1
2
KOMITMEN DALAM MENERAPKAN PEDOMAN PERILAKU (CODE OF CONDUCT)
Pedoman Perilaku (Code of Conduct) ini merupakan penyempurnaan berkelanjutan dari dokumen sebelumnya yang telah ditetapkan pada tahun 2009. Acuan untuk penyempurnaan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) tersebut adalah praktek-praktek terbaik (best practices) hasil benchmark dari perusahaan-perusahaan yang telah mencapai level pengelolaan GCG yang sangat baik dan juga Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Pedoman Perilaku (Code of Conduct) ini merupakan bagian dari infrastruktur yang dbangun PT PJB Services dalam implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance). Perusahaan menyadari dan meyakini bahwa keberlanjutan (sustainability) dan pertumbuhan (growth) perlu dicapai dengan komitmen dan konsistensi tinggi untuk selalu menjunjung tinggi tata nilai (core values), etika bisnis, dan etika kerja. Dengan kesadaran dan kesepakatan dalam menjalankan ketentuan yang terdapat dalam Pedoman Perilaku (Code of Conduct) ini, maka diharapkan reputasi PT PJB Services semakin kuat.
Sidoarjo, 13 Oktober 2014
Direktur Utama
Hari Suharso
3
KESEPAKATAN BERSAMA DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS DALAM MENERAPKAN PEDOMAN PERILAKU (CODE OF CONDUCT)
Pedoman Perilaku (Code of Conduct) ini merupakan penyempurnaan berkelanjutan dari dokumen sebelumnya yang telah ditetapkan pada tahun 2009. Acuan untuk penyempurnaan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) tersebut adalah praktek-praktek terbaik (best practices) hasil benchmark dari perusahaan-perusahaan yang telah mencapai level pengelolaan GCG yang sangat baik dan juga Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Pedoman Perilaku (Code of Conduct) ini merupakan bagian dari infrastruktur yang dbangun PT PJB Services dalam implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance). Perusahaan menyadari dan meyakini bahwa keberlanjutan (sustainability) dan pertumbuhan (growth) perlu dicapai dengan komitmen dan konsistensi tinggi untuk selalu menjunjung tinggi tata nilai (core values), etika bisnis, dan etika kerja. Dengan kesadaran dan kesepakatan dalam menjalankan ketentuan yang terdapat dalam Pedoman Perilaku (Code of Conduct) ini, maka diharapkan reputasi PT PJB Services semakin kuat.
Sidoarjo, 13 Oktober 2014
Komisaris Utama
Direktur Utama
Trilaksito Sunu
Hari Suharso
4
BABI PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Guna mencapai keberhasilan bisnis jangka panjang, maka GCG perlu diimplementasikan dengan didasarkan pada komitmen dan konsistensi tinggi untuk selalu patuh pada hukum berperilaku etis. Oleh karena itu diperlukan pedoman perilaku sebagai standar atau acuan berperilaku bagi perusahaan sebagai entitas bisnis dan bagi seluruh organ perusahaan (RUPS, Dekom, dan Direksi), karyawan, dan stakeholder lainnya. Pedoman perilaku memuat tata nilai (core values), etika bisnis, dan etika kerja : -
Tata Nilai (core values) perusahaan merupakan landasan moral dalam mencapai visi dan misi perusahaan yang telah ditetapkan.
-
Etika bisnis adalah standar atau acuan perilaku usaha bagi perusahaan sebagai suatu entitas bisnis dalam berinteraksi atau berhubungan dengan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) baik internal maupun eksternal
-
Etika kerja adalah standar atau acuan perilaku kerja yang digunakan oleh seluruh jajaran perusahaan dalam melaksanakan tugas untuk dan atas nama Perusahaan, maupun dalam berinteraksi dan berhubungan dengan sesama rekan kerja, atasan, maupun bawahan.
Pedoman Perilaku (Code of Conduct) merupakan penjabaran etika bisnis dan etika kerja untuk dipahami dan diterapkan secara konsisten. 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penerapan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) bagi Perusahaan adalah sebagai berikut : a. Mengembangkan perilaku yang baik sesuai dengan standar etika yang tinggi bagi pengelola dan seluruh karyawan Perusahaan dalam mewujudkan visi dan melaksanakan misi Perusahaan; b. Mengembangkan hubungan yang harmonis, sinergi dan saling menguntungkan antara Perusahaan dan karyawan dengan pihak-pihak luar yang terkait dengan usaha Perusahaan (stakeholders Perusahaan) berlandaskan prinsio-prinsip Good Corporate Governance dan semangat etika Perusahaan. 1.3. Manfaat Penerapan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) ini secara konsisten dan konsekuen oleh Insan Perusahaan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
5
a. Pemegang Saham Meningkatkan keyakinan bahwa Perusahaan dikelola secara amanah, hati-hati (prudent), efisien, transparan, akuntabel, dan fair untuk mencapai tujuan Perusahaan. b. Perusahaan Menciptakan reputasi yang baik, perlindungan atas tuntutan-tuntutan hukum yang mungkin terjadi dan pada akhirnya terwujud kemakmuran dan keberhasilan usaha yang berkelanjutan. Meningkatkan nilai Perusahaan dengan memberikan kepastian dan perlindungan kepada Stakeholders dalam berhubungan dengan Perusahaan c. Karyawan Menikmati lingkungan kerja Perusahaan yang menjunjung tinggi nilainilai etika bisnis dan etika perilaku yang pada akhirnya akan meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan karyawan secara menyeluruh d. Masyarakat dan pihak lain yang terkait Menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan dengan Perusahaan yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat. 1.4. Visi dan Misi Visi Perusahaan adalah ”menjadi perusahaan pengelola aset pembangkit listrik dan pendukungnya dengan standar internasional” Misi Perusahaan adalah -
Melaksanakan pengelolaan aset pembangkit listrik dan pendukungnya dengan standar internasional. Menerapkan manajemen total solusi untuk meningkatkan kinerja unit pembangkit listrik secara berkelanjutan. Mengembangkan sumber daya perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara berkelanjutan guna memenuhi harapan stakeholders
1.5. Tata Nilai (Core Values) Tata nilai PT PJB Services adalah S.I.A.P yang merupakan kependekan dari : -
Service Oriented Kemauan dan kemampuan untuk peduli terhadap kebutuhan pelanggan (internal/eksternal) dalam memberikan layanan produk / jasa dalam rangka mencapai kepuasan pelanggan sehingga mampu membangun dan menjaga loyalitas pelanggan
6
-
Integrity Kemauan dan kemampuan untuk mematuhi peraturan dan etika perusahaan, menegakkan kejujuran, bertanggung jawab, berani menyampaikan kebenaran, menyelaraskan perilaku pribadi terhadap nilai-nilai perusahaan agar terwujud landasan yang kuat dalam mencapai tujuan perusahaan
-
Active Learning Secara aktif mencari dan menemukan area-area baru untuk pembelajaran, secara reguler menciptakan dan mengambil keuntungan dari kesempatan belajar yang ada, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang baru diperoleh pada pekerjaan dan belajar melalui aplikasinya
-
Professional Kemauan dan kemampuan untuk bekerja dengan lebih baik, mencapai standar keberhasilan yang lebih tinggi, berorientasi pada kualitas dengan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia
Budaya Perusahaan terdiri dari tata nilai yang kemudian diterjemahkan dalam perilakuperilaku (common behavior)
7
BAB II ETIKA USAHA
Perusahaan senantiasa membangun suasana yang kondusif dalam berinteraksi dengan para stakeholders. Dalam berhubungan dengan stakeholder, Perusahaan menerapkan prinsip-prinsip GCG untuk menciptakan hubungan yang saling menguntungkan dengan mengutamakan profesionalitas dan senantiasa memperhatikan etika yang berlaku.
2.1. Etika Perusahaan dengan Pemegang Saham Perusahaan memperlakukan Pemegang Saham secara adil sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku dan senantiasan berusaha keras untuk memberikan kontribusi yang optimal dan berkesinambungan bagi Pemegang Saham. Oleh karena itu Perusahaan memiliki komitmen untuk : 1. Senantiasa berusaha meningkatkan nilai Perusahaan dengan keseimbangan antara pertumbuhan dan pencapaian laba Perusahaan;
menjaga
2. Senantiasa menghormati dan menjamin bahwa hak-hak Pemegang Saham sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan serta peraturan lain yang berlaku dapat terpenuhi dengan baik secara transparan, adil, tepat waktu dan lancar; 3. Senantiasa menjamin bahwa informasi material mengenai Perusahaan selalu diberikan dengan sejujur-jujurnya, tepat waktu dan teratur kepada Pemegang Saham sesuai ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku; 4. Tidak melakukan suatu perbuatan untuk mencari keuntungan bagi pribadi dan pihak lain dengan menggunakan informasi Perusahaan yang bukan untuk kepentingan umum atau yang dapat menimbulkan konflik kepentingan. Agar hubungan dengan Pemegang Saham dapat terjalin dengan baik dan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka Perusahaan menetapkan kebijakan sebagai berikut: 1. Memberikan informasi material yang lengkap dan akurat mengenai Perusahaan kepada setiap Pemegang Saham sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2. Menjalankan setiap keputusan RUPS sesuai Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Menjamin agar Pemegang Saham mendapatkan hak-haknya sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan, keputusan yang diambil secara sah dalam RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2.2. Etika Perusahaan dengan Karyawan
8
Perusahaan memperlakukan seluruh karyawannya secara adil dan bebas dari perbedaan, dengan tidak mengabaikan asas profesionalisme. Oleh karena itu Perusahaan memiliki komitmen untuk : 1. Melakukan penataan pekerjaan memberdayakan Karyawan.
dengan
baik
sehingga
memotivasi
dan
2. Mengembangkan sumber daya manusia yang dimiliki dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja melalui pendidikan dan pelatihan yang sejalan dengan kompetensi dan kebutuhan Perusahaan. 3. Menghormati hak-hak Karyawan dalam penetapan kebijakan pengelolaan Karyawan sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 4. Menciptakan kesempatan kerja yang sama dan menunjung tinggi penegakan hukum/ peraturan Perusahaan kepada seluruh Karyawan; 5. Senantiasa berusaha menciptakan tempat kerja yang berwawasan lingkungan serta menjaga kesehatan dan keselamatan seluruh karyawan;
2.3. Etika Perusahaan dengan Pelanggan Perusahaan berkomitmen memenuhi seluruh ketentuan yang telah disepakati dalam upaya meningkatkan kepuasan dan keterikatan pelanggan dengan cara: 1. Saling menghormati kepentingan masing-masing pihak melalui persyaratan/ kontrakyang jelas dan adil. 2. Senantiasa memberikan pelayanan sesuai standar kualitas layanan dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan. 3. Menyediakan layanan pengaduan/pemberian informasi bagi Pelanggan yang mudah diakses dan tanpa ada diskriminasi; 2.4. Etika Perusahaan dengan Rekanan Perusahaan memberikan perlakuan yang sama bagi semua rekanan (barang dan jasa) sesuai ketentuan, sistem, dan prosedur yang berlaku, menjunjung tinggi prinsip-prinsip keterbukaan, kompetitif, fair, dan dapat dipertanggungjawabkan serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Prinsip hubungan Perusahaan dengan Rekanan Penyedia Barang dan Jasa adalah terwujudnya pengadaan barang dan jasa secara efisien, efektif, transparan, bersaing, serta adil dan wajar sehingga akan diperoleh barang maupun jasa yang memenuhi Quality, Cost, Delivery, dan Service sesuai dengan persyaratan yang diharapkan. Untuk itu, dalam proses pengadaan barang dan jasa, Perusahaan akan menjalankan proses kompetisi secara fair, terbuka dan profesional dengan cara:
9
1. Memberikan kesempatan yang sama kepada Penyedia Barang/Jasa untuk mengikuti pengadaan di Perusahaan sebagaimana diatur dalam kebijakan Perusahaan maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2. Melaksanakan proses pengadaan secara transparan, kompetitif dan adil untuk mendapatkan Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi kualifikasi persyaratan pekerjaan dan harga yang dapat dipertanggungjawabkan; 3. Senantiasa memenuhi hak dan kewajibannya masing-masing sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati bersama; 4. Senantiasa melakukan komunikasi yang baik dengan Penyedia Barang/Jasa. 2.5. Etika Perusahaan dengan Mitra Bisnis Hubungan Perusahaan dengan mitra (partner) bisnis dilakukan secara profesional, setara dan saling menguntungkan dengan mematuhi hal-hal sebagai berikut: 1. Senantiasa mengedepankan azas manfaat dengan memilih mitra yang memberikan sinergi terbaik pada Perusahaan; 2. Saling menjaga hubungan baik, setara, transparan dan saling menguntungkan dalam bekerja sama dengan para mitra; 3. Senantiasa melaksanakan hubungan kerja sesuai dengan nilai-nilai dalam batas-batas toleransi yang diperbolehkan oleh peraturan dan perundangan yang berlaku; 4. Senantiasa memenuhi hak dan kewajibannya dengan kontrak/perjanjian;
masing-masing
sesuai
2.6. Etika Perusahaan dengan Pesaing Perusahaan sangat menjunjung tinggi kebebasan berkompetisi dalam usaha. Oleh karena itu Perusahaan senantiasa memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil dalam pengelolaan Perusahaan tetap berlandaskan kepada prinsip persaingan usaha yang sehat, dengan selalu menjunjung tinggi etika usaha dalam setiap kegiatan usahanya yaitu: 1. Senantiasa melaksanakan usaha dengan memperhatikan kaidah-kaidah persaingan yang sehat dan beretika sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku; 2. Selalu saling menghormati dan menjaga hubungan dengan Pesaing; 2.7. Etika Perusahaan dengan Pejabat Negara dan Pemerintah Perusahaan akan senantiasa memelihara hubungan baik dan komunikasi efektif dengan Pejabat Negara dalam batas toleransi yang diperbolehkan oleh hukum. Perusahaan tidak mendukung adanya persaingan usaha yang tidak sehat dan melawan hukum melalui
10
pembayaran secara langsung maupun tidak langsung kepada Pejabat Negara diluar kapasitas resmi yang bertujuan untuk mempengaaruhi keputusan. Perusahaan mempunyai komitmen untuk menjaga dan memelihara hubungan baik yang komunikatif dengan Pemerintah yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan. Guna menjaga etika perusahaan dengan Pejabat Negara dan Pemerintah, Perusahaan memiliki komitmen untuk : 1. Senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2. Membina hubungan yang sehat, harmonis dan konstruktif; 3. Menghindari praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ;
2.8. Etika Perusahaan dengan Kreditur Dalam berhubungan dengan kreditur untuk mengedepankan hal-hal sebagai berikut:
peminjaman
dana
dilakukan dengan
1. Senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam rencana dan pelaksanaan peminjaman dana. 2. Menyediakan informasi yang aktual bagi calon Kreditur termasuk penggunaan dana; 3. Menerima pinjaman yang diikat melalui perjanjian yang sah dengan klausul perjanjian yang mengedepankan prinsip kewajaran (fairness). 4. Senantiasa memberikan informasi secara terbuka tentang penggunaan dana kepada kreditur;
2.9. Etika Perusahaan dengan Masyarakat dan Lingkungan Sekitar Menyadari bahwa Perusahaan merupakan bagian dari masyarakat yang berkeinginan untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat dalam lingkungan yang sehat, Perusahaan memiliki komitmen mengimplementasikan program Corporate Social Responsibility untuk : 1. Menciptakan interaksi yang harmonis dan sinergis antara Perusahaan dengan masyarakat melalu 2. Menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan 3. Memperkuat dan mendukung pengembangan dan pemberdayaan masyarakat 4. Memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan, ekonomi, sosial budaya, kesehatan, dan lingkungan masyarakat sekitar.
11
2.10. Etika Perusahaan dengan Anak Perusahaan Perusahaan bersama-sama dengan Anak Perusahaan senantiasa berupaya untuk membangun citra yang baik dan berusaha untuk saling sinergi dalam menghadapi persaingan bisnis. Perusahaan mempunyai kebijakan untuk lebih mengutamakan pemakaian produk dan jasa Anak Perusahaan yang memenuhi persyaratan kualitas dan harga. Etika Perusahaan dengan anak Perusahaan dilakukan dengan: 1. Memastikan bahwa anak perusahaan dalam kegiatan usahanya melaksanakan Good Corporate Governance (GCG) dengan konsisten. 2. Senantiasa menjalin hubungan baik dengan Anak Perusahaan dalam membangun sinergi dan meningkatkan citra Perusahaan
upaya
3. Melaksanakan kerangka hubungan usaha yang wajar dan saling menguntungkan.
12
LEMBAR PERNYATAAN KEPATUHAN PADA PEDOMAN PERILAKU (CODE OF CONDUCT) PERIODE TAHUN : ……………
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Lengkap
:
NID
:
Jabatan
:
Unit Kerja
:
Menyatakan bahwa saya 1. Telah membaca dan memahami isi Pedoman Perilaku (code of conduct) PT PJB Services 2. Berjanji melaksanakan / mematuhi isi Pedoman Perilaku (code of conduct) PT PJB Services 3. Siap menerima sanksi apabila melakukan pelanggaran atas Pedoman Perilaku (code of conduct) PT PJB Services sesuai ketentuan yang ditetapkan. Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.
………………………....(nama kota), ……..…………………(tanggal/bulan/tahun) Yang memberi pemyataan
(tanda tangan) Nama lengkap : ………………………….
13
BAB III ETIKA KERJA
3.1. Komitmen Insan Perusahaan Dalam rangka mewujudkan komitmen Perusahaan terhadap para pemangku kepentingan (Stakeholders), maka seluruh Insan Perusahaan memiliki komitmen untuk: 1. Senantiasa melakukan upaya terbaik dalam melaksanakan tugas untuk berkontribusi mewujudkan visi dan melaksanakan misi Perusahaan dengan selalu berpikir dan berperilaku yang mengutamakan kepentingan Perusahaan di atas kepentingan pribadi dan/atau kelompok . 2. Senantiasan melaksanakan tata nilai (core values) dan perilaku-perilaku (common behavior) yang ditetapkan Perusahaan 3. Senantiasa mentaati hak dan kewajiban, serta menjunjung tinggi peraturan / ketentuan yang berlaku dan mematuhi etika. 4. Senantiasa berupaya mendukung terciptanya hubungan yang harmonis dalam bekerja antara atasan dan bawahan maupun dengan rekan sekerja, serta menempatkan diri sesuai dengan pembagian tugas dan tanggung jawabnya. 5. Senantiasa menjaga harta milik dan nama baik Perusahaan 6. Senantiasa membina dan memberikan teladan di lingkungannya 7. Senantiasa menjaga hubungan baik dengan seluruh pemangku kepentingan Perusahaan (stakeholders) Perusahaan berkomitmen penuh untuk menciptakan suasana kerja yang harmonis dan nyaman dalam lingkungan kerja melalui upaya pembentukan karakter Insan Perusahaan yang disiplin dan beretika dalam berinteraksi sehari-hari, baik antar sesama karyawan maupun hubungan atasan dan bawahan melalui berbagai bentuk komunikasi, baik langsung maupun tidak langsung. 3.2. Benturan Kepentingan Setiap Insan Perusahaan berkewajiban untuk menghindari terjadinya benturan kepentingan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan Perusahaan. Benturan Kepentingan adalah sebuah situasi atau kondisi dimana seseorang dihadapkan pada perbedaan kepentingan yaitu ketika seseorang yang mendapatkan kekuasaan dan kewenangan memiliki atau diduga memiliki kepentingan pribadi/golongan atas setiap penggunaan kekuasaan dan kewenangan yang dimilikinya, sehingga dapat mempengaruhi kualitas dan kinerja yang seharusnya
14
Benturan kepentingan muncul ketika hak, kegiatan, dan hubungan pribadi insan Perusahaan mengganggu atau berpotensi mengganggu terhadap kepentingan terbaik Perusahaan. Setiap Insan Perusahaan harus mengundurkan diri dari proses pengambilan keputusan apabila berada dalam posisi yang mengandung konflik kepentingan. Contoh kemungkinan terjadinya benturan kepentingan, yaitu jika: a. Menanam modal atau melakukan investasi di perusahaan yang sedang atau mencoba menjadi mitra bisnis PT PJB Services b. Bekerja di perusahaan mitra bisnis PT PJB Services atau bahkan di perusahaan pesaing PT PJB Services, baik sebagai komisaris, direktur, pejabat atau teknisi. c. Mempunyai hubungan keluarga langsung dengan pemilik atau Pejabat pengambil keputusan di perusahaan mitra bisnis PT PJB Services. d. Bertindak sebagai perantara atau pihak yang mempertemukan kepentingan pihak ketiga yang bertransaksi atau berkepentingan dengan PT PJB Services Hal-hal yang harus dihindari karena menimbulkan benturan kepentingan, antara lain: 1. Memanfaatkan jabatan untuk memberikan perlakuan istimewa kepada diri sendiri, keluarga, kerabat maupun pihak lain atas beban Perusahaan' 2. Melakukan aktivitas luar dinas/tugas yang dapat mengurangi atau mempengaruhi independensi atau objektivitas pribadi maupun rekan kerja dalam melaksanakan pekerjaan; 3. Berpartisipasi dalam setiap kegiatan pengadaan barang dan jasa dimana yang bersangkutan atau keluarganya mempunyai kepentingan finansial pada perusahaan penyedia/pembeli barang dan jasa tersebut 3.3. Pemberian dan Penerimaan Gratifikasi Setiap Insan Perusahaan senantiasa menaati aturan terkait gratifikasi sebagai pencerminan dari integritas, akuntabilitas dan transparansi. Tawaran atau pemberian hadiah dari perusahaan yang sedang atau mencoba berbisnis dengan PT PJB Services mungkin dapat mempengaruhi, atau berpotensi mempengaruhi kemampuan Insan Perusahaan untuk mengambil keputusan bisnis yang objektif demi kepentingan PT PJB Services. Setiap Insan Perusahaan dilarang menerima atau meminta secara langsung maupun tidak langsung hadiah/cinderamata dan hiburan (entertainment) dari setiap pihak yang memiliki hubungan bisnis yang memberikan keuntungan pribadi terhadap diri dan keluarganya. Setiap Insan Perusahaan harus menolak dengan sopan setiap tawaran dan pemberian dimaksud dengan memberi penjelasan tentang kebijakan dan aturan ini kepada pihak ketiga.
15
3.4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Pelestarian Lingkungan Setiap lnsan Perusahaan berkewajiban untuk mematuhi ketentuan yang berlaku mengenai keselamatan dan kesehatan kerja serta pelestarian lingkungan. 3.5. Kesempatan Sama untuk Mendapatkan Pekerjaan dan Promosi Perusahaan memberikan kesempatan yang sama kepada karyawan untuk mendapatkan pekerjaan dan promosi berdasarkan peraturan Perusahaan. a. Perusahaan menjunjung tinggi penegakan hukum dan Peraturan Perusahaan dengan konsisten tanpa membedakan ras, gender dan agama. b. Perusahaan selalu menjunjung kesetaraan kerja termasuk di dalamnya larangan terhadap segala bentuk diskriminasi. Perusahaan memberikan kesempatan yang sama dan setara serta perlakuan yang adil kepada seluruh Karyawan. 3.6. Integritas Laporan Keuangan Perusahaan menjaga integritas laporan keuangan dengan cara : a. Memelihara catatan dan menyajikan laporan keuangan sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, yang mewajibkan pengungkapan seluruh transaksi material yang mempengaruhi perubahan nilai asset, kewajiban dan modal. b. Menyajikan laporan keuangan (neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas) secara wajar dan akurat, serta menggambarkan transaksi yang sebenarnya. pada setiap tahun buku Perusahaan untuk memenuhi kepentingan semua pihak yang terkait dengan Perusahaan. c. Menyediakan semua catatan akuntansi dan data penunjang yang diperlukan oleh auditor eksternal sehingga memungkinkan auditor eksternal memberikan pendapatnya tentang kewajaran, ketaat-azasan, dan kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi 3.7. Perlindungan Informasi Perusahaan dan Intangibles Asset Setiap Insan Perusahaan berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan informasi perusahaan sesuai klasifikasinya. Informasi yang harus dijaga kerahasiaannya antara lain: a. Informasi rahasia mengenai Perusahaan dan pelanggan b. Informasi milik pelanggan, rekanan atau mitra kerja. Setiap Insan Perusahaan bertanggung jawab dalam penggunaan informasi elektronik yang dikomunikasikan dengan menggunakan sistem komunikasi elektronik perusahaan. Semua perangkat keras, perangkat lunak dan data harus dijaga sebagaimana mestinya agar tidak rusak, hilang, berubah atau diakses tanpa izin
16
Informasi dan segala intangible asset, termasuk hasil riset, teknologi, dan hak atas kekayaan intelektual yang diperoleh atas penugasan dan/atau atas beban perusahaan menjadi milik perusahaan yang harus dituangkan dalam perjanjian; 3.8. Perlindungan Harta Perusahaan Harta Perusahaan merupakan sumber daya yang dimiliki Perusahaan untuk digunakan dalam upaya pencapaian tujuan Perusahaan. Pemeliharaan dan penggunaan harta Perusahaan merupakan bagian dari upaya untuk mempertahankan kelangsungan usaha Perusahaan. Insan Perusahaan wajib melindungi harta Perusahaan dengan cara: a. Menjaga, memelihara, mengamank:an, dan menyelamatkan harta Perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Menggunakan harta Perusahaan sesuai jabatan, kewenangan dan lingkup pekerjaan yang sedang dilaksanakan. c. Tidak menggunakan dan memanfaatkan harta Perusahaan untuk kepentingan pribadi, kepentingan kelompok serta pihak ketiga lainnya. 3.9. Pengaturan Kegiatan Sosial dan Politik Perusahaan mempertahankan sikap netral terhadap partai politik. Oleh karena itu, Perusahaan tidak memberikan bantuan dana ke partai politik, politisi atau calon pejabat manapun di negara manapun. Namun hal ini tidak berarti PT PJB melarang hak Karyawannya sebagai warga negara untuk berpartisipasi dalam aktivitas politik. Perusahaan menghargai dan mendukung hak-hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik dan menyalurkan aspirasi politiknya, baik dalam politik praktis maupun memberikan pandangan tentang isu-isu kebijakan publik. segala konsekuensi yang timbul akibat aktifitas Karyawan dalam politik ditanggung oleh karyawan yang bersangkutan. Setiap Insan Perusahaan yang menjadi calon anggota Legislatif atau Eksekutif dalam tingkat manapun dari partai politik manapun dalam pemilu berkewajiban untuk mengundurkan diri dari Perusahaan.
17
BAB IV PETUNJUK PELAKSANAAN PEDOMAN PERILAKU
Pedoman Perilaku ini menjadi pedoman bersikap dan bertindak dalam melaksanakan tugas-tugas Perusahaan. Perusahaan akan selalu mengkaji Pedoman Perilaku ini secara berkesinambungan dan akan ditinjau/diperbaharui secara berkala.
4.1. Prinsip Dasar Prinsip-prinsip dasar pelaksanaan Pedoman Perilaku ini adalah sebagai berikut : 1. Pedoman Perilaku ini berlaku bagi seluruh insan Perusahaan yaitu Dewan Komisaris beserta Organ Pendukung Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh Karyawan tanpa terkecuali. 2. Direksi Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Pedoman Perilaku ini dikomunikasikan, dipahami, dan dilaksanakan oleh seluruh insan Perusahaan. 3. Seluruh Insan Perusahaan wajib menandatangani Lembar Pernyataan Kepatuhan yang merupakan komitmen Insan Perusahaan untuk melaksanakan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) yang diperbaharui secara berkala setiap tahun. 4. Satuan kerja yang menangani bidang Personalia membuat rekapitulasi insan Perusahaan yang menandatangani Lembar Pernyataan Kepatuhan dan mengadministrasikan dalam File Kepegawaian
4.2. Mekanisme Penegakan Mekanisme penegakan Pedoman Perilaku ini dilakukan dengan cara : 1. Pelaksanaan Code of Conduct merupakan komitmen dan tanggung jawab seluruh Insan Perusahaan. Apabila terjadi dugaan pelanggaran maka Insan Perusahaan dapat melaporkan dugaan pelanggaran tersebut melalui: a. Atasan masing-masing baik secara langsung atau melalui surat; b. Whistle Blowing System. 2. Pelaporan dugaan pelanggaran harus dilakukan dengan itikad baik dan bukan merupakan suatu keluhan pribadi atas suatu kebijakan Perusahaan tertentu (grievance) ataupun didasari kehendak buruk/fitnah. 3. Perusahaan wajib menindaklanjuti setiap laporan yang diterima sesuai prosedur dan mekanisme yang berlaku. Dalam hal pelaporan dugaan pelanggaran disampaikan melalui whistle blowing system, maka mekanismenya mengikuti
18
ketentuan yang diatur dalam Kebijakan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blowing System).
4.3. Sanksi Atas Pelanggaran 1. Pelanggaran terhadap Pedoman Perilaku ini akan ditindaklanjuti secara tegas dan konsisten 2. Setiap insan Perusahaan diminta untuk sesegera mungkin melaporkan jika terjadi pelanggaran atau terdapat dugaan terjadinya pelanggaran Pedoman Perilaku ini 3. Setiap pelanggaran atas Pedoman Perilaku ini yang terbukti terjadi akan diberikan sanksi sesuai dengan peraturan / ketentuan yang berlaku. 4.4. Perbaikan dan Pengembangan Perbaikan dan pengembangan Pedoman Perilaku ini dapat dilakukan seiring dengan perubahan dan perkembangan lingkungan bisnis dengan merujuk pada hukum, peraturan yang berlaku, kondisi sosial, norma-norma yang berlaku, pengalaman perusahaan, maupun praktek-praktek terbaik (best practices). Insan Perusahaan diharapkan memberi saran dan masukan untuk memperbaiki penerapan Pedoman Perilaku ini maupun sebagai bahan pengembangan Pedoman Perilaku di masa mendatang. Saran dan masukan disampaikan secara tertulis kepada pejabat yang ditunjuk Direksi untuk memantau implementasi Pedoman Perilaku ini.
19