Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ PENGARUH PERSEPSI PEMBELAJARAN MODEL ARTIKULASI DENGAN MEDIA LCD PROYEKTOR DAN TINGKAT MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII SMP NEGERI 1 LICIN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2011-2012 Oleh Waris leluhur ABSTRAK Pendidikan adalah parameter maju tidaknya suatu Negara, karena itu pendidikan seharusnya mendapatkan perhatian khusus. Sehingga pemerintah Indonesia terus selalu melakukan inofasi dalam pengelolaan pendidikan nasional termasuk dilakukan evaluasi dan pembaharuan kurikulum dalam rangka untuk penyesuaian terhadap tuntutan jaman dan dunia. Termasuk dalam hal ini sangat diperlukan peningkatan kualitas guru sebagai praktisi langsung dalam dunia pendidikan dalam proses pengembangan kualitas guru dan dituntut untuk selalu memiliki kemampuan kreatifitas dalam proses Belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan secara terus menerus. sehubngan dengan itu peneliti melakukan pengujian dengan aplikasi pembelajaran melalui model Artikulasi dengan media LCD Proyektor bagaimana pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa. Kata Kunci: Pembelajaran model artikulasi, LCD Proyektor ABSTRACT Education is a parameter development of a country wheter the countriy develop or not, therefore education should receive special attention. So that the Indonesian government continues to always do innovation in national education management including evaluation and curriculum renewal in order to adjust to the demands of the globalisation. Inncluding with this, it isvery necessary to improve the quality of teachers as direct practitioners in education in teacher quality and development process required to always have the capability of creativity in teaching learning process effective and fun continously. For this reason the researcher conducted a testcomnsist of the application of learning through articulation models with LCD Projectors how the media affect student achievement. Keywords: Articulation model teaching, LCD Proyektor.
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
79
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ 1. PENDAHULUAN Pendidikan adalah parameter maju tidaknya suatu Negara, karena Lembaga Pendidikan sangat strategis dalam usaha peningkatan Sumber Daya Manusia. Untuk meningkatkan pem bangunan Nasional dibidang Pen didikan diperlukan peningkatan penyelenggaraan pendidikan Nasional yang sesuai dengan ke butuhan dan perkembangan masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Guru sebagai praktisi pendidikan memiliki tanggung jawab langsung dalam peningkatan mutu pendidik an, selalu dituntut dalam upaya inovasi dan kreativitas terus menerus baik dari segi penguasaan materi dan inovasi proses, lebihlebih lembaga pendidikan yang berada didaerah pinggiran perlu sekali merumuskan gagasan dalam upaya peningkatan mutu yang diharapkan. karena itu Lembaga pendidikan yang tergolong didaerah pinggiran harus selalu melakukan perubahan cara berpikir dan berbuat untuk lebih aktif dan kreatif dalam memenej lembaga pendidikanya mulai dari pengembangan kurikulum dan jenis pendekatan dan strategi pembelajaran yang digunakanya Menurut Abu Ahmadi (2005: 11) menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan dalam kontek sipembelajaran. Sesuai dengan paradigma baru hendaknya strategi Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
belajar mengajar khususnya pada pelajaran IPS mengacu pada konsep pembelajaran yang berubah dari pembelajaran berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa. Menurut Wina Sanjaya (2006 : 130) ada beberapa pertimbangan untuk memilih strategi pembelajar an yaitu (1) pertimbangan tujuan yang akan dicapai, (2) pertimbang an bahan dan materi pembelajaran, (3) pertimbangan sudut pandang siswa yang meliputi pola pikir, minat dan bakat, dan (4) pertimbang kan efektifitas dan efisiensi. Salah satu hal yang juga perlu diperhati kan dalam pemilihan strategi pembelajaran adalah factor masyara kat serta sarana dan prasarana karena factor ini kurang diperhati kan tetapi secara tidak langsung membawa pengaruh besar terhadap perkembangan anak. Setidaknya ada tiga faktor penyebab rendahnya partisipasi siswa dalam proses belajar meng ajar yaitu : 1) Siswa kurang memiliki kemampuan untuk me rumuskan gagasan sendiri. 2). Siswa kurang memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapat kepada orang lain 3). Siswa belum terbiasa bersaing dalam menyampai kan pendapat dengan teman yang lain (Soli Abimanyu, 1995:89) Adapun Pembelajaran dengan menggunakan media LCD Proyek tor diharapkan akan menimbulkan persepsi yang positif bagi seluruh peserta didik karena untuk siswa kelas VIII dalam tingkat kedewasa an berfikir masih dalam usia anakanak tentang penggunaan Media 80
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ LCD Proyektor sangat asing dan dianggap paling menarik karena ada gambar-gambar yang bisa menarik pada program power sehingga tidak akan mengalami jenuhan, ngantuk justru akan menambah semangat dan menyenangkan serta kon sentrasi terhadap proses belajar. sedangkan kondisi latar belakang orang tua murid pada obyek penelitian secara ekonomi tergolong rendah rata-rata berprofesi buruh tani dan buruh perkebunan maka dijastifikasi dukungan fasilitas belajarpun kategori rendah, dan tingkat input SD yang masuk sebagai siswa SMP Negeri 1 Licin tergolong nilai rendah, sehingga hasil Prestasi belajar yang didapat kan selama menjadi siswa SMP Negeri I Licin dalam mata Pelajaran IPS selalu kurang membanggakan, sekedar sebagai pelengkap latar belakang permasalahan penelitian ini, permasalahan pada siswa kelas VIII paralel SMP Negri I Licin adalah rendahnya prestasi belajar pada mata pelajaran IPS dengan data sebagai berikut: pada Hasil Evaluasi Kompetensi Dasar: 3.2. Mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam kehidupan seharihari. Hasil Nilai Rata-Rata Kelas paralel = 60.41 Dan hasil Prosentase Ketuntasan Kelas pralel 3 kelas jumlah 115 siswa dengan SKBM diatas 70 berjumlah = 20,58 %. Ini berarti bahwa proses PBM yang berlangsung mengalami ke gagalan yang sangat fatal, dan setelah Peneliti sekaligus sebagai Guru melakukan refleksi bahwa Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
dalam proses pembelajaran hanya bersifat konvensional, oleh karena itu peneliti ingin melakukan per ubahan dalam prestasi siswa, maka Peneliti ingin mengetahui bagai manakah persepsi siswa dalam pembelajaran dengan model Artikulasi dan dengan Media LCD Proyektor terhadap prestasi siswa pada mata pelajaran IPS. Sehingga dalam penelitian ini Peneliti mengambil Judul ”Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD Proyektor dan tingkat Motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Kelas VIII SMP Negeri 1licinBanyuwangi semester 2 Tahun Pelajaran 2011-2012” 2. KAJIAN PEMBAHASAN Menurut Tabrani Rusyan, Mutu Pendidikan dapat terwujud, jika Kekiatan Belajar Mengajar (KBM) dapat berjalan efektif yang artinya proses belajar dapat berjalan lancar, terarah dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kreteria proses belajar yang efektif meliputi: (1). Mampu mengembangkan konsep generalisasi bahan ajar yang abstrak menjadi jelas dan nyata. (2). Mampu melayani gaya belajar dan kecepatan belajar peserta didik yang berbeda-beda. (3). Mampu melayani perkembangan belajar peserta didik yang berbeda-beda dan (4). Melibatkan Peserta didik secara aktif dalam pengajaran sehinga mencapai tujuan sesuai dengan program yang telah ditetapkan (Tabrani Rusyan,1969) 81
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ Kajian Pembahasan Teori tentang Persepsi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Persepsi memiliki arti : 1. Tanggapan (Penerimaan) langsung dari sesuatu ; Serapan : Perlu diteliti–masyarakat terhadap alasan pemerintah menikan harga bahan bakar minyak; 2. Proses seorang mengatakan beberapa hal melalui panca inderanya. Maka peneliti memberikan makna bahwa Kata “Persepsi” dalam Judul Penelitian tersebut memiliki makna bagaimana tanggapan siswa terhadap Model Pembelajaran Artikulasi dengan menggunakan media LCD proyek tor terhadap minat belajar dan prestasi hasil belajar siswa. Kajian Pembahasan Teori tentang Pembelajaran Model Artikulasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “Artikulasi” adalah Sambungan antara dua bagian, misal tempat melekatnya daun pada ranting. Ini yang dimaksud dalam proses pembelajaran adalah bentuk pembelajaran kelompok yang terdiri dua orang, dan tiem dua orang dalam anggota kelompok berko operative disambungkan dengan cara kerja sama dalam menerima keterangan atau penjelasan dari guru dan kemudian masing-masing dituntut untuk mampu menerangkan kembali kepada anggotanya dan teman sekelasnya dengan cara bergantian, karena itu cara pem belajaran ini adalah cara yang dapat Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
memberikan tanggungjawab secara individu tetapi tidak lepas dari proses kerja sama antar kelompok nya masing-masing. Kajian Pembahasan Teori tentang LCD Proyektor Tehnologi pengajaran yang sering digunakan adalah sebagai media yang lahir sebagai akibat hasil revolusi komunikasi yang dapat dipakai untuk kegiatan proses belajar mengajar Guru, antara lain berupa Radio, Tape Recorder, Film, Televisi, Slides, Overhead Proyek tor, yang dapat dibedakan sebagai perangkat keras (Hardware) dan Perangkat lunak (Software). Perkembangan tehnologi ter utama tehnologi digital sangat cepat salah satunya adalah LCD (Liquid Cristal Display). LCD Proyektor adalah suatu jenis proyektor Vidio untuk menampilkan vidio, foto atau atau data komputer pada layar atau permukaan datar lainya. Media ini merupakan analog modern slide proyektor (Wikipedia.Com,2010) Penerapan Pembelajaran Model Artikulasi dengan menggunakan LCD Proyektor Berdasarkan Dasar pandangan teori diatas tentang pembelajaran dengan menggunakan model Artikulasi Prosesnya adalah sebagai Berikut : 1.Guru Menyampaikan Tujuan Pem belajaran yang ingin dicapai 2. Guru Menyajikan materi sebagai mana mestinya
82
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ 3. Untuk mengetahui daya serap siswa, dibentuk kelompok berpasangan dua orang 4. Dari pasangan itu disuruh men ceriterakan materi yang baru diterima dari Guru dan pasanga nya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran, begitu juga kelompok lain. 5. secara bergiliran / diacak me nyampaikan hasil wawancara nya dengan teman pasanganya sampai sebagian siswa sudah me nyampaikan hasil wawancara nya 6. Guru mengulangi / Menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami dipahami siswa 7. Kesimpulan penutup. Kajian Pembahasan Teori tentang Motivasi Belajar Menurut Mc. Donald Motivasi adalah perubahan energi dalam diri sesorang yang ditandai dengan muncunya ”Feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adaanya tujuan. Dari pengertian tersebut mengandung tiga elemen penting yaitu: 1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manausia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem ”Neurophysiological” yang ada pada organisme manusia karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakanya akan menyangkut kegiatan fisik manusia Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
2. Motivasi ditandai dengan muncul nya, rasa ”Feeling”, refleksi se seorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan per soalanpersoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentu kan tingkah laku manusia. 3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan, jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupa kan respons dari suatu aksi, yakni tujuan. Mativasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculanya karena terangsang/terdorong oleh ada nya unsur lain. Menurut Bernard, minat timbul tidak secara tiba-tiba/ spontan, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, ke biasaan, pada waktu belajar atau bekerja, oleh karena itu bagaimana yang paling penting bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu selalu butuh dan ingin terus belajar. Menurut Sardiman A.M. (2007 :83) tentang Kebutuhan dan Teori tentang Mortivasi. dalam belajar diperlukan motivasi, Motivation is an essential of learning. Belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi, makin tepat motivasi yang diberikan, maka akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Dari delapan 8 (delapan) ciriciri Motivasi yang dimiliki manusia tersebut diatas disini Peneliti merangkum dalam peneliti an ini yang dijadikan suatu indikator 83
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ dengan score 1-5 semakin tinggi nilai motivasinya semakin tinggi
scorenya yaitu dengan kreterian sebagai berikut:
Tabel : 1.1 Indikator Penilaian Motivasi SCORE MOTIVASI NO CIRI MOTIVASI 1 2 3 4 1 Bekerja dengan Tekun 2 Ulet menghadapi kesulitan 3 Minat menghadapi macammacam masalah 4 Dapat mempertahankan pendapatnya/tidak mudah melepaskan yang diyakini 5 Senang mencari dan memecahkan masalah Kterangan : 5. = Minatnya Sangat Tinggi 4. = Minatnya Tinggi 3. = Minatnya Cukup Tinggi 2. = Minatnya Kurang 1. = Minatnya Sangat Kurang Penilaian ini didapat melalui hasil angket dengan menggunakan skor rentang 1 sampai 5, jika siswa memperoleh nilai maksimal maka
5
pada setiap item siswa tersebut mendapat skor maksimal 25 adapun grade atau rentang perskoranya adalah sebagai berikut :
86 – 100 = A 71 – 85 =B 56 – 70 =C 41 – 55 =D 26 – 40 =E Adapun rumus untuk memperoleh nilai tersebut diatas adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut : ∑ SKOR NA =
KETERANGAN: NA ∑ SKOR ∑ SKOR MAKSIMAL
X 100 % ∑ SKOR MAKSIMAL
: Nilai Akhir : Jumlah Skor yang diperoleh : 25
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
84
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ Kajian Pembahasan Teori tentang Prestasi Hasil Belajar Setelah mengkaji berbagai masalah tentang metode belajar model Artikulasi dengan mengguna kan Meda LCD Proyektor, maka pada kajian selanjutnya akan dibahas tentang masalah hasil belajar yang meliputi; pengertian belajar, faktor yang mempengaruhi nya, pengertian Hasil belajar, penilaian hasil belajar. Definisi Belajar Belajar merupakan suatu proses menasimilasikan dan meng hubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajarinya dengan pengerti an yang sudah dimiliki, sehingga pengertianya mejadi berkembang. Sehubungan dengan itu, ada beberpa ciri atau prinsip dalam belajar (Paul Suparno, 1977) dijelaskan sebagai berikut: 1. Belajar berarti mencari makna, makna diciptakan oleh siswa dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan dan mereka alami 2. Konstruksi makana adalah pro ses yang terus menerus 3. Belajar merupakan pengembang an pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. 4. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subyek belajar dengan dunia fisik dan lingkung anya 5. Hasil belajar seseorang ber gantung pada apa yang telah diketahui, si subyek belajar, tujuan, motivasi, yang mem pengaruhi proses interaksi Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
dengan bahan yang sedang dipelajari. Gegne dalam bukunya The conditions of learning 1997 (dalam Purwanto, 1998:85) menyatakan bahwa belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatan nya berubah dari waktu sebelum ia mengalami itu kewaktu sesuadah mengalami situasi itu. Witherington 1952 (dalam effendi Dkk, 1985:103) merumus kan pengertian belajar sebagai suatu perubahan dalam kepribadian, sebagaimana yang dimanifestasikan dalam perubahan penguasaan polapola respon atau tingkah laku yang baru yang nyata dalam perubahan ketrampilan, kebiasaan, kesanggup an atau pemahaman. Dari berbagai pendapat tentang definisi belajar diatas maka dapat di identifikasi ciri-ciri kegiat an yang disebut belajar, diantaranya belajar merupakan aktifitas yang menghasilkan per ubahan pada diri individu yang belajar, baik tingkah laku, afektif kognitif ataupun psikomotorik menuju kearah yang lebih baik. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah suatu pucak proses belajar yang dapat merubah perilaku seseorang yang berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Dan hasil belajar tersebut terjadi, terutama disebabkan oleh pem belajaran yang baik dari guru. Hasil belajar merupakan proses internal 85
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ yang komplek. Sedangkan yang terlibat dari proses internal tersebut adalah seluruh mental yang me lingkupi segenap ranah kognitif, efektif dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dibeda kan menjadi tiga aspek yaitu: a). aspek kognitif. b) aspek afektif. c) aspek psikomotorik. Untuk men dapatkan nilai dari tiga aspek tersebut apakah telah memenuhi tujuan yang telah ditentukan, maka diperlukan adanya pengukuran dan penilaian terhadap kegiatan belajar mengajar, khusus nya kegiatan belajar individu. Pengukuran ini biasanya dilakukan dengan meng gunakan tes, baik tes tulis, tes perbuatan, tes lisan, atau dengan melihat produk yang di hasilkan dari peserta didik. Adapun Prestasi Hasil belajar mata pelajaran IPS yang dipakai sebagai obyek penelitian ini di lakukan dengan cara ulangan harian dengan ranah penilaian Aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotorik dirancang pada Instrumen yang telah disiapkan dengan didesain untuk menyusun naskah yang Validit dan Reliabel, yaitu perancangan dengan kisi-kisi soal, adapun batas minimal ketuntasan belajar peneliti menggunakan angka Kreteria Kentutasan Minimal (KKM) adalah nilai 7. Kajian Pembahasan Teori tentang Mata Pelajaran IPS Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Tujuan dan Esensi Pendidik an Mata Pelajaran IPS adalah penyelenggara pembelajaran IPS Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
mampu mempersiapkan, membina, dan membentuk kemampuan peserta didik yang menguasai pengetahuan, sikap, nilai, dan kecakapan dasar yang diperlukan bagi kehidupan di masyarakat (Hamid Hasan, 1996; Kosasih 1992) Menurut Gross (1978) mengenai Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial (Pendidikan IPS) para ahli sering mengaitkan dengan berbagai sudut kepentingan dan penekanan dari program pendidikan tersebut. Ia menyebutkan bahwa tujuan pen didikan IPS adalah untuk mem persiapkan peserta didik men jadi warga negara yang baik dalam hidupnya di masyarakat, secara tegas Ia mengatakan ”To Prepare Students to be Well-Functioning Citizens in a democratic society” Tujuan lain pendidikan IPS untuk mengembangkan kemampuan peserta didik menggunakan penalar an dalam mengambil keputusan setiap persoalan yang dihadapinya (Gross, 1978). Maka pada dasarnya tujuan Pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, ke mampuan dan lingkunganya, serta berbagai bekal bagi peserta didik untuk melajutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Konsep Ilmu Pengetahuan Sosial di Indonesia 1. Interaksi 86
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ Interaksi merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, sehingga manusia harus mampu interaksi dengan baik. Hal ini diperlukan karena manusia me miliki naluri untuk Interkasi. Berhubungan, dan bergaul dengan sesama sejak dilahirkan sampai sepanjang hidupnya. 2. Saling Ketergantungan Kodrati manusia sebagi makluk sosial maka, Setiap orang dapat dipastikan memerlukan orang lain, Manusia dapat saling bergantung dalam beragam cara, mulai dari pemeliharaan (perawat an) dan dukungan perasa an sampai pada pertukaran barang dan jasa. Untuk me menuhi kebutuhanya manusia bergantung pada orang lain. 3. Kesinambungan dan Perubahan (Continuity and Change) Sejumlah nilai, simbul dan kebiasaan yang lahir dari satu generasi senantiasa dipelihara dan disosialisasikan kepada generasi berikutnya, meskipun terjadi pembaharuan dan perubah an, tetapi inti dan muatan nilai, simbul dan kebiasaanya pada umumnya tetap diteruskan secara berkesinambungan. Kesinambu ngan terjadi karena adanya lembaga perkawinan dapat me lanjutkan keturunan yang kemudian melakukan perkawin an pula. 4. Keragaman/Kesamaan/Perbedaan Setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Ini sebuah keunikan setiap orang, Oleh karena itu keunikan harus Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
dihargai sebagai sesuatu yang datang secara kodrati dan alami. Terjadinya keragaman, perbeda an, dan kesamaan adalah karena setiap individu menginginkan keberadaan dirinya. 5. Konflik dan Konsensus Di masyarakat senantiasa ada konflik yang ditimbulkan oleh berbagai sebab. Bahkan konflik dapat muncul di dalam diri sendiri. Demikian pula halnya dengan Konsensus dapat muncul setelah adanya konflik atau bahkan sebaliknya karena satu pihak dengan pihak tertentu melakukan konsensus, maka pihak ketiga justru menimbulkan konflik, ini bisa terjadi pada kelompok kecil sampai tingkat Nasional bahkan Internasional. 6. Pola (Pattern) Pola dapat diartikan se bagai suatu Corak, Model, atau Bentuk yang sama yang ditiru, yang terulang. Setiap Pribadi atau masyarakat memiliki pola hidup tersendiri. Pola hidup yang dijalani selama bertahun-tahun akan melahirkan karakteristik tertentu. 7. Tempat (Lokasi) Tiap makluk pasti me miliki ruang dan lokasi. Tiap peristiwa alam dan peristiwa sosial termasuk peristiwa sejarah tidak hanya terjadi dalam waktu tetapi juga pada tempat (ruang) tertentu. Perebutan ruang atau tempat yang sama dapat menimbulkan benturan atau tabrakan dan akibatnya dapat 87
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ terjadi perubahan bentuk (deformasi). 8. Kekuasaan (Power) Kekuasaan memiliki 3 Elemen yang utama yaitu Pengaruh (Influence), Wewenang (Authority), dan kekuatan (Force). Seseorang dapat me miliki salah satu unsur tersebut atau semua unsur sekaligus. Seseorang yang memiliki pengaruh dapat dituruti orang lain, walaupun ia tidak memiliki kekuasaan, demikian pula se seorang yang memiliki kewenang an tetapi tidak berkuasa, tetapi tidak memiliki wewenang untuk memetintah orang lain. Oleh karena itu kekuasaan (power) barulah sempurna apabila me miliki ketiga unsur tersebut. 9. Nilai Kepercayaan Nilai, Simbol, dan lambang adalah sesuatu yang berharga dan memiliki karakter istik tertentu. Nilai (Value) me rupakan keyakinan yang di pegang dan dilaksanakan dari generasi kegenerasi secara turuntemurun dipelihara. Jika suatu masyarakat tidak memiliki Nilai maka masyarakat tersebut tidak akan berharga dimata orang lain. Nilai inilah yang meng angkat derajat seseorang, kelompok atau masyarakat, bahkan suatu bangsa. 10. Keadilan dan Pemerataan Keadilan merupakan dambaan setiap orang. Adil berarti menempatkan “sesuatu” pada tempatnya oleh karena itu jika sesuatu keputusan belum Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
ditempatkan pada selayaknya maka banyak orang yang kemudian berkomentar “Hal ini Tidak adil”. Adil adalah sebuah cita-cita, sehingga jika telah sampai pada satu titik yang dianggap “Adil” 11. Kelangkaan (Scarcity) Juka terjadi kelangkaan atau keterbatasan jumlah barang, maka secara otomatis harga barang akan naik. Jika hal ini tidak dikendalikan maka pembeli akan tidak puas dan tidak diperlakukan secara adil, kemudian pembeli dapat ver tindak diluar kebiasaanya. 12. Kekhususan (Specialization) Dalam perkembangan hidup dewasa ini pola hidup telah lebih mengarah pada hal-hal yang khusus. Perilaku hidup kolektif dewasa ini relatif di tinggalkan, terutama pada ke hidupan di kota-kota besar. Namun pola hidup kolektif masih terasa didaerah-daearah atau di desa-desa. 13. Budaya (Culture) Setiap generasi mengalami perubahan dan menerima pe ninggalan budaya dari generasi sebelumnya. Budaya selayaknya kepercayaan (Belief) harus diper tahankan, jika budaya itu merupakan hal yang baik. Se baliknya budaya yang me nyimpang dan bertentangan dengan perkembangan Zaman haruslah dilupakan. 14. Nasionalisme Nasionalisme merupakan “Sense” atau “Rasa Cinta” yang 88
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ ada pada setiap warga negara dari semua perilaku tersebut terhadap negaranya. Aktualisasi adalah rasa Nasionalisme yaitu dari rasa cinta bermacamRasa cinta terhadap tanah air dan macam, Namun demikian inti bangsa 2. Dalam Penelitian ini penulis memiliki kerangka berfikir sebagai berikut: Tabel 2: 1 Kerangka berpikir penelitian Persepsi Pemebelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD Proyektor (X ₁)
Prestasi hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Licin Semester 2 Tahun Pelajaran 2011-2012 Kabupaten Banyuwangi (Y)
Tingkat Motivasi belajar (X ₂) Dalam Kerangka berpikir peneliti dalam penelitian ini adalah Persepsi siswa tentang Pembelajar an Model Artikulasi dengan Media LCD Proyektor dan tingkat motivasi belajar siswa akan me miliki pengaruh yang positif, se hingga akan berpengaruh secara
signifikan terdapan tingkat tinggi nya Motifasi belajar dan secara simultan juga akan ber pengaruh secara signifikan terhadap Prestasi hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Licin - Banyuwangi Semester 2 Tahun Pelajaran 2011-2012
3. METODE PENELITIAN Rancangan (Desain) peneliti an merupakan strategi untuk meng atur tata (setting) penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat (valid) sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Menurut Mc. Millan dalam Ibnu Hadjar (1999:102) adalah rencana dan struktur penyelidikan yang
Rancangan Penelitian digunakan untuk memperoleh buktibukti empiris dalam menjawab pertanayaan penelitian. Dalam Penelitian Experimental, rancangan penelitian disebut rancangan (desain) eksperimental. Sugiono (2009:73-79) Meng kategorikan bentuk desain eksperimental menjadi: 1) Pre-
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
89
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ Eksperimental Design, 2) True Experimental Design, 3) Factorial Design, dan 4) Quasi Experimental Design. Setyosaro Punaji (2010:158159) mengkategorikan rancangan eksperimen ini meliputi : 1) posttest-only control group design; 2) Utreated control group design with pretest and posttest; 3) Pretestpostest control group design; 4) Randomized Solomon four group design; dan 5) Rancaangan factorial (Factorial design) Suharsimi Arikunto (1998: 85-88) mengkategorikan desain eksperimen menjadi 8 yaitu: 1) Control group pre-test post test, 2) Random terhadap subjek, 3) Pasangan terhadap subyek, 4) Random pre test post test, 5) Random terhadap subjek dengan pre test kelompok control post test kelompok eksperimen, 6) tiga kelompokeksperimen dan control, 7) empat kelompok dan 3kelompok control, dan 8) desain waktu. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang me nerapkan dua Variabel independen X₁ dan satu Variabel dependen Y. Untuk mencari pengaruh persepsi X₁ dengn Y dan X₂ dengan Y, menggunakan teknik pengaruh sederhana . Untuk mencari peng aruh persepsi X₁ dengan X₂ secara bersama–sama terhadap Y meng gunakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian survey dan bertujuan member penjelasan (Eksplanation)
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD Proyektor ( Tingkat motivasi belajar dan Prestasi hasil belajar pada mata pelajaran IPS (Y) Berdasarkan ketiga obyek tersebut diatas maka dapat dianalisa sebagai berikut : Pertama: Besar Pengaruh Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD Proyektor terhadap Prestasi hasil belajar pada mata pelajaran IPS pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 LicinBanyuwangi Semester 2 Tahun Pelajaran 2011-2012 Kedua: Tingkat motivasi belajar terhadap Prestasi hasil belajar pada mata pelajaran IPS pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Licin-Banyuwangi Semester 2 Tahun Pelajaran 2011-2012 Ketiga: Besar Pengaruh Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD Proyektor dan Tingkat Motivasi Belajar terhadap Prestasi hasil belajar pada mata pelajaran IPS pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Licin-Banyuwangi Semester 2 Tahun Pelajaran 20112012 Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan tujuan peneliti an diatas yang pada dasarnya adalah untuk mencari dan menjelaskan pengaruh sejumlah Variabel bebas yang mencakup Pembelajaran model Artikulasi dengan media LCD Proyektor dan Tingkat motivasi belajar terhadap Prestasi hasil belajar pada mata pelajaran 90
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ IPS pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Licin - Banyuwangi Semester 2 Tahun Pelajaran 20112012, maka penelitian yang diguna kan termasuk penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian survey dan bertujuan memberi penjelasan (eksplanation). Dilihat dari tingkat eksplanation, penelitian ini ter masuk penelitian asosiatif, dengan bentuk pengaruh variabel kausal (Sugiyono, 1999:6). Menurut Sugiyono (1999:11). “Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubung an antara dua variabel atau lebih”. Sedangkan “pengaruh kausal adalah sebab akibat, bila X maka Y”. (Sugiyono, 1999:12). Dari uraian beberapa pen dapat tersebut dapat diambil ke silmpulan bahwa penelitian ini ter masuk: penelitian metode survey, tingkat eksplanation asosiatif dengan hubungan variabel kausal, dan jenis data kuantitatif. Operasional Variabel Pada penelitian ini ditetapkan tiga jenis variabel yang akan diukur, yaitu: 1. Variabel bebas (independent variable) dengan notasi (X) yaitu variabel yang memberikan kontribusi kepada variabel terikat. Notasi (X) adalah Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD Proyektor ( dan Tingkat motivasi belajar ) 2. Variabel terikat (dependent variable) dengan notasi (Y) Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel tersebut adalah Prestasi Hasil Belajar (Y). Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Menurut Sugiyono (2009:80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subjek yang mem punyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Menurut Suharsimi (1998: 115) adalah keseluruhan subjek penelitian .sedangkan menurut Sutrisno Hadi (1984:70) Populasi penelitian adalah seluruh Individu yang akan dikenai sasaran generalaisasi dan sampelsampel yang akan diambil dalam suatu penelitian Adapun Populasi target (Population target) Penelitian ini adalah Kelas VIII di SMP Negeri I Licin- Banyuwangi Semester 2 tahun pelajaran 2011-2012 yang terdiri dari 3 kelas dengan jumlah siswa 114 siswa, dengan diasumsikan bahwa tiga kelas ini memiliki kemampuan akademis yang bervariasi. 2. Sampel Penelitian Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah random sampling, yaitu Pada tahap pertama, semua kelas VIII dari tiga kelas VIII yang ada di SMP Negeri 1 Licin- Banyuwangi. 91
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ dilakukan secara random kelas, artinya kelas yang dirandom dengan menggunakan dengan semua jumlah populasi yaitu Siswa Kelas VIII SMP Negeri I Licin Banyuwangi berjumlah 114
orang siswa, maka untuk menentukan besarnya ukuran sampel dipakai rumus Slovin (Umar, 2006:108) sebagai berikut:
Untuk menentukan besarnya sampel dapat digunakan model rumus dari Slovin (Azhari : 1992, hal 53), dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi E = Error (% yang dapat ditoleransi terhadap ketidaktepatan penggunaan sampel sebagai pengganti populasi) Pada penulisan ini penulis menggunakan error sebanyak 10 % sehingga besarnya sampel dapat dihitung sebagai berikut :
n
N 1 N ( e) 2
n= n= n= n = 53 Sampel Berdasarkan rumus daiatas maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 53 orang siswa Tabel: 3.1 Distribusi Sampel NO KLAS JUMLAH SISWA JUMLAH SAMPEL 1 VIII A 38 38 : 114 X 53 = 17.66 2 VIII B 38 38 : 114 X 53 = 17,66 3 VIII C 38 38 : 114 X 53 = 17,66 Jumlah 114 52,98 = 53
Variabel Penelitian dan Definisi Variabel 1. Variabel Penelitan Menurut Sugiyono (2001: 38) Variabel Penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
dipelajari sehingga mem peroleh informasi tetang hal tersbut. Kemudian ditarik kesimpula nya. Sedangkan menurut Kerlinger (1973) menyatakan bahwa Variabel adalah konstruksi (Constructs) atau sifat yang akan dipelajari, diberi 92
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ kan contoh misalnya tingkat aspirasi, Penghasilan, Pendidik an, Status social, Jenis kelamin, Golongan Gaji, Produktivitas kerja dll. Dibagian lain Kerlinger menyatakan bahwa Variabel dapat dikatakan se bagai suatu sifat yang diambil dari suatu Nilai yang berbeda (Different Values). Dengan demikian Variabel ini merupa kan suatu yang bervariasi. Selanjutnya Kidder (1981) me nyatakan bahwa Variabel adalah suatu kualitas (Qualities)dimana peneliti mempelajari dan me narik kesimpulan darinya. Hubungan antara satu variabel dengan variabel lain maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibeda kan sebagai berikut: a.Variabel Independen: Variabel ini sering disebut sebagai Variabel stimulus, pre dictorantecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai Variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel dependen (terikat) b. Variabel Dependen : sering disebut sebagai variabel output, kreteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut Variabel terikat. Variabel terikat me rupakan Variabel yang mem pengaruhi atau yang menjadi Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
akibat, karena adanya variabel bebas. c. Variabel Moderator : adalah Variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan mem perlemah) hubungan antara Variabel Indevenden kedua d. Variabel Intervening : dalam hal ini Tuckman (1988) menyatakan “An Ingter vening Variabel is that vactor that Theoretically affect the observed phenomenon but cannot be seen, mesure, or manipulate”. Variabel Inter vening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara Variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak diatara Variabel indevenden dan dependen, sehingga Variabel Independen tidak langsung mempengaruhi ber ubahnya atau timbulnya veriabel dependen. e. Variabel Kontrol adalah Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh Variabel indepen den terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti. Variabel control sering digunakan oleh peneliti, bila kan dilakukan penelitian yang bersifat membadingkan.
93
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ Metode Pengumpulan data dan Instrumen Penelitian 1. Pengumpulan data Menurut Sugiyono (2009: 137-146) terdapat dua hal uatama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian yaitu: Kualiatas Instrumen penelitan dan kualitas pengumpulan data, kualitas Instrumen berkenaan dengan validitas dan reliabelitas instru ment dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpul kan data. Oleh karena itu instrument yang telah teruji validitas dan reliabelitas nya, belum tentu dapat menghasil kan data yang valid dan reliable, apabila instrument tersebut tidak digunakan secara tepat dalam mengumpul kan datanya. Adapun menurut Sugiyono bahwa pengumpulan data ber dasarkan tehniknya dapat melalui cara : 1) Interview (Wawancara) dan Angket , 2) Observasi. 3) Test Dalam penelitian ini data yang diperlukan adalah data tentang prestasi belajar IPS, oleh karena itu untuk mengumpulkan data mengenai variable yang diteliti dalam penelitian ini
dipergunakan tes untuk meng ukur prestasi belajar siswa dengan menggunakan instrument berupa tes prestasi belajar IPS. 2. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian dengan menggunakan alat Test Prestasi Hasil Belajar, Test Hasil Belajar sering dikenal dengan istilah test pencapaian, yakni test yang bisa digunakan untuk mengungkapkan tingkat pen capaian atau prestasi belajar. Test Prestasi hasil belajar dapat didifinisikan sebagai cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang dapat ditempuh) dalam rangka pengukuran hasil belajar (baik berupa pertanyaanpertanyaan atau soal-soal) yang harus dijawab, Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang prestasi hasil belajar IPS siswa adalah Instrumen evaluasi berupa Teks soal setelah berakhirnya proses belajar meng ajar pada Kompetensi tertentu yang dirancang dengan kisi-kisi dengan konsep 3 ranah yaitu ranah koqnitif, afektif dan psikomotorik.
Tabel 3:2, Kisi-Kisi Tes Prestasi Belajar IPS Kompetensi Dasar
Jumlah
No. Butir Soal
Indikator
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
Soal
C1
C2
C3
94
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ Jumlah
Kompetensi Dasar
Indikator
dst
dst
Soal
Adapun prosedur peng kumpulan datanya adalah sebagai berikut : 1. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan angket untuk mengumpulkan data tentang Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD Proyektor dan Tingkat Motivasi Belajar 2. Tehnik Dokumentasi dari hasil Evaluasi dari Instrumen yang telah disiapkan pada pelaksanaan Ualangan harian Semester 2 Tahun Pelajaran 2011-2012 Tehnik Pengumpulan data tersebut dilaksanakan dengan langkah – langkah sebagai berikut : 1.Mengadakan uji coba terhadap 53 responden di luar responden pe nelitian untuk mengetahui validitas dan reliabilitas Instru men 2.Mengumpulkan data 53 Respon den penelitian yaitu siswa Kelas
No. Butir Soal C1
C2
C3
VIII SMP Negeri I Licin Banyuwangi Semester 2 tahun Pelajaran 2011-2012 4. Uji Validitas Instrumen Validitas instrumen dalam pe nelitian ditinjau dari dua segi yaitu validitas isi dan validitas butir. Validitas isi instrumen ini dalam penyusunannya didasar kan pada kisi-kisi yang telah dibuat. Untuk mengetahui hal ini, maka tes prestasi hasil belajar IPS dimintakan penilaian kepada dua orang penilai (rater) yang kompeten. Respon yang diberi kan dari kedua rater pada tes prestasi hasil belajar mata pel ajaran IPS dihitung validitas isinya. Untuk menghitung validitas isi (VI) instrumen yang berupa tes prestasi hasil belajar mata pelajaran IPS digunakan formula yang dikemukakan oleh Gregory. Adapun formula untuk menghitung validitas isi ini menurut Gregory adalah:
VI = D/(A+B+C+D) Keterangan: VI
= validitas isi
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
95
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ A
= sel yang menunjukkan ketidaksetujuan antara kedua penilai B dan C= sel yang menunjukkan perbedaan pandangan antara penilai pertama dan kedua D = sel yang menunjukkan persetujuan yang valid antara kedua penilai Validitas instrumen adalah sebenarnya. Untuk menguji untuk mengetahui ketepatan dan validitas butir secara empirik kecermatan suatu alat ukur dalam dilakukan uji coba instrumen melakukan fungsi ukurnya dengan menggunakan rumus (Azwar, 1997:6). Dengan korelasi point-biserial, di mana demikian, kesimpulan penelitian angka indeks korelasi yang diberi diharapkan dapat memberikan lambang rpbi dapat diperoleh gambaran yang tidak jauh dengan menggunakan rumus: berbeda dengan keadaan yang
rpbi
M p Mt SDt
p q
Keterangan: rpbi= koefisien korelasi point biserial yang melambangkan kekuatan korelasi antara variabel I dengan variabel II, yang dalam hal ini dianggap sebagai koefisien validitas item Mp = Skor rata-rata hitung yang dimiliki oleh testee, untuk butir item yang bersangkutan telah dijawab dengan betul Mt = Skor rata-rata dari skor total SDt = Deviasi standar dari skor total P= proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir item yang sedang diuji validitas itemnya Q = proporsi testee yang menjawab salah terhadap item yang sedang diuji validitas itemnya 5. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas berhubungan kepada konsistensi skor yang diperoleh melalui beberapa orang jika diuji ulang dengan tes yang sama pada saat yang berbeda, atau dengan perbedaan se kelompok item-item yang setara, atau di bawah kondisi pengujian variabel yang lainnya (Anastasi, 1976: 102). Reliabilitas atau Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
keajegan suatu skor adalah hal yang sangat penting dalam me nentukan apakah tes telah me nyajikan pengukuran yang baik. Hal yang paling penting dalam keajegan atau reliabilitas skor adalah adanya pengambilan ke putusan tentang peserta tes (Surapranata, 2006: 86). Reliabilitas tes prestasi hasil belajar mata pelajaran IPS 96
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ dihitung dengan rumus KR-20 karena tingkat kesukaran dari masing-masing butir tes yang digunakan heterogen. Disamping itu karena soal yang digunakan
adalah kategori skor dikotomi yang skornya adalah benar salah, benar mendapat nilai 1 dan jawaban salah mendapat nilai 0.
Adapun rumus KR-20 tersebut adalah: k pi qi 1 2 (Maba, 2002: 30) r11 k 1 St Keterangan: r11 = koefisien reliabilitas k = jumlah butir valid 2 St = varian total Σpiqi = jumlah varian butir p = proporsi jawaban benar butir ke-i q = proporsi jawaban salah butir ke-i Menurut Guilford (1954) reliabilitas suatu tes dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan, seperti ditunjukkan pada Tabel 3-4. Tabel 3-3, Reliabilitas suatu Tes Kriteria Kualifikasi
Kualifikasi
0,80 s.d 1,00
Reliabilitas tes sangat tinggi
0,60 s.d 0,80
Reliabilitas tes tinggi
0,40 s.d 0,60
Reliabilitas tes cukup
0,20 s.d 0,40
Reliabilitas tes rendah
0,00 s.d 0,20
Reliabilitas tes sangat rendah
Metode Analisa Data Analisis dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaituL 1. Secara parsial dilakukan dengan melihat probabilitas koefisien regresi parsial (sumbangan efektif) masing-masing variabel
bebas (pemberian nilai-nilai karakter dan motivasi belajar) terhadap fariabel tergantung (prestasi belajar siswa), yang dapat dilihat paada persamaan regresi sebagai berikut:
Ý= a + b1X1 + b2X2 Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
97
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ Dimana : Ý = Prestasi belajar siswa X1 = Pemberian nilai-nilai karkter X2 = Motivasi belajar a = Konstanta b1, b2 = Koefisien regresi parsial 2. Analisis secara bersama-sama dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh keseluruhan variabel bebas terhadap variabel ter gantung, dapat dilihat pada probabiitas koefisiensi regresi berganda dari analisis regresi ganda pada bagian ANOVA dari analisis regresi ganda. Ke dua analisis tersebut dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS Versi 10 (Santoso, 2001:324). 3. Penggunaan model regresi linier ganda, dilandasi hasil uji asumsi klasik bebas multikolinier, heteroskedastisitas, dengan data berdistribusi normal dan linier, dilakukan analisis dengan bantu an computer program SPSS (Santoso, 2000: 203-219). Uji Persyaratan Analisis Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis statistika, yaitu: (1) uji normalitas, untuk me ngetahui apakah sebaran data sampel berdistribusi normal atau tidak, Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis asosiatif adalah uji regresi berganda
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
dari analisis regresi ganda pada bagian ANOVA dari analisis regresi ganda. Kedua analisis tersebut dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS Versi 10 (Santoso, 2001:324). Penarikan Kesimpulan Analisis regresi ganda adalah pengembangan dari analisis regresi sederhana digunakan untuk meramalkan nilai variabel terikat (Y) apabila variabel bebas minimal dua atau lebih untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih disini adalah (X1 ), (X2 ) dangan satu Variabel terikat (Y) Langkah-langkah manjawab Regresi ganda adalah: 1. Langkah 1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat 2. Langkah 2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik 3. Langkah 3. Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik 4. Langkah 4. Hitung nilai-nilai persamaan b1, b2 dan a dengan rumus nilai persamaan untuk 2 variabel bebas menggunakan
98
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ Tabel 3-4, rumus nilai persamaan untuk 2 variabel bebas X2 Y (X1 )² (X2 )² Y² X1 Y X2 Y X1 X2
No X1 1 2 3 n Sta ∑ X1 ∑ X2 ∑Y ∑(X1 )² ∑(X2 )² ∑ Y² ∑ X1 Y tist ik Masukan hasil dari nilai-nilai statistik kedalam rumus: a. ∑(X1 )² = ∑(X1 )² -
²
b. ∑(X2 )² = ∑(X2 )² -
²
c. ∑ Y² = ∑ Y² -
∑ X2 Y
∑ X1 X2
²
d. ∑ X1 Y = ∑ X1 Y e. ∑ X2 Y = ∑ X2 Y f. ∑ X1 X2 = ∑ X1 X2
-
Kemudian masukan hasil dari jumlah kuadrat ke persamaam b 1, b2 dan a : b1 =
²
b2 =
²
) b2 ( ) a= - b1 ( Langkah 5. Mencari Korelasi dengan Rumus (R X1 X2 Y) = √ Langkah 6. Mencari Nilai Kontribusi Korelasi Ganda dengan rumus : 2 KP = . 100 % 1 2 Langkah 7. Menguji Signifikansi dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan rumus: 2 Fhitung = 2 dimana : n = jumlah responden m = jumlah variabel bebas Kaidah pengujian signifikansi: Jika Fhitung ≥ Ftabel maka tolak Ho artinya signifikan dan Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
99
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ Fhitung ≤ Ftabel terima Ho artinya tidak signifikan Dengan taraf signifikan : α = 0,01 atau α = 0,05 Carilah nilai Ftabel menggunakan Tabel F dengan rumus : Ftabel = F{(1- α) (dk pembilang = m) . (dk penyebut = n – m – 1)} 4. Hasil Penelitian Dan Pembahasan Uji Validitas dan Rehabilitasi Instrumen 1. Metode Artikulasi Uji coba untuk menge tahui Validitas dan Reliabilitas instrumen dilaksanakan ter hadap 30 siswa di luar responden penelitian sesuai dengan pendapat Santoso (2000:269) telah dilakukan dan
terbukti instrumen untuk mengumpulkan data metode artikulasi adalah valid dan reliabel. Adapun uji coba ter hadap 30 siswa untuk mengetahui Validitas dan Reliabilitas instrumen menurut Santoso (2000:269) dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Uji validitas dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut : (1) Menentukan hipotesis untuk hasil uji coba : H0 = Skor butir indikator berkorelasi positif dengan skor faktor (total) H1 = Skor butir indikator tidak berkorelasi positif dengan skor faktor (total) (2) Menentukan r tabel Melihat r tabel dengan tingkat signifikansi 5%, df = 30-2 = 28 didapat angka sebesar 0.239 (Santoso2, 2000:277) (3) Mencari r hitung (hasil) Untuk mengetahui r hitung masing-masing item indikator/ butir dapat dilihat pada hasil olahan komputer pada lampiran 1b pada kolom corrected item – total correlation untuk metode artikulasi, butir 01 = 0.596, butir 02 = 0.488, butir 03 = 0.294, butir 04 = 0.403, butir 05 = 0.358, butir 06 = 0.524, butir 07 = 0.258, butir 08 = 0.459, butir 09 = 0.348, butir 10 = 0.259, butir 11 = 0.262, butir 12 = 0.428, butir 13 = 0.363, butir 14 = 0.251, butir 15 = 0.427, dan butir 16 = 0.579. (4) Mengambil keputusan : (a) Dasar pengambilan keputusan : Jika r hitung positif dan > r tabel, maka butir tersebut valid. Jika r hitung negatif atau < r tabel, maka butir tersebut tidak valid.
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
100
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ (b) Keputusan Karena r hitung dari instrumen tersebut positif dan lebih besar dari r tabel (0.239), maka butir-butir kuesioner/ instrumen tersebut dinyatakan valid. b. Uji Reliabilitas Selanjutnya karena semua butir ternyata valid, maka diteruskan pada uji reliabilitas, dengan langkah-langkah yang hampir sama dengan uji validitas, yaitu : (1) Menentukan hipotesis untuk hasil uji coba : H0 = Skor butir berkorelasi positif dengan komposit faktornya. H1 = Skor butir tidak berkorelasi positif dengan komposit. (2) Menentukan r tabel Melihat r tabel dengan tingkat signifikansi 5%, df = 302 = 28 didapat angka sebesar 0.239 (Santoso2, 2000:277) (3) Mencari r hitung (hasil) Untuk mengetahui r hitung adalah angka alpha cronbach pada lampiran 1 b : 0.798. (4) Mengambil keputusan : (a) Dasar pengambilan keputusan : Jika r alpha/hitung positif dan atau > r tabel, maka butir tersebut reliabel. Jika r alpha/hitung negatif atau < r tabel, maka butir tersebut tidak reliabel. (b) Keputusan Karena r alpha/hitung dari instrumen tersebut positif dan lebih besar dari r tabel (0.239), maka butir-butir kuesioner/ instrumen tersebut dinyatakan reliabel. 2.
Media LCD Uji coba untuk meng etahui Validitas dan Reliabili tas instrumen dilaksanakan terhadap siswa di luar respon den penelitian sesuai dengan
pendapat Santoso (2000:269) telah dilakukan dan terbukti instrumen untuk mengumpul kan data media LCD adalah valid dan reliabel.
a. Uji validitas dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut : (1) Menentukan hipotesis untuk hasil uji coba : H0 = Skor butir indikator berkorelasi positif dengan skor faktor (total) H1 = Skor butir indikator tidak berkorelasi positif dengan skor faktor (total) Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
101
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ (2) Menentukan r tabel Melihat r tabel dengan tingkat signifikansi 5%, df = 30-2 = 28 didapat angka sebesar 0.239 (Santoso2, 2000:277) (3) Mencari r hitung (hasil) Untuk mengetahui r hitung masing-masing item indikator/ butir dapat dilihat pada hasil olahan komputer pada lampiran 1d pada kolom corrected item – total correlation untuk media LCD, lampiran 1b pada kolom corrected item – total correlation butir 01 = 0.457, butir 02 = 0.423, butir 03 = 0.560, butir 04 = 0.397, butir 05 = 0.468, butir 06 = 0.384, butir 07 = 0.515, butir 08 = 0.430, butir 09 = 0.415, butir 10 = 0.563, butir 11 = 0.579, butir 12 = 0.477, butir 13 = 0.599, butir 14 = 0.504, butir 15 = 0.550, dan butir 16 = 0.563. (4) Mengambil keputusan : (a) Dasar pengambilan keputusan : Jika r hitung positif dan > r tabel, maka butir tersebut valid. Jika r hitung negatif atau < r tabel, maka butir tersebut tidak valid. (b) Keputusan Karena r hitung dari instrumen tersebut positif dan lebih besar dari r tabel (0.239), maka butir-butir kuesioner/ instrumen tersebut dinyatakan valid. b. Uji Reliabilitas Selanjutnya karena semua butir ternyata valid, maka diteruskan pada uji reliabilitas, dengan langkah-langkah yang hampir sama dengan uji validitas, yaitu : (1) Menentukan hipotesis untuk hasil uji coba : H0 = Skor butir berkorelasi positif dengan komposit faktornya. H1 = Skor butir tidak berkorelasi positif dengan komposit. (2) Menentukan r tabel Melihat r tabel dengan tingkat signifikansi 5%, df = 30-2 = 28 didapat angka sebesar 0.239 (Santoso2, 2000:277) (3) Mencari r hitung (hasil) Untuk mengetahui r hitung adalah angka alpha cronbach pada lampiran 1 d : 0.776. (4) Mengambil keputusan : (a) Dasar pengambilan keputusan : Jika r alpha/hitung positif dan atau > r tabel, maka butir tersebut reliabel. Jika r alpha/hitung negatif atau < r tabel, maka butir tersebut tidak reliabel. Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
102
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ (b) Keputusan Karena r alpha/hitung dari instrumen tersebut positif dan lebih besar dari r tabel (0.239), maka butir-butir kuesioner/ instrumen tersebut dinyatakan reliabel. 4.1 Uji Asumsi Regresi Berganda Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan dapat dianalisis dengan teknik yang telah ditetapkan (Regresi Ganda). Dari hasil analisis regresi yang dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS versi 12 pada lampiran 2b tersebut, terlihat bahwa tidak ada masalah pemenuhan asumsi klasik untuk dilakukan analisis Regresi Ganda (Santoso, 2000: 203-219), sehingga terhadap data tersebut dapat dilakukan analisis regresi ganda. Secara lebih terinci peng ujian asumsi klasik terhadap data tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Asumsi Bebas Multi kolinieritas Dilihat dari coeffi cient correlations pada lampiran 2b, terlihat bahwa koefisien korelasi antar variabel independet (meto de artikulasi dan media LCD Proyektor siswa) lemah, karena (0.212) lebih rendah dari 0.5, yang menurut Santoso (2000: 207) berarti bebas dari multikolinieritas. 2. Asumsi Bebas dari Autokorelasi Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
Dasar penetapan bebas atau tidaknya data terhadap asumsi klasik (autokorelasi) adalah dengan melihat nilai Durbin Watson, apakah berada antara -2 sampai +2. Apabila berada antara -2 sampai +2, menurut Santoso (2000:219) data yang telah dikumpulkan tersebut tidak ada masalah (bebas) dan autokorelasi. Dengan demikian nilai Durbin Watson yang diper oleh (1.921) terletak antara -2 sampai +2, maka data yang telah dikumpulkan tersebut tidak ada masalah (bebas) dan autokorelasi (Santoso 2000:219). 3. Asumsi Uji Normalitas Dasar penetapan bebas atau tidaknya data terhadap asumsiklasik (linieritas & normalitas) adalah dengan melihat apakah sebaran data dalam lampiran 2b berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau tidak. Karena sebaran data dalam lampir an 2b berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa 103
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ data tersebut termasuk normal dan linier. 4. Asumsi Uji Heteroskedas tisitas Dasar penetapan bebas atau tidaknya data terhadap asumsi klasik (heteroskedastisitas) adalah dengan melihat apakah sebaran data dalam lampiran 2b,untuk Scatter plot tidak ada pola yang jelas serta titik-titik me nyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Apabila sebaran data dalam lampiran 2b untuk Scatter plot tidak ada pola yang jelas serta titik-titik me nyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka data yang dikumpul kan tersebut menurut Santoso (2000:210) dapat
dinyatakan bebas dari uji asumsi klasik bebas dan heteroskedastisitas. Karena sebaran data yang dikumpul kan dalam lampiran 2b tersebut, tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa data yang telah dikumpulkan tersebut tidak terjadi masalah (bebas dari) heteroskedastisitas. 4.2 Deskripsi Data Deskripsi data dan variabel penelitian ini yang menunjukkan rata-rata dan standar deviasi dapat dilihat pada lampiran 2b output pertama (descriptive statistics) yang dapat dikemukakan sebagai berikut :
Tabel 4.1 Perhitungan Rata-rata dan Standar Deviasi Variabel Rata-rata Standar Deviasi Prestasi belajar 7.57 0.888 Metode artikulasi 3.53 0.504 Media LCD 3.57 0.747 Sumber : Lampiran 2b 4.3 Analisis Data 1. Uji Hipotesis Uji hipotesis tentang pengaruh variabel X1, X2, terhadap variabel Y baik secara parsial maupun bersama-sama, didasarkan pada lampiran 2b adalah sebagai berikut: a. Hipotesis 1 :
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
Ada pengaruh yang sig nifikan metode artikulasi terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Licin Banyuwangi Semester 2 Tahun Pelajaran 2011-2012. Untuk menguji hipotesis ini dapat dilihat pada lampiran 2b output pada bagian 104
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ coefficients. Karena tingkat signifikasi (Sig) untuk metode artikulasi lebih kecil (<) 0.05, maka sesuai dengan pendapat Santoso (2001:334) dapat dinyatakan bahwa metode artikulasi mempunyai pengaruh signifikan atau nyata ter hadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Licin Banyuwangi. Sumbangan efektif variabel X1 terhadap Y sebesar 0.963 menunjuk kan bahwa metode artikulasi (X1) mem punyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar (Y) siswa kelas VIII SMP Negeri Licin – Banyuwangi dan mem punyai arah pengaruh positif, karena tidak ada tanda negatif pada angka 0.963. Kesimpulan yang dapat di tarik dan analisis ter sebut adalah bahwa hipotesis 1 diterima se cara signifikan. b. Hipotesis 2 : Ada pengaruh yang signifikan media LCD Proyektor terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Licin Banyuwangi Semester 2 Tahun Pelajaran 2011-2012. Untuk menguji hipotesis ini dapat dilihat pada lampiran 2b output pada coefficients. Karena tingkat signifikasi (Sig) untuk media LCD Proyektor lebih kecil (<) Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
0.05, maka sesuai dengan pendapat Santoso (2001: 334) dapat dinyatakan bahwa media LCD Proyektor mempunyai pe ngaruh signifikan atau nyata terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Licin Banyuwangi. Sumbang an efektif variabel X2 terhadap Y sebesar 0.587 menunjuk kan bahwa media LCD Proyektor (X2) mem punyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar (Y) siswa kelas VIII SMP Negeri Licin – Banyuwangi dan mem punyai arah pengaruh positif, karena tidak ada tanda negatif pada angka 0.587. Kesimpulan yang dapat ditarik dan analisis ter sebut adalah bahwa hipotesis 2 diterima se cara signifikan. c. Hipotesis 3 : Secara bersama-sama ada pengaruh yang signify kan metode artikulasi dan media LCD Proyektor terhadap prestasi siswa belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Licin – Banyuwangi Semester 2 Tahun Pelajaran 2011-2012. Untuk menguji hipotesis 3 ini dilakukan dengan me lihat probabilitas keofisien regresi ganda yang dapat dilihat pada lampiran 2b (output 2 regression) mulai bagian variables entered/ 105
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ removed dan se terusnya dengan tahapan sebagai berikut : a) Variabel yang dimasuk kan adalah X1, X2 dan tidak ada variabel yang di keluarkan (removed), karena metode yang dipakai adalah single step (enter). b) Angka R square adalah 0.656 adalah kuadrat dari 0.810 merupakan koefisien determinasi, yang dalam hal ini berarti 65,6% besarnya prestasi belajar siswa (Y) dapat dijelaskan/ dipengaruhi oleh variabel (X1), (X2), dan sisanya (34.4%)
dijelaskan/dipengaruh oleh sebab-sebab lain. c) Dari uji ANOVA (F test) didapat F hitung 47.717 dengan tingkat signifikansi 0.000. Oleh karena probabilitas (0.000) lebih kecil (<) dari 0.05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi besarnya prestasi bel ajar siswa (Y) yang berarti X1, X2, secara bersamasama mem punyai pengaruh ter hadap Y. Dari analisis a) s/d c) tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa hipotesis 3 diterima se cara signifikan. d) Persamaan regresinya adalah :
Y = 2.077 + 0.963 X1 + 0.587 X2 Dimana : Y = prestasi belajar siswa X1 = metode artikulasi X2 = media LCD Proyektor Penjelasan : (1) Konstanta sebesar 2.077 menyatakan bahwa, jika tidak ada X1, X2, maka kemampuan awal/prestasi belajar siswa positif 2.077. (2) Koefisien regresi X1 = 0.963 menyatakan bahwa setiap peningkatan metode artikulasi satu poin, maka prestasi belajar siswa akan meningkat sebesar 0.963. (3) Koefisien regresi X2 = 0.587 menyatakan bahwa setiap peningkatan media LCD Proyektor siswa satu poin, maka prestasi belajar siswa akan meningkat 0.587. 4.4 Pembahasan 1. Deskripsi Variabel diketahui bahwa nilai rata-rata Dari Hasil Analisis Regresi variabel X1 (metode (lampiran 2b) dapat artikulasi) adalah 3.53 dan Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
106
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ nilai rata-rata variabel X2 (media LCD Proyektor) adalah 3.57. Untuk variabel Y (prestasi belajar siswa) didapatkan rata-rata sebesar 7.57. Rata-rata variabel X1 (metode artikulasi) dan X2 (media LCD Proyektor) adalah cukup tinggi (dengan skala 1 s/d 5), karena di atas rata-rata ideal 3 {(1+5/2)}, walaupun belum maksimal. Hal ini berarti bahwa kedua variabel tersebut memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. 2. Hasil Pengujian Asumsi Regresi Berdasarkan hasil uji asumsi klasik dengan bantu an komputer program SPSS versi 12 pada lampiran 2b, sesuai dengan pendapat Santoso (2000:203-219) dapat di nyatakan bahwa tidak ada masalah asumsi klasik ter sebut atau ke empat asumsi tersebut terpenuhi, yang berarti bahwa data yang telah dikumpul kan dalam peneliti an ini dapat dianalisis sesuai dengan rancangan analisis penelitian yang disiapkan yaitu regresi ganda. 3. Hasil Pengujian Hipotesis a. Hasil uji hipotesis 1 (satu) Dari hasil uji hipotesis satu tersebut di ketahui bahwa variabel X1 (metode artikulasi), mem punyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y (prestasi belajar siswa Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
kelas VIII SMP Negeri 1 Licin–Banyuwangi Semes ter 2 Tahun Pelajaran 20112012) sebesar 0.963 pada taraf signifikan 0.05. Dengan demikian setiap penambahan 1 poin pada variabel metode artikulasi akan dapat meningkatkan prestasi belajar sebesar 0.963. b. Hasil uji hipotesis 2 (dua) Hasil uji hipotesis dua menyatakan bahwa variabel X2 (media LCD Proyektor) mempunyai pengaruh yang signifikan terhaap variabel tergantung Y (prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Licin Banyuwangi Semester 2 Tahun Pelajaran 20112012), sebesar 0.587 pada taraf signifikan 0.05. Dengan demikian setiap penambahan 1 poin pada variabel X2 (model grup investigation), akan dapat meningkatkan prestasi bel ajar siswa sebesar 0.587). Koefisien konstanta 2.077, adalahcukp tinggi. Hal ini dapat diambil pengertian bahwa ke mampuan awal siswa mem punyai pengaruh sangat besar terhadap keberhasil an proses pembelajar an dan pencapaian prestasi belajar, karena bagaimanapun hebat nya upaya metode artikulasi dan media LCD Proyektor, tanpa didukung kemampu 107
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ an awal yang cukup, maka akan sulit untuk melaksana kan proses pembelajaran yang efektif dan efisien, sehingga hasil proses pem belajaran dapat optimal. Kenyataan di lapangan me nunjukkan bahwa sekolah yang mem punyai siswa dengan kemampuan awal yang cukup baik (dapat dilihat dari hasil evaluasi pada sekolah se belumnya), maka keber hasilan belajar siswa di sekolah tersebut (dapat dilihat dan dievaluasi akhir pada sekolah tersebut) juga tinggi. Namun sebalik nya bagi sekolah yang memiliki siswa yang ke mampuan awal rendah, sulit untuk melaksanakan proses pembelajaran yang optimal, sehingga tujuan pembelajar an dapat tercapai secara efektif dan efisien. Koefisien determinasi berganda (R square) = 0.656 berarti kontribusi teori dalam penelitian ini adalah sebesar 65.6% dan sisanya 34.4% dipengaruhi oleh hal-hal lain yang tidak diteliti, artinya bahwa prestasi belajar siswa 65.6% dipengaruhi secara positif oleh metode artikulasi dan media LCD Proyektor. Sedangkan yang 34.4% dipengaruhi oleh hal-hal diluar variabel bebas tersebut, seperti latar belakang sosial siswa, Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
kondisi keluarga, kemampu an serta sikap guru, dan sebagainya. Hal ini dapat di pahami karena pada umum nya prestasi belajar siswa tidak mungkin hanya di pengaruhi oleh variabel bebas tersebut, karena sesedikit apapun latar belakang sosial siswa, kondisi keluarga, kemampu an serta sikap guru dan sebagainya tersebut akan mempengaruhi prestasi bel ajar siswa. Bertolak dari uraian tersebut perlu adanya pe mikiran dan upaya secara maksimal penyelenggaraan pendidikan yang memung kinkan perkembangan ke mampuan siswa maupun guru, baik yang berkaitan dengan hasil penelitian ini maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan kepenting an pendidikan pada umum nya. Hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah dengan adanya Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) yang menekankan pemberian ke percayaan lebih banyak untuk mengambil keputus an kepada sekolah. Untuk itu perlu adanya keputusan yang bersifat partisipatif dalam upaya melihatkan komponen yang ada. Dengan demikian agar ke bijakan pemerintah ter 108
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ sebut dapat dilaksanakan secara optimal perlu adanya peningkatan kemampuan input pendidikan termasuk di dalamnya siswa, guru, karyawan, dan komponen sekolah yang lain. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan 1. Hipotesis 1 diterima secara signifikan. Hal ini berarti bahwa metode artikulasi ber pengaruh secara signify kan terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Licin Banyuwangi Semes ter 2 Tahun Pelajaran 20112013. 2. Hipotesis 2 diterima secara signifikan. Hal ini berarti bahwa media LCD Proyek tor berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Licin Banyuwangi Semester 2 Tahun Pelajaran 2011-2013. 3. Hipotesis 3 diterima secara signifikan. Hal ini berarti bahwa metode artikulasi dan media LCD Proyektor se cara bersama-sama mem punyai pengaruh yang signifikan ter hadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Licin Banyuwangi Semester 2 Tahun Pelajaran 20112013. 4. Besarnya prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Licin Banyuwangi Semes Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
ter 2 Tahun Pelajaran 20112012, 65.6% dipeng aruhi oleh variabel bebas media diskusi kelompok dan motivasi belajar, dan 34.4% dipengaruhi oleh hal-hal lain diluar variabel bebas ter sebut. 2. Saran-saran 1. Metode artikulasi merupa kan metode membutuhkan per siapan dan pelaksanaan yang sedikit lebih rumit disbanding kan dengan metode pem belajar kon vensional. Oleh karena itu guru hendaknya memiliki perencanaan dan persiapan yang matang dalam melaksanakan metode artikulasi. 2. Guru hendaknya selalu kreatif, inovatif dalam me laksanakan proses pem belajar dengan mengguna kan metode atau model-model pembelajaran sehingga pem belajaran lebih Aktif, Kreatif, Efektif, Inovatif dan Menyenangkan. 3. Perlu adanya perhatian ter hadap hal-hal di luar variabel metode diskusi kelompok dan motivasi bel ajar, seperti lingkungan belajar siswa, sikap orang tua terhadap pendidikan putra-putrinya, lingkungan sosial masya rakat, lingkung an sekolah. Kondisi keluarga, sikap guru, sarana-prasarana dan sebagai nya. 109
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ DAFTAR PUSTAKA Abidin, Zainal. 1981. Pemilihan dan Penggunaan Metode dalam Proses Belajar Mengajar. PPPG.Jakarta. Agus Sujanto, 1981. Psikologi Per kembangan. Penerbit Aksara Baru, Surabaya. Antonius, 2003. Petunjuk Praktis Menyusun Karya Tulis Ilmiah untuk Naik Pangkat ke Golongan IV B-IV E: Dilengkapi Contoh Karya Tulis Ilmiah yang Telah dinilai oleh Tim Pusat dan contoh Modul: Untuk Guru, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah: Yrama Widya, Bandung. Anwar Kurnia dan Moh. Suryana. 2000. IPS Sejarah untuk Kelas 3 SLTP. Yudhistira, Bandung. Aqib, Zainal, 2003. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Insan Cendekia, Surabaya. ----------, 2003. Karya Tulis Ilmiah bagi Pengembangan Profesi Guru, Yrama Widya, Bandung. Arikunto, Suharsimi, 1998. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta. Bimo, Walgito, 2004. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Adni Offset. Yogyakarta. Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
Carin, 1993. Metode dan Teknik Pembelajaran Model Ko operatif. Jurnal.www. damandion.or.id. Dave Meier, The Accelerated Learning Hand Book, Kaifan, Bandung. E. Mulyasa, 2003. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Remaja Rosdakarya, Bandung. Hamalik Umar, 2010. Proses Belajar Mengajar. PT. Bumi Aksara, Jakarta. Hasan Zaini, H.M. dan Sriwijana Hadi, 2004. Metodologi Penelitian, Materi Per kuliahan IPS 103 Metodologi Penelitian Program Megester Pendidik an IPS Program Pasca Sarjana, Universitas Kanjuruhan, Malang. Lie, Anita, 2004. Cooperative Learning. Mempraktekkan Coopeative Learning di Ruang-ruang Kelas: Penerbit Gresindo: Jakarta. Lungdren, 1994. Ketrampilan Kooperatif. www.datro.co.cc M. Ngalim Purwanto, 1984. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Penerbit PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
110
Pengaruh Persepsi Pembelajaran Model Artikulasi dengan Media LCD……
________________________________________________________________ ----------, 2004. Kurikulum 2004: Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan IPS Sekolah Menengah Pertama. ----------, 2003. Undang-Undang Republik Indonesia, No. 20/2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Depdiknas.Jakarta. ----------, 2004. Model-model Pem belajaran yang Efektif. Depdiknas. Jakarta. ----------, 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Departemen Pen didikan dan Kebudayaan Balai Pustaka. Jakarta. Sanaky, Hujair A H, 2009. Media Pembelajaran. Safiria Insania. Press. Yogjakarta. Slavin, 2003. Metode Pembelajaran Kooperatif Menggunakan Metode Skoring. www.edu.com. Solehatin Etin dan Raharjo, 2008. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajar an IPS. Bumi Aksara. Jakarta.
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.9. No. 25. April 2012
Sriwiyana Hadi, Hand Out Metodologi Penelitian. Program Pasca Sarjana Magister Pendidikan IPS Universitas Kanjuruhan. Malang. Sudirman A.M., 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT. Raja Grafido Persada. Jakarta. Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Penerbit Alafabeta: Bandung. ----------, 2004. Workshop Rencana Program dan Implementasi (Life Skill) SMA Se Jawa Timur, Proyek Peninkatan Mutu SMU. Dinas Pen didikan dan Kebudayaan Subdin Dikmenum Timur. ----------, 2010. LCD Proyektor. Dikutip dari www.wikipedia.com Diakses pada tanggal 25 Maret 2012. Pukul 22.00 WIB.
111