Hari/Tgl : Minggu, 12 Februari 2017 Waktu : Misa Kudus 2:30 PM - 4:30 PM Perayaan & Ramah Tamah 4:30 PM - selesai Pemimpin Misa: Romo Robert Mirsel, SVD Tempat : Resurrection Ascencion Church 85-26 61st Road , Rego Park, NY 11374 (Corner of Woodhaven Blvd & 61st Rd) Direction: Subway G or R train, turun di Woodhaven Blvd. (Queen’s Mall). Jalan sepanjang Woodhave Blvd., kira-kira 4 traffic light, belok kanan di 61st Rd. Car Long Island Expressway (L.I.E/495 East) exit di Woodhaven Blvd. Belok kanan di Woodhaven Blvd. Kira-kira 2 traffic light, belok kanan di 61st Rd.
SEKRETARIAT: 83-11 BRITTON AVE, ELMHURST, NY 11373 http : //www.kkiny.org
(INDONESIAN APOSTOLATE)
KERASULAN KATOLIK INDONESIA
MISA MINGGU KE -2
MISA MINGGU KE-4 Hari/Tgl : Minggu, 26 Februari 2017 Waktu : Misa Kudus 3:00 PM - 4:30 PM Perayaan & Ramah Tamah 5:00 PM - selesai Pemimpin Misa: Romo Alexander Hendra, SJ Tempat : Bartholomew Church(Chapel) 43-22 Ithaca St, Elmhurst, NY 11373 ( Untuk sementara Ramah Tamah di Gereja Bartholomew tidak ada, akan diberitahukan lagi kapan kita bisa mengadakan ramah tamah kembali)
Hal - 2
Buletin KKI NY – Edisi 73 –Volume 73
SALAM KETUA Rekan-rekan KKI Ytk, Masih dalam suasana Imlek, bagi yang merayakan, kami dari keluarga besar Kerasulan Katolik Indonesia mengucapkan: “HAPPY LUNAR NEW YEAR” dan juga “HAPPY VALENTINE’s DAY”
Pada bulan Februari ini juga Panitia Paskah 2017 sudah dibentuk. Terima kasih buat Bernard Ratu dari Mudika KKI NY yang akan mengkoordinir Panitia Paskah 2017 ini. Selamat bekerja buat panitia dan mohon juga bantuan dari rekan-rekan umat KKI membantu adikadik mudika kita dalam pelaksanaan acara Paskah KKI NY 2017. Pada tahun ini juga kita akan mengadakan PEMILU Ketua KKI NY Periode 2017-2019. Mohon partisipasi umat untuk bisa memberikan masukan bakal calon Ketua KKI NY kepada TIM KPU bisa diemail di
[email protected]. Masukannya ditunggu sampai tanggal 28 Februari 2017. Untuk dipilih lagi oleh TIM KPU menjadi Calon Ketua KKI NY Tuhan memberkati Nofi Siregar Ketua KKI NY
Info Doa rosario setiap bulan di Sabtu pertama dirmh ibu Marie Liwan jam 3 siang. Jika ada yang ingin mengadakan doa rosario dirumah umat, hub. sie rosario Ibu Ratna Djuhari dan Ibu Marie Liwan. Pertemuan sel KTM: *Santa Maria (dewasa) -Jumat, 10 Feb 2017 pk 7 malam -Sabtu, 18 Feb 2017 pk 1 siang Hub:
[email protected] ,
[email protected], * Santo Francis (dewasa muda) Hub: Febby & Gabriella
[email protected] [email protected] Persekutuan Doa PDKK NY Februari 2017 Akan diemail lagi lebih lanjut Untuk baptisan bayi mohon Ibu Gisela Gunawan (
[email protected]) Mohon agar setiap umat yang ingin menerima email/info mengenai kki harap segera bersubscribe di
[email protected] Kritik dan Saran kegiatan KKI NYC silahkan dikirim ke mail:
[email protected]
More info visit us at www.kkiny.org & Facebook KKINY & Twitter Kki
Hal - 3
Buletin KKI NY – Edisi 73 –Volume 73
LAPORAN KEUANGAN BULAN JANUARY 2017 Saldo Awal
$
1,042.11
Kolekte Cash mgg ke-2
$
315.00
Uang Pembayaran Shinning Star
$
1,170.00
Surplus Cash Natal
$
1,916.73
Surplus Cek Natal Advance natal Gereja RA
$
1,755.00
LAPORAN KEUANGAN OMK BULAN NOVEMBER 2016 $
(1,755.00)
Saldo Awal
$
500.00
$
(1,400.00)
Surplus bazaar
$
340.00
$
(150.00)
$
(150.00)
$
(280.00)
Gereja Bartholomew
$
(150.00)
Stipendium Romo Hendra
$
(150.00)
$
(4,035.00)
Stipendium Romo Robert Perangko & Kertas sept-des 2016 Kolekte Cash mgg ke-4
SALDO AKHIR
$
$ $
470.00
6,668.84 2,633.84
January 8, 2017
Saldo Achir
Tambahan jualan Tambahan uang kas
$ $
$
52.00 173.00 1,162.00 $ (102.00)
1,060.00
2,096.20 1,846.20
$
(250.00)
(250.00)
QUOTE
LAPORAN PENERIMAAN KEUANGAN -NATAL 2016 CHECK
CASH
Advance
$
Sumbangan dana umum
$
1,080.00
-
Sumbangan dari iklan
$
675.00
$
125.00
Kolekte misa
$
-
$
1,613.00
Sumbangan dari DUDU
$
-
$
90.00
Sumbangan dari raffle
$
-
$
565.00
TOTAL PENERIMAAN
$
$
6,543.00
Sumbangan dana konsumsi
1,755.00
LAPORAN PENGELUARAN NATAL 2016 DESCRIPTION
$ (32.00)
$
$
DESCRIPTION
97.00
1,963.20 133.00
Sumbangan Kasih u/Kel Vivi
$ $
$
Pengeluaran
Saldo Achir $ $
$ (20.00)
Penjualan makanan (sumbangan dr Lydia)
LAPORAN KEUANGAN SUMBANGAN SOSIAL Saldo awal
$ (50.00)
Registrasi Bayar ke Tante Endang
TOTAL
Gereja dan romo
$
1,325.00
Konsumsi
$
1,713.65
Acara
$
265.44
Perlengkapan
$
330.54
Dekorasi
$
152.54
Design & printing
$
459.98
Sekretariat
$
173.60
Sunday school
$
205.52
TOTAL PENGELUARAN
$
4,626.27
Surplus
$
3,671.73
$
1,400.00
$
885.00
$
1,865.00
Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat. (Winston Chuchill)
Hal - 4
Buletin KKI NY – Edisi 73 –Volume 73
SEPUTAR BERITA KATOLIK Patung Santa Maria dari Fatima disambut sukacita para korban Haiyan Kunjungan “patung ziarah” Santa Maria dari Fatima ke kota Tacloban, Filipuna bagian tengah pada 6 Februari adalah “tanda terkabulnya doa” dari Rowena Badeo, 22, yang merayakan ulang tahunnya hari itu. Wanita muda dari distrik San Jose di mana ratusan orang meninggal selama topan Haiyan tahun 2013, mengatakan dia telah berdoa dan hasil dari doanya bahwa “Tuhan masih peduli.” “Saya merasa ditinggalkan. Masih ada rasa sakit akibat kehilangan keluarga saya. Saya telah bertanya mengapa Tuhan mengambil orangorang yang saya paling cintai,” kata Badeo sambil menangis. “Saya terus bertanya kepada Tuhan, tapi saya tidak pernah kehilangan iman saya,” katanya kepada ucanews.com. Pasangannya dan anaknya berusia 1 tahun termasuk di antara ribuan orang yang meninggal selama topan tersebut. Badeo telah menjadi devosan militan kepada Santa Maria dari Fatima sejak ia masih kecil. “Saya sangat fanatik berdevosi kepada Santa Maria dari Fatima. Saya selalu berdoa untuk mendapat bimbingan dan kekuatan untuk melanjutkan hidup saya,” katanya. Korban topan selamat lain, Aljun Diaz, 26, hampir tidak bisa menahan
kegembiraannya setelah mendengar berita bahwa patung tersebut berada di kota itu.Diaz bercerita bahwa ketika topan Haiyan melanda kota itu ia dan keluarganya berdoa rosario. “Iman menyelamatkan kami,” katanya, seraya menambahkan “semua kami di rumah kami selamat.”Sekitar 7.500 orang tewas dan sekitar 2.000 lainnya hilang ketika topan Haiyan, melanda Filipina tengah pada November 2013. “Saya sangat bersyukur bahwa pada saat kita menghadapi situasi kritis, Tuhan menyelamatkan karena iman kami,” kata Diaz. Seruan doa dan tobat Pastor Erby Davy Lajara dari Paroki St. Joseph, di mana patung itu ditakhtakan, mengatakan kunjungan tiga hari patung peziarah Santa Maria dari Fatima adalah “seruan untuk berdoa dan tobat.” “Ini merupakan penegasan bahwa hidup ini indah (dan) Tuhan selalu bersama kita,” kata imam itu yang mengajak umat untuk berdoa bagi perdamaian di tengah serangkaian pembunuhan di negara ini. Gay Gaspay, 58, selamat dari topan Haynan, berdoa di depan patung itu untuk bersyukur kepada Tuhan karena melindungi dia serta enam anak dan empat cucunya. “Dia melindungi kami,” kata Gaspay, mengacu kepada Bunda Maria. “Dia mengabulkan doa saya. Saya yakin ia akan berdoa untuk melindungi kita semua dari bahaya,” tambahnya. Monsignor Ramon Aguilos mengatakan kunjungan patung itu ke Filipina tengah untuk “mengingatkan kita bahwa kita perlu memulai ziarah doa, persekutuan, dan belajar.”
“Patung itu membantu kita untuk menegaskan kembali niat kita untuk mengikuti Yesus. Ibunya Maria menunjukkan kepada kita jalan,” kata imam itu. Imam itu mengatakan patung itu berasal dari Vatikan dan merupakan salah satu dari enam patung diberkati oleh Paus Fransiskus untuk dikirim di seluruh dunia untuk menandai satu abad penampakan Bunda Maria kepada tiga anak di Fatima, Portugal (19161917). Bagi ratusan korban topan yang mengantri untuk mencium dan menyentuh patung Santa Maria dari Fatima adalah “penegasan bahwa Mama Mary bersama kita dan tidak akan meninggalkan kita.” Sumber: ucanews.com
TERTAWA SEJENAK Menangis Setelah Adik Dibaptis Setelah pembaptisan adik bayinya di gereja, Tono menangis terisak di kursi belakang mobil dalam perjalanan pulang. Ayahnya sudah bertanya sampai tiga kali apakah ada sesuatu yang salah. Akhirnya, anak itu menjawab, "Kata pendeta itu dia ingin kami dibesarkan oleh keluarga Kristen. Padahal saya ingin tetap tinggal bersama dengan ayah dan ibu."
Hal - 5
POJOK ROHANI KATEKISMUS KATEKESE SENJA: BOLEHKAH ORANG KATOLIK MAKAN BABI? Pertanyaan ini lucu, dan semua orang mungkin tau jawabannya tapi banyak orang Katolik yang terjerat oleh ayat Kitab Suci Perjanjian Lama.. Dalam PL, ada beberapa ayat yang melarang makan babi.. Imamat 11:7 Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Ulangan 14:8 Juga babi hutan, karena memang berkuku belah, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan janganlah kamu terkena bangkainya. APAKAH DEMIKIAN? BERIKUT PENJELASANNYA! 1. Perihal larangan makanan tertentu adalah sehubungan dengan hukum yang menunjukkan hal haram atau tidak haram, dalam rangka hukum pentahiran/ pemurnian bangsa Israel. Dalam hukum ini dikatakan hal-hal yang haram dan bagaimana cara menghapuskan keharaman tersebut. Dalam hukum Imamat PL, hal “haram” menggambarkan keadaan seseorang yang karena perbuatan tertentu yang belum tentu perbuatan dosa, tidak dapat datang kepada Tuhan. Baik orangnya maupun penyebab kondisi orang itu dikatakan sebagai haram. Maka “haram”/ uncleanness, pada umumnya adalah bersifat eksternal, tidak selalu berkaitan dengan pelanggaran hukum moral, dan penghapusan keharaman tersebut juga merupakan sebuah upacara eksternal yang mengembalikan
Buletin KKI NY – Edisi 73 –Volume 73
keadaan orang yang “tidak murni” tersebut ke kondisi sebelumnya. Studi anthropologi telah menunjukkan bahwa pembedaan hal haram dan tidak haram dan pengertian-pengertian religius yang mendasari perbedaan itu telah tersebar luas dan sudah lama ada sebelum jaman bangsa Yahudi. Beberapa ide dan praktek ini diterapkan oleh bangsa Israel yang nomadis dan kemudian disyaratkan oleh Tuhan, sejauh mereka tidak bertentangan dengan kepercayaan Monotheistis dan sebagai cara untuk melatih bangsa Israel menuju standar yang lebih tinggi dalam hal kemurnian moral. Maka motif moral dan religius dari hukum kemurnian adalah seperti yang tertera dalam Im 11:44, “… haruslah kamu kudus , sebab Aku [Tuhan] ini kudus….” 2. Maka dasar untuk mengatakan suatu makanan haram atau tidak haram adalah dari segi kebersihan/ kesehatan, rasa enggan secara natural, pada tingkat tertentu pertimbangan religius, atau karena binatang-binatang tertentu mempunyai konotasi berhala ataupun tahyul. Pengertian binatang haram yang diterima pada saat itu salah satunya adalah yang berkuku belah, bersela panjang, tidak memamah biak (lih. Im 11:7, Ul 14:8), namun juga termasuk ikan yang tidak mempunyai sirip/ sisik ay.7-9, burung pemangsa ay. 13-19, serangga yang bersayap ay. 20-23, binatang reptilia ay. 29-38. 3. Maka kita melihat di sini, larangan untuk makan makanan yang haram tersebut berkaitan dengan maksud Allah untuk mengkuduskan umat-Nya. Setelah Kristus datang ke dunia, Kristuslah yang menjadi jalan yang jauh lebih mulia untuk mencapai kekudusan daripada segala hukum pemurnian tersebut. Maka hukum pengkudusan/ pemurnian ini sesungguhnya dipenuhi dengan sempurna, tidak dengan menhindari makanan yang dianggap haram namun dengan dengan kita menyambut Kristus yang adalah Putera Allah yang kudus, sang Roti Hidup (Yoh 6:25-59) yang menjadi santapan
rohani, ‘jalan’ yang menghantar kita kepada Allah Bapa (lih. Yoh 14:6). Bagi umat Katolik, hal ini kita terima pada saat kita menyambut Kristus sendiri dalam yaitu dalam Sabda Allah dan terutama di dalam Ekaristi. Itulah sebabnya Yesus memberikan perintah ini, “Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang…… Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Karena dari hati timbul segala pikiran yang jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu & hujat. Itulah yang menajiskan orang…” (Mat 15:11, 18-20). Hal ini juga kembali ditegaskan oleh Rasul Paulus dlm suratnya kepada jemaat di Roma, “…. dalam Tuhan Yesus… tidak ada sesuatu [makanan] yang najis dari dirinya sendiri….. Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan & minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus” (Rom 14:17). Juga, Rasul Petrus mengalami penglihatan bagaimana Allah tdk menyatakan makanan apapun sebagai haram, “Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tdk boleh engkau nyatakan haram. (Kis 10:15) APA KESIMPULANNYA? 1. Memang bukan soal apa yang masuk yang menajiskan kita (lih. Mat 15:11), sehingga, dengan demikian makanan apapun (asalkan memang dari segi kesehatan layak dimakan) dpt kita makan, termasuk didalamnya daging babi. 2. Namun jika dengan memakan daging babi itu seseorang menjadi batu sandungan bagi orang lain [terutama di hadapan orang2 yg mengharamkan babi], maka sebaiknya ia tidak makan babi (lih. Rom 14:21). Hal inilah yang dianjurkan oleh Rasul Paulus (lih. 1 Kor 8:13). Dalam hal ini memang diperlukan “prudence”kebijaksanaan dari pihak kita untuk menyikapinya & memutuskannya. (Katolisitas.org)
Hal - 6
TANGGUNGJAWAB KEORANGTUAAN
UNTUK IMAN ANAK Renungan Bulan Pebruari 2017 Oleh Rm. Robert Mirsel, SVD Ada satu hal menarik dalam perjalanan iman kita di bulan Pebruari setiap tahun, termasuk tahun 2017 ini: kita mengawalinya dengan merayakan Pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah (Tanggal 2 Pebruari). Dalam pesta ini, kita menemukan tiga generasi berjumpa satu sama lain di bait Allah: Simeon dan Anna (generasi Kakek-Nenek), Maria dan Yosef (generasi Bapa-Mama), dan Yesus (generasi cucu/anak). Generasi KakekNenek yang diwakili Simeon dan Anna memperlihatkan kepada kita dua hal: pertama, Simeon bersukacita dan bersyukur kepada Tuhan karena telah melihat keselamatan di dalam bayi Yesus. Yesus bukan hanya bayi biasa bagi Simeon; Yesus adalah keselamatan itu sendiri. Karena itu, lebih dari kegembiraan manusiawi, Simeon memandang perjumpaan dengan Yesus sebagai perjumpaan keselamatan. Dengan memandang bayi Yesus, ia telah mendapatkan keselamatannya. Maka, ia mengarahkan hatinya kepada Tuhan dan bersyukur. Saya kira, hal ini tidak luar biasa. Di dalam masyarakat kita juga ditemukan sikap semacam ini. Nenek dan kakek melihat cucu-cucunya sebagai keselamatan dan berkat di dalam keluarga. Di dalam cucu-cucu, mereka melihat adanya masa depan bagi keturunan. Sedangkan Nenek Anna, lebih dari Simeon, memandang dan menyambut bayi Yesus dengan sukacita dan mewartakan perjumpaan keselamatan itu kepada sesama. Ini juga sikap manusiawi biasa. Bukankah kita senang dan bangga jika kita melihat anak-anak dan cucu-cucu kita sehat dan bertingkah baik? Bukankah kita juga gemar bercerita kepada orang lain tentang anak-cucu kita yang menggembirakan hati? Coba periksa facebook nenek-nenek dan kakek-kakek yang tidak jarang mengekspos foto-foto anakcucu mereka yang mengungkapkan rasa bangga dan senang serta keinginan
Buletin KKI NY – Edisi 73 –Volume 73
mewartakan kepada orang lain tentang mereka? Dari sisi Yosef dan Maria, saya melihat adanya rasa tanggungjawab orangtua terhadap kehidupan anak sejak dini. Hal pertama yang diperlihatkan Maria dan Yosef adalah kesadaran bahwa anak adalah milik Allah dan karena itu, harus dipersembahkan kembali kepada Allah. Mereka menyadari tanggungjawab spiritual di dalam dirinya guna diwariskan dan ditanamkan di dalam diri Yesus sebagai anak mereka. Mereka tidak hanya menjamin hidup Yesus secara material-ekonomis dan sosial, tetapi juga menanamkan dan menumbuhkan sikap iman di dalam diri Yesus, agar dekat dengan Allah. Mempersembahkan anak kepada Allah di kenisah merupakan tindakan simbolis dan pertanda sikap iman penuh penyerahan di dalam diri Maria dan Yosef sebagai orangtua dan satu keluarga ke dalam bimbingan dan perlindungan Tuhan, sehingga keluarga ini boleh mendapatkan tuntunan dan berkat Tuhan dalam perjalanan hidupnya ke depan. Merenungkan peranan kakek-nenek di dalam diri Simeon dan Anna dan peranan keorangtuaan Yosef dan Maria, kita bertanya kepada diri kita masing-masing baik sebagai kakek-nenek maupun orangtua, apakah kita telah mencontohi mereka dalam hidup keluarga kita? Dalam studi-studi yang dilakukan di Amerika di tahun-tahun 1980-an dan 1990-an di Amerika (Baca, misalnya, Dean Hoge, Catholics in The United States,ditemukan bahwa banyak pasangan nikah mulai kembali kepada imannya dan menghidupinya setelah mereka memiliki anak. Mereka mulai menyadari nilai-nilai religius yang mereka miliki dan harus mereka wariskan kepada anak-anaknya. Tidak mengherankan jika mereka membawa anakanaknya yang masih kecil ke gereja pada hari minggu, agar anak-anak itu mengalami rasa keagamaan dan menimba nilai-nilainya untuk hidup mereka. Kita tentu senang dan bangga kalau melihat orangtua datang bersama-sama dengan anak-anak mereka ke gereja pada hari minggu. Ini merupakan suatu tanda bahwa orangtua mau membiarkan anak-anak mengalami Allah bersama-sama sebagai satu keluarga. Kita juga tentu senang melihat anak-anak duduk dengan tekun dan sopan bersama orangtua dalam ibadah. Hal itu menggambarkan bahwa anak-anak telah belajar sikap hormat di tempat yang suci. Kadang-kadang kita menganggap anak-anak sebagai pengganggu saat ibadat. Kita tidak suka anak-anak ribut atau menangis atau bermain saat liturgi. Namun, kita perlu tahu apa sebab mereka berbuat dan bersikap demikian. Ada dua hal yang bisa
menyebabkannya: pertama, anak merasa bosan dengan ibadat yang ada; kedua, anak ingin mengerti dan mengambil bagian dengan baik, tetapi tidak diajarkan oleh orangtua. Menghadapi hal semacam ini, biasanya ada dua jalan keluar yang diambil: pertama, anakanak dipisahkan dari orangtua dalam ibadat. Anak-anak dibikin acara sendiri agar “tidak mengganggu”. Cara ini ada baik, dan ada buruknya. Baiknya ialah kekhusukan ibadah orang dewasa tidak terganggu. Selain itu, anak-anak bisa diberi bentuk ibadah yang lebih sesuai. Di sisi lain, pemisahan dapat menyebabkan anak-anak tidak merasa sebagai bagian dari komunitas keluarga yang beribadah. Padahal, ibadah itu adalah bentuk mempersatukan semua di dalam Allah. Ibadah tidak disiapkan hanya untuk orang dewasa, tetapi untuk semua, termasuk anakanak. Akibat lebih lanjut, kita mengurangi rasa sebagai bagian di dalam persekutuan. Misalnya, kalau anak-anak terlalu sering tidak dilibatkan dalam ibadat bersama (misa) KKI yang hanya dua kali sebulan, maka tidak mengherankan kalau anak-anak kemudian tidak tertarik untuk datang ke pertemuan dan ibadat KKI. Kedua, kalau anak-anak tidak mengambil bagian di dalam ibadat bersama orangtua, maka merekapun tidak akan berminat untuk belajar sesuatu dari ibadat itu sendiri, seperti menjadi misdinar, menjadi lektor, pengangkat lagu dan sebagainya. Karena itu, sebagai bagian dari pendidikan keimanan, mungkin jalan keluarnya bisa sebagai berikut: pertama, liturgi atau ibadat kita perlu melibatkan anak-anak. Misalnya, salah satu bacaan dibawakan oleh anak-anak. Anak-anak dilatih terlebih dahulu untuk membawakannya dengan baik. Bisa dalam dwi-bahasa—Inggris atau Indonesia. Kedua, doa-doa umat dibawakan juga oleh anakanak. Ketiga, anak-anak dapat menanggung satu-dua lagu yang dapat mereka nyanyikan bersama-sama, entah waktu persembahan atau waktu komuni. Ini beberapa pikiran praktis yang dapat kita terapkan guna mengajarkan dan menanamkan iman kepada anak-anak kita. Kita berharap, dengan caracara seperti ini, anak-anak kita tetap berminat terhadap persekutuan kita (KKI) baik saat mereka masih sebagai anak maupun ketika mereka sudah menjadi remaja dan kaum muda. Dengan cara ini pula, KKI akan tetap memiliki keberlanjutan di dalam generasigenerasi penerus. Dengan pikiran ini, kita mau menempatkan semangat Kakek Simeon dan Nenek Anna, serta Bapa Yosef dan Ibu Maria di dalam membimbing anak-Anak kita menjadi orang beriman. Selamat belajar dari keempat orang tua ini.
Hal - 7
NO 1 2 3 4 5 6 7 8
Buletin KKI NY – Edisi 73 –Volume 73
SUMBANGAN UMAT & KELOMPOK Nov ' 2015
Feb'16 March'16
9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
May'16
June'16 July'16
Agustus'16 Sept'16 Oct'16 January'17
PDKK Sdri. Lisa N.N. Kel. Silaban Kel. Frans Triestanto N.N. KKI LA Kel. Jatikusuma Kel. David Triestanto (Utk penjualan Pin Logo KKI NY) Kel. Frans Triestanto (Utk Penjualan CD Lagu Bunda Maria) Kel. Albert Feni Susanto Kel. Fitrie Hum Kel. Natal Nail Jewelry Wanny & Susi Irene & Richard Malijan Agnes Fernandez Penjualan Jewelry (Rina) Lia Iben Extra Ben Lam Kel. Arnold Soegiono Ibu Rose - San Diego Bp. Kalangie Bpk. Benyamin Ratu Mama Adi Scarf Pak Agus DC Sentia Silaban
Total Sumbangan Umat
HASIL BAZAAR
$ $ $ $ $ $ $ $
100.00 50.00 100.00 100.00 50.00 30.00 250.00 250.00
1/10/2016 1/25/2016
$ $
449.50 361.00
2/28/2016 3/13/2016 4/10/2016
$ $ $
$
290.00
4/24/2016
$
235.00
5/22/2016
PENGELUARAN
624.00 754.00 670.50
1/10/2016 2/14/2016 3/13/2016 4/10/2016 5/8/2016 6/12/2016 7/10/2016 8/14/2016
$ $ $ $ $ $ $ $
128.00 203.00 185.00 307.00 199.00 143.00 186.00 172.00
$
668.00
9/11/2016
$
159.00
$
544.50 10/9/2016 11/13/2016 1/22/2017
$. 159.00 $ 155.00 $ 133.00
$ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $
200.00 500.00 250.00 36.00 28.00 600.00 500.00 25.00 20.00 20.00 500.00 300.00 2,000.00 500.00 1,000.00 50.00 7.00 50.00 30.00
$
8,071.00 Total Bazaar $
Total Akhir Pendapatan
KOLEKTE KE-2
6/12/2016 $ 315.00 7/10/2016 $ 410.50 7/24/2016 $ 408.50 8/14/2016 $. 324.75 8/28/2016 $. 292.00 9/11/2016 $. 337.00 9/25/2016 $. 384.00 10/9/2016 $. 467.50 10/23/2016 $. 300.00 11/13/2016 $ 506.55 11/27/2016 $ 296.00 DECEMBER TDK ADA BAZAR 1/22/2017 $ 368.00
6,376.05 Total Kolekte $ $
1,970.00
1/9/2016 $
(216.99)
$
(216.99) 16,200.06