Jurnal Ilmu Kebencanaan (JIKA) Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
7 Pages
ISSN 2355-3324 pp. 9-15
IDENTIFIKASI KESIAPSIAGAAN KOMUNITAS SEKOLAH SMA NEGERI 2 KLUET UTARA DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI Fadli Suhada 1), Dr. Khairuddin, M.Pd 2), Dr. Ir. M. Dirhamsyah 3) Magister Ilmu Kebencanaan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Prodi Magister Ilmu Kebencanaan Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia Email: Penulis
[email protected],
[email protected],
[email protected] 1)
Abstract: This study identifies the preparedness and awareness of State Senior High School (SMAN) 2 Kluet Utara community members including the facilities and infrastructures towards the earthquake and tsunami disaster. It is a qualitative descriptive and quantitative research. The population of this study is all community members of SMAN 2 Kluet Utara consisting of the principal, deputy of principal, head of administration, administration staff, teachers, school guard, canteen waiters, school committee, and students. From the population, 41 people were selected as sample. Data were collected by distributing questionnaires to the respondents and documentation. Data were analyzed by counting the questionnaires distributed to the school community members by using the percentage formula. Based on the data analysis, it revealed that the knowledge and preparedness of SMAN 2 Kluet Utara community members towards the earthquake and tsunami disaster has been categorized as good. The average score of school community knowledge towards the disaster was 61.41%, and preparedness average score was 59.98%. It also showed that the facilities and infrastructures in encountering the earthquake and tsunami disaster of the school have been good. Now the school has the telephone lines and internet connection. However, it does not have safe haven. Keywords : Knowledge, preparedness, facilities, Disaster Preparedness School.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapsiagaan dan pengetahuan komunitas SMA Negeri 2 Kluet Utara terhadap bencana gempa bumi dan tsunami, mengetahui kesiapsiagaan sarana dan prasarana komunitas SMA Negeri 2 Kluet Utara terhadap bencana gempa bumi dan tsunami. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Populasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah seluruh komunitas sekolah SMA Negeri 2 Kluet Utara yang terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, kepala tata usaha dan staf, guru, penjaga sekolah, penjaga kantin, komite sekolah dan murid. Sampel penelitian diambil sebanyak 41 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada responden serta dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung kuesioner yang dibagikan kepada komunitas sekolah dengan menggunakan rumus persentase. Berdasarkan hasil analisis data dapat dijelaskan bahwa pengetahuan dan kesiapsiagaan komunitas sekolah SMA Negeri 2 Kluet Utara terhadap bencana gempa bumi dan tsunami sudah termasuk kategori baik. Dengan nilai rata-rata pengetahuan komunitas sekolah terhadap bencana adalah 61,41%, dan rata-rata kesiapsiagaan 59,98%, serta sarana dan prasarana dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami sekolah tersebut juga sudah memiliki saluran telepon dan jaringan internet, namun belum ada tempat terlindung. Kata kunci : Pengetahuan, kesiapsiagaan, Sarana, Sekolah Siaga Bencana.
PENDAHULUAN Kepulauan Indonesia terbentuk dari titik–titik pertemuan lempeng bumi. Dibagian Barat, lempeng Eurasia bertumbukan langsung dengan lempeng Indo-Australia, dan di bagian Timur adalah pertemuan tiga lempeng yaitu lempeng Filipina, Pasifik dan Australia. Letak 9-
Volume 1, No. 2, November 2014
geografis yang demikian ini, menjadikan negeri ini ‘sarat’ dengan kejadian– kejadian bencana, seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor, serta gunung berapi. Selain itu, kerentanan Indonesiapun diyakini semakin meningkat dengan perubahan iklim global dan laju jumlah penduduk beserta pluralitas yang ada.
Jurnal Ilmu Kebencanaan (JIKA) Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Betapa tingginya tingkat risiko yang dihadapi dengan karakter geografis, demografis, serta berbagai aspek lainnya (Konsorsium Pendidikan Bencana, 2011). Atas dasar banyaknya peristiwa bencana di dunia pada awal abad ke-21, sebanyak 168 negara, termasuk Indonesia, menyadari betapa pentingnya untuk segera membangun komitmen global dalam pengurangan risiko bencana. Upaya tersebut kemudian dituangkan dalam Kerangka Aksi Hyogo (Hyogo Framework for Action) tahun 2005. Peristiwa bencana alam yang terjadi di Aceh dan komitmen Indonesia pada Kerangka Aksi Hyogo telah menyadarkan bangsa Indonesia untuk mewujudkannya menjadi komitmen nasional dalam penanggulangan bencana, yaitu dengan disahkan UndangUndang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, 2010). Undang-Undang tersebut secara jelas menyatakan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan keterampilan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, baik dalam situasi tidak terjadi bencana maupun situasi terdapat potensi bencana. SMA Negeri 2 Kluet Utara merupakan salah satu sekolah yang berada di daerah pesisir rawan terhadap bencana gempa dan tsunami, sampai saat ini belum mendapat pengetahuan pendidikan pengurangan risiko bencana. Maka perlu dilakukan identifikasi kebutuhan sekolah tersebut untuk menjadi Sekolah Siaga Bencana sebagai salah satu upaya Pengurangan Risiko Bencana. Pada survey awal di SMA Negeri 2 Kluet Utara terindikasi masih minimnya pengetahuan tentang bencana terhadap komunitas sekolah sehingga dapat mengurangi kesiapsiagaan. Kesiapsiagaan menghadapi bencana dimaksud untuk mengurangi dampak dan korban akibat bencana. Dari sudut pandang
geografis, SMA Negeri 2 Kluet Utara memiliki kerentanan terhadap bencana gempa bumi dan tsunami. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengidentifikasi kebutuhan SMA Negeri 2 Kluet Utara menjadi Sekolah Siaga Bencana gempa bumi dan tsunami. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Sarwidi (2013), menyatakan bahwa metode deskriptif merupakan prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian (perorangan, lembaga, komunitas, dan dunia usaha) pada saat sekarang berdasarkan fakta–fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner yang terdiri dari beberapa indikator yang umumnya digunakan adalah hasil analisis dari beberapa kajian terdahulu yang terkait dengan kesiapsiagaan seperti Sutton dan Tierney (2004), UN-ISDR (2006), dan LIPI yaitu pengetahuan, kesiapsiagaan, peringatan dini dan mobilisasi sumberdaya.
HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di sekolah SMA Negeri 2 Kluet Utara dapat dijelaskan bahwa hasil rata-rata yang didapat dari pengetahuan komunitas sekolah SMA Negeri 2 Kluet Utara adalah 61,41%, kesiapsiagaan komunitas sekolah SMA Negeri 2 Kluet Utara adalah 59,98%, peringatan dini komunitas sekolah SMA Negeri 2 Kluet Utara adalah 59,40% dan mobilisasi sumberdaya komunitas sekolah SMA Negeri 2 Kluet Utara adalah 30,50%, dan semua ini sudah termasuk kategori baik seperti pada Gambar 1 di bawah ini:
Volume 1, No. 2, November 2014
- 10
Jurnal Ilmu Kebencanaan (JIKA) Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Persentase Rata - rata Pengamatan Hasil Angket 80,00
61,41
59,98
60,00
59,40
40,00
30,50
20,00 0,00 Pengetahuan
Kesiapsiagaan
Peringatan Dini Mobilisasi Sumberdaya
Gambar 1: Persentase Rata - rata Pengamatan Hasil Angket 1. Pengetahuan Pengetahuan terhadap bencana merupakan alasan utama seseorang untuk melakukan kegiatan perlindungan atau upaya kesiapsiagaan yang ada (Sutton dan Tierney, 2006). Dari pengetahuan responden tentang bencana, diperoleh persentase seperti pada Gambar 2 dibawah ini : 120 100 80 60
KebaTa Tana Ge Banji Ba Kera Tsun Ambl Pusin Goya Ban Ke karankdi Tsun Gunu h Ta Getar mp Gunu r ngan ami jad dai k hutanr ami ngna longs asan g/lim anguna a ng n keras ian api /seranTu or tanah bung h bumi yang melet reta ala gga ha lo lama us k/ro m haman ng Tana boh so h Keb Kerus r Peng longs aka Topa Men uhan Pe or ebora ran n dan ggan sosial ril n ggu /politi halili Gunu ak miny Banji kehi ntar uk ng dupa ak r M melet n an us us ia
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Astuti dan Sudaryono (2010) dan Sarwidi dkk (2013) bahwa pengetahuan siswa dan guru tentang mitigasi bencana sudah memiliki kesadaran terhadap risiko bencana.
MenjLa Tidak Keauh pan berde Aceh ba dari gan sakan 2004 ter warakMe buk Krak nja h Flore Sime me uha atau s ulu dari 1883 ja 1992 1907 jen del a
Gunu ng api Gem pabawa h laut bawa h laut
Long soran Bad bawa ai/p h laut utin g beli ung
Gem AirGelo Buny palautmban yang gi surut sepert kerasbesar i ledak an
Menj auh dari panta i
Mend Tidak ekati mela panta kuka i n apaapa
Simul Mena Infor asimasi mbah tsuna pengegemp mia dan tahua n tsuna Temp mi at penyi mpan an yang aman
40 20 0
Gambar 2 : Persentase hasil jawaban responden tentang pengetahuan bencana 11 -
Volume 1, No. 2, November 2014
Buku, Sekol Medi ah poste a r,pap cetak an Kelua peng rga umu dan man tema n
Jurnal Ilmu Kebencanaan (JIKA) Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 2. Kesiapsiagaan Kesiapsiagaan adalah kondisi untuk mampu mengantisipasi dan mereaksi secara cepat dan tepat terhadap stimulus yang dihadapi baik secara kognitif, afektif dan psikomotorik (Ayrizal, 2011). Dari pengetahuan responden tentang kesiapsiagaan diperoleh persentase seperti pada Gambar 3 dibawah ini :
120 100
Lati han pen yela mat an diri
Ala Me Te mat nye mpa dan Te pak nom mpa t ati yan or t tem g pent pentpat ama ing ing n
80 60 40
Rap ort/i jaza h
Sur at dan bara ng pent Bar Buk ing ang u kesa dan yan perl gan eng kap an sek olah
Sesuai dengan penelitian Fitrissani (2013) pada siswa SMAN 5 bahwa kesiapsiagaan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang bencana melalui perangkat pembelajaran geografi pada materi gempa bumi.
Buk u tent ang gem pa dan tsun ami
Post er dan VC bac D/k aan aset tent tent ang ang gem gem pa pa dan dan tsun tsun ami ami
Kot ak P3K Pera Peta lata jalu n r dan eva perl kua eng si kap an eva kua si
Pala ng Pos mer ko ah kese rem hata aja n sek olah
20 0 Persiapan menghadapi bencana
Barang dan perlengkapan
Bahan dan materi
Pernah melihat
Gambar 3 : Persentase hasil jawaban responden tentang kesiapsiagaan bencana 3. Peringatan dini Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu
tempat oleh lembaga yang berwenang. (UU No.24 2007 Pasal 1 ayat 8). Dari pengetahuan responden tentang peringatan dini diperoleh persentase seperti pada Gambar 4 dibawah ini
Volume 1, No. 2, November 2014
- 12
Jurnal Ilmu Kebencanaan (JIKA) Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
120 Bergegas ke tempat aman Menjauhi pantai
100
Menenangkan diri/tdk panik
80
60 Kesepakatan lokal
40
Tradisional Sistem peringatan tsunami nasional
20
0 Sistem peringatan tsunami
Tanda bahaya tsunami
Gambar 4 : Persentase hasil jawaban responden tentang peringatan dini
4. Mobilisasi Sumber Daya Mobilisasi sumber daya adalah kemampuan individu atau kelompok untuk bekerja sama dengan individu atau kelompok lainnya. Masyarakat atau individu yang memiliki ikatan sosial yang lebih baik antara satu dengan yang lainnya akan lebih mudah dalam melakukan kesiapsiagaan yang ada.
13 -
Volume 1, No. 2, November 2014
Selain itu modal sosial yang baik diantara masyarakat di wilayah yang rentan terhadap bencana akan mengurangi kerentanan itu sendiri (Martens, 2009). Dari pengetahuan responden tentang mobilisasi sumber daya diperoleh persentase seperti pada Gambar 5 dibawah ini :
Jurnal Ilmu Kebencanaan (JIKA) Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Ceramah tentang bencana
50 45 40 35
Kepramukaan P3K termasuk dokter kecil Latihan dan simulasi
30 25 20 15 10 5 0
Pernah mengikuti kegiatan
Gambar 5 : Persentase hasil jawaban responden tentang mobilisasi sumber daya Kesimpulan Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : 1) Kesiapsiagaan komunitas sekolah SMA Negeri 2 Kluet Utara terhadap bencana gempa bumi dan tsunami sudah termasuk kategori baik. Dengan nilai rata-rata kesiapsiagaan komunitas sekolah terhadap bencana adalah 59,98%. 2) Sarana dan prasarana komunitas SMA Negeri 2 Kluet Utara belum mencukupi/memadai siswa dengan kapasitas dan komunitas sekolah.
5.2 Saran 1) Tempat perlindungan perlu dipertahankan dan dikembangkinikan serta menjadikan contoh untuk sekolah model sesuai dengan perkembangan zaman. 2) Mempersiapkan sarana dan prasarana untuk tempat perlindungan yang layak bagi siswa sekolah. 3) Kesiapsiagaan seluruh komunitas SMA Negeri 2 Kluet Utara perlu ditingkatkan dalam rangka untuk mengurangi resiko terhadap dampak bencana alam gempabumi dan tsunami.
Volume 1, No. 2, November 2014
- 14
Jurnal Ilmu Kebencanaan (JIKA) Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
DAFTAR PUSTAKA Astuti, D.S.I. dan Sudaryono. 2010. Peran Sekolah Dalam Pembelajaran Mitigasi Bencana. Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana. Volume 1, No. 1. Jakarta : BNPB.
Fitrissani. 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Geografi pada Materi Gempa Bumi untuk Meningkatkan Kesiapsiagaan Siswa SMAN 5 Banda Aceh.Tesis. Magister Ilmu Kebencanaan. UniversitasSyiah Kuala Banda Aceh. LIPI,
Ayrizal, Y. 2011. Peningkatan Ketrampilan Guru Bimbingan Konseling Dalam Pemerolehan Kesiapsiagaan Psikologis Siswa Dalam Menghadapi Bencana Alam. Jurnal Cakrawala Pendidikan. Juni 2011.Thn XXX. No.2. BNPB. 2011. Panduan Teknis Rehabilitasi Sekolah Aman Dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan. Jakarta : BNPB. Dirjen
CiptaKarya. 2010. Pedoman Pengorganisasian Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat. Jakarta :Kementerian Pekerjaan Umum.
Dirjen
Manajemen Pendidikan Dasardan Menengah. 2010. Strategi Pengarusutamaan Pengurangan Risiko Bencana di Sekolah. Jakarta :Kementerian Pendidikan Nasional.
15 -
Volume 1, No. 2, November 2014
UNESCO,& ISDR. 2006. Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Mengantisipasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami.Jakarta :LIPI, UNESCO, & ISDR.
Sarwidi, Wantoro, D., & Suharjo, D. 2013. Evaluasi Sekolah Siaga Bencana (Studi Kasus SMKN Berbah Kabupaten Sleman, Yogyakarta). Prosiding Seminar Nasional 2013 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari.(http//www.dppm.uii.ac.id/d okumen/seminar/2013/D.Sarwidi.pd f). [10/06/14]. Sutton, J., and Tierney, K. 2006. Disaster Preparedness: Concepts, Guindance and Research. Colorado: University of Colorado. Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana UNISDR. 2009. Terminologi Pengurangan Risiko Bencana. Bangkok : UNISDR.