1
KESESUAIAN ANTARA MATERI PLANTAE YANG DISAMPAIKAN GURU DI SMAN KOTA BANDUNG DENGAN KOMPETENSI DASAR *Rikizaputra
[email protected] *Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Lancang Kuning
ABSTRACT: This study was conducted to describe the suitability of the material presented Plantae teacher in the classroom with the material demands of KD in terms of breadth and depth, the order of the material, the suitability of the material with indicators and ketersampaian material on the national exam (UN) in the learning process and the implications tehadap UN. The method used is descriptive method. Subjects were six of six high school biology teacher in Bandung N sampled from three different schools cluster. The determination made by the school as a sample stratified cluster random sampling technique. Data obtained by observation, documentation and questionnaire study. The results showed the average suitability of the material demands of KD is based on the breadth aspects, namely 91.3%, 68.2% depth, the suitability of the material order of 62.4%. While, achievement on to the UN in the learning process, namely 87.5%. The discrepancy between the material at the UN about the material presented by the teacher in the classroom, it is feared will affect the level of student mastery of the UN. Keywords: Plantae, basic competence, the national exam ABSTRAK: Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan kesesuaian materi plantae yang disajikan guru di kelas dengan materi tuntutan KD ditinjau dari keluasan dan kedalaman, urutan materi, kesesuaian materi dengan indikator dan ketersampaian materi pada soal ujian nasional (UN) dalam proses pembelajaran serta implikasinya tehadap UN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Subjek penelitian adalah enam orang guru biologi dari enam SMA N di kota Bandung yang dijadikan sampel yang berasal dari tiga cluster sekolah yang berbeda. Penentuan sekolah sebagai sampel dilakukan dengan teknik stratified cluster random sampling. Data diperoleh dengan cara observasi, studi dokumentasi dan angket. Hasil penelitian menunjukkan rerata kesesuaian materi tuntutan KD berdasarkan aspek keluasan yaitu 91,3 %, kedalaman 68,2 %, kesesuaian urutan materi 62,4 %. Sementara, ketersampaian materi pada soal UN dalam proses pembelajaran yaitu 87,5 %. Adanya ketidaksesuaian antara materi pada soal UN dengan materi yang disajikan guru di kelas, dikhawatirkan akan mempengaruhi tingkat ketuntasan siswa dalam UN. Kata kunci: plantae, kompetensi dasar, ujian nasional
2
adalah standar isi yang di dalamnya
Pendahuluan Undang-Undang No. 20 Tahun
terdapat
kompetensi
dasar
yang
2003 menjelaskan bahwa pendidikan
digunakan sebagai pedoman dalam
merupakan usaha sadar dan terencana
penyelenggaraan
untuk mengembangkan segala potensi
mengajar di kelas
yang dimiliki siswa melalui proses
Dalam
pembelajaran.
pasal
19
proses
belajar
Guru sebagai fasilitator dalam kegiatan
pembelajaran
memegang
peraturan pemerintah No 19 tahun
peranan penting dalam menyajikan
2005 lebih lanjut dijelaskan bahwa
suatu materi pelajaran kepada siswa
proses
pembelajaran
pada
satuan
agar konsep yang diperoleh siswa
diselenggarakan
secara
sesuai dengan struktur kognitif yang
interaktif, inspiratif, menyenangkan,
dimilikinya sehingga materi tersebut
menantang, memotivasi siswa untuk
mudah dipahami (Siregar et al., 1993).
berpartisipasi aktif, serta memberikan
Permasalahan pada kedalaman,
ruang yang cukup bagi prekarsa,
keluasan dan urutan pengajaran seperti
kreatifitas dan kemandirian sesuai
ketidakjelasan bahkan hilangnya isi
minat dan perkembangan siswa.
materi dan ketidak logisan urutannya
pendidikan
Untuk
mencapai
tujuan
akan menimbulkan dampak bagi siswa
pendidikan yang diharapkan, maka
dalam
kondisi proses pembelajaran yang
pelajaran atau konsep-konsep yang
dihaharapkan dalam pasal 19 PP No 19
dipelajarinya sehingga menjadi tidak
tahun 2005 di atas harus dituangkan
bermakna, pada hal menurut Anderson
pada setiap mata pelajaran melalui
(1971) dalam Yusuf (2009) jika urutan
kurikulum termasuk mata pelajaran
materi atau konsep dalam suatu topik
biologi.
merupakan
yang diajarkan sesuai, maka akan
seperangkat rencana dan pengaturan
meningkatkan retensi siswa terhadap
mengenai
materi tersebut.
Kurikulum
suatu
materi
isi,
bahan
dan
pembelajaran.
Salah
satu
Materi pelajaran memiliki tata
komponen dari kurikulum tersebut
urutan dan keterkaitan tertentu antara
metode
tujuan,
memahami
3
satu
materi
dengan
materi
lainnya, dan antara
yang
dasar
akan
berimplikasi
terhadap
satu konsep
tingkat ketuntasan Ujian Nasional
dengan konsep yang lainnya dalam
yang merupakan barometer kualitas
mencapai suatu tujuan yang telah
pendidikan nasional.
ditetapkan, mencapai
dan
rangka
Hasil penelitian yang dilakukan
tersebut
materi
oleh Rahmat et al., (2008) menunjukan
disajikan dalam suatu
bahwa beberapa pokok materi ajar
tujuan
pembelajaran proses
dalam
yang
proses
biologi dianggap sulit oleh siswa SMA
mencapai
di jawa barat termasuk Bandung dan
kebermaknaan dalam belajar, maka
pokok materi tersebut juga merupakan
materi-materi pelajaran harus disajikan
prioritas
secara tepat baik kedalaman, keluasan,
peningkatan kualitas profesi. Hasil
keterkaitan maupun sistematikanya.
penelitian ini sejalan dengan Pemetaan
pembelajaran.
disebut Untuk
kebutuhan
guru
untuk
Materi pelajaran yang disusun
dan Pengembangan Mutu Pendidikan
dan disajikan oleh guru dalam kelas
(PPMP) yang dilakukan oleh Dirjen
sedapat mungkin berasal dari berbagai
Dikti Kemendiknas tahun 2011, yang
sumber
menunjukkan
yang
sudah
disesuaikan
bahwa
KD
yang
dengan konten kompetensi dasar pada
dianggap sulit oleh siswa dan guru
Standar
selalu
Isi
yang
harus
dicapai.
memiliki
ketuntasan
Ujian
Penyampaian materi pelajaran di kelas
Nasional (UN) dibawah 80% pada
yang sudah disesuaikan dengan konten
siswa SMA negeri dikota Bandung.
kompetensi dasar yang diharapkan
Materi
kelas
X
tentang
akan membuat siswa lebih mengerti
keanekaragaman
dan mudah memahami materi yang
tertuang
disampaikan sehingga kesulitan siswa
(Mendeskripsikan
terhadap suatu materi tertentu akan
dalam dunia tumbuhan dan peranannya
berkurang. Dengan demikian, secara
bagi kelangsungan hidup di bumi)
logis kesesuaian materi pelajaran yang
merupakan sebagian dari materi yang
disampaikan guru dengan kompetensi
dianggap sulit oleh siswa, memiliki
dalam
tumbuhan
yang
KD
3.3
ciri-ciri
Divisio
4
cakupan materi yang cukup luas dan
cluster
pencapaiannya dalam UN juga belum
Penentuan sekolah sebagai sampel
maksimal.
dilakukan dengan teknik stratified
atas,
sekolah
yang
Berdasarkan latar belakang di
cluster
dilakukan
diperoleh dengan cara observasi, studi
analisis
penelitian
kesesuain
antara
tentang
random
berbeda.
sampling.
materi
dokumentasi dan angket.
plantae yang disajikan guru di kelas di
Hasil dan Pembahasan
SMA N kota Bandung dengan tuntutan
A. Hasil Penelitian
KD serta implikasinya terhadap Ujian
1.
Kesesuaian
Antara
Data
Materi
Nasional.
Pelajaran yang Disajikan Guru
Metode Penelitian
dalam
Metode merupakan
penelitian
deskriptif
ini
Proses
Pembelajaran
dengan Materi Tuntutan KD
kuantitatif.
Berdasarkan hasil penelitian
Populasi penelitian adalah SMAN kota
yang
dilakukan
diketahui
Bandung. Subjek penelitian adalah
kesesuaian
enam orang guru biologi dari enam
disajikan guru di SMA N kota
SMA N di kota Bandung yang
Bandung dengan materi tuntutan KD
dijadikan sampel yang berasal dari tiga
menunjukkan keragaman.
antara
materi
bahwa yang
Tabel 1. Persentase Kesesuaian Materi Plantae yang Disajikan Masing- masing Guru dengan KD Kesesuaian Subjek Keluasan (%) Kedalaman (%) Guru 1 100 82,5 Guru 3 76,9 57,8 Guru 5 90,4 58,8 Guru 6 94,2 68,3 Guru 7 100 78,3 Guru 9 86,5 63,7 Rata-rata (%) 91,3 68,2
5
Pada Tabel 1 terlihat bahwa
kesesuaian antara materi plantae yang
materi plantae yang disajikan oleh dua
disajikan guru dengan KD belum ada
orang guru berdasarkan aspek keluasan
yang mencapai 100 %. Persentase
sudah sesuai dengan materi tuntutan
kedalaman materi paling tinggi baru
KD dengan persentase kesesuaian
mencapai 82,5 % dan terendah 57,8 %
masing-masing 100 %, sedangkan
serta persentase rata-rata 68,2 %.
materi Plantae yang disajikan oleh empat orang guru lainnya mencapai
100
%.
kesesuaian
keluasan
Berdasarkan analisis data yang
belum
dilakukan ditemukan bahwa rata-rata
Persentase
kesesuaian materi yang disajikan guru
materi
yang
dengan materi tuntutan KD pada
disajikan guru paling rendah yaitu 76,9
masing-masing
% dan persentase rata-rata keluasan
berbeda. Tingkat kesesuaian aspek
materi yaitu 91,3 %.
keluasan materi yang disajikan pada
Bila
ditinjau
sekolah
aspek
setiap cluster sekolah selalu lebih
kedalaman materi seperti yang terlihat
tinggi bila dibandingkan dengan aspek
pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa
kedalaman.
100
88.5
dari
cluster
70.2
93.2
92.3 63.6
71
91.3 68.2
0 Sekolah cluster 1
Sekolah cluster 2 Keluasan (%)
Sekolah cluster 3
Rata-rata
Kedalaman (%)
Gambar 1. Rata-rata kesesuaian materi Plantae yang disajikan guru pada masing-masing cluster sekolah dengan KD Dari Gambar 1 dapat diketahui
keluasan paling tinggi yaitu di sekolah
bahwa rata-rata kesesuaian materi
cluster 3 dengan rata-rata kesesuaian
Plantae yang disajikan guru dengan
93,2 %, dan paling rendah yaitu di
materi tuntutan KD berdasarkan aspek
sekolah cluster 1 dengan rata-rata
6
kesesuaian
88,5
%.
Sedangkan
aspek keluasan materi adalah 91,3 %
berdasarkan aspek kedalaman materi,
dan kedalam materi 68,2 %.
maka dapat diketahui bahwa rata-rata
2. Urutan Penyajian Materi
kesesuaian
paling tinggi di sekolah
Kesesuaian
urutan
materi
cluster 3 yaitu 71 % dan paling rendah
pelajaran yang disajikan guru dengan
yaitu di sekolah cluster 2 yang hanya
urutan
mencapai 63,6 %.
dikembangkan peneliti yang diperoleh
Berdasarkan
materi
standar
yang
rata-rata
dari observasi pembelajaran di kelas
kesesuaian seperti pada Gambar 1 di
melalui proses perekaman dengan
atas dapat diketahui bahwa kesesuaian
menggunakan video handycam untuk
antara materi plantae yang disajikan
masing-masing guru di setiap sekolah
guru dengan materi tuntutan KD di
disajikan pada Tabel 2.
SMA N kota Bandung ditinjau dari Tabel 2. Persentase Kesesuaian Urutan Materi yang Disajikan guru Kesesuaian Rata-rata Materi Subjek Urutan (%) (%) Guru 1 77,1 Guru 3 54,3 Guru 5 42,9 Plantae 62,4 Guru 6 62,9 Guru 7 94,3 Guru 9 42,9
Dari Tabel 2 diketahui bahwa rata-rata
orang guru yang menyajikan materi
kesesuaian urutan materi plantae yang
plantae dengan kesesuaian urutan < 50
disajikan
%.
%, artinya sebagian besar materi yang
yang
dsajikan dua orang guru ini belum
disajikan oleh satu orang guru sudah
sesuai dengan urutan materi standar
mencapai 94,3%, tetapi masih ada dua
yang dikembangkan peneliti, walaupun
Kesesuaian
guru
yaitu
urutan
62,4
materi
7
demikian dari nilai rata-rata yang diperoleh
dapat
diketahui
bahwa
Dari hasil analisis terhadap soal UN biologi SMA dalam 5 tahun
secara umum urutan materi Plantae
terakhir,
ditemukan
ada
beberapa
yang disajikan guru sudah sesuai
materi topik plantae
dengan urutan materi satandar.
dimunculkan dalam soal tersebut, dari
3. Ketersampaian Materi Pada Soal
hasil observasi di kelas diketahui
Ujian Nasional (UN) dalam Proses
bahwa sebagian besar materi tersebut
Pembelajaran di Kelas
tersampaikan
yang selalu
dalam
proses
pembelajaran di kelas. Tabel 3. Ketersampaian Materi Plantae Pada Soal UN Dalam Proses Pembelajaran Ketersampaian dalam Proses Pembelajaran (%) RataMateri Pada Guru 1 Guru 3 Guru 5 Guru 6 Guru 7 Guru 9 rata No Soal UN guru Y T Y T Y T Y T Y T Y T (%) 1 Siklus hidup √ √ √ √ √ √ 100 lumut 2 Ciri-ciri dikotil √ √ √ √ √ √ 100 dan monokotil 3 Reproduksi √ √ √ √ √ √ 50 Angiospermae 4 Manfaat √ √ √ √ √ √ 100 dikotil 100 100 75 75 100 75 Rata-rata (%) 87,5 Keterangan: Y; Ya, T; Tidak
Dari Tabel 4.6 dapat diperhatikan
materi Plantae yang sering muncul
bahwa rata-rata ketersampaian materi
dalam soal ujian nasional tersampaikan
plantae yang sering muncul dalam soal
dalam proses pembelajaran di kelas,
ujian
tetapi
nasional
pembelajaran
yaitu
pada 87,5
proses
belum
semuanya.
Materi
%.
reproduksi Angiospermae merupakan
Berdasarkan nilai rata-rata ini, maka
materi yang jarang disampaikan guru
dapat diketahui bahwa sebagian besar
dalam proses pembelajaran, dari enam
8
guru hanya tiga orang atau 50 % guru
mengembangkan
yang menyampaikan materi tersebut
yang berhubungan dengan SK dan KD
dalam kegiatan pembelajaran di kelas,
yang diteliti, hal tersebut dapat dilihat
sedangkan siklus hidup lumut, ciri-ciri
dari persentase kesesuaian materi yang
Dikotil dan Monokotil serta manfaat
disajikan masing-masing guru dan
Dikotil disampaikan oleh guru 100 %
nilai rata-ratanya, sehingga materi
dalam proses pembelajaran.
yang seharusnya menjadi tuntutan KD
B. Pembahasan
belum tersampaikan secara maksimal
1.
Kesesuaian
Antara
Materi
kepada
materi
siswa
pelajaran
dalam
proses
Pelajaran yang Disajikan Guru
pembelajaran.
dengan Materi Tuntutan KD
menyatakan bahwa materi pelajaran
Hasil penelitian pada Tabel 1 menunjukkan kesesuaian
bahwa materi
rata-rata
Plantae
yang
Efendi
(2008)
yang disajikan guru di kelas tanpa memahami dan melakukan analisis SK dan KD terlebih dulu akan
disajikan guru dengan materi tuntutan
mempengruhi
cakupan
KD berdasarkan aspek keluasan yaitu
materi yang seharusnya.
komptensi
91,3 % dan aspek kedalaman yaitu
Pengetahuan dan pemahaman
68,2 %. Berdasarkan nilai rata-rata ini
guru tentang materi yang diajarkan
dapat diketahui bahwa sebagian besar
berpengaruh
materi yang disajikan guru sudah
guru
sesuai dengan tuntutan KD, artinya
tersebut.
sebagian besar materi tuntutan KD
pengetahuan dan pemahaman yang
sudah
luas akan memberikan kemudahan
disajikan
dalam
proses
pembelajaran di kelas. Hasil dipaparkan
atas
dalam Guru
kemampuan
mengajarkan yang
materi
mempunyai
bagi guru untuk mengajarkan materi,
penelitian di
terhadap
yang
sebaliknya guru yang pengetahuannya
menunjukkan
dangkal akan mengalami kesulitan
bahwa masih adanya kelemahan dan
dalam
kendala guru dalam memahami SK
(Gabel,1994 dalam Rosnita, 2011).
dan KD terutama dalam memilih dan
mengajarkan
materi
9
Para guru seharusnya memiliki pengetahuan
yang
dalam
tentang
Novak (1985) pembelajaran bermakna terjadi
apabila
materi
yang
materi yang mereka ajarkan dan
disampaikan
dalam
proses
mampu
pembelajaran
relevan
dengan
menyampaikan
materi
pelajaran tersebut kepada siswanya
pengetahuan
(Grossman dalam Ibrahim, 2009).
Semakin banyak dan relevan materi
Tugas
yang disajikan oleh guru dalam proses
utama
guru
adalah
awal
siswa.
membelajarkan materi atau konsep.
pembelajaran
Haryanto (2003), menyarankan bahwa
pembelajaran akan semakin bermakna
setiap materi pelajaran yang menjadi
bagi siswa.
tuntutan
kompetensi
dibelajarkan
pada
maka
Jadi,
proses
harus
Hasil penelitian pada Gambar 1
disusun
menunjukkan bahwa kesesuaian materi
secara bulat dan menyeluruh, terbatas
paling tinggi yaitu di sekolah cluster 3,
ruang lingkupnya dan terpusat pada
artinya materi yang disajikan guru di
satu topik masalah tertentu, materi
sekolah ini paling luas dan dalam, hal
disajikan secara luas dan dalam sesuai
ini
dengan kompetensi yang diharapkan
observasi ditemukan bahwa guru yang
dengan
mengajar di sekolah ini umumnya
siswa,
mempertimbangkan
faktor
disebabkan
karena
hasil
perkembangan psikologis siswa sesuai
menggunakan
dengan kompetensi yang diharapkan.
Rustaman et al., (2003) menyatakan
Dengan cara ini diharapkan isi materi
bahwa salah satu
tersebut akan lebih mudah diserap oleh
metode ceramah adalah guru dapat
siswa
menyajikan materi lebih luas dan
dan
dapat
segera
dilihat
keberhasilannya. Materi yang
metode
dari
ceramah.
kelebihan dari
dalam pada proses pembelajaran tetapi dibangun oleh
metode ini memiliki kadar CBSA yang
guru secara baik dan lengkap dalam
sangat rendah karena terpusat pada
proses pembelajaran akan menciptakan
guru. Hal ini sesuai dengan hasil
pembelajaran
penelitian
bermakna
(Ausubel,
1960 dalam Dahar, 1996). Menurut
Ghofur
(2010)
yang
menyatakan bahwa materi yang yang
10
disajikan guru dengan metode ceramah
terhadap materi yang disampaikan.
cakupannya lebih luas.
Antara materi pelajaran satu dengan
Dari
pengamatan
langsung
materi pelajaran lainnya memiliki
terlihat bahwa rendahnya kesesuaian
cakupan
materi tuntutan KD dengan materi
2008).
yang disajikan guru di sekolah cluster
mengajar
1 dan 2, bukan berarti materi tersebut
berperan penting, karena kedua hal
tidak dibelajarkan guru pada siswa,
tersebut berkaitan langsung dengan
tetapi
belum
kemampuan mengajar guru, termasuk
menyajikan materi tersebut secara
kenampuan dalam memahami dan
eksplisit,
menyajikan materi.
hanya
saja
karena
guru
guru
banyak
yang
berbeda
Selain dan
itu,
(Kurnadi, pengalaman
pendidikan
juga
menggunakan metode demonstrasi dan
Kompetensi guru di lapangan
pengamatan, sehingga tidak semua
yang masih rendah menuntut adanya
materi bisa di
sampaikan secara
pendidikan guru yang berkelanjutan
mendalam, karena adanya keterbatasan
untuk melahirkan guru-guru masa
waktu dan keterampilan guru, tetapi
depan yang memiliki kompetensi yang
pada bagian-bagian materi tertentu
sesuai dengan tugasnya sehingga pada
sebenarnya sudah disajikan secara
akhirnya akan mempengaruhi kualitas
mendalam. Rustaman et al.,(2003)
pendidikan dimasa yang akan datang.
menyatakan bahwa penerapan metode
2.
demosntrasi dan pengamatan dalam proses
pembelajaran
membutuhkan
Urutan Penyajian Materi Urutan materi atau konsep
merupakan
suatu
tahapan/hierarki
keterampilan khusus guru dan waktu
dimana konsep yang satu diperlukan
yang lama.
lebih awal dan terkadang memiliki
Perbedaan kesesuaian materi
kontribusi untuk memudahkan dalam
yang disajikan antara aspek keluasan
memahami materi berikutnya. Tanpa
dan kedalaman materi
urutan dan struktur yang tepat, jika
dalam suatu
proses pembelajaran terkait langsung
diantara
beberapa
dengan
pembelajaran
mempunyai hubungan
bagaimana
persepsi
guru
materi
11
yang bersifat prasyarat (prerequisite)
Pada penelitian ini ditemukan
akan menyulitkan peserta didik dalam
juga bahwa rata-rata kesesuaian urutan
mempelajarinya (Efendi, 2008).
materi Plantae yang disajikan oleh
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui
bahwa
semua
guru yaitu 62,4 %.
Data ini
guru
menunjukkan bahwa sebagian besar
menyajikan materi Plantae dengan
guru sudah menyajikan materi dengan
pola dari materi yang bersifat umum
urutan yang sesuai, tetapi masih ada
atau inklusif ke materi yang bersifat
guru yang belum menyajikan materi
khusus atau dari yang sederhana ke
dengan urutan yang sesuai. Hal ini
yang kompleks, selain itu pada topik
disebabkan
klasifikasi Plantae guru menyajikan
pemahaman guru terhadap materi yang
materi
mengikuti
diajarkan. Dahar (1996) menyatakan
perkembangan evolusi dari tumbuhan
bahwa pengetahuan dan pemahaman
tersebut
guru tentang materi yang diajarkan
dengan
dari
yang
sederhana
ke
karena
kompleks. Materi Prasyarat selalu
berpengaruh
diajarkan terlebih dulu. Hal ini sejalan
guru dalam menyajikan urutan materi
dengan
yang
pelajaran.
yang
pengetahuan dan pemahaman yang
disajikan dari hal yang bersifat umum
luas akan memberikan kemudahan
atau inklusif ke yang khusus, akan
bagi guru untuk mengurutkan suatu
mempermudah
konsep sesuai dengan hierarki dan
Dahar
menyatakan
(1996),
bahwa
memahaminya
materi
siswa dan
dalam
materi
yang
bersifat prasyarat juga harus disajikan
terhadap
perbedaan
Guru
yang
kemampuan
mempunyai
kepentingannya. Kesesuaian
atau
ketepatan
lebih awal. Selain itu, Rustaman et al.,
urutan materi penting diperhatikan
(2003) juga
dalam proses pembelajaran, karena
materi
menganjurkan bahwa
yang
sebaiknya
bersifat
disajikan
sistematika,
ketika siswa akan membangun suatu
berdasarkan
pengetahuan atau konsep baru maka
tingkatan perkembangannya.
diperlukan informasi-informasi awal yang diperlukan untuk membangun
12
konsep
baru
tersebut.
informasi-informasi terpenuhi
awal
dengan
Apabila
pemahaman siswa terhadap materi
tersebut
pelajaran
maka
Materi yang dimunculkan dalam soal
akan
ujian nasional merujuk pada SK dan
berjalan dengan baik, dan sebaliknya,
KD yang sudah ditetapkan dalam
apabila informasi-informasi awal yang
standar isi pada masing-masing satuan
diperlukan tidak terpenuhi dengan
pendidikan (Arifin, 2011). Oleh sebab
baik, maka pembangunan konsep baru
itu
tersebut tidak akan berjalan dengan
terkandung dalam KD harus disajikan
baik. Hal ini sesuai dengan pendapat
dalam proses pembelajaran.
pembangunan
baik,
yang disampaikan guru.
konsep
baru
Ausubel (1960) dalam Dahar (1996), yang
menyatakan
Hasil
konten
materi
penelitian
ini
menemukan
terjadi
apabila
materi pelajaran yang sering muncul
dikaitkan
dengan
dalam soal ujian nasional pada proses
konsep atau materi awal yang sudah
pembelajaran yang dilakukan guru di
terbentuk
kognitif
kelas yaitu 87,5 %, artinya sebagian
siswa, dan apabila konsep-konsep
besar materi yang sering muncul
yang relevan tidak tersedia pada
dalam soal ujian nasional
struktur kognitif siswa, maka siswa
tersampaikan oleh guru pada proses
akan terjebak pada belajar hafalan.
pembelajaran di kelas, tetapi belum
3.
semuanya
akan
informasi
baru
dalam
Implikasi
struktur
Kesesuaian
Materi
bahwa
yang
belajar
bermakna
bahwa
semua
ketersampaian
sudah
tersampaikan.
Pelajaran yang Disajikan Guru
Kemungkinan kesulitan siswa dalam
dengan
menjawab soal UN masih ada, karena
KD
terhadap
Ujian
Nasional Ujian
belum semua materi yang sering nasional
merupakan
muncul dalam soal UN tersampaikan
program evaluasi pendidikan nasional
dalam proses pembelajaran, sehingga
yang pada dasarnya hanya mampu
secara logis siswa belum mendapatkan
mengukur kemampuan kognitif siswa,
materi tersebut dari guru, dengan
kemampuan
demikian
ini
menunjukkan
materi
yang
belum
13
dibelajarkan
ke
siswa
akan
menyebabkan
siswa
sulit
memahaminya.
Setiono
(2009)
menyatakan bahwa materi atau konsep yang sudah pernah diterima siswa akan tersimpan
di
memori
kerjanya,
sehingga apabila suatu saat materi itu ditanyakan memberi
kembali,
maka
kemudahan
akan dalam
menyelesaikannya. Dengan hasil penelitian ini, maka wajar saja belum semua siswa yang
mengikuti
Ujian
Nasional
mampu menyelesaikan soal dengan benar, sehingga tingkat ketuntasan UN SMA
di
kota
Bandung
belum
maksimal. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa materi yang sering muncul dalam soal UN belum secara maksimal disampaikan guru pada proses pembelajaran di kelas, sehingga kedepan guru harus memaksimalkan lagi penyajian materi tersebut, sehingga peluang kesulitan siswa dalam menghadapi UN di masa mendatang dapat dihilangkan.
DAFTAR PUSTAKA Arifin,
Z. (2011). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Dahar, R. W. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga. Efendi, R. (2008). Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas. Grossman, P dan Schoenfeld (1994). Teaching Subject Matter. In Fenshan, at.al. (eds). The Content of Science: A Constructivist Approach to it’s Teaching and Learning. London: The Falmer Press. Haryanto. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Ibrahim, Y. (2009). Analisis Struktur Materi Pada Proses Pembelajaran Sains di Kelas IV Sekolah Dasar. Tesis SPs UPI: Tidak Diterbitkan. Kurnadi, A. (2008). Analisis Struktur Penyajian Materi Organisasi Kehidupan Pada Pembelajaran Biologi di SMP. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan Rahmat et al. (2010). Laporan Penelitian Penugasan UPI: Telaah Kebutuhan Guru Biologi di Wilayah Jawa Barat Pasca Sertifikasi Terhadap Program Continuous Profesional Depelopment
14
(CPD). Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI. Tidak diterbitkan Rahmat A, S. Redjeki, Riandi. (2008). Kajian pembelajaran Biologi di Sekolah Menengah Atas: Kesulitan Siswa dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, Vol 6, No. 2: 236-247. Rosnita. (2011). Standar Pendidikan Untuk Calon Guru Sains: Pedagogi Materi Subjek Sebagai Sarana Pengembangan Pengetahuan Konten Pedagogi Calon Guru. Jurnal Cakrawala Pendidikan, Vol 9, No. 2: 1-9
Rustaman et al. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Biologi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Siregar, et,al. (1993). Studi Penerapan Pedagogi Materi Subyek dalam Penulisan Buku Teks MIPA untuk Mengembangkan Keterampilan Intelektual Mahasiswa FPMIPA IKIP Bandung. Laporan Proyek Penelitian. Bandung: FPMIPA IKIP. Setiono, K. (2009). Psikologi Perkembangan. Widya Padjajadjaran: Bandung.