e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : www.fe.unisma.ac.id (email :
[email protected])
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2015) Oleh : Amelia Fitri Diani Email :
[email protected] Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang Abstract The main of this research are to examine the impact of dividend policy, the debt policy and profitability though the value of company. The data that used on this research is secunder data, that is a report of company’s debit in Consumer Goods, listed in the Indonesia Stock Exchange (www.idx.co.id) annual report in 2012-2015. The sampling method used in this study is purposive sampling method. Samples that passed the criteria in this study were 19 company in Consumer Goods. Data processing method used is descriptive analysis, the classical assumption test, multiple linear analysis, F test, T test and the coefficient of determination test. The results showed that the dividend policy significant negative effect on the value of the company and the debt policy has no effect on the value of the company. As for the effect on the profitability of the company's value. Simultaneously, the house variable, DPR, DER, ROE significant effect the PBV. Furthermore, to examine determination of coefficient R2 value squard is 0,0545 it means that the changing of dependent variable is caused by independent variable that is 54,5%. While 45% the rest it is caused by other factor which is outside from this research.
Keyword: Dividend Policy, Debt Policy, Profitability and Firm Value.
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Pasar modal dalam undang-undang pasar modal No 8 tahun 1995 memberikan pengertian pasar modal yang lebih spesifik yaitu “kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan Efek, perusahaan public yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”. Manfaat dari pasar modal salah satunya yaitu menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi dana secara optimal. Secara umum pasar modal merupakan suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal. Penjual dalam pasar modal merupakan perusahaan yang membutuhkan modal (emiten), sehingga mereka berusaha untuk menjual efek-efek dipasar modal. Sedangkan pembeli (investor) adalah pihak yang membeli modal diperusahaan yang menurut mereka
e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : www.fe.unisma.ac.id (email :
[email protected])
menguntungkan. Pada saat transaksi dipasar modal investor dapat langsung meniliti dan menganalisis keuntungan masing-masing perusahaan yang menawarkan modal. Pada saat melakukan transaksi dipasar biasanya ada barang atau jasa yang diperjualbelikan, begitu pula dalam pasar modal barang yang diperjualbelikan kita kenal dengan istilah instrumen pasar modal. Instrumen pasar modal yang diperdagangkan berbentuk surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan kembali oleh pemiliknya, baik instrumen pasar modal yang bersifat kepemilikan maupun bersifat hutang. Instrumen pasar modal yang bersifat kepemilikan berbentuk saham sedangkan yang bersifat hutang dalam bentuk obliogasi. Saham sendiri merupakan bagian kepemilikan atas suatu perusahaan. Semakin besar saham yang dimilikinya, maka semakin besar pula kekuasaannya diperusahaantersebut. Keuntungan yang diperoleh dari saham dikenal dengan nama dividen. Dan obligasi (bonds) merupakan instrument utang bagi perusahaan yang hendak memperoleh modal. Tujuan berdirinya sebuah perusahaan haruslah jelas yaitu untuk mencapai keuntungan yang maksimal, memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham, dan memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga saham. Menurut (Aries, 2011:158) nilai perusahaan merupakan hasil kerja manajemen dari beberapa dimensi diantaranya adalah arus kas bersih dari keputusan investasi, pertumbuhan dan biaya modal perusahaan. Nilai perusahaan adalah nilai yang mencerminkan berapa harga yang bersedia dibayar oleh investor untuk suatu perusahaan. Sebuah perusahaan didirikan tujuannya untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba yang sebesar-besarnya dan mengoptimalkan nilai perusahaan. Rumusan Masalah a. Apakah kebijakan dividen, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2015? b. Apakah kebijakan dividen, kebijakan hutang dan profitabilitas secara parsial berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer Goods periode tahun 2012-2015? Tujuan Penelitian a. Untuk menganalisis pengaruh secara simultan kebijakan dividen, kebijakan hutang, profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2015. b. Untuk mengentahu pengaruh secara parsial kebijakan dividen, kebijakan hutang dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2015. Manfaat Penelitian a. Diharapkan penelitian ini dapat digunakan oleh pihak manajemen sebagai dasar keputusan ekonomi perusahaan dalam rangka mengoptimalkan nilai perusahaan melalui kebijakan dividen, kebijakan hutang dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2015.
e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : www.fe.unisma.ac.id (email :
[email protected])
b. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dan dasar awal penelitian-penelitian berikutnya terutama penelitian terkait pengaruh kebijakan dividen, kebijakan hutang dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer Goods yang terdafaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2015. TINJAUAN TEORI a. Nilai Perusahaan Menurut (Harmono, 2011:233) nilai perusahaan adalah kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh harga saham yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran di pasar modal yang merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Nilai perusahaan tercermin pada harga saham yang stabil. Jika seorang investor sudah memiliki suatu pandangan yang baik terhadap perusahaan maka investor tersebut akan tertarik untuk berinvestasi sehingga hal ini akan membuat harga saham perusahaan mengalami peningkatan. Nilai perusahaan dipandang sebagai sesuatu yang sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi maka akan diikuti dengan tingginya kemakmuran pemegang saham. b. Kebijakan Dividen Kebijakan dividen merupakan masalah tentang penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham. Pada dasarnya, laba tersebut bisa dibagi sebagai dividen atau ditahan untuk diinvestasikan kembali (Husnan, 2000:381). Kebijakan dividen adalah salah satu return yang diperoleh oleh pemegang saham dalam kegiatan menanam modal diperusahaan. Kebijakan dividen mengenai keputusan apa yang akan diambil oleh perusahaan terhadap laba yang diperoleh perusahaan apakah akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba guna untuk pembiayaan investasi dimasa datang. c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan Dividen Barlian dan Sundjaja (2000:230) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen yaitu, peraturan hukum, faktor keuangan dan ekonomi mencakup posisi likuiditas, pembayaran pinjaman, tingkat penjualan aktiva, tingkat keuntungan. d. Dividend Payout Ratio (DPR) Rasio ini digunakan untuk mengukur berapa besar bagian dari laba bersih perusahaan yang digunakan sebagai dividen (Umar, 1998:115). Jadi dividend payout ratio sangat berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan. e. Kebijakan Hutang Penggunaan hutang yang berhasil akan meningkatkan pendapatan pemilik perusahaan karena pengembalian dari dana ini melebihi bunga yang harus dibayar dan menjadi hak pemilik, artinya meningkatkan ekuitas pemilik (Helfert, 1997:97). Hutang adalah instrument yang sangat sensitive terhadap perubahan nilai perusahaan. Para pemilik perusahaan lebih suka perusahaan menciptakan hutang pada tingkat tertentu untuk menaikkan nilai perusahaan. Agar harapan pemilik dapat dicapai, perilaku manajer harus dapat dikendalikan
e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : www.fe.unisma.ac.id (email :
[email protected])
melalui keikutsertaan dalam kepemilikan saham perusahaan (Rustendi dan Jimmi, 2008). f. Profitabilitas Menurut Cahyono (2000:184) mendefinisikan profitabilitas merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Rasio profitabiltas memberikan gambaran tentang efektivitas manajemen perusahaan. Rasio profitabilitas adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan para eksekutif perusahaan dalam menciptakan tingkat keuntungan baik dalam bentuk laba perusahaan maupun modal sendiri (shareholders equity) (Raharjaputra 2011:205). Sebenarnya rasio ini lebih diminati oleh para pemegang saham dan manajemen perusahaan sebagai salah satu alat keputusan investasi. g. Price to Book Value (PBV) Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan price to book value (PBV) ratio. PBV adalah membandingkan atau membagi jumlah dana pemegang saham dengan jumlah saham biasa (Cahyono, 2000:188). Semakin besar rasio PBV semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para pemodal relatif dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan perusahaan (Husnan, 2000:278). Kerangka Konseptual
Kebijakan Dividen (DPR) (X1) Kebijakan Hutang (DER) (X2)
Nilai Perusahaan (PBV) (Y)
Profitabilitas (ROE) (X3)
Gambar Kerangka Konseptual Hipotesis a. Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas berpengaruh signifikan secara simultan terhadap nilai perusahaan. b. Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas berpengaruh signifikan secara parsial terhadap nilai perusahaan. METODOLOGI PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan. Jadi kumpulan elemen itu menunjukkan jumlah sedangkan ciri-ciri tertentu menunjukkan karakteristik dari
e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : www.fe.unisma.ac.id (email :
[email protected])
kumpulan tersebut. (Sanusi, 2011:87). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012:81). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian adalah purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012:68). Pemilihan sampel secara tidak acak dengan kriteria-kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi (consumer goods) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2015. 2. Perusahaan Sektor Industri barang Konsumsi (consumer goods) dengan laporan keuangan yang lengkap selama periode tahun 2012-2015. 3. Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi (consumer goods) yang menyajikan data secara lengkap untuk bahan penelitian seperti DPR, DER, ROE dan PBV selama periode tahun 2012-2015. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalkan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik (Indriantoro dan Supomo, 2014:69). Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagi berikut: 1. Variabel Independen (X) Variabel Independen (independent variable) adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain (Sanusi, 2011:50). a. Kebijakan dividen Dividen dalam penelitian ini menggunakan rumus dividen payout ratio (DPR). Rasio ini digunakan untuk mengukur berapa besar bagian dari laba bersih perusahaan yang digunakan sebagai dividen (Umar, 1998:115). Dividen tunai per saham DPR = Laba per saham b. Kebijakan Hutang Kebijakan hutang adalah. Dalam penelitian ini kebijakan hutang menggunakan rumus Debt to Equity Ratio (DER). Dengan kata lain rasio ini untuk mengentahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan hutang (Kasmir, 2010:112). Total Hutang DER = Total Modal Sendiri c. Profitabilitas Menurut (Cahyono 2000:186) ROE digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian perusahaan atau efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan modal perusahaan. Laba Bersih ROE= x 100% Modal Saham
e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : www.fe.unisma.ac.id (email :
[email protected])
2. Variabel Dependen Variabel dependen (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain (Sanusi, 2011:50). a. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan Price to Book Value (PBV), karena berkaitan dengan pertumbuhan modal sendiri yang membandingkan nilai pasar dengan nilai bukunya. Harga Pasar Per Saham PBV = Nilai Buku Per Saham Uji Normalitas Uji normalitas berguna untuk menentukan analisi data. Hasil uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi variabel independen dan dependen mempunyai distribusi normal ada tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas data dengan analisis menggunakan analisis One-Sample KolmogoroveSmirnov Test dengan menggunakan bantuan computer Microsoft Excel dan aplikasi SPSS for windows ver.14.0. Jika sig (signifikasi) atau nilai probilitas > 0,05, maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Hasil Pengujian Normalitas Metode Kolmogorov-Smirnov
N Normal Parameters(a,b)
Mean
LN_KEBIJA KAN_DIVID EN 76
LN_KEBI JAKAN_ HUTANG 76
LN_PRO FITABIL ITAS 76
LN_NI LAI_PE RUSAH AAN 76
15,8982
-,5781
-1,5481
1,6022
Std. 5,16597 ,83583 ,80447 5,71199 Deviation Most Extreme Absolute ,127 ,071 ,134 ,130 Differences Positive ,127 ,039 ,134 ,130 Negative -,124 -,071 -,087 -,130 Kolmogorov-Smirnov Z 1,108 ,622 1,168 1,131 Asymp. Sig. (2-tailed) ,172 ,833 ,131 ,155 Sumber: Data Diolah (2017) Hasil pengujian asumsi normalitas menggunakan uji KolmogorovSmirnov didapatkan nilai signifaksi kebijakan dividen sebesar 0,172, kebijakan hutang dengan nilai signifaksi sebesar 0,833, profitabilitas dengan nilai signifaksi sebesar 0,131 dan nilai perusahaan dengan nilai signifaksi sebesar 0,155. Maka
e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : www.fe.unisma.ac.id (email :
[email protected])
dapat disimpulkan bahwa data tersebut lebih besar dari alpha (0,05) menunjukkan data distribusi normal, sehingga asumsi normalitas terpenuhi. Analisis Regresi Linier a.Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 4.9 Hasil Regresi Linear Berganda Unstandardized Standardized Variabel Bebas Coefficients Coefficients T Sig. Std. B Error Beta (Constant) 15,190 1,543 9,848 ,000 LN_KEBIJAKAN_DIVIDE -,694 ,094 -,627 -7,344 ,000 N LN_KEBIJAKAN_HUTAN ,089 ,581 ,013 ,153 ,879 G LN_PROFITABILITAS 1,621 ,616 ,228 2,631 ,010 R Square 0,545 Adjusted R Square 0,526 F hitung 28,772 Sig. F 0,000 Sumber: Data Diolah (2017) 1. Persamaan Regresi Hasil perhitungan regresi linear antara kebijakan dividen, kebijakan hutang, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan sebagai berikut, persamaan regresi yang terbentuk yaitu: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Y = 15,190 - 0,694 + 0,089 + 1,621 + e Dari persamaan regresi linear dapat dijelaskan bahwa: a. Koefisien konstanta (β = 15,190) menunjukkan bahwa tanpa adanya pengaruh dari kebijakan dividen (DPR), kebijakan hutang (DER) dan profitabilitas (ROE) maka nilai perusahaan (PBV) sebesar 15,190. b. Koefisien regresi antara kebijakan dividen (DPR) terhadap nilai perusahaan (PBV) sebesar -0,694 menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 satuan nilai kebijakan dividen (DPR) akan menurunkan nilai perusahaan (PBV) sebesar 0,694 satuan. c. Koefisien regresi antara kebijakan hutang (DER) terhadap nilai perusahaan (PBV) sebesar 0,089 menunjukkan bahwa setiap 1 satuan nilai kebijakan hutang (DER) akan meningkatkan nilai perusahaan (PBV) sebesar 0,089 satuan. d. Koefisien regresi antara profitabilitas (ROE) terhadap nilai perusahaan (PBV) sebesar 1,621 menunjukkan bahwa setiap 1 satuan nilai profitabilitas (ROE) akan meningkatkan nilai perusahaan (PBV) sebesar 1,621 satuan.
e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : www.fe.unisma.ac.id (email :
[email protected])
b. Uji asumsi Klasik 1. Uji Multikolinieritas Uji multikoloniaritas adalah pengujian dari asumsi yang terkait bahwa variabel bebas pada suatu model tidak saling berkolerasi satu dengan yang lainnya. Dasar pengambilan keputusan dengan menggunakan nilai VIF, dimana nilai VIF < 10 (kurang dari 10) menunjukkan tidak adanya multikoloniaritas antara variabel. Dan jika nilai VIF > 10 (lebih dari 10) maka terdapat gejala multikoloniaritas yang tinggi. Tabel 4.6 Hasil Pengujian Multikoloniaritas VIF Variabel Tolerance VIF Keterangan Ln_Kebijakan_Hutang 0,866 1,155 Bebas Multikoloniaritas Ln_Kebijakan_Hutang 0,874 1,144 Bebas Multikoloniaritas Ln_Profitabilitas 0,839 1,193 Bebas Multikoloniaritas Sumber: Data Diolah (2017) Hasil pengujian multikoloniaritas dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) didapatkan nilai VIF pada variabel Kebijakan Dividen, Kebijakan hutang dan Profitabilitas lebih kecil dari 10, artinya tidak terdapat hubungan linear variabel antara variabel bebas, sehingga asumsi multikoloniaritas terpenuhi. 2. Uji Heteroskedastisitas Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005). untuk mengentahui uji heteroskedastisitas dengan metode Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresi antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikan antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedasitas (Priyono, 2015:81). Tabel 4.7 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Variabel t-hitung sig Keterangan Ln_Kebijakan_Dividen -0,758 0,451 Bebas Hetero Ln_Kebijakan_Hutang -0,321 0,749 Bebas Hetero Ln_Profitabilitas -0,753 0,454 Bebas Hetero Sumber: Data Diolah (2017) Hasil uji Glejser didapatkan signifikasi masing-masing variabel bebas lebih besar dari 0,05 sehingga tidak ditemukan adanya indikasi heteroskedastisitas dalam model regresi. 3. Uji Autokorelasi Untuk mengentahui ada atau tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin Waston Test yang merupakan rasio jumlah selesih
e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : www.fe.unisma.ac.id (email :
[email protected])
kuadrat dalam residu berurutan terhadap jumlah residu kuadrat (RSS). Hasil pendeteksian dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.8 Hasil Pengujian Autokorelasi Variabel Terikat Durbin-Watson Keterangan Ln_Nilai_Perusahaan
0,811
Tidak Terjadi Auto
Sumber: Data Diolah (2017) Hasil pengujian asumsi autokorelasi dengan metode Durbin-Watson didapatkan nilai DW sebesar 0,811 yang menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan termasuk dalam daerah tidak ada autokorelasi positif karena nilai DW terletak diatas 0 (Nol) dan dibawah nilai dL (1,5467). Karena aturan keputusan uji Durbin-Watson 0 < d < dL maka tidak ada autokorelasi positif. c. Uji Hipotesis 1. Uji F (Uji Simultan) Uji simultan digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan uji statistik F, dimana nilai F hitung yang lebih besar dari nilai F tabel atau nilai signifikasi yang lebih kecil dari α 5% menunjukkan adanya pengaruh simultan. Tabel 4.10 Hasil Uji Simultan Variabel F-hitung Sig. Keterangan
Ln_Kebijakan_Dividen Ln_kebijakan_Hutang Ln_Profitabilitas
28,772
0,000
Berpengaruh
Sumber: Data Diolah (2017) Uji simultan antara kebijakan dividen(DPR), kebijakan hutang (DER) dan profitabilitas (ROE) terhadap nilai perusahaan didapatkan nilai F hitung sebesar (28,772) lebih besar nilai F tabel (2,73) dan nilai signifikasi (0,000) lebih kecil dari alpha 5% (0,05) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara kebijakan dividen (DPR), kebijakan hutang (DER), profitabiltas (ROE) terhadap nilai perusahaan 2. Uji t (Uji Parsial) Uji parsial digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari tiap variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan uji statistik, di mana nilai t hitung yang lebih besar dari nilai t tabel atau dengan nilai signifikasi yang lebih kecil dari α 5 % (0,05) menunjukkan adanya pengaruh parsial.
e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : www.fe.unisma.ac.id (email :
[email protected])
Tabel 4.11 Hasil Uji Parsial Variabel
t-hitung
Sig.
Keterangan
Ln_Kebijakan_Dividen
-7,344
0,000
Berpengaruh
Ln_Kebijakan_Hutang
0,153
0,879
Tidak
Ln_Profitabilitas
2,631
0,010
Berpengaruh
Sumber: Data diolah (2017) Hasil pengujian secara parsial dijabarkan sebagai berikut: a. Uji parsial antara kebijakan dividen (DPR) terhadap nilai perusahaan didapatkan nilai t hitung (-7,344) lebih kecil dari nilai t tabel (1,66629) dan signifikasi (0,000) lebih kecil dari alpha 5% (0,05) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif signifikan antara kebijakan dividen (DPR) terhadap nilai perusahaan. b. Uji parsial antara kebijakan hutang (DER) terhadap nilai perusahaan didapatkan nilai t hitung (0,153) lebih kecil dari nilai t tabel (1,66629) dan signifikasi (0,879) lebih besar dari alpha 5% (0,05) menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara kebijakan hutang (DER) terhadap nilai perusahaan. c. Uji parsial antara profitabilitas (ROE) terhadap nilai perusahaan didapatkan nilai t hitung (2,631) lebih besar dari nilai t tabel (1,66629) dan signifikasi (0,010) lebih kecil dari alpha 5% (0,05) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara profitabilitas (ROE) terhadap nilai perusahaan. 3. Analisis Koefisien Determinasi ( R2 ) Koefisien determinani (R2) dimaksudkan untuk mengentahui tingkat ketepatan paling baik dalam analisis regresi, dimana hal yang ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi (R2) antar 0 (nol) dan 1 (satu). Selain itu koefisien determinasi (R2) dipergunakan untuk mengentahui persentase perubahan variabel terikat (dependen) (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (independen) (X). Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel R2 Adjusted R2 Ln_Kebijakan_Dividen, Ln_Kebijakan_Hutang, Ln_Profitabilitas
0,545
0,526
Sumber: Data Diolah (2017) Koefisien determinasi antara kebijakan dividen (DPR), kebijakan hutang (DER) dan profitabilitas (ROE) terhadap nilai perusahaan (PBV) didapatkan
e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : www.fe.unisma.ac.id (email :
[email protected])
nilai 0,545 yang artinya bahwa perubahan terhadap nilai perusahaan (PBV) disebabkan oleh kebijakan dividen (DPR), kebijakan hutang (DER) dan profitabilitas (ROE) sebesar 54,5%, sedangkan perubahan terhadap nilai perusahaan disebabkan faktor lain sebesar 45,5%. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pada hasil analisis pengaruh Kebijakan Dividen (DPR), Kebijakan Hutang (DER), dan Profitabilitas (ROE) terhadap Nilai Perusahaan (PBV) dengan menggunakan regresi linear berganda didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel kebijakan dividen (DPR), kebijakan hutang (DER), dan profitabilitas (ROE) secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan Consumer Goods periode tahun 2012-2015. 2. Variabel kebijakan dividen (DPR) secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV) dan kebijakan hutang (DER) secara parsial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV) sedangkan profitabilitas secara parsial berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan Consumer Goods periode tahun 2012-2015. Keterbatasan Meskipun penelitian telah dirancang dengan sebaik-baiknya, namun masih terdapat beberapa keterbatasan antara lain sebagai berikut: 1. Banyak perusahaan Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia yang tidak membagikan dividen sehingga tidak dapat dipilih sebagai sampel penelitian. 2. Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel independen yaitu kebijakan dividen, kebijakan hutang dan profitabilitas yang dipertimbangkan dapat mempengaruhi nilai perusahaan. 3. Penelitian ini terbatas karena nilai perusahaan tidak hanya dipengaruhi oleh laporan keuangan perusahaan tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain yaitu sumber daya manusia karena modal manusia sebagai persedian pengentahuan, keahlian, pengalaman, kreativitas yang dapat mempengaruhi nilai suatu perusahaan (Gaol, 2014:699) Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan Kebijakan hutang (DER) terbukti tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV) sehingga perusahaan harus meningkatkan kepercayaan pada investor melalui aset tidak berwujud seperti nama baik perusahaan. Dan nilai perusahaan juga dipengaruhi oleh faktor lain yaitu sumber daya manusia atau aset yang tidak berwujud. 2. Bagi Investor Para investor sebaiknya tidak hanya menggunakan informasi dari kebijakan dividen (DPR), kebijakan hutang (DER) dan profitabilitas (ROE) saja melainkan dengan menggunakan semua aspek seperti ukuran perusahaan,
e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : www.fe.unisma.ac.id (email :
[email protected])
pertumbuhan perusahaan, keunikan perusahaan, nilai aktiva, penghematan pajak, dan juga menggunakan sumber daya manusia. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebaiknya menambah rasio keuangan lain sebagai variabel independen, karena dapat dimungkinkan masih ada rasio keuangan lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Peneliti juga dapat menambah jumlah sampel yang digunakan untuk memperpanjang periode pengamatan agar didapat hasil peneliti yang beragam. DAFTAR PUSTAKA Ayu. 2013. “Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI Periode 2009-2011”. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 4 No 2 (hal 358-372) Brigham, Eugene F dan Weston, J Fred. 1990. “Manajemen Keuangan Edisi Kesembilan”. Jakarta: Erlangga Cahyono, Jaka E. 2000. “Menjadi Manajer Investasi Bagi Diri Sendiri”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Gaol, Chr. Jimmy L. 2014. “Humam Capital Manajemen Sumber Daya Manuasia”. Jakarta: PT Grasindo Anggota Ikapi Gujarati, Damodar N. 2007. “Dasar-Dasar Ekonometrika Edisi Ketiga”. Jilid 1. Jakarta: Erlangga ---------------------------. 2007. “Dasar-Dasar Ekonometrika Edisi Ketiga”. Jilid 2. Jakarta: Erlangga Harmono, 2011. “Manajemen Keuangan:Berbasis Balance Scorecard”. Edisi 1. Cetakan 2. Jakarta: Bumi Aksara Helfert, Erich A. 1997. “Teknik Analisis Keuangan”. Jakarta: Erlangga Hidayat, Azhari. 2013. “Pengaruh Kebijakan Hutang dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2008-2011”. Jurnal Elektronik Universitas Negeri Padang. Vol. 1 No. 3. (hal 1-27). Husnan, Suad. 2000. “Manajemen Keuangan Teori Dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang”. Yogyakarta: BPFE Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 2014. “Metodelogi Penelitian Bisnis. Yogyakarta”. BPFF: Yogyakarta Jogiyanto. 2008. “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”. BPFE: Yogyakarta Kasmir. 2013. “Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya”. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Kamaludin. 2011. “Manajemen Keuangan”. Bandung: Mandar Maju Nainggolan, Subaraman Desmon Asa dan Listiadi Agung. 2014. “Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Ilmu Manajemen”. Vol. 2 No. 3 (hal 868-879)
e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : www.fe.unisma.ac.id (email :
[email protected])
Priyono, Agus. 2015. “Analisis Data dengan SPSS”. Malang: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang Puspita, Novita Santi. (2011). “Analisis Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdafar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009 (Study Kasus Pada Sektor Industri Food and Beverages)”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan.Vol. 9 No. 1 (hal 126). Rakhimsyah, Leli Amnah. 2011. “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufakatur Periode 2005-2009”. Jurnal Investasi. Vol. 7 No. 1 (Hal 31-45) Rustendi, Tedi dan Jimmi, Farid (2008). “Pengaruh Hutang dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Akuntansi FE Unsi”l. Vol. 3 No. 1 (hal 411-422) Raharjaputra, Hendra. 2011. “Manajemen Keuangan dan Akuntansi”. Cetakan Pertama. Jakarta: Salemba Empat Sanusi, Anwar. 2011. “Metodelogi penelitian Bisnis”. Jakarta: Salemba Empat Sari, Zulfia Eka. 2013. “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Economic Value Added Dan Risiko Sistematis Terhadap Nilai Perusahaan Studi Empiris Pada Perusahaan Kategori LQ45 Yang Terdaftar Di BEI Periode 20082011”. Jurnal Akuntansi. Vol, 1 No. 2 (hal 1-28) Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2006. “Metode Penelitian Survei”. Jakarta: LP3ES. Sundjaja, Ridwan S dan Barlian, Inge. 2001. “Manajemen Keuangan Dua”. Bandung: PT Prenhallindo. Sugiyono. 2011. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”. Bandung. Alfabeta. -----------. 2012. “Metodelogi Penelitian Bisnis”. Bandung. Alfabeta. Umar, Husein. 1998. “Riset Akuntansi”. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Wahono, Budi dan Rochmah, Nurul. 2012. “Pengaruh Keputusan Investasi,Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Study Empiris Pada Industri Manufaktur Yang Listing Di BEI)”. JEMA. Vol. 9 No. 1 (hal 65-78).