KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) LOMBA TEMBANG MACAPAT UNTUK SISWA SD SE - PROPINSI DIY BALAI PELESTARIAN SEJARAH DAN NILAI TRADISIONAL YOGYAKARTA Di Ndalem Joyodipuran, 17 – 18 September 2012 “ Tembang Macapat dan Karakter bangsa”
A. Latar Belakang Tembang macapat merupakan salah satu tradisi lisan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, khususnya masyarakat Jawa. Sesungguhnya tembang macapat tidak hanya dikenal oleh masyarakat Jawa saja, melainkan juga tumbuh dan berkembang di luar Jawa, seperti Nusa Tenggara Timur, Sumatra dan
Bali. Tradisi macapat yang
bekembang diberbagai kelompok masyarakat dan bertahan sampai sekarang ini, karena tembang macapat mengandung ajaran nilai budaya yang tertuang dalam karya sastra Jawa. Karya sastra Jawa yang diciptakan oleh para pujangga masa lalu, pada umumnya mengandung berbagai ajaran
nilai luhur, seperti budi pekerti, moral, sopan santun,
sejarah, cerita rakyat dan sebagainya. Dengan kata lain dari tradisi lisan macapat, siswa Sekolah Dasar/seseorang dapat mengenal dan sekaligus memetik ajaran – ajaran yang terkandung dalam karya sastra tersebut.
Selain itu, tradisi macapat ada kalanya juga menginformasikan, tentang tahap-tahap atau proses kehidupan manusia, sejak dari lahir sampai meninggal. Adapun jenis tembang macapat, terdiri dari beberapa macam, antara lain Mijil, Maskumambang
1
Dandanggula, Asmaradana, Durma, Pocung, dan Kinanthi. Berangkat dari membaca karya sastra yang pada umumnya ditulis menggunakan tembang macapat, seseorang dapat memetik makna ajaran – ajaran luhur atau budi pekerti yang terkandung isinya. Disamping itu juga dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus digunakan sebagai dasar untuk menempatkan diri ditengah-tengah masyarakat luas, yang akhirnya ditujukan untuk mencapai masyarakat yang sejahtera lahir batin.
Diakui atau tidak, bahwa “tradisi macapatan” semakin jarang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok masyarakat. Lebih dari itu, yang sangat memprihatinkan lagi bahwa pandemen atau penggemar macapatan umumnya terbatas golongan tua. Melihat alasan-alasan tersebut dan pentingnya kandungan
tradisi lisan macapatan yang kaya
akan ajaran budi pekerti, agama, nilai budaya dan sebagainya, maka Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta memandang perlu untuk menyelenggarakan Lomba Tembang Macapat Tingkat Siswa Sekolah Dasar . Lomba tembang macapat untuk siswa Sekolah Dasar memiliki nilai strategis yang sangat penting, karena kegiatan siswa Sekolah Dasar merupakan landasan atau dasar penanaman atau sosialisasi nilainilai, seperti
budi pekerti, ilmu pengetahuan dan sebagainya
sejak dini. Proses
selanjutnya, setelah anak tingkat Sekolah Dasar menginjak atau memasuki usia dewasa diharapkan siswa bersangkutan sudah memiliki dasar budaya yang baik dan sangat berguna,
sebagai
modal budaya
dalam memasuki kehidupan ditengah-tengah
masyarakat.
2
B. Dasar a. Permen Kebudayaan dan Pariwisata No. PM. 12/HK.001/227 tanggal 16 Pebruari 2007. b. DIPA BPSNT Yogyakarta Tahun Anggaran 2012 Nomor: 0026/04003.2.01/14/2012 Tanggal 9 Desember 2011. c. SK
Menteri
Pariwisata
KM.104/KP.110/Mpek/2011
dan
Tentang
Ekonomi Penunjukkan
Kreatif, Pejabat
Nomor: Pelaksanaan
Anggaran Tahun 2012. d. Surat Keputusan Kepala Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta Nomor: 084.C/HK.501/BPSNT/KKP/II/2012 tanggal 6 Pebruari 2012. C. Maksud dan Tujuan Maksud diadakan lomba: a. Melihat potensi siswa SD dalam olah seni tembang macapat. b. Menanamkan nilai yang terkandung dalam tembang macapat untuk tingkat siswa SD. c. Melihat tingkat penguasaan siswa dalam bidang macapat. Tujuan Kegiatan lomba : a. Mendorong siswa untuk mengenal tembang macapat. b. Memberi motivasi siswa SD belajar nembang. c. Mengenalkan tembang macapat. D. Sasaran Kegiatan Sasaran kegiatan lomba tembang macapat adalah murid-murid Sekolah dasar se Propinsi DIY 3
E. Ruang Lingkup Lingkup materi kegiatan adalah pemahaman dan ketrampilan murid SD dalam melantunkan tembang-tembang macapat selaras dengan aturan yang berlaku. F. Manfaat/Input a. Murid SD lebih mengenal karya seni melalui tembang macapat. b. Murid SD lebih paham terhadap “tradisi macapatan” sebagai karya sastra Jawa yang adiluhung. G. Keluaran/Output a. Laporan pertanggungjawaban kegiatan. b. Rekomendasi untuk pembuat kebijaksanaan, khususnya dalam dunia pendidikan. c. Rekomendasi untuk instansi yang terkait dengan pembinaan kebudayaan. H. Hasil a. Mendorong siswa SD untuk berusaha melestarikan tradisi macapatan. b. Mendorong tumbuhnya rasa bangga terhadap karya bangsa sendiri. c. Tradisi macapatan semakin dikenal masyarakat. I. Tempat Kegiatan Kegiatan Lomba Tembang Macapat dilaksanakan di Pendopo Ndalem Joyodipuran, Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, Jln. Brigjen Katamso 139, Yogyakarta 55152, Telp. (0274) 373241 J. Jadwal dan Ketentuan lomba 1. Lomba dilaksanakan Hari Senin – Selasa, tanggal 17 dan 18 September tahun 2012, selama 2 hari.
4
2. Tahap pertama peserta dijaring sebanyak 12 peserta, dengan penjaringan yang ditentukan Dewan Yuri, yang akan diumumkan hari Selasa tanggal 18 September 2012. 3. Peserta lomba macapat atau yang mewakili datang sendiri ke Balai Pelestarian Jarahnita Yogyakarta mengambil nomor urut untuk tampil. 4. Nomor urut peserta dari nomor 1 s.d 50 tampil pada Hari Senin, tanggal 17 September 2012 dan Hari Selasa, tanggal 18 September 2012 nomor 51 s.d 100. 5. Seluruh peserta diharap datang pada tanggal yang sudah ditentukan. 6. Dari keseluruhan peserta yang mengikuti lomba, ditentukan sebanyak 12 pemenang oleh Dewan Yuri. 7. Pemenang dibedakan antara putra dan putri. Pemenang terdiri dari Juara I, II, III putra dan putri serta Juara Harapan I, II, III putra dan putri. Keputusan dewan yuri tidak dapat diganggu gugat. 8. Peserta lomba diwajibkan untuk menyampaikan satu tembang wajib dan satu tembang pilihan. Materi tembang disediakan panitia penyelenggara. 9. Peserta lomba menggunakan pakaian bebas dan rapi. 10. Pendaftaran peserta lomba dibuka sejak pengumuman ini dan ditutup pada tanggal 7 September 2012. 11. Peserta lomba dibatasi sejumlah 100 (seratus) orang siswa, dan bila sebelum batas waktu ditutup peserta sudah terpenuhi kuota pendaftaran akan ditutup. 12. Guru pendamping mohon mengajarkan materi kepada siswa sesuai notasi dan tembang yang sudah ditentukan oleh panitia.
5
13. Tembang pilihan ada 3 macam, masing-masing peserta memilih satu diantara tembang yang telah disediakan. 14. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Sekretariat Panitia Penyelenggara Lomba Tembang Macapat Tingkat Sekolah Dasar Se Propinsi DIY, dengan tema : Tembang Macapat dan Karakter bangsa, Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, Jln. Brigjen Katamso 139, telp. (0274) 373241. Contact Person : Sumardi, (Hp): 081 578 854 898) dan Titok Nurwidadi ( Hp: 085 729 411 666). K. Sumber Dana Kegiatan Lomba Tembang Macapat ini didanai dari DIPA Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta Tahun 2012.
Yogyakarta, Juli 2012 Mengetahui Kepala Balai Pelestarian Jarahnitra
Ketua Pokja,
Dra. Christriyati Ariani, M.Hum NIP. 19640108 199103 2 001
Drs. Sumardi, MM. NIP. 19620914 1992 03 1 001
6