PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
KINERJA PEGAWAI KONTRAK DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KETAPANG Oleh: NOVERI SADEWA PUTRA NIM. E01111039 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2016 Email :
[email protected]
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengukur kinerja pegawai kontrak Dinas Pekerjaan Umum khususnya pada bidang Bina Marga dalam membangun infrastruktur jalan dan jembatan di Kabupaten Ketapang. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Kurang efektif dan efisiennya sistem kerja pegawai kontrak bidang Bina Marga Dinas PU Kabupaten Ketapang dalam pembangunan infrastruktur jalan, Tidak sesuainya kualitas kerja pegawai kontrak, Tidak tepat waktunya pengerjaan proyek pembangunan infrastruktur jalan Kabupaten Ketapang, Kurang produktifnya pegawai kontrak, Tidak sesuainya dasar keilmuan dengan tugas pokok yang harus dilaksanakan pegawai kontrak, Kurangnya kedisplinan pegawai kontrak. Konsep teori yang digunakan peneliti untuk menganalisis adalah berdasarkan teori Moeheriono (dalam Abdullah Ma’aruf,2014: 152) yakni dari indikator efektif, efisien, kualitas, ketepatan waktu, produktivitas, dan keselamatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dilihat dari indikator efektivitas yang mengungkapkan bahwa kinerja pegawai kontrak yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh para pemimpin dan masyarakat. Kemudian pembiayaan proyek memakan dana yang besar menunjukan bahwa kinerja pegawai kontrak tidak efisien, kualitas kinerja pegawai kontrak yang dinilai kurang maksimal oleh para pemimpin dan para pegawai lainnya, penyelesaian proyek yang sering telat menunjukan bahwa indikator ketepatan waktu kinerja pegawai kontrak dinilai buruk, selanjutnya kurangnya inisiatif dan disiplinnya dalam bekerja pegawai kontrak dinilai kurang produktif, sedangkan perekrutan pegawai yang masih menggunakan system keluarga serta kondisi dari lingkungan kerja berantakan menunjukan bahwa keselamatan kerja organisasi dalam dinas PU dinilai buruk. Kata-kata Kunci : Kinerja, pegawai, efektif, efisien, produktivitas.
Abstract The research aimed to find out and to see the performance of contract employees of department of public works specifically in communitybuilding divison in constructing road and bridge infrastructure in ketapang regency. The research problem was infectivity and inefficiency of performance of contract employess in community building division at department of public work in constructing the infrastructures. Other problems were that quality of contract employees was not good, constructing road and bridge infrastructures were note on time the contrac employees were note productive, the background of education of the contract employees wer not in line with th present job, and they were not discipline. The theory used in this reasarch was moeheriono ( cited in Abdullah ma’aruf, 2014;152); especially in effective, efficient, qualifird, on time, productive and security indicators. The research methodology employed descriptive study using qualitative approach. The research findings showed that, based on effectiveness indicator, th performance of contract employees were far from what the upline mangers and community expected. In iddition, it spent a large amount of money to build the road and bridge; showing that the wor of contract employees was not efficient and quality their work was not good. Furthermore, the work accomplishment of the project was always late showing that they could not wok on time. Besides, they were lack of initiative in
1 NOVERI SADEWA PUTRA, NIM. E01111039 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
working and were note discipline. This was probably caused by the recruitment of the employees that was based on family relationship. As a result the performance of institution as a whole was not really good. Keywords : performance, employee, efficient, productivity
jalan umum untuk masyarakat Kabupaten
A. PENDAHULUAN
Ketapang, Dinas
tahun
telah
terdapat anggaran untuk dibangun namun
merupakan salah satu unsur pembantu
tetap saja hasil yang ada tidak sesuai dengan
pemerintah
penyelenggaraan
apa yang diharapkan masyarakat. Melihat
pemerintah dan pembangunan infrastruktur
kondisi tersebut tentunya akan menimbulkan
Kabupaten
struktur
berbagai dampak negatif, salah satunya
organisasi Dinas PU Kabupaten Ketapang
yakni pada pertumbuhan ekonomi akan
memiliki beberapa Sub.bagian yang terdiri
terhambat karena jalanan adalah akses
atas bidang Bina Marga yang bertugas
penting
melaksanakan
dan
bermobilisasi, seperti salah satu contoh
pada
kasus yang terjadi pada masyarakat daerah
pembangunan perumahan dan prasarana
Manis Mata yang lebih memilih untuk
lingkungan,
pada
berbelanja ke Pangkalan Bun yang berada di
pembangunan penataan dan pemanfaatan
Kalimantan Tengah berbatasan langsung
ruang, bidang Pengairan pada pembangunan
dengan daerah Manis Mata dikarenakan
dan pemeliharaan pengairan.
akses jalan yang bagus.
di
Kabupaten
setiap
Ketapang
jembatan,
PU
padahal
bidang
Ketapang.
Pada
pembangunan
bidang
Cipta
bidang
Tata
jalan Karya
Ruang
bagi
masyarakat
untuk
Namun jika dilihat pada faktanya
Berdasarkan salah satu hasil kinerja
dilapangan dengan merujuk salah satu
yang belum optimal Dinas PU Kabupaten
contoh hasil kinerja Dinas PU Kabupaten
Ketapang yakni pada proyek pembangunan
Ketapang
pembangunan
penunjang infrastruktur jalan Pelang-Batu
penunjang infrastruktur jalan Pelang-Batu
Tajam yang dilaksanakan langsung oleh
Tajam yang kondisinya sampai pada saat ini
bidang Bina Marga tentunya hasil yang
dapat
seperti
belum optimal tersebut diduga disebabkan
banyaknya lubang dan kondisi aspal yang
oleh beberapa faktor, baik itu dari segi teknis
tidak lagi aman untuk digunakan sebagai
seperti perencanaan yang kurang disusun
yakni
dikatakan
pada
rusak
parah
2 NOVERI SADEWA PUTRA, NIM. E01111039 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
dengan baik, pelaksanaan yang tidak sesuai
tugas-tugas penting sehingga mereka merasa
dengan rencana, dan pengawasan yang tidak
memiliki
maksimal
akhirnya mereka membuat suatu keputusan
yang semua itu merupakan
cerminan dari kualitas pegawai itu sendiri. Struktur organisasi yang ada di Dinas
sendiri
pengetahuan
tanpa
lebih
dan
mendiskusikannya
pada
pada
pegawai tetap terlebih dahulu.
PU klasifikasi pegawai pada umumnya
Berdasarkan data yang terdapat pada
terbagi dua yakni pegawai tetap dan pegawai
laporan Rencana Strategis (RENSTRA)
kontrak,
tentunya
dari
Dinas PU Kabupaten Ketapang tahun 2011-
pegawai
tersebut
dan
2015 sumber daya manusia di Dinas PU
masing-masing memiliki
tugas
tanggung jawab tersendiri, namun pada
Kabupaten
kenyataan yang terdapat di Dinas PU
pegawai sekitar 189 orang dan yang berada
Kabupaten Ketapang pegawai tetap dan
dalam taraf pendidikan tinggi baik diploma,
pegawai
kontrak
tanggung
jawab
memiliki
jumlah
tugas
dan
sarjana maupun pasca sarjana hanya sekitar
rata
dan
34% dan pegawai yang berada dalam taraf
terkadang tugas yang lebih berat dibebankan
pendidikan menengah sekitar 59% dan yang
pada pegawai kontrak, hal tersebut tentunya
berpendidikan rendah sekitar 7%. dari data
akan menimbulkan efek yang kurang baik
tersebut dapat dilihat bahwa pegawai yang
pada budaya kerja di satuan kerja Dinas PU
berpendidikan
Kabupaten Ketapang seperti menimbulkan
dominan dibanding dengan pegawai yang
rasa
berpendidikan tinggi.
malas,
dan
memiliki
Ketapang
yang
sama
tidak
meningkatnya
menengah
masih
sangat
kompetensi pada pegawai tetap dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dikarenakan kebiasaan pekerjaan yang awal mulanya
B. TINJAUAN PUSTAKA
adalah tugas dan tanggung jawab penuh dari pegawai
tetap
dengan
mudahnya
Manajemen
dilimpahkan ke pegawai kontrak. Pegawai
Aktivitas manusia sebagai individu yang
kontrak terkadang tidak punya pilihan lain
melakukan interaksi sosial tidak luput dari
sehingga terpaksa harus bekerja lebih berat
kegiatan manajemen. Dari bangun tidur, saat
dan banyak, kemudian akan terdapat masa di
melakukan aktivitas lainnya hingga hendak
mana pegawai kontrak merasa mempunyai
tidur lagi, tanpa disadari oleh individu
kuasa lebih karena seringnya mendapat
tersebut bahwa semua yang dilakukan 3
NOVERI SADEWA PUTRA, NIM. E01111039 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
merupakan proses manajemen yakni saat ia
Manajemen Kinerja
memutuskan untuk bangun lebih awal,
Menurut
kemudian
Bacaal,2001) Manajemen kinerja merupakan
berangkat
kerja
atau
lain
Trinanto
sebagainya, mengatur jam kerja, makan,
sebuah
mandi hingga kembali ke rumah dimana
dandilakukan
semua
seorang
aktivitas
tersebut
secara
tidak
proses
yang dengan
karyawan
(dalam
Robert
berkesinambungan kemitraan dengan
antara penyelia
langsung merupakan kegiatan manajemen.
lansungnya
Adapun manajemen berasal dari kata to
Penilaian Kinerja Pegawai
manageyang artinya mengatur. Pengaturan
Moeheriono (dalam Abdullah Ma’aruf,2014:
dilakukan
diatur
152) juga mengungkapkan bahwa terdapat
fungsi-fungsi
kategori dalam pengukuran kinerja sebagai
manajemen itu. Jadi manajemen merupakan
berikut:1) Efektif, 2) Efisien, 3) Kualitas, 4)
suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang
Ketepatan
diiinginkan (Hasibuan,2001:1).
Keselamatan.
melalui
berdasarkan
urutan
proses
dan
dari
Konsep Kinerja Kinerja
menurut
Waktu,
5)Produktivitas,
6)
Kerangka Pikir Penelitian Wirawan
(2009:5)
Kinerja Pegawai kontrak Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ketapang
mengatakan kinerja merupakan singkatan Tujuan Untuk Mengetahui Dan Mengukur Kinerja Kinerja Pegawai Kontrak Dinas Pekerjaan Umum Khususnya Pada Bidang Bina Marga Dalam Membangun Infrastruktur Jalan Dan Jembatan Di Kabupaten Ketapang
dari kinetika energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance. Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu
a.
pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu. Sedangkan menurut Moehariono (2012:95)
berpendapat
kinerja
b.
atau
performance merupakan gambaran mengenai
c.
tingkat pencapaian pelaksanaan atau sesuatu
d.
program atau kebijakan dalam mewujudkan
e.
sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi f.
yang
dituangkan
melaui
Masalah Penelitian Kurang efektif dan efisiennya sistem kerja pegawai kontrak bidang Bina Marga Dinas PU Kabupaten Ketapang dalam pembangunan infrastruktur jalan. Tidak sesuainya kualitas kerja pegawai kontrak bidang Bina Marga Dinas PU dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Kabupaten Ketapang. Tidak tepat waktunya pengerjaan proyek pembangunan infrastruktur jalan Kabupaten Ketapang. Kurang produktifnya pegawai kontrak bidang Bina Marga Dinas PU. Tidak sesuainya dasar keilmuan dengan tugas pokok yang harus dilaksanakan pegawai kontrak. Kurangnya kedisplinan pegawai kontrak.
TEORI Indikator kinerja pegawai menurut Moeheriono (dalam Abdullah Ma’aruf 2014: 152) 1. efektif 2. efisien 3. kualitas 4. ketepatan waktu 5. produtivitas 6. keselamatan.
perencanaan
strategiss suatu organisasi.
OUTPUT PENELITIAN Terwujudnya kinerja pegawai kontrak yang tinggi dalam pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Ketapang
4 NOVERI SADEWA PUTRA, NIM. E01111039 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
menerus sampai tuntas. Untuk menganalisis
C. METODE PENELITIAN
data-data dan informasi yang ada, peneliti Dalam
ini,
peneliti
menggunakan tiga tahap analisis data,
penelitian
deskritif
diantaranya: tahap reduksi data, tahap
kualitatif. Jenis penelitian yang di gunakan
penyajian data dan tahap verifikasi. Adapun
untuk
untuk
mengunakan
penelitian jenis
menggambarkan
fenomena
yang
menguji
vakditas
data,
penulis
terjadi dengan hasil data di lapangan yang
menggunakan triangulas sumber dan teknik
kemudian di paparkan dalam bentuk tulisan
yakni peneliti mengecek data yang telah di
maupun tabel dan disajika. Waktu yang di
peroleh
gunakan untuk menyusun laporan dan
informan yang di teliti dengan berbagai
konsultasi di lakukan dari bulan oktober
teknik diantaranya wawancara, observasi
2015 hingga September 2016. Subjek dari
dan dokumentasi.
dari
beberapa
sumber
untuk
penelitian ini adalah Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Pegawai Kontrak Bina Marga, Pegawai Tetap Bina
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Marga, masyarakat kabupaten ketapang. Dalam penelitian ini mengunakan tiga
teknik
pengumpulan
data,
yaitu
Pada pembahasan ini, peneliti ingin mengetahui
dan
mengukur
bagaimana
observasi, wawancara dan dokumentasi.
Kinerja Pegawai Kontrak Dinas Pekerjaan
Dalam
penulisan
Umum Kabupaten Ketapang, dilihat dari
mengunakan olahan data secara kualitatif
beberapa aspek yang telah diungkapkan oleh
dilakukan secara interaktf dan berlangsung
Moeheriono (dalam Abdullah Ma’aruf,2014:
secar terus menerus sampai tuntas untuk
152)mengungkapkan
menganalisis data data informasi yang ada,
kategori dalam pengukuran kinerja sebagai
peneliti menggunakan olahan data secara
berikut: efektif, efisien, kualitas, Ketepatan
kualitatif teknik analisis yang di gunakan
Waktu, Produktifitas, keselamatan.
teknik
analisis
data,
peneliti gunakan adalah analisis Miles dan huberman mengemukakan
(sugiyono, bahwa
2011:246), aktifitas
bahwa
terdapat
keenam kategori tersebut juga akan dilengkapi
oleh
beberapa
data
hasil
dalam
wawancara, observasi, dan dokumentasi di
analisis data kualitatif di lakukan secara
lapangan, sehingga akan tergambar jelas
interaktif dan berlangsung secara terus
Bagaimana kinerja pegawai kontrak Dinas 5
NOVERI SADEWA PUTRA, NIM. E01111039 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
Pekerjaan Umum khususnya pada bidang
kondisi
Bina Marga dalam membangun infrastruktur
(wawancara, 11 april 2016).
jalan dan jembatan di Kabupaten Ketapang.
jalan
masih
belum
baik.”
Dinas pekerjaan umum khususnya bidang marga belum menjalankan system kerja yang benar, seharunya ada tindak tegas
Efektif Berdasarkan
beberapa
dan
terhadap pegwai lalai atau yang tidak
identifikasi permasalahan yang telah di dapat
mengerjakan tugas nya dengan kentuan.
maka ditemukan bahwa untuk kategori
Pegawasan di perlukan agar hasil proyek
efektif ini untuk mengetahui dan mengukur
pembangunan
kinerja pegawai kontrak Dinas Kabupaten
harapakan pada kenyataanya pada jalan
Ketapang khususnya pada bidang Bina
pelang-batu tajam jauh dari kata baik
Marga maka dapat diketahui bahwa kinerja
pengerjaannya sepertiti kutipan selanjutnya
yang dihasilkan belumlah efektif karena
di bawah ini. Hal tersebut dipengaruhi oleh
tidak sesuainya kinerja yang dihasilkan
faktor dari tingkat pendidikan pegawai yang
dengan harapan/keinginan baik dari Dinas
dimiliki Dinas PU Kabupaten Ketapang
PU Kabupaten Ketapang itu sendiri maupun
yang
berdasarkan
SLTA/sederajat yang mempengaruhi tingkat
keinginan
fenomena
dari
masyarakat
Kabupaten Ketapang. Berikut
ini
sesuai
sebagian
besar
dengan
yakni
yang
di
lulusan
analisis mereka dalam menyelesaikan suatu adalah
wawancara
pekerjaan,
serta
pemahaman
pegawai
langsung yang di lakukan penulis dengan
kontrak mengenai kerja yang efektif juga
masyrakat kabupaten ketapang: ”harapan
belum sesuai dengan apa yang dikemukakan
saya sih dek selaku masyarakat ketapang,
oleh Moeheriono (dalam Abdullah Ma’aruf
inginnya jalan seperti jalan pelang, batu
2014: 152).
tajam dan jalan yang ada di daerah manis
Selanjutnya untuk mengkonfirmasi terkait
mata itu dibangun lagi seperti jalan-jalan
dengan kategori efektif ini, peneliti juga
yang di pontianak misalkan, karena sulit
melakukan
bagi kami jika keadaannya masih hancur
bidang Bina Marga yakni Ir. Suratmin, MT
dan berlubang-lubang seperti itu dan jika
yang mengatakan bahwa: “untuk saat ini
hujan akan berlumpur, lagi pula jika ada
memang sistem kerja di Dinas PU khususnye
keperluan mendadakan susah kitanya jika
Bina
wawancara
Marga
belum
dengan
efektif,
kepala
hal
ini
dikarenakan sumber daya manusia yang 6 NOVERI SADEWA PUTRA, NIM. E01111039 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
kami miliki memang kurang memadai,
pelatihan selama tiga bulan sekali, ya sesuai
maksudnya
kitakan
dengan perintah atasanlah karena kitakan
khususnya pegawai kontrak banyak yang
hanye pegawai honor, jadi apa yang
dari SMA yakni jurusan administrasi, namun
diperintahkan
ditempatkan di bagian Bina Marga, hal ini
laksanakan.”(wawancara, 11 april 2016).
seperti
pegawai
atasan
kami
kan jadi kurang sesuai dengan tugasnya
Berdasarkan kedua hasil kutipan
sehari-hari, alhasil mereke juga agak sulit
wawancara di atas maka dapat diketahui
untuk menyesuaikan diri.”(wawancara, 11
bahwa Dinas PU Kabupaten Ketapang telah
april 2016).
memberikan solusi untuk meningkatkan
Pada dasarnya tingkat pendidikan
kompetensi dari pegawainya yakni dengan
adalah salah satu faktor penentu kinerja
memberikan pelatihan guna meningkatkan
dari seorang pegawai. Oleh karena itu
kemampuan dan keterampilan pegawai,
tentunya Dinas PU Kabupaten Ketapang
namun
khususnya bidang Bina Marga seharusnya
belumlah menjadi solusi yang tepat, karena
menyediakan
permasalahan
jika melihat dengan fakta dan kenyataan
kondisi pegawai tersebut, berikut adalah
yang ada kinerja yang dihasilkan tidaklah
pernyataan yang disampaikan oleh salah
maksimal dan efektif
solusi
dari
walaupun
begitu
hal
tersebut
satu pegawai tetap Dinas PU Kabupaten Ketapang bidang Bina Marga terkait dengan
Efisien
persoalan kondisi pegawai: “disini kami biasanye
memberikan
semacam
kursus
untuk
pelatihan
atau
meningkatkan
Indikator kesesuaian dengan
ini
proses
mengukur menghasilkan
menggunakan
biaya
derajat output serendah
kemampuan pegawai, pelatihan itu juga
mungkin. Indikator efektivitas ini menjawab
tidak hanya untuk pegawai kontrak tapi
pertanyaan mengenai apakah kita melakukan
biasanya kami yang pegawai tetap juga ikut
sesuatu dengan benar (are we doing things
untuk
rights?). Artinya suatu kinerja yang telah
menambah
keterampilan.”(wawancara, 11 april 2016). Selanjutnya
pernyataan
sesuai dengan keinginan dapat dikatakan
yang
efisien jika dalam proses pengerjaannya
disampaikan oleh pegawai kontrak dinas PU
menggunakan atau menghabiskan biaya
Kabupaten Ketapang bidang Bina Marga :
yang paling rendah.
“ya, memang kami biasanye diberikan 7 NOVERI SADEWA PUTRA, NIM. E01111039 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
Seperti yang kita ketahui bahwa untuk
membangun
wawancara
dengan
kepala
memelihara
bidang Bina Marga terkait bagaimana angka
infrastruktur jalan dan jembatan tentunya
perencanaan biaya tersebut didapat, berikut
memerlukan biaya atau anggaran yang
pernyataan bapak Ir. Suratmin. MT selaku
tidaklah
kepala
sedikit,
dan
melakukan
apa
lagi
jika
untuk
bidang
Bina
Marga:
“untuk
membangun dan memelihara infrastruktur
perhitungan biaya memang biasanya kami
jalan dan jembatan khususnya pada daerah
menggunakan biaya yang paling rendah,
Kabupaten Ketapang yang memiliki luas
dalam perhitungan tersebut kami bagi jadi
wilayah mencapai 35.809 Km² (± 3.580.900
tiga
Ha) yang terdiri dari 33.209 Km² wilayah
maksudnye ranking ialah kriteria apakah ia
daratan dan 2.600 Km² wilayah perairan,
tinggi atau rendah, dilihat dari berbagai
oleh karena itu tidaklah heran jikalau biaya
aspek seperti administrasi kemudian aspek
atau anggaran yang akan digunakan dalam
kewajaran harga, jika ranking 1 namun
pembangunan
pemeliharaan
harga tidak wajar maka tendernya juga
infrastruktur jalan dan jembaran sangatlah
tidak bisa kita menangkan, dan untuk
besar. Namun walaupun begitu Dinas PU
melihat kewajarannya kita juga ada tim
Kabupaten
seharusnya
untuk turun kepasar melihat harga-harga
pembiayaan
bahan, jika sesuai maka proyek bisa
dan
Ketapang
memperhitungkan
rencana
ranking,
yakni
ranking
proyek pembangunan dan pemeliharaan
dilaksanakan
infrastruktur jalan dan jembatan secara
tender.”(wawancara, 11 april 2016).
efisien.
bagi
1,2,3,
pemenang
Perungkaplah bahwa angka untuk Pembiayaan
programnya
yakni
perencanaan pembiayaan program
Bina
bidang bidang Bina Marga yang secara
Marga ialah dihitung berdasarkan kisaran
keseluruhan memakan biaya sebesar Rp.
harga bahan-bahan bangunan yang dijual
105.621.964.500,00, memang hal tersebut
dipasar,
tidak dapat dijadikan sebuah ukuran dalam
perencanaan
membandingkan dan menilai apakah kinerja
menyesuaikan
dari masing-masing bidang lebih efisien jika
bahan-bahan yang diperlukan pada masa
biaya dari program kerjanya lebih kecil
proyek akan dilaksanakan jika harga bahan-
dibanding dengan program kerja pada
bahan pokok dipasar mahal maka biaya
bidang lainnya. Oleh karena itu peneliti
proyek
artinya
akan
perhitungan
pembiayaan dengan
besar
tersebut
harga
dan
untuk
kebutuhan
begitu
juga 8
NOVERI SADEWA PUTRA, NIM. E01111039 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
sebaliknya, dan untuk pemilihan pemenang
tetap juga melibatkan pegawai honor dalam
tender digunakan beberapa aspek penilaian
membantu menghitung biaya perencanaan
yakni
aspek
dan
aspek
program tapi pemahaman dari para pegawai
adalah
hasil
honor yang masih kurang menyimpulkan
kutipan wawancara peneliti dengan pegawai
bahwa kinerja pegawai honor belum begitu
tetap dan pegawai kontrak terkait hal
baik
tersebut:“ye, perhitungan biaya yang kita
memperhitungkan secara efisien berapa
gunakan tentu biaya yang paling rendah, ya
besar biaya kerja yang mereka kerjakan.
melihat dari beberapa faktorlah, dan untuk
Seperi terlihat dari hasil proyek jalan pelang
pegawai honor kadang-kadang juga kita
batu tajang
kewajaran
administrasi
harga.
berikut
karena
mereka
belum
dapat
libatkan untuk perhitungan.”(wawancara, 11 april 2016).
Kualitas
Kemudian
juga
Indikator ini mengukur derajat kesesuian
mengkonfirmasi dengan salah satu pegawai
antara kualitas produk atau jasa yang
honor
bang,
dihasilkan dengan kebutuhan dan harapan
biasenye kite pegawai honor nih bantu juga
konsumen.Selain itu kualitas juga bisa
soal perhitungan biaye kalau diperintahkan
diartikan
same atasan tapi kami cuman bantu-bantu
pekerjaan dilakukan sesuai dengan yang
jak, kalau masalah keseluruhan sih saye
diperintahkansehingga
memang belum begitu paham dengan care
dilakukan berdasarkan input yang ada
ngitung biaye proyek tuh bang, kami ngikut
akanmencapai target/sasaran kerja yang
jak bagaimane atasan.”(wawancara, 11
ditetapkan. Artinya suatu kinerja dapat
april 2016).
dinilai berkualitas jikalau hasil kerja baik
bidang
peneliti
Bina
Marga:“iye
dengan
melihat
bagaimana
pekerjaan
yang
Melihat dari hasil kedua hasil kutipan
berupa produk atau jasa telah sesuai dengan
wawancara di atas maka, dapat diketahui
apa yang diharapkan dan dibutuhkan oleh
bahwa memang benar untuk perhitungan
konsumen maka kinerja tersebut dinilai
biaya program menggunakan biaya paling
berkualitas, begitu juga sebaliknya.
rendah, akan tetapi jika menilai dari kinerja pegawai
kontrak
untuk
Makna dari indikator kualitas ini
persoalan
pada dasarnya tak jauh berbeda dengan
perhitungan biaya dapat dikatakan belumlah
makna dari indikator efektif yang telah
maksimal, walaupun terkadang pegawai
dibahas sebelumnya, namun pada indikator 9
NOVERI SADEWA PUTRA, NIM. E01111039 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
kualitas ini lebih menekankan penilaian
sambil bejalan ya kita bimbinglah, dan
terhadap
PU
kalau penilaian berupa angka mungkin saya
Kabupaten Ketapang khususnya pegawai
kira untuk kinerja pegawai kontrak ini
kontrak yang berupa angka berdasarkan
sekitar 70 lah”.(wawancara, 11 april 2016).
kinerja
pegawai
Dinas
penilaian konsumen, maksud dari kata konsumen
disini
yakni
orang
yang
Kemudian penilaian
peneliti
berdasarkan
juga
melihat
pendapat
dari
merasakan langsung kinerja dari pegawai
beberapa pegawai tetap yang ada di Dinas
kontrak seperti pegawai-pegawai tetap serta
PU
pimpinan yang ada di Dinas PU Kabupaten
Marga: “relatiflah, dibilang bagus benar
Ketapang
dak juga, dibilang jelek dak gak jelek mah,
termasuklah
Kabupaten
Ketapang.
kualitas/mutu
Pemberian
pekerjaan
melaluipengamatan
masyarakat
ini
oleh
Kabupaten
Ketapang
bidang
Bina
nilai
kite pun dak bise gak nuntut untuk bagus
diberikan
benarkan, ye paling dak nurutlah dak
atasan/pejabat
banyak
bantah
dengan
ape
yang
penilai masing-masing pegawai.Penilaian ini
diperintahkan, kalau untuk nilai dari 10
dilakukan dengan membagikan antara nilai
sampa 100 sih 70 lah am”.(wawancara, 11
yang didapatkandengan target nilai yang
april 2016).
diharapkan yaitu 100. Selanjutnya penilaian
tersebut
Selanjutnya pernyataan dari pegawai untuk
melakukan
tetap Dinas PU lainnya:“kinerja kontrak sih
peneliti
melakukan
boleh dikatekan cukuplah, lagi pula mereka
wawancara dengan kepala bidang Bina
kan
Marga karena pada umumnya kepala bidang
menyelesaikan kerjaan, tapi nilai kalau kite
ialah sebagai pimpinan yang paling dekat
berdasarkan pegawai honor 60 atau 70
dengan
gitulah hehe”.(wawancara, 11 april 2016)).
bawahannya
dibanding
dengan
sedikit
banyak
bantu
kitalah
kepala Dinas, berikut pernyataannya: “untuk
Namun jika di lihat kondisi nyata
segi kualitas, saya rasa belumlah boleh
dapat kita bandingkan bahwa jalan di trans
dikatakan masih kurang, contoh biasanya
Kalimantan Timur jauh lebih bagus, baik,
kita suruh masukan data berhari-hari baru
dan aman dibandingkan dengan kondisi jalan
selesai, dan kurang adanya inisiatif untuk
yang
masalah pekerjaan, kembali itu tadi aspek
Kabupaten Ketapang. Hal tersebut tentu
pendidikan yang kebanyakan dari SMA ya
sangatlah memprihatinkan jika kita menilai
kitapun maklumi jugalah, ya paling tidak
kualitas kinerja Dinas PU secara umum
ada di
daerah
Manis
Mata di
10 NOVERI SADEWA PUTRA, NIM. E01111039 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
berdasarkan
kondisi
tersebut.
Melihat
Ketepatan Waktu
dampak yang diakibatkan dari kondisi
Indikator ini mengukur apakah pekerjaan
tersebut
dan
telah diselesaikan secara benar dan tepat
menghambat perkembangan serta kemajuan
waktu. Artinya indikator Ketepatan waktu
masyarakat Kabupaten Ketapang, untuk
ini
sampai saat ini sebagian besar masyarakat
dikatakan baik jika suatu pekerjaan yang
sekitar perbatasan Kabupaten Ketapang
dilakukan dan diselesaikan sudah benar dan
lebih tertarik untuk berbelanja di Kalimantan
tepat pada waktu yang telah ditentukan
Timur
kota
sebelumnya. Ketepatan waktu erat kaitannya
Ketapang, seperti halnya yang diungkapkan
dengan bagaimana kedisiplinan dari para
oleh salah satu masyarakat yang tinggal di
pegawai atas tanggung jawab tugas yang
sekitar
mereka
tentu
dapat
dibanding
daerah
pergi
merugikan
kepusat
perbatasan
Kabupaten
mengukur
kinerja
miliki.
Jika
pegawai
seorang
dapat
pegawai
Ketapang yang menyatakan:“nah itulah dek
menerapkan sikap disiplin mulai dari datang
dari pade repot bagus kite langsung jak
kekantor sampai jam pulang kantor tepat
belanje ke Kaltim, boleh diceklah jalan di
pada waktunya, tentu dalam penyelesaian
Manis Mata tuh dah tak layak pakai dah
pekerjaan
dek,
waktunya.
yang
ade
motor
kite
berendam
sehari-hari
akan
tepat
pada
dibuatkannye, jadi harapan saye untuk
Setiap pekerjaan yang dilakukan oleh para
pemerintah perhatikanlah kondisi jalan kite
pegawai memiliki standar waktu yang telah
ni dek, kualitasnye boleh dinilai sangat-
ditentukan. Visi dan Misi suatu organisasi
sangat jeleklah bagi saye”.(wawancara, 12
akan
april 2016).
dilakukan
Berdasarkan hasil wawancara di atas mengungkapkan
bahwa
penilaian
dari
tercapai
apabila
oleh
para
pekerjaan
yang
pegawai
dapat
dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dalam hal ini diantaranya;
masyarakat selaku konsumen utama dari
Ketepatan
pada Dinas PU itu sendiri yakni kinerjanya
pekerjaan dan Pekerjaan selesai pada saat
“buruk”, melihat dampak negatif yang juga
dibutuhkan.
timbul menegaskan bahwa kualitas dari
Pada
kinerja Dinas PU termasuklah pegawai
dilakukan peneliti pada saat melakukan
honor yakni kurang baik.
peneltian di kantor Dinas PU terlihat bahwa
hasil
waktu
dalam
penelitian
menyelesaikan
observasi
yang
banyak pegawai yang datang ke kantor pada 11 NOVERI SADEWA PUTRA, NIM. E01111039 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
kisaran jam 09.30 wib dan 10.00 wib yang
tidak
ya
agak
molor
pada dasarnya jam masuk untuk semua
”.(wawancara 11 april 2016).
sedikitlah
pegawai ditetapkan pada jam 07.00 wib, dan
Berdasarkan pernyataan dari salah
pada saat jam istirahat banyak dari pegawai
satu masyarakat di atas mengungkapkan
yang jam istirahatnya melebihi dari batas
bahwa memang terkadang pengerjaannya
waktu yang ditentukan dan bahkan banyak
sedikit agak lamban dan walaupun cepat
yang tidak kembali lagi ke kantor. Melihat
namun kualitas yang dihasilkan belum
dari kondisi tersebut telah terindikasi bahwa
memenuhi harapan dari yang diinginkan
kedisiplinan
khususnya
masyarakat. Oleh karena itu peneliti juga
pegawai Kontrak Dinas PU bidang Bina
mengkonfirmasi kepada pegawai kontrak
Marga sangatlah kurang, hal tersebut tentu
terkait persoalan ketepatan waktu, dan
akan berdampak pada tanggung jawab
berikut
mereka akan menyelesaikan suatu pekerjaan
“kalau masalah ketepatan waktu sih bang
akan tidak menepati standar waktu yang
sudah tepat waktu tapi kalau melihat
telah ditentukan sebelumnya
bagaimana hasilnya belum tentu juga bang,
para
Selanjutnya
pegawai
peneliti
melakukan
ya
pernyataan
tergantung
yang
penilaian
disampaikan:
atasan
masyakaratlah,
dan
wawancara langsung dengan Kepala Bidang
penilaian
biasenye
Bina Marga Dinas PU Kabupaten Ketapang
masyarakat tuh tahunya minta cepat tapi
terkait persoalan ketepatan waktu, berikut
dak tahu kalau kami nih juga mengusahakan
pernyataannya: “untuk masalah tepat waktu
cepat gitu bang”.(wawancara, 11 april
sih ya mereka kadang tepat waktu kadang
2016).
tidak, dan soal kedisiplinan memang agak
Selanjutnya pernyataan dari salah
kurang karena biasanya mereka kalau di
sati pegawai tetap:“ya relatif juga lah kalau
kantor tidak ada kerjaan kadang tidak
untuk ketepatan waktu, ya kami pun
datang, biasanya untuk penyelesaian proyek
mengusahakan juga untuk selesai tepat
seperti infrastruktur jalan dan jembatan
waktu
standarnya memakan waktu 90 hari kerja
jugalah”.(wawancara, 11 april 2016).
atau paling lama enam bulan, ya tergantung
tergantung
Berdasarkan
dengan
hasil
kondisi
kutipan
dengan kondisi jugalah kalau keadaan
wawancara di atas dapat diketahui dan
mendukung biasanya tepat waktu, kalau
dibenarkan bahwa pendapat masyarakat yang
menyebutkan
bahwa
walaupun 12
NOVERI SADEWA PUTRA, NIM. E01111039 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
terkadang waktu penyelesaian proyek telah
menghambat perkembangan pembangunan
cepat
yang
di kabupaten ketapang. Pengembangan diri
diberikan belumlah begitu maksimal sesuai
kepegawai sangat lah di perlukan dengan
dengan
oleh
cara meningkatkan pendidikan atau dengan
masyarakat Kabupaten Ketapang. Namun
meberikan pelatihan oleh karena itu peneliti
walaupun
mewancarai kepala bidang bina marga dinas
diselesaikan
apa
namun
yang
begitu
hasil
diharapkan
dalam
penelitian
ini
pengukuran ketepatan waktu belum mampu
pekerjaan
mengukur
berikut
secara
akurat
dan
hanya
umum
kabupaten
ketapang,
pernyataannya:“kalau
berdasarkan hasil pernyataan dari masing-
menyelesaikan proyek sih bang rase saye
masing pegawai dan penilaian masyarakat.
udah di usahekan tepat
waktu biar tidak
menggangu proyek selanjutnya, terus kalau proyek yang di rencanakan sih setiap tahun
Produktivitas indikator
ini
mengukur
tingkat
80% an lah terlaksana. Kalau dalam
efektivitas suatu organisasi dengan kata lain
meningkatkan
apa yang dihasilkan dinas pekerjaan umum
palingan dikasi pelatihan atau bentuk
dalam setiap tahunnya. Setiap tahun pasti
seminar
ada
inisiatif
penggaran
proyek
yang
akan
di
produktivitas
gitulah sendiri
dan
pegawai
pegawaipun untuk
ade
tingkatkan
laksanakan. Disini dapat dilihat apakah
pendidikannye. Sedangkan yang menjadi
pegawai
masalah ni bang penempatan pegawainye
dinas
merealisasikan
pekerjaan proyek
umum
yang
dapat
sudah
di
anggarkan untuk satu tahun.
tidak sesuai dengan bidangnye misalnye lulusan PPKN di tempatkan kelapangan kan
Keproduktivitasan pegawai sangat di
dag sesuai dengan keahliannye jadi kami
perlukan disini dengan menghasilkan kinerja
sulit lagi untuk ngajarnye. Penerimaan yang
dengan tepat waktu dan dengan hasil yang
kurang selektif bang masalahnye th makenye
diinginkan sehingga apa yang telah di
pegawai yang di butuhkan bede dengan
rencanakan dapat terlaksana. Pada kenyataan
yang masuk.”(11 april 2016)
terjadinya kesalahan dalam hasil kerja
Berdasarkan hasil wawancara diatas
pegawai berdampak kepada proyek-proyek
mengungkapkan bahwa masih kurangnya
yang akan berjalan. Ketika semua berjalan
kerja dari dinas pekerjaan umum kabupaten
tidak sesuai rencana maka aka nada proyek
ketapang
yang akan tidak terlaksana disini akan
sehingga
dalam
menyelesaikan
menghambat
proyek lajunya 13
NOVERI SADEWA PUTRA, NIM. E01111039 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
perkembangan
pembangunan
kabupaten
pekerjaan umum menempatkakan pegawai
ketapang. Dengan adanya pengembangan
dengan bidangnya agar bisa menghasilkan
diri dari tingkat pendidikan pegawai maupun
kerja yang efektif dan efesien. Karena
dari
seminar-seminar
jumlah pegawai dengan tingkat pendidikan
sangatlah baik tetapi yang menjadi masalah
SMA yang paling banyak yang ada di dinas
disini penempatan pegawai tidak sesuai
pekerjaan umum kabupaten ketapang. Maka
dengan bidang atau kemampuannya. Hal ini
dinas pekerjaan umum harus menigkatkan
juga hasil dari penerimaan pegawai yang
pegawai dengan memberikan pelatihan rutin
kurang
atau
pelatihan
dan
kompeten
atau
bisa
dibilang
menyarakan
untuk
pegawai
kurangnya ketat seleksi pegawai yang akan
meningkatkan pendidikannya agar setiap
masuk ke dinas pekerjaan umum. Seharunya
pekerjaan daapatberjalan dengan lancar.
dinas pekerjaan umum menerima pegawai
Dimana tugas pokok pegawai kontrak adalah
dengan bidang yang di perlukan dinas
membantu pegawai tetap dalam pekerjaan.
pekerjaan
akan
Pegawai kontrak harus selalu siap ketika di
menghasilkan kerja yang efektif. Dengan hal
perlukan pengerjakan tugas dengan jangka
ini peneliti mewawancarai pegawai kontrak ,
waktu yang di tentukan tapi jelas dengan
berikut penyataannya“kalau saye sih biar
hasil yangdi harapkan. Terkait masalah ini
produktivitas saye kuliah lagi, sayekan
peneliti juga mewawancara pegawai tetap di
tamatan sma trus sambil kerje saye lanjut
bidang bina marga, berikut pernyataanya:
kuliah lagi ambil d3. Kalau dari dinas sih
“kalau selama ini sih pegawai kontrak udah
palingan kami di kasi pelatahan-pelatihan
cukup
jak. Menurut saye sih hasil kerje udah baik
pekerjan-pekerjaan yang dilimpahkan ke
tapi tergantung atasan lagi lah yang menilai
pegawai kontrak Cuma kite ni juga harus
hasil kerje kami-kami ni. Saye jak di
ngajarkannye lagi karene kadang pegawai
tempatkan tidak sesuai bidang saye tapi saye
kontrak ni kurang ngerti same pekerjaannye.
mencobe meberikan hasil yang baik jak”(11
Kalau masalah hasil kerje nye sih relatif
april 2016).
bang kadang ade tepat waktu tapi hasilnye
umum
sehingga
mebantu
dalam
pengerjekaan
Berdasarkan hasil wawancara diatas
tidak memuaskan tapi ade gak pekerjaan nye
mengungkapkan bahwa ada kesadaran dari
tuh lama tapi hasil nye bagus tergantung
pegawai
penilaian
kontrak
pendidikannya.
dengan
Tetapi
meningkatkan
seharunya
dinas
atasan
lagi
lah
bagus
tidaknye”(11 april 2016) 14
NOVERI SADEWA PUTRA, NIM. E01111039 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
Berdasarkan hasil wawancara diatas
beberapa hasil proyek yang buruk maka
mengungkapakn bahwa penempatan atau
dinas pekerjaan umum belum bisa dikatakan
tingkat pendidikan sangatlah berpengaruh
sehat. Pelayanan yang di berikan masih
dengan hasil kerja. Karena penilaian kerja
belum
dapat dilihat apakan pegawai tersebut sudah
mengawasai proyek yang di mana proyek
mengembangkan diri dengan meningkatkan
tersebut fasilitas public yang seharusnya
pendidikan
dengan
hasilnya sesuai dengan harapan. Untuk
menghasilkan hasil kerja yang memuaskan
memperjelasnya peneliti mewawncarai kabid
sehingga berjalannya system keja yang baik
bina marga, berikut pernyataanya.n “kalau
di
proyek ni pasti setiap proyek pasti ade
dinas
atau
kehalian
pekerjaan
umum
kabupaten
maksimal
protes
Keselamatan Kerja
puasan masyarakat dengan hasilnye tetapi
indikator ini mengukur kesehatan organisasi
kepuasan masyarakatkan bede bede jadi
secara keseluruhan serta lingkungan kerja
itulah udah maklum kalau ade protes dari
para karyawan ditinjau dari aspek kesehatan.
masyarkat th. Kalau tentang pegawai yang
Yang di maksud dari keselamatan dilihat
mengawasi sih emang iye bang prosedur nya
dari aspek kesehatan organisasi adalah
minimal 30 hari bang mengawasinye tuh
menunjukan aspek penting seperti memiliki
tetapi kenyataanya 5 hari dah balek dah ke
produk atau pelayanan yang di butuhkan
kantor,
orang, membuat atau menyerahkan dengan
pembiaran dari kantor dan tidak ade sanksi
baik, dan mendapatakan penghasilan yang
tegas juga dari kantor. Pemborong yang
baik sebagai imbalannya, merupakan kondisi
menang tender kalau tidak diawasi jadi kita
yang memperlihatkan suatu organisasi yang
tidak tau die mengerjekan proyeknye kayak
sehat seperti apa yang paparkan albercht
gimene .berarti kesimpulannye menurut saye
(1995:67-123)
dinas pekerjaan umum ini masih belum bise
seharusnya
masyrakat
susah
juga
karena
dalam
ketapang.
bagaimana
dari
contohnya
bang
ketidak
udah
ade
organisasi yang sehat.
dikatakan sehat dalam organisasinye, masih
Dengan penjelasan diatas apakah Dinas
banyak yang perlu di benahi.”(wawancara
pekerjaan umum sudah memenuhi syarat
11 April 2016)
sebagai organisasi atau lembaga yang sehat
Tidak ada sanksi nya kepada pegawai
melihat kenyataannya di lapangan masih
yang bekerja tidak sesuai dengan seharusnya
jauh dari kata memenuhi syarat. Dengan
mebuat kebiasaan tidak baik. Setiap intasi 15
NOVERI SADEWA PUTRA, NIM. E01111039 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
atau organisasi pasti mempunyai setandar
sangat
kurang
apalagi
antar
kerja dan intansi mempuyai SOP yang
bidanng.”(wawancara 11 April 2016)
dimana standar pelayanan yang seharusnya
Selanjutnya peneliti mewawancarai
menjadi acuan agar kinerja menjadi tinggi.
pegawai kontrak : “lingkungan kerje sih
Kesadaran diri dari setiap individu pun
belum terlalu nyaman tapi lumayan lah
sangat di perlukan adanya rasa bertanggung
bang, perlengkapan pun standar lah buat
jawab atas pekerjaannya di tunjang dengan
kantor bang yang penting bise ngerjekan
lingkungan kantor yang membuat nyaman
ape yang disuruh kerjekan bang. Kalau
dalam bekerja khususnya pegawai kontrak
masalah komunikasi baik baik jak sih bang
bina marga turun kelapangan seharunya di
lancar lancar jak tapi pasti adelah kadang
lengkapi keselamatan kerja sehingga merasa
salah paham biase lah th bang”(wawancara
aman dalam menjalankan tugas. Lingkungan
11 April 2016)
kerja sangat berpengaruh dengan kinerja pegawai
seperti
yang
paparkan
oleh
Sihombing (2004:134)
Kemudian persoalan yang tak kalah pentingnya dalam indikator keselamatan ialah
lingkungan kerja yang sehat dalam
adanya
pegawai
menggunakan
kontrak
wewenangnya
yang untuk
arti sehat secara komunikasi yang terjalin
mengerjakan beberapa berkas proyek (paket)
antar pegawai sangat berpengaruh karena
dari pihak kontraktor yang memenangkan
antar pegawai sudah seharusnya terjalin
tender untuk diajukan ke panitia tender. Hal
komunikasi yang baik dan timbulnya rasa
ini seperti yang diungkapkan oleh salah satu
bersaing yang sehat dalam meningkatkan
pegawai kontrak Bidang Bina Marga yang
kinerja dan memberikan pelayanan yang
mengatakan: “oh iya bang biasnye ade lah
optimal. Peneliti mewawancarai pegawai
bang kontraktor yang minta tolong saye
tetap terkait masalah lingkungan kerja di
ngerjekan berkas berkasnye bang istilahnye
dinas
paket proyek jalanlah, kontraktor biasnye
pekerjaan
umum,
berikut
pemaparannya: “lingkungan kerje sih bang
dag
kurang nyaman bang, infrastruktur kurang
berkasnnye th kalau di kerjekan pihak kami
memadai tata ruangnye jak semeraut,
kan
kadang kami kerja kurang nyaman gak
wawancara pada 11 april 2016).
rasenye. Komunikasi antar pegawai pun
maok
ribet
otomatis
bah
pasti
ngurus
langsung
berkas-
benar”.(
Berdasarkan hasil wawancara di atas menunjukan bahwa memang benar dan 16
NOVERI SADEWA PUTRA, NIM. E01111039 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
menjadi
suatu
kontraktor
kebiasaan
yang
dimana
memenangkan
para tender
mementingkan
mengerjakan
dan
masih
kurang
karena
tingkat
berkas
pendidikan dan penempatan kepegawaain
mempercepat
tidak sesuai dengan bidang kemapuannya.
urusanya. Dengan demikian pegawai kontrak
Dalam pengawasan proyek contohnya masih
dapat dikatakan menyalahi wewenang yang
seringnya tidak sesuai dengan prosedur yang
ada dan hal ini dapat dikategorikan sebagai
dimana seharusnya pengontrolan selama 30
salah satu yang mengancam sehatnya dari
hari kenyataanya dilakukan hanya 5 hari itu
organisasi.
juga menjadi keluhan kabid bina marga
proyeknya
untuk
terendah
jarang melihat aspek yang lain.
melimpahkan wewenang kepada pegawai kontrak
pengajuan
(paket)
agar
dinas
pekerjaan
umum
Kurangnya
pegawasan dalam pekerjaan proyek sehingga hasilnya tidak sesuai dengan apa yang
E. KESIMPULAN
dinginkan Dilihat dari efektif pegawai kontrak di
dinas
pekerjaan
pekrjaan
umum
dan
masyarakat.
kabupaten
Ketepatan waktu pegawai kontrak
ketapang masihlah sangat jauh dari kata
dalam menyelesaiakan tugas sudah baik
efektif seperti hasil dari wawancara peneliti.
Cuma hasil kerjanya kadang kurang sesuai
Kurang
karena
dengan apa yang di harapkan. Sedangkan
beberapa factor salah satunya dari segi
dalam keproduktivitasan pegawai upaya
pendidikan
pegawai
yang dilakukan memberikan pelatihan dan
kontrak atau bisa dilihat dari pegawai
seminar yang bermanfaat untuk system
keseluruhan tingkat pendidikan SMA yang
kerjanya.
paling mendominasi di dinas pekerjaan
meningkatkan
umum ketapang dan itu menjadi kendala
dengan sekolah kejenjang lebih tinggi dan
untuk terlaksana nya misi visi dan harapan
yang menjadi masalah penempatan pegawai
dinas pekerjaan umum kabupaten ketpang.
tidak sesuai dengan keahliannya sehingga
efektifnya
pegawai
umum
dinas
tekendala
dimana
Seringnya proyek yang di kerjakan
Pegawai tingkat
kontrak
juga
pendidikannya
hasil tidak maksimal.
tidak sesuai prosedur dan menghasilkan
Dengan belum puasnya masayrakat
pembangunan yang buruk karena hanya
dengan hasil kerja dinas PU membangun fasilitas public yang Dalam melaksanakan 17
NOVERI SADEWA PUTRA, NIM. E01111039 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
tugas khususya pegawai kontrak di bidang
ada rasa kompetisi dalam bekerja agar
bina marga sangat di perlukan standar
semangat bekerja meningkat.
keselamatan dalam bekerja karena pegawai kontrak yang turun kelapangan mempunyai resiko besar dalam kecelakaan kerja.
G. REFERENSI
F. SARAN
1.
Dinas
pekerjaaan
umum
ketapang
Abdullah, Ma’aruf.2014. Manajemen Dan Evaluasi Kinerja Karyawan. Yogyakarta: aswaja pressindo. Amirullah dan Haris Budiyono. 2004. Pengantar Manajemen .Yogjakarta: Graha Ilmu.
seharusnya lebih mengawasi pegawai kontrak yang bekerja dan meseleksi dalam
menerima
pegawai
yang
mempunya kemampuan yang dibutuhkan dinas
pekerjaan
umum
agar
bisa
menghasilkan kerja yang bagus. Dinas pekerjaan umum
harus
memberikan
penjelasan atau solusi ketika terjadi maslaah
dalam
proyek
mebangun
fasilitas public tersebut karena yang akan merasakan langsung adalah masyrakat itu
sendiri
demi
Handoko, T. Hani. 1995. Manajemen. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
berkembangnya
Hasibuan, Malayu S.P. 2001.Manajemen, dasar, pengertian dan masalah. Jakarta: Bumi Aksara. Mangkunegara. A.A Anwar Prabu. 2005 .Evaluasi Kinerja Sumber DayaManusia. Bandung: Refika Aditama. Moeheriono. 2011. Indikator Utama. Jakarta: Rajawali Pers.
Kinerja
Mulyono, Agus. 1999. Prinsip-Prinsip Manajemen, Edisi 3. Yogjakarta: BPFEYogjakarta.
pembangunan dan ekonomi masayarakat. 2. Dalam
penetuan
tender
seharunya
melihat aspek aspek ketahanan dalam memilih bahan membuat jalan bukan hanya
dari
aspek
pengajuan
harga
terendah. Pegawai kontrak di percaya dalam
mengemban
tugas
semoga
memberikan hasil yang baik dan harus
Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja Rosa Karya. Nawawi, Hadari. Penelitian Bidang University Press.
2000. Sosial.
Metodologi Yogyakarta:
Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Pasolong, Harbani. 2011. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta 18
NOVERI SADEWA PUTRA, NIM. E01111039 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id ; http://jurnalmhsfisipuntan.co.nr
Prawirosentono, Suryadi. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan.Yogyakarta: BPFE. Ratminto & Septi Winarsih. 2006. Manajemen Pelayanan-Pengembangan Konseptual, Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sadili Samsudin. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pustaka Setia. Sule Ernie Tisnawati dan kurniawan saefullah. 2004. Pengantar Manajemen. Bandung: kencana prenada media group. Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Waluyo. 2007. Manajemen Publik. Sumedang: Mandar Maju. Wiludjeng. Sri. 2007. Pengantar Manajemen. Bandung: Graha Ilmu. Wirawan.2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat. SUMBER LAIN Skripsi Muhammad Nur Alim. 2013. Universitas hasanuddin, dengan judul Kinerja Pegawai Kantor Dinas Sosial, Tenaga Kerja Transmigrasi Kabupaten Polewali Mandar (studi kasus pada bidang tenaga kerja). Kota Makasar. diunduh pada 06 april 2016 Skripsi Zulkarnain. 2012. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dengan judul: Pengaruh kinerja pegawai terrhadap efektivitas organisasi di kantor Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tanggerang. Kota Serangdi unduh pada 8 april 2016 http://m.kompasiana.com/amirsyahoke/pega wai-kontrak-di-instansi-pemerintah 19 NOVERI SADEWA PUTRA, NIM. E01111039 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN