REPRESENTASI KEHIDUPAN POLITIK DI INDONESIA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS ( Analisis Semiotika dalam Lirik Lagu Manusia Setengah DewaDan Surat Buat Wakil Rakyat ) NURTRYASA GOKTUANA GULTOM ABSTRAK Penelitian ini berjudul Representasi Kehidupan Politik Indonesia Dalam Lirik Lagu Iwan Fals, Analisis Semiotika dalam Lirik lagu Manusia Setengah Dewa dan Surat Buat Wakil Rakyat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi kehidupan politik pada teks lagu Manusia Setengah Dewa dan Surat Untuk Wakil Rakyat.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan analisis semiotika yang dikembangkan oleh Roland Barthes. Penelitian dilakukan dengan dengan menganalisis Penanda dan Petanda yang ada pada lirik lagu Manusia Setengah Dewa dan Surat Buat Wakil Rakyat yang memiliki makna denotasi dan makna konotatif yang akhirnya dapat merepresentasikan kehidupan politik di Indonesia. Representasi kehidupan politik Indonesia di dalam lagu Manusia Setengah Dewa bercerita bagaimana rakyat bermimpi memiliki Presiden yang bisa menjadi pahlawan mereka yang nantinya diangkat sebagai manusia setengah dewa .Mitos ini diambil dari mitologi Yunani Manusia Setengah Dewa Herakles (Herkules) yang menjadi pahlawan terbesar Yunani karena kehebatannya yang memiliki kemampuan dewa walaupun dalam tubuh manusia. Kata kunci : semiotika, representasi, lirik lagu, iwan fals PENDAHULUAN Latar Belakang Lagu Iwan Fals merupakan lagu-lagu yang sangat bagus dan mampu menyedot perhatian dari berbagai kalangan.Lagunya kebanyakan bercerita tentang rakyat dan pemerintahan yang berjalan di Indonesia.Iwan Fals kerap kali menjadi musisi yang tidak memiliki hubungan baik dengan Soeharto.Ia berungkali mendapatkan ancaman dijebloskan ke penjara dan konsernya yang dibatalkan secara sepihak oleh pihak keamanan (http://iwanfals.net/karir-iwan-fals/profil-iwan-fals/). Cap sebagai musuh dari Soeharto sepertinya telah melekat pada diri Iwan Fals, namun hal ini tidak membuat Iwan Fals menunjukkan rasa terima kasihnya kepada Soeharto. Hal ini terungkap pada wawancara pada acara kick andydi Metro TV yang kemudian dikutip oleh situs rollingstones.co.id:
“Saya terus terang berterima kasih kepada Orde Baru karena mereka berjasa ikut melahirkan lagu-lagu seperti `Guru Oemar Bakrie`, `Wakil Rakyat`, `Bento`, `Bongkar` dan sebagainya. Kalau nggak ada Orde Baru, nggak ada yang namanya Iwan Fals.Saya berterimakasih untuk itu. Tapi ini tidak berarti saya setuju dengan segala tindakannya selama berkuasa” Walaupun Iwan Fals dikenal sebagai penyanyi yang kerap kali menyingguung dan menyindir mantan presiden Soeharto pada masa orde baru, namun sebenarnya Iwan Fals mengatakan ia tidak benci kepada Soeharto, malah ia mengatakan kagum kepada presiden terlama di Indonesia tersebut. Hal ini juga terungkap pada wawancara pada acara kick andydi Metro TV yang kemudian dikutip oleh situs rollingstones.co.id: Menurut Iwan, figur Soeharto secara fisik memiliki kemiripan dengan ayah kandungnya yang kerap dipanggil “Pak Harto” jika sedang turun ke lapangan. Kekagumannya yang paling utama terhadap sosok Soeharto adalah kemampuannya bertahan sebagai penguasa.“Kok, dia bisa ya bertahan jadi presiden selama 32 tahun!” Indonesia setidaknya sudah dipegang sebanyak 6 orang presiden yang berbeda. Dimulai dari masa pemerintahan presiden Soekarno (1945-1966), presiden Soeharto (1967-1998), presiden BJ Habibie (1998-1999), presiden Abdurrahman Wahid atau Gusdur (1999-2001), presiden Megawati Soekarno Putri (2001-2004), dan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-sekarang). Berdasarkan masa jabatannya dapat dilihat bahwa masa jabatan dari presiden Soeharto merupakan masa jabatan yang paling lama, beliau menjabat presiden Indonesia
selama
lebih
dari
30
tahun.Soeharto
dikenal
sebagai
“bapak
pembangunan”karena keberhasilannya dalam beberapa pembangunan sarana – sarana penting di Indonesia. Namun, masa jabatannya diklaim sebagai masa jabatan terkorup di Indonesia. Bahkan Menurut Transparency International, Soeharto menggelapkan uang dengan jumlah terbanyak dibandingkan pemimpin dunia lain dalam sejarah dengan perkiraan 15–35 miliar dolar A.S. selama 32 tahun masa pemerintahannya (http://id.wikipedia.org/wiki/Soeharto).
Iwan Fals tidak hanya kagum kepada Soeharto, ia juga mengatakan mengagumi Megawati Soekarno Putri. Hal ini diungkapkannya pada tahun 1996, bahkan sebelum Megawati menjadi presiden. Kekaguman tersebut pun akhirnya menghasilkan lagu yang berjudul “ibu”. “Inspirasi lagu itu adalah perempuan yang bernama Megawati," begitu ungkap Iwan Fals dalam wawancara yang dilakukan dengan
Tempo
Edisi
25/01
-
17/Ags/1996.
(http://www.tempo.co.id/ang/min/01/25/pokok1.htm). Sedangkan untuk Abdurrahman Wahid atau Gusdur, Iwan Fals hanya menganggap beliau lebih cocok sebagai tokoh pembela demokrasi.Begitu pula Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang hobi menyanyi, semuanya tetap saja tidak merubah apapun. Bahkan Iwan Fals pernah mengkritik hobi presiden yang satu ini dengan mengatakan album ke 4 presiden merupakan keajaiban ke 8: "Album SBY, saya dengar ini bukan tujuh keajaiban dunia. Sekarang malah delapan, salah satunya album SBY, begitu ungkap Iwan Fals (http://music.okezone.com/read/2011/11/03/386/524500/iwan-fals-album-sby-masuk7-keajaiban-dunia). Pada lagu Surat Untuk Wakil Rakyat dan Manusia Setengah Dewa yang juga merupakan lagu – lagu yang dikenal luas oleh masyarakat merupakan kritik dan sindiran terhadap dua lembaga (kelompok) pemimpin politik di Indonesia, yaitu anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai lembaga legislatif dan Presiden sebagai lembaga eksekutif. Lirik lagu Manusia Setengah Dewa yang menjadi kritikan dan menyindir terhadap presiden. (DPR) akhir – akhir ini yang mendapat banyak kritikan dari publik.Misalnya saja rencana pembangunan Gedung DPR (Pembangunan Gedung DPR Digugat, dikutip dari vivanews.com Selasa, 15 April 2011). Kemudian rencanan renovasi toilet di Gedung DPR yang memakan dana sebesar 2 Milyar (Pimpinan DPR: “Renovasi Toilet Rp 2 M Rasional, Jangan Diributkan”,dikutip dari detiknews.com Jumat, 13 januari 2012). Belum lagi perilaku – perilaku lainnya yang menyimpang dari citra anggota DPR yang seharusnya.Perilaku tidak terpuji tersebut salah satunya adalah
menonton video porno ketika sidang PARIPURNA (Anggota DPR Nonton Video Porno Saat Paripurna, dikutip dari vivanews.com, Jumat 8 April 2011). Perkembangan teknologi pada bidang musik dimulai pada teknologi digital.Teknologi digital diciptakan pada era 1950 – an, pertama untuk memperbarui komunikasi telepon.Tetapi pada 1983, ketika pertama kali musik direkam di CD (Compact Disc), publik baru merasakan signifikasi teknologi ini.Musik kini mulai terdengar amat jernih.Pergeseran yang paling dramatis adalah pada musik yang dapat di – download, sebuah area dimana jangkauan distribusi teknologi internet jauh melebihi infrastruktur industri musik. Tetapi, penjualan CD masih tetap bertahan dan perusahaan musik mulai merangkul teknologi baru, dan karenanya industri musik pulih lagi (Vivian, 2008 : 14). Sebuah teks apakah itu surat cinta, makalah, iklan, cerpen, puisi, pidato presiden, poster politik, komik, kartun, dan semua hal yang mungkin menjadi “ tanda “ bisa dilihat dalam aktivitas penanda : yaitu suatu proses signifikasi yang menggunakan tanda yang menghubungkan objek dan interpretasi (Sobur, 2004 : 17). Perumusan Masalah Berdasarkan uraian konteks masalah di atas, maka dapat disimpulkan fokus masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Bagaimanakah representasi kehidupan politik di Indonesia yang disampaikan Iwan Fals dalam lirik lagu Manusia Setengah Dewa dan Surat Buat Wakil Rakyat ?” KAJIAN LITERATUR Musik Rekaman Rekaman dan pemutaran musik dimulai sekitar tahun 1880 dan rekaman cukup cepat menyebar, berdasarkan daya tarik yang luas dari lagu dan melodi populer. Relatif sangat sedikit perhatian yang diberikan kepada musik sebagai media massa dalam teori dan penelitian. Rekaman musik bahkan tidak memiliki label yang nyaman untuk menggambarkan perwujudan media yang banyak, walaupun istilah fonogram sudah disarankan (Burnett, dalam Mc Quail 2011: 41) untuk media yang
meliputi musik yang diakses melalui pemutar kaset, pemutar CD, VCR, siaran dan kabel, dan seterusnya. Semiotika Semiotika adalah suatu ilmu atau atau metoda analisis untuk mengakaji tanda. Tanda – tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini, di tengah – tengah manusia dan bersama – sama manusia. Semiotika, atau dalam istilah Barthes, semiology pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal – hal (things), Memaknai (to signify) dalam hal ini tidak dapat dicampuradukkan dengan mengkomunikasikan (to communicate). Memaknai berarti bahwa objek – objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek – objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda (Barthes dan Kurniawan dalam Sobur, 2004 : 15). Semiotika Roland Barthes Semiotika menurut Roland Barthes adalah ilmu mengenai bentuk (form).Studi ini mengkaji sisgnifikasi yang terpisah dari isinya (content). Semiotika tidak hanya meneliti mengenai signifier dansignified, tetapi juga hubungan secara keseluruhan. Teks yang dimaksud Roland Barthes adalah dalam arti luas.Teks tidak hanya berarti berkaitan dengan aspek linguistik saja.Semiotika dapat meneliti teks di mana tanda – tanda terkodifikasi dalam sebuah sistem.Dengan demikian, semiotika dapat meneliti bermacam – macam teks seperti, berita, film, iklan, fashion, fiksi, puisi dan drama (Sobur, 2004: 123). Representasi Istilah representasi menunjuk pada bagaimana seseorang, satu kelompok, gagasan atau pendapat tertentu ditampilkan.Representasi ini penting dalam dua hal.Pertama, apakah seseorang, kelompok atau gagasan tersebut ditampilkan sebagaimana mestinya. Kata semestinya ini mengacu pada apakah seseorang atau kelompok itu diberitakan apa adanya, ataukah diburukkan. Penggambaran yang tampil bisa jadi adalah penggambaran yang buruk dan cenderung memarjinalkan seseorang atau kelompok tertentu.Disini hanya citra buruk saja yang ditampilkan
sementara citra atau sisi yang baik luput dari pemberitaan.Kedua, bagaimana representasi tersebut ditampilkan. Dengan kata, kalimat, aksentuasi, dan bantuan foto macam apa seseorang, kelompok, atau gagasan tersebut ditampilkan dalam pemberitaan kepada khalayak (Eriyanto, 2001 : 113).
METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metodelogi penelitian yang digunakan dalam analisis semiotika adalah interpretatif. Secara metodelogis, kritisme yang terkandung dalam teori – teori interpretatif utamanya hermeneutika menyebabkan cara berfikir mazhab kritis (Frankfurt School) terbawa pula ke dalam kajian semiotika ini. Sesuai dengan paradigma kritis, analisis semiotika bersifat kualitatif.Jenis penelitian ini memberi peluang yang besar bagi dibuatnya interpretasi – interpretasi alternatif. Objek Penelitian dan Subjek Penelitian Objek penelitian yang yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah lirik lagu Manusia Setengah Dewa dan Surat Buat Wakil Rakyat milik Iwan Fals yang mengandung reperesentasi kehidupan politik Indonesia.Subjek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah lirik lagu Manusia Setengah Dewa dan Surat Buat Teknik Analisis Data Analisis data menunjukkan kegiatan penyederhanaan data kedalam susunan tertentu yang lebih mudah diinterpretasikan sehingga bisa digunakan untuk mengambil keputusan. Penelitian ini menganalisis sistem tanda dan makna teks lagu “Manusia Setengah Dewa” dan “Surat untuk Wakil Rakyat” yang dinyanyikan oleh Iwan Fals. Sebelumnya setiap elemen dalam teks dua lagu tersebut akan dipilih berdasarkan ikon, indeks dan simbol. Setelah itu akan dianalisis dengan kerangka analisis Roland Barthes, signifikasi dua tahap (two order signification), denotasi dan konotasi.
menjalani pemeriksaan hukum.Selaku kepala pemerintahan, saya ingin KPK bisa menuntaskan semuanya itu, seadil-adilnya agar rakyat juga mendapat keadilan yang sejati,” tegas Presiden. (Suhartono, “Saat Presiden Mulai Terbuka Sebut Nama Aulia Pohan...”, KOMPAS.com, 8 Oktober 2008). Manusia setengah dewa merupakan makhluk khayalan di dalam mitos yang memiliki kehebatan dan kekuatan di dalam dirinya yang dapat digunakan untuk menolong orang disekelilingnya.Hal ini lah yang dimaksud oleh Iwan Fals dengan ide “manusia setengah dewa”.Apabila presiden dapat memenuhi semua permintaan rakyat pada lirik lagu manusia setengah dewa ini pasti presiden tersebut memiliki kekuatan seperti makhluk khayalan pada cerita mitos. Lirik lagu Surat Buat Wakil Rakyat “Untukmu yang duduk sambil diskusi, Untukmu yang biasa bersafari” “Disana di gedung DPR” Denotasi: Kata “untuk” bermakna katadepanuntukmenyatakanbagi, bagian: ini~ku, yg itu ~mu;.Lirik ini berupakan lirik pembuka atau lirik paling awal dari lagu ini yang menunjukkan kepada siapa lagu ini ditujukan.Lagu ini secara jelas dan tegas ditujukan kepada orang yang sedang duduk sambil berdiskusi.Makna kata “diskusi” dalam KBBI adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah.Arti kata”bersafari” adalah sendiri adalah melakukan perjalanan jauh.Dan pada baris lirik selanjutnya dijelaskan tujuan perjalanan jauh tersebut adalah gedung DPR (Dewan Perwakilan Rakyat). ”. Safari dalam KBBI juga bisa dalam kata baju safari yang bermakna baju (pria) model jas berlengan pendek, bersaku empat, dibuat dr bahan yg tebal (dril, katun). Konotasi: Pada awal lirik bait lagu ini jelas sekali berisi petunjuk – petunjuk atau ciri – ciri kepada siapa lagu ini ditujukan. Pada baris lirik ini berisikan petunjuk bahwa orang yang dituju adalah orang “yang duduk sambil berdiskusi”.Kata bersafari memiliki makna lain dimana, kata safari sering juga dipadankan dengan kata “baju safari”. Baju safari bermakna baju (pria) model jas berlengan pendek, bersaku empat,
pengertian (perasaan perasaan).Kata “lidah” bermakna alat tubuh di mulut yang dapat bergerak berkata
gerak dengan mudah, gunanya untuk menjilat, mengecap dan
kata.Sedangkan kata “harap” bermakna mohon, minta.Maka dengan itu,
kata berharap menjadi bermakna memiliki harapan, permohonan ataupun permintaa. Kata “ragu” dalam KBBi bermakna keadaaan tidak tetap hati (dalam mengambil keputusan, menentukan pilhan, dsb) bimbang. Kata “takut” dalam KBBI bermakna merasa gentar (ngeri) menghadapi sesuatu yang dianggap akan mendatangkan bencana.Sedangkan karang adalah batu kapur di laut yang terjadi dari zat yang dikeluarkan oleh binatang
binatang kecil jenis anthozoa (tidak
bertulang punggung).Kata “lantang” dalam KBBI bermakna jelas dan nyaring kedengaran.Sedangkan kata “diam” bermakna tidak bersuara (berbicara). Konotasi: “Dihati dan lidahmu kami berharap”, dengan kata lain, baris lirik ini menggambarkan pengharapan rakyat kepada wakil rakyat melalui hati dan lidah. Dengan hati, rakyat berharap wakil rakyat dapat merasakan penderitaan, kesenangan, kesedihan serta emosi – emosi lainnya rakyat. Namun, bagaimana mungkin rakyat bisa berharap kepada hati dan lidah para wakil rakyat, apabila wakil rakyat tersebut tidak bisa diharapkan? Bagaimana mungkin wakil rakyat yang menggunakan ijazah palsu agar dapat menjabat anggota DPRD dapat diharapkan dalam mengaspirasi keinginan rakyat. Seperti pada petikan artikel dibawah ini: Anggota DPRD Kota Tangerang, Banten, Sofyan Ahmad, ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Pemuda Tangerang karena dituduh mengunakan ijazah palsu dalam pencalonan sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2009. (Robert Adhi Ksp, Anggota DPRD Ditahan Karena Ijazah Palsu” KOMPAS.com, 22 April 2010). Wakil rakyat tidak memiliki hak berbicara di sidang DPR jika tidak dipilih oleh rakyat.Maka suudah sepantasnya dan sepatutnya wakil DPR hanya menyuarakan suara rakyat.Jika sampai wakil rakyat berbicara di dalam rapat DPR bukan untuk kepentingan rakyat maka wakil rakyat tersebut tidak peka terhadap suara rakyat.
Pada konteks ini kata nyanyian dapat diartikan sebagai usulan ataupun ide – ide yang biasanya ada di dalam sebuah rapat.Dengan padanan kata “nyanyian lagu setuju” menunjukkan bahwa wakil rakyat seolah – olah tidak memiliki kreatifitas mengenai ide – ide untuk menyelesaikan permasalahan rakyat dan mensejahterahkan rakyat.Bagaimana bisa di dalam sebuah rapat yang dihadiri oleh para wakil rakyat yang merupakan kumpulan orang hebat, orang – orang yang merupakan pilihan dari rakyat hanya bisa menghasilkan satu ide yang kemudian langsung disetujui tanpa tahu apakah benar ide tersebut benar – benar untuk kepentingan rakyat.
PENUTUP Simpulan 1.
Lirik lagu “Manusia Setengah Dewa” mengandung makna makna yang merepresentasikan kehidupan politik di Indonesia, khususnya Presiden. SedangkanLirik lagu “Surat Untuk Wakil Rakyat” mengandung makna yang merepresentasikan kehidupan politik di Indonesia, khususnya anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).Lagu ini merupakan lagu yang dirilis menjelang Pemilihan Umum, yang dirilis menjelang Pemilihan Umum Presiden tahun 2004. Sedangkan Lagu “Surat Untuk Wakil Rakyat” merupakan lagu yang dirilis menjelang Pemilihan Umum., yang dirilis sebelum Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada 23 April 1987.
2.
Lirik lagu “Manusia Setengah Dewa” secara langsung ditujukan kepada presiden yang akan terpilih pada Pemilihan Umum Presiden tahun 2004, dalam hal ini yaitu Susilo Bambang Yudhoyono. Lirik lagu “Surat Untuk Wakil Rakyat” ditujukan kepada para wakil rakyat akan terpilih pada Pemilhan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah pada 1987. Namun, kedua lirik lagu tersebut masih bisa digunakan dalam merepresentasikan kehidupan presiden dan wakil rakyat (anggota DPR) pada saat sekarang. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan politik di Indonesia, khususnya perilaku
presiden dan wakil rakyat tidak banyak berubah, karena hal – hal yang dikritik pada tahun 1987 dan 2004 masih bisa digunakan pada masa sekarang. Saran Beberapa saran yang ingin diberikan penulis adalah: 1.
Saran penelitian, semiotika merupakan kajian yang membutuhkan wawasan yang luas untuk bisa mendapatkan kajian yang mendalam. Untuk itu, disarankan kepada peneliti-peneliti lain lain agar memperbanyak bahan bacaan dan wacana yang berkaitan dengan objek analisisnya demi tercapainya kedalaman penelitian.
2.
Saran dalam kaitan akademis, perlu dilakukan penelitian sejenis lainnya, khususnya penelitian semiotika terhadapa lirik lagu lainnya karena penelitian jenis ini belum pernah di lakukan di lingkungan Kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Sumatera Utara (USU).
3.
Saran dalam kaitan praktis, pada insan musik Indonesia, khususnya pencipta lagu hendaknya dapat mencontoh Iwan Fals dalam menulis lirik – lirik yang memiliki makna – makna yang merepresentasikan kehidupan sekitar dan bukan hanya sekedar lirik lagu yang bersifat popular.
DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku: Ardianto, Alvinaro dan Lukiato Komala Erdinaya. 2004. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar.. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Arikunto, Suharsini. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Hafied, Cangara. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo. Bungin, 2006. Sosiologi Komunikasi. Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. ______2007. Metode Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana. Effendy, Onong Uchjana. 1990. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. ______2004. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Eriyanto. 2001. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Media. Yogyakarta: LKiS Hamad, Ibnu. Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa. 2004. Jakarta: Granit.