dr !
+
JurnaiMangrovedan PesisirlX (2),September2009:5d66 ISSN:1411-0679
OPTIMALPEMANFAATAN DAN INVESTASI KAJIANBTO.EKONOMI KEPULAUANSERIBU PERAIRAN DI IKAN EKORKUNING SUMBERDAYA MOCH. PRIHATNASOBARII),DINNHI) dANISNAINI4 FPIK-lPB Sumberdaya Pemanfaatan 1) Departemen sriwilaya Universitas FMIPA Kelautan Teknologi llmu dan 2) Jurusan Diterima17 Maret2009
14 Mei2009 Disetujui
ABSTRACT the responsible fisheries of yellow tail resources determined was reeearch thls of The obieetjve utilizationmodel and it's optimal investmentin Seribu lslandswater. The researchdid by survey method and used purposire sampling. Data analysis used the bio+conomic analysis and approactres the Cyp, w-H, Schnutb anC Fox Algorithm models. Investment criteria used the bbnefit-cost analysis. iluroami's construction consisb of the long leg,-short leg' co! ,11{ tiightening line. t'he averageof yellow tail actual productionin Seribu lslandswater at {997-2006 ind actual effort erceed 690 trips per year- Estimation model of p"-riocr dzgaso tons peiyear 'matiagement in Seribu lslands water appropriate Fox Algorithm and yellow tail resource" -production -Schnute, equal 1054.84and 917.49tons per year, and maximum with the maximum year. per lt's calculation at 1997-2006periods show that the l2tg tiips and e{fort equal ti74 yellow tail resources utilizatiori cah bC categorized not yet in condition of biological over fishing and economicalover fishing. Optimalinvestmentof muroamifishing unit for-utilizethe yellov tail FEsou1g6 exceed Rpgg,5Z6,6Zb,egl.tSfor Fox Algorilhm model and Rp3*,347,534.,O92-lttor Schnute model. tnvesiment criteria show that the Net Present Value (NPV) equal (Schnute), Net Benefit€ost ratio (Fox Algorithm) and Rp8,937,581,101-.50 RpS,O48,528,190.36 Rate of Return equal IS.XIolo- t5-7t/o Internat "iuir t.in fornqorittrmy a-not.zs'lschnute|, and per year. analysis,optimalinvestment,muroami,yellowtail resources,Seribulslands Keywords:Bio-economic water. PENDAHULUAN Perairan Kepulauan Seribu merupakan salah satu habitat ikan ekor kuning (Caesro cuning). Pemanfaatansumberdaya ikan ekor kuningterus mengalamipeningkatandari tahun ke permintaan tahun, seiringdenganbertambahnya terhadapjenis ikanini. Produksiikanekor kuning pada tahun 2006 sebanyak1,064ton atau 82,4 o/o dari total produksi, dengan nilai sebanyak Keadaan ini mengalami Rp6.016.800.000,00. peningkatansebesar3,8o/odari produksiikan ekor Jenis alat penangkap kuningtahunsebelumnya. yang adalahmuroami. dominan ikan ekor kuning 90,36 % dari mencapai muroami Hasil tangkapan pada tahun 2006 kuning produksi ekor ikan total (Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan ProvinsiDKt Jakarta2OA7'''. lkan ekor kuning merupakanjenis ikan konsumsi yang bernilai ekonomis penting. Semakin meningkatnya permintaan terhadap komoditasini akan semakinbertambahangkatan Telp:_ Email:
kerja di sektor penangkapan.Hal ini akan mengakibatkansemakin meningkatnyatekanan penangkapanterhadapsumberdayaikan karang ini. Dalam jangka panjang kondisi ini akan mengakibatkanpenurunan stok sumberdayadan bahkan dapat menyebabkankepunahanapabila tidakdikelolasecarabaik. terhadaP tekanan Meningkatnya pemanfaatansumberdayaikan ekor kuning di PerairanKepulauanSeribu,ditambahdengansifat pemanfaatan yang umumnya open accrassdan commonproperty,akan menjadikanpemanfaatan sumberdayaini cenderungbebas tanpa batas selamamasihada manfaatatau keuntunganyang diperoleh. Secara ekonomi, penurunan hasil tangkapanikan ekor kuning akan mengurangi keuntnnganusaha nelayan secara keseluruhan, karena penerimaanyang diperoleh tidak lagi antara sebandingdenganbiayayang dikeluarkan, lain besarnya biaya penangkapan per satuan Kondisiini jika tidaksegera upayapenangkapan. dikendalikandengan baik, cepat atau lambat dikhawatirkan akan mengancam kelestarian ikan. Penelitianini bertujuanuntuk sumberdaya
57 JurnalMangrove danPesisir,lX (2):56-66
Sobari,ef a/
menentukan nilai rente ekonomi dalam pengusahaan muroami melalui beberapa pendekatan dan investasi optimal dalam pemanfaatan sumberdayaikan ekor kuningyang berkelanjutan di PerairanKepulauanSeribu.
yang dikerahkanuntuk menangkapikan ekor kuning merupakanhasil penjumlahandari frshing jenis alat tangkap yang effort masing-masing sudah distandarisasi dengan cara memasukkan nilai FishingPowerlndex. Rumusyang digunakan dalam standarisasiupaya penangkapansebagai berikut(Gulland 1983):
METODEPENELITIAN Pengambilan datadi lapangan dilaksanakan .f pada Bulan Agustus-Desember 2007. Tempat CFUE, . J penelitiandilakukandi PerairanKepulauanSeribu. -_ CPUE".," yangdigunakan Metodepenelitian adalahmetode deskriptifdenganjenis metodesurvei.Dataprimer : diperolehmelaluipengamatanlangsungterhadap Keterangan unit penangkapanikan ekor kuning dan CPUE1 = CPUE alat tangkap yang akan (kg pertrip) distandarisasi wawancara terhadap nelayan muroami berdasarkankuesioner. Contoh diambil secara CPUE, = CPUE alat tangkapstandar(kg per purposive,berjumlah19 orang nelayan. Data triP) = Upaya penangkapanhasil standarisasi sekunderdiambilselama11 tahununtukperiode fs (trip) 1997-2406dan bersifaturut waktu yang diperoleh = penangkapan yang akan fi Upaya dari Dinas Peternakan,Perikanandan Kelautan (hip) distandarisasi lGbupatenKepulauan yang Seribu.Datasekunder dbmbil meliputi data produksi, input yang Analisis bioteknis menggunakan d(lunakan(etfort),harga per unit output (harga kan perton),indekshargakonsumen(Consumers pendekatansurplus produksidari SchaeferMB Prke ldex) dan ProdukDomestikRegionalBruto (1954) diacu dalam (Sobari, Diniah, Widiastuti (PDRB) Kabupaten Kepulauan Seribu dalam 2008). Hasiltangkapandiperolehmenggunakan persamaan : pemanfaatan sumberdaya ikanekorkuning. Analisisdata mencakupanalisisbioteknik pendekatan menggunakan model dan bio-ekonomi CYP, W-H, Schnute dan Algoritrna Fox. 11-qKE-q'K E' Selanjutnyaditentukanmodelyang palingserasi r dengankondisiPerairanKepulauan Seribu Analisis Bio-teknik.Di PerairanKepulauan Nilai parameter bio-teknik r, q dan k Seribu,ikan ekor kuningditangkapmenggunakan diperoleh dari perhitungan menggunakan modelmrroamidan bubu. Masing-masing alat tangkap model estimasi pendukung seperti tercantum rsniliki kemampuanmenangkap(fishingpower) dalamTabel 1. png berbeda.Oleh karena itu, total fishingeffort -
F
ry |d
Ire Dd
D6 ot nd tm h€ ng eil br nl do t%
an €n ng an hn )ila
bp di if,at lan lan tas ng rsil ngi afi,
agi ara ,an ecl bat ian ftrk
Td
- + 4 v +
1: FormulaPerhitunganParameterBio-TeknikDenganBerbagaiModelEstimasi Algoritma Fox
":[[t)-[;)] ''(4)1"' ,=L{1, .)l * u, u,-, -g') , :l( f L\. b) [
,
lc=-
a
q
, dan
v
-
z
kot
--:-
B
* u,.,'] t"fq-l =,-' (u,*\J,,,)-o[u' \u,)
kq\
2
)-\
2
)
)]
58 KaiianBio Ekonomidan InvestasiOptimal
t'
, y : q,dan
a
fr
ktt Walter-HilbonWH)
[u,., )l - r, =r -lu, l -
\ u ,)
K4
maka
P = ; , r = q , o akn: h Clark, Yoshimoto and Pooley (cYP)
t F t a r
|
=
maka
#rniqki Hin(u-i-#,'
? iI - v.'?l - i r j r'I -
t-it
v i
*L t : - ' . . . f 1 ,-
\-
= = = = =
Analisis Bio-ekonomi. Analisis bio- TC ekonomidilakukandengancara menambahkan faktorekonomi- faktorhargadan biaya- ke dalam p melaluimodelmatematisGordon- h aspekbio-teknik (Sobari, c : Diniah,Widiastuti2003) Schaefer
(
(
2 , \
=
E
n=TR-TC = p.h- c.E
biaya total (Rp) Keuntungan(Rp) Harg? rata-rataikan (Rp) Hasiltangkapan(kg) Biaya penangkapan persatuan upaya (Rp)
(trip) Upayapenangkapan
Berdasarkanrumusan di atas, maka berbagaikondisipola pemanfaatansumberdaya statik ikan ekor kuning di PerairanKepulauan Seribu dapat diestimasimenggunakanrumusrumussepertitercantumdalamTabel2.
\
| , - - lQ , - - . K l - z l c.L r = -p.ll q.k.L | l.L- l' \' r ) ) : Keterangah total(Rp) Penerimaan TR =
Tabel 2. Rumus Perhitungan dalam Pemanfaatan Sumberdaya Optimal Statik tkan Ekor Kuning di Perairan Kepulauan serlbu Kondisi Variabel Ooen Access ,ttsy
MEY
(x) Biomassa
L(t* ' ) p.q.K
K 2q
p-q
4(t*'l[,-']
r.K
(-.t\(t-
2(
Catch (h)
)
p-q-K)\
4 \
p.q-K)
L(r-' l 2 q \ p .q .K
Etfort (E)
)
,n*r(,-4)-,.u
Rente Ekonomi (tr)
\
r )
c
'
)
p.q-K)
\ p.ql[
A T
/ \ rlr- ' I q p-q-K
r 2q
)
I
(,.K\
( ' ) -l
\ 4 )
\zq)
p.l-l-c.l
/
\
1, _J_lrrxt P.x) \
Sumber : (Sobari,Diniah, Wdiastuti 2008)
Pengelolaansumberdayaikan ekor kuning dalam konteks dinamik,secara matematisdapat dituliskandalambentuk i-
il-
M A X T T = L (l + h
t=o
d)'
= ptir,(x,,h,)
dengankendala xt+t-x,:F(*,)-h, Berdasarkan kaidah Golden Rule, maka pemecahan pemanfaatan optimal sumberdaya
59 Jrrnal Mangrovedan Pesisir,lX (2): 56-66
Cptimal
Sobari,el a/
ikan ekor kuningdengan model dinamikdilakukan dalam bentuk dan
( , , \
F(x)=6- *[r-l1l
/ ?r\ lr*') 6=rll-'^ l+'-:\
l(/ \ Dengam demikian nilai biomassa, hasil tangkapan,effort dan rente ekonomi optimal model dinamikdapatdihitungmenggunakanrumus :
K ) ( ' - )l ""\t p - qx )
p'=L(pq,-,{u-,[t-?)]
,.=l(-t-*r-4)* r )
f\lrra
upaya
maka erdaya UlaUAN
rumus-
tess
I
I
i l
I
I __l maka berdaya
s,rI **)
dan E. = I-
qx
n Estimasi ParameterEkonomi. Estimasi T p Biaya Input. Biayapenangkapan rata-ratadalam L^i i = l kajian bio-ekonomi model Gordon-Schaefer D_ d a n p,, = C P I ' * p * 1 o o didasarkanpada asumsi bahwa hanya faktor n CPI" penangkapanyang diperhitungkan,dihitung menggunakan rumusberikut: keterangan : - responden i ke-i n = hargariilikanpadatahunf (Rp) Pt \i , L", = harganominalikanberlaku(Rp) P t=l ., CPle = indekhargapadaperiodepenelitiaan n = indekhargapadaperiodef CPL
dan
, I n r-t ^,
( .' ' - = a F : l f r
h
af l, -Cpl, x100
n f i E , [ ' ] = i \ h ,+ h , ) )
pulauan
.
|
CPI"
Analisis Biaya Manfaat, Analisis biaya manfaat yang dilakukan meliputi Nef Presenf Value (NPV), Nef Benefit Cost Ratio (Net B/C) dan /RR (Kadariah et al. 1999), yaitu menggunakan rumus:
keterangan : = biaya nominalrata-rata penangkapan c -(Rp &Bt-Ct pertahun) NPV= ) = biaya nominalpenangkapanresponden ci 7 (t=i)' ke-i (Rppertahun) = jumlahresponden n nelayan(orang) C" = biaya riil per upaya pada periode (-Bl-Cl ,/.penelitian (Rpperunit) 7 (+i)' _ l n r - c l > o l = biayanominalrata-rata C penangkapan (Rp NetB/c_ pertahun) $Cr-Br = effort alat tangkapbagan pada waktu f A (triP) - produksi h ikanteripadawaktuf (ton) NPV' Z(hi+hi)= total produksiikan dari alat tangkap /RR= i'+ (i "-i ') bagan(ton) NPV'_NPV'' = jumlahresponden n (orang) = jumlahtahun m keterangan : CH" = indekhargapadaperiodepenelitian = NetPresentValue NPV CPh = indekhargapadaperiodef = Benefitdarisuatuproyekpadatahunke{ & Ct = Biayadarisuatuproyekpadatahunket Estimasi Harga Output. Harga ikan teri i = tingkatsukubungayangberlaku yang digunakanmerupakanharga rata-ratadari n = umurteknis responden, dihitungmenggunakan rumus: /RR = lnternalRateof Return =tingkat bunga yang menghasilkanNor/ i' Positif
k a+D'
60
KajianBio Ekonomidan InvestasiOptimal
peningkatan upaya penangkapan (effort). Pada periodeyang sama efforfcenderung merurunmengikutiPersamaan y = -120,ilx + 242459 (Gambar2). Jumlah nelayan dalam pengoperasian muroami berkisar antiara 14-17 orang dengan pembagian tugasyangberbeda-bedaPenangkapanikan ekor kuning dilakukan sepanjangtahun dan tidak mengenal musim" Jumlah hasil tangkapan yang diperoleh padacuacasaatoperasipenangkapan bergantung ikan dilakukan.Hasiltangkapanmuroamiper trip berkisarantara50 - 500 kg, hasiltangkapanyang seringdidapatsekitar100-200kg. l'{asiltangkapan ikan ekor kuning dari muroami cenderung (Gambar3)' meningkatselamaperiode2002-2006 per unitnya cenderung sedangkanproduktivitas periode tersebut(Gambar4)' menurunselama
= fingkat bunga yang menghasilkanNPv negatif NPV'- NPVpadatingkatsukubungai' NPV"= NPVpadatingkatsukubungai"
f
HASIL DAN PEiIBAHASAN Muroami dinamakanjuga jaring corok di Perairan Kepulauan Seribu ditujukan untuk menangkapikanekor kuning.Konstruksimuroami terdiriitas kantongjaring,kaki panjangdan kaki pendek. Dalam operasionalnya muroami dilengkapi dengan alat penggiring.Jumlah muroamiyang beroperasidi PerairanKepulauan Seribu cenderung meningkat selama periode 2002-2006 mengikuti persamaan y=I17,4x 2g5fl86(Gambar1). Muroamiberjumlah641 untt dari pada tahun 2006 dan meningkat754,670/o jumlah tangkap alat iahun 2005. Peningkatan yang signifikan tersebut tidak diikuti oleh
1@
7m
1@
aom .?n
1N
y=-1?f.tu+Ze4e
A1@
c
Elm.
; m
im
k m
z l!ffi
4m
F
200
irm
0
m5
2m6
m1
m1
w.
2@
xn4
ffi
2m
N7
I Gambar t: Perkernhngan Jumlah turoami Periode 2,,02-2oO7
Gambar 2: Perkembangan Jumlah Efrort P enode 2OO2' ?o,O?
1200 't000
y=-2.3821x'1'42.6 R?= 0.584 "t
y.57,13.{x-'t13696 R: = o,l8o4
? eoo
!uoo E
9 +oo
| = 02W2x a16.21 fF = 0 ?254
o-
200 0 2@1
Gambar 3: Produksi lkan Ekor Kuning Pada Periode 2002-2006
Gambar4: Produktivitas Muroami Pada Periode 2fl12' 2006
upayayang Aspek Bio-teknik.Standarisasi spesies penangkapan target dicurahkanpada dalam dilakukan dominan dengan alat tangkap parameter dalam biologi rangka untuk estimasi perikananyang mulflspeciesdan multigear.Alat tangkap muroami dan bubu merupakan alat
tangkapyang digunakanuntuk menangkapikan ekor kuningdi KepulauanSeribu,sehinggaperlu ke alat tangkap distandarisasi.Hasilstandarisasi muroamimenunjukkantotal efforf tertinggipada tahun 2003 sebesar 1,497 trip dan eforf yang terendah390trippadatahun1998.
61 Srnal
JurnalMangrovedan Pesisir,lX (2): 56S6
etrort). lerung
Hubunganupayapenangkapan Nilai hasiltangkapanper upayatangkapan dan CPUE (CPUE)yang distandarisasikan ke alat tangkap mengalamipenurunanpada tahun 1997dengan muroamitahun 1997-2006cenderungmenurun. upaya penangkapan sebesar616 trip dan nilai CPUE sebesar2,7151 ton per trip, sedangkan Haliniditunjukkan olehpersamaan: padatahun2006upayapenangkapan sebesar637 Y ='0,105x+211,4 penurunannilaiCPUEsebesar dengan nilai koefisiendeterminanK = 27,83 trip menyebabkan (Gambar5), Nilai CPUEmuroamiberkisarantara 1,6159 ton per trip. Kondisi dimana upaya 0,tr05 sampai 2,7151. Nilai CPUE terendah penangkapanyang dilakukanmeningkatsetiap terjadipadatahun2003 dan tertinggipada tahun tahunnya di Perairan Kepulauan Seribu,tetapinilai 1997. Hubunganantara upaya penangkapan CPUE menurun setiap tahunnya karena (effort\ dan CPUE yang distandarisasike alat sumberdayayang ada terus menurun,hal ini juga menunjukkanindikasitelah terjadi penangkapan tangkapmuroamiselamaperiode1997-2006 menunjukkan trenmenurundenganpersamaan: yangadaataulebih berlebihterhadapsumberdaya -0'dN84+7,796 dikenal istilah dengan biological overfishing. Y R' = 17,87(Gambar6). dan koefisiendeterminan
) rrasian tengan rkukan musim. reroleh gkapan p€r tnp n yang gkapan derung rbar3), derung 4)
Sobari.et al
3 3
=l
L
a .
t
u
l
I
()
2M
,2994
2005
0.5
I 'l __l [;1-
-t
0 1996
0
1998
2000
2042 Tahun
ll l
ep ikan gn Perlu tangkap pi pada ort yang
2004
20c6
0
Gambar 5: Perkembangan CPUE Periode 1997-2006
400
600
800 Eftrt(Eipl
1000
12w
f{00
i
1600| I
(g) mengindikasikan bahwa setiap peningkatan satuanupaya penangkapan akan menghasilkan produksisebesar0,00173ton per tip dan daya dukunglingkungan (K) menunjukkan kemampuan ekosistemmendukungproduksisumberdayaikan ekorkuningsebesar1.312,23 ton per tahun.Hasil estimasiparameterbioteknikdenganpendekatan model AlgoritmaFox, W-H dan Schnuteseperti tercantumdalamTabel3.
bio-teknik
Parameter
tlodel Estimasi
AlgoritmaFox W-H Schnute
200
Gambar 6: Hubungan CPUE dengan ElTort Periode 1997-2006
BerdasarkanhubunganCPUE denganeffort (Gambar6), maka dengan pendekatanmodel estimasiCYP, AlgoritmaFox, W-H dan Schnute diperoleh koefisien laju pertumbuhan (r) sumberdayaikan teri secara alami tanpa ada gangguandari gejala alam mau pun kegiatan manusiamasing-masing sebesar1,62;1,05;0,43 dan 0,92ton pertahun.HasilestimasimodelCYP menunjukkankoefisienkemampuanalat tangkap Tabel 3: Hasil estimasi
- li
* 2006 y = -0.0008x+ 'l 7964 f =0.1787
o- 1
o
I
?c7i I
19gg
9r.s lt,
1,62 1,05 0,43 0,92
Sumber: Diolah dai data primer
Produksi Lestari.Hubungan produksi lestari dengan efforf hasil standarisasi ke alat tangkap muroami ditunjukkanpada Gambar 7 dan nilai optimal pemanfaatan sumberdaya ikan ekor kuning tercantum pada Tabel 4. Pada estimasi optimal dengan model CYP terlihat bahwa nilai produksi aktual jauh lebih besar di atas nilai produksi lestari. Tingkat produksi lestari maksimal (MSY) diperoleh sebesar 532,50 ton dengan jumlah effoft sebanyak468 trip per tahun.
1733625 0,000448836 7,18605E-05 0.0003781 1
4.002,24 15.790,06 3.980.82
Pada kondisi ini tingkatproduksiaktual telah mencapai798,90 ton atau sebesar 150,03%dari tingkat produksi lestari maksimal, bahkan tebih tinggi dari nilai biomasnyasebesar656,17 ton atau 121,75o/o. Secara logika dan teoritis hal ini tidak mungkin terjadi. Tingkat upaya (etrort)aktual pun telah melampau tingkat upaya maksimal, yaitu sebesar 690 trip per tahun atau 147,44o/o.Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan sumberdaya ikan ekor kuning di Perairan Kepulauan Seribu sudah mengalami biological ovefiishing, tetapi
62 KajianBio Ekonomidan lnvestasiOptirnal
apabiladilihatdi lapangandalamkurunwaktulima sumberdaya ikan ekor kuning di Perairan tahun terakhir (2002-20ffi) produksi dan KepulauanSeribu (Tabel 4 dan Gambar 7). produktivitasper trip (CPUE)-nya cenderung BerdasarkanGambar 7 dan Tabel 4, estimasi meningkat, seperti yang telah dijelaskan pada modelAlgoritmaFox, W-H dan Schnuteterhadap Gambar 3 dan 4. Berdasarkankondisitersebut, pemanfaatansumberdayaikan ekor kuning di maka model estimasi CYP tidak dapat dipakai Perairan KepulauanSeribu menunjukkanbelum untuk menduga dan menggambarkankondisi terjadi kondisi overtishing,karena baik produksi maupun tingkat upaya (etrortl aktual belum pemanfuatan sumberdayaikanekor kuning. melarnpaui tingkat produksi dan effort lestari Fox, Algoritma estimasi model Pendekatan W-H dan Schnute dapat digunakan untuk (MSY). pemanfaatan kondisi menggambarkan 1m '= tru 6 6o ? s
I t:m Sarm
*g*
9 6 0 € , m o d 2 s
1600,00 '1{n.00
r S rzoo,m 3t rommi ,
.& aW.
J
€ m'st
E *,*,
y={@be+261x-Fe
rffi )N.
4S,00 2S,00
0
0 2 s { p 6 m € m l m 1 ? s s s ffi(rid . suecg (r"t). gde*"i tt U
b. ModelAlgoritmaFox
a. ModelCYP t y=4il8f
-
+1,131ft-G12
7Ul l
c. ModelW-H
d. ModelSchnute di Kep
Jika dilihatlebihtelitidalamGambar7 dan kondisiaktual Tabel 4, denganmembandingkan dari setiapmodelestimasi,makamodelAlgoritma Fox dan Schnutemerupakanmodel yang layak digunakan dalam pendugaan pemanfaatan sumberdaya ikan ekor kuning yang lestari, sedangkanmodel estimasi W-H terlalu rendah, sehinggaterjadi under esfumafedalam menduga kondisi pola pemanfaatansumberdayaikan ekor kuning di Perairan KepulauanSeribu. Hal ini ditunjukkandengantingkat upaya yang dilakukan baru mencapai 22,91o/odan tingkat produksi 46,75o1o. Apabila tingkat upaya {eftort) ditingkatkan sebesar dari nilai maksimal,yaitu masing-masing
1.174 dan 1.219 trip per tahun pada model estimasiAlgoritmaFox dan Schnute,maka akan terjadipenurunantingkatproduksilestari.Kondisi akan menyebabkan ini apabilatidak dikendalikan terjadinyadegradasidari sumberdayaikan ekor kuning di PerairanKepulauanSeribu. Naamin (1984) diacu dalam Suman (2004) menyatakan jumlah upaya penangkapan bahwa penambahan pada batas tertentu akan menyebabkan peningkatanproduksi,tetapi apabila terus terjadi penambahanupaya,maka pada suatusaat akan stok. terjadipenurunan
63 f OPtinal
JurnalMangrovedan Pesbir, lX (2): 5G66
tsrairan E 7). :timasi
Tabel 4: Perbandingan Pemanfaatan AKual Dan Optimal Sumberdaya lkan Ekor Kuning Di Perairan KepulauanSeribu %AKud Pernanfaatan Aktual lfsl' Terfradap MSY PendekatanCYP Biomas(x) (ton) 656,16 rsnnr Roduksi (/,Xton) 7SE,W 532,50 ,f68 Etrort(E)Grip) 1;;'44 690 Pendekatan Algoritma Fox Biomas(x) (ton) 2.OO1,12 aEaA Produksi(nxton) 798,90 1.054,84 Etrorf(EXtrip) ;;:;' 1.174 6S0 Pendek#nW*l &omas (x) (ton) 7.895,03 Produksi(hXton) 798,90 1.708,81 6,75 Ffibrf {Extrip} 690 3.012 22,91 PendekatanSchnute Biomas(x) (ton) 1.990,41 Produksi(hXton) 798,90 917,49 87,O7
rhaclap talg di belum roduksi belum lestari
Etrort(EXUp)
690 .
't.21s
Sobari, ef al
i
0.60 ,
1
'I
0,5Oi
'
r
\
r
r
r
r
-
I
r
'l 3 0- , 4i ^
Eo,CIj
E F
Laju Degradasi. Analisis degradasi sumberdaya ikanekor kuningdi Kepulauan Seribu dilakukan unfuk mengetahui berapa besar koefisien laju degradasi yang terjadi akibat aktivitas penangkapan ikan. Secara umum produksiaktuallebih kecil dibandingkan produksi lestarinyauntukestimasimodelAlgoritmaFox dan Schnute.Halini menunjukkan bahwasumberdaya ikan ekor kuning di PerairanKepulauanSeribu belumterdegradasi, sepertitampak dalamGambar 8. Gambar8 menunjukkan bahwa untuk model estimasi laju degradasi sumberdayaikan ekor kuning berada di bawah faju standar (bnch marhing)dengannilai0,25 untukmodelAlgoritma Fox dan 0,28untukmodelSchnute Hal ini berarti kondisi biologicalover fishing belum terjadi di PerairanKepulauan Seribu.
ffi,6o
o'@r i 0,50
I l
Sumber:Diolahdari dataprirner
l E \
I I
80,30
Fo'*r
\
^
?,,.
*J o,* o10
i
o,rc+__-_ t997 1Se 1999 2000 N1 W. m M 2005 2ffi Tahun -a-Bdt L€*uOeg!'adasi i+ liHdng l
0,10I
f
- . l
i o , * i | i i t
a. ModelSchnute
)
1907 1998 1999 2000 20q 2002 2m Tahu
zoo+ zms zomi
i*lE"h9tada$i;erdrretdrql _
b. ModelAlqoritma Fox
Gambar 8: Laju DegradasiSumberdayalkan Ekor Kuning di Perairan KepulauanSeribu periode
r997-2006
I model *a akan r Kondisi Bbabkan Et ekor l{aamin nyatakan ngkapan pbabkan ls brjadi Et akan
Aspefc Bb-ekonomi. Analisis bioekonomi dilakukanuntuk menentukantingkat penguasaan maksimumbagi pelakupemanfaatansumberdaya perikanan.Pe*embangan usaha perikanantidak hanya ditentukan dari kemampuan untuk mengekstraksisumberdayaikan secara biologis dan teknik, akan tetapi faktor ekonomi sangat berperanpentingdiantaranyaadalah faktor biaya dan hargaikan. Biayariil yang dikeluarkanuntuk mengekstraksisumberdaya ikan ekor kuning dalam periode 1997-2006 adalah sebesar per trip, sedangkanharga riil ikan Rp259.338,73 per ton dan ekor kuningsebesarRp5.656.123,13 tingkat suku bunga riil yang digunakansebesar 10o/o.
Pendekatan analisis secara biologi dan ekonomi merupakansalah satu alternatif yang dapat diterapkan dalam upaya optimalisasi penguasaan sumberdaya perikanan tangkap Denganmemasukkanfaktor secaraberkelanjutan. ekonomi, maka dapat diketahui tingkat optimal
manfiaat atau rente pemanfaatansumberdaya perikanan yangditerimaolehmasyarakat nelayan. Pda pengelolaan optimal sfafik pemanfaatan sumbudaya ikan ekor kuning. Berdasarkanhasil analisisbio-teknikdiatas bahwahanyadua model estimasi yang sesuai digunakan dalam pendugaanpola pemanfaatansumberdayaikan ekor kuning,yaitu model estimasiAlgoritmaFox dan Schnute. Hasil estimasi pada kondisi maximumsusfainableyietd (MSY), kondisiakses terbuka (open access),dan kondisi kepemilikan tunggal (sole awnerj disajikanpada Tabel S dan Gambar9. DariTabel5 dan Gambar9 diketahuibahwa tingkat keuntunganatau rente optimal statik bisa juta pertahununtuk diperolehsebesarRp5.665,63 model Algoritma Fox dan Rp4.878,08juta per tahun untuk model Schnutegada kondisiMEy, sedangkan pada kondisi MSY diperoteh Rp5.661,74juta untuk model AtgoritnraFox dan
Ir,
64 KaiianBio Ekonornidan lnvestasiSimal
juta per tahun untukmodetSchnute, tingkat effort yang belum optimal. Hal ini Rp+.873,26 sedangkan kondisi di lapangan menunjukkan menunjukkanbahwa pemanfaatansumberdaya tingkatkeuntunganaktualdiperolehhanyasebesar ikan ekor kuning belum mengalami averfishing Rp4.339,76juta per tahun. Selisih nilai rente baik secara biologi (biological overfishing) mau tersebut disebabkanoleh jumlah produksi dan pun secara ekonomi (ecanomical overfishing). Hasil Anatisis Bio-ekonorni Statik dalam todef Estimasi Pola PemanfaatanSumberdaya lkan Ekot Kuning Periode 1997- 2006. itsY Sole Orner/ tlEY Parameter .001,12 102, 2.O52,20 x (ton) 't.054,15 1.054,84 1(X,95 t - (ton) 1.174 2.289 1144 E"(trip) 5.661,74 0.00 5.665,63 n fiutaRpl 1.990,41 121,26 2.051,M x (ton) Schnute 917,49 108,39 916,64 h*(ton) 1.219 2.3U 1.182 E*(trip) 4,873,26 0,00 4.878,08 n{iuta Rp}
Tabel S:
x (ton) f,* (ton) F" (trip) n fiuta Rp)
Aktual
798,90 690 4.339.76
Sunber : Didah dari data Prhner
6mS G
I c
smp
Ez-ms E
t
e
E i"fl,m
3.ms
j
o {etmS E x
i I
I i
E 2.ms I
4.m,6
€ fit.ss
6ms i I
zms;
iffi'm
+mCIfi si emp 3 si zmmu5!1
i
g
o e t.mfr ! s 1 J I t
X:'Jl
i I
!
ii oE- s s
I
E *p ot€Y
q€nFrss
liEY
Acd
i i
i/E QSIFEEES HaRns*l
l I
a. Model Alsoritma Fox
-
i-Rdjd
@]-aftt
l/sY S*cUya
fStc
G'S*RtbSlaR
l
b. Model Schnute
Gambar9: PerbandinganPolaPemanfaatanSumberdayalkan Ekor Kuning Dari Hasil StandarisasiKe Alat TangkapMuroami 58.986,54 4.339,76 n (pta Rp) Pola pengelolaan oPtimal dinamik 243,,67 23,59 n peralat(iutaRP) pemanfaatansumberdayaihan ekor kuning.Aspek 798,90 913,47 h" (ton) dengan pemanfaatan sumberdaya ikan 1.300 6S0 E- (trip) 210 184 pendekatanmodel dinamik betsifatintertemporal, Schnule J muroami 1,16 (tonftrip) 0 , 7 0 CPUE tersebut aspek menganalisis maka untuk 50.672.57 4.339,76 n (iutaRp) dijembatanidengan penggunaan discaunt rate' 23,59 240.85 n peralatfiutaRp) Pemecahan analitik model dinamik dilakukan menggunakanmarket diseountrafe sebesar 10 Pada Tabel 6 tampak Perbandingan persen. Hasil pemecahananalitikmodeldinamik pemanfaatian sumberdayaikan ekor kuning pada disajikandalamTabel6. kondisiaktual dan pada kondisioptimaldinamik. rente yang diperoleh Tabel 6: Hasil Pemecahaan Analiffk Model Dinanrik Produksi,tingkat upaya dan Tertradap Pola Penraniaabn Sumberdaya lkan dari pemanfaatansumberdayaikan ekor kuning Ekor Kuninq Periode1997- 2006. dengan pendekatandinamik optimal jauh lebih dibandingkan dengan produksi, tingkat Aktual besar variaber &frlil =*H, dan rente yang diperoleh dalam upaya (i=101 pemanfaatanaktual. Hal ini menunjukkanbahwa 690 1.245 pemanfaatansumberdayaikan ekor kuningbelum E- (trip) Fox 1U 242 t muroami dilakukan dan belum mengalami optimal 1,'16 0,84 CPUE(ton/trip) overfishing. Tabel 6 menunjukkanbahwa pada
65 iOptimal
Hal ini berdaya tfishing g) mau fshing). r Kuning
r_-
zfFfi{
r.otr,84
1.174 5.651,74 1.990,41 917,49 1.219 1.873,26
.r.$9,76 23,59 798,90 690 184 1,16 .f-339,76 23,59
mdingan ng pada dinamik. dperoleh r kuning rh lebih , tingkat dalam n bahwa 1rgbelum pngalami ra pada
JurnalMangrove danPesisir,lX (2):56-66
Sobari,ef a/
modelAlgoritmaFox produksioptimalsebanyak bahwa selama tahun kegiatan usaha unit 1.051,05ton per tahun dengan tingkat upaya penangkapan muroami akan memperoleh 1.245 trip dan pada model estimasi Schnute keuntungan (model sebesarRp5.648.578.190,36 (model sebanyak913,47ton per tahun dengan tingkat AlgoritmaFox) dan Rp8.937.581.101,50 upaya1.300trip, makajumlahunitalat tangkap Schnute)apabiladinilaisaat sekarang,sehingga yang optimaldioperasikanadalah sebanyak242 usahatersebutlayak untuk dilanjutkan.Net B/C Foxdan210 unituntuk yang diperolehsebesar 1,14 (model Algoritma unituntukmodelAlgoritma model Schnute,sehinggaapabiladibandingkan Fox) dan 1,26 (model Schnute). Hal ini dengan kondisi aktual jumlah alat tangkap menunjukkan bahwasetiapsaturupiah(cosf)yang muroami masih dapat ditambah sebanyak 26 dikeluarkan selama umur proyek akan sampaidengan 58 unitlagi.Nilaisumberdaya atau memberikan nilai manf;aat (benefit) sebesar per renteekonomiberdasarkan modeloptimaldinamik Rp1,14-Rp1 ,26 padatingkatsukubunga160/o (rentoverfime)dengan tahun. Nilai /nfernal Rate of Retum diperoleh selamaperiode1997-2006 - 15,760/o per tahun.Halini berarti market discountrafe sebesar 10 persen adalah sebesar13,23o/o juta untuk modelAlgoritmaFox dan bahwa keuntunganinternal atau benefit intemal Rp58.986,54 Rp50.672,57juta untuk model Schnute, atau yang diperoleh dari usaha ini sebagai akibat sekitarRp240,85juta sampaidengan Rp243,67 investasiyang ditanamkanselama umur proyek - 15,760/oper tahun. Nilai /RR juta per unit muroami yang dioperasikandi adalah 13,23o/o PerairanKepulauan Seribu. tersebutlebihbesardari tingkatsuku bungayang lnvestasi Optimal. Biaya investasiyang berlaku, yaitu 10Vo, artinya investasi yang muroami ditamankan dalam usaha unit penangkapan dibutuhkanuntuksatu unit penangkapan ikanekorkuning muroamiayak untukdilakukan.Dari hasilanalisis untukmengekstraksi sumberdaya yaitu untuk satu set kriteriainvestasitersebutdiperolehnilai NPV > 0, sebesar Rp163.258.79,00, kapal/perahu Rp56.318.850,00, satu unit mesin Net B/C > 1 dan /RR > tingkatsuku bungabank Rp15.380.645,00, satu set alat tangkapmuroami yang berlaku, sehingga usaha penangkapan Rp68,504,800.00dan alat bantu sebesar muroamiini layakuntukdikembangkan. Berdasarkan uraian di atas. maka Rp23.054.500,00. Alat bantu penangkapan terdiri selang,morfish, pemerintah daerah dapat membuat suatu atassatu unit mesincompressor, masker dan pemberat termasuk alat masak. kebijakandalam pengelolaandan pemanfaatan Berdasarkan data di atas dan kondisi pola sumberdaya ikan ekor kuning di Perairan pemanfaatan optimal,makadidapatnilai investasi KepulauanSeribu se€ra optimal, yaitu dalam optimal yang diperlukan untuk pemanfaatan pemberian izin terhadap penambahan dan sumberdayaikan ekor kuningyang berkelanjutan pengoperasian alat tangkapmuroami,walaupun untuk model berdasarkanhasil analisis menunjukkanbelum sebesar Rp39.520.676.683,15 untuk terjadibiologicalover fishing maupuneconomical Algoritma Fox dan Rp34.347.534.092,91 over fishing. Penambahan unit alat tangkapyang modelSchnute. fishing untukpemanfaatan Analisis kriteria investasi usaha unit barudapatdialokasikan penangkapan muroamidi KepulauanSeributerdiri ground di perairan lepas pantai. Tindakan ini atas Nef PresentValue {NPV), Net Benefit Cost dilakukansebagaiantisipasimencegahterjadinya Ratio(Net B/Q dan lnternal Rateof Retum (IRR) tekananyang berlebihan terhadapdayadukungdi fiabel 7). Asumsidasardalamanalisisini adalah perairan tersebut, apalagi Perairan Kepulauan TamanNasional. kondisiperekonomian stabildengantingkatmarket Seribusebagianmerupakan Kebijakandi atas perlu diiringi dengan discountrafe sebesar10 persen,umur proyek10 tahun,hargariil ikanekor kuningpadatahun2007 penerapan sistem monitoring dan pendataan sebesar Rp8.250.000,00per ton, biaya riil secara sistematisterhadap produksiikan, baik ekstraksisumberdayaikan ekor kuningsebesar yang bernilaijual, konsumsidan yang terbuang. Rp378.270,50per trip muroamidengan tingkat Temuandi lapanganmenunjukkanbahwamasih tangkapandan effort yang berada pada kondisi banyak hasil tangkapan nelayan yang belum hasil tercatat,terutamanelayanyangmendaratkan optimal. tangkapannya di luarTPl. Halini pentingdilakukan Tabel7: Nilai Keriteria Investasi Unit Penangkapan gunamemperoleh datayangakuratsebagaibahan MuroamiSel@ dalam membuat perencanaan pengelolaan ritma Fox Schnute perikanan tangkapke depan. Net B/C IRR
1,14
KESIMPULAN Kontruksialat tangkapmuroamiterdiriatas kaki panjang, kaki pendek, kantong dan alat Berdasarkan analisis investasi diperoleh penggiring. nilai NPV sebesar Rp5.648.578.190,36(model Produksiaktual rata-ratasumberdayaikan (model ekorkuningdi PerairanKepulauan Algoritma Fox) dan Rp8.937.581.101,50 Seribuselama Schnute)dengan discountfactorpada tingkat suku periode1997-2006sebesar798,90ton per tahun 13-23o/o
1,26 15.76%
bunga 10Yo per tahun. Nilai ini menunjukkan
66 Kajian Bio Ekonomi dan lnvestasi Optimal
=
= :=. ==';
=
::
= -
dengantingkatupayaaktualmencapai690 tnp per diperolehsebesar1,14 (AlgoritmaFox) dan 1'26 (Schnute),dan nilai internal rate of return yang tahun. - 15,760/o pertahun. Model estimasi pengelolaansumberdaya diperolehsebesar13,23o/o ikan ekor kuning di PerairanKepulauanSeribu DAFTAR PUSTAKA yang sesuai adalah model Algoritma Fox dan Perikanandan Kelautan Provinsi DKI Petemakan, Dinas produksi sebesar optimal Schnute,dengantingkat Jakarta. 2([7. Buku Tahunan Statistik Perikanan per tingkat serta tahun ton 1.054,84dan 917,49 TangkapDKI JakartaTahun 2006. Jakarta: Provinsi upayaoptimalsebesar1.174 dan 1.219 trip per DKl.Hlm53€2. A Manualof Basic tahun atau setara dengan jumlah alat Gulland JA. 1983,FishStockAssesment - NewYork- Brisbane- TorontoMethods.Chichester penangkapan muroami 210-242 unit. Hasil JohnWilleyandSons.233pg Singapore: periode 1997-2006 perhitungan pada Kadariah,L'Karlina dan C Gray. 1999.PengantarEvaluasi menunjukkanbahwa pemanfaatansumberdaya Proyek.Jakarta:LPEE-UI.181hlm. ikan ekor kuning di PerairanKepulauanSeribu NaaminN. 1984.DinamikaPopulasiUdangJerbung(Penaeus de Man)di PerairanArafuradan Altematif merguiensis dan belum belumterdegradasi dapatdikategorikan Pengelolaannya. [Disedasi] (ti'dak dipublikasikan). maupun mengalami biological over fishing Bogor: Fakuftas Pasca Sarjana. Institut Pertanian economicalover fishing. Bogor.381hlm. lnvestasi optimal unit penangkapan Sobari MP, Diniah, Widiastuti. 2007. KajianModel Bionomi terhadap PengelolaanSumberdayalkan Layur di muroami untuk mengekstraksisumberdayaikan PerairanPalahuhanratu.[makalahseminar]Seminar untuk ekor kuningsebesarRp39.520.676-683,15 NasionalPerikananTangkap.Desember2007' Bogol: sebesar dan Fox Perikanan. Algoritma Sumberdaya model Pemanfaatan Departemen UdangDogol Sumberdaya untukmodelSchnuteSumanA.2A04.PolaPemanfaatan Rp34.347.534.092,91 di Berkelanjutan Haan) Seeta de (Metapenaeus ensls Berdasarkankriteria investasi usaha unit dan Sekitarnya.IDisertasil (tidak Gilacap Perairan penangkapanmuroami diperolehNPV sebesar Bogor: SekolahPascasariana,lnstitut dipublikasikan). Rp5.648.578.190,36(Algoritma Fox) dan PertanianBogor.161hlm. (Schnute), nilaiNef B/C yang Rp8.937.581.101,50