Harga Eceran: Rp 5.000
Terbit Mingguan, Tahun Pertama Nomor. 05
PENGURUS BARU PKS: Musda II DPD PKS Batubara melahirkan pengurus baru masa khidmat 2015-2020. Ahmad Hadian Kardiadinata (Ketua), Muhammad Sahlan (Sekretaris), Amat Mukhtas (Bendahara), Muheri (Wakil Ketua), Muhammad Amin El Husaini (Kaderisasi). Foto: khairul indra
PKS Bertekad Tingkatkan Pelayanan Masyarakat
(Air Putih, Dinamika) Musda II Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Batubara melahirkan gebrakan baru. DPD PKS setempat berkomitmen untuk menggenjot performa, dengan bertekad untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Hal itu, selaras dengan semangat “Berkhidmat Untuk Rakyat” yang digaungkan PKS secara nasional.
K
omitmen positif tersebut, disampaikan Ketua DPD PKS Ahmad Hadian usai seremoni pelantikan dan pengukuhan pengurus baru masa khidmat 2015-2020. “Artinya pengurus baru berkomitmen untuk memperkokoh partisipasi keterlibatan kita di
dalam pelayanan terhadap masyarakat. Kita punya dua orang (Anggota Dewan) di DPRD Batubara. Saya akan tugaskan keduanya pada komisi masing-masing agar betul-betul bekerja profesional” kata Ahmad Hadian. Secara ideal, menurut dia, wakil rakyat yang berasal dari PKS harus mampu menunjukkan kinerja tinggi dengan berpartisipasi aktif, khususnya dalam pembentukan Perda (Peraturan Daerah) yang memihak kepada kepentingan rakyat. Terkait dengan tugas itu, ia memberikan contoh tentang dorongan penyediaan lapangan kerja oleh pemerintah daerah, yang secara formal dituangkan dalam salah satu butir rekomendasi yang dilahirkan dalam rapat Musyawarah daerah II PKS Batubara. Namun fungsi pelayanan masyarakat, diakuinya bukan hanya menjadi tugas kadernya yang duduk di legislatif. Kader-kader lainnya juga punya tanggungjawab yang sama dalam peningkatan kerja dalam melayani masyarakat, semisal bakti sosial dan sikap tanggap darurat. Selanjutnya Ketua DPD PKS berharap, penguatan peranan dan peningkatan performa dalam pelayanan itu akan membuat partai berbasis Islam tersebut akan mendapatkan dukungan luas dari rakyat. Meningkat dari perolehan suara sebelumnya yang berkisar 10.600 pemilih. “Mudah-mudahan masyarakat dapat lebih cerdas dalam melihat kedepan, bahwa mereka akan memihak kepada partai yang betulbetul bermanfaat bagi kehidupan mereka” sebut Hadian yang kembali mendapat amanat mengetuai PKS di daerah itu. Lakukan Pendidikan Politik Sejalan dengan itu, Ahmad Hadian menuturkan, semangat berkhidmat untuk rakyat tersebut, akan dibarengi dengan upaya memberikan pendidikan politik yang sehat terhadap warga masyarakat yang ada di Batubara. Fungsi edukasi yang dijalankan, setidaknya mengandung.... (Bersambung ke halaman 3)
Permukiman Rusak Parah, DPRD Dan Pemkab Tinjau Kualasipare
TINJAU: Komisi A DPRD bersama dengan sejumlah unsur pimpinan daerah lainnya, saat melakukan peninjauan ke pantai Kuala Safari yang mengalami abrasi parah. Foto: istimewa
(Medang Deras, Dinamika) PRIHATIN dengan kondisi daerah pantai Kuala Sipare yang mengalami abrasi parah, Komisi A DPRD Kabupaten Batubara melakukan peninjauan langsung bersama dengan sejumlah unsur Pimpinan daerah setempat. Diantaranya, Dinas Sosial, Dinas Kehutanan, Dinas Tarukim, dan Dinas Pekerjaan Umum (PU). Ketua Komisi A DPRD Batubara, Nafiar mengungkapkan, peninjauan yang dilakukan tersebut lebih mengarah pada pencarian solusi bersama, agar dapat melakukan upaya penanggulangan dan mengantisipasi adanya ancaman abrasi yang lebih besar. “Setidak-tidaknya ada langkah upaya untuk
tidak memperparah kondisi yang ada. Makanya, kita juga merangkul Dinas-dinas terkait untuk dapat langsung melihat kondisi dilapangan” tuturnya. Nafiar juga mengimbau kepada masyarakat setempat, agar dapat bekerjasama dalam upaya menjaga kelestarian alam pesisir. Diantaranya, dengan menjaga habitat tumbuhan mangrove, yang biasa tumbuh pinggiran pantai. Terkait dengan itu, Kepala Dinas kehutanan, Zainal Manurung menegaskan, pihaknya akan terus berupaya menjaga kestabilan habitat mangrove. Diantaranya, dengan mengoptimalkan kinerja Polisi Hutan, untuk mencegah adanya penebangan liar. (Bersambung kehalaman 7)
Internasional
Halaman 2
Edisi V Oktober 2015
Penerbit : PT. Dinamika Media Nusantara Alamat Perusahaan : Jl. Merdeka No. 001 Talawi, Batubara Alamat Redaksi : Jl. Mesjid No. 46 Tanah Merah, Air Putih Telp : 085261648888 Website : www. beritabuana.com Pemimpin Umum : Zainal Alwi Pemimpin Redaksi : Khairul Indra Redaktur : Abdul Kahar Reporter : Fakhruddin Al-Razi, Satibi Darwis (Jakarta) Redaksi menerima kiriman karya tulis berupa artikel/opini, surat pembaca. Kirim via email ke:
[email protected].
EDITORIAL
Menanti Gebrakan PKS
S
ungguh menarik hati jika menyaksikan pelaksanaan Musyawah Daerah II Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Batubara.Tak cuma pada evennya yang sarat dengan aktifitas positif, beberapa hasil pemikiran yang lahir dalam Musda tersebut juga memantik perhatian. Tengoklah pada 6 poin rekomendasi yang dikeluarkan. Pada poin pertama menempatkan persoalan bencana kabut asap, yang sejatinya telah menyesakkan dada. Begitupula terhadap persoalan peredaran narkoba yang benar-benar telah meresahkan. partisipasi pada Pilkada, perhatian pada penyediaan lapangan kerja, masalah aliran sesat. Poin yang terakhir lebih terkait dengan solidaritas internasional. Pemerintah juga didorong untuk berperan aktif dalam penyelesaian konflik seperti di Suriah, Yaman, Palestina, juga Myanmar. Secara gamblang dapat diamati, sebagian besar diantara hasil pemikiran itu, punya relevansi langsung dengan kepentingan rakyat, khususnya di Batubara. Terkait dengan itu, lebih rinci lagi Ahmad Hadian Ketua terpilih menerangkan bahwa semua itu bermuara pada upaya PKS memberikan peningkatan pelayanan bagi masyarakat. Terlebih, pada hal yang bersifat urgen seperti pada bidang sosial dan pendidikan. Perhatian yang diberikan PKS tersebut, tentu pantas mendapatkan acungan jempol. Betapa tidak, untuk bidang sosial saja, persoalan yang dihadapi rakyat tak cukup jika dihitung dengan jari. Berbilangan banyaknya. Begitupula dengan masalah pendidikan yang sampai saat ini masih kerap diwarnai dengan nada-nada sumbang. Menyedihkan. Lalu, sesuai dengan sistem demokrasi yang punya tiga pilar utama, yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif, peranan yang dilakonkan oleh PKS sebagai parpol tentu punya titik berat tersendiri pada anggota DPRD yang diloloskan mewakili suara rakyat. Sekalipun banyak yang menilai bahwa performa PKS di DPRD Batubara relatif baik, tapi agaknya tak salah juga jika sikap kritis terhadap kebijakan pemerintah daerah diperkuat. Disisi lain, pemerintah yang diserahi tugas mengurus rakyat perlu lebih terbuka dalam menerima masukan. karena sejauh prinsip demokrasi jadi anutan, suara-suara dari rakyat yang disampaikan oleh wakilnya, tentulah tak boleh diabaikan saja. Yang jelas, angin segar yang dilontarkan PKS dengan keinginan untuk meningkatkan pelayanan masyarakat, yang sejalan semangat Berkhidmat Untuk Rakyat, memang sangat diharapkan. Pada tataran lokal, seperti Batubara yang kini menghadapi era industrialisasi dengan bermacam dampaknya, PKS harus mampu menunjukkan performa politik yang sesungguhnya. Bisa diyakini hal itu mampu dilakukan dengan baik. Setelahnya, bisa disaksikan bahwa PKS dengan kekuatan seluruh kader yang berintegritas tinggi akan menjadi energi nan dahsyat. Energi yang berputar kencang, yang menciptakan angin perubahan berarti bagi nasib rakyat Batubara pada masa hadapan. Itu adalah sebuah gebrakan. Tentu sangat dinantikan***
MASKER: Para siswa mengenakan masker ketika hendak pulang dari sekolah di Muang, Provinsi Yala.
Foto: bbc
Warga Thailand ‘Terganggu’ Asap Dari Indonesia
(Yala, Dinamika) Selama beberapa hari terakhir, sejumlah provinsi di Thailand Selatan tampak gelap karena asap dari Indonesia sejak pagi hingga sore, padahal biasanya cerah.
A
kibatnya, sejumlah penerbangan dibatalkan atau dialihkan, termasuk penerbangan menuju ke pulau wisata Koh Samui. Provinsi-provinsi yang diselimuti asap di antaranya adalah Narathiwat, Pattani, Yala dan Songkhla. Kabut asap dari Indonesia juga mengganggu lalu lintas darat. “Untuk perjalanan kurang begitu lancar, tidak seperti biasa. Jarak pandangnya gelap,” kata seorang pemuka masyarakat di Provinsi Pattani, Hasan Muhamad Zein dalam wawancara dengan wartawan BBC Indonesia, Rohmatin Bonasir, Kamis (22/10). “Begitu juga waktu sore, kabut asap
itu begitu tebal sekali. Dalam waktu dua-tiga hari ini mengganggu.” Ketebalan asap sedemikian buruk sehingga tingkat kegelapan waktu pagi, siang hingga sore hampir sama. Pengendara diminta menyalakan lampu ketika berada di jalan. Adapun di rumah, penerangan listrik juga senantiasa diperlukan ketika siang bolong sekalipun. “Dari pagi sampai sore cuacanya sama saja. Cahaya tidak begitu terang. Kalau di dalam rumah terpaksa memasang lampu,” tambah Zein. Indeks polusi udara di Songkhla, khususnya di kota Hat Yai, mencapai 365 yang merupakan titik tertinggi di sana sejauh ini. Indeks polusi di atas 300 di-
golongkan berbahaya. “Ini adalah krisis,” kata Kepala Dinas Lingkungan Halem Jemarican. Ditambahkannya, penduduk di enam provinsi disarankan agar senantiasi mengenakan masker dan sebisa mungkin tidak beraktivitas di luar rumah. Menurut Zein, warga mengeluh karena asap tidak hanya mengganggu aktivitas tetapi juga berdampak buruk bagi kesehatan. “Kalau dilihat di sini, belum begitu bisa mengatasi. Pemerintah Indonesia sendiri belum begitu bisa mengatasi secara tuntas.” Sejumlah pejabat Indonesia telah mengatakan segala daya dan upaya dikerahkan untuk memadamkan kobaran api di lahan dan hutan yang terbakar, terutama di Sumatra dan Kalimantan.*** (bbc)
seperti dikutip AFP. Sebelum Turnbull mengambil alih, Menteri Luar Negeri Julie Bishop telah diharapkan mewakili Australia dalam pertemuan PBB tersebut. Dengan penggunaan tenaga pembakaran batu bara dalam skala besar, Australia dianggap sebagai salah satu penyumbang gas rumah kaca terbesar dunia. Target Canberra untuk mengurangi emisi hingga 26 persen pada 2030 telah dikritik karena jauh di bawah level yang disyaratkan oleh badan penasihat iklim milik pemerintah. Namun Turnbull, yang kehilangan kepemimpinan oposisi pada 2009 karena dukungannya terhadap administrasi buruh untuk skema perdagangan emisi karbon sebelumnya, mengis-
yaratkan bahwa pemerintahnya bisa mengurangi emisi lebih banyak dari target yang ditetapkan saat ini. Ditanya apakah dirinya akan melampaui komitmen Australia saat ini, Turnbull mengatakan tentu saja, meskipun tetap bergantung pada keputusan dan komitmen negara-negara lain di seluruh dunia. Selama dua tahun kekuasaan Abbot, pemerintahnya yang konservatif membatalkan pajak kontroversial untuk pelaku industri yang menyumbang emisi karbon, sedangkan ia secara konsisten mempromosikan industri ekspor batu bara. Turnbull hingga saat ini menyatakan tidak akan ada perubahan kebijakan iklim Australia, yang mencakup skema aksi langsung dengan memberikan insentif finansial bagi para pihak yang berhasil mengurangi emisi. Sementara itu, para kritikus menilai kebijakan dana insentif itu tidak akan efektif.*** (ant)
PM Australia Akan Hadiri Konferensi Iklim Di Paris
(Sydney, Dinamika) PERDANA Menteri Australia Malcolm Turnbull pada Sabtu menyatakan akan menghadiri konferensi iklim PBB yang digelar di Paris, Desember mendatang, berbeda dari perkiraan bahwa dirinya akan melewatkan pertemuan global tersebut. Turnbull dipandang sebagai pendukung aksi memerangi perubahan iklim, tidak seperti Tony Abbot yang digulingkannya melalui kudeta partai bulan lalu, yang memiliki reputasi sebagai advokat yang enggan melawan pemanasan global. “Itu niat saya. Setelah menghadiri pertemuan kepala pemerintah negara-negara persemakmuran (CHOGM) di Malta, saya akan terbang ke Paris,” tuturnya kepada media The Guardian,
Nasional
Halaman 3
Edisi V Oktober 2015
meninggal saat memadamkan api lalu ikut terbakar, sedangkan tidak langsung adalah korban yang sakit akibat asap, atau sebelumnya sudah punya riwayat sakit lalu adanya asap memperparah sakitnya,” ujar Sutopo. Data BNPB juga mencatat ada 503.874 jiwa yang menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)? di 6 provinsi sejak 1 Juli-23 Oktober 2015. Sejauh ini, penderita ISPA terbanyak ada di provinsi Jambi dengan 129.229, lalu di Sumatera Selatan dengan 101.333, di Kalimantan Selatan ada 97.430 penderita ISPA, 80.263 penderita di Riau, 52.142 di Kalimantan Tengah, dan 43.477 di Kalimantan Barat.
“Kemungkinan jumlah penderita yang sebenarnya lebih daripada itu karena sebagian masyarakat sakit tidak berobat ke Puskesmas atau rumah sakit. Mereka berobat mandiri sehingga tidak tercatat,” kata Sutopo lagi. Sementara itu, BNPB memperkirakan ada lebih dari 43 juta jiwa penduduk terpapar oleh asap. Data ini hanya dihitung di Sumatera dan Kalimantan dan dianalisis dari peta sebaran asap dengan peta jumlah penduduk. “Dengan skala kebakaran yang demikian luas tidak mungkin 1-2 minggu ke depan akan padam. Tapi semua ikhtiar kita lakukan bersama,” ujarnya lagi. Sebelumnya, usai rapat terbatas soal penanganan kabut asap, Presiden Joko Widodo sudah memutuskan untuk meningkatkan pengendalian kebakaran hutan dan lahan dengan menunjuk Menkopolhukam Luhut Pandjaitan sebagai koordinator. Dalam rapat tersebut, menurut situs Sekretariat Kabinet, Presiden menegaskan agar pemerintah melakukan operasi kemanusiaan guna menyelamatkan korban bencana kabut asap yang melanda sejumlah daerah. “Semua kementerian agar konsentrasi dan masuk ke lapangan, terutama untuk yang berkaitan dengan anak dan bayi,” kata Presiden pada Jumat (23/10). Menurut Menkopolhukam, pemerintah sudah mempersiapkan kapal perang dan Pelni jika dibutuhkan untuk melakukan evakuasi dan pengungsian di wilayah tertentu di Sumatera maupun Kalimantan. “Kami siapkan 6 kapal TNI, kemungkinan 3 atau 2 di Kalimantan, bergantung Panglima TNI mendeploynya, dan sisanya di pantai Sumatera,” ujar Luhut seperti dikutip situs Sekretariat Kabinet.*** (bbc)
api unggun pada musim kemarau. “Padahal saya sudah berencana dengan teman-teman untuk mendaki Semeru pada akhir Oktober ini, namun harus ditunda
karena hingga kini api masih belum berhasil dipadamkam oleh petugas gabungan,” katanya.*** (ant/ed)
Jakarta ikut diselimuti oleh kabut asap. Akibatnya, kondisi cuaca di Jakarta nampak pekat karena tertutup asap tipis.
Foto: oz
Asap Kebakaran Hutan Sampai Jakarta (Jakarta, Dinamika) Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BNPB, mengatakan sebaran asap dari Sumatera dan Kalimantan semakin meluas sehingga, berdasarkan laporan BMKG, pantauan satelit Himawari menunjukkan asap tipis-sedang menutup Laut Jawa dan sebagian Jakarta. Sebelumnya, asap telah menyebabkan kualitas Filipina, Malaysia, Singapura, dan menimbulkan krisis kabut asap terburuk di Thailand.
K
epala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat pernyataan resmi badan tersebut mengatakan, ada 10 korban te-
was akibat kabut asap di Sumatera dan Kalimantan, baik lewat dampak langsung maupun tidak langsung. “Dampak langsung adalah korban yang
Api Unggun Sebabkan Kebakaran Di Gunung Semeru
(Lumajang, Dinamika) Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari mengatakan penyebab kebakaran hutan di Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, adalah api unggun yang tidak dipadamkan dengan sempurna. “Kami sudah berkali-kali mengingatkan pendaki untuk tidak membuat api unggun atau perapian dalam kawasan karena dapat menimbulkan kebakaran, namun hal itu diabaikan oleh pendaki,” kata Ayu saat dihubungi dari Lumajang, Sabtu. Menurutnya, musim kemarau panjang menyebabkan sejumlah vegetasi di dalam kawasan TNBTS menjadi kering dan mudah terbakar. “Setiap pendaki yang akan melakukan pendakian seharusnya membaca peraturan pendakian yang merupakan rambu-rambu yang harus diikuti oleh pengunjung saat berada di dalam kawasan, bahkan sanksi tegas akan dikenakan bila melanggar peraturan pendakian itu,” tuturnya. Ia menyayangkan tindakan pendaki yang ceroboh hingga menyebabkan kebakaran hutan di kawasan Watu Rejeng dan sekitarnya hingga luasannya mencapai 25 hektare, bahkan mengancam flora dan fauna yang berada di kawasan gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mpdl) itu.
“Seharusnya para pendaki yang mengaku sebagai pecinta alam ikut menjaga kelestarian ekosistem, sehingga tidak berbuat hal-hal yang dapat merusak kawasan konservasi tersebut,” katanya. Data di TNBTS tercatat hampir 90 persen kebakaran yang terjadi di kawasan setempat akibat ulah manusia seperti membuang puntung rokok sembarangan dan membuat api unggun. Atas kebakaran tersebut, lanjut dia, pihak TNBTS akan melakukan evaluasi dan tidak akan terburu-buru membuka jalur pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut. “Pendaki yang ingin mendaki Semeru harus bersabarkarena masih banyak tahapan yang harus dilalui sebelum jalur pendakian itu dibuka yakni kebakaran harus benar-benar sudah padam, kemudian petugas membersihkan jalur terlebih dulu karena dikhawatirkan ada pohon tumbang akibat kebakaran, dan evaluasi lainnya,” katanya. Jalur pendakian gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang-Malang tersebut ditutup sementara mulai Kamis (22/10) akibat kebakaran yang melanda kawasan TNBTS sejak Selasa (20/10) yang belum berhasil dipadamkan seluruhnya hingga hari ini. Sementara salah seorang pendaki asal Jember yang hendak mendaki Semeru, Agus menyayangkan tindakan pendaki yang membuat
PKS Bertekad...
(Sambungan Halaman 1) unsur pencerahan kepada masyarakat luas tentang makna berpolitik, termasuk menjelaskan mengenai pentingnya berpartisipasi dalam momen-momen semacam pemilihan umum. Menyinggung soal pemilihan kepala daerah mendatang, Ketua DPD PKS Batubara menjelaskan, sesuai amanat Musyawarah Daerah II, Partai Keadilan Sejahtera harus berpartisipasi secara aktif. PKS memandang penting untuk memiliki andil dalam meloloskan calon yang akan memimpin eksekutif setempat. “Bisa diartikan bahwa kita mengusung kader kita sendiri atau kita mendukung calon diluar kader. Tapi kita intinya harus menang.” sebut Hadian. Sebelumnya, dalam Musda II PKS Batubara dilantik dan dikukuhkan sejumlah nama yang menjadi pengurus partai itu untuk masa 5 tahun kedepan. Yaitu: Ahmad Hadian (Ketua) Muheri (Wakil Ketua) Muhammad Sahlan (Sekretaris) Amat Mukhtas (Bendahara) dan Amin Elhusaini (Bidang Kaderisasi)
Pelantikan dan Pengukuhan tersebut disaksikan sejumlah unsur pimpinan daerah, diantaranya, Ketua DPRD Selamat Arifin, Kapolres Batubara AKBP.M.Agung Suyono, Kakan Kesbangpol, Elvis (mewakili Bupati) beberapa utusan parpol serta Sekretaris DPW PKS Sumut, Zul Morado S. Siregar. Musyawarah tersebut juga mengeluarkan 6 butir rekomendasi penting yang terkait dengan masalah kabut asap, penanggulangan peredaran narkoba, partisipasi aktif dalam pilkada, siaga MP3EI, antisipasi aliran sesat, serta permintaan kepada pemerintah untuk mencermati gejolak seperti yang terjadi di Suriah, Palestina dan Myanmar. Musda yang digelar PKS Batubara turut diramaikan dengan beberapa kegiatan menarik berupa aneka lomba yang mengikutsertakan anak didik di jenjang TK dan Sekolah Dasar. Sedangkan bakti sosial yang digelar diantaranya khitanan massal dan aksi donor darah yang bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia.**** (khairul indra)
Daerah
Halaman 4
Edisi V Oktober 2015
PLANK: Plank Kantor PDAM Tirta Silaupiasa Unit Limapuluh. Perusahaan air minum yang semula dikuasai Kabupaten Asahan, kini sudah sepenuhnya dapat dikelola oleh Pemkab Batubara. Foto: fakhruddin alrazi
Pemkab Batubara Segera Tetapkan Direktur PDAM (Limapuluh, Dinamika) Pasca penyerahan aset PDAM Tirta Silau Piasa dari Asahan, Pemerintah Kabupaten Batubara akan segera mengambil kebijakan untuk menetapkan direktur dan jajaran pimpinan lainnya, untuk menangani aset penting tersebut.
P
astinya akan menjadi perhatian (Pemkab). Secepatnya, akan dilantik siapa Direktur PDAM nya. Setelah dilantik, baru akan berjalan sebagaimana yang diharapkan” Jelas Sekretaris Daerah, T. Erwin kepada Dinamika di ruang kerjanya. Namun, Erwin tidak menjelaskan secara
rinci mengenai waktu pengangatan direktur yang dimaksud. Ia cuma menegaskan, Pemkab Batubara akan tetap memprioritaskan kepentingan masyarakat dalam pengelolaan perusahaan pemasok air minum bagi masyarakat tersebut. Terkait dengan hal itu, Wakil Ketua DPRD
Batubara dari Fraksi PDIP, Suwarsono mengingatkankan kepada Pemkab agar pelayanan kepada masyarakat dapat optimal, maka sejumlah instalasi yang telah mengalalmi kerusakan dapat secepatnya diperbaiki, Hal itu, menurutnya, merupakan hal yang sangat penting. Terlebih, keberadaan air bersih saat ini merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Khususnya, bagi masyarakat yang tinggal di belahan pesisir. “Memang banyak, itu, (unit) yang rusak. Apalagi, air yang ada saat ini kualitasnya masih kurang bagus. Terutama di daerah-daerah pesisir, ya” kata dia.
Setelah menjelang satu dekade pasca pemekaran, Pemerintah Kabupaten Batubara akhirnya menerima aset berupa PDAM Tirta Silau Piasa yang sebelumnya dikuasai oleh Asahan. Dokumen aset langsung diserahkan pelaksana Harian Bupati Asahan Sofyan kepada Wakil Bupati Batubara Harry Nugroho. Sofyan menjelaskan, seharusnya aset PDAM TSP Asahan yang berada di Kabupaten Batubara diserahkan tahun 2013 lalu. Namun masih ada sejumlah kajian hukum yang harus diselesaikan dalm pengalihan aset tersebut, maka baru dapat diselesaikan tahun ini. “Kita tidak ada niat untuk menghalanginya. Apalagi penyerahan aset ini harus dilakukan dan harus diterima Pemkab Batubara. Penyerahan aset tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi Pemkab Batubara dan seluruh masyarakat Batubara, agar kedepan masyarakat dapat menikmati air bersih perusahaan” kata Sofyan*** (fakhruddin alrazi)
Hari Lingkungan Hidup, Inalum Gelar Aneka Kegiatan (Seisuka, Dinamika) PT. INALUM menggelar aneka kegiatan dalam memeriahkan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (Environment Day) 2015. Diantaranya Seminar Lingkungan Hidup, penanaman pohon, termasuk perlombaan karya daur ulang limbah. Ketua koordinator kegiatan, Al Razaq Solihin mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan adanya bentuk perhatian PT. Inalum terhadap kelestarian alam. Khususnya, di wilayah sekitar pabrik peleburan aluminium itu. “Harapannya, semoga masyarakat dapat peduli terhadap kelestarian lingkungan, dan menanamkan jiwa peduli lingkungan sejak
dini” kata Solihin. Selain dari unsur karyawan, kegiatan itu juga melibatkan sedikitnya sekira 200 pelajar dari tingkat sekolah menengah di Kabupaten Batubara. Tak hanya sekedar seremoni, kegiatan juga dirangkai dengan wisata lingkungan hidup dan penanaman pohon mahoni di sekitar kebun binatang mini Tanjunggading. Peringatan Environment Day 2015 tersebut, diawali dengan penilaian perlombaan karya daur ulang limbah, yang diikuti oleh sejumlah sekolah ditingkat menengah. Untuk para pemenang lomba, PT. Inalum telah memberikan hadiah berupa plakat, dan
uang pembinaan dengan total nilai Rp. 4,5 juta. Dari penilaian yang dilakukan secara selektif, pemenang I diberikan kepada SMK Negeri 1 Aiputih, dengan hasil karya Dessert Set dari limbah tempurung kelapa. Dengan kreasi yang berbeda, SMK Budhi Darma Indrapura mendapat predikat Juara 2, dan SMP Negeri 1 Airputih sebagai Juara 3. “Semoga kedepan, anak-anak dapat mendaur ulang sampah menjadi barang-barang yang dapat bermanfaat, dan memiliki kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan” jelasnya.*** (fakhruddin alrazi)
Daerah
Halaman 5
Edisi V Oktober 2015
30 Oktober MPC PP Batubara Gelar Muscab
giatan tersebut merupakan adanya bentuk kepedulian Pramuka terhadap bencana kebakaran hutan yang telah menimbulkan efek kabut asap di sejumlah daerah lainnya. “Inilah bentuk kepedulian Pramuka. Dan saya rasa, di Batubara ini, baru kami yang membuat kegiatan seperti ini” terangnya. Junaidi juga menjelaskan, kegiatan penggalangan dana yang dilaksanakan di sekitar jalan acces road itu, setidaknya akan berlangsung selama 2 hari. Ia berharap, kegiatan positif tersebut dapat bermanfaat, khususnya bagi para korban bencana asap di Riau.*** (fakhruddin alrazi)
(Limapuluh, Dinamika) MAJELIS Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Batubara, pada 30 Oktober akan menggelar Muscab III untuk memilih Ketua MPC 2015-2019 mendatang. Even penting tersebut rencananya dilaksanakan di Aula RM.Barokah, Seisuka. Ketua Panitia Pelaksana, Khairuddin Pardian mengungkapkan, proses pemilihan ketua MPC, hak suara akan dimiliki oleh Ketua Pimpinan Anak Cabang, Umsur Majelis Pimpinan Cabang dan Unsur Majelis Pimpinan Wilayah. “Musyawarah akan dibuka tepat jam 09.00 Wib. setelah itu mulai masuk pada sesi penetpan pimpinan sidang. “Sebelum sholat Jumat, pimpinan sidang harus sudah ditetapkan. baru kemudian dilakanakan pemilihan ketua” kata Khairuddin kepada Beritabuana.com di Kantor MPC PP Batubara, Limapuluh (19/10) Panitia menerangkan, sejumlah syarat telah ditetapkan untuk menjadi calon Ketua MPC, diantaranya keterangan bebas narkoba yang dikeluarkan Rumah Sakit Pemerintah, KTP dan kader PP yang dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Tanda Anggota (KTA). Untuk acara seremoni pemukaan, Musyawarah cabang salah satu OKP teresar di Indonesia itu akan mengundang pihak Muspida setempat. Muscab MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Batubara 2015 mengusung tema: Dengan Semangat Kebersamaan Mewujudkan Semangat Juang dan Persatuan di Pemuda Pancasila Kabupaten Batubara sampai tingkat basis.*** (khairul indra)
PT. Inalum, Joko Laksono berharap, turnamen bola voli semi open 2015 tersebut, dapat mengasah bakat olahraga dikalangan pemuda. Tidak hanya pada level daerah, tapi juga hingga ketingkat nasional. “Acara turnamen ini sebenarnya, merupakan salah satu daripada program CSR kami. Dengan harapan, bahwa manfaat yang akan kita ambil adalah bibit daripada pemain-pe-
main voli yang nantinya bisa diandalkan dalam pemain-pemain nasional.” jelasnya. Sebelumnya, kegiatan Turnamen Volley Ball Semi Open 2015 tersebut, dibuka secara resmi oleh kepala Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora), Ishak. Selain itu, hadir pula Ketua KONI Batubara, Hadi Suriono, serta Ketua DPRD, Selamat Arifin dan Wakil Ketua, Syafrizal.*** (fakhruddin alrazi)
PEDULI: Penggalangan dana yang dilakukan sejumlah anggota Pramuka dari SMA Mitra Inalum, merupakan bentuk kepedulian terhadap kebakaran hutan yang terjadi di daerah Riau dan Kalimantan. Foto: fakhruddin alrazi
Prihatin Kabut Asap, Pramuka Galang Dana (Seisuka, Dinamika) Karena prihatin akibat kabut asap yang terus-menerus melanda, sekira 20-an siswa SMA Mitra Inalum menggelar kegiatan Pramuka peduli. Aksi yang dilakukan berupa penggalangan dana, yang nantinya akan disalurkan bagi para korban bencana asap di Provinsi Riau.
S
alah seorang siswa, Riska Karima Yuni mengungkapkan, aktivitas penggalangan bantuan itu merupakan wujud kepedulian dan solidaritas sesama anak bangsa. Terlebih, efek yang ditimbulkan akibat asap pekat yang timbul akibat kebakaran tersebut, juga berdampak buruk bagi keseha-
tan masyarakat “Masyarakat Batubara, cukup peduli terhadap masyarakat di Riau yang terkena bencana. Kita sebagai sesama, satu negara, harus saling peduli” lanjut Riska. Terkait dengan itu, Pembina Pramuka SMA Mitra Inalum, Junaidi menuturkan, ke-
KNPI Dan Inalum Gelar Turnamen Volley Ball Semi Open 2015
(Airputih, Dinamika) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Batubara, bekerjasama dengan PT. Inalum, menggelar kegiatan turnamen bola voli semi open 2015. Kegiatan yang diadakan di kelurahan Indrapura tersebut, diikuti oleh 16 tim, yang terdiri dari kelompok putera dan puteri. KETUA DPD KNPI Batubara, Juri Freza menuturkan, kegiatan yang direncanakan akan berlangsung selama 2 pekan itu, bertujuan untuk mempererat soliditas antar pemuda di Kabupaten Batubara. Khususnya, dalam menyambut momentum hari Sumpah Pemuda, pada 28 Oktober mendatang. “Untuk menciptakan pemuda-pemuda yang betul-betul tangguh, dan betul-betul menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan” kata Juri Freza, saat memberikan kata sambutan. Tak hanya itu. Ketua Panitia Kegiatan, Zainal Abidin menambahkan, kegiatan turnamen tersebut juga memperebutkan sejumlah item hadiah. Diantaranya, tropi, medali, piagam
penghargaan, dan uang tunai senilai Rp. 37 juta. “Total Hadiah, Rp. 37 juta. Itu semua Inalum yang nanggung, KNPI bertindak sebagai pelaksana” tuturnya. Dalam bertanding, Zainal juga mengimbau kepada para peserta agar dapat menjunjung tinggi sportifitas dan fair play. Sehingga, lanjut dia, pertandingan dapat berlangsung dengan aman dan tenteram. “Kita berharap, mereka jangan ada ributribut. Jangan masalah kecil di perbesar. Karena tujuan utama kita juga kan untuk silaturahmi” ungkap Zainal. Mengenai hal itu, Deputi General Manager
FOTO BERSAMA: Panitia kegiatan melakukan berfoto bersama dengan Ketua dan Wakil Ketua DPRD, Kadisbudparpora, dan tim yang akan bertanding. Foto: fakhruddin alrazi
Daerah
Halaman 6
Edisi V Oktober 2015
BERFOTO: Pengurus DPD dan DPC PPP Kabupaten Batubara berfoto bersama sebelum melaksanakan Musyawah Daerah II.
Foto: khairul indra
DPW PPP Sumut: MA Bukan Menangkan Kubu Djan Faridz
(Limapuluh, Dinamika) DPW Partai Persatuan Pembangunan Sumatera Utara manganggap keputusan yang dikeluarkan Mahkamah Agung mengani Partai itu, sama sekali bukan berarti memenangkan kubu Djan faridz. Alasannya, pihak yang bersengketa adalah antara Surya Dharma Ali (SDA) dan Roma Hurmuziy.
K
Darwin, Wakil ketua DPW PPP Sumut Foto: khairul indra
eputusan itu kita lihat, kita tunggu dulu apakah nanti pihak Menkumham mencabut SK kita atau itdak. Kalau dicabut maka kita kembali kepada Muktamar Bandung. Muktamar Bandung itu, SDA Ketua, Romy Sekretaris. Memenangkan Djan Faridz tentu tak ada. Tak ada menyenggol sama sekali Djan Faridz, itu harus digaris bawahi besar” kata Wakil Ketua DPW PPP Sumut Darwin kepada Dinamika usai mengikuti rapat dengan pengurus DPD terkait Musda II DPD PPP Kabupaten Batubara, Limapuluh (24/10) . Dengan dasar pemikiran seperti itu, menurut dia, tidak ada jalan sam seklai bagi kubu Djan faridz untuk mnegambil alih kepemilikan aset, seperti kantor, yang selama
di kuasiai oleh pihka Romy yang dihasilkan dari Muktamar Surabaya. “Jadi orang itu mau merebut kantor kita tidak bisa, kalau tidak punya legal standing. Kalau punya, tidak perlu direbut, kita serahkan” lanjut Darwin Seterusnya, menyikapi keputusan MA itu, menurut dia Musyawarah daerah yang digelar di sejumlah kabupaten/kota harus tetap dilaksanakan sesuai agenda dan jadwal yang telah ditetapkan. “Musda yang ini berlanjut, berlanjut. Tidak ada penundaaan yang sudah berlanjut. Kalau yang belum Musda kita perpanjang, tidak ada persoalan” sambung dia Musyawarah daerah yang digelar, ungkap Darwin juga merupakan salah satu bagian penting dari proses sosialisasi terhdap perkembangan yang terjadi dalam dinamika plitik dalam tubuh PPP. Ia berharap agar kader PPP jangan terpancing isu-isu mengenai PPP yang mencuat dimasyarakat.”Diinternal kita, kita harus satu komando dalam menentukan sikap” kata dia
Sebelumnya, Terkait dengan Musda II PPP Kabupaten Batubara, Ketua Panitia Azrai Rangkuti menjelaskan, sesuai Juknis (Petunjuk Teknis) ajang Musyawarah Daerah itu tidak langsung memilih ketua DPD baru, Tapi menentukan tim formatur yang akan menyusun kepengurusan DPD PPP untuk periode 2015-2020 mendatang. Formatur, jelas Azrai akan terdiri dari 5 unsur, yang mencakup, unsur DPP, DPW, DPD, Unsur majels petimbangan/Pakar dan unsur DPC. Dari unsur DPP itu, ia menyebut nama Fadly Nurzal dan Hasami Husairi. Sedangkan ditingkat DPW, Yulizar Parlagutan Lubis*** (khairul indra)
59 Tim Ikuti Kompetisi Futsal Kadisdik (Tanjungtiram, Dinamika) SEKIRA 59 tim futsal dari kalangan pelajar di tingkat Menengah, mengikuti Turnamen Futsal Piala Kepala Dinas Pendidikan yang digelar di Kecamatan Tanjungtiram. Kegiatan yang direncanakan akan berlangsung selama sepekan tersebut, diprakarsai oleh berbagai elemen pemuda di wilayah itu. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara, Darwis mengungkapkan, kegiatan turnamen tersebut bertujuan untuk mendorong
para pelajar dengan aktifitas yang bersifat positif, khususnya pada bidang olahraga. “Kebetulan, pemuda setempat punya inisiatif untuk membuat kegiatan turnamen itu. Mereka datang ke saya, dan saya mendukung” tuturnya. Selain untuk meningkatkan prestasi, Darwis juga berharap, kegiatan turnamen tersebut mampu mempererat soliditas dan kekompakan diantara pelajar. Sehingga, menurut dia, hal itu dapat membentuk rasa persaudaraan
antar sesama generasi muda di Batubara. Selain dalam bentuk piala, ia juga menjanjikan akan memberikan hadiah semisal uang pembinaan bagi tim yang akan menjadi pemenang. Sayangnya, Darwis tidak menjelaskan secara rinci mengenai jumlah uang pembinaan yang dimaksud. “Ada nanti uang pembinaannya. Saya bantu, sesuai dengan kemampuan tentunya” jelas Darwis. Sebelumnya, Ketua panitia kegiatan, Zu-
lfikar juga telah menjabarkan mengenai jumlah tim yang akan bertanding memperebutkan Piala Kepala Dinas Pendidikan tersebut. Ia berharap, kegiatan semacam itu dapat memperoleh dukungan penuh dari berbagai pihak. Khususnya, dari Pemerintah daerah setempat. “Yang ikut bertanding, ada 33 (tim) dari tingkat SMP, 26 dari tingkat SMA. Kalau tidak ada halangan, rencananya akan kita jadikan agenda tahunan” kata Ketua Panitia kegiatan, Zulfikar.*** (fakhruddin alrazi)
Daerah
Halaman 7
Edisi V Oktober 2015 kata Bahrumsyah.
LULUH LANTAK: Sisa-sisa bangunan rumah milik warga yang telah luluh lantak akibat abrasi. Kini, masyarakat setempat terpaksa harus pindah dan membangun kembali rumah mereka dengan peralatan alakadarnya. Foto: fakhruddin alrazi
Permukiman Rusak Parah.... Sambungan Halaman 1 ....“Tentunya, walaupun saat ini tenaganya (Polisi Hutan) memang masih sangat terbatas” Jelas Zainal Manurung Ditempat yang sama, Kepala Dinas Sosial, Bahrumsyah juga mengaku prihatin dengan
kondisi masyarakat yang tinggal di daerah Kuala Sipare saat ini. Terlebih, abrasi tersebut telah merusak puluhan bangunan rumah milik warga, yang kini harus terpaksa pindah dan membangun rumah dengan peralatan al-
Kabut Asap,
akadarnya. “Kalau memungkinkan ada tanah mereka yang bisa dibantu, dari Dinsos sendiri siap membantu dari rumah-kerumah agar layak huni. Karena, ini, sudah sangat penting, ya”
Segera Tuntaskan Kunjungan yang dilakukan DPRD dan sejumlah SKPD didaerah itu, mendapat apresiasi dari pihak Kepala Desa setempat, OK. Baharuddin. Ia berharap, permasalahan itu dapat segera dituntaskan secara bersama. Apalagi, menurutnya, sejauh ini ada sekira 300 meter dari permukaan pantai yang telah lenyap digerus ganasnya ombak pantai. “Kalau kami atas nama masyarakat dan Pemerintahan desa, sangat berharap sekali. Kalau niat baik, dari Pemkab ataupun Dewan dapat direalisasikan dalam bentuk bantuan. Dan mudah-mudahan tidak hanya sekedar seremoni saja” ungkapnya. Begitu pula dengan masyarakat. Diantaranya, dari Zaitun. Ia mengaku, kunjungan semacam itu baru kali ini dirasakan oleh masyarakat setempat. Meskipun, menurut dia, bencana alam tersebut sudah mulai terjadi sejak 2008 lalu. “Baru ini lah. Cuman, ya, janganlah cuma nengok-nengok aja. Kami tak ada minta bantuan duit. Tapi cemana supaya (abrasi) ini tak jadi makin parah” jelasnya. Selain Ketua Komisi A Nafiar (Golkar), hadir pula Mukhsin (Nasdem), Archiman Simbolon (Gerindra), Ali Hatta (Golkar), dan anggota legislatif dari Dapil setempat, Ali Muktar (Hanura). Selain itu, juga ikut dalam rombongan Camat Medang Deras, Ramlis.*** (fakhruddin alrazi)
Hadi Suriono:
JBC Berikan Masker Kepada Warga
Mei 2016, KONI Gelar PORKAB
WAWANCARA: Ketua KONI Batubara, Hadi Suriono, saat wawancara dalam suatu kesempatan. Foto: fakhruddin alrazi BAGIKAN: Anggota JBC, Muhammad Rafiq saat memberikan masker gratis.
(Air Putih, Dinamika) BENCANA kabut asap yang berkepanjangan telah menimbulkan keprihatinan banyak pihak. Kemarin, sekelompok anggota Jeep Batubara Club (JBC) memabagi-bagikan masker kepada masyarakat yang melintas di Jalan Lintas Sumatera, Indrapura. Aksi solidaritas tersebut, menurut salah seorangan pembina JBC, Muhammad Rafiq merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap situasi saat ini, ditengah rakyat yang harus menghirup udara yang telah tercemar, khususnya akibat polusi yang parah akibat kebakaran hutan di Indonesia. Rafiq mengungkapkan, persoalan kabut asap
Foto: istimewa
merupakan persoalan besar yang menuntut penyelesaian segera, kerena jika dibiarkan terlalu lama, hal itu akan berdampak serius terhadap masalah kesehatan warga. “Kalau orang sudah jadi sakit semuanya, itu kan bisa bahaya. Apalagi keadaan ekonomi masyarakat sekarang sedang susah” kata Rafiq yang juga Ketua DPC partai Gerindra Batubara itu, usai membagikan masker kepada warga. Selanjutnya ia menyebut, bahwa selain membagi-bagikan masker, sebagai bentuk kepedulian tersebut, organisasi tersebut juga melakukan aksi sosial lainnya berupa pembagian beras kepada masyarakat miskin yang ada didaerah tersebut.*** (khairul indra)
(Air Putih, Dinamika) KETUA Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Batubara, Hadi Suriono mengungkapkan, pihaknya berencana menggelar event Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab), pada Mei 2016 mendatang di Kecamatan Limapuluh. “Direncanakan 10 Cabor (cabang olahraga) Nanti disesuaikan dengan kondisi lagi. Porkab itu, kan, seleksi untuk menghadapi persiapan Porprovsu. Jadi itu, kan, ajang untuk menseleksi calon atlet” tuturnya. Untuk itu, ia berharap agar pengurus KONI di tiap Kecamatan, dapat terus membina para atlet, guna persiapan dalam menghadapi pesta olahraga ditingkat daerah itu. Dalam upaya mewujudkan event 4 tahunan
itu, Hadi Suriono juga mengaku, pihaknya juga membutuhkan bantuan dari berbagai pihak swasta. Semisal, dari PT. Inalum lewat bantuan dana Corporate Social Responsibility (CSR). “Itu juga kalau bisa. Kita juga nggak membebani. Jangan pula kita membuat kegiatan malah mengganggu kenyamanan orang lain” jelasnya. Menanggapi hal itu, Deputi General Manager PT. Inalum, Joko Laksono menyatakan kesiapannya untuk bekerjasama, dalam mewujudkan kegiatan Porkab tersebut. “CSR itu sama dengan zakatnya perusahaan. Apalagi, untuk menggali potensi muda yang ada di Batubara ini” jelasnya.*** (fakhruddin alrazi)
Pariwisata
Halaman 8
Edisi V Oktober 2015
Menikmati Kawah, Edelweis, dan Hutan Mati Di Gunung Papandayan
MENDAKI: Pendaki harus melewati jalan bebatuan dan melakukan pendakian hingga sampai di puncak gunung dengan tinggi 2665 meter di atas permukaan laut.
Garut bukan hanya dikenal sebagai kota penghasil dodol namun di kota ini juga terdapat sebuah gunung yang menjadi salah satu daya tarik pendaki di Indonesia maupun dari luar negeri. Gunung Papandayan namanya, gunung yang memiliki daya tarik tersendiri pada wangi belerang, hutan mati dan keindahan bunga edelweisnya.
G
unung Papandayan termasuk salah satu gunung yang menjadi sasaran bagi para pendaki pemula. Selain medan pendakiannya yang tidak terlalu sulit, Gunung Papandayan juga memiliki pemandangan indah yang menemani pendaki selama melakukan pendakian, ke gunung yang memiliki ketinggian 2665 meter di atas permukaan laut ini. Gunung Papandayan memiliki dua jalur
pendakian yang bisa dipilih oleh para pendaki, yakni jalur Cisurupan dan jalur Pengalengan. Jalur Cisurupan termasuk jalur pendakian yang termudah dan menjadi pilihan bagi para pendaki pemula karena tracknya relatif lebih aman. Pendaki harus menuju gerbang pendakian terlebih dahulu untuk kemudian melanjutkan menuju basecamp. Dari basecamp inilah perjalanan pendakian di mulai. Sebelum memulai
pendakian, pendaki harus melakukan registrasi terlebih dahulu di basecamp. Pada track Cisurupan, pendaki harus melalui jalur menanjak di awal-awal pendakian. Jalur yang dilalui diawal-awal pendakian cukup menantang karena kondisi jalanan yang bebatuan. Bagi Anda yang pendaki pemula, mungkin akan merasakan sedikit pegal-pegal di bagian kaki terutama lutut. Perlahan-lahan bau belerang menyengat akan tercium di track ini. Bau belerang ini berasal dari Kawah Papandayan yang memiliki 14 kawah yang mengeluaran asap. Setelah melewati kawah, pendaki akan memasuki hutan dengan banyaknya pepohonan dan memberikan nuansa keseju-
kan tersendiri. Selanjutnya, pendaki akan tiba di pintu Lawang Angin. Dari pintu ini, pendaki akan menemui jalur yang bercabang tiga. Pada jalur sebelah kiri, pendaki akan menuju Camping Ground Pondok Saladah. Sementara di jalur sebelah kanan, pendaki akan menuju Tegal Alun, dan jalur lurus menuju Pengalengan. Di Pondok Saladah biasanya dijadikan area untuk beristirahat oleh para pendaki. Di sini mereka bisa mendirikan tenda untuk kemping sebelum menuju puncak. Selain itu, pendaki juga bisa mendapatkan air dengan mudah di sungai kecil dengan debit air cukup besar. Sambil beristirahat, pendaki disajikan panorama keindahan bunga khas pegunungan edelweis. Memandangi edelweis ditemani segelas minuman hangat menjadi kenyamanan tersendiri di sini apalagi setelah lelah mendaki, berada di sini dapat menghilangkan rasa penat selama perjalanan. Bahkan jika pendaki mengalihkan pandangannya ke arah timur, maka akan tersaji pemandangan pohon-pohon kering yang terkena erupsi atau dikenal dengan kawasan hutan mati. Gunung Papandayan sendiri pernah meletus di tahun 1772. Puas melepas lelah di Pondok Saladah, pendaki dapat melanjutkan perjalanan menuju Tegal Alun. Untuk mencapai Tegal Alun, pendaki harus melewati kawasan Hutan Mati terlebih dahulu. Tegal Alun menjadi titik tertinggi yang menyajikan keindahan dari Gunung Papandayan. Di sini merupakan rimba bagi bunga edelweis, bunga yang hanya tumbuh di kawasan pegunungan. Dari puncak ini, pendaki akan disajikan keindahan matahari terbit dan terbenam. Kawasan ini juga menjadi objek foto favorit pendaki untuk mengabadikan momen mereka di puncak Gunung Papandayan. Ada kepuasan dan sensasi tersendiri ketika para pendaki berhasil mencapai puncak gunung dan momen ini tentu saja begitu sayang untuk dilewatkan.*** (tauhid/indonesia kaya)
Rehat
Halaman 9
Edisi V Oktober 2015
Amat Mukhtas:
Perjuangkan Perbaikan Pendidikan Hingga Ketenagakerjaan Ada yang menyebut bahwa Komisi C DPRD Batubara adalah “Komisi Air mata”. Anggapan itu boleh jadi benar. Bukannya tanpa alasan, alat kelengkapan legislatif itu, punya tugas yang berkaitan langsung dengan kepentingan rakyat. Ia kerap menjadi tempat mengadu bagi masyarakat yang ingin memperjuangkan aspirasi dan haknya. Misalnya, yang berkaitan dengan pendidikan, kesehatan hingga ketenagakerjaan.
A
mat Mukhtas, adalah anggota Komisi C DPRD yang punya peranan tersendiri dalam derap legislatif memperjuangkan nasib rakyat yang kompleks itu. Berikut petikan wawancara Dinamika dengan Amat Mukhtas yang juga politisi Partai Keadilan Sejahtera itu: Persoalan apa saja yang sedang serius di bahas di Komisi C? Tentang pendidikan, kita sangat mendukung apa yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Batubara. Ada 3 hal, yaitu mengenai topik masalah pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Kenapa pendidikan nomor satu, karena itu menjadi sesuatu yang sentral untuk membangun kemajuan bangsa kedepan. Dan komitmen itu sangat didukung dengan besarnya anggara minimal 20 persen dari APBD dan akan tercapai diatas 30 persen. Dalam hal ini, fungsi pengawasan yang dilakukan oleh Komisi C ini betul -betul harus maksimal, supaya anggaran yang besar itu juga akan memberikan kontribusi yang besar. Itu salah satu yang dilakukan, tentang fungsi pengawasan. Di Komisi C, Pendidikan itu menjadi sangat penting karena dalam UU, bahwa setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan. Maka, negara dalam hal ini pemeritah, wajib memfasilitasi.Fasilitas itu dalam arti sarana untuk proses belajar mengajar. Ini yang bisa kita pantau, kan. Kemudian kepada sistem, tentunya berkaitan antara Dinas Pendidikan kepada Kepala sekolah serta guru. Artinya, semua pihak didalam proses pendidikan di internal, terutama guru sebagai pendidik. Jadi kalau saya melihat, ini yang perlu dicatat. Apalagi dengan kebijakan Pemerintah yang kadang kala, kurikulum selalu berubahubah. Jadi jangan sampai pendidik di Batubara ini, dalam posisi kebingungan. Tapi bagaimana mencari jalan supaya fokus. Karena kalau tidak fokus, akhirnya dia dalam kondisi gamang menghadapi perubahanperubahan itu, nanti bingung, dan pada akhirnya yang dikorbankan itu siswa. Sementara, sesuai dengan amanah UU tadi yang saya katakan, dalam UU No. 20 Tahun 2003, itu kan masalah tujuan pendidikan. Menurut Komisi C, bagaimana performa pendidikan kita saat ini? Saya masih melihat, kurang maksimal. Pertama, bagaimana pemerintah pusat untuk membangun pendidikan berkarakter. Tetapi konsep apa yang mereka lakukan? Walaupun ini sudah di gaungkan, tetapi dalam pelaksa-
naannya ini masih banyak belum dipahami oleh guru. Sehingga kesannya, guru itu hanya melepaskan kewajibannya sebagai tenaga pengajar untuk mentransfer ilmu yang ada dalam pemikirannya sesuai dengan tuntutan kurikulum. Seolah-olah, kalau sudah seperti itu, sudah selesai. Ada satu tanggung jawab itu, memantau bagaimana anak (siswa) ini tercapai atau tidak target itu. Maka disini peran guru itu, saya berharap bukan hanya sebagai orang yang bisa menyampaikan ilmu pengetahuan. Tapi bagaiman supaya guru itu bisa berperan sebagai pendidik, peran guru sebagai orang tua, dan peran guru sebagai seorang sahabat. Selama ini Dinas Pendidikan sudah cukup kooperatif dalam kapasitasnya sebagai mitra kerja Komisi C untuk menyelesaikan berbagai masalah? Tidak maksimal. Artinya kalau kooperatif, mereka kadang-kadang hadir. Tapi kadangkadang tingkat kehadiran, mereka kadangkadang diwakilkan. Dan oke, kita pahami, tetapi saya memandang, tolak ukurnya itu dilapangan saja. Dalam setahun ini, program Pemkab Batubara yang berkaitan dengan pendidikan, apa yang perlu di evaluasi? Disamping masalah penggunaan anggaran yang lumayan besar dibanding SKPD yang lain, tentunya terhadap sistem kurikulum. Karena, kan, memang itu acuannya. Kemudian, seperti guru-guru pendidik. Karena disana juga ada tenaga-tenaga honorer, kemudian ada tenaga kerja sukarela. Ini sebenarnya yang harus kita perhatikan untuk dievaluasi. Akademi Komunitas, bagaimana? Dari awal, ada yang masih sedikit mengganjal dan meragukan, menurut saya. Tentang kesiapan kita. Tapi memang itu suatu yang sudah turun dan sudah berjalan setahun, tetapi ditahun kedua ini saya mendengar bahwa penerimaan mahasiswa baru sampai saat ini masih belum ada. Jadi pembahasanpembahasan di Dinas Pendidikan itu, ya,
termasuk masalah status guru, ada K-I, K-II, kemudian masalah kurikulum 2013, masalah PAUD. Dalam setahun ini, apa yang seringkali dipertanyakan Komisi C kepada Dinas Pendidikan? Pertama, untuk PLS (Pendidikan Luar Sekolah). Kita melihat di kabupaten Batubara itu ada 406 PAUD, dan yang mendapat alokasi dana APBD itu ada 254 PAUD. Dan kalau dari standar nasional, sebenarnya sudah cukup bagus. Karena minimal untuk satu desa itu, satu (PAUD). Artinya kalau di Batubara de-ngan 151 yang sudah memenuhi standar nasional, tapi kita memilik 406, bahkan 254 itu sudah ditanggung. Karena ini memang menggunakan anggaran APBD, tentunya di satu sisi kita bersyukur. Artinya, target agar semua anak-anak usia pra sekolah, itu bisa mengikuti jenjang pendidikan tersebut. Tapi, ini yang perlu kita evaluasi terus. Kita menginginkan data, berapa anak pra sekolah di Batubara, apakah sudah tertampung disekolah ini. Kemudian, dari 254 tadi, saya ingin mengetahui secara real kondisi sekolah itu
yang sehat, yang kurang sehat, dan yang tidak sehat. Bukan untuk memangkas, tapi mengevaluasi mana yang tidak sempurna itu agar disempurnakan. Kita ingin sama-sama memperbaiki kondisi ini. Tetapi pada akhirnya kalau tidak bisa dipertahankan, kenapa harus membebani anggaran. Mungkin masih ada PAUD yang lain, TK yang lain, yang betul-betul bergerak, tetapi tidak mendapat bantuan, ini sebenarnya yang harus mendapat perhatian. Bagaimana dengan bidang kesehatan? Pertama, masalah program BPJS. Yang kedua, masalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Yang ketiga adalah fasilitas kesehatan di tingkat Kecamatan dan di tingkat desa, yaitu Puskesmas dan PUSTU. Kalau Dibidang Ketenagakerjaan? Kita bersyukur ya, Kualatanjung itu akan muncul sebagai kawasan industri, ini suatu kabar gembira untuk memberikan solusi terhadap permasalahan kita di Batubara, khusunya menyangkut penggangguran. Ini suatu harapan, harapan saja dulu, realisasinya nanti lah bagaimana. Untuk menyikapi ini tentunya ada beberapa hal yang harus dipikirkan oleh pmerintah, bahkan bagi lembaga DPRD. Kadang kadang masyarakat ini kan menuntut bagaimana nasib putra daerah. Setelah otonomi bisa saja kita menciptakan Perda (Peraturan Daerah) tentang tenega kerja lokal. Itu kemarin sudah coba kita bahas, mungkin di Ranperda inisiatif, Perda tentang pekerja putra daerah, tenaga kerja lokal. Ya, jangan sampai juga kita kalah bersaing, orang luar masuk kesini dan kita jadi penonton, itu tidak kita harapkan. Hanya, yang menjadi sebuah pertanyaan, siapkah kita, siapkah anak-anak kita yang tamat SMK dan SMA itu. Salah satu contoh, Inalum ketika ingin merekrut 130 pekerja, tapi yang mendaftar 9000 lebih kan terjadi persaingan, dan perusahaan juga wajar, ia akan menyeleksi orang yang memenuhi persyaratan itu. Mereka kan punya standarisasi . Yang jadi pertanyaan kemampuan kita, maka dalam hal ini Komisi C juga mendorong kepada dinas pendidikan dan dinas tenaga kerja untuk memberikan ruang dan menciptakan anak anak didik yang begitu tamat dia mampu untuk bersaing.*** (khairul indra)
Lingkungan Hidup
Halaman 10
Edisi V Oktober 2015
TELITI: Penelitian Herry Purnomo menemukan bahwa harga lahan yang sudah dibersihkan dengan pembakaran justru akan naik karena siap ditanami kelapa sawit.
Siapa ‘Aktor’ Di Balik Pembakaran Hutan Dan Lahan? Ada sekitar 20 aktor yang terlibat di lapangan dan mendapat keuntungan ekonomi dari pembakaran hutan dan lahan. Sebagian besar dari jaringan kepentingan dan aktor yang mendapat keuntungan ekonomi ini menyulitkan langkah penegakan hukum.
A
ksi pemerintah memenjarakan atau menuntut individu serta perusahaan yang diduga membakar lahan tak akan cukup untuk mencegah kabut asap berulang. Fakta dan kesimpulan ini terungkap dalam penelitian tentang ‘Ekonomi Politik Kebakaran Hutan dan Lahan’ dari peneliti Center for International Forestry Research (CIFOR) Herry Purnomo. Kerumitan di lapangan, menurut Herry, terjadi karena para pelaku pembakar hutan, baik masyarakat maupun kelas-kelas menengah dan perusahaan selalu berhubungan dengan orang-orang kuat, baik di tingkat kabupaten, nasional, bahkan sampai tingkat ASEAN. “Tidak mudah bagi bupati yang akan menuntut (pembakar hutan), bisa jadi yang punya (kebun) kelapa sawit, membakar hutan, berhubungan dengan partai tertentu yang kuat di daerah, sehingga bupati atau gubernur tidak gampang juga (bertindak), harus melihat konstelasi politik,” kata Herry, Rabu (23/9). Aktor-aktor tersebut, berdasarkan hasil penelitiannya, bekerja seperti bentuk “kejahatan terorganisir”. Ada kelompok-kelompok yang menjalan kan tugas berbeda, seperti mengklaim lahan, mengorganisir petani yang melakukan penebasan atau penebangan atau pembakaran, sampai tim pemasaran dan melibatkan aparat desa. Namun tak hanya di tingkat pusat, pemilik
lahan bisa saja kerabat penduduk desa, staf perusahaan, pegawai di kabupaten, pengusaha, atau investor skala menengah dari Jakarta, Bogor, atau Surabaya. Terorganisir Masing-masing kelompok yang melakukan aktivitas pembukaan lahan akan mendapat persentase pemasukan sendiri, namun rata-rata, pengurus kelompok tani mendapat porsi pemasukan terbesar, antara 51%-57%, sementara kelompok petani yang menebas, menebang, dan membakar mendapat porsi pemasukan antara 2%-14%. Dalam penelitiannya, Herry menemukan bahwa harga lahan yang sudah dibersihkan dengan tebas dan tebang ditawarkan dengan harga Rp8,6 juta per hektar. Namun, lahan dalam kondisi ‘siap tanam’ atau sudah dibakar malah akan meningkat harganya, yaitu Rp11,2 juta per hektar. Lalu tiga tahun kemudian, setelah lahan yang sudah ditanami siap panen, maka perkebunan yang sudah jadi itu bisa dijual dengan harga Rp40 juta per hektar. Kenaikan nilai ekonomi dari lahan inilah yang membuat aktor-aktor yang diuntungkan berupaya agar kebakaran hutan dan lahan terjadi terus-menerus. Selain itu, dalam pola jual beli lahan, penyiapan lahan menjadi tanggung jawab pembeli, jika akan dibakar atau dibersihkan secara mekanis. Semakin murah biaya pembersihan,
untung pembeli akan semakin besar. Sebagai perbandingannya, menurut Herry, per hektar lahan yang dibakar biayanya $1020, sementara untuk lahan yang dibersihkan secara mekanis membutuhkan $200 per hektar. Penelitian Herry dilakukan di 11 lokasi di empat kabupaten di Riau, yaitu Rokan Hulu, Rokan Hilir, Dumai, dan Bengkalis menggunakan metode pemetaan, survei, dan pendekatan kebijakan. Di Riau, ada 60 perkebunan kelapa sawit dan 26 hutan tanaman industri. Patron politik Perusahaan atau individu di daerah yang menjadi pemilik perkebunan kelapa sawit di daerah bisa menemukan patron-patron politik di tingkat lokal. Herry mencontohkan, “Misalkan ada perusahaan-perusahaan skala kecil yang punya patron partai politik sangat kuat di kabupaten itu yang berpengaruh ke proses-proses pengambilan keputusan dan penegakan hukum di daerah tersebut. Bisa jadi mereka pendukung kuat dari petahana.” Pemain di tingkat menengah atau ‘cukong’, Herry menemukan, bisa siapa saja. “Dari oknum pegawai pemerintah, polisi, tentara, peneliti, bisa terlibat, bisa punya sawit sampai ratusan hektar dan dalam proses pengembangan sawitnya bisa (melakukan) pembakaran untuk menyambut musim hujan berikutnya,” ujarnya. Aktor-aktor inilah yang tak terbaca atau tertangkap dalam pola penegakan hukum yang terjadi sekarang untuk menangani kabut asap. Untuk menemukannya, maka penting untuk menelusuri ke mana produk kelapa sawit dari
Foto: afp
perkebunan-perkebunan tersebut disalurkan. Bakar lahan Terhadap temuan ini, juru bicara Gabungan Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Tofan Mahdi, mengatakan, ada 2.500 perusahaan kelapa sawit kelas kecil dan menengah, dan total hanya ada 635 perusahaan yang menjadi anggota GAPKI. “Yang jadi anggota kita saya yakin tidak ada (yang membakar lahan), karena kita kontrol sampai bawah. Di luar anggota GAPKI, kami tak punya instrumen atau kepentingan, tapi kita mengimbau, mendukung apa yang disampaikan oleh gubernur Kalsel misalnya agar mereka (perusahaan kelapa sawit kecil dan menengah) untuk jadi anggota GAPKI agar kontrolnya lebih gampang,” ujarnya. Namun, Tofan mengakui bahwa mereka belum memiliki metode yang ketat dalam melakukan pengawasan sampai ke bawah. “Tapi GAPKI punya standar, punya requirement, memenuhi aturan yang sesuai dengan regulasi di pusat, lokal, dan daerah,” katanya. Selain itu, Kepolisian Daerah Riau sudah menetapkan PT Langgam Inti Hibrida yang juga anggota GAPKI sebagai tersangka pembakaran hutan. Edi Saputra, petani di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan mengatakan bahwa praktik pembakaran lahan memang sudah berlangsung di komunitasnya selama ratusan tahun. Namun praktik itu tak setiap tahun dilakukan, biasanya hanya 5-10 tahun sekali bertepatan dengan masa tanam. “Kenapa kita ribut sekarang soal asap, artinya, kenapa itu muncul jadi kebakaran yang dahsyat? Karena semua konsesi itu diberikan kepada korporasi, sehingga lahan jadi mudah terbakar. Lahan korporasi itu kan kering sekali, nggak bisa ditanami padi. Sekarang dibanding dulu, jauh memang, asal tergores saja, ada bintik-bintik api, langsung terbakar lahan itu,” katanya.*** (bbc)
Kreatifitas
Halaman 11
Edisi V Oktober 2015
UKIRAN: Salah satu hasil karya ukiran sendal Sigit. Profesi itu sudah ditekuninya sejak 5 tahun belakangan.
Foto: mdk
Ukir Bunga & Aneka Karakter Di Sandal, Sigit Kebanjiran Order Ujung solder yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa, menjadi mata tatah bagi Sigit, saat mengukir sandal-sandal produksinya. Bahan spon karet yang sudah berbentuk tapak kaki, seolah kayu yang menampilkan goresan pahatannya.
S
atu per satu aneka ukiran diselesaikan di setiap sandal dengan memanfaatkan panas dari mata solder. Panas ujung solder akan meninggalkan goresan dan cekungan warna cokelat kehitaman. Goresan-goresan itulah kemudian membentuk aneka ukiran berkarakter yang diinginkan. “Sekitar 15 macam motif, paling banyak jenis bunga-bungaan, ada kartun Hello Kitty, Arema (kepala singa), mobil Jeep dan lain-lain,” kata Sigit di rumahnya, di Perumahan Sawojajar Kota Malang. Sigit juga menerima pesanan sesuai permintaan para pelanggannya, selain 15 motif yang dimilikinya. Hanya saja harganya sedikit berbeda karena harus menyesuaikan tingkat kerumitan. Jika masih standar dan tidak berbeda jauh, Sigit biasanya tidak akan meminta tambahan harga. “Untuk ukuran yang tersedia antara 32 sampai 48, tapi melayani permintaan oversize,” katanya.
Sudah 5 tahun Sigit menjalani bisnisnya, sebagai produsen sandal ukir. Bisnis itu, menurutnya, ia tekuni karena kepepet tidak punya pekerjaan yang jelas. Semula, pekerjaan Sigit sebagai pedagang sayuran di Bali, namun karena peristiwa Bom Bali I, memaksanya pulang dan menganggur. “Tidak ada turunan bakat melukis, belajarnya otodidak, belajar sendiri karena kepepet saja,” katanya. Proses pembuatan sandal ukir diawali dari pemotongan bahan spon karet sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Ada mal (bentuk) yang sudah disiapkan dengan mengacu besar dan kecilnya nomor sandal. Lapisan pertama, spon warna cokelat yang ditempelkan pada spon warna hitam yang nantinya berfungsi sebagai sol sandal. Pada permukaan warna cokelat itu, Sigit akan mengukir. Karena sudah terbiasa, Sigit begitu cepat menyelesaikan ukirannya, hanya butuh waktu sekitar 15 menit. Setelah itu dilakukan pema-
Seorang Seniman Tumbuhkan Pohon Hasilkan 40 Macam Buah STEK batang merupakan teknik bercocok tanam yang sudah lazim digunakan, terutama jika kita ingin menyatukan dua varietas tanaman. Misalnya saja batang tomat yang distek dengan kentang. Dengan cara ini, petani bisa mendapatkan buah tomat dan umbi kentang dari satu tanaman. Namun seniman pahat asal New York ini
mengadopsi teknik stek atau okulasi untuk menciptakan sebuah ‘karya’ gila, pohon yang mampu menghasilkan 40 jenis buah. Dilansir Oddity Central, Sam Van Aken telah mengembangkan pohon penghasil 40 jenis buah ini sejak tahun 2008. Ia berkeliling ke berbagai daerah untuk mencari tanaman buah yang sudah mulai langka, kemudian membu-
sangan serampat atau klampir, sebelum kemudian dirapikan dengan ditutup sebuah lapisan sol dengan bahan yang lebih keras. “Pemasangan tali serampat, pemasangan sol sampai penghalusan dari sisa rekatan dilaku-
kan oleh karyawan. Saya hanya melukis saja,” kata ayah 2 anak ini. Dalam sehari, Sigit dengan dibantu satu orang temannya berhasil menyelesaikan 30 sandal atau 15 pasang. Harga per pasang dijual dengan kisaran antara Rp 35 Ribu sampai Rp 45 Ribu. Pesanan terus berdatangan, bahkan sampai menolak karena proses pembuatannya yang memakan waktu. Sigit mengaku tidak bisa menyerahkan pengerjaan orderan pada orang lain, khawatir pelanggannya kecewa. “Order untuk tahun baru, sekarang sudah masuk,” tegasnya. Sigit mengaku kesulitan mencari tenaga kerja yang bisa membantunya mengukir sesuai seleranya. Belum menemukan orang yang sreg. Baginya mengukir sandal tidak sekadar menggoreskan mata solder, tetapi ada selera seni yang bisa memberi karakter di setiap sandal. “Kesulitannya tenaga kerja yang menggambar. Kalau pemasarannya selama ini masih mudah-mudah saja,” katanya. Selama ini sandal ukir Sigit sudah dikirim ke Singkawang, Lombok, Jember, Blitar dan beberapa tempat wisata di Batu, seperti Jatim Park dan Museum Angkut. Wiwit Wirahayu, salah seorang pembeli mengungkapkan, desain sandal karya Sigit terbilang sangat unik. Bahkan bisa dipesan sesuai dengan selera pembelinya. “Motif sesuai keinginan bisa kita pesan. Sandalnya juga bertahan lama,” katanya. Selama ini, Wiwit membeli selain untuk dipakai sendiri juga dijual ke beberapa teman. Beberapa kali, sahabatnya minta dikirimi sesuai gambar yang dikirimkan melalui email.*** (mdk/ed)
PAMERKAN: Sigit memarkan hasil karya ukir sendalnya. didayakannya dengan stek. Dosen kesenian di Syracuse University, Pennsylvania ini sudah mengenal stek sejak kecil. Dia selalu terkesan dengan teknik bercocok tanam tersebut. Ketika dewasa dia pun menggunakan ‘keajaiban’ stek untuk menciptakan karya besar yang selalu dia impi-impikan. Walaupun sudah menguasai teknik stek, dia masih sering mengalami kegagalan dalam menyambung batang tanaman buah-buahan. Butuh waktu bertahun-tahun sebelum tekniknya benar-benar sempurna. Dan setiap batang yang disambung ke pohon induk harus dipantau secara berkala.
Foto: mdk
“Ketika pertama kali mencoba, saya menyambung cabang-cabangnya agar setiap varietas mekar dalam waktu yang berbeda-beda. Saya punya satu pohon yang mekar seluruhnya pada satu sisi, namun sisi lainnya tampak sekarat. Dari sana saya menciptakan kerangka waktu mekarnya semua varietas yang saling berhubungan itu. Jadi pada dasarnya saya bisa merancang bagaimana pohon itu akan tumbuh,” tuturnya. Sampai tahun 2015 ini, Van Aken berhasil menumbuhkan 21 pohon. Beberapa di antaranya sudah berpindah tangan. Ada yang dibawa ke New York, Portland,bahkan ada yang disimpan di museum.*** (mdk/ed)
Iptek
Halaman 12
Edisi V Oktober 2015
Kemampuan Tubuh Sembuhkan Diri
Mengapa ada orang yang tidak mudah tertular batuk atau pilek? Mengapa ada penderita kanker yang berhasil sembuh kembali? Ini sebagian fenomena yang terus berusaha ditemukan jawabannya oleh ilmuwan.
T
ubuh punya kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri. Para ahli kesehatan kini semakin mampu mengungkap “rahasianya,” yang
disebut Salutogenese (Salus = sehat; Genesis = asal mula). Dalam Salutogenese yang jadi fokus adalah kesehatan, bukan penyakit. Contoh konkretnya, misalnya: seorang pa-
Menguak Misteri Partikel Hantu
PENELITI ibarat sakit kepala untuk membuktikan eksistensi Neutrino. Partikel elementer ini praktis tidak kasat mata dan juga sulit dilacak jejaknya. Itu sebabnya dijuluki partikel hantu. Partikel ini datang dari luar angkasa menghujani Bumi. Triliunan neutrino menembus tubuh manusia setiap detiknya. Tapi partikel elementer ini tidak berbahaya karena nyaris tidak bisa berinteraksi dengan materi apapun. Juga partikel tidak kasat mata dan diduga tidak punya massa, karena itu para pakat fisika partikel memberi nama neutrino atau juga dikenal sebagai partikel hantu atau poltergeist. Takaaki Kajita dari Universitas Tokyo, Jepang dan Arthur McDonald dari Queens University, Kanada berhasil melacak misteri partikel hantu itu dan membuktikan bahwa neutrino eksis serta memiliki bobot. Hasil penelitian kedua ilmuwan dianugerahi hadiah Nobel Fisikia 2015. Meneliti di bawah tanah Yang amat menarik, untuk meneliti keberadaan “partikel hantu” yang tidak kasat mata dan nyaris tidak bisa dilacak ini, para pakar fisika partikel harus melakukan risetnya di bawah tanah jauh di kedalaman bumi. Logika para ilmuwan, partikel ini hanya bisa dideteksi jauh di bawah tanah, karena di sini radaiasi
terus menghujani bumi dari luar angkasa tidak akan menganggu pengukuran partikel. Ilmuwan Jepang Takaaki Kajita yang mula-mula memiliki dugaan empiris, bahwa neutrino kemungkinan mengubah identitasnya selama perjalanan dari matahari menuju bumi. Matahari hanya memproduksi satu jenis neutrono, tapi jika ini mengalami transformasi menjadi jenis lain, yang tidak terdeteksi oleh sensor, hal ini bisa menjelaskan misteri yang belum terpecahkan selama ini. Kajita kemudian mengembangkan detektor Super Kamiokande, yang mampu melacak dua jensi neutrino yang berbeda. Hasilnya, Kajita bisa membuktikan teorinya, bahwa neutrino mengelami transformasi. Proses ini disebut osilasi. Arthur McDonald melakukan eksperimen lanjutan dengan detektor lainnya yang mampu melacak keberadaan tiga jenis neutrino itu. Kini misteri terkuak, dan partikel itu bukan lagi “partikel hantu”. Dengan membuktikan bahwa neutrino bisa melakukan transformasi, terbukti bahwa partikel elementer itu harus memiliki massa. Hasil penelitian membuka pengetahuan baru tentang proses di inti matahari. Pengetahuan bisa digunakan untuk membuat reaktur fusi nuklir untuk menghasilkan energi.*** (dw)
sien selalu mengalami gangguan tidur, karena stres berat dalam pekerjaan atau keluarga. Tentu sebagai solusinya ia bisa minum banyak obat, untuk dapat tidur. Tapi lebih baik jika ia bertanya, kondisi seperti apa yang dibutuhkannya agar dapat tidur dengan baik? Dengan cara itu, ia akan membangkitkan kemampuan tubuhnya untuk menyembuhkan diri sendiri.
Karena agar bisa mengatasi penyakit, orang harus menggunakan kemampuan menyehatkan tubuh yang dimiliki masing-masing individu. Kemampuan menyembuhkan yang dimiliki tubuh manusia bisa dibuktikan jika menderita luka. Tubuh punya kemampuan membangun dan merepasari kembali sel-sel yang rusak, sehingga luka bisa mengecil dan akhirnya pulih kembali. Di samping itu, kesehatan pikis juga mempengaruhi kesehatan tubuh. Jika orang mengalami stres, tubuh akan memproduksi lebih banyak kortisol, dan ini menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, orang lebih mudah tertular penyakit. Sebaliknya jika orang rileks, neurotransmiter dari otak menstimulasi sistem kekebalan tubuh. Bagaimana otak dan organ tubuh lainnya bekerjasama untuk menjaga kesehatan tubuh masih harus diteliti lebih jauh lagi. Tapi sudah terbukti, proses ini berlangsung lebih baik jika orang merasakan ketenangan. Jika orang merasa senang atau bahagia, tubuh membentuk lebih banyak hormon Serotonin dan Endorfin. Kedua hormon ini juga ikut memperkuat kekebalan tubuh. Profesor Wolfram Schüffel, kepala klinik untuk Psikosomatik di Universitas Marburg mengatakan, dengan kemampuan tubuh untuk menyembuhkan diri sendiri, dampak penyakit bisa dilemahkan. Sebuah cabang ilmu pengetahuan baru yang disebut Psikoneuroimonologi berupaya mengungkap apa yang terjadi, jika jiwa “menyembuhkan” tubuh. Bagaimana jiwa, sistem saraf dan sistem kekebalan tubuh saling berkorelasi menjaga kesehatan individu.*** (dw)
Panjang Umur Berkat Bengkel Reparasi Genetika MATERI genetika setiap hari mengalami kerusakan. Tapi “bengkel reparasi” dalam DNA terus melakukan perbaikan. Tanpanya manusia akan mati muda. Mekanisme reparasi DNA ini diganjar hadiah Nobel Kimia 2015. Materi genetika Deoxyribo Nucleic Acid atau DNA terbukti molekul yang tidak stabil dan mengalami kerusakan konstan hingga perlu “reparasi” setiap hari. Selain itu pengaruh luar, berupa radiasi cahaya matahari, kebiasaan merokok, konsumsi obat-obatan serta cemaran lingkungan juga menambah kerusakan pada material genetika kita. Tanpa reparasi terus menerus DNA, manusia akan mati muda. Tiga ilmuwan yang meneliti secara paralel dan independen, Tomas Lindahl, Paul Modrich dan Aziz Sancar menemukan sedikitnya tiga mekanisme serta sejumlah enzym dan protein yang melakukan reparasi DNA secara konstan pula. Mekanisma inilah yang melindungi DNA dari kerusakan dalam kecepatan tinggi, dan memungkinkan umur harapan hidup lebih panjang. Temuan ini membuahkan hadiah Nobel Kimia tahun 2015 bagi ketiga ilmuwan tersebut. Setiap kerusakan DNA apapun bentuknya diketahui akan memicu penyakit dan bisa berbahaya bagi kehidupan. Sel-sel dan materi genetikanya mengalami penuaan, bisa men-
galami degenerasi menjadi sel kanker. Temuan Lindahl, Modrich dan Sancar menunjukkan tubuh manusia juga secara konstan melakukan pelacakan adanya kerusakan dalam DNA dan mengeliminasinya. Dengan itu ancaman tumbuhnya kanker atau sel mati muda bisa dicegah. Komite Hadiah Nobel menyebutkan, ketiga ilmuwan itu berhasil membuat pemetaan dan menjelaskan bagaimana sel menjaga serta menyelamatkan informasi genetika. Kehidupan seperti yang kita kenal saat ini, amat tergantung dari mekanisme “reparasi” DNA. Temuan itu memberikan wawasan baru mengenai bagaimana perkembangan kanker serta kemungkinan untuk mencari terapinya.*** (dw)
Pendidikan
Halaman 13
Edisi V Oktober 2015
Kejujuran Profesional Dalam Dunia Pendidikan
K PEMENANG: Para pemenang lomba berfoto bersama, usai penilaian. Dari pemilihan yang dilakukan secara selektif, SMK Air Putih berhasil menyandang predikat juara 1 dalam lomba karya daur ulang. Foto: istimewa
SMKN 1 Air Putih Juara I Lomba Kreatifitas Daur Ulang Untuk kesekian kalinya, siswa SMKN 1 mengharumkan nama sekolah. Kini, dalam lomba kreatifitas daur ulang dalam rangka environment day yang diadakan PT. Inalum Persero, juara I berhasil diraih lewat kreasi berupa Dessert set dari tempurung kelapa.
A
lasan pemilihan tempurung sebagai limbah yang digunakan pada acara lomba kreatifitas daur ulang, dikarenakan kelapa merupakan salah satu potensi unggulan Kabupaten Ba-
tubara. “Batok (tempurung) kelapa ini berasal dari buah kelapa. Dan banyak sekali limbah dari kelapa yang masih belum terkelola dengan baik” ungap Sri Winingsih sebagai salah satu Pembina tim kreatifitas siswa SMKN 1 Air Putih. Pada umumnya batok kelapa hanya dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar untuk keperluan memasak,
khususnya bagi rumah tangga yang masih menggunakan tungku dapur tradisional. Tumpukan kulit kelapa jika dibiarkan berpotensi menjadi sumber penyakit yang cukup membahayakan. Oleh karena itu, dengan sumber bahan baku tempurung kelapa yang melimpah, tim kreatif SMK mencoba mengolah sampah batok kelapa tersebut menjadi produk kerajinan yang unik dan memiliki nilai jual tinggi. Dalam proses pemilihan siswa yang akan mengikuti lomba, pembimbing melakukan beberapa hal. Mulai dari mengumumkan kepada siswa tentang acara lomba kreatifitas tersebut, memperhatikan penilaian- penilaian pros-
KREASI: Kreasi yang ditampilkan para siswa SMK Negeri 1 Air Putih, dalam lomba karya daur ulang yang digelar PT. Inalum belum lama ini. Foto: istimewa
es dalam kegiatan pembelajaran prakarya, dan memperhatikan hobi dan bakat siswa. “Dari hal- hal itulah maka terbentuk tim yang terdiri dari gabungan beberapa jurusan yaitu TSM, RPL, dan
KI” tegas Sri Winingsih. Dengan keberhasilan yang dicapai tersebut, Sri Winingsih berharap siswa- siswa yang lain termotivasi untuk terus menggali potensi dirinya, meningkatkan kreativi-
abut asap kecurangan dan kepalsuan menyelimuti dunia pendidikan di Tanah Air. Cukup mneyesakkan nafas kehidupan dan mengaburkan serta menggerogoti paedagogis dalam pembangunan karakter bangsa. Praktik-praktik kecurangan dan kepalsuan telah merasuk setiap dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, Ironinya, hal yang memalukan ini telah menjalar ke lembaga-lembaga pendidikan formal, seperti kecurangan dalam penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) dari kebocoran soal dan kunci jawaban hingga kecurangan tersistematis. Hal itu masih ditambah lagi dengan penyelewengan penggunaan dana BOS yang bisa menyeret Kepala Sekolah ke penjara menjadi narapidana. Disamping itu, baru-baru ini kita mendengar lagi senandung kepalsuan melalui media massa adanya beberapa Perguruan Tinggi ilegal yang mengeluarkan ijazah palsu. Hal yang serupa juga tejadi di lembaga birokrasi dan legislatif yang mulia dan terhormat itu. Apakah kabut asap kecurangan itu telah sampai pada tahap darurat, atau masih diambang batas toleransi. Entahlah. Kejujuran sepertinya sudah menjadi barang langka di negeri ini. Jika hal ini dibiarkan, akan terjadi kepunahan sehingga bangsa ini akan kehilangan nilai paedagogis, maka jadilah kita “Bangsa Kasihan” . Sebagaimana digambarkan Khalil Gibran dalam syairnya: Kasihan bangsa yang negarawannya srigala, filosofinya gentong nasi, senimannya tukang tambal dan tukang
Oleh: Zainal Alwi tiru. Penggapaian nlai-nilai paedagogis atau nilai kejujuran dalam kehidupan, terutama dalam dunia pendidikan resonansi negatifnya menjangkau kehidupan puluhan tahun kedepan. Realitas dimensi kehidupan sekarang nyaris kehilangan nilai-nilai ini. Katanya, dalam berpolitik mengemukakan suatu kebohongan (tidak jujur) untuk tujuan politik tidak ada masalah. Dalam berbisnis menghalalkan segala cara untuk meraup keuntungan yang berlipat ganda tidak bertentangan dengan teori bisnis. Pandangan ini sangat keliru, dan hanya berpihak pada kepentingan individu atau kelompok. Padahal kita hidup dalam sistem yang lebih besar. Yaitu, kehidupan berbangsa dan bernegara. Dunia pendidikanlah yang memikul tanggung jawab untuk melestarikan nilai-nilai kebaikan dan menjaga peradaban manusia kearah yang lebih baik. Pendidikan tidak hanya melakukan hal yang benar, tetapi juga membuat orang menjadi lebih baik. Pendidikan berproses sepanjang hayat. Mulai dari lingkungan keluarga, pendidikan formal dan pendidikan di komunitas masyarakat. Dalam menanamkan nilai-nilai kejujuran, nilai kebaikan dan nilainilai paedagogis akan sangat efektif jika dilakukan dengan pendekatan contoh dan keteladanan. Oleh para orang tua, para pendidik, para tokoh masyarakat, dan para pejabat negeri ini. Didalamnya, kita semua. Saya dan Anda.*** Penulis adalah pensiunan guru, pembina/pendiri Zainal Alwi Institute.
tas, menerapkan sikap dan jiwa berwirausaha. Kedepannya, beberapa program juga akan dilakukan diantaranya membuka wawasan sekaligus menumbuhkan minat wirausaha dalam diri siswa, membangun sikap mental wirausaha yang tangguh, berdasarkan potensi pribadi dan menyatu dengan lingkungan masyarakat dan lingkungan usaha. Selain itu, meningkatkan kecakapan dan keterampilan dalam membangun, mengolah dan memperluas usaha, baik oada tahap pengembangan ide hingga menjadi rencana usaha, tahap persiapan hingga launching, dan membentuk kelompok wirausaha di SMK N 1 Air Putih. Rama selaku siswa yang tergabung dalam tim mengaku bangga dengan keberhasilan yang dicapainya. “Harapannya, banyak teman- teman yang turut menyumbangkan ide kreatifnya agar ada banyak produk yang bias kita hasilkan dari SMK N 1 Air Putih”, ungkapnya.*** (yusnilawati)
Sekolah kita
Halaman 14
Edisi V Oktober 2015
FOTO BERSAMA: Para siswa berprestasi di SMK Tengku Amir Hamzah Indrapura berfoto bersama dengan sejumlah guru pendidik.
SMK T.Amir Hamzah Asah Skill Dan Mentalitas Siswa
Anda mau, anak-anak anda cerdas, terampil? Jika ya, sekolahkanlah di SMK Tengku Amir Hamzah Indrapura. Institusi pendidikan penting itu, punya konsentrasi khusus menerapkan beberapa program kejuruan unggulan. Seperti, Multimedia, Pertanian, Tata Busana, Administrasi Perkantoran, dan Teknik Sepeda Motor.
T
Berkat reputasinya yang baik, SMK Amir Hamzah juga sempat menjadi satu-satunya sekolah bertaraf Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional ( RSBI) di Batubara.
ANAK-anak itu tersnyum riang. Ada yang tertawa kecil. Dari raut mungil wajahnya, Mereka jelas tampak ceria dan bersemangat saat dibimbing oleh gurunya. Pagi itu, seperti hari-hari lainnya semuanya mengenakan busana muslim dan muslimah. Yang lelaki berpeci, perempuan menggunakan jilbab. seragamnya oranye bermotif segi empat sama sisi. Rapih sekali. Generasi muda Islam nan belia itu dalam asuhan TK Islam Terpadu Al-Ihya Tanjunggading. Institusi pendidikan pra sekolah itu tengah mempersiapkan penerus bangsa yang cerdas, kreatif, sekaligus mampu mempraktikkan nilai-nilai ke-Islaman dalam kehidupannya kelak. Luar biasa. Untuk mencapai keinginan yang ideal itu, TK islam Al-Ihya rupa-rupanya punya cara tersendiri. Dalam praktik pembinaan terhadap anak didik diterapkan sistem moving class. Ada 5 sentra yang kemudian disiapkan sebagai pendukungnya, yaitu sentra islam, sentra persiapan, sentra balok, sentra bahan alam dan sentra seni kratifitas. Setiap kegiatan dilakukan dengan cara bermain sambil belajar, sehingga tidak ada yamg merasa jenuh. Hmmm..jadi semakin menarik. “Memang paling utama tujuan kami pada akidahnya. Penguatan akidah bagaimana ibadahnya benar, akhlak. kita ingin agar anak-
anak jadi kenal Allah, juga hafal surat pendek” kata Kepala TK islam Terpadu Al-Ihya, Sri Prihatini. Metoda moving class atau kelas berpindah itu diakuinya merupakan salah satu cara yang terbilang baru dan banyak diterapkan pada banyak negara maju di dunia. Daya nalar anakanak yang tengah dibina relatif jadi lebih terasah. Sri Prihatini mencontohkan tentang sentra balok. Disana ada beragam balok dengan beragam bentuk seperti segitiga, persegi panjang dan kubus. Lalu anak TK diminta untuk membuat bangunan tertentu seperti pagar, maupun rumah.”Ketika dia menyusun kita kenalkan dia bangunan itu apa saja” kata dia. Guru yang mendampingi juga terus mencermati anak-anak yang tengah membuat rancang bangun sederhana. Jika melihat ada bangunan yang belum sempurna, imajinasi anak dirangsang untuk mempernaiki karya sederhana dari tangan kecilnya. Ada beda yang signifikan antara model konvensional dibandingkan model sentra itu. “Kalau sentra ini anak diberi pilihan. Mereka jadi bisa lebih kreatif, potensi anak bisa lebih tergali juga membantu pembangunan karakter” kata dia Di sentra ada komitmen yang terbentuk. Anak asuh diarahkan untuk mampu membuat
ak hanya dari segi skill, anak didik juga dibina serius untuk punya karakter dan mentalitas positif yang berguna bagi masa depan negeri ini.
Foto: istimewa
“Yang pertama, mendidik moralnya dulu. Kita juga bekerjasama dengan orang tua. Artinya, kita rutin memanggil orang tua kesini hampir setiap hari untuk melihat perkembangan siswa kita yang di kelas XII” kata wakil Kepala sekolah bidang kurikulum, Ade Irma. Tentu saja tak hanya teori. Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan ilmu terapan, para siswa juga seringkali dilibatkan dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) disejumlah perusahaan. Semisal, di stasiun televisi swasta
daerah dan Perusahaan peleburan aluminium, PT. Inalum. Tak cukup sampai disitu. Keterampilan para siswa, juga diasah lewat bimbingan konseling yang bekerja secara profesional. Perhatian terhadap prestasi olahraga dan kesenian siswa juga jadi perhatian serius. Begitupula dengan penguasaan komputer yang menjadi wajib bagi seluruh siswa untuk memperkaya pengetahuan melalui kelas tambahan. “Semua fasilitas kita berikan sama. Artinya, jurusan lain juga belajar komputer. Wajib. Itu, kita berikan lesnya di sore hari setelah pulang sekolah, dan itu gratis” tuturnya. Belakangan, upaya yang dilakukan pihak sekolah ini pun mulai membuahkan hasil. Sekolah ini berhasil menyandang predikat juara 1 dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) animasi, di tingkat Kabupaten dan Provinsi tahun ini (2015). Devi Sonia, adalah siswa kelas XII multimedia, yang berhasil merebut posisi sebagai juara 1 LKS tersebut. Keberhasilan yang diraihnya itu, menurutnya, tentu saja tak terlepas dari peran serta guru pendidik yang mengedepankan profesionalitas dalam mengajar. Sonia berharap, kedepannya, SMK Amir Hamzah Indrapura dapat lebih meningkatkan eksistensinya dalam dunia pendidikan. Tidak hanya pada skala lokal, tapi hingga tingkat internasional. “Harapannya, SMK Amir Hamzah ini bisa lebih meningkatkan prestasinya. Kalau bisa disemua bidang, ada nama SMK Amir Hamzah” kata Devi Sonia sambil menyunggingkan senyuman manis.*** (fakhruddin alrazi)
TK IT Al-Ihya Bangun Kreatifitas Dan Akidah Anak Didik
BERFOTO: Sebagian anak TK IT Al-Ihya Tanjunggading berfoto bersama. Mereka diasuh untuk memiliki kreatif dan berkarakter Islami. Foto: khairul indra
dan menjaga aturan bersama yang berkenaan dengan kemampuan kolektif menciptakan ketertiban. Begitupula halnya dengan upaya mengajarkan penggunaan bahasa psotif. ”Misalnya ada yang bilang, nggak boleh berantam, kita tukar dengan kalimat lain, sebaiknya sayang teman” papar Sri yang memimpin sekira 16 orang staf pengajar di TK islam Terpadu Al-Ihya itu Hal lain yang mendukung, sebut dia, bahwa setiap sentra itu ada yang namanya materi pagi, berupa belajar membaca iqro’ juga menanamkan nilai-nilai sesuai syariat dengan tema-tema
sederhana, semisal mengenai panca indera. Adakalanya juga diisi dengan menghafal nama-nama nabi juga malaikat.Semuanya diajarkan dengan bermain. Belajar dengan cara-cara yang menyenangkan. Saat beranjak sela, sayup-sayup, lagu-lagu riang khas kanak-kanak yang berasal dari salah satu ruang TK.Islam Terpadu Al-Ihya merambat di udara. Aha...jadi teringat masa kecil. Sayang, aku jauh lebih dahulu lahir dari TK Islam yang punya guru-guru profesional, juga baik hati itu.*** (khairul indra)
Sport
Halaman 15
Edisi V Oktober 2015
Greysia/Nitya Akui Wakil China Lebih Siap
Madrid Bukan Tim Defensif
(Vigo, Dinamika) Winger Real Madrid, Lucas Vezquez, membantah tanggapan tentang gaya bermain klubnya yang disebut-sebut sangat defensif. Terlebih, menurut pemain berusia 24 tahun tersebut gaya bertahan bukanlah ideologi permainan yang dianut oleh skuad Los Merengues.
S
eperti diketahui, gaya permainan Madrid di bawah asuhan Rafael Benitez memang menuai banyak kritikan dari berbagai kalangan. Pasalnya, skuad Los Blancos dianggap terlalu bermain bertahan sejauh ini. Tak senang dengan tanggapan tersebut Vaz-
quez pun memberikan tanggapannya. Ia menegaskan bahwa Madrid bukanlah tim yang gemar menampilkan gaya bermain bertahan di setiap pertandingan yang mereka lalui. “Apakah kami tampil bertahan di pertandingan tadi (melawan Celta Vigo)? Tentu saja Anda akan melihat sebuah permainan yang
Rossi Sengaja Jatuhkan Marquez
sangat menyerang dari kami,” ucap Vazquez, seperti dilansir FourFourTwo, Minggu (25/10/2015). “Kami selalu menyerang dan punya lebih dari 20 percobaan menembak gawang dan pada akhirnya menang 3-1 di laga tadi. Tak ada istilahnya bertahan yang kami tampilkan sejauh musim ini,” sambung pemain yang sempat dipinjamkan ke Espanyol itu. “Di babak pertama kami bermain bagus dan berhasil membelah benteng lawan, belum lagi performa apik di lini belakang. Dua faktor tersebut menjadi alasan kuat kami mampu pulang dengan poin penuh,” tuntasnya.*** (okz) (Selangor, Dinamika) RACE Director, Mike Webb, buka suara mengenai hukuman tiga poin yang diberikan kepada Valentino Rossi karena menjatuhkan Marc Marquez dalam lomba GP Malaysia 2015. Menurut dia, keputusan tersebut sudah sangat tepat dan adil. Rossi dan Marquez sudah saling sikut sejak awal balapan di Sepang International Circuit, Minggu (25/10/2015) siang WIB. Namun insiden terjadi di lap tujuh tepatnya setelah keluar tikungan 14, yang mana The Doctor tertangkap kamera sengaja mengeluarkan kakinya untuk menjatuhkan Baby Alien. Akibat dari ulahnya tersebut, Rossi terpaksa harus memulai seri GP Valencia di posisi terbuncit. Ini adalah hal yang sangat merugikan buat VR46, sebab dirinya dalam perburuan sengit dengan Jorge Lorenzo soal juara MotoGP 2015. “Saya takkan mengutip apa yang dua pembalap (Rossi dan Marquez) katakan, tapi saya bisa memberikan Anda ide secara umum. Dari apa yang kami lihat, Rossi sengaja mendorong Marquez keluar dari trek atau membuatnya melebar,” ujar Webb, seperti dilansir Crash, Minggu (25/10/2015).*** (okz)
De la Hoya Merinding Lihat Gaya Bertarung Golovkin (Nevada, Dinamika) LEGENDA tinju dunia, Oscar de la Hoya, memberikan sanjungannya kepada Gennady Golovkin. Pria berpaspor Amerika Serikat (AS) itu menilai Golovkin merupakan salah satu petinju dengan gaya bertarung paling
menghibur saat ini. Seperti diketahui, kemenangan Golovkin atas David Lamieux memang menuai banyak sanjungan. Terlebih lagi pemilik julukan Triple G itu sukses menganvaskan lawannya tersebut saat pertandingan baru memasuki ronde enam. “Saya menyukai pukulan jab, dan Golovkin telah menampilkan itu dengan sangat baik di pertarungan kemarin. Saya juga menilai dia bertarung dengan sangat cerdas dan pukulannya benar-benar kuat,” ucap De la
Hoya, seperti dikutip dari Boxingscene. “Satu hal tentang Triple G adalah dia merupakan pria yang sangat kuat. Takkan ada hal lain yang dapat digambarkan darinya. Dia sangat menguasai banyak hal di dunia itu,” lanjut mantan petinju berjuluk The Golden Boy tersebut. Kemenangan atas Lamieux membuat Golovkin sukses memperpanjang rekor bertarungnya. Ia kini telah meraih 34 kemenangan dari 34 kali berduel tanpa sekalipun pernah menelan kekalahan dari para lawan-lawannya.***(okz)
(Paris, Dinamika) GREYSIA Polii/Nitya Krishinda Maheswari kalah oleh wakil China, Luo Ying/Luo Yu, dengan skor 19-21 dan 14-21 di semifinal French Open 2015. Ganda putri andalan Indonesia tersebut mengakui sang lawan memang lebih unggul. Set pertama dimulai dengan cukup ketat, namun Ying/Yu kerap memimpin perolehan angka. Greysia/Nitya sempat mencuri beberapa keunggulan dari lawan, namun rupanya Ying/Yu masih belum bisa ditaklukkan. Di awal set kedua, Greysia/Nitya sempat membuka peluang dengan unggul dengan 4-1 dan 6-2. Tapi berikutnya, Ying/Yu balik mengejar dan memimpin perolehan angka hingga akhir. “Mereka lebih banyak mancing memberikan bola-bola belakang, jadi tidak memberikan kesempatan buat menyerang. Dari game pertama dan kedua banyak memberikan bola-bola belakang. Jadi kami saat buru-buru mau menyerang, tidak tembus, kadang suka salah kasih buang bola,” kata Nitya, seperti diberitakan situs resmi PBSI, Minggu (25/10/2015). “Setiap pertandingan, kami selalu ingin kasih permainan terbaik di lapangan, bagaimanapun caranya. Hanya kadang memang tidak sesuai harapan. Ini yang harus kami pelajari lagi. Hari ini juga lawan lebih siap untuk bertanding,” tambah Greysia. “Kami sudah beberapa kali berhadapan dan saling mempelajari. Hari ini strategi mereka lancar semua. Sebaliknya kami malah tidak bisa membalikkan keadaan,” ujar Greysia lagi.*** (okz)
Galeri Foto
Halaman 16
Edisi V Oktober 2015
Semarak MUSDA II DPD PKS Batubara
FOTO BERSAMA: Pengurus DPD PKS Kabupaten Batubara masa khidmat 2015-2020 berfoto bersama unsur Pimpinan daerah, dan Pimpinan partai politik.
TERSENYUM: Kapolres Batubara dan Ketua DPRD tersenyum saat disambangi penari cilik, dalam seremoni pengukuhan pengurus baru PKS Batubara.
IKUTI BAKSOS: Sejumlah masyarakat yang mengikuti Bakti Sosial yang digelar DPD PKS Batubara.
DONOR DARAH: Anggota Palang Merah Indonesia (PMI) membantu pelaksanaan donor darah.
KHITANAN MASSAL: Dua orang anak tengah dikhitan oleh tim kesehatan.