Catatan dan Cerita dari Palembang (Liputan dari acara Bimtek Terpadu Pilkada, kunjungan ke rumah pintar dan serba-serbi hunting cindera mata di Palembang)
Penyelenggara
Pemilu
yaitu
KPU
RI
sebagai
badan
eksekutif
yang
menyelenggarakan pemilu, Bawaslu RI sebagai lembaga pengawas pemilu dan DKPP RI sebagai lembaga peradilan kode etik bagi penyelenggara Pemilu melakukan sebuah terobosan buat menyamakan persepsi dan konsolidasi diantara mereka dengan cara melakukan bimbingan teknis, bimbingan teknis tersebut diberi title yaitu “Bimbingan Teknis Terpadu Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2017” yang diselenggarakan di kota Palembang, Sumatera Selatan 19-22 Juli 2017. Adapun tempat kegiatan dilakukan di Ballroom Hotel Novotel, Kota Palembang.
Keterangan: Delegasi Komisi Pemilihan Umum se-DKI Jakarta DKI Jakarta sebagai salah satu provinsi yang menyelenggarakan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur pada tahun 2017 mengirimkan delegasi yaitu Anggota KPU Provinsi DKI Jakarta yaitu Dahlia Umar, Kepala Bagian Hukum dan Teknis Sahruni Hasna Ramadhan, Anggota KPU Jakarta Selatan Muhammad Dahlan, Anggota KPU Jakarta Barat Abdullah, Anggota KPU Kepulauan Seribu Abdul Syukur, Anggota KPU Jakarta Pusat Wahyudinata, Anggota KPU Jakarta Utara Marlina dan Anggota KPU Jakarta Timur Wage Wardana. Delegasi tentu saja membawa amanat yaitu menimba ilmu dalam kegiatan tersebut
Pembukaan Acara Hadir dalam pembukaan acara tersebut Ketua KPU RI, Juri Ardiantoro, Ph.D dan jajaran komisioner KPU RI, Ketua Bawaslu Prof. Dr. Muhammad, dan Ketua DKPP RI Prof. Dr. Jimly Asshidique. Terdapat tiga kesan mendalam dalam pertemuan tersebut, pertama sangat cair dan akrabnya hubungan antara ketiga lembaga tersebut, padahal selama ini khususnya hubungan antara KPU dan Bawaslu diberbagai tingkatan banyak mendapat sorotan negative. Kedua terdapat nuansa kesedihan mendalam atas meninggalnya Ketua KPU RI terdahulu Husni Kamil Manik, ketiga momen ini seolah menjadi Opening Greeting bagi Ketua KPU RI yang baru terpilih dalam rapat pleno para anggota KPU RI, Juri Ardiantoro, Ph.D. Pembukaan Acara secara seremonial dilakukan Ketua KPU RI dengan cara memukul gong besar didampingi oleh Ketua Bawaslu RI, Prof, Dr. Muhammad. Pembukaan sangat kental dengan nuansa khas Palembang, dimana gending sriwijaya menjadi lagu pembuka buat acara tersebut. Ketua KPU RI dalam pidato pembukaannya menekankan harmonisasi hubungan antara tiga lembaga tersebut. Nuansa sedih sangat mengemuka ketika Ketua Bawaslu menyampaikan testimoniya kepada Almarhum Husni Kamil Manik, bahkan Ketua Bawaslu terlihat menyeka air mata yang keluar dari sudut matanya, poin penting lainnya adalah Muhammad menyatakan bahwa harus ada paradigma pengawasan dari Bawaslu, dimana kalau dulu Bawaslu dan jajarannya sangat bangga kalau menemukan berbagai pelanggaran yang dilakukan oleh KPU, sekarang hal tersebut harus berubah dimana kalau KPU masih banyak melakukan pelanggaran artinya pengawasan dari Bawaslu dan jajarannya tidak berhasil, karena kesuksesan
penyelenggaraan
Pemilu
tidak
parsial,
tapi
imparsial.
Kesuksesan
penyelenggaraan pemilu berarti suksesnya kinerja KPU, Bawaslu dan DKPP.
Keterangan : Ketua dan Anggota KPU RI berfoto dengan Delegasi KPU DKI Jakarta
Materi Bimtek Pembicara Bimtek tidak hanya dari pihak KPU, Bawaslu dan DKPP saja, KPK juga diundang dalam rangka memberikan materi mengenai “ Studi Benturan Kepentingan Dalam Pendanaan Pilkada “ yang disampaikan oleh pimpinan KPK yaitu Saut Situmorang, sementara PPUA Penca memberikan materi mengenai “Pilkada yang Aksesibel”. Tentu saja materi yang disampaikan oleh Pimpinan KPK tersebut bersifat antisipatif, sehingga nantinya penyelenggara pemilu dalam melakukan tahapan pemilu tidak melakukan tindakan menyelewengkan dana pilkada. Tentu saja Komisioner KPU RI, Bawaslu RI dan DKPP juga memberikan materinya buat peserta Bimtek terpadu. Materi tentang Pemutakhiran Data Pemilih disampaikan oleh Ferry Kurnia Rizkiansyah, Pencalonan oleh Hadar Navis Gumay, Kampanye oleh Juri Ardiantoro, Masalah sengketa pemilu oleh Idha Budhiati, Sosialisasi oleh Sigit Pamungkas, serta Logistik oleh Arief Budiman. Pihak Bawaslu tentu saja mendampingi dan turut serta memberi materi dalam setiap materi yang dilakukan KPU. Materi yang disampaikan tentu saja dalam area pengawasan mengenai pemutakhiran data pemilih, pencalonan, kampanye, logistic, sosialisasi dan masalah sengketa pemilu. Rumah Pintar Pemilu KPU Provinsi Sumatera Selatan Hari Kamis, 21 Juli 2016 kami bergegas menuju salah satu destinasi yang membuat kami penasaran, destinasi tersebut adalah rumah pintar KPU Provinsi Sumatera Selatan yang terletak di jalan Pangeran Ratu Jakabaring. Begitu sampai dikawasan KPU Kota Sumsel,
kami
tertegun
dengan
luasnya
komplek
KPU,
halamannya
saja
bisa
menampung puluhan mobil apabila digunakan untuk tempat parkir mobil. Delegasi Jakarta disambut oleh para staff dan kasubag dan kabag di kantor tersebut, sesampainya
kami
dilokasi,
kami
ditempatkan
diruang
rapat
dan
menunggu
disiapkannya rumah pintar untuk kami eksplorasi. Sambutan yang ramah menjadi pembuka cerita di
rumah
Ruangan
pintar
KPU
Sumatera
pertama
yang
kami
Selatan.
lihat
dalam
perjalanan di Rumah Pintar KPU Sumsesl adalah ruang
tunggu
resepsionis
resepsionis.
tersebut
Ruangan
berfungsi
buat
tunggu tempat
istirahat bagi resepsionis pada saat memasuki jam istirahat. Bagi kami, keberadaan ruangan tersebut tersendiri, Jakarta,
merupakan karena kami
sebuah
kekaguman
dilingkungan
tidak
menemukan
tunggu bagi resepsionis
Gambar 1: Ruang Tunggu Resepsionis
KPU
DKI
ruangan
Ruangan kedua yang kami temui disana adalah ruangan
Merchandise,
ruangan
ini
juga
menambah kekaguman para pengunjung. Jujur, selama 3 tahun mengabdi sebagai Anggota di KPU Kota Jakarta Timur , baru kali ini sebuah Satker KPU dilengkapi dengan ruangan khusus menyimpan Merchandise buat para pengunjung. Hal tersebut tentu saja menjadi daya tarik buat para pengunjung. Keberadaan ruangan tersebut menginspirasi kami dalam menata ruang dan memanfaatkan ruang dikantor kami.
Gambar 2 : Ruangan Merchandise
Ruang
Audio
Visual
menambah
kekaguman
kami,
karena
ruangan
tersebut
menyediakan video mengenai sejarah pemilu di Indonesia dari masa ke masa, dimana sumber video tersebut didapat dari Arsip Nasional Republik Indonesia. Ruang audio visual termasuk dalam rangkaian konsep rumah pintar KPU Sumsel, suguhan informasi yang disajikan dalam bentuk audio visual dan dilengkapi oleh pengedap suara, membuat ruangan tersebut kedap suara. Petugas Audio Visual menyatakan bahwa diruangan tersebut selalu ada petugas yang siap sedia melayani para pengunjung, bahkan kala senggang ruangan tersebut bisa disulap menjadi tempat karaoke.
Gambar 3: Ruang Audio Visual
Gambar
4: Anggota KPU Delegasi Jakarta berpose didepan Spanduk Tahapan
Penyelenggaraan Pemilu Indonesia Bagian lain yang kemudian dituju kami adalah rumah pintar itu sendiri, berbagai Display dipajang dalam ruangan tersebut, beberapa Display seperti sistem pemilu di Indonesia, tahapan Pemilihan Umum, Hasil Pemilu dari masa ke masa dan lain-lain, keberadaan Display tersebut membuat kami disuguhi informasi yang tepat guna bagi kami sebagai penyelenggara pemilu. Konsep rumah pintar tersebut sangat aplikatif dan Simple, selepas mengunjungi rumah pintar KPU Sumsel tersebut, benak kami dipenuhi oleh berbagai macam ide dan harapan bahwa kami juga suatu saat akan bisa mengadakan rumah pintar di Satker masing-masing.
Gambar 5: Maket Pemungutan Suara
Gambar 6: Simulasi Pencoblosan Surat Suara
Ruangan lain yang tidak kalah inspiratifnya adalah ruang simulasi pemungutan dan penghitungan suara di TPS. Semua pengunjung langsung melakukan simulasi, mulai dari memasuki TPS, hingga keluar dari TPS, tidak lupa diruangan tersebut dilengkapi juga oleh tinta untuk menandai seseorang sudah melakukan hak pilihnya. Pegawai KPU yang mendampingi kami berkali-kali menyatakan bahwa semua ini terwujud karena adanya bantuan dan Supporting dari Pemerintah Provinsi. Ruangan lainnya yang sangat menarik untuk dibahas adalah Media Center, Aula Besar dan Photobooth. Namun, membahas semua secara detail tidak akan cukup dalam laporan perjalanan ini saja.
Gambar 7: Media Center
Gambar 8: Photobooth KPU Sumatera Selatan
Eksplorasi Palembang Selepas dari KPU Sumsel, kami berencana melihat Venue buat ASEAN Games 2018 di Jakabaring, Palembang. Sayang sekali, ketika kami bergegas menuju komplek Stadion Jakabaring, sedang diadakan pertandingan antara Sriwijaya FC vs Persela Lamongan, sehingga rencana kami untuk melihat kesiapan Palembang sebagai tuan rumah bersama dengan Jakarta pada gelaran tersebut diatas, kami urungkan. Namun, sekilas melihat dari luar, terlihat stadionnya sangat layak sebagai salah satu Venue. Jembatan Ampera Jembatan Ampera adalah salah satu destinasi paling menarik di Palembang, selain tentunya Sungai Musi. Dua objek tersebut merupakan Landmark kota Palembang. Jembatan tersebut menghubungkan
daerah
seberang
ulu
dan
seberang ilir serta melintasi Sungai Musi. Kami menyempatkan
berpose
dan
menikmati
pemandangan di jembatan monumental tersebut. Jembatan tersebut memiliki 4 lajur yang dilalui alat transportasi darat, adapun panjang totalnya 1,117 Meter, dengan lebar 22 meter dan tinggi 63 meter. Ada satu hal menarik dalam proses pengambilan gambar tersebut, kami mungkin hanya turun sebentar, karena khawatir akan ada Polisi yang menegur kami. Gambar 9: Pose di atas Jembatan Ampera
Sungai Musi
Gambar 10: Suasana malam dan sore hari di tepi Sungai Musi Sungai yang legendaris didalam perjalanan Sejarah Sumatera Selatan, bahkan menjadi Landmark kota Palembang. Penasaran melihat suasana sungai musi di sore dan malam hari, beberapa anggota KPU menyempatkan datang dua kali ke sungai musi, yaitu saat siang/sore hari dan malam hari. Hasil jepretan fotonya juga sangat berbeda, rata-rata pengunjung lebih tertarik mendapatkan foto Sungai Musi di malam hari, tentunya dengan latar belakang Jembatan Ampera yang juga termasyhur. Satu lagi, keunikan dari para pencari jepretan terbaik dikompleks tersebut adalah, mereka menunggu sinar laser di Jembatan Ampera berwarna pink, karena Testimoni beberapa pengunjung mengatakan bahwa warna tersebutlah yang paling popular buat diabadikan menjadi foto. Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) Monumen ini tentu saja menambah pengetahuan bagi pengunjung, karena monument ini adalah symbol dari perjuangan 5 hari 5 malam masyarakat Palembang dalam mempertahankan kemerdekaan. Bentuk bangunannya sangat unik, seperti bunga melati dengan lima kelopak. Monument ini diresmikan pada 23 Februari 1988 oleh Menko Kesra yaitu H. Alamsyah Ratu Prawiranegara. Kami tentu saja penasaran dengan situs unik di Kota Palembang tersebut. tidak lupa kami mengabadikan momen tersebut dengan berfoto ria.
Benteng Kuto Besak Benteng Kuto Besak adalah bangunan keraton yang pada abad XVIII menjadi pusat kesultanan Palembang. Pembuatan Benteng Kuto Besak ini diprakarsai oleh Sultan Mahmud Badaruddin I dan dilanjutkan oleh Sultan Mahmud Bahauddin yang memerintah pada tahun 1776-1803. Sultan Bahauddin inilah yang membuat Palembang menjadi salah satu pusat perdagangan internasional dan seorang agamawan yang membuat Palembang menjadi pusat sastra agama di Nusantara. Pengantar sejarah pendek tersebut membuat kami penasaran dan melakukan kunjungan ke Benteng Kuto Besak. Hasilnya lumayan bagus, dan seperti biasa, kami berhasil mengabadikan Benteng tersebut, walaupun hanya dari luar.