Seminar Nostonal Peternakon don Yetertner 1998
KEBIJAKSANAAN DAN STRATEGI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PETERNAKAN MENYONGSONG ABAD XXI Kiisum a
DIWYANT(
Pusat Penelilian rlan Pengenthangan Pelenrakan Jalan Rgya PajYyaran, Bogor 16151 PENDANULUAN Sektor pcrtanian dalam perekonomian nasional menempati posisi yang stralegis karena menipakan tumpuan hidup bagi sebagian besar pcnclucluk Indonesia . Hal ini berarti upaya mengliapus kemiskinan clan meningkatkan kesejahtcraan ekonomi bagi sclumh rakyat Indonesia akan lebih efektif dilakukan melalui pembangunan pcrtanian . Kemajuan pembangunan pcrtanian akan meningkatkan kesejaliteraan dari sebagian besar rakyat Indonesia . Dalam periode Pembangunan Jangka Panjang Pcrtanian (PJP 1) sebenarnya secara umum sektor pcrtanian clapat dinilai telah berhasil mclaksanakan peranan-peranan konvensionalnya seperti menghasilkan bahan pangan bagi penduduk, menyediakan kesempatan kcrja clan kesempatan benisaha, input bagi sektor industri, membentuk modal investasi unluk pcngembangan sektor-sektor lainnya, menyediakan pasar bagi produksi dalam negcri, serta mcnghasilkan devisa melalui ekspor. Pembangunan subsektor peternakan sebagai bagian dari pembangunan pcrtanian, dalam kunm waktu tersebut juga telah menunjukkan hasil-hasil yang cukup nyala dalam pembangunan nasional. Sumbangan nyata subsektor peternakan dalam pembangunan nasional akan terkait erat dengan aspek-aspek pcnyediaan pangan yang bcrkualitas, penycrapan tenaga kerja, pengentasan kemiskinan, pcnyediaan bahan baku untuk industri pangan clan non-pangan serta membantu kelestarian lingkungan hidup (SOE:rIRTY), 1998) . Keberhasilan ini antara lain disebabkan sektor pcrtanian memiliki kcunggulan yang nyata dibandingkan sektor-sektor lain dalam perekonomian, seperti : (a) procluksi pcrtanian berbasis pada sumberclaya domestik schingga kanclungan impornya rendah clan relatif lebih tangguh menghadapi gcjolak perekonomian eksternal; (b) produksi pcrtanian berbasis pada sumbcrclaya alam schingga relatif lebill tangguh menghadapi gcjolak ekonomi makro domestik (MENTERI PERTANIAN, 1998) . Keberhasilan pembangunan pcrtanian clan subsektor peternakan khtisusnya ticlak terlcpas dari peran clan pemanfaatan ilmu pcngctalman clan tcknologi yang telah clitcrapkan dalam usahatani/ternak . Dcngan demikian upaya mcnghasilkan tcknologi dan rckomcnclasi kcbijakan penelitian clan pengembangan peternakan pcrlu dituangkan dalam program-program penelitian yang diselaraskan dengan arah pembangunan peternakan. Kcterkaitan antara penelitian, pengkajian clan penyululian juga pcrlu ditingkatkan dalam upaya mempercepat proses adopsi tcknologi oleh pcternak . Tantangan yang hanis clihadapi dalam pembangunan peternakan clewasa ini terasa scmakin berat dengan adanya krisis ekonomi yang tcrjadi scjak pertengalian talnm lalu. Belum selesai dengan tantangan masalah pcnyediaan clan penycbaran bibit unggul ternak, el-isicnsi dalam manajemen pemchliaraan, pemberantasan clan pengendalian penyakit ternak serta persiapan menghadapi persaingan pasar global bagi komoditas peternakan, usalia peternakan Indonesia menclapat masalah yang cukup berat dengan adanya krisis ekonomi schingga keberhasilan yang telah dicapai scbclumnya seolah menjacli tersapu . Scmua ini menuntut kontribusi clan peran nyata 74
Seminar Nasionall'eternukrnn clan I erernaer /99S
dari kegiatan pcnclitian pctcrnakan dalain mcmbantu mclakukan pcrccpatan proscs pcmbangunan peternakan. KENDALA PENGEMBANGAN KOMODITAS PETERNAKAN Krisis ekonomi yang terjadi saat ini nicnipakan akibat dari ntasalalt fundamental dan keadaan klntsus (shock) (SUd9t)DININGRAT, 1998) . Masalah fundamental adalah tantangan internal berupa kesenjangan yang ditandai adanya pengangguran dan kemiskinan ; dan tantangan cksternal adalalt upaya meningkatkan daya saing mengliadapi era pcrdagangan bcbas . Keadaan klnisus adalah bencana alam kekeringan yang dibarengi dengan terjaciinya serangan hanta dan pcnyakit di beberapa wilayah, serta penibahan pola curali litijan (EI-Nino yang diikuti dengan La-Nina). Keadaan ini menyebabkan terhentinya industri yang terlalu mengandalkan komponen impor serta menunmnya produksi pangan tenitama beras, jagung, kedclai, daging, telur dan susu. Dampak dari krisis tersebut terasa dengan jelas antara lain dengan mctnbumbungnya harga semua kebutullan hidup, terjadinya penuitusan lutbungan kerja (PHK) secara besar-bcsaran, meningkalnya jtunlah masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan, serta terjadinya keraivanan pangan di sebagian wilayalt Indonesia . Krisis ekonomi yang telah berlangsung cukup lama ini telah mcniukul perkembangan usalta beberapa komoditas peternakan, seperti sapi potong, sapi peralt dan avain ras . Hal ini disebabkan usalta ketiga komoditas pctcrnakan tersebut didasarkan kepada komponen input yang ltarus diiinpor dengan proporsi cukup linggi . Bcberapa komoditas lain. sepcrli ayam buras . itik dan domba/kambing relatif tidak lerpengarult krisis ekonomi, balikan mcnimjukkan perkembangan yang menggembirakan. Perkembangan sapi potong nasional seperti dikctalmi lerutania bertumpu pacla pctcrnakan rakyat dengan industri peternakan sebagai pendukung dan impor daging sebagai penyambung penawaran permintaan (OETORO, 1997). Perkembangan tersebut ternyata tidak dilandasi dengan dasar yang kokoh, dimana penyediaan sapi bakalan lokal tidak cukup tcrscdia bagi industri peternakan rakyat, baik karena alasan kualitas maupun harga yang ticlak bcrsaing. Dengan demikian industri penggentukan Icbilt banyak bergantung kepada impor sapi bakalan, lcnilanta dari Australia . Akibatnya, lcbilt dari 90 persen usalm peternakan sapi potong impor ntengalami nasib yang tidak menentu dan mengltentikan usaltanya . Berkurangnya pasokan sapi potong dari industri peternakan rakyat dan tidak menningkinkannya pemerinlah melakukan impor sapi/daging sapi, membawa akibat sampingan dengan mcningkatnya secara draslis angka pcniolongan sapi lokal, sehingga terjadi pengurasan ternak . Hal ini ltartis niendapat pcrhatian yang scrius olch karena pada saat yang lalu pengembangan sapi potong ini nlasilt ntcnghadapi permasalahan, yailu: rendahnya tingkat pertambalian populasi yang discbabkan karena ftklor reprociuksi dan produktivitas ternak lokal yang relatif ntasili rendalt serta dibarengi dengan angka kenialian ternak yang ntasilt tinggi. Bcberapa penyakit masilt sering mewabah dan ntcmberikan dampak ncgatif bagi usalta lernak sapi potong maupun kcnigian ekonomi petcrnak . Pcnyakit SE, Brucellosis dan Antraks sampai saal ini masih menipakan penyakit yang pcrlu mendapat perliatian, walaupun vaksinnya IcIalt tcrscdia dan pencegaltan dengan melakukan vaksinasi Mali dilakukan . Pcnyakit flsciolosis terkadang menjadi masalah utatna bagi pengembangan usalta sapi potong dikarenakan pcnyakit ini sering menimbulkan kenigian bagi pelermtk bempa petwninan bobol badan, pentiutman produklivitas, penunman potensi kerja serta kematian ternak . Anak sapi yang baru lahir unuimnya sangat peka 7i
Seminar Nasional Peternakan clan Ielenner 199 ":
dengan penyakit Kolibasilosis, dan kcnatian adalah hal yang sering terjadi pada ternak yang terinfeksi karena ternak tersebut mengalami diare dan dellidrasi . Kolibasilosis neonatal menipakan salah satu penyebab penting kematian anak sapi (SUPAtz, 1996) . Penyakit Brucellosis maupun Infectious Bovine Rhinod,acheitis (11311) perlu mendapat perhatian dan masuk dalam kategori penyakit strategis (SUDARDJAT, 1996), dimana penyakit ini dapat menimbulkan gangguan reproduksi dan aborsi/keguguran . Usalia sapi perah sebenarnya mcmiliki keunggulan komparatif dari segi pcnggunaan tenaga kerja, yang dapat ditingkatkan ke arah keunggulan kompetitif dari segi penggumaan faktor produksi lainnya, sehingga produk susu dalam negeri cukup bcrsaing dibanding susu impor. Permasalahan yang dihadapi saat krisis ekonomi ini adalah bahwa harga pakan konsentral mcnjadi sangat tinggi sebagai akibat sebagian baluan baku pen ytisun ransunulya hans diinpor . Sementara itu, hal terscbut lidak diinbangi olch mcmbaiknya harga jual susu sapi yang diperolch pctcrnak. Keadaan ini dapat mendorong peternak untuk melepas sapi pcralinya yang dianggap lidak produktif unluk dijual/dipotong . Yang perlu dikhawatirkan adalah , baluwa pctcrnak lidak mcngetalmi bahwa justm sapi perah yang dianggap lidak produktif terscbut scbcnarnya sapi yang mempunyai potensi genctik tinggi dalam berprociuksi . Karcm kualitas clan kuantilas ransum yang diberikan rendali sapi terscbut justru nemberikan penampilan produksi yang lebilu jelek dibandingkan sapi pcrali dcngan kenuampuan prodi iksi rcnclah . Domba dan kambing mempakan ternak yang cukup penting dalam ncndukung perekonomian numali tangga pctcrnak di pedcsaan. Peuncliharaan ternak ini pada unuunnya dilakukan sebagai usalua sambilan dcngan memankaatkan sumbcrdaya lahan di sckilarnya . Dari sisi keseliatan heNvan, permasalahan yang masili sering dijumlmi di lapangan adalah tingginya angka kematian anak bani lahir (16-20%.), serta masili tingginya tingkat infestasi penyakit parasitcr saluran pencernaan dan penyakit kulit . Parasit organ dalam ternak dan saluran pcncernaan sering menimbulkan kenigian ekonomi yang cukup berarti bagi peternak, scperti penyakit karcna cacing Haemonchus, D-ichosti-ongvlus, dsb . Senucniara itu pcmyakil parasit kulit scperti scabies masih mempakan masalah bagi para peternak kambing, berupa pcuimnan bobot badan clan kcrusakan kulit pada ternak kambing yang terserang, balikan tidak jarang menimbulkan kematian . Penyakit Orf sering menimbulkan kenigian ekonomi dcngan mcnycbabkan pcmrunan produktivitas, kekunusan dan kadang-kadang kematian sehingga juga perlu uncndapat perhatian . Usaha ayam ras baik jenis petelur maupun broiler telah dilakukan secara komersial oleh peternak dcngan skala usalia ben-ariasi dari skala kecil sampai besar . Pcueliharaan ternak ini sudah jauh lebih baik dibandingkan komoditas peternakan lainnya . Kebcrhasilan pcngembangan komoditas ini dapat dilihat dari gambaran bahwa produksi daging dan telur ayam ras telah melampaui pertambahan permintaannya sclama 3 taluul Pelita VI (S()) TtttTO, 1999) . Kemajur,1n yang cukup pesat ini dicapai melalui kcbijaksanaan penggunaan/adopsi tcknologi yang sudah jadi pada sebagian besar dari Usalia pcmeliluaraanma , scperti tcknologi bibit . pakan. vaksin dan obatobatan . Kerapulian usalua ayam ras dalam menghadapi krisis ekonomi justru terletak pada kiat kemajuannya ini, setelah tcknologi impor yang digunakan men jacli bcgilu mahal. sehingp usalla ayam ras men jadi tidak dapat berkembang secara normal . Akibatma saw pcr satu peternak kecil gulung tikar hingga dipcrkirakan sampai saat ini pululmn ribu pctcrnak kecil Mali menhiggalkan usalha ayam rasnya . Rentetan akibal lain adalah sebagian besar industri pakan ternak mengluentikan kegiatannya tcrmasuk pcngusalua obat-obat hewan menjadi tidak aktif sehingga banyak terjadi PHK dan akhirnya harga daging clan telur meningkat ta.jam . Dalam usalm ayam ras ini perhatian perlu diberikan pada aspek budidaya secara kesclurulmn, pcngcndalian dan 76
Senunar Nasional Peternakan dan 1 eteriner 1998
pencegallan Nvabah penyakit scria pengalnanan produk-produk dari rcsidu bahan kinlia/obatobatan . Hal ini penting uniuk nlcncegah dampak negatif yang dalrlt ditimbulkan seperti resistensi nlikro organisme dan bahaya rcsidu tersebut bagi konsunlen . Bagi usalla peternakan ayam ras, penyakit gumboro nlasill nlcrupakan masalah . Icnltanla pada ayam petelur (PAREDE el al., 1996) . Penyakit gumboro bersifat inumostlpresif schingga vaksinasi penyakit lain (seperti ND) nlenjadi tidak efbktif. Ayam buras menlpakan konloditas yang halnpir dimiliki olch sclnua petani di pedesaan yang dipelillara secara tradisional sebagai usalla sambilan dengan menlanflatkan manajemen LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture). Kontribusi usalla ternak ayanl buras terhadap ekonomi nlnlall tangga peternak cukup penting, diantaranya sebagai sumber gizi bagi keluarga dan dapat di"tlang"kan untuk keperluan mendadak . Pernlasalahan produktivilas rendah dan penyakit ND yang masih selalu menjadi waball hingga menyebabkan tingkat kenlatian vang cukup tinggi, disebabkan pengelolaan usalla ternak ayanl buras masih kurang mcmadai dan scadanya. Berkembangnya usalla peternakan ayaln ras dan sapi penggenlukan serta sapi perch Ineluultut penyediaan pakan konsentrat yang cukup. Peningkatan produksi pakan menyebabkan kcbutullan bahan baku pakan juga mcningkat . Komponen bahan baku pakan konsentrat yang swlt ini unlum dipakai, sebagian besar masih hanis impor. Kecuali dcdak padi yang dapat dipenuld dari dalant negeri, bahan baku pakan yang lain masih hares diinlpor. Tepung ikan lebill dari 95% impor, bungkil kedclai 100% impor, bungkil kadang tanah juga hanis impor demikian juga pollard, ganduinnya hanis impor (KoNtPIANG, 1998). Produksi jagung nasional belum scpenuhnya dapat menlenuhi kcbutullan bagi pakan ternak karena hares bersaing dcngan keperluan pangan masyarakat. Pemenullan kcbutullan bungkil kedclai bagi bahan pakan ternak inungkin sangat sulit untuk dicapai disebabkan kedelai masih diperlukan untuk menlenuhi kebutuhan pangan dan produktivitas kedclai masih belum cukup tinggi dan stabil . Beberapa hasil ikutan agroindustri dapat dinianflatkan sebagai bahan pakan ternak alternatif Hasil ikutan industri seperti bungkil inti sawit, lumpur sawit, kulit biji kakao, daging buah kakao, daging buah kopi, bungkil kelapa, ampas kecap. ampas bir, minyak ikan, tcpung silasc ikan, ampas sagu, tetes dan bagas adalah bebcrapa jenis limbah yang dapat diperlinlbangkan uniuk dipergunakan . Nanlun perlu diketalmi bahwa penlanfaatan limbah tersebut pada unulnulya terbatas hanya dimana limbah tersebut tersedia, oleh karena ketersediaannya terbatas . terlokalisir dan kadang tidak kontinw (K(.mmAN (;, 1998) . Peningkatan populasi ternak nlminansia hanis diiringi penyediaan hijauan pakan ternak yang cukup dalanl junfah mauptin kualitas. Keterbatasan bhan di Pulau JaNva mengllcndaki pengembangan Ilijauan pakan ternak dilakukan secara intensif Penlallflatall bhan secara Optimal di sentra ternak untuk penanaman nlmptlt unggid (nlmput Raja/Ga.jah) Inatlpun leguminosa pollon (turi, lanrtoro, glirisidea, kaliandra, dll .) hanis dilakukan . Lahan-lahan tidak terpakai di pinggir jalan, lereng tebing, bahan-lahan nlarjinal, lahan di pinggir lultan jika dipanclang pcrlu llendaknya dinlanfaatkan . Penentuan komposisi nlaupun pemilihan jenis Nyman yang cocok guna Inclljamin peningkatan produksi sapi yang optimal perlu diperhatikan dalam nlclakukan perbaikan~ areal padang penggembalaan di luar Pulau Ja%va . Scleksi hijauan dan leguminosa yang potensial dikembangkan sesuai dcngan agroklimat dan kondisi tertentu (seperti tahan kckeringan, bahan naungan, bahan injakan) perlu dilakukan mcngingat masing-masing Ilijauan mempunyai kelebillan-kelebillan tertentu .
77
Seminar Nasionot Peternokan don l "etenner 1998
Di Indonesia ada 13 jenis penyakit heyan menular (dari -t3 jenis penyakit lic%yan yang bersifat ekonomis) yang digolongkan ke dalam penyakit strategis, yaitu penyakit yang scring mewabah dan memberikan dampak negatif terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat (SOEHADJI, 1995). Ke-13 penyakit ini pcrlu ditangani dan mendapat perhatian scrius dalanl upaya pencegalian, pengendalian maupun peiuberantasannya karena scring mengllambat perkembangan usaha peternakan. Penyakit-penyakit tersebut adalah Antraks, Septicoemia Epizootica (SE), Rabies, Bnicellosis, Malignant Catarrhal Fever (MCF), Jembrana . Diare Ganas Sapi (BVD), Bovine Ephemeral Fever (BEF), Surra . Anaplasmosis, Babesiosis, ND (telclo) dan IlIpctious Bursal Disease (IBD/Gumboro) (WIRYc1SUHfwTO, 1993) . Penyakit rabies mcrupakan salah situ penyakit zoonosis yang dianggap penting . Vaksinasi rabies di daerah tertular telah dilakukan secara teratur akan tetapi karena populasi anjing tak bermilik yang cukup tinggi maka kasus penyakit ini masih scring nttlncul yang dapat mcnimbulkan kekhawaliran dan keresahan di kalangan masyarakat . Hasil produksi peternakan mempunyai sifit ntudah rusak (perishable) . disamping itu suliu dan kelembaban udara daerah tropis mempercepat proscs pclmnlnan kualitas . Di masa Incndatang produk peternakan yang dihasilkan hares memperhatikan pcrminman pasar dcngan standar 11111111 tertentu agar dapat bersaing. Dcngan demikian kuantitas . kualitas, kontinuitas dan harga adalah beberapa hal yang perlu dipcrhatikan . Dukungan tcknologi pasca panen mutlak dipcrlukan dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk hasil tcrnak, dan kcmungklnan pergembangan produk bam . Kegiatan ini mcliputi kcgiatan penuinen
Seminar Nosiorial Pelernakon cluri I vlerfner l99S
Dalam kcrangka pcnciptaan scktor pcrtanian sebagai scktor anclalan maka Nvujucl yang clikcltcnclaki adalah pcrtanian yang tangguh, modern clan efsien . Konclisi seperti ini akan clapat cliNvujudkan nrelalui : (a) optintasi pentanfaatan sumberdaya domestik (laltan, air, plasma nutfth, tcnaga kerja, modal clan teknologi) ; (b) pcrluasan spcktrum pcmbangunan Inclalui diversirkasi Icknologi, sumberdaya, produksi clan konsuntsi ; (c) pcncrapan rckayasa teknologi spcsifik lokasi secara dinatttts, clan (d) peningkatan efsiensi sistem agribisnis untuk tncningkatkan produksi dengan kandungan IPTEK clan berdaya saing tinggi, sehingga memberikan peningkatan kesejaltteraan petani clan masyarakat konsunten secara bcrintbang (MENTERI PERTANIAN, 1998) . Menyertai langkah-langkah di atas maka agenda yang pcrlu dilakukan dalam pembangunan pertanian, diantaranya adalah : (1) Menciptakan scktor pcrtanian dengan produktivitas, efisiensi clan kualitas yang tinggi yang mampu tnembawa ekonomi Indonesia cukup stabil clan clapat mengatasi berbagai pertnasalaltan yang dihadapi saat ini ; (2) Misi pembangunan pertanian yang sarat beban perltt dipertajant, sehingga keberagantan misi yang cliembannya dapat dikurangi agar sektor pertanian menjadi sektor yang clapat bersaing secara global, (3) Keterkaitan subsistem produksi pertanian (prasarana, pengolaltan, pentasaratt/distribusi) dengan subsistem-subsistem lainnya dalam kerangka pengembangan agribisnis tnutlak diperlukan; (4) Untuk mengantisipasi perubahan fundamental dalam lingkungan biofisik clan sosial ekonomi pada periode tnetnasuki abad ke-21, pembangunan komoditas pertanian ltanis tnempunyai karakter-karakter strategis . Halhal yang perlu diperltatikan adalah berorientasi pada permintaan pasar, terkonsentrasi pada produk unggulan berdaya saing tinggi, mentpunyai pcrlumbultan yang nyata . mengltctnat lahan, benvawasan lingktntgan, berpiltak kepada petani clan terintegrasi dengan sektor-scktor lainnya ; (5) Pemberdayaan petani clan kelembagaan kelompok tani agar tnamptt secara efektif mengartikulasikan aspirasi clan kepentingan petani; (6) Program-progrant pembangunan diaraltkan agar clapat menumbultkan iklint konclusif bagi masyarakat untuk bcrpartisipasi akff dalatn pembangunan pertanian, sehingga ntantpu mengltasilkan prod uk-produk pcrtanian yang mcmiliki keunggtdan komparatif clan keunggidan kompetitif di pasar internasional ; (7) Mendukung proses demokralisasi dalam pembangunan pertanian tnclalui langkah revitalisasi kelembagaan clan aparat pcrtanian, privatisasi dan percepatan pelaksanaan otonomi di bidang pcrtanian dengan mencrapkan perencanaan wilayalt sebagai sentra pengembangan produksi (MENTlazl PEIZTANIAN, 1998) . Prinsip pembangunan dari, olch, clan untuk masyarakat mcrupakan prasyarat dalam pembangunan pertanian yang berorientasi pada manusia . Bersanta dengan itu perlu (clap memperltatikan aspek kailan sektor pertanian dengan scktor kegiatan ekonomi lainnya yang berkentbang secara dinatnis. Dalam skala nasional, pembangunan pcrtanian yang dilaksanakan seiring dengan pembangunan industri diharapkan clapat menjadi prioritas yang harus dilaksanakan dalam pembangunan di bidang ekonomi . Pentbangunan pcrtanian bcrkebudayaan industri ntentpakan langkah pentberdayaan masyarakat tani sebagai upaya nicnggcrakkan clan meningkatkan ekonomi lokal clan regional . Dengan dcmikian diharapkan clapat memecalikan tantangan pembangunan scraya memanfmtkan keunggtfan komparatif clan bernilai strategis bagi pembangunan tuttuk rakyat. Mengliadapi era pcrdagangan bebas maka usalta komoditas pcternakan hares dilaksanakan secara efisien clan tttengitasilkan produk peternakan yang berkualitas clan berorientasi pada pasar lokal maupttn global serta mcmiliki daya swing yang tinggi dengan mentanftatkan sumberdaya lokal secara optimal clan menggimakan teknologi tepat guna . Berbagai sumber pertumbulian perlu tents digali clan diupayakan pentanfaatannya untuk tneningkatkan claya swing produk pcternakan . Menuntt RaSAHAN (1997), empat hat yang berkaitan dengan upaya-upaya tersebut adalah : (1)
79
SeminarNasional Peternakan don Veteriner 1998 Sumber-sumber pertumbuhan yang berkaitan dengan peningkatan produksi dan produktivitas seperti diversifikasi, intensifikasi dan penerapan IPTEK; (2) Sumber-sumber pertumbuhan yang berkaitan dengan nilai tambah, yaitu peningkatan jenis komoditas yang bernilai tinggi, peningkatan jenis produk olaltan, mutu dan cara pengemasan ; (3) Sumber-sumber pertumbuhan yang berkaitan dengan pemenulian permintaan konsumen yang selalu benibali dan ingin lebili baik, seperti jenis komoditas bani dan jenis produk bam; (4) Sumber-sumber pert umbuhan yang berkaitan dengan kelembagaan, misalnya dengan penciptaan iklim usaha yang mcrangsang pertumbuhan ekonomi, investasi dan pembinaan hubungan yang saling mcnguntungkan antar subsistem agribisnis . KEBIJAKSANAAN DAN STRATEGI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PETERNAKAN Dalam mmusan Raker di Bukittinggi disebutkan bahiva untuk mewujudkan pertanian yang tangguli dalam memasuki abad ke-21, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian mempunyai visi mewujudkan lembaga penelitian, pengkajian dan pcngembangan pertanian dengan citra yang proaktif serta partisipatif dan yang mampu mcncmukan dan mcrckayasa paket tcknologi dan kebijakan sektor pertanian yang komprehensif dengan mengacu kepada "I'eneflion berawal dari petanilpengguna tcknologi dan berakhir pada petanilpegL~guna teknok~gi ". Sesuai mandat dan fiwgsinya Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian mengemban misi : menyediakan berbagai paket teknologi komoditas, spesifik wilayah, pentanfaatan dan pelcstarian sumberdaya pertanian untuk penyustman kebijakan pembangunan pertanian (ANONINIUS, 1998b) . Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan sebagai salah satu unit eselon II di baivalt Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang mengemban tugas mclaksanakan penelitian dan pcngembangan di bidang produksi ternak dan penyakit liewan mempunyai visi : "menghasilkan teknologi (komponen tcknologi) yang dapat memanfaatkan sumberdaya lokal secara oplimal untuk mengltasilkan produk peternakan sesuai permintaan pasar dalam rangka mensejahterakan masyarakat luas". Untuk menjalankan visi tersebut motto yang dimiliki adalah : "menjadi instilusi penelitian peternakan terbaik di Indonesia yang setara dengan lembaga sejenis tcrkeniuka di Asia". Penelitian peternakan sebagai bagian integral dari pembangunan pertanian berperan dalant menyediakan landasan ilmu pengetalwan dan leknologi peternakan serta memberikan umpan ke depan bagi pembangunan sektor pertanian. Untuk niciviijudkan visi dan motto tersebut, Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan mengcniban misi, yaitu menghasilkan (I) Produk biologi benpa bibit, benih, vaksin, obat, mikroba, dll .; (2) Rekomendasi, model, ntetode dan formula baru ; serta (3) Informasi . Ketiga kelompok output tersebut dilaksanakan pada beberapa komoditas ternak dan tanaman hijauan pakan ternak . Output lain dalam bcnluk karya tulis yang diterbitkanldipublikasikan dalain bentuk Jurnal, Prosiding, Review maupun Laporan disebarkan kepada berbagai piliak yang menterlukan. Kegiatan-kegiatan penelitian yang dilakukan. diharapkan dapat menghasilkan suatu (komponen) tcknologi yang dapat digolongkan kepada teknologi siap pakai (oleh peternak, swasta, pcmcrintah, asosiasi, dll), tcknologi yang masilt hams dikaji (oleh BPTP/LPTP), atau masih hanis diteliti kembali guna penyempurnaan dan kemantapan hasil. Sejalan dengan unitan prioritas program IPTEK menurut disiplin ilmu bagi masing-masing komoditas, maka dalam Renstra Puslitbang Pcternakan, komoditas sapi potong, sapi pcrah, ayam buras, domba, kambing dan hijauan pakan ternak mentpakan komoditas-komoditas yang masilt memiliki prioritas tinggi unluk diteliti dan dipacu pcrkembangannya guna memenuhi permintaan produk-produk daging, susu dan telur yang di masa mendatang akan semakin meningkat 80
Seminar Nasional Peternakon don Ieteriner 1993
(ANONIMUS, 1997). Sementara itu ayam ras dan bcberapa komoditas alternatif seperti kerbau, itik,
babi dan aneka ternak, juga perlu mendapat perhatian besar. Prioritas pelaksanaan program dan kegiatan penelitian disusun berdasarkan strategi pendekatan yang salah satunya mengacu pada ekoregional, sehingga apabila diunit menunlt prioritas (tanda bintang), maka komoditas ternak
berdasarkan
ekoregional
diprioritaskan
pada
(1)
Lxhan
(*****),
kering
(2)
Dxtaran
tinggi/pegunungan (***), (3) Lxhan irigasi, pasang sunlt, pesisir dan pantai (**), (4) Sungai dan pengairan tunum (*) (ANONIMt1S, 1998a) .
Terganggunya industri peninggasan nasional (ayam ras petelur dan broiler), industri sapi
potong dan usaha sapi perah dalam menghadapi krisis ekonomi dikarenakan usaha peternakan ini sarat dan sangat
tergantung olelt komponen/teknologi
impor. Penelitian
peternakan di
masa
mendatang diltarapkan dapat menggali potensi sumberdaya dalam negeri melalui pengelolaan dan pentanfaatan plasma nutfalt asli, dan potensi pakan guna sedikit demi sedikit melepaskan usaha peternxkan tersebut dari ketergantungan akan intpor. Pola integrasi dengxn usaha dan budidaya
pertanian lain menipakan strategi pililtan agar diperoleh efisiensi yang optimal . Oleh karcna itu teknologi yang diciptakan hanis dikaitkan dengan pendekatan
zero wasle .
Penelitian peternxkan dalam penvediaan informasi dan teknologi serta ftktor-ftklor pcncntu
produksi guna mencapai sistem agribisnis yang bcrkclan_jutan, mcncakup tcknologi produksi dan veteriner yang mampu meningkatkan produktivitas . dan yang menjamin pcningkatan pcndapatan dan kesejahteraan peternak serta mcntperhatikan kelestarian lingkungan . Untuk mengliasilkan teknologi
mendukung implementasi
program pcngcmbangan
agribisnis
perlu perubalian
dari
National-commodity oriented menjadi local spesifrc farming ~vstem melalui geographic-thematic system . Implikasinya adalah bahwa hasil penelitian peternakan dan veteriner pendekatan
(1) perlu ntenghasilkan tcknologi yang
spesifik
ekoregional,
dan (2) perlu mcngembangkan
penelitian "thematic" untuk menjawab masalah-masalah regional
(ANONIMt is, 1998a) . Bidang keiltnnan yang dapat mendukung pelaksanaan penelitian peternakan . antara lain adalah budidaya (pernuhaan,
nutrisi,
reproduksi,
agrostologi) ;
veteriner
(virologi,
bakteriologi,
parasitologi,
mikologi, toksikologi, patologi/epidemiologi) ; bioleknologi dan pasca pancn. Keterkailan subsistem
di antara subsistem agribisnis perlu didukung tcknologi dan informasi yang scrasi agar sistem agribisnis dapat berjalan secara utuh . Unluk meningkatkan kualitas dan nilai tambah produk serta daya saing produk peternakan maka pelaksanaan sistem usaha ternak yang efsicn dan penggunaan teknologi tepat guna dalam subsistem pasca panen/pengolahan perlu mendapat perhadan .
Dalam era perdagangan bebas maka peningkatan kualitas dan daya saing produk peternxkan
untuk memenuhi selera pascr dalam negeri maupun War negeri tnutlak dilakukan . Upaya Icrsebut
dapat dilakukan melalui pengantanan/penanggulangan produk asal ternak dari pencemaran mikro organisme
berbahaya,
residu
obat-obatan
(antibiotika),
hormon
dan
pestisida,
melalui
pengembangan teknologi pasca panen dan teknologi produksi yang tepat, serta pengembangan teknologi deteksi cepat bahan-balian berbahaya dalam produk asal ternak . Strategi didasarkan
penentuan program penelitian
pada
penanggulangan
peringkat
penyakit .
penyakit
Pencntuan
dan
dalam
pengembangan skala
nasional
peringkat penyakit
dalam
di
binang
penyakit
dan
permasalalian
skala
kepentingan
hewan dalam nasional
didasarkan kepada metodc skoring dan pembobotan defgan menggimakxn kriteria-kriteria: (1) status penyakit, (2) kepentingan untuk skala usaha. (3) pvioritas komoditas, (4) pcrkiraan kerugian ekonomi, (5) dampak terhadap keschatan masyarakat veteriner, dan (6) luas penyebaran penyakit . Permasalahan dalam penanggulangan penyakit mcnipcrhatikan tiga aspck, yailu (1) masalah yang ada di lapangan, sebaran penyakit, prevalensi dan laporan adanya kasus, (2) penelitian yang tclah
81
SeminarNasionolPeternokon don I "eteriner 1998
dilakukan sebeluninya, dan hasil atau capaian yang telah dipcrolch dari pcnclitian-pcnclitian yang telah dilakukan terdalnllu, dan (3) penclitian yang niasili diperlukan dan dapat dilakukan untuk memecalikan masalah di lapangan (ANONrnIUS, 1998c) . Sebagian besar produk veteriner yang bcredar dan dipergunakan dalam usalm peternakan adalah produk impor, schingga dengan adanya krisis ekonomi ntenycbabkan produk-produk veteriner seperti vaksin, obat ltewan maupun baltan biologik lainnya ntcnjadi kian nialial . Penelitian dart penanggulangan penyakit dengan baltan yang nuldah didapat dan murah liarganya seperti penggtntaan obat tradisional, kontrol biologi dan pengobatan alternatif lainnya menlpakan terobosan yang perlu didorong. Pernbuatan vaksin dengan ntengglmakan isolat lokal dengan memanfaatkan kekayaan plasma nutfali yang dimiliki selain terbukti efektif juga dapat inenghemat devisa dari impor vaksin . Penguasaan teknik dan pengembangan teknik diagnosis dini secara cepat dan akurat terhadap penyakit-penyakit penting, termasuk penyakit eksotik perlu dilakukan dalant niengliadapi era perdagangan bebas. Hal ini perlu dilakukan guna mengantisipasi inasuknya produk-produk peternakan maupun ternak hidup dari luar negeri yang mengundang kerawanan masuknya penyakit-penyakit eksotik . Hasil-hasil penelitian pengembangan teknik diagnosis dini ini akan sangat inentbantu dan mendukung kerja dari Balai/Stasiun/Pos Karantina Hewan, Direktorat Jenderal Peternakan, sebagai tljung tombak dalam pencegahan penyakit dari luar negeri . Aspek-aspek penelitian yang dianggap peltting uniuk segera dilaksanakan dan dituangkan ke dalam program-prograln penelitian dalam memasuki abad ke-21 di bidang veteriner mencakup hal-lial sebagai berikut : (1) Penelitian dan pengembangan vaksin baik dengan cara konvellslonal maupun inkonvensional terhadap bebcrapa penyakit ternak dengan nicnianfbatkan kekayaan plasnta nutfali mikroba lokal, (2) Penelitian pengembangan dan pcningkatan multi diagnosis penyakit ternak, (3) Pcnclitian pengendalian penyakit dengan cara biologi. (-l) Pcnclitian pengembangan teknologi untuk pernanfaatan plasma nutfah hayati sebagai obat alternatif dalant pengendalian penyakit ternak, (5) Penelitian pengembangan teknologi pengamanan baltan pangan asal ternak dari residu obat-obatan, mikroba patogen dan bahan beracun lainnya, (6) Pengentbangan teknik diagnosis untuk niengevaluasi respon kckebalan pasca vaksinasi, (7) Penyebaran dan evaluasi adopsi teknologi, (8) Pcnclitian karaktcr kcjaclian dan penycbaran penyakit, (9) Pcnclitian penanggulangan penyakit zoonosis, (10) Penelitian kesehalan masyarakat veteriner, dan (11) Penelitian pengembangan perangkat diagnosis untuk penyakit eksolik (ANONIN1t1S, 1998b). Kebijaksanaan regionalisasi penclitian _yang dilempuli olch Badan Litbang Perlanian telah sejalan dengan arah baru pentbangtnian yang mengutamakan penlanlapan otonoml dan desentralisasi mclalui pendclcgasian %vewenang Icbili luas kepada masyarakat dan aparat daeralt untuk nielaksanakan prograln penibangunan. Kebijaksanaan regionalisasi penclitian ditentpult dengan pembentukan Balai/Loka Pengkajian Teknologi Pertanian (B/LPTP) yang climaksuclkan tuttuk memperkuat lini pelayanan teknologi di wilayali agrockosisteni sejalan dengan ciri teknologi yang spesifik lokasi (KASRYNO, 1997). Dengan kebijaksanaan ini maka peniberdayaan masyarakat peternak dapat ditempull mclalui upaya niendorong kcniandirian rakyat dalant pengembangan teknologi dengan cara yang lebili interaktif antara lembaga-Icmbaga pcnclitian . penullilian dan masyarakat peternak . saat 82
Mcliliat penlbalian lingkungan strategis dan permasalahan di bidang peternakan yang lerjacli ini, maka penclitian peternakan dan veteriner yang dilakukan untuk mendukung
SeminarNusional PelernaRan dan beleriner 1998
pembangunan peternakan ntentpunyai strategi pendekatan yang perlu disesuaikan . Strategi pendekatan tersebut adalalt (1) mencntukan komoditas clan masalah yang sangat prioritas, (2) mentperltatikan keperluan daeralt untuk tcrciptanya tcknologi lokal spesifik . (_,) menjalin kerjasama dengan lembaga lain, swasta dan internasional. PENUTUP Selaras dengan perkembangan global clan kondisi imsional inaka pembangintan peternakan mengutamakan kepada pemiliakan clan pemberdayaan pcternak, pcntantapan otonomi dan desentralisasi, clan pentanfaatan teknologi bani . Penibangunan ini menempatkan pcternak sebagai subyek pcmbangunan dintana prakarsa berasal dari pcternak, dilakukan oleh pcternak clan hasililya untuk dinikntati clan dilestarikan sendiri olch pcternak . Dcngan mcngacu pada pembanguman tersebut maka penelitian peternakan dan veteriner ltanis berawal dari peternak/pcngguna tcknologi dan berakhir pada peternak/pcnggtma tcknologi . Pcnclitian peternakan dan veteriner diharapkan dapat ntengantisipasi persaingan produk asal ternak mclalui penycdiaan clan pcngembangan teknologi yang ntengaralt pada c[isicnsi dalam usalia ternak . clan mengliasilkan produk yang berkualitas, antan dan memiliki daya saing yang tinggi sesuai dengan pcrmintaan pasar lokal dan global . Mengantbil pelajaran dampak negatif adanya krisis ekononti, maka penclitian peternakan clan veteriner diltarapkan dapat ntentperkuat stniktur usalta ternak niclalui penggalian potensi sumberdaya lokal plasnta nutfalt, potensi pakan lokal dan potensi Nvilayah . Makalah ini disusun sebagai baltan untuk penyempurnaan rencana strategis Pusat Pcnclitian clan Pengembangan Peternakan dengan ntentpertimbangkan penibahan-perubalian lingkungan strategis yang Icrjadi dewasa ini . Stratcgi untuk mengliasilkan output yang optimal antara lain dilakukan dengan mencntukan komoditas clan masalah yang mempunyai prioritas tinggi ; menghasilkan tcknologi yang diperlukan dacrali dengan menciptakan tcknologi lokal spesifik : serta mcn_jalin kcr_jasama dengan semua piliak yang terlibat clan nicmbutultkan tcknologi tersebut . Dalant upaya mewujudkan misi penclitian dan pengembangan peternakan clan veteriner komponen tcknologi yang diltasilkan liarus dikaji oleh BPTP/LPTP . Akan tctapi bcbcrapa hasil penelitian dapat diaplikasikan secara langsung olch pcngguna clan hal ini perlu diclukung dengan : (1) Hasil penclitian berupa bibit ternak unggul dari kegiatan penclitian yang dilakukan selania bertalum-talutn perlu diperbanyak clan dalam suatti areal yang dapat dipergunakan untuk melakukan hal tersebut ; (2) Untuk mendukung kebcrltasilan penclitian peternakan dan veteriner maka perlu mcmanfaatkan fasilitas-fasilitas instalasi milik Badan Liking Pertanian vang nlasilt relevan, sepcrti di Gowa, Sci Putili, Grati dan Lili-Kupang ; (3) Guna pclestarian dan evaluasi plasma nutfah hijauan pakan ternak ninka perlu I,tlian scbagni kcbun kolcksi : (-1) Pcrlu aclanya kerjasama dengan Direklorat Jenderal Peternakan dan instansi/lembaga lainn_va, guna mcmanfaatkan clan menyebarkan produk biologi liasil-hasil penclitian peternakan dan veteriner, sepcrti bibit, obat-obatan, vaksin, dsb .; (5) Untuk mcningkatkan kincrja Balai Pcnclitian Ternak clan Balai Pcnclitian Vctcriner nutka perlu dilakukan kcrjasama dengan pilmk Dircktorat Jenderal Peternakan guna mengoptimalkan pentanfitatan fasilitas Unit Pclaksana Teknis atau dengan piliak swasta . DAFTAR PUSTAKA Rencana Strategis Pusat Pcnclitian dan Pciigemhangan Peternakan Penelitian ilan 1senoemhan_an Peteniak-an. Boom
ANONIMUS . 1997 .
1997-2t1t15 .
Pusat
83
SenunarNasionalPeternakan dan Ictenner 1998 ANONIMUS . 1998a. Masukan untuk Penyempunman Rencana Strttegis Badan Penclitian dan Pengembangan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta. ANONIMUS .
1998b. Pokok-pokok Pikiran Renstra Penelitian dan Pengembangan Pertanian dalam Era Refonnasi. Laporan Bulanan Pusat Penyiapan Program Penclitian Bulan September 1998 . Badan Penelitian dart Pengembangan Pertanian . Jakarta.
ANONIMUS . 1998c. Program Penelitian Balitvet Taltun 2(ull)-21u15 . Balai Penclitian Veteriner. Bogor. (ill press). KASRYNO, F. 1997 . Strategi penelitian pertanian Indonesia memvonosong cra globalisasi . Prosiding Seminar Nasional Petemakan dan Vcteriner. 7-8 Januari 1997 . Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan . Bogor. 3-18 .
KOMPIANG, I. P. 1998 . Strategi Pengadaan Bahan Baku Pakan Secara Nasional . Beberapa Upaya untuk Mengatasi Masalah hidustri Pernnggasan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan . Bogor.
MENTERI PERTANIAN. 1998 . Kebijaksanaan dan strategi pembangunan pertanian . Makalah disampaikan pada KRA XXXI Lenthanas, 31 Agustus 1998 . OETORO . 1997 . Peluang dan tantangan Pengembangan sapl potong. Prosiding Seminar Nasional Petemakan dan Vcteriner. Bogor, 7-8 Januari 1997 . Pusat Penclitian dan Pengembangan Peternakan . Bogor. 8795 .
PAREDE, L., P. RONORARL)IO, R. INDRIANI, dan KusmAtam . 1996 . Pengaruh gumboro terhadap produksi telur dan titer kekebalan ayam petclur komersil . Prosiding Temu Ilmiah Nasional Bidang Veteriner. Bogor, 12-13 Maret 1996 . Balai Penclitian Veteriner . Bogor. 114-117.
RASAHAN, C. A. 1997 . Kesepakatan AFTA dan GAIT ltada konioditas pcternakan meml_iu pasar bebas. Prosiding Seminar Nasional Petemakan dan Vcteriner. 7-8 Januari Pengembangan Petemakan. Bogor. 3147 .
1997 . Pusat Penelitian dan
SUDARDJAT, S. 1996 . Sistem kesehatan hewan nasional . Prosiding Temu Ilmiah Nasional Bidang Veteriner . Bogor, 12-13 Maret 1996 . Balai Penelitian Veteriner. Bogor . 5-21 . SOEHADJI . 1995 . Pembinaan kesehatan hewan dan pengamanan bahan pingan asal ternak . Prosiding Seminar Nasional Teknologi Veteriner untuk Meningkatkan Keschatan I-hewan dan Pew,,amanan Bahan Pangan Asal Temak. Cisarua-Bo ;gor, 22-24 Maret 1994 . Balai Penelitian Veteriner. Bogor. 1-19 . SOETIRTO, E. 1998 . Kebijaksaiaan pembangunan Peternakan dan keterkaitannva den-an bidano penelitian . Prosiding Seminar Nasional Petemakan dan Veteriner. Jilid 1. Bo gor, 18-I9 Nopember 1997 . I'usat Penelitian dan Pengembangan Petentakan . Bogor. 15-27.
SUMODININGRAT, G. 1998 . Arah Pembangunan Pertanian : Mexvi judkan Kesejaliteraan Rakyat . Makalah disampaikan untuk Setdal Bimas Departemen pertanian . Jakarta, 15 Sclttclnher 1999 . SUPAR. 1996 . Studi kolibasilosis pada anak sapi perah dan dcleksi
Prosiding Tenul Ilmiah Nasional Bidang Veteriner . Bogor, Veteriner. Bogor. 148-155.
Eccherichia coli
K99, F41, K99F41 . 12-13 Maret 1996 . Balai Penelitian
WIRYOSUHANTO, S. D. 1993 . Sistem Keschatan 1-Iewan Nasional dalam era Tin-al Landas . Rapat Komunikasi Teknis Nasional . Direktorat Jenderal Peternakan . Cisarua-Bo aor . 5-8 Januari 1993 . Jakarta.
Seminar Nasional Peternakan dan lieteriner 1998
TANYA JAWAB Abdul Rahman Siregar : Pengertian strategi, biasanya fdak bisa dipisalikan dari taktik . Strategi yang bisa ditempuh untuk masa depan misalnya Agribisnis . Pengembangan SDM secara global, jangan salah mengambil kesimpulan terhadap kondisi peternakan saat ini, peternak yang dapat bertahan sampai saat ini adalah peternak yang tidak memasukkan input untuk menghasilkan produksi peternakan Suharyono : Mengingat saat ini negara kita sedang dilanda krisis ekonomi, untuk menghasilkan penelitian yang bermutu seperti bahan biologik, memerlukan biaya yang relatif besar dan akan membutuhkan waktu penelitian yang cukup lama. Dalam penyajian makalah ini masilt belum terlihat komoditas apa yang dipilih menjadi andalan yang menipunyai nilai tambah yang cukup tinggi . Danicl Bulo : Dalam penelifan/pengkajian yang tersedia di BPTP sangat terbatas saat ini, sehingga untuk mengadakan uji coba obat-obatan tradisional di BPTP fdak menumgkinkan . Untuk masa yang akan datang, diharapkan pengembangan penelitian dalam penggunaan obat tradisional yang sesuai dengan kebutultan masyarakat peternak/petani . Socripto : Istilah dari peternak unluk peternak, atau dari inti untuk plasma . Apakah Puslitbang Peternakan dapat menjamin pengaturan agar status penggunaan lahan peternakan fdak benibalt fungsinya dinlasa yang akan datang menjadi status laltan yang lain . Kita hanis mewaspadai lalu lintas ternak, agar fdak memasukkan penyakit asing (exotic) ke lndoncsia bersainaan dengan masuknya ternak impor. Keadaan krisis ekonomi yang dihadapi Indonesia, akan menyebabkan lambatnya kebangkitan dunia peternakan di Indonesia . Sudarisman : Industri ternak unggas Indonesia saat ini mengalami kolaps, ada baiknya kita mengevaluasi penyebab terjadinya hal itu . Dalam bidang veteriner, impor bibit hanis diwaspadai terhadap ikut serta/masuknya penyakit-penyakit exotic. Sudah cukup banyak teknologi peternakan/veteriner yang dihasilkan, tetapi program evaluasi penggunaannya di lapangau behun dilakukan, diharapkan kita bisa nrelakukannya di waktu yang akan datang. Kusuma Diwyanto : Istilah strategi dan taktik, strategi penelitian peternakan yang bagaintana agar kita bisa menghasilkan benih, obat dan vaksin . Meskipun sumber daya lokal bukanlah satusatunya sumber daya yang tersedia, tetapi kita hanis lebilt mengutamakan kandungan sumber daya lokal yang ada. Dalam program penelitian lingkup Puslitbang Peternakan fdak ada Rescue Program, penelitian yang dilakukan paling cepat menghasilkan adalah penelitian dalam waktu 2-3 tahun. Kalaupun ada. penelitian yang hanya 1 talutn, sifatnya adalah verifikasi hasil penelitian yang lainnya. Dalam pelaksanaan program penelitian, Puslilbang Peternakan menjabarkan program Departemen Pertanian . Kalau di daerah-daerah BPTP ada masukan tentang adanya obatobatan tradisional, masukan tersebut dapat disampaikan ke Balitvet untuk difndak lanjuti dengan penelitian. Rakyat didefinisikan sebagai semua warga RI dari vang paling miskin sampai yang kaya. Istilah dari Inti untuk Plasma, bukanlah sekedar kata-kata kosmetik saja, karena kalau pembangtman peternakan di Indonesia ingin berhasil, Inti juga hanis ntemberdayakan masyarakat peternakan di sekitarnya . Status lahan fdak bisa dijamin fungsinya oleh Puslitbang Peternakan, tetapi perlu dijamin oleh semua piliak, baik Pemcrintah maupun masyarakat sendiri . lmpor atau lalu lintas ternak memang perlu diwaspadai terhadap kenumgkinan masuknya exotic disease ke dalam negeri .
85