Kerangka Acuan Kerja (KAK) Sayembara Arsitektur Konsep DesainMasjidJami’Nurul Amal Muara Gembong, Bekasi
Present by :
Partner with :
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Sayembara Desain Konsep Masjid
Pembuka Sayembara
ini
diselenggarakan
oleh
Dewan
Masjid
Indonesia
(DMI)
bekerjasama denganIndonesia Syiar Network (ISN)danIkatan Arsitek Indonesia (IAI) selaku Panitia Pelaksana Penyelenggaraan Sayembara.
2
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Sayembara Desain Konsep Masjid
Daftar Isi A. Pendahuluan 1. Latar Belakang dan Tujuan Perancangan 2. Judul Sayembara 3. Bentuk Sayembara B. Umum 1. Persyaratan Perancangan 2. Hadiah Sayembara 3. Jadwal Sayembara C. Khusus 1. Persyaratan Peserta Sayembara. 2. Pendaftaran PesertaSayembara. 3. Tata Cara Pemasukan Karya Sayembara. 4. Identitas PesertadanKaryaSayembara. 5. Batas Waktu Penyerahan Karya Sayembara 6. Diskualifikasi Peserta danKarya Sayembara 7. Panitia Pelaksana 8. Juri 9. Ketentuan dan Kriteria Perancangan 10. Kriteria Penilaian 11. Penjurian 12. Hak Cipta& Hak Publikasi D. Lampiran Konsep Juri Mengenai Masjid
3
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Sayembara Desain Konsep Masjid
A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang& Tujuan Perancangan “Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. at-Taubah:18). Adapun apabila kita mengkaji kata “memakmurkan” lebih dalam adalah salah satu arti dari sebuah kata dalam bahasa Arab yang juga memiliki banyak arti lain di antaranya: menghuni (mendiami), menetapi,
menyembah,
mengabdi
(berbakti),
membangun
(mendirikan),
mengisi,
memperbaiki, mencukupi, menghidupkan, menghormati dan memelihara. Dengan demikian, yang dimaksud “memakmurkan masjid” adalah membangun dan mendirikan masjid, mengisi dan menghidupkannya dengan berbagai ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT, menghormati dan memeliharanya dengan cara membersihkannya dari kotoran-kotoran dan sampah serta memberinya wewangian. Konsep memakmurkan masjid dengan membangun dan mendirikan masjid yang diambil dari Al-Qur’an terkait dengan beberapa hal yang terjadi di negara kita.Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk muslim yang terbesar di dunia. Dengan jumlah penduduk muslim yang banyak, tentu rumah ibadah atau masjid yang dimiliki negara Indonesia juga berlimpah. Hingga kini, terhitung telah terbangun 850.000 bangunan masjid di seluruh Indonesia.Namun timbul kekhawatiran apakah dari sekian banyaknya masjid di Indonesia telah memenuhi syariat Islam yang benar atau belum.Kekhawatiran yang muncul tersebut berawal dari aspek kualitas bangunan dan juga kualitas ibadah dari setiap orang yang beribadah di dalamnya.Kegelisahan arsitek dan para ustadz muncul mempertanyakan apakah masjid yang ada di Indonesia sudah memenuhi aspek fisik, seperti fungsional, estetika, dan kesederhanaan? Apakah sudah pula memenuhi aspek non fisik seperti memakmurkan umat dan mempermudah umat beribadah kepada Allah? Berbagai kegelisahan ini perlu dijawab dengan adanya penyatuan aspirasi dari para arsitek untuk mendesain masjid yang dapat dijadikan contoh melalui Sayembara Desain Masjid ini. Diharapkan dengan adanya sayembara ini, dapat memudahkan arsitek dan masyarakat umum dalam merencanakan pembangunan masjid di daerahnya dengan tepat dan sesuai konteks lingkungan, baik sosial, budaya, dan ekonomi; dapat menjadi role model dan benchmark desain masjid yang benar, memenuhi aspek fisik; non fisik; fungsional; keindahan;
4
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Sayembara Desain Konsep Masjid
dan kesederhanaan sesuai dengan syariat Islam. Dapat pula menjadi panduan desain masjid sebagai tempat untuk memakmurkan masyarakat sekitar sesuai dengan kearifan lokal masingmasing. Perancangan masjid harus mampu memberdayakan masyarakat dalam membantu membangun dan mengelola masjid, sehingga dapat timbul sense of belonging dari masyarakat terhadap masjid.Sehingga, penggunaan material lokal dapat menjadi pertimbangan khusus dalam sayembara ini. 2. Judul Sayembara Sayembara Perancangan ini berjudul :Konsep Desain Masjid Jami’ Nurul Amal Muara Gembong, Bekasi. 3. Bentuk Sayembara Sayembara ini dilangsungkan dalam satu tahap dan merupakan sebuah sayembara conceptual design dan skemati, sehingga penyelenggara mengharapkan masukan dari peserta berupa gambaran konsep dan skematik / perancangan arsitektur serta anggaran biaya untuk konstruksi yang digunakan, baik bangunan ataupun landskapnya.
B. UMUM 1.
Persyaratan Perancangan
1.1 Kriteria Perancangan 1.2.1. Tapak Bangunan Tapak terletak pada Kampung Bulakjaya, Kelurahan Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Tapak berbatasan di sebelah utara dengan areal persawahan, di sebelah timur dengan rumah warga, di sebelah selatan dengan Sungai Ciherang, dan di sebelah barat dengan areal hutan; lahan kosong; dan rumah warga. (lihat data kawasan terlampir). Berikut koordinat google map -6.0449911,107.0790509 (lin 6.0449911° buj 107.074606°). Gambaran Umum: 1. Luas area : 1000 m2. 2.
Tapak berupa lahan yang telah dibangun masjid dengan kondisi yang membutuhkan perawatan. Bangunan Masjid existing boleh di bongkar.
3.
Masjid biasa digunakan untuk Sholat Jumat dan Tarawih. Untuk Sholat 5 waktu dilaksanakan di ruang kantor madrasah (200 meter dari bangunan utama masjid).
5
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Sayembara Desain Konsep Masjid
4.
Belum ada kamar mandi dan kakus. Tempat wudlu tidak memiliki atap.
5.
Kondisi masjid berada pada area di sekitar dengan tanah yang becek.
6.
Aksesibilitas : akses ke dalam tapak berupa jalan dengan material beton di jalan perkampungan, dari jalan raya menuju masjid sekitar 50 meter dengan menyeberangi sungai. Kondisi jalan di dekat masjid berupa tanah yang sangat sulit diakses melalui kendaraan saat hujan.
7.
Lingkungan di sekitar masjid berupa sungai, rumah warga, dan sawah. Sekitar 3 km dari masjid terdapat hutan dan 7 km dari masjid terdapat pantai
8.
Masjid berbatasan dengan sungai yang belum terdapat tanggul, sehingga sering terjadi banjir pada saat musim hujan
9.
Sumber air wudlu berasal dari air sungai yang disedot oleh pompa air, sehingga belum dapat dipastikan kebersihan dari air tersebut
10. Tanah di sekitar lahan termasuk tanah yang cukup subur untuk ditanami pohon kelapa, sukun, mangga, dan tanaman kangkung, serta tanaman lainnya sebagai makanan hewan ternak kambing; sapi; dan domba 11. Akses yang sulit menyebabkan masyarakat sulit mendapatkan material bangunan. 12. Utilitas di sekitar tapak : belum ada lampu penerangan jalan, utilitas air kurang baik. 13. Kondisi sosial-ekonomi di sekitar tapak (demografis, pekerjaan, faktor sosial dan ekonomi) : o mata pencaharian pria berupa petani, nelayan, peternak kambing; sapi; dan domba o mata pencaharian wanita berupa ibu rumah tangga, penjual pangan, pencari lembang, dan penanam padi o masyarakat sekitar memiliki hubungan silaturahim yang baik dan guyub.
6
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Sayembara Desain Konsep Masjid
Foto TapakExisting :
(Foto situasi dapat di unduh pada data kawasan di web)
Google map -6.0449911,107.0790509 (lin -6.0449911° buj 107.074606°).
1.2.2. Kriteria dan Ketentuan Perancangan Desain masjid yang disayembarakan harus memenuhi syarat dasar yang sesuai syariat Islam berikut ini : 1. Memudahkan masyarakat umum untuk menentukan arah kiblat dengan melihat bentuk dan arah bangunan masjid. 2. Memberikan kemudahan bagi pria untuk menempati shaff di depan dan bagi wanita untuk menempati shaff di belakang (pahala terbesar bagi pria adalah pada shaff depan, dan bagi wanita adalah pada shaff belakang) 3. Mampu mengantisipasi shaf yang melonjak untuk tetap rapi, apabila terdapat plaza harus disesuaikan untuk mampu mengakomodir kerapatan shaf 4. Bentuk masjid harus mampu mengakomodir pemisahan antara shaff wanita dengan imam dan jamaah pria. Namun tetap mempermudah jama’ah wanita untuk dapat melihat imam 5. Dinding mihrab tidak boleh mengandung banyak ornamen yang dapat mengganggu jamaah dalam mendengarkan khutbah 6. Bentuk masjid harus mampu memudahkan sirkulasi ma’mum masbuq (ma’mum yang terlambat) untuk dapat masuk masjid dan merapatkan shaff
7
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Sayembara Desain Konsep Masjid
7. Bentuk masjid harus mampu mengakomodir imam untuk melihat seluruh ma’mum, terutama ma’mum pria 8. Memberikan kemudahan aksesibiltas imam untuk berwudlu apabila batal di pertengahan sholat 9. Mengurangi kemungkinan pembangunan tiang atau pilar di dalam bangunan utama masjid 10. Memperhatikan dan memudahkan sirkulasi jama’ah pria dan wanita mulai dari memasuki area masjid, wudlu, dan bangunan utama masjid. 11. Adanya pemisahan ruang wudlu bagi wanita dan pria untuk menghindari titik bertemu di dalam bangunan utama masjid 12. Memberikan kemudahan bagi jama’ah terutama wanita untuk wudlu dan berias diri 13. Mampu memudahkan jama’ah untuk membersihkan najis setelah keluar kamar mandi menuju ruang wudlu 14. Akses dari ruang wudlu menuju ruang sholat utama harus mampu mengurangi kemungkinan terjadinya lantai masjid menjadi kotor 15. Dinding mihrab harus menghadap kiblat. Hiasan ornamen pada dinding mihrab tidak boleh terlalu berlebihan sehingga mengganggu konsentrasi jama’ah mendengarkan khutbah 16. Membangun fasilitas pendukung masjid yang bertujuan untuk memakmurkan masjid dan masyarakat sekitar, yaitu : tempat belajar, tempat pertemuan / pusat kegiatan, dan ruang kantor masjid. Desain ruangan utama masjid tidak diperkenankan untuk mengakomodir masyarakat melakukan jual-beli dan membuat wanita yang sedang mengalami periode menstruasi untuk masuk ke dalam ruangan utama masjid.
1.2.3. Kapasitas Bangunan Pada garis besarnya bangunan utama Masjid ini harus mampu menampung jamaah sebanyak 200 jamaah. 1.2.4. Program Ruang Kebutuhan ruang umum pokok yang harus ada dalam program perancangan adalah: Fasilitas pendukung dapat dirancang dalam satu kesatuan dengan bangunan utama, atau terpisah. Penambahan fasilitas pendukung lain dapat dimungkinkan selama masih dianggap sesuai dengan peruntukkan kegiatan.
8
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Sayembara Desain Konsep Masjid
Referensi file Program Ruang
Keterangan
Kapasitas
BANGUNANUTAMA Tempat ibadah utama yang Ruang Sholat Utama
memisahkan pria dan wanita
200 jamaah
Plaza Terbuka sebagai area tambahan apabila jumlah jamaah melebihi kapasitas Plaza Terbuka
ruang sholat utama
200 jamaah
Tempat Wudhu Pria
15 titik kran
Tempat Wudhu Wanita
5 titik kran
Kamar Mandi / WC Pria Kamar Mandi / WC Wanita
Area tempat wudhu, kamar mandi, dan WC harus terpisah
Tempat Penitipan Sepatu
4 ruang 6 ruang -
Ruang yang terletak di belakang dinding mihrab, untuk persiapan dan wudhu apabila imam batal. Ruang ini Ruang Persiapan Imam, Ruang Sound System, Ruang Wudlu dan WC Imam
juga berfungsi untuk menyimpan dan mengontrol sound system
1 ruang
Ruang untuk menyimpan peralatan dan perlengkapan Ruang Gudang
masjid
3mx3m
BANGUNAN PENDUKUNG Digunakan sebagai ruang Ruang Serbaguna
pendidikan agama non-formal (pengajian), pendidikan usaha,
12 m x 12 m
9
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Sayembara Desain Konsep Masjid
ruang pernikahan Untuk ruang pengurus masjid, Ruang Kantor Pengelola Masjid
ruang rapat pengurus masjid, baitul mal
45 m2
-
Tipe 36
Rumah Tugas untuk Imam; Pengurus Masjid; Penjaga Masjid
2 ruang untuk usaha yang Gedung Usaha
memakmurkan masjid
@3mx3m
Menara tersebut juga memiliki Menara
fungsi tambahan sebagai BTS
-
SIRKULASI Tempat Parkir Motor
Disesuaikan
Tempat Parkir Mobil
Disesuaikan UTILITAS
Water Treatment Plant
Disesuaikan
Ruang Pompa
Disesuaikan
Ruang Mekanikal Elektrikal
Disesuaikan
Keterangan : Zona/ruang dapat berbentuk ruang luar, ruang antara dan bentuk lainnya selain bangunan, dengan jumlah ruang/bangunan dapat lebih dari 1(satu) sesuai dengan kebutuhan dan olahdesain.
10
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Sayembara Desain Konsep Masjid
2.
Hadiah Sayembara Panitia menyediakan hadiah total senilai Rp 50.000.000,- untuk semua kategori pemenang dengan perincian sebagai berikut : •
Pemenang pertarna
Rp. 35.000.000,-
•
Pemenang ke dua
Rp. 10.000.000,
•
Pemenang ke tiga
Rp. 5.000.000,-
(*Pajak ditanggung oleh panitia. Selain itu semua peserta akan rnemperoleh sertifikat keikut-sertaan dalam sayembara ini, 3.
Jadwal Sayembara a.
Pengumuman Sayembara
b. Penjelasan / Aanwijzing c.
Pendaftaran Sayembara
d. Penyerahan Karya / Submit Karya
23 Maret2015 08 April 2015 23 Maret s/d 27 April 2015 13 April s/d 28 April 2015
e.
Pemeriksaan Karya
28 April s/d 29 April 2015
f.
Penjurian Karya
30 April 2015
g.
Pengumuman Hasil Penjurian – Pemenang
1 Mei 2015
C. KHUSUS 1.
Persyaratan Peserta Sayembara Sayembara ini bersifat terbuka, peserta yang bisa mengikuti sayembara kriteria sebagai berikut: 1. Peserta sayembara merupakan Warga Negara Indonesia (WNI), baik dari kalangan arsitek, konsultan, profesional, akademisi atau mahasiswa. Pendaftaran tidak dikenakan biaya. 2. Sayembara ini dapat diikuti peserta perorangan maupun kelompok (jika kelompok maksimum terdiri dari 5 orang). 3. Tiap peserta perorangan maupun kelompok hanya boleh memasukkan satu karya. 4. Anggota Panitia Penyelenggara Sayembara, Para Juri, dan instansi maupun sanakkeluarganya tidak boleh mengikuti sayembara ini.
11
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Sayembara Desain Konsep Masjid
2.
Pendaftaran Peserta 1. Pendaftaran dilakukan atas nama peserta yang bersangkutan dan peserta tersebut menjadi Ketua Tim / Penanggungjawab atas hasil perancangan 2. Mengunduh dan melengkapi form pendaftaran yang dapat diunduh/download dariwebsite www.sayembaramasjid.ucontest.info/ www.iai.or.id atau permohonan melalui email
[email protected]
/
[email protected]
dengan
jangka
waktu
pendaftaran 23 Maret s/d 28 April 2015 3. Form pendaftaran yang telah dilengkapi tersebut dikembalikan ke panitia penyelenggara dengan men-emailkan ke
[email protected]/
[email protected] melampirkan hardcopy nya langsung saat penyerahan karya dengan jangka waktu paling lambat penyerahan pada 28 April 2015 4. Kelengkapan persyaratan administratif para peserta akan diperiksa oleh Panitia Pelaksana Penyelenggaraan Sayembara saat pra-penjurian pada tanggal 28 s/d 29 April 2015 5. TOR/KAK sayembara dapat diperoleh di situswww.sayembaramasjid.ucontest.info /www.iai.or.id 6. Penjelasan teknis Penjelasan teknis sayembara dan tanya-jawab akan dilaksanakan pada tanggal 08 April 2015, pukul 16.00 WIB. Lokasi tempat penjelasan teknis akan diberitahukan kepada para peserta melalui situs situswww.sayembaramasjid.ucontest.info / www.iai.or.id. i. Risalah penjelasan teknis dan tanya-jawab tersebut dapat dilihat kembali oleh parapesertamelalui situs www.sayembaramasjid.ucontest.info / www.iai.or.id.Risalah tersebut merupakan bagiandari dokumen sayembara dan bersifat mengikat. Setelah itu pihak penyelenggara tidak akan melayani pertanyaan dari para peserta. ii. Selain itu para peserta juga diharapkan berinisiatif melakukan survey dan pengamatan sendiri terhadap situasi dan kondisi di lokasi tapak perancangan.
3.
Tata Cara Pemasukan Karya Sayembara 1)
Karya sayembara dminta untuk dapat dipaparkan dalam 6 (enam) lembar gambar berukuranA2landscape. Peserta wajib mengikuti format kertas yang sudah disediakan panitia (dapat download di website).
12
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Sayembara Desain Konsep Masjid
2)
Materi gambar yang dimasukkan secara berurutan antara lain : Lembar 1 :Gagasan dan konsep perancangan (secara makro dan mikro, konsep material dan struktur, anggaran biaya, serta tanpa skala), Lembar 2 :Block plan yang memperlihatkan hubungan antara bangunan-bangunan dalam Penyusunan Perancangan Bangunan Masjid Lembar 3 :Rencana tapak yang memperlihatkan hubungan ruang, sistem sirkulasi yang memperlihatkan akses internal, akses publik, dan akses darurat di dalam keseluruhan komplek, dan penataan lanskap keseluruhan komplek (1:200) Lembar 4 :Denah lantai-lantai bangunan yang memperlihatkan hubungan antarruangan dan sirkulasi di dalam Bangunan Masjid (1:100) Lembar 5 :Rencana Tampak, potongan, dan detail-detail aristektural bangunan Masjid yang memperlihatkan hubungan vertikal lantai-lantai bangunan dalam bangunan Masjid (1:100) Lembar 6 :Perspektif ruang, ruangan, dan detail yang dianggap perlu untuk ditampilkan dalam rangka menjelaskan konsep rancangan berkesinambungan dan ramah lingkungan (eksterior dan interior). Catatan khusus bagi keluaran sketsa perspektif :harus diambil dari sudut realistik
3)
Seluruh materi Karya diminta untuk :
File karya yang dikumpulkan berbentuk soft copy dan hard copy.
Untuk soft copy harus berbentuk format PDF dengan besaran file maksimum 2 MB per lembar panel. Format penamaan :
Label CD-R adalah sbb : SDKM Contoh : SDKM
File per lembar adalah sbb : SDKM – no lembar Contoh : SDKM – 01
Mengirimkan
format
PDF
file
gambar
karya
tersebut
ke
email
[email protected]/
[email protected]; maksimum 1MB per File Gambar, email subject : Penyerahan Karya SDKM
Meng-upload file cover karya ke website www.sayembaramasjid.ucontest.info yang menampilkan perspektif karya dengan format file jpg/jpeg berukuran maksimum
13
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Sayembara Desain Konsep Masjid
10 MB. Hal ini difungsikan untuk adanya vote pemilihan juara favorit bagi karya peserta yang disukai oleh khalayak umum. 4)
Layout harus mengikuti format penyajian yang telah ditetapkan
5)
Gambar-gambar pada tiap lembar disusun dalam posisi landscape dan diberi nomor sesuai urutannya di sudut kanan bawah. Tiap lembar gambar kemudian ditempelkan pada panil impraboard berukuran A2. Selanjutnya seluruh panil dimasukkan ke dalam amplop besar berukuran A2, lalu ditutup rapat dengan lakban dan dikirim ke alamat Panitia Penyelenggara Sayembara
4.
Identitas Peserta dan Karya Sayembara Untuk menjaga anonimitas, para peserta tidak boleh membubuhkan apapun pada tiap lembar gambar kecuali judul dan nomor gambar. Para peserta juga tidakboleh membubuhkan tanda apapun pada amplop besar yang berisi lembar-lembar gambar, Identitas para peserta harus dilampirkan yaitu dengan mencetak dan mengisi lengkap formulir pendaftaran yang dapat di download pada www.sayembaramasjid.ucontest.info / www.iai.or.id. Identitas tersebut kemudian dimasukkan ke dalam amplop berukuran folio bersama dengan bukti identitas, yaitu fotocopy KTP. Amplop tersebut kemudian dimasukkan ke dalam amplop besar berukuran A2 yang berisi lembar gambar yang telah diberi lapisan impraboard. Pada amplop berukuran folio tersebut juga tidak boleh dibubuhkan apapun. Pelanggaran atas peraturan ini akan mengakibatkan diskualifikasi karya peserta yang bersangkutan.
5.
Batas Waktu Penyerahan Karya Sayembara Karya sayembara berupa hardcopy dimasukkan pada tanggal28 April 2015,selambatlambatnya pukul 19.00WIB kepada Sekretariat Panitia Sayembara dengan alamat sebagai berikut: Ikatan Arsitek Indonesia Sekretariat Nasional Gedung Jakarta Design Center,lantai 7 Jl. Gatot Subroto, kavling 53 Jakarta 10260 Telp : 021-5304715 / 021-5304623 Contact Person : Putri, Titi, Christine
14
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Sayembara Desain Konsep Masjid
Karya sayembara berupa softcopy di-email
[email protected] /
[email protected] paling lambat pada tanggal28 April 2015,selambat-lambatnya pukul 19.00.00WIBdengan subject : Penyerahan Karya SDKM.
6. Diskualifikasi Peserta dan Karya Sayembara Pesertayang memasukkan karya dengan tidak mematuhi ketentuan seperti yang tertera dalam tata-cara pemasukan karya sayembara akan terkena diskualifikasi sehingga hasil karyanya tidakakandinilai oleh parajuri Peserta yang tidak dilengkapi bukti identitas sebagaimana yang tertera dalam identitas peserta dan karya sayembara juga akan terkena diskualifikasi sehingga hasil karyanya tidak akan dinilai oleh para juri. 7.
Panitia Pelaksana Panitia Pelaksana Sayembara ini adalah Indonesia Syiar Network (ISN) dan lkatan Arsitek Indonesia (IAI) bekerjasama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) sebagai pemberi tugas. Seluruh kegiatan penyelenggaraan sayembara ini dikoordinasikan oleh sekretariat yang beralamat di: Ikatan Arsitek Indonesia Sekretariat Nasional Gedung Jakarta Design Center,lantai 7 Jl. Gatot Subroto, kavling S3 Jakarta 10260 Website :www.sayembaramasjid.ucontest.info / www.iai.or.id Email :
[email protected] /
[email protected]
8.
Juri Juri pada Sayembara Konsep Desain Masjid Jami’ Nurul Amal – Muara Gembong, Bekasi yaitu : 1. Ir. Fauzan A.T. Noe’man, B.Arch., IAI 2. Ir. H. Munichy B Edrees, M.Arch., IAI 3. Ir. Achmad Fanani (*dalam konfirmasi) 4. Prof Dr. KH. Ali Mustafa Ya’qub, MA (Imam Besar Masjid Istiqlal) 5. Ir. Imelda Akmal MA – Architectural H&T
15
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Sayembara Desain Konsep Masjid
9.
Kriteria Penilaian Adapun yang menjadi kriteria penilaian pada sayembara ini yaitu sebagai berikut : 1.
Fungsional : Memenuhi kegunaan masjid secara fungsional sebagai tempat untuk ibadah, pusat berkumpul dan belajar, serta menunjang kemakmuran umat
2.
Keindahan : Desain masjid tidak hanya menonjolkan keindahan fisik (bentuk, desain, ornamen, dll.) yang dapat memberikan daya tarik kepada kaum Muslim untuk senantiasa mengunjungi dan senang berada di dalamnya untuk ibadah, melainkan juga memenuhi keindahan nonfisik dengan memudahkan umat Islam untuk beribadah dengan khusyu' kepada Allah
3.
Kesederhanaan : Desain masjid tidak mencerminkan keindahan atau kemewahan yang berlebih-lebihan, namun tetap menunjukkan sebuah keagungan yang memakmurkan masyarakat sekitar
4.
Kearifan lokal : Desain masjid mengandung unsur kearifan lokal yang disesuaikan dengan iklim tropis Indonesia (misalnya desain dan bentuk masjid, bahan bangunan, desain dan bahan interior maupun eksterior, dll.)
10. Penjurian Penjurian akan dilakukan dalam 1 tahap. Proses penilaian akan berdasarkan pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang sudah dibagikan pada saat pendaftaran danaanwizjing. Keputusan juri yang dinyatakan dalam Berita Acara bersifat final dan mengikat (tidak bisa diganggu gugat).Keputusan hasil sayembara akan diumumkan melalui situs resmi dan panitia akan mengirimkan pemberitahuan kepada pemenang melalui email. Pemenang akan diumumkan pada 1 Mei 2015 secara online. Ketiga pemenang akan diundang untuk menerima hadiah dan sertifikat di Jakarta pada 3 Mei 2015 (transportasi domestic dibiayai penyelenggara). Pemenang wajib membawa bukti identitas seperti KTP untuk mendapatkan hadiah sayembara.
16
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Sayembara Desain Konsep Masjid
11. Hak Cipta& Hak Publikasi Penyelenggara berhak mengumumkan, memperbanyak, dan mereproduksi gambar karya peserta untuk keperluan publikasi. Hak cipta karya para peserta lainnya tetap dimiliki yang bersangkutan. Akan tetapi Dewan Masjid Indonesia berhak memakai karya-karya tersebut untuk kepentingan publikasi dan pameran instansi terkait.
D. LAMPIRAN
Ir. H. Achmad Noe’man (Testimony sayembara desain masjid kampus ITB, Jatinangor) Masjid adalah bangunan khusus yang digunakan untuk pelaksanaan shalat terutama shalat berjama’ah.Rancangan masjid haruslah didasarkan atas al-Quran dan as-Sunnah. Niat membangun masjid haruslah karena Allah dan mengharap ridha Allah SW [HR Bukhari dan Muslim, HR Ibnu Majah dan Ibnu Hiban, HR Tirmidzi, HR Thabrani]. Tujuan pembangunan masjid adalah untuk peningkatan ibadah dan keimanan serta ketaqwaan kepada Allah SWT (QS atTaubah, 9:18). Secara arsitektural rancangan masjid yang ideal adalah apabila dapat menyentuh perasaan yang mendalam dari setiap jama’ahnya untuk memperoleh kedamaian dan ketentraman rohani dan kepuasan batin dalam menghadap Dzat Yang Maha Kuasa. Sebenarnya Islam tidak mengatur secara khusus tentang bangunan masjid, akan tetapi ketentuan secara umum sebuah bangunan harus sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Islam dan memberikan kebebasan dalam merancang bangunan masjid.Perancangan masjid adalah urusan dunia (HR Bukhari). Manusia boleh berkarya, berkreatifitas dan berinovasi dalam perancangan masjid [QS al-Baqarah, 2:170). Ketentuan penting yang perlu diperhatikan dalam rancangan masjid: sesuai dengan fungsi dan tujuan masjid (hindari adanya bagian bagian bangunan/ruangan yang dilarang berada di dalam atau di luar masjid). mengarah Qiblat [QS al-Baqarah, 2:149-150]. Grid bangunan masjid dan fasilitas penunjangnya harus mengikuti arah Kiblat. Tujuannya adalah agar tidak mengecoh jema’ah yang shalat di luar bangunan masjid dan sebagai orientasi bagi umat Islam yang berada dilingkungan masjid tersebut. terhindar dari identitas/simbol yang dapat diasosiasikan dengan agama lain tidak mengandung unsur-unsur yang tabdzir/mubadzir (QS al-Isra, 17:26-27; QS alAn’am, 6:141; QS al-Furqan, 25:67) memiliki sentuhan terhadap unsur seni/keindahan [HR Muslim], misalnya pada rancangan. elemen estetika (kaligrafi arab dll), plafond, mihrab, mimbar, railing tangga, railing mezanin. memperhatikan tingkat keselamatan [QS al-Baqarah, 2:195] Ketentuan penting lainnya:
17
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Sayembara Desain Konsep Masjid
rancangan bangunan masjid dan tata ruang hendaknya mendukung terwujudnya kekhusyuan dan keikhlasan jama’ah. ukuran masjid sesuai dengan rencana kapasitas jama’ah pengaturan kerapatan dan kelurusan shaf
Prof. Ir. H. Slamet Wirasondjaja, MLA (Testimony sayembara desain masjid kampus itb, Jatinangor) 1. Syariat (referensi: al-Qur'an dan Sunnah) a. Perencananya memahami TAFSIR al-Qur'an tentang Masjid untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas berdasarkan premis transendental (Ilmu Naqliah memandu aqliah) (lihat Q.2:114, 125, 187, Q. 7:29, 31, Q.9:17, 18, 107, 108, Q.18:21, Q.24:37, Q.72:18 dan hadist al-Bukhori: membangun masjid dan tempat sholat harus datar/rata). b. Perencananya siap untuk melaksanakan tugas modernisasi (Q.13:11, Q.55:33). c. Seorang perencana mukmin, jika mengerjakan kerjakanlah dengan baik dan seindah mungkin. 2. Riwayat Masjid lama di Indonesia dibangun dengan konsep para sufi tentang 4 kesatuan : Syariat , Tareka, Hakikat dan Marifat, dan santun terhadap kearifan lokal dengan diberi sepuhan-sepuhan Islami. 3. Niat untuk menggantikan pengaruh-pengaruh Greco Roman, Persia dan Byzantium yang berkepanjangan pada bahasa arsitektur masjid yang terobsesi pada rupa, wujud, sosok dan bentuk masjid secara universal pada masyarakat Islam. 4. Agar terhindar dari kham (kasar) dan bi-andam (kekacauan), Ta'rikh-i Rasidi membuat 7 kriteria desain: mahkam (mantap), Mazuki (lembut), Safi (rapi), Malahat (murni), Pukhtagi (matang), Andam (organisasi), dan Khunuk (segar). 5. Konsep desain: a. Sirkulasi: mengutamakan prosesi dari daerah kotor ke daerah suci b. Hijab: yang melindungi privasi terutama kalangan muslimah c. Mihrab yang jelas dan sederhana seperti di Masjid al-Qiblatain di Medinah, jangan memberi kesan seperti Altar gereja. d. Tempat masuk dari samping sejajar dengan shaf lebih diutamakan. e. Lantai shaf harus bebas dari kolom. f. Masjid dan taman: Taman Islam sebagai tempat untuk menafakuri Amirullah (perintah Allah) baik dalam dalam posisi berdiri, duduk, atau berbaring . g. Ekspresi kultural Islam dalam Masjid: i. Seni Islam adalah Dzikir ii. Ekspresi yang bebas dari yang bercorak Arab. 6. Apapun rupa, sosok, tubuh dan bentuk masjid tujuannya adalah mencari Rauhul Masjidnya, dan mencari pengalaman religius ketika Agama dan seni bertemu (sifat transendans yakni seni tauhid, intuitif metafisis dan Ad-infinitum) .
18
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Sayembara Desain Konsep Masjid
Dr. Ir. Basauli Umar Lubis, MSA. (Testimony sayembara desain masjid kampus itb, Jatinangor) Mesjid pada kampus pada hakekatnya adalah tempat pencarian. Sehingga karakter bangunannya tidak terlalu syarat dengan simbol agama Islam, lebih bersifat friendly, terbuka, elegant, tidak berlebihan dan tidak perlu monumental. Karakter kegiatannyapun mirip dengan perpustakaan modern, banyak diisi dengan ruang ruang untuk diskusi, ruang bersama, memiliki ruang luar yang dapat dipakai untuk berdiskusi ataupun mentoring.Referensi yang ideal adalah masjid di Universitas al-Azhar, dimana bisa belajar al-Qur’an, belajar agama Islam dan belajar ilmu pengetahuan pada kawasan masjid.
Ir. Robby Dwikojuliardi, MSA. IAI (Testimony sayembara desain masjid kampus itb, Jatinangor) Saya memahami masjid hanyalah sebagai tempat pemusatan kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama.Pemusatan kegiatan secara bersama-sama itu diawali oleh Rasulullah SAW dengan mensyiarkan Islam dari rumah ke rumah hingga memanfaatkan ruang-ruang terbuka.Tuntutan terhadap budaya manusialah yang akhirnya membutuhkan perlindungan terhadap alam, yang terus berkembang membentuk berbagai karakter bangunan masjid hingga saat ini, untuk mengakomodir jumlah umat yang semakin membesar.Tidak ada yang membatasi ruang dan dimensi (dinding, atap, & kolom ataupun volume) terhadap perkembangan arsitektur masjid, karena semua pemahaman terhadap masjid intinya adalah harus bisa mengakomodir kegiatan berkomunikasi secara hablumminannas dan hablumminallah. Dalam artian bahwa masjid dimanapun berada, akan bebas secara arsitektural berekspresi dengan tetap mengindahkan kaidah/fungsi komunikasi secara hablumminannas dan hablumminnallah. Baik diposisikan di sebuah kawasan berikat, publik maupun pendidikan.
Dr. H. Suparno. (Testimony sayembara desain masjid kampus itb, Jatinangor) 1. Masjid sebagai tempat khusus untuk bersujud kepada al-Khalik (QS 9:18,108 ; QS 72:18) a. Memberikan ketenangan lahir dan bathin yang secara fisik menyajikan tempat yang tenang dan menghadirkan kesejukan (warna, bentuk asesoris/ornamen) b. Memberikan kekhusukan dalam lingkungan (pencahayaan, kesegaran udara, temperatur) c. Memiliki keunikan bentuk (terhadap lingkungan, ide, ekspresif) d. Menyajikan keterbukaan (mengundang, mengajak) 2. Masjid kampus sebagai laboratorium rohani akademisi (QS 3:190 & 191) a. Laboratorium penelitian sebagai bentuk pengembangan, kegiatannya: kontemplasi, diskusi, gagasan/ide, tak terbatas waktu (siang/malam) b. Laboratorium pendidikan/latihan: pembelajaran, pelatihan c. Show room bagi model pembinaan umat 3. Masjid kampus tempat untuk mengintegrasikan lmu, teknologi dan seni 1. Sebagai kelas 2. Sebagai sanggar/studio 3. Sebagai panggung
19