TINGKAT KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VII DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMP MUHAMMADIYAH 5 NGUPIT KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN
NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Strata-1 Program Studi Pendidikan Geografi
Oleh :
ALWAN FITRIYANTO A610100003
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2014
T]NTYERSITAS MI]IIAMMADTYAH ST]RAKARTA
FAKT]LTAS KEGT]RUAII DAN ILMU PENDIDIKA}I Jl. A. Yani Tromol Pos l-Pabela4 Kartasura Telp. (0271) 717417 Swak:nta57l02
Surat Pefsetuiua+ Artikgl Publikasi Ilmiah
Yang bertandatangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir: Nama
NIP/NIK
: :
Drs. Suharjo, M.S 254
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiatu yang merupakan ringkasan skripsi dari mahasiswa: Nama
NIM Program Studi Judul skripsi
: Alwan Fitriyanto : ,4610100003 : Pendidikan Geografi : TINGKAT KESIAPSIAGAAN
SISWA KELAS VII DALAM
MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMP MI.JHAMMADTYAH 5 NGUPIT KECAIW{TANI NGAWEN
KABUPATEN KLATEN Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuaL semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta 11 Juni 2014 Pembimbing
o-r. srt#o. M.s
TINGKAT KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VII DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMP MUHAMMADIYAH 5 NGUPIT KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN TINGKAT KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VII DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMP MUHAMMADIYAH 5 NGUPIT KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN Oleh : ALWAN FITRIYANTO NIM. A610100003 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai tingkat kesiapsiagaan siswa kelas VII dalam menghadapi bencana gempa bumi di SMP Muhammadiyah 5 Ngupit Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten. Metode penelitian menggunakan populasi, yaitu populasi siswa kelas VII. Tehnik pengambilan data pada penelitian ini adalah angket, wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul terkumpul sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generelisasi. Hasil penelitian kesiapsiagaan siswa kelas VII dalam menghadapi bencana gempa bumi menunjukan bahwa tingkat kesiapsiagaan siswa termasuk dalam kategori kurang siap dengan perolehan nilai sebesar 52,20. Hasil penelitian tingkat pengetahuan siswa kelas VII tentang bencana gempa bumi menunjukan bahwa tingkat pengetahuan siswa termasuk dalam kategori sedang dengan perolehan nilai sebesar 64,09. Kata Kunci : Gempa Bumi, Tingkat Kesiapsiagaan, Tingkat Pengetahuan
1
ALWAN FITRIYANTO, PENDIDIKAN GEOGRAFI 2010, FKIP UMS.
TINGKAT KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VII DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMP MUHAMMADIYAH 5 NGUPIT KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN terletak secara geografis antara 70
A. PENDAHULUAN Kabupaten Klaten berada di dalam
Provinsi
Jawa
32’ 19” LS sampai 70 48’ 33” LS
Tengah.
dan antara 1100 26’ 14” BT sampai
Klaten merupakan kabupaten yang
1100 47’ 51” BT, serta memiliki
berbatasan dengan Yogyakarta dan berada
pada
jalur
luas wilayah sebesar 65.556 Ha,
subduksi
terbagi dalam 26 kecamatan, 401
sehingga daerah ini menjadi rawan
desa/kelurahan.Wilayah Kabupaten
terhadap bencana. Gempa bumi yang melanda
Klaten berbatasan dengan beberapa
Yogyakarta dan
kabupaten yaitu sebelalah utara
sebagian besar kabupaten Klaten
berbatasan
dengan kekuatan 5,9 skala richter 27
oktober
2006
pemerintah
betapa
Kabupaten
Boyolali, sebelah timur berbatasan
silam
dengan
mengingatkan masyarakat umum dan
dengan
Kabupaten
Sukoharjo,
sebelah selatan berbatasan dengan
besar
Kabupaten Gunung Kidul (Daerah
kerugian yang disebabkan bencana
Istimewa Yogyakarta) dan sebelah
gempa, infrastruktur umum rusak,
barat berbatasan dengan Kabupaten
ratusan rumah penduduk porak
Sleman.
poranda, ribuan korban luka – luka
(Klaten
dalam
Angka
Tahun 2009).
dan ratusan korban jiwa, dari
SMP
kerusakan yang ditimbulkan gempa
Muhammadiyah
5
Ngupit yang berada di Kecamatan
bumi tersebut tergolong dalam
Ngawen merupakan daerah rawan
skala MMI VII. Kabupaten Klaten
bencana
gempa
bumi.
2
ALWAN FITRIYANTO, PENDIDIKAN GEOGRAFI 2010, FKIP UMS.
Titik
TINGKAT KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VII DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMP MUHAMMADIYAH 5 NGUPIT KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN koordinat SMP Muhammadiyah 5
1.
Tujuan yang dicapai dalam penelitian
Ngupit berada pada 70 40’ 24’’ LS
ini
adalah
Mengetahui dan 1100 35’ 83’’ BT dengan
:
tingkat
kesiapsiagaan siswa kelas VII
ketinggian 217 mdpl. Berdasarkan
di SMP Muhammadiyah 5 Ngupit
klasifikasi peta Kawasan Rawan
Kecamatan
Ngawen
Kabupaten Klaten menghadapi Bencana
(KRB)
JATENG,
bencana gempa bumi.
Kabupaten Klaten termasuk di dalamnya
adalah
2.
Mengetahui
tingkat
pengetahuan siswa kelas VII di
SMP
SMP Muhammadiyah 5 Ngupit Muhammadiyah 5 Ngupit berada
Kecamatan Ngawen Kabupaten
pada ancaman gempa bumi tingkat
Klaten
mengenai
bencana
gempa bumi.
menengah, dengan warna kuning
B. LANDASAN TEORI dalam
peta
Bencana
Kawasan (KRB)
Pendidikan
mitigasi
Rawan
Undang-Uundang
JATENG.
Sistem
Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pasal 1 Ayat 4, peserta didik
bencana
adalah anggota masyarakat yang sangatlah penting bagi para siswa
berusaha mengembangkan potensi
untuk meningkatkan kesiapsiagaan
diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan
dalam menghadapi bencana gempa
jenis pendidikan tertentu. bumi. Melalui penelitian ini peneliti ingin
mengetahui
kesiapsiagaan
siswa
Djouhari
tingkat kelas
bencana
Noor
merupakan
(2011),
fungsi
dari
kondisi yang tidak normal yang terjdi
VII
pada masyarakat dan mempunyai dalam menghadapi bencana gempa
kecenderungan
bumi.
kehidupannya,
kehilangan harta
benda
3
ALWAN FITRIYANTO, PENDIDIKAN GEOGRAFI 2010, FKIP UMS.
dan
TINGKAT KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VII DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMP MUHAMMADIYAH 5 NGUPIT KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN lingkungan
semberdayanya,
serta
pro-aktif,
kondisi dimana masyarakat tidak
bencana.
mempunyai
kemampuan
keluar
dampak/akibat
dari
untuk
Krisna
yang
Pribadi
mengurangi
Widodo gempa
terjadinya
(2008),
pengetahuan merupakan upaya untuk
ditimbulkannya.
(2012),
sebelum
resiko
dan
dampak
pawirodikromo
kerugian dari bencana, yang meliputi
bumi
pengetahuan
adalah
terhadap
bencana,
bergetarnya permukaan tanah karena
tindakan persiapan, dukungan dan
pelepasan energi secara tiba – tiba
membangun kembali masyarakaat
akibat
massa
setelah bencana terjadi. Pengetahuan
batuan dipermukaan bumi. Gempa
terhadap bencana menjadi kunci
bumi
utama dalam kesiapsiagaan.
dari
pecah/slipnya
tektonik
disebabkan
oleh
pergesaran yang tiba-tiba di dalam
C. METODE PENELITIAN
bumi yang berhubungan rapat sekali dengan
gejala
Metode
pembentukan
Penelitian
mengunakan
metode
ini
penelitian
pegunungan. Gempa bumi demikian
kuantitatif dengan menitik fokuskan
dikenal juga dengan nama gempa
pada kegiatan pembagian angket
dislokasi.
kepada populasi siswa kelas VII
Jan
Sopaheluwakan
yang berjumlah 22 orang.
(2006),
Pengumpulan
kesiapsiagaan merupakan salah satu bagian bencana
dari
proses
dan
pengelolaan
bencana
wawancara,
konsep
dari
dan
Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik
kesiapsiagaan merupakan salah satu penting
observasi
dokumentasi.
yang
berkembang saat ini, peningkatan
elemen
pada
penelitian ini menggunakan angket,
manajemen
didalam
data
deskriptif
kegiatan
yaitu
statistik
yang
digunakan untuk menganalisis data
pengurangan resiko yang bersifat
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah 4
ALWAN FITRIYANTO, PENDIDIKAN GEOGRAFI 2010, FKIP UMS.
TINGKAT KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VII DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMP MUHAMMADIYAH 5 NGUPIT KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN terkumpul
sebagaimana
adanya
menjauhi
tanpa maksud membuat kesimpulan
benda-benda
yang
tergantung.
yang berlaku untuk umum atau
Parameter
rencana
tanggap
generelisasi (Sugiyono, 2013).
darurat memperoleh nilai 69,69.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Mayoritas siswa mengetahui hal-
1. Kesiapsiagaan siswa kelas VII
hal apa saja yang harus dilakukan
dalam menghadapi bencana
saat terjadi bencana gempa bumi.
gempa bumi
Siswa
mengetahui
terjadi
gempa
Hasil gabungan
analisis
data indeks
kesiapsiagaan
siswa
menghindari
bahwa
saat
bumi
harus
benda-benda
kelas VII memperoleh nilai 52,20
tergantung
artinya
rambu evakuasi dan berkumpul di
kesiapsiagaan
siswa
kemudian
yang
termasuk kategori kurang siap.
asembly
Parameter pengetahuan dan sikap,
mengetahui bahwa Tim PMR telah
mayoritas
dipersiapkan
dengan
siswa baik
mengetahui
tentang
bencana
korban
gempa bumi dengan nilai 67,27. Pengetahuan
dan
point.
77
mengikuti
untuk
bencana.
%
menangani
Sekolah
sikap
berupa
sound
yang
tepasang
disudut dinding ruangan kelas.
kesiapsiagaan bencana gempabumi, dengan memiliki pengetahuan yang baik siswa dapat mengantisipasi terjadinya gempa bumi dengan persiapan yang diimplementasikan dalam sikap menghadapi bencana gempa bumi, seperti ketika terjadi bumi di sekolah siswa
Gambar 4.4 Pengeras suara
segera berlindung dibawah meja dengan
kepala
terlindungi
juga
mempunyai alat peringatan dini
merupakan faktor utama dalam
gempa
siswa
Sumber: Peneliti (2014)
dan 5
ALWAN FITRIYANTO, PENDIDIKAN GEOGRAFI 2010, FKIP UMS.
TINGKAT KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VII DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMP MUHAMMADIYAH 5 NGUPIT KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN Parameter
sistem
gempa
bumi,
sedangkan
siswa
belum
pernah
peringatan bencana memperoleh
sebagian
nilai 52,27, yang menunjukan
mengikuti
kesiapsiagaan
pada
dengan bencana gempa bumi. Hasil
parameter ini kurang siap. Siswa
wawancara dengan kepala sekolah
yang
meyebutkan bahwa belum adanya
siswa
mengetahui
menyediakan
media
sekolah informasi
besar
pelatihan
kooordinasi
berkenaan
dengan
Badan
sebanyak 64 %. Ekstrakulikuler
Penanggulangan
yang membekali siswa dengan
untuk kesiapsiagaan bencana gempa
meteri
bumi.
bencana
hanya
pada
Bencana
Daerah
ekstrakulikuler PMR. 2.
Pengetahuan siswa kelas VII terhadap bencana gempa bumi Hasil
indeks
pengetahuan
siswa tentang bencana gampa bumi memperoleh nilai 64,09, artinya pengetahuan bencana
siswa
gempa
terhadap
bumi
termsuk
dalam kategori sedang. Parameter Gambar 4.5 Televisi sebagai media
pengertian
sumber informasi
gempa
memperoleh
Sumber: Peneliti (2014) Parameter mobilitas sumber
nilai
bumi
78,18.
Nilai
tersebut
menunjukan
mayoritas
siswa
mengetahui
tentang
daya memperoleh nilai 51,13, artinya
pengertian
pada parameter ini kesiapsiagaan
gempa tektonik, vulkanik, runtuhan
siswa masih kurang siap. Tenaga
dan gempa susulan.
kependidikan
di
SMP
gempa
Parameter
bumi,
fenomena gempa
baik
dan
Muhammadiyah 5 Ngupit kurang
karakteristik
terlatih dalam menghadapi bencana
merupakan salah satu parameter 6
ALWAN FITRIYANTO, PENDIDIKAN GEOGRAFI 2010, FKIP UMS.
bumi
TINGKAT KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VII DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMP MUHAMMADIYAH 5 NGUPIT KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN yang penting diketahui oleh siswa.
sebanyak 50 % dan gempa bumi
Siswa yang mengetahui gempa
yang disebabkan oleh ledakan Bom
bumi berlangsung dalam waktu
atau
yang sangat singkat dan dilokasi
sebanyak 36 % dari total siswa
kejadian tertentu hanya sebesar 36
kelas VII.
%, namun 68 % siswa mengetahui
runtuhan
Parameter
gedung
hanya
kekuatan
gempa
bahwa gempa bumi berpotensi
bumi memperoleh nilai 81,81,ini
terulang kembali dan belum dapat
menunjukan
diprediksi. Siswa yang mengetahui
mengetahui seberapa besar bahaya
bahwa gempa bumi tidak dapat
kekuatan
dicegah hanya sebesar 23 % dari
mengetahui bahwa gempa bumi
jumlah siswa, sedangkan siswa
dengan kekuatan lebih dari 7 skala
yang
gempa
richter yang terjadi di dasar laut
terjadi di daerah ring of fire sebesar
berpotensi menyebabkan tsunami,
50%.
perhitungan
dan gempa bumi dengan kekuatan
memperoleh nilai 48,18 artinya
gempa lebih dari 8 skala richter
mayoritas
akan menyebabkan kerusakan total
mengetahi
Total
bahwa
hasil
siswa
belum
begitu
mayoritas
gempa
bumi.
memgetahui tentang fenomena dan
serta
karakteristik gempa bumi
terlihat dipermukaan tanah.
Parameter penyebab gempa bumi artinya
memperoleh matoritas
mengetahui gempa
Siswa
gempa
bahaya
gempa
59,09
susulan
siswa
belum
parameter yang penting diketahui
penyebab
oleh para siswa, namun niali yang
salah
satu
yang
diperoleh dari hasil angket sebesar
bumi
48,48, yang artinya mayoritas siswa
pergeseran
belum mengetahui bahaya gempa
lempeng bumi sebanyak 91 %,
susulan. Bahaya gempa susulan
gempa
yang
mengetahui disebabkan
bumi
Siswa
merupakan
dapat
nilai
tentang
bumi.
gelombang
Parameter
siswa
gempa oleh
yang
disebabkan
pergerakan magma gunung api
pertama
sebanyak
73
adalah %
tsunami,
siswa
7
ALWAN FITRIYANTO, PENDIDIKAN GEOGRAFI 2010, FKIP UMS.
yang
TINGKAT KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VII DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMP MUHAMMADIYAH 5 NGUPIT KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN mengetahui
bencana
tersebut.
hubungan pembelajaran IPS dengan
Bahaya kedua adalah kebakaran,
pengetahuan
sebanyak
yang
contohnya seperti berikut : a)
mengetahui bencana tersebut dan
Apakah yang dimaksud tenaga
yang terakhir adalah banjir akibat
endogen? b) Sebutkan jenis-jenis
bendungan jebol, hanya 50 % siswa
gempa bumi?.
23
%
siswa
yang mengetahui bahaya tersebut.
gempa
Kurikulum
bumi
2013
Pembelajaran IPS di SMP berkaitan
berkaitan
erat dengan tingkat pengetahuan
bencana gempa bumi kususnya
siswa terhadap bencana gempa
untuk
bumi. Silabus mata pelajaran kelas
mendalam seperti pada Kurikulum
VII dengan Kurikulum Tingkat
KTSP. Indikator pada Kurikulum
Satuan
(KTSP)
KTSP menyebutkan secara jelas
terdapat Kopetensi Dasar (KD)
tentang mendeskripsikan faktor-
mendeskripsikan keragaman bentuk
faktor penyebab terjadinya gempa
muka bumi , proses pembentukan,
bumi dan akibat yang ditimbulkan,
dan
sedangkan pada Kurikulum 2013
Pendidikan
dampaknya
terhadap
dengan
yang
kelas
kehidupan. Indikator dalam silabus
menjelaskan
tersebut yang berkaitan dengan
Indonesia
pengetahuan
keruangan.
gempa
tentang
bumi,
yaitu
Mendeskripsikan endogen
dan
menyebabkan
bencana a)
tidak
keadaan ditinjau
Pembelajaran
alam
dari
aspek
IPS
yang
alam
berkaitan
eksogen
yang
bencana gempa bumi dapat dilihat
bentuk
dari
Mendeskripsikan
dengan
begitu
proses
terjadinya
muka bumi. b)
:
VII
pengetahuan
aspek
ataupun
guru,
media
kesiapsiagaan
siswa,
buku
pembelajaran.
faktor-faktor penyebab terjadinya
Aspek guru dalam kaitan dengan
gempa bumi dan akibat yang
kesiapsiagaan
ditimbulkannya.
bumi, memberikan materi-materi
instrumen
yang
Instrumenmenunjukan
pembelajaran
bencana
yang
8
ALWAN FITRIYANTO, PENDIDIKAN GEOGRAFI 2010, FKIP UMS.
gempa
berkaitan
TINGKAT KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VII DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMP MUHAMMADIYAH 5 NGUPIT KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN dengan
bencana
bumi
Hasil
seperti pengertian gempa bumi dan
gabungan
jenis-jenis gempa bumi kepada
kelas
siswa.
gempa bumi
diperoleh nilai
kesiapsiagaan gempa bumi yaitu
64,09
berarti
menyimak pembelajaran mengenai
pengetahuan siswa kelas VII
bencana
termasuk
Aspek
gempa
siswa
gempa
bumi
dalam
yang
diberikan oleh guru. Aspek media
F. SARAN
buku pengayaan tentang bencana
1. Bagi
bumi
yang
berada
pengetahuan
VII
tentang
yang
siswa bencana
tingkat
dalam
kategori
sedang.
pembelajaran dapat berupa buku-
gempa
perhitungan indeks
di
pihak
sekolah
Muhammadiyah
5
SMP Ngupit
perpustakaan. Sumber informasi
Kecamatan Ngawen Kabupaten
lain dapat berupa dari internet, surat
Klaten,
agar
kabar dan juga televisi.
pelajaran
tambahan
berkaitan
dengan pendidikan kebencanaan.
E. KESIMPULAN 1. Tingkat
memberikan
Kesiapsiagaan Siswa
2. Bagi siswa kelas VII di SMP
Kelas VII Menghadapi Bencana
Muhammadiyah
Gempa Bumi
Kecamatan Ngawen Kabupaten
Hasil
Klaten diharapkan memperdalam
perhitungan indeks
5
gabungan kesiapsiagaan siswa
lagi
kelas VII dalam menghadapi
kesiapsiagaan
bencana gempa bumi diperoleh
bumi dan ikut berperan aktif
nilai
tingkat
dalam berbagai pelatihan tentang
kesiapsiagaan siswa kelas VII
mitigasi bencana yang diadakan
termasuk dalam kategori kurang
instansi
siap.
kehidupan bermasyarakat siswa
52,20
2. Tingkat
berarti
Pengetahuan
pengetahuan
Ngupit
bencana
terkait
agar
tentang gempa
dalam
Siswa
mampu memjadi pribadi yang
Kelas VII Tentang Bencana
siap dalam menghadapi bencana.
Gempa Bumi 9
ALWAN FITRIYANTO, PENDIDIKAN GEOGRAFI 2010, FKIP UMS.
TINGKAT KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VII DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMP MUHAMMADIYAH 5 NGUPIT KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN DAFTAR PUSTAKA
Christanto, Joko. 2011. Gempa Bumi, Kerusakan Lingkungan, dan Strategi Pengelolaan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta Edy Wibowo, Agung. 2012. Aplikasi SPSS dalam penelitian. Yogyakarta: Gava Media Irsyam, Masyhur. 2005. Pengantar Rekayasa Gempa. Bandung: Departemen Teknik Sipil. Katili, J.A dan P. Marks. 1963. Geologi. Bandung : Kiat Madju. Klaten Dalam Angka Tahun 2009. Badan Pusat Statistik Kabupaten Klaten. Noor, Djauhari. 2006. Geologi Lingkungan . Jogjakarta: Graha Ilmu. Pawirodikromo, Widodo. 2012. Seismologi Teknik Rekayasa Kegempaan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Pribadi, Krisna S, Engkon K. Kertapati, Diah Kusumastuti, Hamzah Latief, Hendra Grandies, Eng. Imam A. Sadisun, Soebagyo Soekarnen, Harman Ajiwibowo, Retno Dwi, Ayu Krishna Juliawati, Farah Mulyasari, Novya Ekawati, Bayu Novianto. 2008. Pendidikan Siaga Bencana. Bandung: ITB Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 pasal 1 ayat 4. Jakarta: Sekretariat Negara. Sudibyakto. 2011. Manajemen Bencana di Indonesia ke Mana?. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sopaheluwakan, Jan. 2006. Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Mengantisipasi Bencana Gempabumi dan Tsunami. Jakarta: LIPI-UNESCO/ISDR
10
ALWAN FITRIYANTO, PENDIDIKAN GEOGRAFI 2010, FKIP UMS.