Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 14, No.1 Januari 2010, hal. 62 – 73 Terakredit asi SK. No. 167/DIKTI/Kep/2007
KINERJA REKSADANA SYARIAH TAHUN 2009DI INDONESIA Har i an d y Hasb i Fakult as Bisnis dan M anajemen Universit as Widyat ama Jl. Cikut ra No. 204A Bandung A b st r act : Syaria mut ual f und w as one of t he invest ment s in capit al market product s t hat used Islamic principle. Current ly, people st art ed sw it ching t o t his invest ment product t hat w as f elt t o give a bet t er alt ernat ive t han banking product s. The purpose of t his research w as t o f ind out t he comparison bet w een each perf ormance of sharia mut ual f unds (f ixed, st ock, mixed and prot ect ion) and Jakart a Islamic Index(JII) as a benchmark of syaria port f olio in Indonesia period 2009 using Risk Adjusted Returns Measurement (Sharpe, Treynor, and Jensen), and it s prospect ive in 2010. The met hod of t his research used purposive sampling and SPSS ver.13.0 as a t ools of comparat ive st at ist ical t est s. Overall, t hese empirical result s w ere concluded t hat t he perf ormance of syaria mut ual f unds w as view ed f rom t he aspect of ret urn and risk variables show ed a good perf ormance compared t o it s market index (JII) in 2009. Key w o r d s : syaria mut ual f unds, Jakart a Islamic Index, risk adjust ed ret urns
Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian dunia saat ini. Banyak indust ri dan perusahaan yang menggunakan inst itusi pasar modal sebagai media unt uk menyerap investasi dan memperkuat posisi keuangannya. Secara f akt ual, menurut Bodie, Kane & M arcus (2003) pasar modal t elah menjadi saraf f inan sial dun ia ekono mi modern dalam berinvestasi saat ini. Investasi pada dasarnya adalah bentuk aktif dari ekonomi syariah. Investasi yang islami menurut Dewan Syariah Nasional (2003) dan Security Commision (2005) dapat berupa instrumen/ efek yang didasarkan pada syariat Islam dan diperjualbelikan di bursa atau di institusi keuangan, seperti asuransi syariah, tabungan/deposito syariah, saham, sukuk maupun reksadana syariah.
Korespondensi dengan Penulis: Har ian d y Hasb i : Telp. / Faks. + 62 22 727 5855 Ext . 142 E-m ail: hariandy@w idyat am a.ac.id
Perkembangan reksadana syariah (RDS) menurut Bapepam-LK sebagai badan pengaw as pasar modal dan lembaga keuangan di Indonesia pada Januari 2005 berada di level Rp.108 triliun, namun sempat anjlok atas aksi pencairan besarbesaran pada periode Agust us sampai September 2005, yan g m en yeb ab kan t u r u n n ya NA B reksadana dan dana kelolaan reksadana syariah hingga sebesar Rp. 51 t riliun di akhir 2006. Pada tahun 2007 NAB RDS sebesar Rp. 2,20 triliun dan di t ahun 2008 NAB RDS t urun hingga 17,72% menjadi Rp. 1,81 t riliun, akibat krisis keuangan glob al. Selama 2008, Bap ep am-LK mencat at t erd ap at 37 RDS, yan g b erart i men in g k at dibandingkan 2007 yang hanya sebanyak 26 RDS. Di tahun 2009, Bapepam-LK mencat at terdapat
KEUANGAN 11 RDSbaru yang memperoleh pernyataan efekt if d ari Bap ep am-LK, sehin g g a t o t al RDS yan g beredar mencapai 46 RDS, atau naik 24,3% dari t ahun 2008. Kinerja reksadana syariah dari t ahun ke tahun menurut Bapepam-LK menunjukkan pert umbuhan yang signifikan seperti t erlihat pada Tabel 1, pert umbuhan jumlah reksadana yang terjual sebesar 72,9% sejak 2005 hingga 2009 dan t u mb u h 7,6% sel ama t ah u n 2009. j u ml ah
pemegang reksadana juga meningkat 37% sejak 2005 dan 3,3% selama 2009, yang lebih menggembirakan adalah Nilai NAB yang meningkat 51,9% selama 2009 d an 152,8% sejak 2005. Sepanjang 2009, nilai aktiva bersih (NAB) reksadana syariah t umbuh 161% menjadi Rp 4,63 triliun dari t ahun lalu Rp 1,77 t riliun. Porsi NAB RDS t erhadap t ot al indust ri reksadana t umbuh 4,09% dibanding sebelumnya 2,42%.
Tab el 1. Perkem b angan Ki nerja Rek sadana di In donesia Periode 2005 2006 2007 2008 2009
Jum lah RD
Un it Peny ert aan (Rp .Ju t a)
NAB (Rp .Tril i un )
Jm l Un it y an g Beredar (Rp.M i li ar)
328 403 473 567 610
254.6 202.9 325.2 352.4 361.5
29.4 51.6 92.1 74.1 112.9
21.2 36.1 53.5 60.9 69.9
Sumber: ww w.bapepam.go.id
Namu n ad an ya su at u f en o men a yan g ditemui yaitu share reksadana syariah t erhadap indust ri reksadana secara keseluruhan pada tahun 2009 hanya kurang lebih sebesar 4% , padahal masyarakat Indonesia mayorit as adalah muslim, ini menandakan adanya suat u masalah pada instrumen keuangan berbasis syariah ini apakah kinerja reksadana syariah yang rendah atau banyaknya inst rumen lain yang lebih menarik. Dat adata ini menjadi menarik untuk ditelaah dan dit elit i lebih rinci, karena it u penulis merumuskan penelitian ini sebagai berikut: (1) Apakah kinerja imbal-hasil reksadana syariah pendapat an t etap, saham, campuran dan t erproteksi lebih baik (lebih t inggi) dari kinerja pasarnya (JII); (2) Apakah kinerja risiko reksadana syariah pendapat an tet ap, saham, campuran dan t erproteksi lebih baik (lebih rendah) dari kinerja pasarnya (JII); (3) Apakah
kinerja imbal-hasil reksad an a syariah secara simult an lebih baik (lebih t inggi) dari kinerja pasarnya (JII); (4) Apakah kinerja risiko reksadana syariah secara simultan lebih baik (lebih rendah) dari kinerja pasarnya (JII). Penelitian ini mendukung penelit ian-penelit ian t erdahulu sepert i Wiksuana (2008) dan Suryantini (2007) menyatakan kinerja reksadana syariah pendapat an tet ap lebih baik dari kinerja pasarnya, begit u pula dengan penelitian Hakim & Rashidian (2002), Haruman & Hasbi (2005) bahwa reksadana syariah saham berkinerja lebih baik dari indeks pasarnya. Penelitian lain oleh Triariyani (2008), Cahyaningsih (2007), Elf akhani & Hassan (2005), Hussein (2005), Kreander, et al. (2000), dan Hamilton (1993) yang menyimpulkan bahwa kinerja reksadana syariah lebih baik dibandingkan reksadana konvensional baik dari sisi
KINERJA REKSADANA SYARIAH TAHUN 2009 DI INDONESIA
Hariandy Hasbi
63
KEUANGAN imbal-hasil maupun risikonya sert a Ahmed & Ibrahim (2002) dan Albaity & Ahmad (2008) meneliti kinerja Islamic market index t erhadap convent ional market index di pasar modal M alaysia, dengan hasil bahwa t idak ada perbedaan kinerja ant ara Islamic market index t erhadap convent ional market index di M alaysia, begit u pula dengan Statman (2000) dan Cumming (2000) di Australia dan Amerika. Dari lat ar belakang, dat a-dat a dan hasil penelit i t erdahulu yang berperan dan mendukung penelit ian ini, t ujuan penelit ian ini adalah: (1) mengetahui seberapa besar imbal-hasil reksadana syariah pendapat an t etap, saham, campuran dan terproteksi serta indeks pasarnya; (2) mengetahui seberapa besar risiko reksadana syariah pendapatan t etap, saham, campuran dan terproteksi sert a indeks pasarnya; (3) menget ahui kinerja imbal-hasil reksadana syariah secara simult an t erhadap kinerja pasarnya; dan (4) mengetahui kinerja risiko reksadana syariah secara simultan terhadap kinerja pasarnya.
REKSA DA NA SYA RIA H Reksadana menurut Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 Pasal 1 ayat 27 adalah wadah yang dipergunakan unt uk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam port ofolio efek oleh manajer invest asi. Fatwa DSN Nomor: 20/DSN-MUI/IX/2000 t an g g al 18 A p ri l 2000 t en t an g Ped o m an Pelaksanaan Invest asi untuk Reksadana Syariah, didef inisikan sebagai w adah yang beroperasi menurut ket entuan dan prinsip Syariah Islam, baik dalam bent uk akad ant ara pemod al seb agai pemilik harta (shahib al-mal/rabb al-maal) dengan manajer invest asi sebagai w akil shahib al-mal,
64
JURNAL KEUANGAN DAN PERBANKAN Vol. 14, No. 1, Januari 2010: 62 – 73
maupun ant ara manajer invest asi sebagai wakil sh ah i b al -mal d en g an p en g g u n a i n vest asi. Invest asi reksadana syariah menurut Prihant ari (2002) t idak diinvest asikan pada saham-saham at au obligasi dari perusahaan yang pengelolaan at au produknya bertentangan dengan syariat Islam, seperti pabrik makanan atau minuman yang mengandung alkohol, daging babi, rokok dan t embakau, jasa keuangan konvensional, pert ahanan dan persenjat aan serta bisnis hiburan yang berbau maksiat. Investor dalam berinvestasi dapat memilih 4 jenis reksadana berbasis syariah (Usman, 2000), ant ara lain: (1) reksadana syariah saham, jenis reksadana ini menawarkan imbal hasil yang tert ing gi jika diban dingkan reksad ana lain nya. Tentunya, imbal hasil yang tinggi ini juga diimbangi oleh t ingkat risiko yang cukup t inggi; (2) Reksadan a syariah camp u ran , reksad an a in i menempatkan investasi dalam ef ek ekuitas serta hutang. Reksadana jenis ini lebih aman pada kondisi pasar dimana terjadi volat ilit as yang cukup tinggi dikarenakan invest asi dit empatkan diberbagai instrumen, baik itu saham, obligasi, maupun pasar uang; (3) Reksadana pendapatan tetap, jenis reksadana ini menaw arkan imbal hasil terendah jika dibandingkan beberapa reksadana lainnya. Namu n, t ing kat risiko yang dit aw arkan juga rendah; (4) Reksadana terprot eksi, reksadana ini memberikan prot eksi sebesar 100% dari nilai investasi aw al dengan syarat dan ketentuan khusus yang berlaku, reksadana ini cenderung diinvestasikan pada instrumen pasar modal dan pasar uang yang lebih aman. Pan d an g an Sy ar i ah t en t an g Rek sad an a Pada prinsipnya set iap sesuatu dalam muamalat adalah dibolehkan selama t idak bert ent angan dengan syariah, mengikut i kaidah f iqih
KEUANGAN yang dipegang oleh mazhab Hambali dan para fuqaha lainnya yait u: “Prinsip dasar dalam transaksi dan syarat-syarat yang berkenaan dengannya ialah boleh diadakan, selama tidak dilarang oleh syariah atau bertentangan dengan nash syariah.” (Al Fiqh al Islamy w a Adillatuh). Allah SWT memerint ahkan orang-orang yang beriman agar memenuhi akad yang mereka lakukan sepert i yang disebut , dalam Al Qur’an: “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akadakad itu.” (QS. Al Maidah:1) Syarat -syarat yang berlaku dalam sebuah akad, adalah syarat-syarat yang ditentukan sendiri kaum muslimin, selama tidak melanggar ajaran Islam. Rasulullah SAW memberi bat asan tersebut dalam h adist : “Perdamaian it u boleh ant ara orang-oran g Islam kecuali perdamaian yang mengharamkan yang halal at au menghalalkan yang haram. Orang-orang Islam wajib memenuhi syarat -syarat yang mereka sepakat i kecuali syarat yang mengharamkan yang halal at au menghalalkan yang haram.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Tirmizy dari Amru bin ‘Auf ). Syariah dapat menerima usaha semacam reksadana sepanjang hal yang tidak bert entangan dengan Syariah. Wahbah Az Zuhaily berkat a: “Dan set iap syarat yang t idak bert ent an gan dengan dasar-dasar syariat dan dapat disamakan hukumnya (diqiyaskan) dengan syarat-syarat yang sah.” (Al Fiqh al Islamy Wa Adillatuh). Prinsip dalam berakad harus mengikut i hukum yang telah digariskan oleh Allah SWT yang disebut kan dalam Al-Qur’an: “Hai orang-orang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu” (QS. An Nisaa : 29). Akad yang dilakukan oleh reksadana syariah deng an emit en dapat d ilaku kan melalui
mudharabah (qiradh) musyarakah, reksadana syariah yan g d alam h al ini bert indak selaku mudharib dalam kaitannya dengan investor dapat melakukan akad mudharabah (qiradh) / musyarakah. Wahbah Az Zuhaily menjelaskan mazhab Hanaf i meng at akan: mu dharib t id ak b oleh mengadakan mudharabah dengan orang lain kecuali pemilik hart a memberikan mandat ”. Sedangkan mazhab selain Hanafi, seperti para ulama M aliki meng at akan: “A mil (mu dharib) akan menanggung risiko apabila modal qiradh yang diterimanya dari pemberi modal diserahkan lagi kepada pihak ketiga untuk dikembangkan dengan akad qiradh juga, apabila pemilik modal t idak mengizinkannya. (Al Fiqhul Islamy wa Adillatuh). Demikian disebut kan oleh Ah mad bin Hanbal: “Dan kami tidak mengetahui pendapat lain dalam masalah tersebut… .” (Al-Mughni). Al Mawardi berkata: “Ketahuilah, bahwa amil qiradh dilarang untuk melakukan muqaradhah dengan orang lain dengan harta modal qiradh t ersebut selama tidak ada izin dari pemilik modal secara sah dan jelas.” (Al-Mudharabah lil Mawardi). Reksadana Syariah berlaku mudharib juga dibolehkan melakukan jual beli saham, Ibnu Qudamah berkata: “Jika salah seorang dari orang berkongsi membeli sebagian (saham) temannya dalam perkongsian, hukumnya boleh, karena si membeli hak milik orang lain.” (Al-Mughni). Fatwa DSN nomor: 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di bidang Pasar M odal, t elah menent ukan t ent ang krit eria produk invest asi yang sesuai dengan ajaran Islam., antara lain: (1) usaha perjudian yang t ergolong judi at au perdagangan yang dilarang; (2) lembaga Keuangan konvesional (ribaw i), t ermasuk perbankan dan asuransi konvensional; (3) produsen, distributor, serta pedagang makanan dan minuman haram;
KINERJA REKSADANA SYARIAH TAHUN 2009 DI INDONESIA
Hariandy Hasbi
65
KEUANGAN d an (4) pro d u sen , d ist rib u t o r,d an p en yed ia barang/jasa yang merusak moral dan bersif at mudarat.
HIPOTESIS H1 : Ki n er ja i mb al-h asil reksad an a syari ah pendapatan tetap lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja imbal-hasil pasarnya H2 : Kinerja imbal-hasil reksadana syariah saham lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja imbal-hasil pasarnya H3 : Ki n er ja i mb al-h asil reksad an a syari ah camp u ran leb ih t in g g i d ib an d i n g k an dengan kinerja imbal-hasil pasarnya H4 : Ki n er ja i mb al-h asil reksad an a syari ah t erp ro t eksi leb ih t in g g i d ib an d in g kan dengan kinerja imbal-hasil pasarnya H5 : Kinerja risiko reksadana syariah pendapatan t et ap lebih rendah dibandingkan dengan kinerja risiko pasarnya H6 : Kinerja risiko reksadana syariah saham lebih rendah dibandingkan dengan kinerja risiko pasarnya H7 : Kinerja risiko reksadana syariah campuran lebih rendah dibandingkan dengan kinerja risiko pasarnya
M ETODE Penelitian ini menggunakan metode ex post facto research yaitu met ode yang ditujukan unt uk melihat dan mengkaji hubungan ant ara dua variabel atau lebih, dimana variabel yang dikaji t elah terjadi sebelumnya melalui perlakuan orang lain (Cooper & Schindler, 2009). Evaluasi kinerja port ofolio menurut Elton & Gruber (2003) adalah dengan memperhat ikan t ingkat imbalhasil d an risikonya. Tabel 2 ad alah variabelvariabel penelit ian yang dioperasionalisasikan. Pemilih an samp el penelit ian dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling yait u suatu met ode yang digunakan oleh penelit i jika mempunyai pert imbangan-pert imbangan tertentu dalam pengambilan sampelnya at au penent uan sampel unt uk t ujuan t ert ent u (Sekaran, 2003). Pert imbangan penulis dalam pengambilan sampel dari penelit ian ini ant ara lain: (1) telah terdaf tar di Bapepam-LK; (2) telah mendapat ijin ef ekt if dari Bapepam-LK; (3) telah melakukan emisi sampai dengan bulan Desember 2009. Hasil dari pert imbangan t ersebut , sampel reksadana syariah yang diambil menjadi objek penelitian sebanyak 41 RDS pada periode Januari sampai dengan Desember 2009.
H8 : Kinerja risiko reksadana syariah terproteksi lebih rendah dibandingkan dengan kinerja risiko pasarnya H9 : Kinerja imbal-hasil reksadana syariah secara simult an lebih t inggi dibandingkan dengan kinerja imbal-hasil pasarnya H10 : Kinerja risiko reksadana syariah secara simultan lebih rendah dibandingkan dengan kinerja risiko pasarnya
66
JURNAL KEUANGAN DAN PERBANKAN Vol. 14, No. 1, Januari 2010: 62 – 73
HASIL
Im b al -h asi l Kinerja imbal-hasil reksadana syariah yang tampak pada Tabel 3 umumnya rata-rata ret urn perbu lan RDS p end apat an t et ap meng alami pert umbuhan yang meningkat , kecuali bulan
KEUANGAN ap ril t erjad i p ert u mb u h an yan g melamb at , pertumbuhan tertinggi terjadi pada bulan maret, rat a-rat a imbal hasil pendapat an t et ap selama tahun 2009 tumbuh 14,45%.
Lebih lanjut, terlihat bahwa RDSsaham lebih f lukt uat if , b ulan Janu ari, Juni, Okt ober d an Desember mengalami perlambatan pertumbuhan, sedangkan bulan-bulan lainnya mengalami pe-
Tabel 2. Operasionalisasi Variabel Vari abel
Ko nsep Variabel
Fo rm ul asi - In di kat o r
Skala
Skala
Imbal-Hasil Reksadana Syariah (Ri)
Tingkat Keuntungan Investasi dari Reksadana Syariah
Persen (% )
Rasio
Imbal-Hasil Pasar Syariah (Rm)
Ti n g k at Keu n t u n g an d ari To t al Investasi Syariah (Portofolio) yang tercermin dalam Jakarta Islamic Index (JII) Rata-rat a t ingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Peru b ah an h arg a saat i n i (Pt ) terhadap harga sebelumnya (Pt-1) dibagi dengan harga sebelumnya (Pt-1) Perbedaan JII antara t dan t-1 dibagi JII periode t-1
Persen (% )
Rasio
M erupakan tolak-ukuran (benchmark) imbal-hasil suatu invesatasi syariah M erupakan ukuran risiko sistematik investasi pada rekadana syariah M erupakan ukuran risiko port ofolio sistematik investasi syariah
Persen (% )
Rasio
Persen (% ) Persen (% )
Rasio
Tingkat Hasil Bebas Risiko (Rf) Risiko Reksadana Syariah (i) Risiko Pasar Syariah (m)
Tingkat Risiko Investasi dari Reksadana Syariah Tingkat Risiko dari Total Invest asi Syariah (Portofolio) yang tercermin dalam Jakarta Islamic Index (JII)
Rasio
Sumber:Albaity & Ahmad (2008)
Tabel 3. Rat a-r at a Ret u r n Per Bulan Reksad ana Syariah Peri ode 31 Desem ber 2009 Periode Januari Februari M aret April M ei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Rat a-rat a
Rat a-rat a Ret urn 2009 Pend . Tet ap
Saham
Cam puran
Terprot eksi
0.1244 0.4474 0.9920 -1.2562 0.2683 0.1035 0.1927 0.2211 0.1252 0.1184 0.1182 0.2793 0.1445
-1.9447 1.1731 2.6232 5.3271 3.8354 -1.0043 1.7536 0.1325 3.1296 -1.1698 1.5851 -0.1480 1.2744
-1.3622 1.4501 1.7534 4.5496 2.5388 -0.5557 1.5108 0.4530 1.1546 -0.9878 1.2379 -0.7749 0.9140
0.0018 -0.1434 0.1264 0.1390 -0.0493 0.1309 0.1829 -2.1447 0.0369 0.1040 0.0000 0.2475 -0.1140
Sumber: ww w.bapepam.go.id
KINERJA REKSADANA SYARIAH TAHUN 2009 DI INDONESIA
Hariandy Hasbi
67
KEUANGAN ningkat an pertumbuhan, dan rata-rat a RDS saham t umbuh paling t inggi diantara jenis lainnya selama t ahun 2009 yait u sebesar 127,44% dan pert umbuhan juga t erjadi pada RDS campuran dan terproteksi.
Dimana: Ri
Rm : tingkat imbal-hasil indeks pasar syariah(JII) : Deviasi standar dari indeks pasar reksadana syariah
Ri si k o Kinerja risiko pada reksadana syariah pada penelitian ini menjelaskan bahwa penggunaan st andar deviasi sebagai pengukur risiko. Terlihat pada Tabel 4 bahwa rata-rata risiko perbulan seluruh reksadana syariah pendapat an tetap mengalami pert umbuhan yang meningkat, hal ini menandakan jenis RDS pendapatan tet ap semakin berisiko, pert umbuhan risiko tert inggi t erjadi pada bulan april 2009 dengan rat a-rat a p ert u mb u han selama 2009 seb esar 51,75% . Begit upula dengan RDS saham, campuran dan terproteksi, semuanya mengalami pertumbuhan risiko, yang berart i semua instrumen RDS di tahun 2009 berisiko, dengan rat a-rat a pert umbuhan pertahunnya ant ara 3% sampai dengan 33%. Ki n er j a In d i v i d u RDS Selan ju t n ya u n t u k m en g u ku r ki n er ja reksadana syariah secara individu Prat omo dan Ubaidillah (2004) dan Sharpe (1994) menggun akan 4 t ekn ik p en g u ku ran yai t u d en g an menggunakan metode risk-adjusted performance, sebagai berikut: The adjust ed Sharpe Index Perf ormance M easure (ASI), mengevaluasi kinerja reksadana b erdasarkan kin erja risiko yang d isesu aikan terhadap imbal-hasil, dinyatakan sebagai berikut:
: t ingkat imbal-hasil masing-masing reksadana syariah
Treynor Rasio, dimana indeks ini melihat kinerja port ofolio dengan cara menghubungkan tingkat return portof olio dengan besarnya risiko dari port ofolio tersebut. Formulasi:
Dimana: Ri
: tingkat imbal-hasil masing-masing reksadana syariah
Rm : tingkat imbal-hasil indeks pasar syariah(JII) : Deviasi standar dari indeks pasar syariah Jensen’s Alpha Index adalah indeks yang menunjukkan perbedaan antara t ingkat return aktual yang diperoleh portof olio dengan tingkat return yang diharapkan jika portof olio tersebut berada pada garis pasar modal. (CM L) rumus:
Dimana: Ri
: t ingkat imbal-hasil masing-masing reksadana syariah
Rm : tingkat imbal-hasil indeks pasar syariah(JII) : Deviasi standar dari indeks pasar syariah Rf : SBI Excess standard deviation, adjusted return and abbreviat ed (eSDAR ) merupakan formulasi
68
JURNAL KEUANGAN DAN PERBANKAN Vol. 14, No. 1, Januari 2010: 62 – 73
KEUANGAN Sharpe Ratio yang dikembangkan oleh St atman (1987). Dengan f ormulasi sebagai berikut:
patan Tet ap sebanyak 5 RDS, jenis Saham sebanyak 9 RDS, jenis Campuran 13 RDS, dan jenis Terproteksi sebanyak 6 RDS, sisanya 8 RDS (Tetap 1, Saham 1, Campuran 1 dan Terprot eksi 5) berkinerja buruk (bernilai “minus”)
Dimana:
Pengukuran Treynor, jenis-jenis reksadana syariah yang berkinerja baik t erinci sebagai berikut: Pendapatan Tetap sebanyak 1 RDS, Saham sebanyak 9 RDS, Campuran 11 RDS, dan Terproteksi 4 RDS, sisanya 16 RDSberkinerja buruk (Tetap 5, Saham 1, Campuran 3 dan Terproteksi 7)
Rf
: SBI
Ri
: tingkat imbal-hasil masing-masing reksadana syariah
Rcon : t i n g kat p en g emb al ian in d eks p asar syariah (JII) SDi
: Deviasi st an d ar d ari masi n g -masin g reksadana syariah
SDcon : Deviasi standar indeks pasar syariah (JII) Hasil perhit ungan dengan menggunakan met o d e risk-ad ju st ed p erf o rmance (Sh arp e, Treynor dan Jensen M easurement ), dijelaskan sebagai berikut: Pengukuran Sharpe, jenis-jenis reksadana syariah yan g b erkin er ja b aik (d en g an h asil pengukuran “posit if ”) terdiri dari: jenis Penda-
Pengukuran Jensen, jenis-jenis reksadana syariah yang berkinerja baik adalah Pendapat an Tet ap sebanyak 4 RDS, Saham sebanyak 9 RDS, Campuran 13 RDS, dan Terprot eksi 4 RDS, sisanya 11 RDS berkinerja b uruk (Tet ap 2, Saham 1, Campuran 1 dan Terproteksi 7). Hasi l Uj i Hi p o t esi s Hasil p erh it u n g an imb al-h asil masin g masing RDS (Saham, Pendapatan Tetap, Campuran dan Terproteksi) terhadap imbal-hasil indeks
Tab el 4. Rat a-rat a Ri siko Per Bulan Rek sadan a Sy ariah Per iode 31 Desem b er 2009 Periode Januari Februari M aret April M ei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Rat a-rat a
Ri si ko Rat a-rat a 2009 Pend . Tet ap
Saham
Cam puran
Terprot eksi
0.0228 0.0983 0.1313 0.4166 0.0325 0.0347 0.0379 0.0309 0.0101 0.0366 0.0243 0.0339 0.0758
0.2526 0.2898 0.3720 0.5175 0.1562 0.3497 0.3260 0.5384 0.3445 0.3311 0.2500 0.3397 0.3390
0.2068 0.3808 0.2470 0.4514 0.1555 0.2701 0.2658 0.3585 0.1760 0.2769 0.2025 0.6311 0.3102
0.0052 0.0187 0.0093 0.0183 0.0121 0.0224 0.0512 0.2198 0.0137 0.0220 0.0000 0.0501 0.0369
Sumber: www.bapepam.go.id
KINERJA REKSADANA SYARIAH TAHUN 2009 DI INDONESIA
Hariandy Hasbi
69
KEUANGAN pasarnya (Tabel 3) didapat bahwa seluruh nilai thitung lebih besar dari nilai t -tabelnya begit u pula nilai t ingkat signifikasi dari masing-masing jenis RDSseluruhnya diat as 0,05. Hal serupa juga terjadi pada hasil perhitungan risiko masing-masing RDS t erhadap ind eks pasarnya (Tabel 4), d eng an memberikan hasil yang sama (Tabel 5).
PEM BAHA SA N Hasil uji korelasi alat ukur risk-adjusted performance menunjukkan bahw a kinerja imbal hasil RDS saham, pendapat an t et ap, campuran dan terproteksi terhadap imbal hasil indeks pasarnya memiliki keeratan hubungan yang t inggi, begitu pula dengan hubungan kinerja risiko semua jenis RDS terhadap risiko indeks pasarnya. Konsistensi risk-adjusted performance dalam mengukur imbal-hasil dan risiko masing-masing RDS t erhadap indeks pasarnya selama periode 2009 (Tabel 7) t erlihat bahwa semua t-hitung lebih besar dari t -tabel begitu pula dengan nilai tingkat signifikansi (á) semua di atas 0,05, hal ini berarti kinerja imbal-hasil semua jenis reksadana syariah
baik saham, pendapat an t et ap, campuran dan t erprot eksi lebih baik dari kinerja imbal-hasil pasarnya (JII) selama t ahun 2009. Begit u pula dengan kinerja risiko semua jenis reksadana syariah, lebih baik dari kinerja risiko pasarnya (JII). Selain it u secara simultan baik dari sisi imbal-hasil maupun dari sisi risiko kinerja reksadana syariah lebih baik dari kinerja pasarnya. Rata-rata pert umbuhan imbal-hasil semua jenis reksadana syariah umumnya mengalami pert umbuhan yang cukup signif ikan selama 2009 kecuali RDS terprot eksi (Tabel 3), pert umbuhan tert inggi dicapai oleh RDS saham, menandakan bahw a invest or bersifat pengambil risiko unt uk mendapat kan hasil yang opt imal (risk t aker), w alaupun terjadi perlambat an pertumbuhan di awal, pertengahan dan akhir tahun, hal ini disebabkan oleh adanya hari besar agama dan libur panjang yang selalu diikut i oleh meningkat nya konsumsi masyarakat , sehingga berimbas pada kenaikan harga barang, inf lasi, pencairan dana (redemtion) di sektor perbankan juga di pasar modal. Di sisi risiko, selama periode 2009 semua jenis reksadana syariah juga mengalami pertumbuhan (Tabel 4), ini berarti semua jenis reksadana syariah t ambah berisiko dari periode-periode
Tab el 5. Hasil Perhi t ungan Im bal-Hasi l dan Risik o t erh adap Indeks Pasar nya Hipo t esis ke:
M OD EL
t hi t u ng
Signif ikansi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Imbal-hasil: RDSPend. Tet ap terhadap JII Imbal-hasil: RDSSaham terhadap JII Imbal-hasil: RDSCampuran terhadap JII Imbal-hasil: RDSTerproteksi terhadap JII Risiko: RDSPend. Tetap t erhadap JII Risiko: RDSSaham terhadap JII Risiko: RDSCampuran t erhadap JII Risiko: RDSTerproteksi terhadap JII Secara Simult an Imbal-Hasil: RDSterhadap JII Secara Simult an Risiko: RDSterhadap JII
2,112 3,294 3,336 1,897 -1,534 -1,790 -0,358 -0,806 2,886 1,051
0,292 0,108 0,078 0,259 0,156 0,104 0,728 0,439 0,105 0,446
70
JURNAL KEUANGAN DAN PERBANKAN Vol. 14, No. 1, Januari 2010: 62 – 73
KEUANGAN sebelumnya, namun kenaikan risiko ini diikut i pula kenaikan imbal hasilnya (Tabel 3), sehingga hukum investasi di sini berlaku yaitu high risk high return dan juga sebaliknya. Hasil p en g u ku ran Sh arp e, jen is-jen is reksadana syariah yang berkinerja baik dengan hasil pengukuran “positif ” sebanyak 80% sisanya 20% b erki n er ja b u r u k (b er n il ai “min u s”). Reksadana syariah yang berkinerja paling baik adalah BNI Dana Syariah (RDS pendapat an tetap) dengan rata-rata imbal-hasil selama tahun 2009 sebesar 14,65% . M enurut Treynor, jenis-jenis reksadana syariah yang berkinerja baik (dengan hasil pengukuran “posit if ”): pendapat an t et ap sebanyak 1 RDS, saham sebanyak 9 RDS, campuran 11 RDS, dan terprot eksi 4 RDS, dengan total 61% reksadana syariah berkinerja baik. Sisanya 16 RDS (t etap 5, saham 1, campuran 3 dan terproteksi 7) at au 39%nya berkinerja buruk (hasil pengukuran bernilai minus). Reksadana syariah yang berkinerja paling baik adalah AAA Amanah Syariah Fund (RDS campuran) dengan rat a-rat a imbal-hasil selama tahun 2009 sebesar 61,76% . Pengukuran Jen sen , j en i s-jen is rek sad an a syariah yan g b erki n erj a b aik (d en g an h asi l p en g u ku r an “posit if ”): pendapat an t et ap sebanyak 4 RDS, saham sebanyak 9 RDS, campuran 13 RDS, dan terprot eksi 4 RDS, dengan total 73% reksadana syariah berkinerja baik. Sisanya 11 RDS (tetap 2, saham 1, campuran 1 dan t erprot eksi 7) at au 27% nya berkinerja buruk (hasil pen guku ran bernilai minus). Reksadana syariah yang berkinerja p aling baik adalah Bat avia Pro t eksi Syariah M at aram (RDS t erprot eksi) den gan rat a-rat a imbal-hasil selama tahun 2009 sebesar 3,85%. Temuan dalam penelitian ini mendukung hasil penelitian Andragi & Todd (2002) dan Risty (2008) menyat akan kinerja reksadana syariah pendapat an t et ap lebih baik dari kinerja pasar-
nya, begit u pula dengan penelit ian Hakim & Rashidian (2002) yang menyatakan bahwa imbalhasil dan risiko reksadana syariah lebih t inggi dan berkinerja lebih baik dari indeks pasar, penelitian serupa juga dilakukan Haruman & Hasbi (2005) dengan hasil bahw a reksadana syariah saham berkinerja lebih baik dari indeks pasarnya periode 2002-2005 di Indonesia. Implikasi praktis dari t emuan ini bagi pelaku pasar modal adalah mereka dapat menggunakan formulasi risk-adjusted performace yang terdiri dari Sharpe, Treynor dan Jansen M easurement dalam mengukur kinerja reksadana syariah.
KESIM PULA N DA N SA RA N
Kesi m p u l an Berdasarkan pengujian yang t elah dilakukan, analisis dat a menunjukkan hasil yang mendukung hipotesis yang diajukan sebelumnya, bahwa risk-adjusted performace (Sharpe, Treynor, Jensen Measurement) sebagai pengukuran kinerja imbalhasil dan risiko reksadana syariah memberikan hasil bahwa kinerja imbal-hasil semua jenis reksadana syariah (saham, pendapat an t et ap, campuran dan terproteksi) lebih baik at au lebih t inggi dari indeks pasarnya dalam hal ini adalah Jakarta Islamic Index (JII), begit upula dari sisi kinerja risiko semua jenis reksadana syariah yaitu masih lebih baik at au lebih rendah dari indeks pasarnya. Secara simult an kinerja imbal-hasil reksadana syariah saham, pendapat an tet ap, campuran dan terproteksi lebih baik atau lebih tinggi dari indeks pasarnya dan begitu pula dengan risiko reksadana syariah secara simult an lebih baik at au lebih rendah dari risiko pasarnya.
KINERJA REKSADANA SYARIAH TAHUN 2009 DI INDONESIA
Hariandy Hasbi
71
KEUANGAN Sar an Dew an Pengaw as Syariah bersama-sama Bapepam LK juga pihak-pihak yang berkepent ingan dalam invest asi berbasis syariah, harus selalu mengedukasi dan mengkomunikasikan kepada masyarakat (calon invest or) t erhadap instrumen-instrumen berbasis syariah khususnya reksadana syariah Penelitian ini memberikan beberapa bukti empiris t ent ang kinerja reksadana syariah, namun hasil penelit ian ini masih memiliki beb erapa ket erbat asan. Unt uk lebih menyempurnakan t emuan penelit ian, perlu dilakukan pengembangan ilmu dan penelit ian lanjut an t ent ang kecend eru ngan berin vest asi pada inst rumen berbasis syariah di Indonesia, atau kebijakan Manager Invest asi dalam menent ukan inst rumenin st ru men keu an g an yan g ak an d ij ad ik an portof olio syariah supaya dapat mengoptimalkan hasil
DA FTA R PUSTA KA Ahmed. Z. & Ibrahim, H. 2002. A St udy of t he Perf ormance of t he KLSE Syariah Index. M alaysian M an ag ement Jou rn al , No .6, pp.25-34. Albait y, M . & Ahmad, R. 2008. Perf ormance of Syariah and Composit e Indices: Evidence f r o m Bu rsa M alaysia. A sian A cad emy M anagement Journal of Account ing and Finance, Vol.4, No.1, pp.23-43. Bodie, Z., Kane, A., & Marcus, A.J. 2003. Essentials of Invest ment s. 5th Ed. Singapore: M cGrawHill.
72
JURNAL KEUANGAN DAN PERBANKAN Vol. 14, No. 1, Januari 2010: 62 – 73
Cummings, L.S. 2000. The Financial Performance of Et hical Invest ment Trust s: An Aust ralia Persp ect ive. Jo urn al of Busin ess Et hics, Vol.25, No.1, pp.79-92. Cooper, D. R. & Schindler, P.S. 2009. Business Research Methods. 10t h Ed. HD 30.4 E47. New Delhi: Tat a M cGraw -Hill Pub lising Company Lt d. Dewan Syariah Nasional,. 2003. Himpunan Fat wa Dew an Syariah Nasional. Bank IndonesiaDewan Syariah Nasional. Edisi 2. Jakart a. Elfakhani, S. & Hassan, M.K. 2005. Performance of Islam ic M u t u al Fu n d s. 12t h Eco n o m ic Research Forum. Elton, E.J., & Gruber, M.J. 2003. Modern Portfolio Theory and Investment Analysis. 6th ed. New York: John Wiley and Sons, Inc. Fir man syah & Fit ria, C. N. P. 2007. A n alisis Perb an d in g an Ki n er ja Reksad an a Konvensional dengan Reksadana Syariah dengan Menggunakana Sharpe Index dan Tr eyn o r In d ex p ad a PT. Dan arek sa In vest men t M an ag emen t . h t t p :// library.unisba.ac.id/skripsi_pdf /f e-man-cut 04-abstrak.pdf Hakim, S. & Rashidian, M. 2002. Risk and Return of Islamic St ock M arket . Present at ion t o Economic Research Forum Annual Meetings. Shariah. UEA. _________. 2005. Islamic Investment: Evidence from Dow Jones and FTSE Indices. The Journal of Invest ing. Hussein, K. & Omran, M . 2005. Et hical Investment Revisited: Evidence from Dow Jones Islamic
KEUANGAN Indices. The Journal of Invest ing, Vol.14, pp.105-124. Kreander, N. R. H., Gray, D. M., Pow er, & Sinclair, C. D. 2000. Evaluat ing The Performance of Et hical and Non Et hical Funds: A Matched Pair Analysis. Working Paper. University od Dundee Discussion Paper Acc/003. Pratomo, E. P. & Ubaidillah, N. 2004. Reksa Dana: Solusi Perencanaan Investasi di Era M odern. Jakart a: PT Gramedia Pustaka Utama. Pr ih an t ar i, H. 2002. Co mp arat ive St u d y o f Portof olio Performance Bet ween InsuranceLi n ked Fu n d an d M u t u al Fu n d . Tesis. Program Pascasarjana UGM. Yogyakart a.
St at man, M . 2000. Socially Responsible M ut ual Funds. Financial Analyst s Journal, Vol.50, pp.30-39. Haruman, T. & Hasbi, H. 2005. Evaluasi Kinerja dan Prospek Reksadana Syariah dalam Pasar Modal di Indonesia. Usahawan, Vol. XXXIV No. 01 (Januari 2005) , hal.40-49. Suryant ini, N. P. S. 2007. Perb edaan Kinerja Porof olio berdasarkan St rat egi Port of olio Aktif dan Pasif pada Saham LQ 45 di BEJ. Buletin Studi Ekonomi, Vol.12 No.3 hal.299313. Usman, M . 2000. Bunga Rampai Reksa Dana. Jakart a: Penerbit Balai Pustaka.
Rist y D. N. 2008. Analisis Kinerja Reksadana Syariah Pendapatan Tet ap dengan Menggunakan Risk Adjusted Return, Rasio Risiko, dan Snail Trail. Tesis. UIN Sunan Gunung Kalijaga. Yogyakart a.
W i ksu an a, I.G.B. & Pu r n aw at i , N.K. 2008, Kon sist en si Risk-A d ju st ed Perf ormance sebagai Pengukur Kinerja Port ofolio Saham di Pasar M odal Indonesia. Bulet in St udi Ekonomi, Vol.13 No.2 hal.174-183.
Securit y Commission. 2005. Syariah Approved Secu ri t t ies. Ret rieved f ro m h t t p :/ w w w . sc . c o m . m y / EN G / H T M L / i sm / 0801_msianicm.pdf.
w ww.idx.co.id
Sharpe, W.F. 1994. The Sharpe Ratio. Journal of Portof olio Management, Vol.1, No.2, pp.4958.
w ww.reksadanasyariah.net
w w w.bapepam.go.id w w w.bi.go.id
KINERJA REKSADANA SYARIAH TAHUN 2009 DI INDONESIA
Hariandy Hasbi
73