KERANGKA ACUAN KERJA PENELITIAN ASPEK KUALITAS LINGKUNGAN KEAIRAN PADA PENILAIAN TINGKAT KERUSAKAN DAS Tele Conference Bulanan BALAI LINGKUNGAN KEAIRAN Bandung, 14 Pebruari 2011
Materi Presentasi Pendahuluan Metodologi
Analisis
Output Kegiatan
Tim Pelaksana Kegiatan PENELITIAN ASPEK KUALITAS LINGKUNGAN KEAIRAN PADA PENILAIAN TINGKAT KERUSAKAN DAS Ketua Tim Wk. Ketua Sekretaris Anggota
Nara Sumber
: : : :
Ir. Iskandar A. Yusuf, M.Sc. Fayra Parahita, ST Aceng Elon Dr. Ir. Rahmadi HS.,CES, DEA Ir. Rosihan Fanshury Ir. Ratna Hidayat Drs. Bambang Priadie, M.Sc Drs. Firdaus Achmad, CES Yani Sumariani, BSc ……Balai Hidrologi…………… Rebiet Rimba Rinjani Edi Rustandi, SST : - Bidang TL/TK - Bidang SDA - Bidang Kehutanan, - Bidang Pertanian.
Pendahuluan Termasuk dalam Kelompok Pengendalian Daya Rusak Air
1.1 Latar Belakang Berbagai isu lingkungan terkait dengan PSDA pada DAS yang kian kritis, sudah banyak terjadi bahkan telah menjadi bencana bagi makhluk hidup, al.: banjir, erosi, pencemaran, kekeringan dan konflik kebutuhan air. penurunan kualitas lingkungan dan bahkan menjadi bencana yang tak terpulihkan
penelitian kualitas lingkungan keairan untuk penilaian tingkat kerusakan DAS.
upaya perlindungan dan pengendalian lingkungan K-Water DSS Citarum
1.2 Identifikasi Masalah
Diagram Keterkaitan Permasalahan vs Penyebab
KERUSAKAN DAS ASPEK LINGKUNGAN
Pencemaran Sedimen Dasar
Pencemaran Air
Hujan Asam
Air Korosif
Rusaknya Hidrobiologi
Air Lindi Eutrofikasi Waduk
Pembuangan Sampah
DTBP/DABP Rendah
Debit sungai mengecil
Permukiman
Gas Rumah Kaca
Konversi lahan Peternakan
Berkurangnya kapasitas mata air
Infrastruktur SDA Rusak
Air limbah Perikanan
Larian air tidak terkendali
Industri Hutan Gundul Pertanian Transportasi
Erosi
Pendangkalan Sungai
Banjir
Contoh Konversi Lahan Di Citarum Hulu
(a) Land use 1996
(b) Land use 2001 N E
W
Legend:
S
River, Lake, Reservoir and Swamp Forest Plantation Coppice Dry field Paddy field Settlement/Industry (c) Land use 2006
Source: BPLHD, 2005
•Erosi/sedimentasi, •Longsoran, •Konservasi vs Exploitasi •Penurunan debit sungai, •Pencemaran, •Intervensi penduduk, •Ekonomi, •Kelembagaan.
Indikator yang diukur dalam Komponen Ekosistem DAS (Rancangan Pedoman Penilaian Kerusakan Lingkungan DAS) Komponen
Penggunaan Lahan (50,9%) Tata Air (30,2%)
Sosial (10,4%) Ekonomi (4,5%) Kelembagaan (4%) JUMLAH
Sub Komponen
Indikator yang Diukur
Penutupan oleh vegetasi
Prosentase Ketimpangan
Erosi, Indeks Erosi (IE)
Erosi Longsor
% 12,7 25,5
Lahan 12,7
Pengelolaan lahan
Pola tanam (C) x tindakan konservasi (P) = CP
Debit air sungai
KRS, CV, IPA
6,5 6,1 1,5
Kandungan dan beban pencemar
Kadar biofisik dan kimia
6,1
Nisbah Hantar Sedimen
Total Sedimen/Total Erosi
Tekanan penduduk terhadap lahan
Tekanan penduduk
9,1
Kepedulian individu
Kegiatan positif konservasi mandiri
1,3
Tingkat pendapatan
Tingkat pendapatan
4,5
KISS
Konflik air
PERLU MENCARI INDIKATOR ASPEK LINGKUNGAN YG LEBIH RINCI AGAR SEIMBANG
10,0
4 100
1.3 Batasan Masalah 1. Tingkat pencemaran air yaitu mengenai: - kondisi kualitas air terkait dengan pemanfaatannya, - daya asimilasi beban pencemaran, dan - kurang efektifnya sistem PPA. 2. Tingkat pencemaran sedimen dasar yaitu kandungan logam dan TCLP-nya, 3. Tingkat pencemaran dari aspek makrobenthos, 4. Tingkat korosi air terhadap infrastruktur SDA
1.4 Lingkup Kegiatan Tahun 2011 a. Studi Literatur; b. Pengumpulan Data Sekunder, yang antara lain: -Peta tata guna lahan dari Bapeda atau Bakosurtanal, -Peta Digital Elevation Model dari Internet Aster-Japan, -Peta rupa bumi dari Bakosurtanal, -Data penduduk dari tiap Desa/Kelurahan dari tiap Kecamatan, -Data industri dari DLH Kabupaten, -Data peternakan dari Dinas Peternakan Kabupaten, -Data pertanian dari Dinas Pertanian Kabupaten; c. Pembuatan Rancangan Percobaan yang meliputi: delineasi sub-das penelitian, jumlah titik pantau, parameter kualitas air, sedimen, makrobenthos, serta frekuensi pengulangan dan tingkat korosifitas infrastruktur SDA yang dipilih. d. Pengukuran Kualitas Air (air permukaan dan airtanah dangkal), Sedimen, TCLP, makrobenthos serta parameter korosifitas; e. Pengkajian Awal Indikator Parameter Tingkat Kerusakan DAS untuk Aspek Lingkungan Keairan;
Tahun 2012 a. Pengukuran Kualitas Air (air permukaan dan airtanah dangkal), Sedimen, TCLP, makrobenthos serta parameter korosifitas;
b. Analisis Dampak dari berbagai sumber beban pencemar terhadap tingkat pencemaran di sungai/waduk; c. Kalibrasi dan validasi model WMS (Watershed Modeling System) dengan input beban pencemaran dari berbagai sektor sumber;
d. Simulasi kondisi potensi beban pencemaran untuk memperkirakan aspek kualitas lingkungan keairan yang akan terjadi; e. Pengkajian rinci indikator parameter tingkat kerusakan DAS untuk aspek lingkungan keairan;
f. Penyusunan Naskah Akademik dan R-0.
1.5 Tujuan Mendapatkan parameter indikator untuk menilai tingkat kerusakan DAS dari aspek lingkungan keairan
1.6 Sasaran Pada tahun 2011, berupa 1 buah-Model Sistem yaitu rancangan penelitian/percobaan analisis dampak pemanfaatan lahan terhadap pencemaran air
1.7 Tahapan Kegiatan a. b. c. d. e.
Survei Pendahuluan (Persiapan); Studi Literatur; Pengumpulan Data Sekunder; Pembuatan Rancangan Percobaan; Pengukuran Kualitas Air (permukaan dan airtanah), Sedimen, dan TCLP (musim kemarau/peralihan); f. Pengkajian Awal Parameter Indikator Tingkat Kerusakan DAS untuk Aspek Lingkungan Keairan
1.8 Formulasi Kegiatan Pelaksanaan kegiatan penelitian kualitas lingkungan keairan untuk penilaian tingkat kerusakan DAS dilaksanakan selama dua tahun yaitu 2011 dan 2012. Dimulai dengan survei pendahuluan, studi literatur, pengumpulan data sekunder, yang kemudian membuat rancangan percobaan, dan berikutnya pengukuran kualitas air, sedimen dan makrobenthos. Setelah mempunyai data sekunder dan primer pada tahun 2011, kemudian dilakukan pengkajian awal indikator parameter tingkat kerusakan DAS.
1.9 Hypothesa Berbagai aspek lingkungan keairan yang akan berpengaruh dominan terhadap kerusakan lingkungan DAS antara lain: tingkat pencemaran air, pencemaran sedimen dasar sungai/waduk, pencemaran terhadap makrobenthos, dan tingkat korosifitas air terhadap infrastruktur SDA.
Formulasi Hypothesa Bahwa parameter-parameter di bawah ini sebagai indikator TK-DAS dari aspek lingkungan keairan: a. Tingkat Pencemaran Air = f (TGL, erosi, respon DAS, rasio debit dengan luas DAS, komposisi jenis pencemar, pengelolaan sumber pencemar, DTBPA, dll )
a. Tingkat Pencemaran Sedimen Dasar Sungai/Waduk = f (TGL, erosi, respon DAS, rasio debit dengan luas DAS, komposisi jenis pencemar, pengelolaan sumber pencemar, dll).
a. Tingkat Korosifitas Air, = f(parameter korosifitas) d. Keberadaan Makrobenthos, = f(indeks keragaman hayati)
1.10 Lokasi Kegiatan Penelitian ini dilakukan di lokasi lokasi untuk berbagai tipologi dari jenis kondisi yang ditelitinya yaitu: 1. DAS Cisangkuy, Kabupaten Bandung untuk kondisi hutan yang masih relatif baik dan merupakan sumber air baku utama untuk Kabupaten dan Kota Bandung, 2. DAS Cikapundung atau DAS Citepus di Kota Bandung untuk kondisi pemanfaatan daerah permukiman, 3. DAS Cirasea, Kabupaten Bandung yaitu Sub-DAS yang dominan sebagai sumber pencemaran industri, 4. DAS Ciwidey, Kabupaten Bandung yaitu Sub-DAS yang dominan sebagai sumber pencemaran limbah pertanian sawah, 5. DAS Cimanuk untuk kondisi pemanfaatan daerah industri-agro industri dan daerah rencana genangan waduk Jatigede,
TAHAPAN KEGIATAN
Th. 2011
Th. 2012
TINJAUAN PUSTAKA
Dampak Kerusakan DAS Terhadap Lingkungan Keairan Berbagai kemungkinan dampak kerusakan lingkungan DAS yang mengakibatkan turunnya kualitas lingkungan keairan antara lain: a. Pencemaran Air dan Sedimen b. Dampak Deposisi Asam - Danau - Tumbuhan dan Hewan - Kesehatan Manusia - Korosi c. Dampak Erosi Lahan d. Makrobenthos e. Dampak Mismanajemen DAS
Indikator Parameter Kualitas LK untuk Penilaian Kerusakan DAS Hasil kajian awal dari beberapa literatur, sesuai dengan hipotesis untuk penelitian ini bahwa dampak lingkungan keairan akibat dari kerusakan DAS secara umum akan meliputi: tingkat pencemaran air, sedimen, korosi dan makrobenthos.
Kemudian dirumuskan premis-premis yang akan diuji atau didapatkan besaran/nilai parameternya yang kemudian diformulasikan/rumus.
METODOLOGI Metodologi yang akan digunakan dalam penelitian ini, secara umum adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan data dari berbagai instansi terkait, 2. Pembuatan rancangan percobaan dengan metode statistik, 3. Pengukuran kualitas air dilakukan dengan standard methods dan standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku untuk tiap-tiap parameter. 4. Analisis tingkat pencemaran menggunakan kriteria mutu air dari PP No.82/2001 (untuk kualitas air), PP No.85/1999 (untuk TCLP Sedimen), WAC 173-204-420 (untuk Kadar Logam Sedimen).
ANALISIS Untuk mencari titik belok/perubahan atau batas kondisi antar kelas dari masing-masing indikator digunakan model Watershed Modeling atau ANSWER: a. Tingkat Pencemaran Air, b. Tingkat Pencemaran Sedimen Dasar Sungai/Waduk,
c. Tingkat Korosifitas Air, d. Keberadaan Makrobenthos, Klasifikasi dari masing-masing indikator dibagi dalam 5 kelas yaitu: 1. Sangat Baik 2. Baik 3. Sedang 4. Rusak 5. Sangat Rusak
Overlay peta: TGL, Sungai, erosi, respon DAS, rasio debit dengan luas DAS, komposisi jenis pencemar, pengelolaan sumber pencemar, DTBPA
Contoh Respon PBP pada suatu Sub-DAS trehadap Efluen Cp = BPpm + BPpt + BPtk + BPind
mgBOD/L
tonBOD/hari
Kadar BOD (mg/L)
Pertanian Permukiman
Ternak
?
?
?
Industri
?
1 2 3 4 5 Potensi Beban Pencemar (tonBOD/hari)
Ttk Pantau (P)
OUTPUT KEGIATAN Tahun 2011
Model sistem: - Data - Rancangan Percobaan/Penelitian - Hasil Kajian Awal Parameter Indikator Tingkat Kerusakan DAS untuk Aspek Lingkungan Keairan - Laporan Penelitian Tahun 2012 - Data - Hasil Kajian Akhir Parameter Indikator Tingkat Kerusakan DAS untuk Aspek Lingkungan Keairan - Laporan Penelitian - Naskah Akademik dan R0
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
N
Bulan ke
Kegiatan
o 1. Survei Pendahuluan 2. Pengumpulan Data Sekunder dan Studi Literatur 3. Pembuatan Rancangan Percobaan 4. Pengukuran Kualitas Air, Sedimen, dan TCLP 5. Pengkajian Awal Parameter Indikator Aspek Lingkungan Keairan untuk Tingkat Kerusakan DAS 6. Laporan Pendahuluan 7. Laporan Interim 8. Konsep Laporan Akhir 9. Laporan Akhir
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
PERSONALIA KEGIATAN No. 1.
2.
3.
3.
4.
5.
Personalia Koordinator Kegiatan a)Nama Lengkap dan gelar : Ir. R. Widhya Sudjianto b)Golongan Pangkat dan NIP : III.d / 19600525 198703 1 002 c)Jabatan Fungsional : Penata TK.I d)Jabatan Struktural : Kasi Peltek e)Bidang Keakhlian : TL/TS/Lingkungan f)Balai : Lingkungan Keairan Ketua Tim a)Nama Lengkap dan gelar : Ir. Iskandar A. Yusuf b)Golongan Pangkat dan NIP : IV.b / 19541206 198303 1 013 c)Jabatan Fungsional : Pembina TK.I d)Jabatan Struktural :e)Bidang Keakhlian : TL/TS/Kimia/Biolog/Lingkungan f)Balai : Lingkungan Keairan Wakil Ketua a)Nama Lengkap dan gelar : Fayra Parahita, ST b)Golongan Pangkat dan NIP : III.a / 19860416 200812 2 001 c)Jabatan Fungsional : Penata Muda d)Jabatan Struktural :e)Bidang Keahlian : TL/TS/Kimia/Biolog/Lingkungan f)Balai : Lingkungan Keairan Anggota Tim (Peneliti, Pembantu Peneliti dan Non Fungsional Peneliti) 2 org – Peneliti Utama : Dr. Ir. Rahmadi HS, CES, DEA Ir. Ratna Hidayat 6 org - Peneliti : Drs. Bambang Priadie , MSc Drs. Firdaus Achmad, CES Yani Sumarrani, BSc Balai HITA Rebiet Rimba Rinjani Ir. Rosihan Fanshury Edi Rustandi, SST. 2 org - Pembantu Peneliti : Elis Komala Kusman Tenaga Laboran/Teknisi 2 org – Tenaga Laboran : Dedi Sugiarto Endar Darsita Petugas Survey/Pembantu Lapangan 1 org – Petugas Survei : Ara Kuswara
Keterangan S. I - Teknik Lingkungan
S.II – Teknik Lingkungan
S.I – Teknik Kimia
S.III-Kimia Ling S.I – Tek. Ling S.II – Biologi S.II- Kimia Ling D.III-Kimia Analis S.I-Tek Ling S.I-Tek Ling Adm Caraka
Analis Kimia Analis Kimia S.I-Teknik Sipil Teknik Sipil
BIAYA KEGIATAN Tahun 2011
Biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp. 346.949.000,00 No
Jenis Belanja
.
1. 2. 3.
Belanja Uang Honor tidak tetap Belanja Bahan Belanja Barang Non Operasional
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Belanja Sewa Belanja Jasa Konsultan Belanja Jasa Lainnya Belanja Jasa Profesi Belanja Perjalanan Lainnya Belanja Modal Peralatan Mesin Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Modal Fisik Lainnya Jumlah
Sebelum
Setelah
Penghematan 10%
Penghematan 10 %
63.220.000,00 61.563.000,00
61.295.000,00 19.813.000,00
48.471.000,00
48.471.000,00
24.000.000,00 36.000.000,00 39.500.000,00 153.870.000,00 426.624.000,00
24.000.000,00 39.500.000,00 153.870.000,00 346.949.000,00
Rencana penyerapan biaya dapat dilihat pada S-Curve terlampir
No
NAMA PRODUK PELAPORAN
KETERANGAN
1
Penyusunan dan Pembuatan Proposal
Hard dan soft copy
2
Kerangka Acuan Kerja
Hard dan soft copy
3
Laporan Awal
Hard dan soft copy
4
Laporan Interim
Hard dan soft copy
5
Konsep Laporan Akhir
Hard dan soft copy
6
Laporan Akhir
Hard dan soft copy
7
Laporan Pendukung, meliputi :
Hard dan soft copy
-Laporan Ringkasan (Executive Summary) -Leaflet -Poster -Buku Teknologi 8
Foto Dokumentasi Kegiatan
Soft copy
9
File Gabungan Laporan dalam Bentuk CD/DVD (Proposal, KAK, Laporan Awal, Laporan Interim, Laporan Akhir, Laporan Pendukung)
Soft copy
10
Gambar Hasil Kegiatan
Soft copy
DAFTAR PUSTAKA
Undang-undang No.32/2009 Tentang Perlindungan dan Pengendalian Lingkungan Hidup. Rancangan Pedoman Pengelolaan Kerusakan Lingkungan Daerah Aliran Sungai, Direktorat Bina Teknik, Ditjen SDA, 2003. Ahun 2009, Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 2009. Undang-undang No.7, Tahun 2004, Tentang Sumber Daya Air. Yuliasusidawati, Penyebab, Dampak dan Upaya Pengendalian Hujan Asam. unila.ac.id (weblog). 2004. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 52/Kpts-II/200, Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pengelolaan DAS.
http://www.pusair-pu.go.id E-mail:
[email protected]