Keunggulan Dan Kelemahan Sistem E-SPT Sebagai Anteseden Pemilihan Metode Pelaporan Perpajakan Berbasis Teknologi St. Dyah Ayu R., SE.,Msi.,Akt Rini Hastuti, SE.,Msi.,Akt St. Vena Purnamasari, SE.,MSI.,Akt Fakultas Ekonomi UNIKA Soegijapranata, Semarang Abstract Electronic Surat Pemberitahuan Pajak (e-SPT) is one of Indonesia tax software aplication. It is created by Dirjend Pajak to enable tax payer to report their tax obligation. Pilot test to 175 tax payers at Semarang showed that the there’s high reluctant level in using e-SPT. The research wants to seek whether there are any advantages and disadvantages of this software application. Further, whether they are the desired factors for tax payer in choosing the tax report method. A hundred respondents were chosen to test the hypothesis: the e-SPT advantages are desired factors in choosing the tax report method (Ha1), and the e-SPT disadvantages are desired factors in choosing the tax report method (Ha2). The first research step was comparing electronic and manual report system. This first step found the advantages and disadvantages factors. Testing whether those factors became the desired ones was the second test. The test showed that the factors were not the desired factors for tax payer in choosing tax report method. A. Latar Belakang Pajak menjadi sumber penerimaan terbesar bagi suatu negara, termasuk Indonesia. Data menunjukkan kontribusi penerimaan pajak terhadap total penerimaan negara mulai dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2006 adalah 70,34%, 70,88%, 69,14%, 67,34%, dan 66,59%. Meskipun demikian, sampai saat ini Indonesia masih menduduki peringkat rendah di Asia Tenggara, padahal jumlah penduduk Indonesia termasuk yang terpadat di Asia Tenggara (Prawito, 2007). Oleh karena itu, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam meningkatkan fungsi penerimaan (budgetair) pajak. Upaya tersebut dilakukan dengan mengadakan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak. Menurut SE Dirjen Pajak Nomor SE06/PJ.9/2001 tanggal 7 Nopember 2002 tentang Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak dan Intensifikasi Pajak, antara lain ditegaskan bahwa ekstensifikasi Wajib Pajak adalah kegiatan yang berkaitan dengan penambahan jumlah Wajib Pajak terdaftar dan perluasan objek pajak dalam administrasi Direktorat Jenderal Pajak. Sedangkan intensifikasi pajak adalah kegiatan optimalisasi penggalian penerimaan pajak terhadap objek serta subjek pajak yang telah tercatat atau terdaftar dalam administrasi DJP, dan dari hasil pelaksanaan ekstensifikasi. Selain kebijakan dua tersebut dikenal juga kebijakan yang bersifat positive incentive yang merupakan kegiatan selain yang menciptakan ancaman hukuman yang ditujukan untuk meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan dan perundangan-undangan, seperti penyederhanaan sistem perpajakan. Salah satu contoh positive incentives yang telah dilakukan pemerintah baru-baru ini adalah dengan dikeluarkannya Keputusan Dirjen Pajak No. PER146/PJ./2006 tanggal 29 September 2006 tentang Bentuk, Isi, dan Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT Masa PPN) yang menggantikan Keputusan Dirjen Pajak No. KEP-12/PJ./1995, No. KEP-756/PJ./2001, dan No. PER145/PJ./2005. Keputusan tersebut antara lain mengatur bahwa SPT Masa PPN bisa berbentuk formulir kertas (hard copy), atau berupa data elektronik yang dapat dilakukan melalui internet. Model pembayaran pajak dengan menggunakan model data elektronik yang kemudian dikirimkan melelui internet seperti ini memanfaatkan tehnologi dengan menggunakan 1
softwere yang kemudian dikenal dengan istilah e-SPT. Secara definitif Elektronik SPT atau disebut e-SPT diartikan sebagai aplikasi (software) yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk digunakan oleh para Wajib Pajak untuk kemudahan dalam menyampaikan SPT (www.kanwilpajakkhusus.depkeu.go.id). Pengiriman data melalui internet ini diharapkan dapat membantu memudahkan pengiriman pelaporan bagi wajib pajak, sekaligus memudahkan pengecekan dan penelitian oleh fiscus (KPP). Meskipun e- SPT mempunyai banyak keunggulan, ternyata dari hasil pilot tes yang kami lakukan terhadap 175 orang pembayar pajak yang kami pilih secara acak di Semarang, menunjukan bahwa tingkat keengganan pemakaian e-SPT yang cukup tinggi. Dari hasil penelitian pendahuluan tersebut yang masih menjadi pertanyaan besar variabel anteseden pemilihan sistem pelaporan pajak yang digunakan oleh wajib pajak. Variabel anteseden disini merupakan variabel penyebab yang mendasari perilaku seseorang. Variabel anteseden ini dicari berdasarkan keunggulan dan kelemahan sistem pelaporan pajak e- SPT, karena berdasarkan Reinforcement Theory, perilaku seseorang didasarkan pada apa manfaat yang diperoleh dengan keputusan perilaku yang diambil. Penelitian ini akan mencoba membandingkan kedua sistem pelaporan pajak, dan mencari keunggulan ataupun kelebihan satu sistem dibandingkan sistem yang lainnya, yang bisa menjadi anteseden pemilihan sistem pelaporan perpajakan di Indonesia. B. Rumusan Masalah 1. Apakah keunggulan dan kelemahan system pembayaran pajak secara on-line jika diperbandingan dengan sistem pembayaran pajak secara manual? 2. Apakah keunggulan dan kelemahan system pelaporan perpajakan dengan e-SPT menjadi pertimbangan dalam pemilihan metode pembayaran pajak dengan menggunakan e-SPT? C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk mencari keunggulan dan kelemahan sistem pelaporan pembayaran pajak dengan menggunakan e-SPT dibandingkan dengan sistem pelaporan pembayaran pajak manual. Keunggulan dan kelemahan sistem pembayaran pajak tersebut kemudian akan diuji kemampuannya sebagai anteseden dalam pemilihan sistem pembayaran pajak yang dilakukan. Manfaat Penelitian: 1. Memberikan masukan dan saran perbaikan terhadap sistem pembayaran pajak yang sudah ada saat ini berdasarkan analisis kelemahan dan keunggulan sistem, baik sistem manual ataupun sistem berbasis teknologi ( e-SPT ). 2. Memberikan dukungan peran strategis bagi dinas pendidikan untuk mengarahkan pola pendidikan dengan penekanan pada pengembangan dan pemanfaatan teknologi demi kemajuan bangsa. 3. Memberikan dukungan pada hasil-hasil penelitian terdahulu untuk membangun teori perilaku pembayaran pajak di Indoenesia. 4. Memberikan masukan pentingnya pendekatan positif insentif dalam peningkatan kepatuhan wajib pajak melalui metode-metode penyderhanaan terhadap aturan pajak. 5. Memberikan masukan pada lembaga pendidikan di bidang perpajakan dalam bidang pengajaran yang berkaitan dengan e - SPT
2
D. Tinjauan Pustaka D.1 Pengertian Pajak Definisi pajak menurut Soemitro (1990), seperti dikutip Waluyo dan Ilyas (2000) menyatakan bahwa pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Sebagaimana ciri-ciri yang melekat pada pengertian pajak seperti tersebut di atas, terdapat dua fungsi pajak, yaitu: (1) Fungsi penerimaan (budgetair), dimana pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah; dan (2) Fungsi mengatur (regular), dimana pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang sosial dan ekonomi. D.2 Kompleksitas Pajak Berkaitan dengan penurunan kompleksitas yang dirasakan masyarakat ini maka pemerintah melalui Keputusan Dirjen Pajak No. PER-146/PJ./2006 tanggal 29 September 2006 tentang Bentuk, Isi, dan Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT Masa PPN) yang menggantikan Keputusan Dirjen Pajak No. KEP12/PJ./1995, No. KEP-756/PJ./2001, dan No. PER-145/PJ./2005. Keputusan tersebut antara lain mengatur bahwa SPT Masa PPN bisa berbentuk formulir kertas (hard copy), atau berupa data elektronik yang dapat dilakukan melalui internet. D.3 Sistem Pelaporan Perpajakan e - SPT Secara definitif Elektronik SPT atau disebut e-SPT diartikan sebagai aplikasi (software) yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk digunakan oleh para Wajib Pajak untuk kemudahan dalam menyampaikan SPT (www.kanwilpajakkhusus.depkeu.go.id). Penyampaian pelaporan pajak dengan memanfaatkan tehnologi seperti ini, secara umum memberikan keunggulan antara lain cepat, aman, menghindari pemborosan kertas dan waktu mengerjakan. Bagi Wajib Pajak penggunakan e- SPT memungkinkan data perpajakan dapat terorganisasi dengan baik, memberi kemudahan WP dalam melakukan penghitungan dalam pelaporan pajaknya karena dilakukan dengan komputer. Pengiriman data melalui internet ini diharapkan dapat membantu memudahkan pengiriman pelaporan bagi wajib pajak, sekaligus memudahkan pengecekan dan penelitian oleh fiscus (KPP). D.4 Motivasi Motivasi secara umum timbul ketika pelaku kegiatan mengetahui kebutuhan dan kekurangannya, kemudian mencari cara untuk memuaskan kebutuhannya itu. Hal tersebut akan berpangaruh pada kinerjanya. Kemudian ia akan menilai kembali kebutuhannya setelah melihat hasil atau dampak yang diperoleh dari kinerja yang dilakukan. Secara garis besar teori Motivasi digolongkan dalam dua kategori (Gibson, dkk): 1. Teori isi, merupakan teori motivasi yang memfokuskan pada faktor – faktor pada individu yang mendorong, mengarahkan, menjaga, dan menghentikan perilaku. Teori ini dikembangkan oleh Moslow, Alderfer, Herzberg, McClelland. Salah satu teori isi adalah teori penguatan (Reinforcement Theory). Teori penguatan ini menyatakan bahwa perilaku dipengaruhi konsekuensinya (Gibson, 2003). 2. Teori Proses, merupakan teori motivasi yang menjelaskan dan menganalisis bagaimana perilaku didorong, diarahkan, dijaga dan dihentikan oleh faktor eksternal kepada seseorang. Teori ini dikembangkan oleh Vroom, Skinner, Adams, Loecke.
3
E. Penelitian Terdahulu Hasil penelitian tedahulu sebatas pada survey yang telah dilakukan terhadap 175 orang pembayar pajak yang kami pilih secara acak di Semarang, menunjukan bahwa tingkat keengganan pemakaian e-SPT yang cukup tinggi. Sebagian besar responden yaitu sebesar 87%, lebih memilih untuk melakukan pembayaran pajak dengan mengisi formulir secara manual, daripada memanfaatkan tehnologi untuk membantu pengerjaan tersebut. Penelitian saat ini lebih difokuskan untuk mencari penyebab fenomena tersebut. F. Hipotesis Penelitian Ha1: Keunggulan system pelaporan perpajakan dengan e- SPT menjadi pertimbangan dalam pemilihan metode pembayaran pajak dengan menggunakan e- SPT. Ha2: Kelemahan system pelaporan perpajakan dengan e- SPT menjadi pertimbangan dalam pemilihan metode pembayaran pajak dengan menggunakan e- SPT. G. Metode Penelitian G.1 Desain penelitian Desain penelitian dapat dilihat dari berbagai perspektif, antara lain: (Cooper dan Emory, [1996]): 1. Pengendalian variabel oleh peneliti, dalam penelitian ini menggunakan desain ex post facto. Artinya peneliti tidak mengendalikan atau memanipulasi variabel-variabel penelitian. 2. Tujuan penelitian ini adalah causal studies. Artinya penelitian ini berusaha menjelaskan hubungan antar variabel yang diteliti yaitu keunggulan dan kelemahan sistem pembayaran pajak e–SPT dan pemilihan sistem pembayaran pajak oleh wajib pajak. 3. Dimensi waktu, penelitian ini merupakan studi cross sectional. Artinya penelitian ini dilakukan satu kali pada suatu waktu tertentu. G.2 Populasi dan Sampel Populasi yang dipilih sebagai obyek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di kanwil 1 Jawa Tengah sampai dengan Desember 2008 yaitu sebanyak 267.450 WP (Ortax, 2009). Populasi ini dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa orang pribadi lebih bisa mewakili persepsi Wajib Pajak terhadap berbagai jenis pajak yang ada. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin, maka didapat sample sebanyak 99,96 dan dibulatkan menjadi 100 responden. G.3 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer. Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden yang menjadi sampel penelitian. G.4 Definisi dan Pengukuran Variabel 1. Variabel Dependen: Sistem Pembayaran Pajak (SIST). Sistem Pembayaran Pajak merupakan metode yang dipilih para pembayar pajak dalam melaporkan kewajiban pajaknya selama ini. Dalam penelitian ini sistem pembayaran pajak merupakan variabel dummy dengan skala nominal. 2. Variabel Independen: Keunggulan dan Kelemahan Sistem Pelaporan Pajak e–SPT. Variabel ini dikembangkan berdasarkan hasil eksperimen dengan partisipan mahasiswa D3 Perpajakan. Pengukuran menggunakan skala ordinal 1 sampai 5. 4
3. Variabel Kontrol: Faktor Demografis. Variabel control yang digunakan diambil dari penelitian yang dilakukan sebelumnya (Hastuti dan Ratnaningsih, 2007) yaitu: Umur, Jen_kel, Pendidikan, bidang ilmu, latar belakang pendidikan, cara mendaftar NPWP. G.5 Kerangka Pikir Penelitian
Ha1 Keunggulan Cara Pelaporan Pajak Kelemahan e-SPT
Ha2
G.6 Analisis Data 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 2. Uji Hipotesis: dilakukan menggunakan analisis regresi logistik, karena variabel dependen dalam penelitian ini merupakan variabel dummy. Model empiris (persamaan regresi) untuk menerangkan hubungan antar variabel penelitian: e − SPT = β 0 + β1Unggul + β 2 Lemah+ β 3Usia + β 4 JenKel + β 5 Didik +
β 6 BidIlmu+ β 7 NPWP H. Hasil dan Pembahasan H.1 Penelitian Tahap 1 Desain penelitian terlihat pada tabel 1 berikut ini: Tabel 1. Tahapan Penelitian Tahapan Metode Keterangan Output Penelitian Penelitian Tahap 1
Eksperimen Membandingkan pelaksanaan dua model pelaporan (e-SPT) dan manual
Tahap 2
Survey
Diketahui Keunggulan dan Kelemahan E-SPT: kues untuk tahap 2 Diketahui dampak keunggulan dan kelemahan E- SPT tersebut terhadap pemilihan model pelaporan
Menguji apakah keunggulan dan kelemahan e-SPT tersebut merupakan pertimbangan orang dalam memilih model pelaporan pajak Hasil penelitian tahap 1 nampak dalam Tabel 2 sebagai berikut:
Tabel 2. Keunggulan dan Kelemahan E- SPT KEUNGGULAN E- SPT KELEMAHAN E- SPT 1. Tidak harus mengeluarkan Biaya fotocopy 1. Harus Memiliki/sewa komputer 2. Tidak harus mengeluarkan Biaya transport 2. Harus Menginstal program khusus 3. Tidak harus mengeluarkan Biaya alat tulis 3. Harus mengeluarkan Biaya listrik 4. Tidak harus mengeluarkan Biaya kertas 4. Harus Biaya CD 5
5. Tidak harus mengeluarkan Biaya kalkulator 6. Tidak harus mengeluarkan Perhitungan yang sulit 7. Waktu pengerjaan manual yang lama 8. Jika salah harus mengganti lembar SPT yang baru 9. Tidak harus memasukan data ke kolom – kolom yang banyak
5. Harus Update program perpajakan 6. Loading computer Lama 7. Prosedur aplikasi computer yang berbelit – belit 8. Jika jumlah hasilnya berbeda 9. Jika salah harus memulai prosedur dari awal 10. Aplikasi error Kehilangan data jika lupa save Berikut ini disajikan deskripsi responden berdasarkan kriteria: Usia, Pengalaman Mengisi SPT, dan Pemilihan metode Pelaporan. Tabel 3. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Kemudahan e-SPT Kemudahan Manual Keakuratan Kepercayaan * Usia Usia 19.00
20.00
21.00
22.00
24.00
Total
Mean N Std. Deviation Mean N Std. Deviation Mean N Std. Deviation Mean N Std. Deviation Mean N Std. Deviation Mean N Std. Deviation
Kemudahan e-SPT 3.6250 2 .17678 3.7083 6 .67854 3.8333 3 .76376 3.5833 3 .62915 2.5000 1 . 3.6167 15 .63994
Kemudahan Manual 3.5000 2 .00000 2.8750 6 .56458 3.6667 3 .57735 2.9167 3 .94648 2.5000 1 . 3.1000 15 .66009
Keakuratan 4.0000 2 .00000 4.1667 6 .75277 4.0000 3 1.00000 4.3333 3 1.15470 4.0000 1 . 4.1333 15 .74322
Kepercayaan 3.3750 2 .53033 3.5833 6 .49160 3.3333 3 1.52753 3.0833 3 .28868 2.7500 1 . 3.3500 15 .71838
Tabel 4. Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Mengisi SPT Kemudahan e-SPT Kemudahan Manual Keakuratan Kepercayaan * Pengalaman Isi SPT Pengalaman Isi SPT 1.00
2.00
3.00
5.00
Total
Mean N Std. Deviation Mean N Std. Deviation Mean N Std. Deviation Mean N Std. Deviation Mean N Std. Deviation
Kemudahan e-SPT 3.6250 8 .53452 3.5000 2 .70711 3.8125 4 .94373 3.0000 1 . 3.6167 15 .63994
Kemudahan Manual 2.8125 8 .45806 3.2500 2 1.06066 3.3750 4 .75000 4.0000 1 . 3.1000 15 .66009
Keakuratan 4.1250 8 .64087 3.5000 2 .70711 4.2500 4 .95743 5.0000 1 . 4.1333 15 .74322
Kepercayaan 3.3750 8 .53452 2.8750 2 .17678 3.5625 4 1.23111 3.2500 1 . 3.3500 15 .71838
Sumber: Data diolah, 2009 Tabel 5. Deskripsi Responden Berdasarkan Pemilihan metode Pelaporan
6
Kemudahan e-SPT Kemudahan Manual Keakuratan Kepercayaan * Pilihan SPT Pilihan SPT Manual
Mean N Std. Deviation Mean N Std. Deviation Mean N Std. Deviation
E-SPT
Total
Kemudahan e-SPT 3.2500 2 .35355 3.6731 13 .66446 3.6167 15 .63994
Kemudahan Manual 2.6250 2 .53033 3.1731 13 .66446 3.1000 15 .66009
Keakuratan 3.0000 2 .00000 4.3077 13 .63043 4.1333 15 .74322
Kepercayaan 2.3750 2 .53033 3.5000 13 .62915 3.3500 15 .71838
H.2 Penelitian Tahap 2 1. Gambaran Umum Responden Dalam penelitian ini menggunakan 100 responden. Secara umum responden rata-rata berusia 32 tahun. Responden tertua berusia 60 tahun dan termuda berusia 22 tahun. Responden terdistribusi seimbang antara yang berstatus kawin dan tidak kawin demikian juga untuk jenis kelamin. Responden dalam penelitian ini lebih banyak laki-laki 2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Tabel 6. KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Approx. Chi-Square Sphericity df
.770 1014.713 171
Sig.
.000
Sumber: Data diolah, 2009 Hasil tabel 6 menunjukkan bahwa nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy sebesar 0,770 (lebih besar dari 0,500) dengan nilai signifikansi 0,000 (lebih kecil dari α = 10%), sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis faktor dapat dilanjutkan. Tabel 7. Rotated Component Matrix(a) Component Keunggulan Harus Instal Prog Khusus
Kelemahan .486
Ada Beban Listrik Ada Beban CD
.467
Hrs UpDate Program
.664
Loading Kom.Lama
.752
Prosedur yg Berbelit-belit
.750
Perbedaan Hasil Input
.685
Jika Salah Ulang Awal
.776
Aplikasi Eror
.817
Data Hilang krn Lupa Save Adanya Beban FC
.709 .839
Adanya Beban Transport
.926
Adanya Beban Alat Tulis
.930
Adanya Beban Kertas
.918
Punya Kalkulator
.866
Perhitungan Sulit
7
Kerjakan Manual Lama Salah: Ganti SPT Baru Kolom Manual Banyak Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 3 iterations.
Sumber: Data diolah, 2009 Hasil rotated matrik pada tabel 5.10 menunjukkan bahwa dari 19 instrument pertanyaan, 5 instrumen diantaranya tidak valid karena loading factor kurang dari 0,4. 15 instrument yang valid mengelompok dalam 2 komponen, yang kemudian dapat disimpulkan bahwa kelompok pertama adalah variable keunggulan pelaporan menggunakan e-SPT dan kelompok kedua adalah variabel kelemahan pelaporan menggunakan e-SPT. b. Uji Reliabilitas Tabel 8. Hasil Uji Reliabilitas Cronbach Kete Varia bel ’Alpha rangan Keun 0,948 Relia ggulan bel Kele 0,866 Relia mahan bel Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa kedua variabel memilioki nilai Cronbach’Alpha mendekati 1, yaitu masing-masing 0,948 untuk variabel keunggulan dan 0,866 untuk variabel kelemahan. Jadi dapat disimpulkan kedua variabel reliable. 3. Pengujian Hipotesis 1. Uji Hipotesis 1 Sebelum dilakukan interpretasi terhadap hasil pengujian, maka dilakukan pengujian terhadap goodness of fit model, yaitu menggunakan Hosmer and Lemeshow Test. Tabel 9. Hosmer and Lemeshow Test Step 1
Chi-square 11.153
df
Sig.
8
.193
Hasil Hosmer and Lemeshow Test menunjukkan bahwa nilai Chi-square sebesar 11,153 dengan tingkat signifikansi 0,193 (kurang dari α = 10%). Artinya model tersebut fit sehingga análisis terhadap pengujian regresi logistik dapat dilanjutkan. Tabel 10. Pengujian Hipótesis Tahap ke 2 B
S.E.
Wald
df
Sig.
Exp(B)
Step
Kelemahan
-.013
.047
.074
1
.785
.987
1(a)
Keunggulan
-.013
.067
.040
1
.842
.987
Usia
.016
.045
.129
1
.719
1.016
JenKel
-.560
.869
.415
1
.520
.571
Didik
-.390
.460
.718
1
.397
.677
Bid_Ilmu
.351
.379
.855
1
.355
1.420
Car_Daf_NPWP
1.926
.826
5.443
1
.020
6.865
Constant
-4.587
2.536
3.272
1
.070
.010
a Variable(s) entered on step 1: Kelemahan, Keunggulan, Usia, JenKel, Didik, Bid_Ilmu, Car_Daf_NPWP.
Dari hasil tersebut maka kita dapat menyusun persamaan sebagai berikut: e − SPT = −4,587 − 0,013Unggul − 0,013Lemah+ 0,016Usia − 0,560JenKel − 0,390Didik + 0,351BidIlmu+ 1,926NPWP 8
Berdasarkan tabel 10 tampak bahwa nilai β2 sebesar -0,013 dengan nilai signifikansi sebesar 0,785. Nilai signifikansi koefisien regresi tersebut jauh lebih besar dari α = 10%. Dengan demikian gagal menolak Ho1, sehingga Ha1 ditolak. Tanda negatif pada β1menunjukkan bahwa keunggulan e-SPT semakin dipertimbangkan oleh WP, maka WP tersebut lebih mungkin menggunakan cara manual dalam melaporkan SPT mereka. Namun demikian pengaruh pertimbangan keunggulan system e-SPT tersebut tidak signifikan secara statistik. 2. Uji Hipotesis 2 Berdasarkan tabel 10 tampak bahwa nilai β1 sebesar -0,013 dengan nilai signifikansi sebesar 0,842. Nilai signifikansi koefisien regresi tersebut jauh lebih besar dari α = 10%. Dengan demikian gagal menolak Ho2, sehingga Ha2 ditolak. Tanda negatif pada β2 menunjukkan bahwa kelemahan e-SPT semakin dipertimbangkan oleh WP, maka WP tersebut lebih mungkin menggunakan cara manual dalam melaporkan SPT mereka. Namun demikian pengaruh pertimbangan kelemahan sistem e-SPT tersebut tidak signifikan secara statistik. Variabel kontrol yang melengkapi model penelitian ini ada 5, yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan, bidang ilmu dan cara mendaftar NPWP. Berdasarkan hasil pada tabel 10 juga tampak bahwa dari ke-5 variabel kontrol tersebut yang berpengaruh signifikan hanya cara mendaftar NPWP. Nilai koefisien regresi cara mendaftar NPWP (β7) sebesar 1,926 dengan nilai signifikansi sebesar 0,020. Nilai signifikansi koefisien regresi tersebut jauh lebih kecil dari α = 10%. Artinya individu yang mendapatkan NPWP atas kesadaran pribadi akan lebih mungkin untuk melaporkan SPTnya dengan menggunakan e-SPT. Kedua hipotesis penelitian tidak terdukung, hal ini kemungkinan disebabkan oleh pembentukan instrument kelemahan dan keunggulan e-SPT dibangun dari preferensi mahasiswa. Terlebih lagi mahasiswa yang menjadi partisipan adalah mahasiswa yang baru saja mendapatkan pembelajaran khusus tentang pelaporan SPT baik menggunakan sistem manual maupun e-SPT. Kondisi tersebut kemungkinan berbeda dengan dunia nyata di lapangan, dimana WP tidak secara intensif mendapatkan pembelajaran tentang pelaporan SPT. Selain itu dilapangan WP dimungkinkan meminta bantuan konsultan dalam melaporkan kewajiban pajaknya, sehingga WP tersebut tidak mempertimbangkan faktor kelemahan dan kelebihan system pelaporannya. Tabel 11 berikut menunjukkan bahwa WP berminat untuk menggunakan e-SPT (mean 3,53) namun semua itu hanya pada taraf berminat karena praktik penggunaan e-SPT rendah (mean 1,86). Tabel 11. Descriptive Statistics Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Tingkat Penggunaan eSPT
1
5
1.86
1.390
Minat Menggunakan eSPT
1
5
3.53
1.382
Valid N (listwise)
I. Kesimpulan dan Saran I.1
Kesimpulan
Keunggulan dan kelemahan e- SPT tidak berpengaruh terhadap pemilihan model pelaporan. Hal ini disebabkan karena minimnya informasi mengenai bagaimana cara melaporkan pajak dengan menggunakan e-SPT. Sebagian besar responden memiliki minat yang besar untuk menggunakan e-SPT akan tetapi pada prakteknya masih rendah.
9
I.2
Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka pensosialisasian sistem berbasis teknologi (eSPT ) dapat lebih dilakukan, karena sampai saat ini tingkat pelaporan dengan menggunakan eSPT masih sangat rendah. Dinas pendidikan perlu mengambil langkah strategis untuk mengarahkan pola pendidikan dengan penekanan pada pengembangan dan pemanfaatan teknologi demi kemajuan bangsa. Lembaga pendidikan di bidang perpajakan dalam bidang pengajaran yang berkaitan dengan e – SPT juga perlu untuk lebih meningkatkan promosi agar semakin banyak orang yang memakai e- SPT. Melihat tingginya tingkat kompleksitas yang dirasakan pengisi SPT maka pendekatan positif insentif dalam peningkatan kepatuhan wajib pajak melalui metode-metode pnyederhanaan terhadap aturan pajak yang ada adalah hal yang penting untuk dilakukan.
I.3
Keterbatasan
Pengembangan intrumen variabel independen menggunakan persepsi mahasiswa dan WP yang menjadi responden bukan mahasiswa yang masih diberi pendidikan.
J. Daftar pustaka __________.Ancaman Paksa Badan Naikkan Setoran Pajak. Tempointeraktif.com via http://www.kanwilpajakkhusus.depkeu.go.id/content.asp Andres, Luis. 2002. Determinants of Propensity to Tax Evasion: The Argentinean Case. University of Chicago. Brotodihardjo, R. Snatoso. 1981. Pengantar hukum Pajak. Bandung : Eresco. Cooper, D.R, dan C.W., Emory. 1996. Business Research Meyhods, 5th edition. Richard D. Irwin, Inc.,USA. Forest, Adam dan Steven M. Sheffrin. 2002. Complexity and Complience: An Empirical Investigation. National Tax Journal Vol. LV, No 1 March 2002. Gee, M.V and Nystrom, P.C, 1999. Strategic Fit Between Skills Trainning and Levels of Quality Management: An Empirical Study of American Manufacturing Plants. Human Resources Planning, Vol. 22 Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. BPUNDIP. Semarang Gunadi. 2004. Rasionalitas Reformasi Administrasi Perpajakan. Didownload dari http://www.kanwilpajakkhusus.depkeu.go.id/content.asp?contentid=132 Halim, Abdul. 2005. Secara Legal : Bolehklah Tax – Avoidance ? Usahawan Th. XXXIV. Nomor 006. Juni 2005 Harahap, Abdul Asri. 2003. Paradigma Baru Perpajakan Indonesia : Perspektif Ekonomi Politik. Jakarta : Integrita Dinamika Preas. Hastuti, Rini dan Stephana Dyah Ayu R, Faktor Sosio Ekonomi dan Persepsi Wajib Pajak: Pengaruhnya Terhadap Kompleksitas dan Ketidakadilan Sistem Perpajakan, serta Kepatuhan Pajak, Seminar ISEI, Surabaya, 23 November 2007. Hotsaritua Situmorang. 2006. Ditjen Pajak buru 'The Untouchables'. Didownload dari http://www.pajak.go.id/berita/ditjen-pajak-buru-the-untouchables/ Hotsaritua situmorang. 2006. Ekstensifikasi instan cara ditjen pajak. Didownload dari http://www.pajak.go.id/berita/ekstensifikasi-instan-cara-ditjen-pajak/ Hotsaritua Situmorang. 2006. Perdirjen Pajak 178/PJ/2006: Kado tahun baru buat WP. Didownload dari http://www.pajak.go.id/berita/perdirjen-pajak-178-pj-2006-kado-tahun-barubuat-wp/ http://id.wikipedia.org/wiki/Penghindaran_pajak download tanggal 24 April 2007. Larry dkk. 1994. Dictionary of Tax Terms. New York : Barron’s Bussiness. 10
Media Indonesia. 2005. Insentif Perpajakan Terlalu Banyak. Didownload dari http://www.kanwilpajakkhusus.depkeu.go.id/content.asp?contentid=276 Munawir. 1992. Perpajkan. Yogyakarta: Liberty. Suandy, Erly. 2003. Perencanaan Pajak. Salemba Empat Jakarta. Sudahkan Anda menyampaikan SPT?. Bisnis Indonesia. 20-Mar-2006 via http://www.kanwilpajakwpbesar.go.id/berita.php?cmd=detail&id=2006-03-21%2009:31:11 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE – 04/PJ.13/2006 Tentang Pengiriman Paket SPT Tahunan PPh dan SPT Masa PPN Beserta Kelengkapannya Tahun 2006. Waluyo dan Ilyas, Wirawan. 2000. Perpajakan Indonesia. Salemba Empat Jakarta.
11