KERUSAKAN LINGKUNGAN BISTOK H SIMANJUNTAK
2014
FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS UKSW
BAGIAN 1. PEMAHAMAN LINGKUNGAN HIDUP
Pengertian Lingkungan Hidup
Secara harafiah, Lingkungan: keadaan
sekitar atau kondisi sekitar. Contoh: Lingkungan ekonomi menunjuk kondisi sekitar yang berhubungan dengan fungsi ekonomi, yang berhubungan erat dengan pemenuhan kebutuhan rumah tangga, dan lainnya.
Secara umum, Lingkungan: Kondisi
alam sekitar manusia, terutama: tanah, air, udara, tumbuhan, binatang, sinar matahari, dan lainnya yang mengisi planet bumi, atau sebagian dari planet bumi yang berada di daerah tertentu.
Definisi: Lingkungan di atas bola bumi sebagai wadah atau tempat makhluk hidup itu berada. Lingkungan di atas bola bumi = disebut wadah bagi hidup dan Hidup atau Kehidupan merupakan isi dari lingkungan. Hubungan antara Wadah dan Isi (Lingkungan dan Kehidupan di Dalamnya) Hubungan Antara wadah dan isi: Menyatu, berhubungan secara utuh dan menyeluruh (terhubung). Selaras, serasi, lengkap baik dari dalam maupun dari luar.
3 Unsur Dasar Lingkungan Hidup Wadah (the contour); 2. Isi (the content); 3. Tata laku (the conduct). Hubungan antara 3 Unsur Dasar Lingkungan Hidup Antara ketiganya selalu dalam satu perwujudan dan perikehidupan yang serba terhubung, laras, berimbang, lengkap, dan bulat. Perubahan salah satu unsur dasar tersebut, maka akan timbul kelainan yang dapat menjadi gangguan, dan mungkin menjadi ancaman. 1.
Antara hidup (isi) dan lingkungan hidup (wadah) serta tata-kehidupan (tatalakunya), terdapat suatu hubungan yang bersatu dan tidak tercerai-beraikan (holistik).
Berbagai DEFISINI LINGKUNGAN HIDUP
DEFINISI LINGKUNGAN HIDUP
Seorang ilmuwan abad XX yaitu Einstain mengemukakan bahwa lingkungan (Environment) adalah semua hal di sekitar kita kecuali diri kita sendiri. Lingkungan yang dimaksud adalah suatu lingkungan dari perspektif ekologi yang berarti semua isi alam dunia ini, yang manusia bisa menjalani kehidupannya. Konsep ini lebih mengedepankan Manusia sebagai unsur utama di dalam lingkungan.
UULH NO. 23 1997
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Emil Salim (1979)
Lingkungan Hidup diartikan sebagai segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruang yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia.
Sifat Lingkungan Hidup Ditentukan oleh bermacam-macam faktor, yi.: 1. Jenis dan jumlah masing-masing jenis unsur lingkungan hidup; 2. Kelakuan atau kondisi unsur lingkungan hidup; 3. Faktor non materiil 4. Hubungan atau interaksi antara unsur-unsur dalam lingkungan hidup
Unsur-unsur Lingkungan Hidup 1. Unsur Hayati (Biotik) Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. 2. Unsur Fisik (Abiotik) Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari bendabenda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. 3. Unsur Sosial Budaya Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial.
Mutu lingkungan Hidup ?
Mutu Lingkungan Hidup merupakan dasar dan pedoman untuk mencapai Pengelolaan Lingkungan Persepsi orang terhadap Mutu Lingkungan: Standart
mutu lingkungan akan berbeda-beda, Indikator Mutu lingkungan yang baik membuat orang Kerasan hidup dalam lingkungan tersebut. Catatan: MENGAPA ORANG DAPAT HIDUP KERASAN?
Karena mendapat rezeki yang cukup, iklim dan faktor alamiah lainnya yang sesuai dan masyarakat yang cocok pula. Kerasan tidak sama dengan Senang. Kerasan menunjukkan ia ingin tinggal tetap di tempat tersebut, sehingga perasaan kerasan sangatlah subjektif. Kerasan bukanlah karena satu atau dua faktor saja yang terpenuhi dalam satu lingkungan
Pengelolaan lingkungan untuk mendapatkan perasaan kerasan, bukanlah maksimisasi satu atau dua melainkan suatu optimmisasi banyak faktor yang saling berkaitan secara terintegrasi. Oleh karena itu pengelolaan LH harus bersifat holistik, Yaitu memandang keseluruhan unsur lingkungan hidup sebagai suatu kesatuan.
Mutu Lingkungan
Mutu Lingkungan diartikan sebagai kondisi lingkungan dalam hubungannya dengan Mutu Hidup.
Makin tinggi derajat Mutu Hidup dalam suatu lingkungan tertentu, makin tinggi pula derajat Mutu Lingkungan tersebut dan sebaliknya
Karena mutu hidup tergantung dari derajat pemenuhan kebutuhan dasar, maka:
Mutu Lingkungan dapat diartikan sebagai derajat pemenuhan kebutuhan dasar dalam kondisi lingkungan tersebut.
Makin tinggi derajat pemenuhan kebutuhan dasar, makin tinggi mutu lingkungan dan sebaliknya
Pengelolaan Lingkungan Hidup di Indonesia Untuk Mencapai Mutu Lingkungan Ideal
LH. ALAMI • Udara • Air • Tanah • Pesisir & Laut • Keanekaragaman Hayati
PENCEMARAN LH
KEBIJAKAN KEGIATAN USAHA
LH
UU 23/97
PLH
1. PP 18/99 PP 85/99
P.PLB3
2. PP 19/99
P.P.L
2 KEPMEN LH
3. PP 27/99
AMDAL
16 KEPMEN LH 6 Kep.Ka. BAPEDAL
PERORANGAN 4. PP 41/99
P.P.U
LH. BUATAN • Perkotaan • Perdesaan • Kawasan Tertentu
LH. SOSIAL/BUDAYA • Adat Istiadat • Pranata Sosial
KERUSAKAN LH
5. PP 54/2000
LPJPPSLH
6. PP 150/2000
PKTUPB
7. PP 4/2001
KH&L
8. PP 74/2001
B3
9. PP 82/2001
PPA
9 Kep.Ka. BAPEDAL
7 KEPMEN LH 2 Kep.Ka. BAPEDAL 1 Kepmen 1 KepKa Bapedal
1
Setiap usaha dan/atau Kegiatan Dilarang Melanggar Baku Mutu dan Baku Kriteria Kerusakan LH.
2
Rencana usaha dan/atau Kegiatan Yang Menimbulkan Dampak Besar Dan Penting Terhadap LH WAJIB memiliki AMDAL.
3
Setiap Penanggungjawab usaha dan/atau Kegiatan WAJIB melakukan Pengelolaan LIMBAH yang dihasilkan.
4
Setiap Penanggungjawab Usaha dan/atau Kegiatan WAJIB Melakukan Pengelolaan LIMBAH B3 yang dihasilkan.
PELESTARIAN FUNGSI Lingkungan Hidup
1 2
PERSYARATAN PENAATAN LH
AMDAL ---> Merupakan persyaratan untuk memperoleh izin usaha dan atau kegiatan
Larangan melakukan pembuangan limbah ke Media LH tanpa Ijin
3
Larangan Melakukan Pembuangan Limbah Dari Luar Wilayah RI ke Media LH RI
4
Pembuangan Limbah ke Media LH dapat dilakukan di Lokasi Pembuangan yang ditetapkan Menteri
5
Larangan Melakukan IMPOR LIMBAH B3
6
PENGAWASAN • Pejabat Pengawas Pusat MEN LH • Pejabat Pengawas Daerah (BAPEDALDA) PROPINSI - GUBERNUR • Pejabat Pengawas Daerah (BAPEDALDA) KAB/KOTA- BUPATI/WALIKOTA
7
Sanksi Administrasi --> Paksaan Pemerintahan
8
Audit LH
MEN LH
PEL. PENGAWASAN PASAL 22
P E N G A W A S A N
KELEMBAGAAN
Menteri melakukan pengawasan terhadap penaatan penanggung jawab usaha/kegiatan atas PUU yg berlaku
ALAT PENGAWASAN
Untuk melakukan pengawasan MENTERI menetapkan PEJABAT yang berwenang melaksanakan PENGAWASAN Dapat diserahkan kepada PEMDA
PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
PASAL 23
KEWENANGAN PASAL 24
KEWAJIBAN
Pemantauan Meminta Keterangan Membuat Catatan Membuat Salinan Dokumen Memasuki tempat tertentu Mengambil Contoh Memeriksa Peralatan Memeriksa Instalasi Memeriksa Alat Transportasi Meminta Keterangan Membawa Tanda Pengenal Memperlihatkan Surat Tugas Memperhatikan Situasi dan Kondisi Tempat Pengawasan
Ka. DAERAH berwenang menetapkan PEJABAT PENGAWAS
PERSYARATAN PENEGAKAN HUKUM UU 23 TAHUN 1997
PPNS Penyidik Polri
LABORATORIUM LINGKUNGAN
PUU BAKU MUTU DAN KRITERIA BAKU KERUSAKAN LH
ALAT BUKTI (DATA FAKTA) PENCEMARAN PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
SAKSI AHLI
BAGIAN 2: KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
Interaksi antara manusia dan lingkungan menyebabkan ketidak seimbangan ekologi, seperti: kerusakan tanah, pencemaran lingkungan, hilangnya suatu populasi.
Keadaan PERUBAHAN LINGKUNGAN diperparah dengan eksploitasi sumber daya alam untuk menunjang kehidupan manusia. Adanya rantai yang putus dalam daur biologi atau daur materi dapat menyebabkan perubahan lingkungan.
Krisis Lingkungan Hidup
Masalah lingkungan hidup baru mulai disadari sepenuhnya dalan tahun1960-an Akibat dari bisnis modern Mengandaikan
bahwa komponen-komponen lingkungan, seperti air dan udara merupakan barang umum, sehingga boleh dipakai seenaknya Mengandaikan bahwa sumber daya alam seperti air dan udara itu tak terbatas.
PERMASALAHAN UTAMA PADA LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA
Akumulasi bahan beracun Efek rumah kaca Perusakan lapisan ozon Hujan asam Deforentasi dan penggurunan (Degradasi Tanah) Kematian bentuk-bentuk kehidupan
Faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan
Faktor alam, - terjadi secara alami Misal: gunung meletus, gempa bumi, angin topan, banjir, kemarau panjang, kebakaran hutan Faktor manusia Terjadi karena aktifitas manusia baik di sengaja maupun tidak. Contoh di bidang pertanian: - penebangan hutan, intensifikasi pertanian dengan penggunaan pupuk dan pestisida dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, sitem monokultur dapat mengurangi keanekaragaman, peledakan hama
PENCEMARAN LINGKUNGAN BAHAN PENCEMAR AIR SUNGAI/ LAUT
TANAH
UDARA
AIR
ALGA
AIR TANAH
ANGIN
TANAH
IKAN KECIL
SUMUR/ MATA AIR
IKAN BESAR
AWAN
HUJAN ASAM
MANUSIA
TUMBUHAN
PENYEBARAN BAHAN PENCEMAR
DDT (dichloro diphenyltri chloroethane) Racun serangga, disintesiskan pada tahun 1874 dan mula diketahui sifat racun serangganya pada tahun 1939 Racun pembunuh serangga yang amat ampuh dan digunakan secara luas membasmi nyamuk malaria (di Indonesia) Memiliki dampak sampingan amat merugikan. DDT dapat menembus kulit, bersifat racun mematikan, penyebab kanker, memiliki sifat larut dalam lemak. Karena itu, residunya terus terbawa dalam rantai makanan dan menumpuk dalam jaringan lemak. Dari situ, sisa DDT mengalir melalui air susu ibu kepada anaknya, baik pada manusia maupun pada binatang. Binatang pemangsa mendapat timbunan sisa DDT dari binatang makanannya. Rantainya seolah tidak bisa diputus.
JENIS PENCEMARAN LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya al: a. Gas H2S. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi, bisa juga dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara. b. Gas CO dan CO2. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat racun, merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup. Selain itu, gas C02 yang terlalu berlebihan di bumi dapat mengikat panas matahari sehingga suhu bumi panas. Misalnya asap rokok, pembakaran minyak fosil A.
c. Partikel SO2 dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair membentuk embun, membentuk awan dekat tanah yang dapat mengganggu pernapasan. d. Partikel padat, misalnya bakteri, jamur, virus, bulu, dan tepung sari juga dapat mengganggu kesehatan. e. Batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan menghasilkan sulfur dioksida. Sulfur dioksida bersama dengan udara serta oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan asam sulfur. Asam ini membentuk kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan yang disebut hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Misalnya gangguan pernapasan, perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih.
Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan radioaktif, misalnya, nuklir. Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk ke dalam atmosfer dan jatuh di bumi. materi radioaktif ini akan terakumulusi di tanah, air, hewan, tumbuhan, dan juga pada manusia. Efek pencemaran nuklir terhadap makhluk hidup, dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan mutasi, berbagai penyakit akibat kelainan gen, dan bahkan kematian. CFC
Pencemaran udara dinyatakan dengan ppm (part per million) yang artinya jumlah cm3 polutan per m3 udara.
B. PENCEMARAN AIR Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut. a. Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun. b. Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan 02 di air berkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air.
c. Fosfat hasil pembusukan bersama H03 dan pupuk pertanian terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming alga). Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis karena sinar matahari terhalang. Salah satu bahan pencemar di laut ada lah tumpahan minyak bumi, akibat kecelakaan kapal tanker minyak yang sering terjadi. Banyak organisme akuatik yang mati atau keracunan karenanya. (Untuk membersihkan kawasan tercemar diperlukan koordinasi dari berbagai pihak dan dibutuhkan biaya yang mahal. Bila terlambat penanggulangan-nya, kerugian manusia semakin banyak. Secara ekologis, dapat mengganggu ekosistem laut. Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar.
EutrofikasiHUMAN IMPACTS 1. Peningkatan kandungan N and P tersedia 2. Perkembangan alga meningkat (hijau) 3. Kematian alga meningkatkan endapan 4. Peningkatan dekomposisi 5. Oksigen menurun 6. Kondisi anaerobik membunuh ikan dan hewan lain
C. PENCEMARAN TANAH
a.
b.
c.
Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran berikut ini : sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan) zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.
D. PENCEMARAN SUARA (KEBISINGAN)
Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.
Parameter Pencemaran Dengan mengetahui beberapa parameter yang ada pada daerah/kawasan penelitian akan dapat diketahui tingkat pencemaran atau apakah lingkungan itu sudah terkena pencemaran atau belum. Paramaterparameter yang merupakan indikator terjadinya pencemaran adalah sebagai berikut : a.
b.
Parameter kimia Parameter kimia meliputi C02, pH, alkalinitas, fosfor, dan logam-logam berat. Parameter biokimia Parameter biokimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand), yaitu jumlah oksigen dalam air. Cara pengukurannya adalah dengan menyimpan sampel air yang telah diketahui kandungan oksigennya selama 5 hari. Kemudian kadar oksigennya diukur lagi. BOD digunakan untuk mengukur banyaknya pencemar organik. Menurut menteri kesehatan, kandungan oksigen dalam air minum atau BOD tidak boleh kurang dari 3 ppm.
c. Parameter fisik Parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kekeruhan, dan radioaktivitas. d. Parameter biologi Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme, misalnya, bakteri coli, virus, bentos, dan plankton.
C. DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN 1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8.
Punahnya spesies Ledakan hama Gangguan keseimbangan lingkungan Kesuburan tanah berkurang Keracunan dan penyakit Pemekatan hayati Terbentuk lubang ozon Efek rumah kaca
EFEK RUMAH KACA (GREENHOUSE EFFECT)
Efek rumah kaca (greenhouse effect) merupakan fenomena peningkatan pada sejarah temperatur bumi yang disebabkan gas-gas tertentu dalam atmosfer (uap air, karbondioksida, nitrogen oksida, dan metana, sulfur, CFC) menjebak/mengikat energi dari matahari. Radiasi yang disimpan oleh gas-gas tersebut akan menghangatkan bumi. Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.
Gas-gas rumah kaca yang membentuk lapisan di atmosfer yang paling besar adalah CO2 . Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana (CH4) dan khloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca. Selama ini kita tidak merasa keberadaan CO2 sebagai suatu polutan, karena CO2 tidak beracun. Namun karbondioksida (CO2) merupakan gas rumah kaca yang penting yang paling banyak dihasilkan dan merupakan sebab yang siginifikan dalam pemanasan global. Sumber-sumber gas rumah kaca adalah pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya Selain itu penurunan luas aeral hutan juga dapat meningkatkan kadar CO2 di udara. Penyusutan luas hutan berarti menyusutnya rosot karbon (carbon sink) sehingga karbon tang semula tersimpan dalam biomassa hutan cepat atau lambat akan lepas ke dalam atmosfer dan menaikkan kadar CO2 dalam atmosfer
Apakah rumah kaca selalu merugikan?
Perusakan lapisan ozon (O3)
O3 berfungsI untuk mengurangi radiasu Ultraviolet dari sinar matahari O3 akan rusak dengan adanya pelepasan bahan CFC (KHLORIN) ke udara dari alat rumah tangga: Kaleng penyemprotan aerosol Lemari es Alat penyejuk ruangan (AC) Karet busa Dengan berlubangnya lapisan ozon, maka jumlah radiasi ultraviolet dari matahari mencapai permukaan bumi akan meningkat, yang berdampak pada: Mengakibatkan penyakit kanker kulit, penyakit mata katarak, penurunan kekebalan tubuh, kerusakan bentuk-bentuk kehidupan dalam laut (terumbu karang) dan tanaman di darat
Penipisan Ozon Tidak terkait dengan peningkatan kandungan CO2 atmosfer !!
Terkait bahan pencemar yang mengandung khlorin (CFC yang digunakan untuk pendingin dan botol semprot) mengurangi kandungan ozon, yang berfungsi menahan radiasi sinar UV Mempengaruhi kesehatan, pertumbuhan tanaman dan lingkungan.
Lubang Ozon
Fig. 54.27
Deforestasi dan Penggurunan
Penebangan hutan dan pembakaran hutan, dampak pada: Erosi Pendangkalan
laut dan sungai Kualtias tanah menurun, menjadi tidak subur Ketersediaan air tanah menjadi berkurang Terjadi intrusi air laut ke dalam darat, akibat dari gerak air laut dengan kandungan garam tinggi ke lingkungan darat (mirip proses difusi garam)
Pengertian Degradasi Tanah
Degradasi tanah menurut FAO (1977) adalah hasil satu atau lebih proses terjadinya penurunan kemampuan tanah secara aktual maupun potensial untuk memproduksi barang dan jasa
Factors responsible for soil degradation FACTORS OF SOIL DEGRADATION
NATURAL
ANTHROPOGENIC Precipitation, Temperature regime, Evapotranspiration
CLIMATE HYDROLOGY TERRAIN PARENT MAERIAL
Drainage pattern, depth of groundwater, overland flow -slope steepness, length
-chemical composition of bedrock, physical properties
VEGETATION
-plant species, diversity, density, composition
POPULATION LANDUSE
LOGISTICS WASTE DISPOSAL
Density, Lifestyle
Arable, Perennial, Pastures, urban, soil management Roads, waterways, industrial complex Industrial, urban, agricultural wastes
Processes of Soil Degredation CHANGES IN SOIL PROPERTIES DUE TO PHYSICAL PROCESSES
BIOLOGICAL PROCESSES
CHEMICAL PROCESSES Depletion of SOM
Decline in soil Slaking, crusting, compaction, structure Densification Hydrothermal regime
Compaction, hardening, erosion
Emission GH gases, decrease in biomass C
Sub-optimal Leaching temperature, anaerobiosis, drought, leaching
Soil Fauna Reduction in soil fauna Increase in parasitic fauna
Acidifation
Elemental imbalance
DEGRADASI TANAH Lahan Marginal pada Lahan Kering adalah lahan dengan kondisi: 1. Kering, kurang air 2. Berlereng 3. Kesuburan rendah
Lahan Marginal pada Lahan Coastal (Pesisir-Pantai) 1. Tergenang 2. Pasir
Contoh Terjadinya Degradasi Lahan
Ciri adanya tanah tererosi adalah perubahan badan air (sungai atau waduk, danau) dengan warna keruh (coklat) yang menandakan adanya suspensi partikel tanah (pasir, debu dan liat)
Pengolahan tanah yang salah, akan mengakibatkan erosi tanah
Menurunya Keanekaragaman Hayati
Tumbuhan Hewan
• Punah • Penggunaan pestisida dan herbisida • Penebangan hutan dan pembakaran hutan
a. b. c. d.
e.
Pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan sebagai pupuk organik guna mengatasi pencemaran lingkungan Pengolahan lingkungan bertujuan untuk Mencapai keselarasan hubungan antara hubungan manusia dengan lingkungan Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan Melakukan pembangunanberwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang Melindungi negara terhadap dampak kegiatan diluar negara yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran
Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup
Pelestarian lingkungan hidup adalah perlindungan lingkungan hidup dari pencemaran, bising, pemanasan global, dll. Usaha dalam pelestarikan lingkungan hidup:
Reboisasi RTH (ruang terbuka hijau) Sumur resapan Pengurangan konsumsi bahan bakar fosisl (minyak bumi) Tidak menggunakan CFC untuk pendingin Membuang sampah pada tempatnya Daur ulang bahan baku Kompos Konservasi tanah dan air dlll...sebutkan
ETIKA LINGKUNGAN untuk Pelestarian Lingkungan Hidup Prinsip etika lingkungan 1. Prinsip tidak merugikan (The rule of nonmaleficence), yakni tidak merugikan lingkungan, tidak menghancurkan populasi spesies ataupun kominitas biotik 2. Prinsip tidak campur tangan (The rule of noninterference), yaitu tidak memberikan hambatan pada organisme, yaitu kebebasan mencari makan, tempat tinggal, berkembang biak 3. Prinsip kesetiaan (The rule of fidelity), yaitu tidak menjebak, menipu atau memasang perangkap terhadap mahluk hidup untuk semata-mata kepentingan manusia 4. Prinsip keadilan (The rule of restitutive justice), yaitu mengembalikan apa yang telah kita rusak dengan membuat kompensasi.
Pengelolaan lingkungan hidup
adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup.
TUJUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN 1.
2.
3.
4.
5.
Tercapainya keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungan Terkendalinya pemanfaatan secara bijaksana dan lestari sumberdaya. Terwujudnya manusia sebagai pembina lingkungan hidup. Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan. Terlindunginya negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara terhadap lingkungan.
YG DIHADAPI LINGKUNGAN SEKARANG
Over population, too many people dan reproducing too quickly. Depletion (penipisan), eroding the basis life. Pollution (pencemaran), defilling the land, air, and water. The human failing (kemunduran), a crisis of spirit
LITERATUR 1.
2.
3.
4.
Anderson, H. A et al 1993. Environmental Science. Macmillan Publishing Company. New York. Brown, R Lester 1992. Tantangan Masalah Lingkungan Hidup. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. Chiras, D. Daniel 1985. Environmental Science. Benjamin Publishing Company, California. Komisi Dunia Untuk Lingkungan dan Pembangunan 1988. Hari Depan Kita Bersama. Gramedia Jakarta.
5. Silver, C. Simon. 1992. Satu Bumi Satu Masa Depan. Remaja Rosdakarya. Bandung. 6. Soemarwotto, Otto. 1991. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Djambatan. Jakarta. 7. Soerjani, M. et al 1987. Lingkungan: Sumberdaya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan. UIPress. UI-Jakarta. 8. UULH No 23 1997
TERIMAKASIH
Bagian 3. Contoh Aktivitas Untuk Melakukan Pelestarian Lingkungan
LIMBAH DAN DAUR ULANG
Pupuk Kompos 1.
2.
3.
4.
Cara membuat pupuk kompos adalah : Pisahkan sampah organik (daun, ranting) dan sampah anorganik (plastik) Masukkan sampah organik kedalam bak penampungan Tutup bak agar proses dekomposisi optimal. Sampah harus basah tapi tidak sampai berair dan diaduk seminggu sekali Dalam waktu dua atau tiga bulan kompos akan jadi
Pupuk Kompos dengan Bantuan Cacing 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Smpah organik diletakkan diletakkan dikotak rak plastik yang bagian bawahnya diberi lubang air Tumpukan paling bawah adalah sampah paling lama dan paling atas adalah paling baru Pada kotak paling bawah atulah diberi tanah dan cacing tanah Penyiraman air dilakukan pada kotak paling atas secukupnya Rak paling bawah jadi pupuk kompos sekitar satu atau dua bulan Setelah rak terbawah habis terurai, cacing akan bergerak naik ke rak atasnya lewat lubang air Rak ahrus ditutup lebih bagus dengan tutup warna hitam
Daur ulang batok kelapa
Batok kelapa dapat didur ulang jadi berbagi barang seperti kancing baju, celengan, gelas seloki, gayung, centong/sendok nasi, kelapa gabuk (yang gagal membesar) dan telah kering. Separuh bagian diukir menjadi wajah dengan semburat serat sabut, sebagai rambutnya. Separuhnya lagi dibiarkan utuh terbungkus sabu. Batok kelapa juga dibuat menjadi perangkat makan. Yang ini, proses pembuatannya lebih sulit karena batok-batok tersebut dipecah-pecah kecil dan disusun kembali seperti membuat mozaik dengan perekat, sehingga menjadi lempengan. Barulah setelah ini dibentuk menjadi benda-benda tertentu, bahkan bisa dibuat lemari atau meja
Daur Ulang Kertas
Kertas bekas digunting-gunting sampai menjadi potongan kecil Rendam potongan kertas selama 1 hari Blender kertas yang sudah direndam sampai menjadi bubur kertas Beri pewarna sesuai keinginan masig-masing, lebih bagus kalau menggunakan pewarna alami Bubur kertas yang sudah diberi pewarna dicampur dan diaduk dengan lem kanji Adonan dicetak di cetakan dari rangka kayu yang ditengahnya dilapisi kain ero Bubur kertas yang sudah dimasukkan ke cetakan diratakan sambil ditekan dengan paralon. Fungsinya agar airnya jatuh ke baskom yang sudah diletakkan di bawah cetakan Setelah rata dan tebalnya sudah sesuai dengan yang diinginkan baru dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Tapi, jangan dijemur di bawah matahari langsung Angkat dari kain dan kertas daur lang pun jadi Kertas yang sudah jadi bisa digunting sesuai keinginan masing-masing
CONTOH : PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP
KONSEP PENCEMARAN Pencemaran : - Masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya
PENCEMARAN AIR Sumber pencemaran : - Limbah industri - Limbah domestik (rumah tangga)
Sumber pencemaran: - Sumber point - Sumber nonpoint
SUMBER PENCEMARAN AIR
JENIS PENCEMAR AIR Jenis
Contoh
Sumber utama
Agent infeksius
Bakteri, virus
Limbah dari manusia dan hewan
Oxygen-demanding waste
Limbah dari hewan, sisa tumbuhan
Saluran pembuangan air, pengolahan makanan, industri kertas
Nutrien
Nitrat, fosfat
Saluran pembuangan air, limbah dari hewan, pupuk anorganik
Bahan kimia organik
Minyak, plastik, pestisida
Industri, rumah tangga, pertanian
Bahan kimia anorganik
Asam, basa, garam, senyawa logam
Industri, rumah tangga
Sedimen
Tanah
Erosi tanah
Logam berat
Timbal, merkuri, arsen
Industri, rumah tangga
Thermal
Panas
Pembangit listrik, industri
AKIBAT PENCEMARAN AIR Akibat pencemaran air : - Timbulnya berbagai penyakit (perut, kerusakan organ tubuh akibat keracunan) - Penurunan oksigen terlarut di perairan (berakibat kematian pada makhluk hidup di perairan) - Terjadinya pertumbuhan berlebih alga (nitrat dan fosfat berakibat adanya eutrofikasi) - Masuknya racun ke dalam sistem perairan (dapat berakumulasi pada makhluk hidup di perairan) - Kematian makhluk hidup di perairan
CONTOH KASUS : TRAGEDI MINAMATA Kronologi: - 1907 -
1932
-
1950 an
: Chisso Corp. mendirikan pabrik pupuk di Minamata : Chisso Corp. memproduksi acetaldeyde (menghasilkan limbah merkuri yang dibuang ke laut) : Gejala aneh pada hewan (ikan, burung, kucing) dan manusia
-
1972
: Pemerintah mengumumkan Chisso Corp. bertanggungjawab atas tragedi Minamata dan diwajibkan memberi kompensasi kepada korban
KORBAN TRAGEDI MINAMATA
KASUS AKTUAL : PENCEMARAN SUNGAI
KASUS AKTUAL : PENCEMARAN AIR TANAH
KASUS AKTUAL : PENCEMARAN PESISIR-PANTAILAUT
PENCEMARAN TANAH Sumber pencemaran tanah: - Pencemar berupa sedimen - Pencemar berupa bahan-bahan kimia
SUMBER PENCEMARAN TANAH
JENIS PENCEMAR TANAH Jenis
Contoh
Sumber utama
Sedimen
Tanah
Erosi pada lahan pertanian
Bahan kimia
Pupuk
Pupuk organik dan anorganik
Bahan kimia
Pestisida
DDT
Limbah padat
Plastik, limbah sisa makanan, limbah bangkai hewan, limbah sisa tumbuhan
Rumah tangga
Limbah B3
Logam berat (merkuri, timbal, kadmium), limbah RS
Industri, rumah tangga, RS
AKIBAT PENCEMARAN TANAH Akibat pencemaran tanah : - Kerusakan struktur tanah - Penurunan produktivitas tumbuhan - Kematian tumbuhan dan hewan - Gangguan keindahan, tidak sedap dipandang, bau - Tempat vektor penyakit (lalat, tikus)
CONTOH KASUS : PENCEMARAN TANAH JAKARTA
KASUS AKTUAL : PENCEMARAN TANAH PERKOTAAN
PENCEMARAN UDARA Sumber pencemaran : - Alami (letusan gunung berapi) - Kegiatan manusia (industri dan pembakaran) Sumber pencemaran : - Sumber titik dari sumber individual menetap dan dibatasi oleh luas wilayah kurang dari 1x1km2 termasuk didalamnya industri dan rumah tangga - Sumber garis dari kendaraan bermotor dan kereta - Sumber area dari titik dan garis
SUMBER PENCEMARAN UDARA
JENIS PENCEMAR UDARA Jenis
Contoh
Sumber utama
Oksida-oksida karbon
CO, CO2
Pembakaran tak sempurna, pembakaran
Oksida-oksida nitrogen
NO, NO2,N2O
Pembakaran
Oksida sulfur
SO
Pembakaran bahan bakar mengandung sulfur
Partikel
Debu
Aktivitas alam, industri
Volatil Organic Compounds (VOC)
CH4
Degradasi limbah pertanian
Logam berat
Merkuri
Pembakaran pada insinerator
Jenis pencemar udara : - Pencemar primer : - pencemar berasal langsung dari sumber asal - contoh : CO, CO2, NO, NO2, SO, debu - Pencemar sekunder : - pencemar berasal dari reaksi dengan substansi lain - contoh : HNO3, H2SO4
AKIBAT PENCEMARAN UDARA Akibat pencemaran udara : - Gangguan visibilitas - Gangguan psikologis (akibat kebisingan) - Timbulnya penyakit-penyakit pada alat pernafasan - Penurunan produktivitas tumbuhan dan hewan (akibat hujan asam) - Kerusakan pada bangunan (akibat hujan asam)
AKIBAT PENCEMARAN UDARA PADA PARU-PARU
CONTOH KASUS : HUJAN ASAM Hujan asam : - Sumber pencemar terutama industri yang mengemisikan SO2, NOx - Hujan dengan pH kurang dari 5,6 (wet deposition) - Hujan mengandung asam H2SO4, HNO3 (reaksi SO2 dan NOx dengan H2O) - Jangkauan jauh (beberapa km dari sumber pencemaran) - Untuk dry deposition berupa partikel SO2, NOx - Menyebabkan kerusakan pada tumbuhan dan bangunan
MEKANISME HUJAN ASAM
•Acids are neutralized in soils with available bases •Canadian Shield severely affected in central and eastern Canada
H+ + HSO3SO2
sun O2
2N20 + O2
SO3
H2O
H2SO4
4NO
2O2
2H+ + SO42-
4NO2
2H2O
2HNO3 + 2HNO2 H+ + NO3-
AKIBAT HUJAN ASAM
KASUS AKTUAL : PENCEMARAN UDARA PERKOTAAN
KASUS AKTUAL : PENCEMARAN UDARA DALAM RUANG
EVALUASI PERMASALAHAN SDA & LH (DALAM PERJALANAN RUANG DAN WAKTU) 1972-1982 1982-1997
Atmosfer Laut
o
o
Pencemaran udara dalam skala lokal
o
Pencemaran laut yang masih sporadis
o
o
o o
Air Tawar
o o
Perlu air berkualitas Tercemar pada skala lokal
o o o
Lahan/Tanah
o
o o
Tanah kritis Hutan gundul Kekeringan
o
Pelestarian flora dan fauna dalam habitatnya Keresahan masyarakat
o
o o
Percemaran kimia udara secara global Pemanasan bumi Pencemaran limbah padat, cair, B3, POP meliputi pantai, rawa, laut dsb Perusakan terumbu karang Instrusi garam terhadap air tanah (air laut) Makin sulit air untuk pembangunan Air tanah merosot Banjir skala besar dan meluas Penciutan lahan untuk pembangunan Penggurunan dan tanah longsor makin meluas Penggurunan hutan
Sumber Daya Hayati Sosial masyarakat
o
Kesehatan Manusia
o
Pengendalian penyakit kurang gizi dan menular di negara berkembang
o
Plus : pengendalian penyakit LH, seperti : Pernafasan, Kanker, Stres/tercekam, Jantung, Alergi
Tujuan Pembangunan
o
Pertumbuhan ekonomi Mencapai kemakmuran
o
Keberlanjutan LH dan SDA untuk pembangunan Pemerataan pembangunan yang nyata pada tingkat : Lokal, Regional, Nasional,
o
o
o
o
Manfaat berkelanjutan keanekaan hayati : Plasma nuftah, Jenis (spesies), Ekosistem Konflik sosial dan ancaman kearifan lokal
1997 – 2009 (era otonomi daerah/reformasi Atmosfer
o o
Skala dan laju
Peradaban kimia udara secara global Pemanasan bumi Pencemaran limbah padat, cair, B3, POP meliputi pantai, rawa, laut dsb Perusakan terumbu karang Instrusi garam terhadap air tanah
o
makin cepat
luas
dan
o
makin cepat
luas
dan
Makin sulit air untuk pembangunan Air tanah merosot Banjir skala besar dan meluas
o
makin cepat
luas
dan
Penciutan lahan untuk pembangunan Penggurunan dan tanah lonsor makin meluas Alih fungsi lahan tak terkendali Illegal logging
o
makin cepat
luas
dan
o
Manfaat berkelanjutan keanekaan hayati : Plasma nuftah, Jenis (spesies), Ekosistem
o
makin cepat
luas
dan
o
Konflik sosial dan ancaman kearifan budaya lokal
Kesehatan Manusia
o
Plus : pengendalian penyakit LH, seperti : Pernafasan, Kanker, Stres/tercekam, Jantung, Alergi
o
makin cepat
luas
dan
Tujuan Pembangunan
o
Keberlanjutan LH dan SDA untuk pembangunan Pemerataan pembangunan yang nyata pada tingkat : Lokal, Regional, Nasional, Pemberdayaan masyarakat
o
makin cepat
luas
dan
Laut
o o o
Air Tawar
o o o
Lahan/Tanah
o o o o
Sumber Daya Hayati Sosial masyarakat
o o
makin luas dan cepat
Ledakan Api Lumpur Lapindo, di Awal Minggu Kejadian, Jawa Timur, 2006.
INOVA
DATA TERAKHIR 160 RIBU M3/HARI
Pembakaran sisa penebangan Lahan Hutan untuk Perkebunan Sawit / HPH
Dampak pembakaran hutan - Export asap – Dari Indonesia ke Malaysia
PENCEMARAN ATMOSFIR
GAS CO2 CO2 Tidak beracun Pengaruh terhadap lingkungan global > pengaruh NOx dan SOx Pengaruh keseimbangan panas bumi SINAR MATAHARI
DILEPAS KE ANGKASA LUAR RADIASI PERMUKAAN BUMI
Bumi
ATMOSFIR
EFEK RUMAH KACA
LAPISAN OZON
29
Altitude 25 – 35 km di Stratosfir Konsentrasi O3 ± 10 ppm
PREDIKSI HUJAN ASAM
Menyelubungi Bumi = Lapisan Ozon Menyerap Radiasi Ultraviolet (λ240 – 320 nm) Reaksi Penghasil Ozon O2 + h? O + O O2 + O + M O3 + M 33
KONDISI ES DI KUTUP SELATAN-ANTARTIKA SELUAS 3.250 KM2, MENCAIR AKIBAT KENAIKAN SUHU BUMI 2,5 DERAJAT CELCIUS DALAM 50 TAHUN TERAKHIR
PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP, Kompas 24-9-2007
Kompas, 24
APA YANG DAPAT KITA LAKUKAN? Untuk menjaga lingkungan dari pencemaran, usaha-usaha pencegahan adalah prioritas utama : - Tidak menggunakan bahan yang berpotensi menjadi pencemar (ramah lingkungan) Prioritas kedua adalah usaha-usaha penggunaan bahan (pencemar) ke dalam bentuk yang menguntungkan : - Reuse, recycle - Usaha komersialisasi bahan (pencemar) yang dimodifikasi
Prioritas terakhir adalah pengolahan bahan (pencemar) : - Penggunaan teknologi pengolahan limbah yang telah ada - Penggunaan sumber daya hayati untuk pengolahan limbah (bioremediasi)
FITOREMEDIASI UNTUK AIR TERCEMAR
FITOREMEDIASI UNTUK TANAH TERCEMAR
PENGGUNAAN MRT
PENGGUNAAN BIOFUEL
PENGGUNAAN TUMBUHAN PENYERAP CO2