KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) SAYEMBARA GAGASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KOTA GREEN METROPOLIS JAKARTA 2050 T A H A P
II
Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) merupakan ibukota negara Indonesia dan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Dengan luas sekitar 661,52 km² dan jumlah penduduk sebanyak 9.607.787 jiwa (tahun 2010), Jakarta menjadi kota metropolitan terbesar di Indonesia. Sedangkan, metropolitan Jabodetabek yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa menempati urutan ke-enam dunia. Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia, menyebabkan ruang wilayah DKI Jakarta berfungsi sebagai ruang ibukota negara dan kawasan perkotaan, maka pembangunan di DKI Jakarta perlu diarahkan pada pemanfaatan ruang secara bijaksana, berdaya guna, berhasil guna, serasi, selaras, seimbang dan berkelanjutan sesuai dengan kaidah-kaidah penataan ruang, sehingga kualitas ruang dapat terjaga keberlanjutannya untuk kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Namun, dari berbagai fakta, baik dari aspek sosial, ekonomi maupun lingkungan, tampak jelas bahwa isu dan tantangan yang dihadapi oleh Kawasan Metropolitan Jakarta tidaklah ringan dan berdampak besar pada penurunan kualitas pemanfaatan ruang dan ketidakseimbangan struktur dan fungsi ruang. Dari sisi kependudukan, Jakarta dengan berbagai kelengkapannya telah dan tetap menjadi daya tarik yang luar biasa bagi masyarakat untuk menetap dan menggantungkan harapan meraih kesejahteraan sosial. Dalam kurun 2 (dua) dekade terakhir (1990 – 2010), jumlah penduduk di Jakarta mengalami pertambahan penduduk sebanyak 1.348.148 jiwa (sekitar 67 ribu jiwa/tahun). Dari sisi ekonomi, tidak dapat disangkal bahwa Kawasan Metropolitan Jakarta telah menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi nasional sejak beberapa dekade yang lalu. Pada tahun
2010, kontribusi PDRB kawasan ini mencapai 25,78% dari pembentukan total PDRB nasional. Sektor industri, khususnya manufaktur, telah menjadi primadona dari pertumbuhan ekonomi dengan share yang meningkat lebih dari 2 kali lipat terhadap pembentukan PDRB dari rata-rata 24,6% pada kurun waktu 1985-1990, menjadi 59,8% pada kurun waktu 20002005. Trend ini terus meningkat apabila merujuk pada rencana penanaman modal asing skala besar di Timur Jakarta, seperti Cikarang, yang sudah terealisasi sejak 2008 dan terus berlanjut hingga beberapa tahun ke depan. Dari sisi fisik-lingkungan, pertumbuhan penduduk dan ekonomi yang berjalan paralel dapat dikonfirmasi pula dari proses alih fungsi lahan dari kawasan perdesaan menjadi kawasan perkotaan, dari kawasan pertanian menjadi kawasan terbangun dengan mayoritas hunian. Penjalaran fisik kawasan terbangun terjadi ke segala arah dengan kecenderungan yang lebih besar ke arah Timur yang mencapai 35 km dari pusat kota Jakarta, khususnya pada koridor jalan tol. Konversi lahan sawah/pertanian produktif menjadi lahan terbangun tersebut berlangsung dengan sangat cepat (11,4% per tahun) pada kurun waktu antara 2000 hingga 2010, mengindikasikan adanya kebutuhan lahan perkotaan yang masif. Hasil analisis citra satelit pada kurun waktu yang sama (2000-2010) menunjukkan bahwa peningkatan terbesar adalah pada jenis penggunaan ruang perumahan, baik berskala besar (1048,8 ha/tahun) maupun kecil dan individual (1742,5 ha/tahun). Salah satu korban dari masifnya urbanisasi adalah menurunnya ruang-ruang terbuka hijau (RTH) publik yang menyisakan sekitar 9,8% saja di Kota Jakarta. Pertumbuhan ekonomi juga diperlihatkan dari angka kepemilikan kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor yang bertambah 4 kali lipat pada kurun 2000 hingga 2008. Secara keseluruhan, 70% dari rumah tangga setidaknya memiliki satu sepeda motor. Sementara kepemilikan mobil pribadi pada kurun waktu yang sama adalah 1,93 kali lipat. Fakta ini memperlihatkan solusi jangka pendek masyarakat atas kebutuhan melakukan pergerakan yang sangat tinggi dari peripheri ke pusat Jakarta, serta keterbatasan prasarana dan sarana transportasi massal perkotaan. Penggunaan sepeda motor memberikan kontribusi 48,7% dari total pergerakan yang diikuti dengan kendaraan pribadi sebesar 13,5%, sementara pengguna transportasi umum hanyalah 12,9% dan pejalan kaki/sepeda sebesar 22,6%. Seluruh fakta tersebut memperlihatkan adanya inefisiensi yang sangat tinggi dari penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dan pelepasan pencemar ke atmosfir. Dari sisi lingkungan, kondisi telapak ekologis di Jakarta semakin mengkhawatirkan, dimana telah terjadi defisit sebesar 13,36 juta/gha. Ecological overshoot menunjukkan adanya ketidakseimbangan yang signifikan antara sistem produksi-konsumsi berbasis lahan pada kawasan ini terhadap daya dukung lingkungan (sumberdaya alam) yang sangat terbatas.
2
Jakarta dan sekitarnya juga menghadapi permasalahan lingkungan lainnya yang juga sangat serius, seperti krisis air baku dan air bersih, land subsidence, genangan permanen di Pantai Utara akibat kenaikan muka air laut (sea level rise), serta ancaman banjir di lebih dari 65 titik. Berbagai isu aktual yang nyata tengah dihadapi di atas menuntut kita semua untuk memikirkan kembali secara lebih seksama dan komprehensif, tidak sektoral, mengenai solusi bagi Kawasan Metropolitan Jakarta yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Keberadaan Perpres 54/2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur dan Perda No. 1/2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi DKI Jakarta menjadi salah satu pelaksanaan amanat UU tersebut. Keberadaan kebijakan spasial di atas perlu lebih diperkuat pada aspek implementasi termasuk pengendaliannya sehingga berbagai pembangunan ruang yang sejahtera untuk semua kepentingan dapat dicapai secara terpadu. Penguatan perlu diberikan dalam pelaksanaan dengan mengadopsi prinsip-prinsip keberlanjutan yang lebih kental. “Green Metropolis” sebagai sebuah visi dan gagasan yang kini berkembang di beberapa kota metropolitan di dunia sangat layak untuk dipertimbangkan bagi pengembangan Jakarta ke depan. Konsep ini menekankan pentingnya untuk mewujudkan sebuah kawasan metropolitan yang ramah lingkungan, tidak sekedar “menghijaukan kota” melainkan lebih dari itu, memiliki visi yang lebih luas serta komprehensif, dengan misi antara lain memanfaatkan secara efektif dan efsien sumberdaya air dan energi, mengurangi limbah, menerapkan
sistem
transportasi
terpadu,
menjamin
kesehatan
lingkungan,
dan
mensinergikan lingkungan alami dan buatan, berdasarkan perencanaan dan perancangan kota yang berpihak pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan baik secara lingkungan, sosial dan ekonomi secara seimbang.
Dari hasil penyelenggaraan Sayembara Tahap I, telah terpilih 10 inovasi gagasan perencanaan Green Metropolis Jakarta 2050, dalam bentuk conceptual plan, yang secara garis besar berisi tentang hasil elaborasi atas konsep solusi Green Metropolis dalam lingkup kawasan metropolitan Jabodetabekpunjur berdasarkan hasil elaborasi atas fakta, isu aktual dan potensial di masa mendatang.
3
Berbagai dan
gagasan
inovatif
segar
yang
telah
terhimpun pada Sayembara Tahap I tersebut menjadi awal dari sebuah proses inisiasi pembangunan yang perlu terus diperdalam ruang lingkup penerapannya untuk perwujudan konsep “Green Metropolis”
pada
lingkup
DKI Jakarta. Hasil elaborasi konsep
solusi
Green
Metropolis dalam lingkup kawasan metropolitan Jabodetabekpunjur perlu direfleksikan/ dijabarkan ke dalam langkah-langkah strategi yang lebih inovatif dan operasional, namun tidak mekanistik, untuk perwujudan fisik kawasan dalam lingkup kota DKI Jakarta yang lebih ramah lingkungan, serta sensitif terhadap isu sosial, ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. Perbandingan Conceptual Plan dan Strategic Plan KARAKTERISTIK
CONCEPTUAL PLAN (SAYEMBARA TAHAP I)
STRATEGIC PLAN (SAYEMBARA TAHAP II)
Lingkup
Metropolitan Jabodetabekpunjur
Kota Jakarta
Komponen Output
• Elaborasi atas fakta, isu aktual dan potensial di masa mendatang pada kawasan metropolitan Jabodetabekpunjur • Elaborasi atas konsep solusi Green Metropolis dan urgensinya bagi kawasan metropolitan Jabodetabekpunjur • Rumusan konsep awal Green Metropolis Jakarta 2050
• Rumusan atas visi dan misi Green Metropolis Jakarta 2050 • Elaborasi rencana dan rancangan konsep Green Metropolis Jakarta 2050 • Strategi perwujudan (roadmap) Green Metropolis 2050 • Perancangan kawasan strategis yang diprioritaskan sebagai representasi bentuk perwujudan konsep Green Metropolits Jakarta 2050
4
Untuk itu, tujuan penyelenggaraan Sayembara Gagasan “Green Metropolis Jakarta 2050” Tahap II ini adalah untuk: a.
memberikan masukan untuk materi review Perpres 54/2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur; dan
b.
memberikan masukan yang penting terhadap penguatan dalam implementasi RTRW Provinsi DKI Jakarta 2010-2030, termasuk untuk penyusunan berbagai rencana rincinya, yang mengadopsi prinsip-prinsip “Green Metropolis”.
5
Total penghargaan pada Sayembara Tahap II ini sebesar Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) yang terdiri atas 3 (tiga) kategori, meliputi: a. Penghargaan senilai Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah), akan diberikan pada 1 (satu) orang pemenang utama dengan karya terbaik; b. Penghargaan senilai Rp. 45.000.000,- (empat puluh lima juta rupiah), akan diberikan pada 4 (empat) finalis dengan karya terbaik; dan c. Penghargaan senilai Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah), akan diberikan pada 5 (lima) finalis nominasi.
a. Output: Strategic Plan b. Lingkup Strategic Plan: 1) Lingkup wilayah: DKI Jakarta 2) Lingkup substansi: a) Elaborasi lebih lanjut/ pendalaman terhadap Conceptual Plan dengan fokus penanganan pada lingkup kota Jakarta; b) Perencanaan dan perancangan bagian wilayah kota/ kawasan yang dinilai strategis dan diprioritaskan penanganannya secara terpadu (lintas sektor), serta memiliki dampak yang signifikan bagi Kawasan Metropolitan Jabodetabekpunjur sebagai representasi perwujudan konsep Green Metropolis Jakarta 2050. c. Muatan Strategic Plan: Strategic plan yang disusun harus memuat 3 (tiga) bagian sebagai berikut: 1) Bagian I: Interface antara conceptual plan dengan strategic plan a) Menjelaskan keterkaitan antara rumusan konsep Green Metropolis Jakarta 2050 yang telah tertuang dalam conceptual plan dengan konsep perencanaan dan perancangan kota yang lebih operasional untuk diterapkan pada lingkup Kota Jakarta. b) Dilengkapi dengan gambar konsep/skematik (skala menyesuaikan dengan layout kertas), serta data-data penunjang lainnya yang bersifat empiris.
6
2) Bagian II: Strategi Perencanaan dan Perancangan Kota Jakarta a) Menyusun suatu visi dan misi Kota Jakarta yang dapat menggambarkan secara komprehensif, namun sintetik dan terukur (quantitative) mengenai visi Kota Jakarta sampai dengan tahun 2050. b) Menetapkan isu-isu yang dinilai paling strategis atau fokus yang paling diprioritaskan untuk ditangani pada lingkup Kota Jakarta dan memiliki dampak yang signifikan bagi Kawasan Metropolitan Jabodetabekpunjur. c) Menyusun strategi perwujudan (road map) Green Metropolis Jakarta 2050, termasuk tahapan perwujudannya, dan didukung dengan indikator-indikator capaian yang terukur (kuantitatif), meliputi: i. Strategi Perwujudan, yang terdiri atas: •
Strategi aspasial: sosial, ekonomi, lingkungan, dan kelembagaan, serta
•
Strategi spasial/ ke-tataruang-an.
ii. Tahapan Perwujudan, yang dibagi ke dalam: 1) Jangka pendek; 2) Jangka menengah; dan 3) Jangka panjang. d) Dilengkapi gambar/skematik mengenai konsep gagasan strategi perencanaan dan perancangan Kota Jakarta (skala menyesuaikan dengan layout kertas), serta data-data penunjang lainnya yang bersifat empiris. 3) Bagian III: Perancangan bagian wilayah kota/ kawasan strategis sebagai representasi perwujudan konsep Green Metropolis Jakarta 2050 a) Menetapkan bagian wilayah kota/ kawasan strategis pada lingkup Kota Jakarta yang diprioritaskan penanganannya dan memiliki dampak yang signifikan bagi Kawasan Jabodetabekpunjur i.
ii.
Alternatif penetapan lokasi bagian wilayah kota/ kawasan (pilih salah satu) • Alternatif 1: memilih 1 atau lebih locus bagian wilayah kota/ kawasan strategis/ kawasan prioritas yang merupakan kawasan-kawasan yang dinilai strategis dan diprioritaskan penanganannya oleh Pemerintah DKI Jakarta sesuai RTRW Provinsi DKI Jakarta 2010-2030 (Lihat Lampiran) dengan luas kisaran antara 500 – 2000 Ha; atau • Alternatif 2: menetapkan bagian wilayah kota/ kawasan strategis/ kawasan prioritas di luar arahan locus yang dirujuk oleh Panitia dengan memenuhi kriteria sebagai berikut: - memiliki luas berkisar antara 500 – 2000 Ha; dan - dapat berupa simpul (nodes)/ pusat konsentrasi kegiatan/pergerakan atau koridor kawasan sepanjang jaringan infrastruktur skala regional/ Jabodetabekpunjur. Dilengkapi gambar blok perencanaan (min. skala 1:5000).
7
b) Membuat gambar rancangan bagian wilayah kota/ kawasan yang dipilih/ditetapkan sebagai representasi bentuk perwujudan konsep Green Metropolis Jakarta 2050, yang meliputi: i. Gambar detil pada titik-titik tertentu yang menjadi ciri khas (landmark) dari kawasan perancangan (skala 1:1000); ii. Sketsa suasana (perspektif) berwarna pada titik-titik tertentu yang menjadi ciri khas (landmark) dari kawasan perancangan; dan iii. Visualisasi rancangan 3 (tiga) dimensi (3D). c) Membuat perkiraan model kelembagaan untuk perwujudan fisik bagian wilayah kota/ kawasan strategis yang dipilih/ditetapkan sebagai representasi bentuk perwujudan konsep Green Metropolis Jakarta 2050. d) Membuat perkiraan dampak yang terukur (kuantitatif) atas hasil perwujudan fisik bagian wilayah kota/ kawasan strategis yang dipilih/ditetapkan, pada aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan, baik bagi Kawasan Metropolitan Jabodetabekpunjur pada umumnya maupun Kota Jakarta khususnya.
a. Peserta menyerahkan hasil karya perancangan meliputi : 1)
Narasi, terdiri atas: a) Narasi strategic plan, dengan format : -
Kertas A4;
-
Layout kertas: vertikal (potrait);
-
Font: Arial 11;
-
Spasi antar paragraf 6, spasi dalam paragraf (line spacing) 1,2;
-
Margin halaman/kertas o
Margin atas, kanan, dan bawah
: 2,5 cm
o
Margin kiri
: 3 cm
-
Jumlah halaman: Maks. 30 hal
-
Pada lembar muka (cover) dan isi tidak diperkenankan untuk memberikan identitas, kecuali nomor kepesertaan yang akan diberikan oleh panitia pada saat aanwijzing (contoh: GM-02001);
b) Abstrak, dengan format: -
Kertas A4;
-
Layout kertas: vertikal (potrait);
8
-
Font: Arial 11;
-
Spasi antar paragraf 3, spasi dalam paragraf (line spacing) 1,15;
-
Margin halaman/kertas o
Margin atas, kanan, dan bawah
: 2,5 cm
o
Margin kiri
: 3 cm
- Jumlah halaman: Maks. 1 hal - Tidak diperkenankan untuk memberikan identitas pada halaman, kecuali nomor kepesertaan yang akan diberikan oleh panitia pada saat aanwijzing (contoh: GM-02001); 2) Gambar-gambar, meliputi : a) Panel Gambar i.
Gambar konsep/skematik mengenai interface antara conceptual plan dengan strategic plan (skala menyesuaikan dengan layout kertas);
ii.
Gambar/skematik mengenai konsep gagasan strategi perencanaan dan perancangan Kota Jakarta (skala menyesuaikan dengan layout kertas);
iii.
Gambar blok perencanaan untuk bagian wilayah kota/ kawasan strategis yang akan dirancang (min. skala 1:5000);
iv.
Gambar detil pada titik-titik tertentu yang menjadi ciri khas (landmark) dari kawasan perancangan (skala 1:1000);
v.
Sketsa suasana (perspektif) berwarna pada titik-titik tertentu yang menjadi ciri khas (landmark) dari kawasan perancangan;
b) Visualisasi rancangan 3 dimensi (3D) dalam bentuk animasi grafis (sketchup/ 3dmax/ V-ray); dan c) Miniatur atau maket (maquette) kawasan dengan skala 1:1000 sebagai media presentasi/display (bersifat optional/tidak wajib). Dengan format : -
Kertas A2 susunan horizontal (landscape);
-
Jumlah maksimum 6 (enam) panel A2;
-
Disusun dalam format menggunakan software ADOBE INDESIGN;
-
Jenis font: KOZUKA GOTHIC Pro L Ukuran font: o untuk judul: 36; o untuk sub judul: 24; o untuk uraian: 16;
9
Referensi Utama Dalam menyusun strategic plan ini, referensi utama yang harus dijadikan acuan adalah conceptual plan yang telah diajukan pada Sayembara Tahap I oleh setiap peserta. Dengan demikian, substansi conceptual plan tersebut tidak boleh berubah. Referensi Pendukung Adapun, beberapa referensi pendukung yang dapat dijadikan sebagai acuan antara lain: •
David Owen (2009), Green Metropolis: Why Living Smaller, Living Closer, and Driving Less Are the Keys to Sustainability, Penguin Blog;
•
Alexander Kolontay (2012), Moscow Agglomeration Development 2012, International Urban Competition, ISOCARP Review 2012, p288-313;
•
Designing the Future of the Paris Agglomeration, International Consultation on the Future of Metropolitan (2009);
•
Louis Albrechts (2004), Strategic (Spatial) Planning Reexamined, Environment and Planning B: Planning and Design 2004, volume 31, pages 743 – 758.
Beberapa input regulasi yang menjadi landasan perencanaan: •
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
•
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
•
Peraturan
Pemerintah
Republik
Indonesia
Nomor
15
Tahun
2010
tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang; •
Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau JawaBali;
•
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jabodetabek Punjur;
•
Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2012 tentang RTRW 2030;
10
•
RTRW Provinsi, RTRW Kabupaten dan RTRW Kota;
•
RDTR untuk pengembangan kawasan strategis prioritas; dan
•
Rencana pengembangan kawasan lainnya.
a. Sayembara ini hanya dapat diikuti oleh 10 (sepuluh) Finalis Sayembara Green Metropolis Jakarta 2050 Tahap I; b. Peserta, baik yang berupa individu/perseorangan maupun kelompok (tim), tidak diperkenankan merubah jumlah anggota ataupun mengganti personel/anggota timnya. c. Daftar peserta, beserta anggota timnya, yang sah adalah peserta yang terdaftar pada saat acara Pemaparan Karya Sayembara Tahap I di Jakarta, pada tanggal 23 Januari 2013 (Lihat Lampiran). d. Peserta dilarang berafiliasi dengan Tim Pengarah dan Tim Juri, baik secara pribadi maupun profesional.
a.
Pendaftaran, pengambilan nomor peserta dan berkas (TOR) Sayembara Tahap II dilakukan pada saat Rapat Penjelasan (Aanwijzing);
b.
Peserta wajib memasukkan karya melalui kedua cara sebagai berikut: 1)
Pemasukan karya secara online -
Jenis dan Format a)
2 (dua) dokumen narasi, terdiri atas: narasi strategic plan dan abstrak Format file: PDF, dengan ukuran file max 1 MB per file
b)
Max. 6 (enam) Panel Gambar A2 (tidak termasuk animasi 3D), terdiri atas: dalam format JPEG, dengan ukuran file max 1 MB per file
2)
-
Alamat website: www.sayembara-iai.org
-
Batas waktu: tanggal 5 Juni 2013 jam 24.00 WIB
Pemasukan hardcopy karya -
Jenis dan Format a)
1 (satu) rangkap dokumen hardcopy yang terdiri atas:
11
1)
2 (dua) dokumen narasi, terdiri atas: narasi strategic plan dan abstrak. Masing-masing dokumen narasi dicetak berwarna pada jenis kertas: paper; 80 gram, dengan ukuran A4.
2)
Max. 6 (enam) Panel
Gambar A2 yang masing-masing dicetak
berwarna (color laser printed) pada jenis kertas: art carton; 260 gram dan dilaminasi, ukuran: A2. b) 1 (satu) CD/DVD-R yang berisi: o
Folder NARASI, berisi: 1 file narasi strategic plan dan 1 file abstrak, masing-masing dalam format TEXT/MSWORD, dengan ukuran file: bebas Format Penamaan file: -
Untuk narasi strategic plan: NRS - nomor peserta (Contoh : NRS – GM02001)
o
Untuk abstrak: ABS - nomor peserta (Contoh: ABS – GM02001)
Folder Gambar, berisi: I.
Folder Panel Gambar, berisi maks. 6 Panel Gambar A2 dalam format ADOBE INDESIGN, ukuran file: bebas Format Penamaan file: GBR - nomor peserta – nomor panel (Contoh : GBR – GM02001 – 01)
II.
Folder IMAGE, berisi gambar-gambar yang merupakan image terpisah-pisah dan tersendiri, bukan gabungan di dalam Panel A2, dalam format JPEG, ukuran file: 4-6 MB per gambar Format Penamaan file: IMG - nomor peserta – nomor gambar – nomor panel (Contoh : IMG – GM02001 – 03 – 01, yaitu file image ke-3 dalam Panel A2 nomor 01 milik peserta dengan nomor GM02001)
III.
Folder Animasi 3D, berisi 1 file animasi 3D dalam format video (avi) Format Penamaan file: 3D - nomor peserta (Contoh: 3D – GM02001)
- Pada cover CD/DVD-R tidak diperbolehkan mencantumkan identitas peserta, kecuali nomor kepesertaan yang akan diberikan oleh Panitia pada saat Aanwijzing (contoh: GM-02001). - Keseluruhan dokumen dan CD/DVD-R dimasukkan ke dalam plastik dan dimasukkan ke dalam amplop berwarna coklat, dengan mencantumkan nomor peserta (misal: GM-02001), pada sudut kiri atas di bagian depan amplop.
12
- Keseluruhan dokumen agar diterima Panitia paling lambat tanggal 7 Juni 2013 jam 17.00 WIB di alamat Kontak Penyelenggara (bukan cap pos). - Agar ketentuan di atas dapat dipenuhi oleh setiap peserta karena keseluruhan dokumen akan digunakan untuk keperluan penilaian karya oleh Tim Juri. - Apabila terdapat dokumen, baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy, yang cacat/rusak/corrupt sehingga tidak bisa dibaca, Panitia berhak meminta penyampaian ulang dokumen yang dimaksud dari peserta. c.
Untuk pengumuman dan keperluan tanya-jawab mengenai pelaksanaan sayembara akan tersedia media informasi sebagai berikut: - Website
:
www.penataanruang.net www.jgreenmetro2050.com www.sayembara-iai.org
- Email
:
[email protected]
- Telp./Fax
:
(021) 724 3431
- Contact Person: 1) Ratu Veby Renita 2) Nadya Rahmarani Akbar
Dalam hal penilaian karya Sayembara Tahap II, akan dilakukan serangkaian penilaian sebagai berikut: a.
Penilaian Administratif Karya peserta yang dinilai oleh Tim Juri hanyalah karya yang memenuhi kelengkapan administrasi sesuai dengan persyaratan pada KAK, yang meliputi: 1)
Ketepatan waktu dalam pemasukan karya secara online melalui website www.sayembara-iai.org , paling lambat tanggal 5 Juni 2013 jam 24.00 WIB;
2)
Kelengkapan dokumen karya; dan
3)
Kesesuaian format dokumen karya.
b. Penilaian Substansi Karya (Bobot 60%) Didasarkan pada kualitas muatan substansi karya yang wajib termuat dalam strategic plan sesuai dengan persyaratan pada KAK, yang meliputi: 1) Bagian I: Interface antara conceptual plan dengan strategic plan; 2) Bagian II: Strategi Perencanaan dan Perancangan Kota Jakarta; dan 13
3)
Bagian III: Perancangan bagian wilayah kota/ kawasan strategis sebagai representasi perwujudan konsep Green Metropolis Jakarta 2050. c. Penilaian Presentasi Karya (Bobot 40%) Didasarkan pada kualitas penyampaian gagasan/ide secara lisan mengenai substansi karya yang telah termuat dalam narasi strategic plan dan gambar-gambar perancangan.
a.
Rapat penjelasan Sayembara Tahap II akan diadakan pada jadwal yang telah ditentukan pada tanggal 5 April 2013 di Jakarta dengan penentuan waktu dan tempat yang akan disampaikan kemudian.
b.
Para peserta diwajibkan untuk dapat hadir dan/atau mengirimkan wakilnya pada acara Aanwijzing.
c.
Pada saat Aanwijzing, setiap peserta akan mengambil nomor peserta untuk selanjutnya menjadi identitas peserta yang akan berlaku selama pelaksanaan Sayembara Tahap II.
d. Hasil keputusan rapat penjelasan sayembara akan menjadi Berita Acara dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen penyelenggaraan sayembara.
Selama pelaksanaan Sayembara Tahap II ini, akan dilakukan 2 (dua) kali pemaparan karya yang terdiri atas:
a. PEMAPARAN 10 KARYA Kegiatan ini terdiri atas: 1)
Pemaparan Karya a) Kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh peserta dan merupakan bagian dari proses penilaian karya peserta oleh Tim Juri; b) Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh konfirmasi dari peserta atas gagasan/ ide perancangan kota yang tertuang dalam karyanya, baik narasi strategic plan maupun gambar perancangannya; c) Sesi pemaparan akan dibagi ke dalam 2 (dua) sesi, yaitu (1) sesi pagi (jam 09.00 – 12.30); dan (2) sesi siang (jam 13.30 – 17.00), dengan masing-masing sesi dialokasikan untuk pemaparan oleh 5 peserta;
14
d) Pembagian nomor giliran peserta pemaparan karya akan disampaikan kemudian; e) Masing-masing peserta akan memaparkan karyanya secara bergiliran di depan Tim Juri dengan alokasi waktu sebagai berikut: § presentasi karya selama 20 menit; dan § tanya-jawab selama 20 menit. f)
Masing-masing peserta tidak diperkenankan untuk menambah/melewati batas alokasi waktu pemaparan dan tanya-jawab.
g) Masing-masing peserta tidak diperkenankan untuk mengunakan bahan lain sebagai media presentasi, selain bahan yang telah diterima Panitia sampai dengan batas akhir pemasukan karya, kecuali miniatur atau maket kawasan (jika ada). h) Masing-masing peserta akan mengoperasionalisasikan media presentasinya secara mandiri. Panitia hanya akan memfasilitasi penyediaan 1 (satu) laptop dan 1 (satu) LCD Projector untuk kebutuhan pemaparan karya. i)
Masing-masing peserta agar memperhatikan durasi waktu untuk pemaparan, khususnya dalam mengoptimalkan berbagai media presentasi/ alat display yang akan digunakan pada saat pemaparan.
j)
Tanya-jawab antara Tim Juri dengan Peserta dilakukan dalam rangka meminta konfirmasi peserta mengenai gagasan/ide yang telah termuat dalam narasi strategic plan, beserta gambar-gambar perancangannya.
k) Tim Juri akan memberikan penilaian terhadap karya-karya yang telah dipresentasikan dan memilih 5 (lima) finalis dengan karya terbaik; l)
Setelah diperoleh 5 (lima) finalis dengan karya terbaik, akan disusun BERITA ACARA PEMAPARAN KARYA dan sebagai ketetapan akan disusun SURAT KEPUTUSAN TIM JURI yang memuat daftar 5 (lima) finalis dengan karya terbaik.
m) Tim Pelaksana akan menginformasikan secara langsung kepada peserta yang terpilih dalam daftar 5 (lima) Finalis Sayembara Tahap II. 2) Press Release a) Kegiatan ini diselenggarakan dalam bentuk media briefing mengenai perjalanan Sayembara Gagasan Perencanaan dan Perancangan Kota “Green Metropolis” Jakarta 2050. b) Tim Juri, Tim Pengarah, dan Tim Pelaksana bertindak selaku narasumber dalam kegiatan ini. c) Target media pers: media cetak dan elektronik. 15
b. PEMAPARAN 5 KARYA TERBAIK Kegiatan ini terdiri atas: 1)
Pemaparan Karya a) Kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh peserta yang terpilih dan ditetapkan oleh Tim Juri sebagai 5 (lima) finalis dengan karya terbaik; b) Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyampaikan gagasan/ide perancangan kota yang tertuang dalam karyanya, baik narasi strategic plan maupun gambar perancangannya di depan Menteri Pekerjaan Umum dan Gubernur DKI Jakarta*; c) Masing-masing peserta Sayembara Tahap II akan memaparkan karyanya secara bergiliran dengan alokasi waktu: § presentasi selama 15 menit; dan § tanya-jawab selama 10 menit.
2) Press Release a) Kegiatan ini diselenggarakan dalam bentuk media briefing mengenai curah gagasan perancangan kota “Green Metropolis” Jakarta 2050. b) Menteri PU/Gubernur DKI Jakarta, Tim Juri, dan Tim Pengarah bertindak selaku narasumber dalam kegiatan ini. c) Target media pers: media cetak dan elektronik. 3) Pengumuman Pemenang dan Penyerahan Penghargaan a) Ketua Tim Juri akan membacakan SURAT KEPUTUSAN TIM JURI yang memuat daftar pemenang Sayembara Gagasan Perencanaan dan Perancangan Kota “Green Metropolis” Jakarta 2050, yang terdiri atas 1 (satu) pemenang utama, 4 (empat) finalis karya terbaik, dan 5 (lima) finalis nominasi. b) Penyerahan penghargaan secara simbolis kepada pemenang utama Sayembara “Green Metropolis” Jakarta 2050 akan dilakukan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan/atau Gubernur DKI Jakarta*. c) Penyerahan penghargaan secara simbolis kepada 4 (empat) finalis karya terbaik Sayembara “Green Metropolis” Jakarta 2050 akan dilakukan oleh Tim Juri. d) Penyerahan penghargaan secara simbolis kepada 5 (empat) finalis nominasi Sayembara “Green Metropolis” Jakarta 2050 akan dilakukan oleh Tim Pengarah dan/atau Tim Pelaksana.
16
*) to be confirmed
a. Seluruh karya hasil sayembara menjadi milik panitia penyelenggara, serta akan didokumentasikan dan dipublikasikan secara luas. b. Proposal/karya yang diserahkan oleh para finalis harus asli dan bukan dari hasil plagiasi, baik secara keseluruhan maupun sebagian. c. Keputusan Tim Juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat serta tidak diadakan korespondensi terhadap pengumuman hasil finalis sayembara. d. Penghargaan yang diberikan kepada para pemenang akan dikenai biaya pengenaan pajak yang ditanggung oleh pemenang.
a. Seluruh karya hasil Sayembara Tahap II akan didokumentasikan dan dipublikasikan ke dalam bentuk buku yang memuat 10 gagasan perancangan kota “Green Mteropolis” Jakarta 2050. b. Untuk keperluan dokumentasi tersebut di atas, bagi pemenang utama dan 4 (empat) finalis karya terbaik berkewajiban untuk mengawal dan bersedia melakukan asistensi dengan Tim Penyusun yang akan ditunjuk kemudian, terkait muatan substansi karya yang akan dicantumkan di dalam buku.
a.
Tim Pengarah 1)
DR. Ir. Basoeki Hadimoeljono, M.Sc (Direktur Jenderal Penataan Ruang);
2)
DR. Ir. Ruchyat Deni Djakapermana, M.Eng (Staf Ahli Menteri PU Bidang Hubungan Antar Lembaga);
3)
Prof. DR. Ir. Sutanto Soehodo, M.Eng (Plt. Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Pemprov. DKI Jakarta);
4)
Prof. DR. Ing. Danang Parikesit, M.Sc (Eng) (Staf Khusus Menteri PU);
17
5)
Ir. Iman Soedradjat, MPM (Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia
),
dan 6)
Steve J. Manahampi, IAI (Ketua IAI Jakarta).
b. Tim Juri 1) Prof. Moch. Danisworo, M.Arch, MUP. Ph.D (Guru Besar Arsitektur ITB); 2) Prof. DR. Ir. Tommy Firman, M.Sc (Guru Besar PWK ITB); 3) Ir. Sarwo Handhayani, M.Si, (Kepala Bappeda Pemprov DKI Jakarta); 4) Ir. Setia Budhy Algamar, MURP (Staf Ahli Menteri PU Bidang Ekonomi dan Investasi); 5) Ir. Izhar Chaidir, MA (Ketua IAP DKI Jakarta); 6) DR. Ir. Ady R. Thahir, MA (Pakar Sustainable Development IAI Jakarta), dan 7) DR. Ir. Tri Tjahjono, M.Sc (Ketua MTI Jakarta).
a. Penyelenggara Sayembara ini dilaksanakan secara inklusif dengan melibatkan: -
Direktorat Jenderal Penataan Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum;
-
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta;
-
SUD Forum Indonesia;
-
Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia;
-
Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta;
-
Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI);
-
Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Jakarta;
-
Akademisi; dan
-
Sektor swasta yang bersedia sebagai Sponsor.
18
b. Alamat Kontak Penyelenggara Direktorat Jenderal Penataan Ruang - Kementerian Pekerjaan Umum Gd. SDA & Penataan Ruang, Lt. 4 Ruang Subdit Kebijakan dan Strategi Perkotaan – Direktorat Perkotaan Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru – Jakarta Selatan Tel/Fax: (021) 724 3431 Website
:
www.penataanruang.net www.jgreenmetro2050.com www.sayembara-iai.org
Email
:
[email protected]
Facebook Page
:
Sayembara Green Metropolis Jakarta 2050
Twitter
:
@jgreenmetro2050
Contact Person
:
Ratu Veby Renita, Nadya Rahmarani Akbar
Hal-hal lain yang belum jelas, yang tercantum dalam KAK dan lampiran-lampiran ini, akan ditentukan kemudian dalam Berita Acara Penjelasan.
Jakarta, April 2013 Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum
19
LAMPIRAN
DAFTAR PESERTA SAYEMBARA GAGASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KOTA “GREEN METROPOLIS” JAKARTA 2050 T A H A P 2
NO.
NAMA PESERTA
JUMLAH ANGGOTA DALAM TIM
1.
Rulyan Ali Parinduri
1 orang
2.
a. b. c. d.
Akbar Setiawan Supriadi Takwim Muhammad Iqbal Theo Fransisco
4 orang
3.
a. b. c. d. e. f.
Andre Kidarsa Adam Ramadhan Yulianti Tanyadji Rochana Esti Pramesti Rheza Eka Nugraha Emanuel Agung Wicaksono
4.
a. Rahadhian Herwindo b. Lucky Prasetyo
2 orang
5.
a. Sugeng Triyadi b. Andi Harapan
2 orang
6.
a. Baiq Lisa Wahyulina b. Rahmat Hidayat c. Galih Winastwan Punagi
3 orang
7.
a. b. c. d.
Astri Rosalin Mulya Amri Christian Aryo Palguno Rizki Zamzami
4 orang
8.
a. b. c. d. e.
Mira Shopia Lubis Emilya Kalsum Ridha A. Nurhamsyah Zairin Zain
20 orang
1
NO.
NAMA PESERTA
JUMLAH ANGGOTA DALAM TIM
f. Triwibowo Caesariadi g. Yudi Purnomo h. B. Jumaylinda i. Lestari j. Jawas Dwijo Putro k. Ivan Gunawan l. Anggun Rachmawati m. Fiqry Shultony n. Muhammad Saddan o. Iwan Achmadi p. Mustikawati q. Dzikri Prakasa P r. Pedro Ferris s. Johan. M t. Derry. F 9.
a. b. c. d.
Jan Sopaheluwakan Eddi Santosa Iwan Prijanto Suharyanto
10.
a. Ganesha Gunadarma Mangkoesoebroto b. Adhamaski Pangeran c. Ahmad Zuhdi ‘Allam d. Taufik Nurcahyo e. Prianka Adi Iradati f. Aranti Adriarani g. Aliftama Febrian Wicaksono h. Naufal Rospriandana
4 orang
8 orang
2
ALTERNATIF LOCUS BAGIAN WILAYAH KOTA/ KAWASAN YANG DINILAI STRATEGIS DAN DIPRIORITASKAN PENANGANANNYA OLEH PEMERINTAH DKI JAKARTA Sesuai Perda No. 1 Tahun 2012 tentang RTRW Provinsi DKI Jakarta 2010-2030
1. KAWASAN STRATEGIS (lihat Gambar 1) Merupakan wilayah dalam lingkup DKI Jakarta yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup provinsi terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan, meliputi: a. Kawasan Strategis Kepentingan Ekonomi, yang diarahkan untuk pengembangan kegiatan perdagangan, jasa, dan campuran berintensitas tinggi untuk skala pelayanan nasional dan internasional, meliputi: 1) Kawasan Sentra Primer Barat; 2) Kawasan Sentra Primer Timur; 3) Kawasan Segitiga Emas Setiabudi; 4) Kawasan Manggarai; 5) Kawasan Jatinegara; 6) Kawasan Bandar Kemayoran; 7) Kawasan Dukuh Atas; 8) Kawasan Mangga Dua; 9) Kawasan Tanah Abang; dan 10) Kawasan Ekonomi Strategis Marunda; b. Kawasan Strategis Kepentingan Lingkungan, meliputi: 1) Kawasan sepanjang Kanal Banjir Barat*; 2) Kawasan sepanjang Kanal Banjir Timur; dan 3) Kawasan sepanjang Kali Ciliwung*; c. Kawasan Strategis Kepentingan Sosial-‐Budaya, meliputi: 1) Kawasan Kota Tua; 2) Kawasan Menteng; 3) Kawasan Taman Ismail Marzuki; 4) Kawasan Kebayoran Baru; dan 5) Kawasan Situ Babakan. d. Kawasan Strategis Pantura* Kawasan pengembangan areal reklamasi dan kawasan daratan pantai yang dilakukan secara terpadu dan bersama-‐sama ditetapkan sebagai satu kawasan perencanaan.
3
2. KAWASAN PUSAT KEGIATAN (lihat Gambar 2) a. Kawasan Pusat Kegiatan Primer, merupakan kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala nasional atau beberapa provinsi dan internasional, meliputi: 1) Kawasan Medan Merdeka; 2) Kawasan Mangga Dua; 3) Kawasan Bandar Kemayoran; 4) Kawasan Sentra Primer Tanah Abang; 5) Kawasan Dukuh Atas 6) Kawasan Segitiga Emas Setiabudi; 7) Kawasan Manggarai; 8) Kawasan Sentra Primer Barat; 9) Kawasan Sentra Primer Timur; 10) Kawasan Tengah Pantura; dan 11) Kawasan Ekonomi Strategis Marunda; b. Kawasan Pusat Kegiatan Sekunder, merupakan kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kota/kabupaten administrasi, meliputi: 1) Kawasan Glodok; 2) Kawasan Harmoni; 3) Kawasan Senen; 4) Kawasan Jatinegara; 5) Kawasan Kelapa Gading*; 6) Kawasan Blok M; 7) Kawasan Grogol; dan 8) Pulau Pramuka*. 3. KAWASAN TRANSIT-‐ORIENTED DEVELOPMENT (TOD) a. Kawasan TOD untuk Konsep MRT, meliputi: 1) TOD Dukuh Atas (skala primer); dan 2) TOD Lebak Bulus (skala sekunder); b. Kawasan TOD berdasarkan Draft RDTR, meliputi: 1) Kawasan Senen*; 2) Kawasan Blok M; dan 3) Kawasan Terminal Grogol* *) diprioritaskan utk dipilih/dirancang, karena UDGL untuk kawasan tersebut belum disusun
4