KERANGKA ACUAN KERJA PENYUSUNANDED GEDUNG SERBAGUNA II TAHUN 2016 UraianPendahuluan2 1. LatarBelakang
Dunia olahraga adalah dunia yang sangat dekat dengan setiap manusia, setiap tubuh sangat membutuhkan kebugaran, kesehatan dan kekuatan untuk dapat terus beraktifitas secara baik di tengah kemajuan zaman yang berdampak pada peningkatan percepatan aktifitas manusia. Kebutuhan olahraga dengan sendirinya menjadi bagian dari tuntutan keseharian orang-orang khususnya yang hidup di Kota-kota besar. Secara keseluruhan kebutuhan olahraga tidak hanya pembinaan ataupun prestasi, melainkan olahraga rekreasi saat ini semakin di minati sebagai aktifitas diwaktu senggang. Pada skala kota, ruang-ruang yang dimanfaatkan sebagai area olahraga terpadu juga berfungsi sebagai penyeimbang lingkungan perkotaan, Karena itu tuntutan penyediaan fasilitas olahraga bagi publik menjadi begitu penting terhadap suatu kota mengingat sifat dari aktifitas dan ruang-ruang yang diciptakan dari aktifitas olahraga berperan sebagai penyeimbang baik bagi aktifitas keseharian manusia maupun bagi keseimbangan lingkungan perkotaan. Permasalahan yang timbul khususnya dari sudut pandang arsitektural ialah bagaimana penyediaan fasilitas olahraga yang memenuhi standarstandar keolahragaan yang dipadukan dengan terpenuhinya unsur-unsur arsitektural sehingga keberadaan fasilitas olahraga dalam hal ini kompleks stadion olahraga bisa optimal dan dipergunakan secara menyeluruh oleh publik. Kondisi Prasarana Olahraga di Indonesia. Olahraga merupakan suatu bagian penting bagi masyarakat Indonesia. Berkembangnya olahraga di Indonesia dapat dilihat sebagai suatu prestasi tersendiri di tengah keterpurukan dan krisis yang tengah melanda hampir disetiap sektor Negara ini. Setidaknya keberhasilan mempertahankan tradisi medali emas di Olympiade Athena tahun 2004 melalui cabang bulutangkis cukup membanggakan masyarakat Indonesia. Prestasi olahraga tentu saja tidak lepas dari faktor pendukung dalam pembinaan dan pengembangan olahraga juga ketersediaan prasarana olahraga itu sendiri. Di Indonesia kondisi prasarana olahraga saat ini belum sepenuhnya memadai, hasil monitoring yang dilakukan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) sebagai lembaga keolahragaan Negara, prasarana olahraga di Indonesia masih belum merata perkembangannya. Untuk dapat memberikan gambaran tentang kondisi prasarana olahraga yang menyangkut jumlah, jenis dan kepemilikan berikut disampaikan angka-angka yang diperoleh dari 86 daerah tingkat II di Indonesia. Bahwa menerangkan hasil dari sarana dan prasarana olahraga di Indonesia sebagai berikut : Sumatera (diwakili 19 StandarDokumenPengadaan ULPProvinsi JawaTengah (denganPrakualifikasi)
Pemerintah Kabupaten / Kota atau = 26% dari seluruh Pemerintah Kabupaten / Kota di Sumatra), Jawa (diwakili 40 Pemerintah Kabupaten / Kota atau = 38% dari seluruh Pemerintah Kabupaten / Kota sebanyak 105), Kawasan lainnya (diwakili 27 Pemerintah Kabupaten / Kota atau 23% dari seluruh Pemerintah Kabupaten / Kota di kawasan tersebut sebanyak 119). Untuk mampu memenuhi profesionalitas serta produktifitas dalam skala kota dan Daerah, GEDUNG SERBAGUNA IImemiliki peran yaitu GEDUNG SERBAGUNA IIadalah Kompleks prasarana olahraga utama, karena keberadaannya yang dapat berfungsi sebagai pusat kegiatan olahraga, artinya dapat dilaksanakan beberapa kegiatan olahraga pada satu area. Pada pendekatan Kota, GEDUNG SERBAGUNA II merupakan spasial tersendiri dalam susunan ruang kota yang keberadaannya sangat penting sebagai unsur pembentuk lingkungan sehat. Olahraga identik dengan kesehatan sehingga prasarana olahraga dalam Kota sebaiknya diletakkan pada area ruang hijau kota, untuk mendukung terciptanya suasana yang sehat pula terhadap lingkungan dan aktifitasnya. Selain itu keberadaan kompleks Olahraga juga terkait dengan kegiatan rekreasi, tentu saja dalam pengertian tempat berlangsungnya kegiatan olahraga yang rekreatif seperti jogging, tennis court, sampai ketersediaan fasilitas komersial yang berorientasi pada penyediaan alat-alat olahraga, ataupun jasa pelayanan yang berkaitan dengan olahraga. Dalam pengertian kompleks olahraga GEDUNG SERBAGUNA IImerupakan bangunan tempat berlangsungnya kegiatan olahraga tertutup seperti atletik, sepakbola, dan lainnya. Keberadaan kompleks olahraga juga didukung dengan ketersediaan fasilitas sport hall untuk kegiatan olahraga indoor, serta kolam renang untuk aktifitas olahraga air. Selain itu fasilitas olahraga lain yang bersifat rekreatif juga tersedia seperti jogging track, tennis court, dan lain-lain. Berdasarkan hal tersebut diatas maka perencana ingin mencoba untuk memberikan suatu konsep perencanaan dan perancangan sebuah GEDUNG SERBAGUNA IIolahraga yaitu GEDUNG SERBAGUNA IIJatidiri. Dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai yaitu memenuhi tuntutan kegiatan olahraga pada kompleks GEDUNG SERBAGUNA IIdengan memadukan unsur-unsur olahraga dan rekreasi serta pencapaian ekspresi bangunan dari sistem struktur yang diterapkan sehingga terpenuhi nilai-nilai keserasian dengan lingkungan kota. Fasilitas kompleks Jatidiri sudah tidak memadai lagi sehingga perlu Namun, pembenahan jangan sampai menghilangkan fasilitas publik yang dibenahi. selama ini menjadi tempat interaksi masyarakat. Apalagi dengan menghilangkan beberapa fasilitas olahraga ditempatitu.Kawasan GEDUNG SERBAGUNA IIJatidiri bukanlah kawasan yang mati, kedap kedip apalagi terbengkelai, sehingga wajib untuk “dihidupkan” kembali melalui alih fungsidenganprediksi menjadikannya vital kembali.Namunjustru kita lihatdanrasakanmalahkencar-kencardankadangmalahoverloadedjika ada kegiatan massal.Agarkebijakan pengelola kota masih dianggaprelevan dan tidak meresahkan,kiranya perluada pemikirankembali(refreshing) untukmenemu-kenali problematikyangsebenarnya, sehinggabisa StandarDokumenPengadaan ULPProvinsi JawaTengah (denganPrakualifikasi)
ditentukanrumusanskalaprioritaspenanganannya.
2.MaksuddanTujuan
2.1.
Maksud MaksuddiadakanPekerjaanPenyusunanDetailEngineeringDesain (DED)Renovasi GEDUNG SERBAGUNA IIJatidiriTahun 2016iniadalahuntukpembenahandan mengoptimalkan fasilitas penunjang pada GEDUNG SERBAGUNA IIJatidirisebagai pusat kegiatan olahraga (sport center) dengan standar international dengan tetap mempertahan fungsi sebagai ruang publik, termasuk ruangterbukahijauyangada.
2.2. Tujuan Mewujudkan tersedianya bangunan gedungyang layak dan dapat menampung semua kegiatan yang dilakukan didalamnya, berikut saranadanprasaranayangdibutuhkanuntukkegiatanolahraga. 3.Sasaran
4.LokasiKegiatan 5.SumberPendanaan
6.NamadanOrganisasi PejabatPembuat Komitmen
Sasaran pekerjaan ini adalah menyediakan fasilitas penunjang yang memadai untukbangunan olahraga, khususnyaGEDUNG SERBAGUNA IIJatidiri Semarang. Jl.KarangrejoKecamatanGajahmungkur KotaSemarang Kegiataninidibiayaidarisumberpendanaan:APBDProvinsiJawaTengah2016 senilai Rp. 1.500.000.000,- (Satu Milyar lima ratus juta rupiah). DinasPemudadanOlahragaProvinsi JawaTengah
DataPenunjang3 7. DataDasar
8. StandarTeknis
DataSekunderKontrakPemborong/PelaksanaanKonstruksiDEDRenovasi GEDUNG SERBAGUNA IIJatidiri Semarang,Dinas PemudadanOlahragaProvinsi JawaTengah
a. PerpresNo.54Tahun2010sebagaimanatelahdiubahuntukkeempat kalinya b. c. d. e.
dengan Perpres No.4Tahun2015dengan lampiran- ampirannya. Keputusan-keputusan dariMajelis Indonesiauntuk Arbitrasi Teknik dari Dewan TeknikPembangunanIndonesia(DTPI). PeraturanBetonBertulangIndonesia: SNI03-2847-2002 PeraturanumumdariDinasKeselamatan KerjaDepartemenTenaga Kerja. Pakudankawat paku; SNI03-0323-1989
StandarDokumenPengadaan ULPProvinsi JawaTengah (denganPrakualifikasi)
f. g. h. i.
Agregat beton: SNI03-1750-1990 Pasir untukadukandanbeton: SNI03-0394-1989 PeraturanSemenPortlandIndonesiaSNI. No. 08. Peraturan UmumtentangpelaksanaanInstalasiListrik(PUIL)1979 danPLNsetempat. j. Spesifikasi bahanbangunanbagianA: SK SNIS-04-1989-F k. MutuKayubangunan: SNI03-3527-1994 l. Tatacarapengecatanbangunan: SNI03-2407-1991 m.Tatacarapengecatantembokdengancat emulsion: SNI03-2410-1991 n. PeraturanBatuMerahsebagai bahanbangunan. o. PeraturanmuatanIndonesia. p. Pedomanatauperaturanlainyangrelevandanberlaku 9.Studi-Studi Terdahulu 10.Referensi Hukum
-
a. Undang–undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (LembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor 4286). b. Undang–undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan (LembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor 4355). c. Undang–undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 66, Tambahan LembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor 4400). d. Undang–undangNomor32Tahun2004tentangPemerintahDaerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor125, TambahanLembaranNegaraRepublikNomor 4437). e. Undang-undangNo. 18Tahun1999,tentangJasaKonstruksi; f. PeraturanPemerintahNomor29Tahun2000tentangPengelolaandan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2000Nomor 202,TambahanLembaran Negara RepublikIndonesiaNomor 4022). g. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Barang Pemerintah, sebagaimana telahdiubahdenganPeraturanPresidenNomor 4Tahun2015. h. Permen PU No. 45/PRT/M/2007 tentang Petunjuk Teknis PembangunanBangunanGedungNegara; i. PeraturanDaerahProvinsiJawaTengahNomor1Tahun2008tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ProvinsiJawa Tengah(Lembaran DaerahProvinsi JawaTengahTahun2008Nomor Seri ENomor1). j. PeraturanDaerahProvinsiJawaTengahNomor2Tahun2008tentang PengelolaanbarangmilikDaerahProvinsi JawaTengah(Lembaran DaerahProvinsi JawaTengahTahun2008Nomor 8). k. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 50 Tahun 2014 tentang StandarisasiBiayaKegiatandanHonorariumBiayaPemeliharaan,Dan StandarisasiHargaPengadaanBarang/JasaPemerintahProvinsiJawa TengahTahunAnggaran2016.
StandarDokumenPengadaan ULPProvinsi JawaTengah (denganPrakualifikasi)
RuangLingk up 11. LingkupKegiatan
PenyusunanDED GEDUNG SERBAGUNA II Jawa Tengah Tahun2016 di Semarang beserta fasilitas lingkungan. 12. Keluaran4
1. Keluaran/ produk konsultan yang dihasilkan dari pekerjaan perencanaan ini antara lain: Laporan Pendahuluan Laporan Antara Laporan Akhir Gambar Perspektif berwarna berpigura Gambar Kerja A3 RKS RAB dan BQ Laporan Penyelidikan Tanah Laporan Perhitungan Struktur Back Up Dokumen CD Animasi Album Dokumentasi Maket
2. TAHAP PENELITIAN Melakukanevaluasidankajianperencanaanberikutnyasebagaibahan pertimbangannya 3. TAHAPKONSEPRENCANA TEKNIS 1.Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan kualifikasi tim perencana, metoda pelaksanaan dan tanggung jawabwaktuperencanaan. 2.Konsepskematikrencanateknistermasukprogramruangorganisasi hubungan ruangdan lain-lain. 4. TAHAP PRARENCANA TEKNIS 1. PerkiraanBiayaPembangunan. 2. Garisbesar rencanakerjadanRKS. 3. Konsepperencanaan. 5. TAHAP PENGEMBANGANRENCANA 1. Gambar rencanaarsitektur,struktur danutilitas. 2. Uraiankonseprencanadanperhitunganyangdiperlukan. 3. Drafrencanaanggaranbiaya. 4. Draf,rencanakerjadansyarat-syarat (RKS). 6. TAHAPRENCANADETAIL 1.Gambar rencana teknis lengkap. 2.Rencanakerjadansyarat-syarat (RKS). 3.Rencanakegiatandanvolumepekerjaan (BQ). 4.Rencanaanggaranbiaya(RAB). 5.Perhitungankonstruksi.
13. Peralatan, Material,Personil StandarDokumenPengadaan ULPProvinsi JawaTengah (denganPrakualifikasi)
danFasilitasdari PejabatPembuat Komitmen
14. Peralatandan Material dari PenyediaJasa Konsultansi
15. Lingkup Kewenangan PenyediaJasa
16. JangkaWaktu Penyelesaian Kegiatan
-
a. b. c. d. e.
Komputer Printer Alat ukur Alat Tulis Alat transportasi
a. Persiapan atau penyusunan konsep perencanaan, seperti mengumpulkan data dan informasilapangan,membuatinterprestasi secaragaris besar terhadapKerangkaAcuan Kerja (KAK),program kerja perencanaan,sketsa gagasan,dan konsultasidengan pemerintah daerahsetempat mengenai peraturandaerah/ perijinanbangunan; b. Menyusunpra-rencana c. Menyusunpengembangan rencana d. Menyusunrencanadetailberupauraian lebih terincisepertimembuat gambar-gambar detail,rencanakerja dan syarat-syarat,rincian volume pelaksanaan pekerjaan,rencana anggaran biayapekerjaankonstruksi danmenyusunlaporanperencanaan; e. Membuat dokumen perencanaan teknis berupa rencana teknis arsitektur,struktur,mekankalelektrikal,pertamanan,tata ruang dalam bentuk gambar rencana, gambar detail pelaksanaan dan perhitungannya,rencana kerja dan syarat-syaratadministratif,syarat umumdansyaratteknis,rencana anggaranbiaya pembangunan dan laporanperencanaan; f. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen dalam menyusun dokumen pelelangan dan membantu panitia pelelangan dalam menyusun program danpelaksanaanpelelangan; g. Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan,membantu panitiapelelangandalammelaksanakanevaluasi penawaran,menyusun kembali dokumen pelelangan dan melaksanakan tugas-tugas yang samaapabila terjadi lelangulang; h. Melakukanpengawasanberkala,sepertimemeriksakesesuaian pelaksanaan pekerjaan denganrencanasecara berkala,melakukan penyesuaiangambardanspesifikasiteknis pelaksanaan bila ada perubahan,memberikan penjelasan terhadappersoalan-persoalan yang timbul selama masa konstruksi, memberikan rekomendasi tentang penggunaanbahan. 120 (seratus duapuluh) Hari Kalender
StandarDokumenPengadaan ULPProvinsi JawaTengah (denganPrakualifikasi)
17. Personil
Posisi TenagaAhli: TeamLeader
Kualifikasi
Jumlah Orang
S2 Arsitektur pengalaman 8 tahun, mempunyai SKA Madya
1 Orang
Ahli Sipil/Struktur
S1Tek. Sipil pengalaman 6 tahun mempunyai SKA Madya
2 Orang
Ahli Arsitektur
S1 Arsitektur pengalaman 6 tahun mempunyai SKA Madya
2 Orang
Ahli Arsitektur Lansekap
S1Arsitektur/ Lansekap pengalaman 6 tahun mempunyai SKA Madya
1 Orang
Ahli Geoteknik
S1 Tek, Sipil Pengalaman 6 Tahun mempunyai SKA Madya
1 Orang
Ahli Mekanikal
S1 Mesin pengalaman 6 tahun mempunyai SKA Madya
1Orang
Ahli Elektrikal
S1Elektro pengalaman 6 tahunmempunyai SKAMadya
1 Orang
Ahli Plumbing
S1 Mesin pengalaman 6 tahun mempunyai SKA Madya
1 Orang
Ahli Lingkungan
S1 Tek. Lingkungan pengalaman 7 tahun mempunyai SKA Madya
1 Orang
Ahli Cost Estimator
S1 Tek. Sipil pengalaman 6 tahun mempunyai SKA Madya
1 Orang
StandarDokumenPengadaan ULPProvinsi JawaTengah (denganPrakualifikasi)
AsistenTenagaAhli Asisten Ahli Sipil/Struktur
S1 Teknik Sipil pengalaman 4 tahun Mempunyai SKA
2 Orang
Asisten Ahli Arsitektur
S1 Arsitektur pengalaman 4 tahun Mempunyai SKA
2 Orang
Asisten Mekanikal
S1 Teknik Mesin pengalaman 4 tahun Mempunyai SKA
1Orang
Asisten Elektrikal
S1.Teknik Elektro pengalaman 4 tahun Mempunyai SKA
1Orang
Tenaga Administrasi
D3 / Sederajat
1 Orang
Surveyor
STM Sipil
4 Orang
Operator CAD
STM Sipil/DIII Arsitektur/Sipil
8Orang
Sopir
SMA/SMK
2 Orang
TenagaPendukung
StandarDokumenPengadaan ULPProvinsi JawaTengah (denganPrakualifikasi)
Sipil/DIII
64
18. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Hal-Hal Lain 19. Produksi Negeri
dalam
20. Persyaratan Kerjasama
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.
-
21. Pedoman PengumpulanData Lapangan
Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut: 1. Dapat mengetahui kondisi lokasi baik itu mengenai batas lahan dan kondisi lahan termasuk elevasi lahan (kontur) 2. Dapat mengetahui hargabahandanupahsekitar pekerjaan.
22. AlihPengetahuan
23. Penutup Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen. 1. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, Konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan. 2. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, konsultan agar segera menyusun program kerja untuk dibahas dalam team yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan
DIBUAT DI : SEMARANG TANGGAL DIBUATOLEH :
Nopember 2015
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Drs Henky Sulomo, MM NIP. 19580715 198303 1 014 StandarDokumenPengadaan ULPProvinsi JawaTengah (denganPrakualifikasi)
64
StandarDokumenPengadaan JasaKonsultansi BadanUsaha (denganPrakualifikasi)