12 ISSN: 1693-2654 Februari 2013
BIOEDUKASI Volume 6, Nomor 1 Halaman 12-21
KERAGAMAN, DISTRIBUSI DAN NILAI PENTING MAKRO ALGA DI PANTAI SEPANJANG GUNUNG KIDUL Nurmiyati Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS Suakarta Email:
[email protected] Diterima 02 Desember 2012, Disetujui 21 Januari 2013
ABSTRAK- Pantai Sepanjang merupakan salah satu pantai di selatan Provinsi DIY tepatnya berada di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta. Pantai Sepanjang merupakan pantai berpasir putih dengan substrat pantai terutama berupa karang mati dan karang berpasir, yang sangat cocok sebagai habitat tumbuhan dan hewan laut. Salah satu tumbuhan yang mendominasi daerah pasang surut adalah makro alga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman spesies makroalga yang ada di Pantai Sepanjang beserta distribusi dan nilai pentingnya. Penelitian ini menggunakan metode line transek menurut Trono (1998). Sampling makro alga dilakukan di daerah intertidal pada saat air surut yang berlangsung 1-2 jam sebelum air laut mengalami pasang kembali. Hasil penelitian di lapangan diidentifikasi di laboratorium Botani Pendidikan Biologi dengan menggunakan buku panduan makro alga menurut Trono; Tjitrosoepomo; Adi Yudianto; V.K. Dhargalkar dan Devanand Kavlekar; Emma Wells; Guillermo Diaz-Pulido dan Laurence J. McCook; W.F. Prud’homme van Reine dan G.C. Trono Jr (editor). Penghitungan Nilai Penting yang terdiri atas komponen Densitas Relatif, Dominansi Relatif dan Frekuensi Relatif menurut Trono (1998). Hasil penelitian menunjukkan adanya 13 spesies makro alga yang terbagi dalam 3 (tiga) kelas, yaitu Clorophyceae 6 spesies, Rodophyceae 5 spesies dan 2 spesies Paeophyceae. Spesies Boergesenia forbesii dari kelas Clorophyceae memiliki distribusi yang paling merata. Sedangkan Enteromorpha flexuosa memiliki Nilai Penting (NP) tertinggi yaitu 69.84 dengan nilai Densitas Relatif (DsR) = 30.98, Dominansi Relatif (DR) = 24.92 dan Frekuensi Relatif (FR) = 13.94. Nilai penting terendah adalah Caulerpa racemosa dari kelas Clorophyceae yaitu sebesar 1.08 dengan nilai Densitas Relatif (DsR) = 0.05, Dominansi relatif (DR) = 0.21 dan Frekuensi Relatif (FR) = 0.82. Kata kunci: keragaman, distribusi, nilai penting, makro alga
Pendahuluan Pantai Sepanjang merupakan salah
adalah memiliki substrat yang disominasi oleh karang mati dan pasir serta pada
satu pantai terpanjang di antara deretan
beberapa
pantai yang ada di selatan Kabupaten
lumpur.
Gunung Kidul Yogyakarta. Pantai ini
paparan
terletak di Desa Kemadang Kecamatan
mempengaruhi keberadaan makro alga.
Tanjungsari (Koordinat GPS: S8°8'0.2"
Makro alga pada daerah pasang surut ini
E110°33'11.3"). Karakter utama pantai
sangat membutuhkan cahaya matahari untuk
tempat Pada
bercampur
daerah
cahaya
pasang
matahari
melangsungkan
dengan surut, sangat
fotosintesis.
13 Kondisi lingkungan dan substrat yang
foto dan dilakukan koleksi (koleksi alga
demikian merupakan habitat yang cocok
secara komplit dengan rizoidnya)
bagi tanaman makro alga atau rumput
4. Spesimen makro alga diambil dengan
laut. (V.K. Dhargalkar dan Devan and
menggunakan tangan, jika terlalu sulit
Kav.
karena menempel pada substrat yang
Metode Penelitian
sangat kuat, maka dapat diambil dengan
Penelitian
ini
menggunakan
menggunakan pisau atau scalpel.
metode line transek menurut G.C.Trono
5. Menghitung
Jr. Sampling makro alga dilakukan pada
spesiesnya,
daerah pasang surut dengan menggunakan
frekuensi, spesies yang paling melimpah
plot berukuran 1x1 m2. Identifikasi makro
dan persentase pengkoverannya.
alga
6. Seluruh data hasil pengamatan dan
menurut
Dhargalkar
dan
G.C.Trono Devanand
Jr;
V.K.
Kavlekar;
jumlah
individu
kemelimpahan,
per
densitas,
perhitungan dicatat pada kertas lapangan.
Emma Wells; Guillermo Diaz-Pulido dan Laurence J. McCook; W.F. Prud’homme van Reine dan G.C. Trono Jr (editor)
Rumus yang digunakan untuk menghitung
nilai
densitas
(DsR),
dominansi (DR), frekuensi (FR) dan nilai Perkiraan vegetasi makro alga secara
penting (NP) sebagai berikut:
kuantitatif dilakukan dengan metode line transek dengan prosedur sebagai berikut:
7. Densitas:
merupakan
perhitungan
jumlah individu suatu spesies dalam 1. Memasang garis/transek (mengguna-
total area sampel
kan rafia atau meteran) dari garis pantai
D = n/A
menuju ke arah tengah laut dengan jarak
Dimana:
antar transek satu dengan transek lainnya
D = densitas, n = total jumlah individu
adalah 50 meter
spesies tertentu dan A = total area
2. Jarak antar titik/point pengamatan
sampel
adalah 10 m. Pada tiap titik pengamatan
8. Frequensi: jumlah total sampel yang
yang berdiameter 5 m, dipasang masing-
terdapat spesies tertentu di dalamnya
masing 2 plot kuadrat berukuran 1 m x 1
F = j/k
m
Dimana:
3. Makro alga yang ada pada seiap plot
9. F = Frekuensi, j = jumlah sampel
didokumentasikan dengan menggunakan
dengan spesies tertentu, k = jumlah total sampel
14 10. Cover/dominansi: penutupan
muscoides Gelidiella acerosa Padina australis Dictyota dichotoma
proporsi
substrat
oleh
spesies
tertentu
11 12 13
D = a/A
Rodophyceae Paeophyceae Paeophyceae
Keragaman makro alga di Pantai
Dimana:
Sepanjang
D = dominansi/cover, a = total area yang ditutupi oleh spesies tertentu, A
Gunung
Kidul
dapat
didiskripsikan sebagai berikut: 1.
= total area sampel
Enteromorpha flexuosa Ciri umum spesies ini adalah
Nilai Penting = DsR + DR + FR
thallusnya
yang
berbentuk
filamen
panjang mencapai 6 hingga 15 cm, berbentuk tubular dengan rongga di
Pembahasan Keragaman dan Distribusi Makro Alga
bagian tengahnya atau kadang-kadang
Berdasarkan hasil penelitian di
kedua sisi thallusnya menempel satu sama
Kidul,
lain, tidak bercabang, menempel pada
keragaman makro alga yang ditemukan
substrat dengan menggunakan holdfast
ditemukan sebanyak 13 spesies, terbagi
pada bagian pangkal thallus.
Pantai
Sepanjang
Gunung
dalam 3 (tiga) kelas yaitu Clorophyceae
Spesies ini banyak ditemukan
sebanyak 6 (enam) spesies, Rodophyceae
pada daerah pasang surut yang terpapar
sebanayk 5 (lima) spesies dan 2 (dua)
sinar matahari, menempel pada substrat
spesies Paeophyceae. Spesies makro alga
berupa karang mati.
yang dimaksud seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Spesies Makro Alga di Pantai Sepanjang Gunung Kidul No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Spesies Enteromorpha flexuosa Boergesenia forbesii Enteromorpha clathrata Ulva vasciata Ulva lactuca Caulerpa racemosa Acanthophora specifera Jania adherens Gracilaria arcuata Achantopora
2.
Boergesenia forbesii Ciri-ciri umum dari spesies ini
Kelas Clorophyceae
adalah thallusnya berbentuk seperti balon
Clorophyceae
semakin mengecil ke bagian pangkalnya.
Clorophyceae
Bentuk thalus melengkung, mirip gada
dengan ujung berukuran lebih besar dan
melengkung dengan bagian pangkal yang Clorophyceae Clorophyceae Clorophyceae Rodophyceae
sangat mengecil sebagai bagian yang melekat pada substrt. Thalus soliter yang berpusat pada pangkal holdfast, berwarna
Rodophyceae Rodophyceae Rodophyceae
hijau transparan, berdinding tipis dan bagian dalamnya berisi cairan. Berukuran
15 tinggi kurang lebih 5 cm atau kurang,
hijau
tua
dengan
diameter bagian ujung thalus rata-rata 1
bergelombang.
cm atau kurang dan diameter bagian
thallus memiliki warna yang lebih gelap
pangkal sangat kecil lebih kurang 2 mm.
dan lebih kaku dibandingkan pada bagian
Pada
tepi
lembaran
bagian
pangkal
pada
tengah dan ujung thallus. Bagian pangkal
daerah karang mati. Holdfast melekat
thallus sebagai tempat melekatnya alga
pada karang mati, batuan atau sebagai
dengan substrat.
Spesies
ini
terdistribusi
epifit pada lamun. 3.
Alga ini terdistribusi pada substrat karang mati di daerah paparan terumbu
Enteromorpha clathrata
karang di perairan dangkal paparan sinar Thallus berupa lembaran tipis,
matahari yang sangat tinggi.
lembut dan bercabang. Panjang kurang Masyarakat
dari 15 cm. Habitat menempel pada
di
sekitar
Pantai
substrat yang keras misalnya karang mati.
Sepanjang biasa memnafaatkan alga ini
Thallus menempel pada substrat dengan
sebagai bahan makanan untuk dimasak
menggunakan holdfast.
sebagai sayuran atau digoreng menjadi keripik ulva sebagai oleh-oleh khas pantai
4.
Ulva vasciata
selatan Gunung Kidul.
Alga ini memiliki ciri thallus
6.
Caulerpa racemosa
berupa lembaran halus. Tepi thallus ikal berombak, dengan ukuran lebar mencapai
Alga jenis ini memiliki ciri thallus
5 cm dan panjang hingga 25 cm. Warna
berupa stolon yang besar dengan ukuran
thalli hijau cerah.
4-5 cm. Ujung thallus meruncing seperti paku. Holdfast relatif besar sebagai
Spesies
ini
terdistribusi
pada
daerah yang terpapar cahaya matahari, pada
rataan
terumbu
melekat
bagian yang melekat pada substrat berupa campuran pasir dan lumpur.
pada
substrat batu atau dapat juga bersifat
Ramulus-ramulus
muncul pada
stolon yang bercabang dan memiliki
epifit.
bulatan-bulatan ramulus dengan ujung 5.
Ulva lactuca
yang papak dengan tangkai yang pendek
Ulva lactuca memiliki ciri berupa thallus yang tipis bentuk lembaran licin. Berukuran
lebih
besar
dibandingkan
dengan Ulva vasciata. Thallus berwarna
membentuk rangkaian dengan panjang mencapai 2-3 cm.
16 Alga jempuran antara pasi dengan
9. Gracilaria arcuata
lumpur, kadang-kadang ditemukan pada sela-sela karang yang berlumpur. Masyarakat
di
Alga jenis ini memiliki ciri thallus kaku, berbentuk silindris dan licin dengan
sekitar
pantai
substansi cartilaginous. Warna thallus
Sepanjang biasa memanfaatkan tanaman
hijau
kcoklatan,
atau
hijau
jingga.
ini sebagai bahan sayuran segar dalam
Holdfast membentuk
bentuk pecel, oseng maupun sebagai
thallus merimbun pada bagian ujung dan
lalapan.
mengecil pada bagian pangkalnya. Secara
7. Acanthophora specifera
keseluruhan thallus membentuk seperti
seperti cakram,
mangkuk pipih yang terbalik. Thallus
silindris,
percabangan
bebas, tegak, terdapat duri-duri pendek
Spesies ini tumbuh melekat pada
sekitar thallus. Substansi cartilaginous,
karang mati dan tersebar di daerah rataan
warna coklat tua atau kekuning-kuningan.
terumbu karang.
Rumpun lebat dengan percabangan ke segala arah.
Masyarakat
sekitar
pantai
Sepanjang biasa memanen alga jenis ini
Habitat pada substrat batu atau
untuk dijual kepada para pengepul untuk
substrat keras lainnya, dapat bersifat
dijadikan sebagai bahan agar.
epifit.
10. Achantopora muscoides
8. Jania adherens
Spesies ini memiliki ciri thallus
Thallus tumbuh tegak, rimbun, menempel pada substrat dengan holdfast,
berwarna coklat tua, silindris dengan perabangan yang tidak teratur. Pada
memiliki variasi warna kehijauan, coklat,
permukaan
thallus
kemerahan dan kekuningan, tinggi bisa
percabangannya
mencapai 30-40 cm. Keseluruhan thalli
seperti duri tumpul yang rapat. Sehingga
silindris, sumbu utama bisa mencapai
bentuk thallus spesies ini seprti gimbal,
diameter 10-15 mm.
rimbun pada ujung rumpun thallusnya.
muncul
utama
dan
bintil-bintil
Ukuran rumpun dapat mencapai 10-15 Habitat pada daerah pasang surut.
cm.
Selalu menempel pada batu karang atau Biasanya
Persebaran spesies ini melekat
menghuni perairan yang relatif tenang dan
pada karang mati, yang selalu tergenang
terlindung.
air dan sering terkena ombak langsung.
substrat
padat
lainnya.
11. Gelidiella acerosa
17 Spesies ini memiliki ciri thallus
Spesies alga ini memiliki ciri
kaku, berwarna hijau kecoklatan atau
thallus berupa lembaran berwarna coklat.
kadang-kadang hijau kemerahan. Thallus
Thallus menyerupai pita denan ukuran
membentuk rumpun yang melekat pada
panjang 5-13 cm dan lebar 2-3 cm.
substrat
yang
Thallus bercabang-cabang dikotom, ujung
Thalus
thallus membulat, membentuk rumpun
bercampur
berupa
karang
dengan
mati
lumpur.
memiliki percabangan yang tidak teratur.
yang rimbun.
Pada kedua sisi setiap cabang tumbuh
Spesies alga ini mudah ditemukan
percabangan pendek berukuran 1-6 mm.
menempel pada karang mati yang agak
Percabangan ini tumbuh teratur pada
terlindung dari paparan sinar matahari.
kedua sisi thallus, dengan ukuran semakin Nilai Penting Makro Alga di Pantai Sepanjang
pendek menuju ke ujung thallus. Spesies ini terdisribusi pada daerah
Nilai penting merupakan hasil
karang mati yang becampur dengan
penjumlahan
lumpur.
sejumlah variabel yang telah diukur yaitu
Biasanya
dapat
ditemukan
dari
nilai
relatif
dari
densitas relatif, dominansi relatif dan
bersama dengan genus Achantopora.
frekuensi relatif. Berdasarkan penelitian
12. Padina australis
yang telah dilakukan, ditemukan 13 (tiga Spesies ini memiliki thallus seperti kipas, berbentuk lembaran tipis yang membentuk lobus-lobus (lekukan) pada bagian pangkalnya. Berwarna coklat tua hingga
coklat
kekuningan.
Pada
permukaan lembaran membentuk garisgaris radial berwarna putih mencolok. Pada ujung thallus berukuran lebih lebar dari pada pangkalnya dan bertepi rata.
belas) spesies makro alga di Pantai Sepanjang Gunumg Kidul. Spesies makro alga yang ditemukan terbagi dalam 3 (tiga) kelas yaitu Clorophyceae sebanyak 6 (enam) spesies, Rodophyceae sebanayk 5 (lima) spesies dan 2 (dua) spesies Paeophyceae.
Spesies
Boergesenia
forbesii dari kelas Clorophyceae memiliki distribusi yang paling merata di Pantai
Spesies ini tersebar pada habitat
Sepanjang Gunung Kidul. Sedangkan
campuran pasir dan lumpur pada daerah
Enteromorpha flexuosa memiliki Nilai
pasang surut yang selalu tergenng dengan
Penting (NP) tertinggi yaitu sebesar 69.84
air.
dengan nilai Densitas Relatif (DsR) =
13. Dictyota dichotoma
30.98, Dominansi Relatif (DR) = 24.92 dan Frekuensi Relatif (FR) = 13.94. Nilai
18 penting
terendah
adalah
Caulerpa
0.21 dan Frekuensi Relatif (FR) = 0.82.
racemosa dari kelas Clorophyceae yaitu
Tabel 2 menunjukkan distribusi nilai
sebesar 1.08 dengan nilai Densitas Relatif
penting masing-masing spesies makro
(DsR) = 0.05, Dominansi relatif (DR) =
alga di pantai sepanjang Gunung Kidul.
Tabel 2. Nilai penting Makro Alga di Pantai Sepanjang Gunung Kidul No
Nama Spesies
Kelas
DsR
DR
FR
NP
1 2 3 4 5
Enteromorpha flexuosa Boergesenia forbesii Acanthophora specifera Padina australis Enteromorpha clathrata
Clorophyceae Clorophyceae Rodophyceae Paeophyceae Clorophyceae
30,99 17,97 14,25 10,23 7,39
24,92 21,80 15,81 11,71 4,99
13,93 25,41 13,11 11,47 6,56
69,84 65,18 43,17 33,41 18,94
6 7
Jania adherens Gracilaria arcuata
Rodophyceae Rodophyceae
5,79 2,52
5,49 4,25
4,92 6,56
16,21 13,33
8 Dictyota dichotoma 9 Ulva fasciata 10 Achantophora muscoides
Paeophyceae Clorophyceae Rodophyceae
1,99 3,54 3,76
2,34 2,87 3,07
6,56 4,09 2,46
10,89 10,50 9,29
11 Ulva lactuca 12 Gelidiella acerosa 13 Caulerpa racemosa
Clorophyceae Rodophyceae Clorophyceae
1,33 0,18 0,05
2,34 0,18 0,21
3,28 0,82 0,82
6,95 1,18 1,08
Spesies dengan nilai densitas
jumlah yang paling banyak, spesies ini
terendah adalah Caulerpa racemosa
juga mendominasi di Pantai Sepanjang.
(clorophceae), sedangkan spesies dengan
E flexuosa mudah kita dapatkan pda
nilai
Enteromorpha
daerah pasang surut yang terpapar sinar
flexuosa (clorophceae) yaitu sebesar
matahari, menempel pada substrat keras
30.99.
berupa karang mati.
terbesar
adalah
Densitas menunjukkan jumlah individu
per
satuan
area
tertentu.
Spesies alga ini dapat ditemukan dalam jumlah yang cukup banyak di daerah pasang surut Pantai Sepanjang. Makro alga dengan dominasi tertinggi adalah Enteromorpha flexuosa dengan nilai 24.92. Disamping memiliki
19
Grafik 1. Densitas Relatif Spesies Makro Alga di Pantai Sepanjang
Gambar 2. Dominansi Relatif Spesies Makro Alga di Pantai Sepanjang Gunung Kidul Makro alga dengan frekuensi relatif
tertinggi
adalah
Boergesenia
menggambarkan
kedudukan
ekologis
suatu spesies dalam komunitas. Indeks
forbesii yaitu sebesar 25.41. Frekuensi
Nilai
menunjukkan tingkat keseringan spesies
penjumlahan nilai Kerapatan Relatif
tersebut
(KR),
kita
temukan
di
lokasi
pengamatan. Indeks Nilai Penting (INP)
Penting
Frekuensi
dihitung
Relatif
berdasarkan
(FR)
dan
Dominansi Relatif (DR).
digunakan untuk menetapkan dominasi
Makro alga dengan nilai penting
suatu spesies terhadap spesies lainnya
tertinggi adalah Enteromorpha flexuosa
atau dengan kata lain nilai penting
dengan nilai penting 69,84. Alga spesies
20 ini mendominasi dalam jumlah yang
daerah yang terpapar sinar matahari
cukup banyak dan tersebar cukup merata
dengan substrat berupa karang mati.
di seluruh kawasan pantainya pada
Gambar 3. Frekuensi Relatif Spesies Makro Alga di Pantai Sepanjang Gunung Kidul
Gambar 4. Nilai Penting Spesies Makro Alga di Pantai Sepanjang Gunung Kidul Kesimpulan
(lima) spesies dan 2 (dua) spesies
1. Berdasarkan hasil penelitian di Pantai
Paeophyceae.
Sepanjang Gunung Kidul ditemukan
2. Spesies Boergesenia forbesii dari
13 spesies makro alga yang terbagi
kelas
dalam
distribusi yang paling merata di Pantai
3
(tiga)
kelas
yaitu
Clorophyceae sebanyak 6 (enam) spesies,
Rodophyceaesebanayk
5
Clorophyceae
Sepanjang Gunung Kidul.
memiliki
21 3. Spesies
Enteromorpha
flexuosa
memiliki Nilai Penting (NP) tertinggi yaitu sebesar 69.84 dengan nilai Densitas Relatif (DsR) = 30.98, Dominansi Relatif (DR) = 24.92 dan Frekuensi Relatif (FR) = 13.94.
Thallophyta,Bryophita,Pteridophyta )Gadjah Mada University Press: Yogyakarta Guillermo Diaz-Pulido and Laurence J. McCook (2008). Environmental Status: Macroalgae (Seaweeds). Great Barrier Reef Marine Park Authority: Australia Suroso Adi Yudianto. (1992). Pengantar Cryptogamae. Tarsito: Bandung
Daftar Pustaka Anonym. (1999). Prosea. Plant Resources of South-East Asia 15 (1) Cryptogams: Algae, no 15 (1). Emma Wells. A Field Guide to the British Seaweeds: As required for assistance in the classification of water bodies under the Water Framework Directive. Wells Marine Surveys: British G.C. Trono, Jr. (1998). The living marine resources of theWestern central Pacific.Volume 1. seaweeds, corals,bivalves and gastropods. food and agriculture organization of the united nations: Rome Gembong Tjitrosoepomo. (2003). Taksonomi Tumbuhan (Scizophyta,
Tarsoen Waryono.(2001). Biogeografi Alga Makro (Rumput Laut) Di Kawasan Pesisir Indonesia. Makalah Dalam Seminar Ikatan Geografi Indonesia (IGI) di Malang Oktober 2001 V.K. Dhargalkar dan Devanand Kavlekar. (2004). Seaweeds – A field Manual. National Institute of Oceanography: Dona Paula, Goa. 403 004