhi prosedur dan standar yang dipersyaratkan. Sebagaimana dalam firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 31 berikut:
ْض ُهنْ عَلَى ا ْلمَال ِئ َكةِ َفقَبلَ أَوْبِئُىوِي بِ َأسْمَبءِ َهؤُالءِ إِن َ َسمَبءَ كُّلَهَب ُثنَّ عَر ْ وَعَّلَنَ آ َدمَ األ )3ا:كُىْ ُتنْ صَبدِقِيهَ (البقرة Artinya: “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (bendabenda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!”. (Qs. al-Baqarah: 31)45 ayat di atas menerangkan pengevaluasian terhadap nabi Adam tentang asma-asma yang diajarkan Allah kepadanya dihadapan malaikat. 8.
Mampu mengembangkan bakat dan minat peserta didik melalui kegiatan intrakulikuler dan ekstrakulikuler untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.46
45 46
Sunarjo, Al-qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Lentera Islami, 2002, 21. Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan …, 32.
31
32
Sedangkan pengertian guru dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah orang yang pekerjaannya mengajar.47 Dan menurut Roestiyah N.K. bahwa guru adalah sebagai pembimbing, untuk membawa anak didik kearah kedewasaan, pendidik tidak maha kuasa, tidak dapat membentuk anak menurut sekehendaknya.48 Dalam
perspektif
bertanggung
jawab
Islam,
terhadap
mengupayakan perkembangan
pendidik
adalah
perkembangan
orang-orang
peserta
didik
yang dengan
seluruh potensi peserta didik, baik potensi
afektif, koqnitif maupun psikomotorik sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.49 Perlu diketahui bahwasannya pendidikan agama Islam sendiri adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hokum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Jadi, dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik
guru PAI adalah seperangkat
pengetahuan,
ketrampilan
dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai oleh guru PAI dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi
peserta
perkembangan jasmani sehingga
didik dan
sehingga
rohani
mampu menunaikan
dapat
mencapai
tugas-tugas
tingkat
meningkatkan kedewasaan
kemanusiaannya
sebagai
(kholifah fil ardh) sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam. 47
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989, 288. 48 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, 38. 49 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2004, 74.
32
33
Adapun kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh guru khususnya guru PAI, meliputi: 1. Pemahaman terhadap peserta didik, sedikitnya ada empat hal yang harus dipahami guru dari peserta didiknya, yaitu: a) tingkat kecerdasan; b) kreativitas; c) cacat fisik; d) perkembangan kognitif. 2. Perancangan
pembelajaran, dalam pembelajaran terdapat kegiatan
memilih, menetapkan dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. hal ini mencakup tiga kegiatan yaitu: a) identifikasi kebutuhan; b) identifikasi kompetensi; c) penyusunan program pembelajaran.50 3. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, dalam peraturan pemerintah tentang guru dijelaskan bahwa guru harus kompetensi untuk melaksanakan pembelajaran
memiliki
yang mendidik dan
dialogis. Hal ini berarti bahwa, pelaksanaan pembelajaran harus berangkat dari proses dialogis antar sesama subjek pembelajaran sehingga melahirkan pemikiran kritis dan komunikatif. 4. Pemanfaatan
teknologi
pembelajaran,
teknologi
pembelajaran
merupakan sarana pendukung untuk memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran dan pembentukan kompetensi, memudahkan penyajian data, informasi, materi pembelajaran dan variasi budaya. Oleh karena itu, memasuki abad 21, sumber belajar dengan
50
mudah
dapat
Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan …, 89.
33
diakses
34
melalui teknologi informasi, khususnya internet yang didukung oleh komputer. 5. Evaluasi hasil belajar, evaluasi atau penilaian memegang peranan penting dalam segala bentuk pengajaran yang efektif. Berhasil tidaknya suatu pendidikan dalam mencapai tujuannya dapat dilihat dari hasil evaluasinya. Evaluasi dapat dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik yang dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: a) penilaian kelas; b) tes kemampuan dasar; c) penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi; d) benchmarking (mengukur kinerja yang sedang berjalan); e) penilaian program. 51 6. Pengembangan peserta didik, Pengembangan
peserta
didik dapat
dilakukan oleh guru melalui berbagai cara antara lain:52a) kegiatan ekstra kurikuler; b) pengayaan dan remedial; c) bimbingan dan konseling; D. Peran Kompetensi Pedagogik Guru PAI dalam Mengajar Semua orang yakin bahwa guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Minat, bakat, kemampuan dan potensi-potensi
yang
dimiliki oleh peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru. 51 52
E. Mulyasa, Profesionalisme Guru, Yogyakarta: Lentera Ilmu, 2009, 110. E. Mulyasa, Profesionalisme Guru…, 111.
34
35
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Ada beberapa tujuan dikeluarkannya UU No. 14 tahun 2005 ini, yang dijelaskan dalam bagian penjelasannya, diantaranya: meningkatkan
martabat
guru,
meningkatkan
kompetensi
guru,
dan
meningkatkan mutu pembelajaran.53 Peran kompetensi pedagogik Guru PAI dalam mengajar adalah sebagai pengelola proses belajar mengajar PAI, bertindak selaku fasilitator yang berusaha menciptakan proses belajar mengajar yang efektif dan tidak membosankan.54 Apalagi (PAI)
mata
pelajaran
Pendidikan
Agama
Islam
kurang mendapat perhatian dalam pemikiran peserta didik,
mengembangkan bahan pelajaran
dengan
baik
dan
meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan
pendidikan
Islam
yang harus mereka capai yaitu
meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam penggunaan metode mengajar, strategi belajar mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola pembelajaran. Untuk itu, guru harus mampu mengelola pembelajaran yang memberikan rangsangan kepada peserta didik sehingga ia
53
Depdiknas, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS… , 5 2 . 54 Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan…, 31.
35
36
mau belajar karena memang peserta didiklah subjek utama dalam belajar. Guru
yang
mampu
melaksanakan
perannya
sesuai
dengan
tuntutan seperti yang disebutkan di atas yaitu sebagai seorang guru yang memiliki kompetensi pedagogik.55 Oleh sebab itu peran kompetensi pedagogik guru dalam proses pendidikan yang berkualitas tidaklah ringan. Apalagi dalam konteks pendidikan Islam, dimana semua aspek pendidikan Islam terkait dengan nilainilai (Value Bound), yang melihat guru bukan hanya pada penguasaan materi tetapi juga pada investasi nilai-nilai moral dan spiritual. Adapun ciri-ciri guru PAI yang memiliki kompetensi pedagogik diantaranya adalah: 1.
Memiliki wawasan keilmuan yang luas sehinga materi PAI dapat ditinjau dari berbagai disiplin keilmuan yang lain.
2.
Memahami psikologi anak didik sehingga belajar PAI di sekolah bagi anak didik bukan saja belajar tentang yang boleh dan tidak boleh, tetapi mereka belajar adanya pilihan nilai yang sesuai dengan perkembangan mereka.
3.
Guru
dalam
mentransfer
nilai
tidak
hanya
diberikan
dalam
bentuk ceramah, tetapi juga terkadang dalam bentuk membaca puisi, bernyanyi, mendongeng dan bentuk lainnya, sehingga suasana belajar tidak monoton dan terasa menyenangkan. 55
Zeni Haryanto, “Menyikapi Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Rangka Menciptakan Guru Profesional”, http://Zeniharyanto.Blogspot.Com. Diakses pada tanggal 17 Juni 2016, Pukul. 14.00 WIB.
36
37
4.
Guru tidak hanya menyampaikan istilah-istilah arab kepada anak didik atau memiliki kemampuan Bahasa Arab, tetapi juga diperlukan kemampuannya dalam Bahasa Inggris, sehingga kesan guru sebagai kaum yang dimarginalisasi dan hanya bisa menyampaikan ini halal dan ini haram berkurang.
5.
Guru PAI hendaknya mengikuti perkembangan metode pembelajaran mutakhir yaitu menggunakan
media teknologi informasi dalam
pembelajarannya sehingga pembelajaran yang efisien dapat dicapai.56 Guru harus menguasai metode mengajar, menguasai materi yang akan diajarkan dan ilmu-ilmu lain yang ada hubungannya dengan ilmu yang akan diajarkan kepada siswa. Juga mengetahui kondisi psikologis siswa dan psikologis pendidikan agar dapat menempatkan dirinya dalam kehidupan siswa dan memberikan bimbingan sesuai dengan perkembangan siswa.57 Guru sebelum mengelola interaksi proses pembelajaran di kelas, terlebih dahulu harus sudah menguasai bahan atau materi apa yang akan dibahas sekaligus bahan-bahan yang berkaitan untuk mendukung jalannya proses pembelajaran. Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran di kelas. Dengan menguasai materi pelajaran, maka guru akan lebih mudah dalam pengelolaan kelas. Selain itu guru menjadi lebih mudah dalam memilih strategi belajarnya agar tujuan yang hendak dicapai dalam materi pelajaran tersebut berhasil terwujud.
56
Hasbi Indra, “Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Implementasi Kurikulum standar Nasional”, http://aksay.multiply.com. Diakses pada tanggal 17 Juni 2016, Pukul. 14.30 WIB. 57 H.M.arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bina aksara, 2006, 104.
37
38
Penguasaan bahan ajar yang berkaitan dengan materi pokoknya dari ilmu-ilmu
lain
seringkali
sangat
dibutuhkan
dalam
memberikan
penjelesannya. Hal ini menjadi sebuah kebutuhan dimasa sekarang, dimana arus informasi begitu cepat untuk diketahui siswa. Oleh karena itu, perlunya guru PAI senantiasa mengembangkan wawasan keilmuan yang berhubungan langsung dengan materi pelajaran, dan hal-hal lainnya yang berkaitan dan dapat membantu pemahaman siswa. Kompetensi yang perlu dimiliki diantaranya yaitu guru memperhatikan “seni mengajar dan mendidik”, guru tidak cukup hanya memiliki pengetahuan yang diajarkan tetapi juga harus memiliki pengetahuan tentang psikologi anak, mengetahui tingkat kesiapan belajar mereka dan bakat intelektualnya.
38
39
BAB III PROFIL BUMIJAWA DAN PENGAWAS
A. Profil Kecamatan Bumijawa 1. Keadaan Geografis Kecamatan Bumijawa adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Tegal. Kecamatan Bumijawa terdiri dari 18 desa, yakni Bumijawa, Sumbaga, Muncanglarang, Batumirah, Sigedong, Cintamanik, Jejeg, Gunung Agung, Cawitali, Pagerkasih, Sokasari, Traju, Carul, Begawat, Guci, Sokatengah, Dukuhbenda dan Cempaka. Batas-batas wilayah Kecamatan Kecamatan Bumijawa adalah sebagai berikut: a. Sebelah Barat
: Kabupaten Brebes
b. Sebelah Selatan
: Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Brebes
c. Sebelah Utara
: Kecamatan Margasari dan Balapulang
d. Sebelah Timur
: Kecamatan Bojong
Kecamatan Bumijawa merupakan kecamatan yang berada di daerah pegunungan sehingga jarak desa dibatasi dengan bukit-bukit dan dataran tinggi 682 m dari permukaan laut. Hal ini menjadikan transportasi antar desa dilalui dengan angkutan pedesaan dengan jarak 3 sampai 4 kilometer.
39
40
Luas wilayah Kecamatan Bumijawa adalah 5.825,,239 Ha yang terdiri dari perincian tanah sawah 2.243,827 Ha, tanah pemukiman 3.4444,979 Ha, dan tanah lainnya seluas 163,239 Ha. Secara geografis, kondisi wilayah kecamatan Bumijawa adalah dataran tinggi yang tingginya di atas 800 meter dari permukaan air laut 39
yang terdiri dari sungai, dataran untuk pemukiman dan tanah pertanian (sawah/ladang) serta gunung.58 2. Keadaan Demografi a.
Jumlah Penduduk Jumlah penduduk di Kecamatan Bumijawa pada tahun 2015 berjumlah 67.794 jiwa dengan jumlah laki-laki sebanyak 33.619 jiwa dan perempuan sebanyak 34.175 jiwa. Adapun desa dengan jumlah penduduk terbanyak adalah desa Bumijawa dengan jumlah 8.074 jiwa, sedang desa dengan jumlah terkecil adalah penduduk desa Carul dengan jumlah penduduk 1.254 jiwa. Kesimpulan yang dapat diambil dari pernyataan diatas adalah bahwa Kecamatan Bumijawa memiliki jumlah penduduk cukup banyak.
b.
Komposisi Penduduk Menurut Agama dan Mata Pencaharian Komposisi penduduk menurut agama yang dianut masyarakat di Kecamatan Bumijawa hampir seluruhnya menganut agama yang juga dianut oleh sebagian besar penduduk Indonesia yaitu agama Islam.
58
Web. Kec. Bumujawa, Data geografis dan demografis, Bumijawa Kabupaten Tegal: diunduh tanggal 22 Juni 2016, Pukul 08.15 WIB.
40
41
Namun selain beragama islam ada juga penduduk di Kecamatan Bumijawa menganut agama Katolik sejumlah 70. Sedangkan mata pencaharian masyarakat Bumijawa yaitu petani karena kecamatan ini banyak menghasilkan sayur-sayuran dan buahbuahan, selain itu juga kaya akan hasil alam seperti teh, kayu, dan karet. Selain petani ada juga pegawai negeri yang kebanyakan guru di sekolah-sekolah, dan home industry (industry rumah tangga) yang meliputi industry tempe, tahu dan lain sebagainya. 3. Keadaan Pendidikan Kecamatan Bumijawa terdapat taman kanak-kanak (TK) sampai SMA. Fasilitas pendidikan yang paling banyak di Kecamatan Bumijawa adalah fasilitas SD Negeri sebanyak 50 sekolah, untuk jenjang TK sebanyak 20 sekolah, SMP sebanyak 5 sekolah, dan SMK/SMA/MA sebanyak 6 sekolah, Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa di kecamatan Bumijawa sudah banyak fasilitas pendidikan. B. Profil Pengawas PAI SD Kecamatan Bumijawa Pengawas guru PAI di tingkat SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal berjumlah 1 pengawas PAI SD, yaitu: Hj. Roikhatul Jannah, S.Pd.I., NIP. 196908061991032002. Golongan: IV/a, status tugas sebagai Pengawas PAI SD, dan pendidikan S1. Dari 50 SD yang tersebar di 18 desa di kecamatan Bumijawa, hanya satu pengawas yang melakukan pengawasan, bimbingan dan supervisi terhadap 50 kepala sekolah dan 34 guru PAI SD (data terlampir dalam lampiran). Dalam
41
42
setiap minggu pengawas berkeliling ke desa-desa dan kurang lebih memberikan supervisi dan pembinaan kepada 3 sampai 4 SD setiap harinya dengan jarak yang jauh-jauh. C. Profil Kepala Sekolah Dasar (SD) Kecamatan Bumijawa Kepala sekolah SD di Kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal tahun 2016 berjumlah 50 orang yang tersebar di 50 SD dari 18 desa yang ada di kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal, 100% kepala sekolah sudah berpendidikan S1 dan 85% sudah linier dengan profesi yang di jalani, yaitu dengan memiliki gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar atau S.Pd.SD. Sedangkan yang 15% ada yang Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I), Sarjana Agama (S.Ag), ada yang
Sarjana Pendidikan (S.Pd). Adapun nama dan
tempat tugas terlampir dalam lampiran. Dari 50 kepala sekolah, masing-masing ada yang orang dari kecamatan Bumijawa sendiri, tetapi sebgian ada yang dari kecamatan lain di luar kecamatan Bumijawa Dari uraian di atas maka sudah proposional dan sesuai antara gelar pendidikan yang dimiliki oleh kepala sekolah dengan profesi yang dijalani. Dengan demikian maka proses kepemimpinan yang dilaksanakan menjadi tepat dan dapat berjalan baik, karena antara pendidikan dan profesi yang digeluti singkron. Maka dari itu supervisi yang diberikan kepala sekolah terhadap para guru terutama guru PAI SD juga sudah tepat karena kepala sekolah itu sendiri memang telah membidangi ilmu yang menjadi profesi para guru.
42
43
BAB IV SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DAN KEPALA SEKOLAH
Secara teoritis supervisi akademik harus secara langsung mempengaruhi dan mengembangkan perilaku guru dalam mengelola proses pembelajaran. Inilah karakteristik esensial supervisi akademik. Sehubungan dengan ini, janganlah diasumsikan secara sempit, bahwa hanya ada satu cara terbaik yang bisa diaplikasikan dalam semua kegiatan pengembangan perilaku guru. Secara konseptual, supervisi akademik merupakan serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Supervisi akademik merupakan upaya membantu
guru-guru
mengembangkan
kemampuannya
mencapai
tujuan
pembelajaran. Dengan demikian, berarti esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya. Walaupun masih sering dijumpai adanya seorang kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik hanya datang ke sekolah dengan membawa instrumen pengukuran unjuk kerja. Kemudian masuk ke kelas melakukan pengukuran terhadap unjuk kerja guru yang sedang mengajar. Setelah itu, selesailah tugasnya, seakan-akan supervisi akademik sama dengan pengukuran guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Tujuan 43 43
akhir
supervisi
akademik
44
adalah agar guru semakin mampu membuat administrasi pembelajaran dengan baik, melakukan proses belajara mengajar dengan baik, mampu mengoptimalkan segala media dan fasilitas yang ada dalam lembaga pendidikan dan mampu memfasilitasi belajar bagi murid-muridnya secara rinci. Sedangkan tahapan implementasi supervisi akademik dan kompetensi pedagogik serta hambatan yang ada dalam proses implementasi supervise akademik akan diuraikan lebih lanjut berikut ini. D. Tahapan Implementasi Supervisi Akademik Sebagaimana hasil observasi tentang tahapan implementasi supervisi yang di lakukan pengawas dan kepala sekolah, dapat peneliti jelaskan bahwa secara umum tahapan implementasi supervisi akademik yang di lakukan oleh pengawas PAI SD dan kepala sekolah ada 3 tahap yang dilakukan dalam melakukan supervisi akademik terhadap guru PAI SD di kecamatan Bumijawa, yaitu: 1). Pra observasi; 2). Observasi; dan 3). Pasca observasi.59 1.
Tahapan Implementasi Supervisi Akademik Pengawas Secara
Teoritis
Dalam
melaksanakan
supervisi
akademik,
pengawas sekolah/madrasah hendaknya memiliki peranan khusus sebagai: a) Patner (mitra) guru dalam meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran dan bimbingan di sekolah/madrasah binaannya; b) Inovator dan pelopor dalam mengembangkan inovasi pembelajaran dan bimbingan di sekolah/madrasah binaannya; c) Konsultan pendidikan dan pembelajaran di sekolah/madrasah binaannya; d) Konselor bagi guru dan 59
Observasi, Tentang Tahapan Implementasi Supervisi Pengawas PAI SD dan Kepala Sekolah di SD Kecamatan Bumijawa, 27 Juli-16 Agustus 2016.
44
45
seluruh tenaga kependidikan di sekolah/madrasah; dan e) Motivator untuk meningkatkan kinerja guru dan semua tenaga kependidikan di sekolah/madrasah.60 Karena itu, sasaran supervisi akademik antara lain adalah untuk membantu guru dalam hal: a) merencanakan kegiatan pembelajaran dan atau bimbingan; b) melaksanakan kegiatan pembelajaran/ bimbingan; c) menilai proses dan hasil pembelajaran/bimbingan; d) memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan layanan pembelajaran/ bimbingan; e) memberikan umpan balik secara tepat dan teratur dan terus menerus pada peserta didik; f) melayani peserta didik yang mengalami kesulitan belajar; g) memberikan bimbingan belajar pada peserta didik; h) menciptakan
lingkungan
belajar
yang
menyenangkan;
i)
mengembangkan dan memanfaatkan alat bantu dan media pembelajaran dan atau bimbingan; j) memanfaatkan sumber-sumber belajar; k) mengembangkan interaksi pembelajaran/bimbingan (metode, strategi, teknik, model, pendekatan dan sebagainya) yang tepat dan berdaya guna; l) melakukan penelitian praktis bagi perbaikan pembelajaran/ bimbingan; dan m) mengembangkan inovasi pembelajaran/ bimbingan.61 Adapun teknik dan tahapan Supervisi Akademik dapat dilakukan secara individual maupun kelompok. Berbagai teknik supervisi individual meliputi kegiatan, antara lain: a) kunjungan kelas; b) observasi
60
Surya Dharma, Peran dan Fungsi Pengawas Sekolah/ Madrasah. Dalam Jurnal Tenaga Kependidikan Volume 3, No. 1, April 2008. 4. 61 Surya Dharma, Peran dan Fungsi Pengawas Sekolah/ Madrasah …, 4.
45
46
kelas; c) Pertemuan individual; d) kunjungan antar kelas; dan e) self assessment.62 Berbagai kegiatan supervisi yang dilakukan secara kelompok, antara lain a) orientasi bagi guru baru; b) ujicoba di kelas atau penelitian tindakan kelas; c) pelatihan sensitivitas; d) pertemuan guru yang efektif; e) melakukan teknik Delphi untuk mengambil keputusan mengenai perbaikan
pengajaran/sekolah;
f)
mengunjungi
guru
lain
yang
profesional; g) pengembangan instrument ujian secara bersama; dan h) pusat kegiatan guru. Dari hasil observasi yang penulis lakukan terhadap tahapan implementasi supervisi akademik yang dilakukan pengawas PAI SD di Kecamatan Bumijawa ada tiga tahapan yang dilalui, hal ini dibenarkan oleh pengawas PAI SD Kecamatan Bumijawa Hj. Roikhatul Jannah ketika peneliti melakukan wawancara dengan memberikan penjelasan sebagai berikut:63 “Dalam melakukan supervisi akademik terhadap guru PAI SD bimbingan kami, ada tiga tahapan yang kami lakukan dalam mensupervisi, yaitu: a. Pra-observasi (Pertemuan awal) yaitu kami menciptakan suasana akrab dengan guru, membahas persiapan yang dibuat oleh guru dan membuat 62
Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, Metode dan Teknik Supervisi. Jakarta: Pustaka Jaya, 2008. 20. 63 Roikhatul Jannah, Wawancara Tentang Tahapan Implementasi Supervisi Pengawas PAI SD Kecamatan Bumijawa, Ruang Pengawas UPTD Kecamatan Bumijawa, 18 Agustus 2016, Pukul. 08.10 WIB.
46
47
kesepakatan mengenai aspek yang menjadi fokus pengamatan, menyepakati instrumen observasi yang akan digunakan. b. Observasi
(Pengamatan
pembelajaran)
yaitu
kami
melakukan
pengamatan pada aspek yang telah disepakati, menggunakan instrumen observasi, disamping instrumen perlu dibuat catatan (fieldnotes), catatan observasi meliputi perilaku guru dan siswa, tidak mengganggu proses pembelajaran. c. Pasca observasi (Pertemuan balikan), pada tahap ini kami menanyakan bagaimana pendapat guru mengenai proses pembelajaran yang baru berlangsung, memberi kesempatan pada guru mencermati dan menganalisisnya, kemudian kami diskusikan secara terbuka hasil observasi, terutama pada aspek yang telah disepakati (kontrak), kemudian kami memberikan penguatan terhadap penampilan guru”.64 Lebih lanjut ibu pengawas menjelaskan bahwa dalam memberikan evaluasi dan penguatan kami menghindari kesan menyalahkan, kami bimbing guru menemukan sendiri kekurangannya, dan memberikan dorongan moral bahwa guru mampu memperbaiki kekurangannya.65 Sesuai
hasil
wawancara,
pelaksanaan
Supervisi
akademik
(pembelajaran) oleh pengawas dilakukan pada guru ada dua bentuk, yaitu: a). Melalui kunjungan kelas secara dadakan, hal ini pengawas lakukan apabila mendapat laporan dari kepala sekolah mengenai kinerja 64
Roikhatul Jannah, Wawancara Tentang Tahapan Implementasi Supervisi Pengawas PAI SD Kecamatan Bumijawa, Ruang Pengawas UPTD Kecamatan Bumijawa,.., 08.35 WIB. 65 Roikhatul Jannah, Wawancara Tentang Tahapan Implementasi Supervisi Pengawas PAI SD Kecamatan Bumijawa, Ruang Pengawas UPTD Kecamatan Bumijawa,.., 08.40 WIB.
47
48
guru yang kurang baik, atau berbeda dari teman-temannya dan kepala sekolah sudah tidak mampu mensupervisi; b). Supervisi dilakukan oleh pengawas dalam setiap awal semester dan setelah mid semester. Pada setiap semester pengawas melakukan minimal dua kali supervisi akademik terhadap guru pada setiap sekolah.66 Ibu Roikhatul Jannah memberikan penjelasan bahwa Pengawas dalam melakukan supervisi akademik terhadap kompetensi pedagogik guru memiliki tujuan untuk perbaikan dan perkembangan proses belajarmengajar secara total; berarti, lanjut Ibu pengawas, bahwa tujuan supervisi akademik tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru dalam arti luas termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran proses belajar-mengajar, peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan guru.67 Pemberian bimbingan dan pembinaan oleh pengawas juga dalam hal pemilihan dan penggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi pengajaran, dan sebagainya.68 Maka jelas bahwa tujuan supervisi akademik adalah untuk meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas dan pada gilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Supervisi akademik merupakan salah satu tugas pengawas sekolah, karena guru membutuhkan bantuan 66
Roikhatul Jannah, Wawancara Tentang Tahapan Implementasi Supervisi Pengawas PAI SD Kecamatan Bumijawa, Ruang Pengawas UPTD Kecamatan Bumijawa,.., 09.00 WIB. 67 Roikhatul Jannah, Wawancara Tentang Tujuan Supervisi Akademik Pengawas PAI SD Kecamatan Bumijawa, Ruang Pengawas UPTD Kecamatan Bumijawa,.., 10.00 WIB. 68 Roikhatul Jannah, Wawancara Tentang Tujuan Supervisi Akademik Pengawas PAI SD Kecamatan Bumijawa, Ruang Pengawas UPTD Kecamatan Bumijawa,.., 10.15 WIB.
48
49
secara langsung dan juga umpan balik untuk peningkatan proses belajarmengajar di kelas. Dengan demikian, menurut penjelasan dari Ibu pengawas di akhir wawancara, bahwa supervisi akademik harus mampu memberikan umpan balik yang tepat setelah menganalisis kegiatan belajar-mengajar yang dilaksanakan oleh guru, dan juga menganalisis interaksi kemanusiaan yang terjadi di dalam kelas.69 Berikut pedoman observasi dan supervisi akademik yang digunakan oleh Ibu Roikhatul Jannah dalam melakukan supervisi akademik terhadap guru PAI SD di wilayah kepengawasannya SD se kecamatan Bumijawa:70 PANDUAN WAWANCARA PRA OBSERVASI Lamanya wawancara: … menit No.
Pertanyaan
Catatan Pengamat / Supervisor
1
KD/Indikator apa yang akan Saudara sajikan?
2
Metode apa yang akan Saudara gunakan dalam pembelajaran
69
Roikhatul Jannah, Wawancara Tentang Tujuan Supervisi Akademik Pengawas PAI SD Kecamatan Bumijawa, Ruang Pengawas UPTD Kecamatan Bumijawa,.., 11.00 WIB. 70 Roikhatul Jannah, Dokumentasi Tentang pedoman Supervisi Akademik Pengawas PAI SD Kecamatan Bumijawa, di copy 28 Agustus 2016,.., 09.00 WIB
49
50
KD ini? Apa alasan Anda memilih metode tersebut? 3
Alat dan bahan (Sumber Belajar) apakah yang saudara siapkan? Jelaskan alasannya!
4
Ceritakan tahapan pembelajaran yang akan Saudara sajikan!
5
Persiapan tertulis apa saja yang Saudara buat?
6
Materi apa yang dianggap sulit oleh siswa berdasarkan perkiraan saudara? Jika ada, materi apa? Jelaskan alasan saudara!
7
Kompetensi apa yang bisa dimiliki siswa setelah mengikuti pembelajaran sesuai dengan harapan saudara?
50
51
8
Apa yang perlu mendapat perhatian khusus pada pembelajaran kali ini?
INSTRUMEN SUPERVISI AKADEMIK 1. Nama sekolah
: …………………………………
2. Nama guru
: …………………………………
3. Mata pelajaran
: …………………………………
4. Kelas / semester
: …………………………………
5. Hari/ tanggal/ jam ke
: …………………………………
6. KD/ Indikator
: ………………………………… : …………………………………
7. Jumlah siswa
: …. orang, hadir: …orang, tidak hadir: …. orang
Catatan : 1.
………………………………………………………………………
2.
………………………………………………………………………
3.
………………………………………………………………………
4.
………………………………………………………………………
Guru Mata Pelajaran
Pengawas
……………………
……………
51
52
PANDUAN WAWANCARA PASCA OBSERVASI No.
Pertanyaan
Catatan Pengamat / Supervisor
1
Bagaimana kesan Saudara setelah menyajikan pelajaran ini? Apakah sudah sesuai dengan yang Saudara rencanakan?
2
Coba Saudara ceritakan hal-hal yang Saudara rasa telah memuaskan dan halhal yang kurang memuaskan dalam pembelajaran tadi!
3
Bagaimana perkiraan Saudara mengenai ketercapaian kompetensi siswa?
4
Apa yang menjadi kesulitan siswa?
52
53
5
Apa yang menjadi kesulitan Saudara?
6
Bagaimanakah alternatif untuk mengatasi kesulitan itu?
7
Marilah bersama-sama kita identifikasi hal-hal yang telah mantap dan hal-hal yang perlu peningkatan berdasarkan kegiatan yang baru saja Saudara lakukan dan pengamatan saya !
8
Apa yang saudara sarankan untuk dilaksanakan pada pertemuan berikutnya ?
Sebagaimana dijelaskan di atas, bahwa ada 3 tahap yang dilakukan supervisor dalam melakukan supervisi akademik yaitu pra observasi, observasi dan pasca observasi: a. Pra-observasi (Pertemuan awal) 1) Menciptakan suasana akrab dengan guru.
53
54
2) Membahas persiapan yang dibuat oleh guru dan membuat kesepakatan mengenai aspek yang menjadi fokus pengamatan. 3) Menyepakati instrumen observasi yang akan digunakan. Pada tahap ini, supervisor dapat menggunakan menggunakan panduan pra observasi. b. Observasi (Pengamatan pembelajaran) 1) Pengamatan difokuskan pada aspek yang telah disepakati 2) Menggunakan instrumen observasi 3) Di samping instrumen perlu dibuat catatan (fieldnotes) 4) Catatan observasi meliputi perilaku guru dan siswa 5) Tidak mengganggu proses pembelajaran Ada dua bagian yang diobservasi pada tahap ini yaitu Persiapan pembelajaran dan Kegiatan Pembelajaran. Pada tahap Observasi pembelajaran ini, supervisor dapat menggunakan panduan observasi pembelajaran. c. Pasca-observasi (Pertemuan balikan) 1) Dilaksanakan segera setelah observasi 2) Tanyakan bagaimana pendapat guru mengenai proses pembelajaran yang baru berlangsung 3) Tunjukkan data hasil observasi (instrumen dan catatan) –beri kesempatan guru mencermati dan menganalisisnya
54
55
4) Diskusikan secara terbuka hasil observasi, terutama pada aspek yang telah disepakati (kontrak) 5) Berikan penguatan terhadap penampilan guru. Hindari kesan menyalahkan. 6) Usahakan guru menemukan sendiri kekurangannya 7) Berikan dorongan moral bahwa guru mampu memperbaiki kekurangannya 8) Tentukan bersama rencana pembelajaran dan supervisi berikutnya Pada tahap terakhir, supervisor dapat menggunakan panduan pasca observasi. d. Pengolahan Hasil Supervisi Pengolahan data dilakukan setelah proses wawancara pasca observasi. Penilaian hasil secara kualitatif yaitu amat baik, baik, cukup dan kurang dengan memperhatikan tanda (v) pada kolom ”Ya”. Jadi secara riil dilapangan penulis temukan tahapan pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan pengawas terhadap guru PAI SD adalah melalui tiga tahapan, yaitu: a). Pra-observasi (Pertemuan awal) yaitu kami menciptakan suasana akrab dengan guru, membahas persiapan yang dibuat oleh guru dan membuat kesepakatan mengenai aspek yang menjadi fokus pengamatan, menyepakati instrumen observasi yang akan digunakan; b). Observasi (Pengamatan pembelajaran) yaitu kami melakukan pengamatan pada aspek yang telah disepakati, menggunakan
55
56
instrumen observasi, disamping
instrumen perlu dibuat catatan
(fieldnotes), catatan observasi meliputi perilaku guru dan siswa, tidak mengganggu proses pembelajaran; c). Pasca observasi (Pertemuan balikan), pada tahap ini kami menanyakan bagaimana pendapat guru mengenai proses pembelajaran yang baru berlangsung, memberi kesempatan pada guru mencermati dan menganalisisnya, kemudian kami diskusikan secara terbuka hasil observasi, terutama pada aspek yang telah disepakati (kontrak), kemudian kami memberikan penguatan terhadap penampilan guru”.71 Lebih lanjutt ibu pengawas menjelaskan bahwa dalam memberikan evaluasi dan penguatan kami menghindari kesan menyalahkan, kami bimbing guru menemukan sendiri kekurangannya, dan memberikan dorongan moral bahwa guru mampu memperbaiki kekurangannya.72 Sesuai
hasil
wawancara,
pelaksanaan
Supervisi
akademik
(pembelajaran) oleh pengawas dilakukan pada guru ada dua bentuk, yaitu: a). Melalui kunjungan kelas secara dadakan, hal ini pengawas lakukan apabila mendapat laporan dari kepala sekolah mengenai kinerja guru yang kurang baik, atau berbeda dari teman-temannya dan kepala sekolah sudah tidak mampu mensupervisi; b). Supervisi dilakukan oleh pengawas dalam setiap awal semester dan setelah mid semester. Pada
71
Roikhatul Jannah, Wawancara Tentang Tahapan Implementasi Supervisi Pengawas PAI SD Kecamatan Bumijawa, Ruang Pengawas UPTD Kecamatan Bumijawa,.., 08.35 WIB. 72 Roikhatul Jannah, Wawancara Tentang Tahapan Implementasi Supervisi Pengawas PAI SD Kecamatan Bumijawa, Ruang Pengawas UPTD Kecamatan Bumijawa,.., 08.40 WIB.
56
57
setiap semester pengawas melakukan minimal dua kali supervisi akademik terhadap guru pada setiap sekolah.73 Pengawas
dalam
melakukan
supervisi
akademik
terhadap
kompetensi pedagogik guru memiliki tujuan untuk perbaikan dan perkembangan proses belajar-mengajar secara total. Hal ini menunjukkan Bahwa tujuan supervisi akademik tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru dalam arti luas termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran proses belajar-mengajar, peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan guru.74 Pemberian bimbingan dan pembinaan oleh pengawas juga dalam hal pemilihan dan penggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi pengajaran, dan sebagainya.75 Sedangkan untuk penilaian terhadap hasil supervisi akademik terhadap guru PAI SD, pengawas dengan mengolah data setelah proses wawancara pasca observasi. Penilaian hasil diberikan secara kualitatif yaitu amat baik, baik, cukup dan kurang dengan memperhatikan tanda (v) pada kolom ”Ya”.
73
Roikhatul Jannah, Wawancara Tentang Tahapan Implementasi Supervisi Pengawas PAI SD Kecamatan Bumijawa, Ruang Pengawas UPTD Kecamatan Bumijawa,.., 09.00 WIB. 74 Roikhatul Jannah, Wawancara Tentang Tujuan Supervisi Akademik Pengawas PAI SD Kecamatan Bumijawa, Ruang Pengawas UPTD Kecamatan Bumijawa,.., 10.00 WIB. 75 Roikhatul Jannah, Wawancara Tentang Tujuan Supervisi Akademik Pengawas PAI SD Kecamatan Bumijawa, Ruang Pengawas UPTD Kecamatan Bumijawa,.., 10.15 WIB.
57
58
2.
Tahap Implementasi Supervisi Akademik Kepala Sekolah Secara teoritis kepala sekolah mempunyai beberapa peran penting yaitu: a). Melaksanakan penelitian sederhana untuk perbaikan situasi dan kondisi proses belajar mengajar; b) . Mengadakan observasi kelas untuk peningkatan efektivitas proses belajar mengajar; c). Melaksanakan pertemuan
individual
secara
profesional
dengan
guru
untuk
meningkatkan profesi guru; 4). Menyediakan waktu dan pelayanan bagi guru secara profesional dalam pemecahan masalah proses belajar mengajar; d). Menyediakan dukungan dan suasana kondusif bagi guru dalam perbaikan dan peningkatan mutu proses belajar mengajar; e). Melaksanakan pengembangan staf yang berencana dan terarah; f). Melaksanakan kerjasama dengan guru untuk mengevaluasi hasil belajar secara komprehensif; g). Menciptakan team work yang dinamis dan profesional; h). Menilai hasil belajar peserta didik secara komprehensif.76 Seorang supervisor dalam bidang pendidikan (kepala sekolah) mempunyai tanggung jawab besar dan lebih berat daripada supervisor di bidang lain (misalnya direktur pengawas, kepala bagian, dan lain-lain). Secara teoritis dalam melaksanakan supervisi akademik seorang kepala sekolah juga seharusnya melakukan 3 tahap dalam melakukan supervisi yaitu pra observasi, observasi dan pasca observasi. Kepala
sekolah
sebagai
supervisor
dibebani
peran
dan
tanggungjawab memantau, membina, dan memperbaiki proses belajar
76
Ngalim Purwanto, Adiministrasi Pendidikan, Jakarta: Mutiara, 1981, 34.
58
59
mengajar (PBM) di kelas/di sekolah. Salah satu tugas pokok kepala sekolah, selain sebagai administrator adalah juga sebagai supervisor. Tugas ini termasuk dalam kapasitas kepala sekolah sebagai instructional leader. Secara umum dalam kenyataannya, setelah peneliti observasi di lapangan pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah, masih terfokus pada pengawasan
administrasi.77
Secara
umum
kepala
sekolah
akan
melakukan supervisi akademik (pembelajaran) pada guru melalui kunjungan kelas, apabila ada kinerja guru yang kurang baik, atau berbeda dari teman-temannya. Bahkan seringkali dijumpai, seorang kepala sekolah melakukan supervisi terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru dengan cara mengintip dari balik pintu atau jendela, agar tidak diketahui. Dari hasil wawancara, perilaku kepala sekolah tersebut dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya (Jawa) yaitu pekewuh yang dipersepsikan secara salah.78 Dalam pemahaman yang salah tersebut, apabila kepala sekolah melakukan supervisi kunjungan kelas dan mengamati PBM yang dilakukan guru, maka ia dianggap tidak percaya pada kemampuan guru. Hal ini akan menimbulkan konflik dalam hubungan guru dengan kepala sekolah.
77
Observasi, Tentang Implementasi Supervisi Akademik Kepala Sekolah di SD Kecamatan Bumijawa, 27 Juli-16 Agustus 2016. 78 Wawancara, Tentang Implementasi Supervisi Akademik Kepala Sekolah di SD Kecamatan Bumijawa, 8 Agustus 2016, pukul. 08.00 WIB.
59
60
Menurut Sumarno kepala sekolah SD N Cintamanik 03 dan Sukarno kepala sekolah SD N Cintamanik 02, bahwa tahapan implementasi supervisi akademik yang dilakukan sebagai kepala sekolah adalah dengan tahapan: menyusun program supervisi akademik, melaksanakan pembinaan guru, melaksanakan program supervisi yang sudah
disiapkan,
melaksanakan
pemantauan
terhadap
proses
pembelajaran guru, pelaksanaan evaluasi dari hasil pemantauan, dan melaksanakan pelaporan yang disampaiakan kepada guru sebagai bahan evaluasi.79 Menurut penjelasan Dulbari selaku kepala sekolah SD N Sukasari 03 dan Kusti Mutfiah kepala sekolah SD N Sumbaga 02, bahwa tahapantahapan supervisi akademik yang dilakukan untuk mensupervisi guru PAI pada instansinya adalah dengan tahapan sebagai berikut: a. Pra supervisi, meliputi tindakan: wawancara dan supervisi administrasi pembelajaran guru (RPP, alat penilaian, alat peraga, metode, dan lainlain. b. Supervisi kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas. c. Evaluasi dan tanya jawab tentang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan guru. d. Melakukan tindakan lanjut tentang hasil supervisi.80
79
Sumarno dan Karno, Wawancara Tentang Tahapan Implementasi Supervisi Akademik Kepala Sekolah di SD Kecamatan Bumijawa, 19 Agustus 2016, pukul. 09.00 WIB. 80 Dulbari dan Kusti Mutfiah, Wawancara Tentang Tahapan Implementasi Supervisi Akademik Kepala Sekolah di SD Kecamatan Bumijawa, 22 Agustus 2016, pukul. 10.00 WIB.
60
61
Sedangkan menurut kepala sekolah yang lain memiliki kesamaan bahwa tahapan dalam implementasi supervisi akademik yang dilakukan adalah meliputi: Pengamatan, dimana seorang kepala sekolah mengamati proses pembelajaran yang dilakukan guru baik masuk kedalam kelas maupun dari luar kelas dengan memperhatikan Rancangan Persiapan Pembelajaran yang telah dibuat oleh guru. Evaluasi, setelah melakukan pengamatan kepala sekolah mengevaluasi guru dengan sistem tatap muka individu untuk memberikan bimbingan dan masukan terhadap hal-hal yang menjadi catatan kepala sekolah selama melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran guru. Tindak lanjut, setelah kepala sekolah memberikan evaluasi dan catatan kepada guru, pada tahap ini guru memberikan contoh praktik pembelajaran untuk bisa di tiru dan dimodifikasi positif oleh guru, selain itu kepala sekolah memberikan motivasi dan bimbingan secara kontinu kepada guru, terutama guru yang hasil evaluasinya memiliki catatan kurang lebih banyak.81 Secara keseluruhan kepala sekolah SD di kecamatan Bumijawa dalam melakukan supervisi akademik terhadap guru mata pelajaran Pendidikan agama Islam (PAI) selama satu semester melakukan supervisi akademik rata-rata tiga kali, yaitu: diawal semester, sebelum mid
81
Susanto dkk, Wawancara Tentang Tahapan Implementasi Supervisi Akademik Kepala Sekolah di SD Kecamatan Bumijawa, 16,18,19 dan 22 Agustus 2016, Antara Pukul. 10.00-13.00 WIB.
61
62
semester, dan waktu paruh tengah antara setelah mid semester dan sebelum tes semester.82 Jadi secara riil dilapangan penulis menemukan proses tahapan implementasi supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah adalah: Secara umum kepala sekolah akan melakukan supervisi akademik (pembelajaran) pada guru melalui kunjungan kelas, apabila ada kinerja guru yang kurang baik, atau berbeda dari teman-temannya. Bahkan seringkali dijumpai, seorang kepala sekolah melakukan supervisi terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru dengan cara mengintip dari balik pintu atau jendela, agar tidak diketahui. Perilaku kepala sekolah tersebut dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya (Jawa) yaitu pekewuh yang dipersepsikan secara salah.83 Dalam pemahaman yang salah tersebut, apabila kepala sekolah melakukan supervisi kunjungan kelas dan mengamati PBM yang dilakukan guru, maka ia dianggap tidak percaya pada kemampuan guru. Hal ini akan menimbulkan konflik dalam hubungan guru dengan kepala sekolah. Sedangkan tahapan implementasi supervisi akademik yang dilakukan sebagai kepala sekolah adalah dengan tahapan: menyusun program
supervisi
akademik,
melaksanakan
pembinaan
guru,
melaksanakan program supervisi yang sudah disiapkan, melaksanakan pemantauan terhadap proses pembelajaran guru, pelaksanaan evaluasi
82
Wawancara dan Dokumentasi, Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah SD di Kecamatan Bumujawa terhadap guru PAI, 22 Agustus 2016. 83 Wawancara, Tentang Implementasi Supervisi Akademik Kepala Sekolah di SD Kecamatan Bumijawa, 8 Agustus 2016, pukul. 08.00 WIB.
62
63
dari hasil pemantauan, dan melaksanakan pelaporan yang disampaiakan kepada guru sebagai bahan evaluasi.84 Sedangkan sebagian kepala sekolah yang lain melakukan tahapantahapan supervisi akademik dengan tahapan sebagai berikut: e. Pra supervisi, meliputi tindakan: wawancara dan supervisi administrasi pembelajaran guru (RPP, alat penilaian, alat peraga, metode, dan lainlain. f. Supervisi kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas. g. Evaluasi dan tanya jawab tentang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan guru. h. Melakukan tindakan lanjut tentang hasil supervisi.85 Sedangkan yang lain juga ada yang melakukan tahapan dalam implementasi supervisi akademik dengan tahapan pengamatan, dimana seorang kepala sekolah mengamati proses pembelajaran yang dilakukan guru baik masuk kedalam kelas maupun dari luar kelas dengan memperhatikan Rancangan Persiapan Pembelajaran yang telah dibuat oleh guru. Evaluasi, setelah melakukan pengamatan kepala sekolah mengevaluasi guru dengan sistem tatap
muka individu untuk
memberikan bimbingan dan masukan terhadap hal-hal yang menjadi catatan kepala sekolah selama melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran guru. Tindak lanjut, setelah kepala
84
Sumarno dan Karno, Wawancara Tentang Tahapan Implementasi Supervisi Akademik Kepala Sekolah di SD Kecamatan Bumijawa, 19 Agustus 2016, pukul. 09.00 WIB. 85 Dulbari dan Kusti Mutfiah, Wawancara Tentang Tahapan Implementasi Supervisi Akademik Kepala Sekolah di SD Kecamatan Bumijawa, 22 Agustus 2016, pukul. 10.00 WIB.
63
64
sekolah memberikan evaluasi dan catatan kepada guru, pada tahap ini guru memberikan contoh praktik pembelajaran untuk bisa di tiru dan dimodifikasi positif oleh guru, selain itu kepala sekolah memberikan motivasi dan bimbingan secara kontinu kepada guru, terutama guru yang hasil evaluasinya memiliki catatan kurang lebih banyak.86 Secara keseluruhan kepala sekolah SD di kecamatan Bumijawa dalam melakukan supervisi akademik terhadap guru mata pelajaran Pendidikan agama Islam (PAI) selama satu semester melakukan supervisi akademik rata-rata tiga kali, yaitu: diawal semester, sebelum mid semester, dan waktu paruh tengah antara setelah mid semester dan sebelum tes semester.87 E. Keberhasilan Supervisi Akademik dalam Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru PAI SD Istilah pedagogik diterjemahkan dengan kata ilmu mendidik, dan yang dibahas adalah kemampuan dalam mengasuh dan membesarkan seorang anak. Kompetensi pedagogik digunakan untuk merujuk pada keseluruhan konteks pembelajaran, belajar, dan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan hal tersebut. Kompetensi pedagogik bertumpu pada kemungkinan pengembangan potensi dasar yang ada dalam tiap diri manusia sebagai makhluk individual, sosial dan moral.
86
Susanto dkk, Wawancara Tentang Tahapan Implementasi Supervisi Akademik Kepala Sekolah di SD Kecamatan Bumijawa, 16,18,19 dan 22 Agustus 2016, Antara Pukul. 10.00-13.00 WIB. 87 Wawancara dan Dokumentasi, Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah SD di Kecamatan Bumujawa terhadap guru PAI, 22 Agustus 2016.
64
65
Secara lebih sederhana terkait dengan guru, kompetensi pedagogik berarti kemampuan guru dalam mengelola kelas sedemikian rupa agar tujuan pendidikan dapat tercapai, yang didalamnya terdapat banyak hal cakupannya. Kompetensi pedagogik, meliputi : 1. Menguasai ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya 2. Mengimplementasikan
prinsip-prinsip
pendidikan
dan
proses
pembelajaran 3. Menguasai landasan budaya dalam praksis pendidikan. Secara umum seluruh guru PAI SD di kecamatan Bumijawa mengetahui dan memahami tentang kompetensi pedagogik. Sebagaimana yang diungkapkan Asrori dan Sugiati selaku guru PAI, bahwa kompetensi pedagogik adalah kemapuan seorang guru dalam mengajar secara profesional dan kreatif di dalam kelas untuk menghantarkan peserta didiknya mencapai tujuan pembelajaran yang diprogramkan secara maksimal, selain itu juga seorang guru memiliki kemampuan dengan baik untuk mampu menyelesaikan administrasi pembelajaran sesuai dengan peraturan yang ada.88 Dalam meningkatkan kompetensi pedagogik para guru PAI
SD di
Kecamatan Bumijawa sesuai intruksi dan arahan kepala sekolah maupun pengawas saat melakukan supervisi untuk selalu aktif dalam kegiatan KKG , UKG dan MGMP serta sering mengikuti pelatihan dan workshop-workshop yang diadakan Dinas Dikpora dan Kemenag, bahkan ada yang mengikuti
88
Asrori dan sugiati, Wawancara Tentang Kompetensi Pedagogik Guru PAI SD Kecamatan Bumijawa, 18Agustus 2016, Pukul. 13.00 WIB.
65
66
program diklat dan kuliah jenjang yang lebih tinggi yang di adakan pemerintah guna peningkatan kompetensi pedagogik guru.89 Menurut para guru, kepala sekolah dan pengawas selalu memberikan motivasi dan supervisi akademik secara rutin, adapun pelaksanaan supervisi akademik pengawas dilaksanakan dua kali dalam satu semester, sedangkan kepala sekolah tiga kali dalam setiap semester. Dimana supervisi yang diberikan pada awal semester, sebelum mid semester dan menjelang ulangan semester. 90 Sesuai pemaparan para guru dengan adanya supervisi akademik yang diberikan pengawas dan kepala sekolah sangat membantu sekali dalam peningkatan kompetensi pedagogik guru PAI SD di kecamatan Bumijawa, selain dalam pembuatan administrasi mengajar seperti RPP yang semakin baik guru juga merasakan bahwa sistem pembelajaran dan pemilihan metode serta tehnik mengajar yang diterapkan dan dilakukan semakin baik, dengan indikator disertainya peningkatan prestasi para siswa dan semakin mapannya para guru PAI SD dalam mengajar dengan dilengkapinya penggunaan teknologi dan media pendidikan dalam proses pembelajaran yang dilakukan. 91 Jadi secara riil dilapangan keberhasilan supervisi akademik yang dilakukan pengawas dan kepala sekolah penulis menemukan bahwa
89
Muhamad dan Umi Afiatun, Wawancara Tentang Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru PAI SD di Kecamatan Bumijawa, 23 Agustus 2016, Pukul. 11.00 WIB. 90 Sumarno dkk, Wawancara Tentang Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru PAI SD di Kecamatan Bumijawa, 24 Agustus 2016, Pukul. 11.00 WIB. 91 Rumini dkk, Wawancara Tentang Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru PAI SD di Kecamatan Bumijawa melalui supervise akademik oleh pengawas dan kepala sekolah, 24-25 Agustus 2016, Pukul. 09.00-11.00 WIB.
66
67
pengawas dan kepala sekolah mampu menggerakkan para guru PAI SD di Kecamatan Bumijawa untuk selalu aktif dalam kegiatan KKG , UKG dan MGMP serta sering mengikuti pelatihan dan workshop-workshop yang diadakan Dinas Dikpora dan Kemenag, bahkan ada yang mengikuti program diklat dan kuliah jenjang yang lebih tinggi yang di adakan pemerintah guna peningkatan kompetensi pedagogik guru. Kepala sekolah dan pengawas selalu memberikan motivasi dan supervisi akademik secara rutin, adapun pelaksanaan supervisi akademik pengawas dilaksanakan dua kali dalam satu semester, sedangkan kepala sekolah tiga kali dalam setiap semester. Supervisi yang diberikan pengawas dan kepala sekolah pada awal semester, sebelum mid semester dan menjelang ulangan semester dapat membantu sekali pada peningkatan kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh para guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran. Sesuai pengungkapan yang diberikan para guru dengan adanya supervisi akademik yang diberikan pengawas dan kepala sekolah sangat membantu sekali dalam peningkatan kompetensi pedagogik guru PAI SD di kecamatan Bumijawa, selain dalam pembuatan administrasi mengajar seperti RPP yang semakin baik guru juga merasakan bahwa sistem pembelajaran dan pemilihan metode serta tehnik mengajar yang diterapkan dan dilakukan semakin baik, dengan indikator disertainya peningkatan prestasi para siswa dan semakin mapannya para guru PAI
67
68
SD dalam mengajar dengan dilengkapinya penggunaan teknologi dan media pendidikan dalam proses pembelajaran yang dilakukan. 92 Secara keseluruhan kompetensi pedagogik guru PAI SD di kecamatan Bumujawa sudah baik karena dalam administrasi dan proses pembelajaran sudah baik dan sesuai arahan pengawas dan kepala sekolah dalam supervisi akademik yang diberikan. F. Hambatan Pelaksanaan Supervisi Akademik Adapaun hambatan dalam pelaksanaan supervisi akademik pengawas, kepala sekolah dan kompetensi pedagogic guru PAI Sd di kecamatan Bumijawa adalah: 1.
Hambatan Pelaksanaan Supervisi Akademik Pengawas Dan Kepala Sekolah Hambatan pelaksanaan supervisi akademik yang ideal dapat dikategorikan dalam dua aspek, yaitu struktur dan kultur, sebagai berikut: a.
Aspek struktur a. Secara legal jabatan pengawas yang ada bukan lulusan supervisor. Hal ini mengindikasikan paradigma berpikir tentang supervisi yang diberikan masih dekat dengan era inspeksi. b. Lingkup tugas jabatan pengawas lebih menekankan pada pengawasan administrastif yang dilakukan oleh kepala sekolah. Asumsi yang digunakan adalah apabila administrasinya baik,
92
Rumini dkk, Wawancara Tentang Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru PAI SD di Kecamatan Bumijawa melalui supervise akademik oleh pengawas dan kepala sekolah, 24-25 Agustus 2016, Pukul. 09.00-11.00 WIB.
68
69
maka pembelajaran di sekolah tersebut juga baik. Inilah asumsi yang kurang tepat. c. Rasio jumlah pengawas dengan sekolah dan guru yang harus dibina/diawasi sangat tidak ideal. Di Kabupaten Tegal yang terdiri dari 18 kecamatan, hanya terdapat 6 pengawas PAI, yang masing-masing pengawas membina 3 kecamatan, di Kecamatan Bumijawa dengan jumlah sekolah 50 SD Negeri dan 34 guru PAI SD. Dengan medan yang naik turun dan jarak antar sekolah yang berjauhan hanya dengan satu pengawas guru PAI SD wanita. d. Persyaratan kompetensi, pola rekrutmen dan seleksi, serta evaluasi dan promosi terhadap jabatan pengawas juga belum mencerminkan perhatian
yang besar terhadap pentingnya
implementasi supervisi pada ruh pedidikan, yaitu interaksi belajar mengajar di kelas. b.
Aspek kultural 1) Para pengambil kebijakan tentang pendidikan belum berpikir tentang pengembangan budaya mutu dalam pendidikan secara sistemis. Apabila dicermati, maka mutu pendidikan yang diminta oleh customers sebenarnya justru terletak pada kualitas interaksi belajar mengajar antara siswa dengan guru. Hal ini belum menjadi komitmen para pengambil kebijakan, juga tentu saja para pelaksana di lapangan.
69
70
2) Nilai budaya interaksi sosial yang kurang positif, dibawa dalam interaksi fungsional dan professional antara pengawas, kepala sekolah dan guru. Budaya ewuh-pakewuh, menjadikan pengawas atau kepala sekolah tidak mau “masuk terlalu jauh” pada wilayah guru. 3) Budaya paternalistik, menjadikan guru tidak terbuka dan membangun hubungan professional yang akrab dengan kepala sekolah dan pengawas. Guru menganggap mereka sebagai “atasan” sebaliknya pengawas menganggap kepala sekolah dan guru
sebagai
“bawahan”.
Inilah
yang
menjadikan
tidak
terciptanya rapport atau kedekatan hubungan yang menjadi syarat pelaksanaan supervisi. 2.
Hambatan Pada Kompetensi Pedagogik Guru PAI SD a.
Masih banyak guru gagap teknologi
b.
Kreativitas guru masih dalam tataran kurang
c.
Masih ada beberapa guru yang enggan aktif dalam kegiatan KKG, UKG dan MGMP yang menjadi salah satu tempat untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru.
d.
Kurang terpenuhinya sarana-prasarana sekolah yang akan digunakan guru dalam proses pembelajaran.
e.
Masih ada guru PAI SD yang masih bingung dengan seringnya kurikulum yang berubah-ubah.
f.
Lingkungan masyarakat yang kurang mendukung.
70
71
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan dapat penulis gambarkan bahwa implementasi supervisi akademik yang dilakukan pengawas belum maksimal karena pengawas yang hanya satu harus menghadapi realita lapangan yang demikian luas baik wilayah bimbingan maupun jumlah guru yang harus dibimbing. Ini menunjukkan tidak adanya keseimbangan antara jumlah pengawas yang disediakan dinas/Kementerian Agama Kabupaten Tegal dengan jumlah lahan kinerja yang harus diselesaikan oleh seorang pengawas, walaupun memang pengawas yang ada sudah berusaha dengan baik dan maksimal bahkan menurut para guru supervisi yang diberikan sangat membantu para guru dalam mengembangkan kompetensi pedagogik yang dimiliki. maka hal ini harus segera dibenahi agar proses pendidikan bias menjadi lebih baik. Kepala sekolah yang ada dilapangan penelitian penulis masih banyak yang gagap dengan tehnologi pendidikan dan sistem supervisi sehingga proses supervisi yang dilakukan masih belum maksimal dan sangat perlu untuk ada pelatihan-pelatihan untuk kepala sekolah tentang kesupervisian Keberhasilan supervisi yang dilakukan pengawas dan kepala sekolah menjadikan kompetensi pedagogik yang dimiliki guru sudah baik, ini dapat dibuktikan bahwa sebagian besar guru PAI SD telah dapat membuat administrasi pembelajaran dengan baik dan benar, selain itu para guru PAI SD dalam proses belajar mengajar mampu memanfaatkan media, sarana dan tehnologi yang ada di sekolah dan lingkungan sekitar, serta dalam mengajar dapat memilih metode dan strategi pembelajaran yang tepat. Namun masih perlu untuk selalu ditingkatkan karena penulis juga melihat masih ada beberapa guru PAI SD yang masih kurang
71
72
menguasai sistem administrasi kelas, sistem pembelajaran, pengelolaan kelas, penggunaan media dan metode pembelajaran serta tehnik dan tehnologi pendidikan.
72
73
BAB V PENUTUP
Simpulan Berdasarkan uraian dalam data yang telah dibahas pada bab tiga dan empat, maka penulis dapat menyimpulkan hasil penelitian yang penulis lakukan sebagai berikut :
d.
Tahapan implementasi supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016 terlaksanakan dengan baik, karena sudah memenuhi standar teoretis langkah-langkah dalam melaksanakan supervisi. Akan tetapi pelaksanaan tahapan pada kepala sekolah berbeda satu dengan yang lain. Sedangkan Pengawas dengan melakukan tiga tahapan yang sesuai dengan tahapan pada prinsip dan langkah-langkah supervisi akademik, yaitu: pra observasi (pertemuan awal), observasi (pengamatan proses pembelajaran), dan pasca observasi (evaluasi dan pemberian balikan).
e.
Pelaksanaan supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah dalam mengembangkan kompetensi pedagogik guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016 tergolong telah mencapai keberhasilan. Dengan indikator sebagian besar guru PAI SD telah dapat membuat administrasi pembelajaran dengan baik dan benar, selain itu 73 73
74
para guru PAI SD dalam proses belajar mengajar mampu memanfaatkan media, sarana dan tehnologi yang ada di sekolah dan lingkungan sekitar, serta dalam mengajar dapat memilih metode dan strategi pembelajaran yang tepat. f.
Hambatan dalam pelaksanaan supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah untuk mengembangkan kompetensi pedagogik guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016 antara lain: Hambatan pelaksanaan supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah dapat dikategorikan dalam dua aspek, yaitu struktur dan kultur, sebagai berikut : 1). Aspek struktur, meliputi: a). Secara legal jabatan pengawas yang ada bukan lulusan supervisor. Hal ini mengindikasikan paradigma berpikir tentang supervisi yang diberikan masih dekat dengan era inspeksi; b). Lingkup tugas jabatan pengawas lebih menekankan pada pengawasan administrastif yang dilakukan oleh kepala sekolah. Asumsi yang digunakan adalah apabila administrasinya baik, maka pembelajaran di sekolah tersebut juga baik. Inilah asumsi yang kurang tepat; c). Rasio jumlah pengawas dengan sekolah dan guru yang harus dibina/diawasi sangat tidak ideal. di Kabupaten Tegal yang terdiri dari 18 kecamatan, hanya terdapat 6 pengawas PAI, yang masing-masing pengawas membina 3 kecamatan, di Kecamatan Bumijawa dengan jumlah sekolah 50 SD Negeri dan 34 guru PAI SD. Dengan medan yang naik turun dan jarak antar sekolah yang berjauhan hanya dengan satu pengawas guru PAI SD wanita; d). Persyaratan kompetensi, pola rekrutmen dan seleksi,
74
75
serta evaluasi dan promosi terhadap jabatan pengawas juga belum mencerminkan perhatian yang besar terhadap pentingnya implementasi supervisi pada ruh pedidikan, yaitu interaksi belajar mengajar di kelas. 2). Aspek kultural, yang meliputi: a). Para pengambil kebijakan tentang pendidikan belum berpikir tentang pengembangan budaya mutu dalam pendidikan secara sistemis. Apabila dicermati, maka mutu pendidikan yang diminta oleh customers sebenarnya justru terletak pada kualitas interaksi belajar mengajar antara siswa dengan guru. Hal ini belum menjadi komitmen para pengambil kebijakan, juga tentu saja para pelaksana di lapangan; b). Nilai budaya interaksi sosial yang kurang positif, dibawa dalam interaksi fungsional dan professional antara pengawas, kepala sekolah dan guru. Budaya ewuh-pakewuh, menjadikan pengawas atau kepala sekolah tidak mau “masuk terlalu jauh” pada wilayah guru; c). Budaya paternalistik, menjadikan guru tidak terbuka dan membangun hubungan professional yang akrab dengan kepala sekolah dan pengawas. Guru menganggap mereka sebagai “atasan” sebaliknya pengawas menganggap kepala sekolah dan guru sebagai “bawahan”. Inilah yang menjadikan tidak terciptanya rapport atau kedekatan hubungan yang menjadi syarat pelaksanaan supervisi. Hambatan Pada Pengembangn kompetensi pedagogik Guru PAI SD, antara lain: 1). Masih banyak guru gagap teknologi; 2). Kreativitas guru masih dalam tataran kurang; 3). Masih ada beberapa guru yang enggan aktif dalam kegiatan KKG, UKG dan MGMP yang menjadi salah satu
75
76
tempat untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru; 4). Kurang terpenuhinya sarana-prasarana sekolah yang akan digunakan guru dalam proses pembelajaran; 5). Masih ada guru PAI SD yang masih bingung dengan seringnya kurikulum yang berubah-ubah; 6). Lingkungan masyarakat yang kurang mendukung. Saran Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :
Pada Dinas Dikpora Kabupaten Tegal, hendaknya memperhatikan idealitas dan rasionalitas jumlah pengawas dengan jumlah guru PAI SD yang ada, agar proses supervisi dapat berjalan dengan baik dan memperoleh hasil yang maksimal. Pengawas dalam melaksanakan supervisi pedagogik harus memperhatikan prinsip dan langkah-langkah yang sesuai dengan ketentuan yang ada. Dan pengawas itu sendiri harus memenuhi kometensi yang sudah di standarkan dalam Undang-undang No.02 Tahun 2012 tentang pengawas madrasah dan pengawas Pendidikan Agama Islam pada sekolah. Kepala sekolah harus dapat menyesuaikan tahapan yang dilakukan dengan tatacara langkah supervisi akademik yang ada, dan kepala sekolah dalam melakukan supervisi akademik harus secara professional dan terjadwal dengan baik. Para guru hendaknya lebih kreatif mengembangkan ilmu atau materi yang telah diterima dari proses supervisi akademik yang diberikan pengawas
76
77
dan kepala sekolah dan harus lebih aktif dalam kegiatan profesi, KKG, UKG, workshop, pelatihan-pelatihan dan MGMP agar kompetensi pedagogik yang dimiliki terus berkembang dengan baik.
77
78
DAFTAR PUSTAKA
Arifin. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Pustaka Bina Aksara. 2006. Arifin. Ilmu Perbandingan Pendidikan. Jakarta: Golden Terayon Press. 2003. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Rineka Cipta. 2002. Asamani, Jamal Ma’mur. Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah. Jogyakarta: Diva Press. 2012. Astuti, Widi Ika. NIM. 0241 1294. Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Madrasah Aliyah Al-Hikmah Gunungkidul. Tesis. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2009. Aqib, Zainal & Elham Rohmanto. Membangun Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah. Bandung: CV. Yrama Widya. 2007. Bafadal, Ibrahim. Supervisi Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara. 1992. Basri, hasan. Filsafat pendidikan islam. Bandung: pustaka setia. 2009. Burhanuddin. Manajemen Pendidikan: Analisis Substantif dan Aplikasinya dalam Institusi Pendidikan. Malang: UM Press. 2003. Burhanuddin. Supervisi Pendidikan dan Pengajaran: Konsep. Pendekatan. dan Penerapan Pembinaan Profesional. Malang: Rosindo.. 2007. Daryanto. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2008. Departeman agama. wawasan tugas guru dan tenaga kependidikan. Jakarta: Depag RI Press. 2005. Dharma, Surya. Peran dan Fungsi Pengawas Sekolah/ Madrasah. Dalam Jurnal Tenaga Kependidikan Volume 3. No. 1. April 2008. Dimyati, dkk. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta . 2009. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian RI. 2010. “Lomba Fun Science 2010”. http://pendis.kemenag.go.id/index.php?a=detilberita&id=6001. tanggal 06 Oktober 2016. pukul: 17:30.
78
79
Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. Metode dan Teknik Supervisi. Jakarta: Pustaka Jaya. 2008. Ekosusilo, Madyo. Supervisi Pengajaran dalam Latar Budaya Jawa. Sukoharjo: Univet Bantara Press. 1998. Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. jilid 1. Yogyakarta: Andi Offset. 2000. Hanifah, Nanang dan suhana. cucu. Konsep strategi pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. 2009 heriyanto, Taba. Supervisi Akademik Pengawas Sekolah Guru SMA di Kabupaten Kepahiang (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Supervisi Akademik). Tesis. Universitas Bengkulu. 2013. Madja, W.Manajemen Pendidikan dan Supervisi Pengajaran: Kumpulan Karya Tulis Terpublikasi. Malang: Wineka Media. Cet. Ke-3. 2002. Madja. Profesionalisasi Tenaga Kependidikan: Manajemen Pendidikan dan Supervisi Pengajaran. Malang: Elang Mas. 2007. Majid, Abdul dan dian andayani. pendidikan agama islam berbasis kompetensi. Bandung: pustaka rosdakarya. 2004. Mulyasa, E. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. .Bandung: Remaja Rosdakarya. 2003. hamalik, Oemar. Pendidikan guru konsep dan setrategi. Bandung: Mandar Maju. 1991. Oliva, Peter F. Supervison for Today’s School. 2nd Edition. New York: Longman. 1984. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala sekolah/madrasah. Pidarta, Made. Supervisi Pendidikan Kontekstual .Jakarta: PT Rineka Cipta. 2009. Purwanto, Ngalim. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosyda Karya. Cet Ke-18. 2008. Ramayulis. Pendidikan agama islam. Jakarta:pustaka kalam mulia. 2002.
79
80
Riduan, Muhammad. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pelaksanaan Evaluasi pembelajaran di SDLB. C (tuna graita) kemala bayangkari 2 kebomas gresik. Tesis. UIN Sunan Ampel Surabaya. 2010.
80
81
Lampiran 1
PEDOMAN WAWANCARA BEBAS KEPADA KEPALA SEKOLAH
I.
Petunjuk Umum Tujuan penelitian ini adalah semata-mata untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia pada umumnya. Sedangkan konsentrasinya dikhususkan pada peningkatan kualitas mutu pendidikan secara maksimal dengan menerapkan Supervisi Akademik Pengawas dan kepala sekolah pada guru PAI. Dalam mengisi wawancara tes ini anda tidak perlu ragu-ragu, karena hasilnya tidak mempengaruhi apapun pada diri anda. Jawablah dengan jujur sesuai dengan hati nurani anda. Jawablah dengan perasaan bebas, jangan menjawab apa yang sebaiknya namun jawablah sesuai dengan apa adanya. Tidak ada jawaban yang salah, jawaban anda semua benar adanya. Kami akan menjamin kerahasiaannya. Jawablah semua pertanyaan yang tersedia pada lembar jawaban yang telah disediakan. A. IDENTITAS NARASUMBER Nama
: ......................................................................
Tempat / Tanggal Lahir
: ......................................................................
Jenis Kelamin
:.......................................................................
Umur
: ......................................................................
Nama Instansi
:.......................................................................
Alamat Instansi
:.......................................................................
Jabatan Dalam Instansi
:.......................................................................
Alamat Rumah
: ......................................................................
Nomor Telp/HP
:.......................................................................
B. PETUNJUK PENGISIAN 1. Jawablah Pertanyaan di bawah ini sesuai dengan kenyataan
81
82
2. Jawablah dengan sikap yang baik dan penuh kejujuran dan setelah anda jawab semua, mohon segera diserahkan kepada kami. Terima kasih.
II. Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan kenyataan dan keadaan yang ada! Tanggal Wawancara
:
Tempat
:
Jam
:
Pewawancara
:
1.
Bagaimana profil dan visi misi sekolah yang Bpak/Ibu pimpin?
2.
Adakah komunikasi yang baik antara anda dengan guru PAI?
3.
Bagaimana pendapat anda tentang kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh guru PAI di sekolah anda? jelaskan!
4.
Langkah apa saja yang anda lakukan dalam memberikan supervisi akademik terhadap guru PAI di sekolah anda agar kompetensi pedagogiknya menjadi lebih baik? paparkan!
5.
Apa saja Faktor penghambat dan pendukung terlaksananya supervisi akdemik yang anda lakukan terhadap kompetensi pedagogik guru PAI di sekolah anda?
6.
Bagaimana sistem monitoring dan evaluasi yang anda lakukan untuk memaksimalkan keberhasilan pengembangan kompetensi pedagogik guru PAI di sekolah anda malalui supervisi akademik? jelaskan dan jabarkan!
82
83
PEDOMAN WAWANCARA BEBAS KEPADA PENGAWAS SEKOLAH
I.
Petunjuk Umum Tujuan penelitian ini adalah semata-mata untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia pada umumnya. Sedangkan konsentrasinya dikhususkan pada peningkatan kualitas mutu pendidikan secara maksimal dengan menerapkan Supervisi Akademik Pengawas dan kepala sekolah pada guru PAI. Dalam mengisi wawancara tes ini anda tidak perlu ragu-ragu, karena hasilnya tidak mempengaruhi apapun pada diri anda. Jawablah dengan jujur sesuai dengan hati nurani anda. Jawablah dengan perasaan bebas, jangan menjawab apa yang sebaiknya namun jawablah sesuai dengan apa adanya. Tidak ada jawaban yang salah, jawaban anda semua benar adanya. Kami akan menjamin kerahasiaannya. Jawablah semua pertanyaan yang tersedia pada lembar jawaban yang telah disediakan. A. IDENTITAS NARASUMBER Nama
: ......................................................................
Tempat / Tanggal Lahir
: ......................................................................
Jenis Kelamin
:.......................................................................
Umur
: ......................................................................
Nama Instansi
:.......................................................................
Alamat Instansi
:.......................................................................
Jabatan Dalam Instansi
:.......................................................................
Alamat Rumah
: ......................................................................
Nomor Telp/HP
:.......................................................................
B. PETUNJUK PENGISIAN a. Jawablah Pertanyaan di bawah ini sesuai dengan kenyataan
83
84
b. Jawablah dengan sikap yang baik dan penuh kejujuran dan setelah anda jawab semua, mohon segera diserahkan kepada kami. Terima kasih.
II. Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan kenyataan dan keadaan yang ada! Tanggal Wawancara
:
Tempat
:
Jam
:
Pewawancara
:
1.
Bagaimana profil yang ada pada Kepengawasan Bapak/Ibu ?
2.
Adakah komunikasi yang baik antara anda dengan kepala sekolah dan guru PAI di wilayah tempat anda melakukan kepengawasan?
3.
Bagaimana pendapat anda tentang kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh guru PAI di wilayah kepengawasan anda? jelaskan!
4.
Langkah apa saja yang anda lakukan dalam memberikan supervisi akademik guna meningkatkan kompetensi pedagogik guru PAI di wilayah kepengawasan anda? paparkan!
5.
Apa saja Faktor penghambat dan pendukung terlaksananya supervisi akdemik yang anda lakukan dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru PAI di wilayah kepengawasan anda?
6.
Bagaimana sistem monitoring dan evaluasi yang anda lakukan untuk memaksimalkan keberhasilan pengembangan kompetensi pedagogik guru PAI di wilayah kepengawasan anda malalui supervisi akademik? jelaskan dan jabarkan!
84
85
PEDOMAN WAWANCARA BEBAS KEPADA GURU PAI SD
I. Petunjuk Umum Tujuan penelitian ini adalah semata-mata untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia pada umumnya. Sedangkan konsentrasinya dikhususkan pada peningkatan kualitas mutu pendidikan secara maksimal dengan menerapkan Supervisi Akademik Pengawas dan kepala sekolah pada guru PAI. Dalam mengisi wawancara tes ini anda tidak perlu ragu-ragu, karena hasilnya tidak mempengaruhi apapun pada diri anda. Jawablah dengan jujur sesuai dengan hati nurani anda. Jawablah dengan perasaan bebas, jangan menjawab apa yang sebaiknya namun jawablah sesuai dengan apa adanya. Tidak ada jawaban yang salah, jawaban anda semua benar adanya. Kami akan menjamin kerahasiaannya. Jawablah semua pertanyaan yang tersedia pada lembar jawaban yang telah disediakan. A. IDENTITAS NARASUMBER Nama
: ......................................................................
Tempat / Tanggal Lahir
: ......................................................................
Jenis Kelamin
:.......................................................................
Umur
: ......................................................................
Nama Instansi
:.......................................................................
Alamat Instansi
:.......................................................................
Jabatan Dalam Instansi
:.......................................................................
Alamat Rumah
: ......................................................................
Nomor Telp/HP
:.......................................................................
85
86
B. PETUNJUK PENGISIAN 1. Jawablah Pertanyaan di bawah ini sesuai dengan kenyataan 2. Jawablah dengan sikap yang baik dan penuh kejujuran dan setelah anda jawab semua, mohon segera diserahkan kepada kami. Terima kasih. II. Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan kenyataan dan keadaan yang ada! Tanggal Wawancara
:
Tempat
:
Jam
:
Pewawancara
:
1. 2. 3. 4. 5.
6 7
8 9 10
Apakah Bapak/Ibu merupakan guru PAI? Sejauhmana pemahaman anda tentang kompetensi pedagogik guru PAI? Bagaimana langkah anda dalam mengembangkan kompetensi pedagogik yang harus di miliki oleh guru PAI? Sudah tepatkah menurut anda bahwa setiap guru PAI harus memiliki kompetensi pedagogik? mohon dijelaskan beserta alasannya! Anda sebagai guru PAI, apakah mendukung segala kebijakan yang diterapkan sekolah? terutama tentang pengembangan kompetensi pedagogik guru PAI! Bagaimanakah langkah anda jika melihat kompetensi pedagogik yang anda miliki ternyata rendah? Sejauh manakah kepala sekolah dan pengawas PAI anda memberikan bimbingan dan supervisi untuk meningkatkan kompetensi pedagogik yang anda miliki? Dalam satu semester, berapa kali kepala sekolah dan pengawas PAI memberikan superisi akademik terhadap anda? Seberapa besar manfaat yang anda rasakan setelah mendapatkan supervisi akademik dari kepala sekolah dan pengawas PAI? Hambatan apa yang anda hadapi dalam mengembangkan kompetensi pedagogik? jelaskan
86
87
Lampiran 2
DOKUMENTASI
Guru PAI
Pengawas PAI
Kepala Sekolah
87
88
Lampiran 3
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL UPTD DIKPORA KECAMATAN BUMIJAWA SURAT KETERANAGAN No. 0031/PWS-PAI/09/2016
Kami yang bertandatangan dan memberi keterangan di bawah ini, menerangkan bahwa: Nama
: Budi Arif Muzayyin, S.Pd.I
NIM
: M2.14003
Status
: Mahasiswa Program Pasca Sarjana IAIN Salatiga
Program studi
: Supervisi Pendidikan
Alamat
: Ds. Begawat Rt.07 Rw.03 Kec. Bumijawa Kab. Tegal.
Bahwa nama di atas benar-benar telah melakukan penelitian dan wawancara kepada kami Pengawas, Kepala Sekolah dan Guru PAI SD di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal. Demikian surat keterangan ini kami buat dengan sebenar-benarnya, dan untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Tegal, 09 September 2016 Pengawas PAI SD Kecamatan Bumijawa
Hj Roikhatul Jannah, S.Pd.I NIP. 19690806 199103 2 002
88
89
Lampiran 4
DATA SEKOLAH, KEPALA SEKOLAH, PENGAWAS DAN GURU
Kode No
Nama Sekolah
Nama Kepsek
NIP
Alamat Sekolah
Sekolah
1
2
SDN BATUMIRAH
AMIN
19621110 198405 1
DUKUH MANGLI
01
SUPRIYANTA,S.Pd
005
DESA BATUMIRAH
SDN BATUMIRAH
SRI
19640714 198608 2
02
BUDIARTI,S.Pd.SD
005
BASIROH, S.Pd.SD
196006051982012009 DESA BEGAWAT
102
103
DESA BATUMIRAH
3
104
SDN BEGAWAT 01
4
105
SDN BEGAWAT 02
19670305 198806 2 196503101988061001 DESA BEGAWAT 001
TONI SUHADA,S.Pd 196404201986081001 JL. RAYA 5
106
SDN BUMIJAWA 01 BUMIJAWA
HEMI 6
107
19651120 198608 2
SDN BUMIJAWA 02
DESA BUMIJAWA LEKSANAWATI,S,Pd
003
JL. RAYA RISNANI ETI 7
108
SDN BUMIJAWA 03
196202051982012010 KARANGANYAR PURNAWATI, S.Pd DESA BUMIJAWA
DYAH 19611015 198201 2 8
109
SDN BUMIJAWA 04 KRISTIANINGSIH,
DESA BUMIJAWA 010
S.Pd.SD
89
90
9
110
SUTARDI
ENDANG TRIYANI, 10
111
19690914 199303 1
DUKUH GUPAKAN
008
DESA BUMIJAWA
SDN BUMIJAWA 06
19630616 198405 2
DK. KESERAN
SDN BUMIJAWA 07 S.Pd.SD
002
BUMIJAWA
11
112
SDN CARUL
BAHRUN, S.Pd
196302131983041002 DESA CARUL
12
113
SDN CAWITALI 01
MUCHYIDIN, S.Ag
195705041982011003 DESA CAWITALI
13
114
SDN CAWITALI 02
SAMSUDIN
195303231974021003 DESA CAWITALI
14
115
SDN CAWITALI 03
TONI SUHADA, S.Pd 196404201986081001
DUKUH KRAJAN CAWITALI
JL. SENGKOL DESA 15
116
SDN CEMPAKA 01
AMINUDDIN, S.Pd
195808151979111003 CEMPAKA
16
117
SDN CEMPAKA 02
SUMARNO, S.Pd
196303081990031008 DESA CEMPAKA
17
118
SDN CEMPAKA 03
SUSRIYATI, S.Pd.SD 196307291983042003 DESA CEMPAKA
SDN CINTAMANIK
DARYONO
18
119 01
ADIWASISNO, S.Pd
196104271982011002 DESA CINTAMANIK
SDN CINTAMANIK 19
120
DUKUH KRAJAN ABDUL DJALIL
195607151977011001
02
SDN CINTAMANIK 20
DESA CINTAMANIK
DARYONO
121
196104271982011002 03
ADIWASISNO, S.Pd
90
DUKUH KUBANGAPU DESA
91
CINTAMANIK
SDN DUKUHBENDA 21
122
DESA MOH. FAUZI, S.Pd
196105311980121001
01
DUKUHBENDA
DUKUH SIKETI SDN DUKUHBENDA 22
123
SAFRUDIN, S.Pd
196102161983041002 DESA
02 DUKUHBENDA
SDN DUKUHBENDA 23
124
DESA PONIKIN
196001181982011006
03
DUKUHBENDA
SDN DUKUHBENDA 24
125
DESA WARDOYO, S.Pd
197005241993031006
04
DUKUHBENDA
JL. LINGKAR 25
126
SDN GUCI 01
SUSANTO, S.Pd.I
195406231974011002 OBYEK WISATA GUCI
JL. DUKUH 26
127
SDN GUCI 02
TAAT R, S.Pd
195909091982011010 TENGAH GUCI
JL. REKSANDANA SDN 27
128
RUSWANTO, S.Pd
196604231988061002 NO.2 DESA
GUNUNGAGUNG 01 GUNUNGAGUNG
SDN 28
129
DESA SUTRISNO
195305071974011003
GUNUNGAGUNG 02
29
130
SDN
GUNUNGAGUNG
SARINEM
195508011975122005 DUKUH
91
92
GUNUNGAGUNG 03
KEPUDANG DESA GUNUNGAGUNG
TUTI YULIANTI, 30
131
SDN JEJEG 01
JL. RAYA UTARA 196407211984052003
S.Pd
JEJEG BUMIJAWA
JL. RAYA UTARA TUTI YULIANTI, 31
132
SDN JEJEG 02
DESA JEJEG KEC. 196407211984052003
S.Pd
BUMIJAWA KAB. TEGAL
SDN 32
133
JL. RAYA
MUNCANGLARANG KUSPRIHATIN, S.Pd 195803271977012002 MUNCANGLARANG 01
BUMIJAWA
SDN KHUSNUL FAIZAH, 33
134
MUNCANGLARANG
DUKUH MOBOK 196304301982012001
S.Pd
KARSIH
02
SDN 34
135
DUKUH NAGOG
MUNCANGLARANG MUSAFIROH,S.Pd.I 03
196002021982012012 DESA MUNCANGLARANG
SDN PAGERKASIH 35
136
SOLIKHUDIN
195309271974021006 DESA PAGERKASIH
01
JL RAYA HELY 36
137
SDN SIGEDONG 01
196001101979111002 SIGEDONG DESA YUDIKUSTIYO,S.Pd SIGEDONG
92
93
SIGEDONG KRAJAN 37
138
SDN SIGEDONG 02
SUWATNO RS
195312271974021003 DESA SIGEDONG
DUKUH 38
139
SDN SIGEDONG 03
JATNO, S.Pd
196709171989101001 SAWANGAN DESA SIGEDONG
39
140
SDN SOKASARI 01
ISPIYATI, S.Pd
196706271989032005 DESA SOKASARI
40
141
SDN SOKASARI 02
NGATIJO
195212071975011001 DESA SOKASARI
41
142
SDN SOKASARI 03
SUPENO
195104121975121001 DESA SOKASARI
DUKUH KRAJAN SDN SOKATENGAH 42
143
SUTARDI, S.Pd
196909141993031008 DESA
01 SOKATENGAH
SDN SOKATENGAH MURWANINGSIH, 43
144
DESA 196012271980122003
02
S.Pd
SOKATENGAH
SDN SOKATENGAH 44
145
DESA SUWARGO
195303131978021002
03
45
146
SDN SUMBAGA 01
46
147
SDN SUMBAGA 02
SOKATENGAH
SUWATMI
195306061975122002 DESA SUMBAGA
KUSTI MUTFIAH, S.Pd
47
148
SDN SUMBAGA 03
JL CARUS GORANG 196804081993032009 SUMBAGA
DYAH
196110151982012010 DESA SUMBAGA
KRISTIANINGSIH,
93
94
S.Pd.SD
48
149
SD TRAJU 01
NUR AENI, S.Pd.SD
196103091980122003 DESA TRAJU
49
150
SDN TRAJU 02
SUSANTO, S.Pd.SD
1956411081990011002 DESA TRAJU
50
151
SDN TRAJU 03
TOHANI
195510051975121004 DESA TRAJU
NO
1
NAMA Hj. Roikhatul Jannah, S.Pd.I
NIP
GOL
196908061991032002
IV/a
STATUS
PDDKN
Pengawas PAI SD
S1
DATA GURU PAI SD KECAMATAN BUMIJAWA NO NAMA
NIP
NUPTK
UNIT KERJA
NPSN
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1
H.Muchyidin, S.Ag.
195705041982011003
2836735641200002
20325873
SDN Gunungagung 01
2
Hj.Khunainah, S.Ag.
195908181982012008
4150737638300043
20325835
SDN Jejeg 01
3
Musafiroh, S.Pd.I.
196002021982012012
1534738639300080
20325023
SDN Pagerkasih 01
4
H.Sukarno, S.Ag.
195910171982011003
3349737639200043
20326063
SDN Cintamanik 02
5
Fauzin, S.Ag.
196106141982011003
7951739641200032
20325874
SDN Cempaka 03
94
95
6
Hj.Mufarikha, S.Ag.
195910111982012005
0343737638300033
20325873
7
Muaini
195709031982012003
9235735637300043
20325006
SDN Cempaka 02
SDN Muncanglarang 03
8
Zainudin, S.Ag.
196306151984051003
6947741642200072
20325977
SDN Cawitali 01
9
Hj.Richanah, S.Pd.I.
196004211983042003
3753738640300072
20325023
SDN Pagerkasih 01
10
Sumarno, S.Pd.I.
196401151984051002
5447742643110052
20325437
SDN Sigedong 01
11
Aini Malihah, S.Pd.I.
196809132005012001
3245746648300083
20325977
SDN Pagerkasih 02
12
Rumini, S.Ag.
196505172007012012
3849743647300022
20326063
SDN Cintamanik 02
13
Asrori, S.Pd.I.
196601162007011006
3448744649200002
20325975
SDN Sumbaga 02
197403142007011008
8646752654200032
20338924
SDN Traju 03
Mokhamad Fahmi,
14 S.Ag.
15
Mukhamad, S.Pd.I.
197704122007011007
4744755656200042
20325998
SDN Batumirah 01
16
Taufik, S.Pd.I.
196602012007011020
3533744647200092
20325955
SDN Bumijawa 01
17
Roziqin, S.Sos.I
196606182008011003
1950744649200012
20325409
SDN Sokatengah 01
18
Idris, S.Ag.
196606152007011023
7947744648110032
20325411
SDN Sokasari 02
19
Supriyati, S.Pd.I.
197904052007012007
0737759660210032
20325978
SDN Carul
20
Mahmudah, S.Pd.I.
197207152007012011
6047750652300073
20325974
SDN Cempaka 01
21
Sugiati, S.Pd.I.
197409272007012008
1259752653300023
20326064
SDN Cintamanik 01
95
96
Budi Arif Muzayyin,
22
197803242008011004
6656756658200002
20326053
SDN Traju 02
197006152007012018
1947748650210152
20325835
SDN Gunungagung 02
197512052007012010
4537753655300083
20335007
S.Pd.I.
23
Mutoharoh, S.Pd.I.
Baroroh Eliza,
24
SDN Muncanglarang 01
S.Pd.I.
25
Nurul Azmi, S.Pd.I.
198301082008011005
8440761662200032
20325991
SDN Begawat 02
26
Umi Afiatun, S.Pd.I.
198004152008012005
0747758660300102
20325965
SDN Bumijawa 07
27
Musodikoh, S.Pd.I.
197912062008012009
3548757659300113
20325976
SDN Cawitali 02
28
Rr Anisah , S.Pd.I.
196603052008012008
1637744646300112
20325951
SDN Bumijawa 06
29
Mujihati, S.Pd.I.
197607162014062008
6048754657300003
20325975
SDN Cawitali 03
30
Sukirman, S.Pd.I.
198405082008011003
1840762663200052
20326037
SDN Dukuhbenda 03
31
Sulistiyati, S.Pd.I.
197809112007012009
0243756658300083
20325871
SDN Gunungagung 03
32
Susi Yuniarti, S.Pd.I.
198106072008012015
2939759661300092
20325410
SDN Sokasari 03
33
Aris Maenati, S.Pd.I.
198105102008012010
1842759660300152
20325499
SDN Sumbaga 03
198208122008012005
2144760661300153
20326051
SDN Dukuhbenda 04
Eli Nurfatikha,
34 S.Pd.I.
96
97
Lampiran 5
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama
: Budi Arif Muzayyin, S.Pd.I
Tempat Tanggal Lahir
: Tegal, 24 Maret 1978
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Alamat
: Begawat Rt. 07 Rw. 03 Kec. Bumijawa Kab. Tegal
Program Studi
: Pascasarjana, Konsentrasi Supervisi Pendidikan
Biografi Pendidikan : SD Negeri Karangjambu 03
: Lulus Tahun 1991
SMP Takhassus Al-Qur’an Kalibeber Wonosobo
: Lulus Tahun 1994
MA Ma’haduttholabah Babakan Lebaksiu
: Lulus Tahun 1997
D2 STAIN Cirebon
: Lulus Tahun 2002
S1. STAIN Cirebon
: Lulus Tahun 2008
S2. STAIN/IAIN Salatiga/PAI
: Masuk Tahun 2014
Demikian riwayat hidup penulis dalam perjalanan pendidikan, semoga dapat menjadi perkenalan awal untuk menjalin tali persaudaraan. Mohon maklum adanya.
Salatiga,
September 2016
Tertanda,
Budi Arif Muzayyin NIM. M2.12.003
97