INTERGRITAS KEPEMIMPINAN
KETULUSAN PEMIMPIN SESI 1 - Hati yang Tulus PENDAHULUAN 1. Ada berbagai macam kualitas yang terdapat dalam diri seorang pemimpin yang handal. Beberapa dari kita memiliki beberapa sifat dan kemampuan tersebut seperti : a. b. c. d. e. f. g.
Ketrampilan kreatif istimewa. Pengertian intelektual (intellectual grasp). Kemampuan mengelola (managerial ability). Visi Nubuatan (prophetic vision). Kepribadian yang menarik (magnetic personality). Semangat rohani. Karunia-karunia supernatural.
Tidak ada seorangpun dari kita yang memiliki semua karunia tersebut. Tetapi seringkali ketika orang-orang melihat kemampuan dalam diri pemimpin, mereka selalu mencari hal-hal yang bisa dilihat. Saya mau berbicara mengenai hal-hal yang tidak dapat dilihat. Dan tidak ada tingkat ketrampilan atau kedinamisan yang bisa mengganti hal-hal ini. 2. Saya sering ditanyai oleh pemimpin lain, “Apakah rahasia kesuksesan dalam pelayanan kepemimpinan ?” Contoh : Anggapan bahwa total “jam” yang dihabiskan untuk membaca Firman Tuhan dan doa adalah kunci. Tentu saja, semuanya itu memang penting, tetapi saya yakin bahwa tidak ada yang bisa melebihi pentingnya mengolah “hati yang tulus”. Ini ada hubungannya dengan hati darimana doa diungkapkan dan Firman Tuhan diajarkan. •
Hal yang paling penting bagi pemimpin manapun adalah masalah ketulusan hati.
3. Teks ini memperkenalkan kita pada sebuah ide yang berulang kali timbul di dalam Perjanjian Lama. TEKS: Kej 20:1-6 I.
PRINSIP FONDASI. Beberapa sarjana menyebutnya sebagai prinsip : “Hukum Pemakaian Pertama”. Pertama kali ide ini muncul di Alkitab, langsung mengungkapkan cara ide
1 Persembahan dari World Harvest
INTERGRITAS KEPEMIMPINAN
tersebut diterapkan di seluruh Firman. Di sini kita sampai ke hati yang tulus yang disebutkan untuk pertama kalinya di Alkitab. Marilah kita menyimak cerita ini sambil memperkenalkan ide-ide berikut ini : A. Kejujuran dari lidah.
B. Kebenaran di dalam pikiran. C. Kejujuran pada diri sendiri. D. Hati yang tidak akan menyalahgunakan kepercayaan. Semuanya itu menggambarkan seorang pemimpin yang bisa dipercaya. Hati yang tulus adalah kata yang merangkum semuanya itu dalam satu paket. Sangat menarik untuk memperhatikan di dalam cerita ini bahwa kita diajarkan “tulus” dalam situasi dimana seseorang yang beriman telah melanggar kejujuran. Tetapi seorang Raja penyembah berhala menanggapi dengan tulus. Pelajaran di sini sangat jelas. MUNGKIN SAYA BUKAN ORANG YANG MEMILIKI WAHYU ATAU WAWASAN BESAR, TETAPI SAYA MASIH BISA MENJADI ORANG YANG TULUS APABILA SAYA MENANGGAPI HAL-HAL YANG ALLAH PERLIHATKAN PADA SAYA. Allah memperlihatkan pada kita banyak perkara dengan berbagai macam cara : a. b. c. d. e.
Di dalam Firman-Nya. Melalui keadaan. Melalui Roh-Nya berurusan secara pribadi di dalam sanubari kita. Ia mengganjar kita. Ia menegur kita.
A. Konfrontasi Allah dengan Abimelekh dan Responsnya. (ayat 3-5) Catatan : Pertama kali di dalam Alkitab, ketulusan disebutkan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan hati, Allah datang untuk berbicara dengan manusia dengan dasar yang tidak dimengerti oleh manusia.
2 Persembahan dari World Harvest
INTERGRITAS KEPEMIMPINAN
Hati yang tulus berhubungan dengan dua hal ini : 1. Selalu akan ada hal-hal yang tidak saya ketahui atau mengerti. Allah akan menolong saya menghadapi hal-hal yang tidak saya ketahui atau mengerti. 2. Ada hal-hal yang saya pahami. Apabila saya melanggarnya, Allah tidak akan datang dan menegur saya karena hal-hal itu. Sebuah kebenaran yang menakutkan. B. Jawaban Allah, dan Prinsip yang diungkapkan. (ayat 6) ALLAH DENGAN SABAR MENGERTI DIMANA KEBODOHAN KITA MENGHASILKAN KEGAGALAN YANG TIDAK BERDOSA KARENA KURANG HIKMAT. ALLAH BERKATA : “Alasan kenapa Aku ada di sini untuk menghentikanmu adalah karena Aku tahu kamu bertindak tanpa pengetahuan atau tanpa berkompromi dengan pengertianmu sendiri.”
C. Masalah : Kebalikan/lawan dari itu terkandung di dalam konsep ini. ALLAH MEMEGANG KITA BERTANGGUNG-JAWAB UNTUK BERJALAN DI DALAM TERANG PENGERTIAN/WAHYU YANG KITA MILIKI. Ilustrasi : Contoh tentang pemimpin yang mengejar kesalahan - pemimpin lain yang mengejar keuangan yang tidak bertanggung-jawab, dan yang satunya lagi mengejar hubungan tak bermoral - dan SETIAP ORANG mengekspresikan suatu sikap toleransi atau “kekecualian” pada kasusnya. MENGAPA ? 1. Karena ketika integritas dilanggar dari luar, Allah tidak akan mencampuri sampai penghakiman pada akhirnya ditambahkan. ALLAH HANYA MEMPERINGATKAN/ MENGINSTRUKSIKAN/MENGOREKSI dimana intervensi-Nya diijinkan oleh sebab pencarian jujur dari si individu untuk hidup menurut jalan-Nya. 2. Kuncinya adalah : Segera merespons kapan saja Tuhan berurusan dengan saya dan saya tidak menyadari apa yang sedang saya lakukan. CERITA INI SECARA DRAMATIS MEMBUAT JELAS BAHWA BARANGKALI TIDAK ADA LAGI SIFAT ATAU NILAI YANG PENTING YANG PERLU DICARI
3 Persembahan dari World Harvest
INTERGRITAS KEPEMIMPINAN
DAN DIPELIHARA DI DALAM HIDUP SEORANG PEMIMPIN, SELAIN “HATI YANG TULUS”.
II.
SEBUAH KATA YANG DINAMIS. Mazmur 25:20, 21. •
Sebuah studi tentang kata “INTEGRITAS/KETULUSAN” mengungkapkan ide-ide yang dapat menolong kita menyadari BAGAIMANA ‘integritas” itu dipertahankan.
A. Perjanjian Lama: “thom” - ide “keseluruhan/kesempurnaan”. Ilustrasi : Dalam pelajaran matematika, ada “angka lengkap” dan “angka pecahan”. 1. Hati yang tulus menyatakan suatu sikap hati yang tidak mengijinkan “pemotongan” KEJUJURAN TOTAL DENGAN ALLAH ATAU DENGAN DIRI SENDIRI, melalui penyimpangan yang diduga “kecil”. 2. Bagaimana prosesnya : Merasionalisasi - menciptakan alasan pada diri sendiri untuk berkompromi. Membenarkan diri sendiri - memperdebatkan bahwa kasus saya itu suatu kekecualian “Allah tidak menanggapi dengan serius menerima kompromi saya.” B. Contoh-contoh praktis. 1. Terlibat dalam percakapan, pelanggaran kejujuran penuh. “Ping” 2. Koreksi batin oleh Roh Kudus “ janganlah kamu mendukakan” Efe 4:30 Bacalah ayat 17-32 (Efe 4) •
Serangkai penuh berisi kemurnian dalam bertutur kata, sikap yang teguh, penolakan untuk “membumbui” kebenaran , penolakan untuk menyerahkan diri kepada hawa nafsu macam apapun, penolakan untuk memberikan kesempatan bagi kemarahan, tidak mau memaafkan. “DAN JANGANLAH BERI KESEMPATAN KEPADA IBLIS” (ayat 27).
4 Persembahan dari World Harvest
INTERGRITAS KEPEMIMPINAN
III.
KETAATAN DINAMIS PADA PRINSIP. A. Daud, orang yang mencari HATI Allah (yaitu, ketulusan). Dengarkan katakata Daud : 1. Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya Tuhan, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu; BULATKANLAH HATIKU untuk takut akan namaMu”. (Mazmur 86:11) CATATAN : Dua langkah : a. Saya AKAN bisa diajar. b. Saya AKAN berjanji berjalan menurut petunjuk-Mu. Hasil : JADI, TUHAN, Engkau bisa “memelihara keutuhan hatiku”. 2. Mazmur 25:20,21 “Jagalah kiranya jiwaku dan lepaskanlah aku; janganlah aku mendapat malu, sebab aku berlindung pada-Mu. KETULUSAN DAN KEJUJURAN KIRANYA MENGAWAL AKU, sebab aku menanti-nantikan Engkau (mendengarkan suaraMu).” B. Ilustrasi : Di bawah kepemimpinan Daud, perbatasan Israel diperpanjang sampai maksimum. Tidak mampu mengawal perbatasan : pertanyaan timbul, “Bagaimana aku bisa MENGAWAL kerajaanku ?” Ia menciptakan doa di atas: KAU, TUHAN harus mengawalku.”
IV.
TRAGEDI AKIBAT DARI KETIDAK TAATAN PADA PRINSIP. A. Ingat doa Salomo: (1 Raja 8:25) “Maka sekarang, ya Tuhan, Allah Israel, peliharalah apa yang Kau janjikan kepada hamab-Mu Daud, ayahku.” Respons Allah : (1 Raja 9:3-5a) “Telah Kudengar doa dan permohonanmu yang kausampaikan ke hadapan-Ku; Aku telah menguduskan rumah yang kau dirikan ini untuk membuat nama-Ku tinggal di situ sampai selama-lamanya, maka mata-Ku dan hati-Ku akan ada di situ SEPANJANG MASA. SEKARANG, mengenai engkau, jika engkau hidup di hadapan-Ku sama seperti Daud, ayahmu, DENGAN TULUS HATI DAN DENGAN BENAR, maka Aku akan meneguhkan takhta kerajaanmu.” B. Lihatlah perbedaan yang menyolok antara cara Salomo menyelesaikan masalah yang sama yang dihadapi oleh Daud. Membela perbatasan.
5 Persembahan dari World Harvest
INTERGRITAS KEPEMIMPINAN
1. Solusi diplomatis pilihan Salomo : Persekutuan. 2. Dengan setiap perjanjian datanglah seorang putri baru untuk meneguhkan ikatan politik. Yerusalem jadi dipenuhi oleh berhala-berhala bawaan “perjanjian” yang dirancang untuk menegaskan keamanan pribadi/ profesional. 3. KONSEP : kita semua ini “pembangun rumah” - Kita membangun KELUARGA, JEMAAT, PELAYANAN. 4. Kunci untuk membangun RUMAH, GEREJA, PELAYANAN, yang BERTAHAN LAMA (yaitu yang akan dikekalkan oleh Allah’) terletak dalam kemauan kita agar senantiasa memelihara hati yang tulus.
V.
JALAN MENUJU KETAATAN. A. Penemuan saya yang mengagumkan tentang bentuk plural dari “ketulusan” atau “integritas” (thom) THUMMIM. Allah telah memberikan gambaran bagaimana memelihara hati yang tulus. 1. Tutup dada imam : urim dan tumim. Tidak ada seorangpun tahu persis itu terbuat dari apa, tapi kita tahu bagaimana dan kapan urim dan tumim “dikonsultasikan”. Keluaran 28:30 “Dan di dalam tutup dada pernyataan keputusan itu (yaitu: membuat keputusan di bawah bimbingan ilahi), Urim dan Tumim; haruslah itu di atas JANTUNG Harun.” Contoh : Pencarian keimaman yang murni : “Menunggu sampai ada seorang imam bertindak dengan memegang Urim dan Tumim”. (Nehemia 7:65; Ezra 2:63) 2. BAGAIMANA MELAKSANAKANNYA : Sastra Rabby menyaranakan sebuah jawaban. Mereka akan akan pergi di balik kerudung dan mengucapkan “Allah memperlihatkan pada kami apa yang harus dilakukan oleh Israel.”
KESIMPULAN : APAPUN PERKARANYA, SEBUAH GAMBAR YANG JELAS TELAH DIBERIKAN PADA KITA BETAPA PENTINGNYA SEORANG PEMIMPIN AGAR SELALU MEMELIHARA HATI YANG TULUS
6 Persembahan dari World Harvest
INTERGRITAS KEPEMIMPINAN
Apabila kita mengijinkan hati Tumim itu tinggal dengan setia, maka kita akan hidup dalam ketaatan. Perbatasan Kerajaan bisa diperpanjang. Pelayanan menjadi efektif, perbatasan dipelihara dengan berkat, dan pelayanan berjalan dengan kuat melalui hati yang tulus.
DISKUSI KELOMPOK : 1. Diskusikan berbagai kualitas yang kita cari untuk menentukan pemimpin yang handal dalam pelayanan. 2. Bagaimanakah kualitas-kualitas handal ini berhubungan dengan hati yang tulus ? 3. Bagaimana kita bisa menerapkan kedua pelajaran ini ketika kita dihadapkan dengan masalah ketulusan ? a. Menghadapi hal-hal yang tidak kita ketahui atau mengerti. b. Melanggar hal-hal yang kita ketahui dan mengerti. 4. Doakan satu sama lain dan para pemimpin Kristen di negara Anda agar Roh Kudus menjaga ketulusan hati kita.
STUDI PRIBADI : 1. Pelajaran apakah yang Anda dapatkan dari ayat di Alkitab yang pertama kali menyebutkan : “hati yang tulus” ? 2. Ide apakah yang disampaikan oleh perkataan : “hati yang tulus” ? 3. Bagaimana Allah mengungkapkan kehendak-Nya pada kita ? 4. Apa yang Allah harapkan dari anda kala Ia mengungkapkan kehendak-Nya pada Anda? 5. Jelaskan bagaimana ini bisa diilustrasikan : a. Dalam kehidupan Daud (Mazmur 25:20, 21). b. Di dalam penutup dada imam. (Keluaran 28:30; Nehemia 7:65; Ezra 2:63)
7 Persembahan dari World Harvest
INTERGRITAS KEPEMIMPINAN
KETULUSAN PEMIMPIN SESI 2 - Roh Yang Mengampuni PENDAHULUAN Di dalam sesi pertama kita, kita belajar tentang hati yang tulus. Kita membicarakan bagaimana hati dapat disempurnakan bagi Allah. Bagaimana hati bisa tertipu sedikit demi sedikit sampai tragedi terjadi. Memelihara ketulusan hati berarti menolak serangan pada hati. Serangan yang menyusup sedikit demi sedikit bagaikan sebuah kekuatan yang menyerang dan merebut tanah sebuah bangsa. Sekarang kita akan belajar mengenai masalah hati yang tulus lainnya. Sekarang bukan waktunya hati diserang melainkan ditulari. Ini ada hubungannya dengan pemimpin dan roh mengampuni. Ide utama dari pengampunan adalah melepaskan atau mengijinkannya pergi. Ketika kita diampuni oleh Tuhan, dosa-dosa kita dilepaskan. Kita dilepaskan dari ikatan maut yang kekal. Jadi kita mengerti bagaimana pengampunan berhubungan dengan pelepasan. Tetapi Alkitab mengajarkan roh pengampunan, yaitu : mengalami hidup yang tinggal dalam roh pelepasan. Ketika hati dan tangan kita terbuka dalam sikap bebas pada Allah dan orang lain. Jadi tangan tidak menjadi penuh dengan masalah-masalah yang penuh dengan amarah dan kepahitan. Seperti orang yang membawa tas yang tidak ia butuhkan untuk perjalanan yang sedang ia tempuh. Pelepasan dalam kebebasan pelayanan tergantung pada roh pelepasan yang mendominasi hati pemimpin. GARIS BESAR PELAJARAN : TEKS : Matius 18:21-35. I.
PENJELASAN YANG TERPERINCI TENTANG TEKS. A. Sebuah pertanyaan yang jujur. Pertanyaan Petrus mengungkapkan suatu posisi ia yakin sudah terlewati di atas pengajaran pada hari itu. Dengan dasar ayat-ayat seperti : Amsal 1:3, 6, 9, 11, 18 (dan lain-lain sampai ke fasal 2), para rabi pada zaman Yesus menduga bahwa Allah sendiri tidak mengampuni lebih dari 3 kali. Tetapi Tuhan berkata pada Petrus dengan lembut, TIDAK Petrus, melainkah tujuh
8 Persembahan dari World Harvest
INTERGRITAS KEPEMIMPINAN
puluh kali tujuh. Yang Yesus maksud bukan 490 kali melainkan pengampunan tanpa batas. (1 Korintus 13:4-7) B. Sebuah dimensi baru (ayat 22, 23a). 1. Yesus tidak hanya melebarkan pandangan sempit ini, tapi juga menyambungkannya dengan arti penting prinsip Kerajaan. 2. Ketika Yesus berbicara mengenai Kerajaan, ada dua perkara yang benar : a. Ia membicarakan sesuatu dimana Allah telah memanggil kita ke dalam lingkungan penebusan. b. Ada perintah di Kerajaan. • Sebuah pelajaran terlihat begitu jelas bahwa Yesus menunjukkan akibat yang menakutkan jika tidak ada respons. (ayat 34-35). 3. Apakah artinya diserahkan kepada algojo-algojo ? a. Hamba yang tidak mau mengampuni tidak dikembalikan pada situasi asalnya. (ayat 25-34) b. Ada banyak penagih hutang yang terus-menerus meminta ia melunasi seluruh hutangnya. (ayat 34). C. Pelajaran. 1. Sesuatu yang memungkinkan untuk diampuni dari segala sesuatu dan mengetahui apa arti keselamatan itu. 2. Jika kita melupakan betapa besar pengampunan yang dikaruniakan pada kita, dan tidak hidup dalam roh pelepasan dan pengampunan sempurna pada orang lain; maka akan ada rasa sakit yang menyiksa jiwa kita terusmenerus karena tidak mau mengampuni. 3. Roh tidak mau mengampuni akan merebut sukacita, kuasa rohani, dan kesehatan jasmaniah. 4. Studi medis membuktikan bahwa 70% penyakit manusia disebabkan oleh kepahitan, penolakan dan tidak mau mengampuni di dalam manusia. D. Hamba yang tidak mau mengampuni (ayat 23-24). 1. Hutang yang luar biasa besarnya (ayat 25). Ayat 25 mencatat kehancuran yang akan terjadi dalam hidup, keluarga dan masa depan seorang laki-laki. Hutangnya, yang memperkirakan kehancuran yang sudah dekat. Menggambarkan kerugian total dari situasi kita di luar kemurahan Allah dan pengampunan di dalam Kristus.
9 Persembahan dari World Harvest
INTERGRITAS KEPEMIMPINAN
ayat 26 Mencatat permohonan si hamba, yang mengusulkan suatu usul. Hutang yang berjumlah jutaan dolar itu tidak akan pernah bisa dibayar, seberapa lamapun waktu yang diberikan. Membayar bunganya saja ia tidak mampu, apalagi membayar pokoknya. Ayat 27 mencatat rasa belas kasihan yang besar dari tuan orang itu. Sifatnya sangat berlawanan dengan perilaku masyarakat pada masa itu dan sekarang. Ini BUKAN respons biasa dengan hutang: Yesus sedang menggambarkan hati Bapa terhadap beban dan hutang dosa dan rasa bersalah kita. 2. Sebuah respons yang luar biasa (ayat 28-29). Dengan cara yang sangat tidak sensitif, hamba yang hutangnya besar sudah diampuni itu pergi ke hamba lain, meminta bayaran atas hutang padanya. (tolong dicatat : hutang ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan hubungan antara tuan dan hamba. Seluruhnya murni antara mereka berdua. Ini penting dalam pelajaran). ayat 28 Kedua hutang itu tidak sebanding sama sekali : Yang pertama, jumlahnya tidak mungkin bisa dibayar, seumur hiduppun. Hutang yang satunya lagi hanya sebanding dengan 3 -4 bulan upah bekerja. ayat 28 Mencatat pendekatan hamba yang “diampuni”: Ia segera mencekik hamba satunya lagi, menyuruh dia bersujud. Ia tidak hanya tidak mengingat pengampunan yang telah ditunjukkan padanya, malahan dengan hati yang kejam ia mendekati hamba satunya lagi itu. ayat 29 Mencatat perkataan yang dilontarkan oleh hamba kedua : perkataaan itu persis dengan perkataan yang diucapkan oleh hamba pertama ketika dibawa menghadap tuannya. Yang mengherankan, ia bahkan tidak mendengarkan gema permohonannya sendiri yang keluar dari mulut hamba kedua itu. ayat 30 Ingat, permohonan kedua : “hutangku itu akan kulunaskan”, itu masuk akal. Ada perbedaan yang drastis diantara dua situasi tersebut. Ketiadaan pengampunan yang ditunjukkan ada di dalam keadaan hutang yang jauh lebih kecil dan oleh sebab itu, lebih pantas untuk menemukan kesabaran.
II.
BAGAIMANA TIDAK MAU MENGAMPUNI MASUK KE DALAM HATI SEORANG PEMIMPIN. Roh penguasan diri. A. Melalui penolakan.
10 Persembahan dari World Harvest
INTERGRITAS KEPEMIMPINAN
•
Menolak berarti menyekap orang di dalam penjara amarah kita.
B. Melalui terlalu cepat menghakimi. 1. Pendapat saya adalah : orang itu bersalah.” Sikap-sikap seperti itu secara tragis menyusup ke dalam tubuh Kristus. Mereka melumpuhkan keefektifan gereja. Mereka menghirup kekuatan rohani pemimpin. Mereka membangun tembok-tembok pemisah antara bagian-bagian tubuh Kristus.
2.
C. Ketegangan tidak mau mengampuni di dalam tubuh kristus. •
Sikap Tuhan :
Ia berkata : ”Aku sudah mengampuni semua dosamu. Aku sudah bersikap berpengertian dan lembut padamu. Aku memahami keanehanmu. Hal-hal yang kamu tidak acuhkan tapi telah menyakiti hati orang lain telah Aku ampuni. Aku sudah melepaskan engkau sepenuhnya. Aku meminta agar engkau juga mau melepaskan sepenuhnya. Bersabar terhadap orang-orang yang menyakitimu ...”
III.
PENERAPAN TAK TERBATAS. A. Kebenaran mutlak. 1. “Aku tidak akan mengijinkan kamu berfungsi di Kerajaan-Ku dengan cara lain.” 2. “Bapa akan menjadi marah jika kamu berbuat sebaliknya”. 3. “Kamu akan membawa hukuman atas dirimu sendiri jika kamu hidup dengan cara itu.” B. Pelajaran. 1. “Aku tidak akan mengembalikanmu ke keadaan terhilangmu sebelumnya” 2. “Kamu akan mengalami apa artinya membayar harga dari gangguan roh tidak mau mengampuni. 3. Ini melumpuhkan pelayanan. 4. Ini mengikat pemimpin. 5. Ini mengikat jemaat juga.
11 Persembahan dari World Harvest
INTERGRITAS KEPEMIMPINAN
C. Tanyakan pada diri sendiri : •
Bagaimanakah hubungan saya dengan hamba-hamba Tuhan lainnya.?
KESIMPULAN : Inilah artinya pengampunan itu. Pelepasan hubungan, pelepasan keselamatan, pelepasan apa hidup kita itu dan pelepasan tubuh Kristus kala kita mengampuni sebab kita sendiri sudah diampuni.
DISKUSI KELOMPOK : 1. Diskusikan ide utama dari pengampunan dan apa hubungannya seperti yang diajarkan di dalam pelajaran ini. 2. Bagaimana ini berhubungan dengan prinsip Kerajaan Allah ? 3. Diskusikan efek menghancurkan dari roh tidak mau mengampuni di dalam tubuh Kristus. 4. Pelajaran abadi apakah yang harus dipelajari oleh kita semua dari perumpamaan hamba yang tidak mau mengampuni ? 5. Apakah ada seseorang di dalam hidup Anda yang anda tolak atau hakimi ? Bergandengan tangan dengan satu atau dua orang percaya dan berdoalah agar roh pengampunan ada di dalam hati Anda dan setelah itu, lepaskan setiap orang sepenuhnya.
STUDI PRIBADI : 1. Pelajari Matius 18:21-35 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini : a. Berapa kali Petrus merasa ia dapat mengampuni saudaranya yang menjengkelkan itu dalam satu hari ? b. Berapa kali menurut ajaran Tuhan ? c. Apakah maksudnya ? d. Bagaimanakah tuan dari hamba yang tidak mau mengampuni itu mengampuni dia? e. Bagaimanakah hamba itu memperlakukan hamba kedua ? 2. Tulislah pelajaran-pelajaran praktis yang Anda dapat dari perumpamaan ini. 3. Apakah ada seseorang di dalam hidup Anda yang sudah putus hubungan dengan Anda? Terapkan prinsip-prinsip pelajaran ini dan luangkan waktu untuk mengekpresikan pelepasan dan pengampunan Anda bagi dia.
12 Persembahan dari World Harvest