1
BAB 3
STRATEGI DAN KONSEP PERANCANGAN
3.1. Tujuan Komunikasi Dalam melakukan sebuah proses pembuatan / pengkaryaan sebuah produk, agar produk tersebut ataupun informasi yang ingin disampaikan oleh produk tersebut mampu diserap oleh khalayak, salah satu caranya adalah dengan melakukan proses pemilihan media yang tepat, sesuai dengan jenis atau tujuan dari diciptakannnya produk tersebut. Sebuah proses kreatif dalam menciptakan suatu ide untuk mempromosikan dan mengolah media pendukung promosi inilah yang terkadang menjadi faktor penentu awal apakah produk cepat mendapat respon oleh target marketnya. Pemilihan media yang tepat akan menjadi langkah awal yang baik. Penulis memilih menggunakan sebuah media yaitu komik digital untuk tugas akhir, dengan memproduksi suatu komik yang bertemakan Action. Pemilihan untuk memakai komik sebagai media adalah karena beberapa alasan, yaitu karena dalam komik terdapat unsur Komunikasi Visual dalam penataan layout, Tipografi, dan sebagainya. Komik pun lebih cepat sampai kepada target pasarnya, karena biasanya pecinta komik adalah orang-orang yang memiliki loyalitas pada apa yang mereka baca, dan juga karena pembaca komik di Indonesia pun tidak sedikit, tidak hanya golongan anak-anak tetapi juga golongan remaja dan dewasa. Perkembangan komik digital di Indonesia saat ini belum beranjak jauh dari konsep men-scan sebuah komik menjadi sebuah bentuk digital
2
dalam artian menjadi sebuah format gambar bitmap berekstensi jpeg. Di luar Indonesia pun terjadi hal yang sama, walaupun beberapa komikus luar sudah menganut konsep digital dalam hal pengerjaan komik dalam tahapan digitalisasi. Komik ‘Kisah Tujuh Pendekar Pedang’ yang diproduksi oleh penulis adalah sebuah komik yang bergenre manga dengan tema Action, pemilihan tema ini karena penulis melihat sebuah action dimana dalam sebuah cerita, terdapat adegan-adegan pertarungan, pembelaan diri melalui tindakan-tindakan perlawanan fisik, dan lebih interaktif melalui gerakangerakan tubuh. Penggayaan gambar yang penulis gunakan adalah manga, dikarena kan manga sudah menjadi sebuah gaya gambar yang umum dan mudah dimengerti di publik indonesia sendiri sehingga jalur atau proses kreatif dalam promosi akan menjadi lebih mudah. Terutama di karena kan komik ini berbentuk digital harga akan jauh lebih murah karena tidak menggunakan kertas. Apakah yang dimaksud dengan komik digital ?, sedikitnya ada 4 kategori dalam komik digital ini berdasarkan aplikasi digitalnya, digital production, digital form, digital delivery dan digital convergence1 1.
Digital production : mengacu pada kreasi produksi komik yang sekarang bisa dilakukan sepenuhnya dengan bantuan komputer.
1
McCloud, Scott (2000) Reinventing Comics, Paradox Press
3
2.
Digital form : mengacu pada bentuk fisik komik digital yang memiliki format tidak terbatas, memanjang ke bawah, kesamping, atau seperti komik pada umunya. Kebebasan terhadap media karena tidak mempunyai batasan seperti menggunakan kertas.
3.
Digital delivery : mengacu pada distribusi digital,yang dapat menghemat banyak bagian mata rantai proses distribusi konvensional (percetakan, distributor, pengecer, pembeli). Namun sekarang bisa menjadi only one clicks away. fitur high mobility juga termasuk, karena dapat direalisasikan dengan banyaknya gadget yang dapat menaruh gambar. dengan gadget ukuran kecil dan efisien.
4.
Digital convergence : adalah pengembangan komik digital pada media lainnya yang berbasis digital (game, animasi, film dll).
3.2. Strategi Komunikasi Strategi
komunikasi
merupakan
panduan
dari
perencanaan
komunikasi (communication planning) dan manajemen (communications management) untuk mencapai suatu tujuan. Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh penentuan strategi komunikasi. Di lain pihak jika tidak ada strategi komunikasi yang baik efek dari proses komunikasi (terutama komunikasi media massa) bukan tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh negatif.
4
Dalam proses pemasaran komik ‘Kisah Tujuh Pendekar Pedang’ ini, dilakukan strategi komunikasi, apabila proses promosi yang dipakai efektif, maka proses penjualan dari komik ‘Kisah Tujuh Pendekar Pedang’ inipun akan baik, sehingga diperlukan strategi komunikasi yang tepat sampai kepada target marketnya. 3.2.1 Target Pembaca Mengingat bahasa yang digunakan dalam komik Kisah Tujuh Pendekar Pedang ini adalah bahasa indonesia, maka lebih diutamakan target pembaca yang berasal dari dalam negeri, meskipun
tidak menutup
kemungkinan komik Kisah Tujuh Pendekar Pedang juga dapat dibaca oleh pembaca mancanegara (turis) karena media yang di gunakan tidak mengikat dalam bentuk fisik dan dapat di unggah dan kemudian di unduh ke komputer atau piranti keras lainnya. Selain itu ada beberapa spesifikasi lain yang coba penulis jabarkan dibawah ini :
Demografis Target pembaca komik ‘Kisah Tujuh Pendekar Pedang’ berdasarakan demografisnya adalah : Umur
: berkisar 18 tahun – 35 tahun.
Jenis kelamin : pria dan wanita. Penghasilan
: Rp. 500.000 ke atas
5
Pekerjaan
: pelajar dan pekerja
Pendidikan
: SMA s/d Pekerja
Psikografis Target market berdasarkan psikografisnya adalah :
Aktivitas
: Penikmat komik
Minat
: hal-hal yang berhubungan dengan Action
Geografis Target market berdasarkan geografisnya adalah : Wilayah
: Focus ke 5 kota besar di Indonesia ( Jakarta, semarang,
Bandung,
Surabaya,
dan
Yogyakarta ) dan daerah-daerah di kota besar lain. 3.2.2 Tujuan komunikasi Dalam proses berkomunikasi terdapat tujuan didalamnya agar apa yang coba di sampaikan dapat diterima, diikuti, bahkan dijadikan pemahaman oleh para target market. Dalam pencanangan media berupa komik digital yang berjudul ‘Kisah Tujuh Pendekar Pedang’ ini, penulis mencoba menjabarkan tujuan dari pembuatan komik ini sendiri. Pemilihan komik sebagai media adalah karena komik memiliki tampilan yang relatif lebih menarik dibandingkan brosur, poster, majalah, buku, bahkan novel. Tampilan komik yang menarik inilah yang menyebabkan komik lebih cepat
6
dilirik oleh banyak penikmat buku bacaan, dengan di tampilkan full gambar yang dipenuhi dengan balon-balon teks menjadikan komik memilki kelebihannya sendiri dibandingkan media lain. Tema yang diambil penulis adalah Action cerita Beladiri Pedang silat dalam beberapa perguruan tinggi beladiri pedang, penulis membuatnya menjadi berbeda dengan menggunakan karakter gambar Manga yang berasal dari jepang. Perencanaan pembuatan komik dengan menggunakan gambar Manga ini karena karakter menggambar Manga sudah sangat dekat dan sangat familiar bagi semua pecinta komik di Indonesia, hampir seluruh komik yang beredar saat ini adalah komik-komik bergaya Manga, dan komik-komik dari negara Jepang. Pemilihan menggunakan karakter gambar Manga adalah untuk membuat komik ini menjadi sefamiliar biasanya komik yang di baca para penikmat komik, sehingga para penikmat komik tidak merasa janggal dengan tampilan dari komik ‘Kisah Tujuh Pendekar Pedang’ ini. 3.3
Strategi kreatif Strategi kreatif yang di gunakan oleh penulis dibagi dalam beberapa
bagian antara lain konsep komik, produksi, dan pendistribusiannya, dan di jabarkan sebagai berikut : 3.3.1. Konsep komik
Sebuah komik manga dengan tema Action yang berlatar pada
perkelahian
dan
pertarungan
dan
adventure:
"petualangan" dimana sebuah anime/manga menceritakan
7
sebuah petualangan yang melibatkan resiko ataupun yang menarik anime berasal dari kata animation. Yang digunakan orang jepang untuk membedakan kartun karya jepang dengan kartun dari berbagai negara lain comedy terdapat cerita lucu, dan
menarik
yang
bertujuan
menghibur
bagi
para
penikmatnya cooking di dalam cerita tersebut, menceritakan mengenai kegiatan yang berhubungan dengan masak atau bercerita seperti koki misalnya. Drama
cerita kehidupan
sehari-hari yang bersifat "fiksi"Yang mana belum ada yang diterbitkan secara mainstream / oleh penerbit besar.
Komik digital sebagai media baru dalam pembuatan komik.
Sebuah konsep komik Hybrid dimana akan memasukan unsur animasi sederhana dan suara.
Manga yang digunakan adalah manga yang tipikal sering di gunakan secara umum oleh penerbit luar, dikarenakan gaya menggambar manga tergantung dari sang penulis komik itu sendiri.
Komik digital yang di jabarkan secara teknis menggunakan page flip atau sebuah teknik membalik halaman yang biasa di gunakan di Adobe Flash.
Penggunaan animasi yang sederhana sehingga ada gerak ketika music/suara (sound efek) dimainkan atau membuka halaman selanjutnya.
8
3.3.2. Produksi Dalam proses produksi komik digital ini hasil akhir atau media penyampaian kepada pembaca berupa cakram digital (DVD) selain itu juga dapat di unduh. Dengan ini beberapa keuntungan dapat diraih antara lain adalah :
Paperless Penggunaan kertas akan ditekan karena selain kebutuhan
untuk cover dalam dvd, kertas tidak digunakan. Dengan penggunaan kertas yang sedikit akan memberikan produk yang eco friendly.
Ongkos Produksi Kelebihan lainya adalah minimalisasi ongkos produksi sebuah
komik. Yang sebelumnya menggunakan kertas berubah menjadi cakram digital dan file yang dapat diunduh. Biaya pengalihan penggunaan kertas dapat digunakan sebagai pemeliharaan website yang jauh lebih murah.
Stok Stok komik akan selalu ada dikarenakan selain menggunakan
cakram digital terdapat alternatif lain berupa file yang dapat di unduh.
3.3.3. Distribusi
Target audience Dalam hal ini dengan menggunakan media cakram digital
9
dan file yang dapat di unduh menjadikan keefektifan dalam hal distribusinya terhadap target audience terpenuhi.
Lingkup Cakupan distribusi tidak terbatas di karenakan terdapat opsi
pembelian melalui internet. Dimana saat ini netcitizen terus berkembang terlebih di indonesia. 3.4
Strategi Media 3.4.1 Promosi Dalam proses strategi pemasaran dari komik ‘Kisah Tujuh Pendekar Pedang’ ini, promosi dilakukan dengan memasang iklaniklan di Majalah-majalah, dan majalah-majalah yang berhubungan dengan kegemaran membaca, memasakan menggunakan situs jejaring sosial, dan situs-situs forum dari beberapa komunitas komik dan manga. Pada masa promosi sepanjang satu bulan akan di berikan poster dan stiker komik ‘Kisah Tujuh Pendekar Pedang’. Serta sebuah potongan harga yang terbatas masa waktunya untuk setiap pembelian komik ini sebesar 20%. Pada satu hari pertama peluncuran komik ‘Kisah Tujuh Pendekar Pedang’, di setiap Toko buku besar dalam sebuah Stand komik ‘Kisah Tujuh Pendekar Pedang’ akan ada Cosplay pemeran utama dalam komik ‘Kisah Tujuh Pendekar Pedang’ dan membagikan poster dan sticker komik ‘Kisah Tujuh Pendekar Pedang” dan potongan harga sebesar 20 % untuk pembelian CD
10
komik ‘Kisah Tujuh Pendekar Pedang’. Dalam proses promosi ada 5 media yang penulis gunakan yaitu : 1. Poster Komik Ikki akan di iklankan di beberapa majalah, yaitu majalah Animonster, Majalah Hai, majalah MTV, dan Rolling Stone. 2. Pin Pin merupakan alat promosi yang dapat dipakai untuk meningkatkan penampilan karena dapat ditempelkan di baju ataupun topi. 3. Stiker Laptop / Cover Laptop Merupakan alat promosi yang dapat dibagikan ke masyarakat luas. sebagai marchendise dengan tujuan untuk membuat masyarakat selalu ingat dengan perusahaan tersebut. Dan karena penggunaan laptop lebih banyak. 4. X Banner X Banner adalah media yang sangat cocok sebagai alat promosi karena dapat ditaruh di tempat-tempat strategis dan dapat dilihat khayalak luas. 5. T-Shirt T-shirt dapat menjadi alat kampanye dan alat reminder, kelebihan dari T-shirt adalah dapat menambah awareness masyarakat tentang keberadaan dari komik ‘Kisah Tujuh Pendekar Pedang’, karena dipakai ditubuh dan akan terlihat dan
11
dibaca baanyak orangg.
3.4 4.2
Penerrbit KOMIK K “ Elex Media M Komp putindo”
G Gambar 3.1 Lo ogo Elex Media Komputind do
Awal Berdirinya a
PT Elex Media Koomputindo, Kelompok k Kompas Grameedia (KKG) adalah peerusahaan penerbit, p m multimedia, dan sarana pend didikan yanng berkanttor pusat di d Jakarta. Berdirri sejak 15 Januari 1985. KKG merupakan salah satu m pemain besar daalam industrri penerbitaan dan percetakan di Indoneesia,
yangg
kemuudian
mennerbitkan
buku-buku b
elektroonika, kom mputer, dann majalah serial s MIK KRODATA (Hobbbies & Prrogrammer) , majalah h Elex (E Electronica Experiiment), dan juga CD innteraktif pem mbeljaran usia dini.
‘ tujuh pendekkar pedan ng’ dalam Komik ‘Kisah pendisstribusian dan d penjuallannya akan n menggunnakan Elex Mediaa Komputinndo yang sudah dikenal sebaagai main distibuutor untuk setiap kom mik yang ad da di Indonnesia. Dan
12
sebuah wadah dimana komikus muda indonesia yang ingin menyalurkan kretivitas dan popularitas nya di dunia perkomikan Indonesia,serta penerbit ini telah memiliki nama yang telah dikenal oleh seluruh pecinta komik di Indonesia. Elex Media Komputindo sebagai distributor juga menempatkan posisinya sebagai media promosi untuk semua komik-komik yang telah diterbitkannya, dan karena Elex Media Komputindo sebagai distributor memilki jaringan pemasaran yang sudah luas, sehingga pendistribusian komik ‘Kisah Tujuh Pendekar Pedang’ menjadi teratur dan efektif.
Visi perusahaan
PT Elex Media Komputindo bergerak di bidang media informasi yang mencerahkan kehidupan bangsa, dan di bidang industri, perdagangan dan jasa yang dijalankan dengan
etika
usaha
bersih,
profesional,
serta
bertanggungjawab sosial.
Misi perusahaan
Mengantisipasi perkembangan teknologi informasi
3.4.3 Area pemasaran komik “Kisah Tujuh Pendekar Pedang” Pemasaran komik ‘Kisah Tujuh Pendekar Pedang’ secara offline akan difokuskan di 5 kota besar di Indonesia, yaitu di Jakarta,
13
Medan, Bandung, Surabaya, dan Denpasar. Kemudian selain itu di pasarkan di kota-kota besar lainnya dengan jumlah distribusi yang tidak sebesar 5 kota besar sebelumnya. Pendistribusian pemasaran akan di lakukan ke toko-toko buku besar di seluruh wilayah Indonesia, Pemasaran secara Online akan di arahkan ke situs utama dari Elex Media. Dan pemasangan linknya di situs – situs jejaring sosial seperti facebook dan twitter , Forum Online seperti Kaskus, Indowebster, dan Indofiles 3.5.
Analisis Media 3.5.1 Analisis SWOT 1.
Strengths (kekuatan) -
Ide cerita yang diambil oleh penulis, yaitu komik yang bertema Action, dan penerbit Elex Media Komputindo pun masih jarang menerbitkan komik digital
-
Genre yang akan di ambil adalah genre manga.
-
Cerita yang ambil berhubungan dengan pertarungan dan petualangan.
-
Dalam bentuk digital karena pertama kalinya komik di keluarkan dalam bentuk digital.
-
Kemudahan dalam pembelian tidak hanya dalam berbentuk fisik (CD) namun juga dalam bentuk file yang dapat di unduh melalui situs elex media.
14
-
Karena berbentuk digital tentu saja mengurangi konsumsi kertas sehingga pembaca turut andil dalam mengurangi penebangan hutan untuk kebutuhan kertas.
2.
Weaknesses (kelemahan) -
Kekurang tertarikan para pembaca komik terhadap komik lokal
-
Ketidakpraktisannya
dalam
membaca
yang
membutuh kan komputer. 3.
Opportunities (kesempatan) -
Masih belum begitu banyak komik non indie yang bergenre Action bergaya Manga.
4.
Belum ada komik yang di buat dalam bentuk digital.
Threats (ancaman) -
Bersaing dengan komik luar yang telah menguasai pangsa pasar komik Indonesia.
-
3.6
Persaingan dengan media kertas.
Cerita Komik “Kisah Tujuh Pendekar Pedang”
Di era peperangan melawan iblis kegelapan.. Banyak pemberontak di mana-mana di hasut oleh kekejaman iblis yang terkutuk, di setiap pelosok pedesaan dan perkampungan habis di bakar oleh kekejaman iblis hampir setengah dunia di kuasai oleh kegelapan, bahkan beberapa kerajaan-kerajaan besar berperang melawan kekejaman
15
iblis tersebut, perlahan mereka kalah dalam pertempuran karna persekutuan dan aliansi mereka sedikit, salah satu kerajaan besar yang bertahan adalah kerajaan “Garujahmodo”. Cerita berpusat kepada 7 pemuda berusia 18 tahun, kisah tujuh pendekar
pedang
yang
dilahirkan
dan
di
besarkan
di
kerajaan
“Garujahmodo” mereka ber tujuh di tekan keras untuk menjadi pendekar sakti agar kelak menjadi pertahanan dan kekuatan kerajaan “Garujahmodo” untuk melawan perselisihan kejaraan di era peperangan melawan ketidak adilan dan pemberontakan iblis yang terkutuk, Mereka adalah 7 pangeran yang di titipkan di kerajaan “Garujahmodo” dari Kerajaan Aliansi yaitu kerajaan Garuda, Kerajaan Gajah, dan Kerajaan Komodo adalah Kesatuan dari nama Kerajaan “Garujahmodo” Karakter Pendekar Pedang 1 “Eka De Brito” adalah pemuda berusia 18 tahun karena memiliki kemampuan yang kuat dan aneh, pendekar pedang “knight”. Karakter Pendekar Pedang 2 “Purboseno Pandu” adalah pemuda berusia 18 tahun dia selalu rusuh dan sering berkelahi dengan teman-teman di sekolah nya, Pendekar Pedang “Barbarian”. Karakter Pendekar Pedang 3
16
“Primadyas Catur” adalah pemuda berusia 18 tahun dia pendiam tapi dia yang paling terkuat di antara pendekar pedang lainnya, Pendekar Pedang “Berseker”. Karakter Pendekar Pedang 4 “Sapta Mahardhicka” adalah pemuda berusia 18 tahun dia orang nya aneh dan lucu tapi dia kuat dan berani, Pendekar Pedang “Paladin” Karakter Pendekar Pedang 5 “Roro Dwiko” adalah pemuda berusia 18 tahun dia orang nya selalu membuat ulah dan membuat hal-hal yang iseng membuat kekacawan nakal tapi dia kuat dan meskipun dia sering mengusili teman-teman nya dia adalah penanggung jawab atas keselamatan temang-teman nya, Pendekar Pedang “Sword Master” Karakter Pendekar Pedang 6 “Adi Sato Pamungkas” adalah pemuda berusia 18 tahun dia orang nya aneh tapi dia pemarah, dia kuat dan pemberani, Pendekar Pedang “Mercenary”. Karakter Pendekar Pedang 7 “Bintoro Tristan” adalah pemuda berusia 18 tahun dia orang nya pendiam dan aneh tapi dia tangguh dan pemberani, Pendekar Pedang “warior”. Pada saat mereka di antar Oleh sang Raja menuju hutan mereka melalui jalan hutan yang sangat tua dan Rimba hutan tersebut memang
17
untuk melatih mental Mereka terhadap kepekaan hutan yang rimba dan sangat memicu kepada hukum alam rimba Dalam perjalanan mereka di ganggu oleh monster-monster yang hidup di hutan rimba tersebut, hutan tersebut memang sengaja di buat untuk jalan rahasia Kerajaan “Garujahmodo” agar musuh tidak mudah menerobos pintu kelemahan kerajaan “Garujahmodo” karena pintu itu adalah gerbang besar kerajaan “Garujahmodo” Ketika sampai di tempat tujuan mereka langsung berjalan masuk kehutan lebih dalamnya lagi akan tetapi hutan rimba tersebut untuk mereka berlatih sampai kuat dan berani, dan tempat yang sangat aman adalah di pusat pertengahan hutan yang di jaga oleh sang koril, karena proses pembelajaran beladiri mereka dengan di liarkan dan di paksa untuk bertahan hidup di hutan tersebut, tujuh pendekar pedang mereka di latih oleh koril sangat di tekan kan sekali sampai mecari makan dan melawan keganasan hewan-hewan yang hidup di hutan rimba tersebut, tapi bagi mereka itu adalah hal yang sepele karna mereka sudah di bekali jatidiri pendekar karna mereka adalah keturunan kerajaan besar “Garujahmodo” Mereka di tugaskan oleh raja untuk menghancurkan sarang moster yang berada di bawah kaki gunung berapi, di bawah kaki gunung berapi ada sebuah goa yang di jaga oleh para moster yang menyerang istana dan di dalam nya ada banyak moster bahkan ribuan monster, karena tempat itu sebagian besar markas musuh
18
Karena Ambisi mereka keras akan keingin tahuan tentang pertempuran
melawan
iblis
kegelapan
ketujuh
pendekar
tersebut
menyelinap kedalam goa salah satu jalan alternative untuk menembus Pertahanan Kerajaan Iblis yang di dalam nya banyak sekali prajurit musuh yang sangat berbahaya terutama nya adalah monster-monter menyeramkan yang bisa membunuh mereka, akan tetapi ke tujuh pendekar pedang tersebut bersikeras karena mengikuti ambisi mereka yang kuat untuk menerobos goa tersebut agar dapat menjebol pertahanan musuh karena rasa keingin tahuan mereka yang tinggi padahal itu adallah hal yang sangat berbahaya untuk mereka yang masih Berusia 18 tahun. Dalam perjalanannya cerita ini akan mengalami perkembangan – perkembangan yang di butuhkan karena cerita komik ini akan di buat secara serial atau bersambung sambung dalam beberapa volume 3.7
Konsep Visual 3.7.1 Tipe Komik yang dibuat Menyesuaikan dengan apa yang telah di paparkan sebelumnya di
bab ini, bahwasanya terdapat beberapa tipe komik digital maka penulis memutuskan untuk membuat sebuah komik digital dengan tipe Digital form. Yang mana percampuran antara teknik manual dengan digital yang menghasilkan sebuah komik dalam bentuk digital.
19
3.7.2 Visualisasi dan Ilustrasi Setting adegan dalam komik “Kisah Tujuh Pendekar Pedang” Suasana lingkungan yang digambarkan pada komik “Kisah Tujuh Pendekar Pedang”, digambarkan pada cerita fiktif Disini kerap terlihat bangunan-bangunan, pepohonan, dan apapun yang sering kita lihat pada cerita fiktif tersebut.Selain itu Sekolah Beladiri Pedang di buat semirip gambar sekolah perguruan silat/beladiri, gambar fiktif yang akan di edit seperti kisah demikian yang keadaan sekolah di tengah tengah pusat hutan rimba. 3.7.3 Layout komik “Kisah Tujuh Pendekar Pedang” Alur tata letak / layout dari panel komik ‘Kisah Tujuh Pendekar Pedang’ akan mengikuti panel yang biasa digunakan komik-komik jepang atau manga. Sehingga mempermudah pembacaan dan tidak asing dengan urutan panel komik ‘Kisah Tujuh Pendekar Pedang’. Penggunaan panel manga di tujukan agar pembaca tidak perlu beradaptasi kembali dengan susunan panel yang ada. Dan susunan panel akan berkembang menyesuaikan kebutuhan gambar dan cerita. 3.7.4 Tipografi Komik “kisah Tujuh Pendekar Pedang” Dalam komik ‘Kisah Tujuh Pendekar Pedang’ ini, jenis huruf yang digunakan sebagai huruf teks utama percakapan normal adalah Comic Sans MS efek suara, efek bunyi. Untuk keterangan-ketrengan yang terdapat dalam gambar isi cerita, penulis menggunakan huruf tipe Comic Sans MS.
