Kesiapsiagaan Penduduk.......| Noviyanti
KESIAPSIAGAAN PENDUDUK DALAM MENGHADAPI BENCANA TSUNAMI DI WILAYAH PESISIRKECAMATAN PURING KABUPATEN KEBUMEN RESIDENTS PREPAREDNESS IN FACING TSUNAMI IN COASTAL AREAS OF PURING DISTRICT KEBUMEN REGENCY Oleh: Noviyanti, Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta, e-mail:
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) tingkat kesiapsiagaan penduduk dalam menghadapi bencana tsunami di wilayah pesisir Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen, (2) upaya penduduk dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana tsunami di wilayah pesisir Kecamatan Puring. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kepala keluarga yang tinggal di wilayah pesisir Kecamatan Puring, yaitu Desa Tambakmulyo, Surorejan, Waluyorejo, dan Sidoharjo yang berjumlah 4537 kepala keluarga. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 98 kepala keluarga yang diambil dari seluruh jumlah kepala keluarga di wilayah pesisir Kecamatan Puring menggunakan rumus Slovin dengan taraf kesalahan 10%. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proportional randomsampling. Kesiapsiagaan menghadapi bencana terdiri dari beberapa variabel yaitu pengetahuan dan sikap terhadap risiko bencana, rencana untuk keadaan darurat, sistem peringatan dini, dan kemampuan memobilisasi sumber daya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, kuesioner, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif menggunakan tabel frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tingkat kesiapsiagaan penduduk wilayah pesisir Kecamatan Puring dalam menghadapi bencana tsunami sebagian besar termasuk kategori “Siap” yaitu dengan persentase 64,29%. (2) bentuk upaya penduduk wilayah Pesisir Puring diantaranya; penyuluhan dan simulasi bencana, pembentukan organisasi tanggap bencana, sistem peringatan dini di wilayah Pesisir Puring, pemasangan jalur evakuasi dan titik kumpul untuk rencana keadaan darurat. Kata Kunci: Kesiapsiagaan, penduduk, bencana, tsunami, pesisir
Kesiapsiagaan Penduduk.......| Noviyanti
ABSTRACT This research aims to determine: (1) the level of residents’ preparedness in facing tsunami in coastal areas of Puring District Kebumen Regency, (2) residents’ effort in increasing residents’ preparedness in facing tsunami in coastal areas of Puring District. This research is descriptive research. The population in this research is all householders living in the coastal areas of Puring District specifically Tambakwaluyo village, Surorejan, Waluyorejo, and Sidoharjo in total of 4357 householders. The sample taken for this study is 98 householders from the total householders living in coastal areas of Puring District. Slovin formula with 10% level error was used to take the sample. This sample was taken using proportional random sampling. Preparedness in facing disasters is divided into some variables. They are knowledge and attitude in facing disasters, planning for emergency situation, early warning system, and resource mobilization. The data collection techniques in this research are interview, questionnaire, observation, and documentation while the data analysis technique is descriptive analysis using frequency table. The results show: (1) the preparedness level of coastal areas residents of Puring District in facing tsunami is in the category of “Prepared” which has the percentage of 64,29%, (2) the effort of coastal areas residents of Puring District are: disaster counseling and simulation, establishment of disaster response organization, early warning system in Puring coastal areas, construction of evacuation route and assembly point for emergency situation plan. Keywords: preparedness, residents, disasters, tsunami, coastal.
lalu mengarah ke bagian selatan Pulau
PENDAHULUAN Indonesia adalah negara yang luas
Jawa, Bali, Lombok, Nusa Tenggara,
yang terdiri dari kepulauan. Kepulauan
dan berakhir di bagian timur Maluku.
yang terbentuk dari berbagai proses
Pulau–pulau yang terbentuk di sekitar
geologi pada masa lalu berpengaruh
garis pertemuan lempeng berpengaruh
pada kompleksitas lahan di Indonesia.
kuat
Letaknya yang berada di zona pertemuan
lempeng
tiga
Pasifik, dan Eurasia.
lempeng
yang
masih
aktif
terhadap
perubahan
tektonik
lempeng–
Hindia-Australia,
menyebabkan Indonesia berada dalam
Tsunami adalah salah satu bencana
ring of fire. Daerah yang termasuk ring
yang pernah terjadi di beberapa daerah
of fire berada di sepanjang Semenanjung
di
Hindia, dari bagian barat Pulau Sumatera
gelombang laut yang terjadi akibat
Indonesia.
Tsunami
merupakan
Kesiapsiagaan Penduduk.......| Noviyanti
terganggunya kestabilan air laut secara
menyebutkan bahwa kejadian bencana
mendadak oleh gempa bumi, tanah
tsunami tahun 2004 yang berdampak di
longsor, atau letusan gunung api yang
Aceh dan Sumatera Utara menyebabkan
terjadi di laut. Ketinggian gelombang
kurang lebih 300.000 korban tewas dan
tsunami tergantung pada kedalaman
kerugian
perairan.
(Kodoatie dan Roestam Sjarief, 2006:
bergerak
Gelombang tsunami menuju
pesisir
ketinggian mencapai
dapat dengan
237).
hingga
Hal
trilliunan
ini
rupiah
disebabkan
karena
puluhan meter
besarnya skala gempa dan kurangnya
(Oman Abdurahman dan Priatna, 2011:
pengetahuan serta kesiapan masyarakat
151)
dalam menghadapi berbagai ancaman
Penyebab
terjadinya
tsunami
di
bencana.
Indonesia sebagian besar disebabkan
Bencana tsunami pernah terjadi di Pantai
karena adanya gempa tektonik yang
Pangandaran
diikuti oleh gelombang besar yang
wilayah
mencapai daratan. Hampir semua zona
Kebumen
pertemuan lempeng di beberapa wilayah
Menurut Sudibyakto (2011: 57) pada
Indonesia
tingginya
tanggal 17 Juli 2006 terjadi gempa di
potensi tsunami. Zona yang rawan
Pangandaran yang diikuti oleh tsunami
tsunami berada di sepanjang pertemuan
yang
lempeng Hindia-Australia dan Eurasia
Pangandaran yang dampaknya sampai
yaitu sebelah Barat Pantai Sumatera,
Kabupaten Cilacap, Adipala, Kebumen,
selatan Pantai Jawa, Selatan Bali, NTB
Purworejo, Kulon Progo, Bantul bahkan
dan NTT.
sampai Pantai Sadeng Gunung Kidul
menyebabkan
Bencana
tsunami
yang pernah
dengan
yang
pesisir ikut
menyebabkan
Pantai terkena
menerjang
intensitas
Kabupaten dampaknya.
teluk
Pantai
hantaman
yang
terjadi di Indonesia diantaranya; tsunami
berbeda-beda.
Aceh 2004 akibat gempa bumi dengan
Badan
magnitude 9,7 SR, tsunami Pangandaran
Bencana (BNPB), menyatakan bahwa
pada tanggal 17 Juli 2006 dengan
Kabupaten Kebumen termasuk wilayah
magnitude 7,7 SR, dan tsunami Padang
administratif terentan kedua terhadap
tahun 2010. Berdasarkan data National
bencana
Geophysical Data Centre Tahun 2005,
selatan pulau Jawa setelah
Nasional
tsunamidi
Penanggulangan
seluruh
pesisir Cilacap.
Kesiapsiagaan Penduduk.......| Noviyanti
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan
Desember 2015 pukul 09.00). Berikut ini
dan Logistik Badan Penanggulangan
disajikan data indeks penduduk yang
Bencana Daerah (BPBD) Kebumen, dari
beresiko terkena bencana tsunami di
pengalaman tahun 2006 satu-satunya
Kabupaten Kebumen sebagai berikut:
benteng alam di Kebumen yang bisa
Tabel 1. Indeks Penduduk yang BeresikO Terkena Bencana Tsunami di Kab. Kebumen
menahan hantaman gelombang tsunami
301
571
-
Kelas Indeks Domi nan Pendu duk Terpa par Sedang
Ambal
2.495
1.893
-
Rendah
Sedang
3
Ayah
625
1.484
1.119
Sedang
Rendah
4
Bonorowo
1.033
1.750
-
Sedang
Rendah
cenderung datar, sehingga lebih rawan
5
Buayan
934
566
-
Rendah
Rendah
terkena
6
1.015
1.663
1.336
Sedang
Sedang
2.247
1.218
1.175
Rendah
Sedang
960
1.114
-
Sedang
Rendah
sekaligus
menjadi
lokasi
evakuasi
No.
Kecamatan Rendah
Jumlah Penduduk Sedang Tinggi
hanyalah wilayah Pantai Ayah. Kondisi geografis
di
Pantai
Ayah
berupa
perbukitan kapur serta pantai berkarang. Kawasan pesisir Pantai Suwuk, Puring hingga Pantai Rowo Kecamatan Mirit
tsunami.
1
Adimulyo
2
Kelas Dominan Anca man Bencana Rendah
(http://www.kebumenkab.go.id/index.ph
7
Buluspesantr en Klirong
p/public/news/detail/127. Diakses pada
8
Kuwarasan
28 Desember 2015 pukul 09.27 WIB.)
9
Mirit
3.774
1.795
-
Rendah
Rendah
10
Petanahan
1.851
2.175
-
Sedang
Sedang
11
Prembun
55
-
-
Rendah
Rendah
12
Puring
4.111
6.942
7.818
Tinggi
Rendah
13
Rowokele
118
-
-
Rendah
Rendah
Kecamatan Puring adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Kebumen yang terkena dampak dari bencana tsunami
yang
berpusat
di
Pantai
Pangandaran. Luas wilayah Kecamatan Puring 6.203,72
Ha
dengan
jumlah
penduduk sebesar 52.262 jiwa, terdiri dari penduduk laki-laki sebesar 26.419 jiwa dan perempuan sebesar 25.843 jiwa. Kecamatan Puring terdiri dari 318 RT dan sebanyak dalam
98 RW yang terbagi 23
desa.
Sumber: Dokumen Kajian Risik Bencana Kabupaten Kebumen 2013 2017 Berdasarkan
indeks
penduduk
yang
beresiko terkena bencana tsunami di Kabupaten Kebumen, Kecamatan Puring mempunyai indeks dominan penduduk terpapar bencana tsunami dalam kategori tinggi
bila
dibandingkan
dengan
(http://www.kebumenkab.go.id/index.ph
kecamatan lainnya. Hal ini dikarenakan
p/public/page/index/23.Diakses pada 28
Kecamatan Puring letaknya berbatasan
Kesiapsiagaan Penduduk.......| Noviyanti
langsung
dengan
Samudera
Hindia.
Berdasarkan topografi, wilayah pesisir di
Pulau Nusakambangan dan Pegunungan Karst Gombong Selatan.
wilayah Kabupaten Kebumen semakin
Di Kecamatan Puring terdapat
ke barat topografinya semakin tinggi.
objek wisata yang sudah dikelola oleh
Dimulai dari pantai paling timur yaitu
pemerintah daerah yaitu Pantai Suwuk di
Pantai Lembu Purwo di Kecamatan Mirit
Desa Tambakmulyo dan Pantai Puring di
hingga pantai paling barat yaitu Pantai
Desa Waluyorejo. Kedua pantai tersebut
Ayah
banyak
yang
berbatasan
dengan
didatangi
para
wisatawan
pegunungan karst Gombong Selatan.
terutama pada hari Minggu maupun hari
Jika dibandingkan dengan topografi
libur nasional. Dengan demikian apabila
wilayah pesisir di Kecamatan Ayah,
terjadi bencana tsunami maka kedua
wilayah Pesisir kecamatan Puring lebih
desa tersebut berpotensi paling banyak
rendah. Selain itu, wilayah pesisir
korban jiwa, meskipun pada saat tsunami
Kecamatan Puring terdiri dari empat
tahun
desa yang banyak penduduknya tinggal
Pangandaran tidak banyak korban jiwa
di daerah pesisir pantai sehingga indeks
namun mempunyai dampak psikis bagi
penduduk beresiko bencana tsunami di
para saksi kejadian tsunami tersebut.
2006
yang
berpusat
di
Kecamatan Puring dalam kategori tinggi.
Kegiatan penyuluhan dan simulasi
Empat desa yang berada di wilayah
dalam menghadapi bencana tsunami
pesisir
Kecamatan
yang
sangat dibutuhkan bagi setiap warga
berbatasan langsung dengan Samudera
pesisir di Kecamatan Puring. Kegiatan
Hindia
ini sangat efektif bagi penduduk karena
yaitu
Desa
Puring
Tambakmulyo,
Surorejan, Waluyorejo, dan Sidoharjo.
akan
memberi
pengetahuan
Pada saat terjadi bencana tsunami yang
pengalaman
berpusat di Pantai Pengandaran pada
kesiapsiagaan
tahun 2006 keempat desa tersebut juga
bencana tsunami. Adanya kerja sama
terkena dampaknya meski gelombang
yang baik antara Badan Penanggulangan
tsunami tidak sampai di perumahan
Bencana
penduduk karena kekuatan gelombang
pesisir
tsunami berkurang setelah menghantam
kesiapsiagaan
dalam
meningkatkan
dalam
Daerah dalam
dan
menghadapi
dengan
penduduk
meningkatkan
diharapkan
mampu
Kesiapsiagaan Penduduk.......| Noviyanti
meningkatkan
kesiapsiagaan
dalam
menghadapi bencana tsunami. Penduduk
telah
tsunami tersebut terjadi pada sore hari dan masih banyak penduduk yang
mendapatkan
beraktivitas
sehingga
mereka
panik
penyuluhan dan simulasi dari berbagai
menuju tempat yang lebih tinggi dengan
pihak yang mengurusi kebencananaan
bekal seadanya.
baik dari BNPB maupun BPBD,yang
Kesadaran
memberikan
pengetahuan
untuk
pesisir
meningkatkan
kesiapsiagaan
dalam
pentingnya
penduduk
Kecamatan
di
Puring
kesiapsiagaan
wilayah terhadap terhadap
menghadapi bencana. Kegiatan ini untuk
bencana tsunami masih rendah. Hal ini
mengantisipasi
dimungkinkan
banyaknya
korban
karena
apabila terjadi bencana terutama bencana
setempat
tsunami. Kegiatan tersebutdiadakan di
penyuluhan
Lapangan Kecamatan Puring dan Desa
tsunami. Kondisi tersebut menunjukkan
Surorejan dengan perwakilan tiap dusun
penduduk di wilayah penelitian belum
dari keempat desa yang ada di wilayah
mempunyai tingkat kesiapsiagaan yang
pesisir pantai. Kegiatan penyuluhan dan
baik
simulasi yang dilakukan oleh BPBD dan
tsunami. Oleh karena itu, pengukuran
BNPB masih kurang maksial karena
tingkat kesiapsiagaan dalam menghadapi
hanya melibatkan perwakilan tiap dusun,
bencana tsunami di wilayah pesisir
dan masih banyak penduduk yang belum
Kecamatan
tertarik untuk mengikuti penyuluhan dan
untuk dilakukan.
simulasi.
baru
penduduk
dan
dalam
Tingkat
sekali
mendapat
simulasi
menghadapi
Puring
menjadi
kesiapsigaan
bencana
bencana
penting
penduduk
Berdasarkan hasil observasi awal
dalam menghadapi bencana tsunami
di lapangan, dari pengalaman penduduk
dapat dilihat dari aspek pengetahuan dan
bahwa bencana tsunami di daerah Pesisir
sikap, rencana tanggap darurat, sistem
Puring tahun 2006 diketahui bahwa,
peringaratan
dini,
Pantai Suwuk yang berdampak paling
memobilisasi
sumber daya.
parah dibanding wilayah lainnya di
diketahuinya
Kecamatan Puring. Gelombang tsunami
penduduk dalam menghadapi
mencapai jalan raya dan merusak tempat
tsunami di Pesisir Kecamatan Puring
berjualan di pantai tersebut. Kejadian
diharapkan dampak yang ditimbulkan
dan
tingkat
kemampuan Dengan
kesiapsiagaan bencana
Kesiapsiagaan Penduduk.......| Noviyanti
akibat
bencana
tsunami
dapat
diminimalisir
10%.
Berdasarkan latar belakang yang ada,
rumus Slovin dengan taraf kesalahan
peneliti
tertarik
Teknik
pengambilan
menggunakan
teknik
sampel
proportional
melakukan
randomsampling. Teknik pengumpulan
penelitian dengan judul “Kesiapsiagaan
data yang digunakan adalah wawancara,
Penduduk
Menghadapi
kuesioner, observasi, dan dokumentasi.
Bencana Tsunami di Wilayah Pesisir
Teknik analisis yang digunakan adalah
Kecamatan
analisis deskriptif menggunakan tabel
Dalam
Puring
Kabupaten
Kebumen”.
frekuensi.
METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan
analisis
kuantitatif.
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah pesisir Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen
yang
meliputi
Desa
Tambamulyo, Surorejan, Waluyorejo, dan
Sidoharjo.
Penelitian
ini
dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan
Juli
2016. Variabel
dalam
penelitian ini meliputi pengetahuan dan sikap terhadap risiko bencana, rencana untuk keadaan darurat, sistem peringatan dini,
dan
kemampuan
memobilisasi
sumber daya. Populasi dari penelitian ini yaitu seluruh kepala keluarga di wilayah pesisir Kecamatan Puring sebanyak 4537 kepala keluarga. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 98 kepala keluarga yang diambil dari seluruh jumlah kepala keluarga di wilayah pesisir Kecamatan Puring menggunakan
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN Deskripsi Wilayah Kecamatan Puring 1. Kondisi Fisiografis Kecamatan
Puring
merupakan
salah satu kecamatan di Kabupaten Kebumen yang berbatasan Samudera Hindia. Letak astronomis Kecamatan Puring yaitu antara 70 45’ 08,26” - 70 46’ 09,18” Lintang Selatan dan 1090 32’ 46,22” - 1090 33’ 37,10” Bujur Barat.
Batas
wilayah
Kecamatan
Puring meliputi: Sebelah utara :Kecamatan Kuwarasan dan Adimulyo Sebelah selatan: Samudera Hindia Sebelah timur : Kecamatan Petanahan Sebelah barat
: Kecamatan Buayan.
Luas wilayah Kecamatan Puring 6.203, 72 Ha. Terdapat 23 desa di Kecamatan
Puring,
tetapi
yang
Kesiapsiagaan Penduduk.......| Noviyanti
merupakan wilayah pesisir hanya ada
Batas
selatan
wilayah
pesisir
empat desa yaitu Desa Tambakmulyo,
Kecamatan Puring yaitu Samudera
Surorejan, Waluyorejo, dan Sidoharjo.
Hindia yang termasuk rangkaian ring
Keempat desa tersebut berada di
of fire. Pertemuan lempeng Samudera
sepanjang
Hindia
wilayah
pesisir
yang
dan
Lempeng
Eurasia
membentang sepanjang garis pantai
menyebabkan
Kecamatan Puring.
subduksi Tertier pada punggungan
Wilayah penelitian ini adalah
terbentuknya
jalur
bawah laut selatan Pulau Jawa. Akibat
wilayah pesisir Kecamatan Puring yang
pertemuan
berbatasan dengan Samudera Hindia
dan
sehingga
menyebabkan sepanjang pantai Selatan
yang
mempunyai
jarak
Lempeng
terdekat dengan pantai. Wilayah Pesisir
Pulau
Kecamatan Puring ini
bencana
mempunyai
Lempeng
Jawa
Indo-Australia
Eurasia
di
berpotensi
tsunami.
Dengan
Hindia
terhadap kondisi
risiko terkena bencana tsunami paling
geologi yang demikian, maka wilayah
tinggi bila dibanding wilayah lain di
pesisir Kecamatan Puring menjadi
Kecamatan Puring.
rawan bencana tsunami.
a. Iklim Suhu
udara
3. Kondisi Geomorfologis wilayah
Wilayah Kecamatan Puring sendiri
antara
termasuk endapan alluvium pantai
C sampai dengan 32,580 C.
muda. Endapan ini dimulai dari garis
Kelembaban udara relatif sebesar 85,
pantai selatan sepanjang 45 km dari
83
Schmidt-
sebelah timur Karangbolong hingga
Ferguson wilayah Kecamatan Puring
Purworejo. Endapan APM ditandai
termasuk iklim C yaitu iklim agak
dengan gumuk pasir yang membentuk
basah.
pematang pantai berarah barat – timur
b. Keadaan tanah
diantara wilayah yang lebih rendah
Kecamatan 22,380
persen.
rata-rata Puring
di
berkisar
Menurut
Jenis tanah di Wilayah pesisir kecamatan di bagian selatan yang
sejajar garis pantai. 4. Kondisi Demografis
memiliki jenis tanah regosol kelabu
Jumlah penduduk di wilayah Pesisir
atau kecoklatan dan berteksktur pasir.
Kecamatan Puring sebesar 17472 jiwa
2. Kondisi Geologis
yang terdiri daru jumlah penduduk laki-
Kesiapsiagaan Penduduk.......| Noviyanti
laki
sebesar
8846 jiwa
dan jumlah
digunakan dalam evakuasi. Jalan yang
penduduk perempuan sebesar 8626 jiwa.
terdapat di wilayah penelitian masih
Sex ratiodi wilayah pesisir Kecamatan
banyak jalan tanah dan jalan berbatu
Puring yaitu 103. Jumlah penduduk
sehingga dimungkinkan aksesibilitas
usia tidak rentan (15-64 tahun) lebih
saat evakuasi masih sulit.
besar (70,50 %) dibandingkan jumlah penduduk usia rentan (0-14 dan 65+
Hasil Penelitian dan Pembahasan
tahun) (29,53%).Tingkat pendidikan di
1. Karakteristik Responden
pesisir Puring relatif masih rendah,
a. Responden
mayoritas penduduknya tamat sekolah
Kelamin
Menurut
Jenis
dasar. Mata pencaharian penduduk
Jumlah responden perempuan lebih
pesisir
banyak
Kecamatan
Puring
pada
seorang
petani
responden laki-laki (43,88 %).
karena tanah di tempat tersebut relatif
b. Responden Menurut Umur
umumnya
sebagai
subur.
(56,12
%)
daripada
Karakteristik responden menurut
5. Kondisi Sarana dan Prasarana Umum
umur berdasarkan tabel di atas sebagian besar (97,96%) adalah
Sarana yang dapat membantu dalam
kelompok usia yang tidak rentan
meningkatkan
sedangkan kelompok umur yang
kesiapsiagaan
diantaranya; balai desa, sekolah, dan lapangan yang letaknya jauh dari pantai sehingga
dapat
dijadikan
tempat-
rentan hanya sedikit (2,04%). c. Responden Menurut Tingkat Pendidikan
tempat titik perkumpulan saat terjadi
Karakteristik responden menurut
bencana tsunami karena letaknya yang
tingkat
aman
banyak
dari
jangkauan
gelombang
pendidikan adalah
tamat
paling Sekolah
tsunami.Sarana lain yang digunakan
Dasar (41,84 %), sedangkan yang
sebagai peringatan dini diantaranya;
paling sedikit tamat Perguruan
Handy
Tinggi/
Talk
(HT),
tower
alarm
Akademi
(7,14
%).
peringatan,pengeras suara di masjid.
Dengan melihat tingkat pendidikan
Prasarana yang tidak kalah penting
yang
adalah jalan. Jalan adalah akses yang
Sekolah Dasar menunjukkan masih
didominasi
oleh
tamat
Kesiapsiagaan Penduduk.......| Noviyanti
rendahnya tingkat pendidikan di
pengetahuan yang baik terhadap
wilayah penelitian.
risiko bencana tsunami meskipun
d. Responden
Menurut
Mata
tingkat
pendidikannya
relatif
Pencaharian
rendah. Selain itu penduduk juga
Jenis pekerjaan responden yang
mempunyai respon yang positif
paling banyak adalah sebagai petani
berupa
(35,71%), sedangkan yang paling
terhadap risiko bencana tsunami.
rendah
adalah
PNS/TNI/POLRI
(3,06%). Dari data tersebut dapat
b.
sikap
yang
Kesiapsiagaan
untuk
tanggap
Parameter
Rencana Keadaan Darurat
dilihat bahwa mata pencaharian
Hasil penelitian menujukkan tingkat
sebagai petani lebih mendominasi
kesiapsiagaan untuk rencana kedaan
dibandingkan
darurat
mata
pencaharian
besar
yang
termasuk dalam kategori “Sangat
lainnya. 2. Kesiapsiagaan Penduduk Wilayah Pesisir
sebagian
Kecamatan
Kabupaten
siap”.Penduduk mempunyai rencana
Puring
untuk
Dalam
pertama dan tempat pengungsian
Kebumen
menyiapkan
pertolongan
Menghadapi Bencana Tsunami
dan banyak penduduk setuju bahwa
a. Kesiapsigaan Penduduk untuk
posko bencana sebagai tujuan utama
Parameter
Pengetahuan
dan
saat mengungsi. Penduduk setuju
Sikap Penduduk Terhadap Risiko
bahwa perlengkapan yang dibawa
Bencana Tsunami
untuk
rencana
keadaan
darurat
Tingkat kesiapsiagaan untuk aspek
adalah kotak P3K, alat komunikasi,
pengetahuan “Siap”
termasuk
kategori
dan
sebesar
36,73%
kebutuhan
yaitu
surat
berharga. dasar
Untuk
yang
perlu
sedangkan tingkat kesiapsiagaan
disiapkan adalah makanan siap saji,
untuk
pakaian secukupnya, dan membawa
sikap
terhadap
risiko
terhadap bencana tsunami banyak penduduk yang termasuk kategori “Sangat
siap”.
Hal
tersebut
uang secukupnya. c. Kesiapsiagaan
untuk
Parameter
Sistem Peringatan Dini
menunjukkan penduduk di wilayah
Kesiapsiagaan di wilayah pesisir
pesisir Kecamatan Puring memiliki
Kecamatan Puring untuk sistem
Kesiapsiagaan Penduduk.......| Noviyanti
peringatan
dini
sebagian
besar
kesiapsiagaan di wilayah pesisir
termasuk
kategori
“Siap”.Sistem
Kecamatan Puring sebagian besar
peringatan dini di wilayah pesisir
termasuk kategori “Siap”.Tingkat
Kecamatan Puring terdapat berupa
kesiapsiagaan
sistem peringatan dini tradisional
mobilisasi sumber daya di pesisir
dan sistem peringatan dini berbasis
Kecamatan Puring dipengaruhi oleh
tekhnologi. Terdapat dua tower
empat indikator. Ketiga indikator
alarm yang berguna sebagai Early
tersebut berpengaruh besar terhadap
Warning System yang merupakan
tingkat
sistem peringatan dini yang berbasis
parameter mobilisasi sumber daya.
teknologi. Alarm ini akan berbunyi
Salah satu parameter yang tidak
jika ada tanda-tanda akan terjadi
memberikan pengaruh besar adalah
tsunami. Sistem peringatan dini
dalam hal pendanaan kebencanaan.
tradisional yang masih digunakan
untuk
parameter
kesiapsiagaan
untuk
e. Tingkat Kesiapsiagaan Penduduk di
penduduk adalah kentongan. Selain
Wilayah Pesisir Kecamatan Puring
itu, terdapat pula sistem peringatan
Tingkat kesiapsiagaan Penduduk di
bencana
wilayah pesisir Kecamatan Puring
dari
Peringatan
pihak
terkait.
bencana
yang
diinformasikan
dari
empat
parameter.
BPBD
Berdasarkan hasil penelitian dapat
Reaksi
diketahui
tingkat
Cepat yang kemudian akan memberi
penduduk
di
peringatan
kepada
Kecamatan Puring sebagian besar
pesisir
(64,29%)
Kabupaten
penduduk
dari
diukur
melalui
Tim
bencana di
wilayah
d. Kesiapsiagaan
untuk
Parameter
pesisir
Daya
mempunyai untuk
dari
pesisir
kategori paramameter
pengetahuan dan sikap penduduk
Kemampuan Memobilisasi Sumber
Kesiapsigaan
wilayah
termasuk
“Siap”.Dilihat
Kecamatan Puring.
kesiapsiagaan
Kecamatan tingkat
Puring pengetahuan
parameter
yang cukup tinggi, penduduk juga
mobilisasi sumber daya merupakan
mempunyai rencana evakuasi yang
hal penting terutama memobilisasi
siap dan sudah ada jalur evakuasi
sumber daya manusia. Kategori
menuju tempat berkumpul yang
Kesiapsiagaan Penduduk.......| Noviyanti
aman
dari
jangkauan
tsunami,
Puring
pernah
diberikan
terdapat pula sistem peringatan dini
penyuluhan
baik yang berbasis teknologi yang
kebenacanaan
akan memberi peringatan apabila
tsunami. Penyuluhan ini diadakan
ada tanda akan terjadi tsunami
oleh BNPB yang bekerja sama
maupun
dengan
sistem
tradisional,
peringatan
dan
dini
tentang yaitu
non
bencana
goverment
kemampuan
organisation Jerman pada tahun
memobilisasi sumberdaya yang siap
2007 pada tingkat kecamatan dan
baik sumber daya manusia yang
pada tahun 2010 penyuluhan oleh
telah
BPBD Kabupaten Kebumen juga
dibekali
pengetahuan
dan
keteramapilan saat keadaan darurat
dilakukan
dan sumber daya lain yang dapat
khususnya empat desa di wilayah
membantu seperti kerabat/ teman
Pesisir Puring.
yang siap membantu apabila terjadi bencana.
tingkat
desa
b. Pembentukan Organisasi Taruna Tanggap Bencana (TAGANA)
3. Upaya Penduduk Wilayah Pesisir Kecamatan
Puring
Dalam
Meningkatkan Kesiapsiagaan a. Penyuluhan,
Pelatihan
dan
pemuda
mempunyai
peranan penting dalam suatu Taruna
Tanggap
Bencana adalah organisasi yang terbentuk
Salah satu upaya yang paling dalam
Para
masyarakat.
Simulasi Bencana
penting
di
atas
kesadasaran
masyarakat untuk menyiapkan
meningkatkan
pamuda yang tanggap bencana.
adalah
Melalui organisasi pemuda yang
risiko
dibentuk oleh Tim Reaksi Cepat
bencana yang mungkin terjadi.
adalah salah satu upaya untuk
Penyuluhan
meningkatkan
kesiapsiagaan mengenalkan
tentang
kebencaan
adalah
kesiapsiagaan.
acara yang paling efektif untuk
Organisasi ini bersifat tidak resmi
mengenalkan
tentang
dan
kebencanaan.
Penduduk
pemuda yang secara suka rela
khususnya
ikut bergabung.
kecamatan wilayah
Puring pesisir
Kecamatan
para
anggotanya
para
Kesiapsiagaan Penduduk.......| Noviyanti
Peran Tim Reaksi Cepat hanya
Setelah diketahui adanya tanda-
menggerakan para pemuda agar
tanda akan terjadinya bencana
pemuda tanggap bencana. Di
tsunami maka pihak BPBD akan
samping itu, pemuda diberikan
memberi peringatan kepada Tim
bekal tentang pengurangan risiko
Reaksi Cepat melalui Handy
bencana, keadaan darurat, dan
Talky yang selalu terhubung
keterampilan
setiap saat.
pertolongan
pertama. Kegiatan ini bertujuan
d. Pemasangan Jalur Evakuasi dan
agar para pemuda siap dan
Titik Kumpul untuk Rencana
tanggap apabila terjadi bencana
Keadaan Darurat.
maka
mereka
bisa
aktif
Upaya untuk meningkatkan
khususnya untuk evakuasi korban
kesiapsiagaan yang tidak kalah
dan
penting adalah penentuan jalur
memberikan
pertolongan
pertama.
evakusi dan titik kumpul untuk
c. Sistem Peringatan Dini di Pesisir Kecamatan Puring Upaya
2012 BPBD telah memasang jalur peningkatan
kesiapsiagaan
menyelamatkan diri. Sejak tahun
untuk
sistem
evakuasi
untuk
penduduk
memudahkan
ketika
peringatan dini di Pesisir Puring
menyelamatkan
yaitu
Early
umumnya ketika suasana sedang
Warning System. Tower tersebut
genting penduduk bingung arah
berupa sirine yang akan berbunyi
yang
sebagai tanda peringatan akan
menyelamatkan
terjadi bencana tsunami. Sistem
adanya jalur evakuasi akan sangat
kerja
membantu
didirikan
sirine
ini
tower
berdasarkan
pemantauan satelit. Sirine juga terhubung
dengan
Pengadalian
dan
(PUSDALOP) Penanggulangan
diri.
akan
akan
dituju diri.
penduduk
Pada
untuk Dengan
dalam
penyelamatan diri.
Pusat
Jalur evakuasi mengarahkan
Operasional
penduduk untuk menuju tempat
Badan Bencana
Kabupaten (BPBD) Kebumen.
yang
aman
berkumpul
ataupun yang
aman.
tempat Titik
kumpul pengungsian di setiap desa
Kesiapsiagaan Penduduk.......| Noviyanti
telah
ditentukan.
perkumpulan
yang
Tempat
mengadakan penyuluhan, simulasi,
ditentukan
dan pelatihan baik oleh BNPB
adalah tempat yang jauh dari
maupun
BPBD
Kabupaten
pantai dan bisa ditempati oleh
Kebumen, pembentukan organisasi
penduduk, diantaranya; balai desa,
taruna
sekolah, puskesmas, dan kantor
didirikannya
Kecamatan.
peringatan dini, dan pemasangan
tanggap
bencana,
tower
sistem
jalur evakuasi dan penentuan titik PENUTUP
kumpul untuk rencana keadaan
A. Kesimpulan
darurat.
1. Tingkat Kesiapsiagaan penduduk di
wilayah
pesisir
Kecamatan
Puring yang dilihat dari parameter
B. Saran 1. Bagi Pemerintah a. Pemerintah
Daerah
melalui
tingkat pengetahuan dan sikap
BPBD Kebumen bekerjasama
terhadap risiko bencana, rencana
dengan
untuk keadaan darurat, sistem
mengadakan
peringatan dini, dan kemampuan
untuk meningkatkan kapasitas
memobilisasi
penduduk dalam menghadapi
sebagian (64,29%)
sumber besar
daya,
responden
yang
rawan
kegiatan
yang
bencana secara berkala.
kategori
b. Tim Reaksi Cepat dari BPBD
“SIAP”, namun masih diperlukan
Kabupaten Kebumen sebaiknya
upaya
meningkatkan
tidak hanya menggerakkan para
kesiapsiagaan karena masih ada
pemuda di Desa Tambakmulyo,
beberapa penduduk yang masih
tetapi juga di desa pesisir
rendah.
kecamatan Puring lainnya yaitu
2. Upaya
termasuk
desa
untuk
dalam
meningkatkan
kesiapsiagaan di wilayah pesisir Kecamatan Puring telah dilakukan oleh pemerintah
maupun oleh
Desa Surorejan, Waluyorejo, Sidoharjo. c. Pihak
dinas
terkait,
BPBD perlu menyusun Protap
penduduk lokal. Upaya yang telah
untuk
dilakukan
Kecamatan Puring.
diantaranya;
seperti
wilayah
Pesisir
Kesiapsiagaan Penduduk.......| Noviyanti
d. Dalam meningkatkan kualitas
berada di desa Tambakmulyo
penduduk, pemerintah daerah
sebaiknya dibentuk juga Desa
perlu
di
adanya
program
Surorejan,
Desa
peningkatan kualitas pendidikan
Waluyorejo,
dan peningkatan kesejahteraan.
Sidoharjo karena desa tersebut
Dengan
dekat dengan pantai
tingkat
yang
lebih
pendidikan
tinggi
dan
Desa
yang
maka
berpotensi tsunami. Sehingga
penduduk
akan
lebih
para
pemuda
diharapakan
memahami
tentang
risiko
lebih
tanggap
lagi
dalam
upaya
untuk
bencana
sehingga
kesadaran
tingkat
penduduk
mengurangi
risiko
bencana
peningkatan upaya lebih baik
tsunami.
Bagi
Desa
dan
Tambakmulyo
bisa
dalam
meningkatkan
aktif
dalam
berpatisipasi. Selain itu, dengan
terbentuk
semakin
sebaiknya
tingginya
tingkat
yang
TAGANA kegiatanya
pendidikan maka penduduk bisa
ditingkatkan lagi
mendapatkan pekerjaan yang
mengadakan
lebih
bermanfaat.
baik
sehingga
akan
meningkatkan
kesejahteraan.
Meningkatnya
tingkat
lebih
dan sering
kegiatan
b. Meningkatkan pemuda
sudah
yang
aktivitas
melalui
organisasi
kesejahteraan maka penduduk
TAGANA
akan
kebencanaan terutama dalam
mempunyai
tabungan
dalam
untuk meningkatkan kapasitas
upaya
penduduk.
kesiapsiagaan
Jika
penduduk
mempunyai dana sendiri maka akan
cepat
bangkit
apabila
terjadi bencana. 2. Bagi Penduduk a. Organisasi Taruna Tanggap Bencana
(TAGANA)
yang
dibentuk oleh pemuda yang
hal
peningkatan di
wilayah
pesisir Kecamatan Puring. c. Penduduk pesisir Kecamatan Puring
sebaiknya
tanggap
terhadap
lebih potensi
bahaya tsunami dan tandatanda sehingga
bahaya tidak
tsunami terlalu
Kesiapsiagaan Penduduk.......| Noviyanti
tergantung pada
peringatan
sehingga
penduduk
yang
pemerintah. Penduduk juga
lainnya juga bisa memahami
bisa memantau keadaan dari
risiko bencana tsunami dan
media massa yang memberi
apabila
informasi
tsunami mereka mengetahui
Apabila
kebencanaan. sudah
tanda-tanda
mengetahui
akan
terjadi
bencana
cara penyelamatan diri.
terjadi
bencana tsunami sebaiknya
DAFTAR PUSTAKA
langsung mengungsi karena setelah
adanya
tanda-tanda
hingga terjadinya gelombang tsunami
waktunya
relatif
singkat.
Jadi,
apabila
menunggu
peringatan
pemerintah
dari
dikhawatirkan
penduduk
tidak
mempunyai
banyak
punyak waktu
untuk persiapan mengungsi. d. Penduduk mempunyai
sebaiknya perlengkapan
untuk keadaan darurat seperti mengumpulkan surat berharga dalam
satu
Anonim. (2012) .48 Desa di Kebumen Waspada Tsunami; Baru Tiga Memiliki Alat Deteksi Bencana. Diakses dari http://www.kebumenkab.go.id/ind ex.php/public/page/index/23. Pada tanggal 28 Desember 2015, jam 09.27WIB.
tempat
yang
mudah dibawa, kotak P3K,
Anonim. (2015). Geografis Kabupaten Kebumen. Diakses dari http://www.kebumenkab.go.id/ind ex.php/public/news/detail/127. Pada pada 28 Desember 2015 pukul 09.00 WIB. Bayong Tjasyono. (2004). Klimatologi. Bandung: Institusi Teknologi Bevaola Kusumasari. (2014). Manajemen Bencana dan Kapabilitas Pemerintah Lokal. Yogyakarata: Gava Media.
dan makan siap saji. e.
Bagi penduduk yang telah mengikuti
pelatihan
simulasi
dan
sebaiknya
membagikan materi ataupun keterampilan yang diperoleh dari
kegiatan
tersebut
Bintarto dan Surastopo Hadisumarno. (1997). Metode Analisa Geografi. Jakarta: LP3ES. Cahyo Nugroho. (2007). Kajian Kesiapsiagaan Penduduk Dalam Mengantisipasi Bencana Gempa Bumi Dan Tsunami Di Nias Selatan. MPBI. UNESCO.
Kesiapsiagaan Penduduk.......| Noviyanti
15361ind. Pdf. Diakses tanggal 5 November 2015.
pada
Chrisantum Aji Paramesti. (2011). Kesiapsiagaan Masyarakat Kawasan Teluk Pelabuhan Ratu terhadap Bencana Gempa Bumi dan Tsunami Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 22 No. 2, Agustus 2011, hlm.113 – 128. Bandung: Institusi Teknologi Bandung. Daftar Pertanyaan Kesiapsiagaan Individu/Rumah BPBD
Survey Tangga
Daljoeni. (1992). Geografi Baru Organisasi Keruangan dalam Teori dan Praktek. Bandung:Alumni. Deny Hidayati. (2006). Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Mengantisipasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami. Jakarta: Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI. Dinas Sumber Daya Air Energi Sumber Daya Mineral. (2013). Laporan Akhir Penyusunan Kawasan Wilayah Izin Usaha Pertambangan Logam di Pesisir Selatan Kebumen Kec. Ambal, Buluspesantren, Klirong, Petanahan dan Puring. Kebumen: Pemerintahan Kabupaten Kebumen.
Dodon. (2013). Indikator Dan Perilaku Kesiapsiagaan Penduduk Di Permukiman Padat Penduduk Dalam Antisipasi Berbagai Fase Bencana Banjir. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 24 No. 2, Agustus 2013, hlm.125 – 140. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Dokumen Kajian Risiko Bencana Kabupaten Kebumen 2013 – 2017 Energi Sumber Daya Alam dan Mineral Kabupaten Kebumen Gangsar Edi Laksono. (2015). Kesiapsiagaan Penduduk di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Desa Balerante Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten Menghadapi Bencana Erupsi Gunungapi Merapi. Skripsi. Yogyakarta: Program Pendidikan Geografi Universitas Negeri Yogyakarta. Kecamatan Puring Dalam Angka Tahun 2011. Kristanti. (2013). Kesiapsiagaan Penduduk Terhadap Bencana Gempa Bumi di Dusun Piring Desa Srihardono Kecamatan Pundong Kabupaten Bantul. Skripsi. Yogyakarta: Program Pendidikan Geografi Universitas Negeri Yogyakarta.
Kesiapsiagaan Penduduk.......| Noviyanti
Rencana Kodoatie dan Roestam Sjarief. (2006).Pengelolaan Bencana Terpadu. Jakarta: Yarsif Watampone. Laporan Akhir Penyusunan Kawasan Wilayah Izin Usaha Pertambangan Logam di Pesisir Selatan Kebumen 2013. Moh.
Pabundu Tika. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Aksara.
Nurjanah, dkk. (2013). Manajemen Bencana. Bandung: Alfabeta. Nursid Sumaatmaja. (1981). Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Bandung: Alumni. Oman Abdurahaman dan Priatna. (2011). Hidup di Atas Tiga Lempeng. Bandung: Badan Geologi Radianta Triadmaja. (2010). Tsunami Kejadian, Penjalaran, Daya Rusak, dan Mitigasinya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Rencana
Pembangunan
Menengah
Jangka Desa
Tambakmulyo 2015 -2019 Rencana
Pembangunan
Jangka
Pembangunan
Jangka
Menengah Desa Surorejan 2015 -2019 Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah Desa Waluyorejo 2015 -2019 Soehatman Ramli. (2010). Pedoman Praktis Manajemen Bencana. Jakarta: Dian Rakyat Sudibyakto. (2011). Manajemen Bencana di Indonesia ke Mana? Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Sudibyo. (2006). Mitigasi Tsunami Kabupaten Kebumen Mengelola Ancaman dari Balik Pegunungan yang Tenggelam. Diakses dari https://ekliptika.wordpress.c om/2015/01/03/mitigasitsunami-kabupatenkebumen-mengelolaancaman-dari-balikpegunungan-yangtenggelam/. Pada Kamis 14 Januari 2016 pukul 10.07 WIB. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Menengah Desa Sidoharjo 2015 -2019
Suharyono dan Moch. Amien. (1994). Pengantar Filsafat
Kesiapsiagaan Penduduk.......| Noviyanti
Geografi. Jakarta: Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Dasar- Dasar Geografi. Yogyakarta: FISE UNY.
Sukendar Asikin. --, Geologi Struktur Indonesia. Bandung: Institusi Teknologi Bandung.
Syafrizal. (2013). Tingkat Pengetahuan, Kesiapsiagaan, dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Jalur Evakuasi Tsunami di Kota Padang. Padang: Universitas Negeri Padang.
Suparmini & Bambang, Syaeful Hadi. (2009). Diktat Kuliah
UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penaggulangan Bencana
Yogyakarta, 20 Oktober 2016 Reviewer