KOHESI LEKSIKAL DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS: KAJIAN STRUKTUR Rinol Afradiyat1, Puspawati 2, Eriza Nelfi 2 1) Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected] 2) Dosen Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta ______________________________________________________________________________ Abstract Cohesion represent solid and perfection between element which is one with other element in a discourse. Among others is cohesion of leksikal. This research aim to for mendeskripsikan form cohesion of leksikal in song lyric of Iwan Fals. This Research use theory of Sumarlam to analyse cohesion form of leksikal which there are in song lyric of Iwan Fals. Method the used is descriptive method. Method data collecting the used is method correct reading and use technique note. Hereinafter, to analyse data used by method distribute and technique read markah. From result of analysis found by cohesion forms of leksikal among others, that is 1) repeatation form which is found in song lyric of Iwan Fals is repeatation of epizeuksis categorize nomina. Repeatation of Tautotes divided of repeatation of tautotes in form of repeatation and word of tautotes in form of phrase. Repeatation of Anafora divided in two form, that is a) repeatation of anafora categorize nomina, repeatation of anafora categorize pronominal, and c) repeatation of anafora categorize adverbia. Repeatation of Epistrofa divided of repeatation of epistofa word beebentuk and repeatation of epistrofa in form of phrase. Besides, also found by repeatation of simploke. Hereinafter, repeatation of mesodiplosis divided in two form, that is a) mesodiplosis repetoso categorize nomina and b) repeatation of mesodiplosis categorize ajektiva 2) form sinonimi which is found in song lyric of Iwan Fals is a) word synonym with word categorize ajektiva, b) word synonym with phrase or on the contrary, and c) synonym phrase with phrase divided in two category, that is sinonimi phrase with phrase categorize verbal frase and of sinonimi phrase with phrase categorize adverbial frase 3) form antonimi ( antonym) which is found in song lyric of Iwan Fals is a) absolute opposition which divided in two category, that is absolute opposition categorize absolute opposition and nomina categorize ajektiva. b) polar opposition categorize verba. c) relation opposition 4) form kolokasi ( sit side by side word 5) form hiponimi (relation of atas-bawah) 6) ekuivalensi ( correspondence). ______________________________________________________________________________ Pendahuluan Bahasa adalah salah satu media yang
sistem.Artinya, bahasa itu dibentuk oleh
digunakan
untuk
berkomunikasi
dan
sejumlah komponen yang berpola secara tetap
berinteraksi
dalam
menyampaikan
ide,
dan dapat dikaidahkan. Kehadiran bahasa
gagasan, pikiran dan mencurahkan segala
dalam suatu masyarakat merupakan faktor
perasaan. Bahasa juga merupakan sebuah
utama yang mendukung terciptanya stabilitas
1
di dalam masyarakat itu sendiri. Chaer (2004
adalah wacana yang dilihat dari hubungan
: 13-14) mengatakan bahwa bahasa itu bersifat
bentuk atau struktur lahir yang bersifat
produktif, bahasa itu bersifat dinamis, bahasa
kohesif,
itu
antarkalimat
beragam,
dan
bahasa
itu
bersifat
manusiawi.
kohesi
Dalam hal berkomunikasi manusia
yaitu
membahas
(Martutik,
mengandung
keterkaitan
1998:1.25).
arti
kepaduan
Kata dan
keutuhan. Kohesi sangat berkaitan erat dengan
menggunakan bahasa lisan dan tulisan. Bahasa
struktur
kalimat.
Menurut
Djajasudarma
lisan adalah bahasa yang disampaikan secara
(2006:44) kohesi adalah keserasian hubungan
langsung oleh penutur kepada lawan tuturnya,
antara unsur yang satu dengan unsur yang lain
sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa yang
dalam wacana.
disampaikan melalui tulisan yang dituangkan
Secara garis besar kohesi terbagi
melalui media seperti buku dan sebagainya.
menjadi dua bahagian, yaitu kohesi gramatikal
Salah satu bahagian dari bahasa tulis itu
dan kohesi leksikal (Sumarlam, 2003:23).
adalah wacana. Wacana merupakan satuan
Selanjutnya,
bahasa yang paling besar yang digunakan
bahwa dalam analisis wacana yang dilihat dari
dalam komunikasi, (Martutik, 1998:1.12).
segi bentuk atau struktur lahir wacana disebut
Dalam wacana tersebut terdapat satuan bahasa
aspek gramatikal wacana, sedangkan analisis
yang di bawahnya secara berturut-turut adalah
wacana yang dilihat dari segi makna atau
kalimat, frasa, kata, dan bunyi. Secara
struktur batin wacana disebut aspek leksikal
berurutan, rangkaian bunyi membentuk kata,
wacana. Aspek gramatikal wacana meliputi:
rangkaian kata membentuk frasa, rangkaian
referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi.
frasa membentuk kalimat, dan rangkaian
Lebih lanjut dikemukakan oleh Sumarlam
kalimat membentuk sebuah wacana.
(2003:34) bahwa kepaduan wacana juga
Menurut
Tarigan
(dalam
Sumarlam
mengemukakan
didukung oleh kohesi leksikal.
Djajasudarma, 2006:4) wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi
dan
kohesi
tinggi
yang
berkesinambungan, yang mampu mempunyai awal dan akhir yang nyata, disampaikan secara lisan atau tulis.
Wacana yang padu
Kohesi leksikal adalah hubungan antarunsur dalam wacana secara semantis. Dalam hal ini, untuk menghasilkan wacana yang padu pembicara atau penulis dapat menempuhnya dengan cara memilih kata-kata yang sesuai dengan isi 2
kewacanaan yang dimaksud. Hubungan kohesif yang diciptakan atas dasar aspek leksikal, dengan pilihan kata yang serasi, menyatakan hubungan makna atau relasi semantik antara satuan lingual yang satu dengan satuan lingual yang lain.
wacana puisi dilihat dari segi genre sastra dan tergolong wacana rekreatif.Puisi merupakan karya sastra dengan pemakaian bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu. Kohesi leksikal dalam lirik lagu Iwan Fals dapat dilihat pada contoh berikut.
Dalam membahas
penelitian
bentuk
ini
kohesi
penulis
leksikal
yang
terdapat dalam wacana lirik lagu.Lirik lagu merupakan ekspresi seseorang tentang suatu hal yang sudah dilihat, didengar ataupun dialaminya.Dalam
mengekspresikan
pengalamannya, pencipta lagu melakukan permainan
kata-kata
menciptakan
daya
dan
bahasa
tarik
tersendiri
untuk dan
kekhasan terhadap karyanya.Menurut Putri (2011)
lirik
rangkaian
lagu
kata
adalah
yang
susunan
dan
bernada.Lirik
lagu
diciptakan oleh seorang pencipta lagu yang disebut juga dengan musisi.Bagi kalangan musisi, menciptakan sebuah lagu adalah hal utama
yang
Biasanya
muncul
seorang
memberikan
dari
pencipta
tema-tema
inspirasinya. lagu
tertentu
akan
(IF: IMITASI) (1)Join join dong aku kita kumpul duit Dana siap kita berangkat Pakaian rapi celana potongan nabi Taplak meja dirombak jadi dasi Pergi kita cari sasaran Malam ingin melepas keresahan Lihat Poppy pakai rok mini Lihat Nancy pakai bikini Tapi sayang sudah di booking papi papi Otakku tegang begitupun kawan sejalan Cepat putar haluan Tancap gas kita ngacir Pergi ke taman lawang Paginya Totok malamnya Titik Paginya Sunarto malam Sunarti Paginya Ahmad malamnya Asye Paginya Ismet malam Isye Aku melongo persis kebo bego Jidat mengkerut persis jidat Darto Lihat itu potongan habisnya mirip Perempuan
dalam
ciptaannya. Tema-tema tersebut terinspirasi dari pengalaman-pengalaman pribadi atau keadaan yang sedang terjadi dalam suatu bangsa. Menurut Sumarlam dkk (2004:42) wacana lagu dapat dikategorikan sebagai
(2) Jangan berhenti memandang jangan berpaling Jangan berhenti mencintai jangan berhenti (3) Lagu ini untukmu Mimpi ini untukmu (4) Sering aku tak mampu bicara Terdiam seperti patung bernyawa (IFBS) 3
Pada data (1) di atas, pemarkah
Saputra (2012) yang berjudul Pemarkah
leksikal yang ditemui adalah berupa kata duit
Kohesi Leksikal dalam Kaba Sutan Lembak
dan kata dana pada bait pertama yang
Tuah karya Samsudin St. Rajo Endah.
merupakan bentuk leksikal sinonim kata
Penelitian ini mengkaji kohesi leksikal dalam
dengan kata. Pada bait keempat terdapat kata
wacana
paginya
(2003:34).
dan
kata
malam.Kata
paginya
berdasarkan Dalam
teori
penelitian
Sumarlam ini
kohesi
merupakan bentuk repetisi anafora yang
leksikal dibagi menjadi enam bagian, yaitu
diulang pada awal larik pertama sampai
repetisi,
dengan keempat.Sementara itu, kata malam
antonimi, dan ekuivalensi.
yang diulang di tengah larik pertama sampai
Aspek
dengan
penelitian Saputra adalah bentuk kohesi
keempat
merupakan
repetisi
sinonimi,
leksikal
kolokasi,
yang
ditemukan
repetisi,
juga ditemukan pada bait kelima yaitu kata
hiponimi, dan ekuivalensi. Pada bentuk kohesi
persis yang diulang di tengah larik pertama
repetisi yang ditemukan diantaranya repetisi
dan kedua.Pada contoh (2) pemarkah kohesi
tautotes,
leksikal dapat terlihat pada kata berhenti yang
mesodiplosis,
diulang beberapa kali.Pemarkah yang terdapat
Sementara itu, repetisi epizeuksis, repetisi
pada
repetisi
epistrofa, repetisi simploke, dan repetisi
kata
epanalepsis tidak ditemukan. Selanjutnya,
untukmuyang diulang sebanyak dua kali
pada bentuk kohesi sinonimi yang ditemukan
berturut-turut.Pemarkah seperti ini disebut
dalam penelitian ini yaitu sinonim kata dengan
dengan
kata,
ini
epizeuksis.Pada
repetisi
disebut data
dengan (3)
yaitu
epistrofa.Pada
data
(5)
repetisi
sinonim
dan
kata
antonimi,
dalam
mesodiplosis. Repetisi mesodiplosis lainnya
data
sinonimi,
hiponimi,
anafora, repetisi
dengan
kolokasi,
repetisi anadiplosis.
frasa
atau
pemarkah kohesi leksikal dapat terlihat pada
sebaliknya, dan sinonim frasa dengan frasa.
frasa
kata
Akan tetapi, sinonim morfem bebas dengan
frasa
morfem terikat, dan sinonim klausa dengan
tak
terdiamyang
mampu
bicara
merupakan
dengan sinonimi
dengan kata.
klausa tidak ditemukan dalam Kaba Sutan
Berdasarkan tinjauan pustaka yang
Lembak Tuah karya Samsudin St. Rajo Endah.
telah penulis lakukan, penelitian tentang lirik
Peneliti lainnya yang juga sudah
lagu Iwan Fals belum ada yang melakukan.
melakukan penelitian tentang kohesi leksikal
Akan tetapi, dalam mengkaji kohesi leksikal
adalah Nurhayati (2001) yang berjudul Kohesi
memang telah dilakukan sebelumnya oleh
Leksikal Puisi-puisi Iwan Simatupang dalam 4
Ziarah Malam. Penelitian ini memakai teori
perbedaannya
Haliday
digunakan.Penulis
dan
Hassan
(dalam
Tarigan,
terdapat
pada
teori
yang
menggunakan
1988:102). Aspek leksikal yang ditemukan
Sumarlam,
dalam penelitian ini hanya terdapat lima
menggunakan teori Haliday dan Hassan.
bagian, yaitu repetisi, sinonimi, antonimi,
sedangkan
teori
Tujuan
Nurhayati
penelitian
ini
adalah
kolokasi, dan ekuivalensi. Akan tetapi, bentuk
mendeskripsikan bentuk kohesi leksikal dalam
kohesi leksikal hiponimi tidak ditemukan
lirik lagu Iwan Fals.
dalam Puisi-puisi Iwan Simatupang dalam Metodologi
Ziarah Malam. Penelitian yang penulis lakukan ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian penelitian
sebelumnnya. yang
dilakukan
memakai
oleh
teori
(2003:34).Sementara memakai
Persamaannya,
teori
Sumarlam
itu,
yang
Saputra
penulis
sama
juga
yaitu
Sumarlam.Perbedaannya,
teori
Saputra
menggunakan objek penelitian berupa wacana Kaba,sedangkan penulis menggunakan objek
Dalam penelitian ini penulis memakai metode deskriptif.Menurut
dengan struktur kalimat dalam lirik lagu. Struktur kalimat dalam lirik lagu menyerupai puisi yang terdiri dari empat sampai dengan lima baris kalimat dalam satu bait, sedangkan kaba berupa rentetan klausa yang membentuk sebuah paragraf dan menggunakan bahasa Minangkabau.Penelitian yang penulis lakukan ini memiliki persamaan bentuk dan struktur dengan objek penelitian yang dilakukan Nurhayati,
yaitu
puisi.Akan
tetapi,
(1992:62)
metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan fakta yang ada atau fenomena yang memang secara
empiris
hidup
pada
penutur-
penuturnya, sehingga yang dihasilkan atau yang dicatat berupa perian bahasa yang biasa dikatakan sifatnya seperti potret, paparan seperti adanya. Untuk mengumpulkan data, penulis
penelitian berupa wacana dalam lirik lagu. Struktur kalimat Kaba sangat jauh berbeda
Sudaryanto
menggunakan metode simak. Metode simak adalah
metode
dilakukan
pengumpulan
melalui
proses
data
yang
penyimakan
terhadap penggunaan bahasa yang diteliti, (Sudaryanto,
1993:133).
Teknik
yang
digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik catat. Menurut Sudaryanto (1993:135) teknik catat adalah teknik yang dilakukan dengan pencatatan pada kartu data yang dilanjutkan dengan klasifikasi atau pengelompokan yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Cara kerjanya adalah 5
melakukan penyimakan terhadap lirik lagu
Repetisi
epizeuksis
yang
terdapat
yang ada dalam album-album Iwan Fals. Pada
dalam lirik lagu Iwan Fals adalah berupa
setiap data yang dimaksud, penulis mencatat
pengulangan kata berkategori nomina, yaitu
data tersebut dan mengelompokkannya sesuai
berupa kata panggilan untuk orang yang
dengan aspek leksikal yang akan diteliti.
diulang secara berturut-turut dalam satu larik
Untuk
menganalisis
data
dalam
penelitian ini penulis menggunakan metode
atau dua larik..Hal ini dapat dilihat pada data (5) berikut.
agih. Menurut Sudaryanto(1993:118) metode
(5) Oh oh oh we yo Maling sialan Maling maling sialan Dia nggak pikir itu barang orang
agih adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data yang alat penentunya adalah
(IF: JE)
bagian dari bahasa yang bersangkutan itu Pada
sendiri. Sementara itu, teknik yang dipakai untuk menganalisis data adalah teknik baca markah.
Teknik
baca
markah
adalah
pemarkahan yang menentukan kejatian satuan lingual tertentu (Sudaryanto, 1993:95).
data
(5)
pemarkah
repetisi
epizeuksis berkategori nomina yaitu kata malingyang diulang sebanyak tiga kali, yaitu satu kali pada larik kedua dan dua kali pada larik ketiga. Pengulangan kata maling tiga kali untuk menekankan bahwa kata maling ini
Hasil dan Pembahasan Kohesi leksikal yang dibahas dalam
berperan penting dalam bait tersebut. Pada data
(5)
juga
ditemukan
pengulangan
artikel ini adalah kohesi leksikal dalam lirik
berkategori interjeksi, yaitu bentuk dasar oh
lagu Iwan Fals: kajian struktur. bentuk-bentuk
yang diulang sebanyak tiga kali.Pengulangan
kohesi leksikal yang ditemukan ada enam
ini
macam, yaitu (1) repetisi, (2) sinonimi, (3)
pembicara dan berperan penting dalam ujaran
antonimi, (4) kolokasi, (5) hiponim, dan (6)
berikutnya karena terletak pada awal bait pada
ekuivalensi.
data tersebut.
1. Repetisi
merupakan
ungkapan
perasaan
dari
Repetisi epizeuksis berkategori nomina
Repetisi yang ditemukan dalam lirik
lainnya yang ditemukan dalam lirik lagu Iwan
lagu Iwan Fals ada lima macam, yaitu (1)
Fals yaitu berupa pengulangan kata yang
repetisi epizeuksis, (2) repetisi tautotes, (3)
menyatakan periode masa/waktu.Hal ini dapat
repetisi anafora, (4) repetisi epistrofa, dan (5)
dilihat pada data (6) berikut.
repetisi simploke.
(6) Oh oh oh we yo
a. Repetisi Epizeuksis 6
Jaman edan Jaman jaman edan (IF: JE) Pemarkah
repetisi
epizeuksis
berkategori nomina yang terdapat pada data (6) adalah kata jaman yang diulang sebanyak
(8) Dunia politik memang asiknggakasik Kadang asik kadang nggak disitu yang asik Seperti orang main catur Kalau nggak ngatur nggakasik (IF: ANA)
tiga kali, yaitu satu kali pada larik kedua dan
Pada data (7) ditemukan pemarkah
dua kali pada larik ketiga.Pengulangan ini
repetisi tautotes berbentuk kata berkategori
menekankan bahwa kata jaman dianggap penting dalam lirik lagu tersebut.Selain itu,
ajektiva.Pemarkahnya terdapat pada kata kotor
berkategori
yang diulang sebanyak tiga kali, yaitu satu
interjeksi, yaitu berupa bentuk dasar oh yang
kali pada larik kedua dan dua kali pada larik
juga
ditemukan
pengulangan
diulang sebanyak tiga kali. Bentuk dasar oh berperan
penting
untuk
memberikan
ketiga.Pada data (7) juga ditemukan repetisi
pernyataan yang terdapat dalam bait tersebut.
tautotes yang berkategori nomina, yaitu kata
b. Repetisi
sapu yang diulang sebanyak dua kalipada larik
Tautotes
Repetisi
tautotes
yang
ditemukan
pertama. Pengulangan kata sapu berperan
dalam lirik lagu Iwan Fals yaitu repetisi tautotes
berbentuk
kata
dan
frasa.
Pengulangan ini terjadi beberapa kali dalam
penting dalam kaitannya dengan kata kotor pada bait tersebut.
sebuah bait lagu.
Pemarkah repetisi tautotes pada data
1) Berbentuk Kata
(8) berkategori ajektiva yaitu berupa kata asik
Repetisi tautotes berbentuk kata yang ditemukan dalam
lirik
lagu
Iwan
yang diulang sebanyak lima kali, yaitu dua
Fals
kali pada larik pertama, dua kali pada larik
berkategori ajektiva.Pengulangan kata tersebut
kedua, dan satu kali pada larik keempat. Kata
dapat dilihat pada data (7) dan (8) berikut.
asik
pada
data
penting.Selain (7)Tukang sapu bawa sapu masuk di kantor Bersihkan yang kotor Cukong kotor mandor koruptor semua yangkotor Awas kena sensor (IF: SSSS)
ditemukan
itu,
tersebut pada
pengulangan
data
dianggap (8)
juga
berbentuk
kata
berkategori adverbia.Pemarkahnya terdapat pada kata nggak yang diulang sebanyak empat kali, yaitu satu kali pada larik pertama, satu 7
kali pada larik kedua, dan dua kali pada lari
setiap
keempat.
nomina.Pengulangan
Pengulangan
ini
menunjukkan
awal
larik
yang kata
berkategori
tersebut
dapat
bahwa kata nggak berperan penting untuk
dilihat pada data (10) berikut.
mendukung kepaduan pada bait tersebut.
(10) Tampomas sebuah kapal bekas Tampomas terbakar di laut lepas Tampomas tuh penumpang terjun bebas Tampomas beli lewat jalur culas Tampomas hati siapa yang tak panas Tampomas kasus ini wajib tuntas Tampomas koran koran seperti amblas Tampomas pahlawanmu kurang tangkas Tampomas cukup tamat bilang naas (IF: CCTDC) Pemarkah repetisi anafora berkategori
2) Berbentuk Frasa Dalam lirik lagu Iwan Fals ditemukan repetisi tautotes berbentuk frasa, seperti yang terdapat pada data (9) berikut. (9) Putriku cantikputriku molek Putriku pandai memasak Dari bistik, spaghetti, rendang ayam, cap cay goreng, udang rebus Sampai rendang jengkol dia bisa (IF: DST) Pada
data
(9)
pemarkah
repetisi
tautotes yang ditemukan adalah berbentuk frasa nomina yaitu putriku.Frasa nomina putriku pada data (9) ini diulang sebanyak tiga kali, yaitu dua kali pada larik pertama dan satu kali
pada
larik
kedua.Pengulangan
ini
dilakukan untuk menekankan bahwa frasa nomina putriku dianggap penting.
anafora
kata tampomas.Kata tampomas pada data (10) diulang
sebanyak
sembilan
kali.Pengulangannya terdapat pada setiap awal larik
pertama
terakhir.Pengulangan
sampai
larik
kata
tersebut
menekankan bahwa pokok pembicaraan ini penting.Karena tampomas merupakan sebuah kapal penumpang naas yang dijadikan sebagai
c. Repetisi Anafora Repetisi
nomina yang terdapat pada data (10) yaitu
objek sasaran dalam sebuah tragedi. yang
ditemukan
dalam lirik lagu Iwan Fals berbentuk kata, yaitu berkategori nomina, pronomina, dan adverbia.
1) Berkategori Nomina Repetisi anafora berkategori nomina yang ditemukan dalam lirik lagu Iwan Fals yaitu berupa pengulangan kata tampomas pada
2) Berkategori Pronomina Repetisi
anafora
berkategori
pronomina yang ditemukan dalam lirik lagu Iwan Fals yaitu berupa pengulangan kata di awal larik.Simak data berikut. (11)Kau buka mataku Kau sadarkan aku Janganlah bosan Kunyanyikan hanya untukmu 8
(IF: 16/07/1996) Pada data (11) pemarkah repetisi anafora berkategori pronomina yaitu kata
menunjukkan bahwa kata ambisi dianggap penting pada bait tersebut. d. Repetisi Epistrofa
ganti orang kedua tunggal, yaitu kau.Kata
Repetisi epistrofa yang ditemukan
ganti kau ini diulang dua kali, yaitu satu kali
dalam lirik lagu Iwan Fals yaitu berupa
pada larik pertama dan satu kali pada larik
pengulangan berbentuk kata dan frasa.Repetisi
kedua. Pengulangan seperti ini menunjukkan
epistrofa
bahwa kata kau ini penting pada bait tersebut.
larik.Untuk lebih jelasnya perhatikan uraian
3) Berkategori Adverbia
berikut.
Dalam lirik lagu Iwan Fals ditemukan
ini
terjadi
pada
setiap
akhir
1) Berbentuk Kata
repetisi anafora berkategori adverbia yang
Repetisi epistrofa berbentuk kata yang
pengulangannya terdapat pada awal larik dan
ditemukan dalam lirik lagu Iwan Fals yaitu
larik berikutnya. Repetisi tersebut dapat
pengulangan kata secara berturut-turut pada
dilihat pada data (12) berikut.
akhir larik.Pengulangan seperti ini dapat
(12) Sinar terang lampu merkuri Pasti akan engkau dapati Tentu berbekal ambisi Tentu tak tinggal ambisi
dilihat pada data (13) berikut.
(IF: A)
(13) bila kau tak suka bilang saja suka berjanjilah (IF: SKB)
Pemarkah repetisi anafora berkategori
Pada data (13) pemarkah repetisi
adverbia yang terdapat pada data (12) yaitu
epistrofa berbentuk kata yaitu berupa kata
berupa kata tentu.Kata tentu pada data (12)
suka berkategori ajektiva.Kata suka pada data
diulang sebanyak dua kali, yaitu satu kali pada
(13) diulang satu kali pada larik pertama dan
larik
larik
satu kali pada larik kedua. Pengulangan kata
keempat.Jadi, kata tersebut penting untuk
suka sebanyak dua kali menunjukkan bahwa
menekankan
kata suka ini penting dalam bait tersebut.
ketiga
dan
satu
pokok
kali
pada
pembicaraan
yang
dimaksud.Pada data (12) juga ditemukan pengulangan kata ambisiyang merupakan bentuk
repetisi
epistrofa
2) Berbentuk Frasa
berkategori
Repetisi epistrofa berbentuk frasa yang
nomina.Kata ambisi diulang sebanyak dua
ditemukan dalam lirik lagu Iwan Fals yaitu
kali, yaitu satu kali pada larik ketiga dan satu
berupa pengulangan frasa secara berturut-turut
kali pada larik keempat. Pengulangan ini 9
pada akhir larik.Pengulangan tersebut terdapat
pada larik pertama sampai pada larik terakhir,
pada frasa di mana yang dapat dilihat pada
frasa yang mati diulang pada setiap akhir
data (14) berikut.
larik, yaitu pada larik pertama sampai pada
(14) Salahku dimana Tunjukkan dimana Yang ini salah siapa
larik terakhir.Pengulangan kata tentang dan frasa yang mati menekankan bahwa pokok (IF: SSSS)
Pemarkah repetisi epistrofa berbentuk frasa yang terdapat pada data (14) yaitu frasa dimana.Frasa dimana pada data (14) diulang sebanyak dua kali, yaitu satu kali pada larik pertama dan satu kali pada larik kedua.Hal ini untuk menegaskan bahwa frasa tersebut dianggap penting.
pembicaraan ini penting pada larik tersebut. f. Repetisi Mesodiplosis Dalam lirik lagu Iwan Fals ditemukan repetisi mesodiplosis sebanyak dua macam, yaitu repetisi mesodiplosis berkategori nomina dan berkategori ajektiva.Repetisi mesodiplosis ini terjadi pada setiap tengah larik. 1) Berkategori Nomina
e. Repetisi Simploke
Repetisi
Repetisi simploke yang ditemukan dalam lirik lagu Iwan Fals adalah berupa pengulangan yang terdapat pada awal dan akhir larik secara berturut-turut.Hal ini dapat dilihat pada data (15) berikut.
mesodiplosis
berkategori
nomina yang ditemukan dalam lirik lagu Iwan Fals adalah berupa pengulangan kata di tengah-tengah larik.Hal ini dapat dilihat pada data (16) berikut. (16) Hei bapak kopral saya datang mau lapor Tadi malam waktu saya sedang molor Telah kehilangan sepeda motor Dirumah teman saya yang bermata bolor (IF: KM)
(15) Tentang ternaknya yang mati Tentang temannya yang mati Tentang adiknya yang mati Tentang abangnya yang mati Tentangayahnya yang mati Tentang anaknya yang mati Tentang neneknya yang mati Tentang pacarnya yang mati Tentang ibunya yang mati Tentang istrinya yang mati Tentang harapannya yang mati
Pemarkah
repetisi
mesodiplosis
berkategori nomina yang terdapat pada data (16) berupa kata nomina untuk orang pertama (IF: P II)
Pada data (15) pemarkah repetisi simploke yang ditemukan adalah berupa kata tentang dan frasa yang mati.Kata tentang pada
tunggal, yaitu saya. Kata saya
ini diulang
sebanyak tiga kali, yaitu satu kali pada larik pertama, satu kali pada larik kedua, dan satu kali pada larik keempat. Hal ini untuk
data (15) diulang pada setiap awal larik, yaitu 10
menegaskan bahwa kata saya
tersebut
dianggap penting.
bencana dan petaka.Untuk lebih jelasnya perhatikan data (18) berikut.
2) Berkategori Ajektiva Repetisi
berkategori adjektiva, yaitu sinonimi kata
mesodiplosis
berkategori
adjektiva yang ditemukan dalam lirik lagu Iwan Fals adalah pengulangan kata di tengahtengah larik yang berkategori ajektiva.Repetisi seperti ini dapat dilihat pada data (17) berikut.
(18) Sekian manusia resah menatap wajah sesamanya Duka karena bencana Petaka menimpa diri dan dalam hatinya berkata Besarkah dosa hamba (IF: BA) Pada data (18) pemarkah sinonimi kata
(17) Ada urusan yang tak masuk diakal Mami sibukcari bujangan Papi sibukcari perawan (IF: GF)
dengan kata berkategori adjektifa adalah kata bencana pada larik kedua yang memiliki
Pada data (17) pemarkah repetisi
makna yang sama dengan kata petaka pada
mesodiplosis berkategori ajektiva yaitu kata
larik ketiga. Kata bencana dengan kata petaka
sibuk.Kata sibuk pada data (17) diulang
ini sama-sama memiliki makna musibah.
sebanyak dua kali, yaitu satu kali pada larik
Pemarkah sinonimi kata dengan kata
larik
berkategori adjektiva lainnya yang ditemukan
ketiga.Pengulangan ini menunjukkan bahwa
dalam lirik lagu Iwan Fals adalah berupa kata
kata sibuk penting pada data tersebut.
bosankah dan kata jemukahyang terdapat pada
kedua
dan
satu
kali
pada
data (19) berikut. 2. Sinonimi Sinonimi yang ditemukan dalam lirik lagu Iwan Fals ada tiga macam, yaitu (1) sinonimi kata dengan kata, (2) sinonimi kata dengan frasa atau sebaliknya, dan (3) sinonimi frasa dengan frasa.
a. Sinonim Kata dengan Kata Sinonimi kata dengan kata yang ditemukan dalam lirik lagu Iwan Fals adalah persamaan makna yang terdapat di antara dua buah kata dalam sebuah bait lagu. Sinonimi kata
dengan
kata
ini
yang
ditemukan
(19) Hembus angin lewat Belai tubuh penat Seorang lelaki bergumul pekat Bosan kadang singgah Di jiwa yang lelah Kadang ada jemu Sekejap berlalu Kala keseribu teguk 11
Hanguslah problema yang menghimpit dada (IF: INT) Pemarkah sinonimi kata dengan kata berkategori verba yang terdapat pada data (19) yaitu kata bosan pada larik pertama yang
(21) Tampak ombak Kejar mengejar menuju karang Menampar tubuh pencari ikan Semilir angin berhembus Bawa dendang unggas laut Seperti restui jala nelayan (IF: TBLL) Pemarkah sinonimi frasa dengan kata yang terdapat pada data (21) yaitu berupa
bersinonimi dengan kata jemu pada larik
frasa pencari ikan yang terdapat pada larik
ketiga. Makna kedua kata ini sama, yaitu hal
ketiga yang bersinonimi dengan kata nelayan
yang menyatakan titik jenuh seseorang.
yang terdapat pada larik keenam. Frasa pencari ikan dengan kata nelayan memiliki
b. Sinonim Kata dengan Frasa atau
makna yang sama, yaitu sama-sama memiliki
Sebaliknya
makna orang yang menangkap ikan.
Sinonimi kata dengan frasa yang
c. Sinonim Frasa dengan Frasa
ditemukan dalam lirik lagu Iwan Fals adalah
Sinonimi frasa dengan frasa yang
persamaan makna antara kata dengan frasa
ditemukan dalam lirik lagu Iwan Fals yaitu
atau sebaliknya.Bentuk sinonimi ini dapat
sinonimi frasa dengan frasa berkategori verbal
dilihat pada data (20) berikut.
dan adverbial.Sinonimi ini terjadi karena
(20) Kupandang kebawah Berhimpit gubuk liar Tempat tinggal gelandangan
adanya persamaan makna di antara dua buah frasa yang berbeda. (IF: AB)
Pada data (20) pemarkah sinonimi kata dengan frasa terdapat pada kata gubuk pada larik kedua dengan frasa tempat tinggal pada larik ketiga. Kata gubuk dengan frasa tempat tinggal memiliki makna yang sama, yaitu tempat bernaung atau tempat berlindung bagi manusia. Selain itu, dalam lirik lagu Iwan Fals juga ditemukan sinonimi frasa dengan kata.Hal ini dapat dilihat pada data (21) berikut.
1) Berkategori Frase Verbal Sinonimi
frasa
dengan
frasa
berkategori frase verbal yang ditemukan dalam lirik lagu Iwan Fals adalah persamaan makna yang berupa frase verbal.Persamaan makna tersebut dapat dilihat pada data (22) berikut. (22) Menjelang saat kelahiran anak Detik akhir Ibu hidup dan mati Namun saat seperti itu yang ia tunggu Oh hmm Betapa besar pengorbanannya (IF: I) 12
Berdasarkan
data
(22)
pemarkah
Antonimi yang ditemukan dalam lirik
sinonimi frasa dengan frasa berkategori frase
lagu Iwan Fals terdiri atas tiga macam, yaitu
verbal terdapat pada fras menjelang saat pada
(1) oposisi mutlak, (2) oposisi kutub, dan (3)
larik pertama dengan frasa detik akhir pada
oposisi hubungan.
larik kedua yang memiliki makna yang sama,
a. Oposisi Mutlak
yaitu hal yang menyatakan proses titik
Oposisi mutlak yang ditemukan dalam
penghabisan dari suatu kejadian.
lirik lagu Iwan Fals yaitu berupa pertentangan
2) Berkategori Frase Adverbial
makna secara mutlak.Oposisi mutlak ini
Pemarkah sinonimi frasa dengan frasa
terjadi karena adanya pertentangan antara dua
berkategori frase adverbial yang ditemukan
kata yang berlawanan maknanya secara
dalam lirik lagu Iwan Fals yaitu berupa frasa
mutlak.Pertentangan makna yang ditemukan
tak
dalam lirik lagu Iwan Fals berkategori nomina
mudah
dan
frasa
tak
segampang.Persamaan makna dari kedua frasa ini dapat dilihat pada data (23) berikut.
1) Berkategori Nomina
(23) Debu dan keringat Yang ada diatas kulit tubuh ini Saksi bisu bahwasannya Tak mudah dan tak segampang Yang selama ini aku sangka tentang asmara (IF: ATSYAK) Pada data (23) pemarkah sinonimi frasa dengan frasa berkategori frase adverbial yaitu
berupa
frasa
tak
mudah
dan ajektiva.
yang
bersinonimi dengan frasa tak segampang yang
Jenis oposisi mutlak berkategori nomina yang ditemukan
adalah
oposisi
makna
yang
menyatakan waktu.Hal ini dapat dilihat pada data (24) berikut. (24)Oh jelas kami kecewa Menatap rimba yang dulu perkasa Kini tinggal cerita Pengantar lelap si buyung (IF: IRTATBL) Pemarkah oposisi mutlak berkategori
larik
nomina yang terdapat pada data (24) yaitu
keempat.Frasa tak mudah dan frasa tak
berupa kata dulu yang terdapat pada larik
segampangmemiliki persamaan makna, yaitu
kedua yang maknanya berlawanan dengan
untuk menyatakan kesulitan terhadap sesuatu
kata kini pada larik ketiga.Lawan kata yang
hal yang dianggap rumit dikerjakan atau
beroposisi
dimengerti.
pernyataan waktu masa lampau yang disebut
terdapat
dalam
satu
larik
3. Antonimi (Lawan Kata)
yaitu
makna
tersebut
menunjukkan
(dulu) dan masa saat sekarang yang disebut (kini). 13
2) Berkategori Ajektiva
kata mati dan kata hidup berperan penting
Oposisi mutlak berkategori ajektiva yang
pada bait tersebut.
ditemukan dalam lirik lagu Iwan Fals yaitu pertentangan kata suka dan kata duka.Oposisi ini dapat dilihat pada data (25) berikut. (25) Menampung setiap ungkapan Mendekap semua keluhan Meraih suka Menangkap tawa Merebut duka (IF: ATSYAK) Pada data (25) pemarkah oposisi
b. Oposisi Kutub Oposisi kutub yang ditemukan dalam lirik lagu Iwan Fals yaitu oposisi kutub berkategori verba.Oposisi kutub ini terjadi karena adanya tingkatan makna kata yang ditandai dengan penggunaan kata agak dan sangat. Oposisi kutub berkategori verba yang ditemukan dalam
lirik
lagu
Iwan
Fals
mutlak berkategori ajektiva yaitu berupa kata
merupakan kata sifat yang berawalan meng-,
suka pada larik ketiga yang beroposisi dengan
yaitu mengkilat, dan kata sifat yang berawalan
kata duka pada larik kelima.Oposisi makna
ber-, yaitu berkarat. Untuk lebih jelas dapat
yang terdapat pada kedua kata tersebut adalah
dilihat pada data (27) berikut.
untuk menyatakan keadaan gembira yang disebut (suka) dan keadaan sedih yang disebut (duka). Oposisi mutlak berkategori ajektiva
(27) Berjalan tersendat Diantara sedan sedan licin mengkilat Dengan warna pucat Dan badan penuh cacat sedikit berkarat (IF: BA)
lainnya yang ditemukan dalam lirik lagu Iwan
Pemarkah oposisi kutub berkategori
Fals yaitu kata mati dan kata hidup yang
verba yang terdapat pada data (27) yaitu kata
terdapat pada data (26) berikut.
mengkilat pada larik kedua yang beroposisi
(26) Satu cerita dua manusia Terlibat dalam amuk asmara Satu cerita yang memang ada Tak mungkin mati jelas abadi Selama manusia hidup dalam alam ini (IF: ATSYAK) Pemarkah oposisi mutlak berkategori adjektiva yang terdapat pada data (26) yaitu kata mati pada larik keempat yang maknanya
kutub dengan kata berkarat pada larik keempat.Kata mengkilat dan kata berkarat mempunyai tingkatan makna yang dapat ditandai dengan penggunaan kata agak.Kata mengkilat menjadi agak mengkilat, dan kata berkarat menjadi agak berkarat. Oposisi
kutub
berkategori
verba
berlawanan dengan kata hidup pada lari
lainnya yang ditemukan dalam lirik lagu Iwan
kelima. Pertentangan ini menunjukkan bahwa
Fals yaitu pertentangan makna kata ringan
14
dan berat.Pertentangan makna tersebut dapat
Pemarkah oposisi hubungan pada data
dilihat pada data (28) berikut.
(29) terdapat pada kata penyanyi dengan kata
(28) Kubuka jendela Sapa angin pagi Ringan kau melangkah Songsong hidup ini
pemusik pada larik ketiga.Kata penyanyi
Kubuka jendela Maki angin pagi Berat kau melangkah Tuk dapatkan kesempatan (IF: C) Pada data (28) pemarkah oposisi kutub berkategori verba terdapat pada kata ringan pada bait pertama larik ketiga. Kata ringan ini
berarti orang yang bernyanyi dan kata pemusik berarti orang yang memainkan alat musik. Dalam hal ini merupakan oposisi hubungan yang saling melengkapi, artinya pemakaian kata penyanyiakan memunculkan kehadiran kata
dengan kata berat memiliki tingkatan pada maknanya.Tingkatan makna tersebut dapat ditandai dengan penggunaan kata agak, sehingga menjadi agakringan dan agakberat.
Begitu
juga
sebaliknya,
pemakaian kata pemusikakan memunculkan kehadiran
kata
penyanyi
dalam
sebuah
konstruksi wacana.
bertentangan maknanya dengan kata berat pada bait keempat larik ketiga. Kata ringan
pemusik.
Pemarkah oposisi hubungan lainnya yang ditemukan dalam lirik lagu Iwan Fals yaitu kata panggilan untuk orang khususnya kalangan anak muda (belum nikah) seperti yang terlihat pada data (30) berikut.
dalam lirik lagu Iwan Fals yaitu pertentangan
(30) Ada urusan yang tak masuk diakal Mami sibuk cari bujangan Papi sibuk cari perawan (IF: GF) Pemarkah oposisi hubungan yang
makna kata berkategori nomina. Oposisi
terdapat pada data (30) merupakan pemarkah
hubungan ini terjadi apabila lawan makna kata
oposisi hubungan berkategori nomina yang
yang beroposisi tersebut saling melengkapi
terdapat pada kata bujangan pada larik kedua
satu sama lain.
Oposisi jenis ini yang
dan kata perawan pada larik ketiga.Kata
ditemukan dalam lirik lagu Iwan Fals yaitu
bujangan yang berarti sebutan untuk anak
berupa kata panggilan untuk orang.Hal ini
laki-laki memiliki hubungan makna saling
dapat dilihat pada data (29) berikut.
melengkapi dengan kata perawan yang berarti
c. Oposisi Hubungan Oposisi hubungan yang ditemukan
(29) Peragawati peragawan Senyam senyum seperti badut Penyanyi dan pemusik Bintang film nampang seperti badut (IF: B)
sebutan untuk anak perempuan. Pemakaian kata
bujangan
dengan
sendirinya
akan
menimbulkan kehadiran kata perawan. Begitu
15
juga sebaliknya, pemakaian kata perawanakan
kentut (IF: BA)
menimbulkan kehadiran kata bujangan. Pada data (30) juga ditemukan kata mami ‘ibu’ pada larik kedua dan kata papi ‘ayah’ pada larik ketiga.Kata mami ‘ibu’ berarti orang tua perempuan dan kata papi ‘ayah’ berarti orang tua laki-laki. Kata mami ‘ibu’ dengan kata papi ‘ayah’ merupakan lawan makna kata yang saling melengkapi, artinya pada kenyataannya penggunaan kata mami ‘ibu’ akan memunculkan keberadaan kata papi ‘ayah’ yang saling melengkapi satu sama lain. 4. Kolokasi (Sanding Kata) Kolokasi atau sanding kata ini terjadi karena adanya pilihan kata yang digunakan secara berdampingan dalam ruang lingkup tertentu.Pemarkah kolokasi yang ditemukan dalam lirik lagu Iwan Fals dapat dilihat pada data (31) berikut.
Pada data (31) di atas terdapat pemarkah kolokasi yaitu pemakaian kata sopir pada larik satu, kata penumpang pada larik dua, kata mikrolet pada larik ketiga, kata bajai pada larik ketiga, frasa bis kota pada larik ketiga, kata zig zag pada larik kelima, kata ngebut pada larik kelima, kata mobil pada larik keenam, dan kata knalpot pada larik kedelapan yang saling berdampingan untuk mendukung kepaduan dalam bait tersebut. Kata sopir, penumpang, mobil, merupakan ruang lingkup transportasi yang dilengkapi dengan hal-hal yang
berkaitan dengan angkutan umum
sepertimikrolet, bajai, bis kota, zig zag, ngebut, dan knalpot. 5. Hiponimi (Hubungan Atas-Bawah) Hiponimi yang ditemukan dalam lirik lagu Iwan Fals yaitu satuan kata yang maknanya dianggap sebagai makna satuan kata yang lain. Hiponimi ini terjadi karena adanya persamaan makna di antara kata yang berhipernim.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada data (32) berikut.
(31) Hei oplet tua dengan bapak sopir tua Cari penumpang dipinggiran ibukota Sainganmu mikrolet, bajai dan bis kota Kini kau tersingkirkan oleh mereka Berjalan zig zag ngebut Nggak peduli walau mobil sudah butut Suara bising ribut Yang keluar dari knalpotmu bagai
(32) Isi kepala di balik topi baja Semua serdadu pasti tak jauh berbeda Tak peduli perwirabintara atau tamtama Tetap tentara (IF: S) Pemarkah kolokasi yang terdapat pada data (32) yaitu penggunaan kata serdadu pada 16
larik kedua, kata perwira, bintara, tamtama pada larik ketiga yang berhiponim dengan kata tentara pada larik keempat.Kata serdadu, perwira,
bintara,
tamtama
hiponiminya
dan
kata
hipernimnya
karena
tentara
Setelah menganalisis lirik lagu Iwan
adalah
Fals dapat diambil beberapa kesimpulan
adalah
sebagai berikut.
serdadu,
1. Bentuk repetisi terbagi atas enam
perwira, bintara, dan tamtama merupakan
macam, yaitu a) repetisi epizeuksis
bagian dari kesatuan prajurit pertahanan
berkategori nomina ditemukan kata
negara
maling
yang
pangkat
Kesimpulan
disebut
tentarasebagai
subordinatnya dalam bait tersebut.
dan
jaman,
epizeuksis
dan
berkategori
repetisi interjeksi
ditemukan bentuk dasar oh, b) repetisi
6. Ekuivalensi (Kesepadanan) hubungan
tautotesberbentuk kata yang ditemukan
kesepadanan kata dengan kata yang lain
terbagi atas, 1) berkategori nomina
melalui proses afiksasi. Dalam lirik lagu Iwan
yaitu
Fals terdapat pemarkah ekuivalensi seperti
adjektifa yaitu katakotor dan asik, dan
yang terlihat pada data (33) berikut.
3) berkategori adverbia yaitu kata
Ekuivalensi
yaitu
kata
sapu,
2)
berkategori
nggak,dan repetisi tautotes berbentuk (33) Hei apa yang dicari Tak usah cari cari Semuanya ada disini Dimana kehidupan disitulah jawaban Jawabannya nyanyikanlah Nyanyi Menyanyi Nyanyikan Indonesia Raya (IF: AM)
frasa ditemukan frasa putriku, c) repetisi anafora berkategori nomina ditemukan kata tampomas, repetisi anafora
berkategori
pronomina
ditemukan kata kau, dan repetisi anafora
berkategori
adverbia
Pada data (33) pemarkah ekuivalensi
ditemukan kata tentu, d) repetisi
yang ditemukan yaitu berupa afiksasi dari kata
epistrofa berbentuk kata ditemukan
nyanyi menjadi nyanyikanlah pada larik
kata
keempat, nyanyi, menyanyi dan nyanyikan
berbentuk
frasa
pada larik kelima. Kata-kata tersebut memiliki
dimana,
e)
hubungan kesepadanan makna yang berasal
ditemukan kata tentang dengan frasa
dari bentuk asal kata nyanyi yang menjadi
yang mati, dan f) repetisi mesodiplosis
pokok pembicaraan pada bait tersebut.
yang ditemukan berkategori nomina
suka,
dan
repetisi
epistrofa
ditemukan repetisi
frasa
simploke
17
yaitu
katasaya
dan
berkategori
adjektiva yaitu katasibuk. 2. Bentuk
sinonimi
kata penyanyi dengan pemusik, kata
yang
ditemukan
dalam lirik lagu Iwan Fals, yaitu a) sinonimi kata dengan kata berkategori ajektiva
ditemukan
hubungan berkategori nomina yaitu
mami dengan papi. 4. Bentuk kohesi leksikal kolokasi atau
bencana
sanding kata ditemukan pilihan kata
dengan petakadan kata bosan dengan
yang digunakan secara berdampingan
jemu, b) sinonimi kata dengan frasa
yaitu kata sopir, penumpang, dan
atau sebaliknya ditemukan kata gubuk
mobil. Selain itu juga ditemukan
dengan
bentuk leksikal hiponimi yaitu satuan
frasa
kata
bujangan dengan perawan, dan kata
tempat
tinggal,
sebaliknya ditemukan frasa pencari
bahasa
ikan dan kata nelayan, dan c) sinonimi
sebagai makna satuan kata lain. Pada
frasa dengan frasa berkategori verba
bentuk
ditemukan
saat
serdadu, perwira, bintara, tamtama,
dengan frasa detik akhir dan sinonimi
dan kata tentara sebagai hipernimnya.
frasa
berkategori
Sedangkan ekuivalensi yaitu hubungan
adverbia ditemukan frasa tak mudah
kesepadanan kata dengan kata lain
dengan frasa tak segampang.
melalui proses afiksasi. Dari proses
frasa
dengan
3. Bentuk
menjelang
frasa
antonimi
yang
yang
maknanya
hiponimi
ditemukan
afiksasi
tersebut
dalam lirik lagu Iwan Fals ada tiga,
nyanyi,
menyanyi,
yaitu a) oposisi mutlak berkategori
nyanyikanlah.
dianggap
ditemukan
ditemukan
kata
kata
nyanyikan,dan
nomina yaitu kata dulu dengan kini, dan berkategori ajektiva yaitu kata suka dengan duka,dan kata mati dengan
hidup,
berkategori
b)
verba
oposisi
kutub
ditemukan
kata
mengkilat dengan berkarat dan kata ringan dengan berat, dan c) oposisi Daftar Pustaka
Chaer, Abdul. 2004. Sosiolinguistik. Jakarta: 18
Rineka Cipta. Martutik, Suparno. 1998. Wacana Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Rani, Abdul dkk. 2004. Analisis Wacana Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian. Malang: Bayu Media Publishing. Sudaryanto. 1993. Metode dan Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana UniversityPress. Sumarlam (Ed.). 2003. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra. Djajasudarma, T. Fatimah. 2006. Wacana: Pemahaman dan Hubungan Antarunsur . Bandung: Refika Aditama. Agus Saputra, Nofri. 2012. “Pemarkah Kohesi Leksikal dalam Kaba Sutan Lembak Tuah Karya Sjamsudin St. Rajo Endah: Kajian Struktur”. Skripsi. Padang: Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta. Nurhayati. 2001. "Kohesi Leksikal Puisi-puisi Iwan Simatupang dalam Ziarah Malam". Skripsi. Padang: Fakultas sastra, Universitas Bung Hatta. Fals, Iwan. 2001. Kumpulan Album. Jakarta: Musik Indonesia. Amanda Putri, Fanisa. 2011. Pengertian Lirik Lagu. Indonesia: Bloger.
19