1 Unmas Denpasar
KEPUTUSAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DENGAN DUKUNGAN ARSITEKTUR SISTEM CERDAS Made Wahyu Adhiputra Universitas Mahendradatta, Bali, Indonesia
[email protected] Abstrak Perusahaan harus memiliki strategi yang tepat untuk dapat bertahan di lingkungan yang sangat kompetitif. Salah satu strategi yang harus dipilih perusahaan terkait dengan pengelolaan lingkungan. Manajemen dihadapkan pada kompleksitas dari pengelolaan lingkungan, sehingga manajemen sulit untuk memilih keputusan yang tepat. Untuk itu diperlukan sistem yang mempermudah proses pengambilan keputusan. Tulisan ini bertujuan untuk mempermudah pembuatan sistem informasi pengelolaan lingkungan yang menghasilkan arsitektur dari Intelligent Environmental Decision Support System (IEDSS). IEDSS adalah sistem informasi cerdas untuk pengelolaan lingkungan yang dinamis berbasis pengetahuan yang membantu mempermudah pengambilan keputusan melalui alternatif – alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model. Arsitektur generik IEDSS adalah framework untuk membuat sistem pendukung keputusan pengelolaan lingkungan berbasis Artificial Intelligent (AI) dengan model pengukuran kinerja sebagai sifat, pengetahuan dan alat bantu pengambilan keputusan. Model pengukuran kinerja yang digunakan dalam arsitektur IEDSS adalah pengembangan model Balanced Scorecard (BSC) dan Analytic Hierarchy Process (AHP). Kata kunci: Intelligent Environmental Decision Support System (IEDSS), Pengelolaan Lingkungan, Balanced Scorecard (BSC), Analytic Hierarchy Process (AHP).
Abstract Enterprise must have an appropriate strategies to survive on high competitive environment. A strategy that enterprise have to choose is related to environment management. The complexity of environment management made the management face high difficulty level to make an appropriate strategy. There for a system to make easier decision is needed. The aim of this paper is made easier process of development environment management information system, with the result is an Architecture of Intelligent Environmental Decision Support System (IEDSS). IEDSS is a knowledge base dynamic intelligent information system of environmental management that help decision process trough alternatives building from data, information processing and model design. Generic architecture of IEDSS is a framework to build environmental decision support system base on artificial intelligent (AI) with performance measurement model as nature, knowledge and tools of decision process. Performance measurement model that use in architecture of IEDSS is model development of Balanced Scorecard (BSC) and Analytic Hierarchy Process (AHP). Keywords: Intelligent Environmental Decision Support System (IEDSS), Environmental management, Balanced Scorecard (BSC), Analytic Hierarchy Process (AHP).
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
2 Unmas Denpasar
IbM PETANI GARAM PANTAI KUSAMBA Ni Luh Desi In Diana Sari 1) , I Nengah Sudika Negara 2), I Dewa Ayu Sri Suasmini3) 1,2) Program Studi Desain Komunikasi Visual, 3) Program Studi Desain Mode Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar
[email protected] Abstrak Tujuan kegiatan IbM Petani Garam Pantai Kusamba adalah mencari solusi pemecahan masalah yang dihadapi oleh petani yang tergabung kedalam kelompok Amarta Segara dan Segaraning Merta, terdiri dari; 1). Membantu memasarkan garam yang dihasilkan, melalui pelatihan kemasan dan pengemasan. Untuk meningkatkan wawasan pengetahuan dan ketrampilan kelompok tani garam Kusamba dalam aspek pemasaran, pengemasan dan promosi produk. 2). Memfasilitasi pengurusan ijin BPOM agar garam Kusamba bisa masuk ke pasar – pasar modern. 3). Menciptakan identitas merek berupa logo, atribut kemasan dan media promosi untuk medukung pemasaran garam. 4). Membantu menata lokasi pembuatan garam, agar layak dikunjungi oleh wistawan, melalui media informasi pendukung (signsistem). Target khusus yang ingin dicapai melalui kegiatan ini adalah membantu memasarkan garam sebagai oleh – oleh. Memotivasi petani garam agar tetap melestarikan pengolahan garam secara tradisional. Karena pengolahan garam yang dilakukan terbilang unik dan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata. Selain itu kualitas garam yang diproduksi oleh kelompok tani garam Kusamba diakui hingga ke Jepang, dan Italia namun akses pasarnya masih sulit ditembus. Metode yang dilakukan guna menghasilkan target luaran untuk mencapai tujuan diantaranya: 1). Membantu dan memfasilitasi pengurusan ijin BPOM. Target luaran yang telah dicapai adalah garam sudah diuji kandungan mineral dan iodiumnya. 2). Membantu pengembangan desain kemasan dengan membuatkan logo sebagai identitas merek, desain kemasan yang menarik untuk mengemas garam. 3). Memberikan pelatihan desain kemasan untuk mendukung pemasaran produk garam oleh kelompok tani garam Kusamba. Target luarannya berupa garam yang sudah dikemas dalam kemasan kantong berdiri dengan berat 150gr dan sudah dibubuhi label sebagai informasi produk. 4). Memberikan bantuan alat penunjang produksi dan pengemasan. 5). Memberikan pelatihan dan ketrampilan dalam membuat kemasan tas kertas dengan teknik cetak sablon. 6). Membantu menata lokasi dengan pembenahan lapak – lapak pembuatan garam dan membubuhkan papan informasi agar wisatawan yang datang memperoleh gambaran mengenai aktifitas Nguyah yang dilakukan kelompok tani garam Kusamba. Kata kunci : IbM,Petani Garam, Pantai Kusamba
Abstract The activity science and technology for society (IbM), Salt farmers Kusamba Beach aims to find solutions to problems faced by salt farmers in the area. Salt farmers Kusamba Beach is incorporated into the "Amarta Segara" and "Segaraning Merta". The objectives are: 1) Assist to markets the salt produced by farmer groups Kusamba salt, through the training of packaging and packaging; to improve the insight and skills of Kusamba salt farmer groups in the aspects of marketing, packaging and promotional products. 2). Facilitating permit to BPOM in order Kusamba salt can fit into modern markets. 3). Creating a brand identity in the form of logo, packaging and promotional media attribute to endorse marketing of salt, which is produced by farmer groups Kusamba salt. 4). Helps regulate the location of the processing of seawater into salt which is used by salt farmer groups of Kusamba, so it's worth a visit by tourists, through the media supporting information (sign-system). 5). Motivating group of farmers salt of Kusamba Beach to retain its traditional salt processing methods that have been passed down for generations. The specific targets to be achieved through this activity are to help market the salt, which is produced by a group of salt farmers of Kusamba as souvenirs; Motivating farmers to keep preserve salt processing traditionally because the salt processing done is unique and has the potential to be developed as a tourism attraction. Besides, the quality of salt produced by a group of salt farmers of Kusamba has been recognized in Japan and in Italy, but the access to the market is still difficult to penetrate. The method used to generate targeted outcomes and to achieve the objectives of science and Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
3 Unmas Denpasar
technology activities (IbM) for the Community Farmers Salt Kusamba Beach, are: 1). Assist and facilitate permits to BPOM. 2). Assisting the development of packaging design, through the creation of a logo as a brand identity, attractive packaging design for packing salt. 3). Provide training packaging design to support the marketing of the product of salt by salt farmer groups of Kusamba. Target outcomes in the form of salt that is already packaged in bags stand with 150 gr weight and label is stamped as product information. 4). Providing an assistance of supporting tool production and packaging. 5). Provides training and skills in the making of paper packaging with screen printing techniques. 6). Help organize locations by revamping stalls manufacture of salt, and put information boards, so that tourists who come in, get a picture of the "Nguyah activity " conducted by salt farmers groups of Kusamba. Keywords : IbM, Salt Farmer, Kusamba beach
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
4 Unmas Denpasar
THE OBSTACLES IN TRANSLATING THE TWO GOATS DONE BY BIPA STUDENTS OF LA DENPASAR Ni Made Verayanti Utami, Ni Wayan Suastini STIBA Saraswati Denpasar, Jalan Kamboja 11A
[email protected];
[email protected]
Denpasar,
Phone
(0361)
228043
Abstract This paper entitled The Obstacles in Translating The Two Goats Done by BIPA Students of La Denpasar is mainly aimed at investigating how the translation of a fable entitled The Two Goats is done by BIPA (Indonesian for Non-Native Speaker) students, the factors led the obstacle done by the students, and the translation technique used by the student in translating the fable. The data will focus on the translation of The Two Goats from English to Indonesian done by ten students of BIPA at La Denpasar BIPA School. The method of collecting the data in this research will be direct observation method. The English version of The Two Goats and its translation into Indonesian done by BIPA students will be read. Then, the sentences that represent the obstacle in translating the fable will be chosen. After the data collected, they will be analyzed. The data analyzed will be the results of the research. There are some theories used in analyzing the data, those are the the theory of translation is proposed by Nida (2000), the theory for analyzing the factors lead the interference is proposed by Grosjean (1982), and the theory of translation technique is proposed by Molina ad Albir (2002). How is The Two Goats translated into Indonesian by BIPA students? The answer could be read in the full paper. Keywords: obstacle, translation, fable
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
5 Unmas Denpasar
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN: SEBUAH PENDEKATAN STRATEGI Hutomo Rusdianto (FE.UMK KUDUS)
[email protected] Amin Kuncoro (FE. UNIVERSITAS SEMARANG)
[email protected] Abstrak Dewasa ini pencapaian tujuan organisasi membutuhkan konsentrasi yang tinggi, agar semua pencapaian organisasi tercapai maka dibutuhkan langkah-langkah yang tepat, diantaranya adalah memaksimalkan potensi sumberdaya yang ada. Selain itu setiap tindakan organisasi harus didasarkan pada visi dan misi, sehingga hasilnya akan sesuai dengan harapan. Penelitian ini adalah berdasarkan pada penguatan teori kualitas pelayanan yaitu dengan menggunakan library riset, yang mana penelitian mengacu pada kajian-kajian atau buku-buku yang relevan dengan kualitas pelayanan. Disamping itu apa saja yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan apa strateginya, kemudian kebutuhan apa saja sehingga kualitas pelayanan bisa maksimal. Peneliti tertarik melakukan kajian strategi kualitas pelayanan karena peneliti tertarik dengan berbagai metode dan teori-teori, kemudian dari berbagai teori tersebut peneliti menggunakan konter teori yaitu teori yang sedang baik atau treck recordnya. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan etika yaitu menekankan kejujuran, hukum dan keadilan. Dengan demikian tidak ada yang menyangkal konsep penelitian ini sebagai panduan yang telah dipergunakan oleh peneliti apakah telah adil menurut peneliti maka belum tentu adil menurut orang lain, akan tetapi masih bersifat relative. Hasil penelitian ini adalah bahwa konstruk yang ada pada teori kualitas pelayanan menggunakan strategi yaitu mengkonter berbagai teori yang sedang berkembang dimasyarakat kemudian digunakan untuk memberikan berbagai kegitan bisnis dalam kehidupan sehari-hari. Kata kunci: Kualitas pelayanan dan pendekatan strategi
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
6 Unmas Denpasar
PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU-GURU SEKOLAH DASAR DALAM MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN Ida Bagus Nyoman Mantra Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasarasawi Denpasar E-mail.
[email protected]; Website. Bagusmantra.com Abstrak Profesionalisme para guru di Sekolah Dasar Desa Paksebali yang terdiri dari Sekolah Dasar Negeri 2 dan 3 Paksebali sangat mendesak perlu ditingkatkan terutama dalam pengelolaan pembelajaran karena kualitas pembelajaran sangat tergantung pada profesionalisme guru itu sendiri. Kemampuan para guru dalam pengelolaan sistem pembelajaran dari perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian sangat perlu ditingkatkan agar output yang dihasilkan memiliki kompetensi yang tinggi dalam menghadapi tuntutan tercapainya kompetensi yang dicanangkan dalam silabus yang disususn berdasarkan kurikulum yang berlaku. Perencanaan pembelajaran meliputi menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, membuat alat peraga, membuat lembar kerja siswa dan menyusun penilaian berbasis kinerja dan produk dan penilaian otentik sangat mendesak untuk ditingkatkan. Pelatihan dan pendampingan ini mampu menjadikan para guru lebih profesional dalam proses pembelajaran sehingga guru-guru mampu mengembangkan dan meningkatkan kompetensi siswa di sekolah Dasar Negeri 2 dan 3 Paksebali, kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Kata kunci: Profesionalisme, Guru-guru, Sekolah Dasar
Abstract Professionalism of teachers in elementary schools Paksebali village consisting of Elementary School 2 and 3 Paksebali urgently needs to be improved, especially in the learning management because learning quality is highly dependent on the professionalism of teachers themselves. The skills of teachers in the management of learning system in the form of planning, implementation and assessment of learning needs to be improved so that the output produced has high competence in the face of the demands of the achievement of competencies envisioned in the predesigned syllabus in line with the applicable curriculum. Lesson plans include learning implementation plan, making teaching media, making student worksheets and designing performance-based assessments and product and authentic assessments urgently needs to be improved. The training and mentoring are able to make more professional teachers in the learning process, therefore the teachers can develop and improve the competence of students of State Primary School 2 and 3 Paksebali, Dawan sub district, Klungkung regency. Keywords: Professionalism, teachers, elementary school
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
7 Unmas Denpasar
PENERAPAN COMPETITIVE SIMULTANEOUS ROUNDTABLE DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS Ni Made Wersi Murtini, I Komang Budiarta, Ni Wayan Krismayani Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstrak Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh mahasiswa khususnya mahasiswa pada semester IIIE Program Studi Sastra Inggris STIBA Saraswati Denpasar. Berdasarkan pre-tes yang telah dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa kemampuan mahasiswa dalam kemampuan menulis masih kurang. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi tersebut, peneliti menerapkan sebuah model pembelajaran yang dimodifikasi dari model pembelajaran Simultaneous Roundtable menjadi Competitive Simultaneous Roundtable. Adapun permasalahan yang ditemukan dan ingin dipecahkan dalam kegiatan penelitian ini, yaitu (1) Bagaimana peningkatan keterampilan menulis peserta didik setelah diajarkan menggunakan model pembelajaran kolaborasi Competitive Simultaneous Roundtable? dan (2) Bagaimana respon peserta didik terhadap implementasi model pembelajaran Competitive Simultaneous Roundtable dalam meningkatkan keterampilan menulis? Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini akan dilaksanakan dalam beberapa siklus yang terdiri atas dua sesi untuk setiap siklusnya yaitu: Perencanaan, Aksi, Observasi dan Refleksi. Data kuantitatif diperoleh dari instrumen tes: pre-tes dan post-tes sedangkan untuk data kualitatif didapat dari kuesioner. Berdasarkan hasil analisis data terjadi peningkatan terhadap keterampilan menulis dari subjek penelitian. Peningkatan kemampuan menulis subjek dapat dilihat dari hasil post-tes yang telah mencapai nilai minimal yaitu 70. Sedangkan data kualitatif dari kuesioner menyatakan bahwa model pembelajaran Competitive Simultaneous Roundtable yang diterapkan oleh peneliti mendapatkan respon positif dari subjek penelitian. Hal ini dapat dilihat dari prosentase subjek penelitian yang memberikan respon sangat setuju dan setuju terhadap penerapan model pembelajaran tersebut.
Abstract Writing skill is one of the skills in English that must be mastered by students, especially the students in semester IIIE of English Literature Study Program STIBA Saraswati Denpasar. Based on the pre-test conducted by the researcher, it is found that the ability of the students in writing skills are still low. To overcome the problems the researchers applied a modified learning model called Simultaneous Roundtable into Competitive Simultaneous Roundtable. The research problems of this study are(1) How is the improvement of the writing skills of the subjects after they were taught using a collaborative learning model Competitive Simultaneous Roundtable? and (2) How is the response of the subjects to the implementation of learning model Competitive Simultaneous Roundtable in improving writing skill? The research design used in this research is the Classroom Action Research. This study was conducted in several cycles consisting of two sessions for each cycle, namely: planning, action, observation and reflection. The quantitative data obtained from the test instrument were: pre-test and post-tests while the qualitative data were obtained from the questionnaire. Based on the analysis of data, there was an improvement of the writing skills of the research subjects. The imrpovement of the subjects’ writing skill can be seen from the results of post-tests that have reached the minimum score 70. The qualitative data from the questionnaire stated that the learning model Competitive Simultaneous Roundtable applied by researchers get a positive response from the research subjects. It can be seen from the percentage of research subjects who responded strongly agree and agree to the application of the learning model.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
8 Unmas Denpasar
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE PEMBELAJARAN BIPA I Nyoman Suparsa, Ida Bagus Nyoman Mantra, Ida Ayu Made Sri Widiastuti Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahasaraswati Denpasar
[email protected]
E-mail.
Abstrak Penelitian ini dilakukan di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar metode pembelajaran BIPA. Peneliltian ini lakukan selama dua tahun dengan menggunakan metode Research dan Development sehingga produk yang dikembangkan dapat diyakini kebekenarannya dan keakuratannya. Penelitian itu dilakukan karena masalah penting yang sangat krusial dihadapi oleh calon guru atau mahasiswa FKIP Unmas dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan global dimana semakin banyaknya diperlukan guru BIPA. Disamping itu, Penelitian ini dilakukan berdasarkan program unggulan Unmas di bidang pendidikan guna mempersipkan mahasiswa agar menjadi guru yang profesional dan siap untuk menghadapi persaingan dunia kerja. Pada tahun pertama, penelitian difokuskan untuk membuat modul Metode Pembelajaran BIPA yang efektif dan kontekstual. Penelitian ini diawali dengan menganalisis materi ajar yang telah digunakan oleh institusi pembelajaran BIPA di Bali dan kemudian mengkonstruksi modul berdasarkan hasil analisis. Tahun kedua, penelitian difokuskan pada uji coba modul Metode Pembelajaran BIPA yang telah dirancang terhadap mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Hasil analisis uji coba kemudian diadakan revisi modul Metode Pembelajaran BIPA sehingga modul Metode Pembelajaran BIPA dapat digunakan di FKIP Unmas Denpasar dan di berbagai institusi pembelajaran Bahasa.
Abstract This research was conducted in Indonesian Language and Literature Education Study Program which aims to develop learning material of BIPA teaching methods. This study was conducted for two years in the form of Research and Development so that the developed products can be believed their truthfulness and accuracy. The study was conducted as a reaction toward the important issue of prospective teachers or students of FKIP Unmas in preparing to face global challenges in which more and more BIPA teachers are required. In addition, this study was done based on the flagship program of Unmas in the field of education in order to prepare the students to become professional teachers and ready to face the competitive world of work. In the first year, the research was focused on creating effective and contextual modules of BIPA teaching methods. This study began by analyzing the teaching materials that have been used by the learning institutions of BIPA in Bali and constructed the learning module based on the analysis. The second year, the study focused on trying out the module of BIPA teaching methods which have been designed for the students of Indonesian Language and Literature Education. The results of the analysis of the trial was used as the basis for doing revision of the module so that the module of BIPA teaching methods can be used in FKIP Unmas Denpasar and in various institutions of learning language.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
9 Unmas Denpasar
ANALISIS MEREK DAN BAHAN BAKU UNTUK MEMENANGKAN PERSAINGAN (Studi Kasus Kerajinan Batik Kayu Sanggar Punokawan di Dusun Krebet Yogyakarta Indonesia) Joseph M.J.Renwarin Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis (Kalbis Institute) Jakarta Email:
[email protected]
Abstract This research is activity university report of research and social dedication. This study is in accordance with the master plan research of our Institute where is one of them is the Creative Industries sector development, especially small and medium enterprises. The objective of this paper is give description and analysis of current condition of businesses in Wood Batik’s Jogjakarta Indonesia as part of creative economic of Indonesia. The benefit of this journal is give the development strategy for management, government and others. The research methology used is qualitative non interactive research by observation and direct interviews with the stakeholders. The result of research are the lack of capacity to sell with the premium price in market, brand image dan band equity. The other finding is the capacity to improve the quality of raw material to increase brand image of product from Sanggar Punokawan Desa Krebet Jogjakarta Indonesia and also for all the bisnis in Wood Batiks. Keywords: Brand Image, Brand Equity, Competitive advantages, Raw Material.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
10 Unmas Denpasar
PENINGKATAN KADAR BIKARBONAT (HCO3-) SALIVA AKIBAT STIMULASI MEKANIS DAN KIMIA Hervina Bagian Periodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Mahasaraswati, Denpasar E-mail:
[email protected] Abstrak Kapasitas buffer saliva merupakan mekanisme pertahanan gingiva terhadap asam, terutama ditentukan oleh kadar bikarbonat saliva. Asam yang terbentuk dari proses glikolisis dapat menyebabkan karies gigi. Prevalensi karies gigi di Provinsi Bali sebesar 37,6% dengan pengalaman karies sebesar 68,2%. Indeks DMF-T provinsi bali masih tinggi yaitu sebesar 4,73, dimana indeks DMF-T yang masih dapat ditoleransi oleh WHO adalah 3. Peningkatan kadar bikarbonat saliva dapat mencegah terjadinya karies gigi, dipengaruhi oleh stimulasi pada rongga mulut baik mekanis maupun kimia. Kapasitas buffer saliva juga akan efektif dalam kondisi rongga mulut yang terstimulasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kadar bikarbonat saliva akibat stimulasi mekanis dan kimia. Jenis penelitian ini eksperimental randomized pretest-posttest control group design. Sampel sebanyak 22 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar yang memenuhi kriteria inklusi, dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok I sebagai kontrol dengan stimulasi mekanis yaitu berkumur dengan akuades steril, dan kelompok II sebagai perlakuan dengan stimulasi mekanis dan kimia yaitu berkumur dengan ekstrak teh hijau 3%. Rerata kadar bikarbonat antar kelompok sesudah perlakuan dianalisis dengan menggunakan uji t independent, diperoleh hasil terdapat perbedaan rerata kadar bikarbonat yang bermakna antara kelompok I dan II (p=0,000) dengan rerata kelompok I sebesar 4,86+0,61 mmol/L dan kelompok II sebesar 6,39+0,28 mmol/L. Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat peningkatan kadar bikarbonat saliva akibat stimulasi mekanis dan kimia. Kata kunci: Kadar Bikarbonat, Saliva, Stimulasi Mekanis, Stimulasi Kimia
Abstract Salivary buffer capacity is a defense gingival mechanism against acid, mainly determined by the concentration of salivary bicarbonate. Acid formed from glycolysis can cause dental caries. The prevalence of dental caries in Bali are 37.6% with 68.2% of caries experience. DMF-T index Bali is still high at 4.73, where the index DMF-T that can be tolerated by the WHO is 3. Increased levels of salivary bicarbonate can prevent dental caries, influenced by the stimulation of the oral cavity either mechanical or chemical. Salivary buffer capacity will also be effective in oral conditions that are stimulated. The purpose of this study to determine salivary bicarbonate levels due to mechanical and chemical stimulation. This research type is experimental randomized pretestposttest control group design. Experimental subject were 22 students of the Faculty of Dentistry, University Mahasaraswati Denpasar fulfilled the inclusion criteria, divided into 2 groups. Group I as a control with mechanical stimulation gargling with sterile distilled water, and group II as a treatment by mechanical and chemical stimulation that gargling with 3% of green tea extract. The mean of bicarbonate levels after treatment were analyzed using independent t test, the mean levels of bicarbonate were significantly different between groups I and II (p = 0.000), mean group I 4.86 +0.61 mmol / L and Group II of 6.39 + 0.28 mmol / L. The conclution of this study, salivary bicarbonate levels increased due to mechanical and chemical stimulation. Key words: Bicarbonate levels, Saliva, Mechanical Stimulation, Chemical Stimulation
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
11 Unmas Denpasar
GALLERY WALK DIKOLABORASIKAN DENGAN GRAFFITI DALAM ARGUMENTATIVE SPEAKING CLASS Dewa Ayu Ari Wiryadi Joni Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahasaraswati Denpasar
[email protected]
Abstrak Penelitian ini dilakukan sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan berargumentasi verbal mahasiswa semester IVF PSP Bahasa Inggris FKIP Unmas Denpasar tahun ajaran 2015/2016 melalui teknik Gallery Walk yang dikolaborasikan dengan Graffiti. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari empat sesi yang saling berhubungan. Adapun instrumen penelitian yang digunakan yaitu: penilaian kinerja (pra-siklus dan releksi akhir) yang dinilai menggunakan rubrik berbicara, angket dan lembar observasi terstruktur. Data yang didapat berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Dari hasil penelitian, dapat dinyatakan bahwa sebelum diberikan tindakan, mahasiswa mengalami kesulitan untuk berargumentasi secara verbal menggunakan bahasa Inggris. Ini bisa dilihat dari nilai rata-rata prasiklus yaitu 60,50 yang dianggap rendah. Setelah diberikan tindakan dalam tiga siklus, nilai rataratanya meningkat yaitu masing-masing: siklus I 62,17, siklus II 70,50, dan siklus III 79,67. Selain itu, dari data angket dan lembar observasi terstruktur, mahasiswa memberikan tanggapan yang positif terhadap penggunaan teknik Gallery Walk yang dikolaborasikan dengan Graffiti dalam kelas berbicara. Ini bisa dilihat dari prosentase opsi A yang terpilih sebanyak 44,44% yang artinya mahasiswa sangat setuju dan opsi B 52,24% yang artinya mahasiswa setuju dengan penggunaan teknik ini. Penelitian ini membuktikan bahwa pentingnya penggunaan teknik pengajaran yang inovatif dalam mengajar mahasiswa bahasa untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris. Kata kunci: gallery walk, graffiti, kemampuan berbicara Abstract This study belonged to Classroom Action Research which was administered to find out the effectiveness of Gallery Walk collaborated with Graffiti. The subjects of this study were the students of semester IVF English Education Study Program FKIP Unmas Denpasar in academic year 2015/2016. This study was done in three respective cycles in which each cycle consisted of four interrelated sessions. The instruments used were pre-test and post-tests which were gathered by using speaking scoring rubric, questionnaires and teacher’s diary. The data taken were in the form of quantitative data and qualitative data. It was found out that before being treated by Gallery Walk collaborated with Graffiti, the students had problems in arguing verbally using English. It could be seen from the mean score of the pre-test given which was 60.50 was considered low. After being given treatments which were done in three cycles, the students’ mean scores were increased accordingly; mean score of cycle I was 62.17, mean score of cycle II was 70.50, mean score of cycle III was 79.67. The results of questionnaires given also showed students’ positive response toward the use of Gallery Walk collaborated with Graffiti. It could be seen from the percentage of the chosen item A 44.44% which was regarded as the students strongly agreed and item B 52.24% stated that the students agreed toward the implementation of Gallery Walk collaborated with Graffiti in speaking class. This study revealed the importance of using innovative teaching techniques in teaching language students to enhance English speaking competence. Keywords: gallery walk, graffiti-based learning, speaking competence
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
12 Unmas Denpasar
PEMBANGUNAN MOBILE GIS PENCARIAN FASILITAS UMUM, TANAH DAN BANGUNAN NAGARI PADANG LUA, AGAM, SUMATERA BARAT Deffryjun Tamin, Dodi Ichwana, Uyung Gatot, Surya Afnarius Prodi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Andalas, Padang
[email protected] Abstrak Di Desa Adat/ Nagari Padang Lua, Agam, Sumatera Barat, fasilitas umum, tanah, dan bangunan merupakan hal yang penting, namun objek - objek tersebut banyak yang tidak mempunyai informasi yang lengkap, terutama informasi mengenai lokasi objek. Sehingga masyarakat baik yang ada di Nagari atau yang ada di rantau mengalami kesulitan dalam mencari objek-objek tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, dibutuhkan satu aplikasi mobile Geographic Information System (GIS) pencarian yang dilengkapi dengan rute terpendek ke lokasi objek. Paper ini melaporkan pembangunan aplikasi mobile GIS tersebut. Aplikasi tersebut dibangun dengan menggunakan metode waterfall yang terdiri dari tahapan analisis, perancangan, implementasi dan pengujian. Fungsional aplikasi mobile GIS yang dibangun ini antara lain adalah pengguna dapat a) melihat posisi saat ini. b) melihat peta digitasi fasilitas umum, tanah dan bangunan, c) mengetahui lokasi fasilitas umum, tanah dan bangunan, d) melihat rute dari lokasi pengguna menuju fasilitas umum, tanah dan bangunan yang dipilih, e) melihat informasi fasilitas umum, tanah, atau bangunan, f) mencari lokasi fasilitas umum berdasarkan nama, radius, atau jorong, g) mencari lokasi bangunan berdasarkan nomor atau pemilik bangunan, dan h) mencari lokasi tanah berdasarkan nomor objek pajak atau nama pemilik. Aplikasi tersebut diimplementasikan dengan menggunakan framework Basic4Android. Pada sisi server digunakan bahasa pemrograman PHP, sedangkan untuk basis data digunakan PostgreSQL/PostGIS. Fungsifungsi spasial PostGIS yang digunakan adalah ST_Centroid, ST_AsGeoJSON, ST_Contains, ST_X, ST_Y, ST_ExteriorRing, ST_Dump, ST_Intersect, ST_Distance_Sphere, ST_Union, ST_Buffer, dan PGR_CreateTopology. Pengujian aplikasi dilakukan menggunakan metode black box testing dengan data fasilitas, tanah, dan bangunan Nagari Padang Lua. Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa aplikasi ini dapat digunakan untuk melihat, mencari, dan mengetahui informasi dan rute ke lokasi objek di Nagari Padang Lua. Kata kunci – Bangunan; Fasilitas umum; Mobile GIS; PostgreSQL/PostGIS; Tanah
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
13 Unmas Denpasar
PENERAPAN IPTEK DALAM PEMEROLEHAN BAHASA KEDUA (BAHASA INGGRIS) PADA MASYARAKAT KUTA SELATAN I Gusti Ayu Vina Widiadnya STIBA SARASWATI DENPASAR
[email protected] Abstrak IPTEK dapat dipergunakan untuk pengembangan pada semua bidang ilmu pengetahuan, tidak terkecuali pada bidang pengajaran bahasa. Pemerolehan bahasa kedua dapat dilakukan dengan bantuan IPTEK, misalnya pembelajaran secara online, ujian bahasa inggris secara online, dan evaluasi kemampuan berbahasa pembelajar. Bagi pembelajar bahasa kedua atau bahasa target, ada dua macam cara untuk memperoleh kemampuan berbahasa kedua tersebut, yaitu: Pemerolehan yang bersifat alamiah, dalam artian di bawah sadar, seperti proses pemerolehan bahasa Ibunya, dan Pembelajaran yang dilakukan secara sadar, dimana pengaplikasikan inovasi IPTEK banyak terjadi, biasanya pada situasi formal, seperti di sekolah dan pada situasi informal seperti di tempat tempat kursus bahasa maupun secara otodidak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dalam penyajian analisisnya menggunakan metode sampling acak dalam mengumpulkan data yaitu pada masyarakat Kuta Selatan yang dalam kesehariannya berkecimpung ataupun berhubungan dengan dunia pariwisata. Metode kuesioner, interview, note-taking juga diaplikasikan agar terkumpul data yang lebih akurat untuk menunjang analisis penelitian ini. Secara umum hasil data yang diperoleh adalah masyarakat dapat mengakses secara online bentuk bentuk pengajaran bahasa inggris sebagai bahasa kedua, baik secara teori dan juga latihan – latihan soal, melalui internet, dimana tingkatan-tingkatan pembelajaran yang diinginkan dapat disesuaikan dengan kemampuan individu. Bentuk lainnya dari inovasi iptek dalam pemerolehan bahasa kedua adalah diadakannya evaluasi secara online. Berdasarkan data yang diperoleh, 75 persen pembelajar bahasa mampu mengikuti evaluasi secara online dengan nilai yang cukup memuaskan, sedangkan 25 persen lainnya masih membutuhkan remedial dan bimbingan. Penerapan iptek dapat menimbulkan dampak positif dan negative bagi pembelajar. Dampak positifnya adalah pembelajar bahasa kedua dapat dengan cepat mengakses bentuk bentuk pengajaran bahasa secara mandiri. Sedangkan dampak negatifnya adalah pembelajar menjadi pasif tanpa adanya interaksi dan komunikasi dengan pembelajar maupun dengan pengajarnya. Kata kunci : IPTEK, pemerolehan bahasa, Pembelajar bahasa.
Abstract Science and technology can be used to review development regarding science at all, included in teaching language field. Second language acquisition can be done with innovation of science and technology development, for example learning language by online, online examination and evaluation of the learners speak capabilities. There are two ways for learners to acquire their knowledge and ability in the second language or the target language, they are: Natural Acquisition, in the meaning of their subconscious, such as in the process of their mother tongue learning, and the other is the Learning that is conducted consciously, where the implementation of Science and Technology commonly used, usually happens in formal situation as at school, and informal situation as at the language courses, also learning by themselves. This qualitative research applied descriptive methods in presenting the analysis, also used random sampling for collecting the data at the Society in South Kuta which in their daily lives engage with tourism industries. Methods of questionnaire, interview, and note – taking were applied in order to collect more accurate data for supporting the analysis. In general the results of the data obtained was the public can access the online forms of teaching English as a second language, both in theory and exercises, through the internet, where the levels of the desired learning could be adapted to individual ability. Other forms of innovation in science and technology in second language acquisition were holding an online evaluation. Based on the data obtained, 75 percent of language learners were able to take parts the evaluation online with satisfactory grades, while the other 25 percent were still in need of remedial and guidance. The application of science and technology could lead to positive and negative impacts for learners. The positive impact was the second language learners could quickly Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
14 Unmas Denpasar
access the forms of language teaching independently. While the negative impact was the learners become passive in doing interaction and communication with other learners and teachers. Keywords: science and technology, language acquisition, language learners
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
15 Unmas Denpasar
RESPON GENOTIPE PADI TOLERAN KEKERINGAN HASIL IRADIASI SINAR GAMMA PADA MEDIA TERGENANG AIR DAN CEKAMAN KEKERINGAN Abdul Kadir 1, Andi Abd.Rahman Syafar2 , Rahmat Jahuddin 3, Endang G. Lestari4 1,2,3 Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar 4 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian Bogor; E-mail :
[email protected], Abstrak Penggunaan varietas yang adaptif terhadap cekaman kekeringan merupakan salah satu alternatif dalam upaya memanfaatkan lahan kering. Pengujian cekaman kekeringan pada tanaman padi dapat dilakukan dengan cara pembatasan pemberian air hingga tanaman mengalami cekaman kekeringan dan dibandingkan dengan tanaman yang ditumbuhkan pada media tanaman yang tergenag air. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan beberapa genotipe mutan yang menunjukkan respon yang lebih baik pada kondisi media lingkungan tercekam kekeringan. Peneliian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar, berlangsung dari Juni s/d Oktober 2015. Bahan yang digunakan terdiri atas enam genotipe padi hasil iradiasi sinar gamma dan varietas Situbagendit (pembanding). Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terpisah dengan empat ulangan. Perlakuan Petak Utama terdiri atas media tumbuh yang digenangi air dan media tumbuh kondisi aerob hingga terjadi cekaman kekeringan. Perlakuan Anak Petak, yaitu genotype padi : IR rad som 7-3, IR rad som 1-8, IR rad som 6-3, IR Som 5-3, IR Som 4-3 dan IR Som 3-1 serta varietas Situ Bagendit (pembanding). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan cekaman kekeringan, menyebabkan tanaman mengami penurunan pertumbuhan dan hasil pada semua genotipe uji dan varietas pembanding. Genotipe padi mutan IR rad som 7-3, IR rad som 1-8 dan IR rad som 6-3 memberikan respon yang lebih baik terhadap kondisi cekaman kerkeringan dengan memperlihatkan persentase penurunan pertumbuhan dan hasil tanaman nyata lebih rendah dibandingkan dengan genotipe uji lainnya dan varietas pembanding. Produksi gabah per rumpun dan konversi ke hektar genotipe IR rad som 7-3, IR rad som 1-8 dan IR rad som 6-3 pada media tergenang air, masing-masing : 78.1 g (8.67 t ha-1); 87.8 g (9.76 t ha-1) dan 74.1 g (8.23 t ha-1). Sedangkan pada kondisi cekaman kekeringan masingmasing : 48.0 g (5.33 t ha-1); 47.8 g (5.1 t ha-1) dan 34.1 g (3.87 t ha-1).
Kata kunci : Genotipe padi, padi mutan, cekaman kekeringan, sinar gamma
Abstract The use of adaptive varieties to drought stress is one of the alternatives in an effort to take advantage of dry land. Testing of drought stress in rice plants can be done by limiting the provision of water to the plants experiencing drought stress and compared with plants grown on media plants were flooded. This study aimed to get some mutant genotypes that showed a better response to the conditions of the environmental media gripped by drought. This research was conducted at the Experimental Farm, Faculty of Agriculture, Islamic University of Makassar, Research was conducted from June until October 2015. Materials used consist of six rice genotypes results of gamma ray irradiation and varieties Situ Bagendit (comparison). The experiment was arranged in Split Plot Design with four replications. Treatment of Main plots consisted of growth media were flooded and growing media aerobic conditions to occur drought.Treatment of sub plot, namely rice genotypes : IR rad som 7-3, IR rad som 1-8, IR rad som 6-3, IR som 5-3, IR som 43 and IR som 3-1, varieties Situ Bagendit (comparison). The results showed that treatment of drought stress, causing decreased plant growth and yield in all genotypes tested and varieties comparison. Mutant rice genotypes IR rad som 1-8, IR rad som som 7-3 and IR rad som 6-3 provide better respond to drought stress conditions by showing the percentage reduction in growth and yield significantly lower compared to other test genotypes and varieties comparison. Harvested of grain per clump and conversion to hectare to Genotypes IR rad som 7-3 IR, IR rad som IR 1-8 and IR rad som 6-3 on the media waterlogged : 78.1 g (8.67 t ha-1); 87.8 g (9.76 t ha-1) and 74.1 g (8:23 t ha-1) respectively. While in drought stress conditions: 48.0 g (5.33 t ha -1); 47.8 g (5.1 t ha-1) and 34.1 g (3.87 t ha-1) respectively. Keywords: Genotype rice, rice mutants, drought, gamma rays Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
16 Unmas Denpasar
WACANA MEMBANGUN CITRA BALI PADA IKLAN PARIWISATA BERBAHASA JEPANG Ni Wayan Meidariani dan Dian Pramita Sugiarti Program Studi Sastra Jepang STIBA Saraswati Denpasar
[email protected] Abstrak Wisata budaya Bali memiliki potensi pariwisata yang menjanjikan bagi pelaku pariwisata. Cara yang ditempuh untuk memperkenalkan pariwisata Bali kepada dunia salah satunya melalu iiklan. Iklan pariwisata banyak ditemukan pada brosur, flier, majalah tentang hotel, spa maupun biro perjalanan.Para pelaku pariwisata membuat iklan untuk mempromosikan barang dan jasa agar bisa menarik minat wisatawan.Bahasa yang digunakan dalam iklan pun sangat menarik karena terdapat wacana yang mampu meningkatkan citra budaya Bali. Penelitian ini membahas tentang penelusuran Wacana Membangun Pencitraan Bali Pada Iklan Pariwisata Berbahasa Jepang. Ada tiga alasan iklan pariwisata ini dianalisis. Pertama, wacana yang diungkapkan menarik karena dalam sebuah iklan majalah terdapat wacana yang mampu meningkatkan citra budaya Bali. Kedua, produk iklan yang dilakukan pada majalah sebuah perjalanan wisata ternama Bali mampu mengembangkan pariwisata Bali. Alasan yang terakhir, produk iklan dalam majalah perjalanan wisata dapat membangun pencitraan Bali untuk sebuah ikon wisata budaya. Penelitian ini didesain secara kualitatif dengan mendasarkan analisis pada wacana membangun pencitraan Bali pada iklan pariwisata berbahasa Jepang. Penelitian ini menggunakan teori sosiologi sastra dan metaphora untuk menganalisis hubungan iklan dengan budaya masyarakat Bali yang dapat meningkatkan citra budaya Bali. Sumber data yang digunakan berupa Sumber data primer yaitu majalah, brosur berbahasa Jepang sebuah usaha perjalanan wisata dari HIS Tour and Travel Bali. Pemilihan katakata pada majalah, brosur pariwisata sangat membantu masyarakat Jepang lebih dekat dengan budaya Bali. Penelitian ini mendeskripsikan bentuk wacana membangun pencitraan Bali yang meliputi wacana wisata budaya dan pencitraan. Selain itu konteks wacana yang dianalisis adalah konteks wacana kebudayaan lokal, nilai-nilai kebudayaan, dan nilai-nilai budaya lokal. Makna wacana membangun pencitraan Bali diimplementasikan sebagai sebuah pencitraan yang nantinya dapat mendongrak popularitas budaya lokal. Kata kunci : wacana sastra, iklan pariwisata, bahasa Jepang
Abstract Tourism actors see that Bali cultural tourism could potentially be more developing. The way to introduce tourism in Bali is through the use of advertisment. Tourism advertising are found in brochures, fliers, hotel magazines, spas and travel agencies. Tourism actors makes advertised to promote their goods and services in order to attract tourists. The language used in the advertising is very interesting because have a discourse capable of improving the image of the Balinese culture. This study discusses about the trace on the discourse of build the image of Bali. There are three reasons for this analysis. First, the discourse interesting because one of the ads in magazine for enabling the promotion of the Balinese image. Second, the advertisments in Bali tourism magazine are able to develop tourism in Bali. The last reason, advertisments in magazine and travel agent can build the image of Bali as cultural tourism icon.This study was designed qualitatively by analysis of discourse to built image of Bali in Japanese tourism advertising. This research uses some theories, they are metaphor and sociology of literature. There are used to analyze the relationship between advertisment and Balinese culture to improve the image of the Balinese culture. Primary data source is used for this study. There are Bali HIS Tour and Travel tourism magazines, Japanese language brochures. The vocabularies in the magazines and Japanese brochures tourism help people to get closer to the culture of Bali. This study describes the forms of discourse to build image of Bali such as Bali cultural tourism discourse. Beside that local cultures of discourse context, cultural values, and the local culture values are analyzed. the meaning of discourse to build image of Bali is implemented as an imaging that can help the popularity of the local culture. Keyword : discourse, tourism advertisment, Japanese language
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
17 Unmas Denpasar
IbM PEMBERDAYAAN SISWA DISABILITAS DI SLB/B NEGERI DAN SLB/C KEMALA BHAYANGKARI TABANAN Made Kerta Adhi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS IKIP Saraswati Email:
[email protected] Abstrak Tujuan kegiatan IbM ini adalah untuk membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh mitra, yakni SLB/B Negeri dan SLB/C Kemala Bhayangkari Tabanan dalam memberdayakan siswa disabilitas secara optimal. Kegiatan yang dilaksanakan berupa peningkatan kompetensi para guru, meningkatkan pemahaman dan empati orangtua siswa, meningkatkan hardskill dan softskill siswa, mengkondisikan ruang praktikum agar nyaman dan hergonomis serta membantu sarana atau alat-alat praktikum. Semua kegiatan dilaksanakan dengan pendekatan partisipatory rural model dan knowledge transfer dengan metode teknologi transfer melalui kegiatan pelatihan, pedampingan, magang, serta bantuan barang. Mereka sangat antusias mengikuti semua kegiatan dilihat dari tingkat partisipasi dan kehadirannya yang tinggi. Hasil kegiatan IbM ini, menunjukkan ada peningkatan kompetensi guru, peningkatan pemahaman dan empati orangtua, serta peningkatan keterampilan (hardskill dan softskill) siswa disabilitas. Berdasarkan hasil kuesioner ternyata para siswa disabilitas mengalami peningkatan kompetensi, rerata mencapai 85%, seperti mereka mampu menghasilkan produk, lebih percaya diri, siap bekerja, dan hidup mandiri. Kata kunci: siswa disabilitas, pemberdayaan, hidup mandiri
Abstract The objectives of the science, technology and arts for the society (IbM) are to help solving the problems faced by the partners, the SLB/B State and SLB/C Kemala Bhayangkari Tabanan in empowering disabled students optimally. The activities carried out by increasing the competence of teachers, increased understanding and empathy parents, improve students hardskills and softskills, conditioning the lab room to be comfortable and hergonomic and helps the means or tools of practicum. All the activities are carried out by rural participatory approach and knowledge transfer models with the methods of technology transfer through workshop, accompaniment, apprentice, as well as relief goods. They are very enthusiastic to follow all activities. It can be seen from the high level of presence and participation. The result of this IbM, there are some improvements of teachers’ competence, the increasing understanding and empathy of parents and the improvement of the disabled students' skills. The results of the questionnaire shows that the disabled students competence are increased. The average of increasing reached 85%, as they were able to produce, and thus more confident, ready to work and live independently. Keywords: students' disabilities, empowerment, independent living
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
18 Unmas Denpasar
PEMBERDAYAAN KELOMPOK EKONOMI PRODUKTIF PENDUKUNG BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DI DESA PAJAHAN DAN MUNDUK TEMU KECAMATAN PUPUAN, TABANAN. K. Sumantra1), Anik Yuesti2), IB. Suryatmaja3) dan AA. K Sudiana4) 1)Fak. Pertanian, 2)Fak. Ekonomi, 3)Fak. Teknik dan 4)Fak. Hukum Unmas e-mail :
[email protected] Abstract Desa Pajahan dan desa Munduk Temu adalah dua desa yang termasuk dalam kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. Keduanya tidak mempunyai perbedaan agroklimat yang mencolok, namun mempunyai potensi berbeda, disisi lain potensi yang dimiliki belum digali sehingga jumlah keluarga miskin di kedua desa ini cukup tinggi. Mata pencaharian utama di kedua desa adalah bertani pada lahan kering dengan pola bertanaman polikultur yaitu menanam lebih dari 4 jenis tanaman atau lebih dalam lahan yang sama seperti kopi, salak, manggis, durian, kakao yang dipadu dengan tanaman hijauan makanan ternak. Metode yang dipergunakan adalah dengan pendekatan SLA (Sustainable Livelihoods Approach) bersendikan pada 3 (tiga) tahapan kegiatan, yakni (1) tahap penyadaran (Awareness), (2) tahap pendampingan (participating/scaffolding), dan (3) tahapan pelembagaan (institutionalization). Hasil kajian dan aksi menunjukkan bahwa : 1) Core bisnis pendukung BUMDes desa Pajahan dan Munduk Temu adalah proses pengolah biji kopi menjadi kopi bubuk, pengembangan tanaman salak Gulapasir dan tanaman manggis serta pengembangan produk olahan berbasis tanaman salak, manggis, durian sebagai produk unggulan industry rumah tangga. 2) Pengembangan tanaman salak Gulapasir, dan Manggis organik sebagai pendukung BUMDes perlu penerapan GAP dan SOP untuk menghasilkan produk berstandar dan bersertifikasi. 3) Pemanfaat limbah sekam kulit kopi perlu dioptimalkan dengan penambahan sentuhan teknologi untuk mengahsilkan pupuk organic berkualitas. 4) Perlu dilakukan pendampingan BUMDes, menyiapkan lembaga pengawasan, lembaga kemitraan usaha dan lembaga penjamin untuk terwujud BUMDes yang sehat di desa Pajahan dan Munduk Temu. Kata kunci: Ekonomi Produktif, Pemberdayaan, BUMDes, Pajahan, Munduktemu
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
19 Unmas Denpasar
IbM PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN MELALUI BUDIDAYA RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii VARIETAS MERAH DENGAN METODE TALI JALUR GANDA Rahmi1), Darmawati1), Burhanuddin1) dan Akmal2) 1)Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadyah Makassar 2)Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar Email :
[email protected] Abstrak Seiring dengan semakin berkurangnya areal budidaya di pesisir pantai, para petani rumput laut semakin terbatas dalam mencari lokasi budidaya. Metode pelaksanaan kegiatan Ipteks bagi Masyarakat melalui peningkatan pendapatan nelayan di desa Laguruda Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar melalui kegiatan kelompok tani Karya Bahari dan Je’ne Berang di Desa Laguruda adalah budidaya rumput laut Kappaphycus alvarezii varietas merah dengan metode tali jalur ganda yang dilakukan selama 10 bulan. Kegiatan pengabdian yang telah dilakukan meliputi Metode Adactive Collaboration Management (ACM), pembuatan desain budidaya rumput laut dengan metode tali jalur ganda. Pengembangan teknologi budidaya rumput laut (K. alvarezii) dengan metode budidaya tali jalur ganda dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat melalui penggunaan lahan/areal budidaya yang minimal sehingga menghasilkan produksi yang lebih banyak. Produksi budidaya rumput laut dengan menggunakan budidaya metode tali ganda mampu meningkat mencapai 25% untuk setiap kali siklus budidaya. Pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat kelompok tani tentang budidaya rumput laut Kappaphycus alvarezii varietas merah dengan metode tersebut dapat lebih ditingkatkan secara berkala melalui penguatan kelembagaan sehingga mampu meningkatkan kemandirian lokal dalam usaha budidaya rumput laut. Kata kunci : Kappaphycus alvarezii, metode tali jalur ganda, peningkatan produksi
Abstract Along with the reduced the cultivation on coast, farmers seaweed more limited in pinpoint cultivation. A method of activities ipteks for the community through the increase in income fishermen in Village Laguruda Subdistrict Sanrobone Regency Takalar through the activities of the farmers to work nautical and Je’ne Berang in the Village Laguruda is seaweed cultivation Kappaphycus alvarezii varieties red with the methods a dual line cord made during 10 months . The activities of devotion that has been conducted include method adactive collaboration management (ACM), making design seaweed cultivation method with dual line cord. Development of technology of cultivation of seaweed (k. alvarezii) with dual line cord cultivation methods can improve the well-being of the community through the use of land/acreage minimal cultivation resulting in the production of many more. Production seaweed cultivation using cultivation method of a double up by 25 % for every time a cycle cultivation. Knowledge and skill for the farmers groups about seaweed cultivation Kappaphycus alvarezii varieties red with this method will increase periodically through strengthening that can improve local independence in an effort to seaweed cultivation. Keywords : Kappaphycus alvarezii, the methods a dual line cord, increase in production
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
20 Unmas Denpasar
PRODUKTIVITAS DAN KEUNTUNGAN USAHATANI YANG DIPEROLEH MELALUI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA SISTEM PERTANIAN TERINTEGRASI Ni Putu Sukanteri Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Mahasaraswati Email :
[email protected] Abstak Sektor pertanian merupakan salah satu sektor utama sebagai penghasil pangan. Pertanian menjadi sangat penting karena mempunyai kontribusi dalam pencapaian tujuan pembangunan perekonomian nasional. Penelitian dilakukan pada kelompok tani Suka Mandiri, Untuk mengetahui produktivitas dan keuntungan usahatani. Tujuan penelitian Untuk mengetahui jumlah penggunaan faktor produksi dan untuk mengetahui produktifitas usahatani. Berdasarkan hasil pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan pada Kelompok Tani Suka Mandiri yang telah menerapkan sistem pertanian terintegrasi sejak tahun 2014 utuk lahan basah. Diketahui bahwa keuntungan usahatani yang diperoleh sebesar Rp 17.925.570,00 dengan R/C ratio sebesar 2,22. Hal ini berarti untuk setiap 100 rupiah yang dikeluarkan dalam suatu awal kegiatan usahatani akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 222 pada akhir kegiatan usaha. Rata-rata penggunaan faktor produksi di daerah penelitian untuk bibit sebesar 30 kg/ha, untuk penggunaan pupuk urea sebesar 200kg/ha, penggunaan pupuk NPK sebesar 300 kg /ha dan penggunaan pupuk organik sebesar 2000kg/ha. Tenaga kerja yang digunakan terdiri dari tenaga kerja dalam keluarga dan tenaga kerja luar keluarga. Penggunaan tenaga kerja keluarga sebesar 54 HOK per ha dan penggunaan tenaga kerja luar keluarga sebesar 125 HOK. Produktivitas usahatani padi yang diperoleh sebesar 7,6 ton/ha. Nilai efektivitas program pertanian terintegrasi dalam upaya peningkatan produktivitas padi sebesar 133,39% artinya menunjukkan program integrasi pertanian yang diterapkan pada kelompok tani Suka terlaksana secara sangat efektif melebihi target yang ditetapkan oleh pemerintah dalam upaya meningkatkan produktivitas padi.
Abstract The agricultural sector is one of the main sectors of agriculture and food production. Agriculture is very important because it has a contribution in the achievement of national economic development objectives .The research objective To determine the amount of use of production factors and to determine farm productivityBased on the results of the discussion of the research that has been conducted on a group Suka Mandiri has implemented an integrated farming system since 2014 utuk wetlands.It is known that farm profits earned Rp 17,925,570.00 with R / C ratio of 2.22 . This means that for every 100 rupees spent in an early farming activities will gain acceptance by Rp 222 at the end of business activity. The average use of production factors in the study area for the seed at 30 kg / ha , for the use of urea fertilizer at 200kg / ha , NPK fertilizer application of 300 kg / ha and the use of organic fertilizers amounted to 2000kg / ha. Workforce consisted of labor within the family and outside the family labor . The use of family labor by 54 person-days per ha and the use of labor from outside the family for 125 HOK. he productivity of rice farming were obtained at 7.6 tonnes / ha . Value of integrated agricultural program effectiveness in improving the productivity of rice amounted to 133.39 % thereby promoting agricultural integration program that is applied to farmer groups Suka implemented very effectively exceeded the target set by the government in an effort to increase rice productivity .
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
21 Unmas Denpasar
DAYA SAING KACANG TANAH PRODUKSI KECAMATAN KUBU KABUPATEN KARANGASEM I Made Tamba, I Made Sukerta, I Ketut Widnyana Universitas Mahasaraswati Denpasar
[email protected] Abstrak Pengembangan usahatani lahan kering dengan tanaman pangan yang berdaya saing merupakan tuntutan logis dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan, dan juga penguatan perekonomian wilayah. Pasar bebas ASEAN yang telah berada di depan mata, menuntut penampilan komoditas lokal yang berdaya saing sehingga eksistensinya tetap terjaga. Kacang tanah merupakan salah satu tanaman pangan yang dibudidayakan di Kecamatan Kubu. Permasalahan yang kemudian menarik untuk dicarikan jawabannya, yaitu apakah kacang tanah produksi Kecamatan Kubu memiliki daya saing? Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) efisiensi finansial dan ekonomi usahatani kacang tanah di Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem, (2) insentif ekonomi yang diterima petani kacang tanah di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, (3) daya saing kacang tanah produksi Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, dan (4) dampak kebijakan pemerintah terhadap daya saing kacang tanah produksi Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Penelitian ini merupakan penelitian survey yang dilakukan terhadap petani kacang tanah di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Penentuan responden menggunakan metode random sampling terquota, dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Daya saing kacang tanah dianalisis menggunakan pendekatan policy analysis matrix (PAM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani kacang tanah di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem efisien secara finansial dan ekonomi. Sistem usahatani kacang tanah di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem secara keseluruhan menerima insentif ekonomi dari berbagai kebijakan pemerintah atau distorsi pasar. Kacang tanah yang diusahakan oleh petani memiliki daya saing kompetitif dan komparatif. Dampak kebijakan pemerintah terhadap daya saing kacang tanah menunjukkan bahwa kacang tanah masih memiliki daya saing di bawah kondisi kenaikan harga input 10% dan penurunan harga output 10%. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar (1) petani senantiasa berinovasi untuk meningkatkan efisiensi finansial dan ekonomi serta daya saing kompetitif dan komparatif kacang tanah; dan (2) pemerintah daerah Kabupaten Karangasem selayaknya konsisten mendukung petani kacang tanah agar mereka bisa eksis menghadapi persaingan global. Kata kunci: daya saing, kompetitif, komparatif, kacang tanah,
Abstract The development of dry land farming with crops that competitiveness is a logical demands in order to achieve food security, and strengthening the region's economy. ASEAN free market that has been in front of the eyes, demanding the appearance of local commodities are competitive so that its existence is maintained. Peanut is one of the crops cultivated in the district of Kubu. The problem is then pulled to be answered is whether peanut production Kubu district competitiveness? This study aims to analyze (1) the efficiency of financial and economic farming peanuts in Kubu district, Karangasem regency, (2) the economic incentives that received peanut farmers in Kubu district, Karangasem regency, Bali, (3) the competitiveness of peanut production Kubu district, Karangasem regency, and (4) the impact of government policies on the competitiveness of peanuts. This study is a survey of peanut farmers in Kubu district, Karangasem regency. Determination of the respondents use quota random sampling method, the number of respondents as many as 30 people. Peanut competitiveness was analyzed using policy analysis matrix (PAM). The results showed that the peanut farming in Kubu district, Karangasem regency efficient in financial and economic. Peanut farming systems in Kubu district, Karangasem regency overall receive economic incentives from various government policies or market distortions. Peanuts are grown by farmers have competitive and comparative competitiveness. The impact of government policies on the competitiveness of peanut showed that peanut still has competitiveness under conditions of input price increases of 10% and decrease in output prices of 10%. Based on these results suggested that (1) the farmer should constantly innovating to improve Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
22 Unmas Denpasar
financial efficiency and economic competitiveness as well as competitive and comparative peanuts; and (2) the local government of Karangasem regency should consistently support the peanut farmers so that they can exist facing global competition. Keywords: competitiveness, competitive, comparative, peanuts
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
23 Unmas Denpasar
EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) MEMPERBAIKI FUNGSI HATI SELAMA AKTIFITAS FISIK I Nyoman Arsana Program Studi Biologi FMIPA Universitas Hindu Indonesia Jl, Sangalangit, Tembau, Penatih, Denpasar Bali, e-mail:
[email protected] Abstrak Radikal bebas dapat terbentuk dari reaksi oksidasi fosforilasi selama aktivitas fisik. Radikal bebas dapat menyebabkan peroksidasi lipid membran sel hati sehingga mempengaruhi fungsi hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak kulit buah manggis (EKBM) dalam memperbaiki fungsi hati saat aktifitas fisik. Sebanyak 24 ekor tikus Wistar dibagi menjadi enam kelompok yaitu: K (kontrol), E1 (EKBM 50mg/kgbb), E2 (EKBM 100mg/kgbb), E3 (EKBM 200mg/kgbb), E4 (EKBM 300mg/kgbb), dan E6 (EKBM 400mg/kgbb). Ekstrak diberikan selama empat minggu dengan cara disonde. Tikus juga diberikan aktifitas fisik (renang 30 menit, lima kali per minggu selama empat minggu). Pada akhir perlakuan, tikus direnangkan sampai hampir tenggelam dan darah segera diambil untuk diperiksa enzim SGPT dan SGOT. Hasil penelitian menujukkan bahwa EKBM berpengaruh secara signifikan terhadap kadar SGOT dan SGPT. Rataan kadar SGOT maupun SGPT menunjukkan adanya penurunan setelah pemberian EKBM sampai dosis 400 mg/kgbb. Dosis optimum EKBM dalam menurunkan kadar SGPT dan SGOT masing-masing sebesar 374,96mg/kgbb dan 348,20mg/kgbb. Kesimpulan, ekstrak kulit buah manggis dapat memperbaiki fungsi hati saat aktifitas fisik. Kata kunci : Kulit buah manggis, SGPT, SGOT, Aktifitas fisik
Abstract Free radicals can be formed from the reaction of oxidation phosphorylation during physical activity. Free radicals can cause lipid peroxidation of cell membranes of liver therefore affect liver function. This study is aimed to determine the effect of mangosteen peel extract (EKBM) on improvement of liver function during physical activity. A total of 24 Wistar rats were divided into six groups: C (control), E1 (EKBM 50mg / kg), E2 (EKBM 100mg / kg), E3 (EKBM 200mg / kg), E4 (EKBM 300mg / kg), and E6 (EKBM 400mg / kg). Extracts were given for four weeks by gastrogavage. Rats were also given physical activity (swimming 30 minutes, five times per week for four weeks). At the end of the treatments, the rats were swum until almost drowned and bloods were immediately taken for SGPT and SGOT enzyme analysis. The results showed that EKBM significantly affect levels of SGOT and SGPT. The levels of SGOT and SGPT showed a decrease after administration of EKBM up to a dose of 400 mg / kg. The optimum dose of EKBM in lowering SGPT and SGOT was 374.96 mg / kg and 348.20mg / kg, respectively. It is concluded that, the mangosteen peel extract improve liver function during physical activities. Key words: Mangosteen feel extract, SGPT, SGOT, physical activity
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
24 Unmas Denpasar
PENINGKATAN KOMPETENSI DASAR BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOLABORASI FOTOGRAFI BERPARTISIPASI Dewa Ayu Puspawati, Sang Putu Kaler Surata dan Ni Wayan Ekayanti Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahasaraswati Denpasar email:
[email protected]
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan empat kompetensi dasar belajar (kepedulian, sikap, keterampilan dan pengetahuan) melalui pembelajaran kolaborasi fotografi berpartisipasi (KFB). Untuk itu telah dilakukan pembelajaran kaji tindak melalui kombinasi kegiatan di dalam dan luar ruangan, yang melibatkan mahasiswa, guru dan siswa jenjang pendidikan menengah. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, observasi dan rubrik, sedangkan uji Chi-square, uji Mann Whitney U-test dan Spearman Rank-Correlation digunakan untuk analisis data. Hasil penelitian menunjukkan model KFB secara nyata dapat meningkatkan empat kompetensi dasar belajar siswa. Hal itu ditunjukkan dengan rata-rata kompetensi kepedulian, sikap, keterampilan dan pengetahuan siswa kelompok eksperimen lebih baik dibanding kelompok kontrol. Diskusi tentang implikasi hasil penelitian dipaparkan dalam makalah ini. Kata kunci: kolaborasi fotografi berpartisipasi, kaji tindak, di dalam dan di luar ruangan. Abstract The aim of this research is to enhance four basic competencies of learning namely awareness, attitude, skill, and knowledge through collaborative participatory photography learning (KFB). Thus, an action research was conducted by combining learning activities in and outside classroom which involved student-teachers, teachers, and senior high school students. Data were collected by using questionnaire, observation sheet, and rubric while Chi-square Test, Mann Whitney U-test, and Spearman Rank-Correlation were used to analyse the data. The result of the study shows that KFB model dramatically improved four basic competencies of learning of the students. It was reflected in average score of awareness, attitude, skill, and knowledge of students in the experimental group was higher than those in the control group. Implication of the study is further discussed in the paper. Keywords: collaborative participatory photography, action research, in and outside the classroom.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
25 Unmas Denpasar
IMPLEMENTASI KONSEP TRI HITA KARANA PADA KUALITAS TIDUR LANSIA DI BANJAR LAPLAPAN DESA PETULU, KECAMATAN UBUD, KABUPATEN GIANYAR I Wayan Artana1), Ni Luh, Putu Dian Yunita Sari2) Prodi S1 Keperawatan, STIKES Bina Usada Bali
[email protected]),
[email protected]) Abstrak Meningkatnya usia harapan hidup tentu menyebabkan jumlah lansia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini berdampak pada berbagai aspek terutama kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang sering dialami lansia adalah kualitas tidur. Kualitas tidur merupakan suatu kognitif, penilaian mengenai persepsi tidur seseorang dalam kenyenyakan tidur, persepsi tentang pergerakan selama tidur. Kualitas tidur dapat dinilai menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index. Tri Hita Karana adalah tiga penyebab kebahagian dalam kehidupan manusia yaitu hubungan manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Implementasi Tri Hita Karana terhadap kualitas tidur lansia di Banjar Laplapan, Desa Petulu, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Penelitian ini adalah observasional berparadigma positivitis dengan pendekatan waktu cross sectional, yaitu dengan pengumpulan data sekaligus pada suatu waktu. Jumlah sampel sebanyak 30 orang lansia. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square untuk mengetahui hasil hubungan antar dua variabel. Dari hasil uji statistik dengan Chi Square Test didapatkan nilai hitung Chi Square sebesar 2,489 dan Chi Square tabel df= 3 yaitu dengan nilai signifikansi 0,05% sebesar 5,991 yang artinya Chi Square Hitung < Chi Square Tabel (2,48 <5,991), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat Hubungan Implementasi Tri Hita Karana Terhadap Kualitas Tidur Lansia di Banjar Laplapan. Kata kunci : Lansia, Tri Hita Karana, Kualitas Tidur
Abstract The rising number of life expectancy causes the rising number of the elderlies every year. It is certainly will have an impact on the various aspects especially health aspect. Health problems which often experienced by the elderlies is sleeping quality. Sleeping quality is a cognitive, the judgment on someone’s sleeping perception of sounding sleep, perception on the movement during sleeping. It can be assessed using Pittsburgh Sleep Quality Index. Tri Hita Karana is three aspects which cause happiness in human life including human relations with God, human relations with others, and human relations with environments. This study aimed at knowing the relations of implementing Tri Hita Karana towards elderlies’ sleeping quality in Banjar Laplapan, Petulu Village, Ubud Sub-district, Gianyar Regency.This study was observational positivism paradigm with cross sectional time approach whereas the data was collected altogether at the time. The number of sample used was 30 elderlies. The data was analyzed using Chi Square test to know the result between two variables relations. From the statistic test with Chi Square test could be obtained that Chi Square value was 2,489 and Chi Square table df= 3 with significance value was 0,05% about 5,991 meant that Chi Square value < Chi Square Table (2,489 < 5,991 ), therefore it could be concluded that there was not relations of implementing Tri Hita Karana towards elderlies’ sleeping quality in Banjar Laplapan Keywords: elderlies, Tri Hita Karana, sleeping quality
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
26 Unmas Denpasar
KAPITALISASI RUANG TERBUKA TRADISIONAL SEBAGAI KOMODITAS Ida Bagus Brata Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar Email:
[email protected] Abstrak Fokus kajian ini untuk memahami fenomena kapitalisasi dengan mengangkat realitas lapangan yang bersifat empirik berkaitan dengan pemanfaatan ruang terbuka tradisional menjadi ruang ekonomis. Seiring dengan akselerasi kekuatan arus budaya global berimplikasi terhadap praktik-praktik budaya kapitalis. Akibatnya ruang terbuka tradisional dikapitalisasi, dikomersialisasi sebagai wadah fasilitas umum baru. Kapitalisasi ruang pada era Globalisasi diartikan bagaimana ruang terbuka tradisional diproduksi menjadi ruang-ruang ekonomis sehingga lebih mudah dikonsumsi oleh pasar. Faktor internal dan eksternal tampak begitu kuat pengaruhnya terhadap terjadinya kapitalisasi terhadap ruang terbuka tradisional. Faktor eksternal mencakup kehadiran manusia (wisatawan), barang dan uang, arus teknologi, media massa sebagai agen budaya populer, dan ideologi kapitalis. Faktor internal, seperti libido ekonomi (pemenuhan hasrat ekonomis). Ruang terbuka tradisional dieksploitasi untuk tujuan-tujuan menghasilkan uang, sehingga terjadi perubahan tata ruang tradisional Bali baik dalam zona parhyangan, pawongan maupun palemahan. Demi materi, ruang terbuka tradisional tidak lagi dipandang sebagai kearifan lokal, nilai-nilai ruang terbuka tradisional diabaikan, sehingga terjadi kerusakan secara ekologis, estetika arsitektural Bali menjadi hilang, akibatnya terjadi destruksi identitas ke-Bali-an. Kata kunci: globalisasi, kapitalisasi, ruang terbuka tradisional.
Abstract The focus of the present study is to understand the phenomena of capitalization which discuss about the realities that are empirically related to the utilization of traditional open space into economical space. The acceleration of the current strength of global culture implicates the practices of capitalist culture. As a result, the traditional open space is capitalized, commercialized as a forum for new public facilities. Capitalization of open space in the era of globalization means how traditional open spaces are produced into economical spaces so that they are easily consumed by the market. Internal and external factors have very strong effects on the capitalization of the traditional open space. External factors include the presence of humans (tourists), goods and money, technology, mass media as an agent of popular culture, and the capitalist ideology. Internal factors such as economic libido (economical desire-fulfillment) are the examples. Traditional open space is traditionally exploited for the purposes of making money, so it changes the traditional spatial planning in parhyangan, pawongan and palemahan. For the sake of financial reason, traditional open space is no longer seen as a traditional local wisdom, and the values of traditional open space are ignored; therefore, there are ecological damages, the loss of Bali architectural aesthetics, resulting in destruction of the Balinese identity. Keywords: globalization, capitalization, traditional open space.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
27 Unmas Denpasar
PERAN USAHATERNAK DOMBA SEBAGAI PENGAMAN FINANSIAL KELUARGA DI PERDESAAN (Survey di Kawasan Perdesaan Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu Jawa Barat) Sondi Kuswaryan, Anita Fitriani dan Siti Nurjanah Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran e-mail :
[email protected] Abstrak Penelitian survey ini dilaksanakan di perdesaan Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat dengan tujuan untuk mengetahui besarnya kontribusi pendapatan usahaternak domba terhadap pengeluaran rumah tangga, serta perannya sebagai pengaman finansial keluarga peternak. Jumlah responden penelitian sebanyak 61 orang peternak. Data diperoleh melalui pengamatan langsung di lapangan serta wawancara dengan pedoman kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) pada skala usahaternak domba sebesar 58,19 ekor/unit usaha, rata-rata pendapatan sebesar Rp. 10.134.016,00/unit usaha/tahun. (b) besarnya kontribusi usahaternak domba terhadap pengeluaran rumah tangga peternak sebesar 71,11%. (c). C ash-flow finansial rumah tangga peternak tiap bulannya bernilai positif. Sehubungan dengan ternak domba merupakan komoditas yang sangat fleksibel untuk dijual dalam memenuhi kebutuhan finansial keluarga yang sifatnya mendadak, maka usahaternak domba di perdesaan sangat efektif untuk berperan sebagai pengaman finansial keluarga. Kata kunci : Kontribusi Pendapatan, Usahaternak Domba, Keamanan Finansial
Abstract Survey research was conducted in rural areas Cikedung subdistrict, Indramayu district, West Java, with the aim to determine the contribution of sheep farming income over expenditure of households, as well as its role as a financial security of sheep farming family. Number of survey respondents as many as 61 farmers. Data obtained through direct observation in the field and interviews with questionnaires guidelines. The results showed that : (a). on a scale of 58.19 heads / business unit, the average income of Rp. 10,134,016.00 / business units / year. (b) The amount of the contribution to the expenditure of sheep farming households amounted to 71.11%. (c). Cashflow financial farming households each month is positive. In connection with the sheep is a commodity that is highly flexible to be sold to meet financial needs of families that are suddenly, then the sheep farming is very effective in rural areas to act as a financial security of the sheep farming family. keywords: Contributions income, sheep farming, financial security
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
28 Unmas Denpasar
EFFECTIVENESS OF TELL-SHOW STRATEGY TO IMPROVE WRITING SKILL IN WRITING DESCRIPTIVE TEXT Paramita Dharmayanti, P. A. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahasaraswati Denpasar, Bali. e-mail:
[email protected] Abstrak Menulis adalah salah satu keterampilan penting yang harus dikuasai. Namun, fenomena yang ada di sekolah jelas menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam belajar menulis, terutama dalam menghasilkan dan mengatur ide-ide. Penyelenggaraan penelitian tindakan kelas ini terutama didasarkan pada adanya masalah dari mahasiswa semester kedua di tahun akademik 2015/2016 dimana keterampilan mereka dalam menulis teks deskriptif masih rendah. Hal itu dibuktikan dengan pencapaian pre-test mereka yang hanya 38,76. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah keterampilan menulis teks deskriptif dapat ditingkatkan melalui strategi tell-show, yang dilakukan dalam dua siklus. Temuan menunjukkan bahwa ada perbaikan yang berkelanjutan pada skor rata-rata mahasiswa setelah diberi perlakuan dalam dua siklus. Pada siklus I, skor refleksi 1 adalah 54,65 dan refleksi 2 adalah 60,71. Dari perhitungan didapatkan bahwa nilai rata-rata total pada siklus I adalah 57,68 dan itu membuktikan bahwa kemampuan menulis mahasiswa dianggap cukup memuaskan dengan menggunakan strategi tell-show. Refleksi selanjutnya menunjukkan bahwa skor dalam refleksi 3 adalah 66,92 dan skor dalam refleksi 4 adalah 79,52. Rata-rata dari siklus II adalah 73,22 yang berarti kemampuan menulis mahasiswa dianggap jauh lebih baik. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa nilai item A adalah 36,68%, item B adalah 58,59%, item C adalah 4,7% dan 0% untuk item D. Kesimpulannya, penelitian tindakan kelas ini membuktikan bahwa keterampilan menulis teks deskriptif dapat ditingkatkan melalui strategi tell-show; Selanjutnya, subjek menunjukkan respon positif terhadap pelaksanaan strategi tell-show dalam kegiatan menulis. Kata kunci: meningkatkan, keterampilan menulis, dan memberitahu-show strategi.
Abstract Writing is one of the important skills to be mastered. However, the phenomenon existing in school clearly shows that the students have difficulties in learning writing, especially in generating and organizing ideas. The undertaking of the present classroom action research was mainly based on the problems existed of the second semester students in academic year 2015/2016 as their skill in writing descriptive text was still low. It was proved that achievement of pre-test of students under study was only 38.76. The present study was intended to find out whether the skill of writing descriptive text can be improved through tell-show strategy, which carried out into two cycles. The findings showed that there were continuous improvements on the students mean scores after being given treatment in two cycles. In cycle I, the score of reflection 1 was 54.65 and in reflection 2 was 60.71. It was calculated that the grand mean scores in cycle I was 57.68 and it proved that students’ writing ability was considered fairly satisfactory by using tell-show strategy. Next reflections showed that the score in reflection 3 was 66.92 and the score in reflection 4 was 79.52. The grand mean of cycle II was 73.22 which meant the students’ writing ability were considered much better. The result of questionnaire showed that item A was 36.68%, item B was 58.59 %, item C was 4.7% and 0% for item D. In conclusion, the present classroom action research proved that tell-show strategy is effective to improve writing descriptive text skill; furthermore, the subjects showed the positive response toward implementation of the strategy in writing activity. Keywords: improving, writing skill, and tell-show strategy.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
29 Unmas Denpasar
TATA KELOLA SISTEM PENGUASAAN LAHAN PERTANIAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI USHATANI PADI DI SULAWESI SELATAN Suardi Bakri, Helda Ibrahim, Andi Kasirang T. Baso Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Makassar Email :
[email protected] Abstrak Lahan merupakan asset produksi utama bagi petani, di sisi lain masalah penguasaan lahan pertanian, khususnya lahan tanaman pangan cenderung menurun dari tahun ketahun. Penelitian ini bertujuan mengkaji sistem penguasaan lahan dan menyusun model tatakelola penguasaan lahan, sehingga dapat meningkatkan produksi, produktivitas serta efisiensi usahatani padi di Sulawesi Selatan. Penelitian dilaksanakan pada dua wilayah tipologi lahan, pertama, tipologi lahan dataran tinggi, Desa Salodua di Kabupaten Enrekang, dan Desa Gunung Perak di Kabupaten Kabupaten Sinjai. Kedua, Tipologi lahan dataran rendah di Desa Mojong Kabupaten Sidrap dan Desa Samaelo Kabupaten Bone. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 240 orang petani yang terdistribusi proporsional pada strata penguasaan lahan. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, Indeks Gini Lahan dan Koefisien Efisiensi Lahan. Hasil penelitian menunjukan pola penguasaan lahan sawah yang ada saat ini untuk dataran rendah didominasi oleh kelompok ”gurem” yang menguasai lahan di bawah 0,5 ha. Sedangkan didataran tinggi kelompok petani dominan adalah yang menguasai lahan 1,0 (89,22%). Seluruh responden menyatakan sebagai anggota kelompok tani, baik di lokasi sawah dataran rendah maupun lokasi sawah dataran tinggi. Seluruh responden juga menyatakan bahwa kelompok tani dimanfaatkan baru sebatas pada pengusulan dan penerimaan bantuan pemerintah berupa sarana produksi, alsintan maupun irigasi. Upaya konsolidasi lahan diantara kelompok belum ada sehingga proses produksi masih dilakukan dengan sendiri-sendiri (individual). Model pengelolaan lahan dan sistem produksi secara berkelompok dianggap merupakan solusi oleh petani, walaupun demikian terdapat titik-titik kritis yang menjadi catatan dalam model ini, diantaranya perbedaan penguasaan lahan tiap petani, dan motivasi petani. Kata kunci : lahan, tatakelola, kelompok tani, sistem produksi, efisiensi.
Abstract Land is the main production asset for the farmers, on the other hand agricultural land tenure issues; in particular food crop land tends to decline from year by year. This research aimed assesses the land tenure system and construction of models governance of tenure of land, thus increasing the production, productivity and efficiency of rice farm in South Sulawesi. Research was conducted in two areas of land typology, first, the typology of the highlands, Village of Salo Dua in Enrekang and Village Gunung Perak in Sinjai. The second, the typology of lowland, Village of Mojong in Sidrap and Village of Samaelo ini Bone regency. The number of samples in this study was 240 farmers were distributed proportionally in strata of land tenure. Data were analyzed using descriptive analysis, land Gini index and coefficient of land efficiency. The results showed the pattern of of land tenure current fields for lowland was dominated by "landless" who control land below 0.5 ha. While the dominant group of farmers in the highlands is that control land of 1.0 (89.22%). All respondents declared as farmer group members, both in the lowland rice production location, as well as the location of highlands rice paddies. All respondents also stated that the group of farmers utilized to be limited on proposing and receipt government support in the form of production facilities (inputs), equipment and farm machinery and irrigation. Land consolidation efforts between the groups yet so the production process is still carried out by their own (individually). The model of land management and production systems as a group considered a solution by farmers, however there are critical points to note in this model, including differences of land tenure each farmer, and farmer motivation. Keywords: land, governance, farmer groups, production systems, efficiency.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
30 Unmas Denpasar
DAMPAK PENERAPAN ASAS KESEJAHTERAAN TERNAK TERHADAP NILAI TAMBAH USAHA TERNAK DOMBA RAKYAT (Kasus pada Anggota Koperasi Peternak Serba Usaha Riung Mukti Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi Jawa Barat) Sondi Kuswaryan, Dwi Cipto Budinuryanto dan Khairun Nisa Marsuma Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Abstrak Penelitian mengenai pengaruh penerapan asas kesejahteraan ternak terhadap nilai tambah usahaternak domba telah dilakukan di Koperasi Peternak Serba Usaha (KPSU) Riung Mukti, Kecamatan Kapalanungal Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan April 2016, bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan asas kesejahteraan ternak terhadap nilai tambah usahaternak domba rakyat. Responden penelitian ditentukan secara sensus, sebanyak 50 orang peternak domba. Metode analisis menggunakan adalah model regresi kuadratik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Rata-rata jumlah ternak domba yang dijual sebanyak 3,64 ekor/unit usaha, dengan nilai penjualan sebesar Rp 5.001.600,00 /unit usaha/tahun, pada skala kepemilikan ternak sebanyak 12,12 ekor/unit usaha. Rata-rata nilai tambah usahaternak domba (net farm income), sebesar Rp 530.124,33/Unit Usaha/tahun. Budidaya ternak domba rakyat yang dilakukan oleh peternak anggota KPSU Riungmukti telah menerapkan asas kesejahteraan ternak pada katagori cukup baik. Penerapan asas kesejahteraan ternak berpengaruh nyata terhadap nilai penjualan domba yang dilakukan peternak anggota KPSU Riung Mukti, dengan model regresi kuadratik sebagai berikut : Y= 13,723 – 1,239 X + 0,23 X2 F hitung (16,118) >F tabel (4,042), R2 = 0,407. Dengan demikian, penerapan asas kesejahteraan ternak yang makin baik dilaksanakan oleh peternak akan mampu meningkatkan nilai tambah usahaternaknya. Kata kunci : penerapan asas kesejahteraan ternak, nilai tambah usahaternak domba
Abstract Research concerning the influence of animal welfare principles to value added sheep farming has been done in the Riungmukti Cooperation, District Kapalanunggal Sukabumi, West Java. The research was conducted in March - April 2016, aims to analyze the impact of applying the principles of animal welfare to value added smallholder’s sheep farming. Respondents determined by census, as many as 50 sheep farmers. The analysis method used is the quadratic regression model. The results showed that: The average number of sheep sold as much as 3.64 heads / business units/years, with a sales value of Rp 5,001,600.00 / business units / year, on a scale livestock holdings as much as 12.12 head/ business unit. The average added value (net farm income) as much as Rp 530.124,33/business units/years. The principle of animal welfare application of smallholder’s sheep farming conducted by members of Riungmukti cooperation have applied in the well category. Application of the principles of animal welfare significantly affect to the value added of the smallholder’s sheep farming by members Riungmukti Cooperation, with a quadratic regression model as follows: Y= 13,723 – 1,239 X + 0,23 X2 F Sig. (16,118) >F table (4,042), R2 = 0,407. Thus, the application of the principle animal welfare that the better held by the farmer will be able to increase the added value of the smallholder’s sheep farming. Keywords: animal welfare application, added value, sheep farming
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
31 Unmas Denpasar
STUDENTS’ VOICE ON PLAGIARISM IN EFL ACADEMIC WRITING Anak Agung Putri Maharani Mahasaraswati Denpasar University
[email protected]
Abstract Plagiarism is a disastrous action done by students intentionally or intentionally. The act of plagiarizing has captured the attention of educators and it becomes the headline in academic context. As the world is growing into more digitalized era, on one hand, plagiarism itself is getting harder to settle, but on the other hand, it is easily detected. In relation to academic writing, the call to examine and explore plagiarism is necessitated as writing requires students to create a masterpiece based on their original idea and creativity. Through this paper, the reasons of doing plagiarism, the types of plagiarism done by the students, and the solutions to avoid plagiarism to maintain the academic integrity were presented. Twenty fifth semester students of English Education Study Program (hereafter EESP) in UNMAS Denpasar who were taking the writing IV course were investigated and were purposively selected. To gain the data, a questionnaire on plagiarism were distributed which followed by interview and Focus Group Discussion (henceforward FGD). Key words: academic writing, plagiarism
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
32 Unmas Denpasar
UJI PATOGENITAS NEMATODA ENTOMOPATOGEN STEINERNEMA sp ISOLAT SEMARANG PADA RAYAP TANAH MACROTERMES sp Priyantini Widiyaningrum1, Niken Subekti1, Bambang Priyono1 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang Jl. Raya Sekaran Gunungpati Semarang Jawa Tengah 50229 1) Corresponding Email:
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi patogenitas Nematoda entomopthogen (NEP) genus Steinernema sp yang telah diisolasi dari sampel tanah di Semarang dan dibiakkan secara invivo dalam skala laboratorium. Penelitian menggunakan eksperimen klasifikasi satu arah untuk mengetahui konsentrasi juvenil infektif (JI) yang efektif membunuh rayap tanah dalam waktu 24, 48 dan 72 jam. Data mortalitas rayap tanah di analisis ANOVA dan uji lanjut LSD, sedangkan patogenitas NEP pada LC50 dan LC95 dihitung menggunakan analisis Probit. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi NEP berpengaruh signifikan terhadap mortalitas rayap tanah (LSD test; α < 0.05). Tingkat mortalitas ≥ 50% dapat tercapai setelah 48 jam pengamatan, dan berdasarkan analisis probit, patogenitas (LC50) NEP isolat Semarang dalam waktu 48 jam diperlukan konsentrasi 242 JI / ml, sedangkan LC 95 diperlukan 1012 IJs/ml. Data ini merupakan informasi penting untuk penelitian lanjutan terkait pembiakan invitro NEP Steinernema sp isolat Semarang untuk produksi massal. Kata kunci: Macrotermes sp, mortalitas, patogenitas, isolat lokal semarang, Steinernema sp,
Abstract This study was conducted to evaluate the pathogenicity of entomopathogenic nematodes (EPNs) Steinernema sp isolated from soil in Semarang and cultured in vivo in the laboratory. The research used one-way classification experimental design, to determine concentration of infective juveniles (IJs) which effectively kills the termites within 24, 48 and 72 hours. ANOVA was used to analyse the mortality of IJs within 24, 48, 72 hours and continued with LSD test. While Pathogenicity test of EPNs Semarang isolates (LC50 and LC95) was calculated using Probit analysis. Statistical analysis showed that concentration of IJs was significantly different (LSD test; α <0.05) to mortality of subterranean termites within 24, 48 and 72 hours. The mortality more than 50% could be achieved after 48 hours of observation. Based on the Probit analysis, pathogenicity (LC50) EPNs Semarang isolates within 48 hours after the application was needed concentration 242 IJs / ml, whereas LC95 required 1012 IJs / ml. This data are important information for advanced research related to culture in vitro NEP Steinernema sp isolates Semarang for mass production. Keywords: Macrotermes sp, mortalitas, patogenitas, isolat lokal semarang, Steinernema sp,
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
33 Unmas Denpasar
IbW DESA MELAYA DAN DESA CANDIKUSUMA KECAMATAN MELAYA, KABUPATEN JEMBRANA, PROPINSI BALI I Made Legawa*, Ni Wayan Rustiarini, Yudistira Adnyana Universitas Mahasarasawati Denpasar
[email protected]
Abstrak Pengembangan masyarakat melalui program IbW dimotivasi oleh kurangnya pemanfaatan potensi masyarakat, sumber daya alam, dan lingkungan. Program IbW ini terletak di Desa dan Desa Melaya Candikusuma, Kabupaten Kecamatan Melaya Jembrana Provinsi Bali dan direncanakan selama tiga tahun dari tahun 2016 hingga 2018. Ada tiga pihak yang tergabung dalam program ini Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Universitas Mahasaraswati Denpasar, dan Pemerintah Daerah Jembrana. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kemandirian kesejahteraan masyarakat melalui partisipasi aktif keterlibatan publik. Kajian awal yang dilakukan tim IbW pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk Desa Melaya dan Desa Candikusuma fokus pada tiga aspek kegiatan, termasuk sumber daya manusia, kesehatan, dan pendidikan. program sumber daya manusia untuk menghasilkan produk ekonomi pada kegiatan tahun pertama dilakukan dengan memberikan penyuluhan untuk pembentukan koperasi nelayan, menyediakan jaring, pembuatan kandang lebah madu dan metode panen madu yang baik, pembuatan pestisida untuk hama dan penyakit kakao, pembuatan demplot kotoran sapi, serta pengolahan sampah plastik menjadi barang bernilai ekonomis. aspek kesehatan meliputi konseling tentang pelecehan seksual anak-anak di sekolah dasar, konseling kekerasan rumah tangga dan pola asuh anak untuk PKK, dan penyuluhan tentang pemanfaatan tanaman obat keluarga. Aspek media pendidikan meliputi workshop pendidikan dan pengajaran alat peraga untuk matematika dan ilmu pengetahuan. Keberhasilan pelaksanaan program IbW pada tahun pertama untuk aspek sumber daya manusia mencapai 80 persen, 90 persen untuk aspek kesehatan, dan 85 persen untuk aspek pendidikan. Diharapkan program ini dapat dilakukan secara berkelanjutan pada tahun 2017 untuk mencapai hasil yang maksimal. Beberapa hambatan untuk pelaksanaan kegiatan adalah jarak dari desa target cukup jauh, dan keterbatasan sarana kerja dan kegiatan pendanaan. Kata kunci: iptek, kesehatan, pendidikan, pemberdayaan
Abstract Community development through IbW program was motivated by the lack of utilization potential of society, natural resources, and environment. This IBW program located in Melaya Village and Candikusuma Village, Melaya District, Jembrana Regency of Bali Province and planned for three years from 2016 until 2018. There are three parties was joined in this program are The Ministry of Research Technology and Higher Education, Mahasaraswati Denpasar University, and Local Government of Jembrana. The purpose of this program is to increase independence of people's welfare through active participation of public involvement. Preliminary study from IBW team on Medium Term Development Village Plan for Melaya Village and Candikusuma Village focus on three aspects of activities, including human resources, health, and education. Human resources programs to produce economic product in the first year activities is done by providing counseling for formation of fishing cooperatives, providing nets, manufacture of cages honeybees and good method of honey harvest, manufacture of pesticides for cocoa pests and diseases, manufacture demplot of cow dung, as well as processing of plastic waste into economically valuable goods. Health aspects include counseling about sexual abuse of children in elementary school, counseling of household violence and child care for PKK, and counseling about utilization of family medicine plant. Aspects of media education includes workshop of education learning and teaching aids for mathematics and science. The successful of IbW programs implementation on the first year for human resource aspects reached 80 percent, 90 percent for health aspects, and 85 percent for aspects of education. It is hoped that this program can be done in a sustainable manner by 2017 to achieve maximum result. Some of obstacles for activities implementation are distance of target villages is far, and limitations of working facilities and funding activities. Keywords: science and technology, health, education, empowerment Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
34 Unmas Denpasar
POLITIK HUKUM PERTANAHAN BERBASIS HUKUM PROGRESIF DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN I Gusti Agung Mas Rwa Jayantiari Fakuktas Hukum Universitas Udayana Abstrak Pemenuhan kesejahteraan menjadi hak setiap orang, apalagi berkait dengan persoalan tanah yang sesuai sifat dan fungsinya tak bisa dilepaskan sepanjang hidup manusia.Tanah adalah modal sosial yang menyentuh semua elemen berbangsa dan melibatkan peran negara. Negara berdasarkan kewenangannya mengatur semua hubungan hukum mengenai bumi, air dan kekayaan alam yang dinaungi Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.Amanat pencapaian kemakmuran dan mewujudkan kesejahteraan menjadi tanggung jawab negara sehingga perlu perumusan kebijakan pertanahan yang komprehensif serta diarahkan untuk mencapai kepastian hukum ,keadilan dan kemanfaatan. Orientasi kepentingan umum dalam politik pertanahan selama ini masih dipatok oleh standar baku sistem positivis hukum Indonesia.Hal ini membawa akibat terjadinya beraneka konflik agraria yang secara masif tidak mudah untuk diselesaikan dengan tuntas. Quo vadis politik hukum pertanahan sudah semestinya berarah kepada pemberian tiga nilai dasar hukum yang dicetuskan Gustav Radbruch yang memungkinkan dicapai dengan cara berhukum yang progresif. Penelitian ini berfokus pada permasalahan tentang politik hukum pertanahanan yang berbasis pada hukum progresif dengan metode kepustakaan. Bertujuan menemukan bagaimana tatanan hukum bidang keagrariaan yang bertumpu pada hukum yang dapat dipersembahkan bagi kehidupan manusia berbasis hukum progresif melalui terobosan hukum (rule breaking) sehingga dapat mewujudkan keadilan bagi rakyat (bringing justice to the
people)
Kata Kunci : politik hukum, pertanahan, hukum progresif, kesejahteraan
Abstract The fulfillment of welfare is the right of every individual, especially in relation to the land issues that is based on its function and existence cannot be separated from human life. Land is the social capital that touches all elements of the nation and involves the role of the state. The nation with its authority regulates all legal relations regarding land, water and natural resources as determined in the article 33 of the Republic of Indonesia Constitution in the Year 1945. The achievement of prosperity and the welfare is the state responsibility so that a comprehensive land policy formulation is needed which is directed to achieve law certainty, justice and expediency. The orientation of the public interest in the politics of land is still based on the fundamental standards set by the legal positivist of Indonesian law system. This situation leads to the massive agrarian conflicts which are not easy to be resolved completely. The quo vadis of political land laws should be directed to the provision of three basic values as proposed by Gustav Radbruch which can be achieved by means of a progressive law order. This study is a library research that focuses on the politic of legal land issues based on a progressive law. It aims at discovering how the legal order in the land management which is based on the law dedicated to human life based on progressive law through a legal breakthrough (rule breaking). Thus, it can be used to realize bring justice to the people. Keywords : land law politic, progressive law, welfare
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
35 Unmas Denpasar
KEANEKABAHASAAN (MULTILINGUALISME) DALAM VIDEO PROMOSI DESTINASI PARIWISATA JEGEG BAGUS DENPASAR Nyoman Deni Wahyudi, Luh Ketut Sri Widhiasih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstrak Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi (1) keanekabahasaan (multilingualisme) yang muncul dalam video promosi destinasi pariwisata Jegeg Bagus Denpasar, dan (2) bentuk-bentuk lingual yang muncul dan digunakan dalam video promosi destinasi pariwisata Jegeg Bagus Denpasar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi dokumentasi. Pengolahan atau analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, penarikan simpulan serta verifikasi data penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) keanekabahasaan (multilingualisme) yang muncul dalam video promosi destinasi pariwisata Jegeg Bagus Denpasar antara lain digunakannya bahasa Indonesia sebagai bahasa utama dan bahasa pendukung lain seperti bahasa Inggris dan bahasa Bali, serta (2) bentuk-bentuk lingual yang digunakan dalam video promosi destinasi pariwisata Jegeg Bagus Denpasar antara lain bentuk lingual kata, frasa, dan kalimat. Bentuk lingual dalam bahasa Indonesia yang paling sering muncul adalah kalimat. Bentuk lingual dalam bahasa Inggris yang paling sering muncul adalah frasa. Bentuk lingual dalam bahasa Bali yang paling sering muncul adalah kata. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi mahasiswa, dosen, pelaku pariwisata, dan dunia pendidikan. Peneliti lain diharapkan melakukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam. Kata kunci: keanekabahasaan, multilingalisme, video
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
36 Unmas Denpasar
IPTEK BAGI MASYARAKAT (IbM) Putu Suarniti Noviantari Universitas Mahasaraswati Denpasar Email:
[email protected] Abstrak Berdasarkan observasi yang dilakukan kelayakan dan kenyamanan yang ada di SD Negeri 7 Bugbug guru-guru memiliki kendala dan kesulitan dalam memenuhi persyaratan kenaikan pangkat. Hal ini disebabkan sedikitnya pemahaman guru dalam pembuatan karya ilmiah seperti Penelitian Tindakan Kelas serta minimnya pengetahuan mengenai model-model pembelajaran. Berdasarkan gambaran tersebut untuk meningkatkan pengetahuan guru didalam penggunaan model-model pembelajaran untuk peningkatan prestasi belajar anak melalui Penelitian Tindakan Kelas perlu adanya pelatihan atau workshop. Pelaksanaan Workshop ini telah memberikan manfaat positif bagi 8 orang guru dan berdampak pada peningkatan SDM Guru SD Negeri 7 Bugbug. Kegiatan pendampingan ini yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu empat bulan dapat disimpulkan telah mencapai target 70% guru dapat membuat proposal PTK dengan solusi modelmodel pembelajaran inovatif yang diberikan sesuai dengan permasalahan di kelas. Kata Kunci: Model Pembelajaran Inovatif, PTK
Abstract Based on the observation, the feasibility and the comfort which were available at SD Negeri 7 Bugbug were far from national school standard. Besides, the teachers faced constrains in fulfilling the requirement of the rank upgrade. It was caused by the lack of their knowledge about a scientific article such as classroom action research (CAR) and learning models. In accordance with the aforementioned description, to enhance the teachers’ knowledge about the learning models as well as in improving the students’ achievement through classroom action research, it was necessitated a workshop. The implementation of the workshop had given positive benefits for eight teachers and it improved the teachers’ human resources in SD Negeri 7 Bugbug. In line with the accompanying activity which was done within approximately 4 months, it can be concluded that the target was achieved where 70% of the teachers were able to create a CAR proposal which intermingled innovative learning models that suited the encountered problems in the class. Key words: Innovative learning models, Classroom Action Research.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
37 Unmas Denpasar
ANALISIS KANDUNGAN KAROTENOID RUMPUT LAUT Caulerpa sp. YANG DIBUDIDAYAKAN DI BERBAGAI JARAK DAN KEDALAMAN Darmawati12, Andi Niartiningsih3, Rajuddin Syamsuddin3 and Jamaluddin Jompa3 1Postdoctoral student of Agricultural Science Hasanuddin University, 2Faculty of Agricultural science Muhammadiyah University, 3Faculty of Marine Science and Fisheries Hasanuddin University Abstrak Karotenoid pada rumput laut merupakan senyawa antioksidan yang dapat membantu mengurangi terbentuknya radikal bebas yang dapat merugikan kesehatan. Dengan potensi ini rumput laut dapat dijadikan sebagai bahan pangan fungsional yang bermanfaat untuk kesehatan manusia. Faktor yang mempengaruhi kandungan karotenoid rumput laut Caulepa sp antara lain jarak tanam dan kedalaman air hubungannya dengan penyerapan unsur hara dan intensitas cahaya matahari yang masuk ke perairan untuk proses fotosinthesa bagi pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan menganalisis kandungan karotenoid yang tertinggi pada budidaya Caulerpa sp. Metode penelitian dengan system tali tunggal apung (floating monoline method). Berat awal bibit 50gram, jarak tanam pertitik rumpun yaitu 20, 30 dan 40cm dengan kedalaman berbeda: 50, 100 dan 150cm dari permukaan air. Kandungan karotenoid Caulerpa sp dan kualitas air dianalisis secara deskriptif. Perlakuan jarak tanam dan kedalaman yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata terhadap kandungan karotenoid Caulerpa sp. Kandungan karotenoid tertinggi diperoleh pada jarak tanam 30cm dengan kedalaman 50cm sebesar 12,532mg/g. Parameter kualitas air dalam kondisi yang ideal bagi pertumbuhan rumput laut Caulerpa sp. Kata Kunci: Caulerpa sp, jarak tanam, karotenoid dan kedalaman air
Abstract Carotenoid in the seaweed is an antioxidant compound which can help decrease the free radical which is harmful for human health. This potential can promote Caulerpa sp. to be functional food for human health. The influential factors which Carotenoid content of this seaweed are the distance of the plant from each other and the deep of the water. These factors are very influential to food and sunray absorbent for the seaweed to grow. This research was aimed at analyzing the highest content of carotenoid of Caulerpa sp Seaweed. The research applied the floating monoline method. The weight of the seed was 50 grams, distant of each group were 20, 30 and 40 cm and the different depth of sea water for each group were 50, 100 and 150 cm. The carotenoid content of Caulerpa sp Seaweed and the water quality were analyzed descriptively. It was found that the treatment of different distance and different deep created significant effect to Carotenoid content of Caulerpa sp Seaweed. The highest Carotenoid content was found from the Caulerpa sp seaweed at the 30 cm distant within 50 cm deep, the weight was 12,532 mg/g. Water quality parameters an ideal for growth seaweed Caulerpa sp. Keywords: Caaulerpa sp., plant distance, carotenoid and depth of sea water
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
38 Unmas Denpasar
OPTIMALISASI PERAN SANSEVIERA MASONIA CONGO SEBAGAI PENEKAN SICK BUILDING SYNDROME MELALUI CACAH RIMPANG Zulfitriany D. Mustaka(1 dan Alima B. Abdullahi(1 (1 Politeknik Pertanian Negeri Pangkep Email:
[email protected] Abstrak Pemanfaatan tanaman Sanseviera sebagai Airfreshener untuk menekan Sick Building Syndrome telah banyak diketahui. Sansevieria merupakan tanaman yang mampu menangani sick building syndrome dengan mekanisme Metabolic Breakdown. Namun sosok tanaman yang besar dengan rimpang yang menyerupai umbi menjadi salah satu penghalang penempatan tanaman ini di dalam ruangan atau tepatnya di atas meja dalam ruangan. Untuk memecahkan masalah ini maka perlu dilakukan inovasi untuk mengoptimalkan peran Sanseviera agar dapat diterima dalam lingkungan, baik outdoor maupun indoor. Makalah ini bertujuan untuk memaparkan hasil riset inovasi kami dalam penciptaan Sanseviera Masonia congo mini melalui cacah rimpang. Riset kami dilakukan di Greenhouse IbIKK Politeknik Pertanian Negeri Pangkep pada bulan Desember 2014 hingga Agustus 2015. Pengujian dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok, dengan 4 perlakuan yang diulang sebanyak 10 kali. Jenis Sanseviera yang digunakan adalah Masonia congo. Hasil pengujian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa melalui cacah rimpang dan media terkontrol Tanaman Sanseviera jenis Masonia congo dapat dihasilkan sosok Tanaman Sanseviera mini. Sosok tanaman sanseviera M. Congo yang diberi perlakuan cacah rimpang pada media alami mampu mengalami pengkerdilan tinggi daun hingga 35,02% dan lebar daun 27,37%. Sedangkan pada perlakuan cacah rimpang dan media terkontrol, tingkat persentase kekerdilan dapat mencapai 53,16% untuk tinggi tanaman dan 41,05% untuk lebar daun. Kata Kunci: Sanseviera mini, Masonia congo, cacah rimpang, sick building syndrome, metabolic breakdown, radiasi.
Abstract Utilization of Sanseviera as airfreshener to suppress Sick Building Syndrome. Sansevieria is a plant that is able to supress sick building syndrome with Metabolic Breakdown mechanisms. However, the character of a large plant with rhizomes become one barrier of these plants to using indoors or rather on the table in the room. To solve this problem it is necessary to optimize the role of Sanseviera by innovation order to be accepted in the environment, both outdoor and indoor. This paper aims to present the innovation in the creation of a Sanseviera Masonia congo mini through chopped rhizomes. Our research conducted at State Agricultural Greenhouse Pangkep IbIKK Polytechnic in December 2013 to August 2014. Tests conducted by randomized block design, with 4 treatments were repeated 10 times. Sanseviera type used is Masonia congo. Test results have shown that by chopping the rhizome and controlled media types can be generated Sanseviera Masonia congo mini plants. The character of Sanseviera Masonia congo plants treated chopped rhizome in a natural medium capable of having high leaves up to 35.02 % and 27.37 % leaf width. While the chopped rhizome treatment and controlled media, the smallness of the percentage rate can reach 53.16 % high leaves and 41.05 % leaf width. Keywords: Sanseviera mini, Masonia congo, chopped rhizome, sick building syndrome, metabolic breakdown, radiation
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
39 Unmas Denpasar
REVIEW PENGARUH HIPOGLIKEMIK TEMPE SEGAR PADA DIABETES MELLITUS I Gusti Ayu Ari Agung Universitas Mahasaraswati Denpasar
Abstract Diabetes Mellitus is a serious chronic disease in Indonesia. The result of Basic Health Research, from Indonesian Ministry of Health in 2007 showed that among the causes of death in Indonesia, diabetes ranks as the second highest cause of death. The fresh tempeh is the source of excellent antioxidants in form of protein, betacaroten, vitamin B2, vitamin E, Se, Zn, Cu, SOD and high isoflavones. Tempeh isoflavone-containing diets have been reported to be beneficial in Diabetes Mellitus because they show potential antioxidant and antihyperglicemia activities. The antioxidants in fresh tempeh can be damaged by the process of cooking, therefore tempeh antioxidants can only be obtained by regular consumption of fresh tempeh 100-150 grams per day which is capable of preventing Diabetes Mellitus. Keywords : Tempeh, Antioxidant, Isoflavon, Diabetes Mellitus
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
40 Unmas Denpasar
TEMPE KEDELAI LOKAL BALI TINGGI NUTRISI, RASA, SERTA BERKHASIAT OBAT I Gusti Ayu Ari Agung Universitas Mahasaraswati Denpasar
Abstracts Bali's dependence on imported soybean is extremely unfortunate, whereas Bali as a tropical area has great potential to produce soybeans that have better quality. Balinese local soybeans produce tempeh with nutrition and organoleptic which is significantly higher and healthier, because antinutrients in soybean can be significantly lowered. A wide variety of nutrients in soybean have medicinal value, such as antibiotics to cure the infection and antioxidants to prevent degenerative diseases, such as coronary heart disease, diabetes, cancer, hypertension, osteoporosis, premature aging, menopause and others. Keywords : Bali local soy, tempeh, drugs
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
41 Unmas Denpasar
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PELAYANAN OBAT DENGAN RESEP OLEH APOTEKER DI APOTEK WILAYAH KOTA DENPASAR I Nyoman Gede Tri Sutrisna,1* Kadek Duwi Cahyadi,1 dan I Putu Tangkas Suwantara1 1Akademi Farmasi Saraswati Denpasar, Bali 80233, INDONESIA *Email korespondensi:
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap pelayanan obat dengan resep oleh apoteker di apotek wilayah kota Denpasar. Penelitian dirancang sebagai penelitian observasional dengan menggunakan metode pengumpulan data cross sectional. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang diisi oleh responden yang ditentukan secara random sampling. Sampel terdiri dari 94 responden yaitu Apoteker yang bekerja di apotek wilayah Kota Denpasar. Hasil pengaruh pelatihan terhadap pelayanan obat dengan resep oleh apoteker di apotek wilayah kota Denpasar adalah sebagai berikut ditunjukkan dengan uji regresi dimana nilai korelasi yaitu sebesar 0,609 dan besarnya persentase pengaruh pelatihan terhadap pelayanan obat dengan resep oleh apoteker di apotek wilayah kota Denpasar adalah 37,1 % dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Hasil uji anova menunjukan nilai F hitung 54,201 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 dengan persamaan regresi y = 113,500 + 10,851x. Dan hasil uji t, di dapat nilai t hitung 7,362 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Pelatihan secara signifikan mempengaruhi pelayanan obat dengan resep oleh apoteker di apotek wilayah kota Denpasar Kata kunci: Pelatihan, apoteker, pelayanan obat dengan resep, apotek.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
42 Unmas Denpasar
PENGUATAN EKSISTENSI PETERNAK MELALUI INTEGRASI PEMELIHARAAN BABI DENGAN USAHA TANI PISANG BATU Dian Tariningsih, I Made Tamba Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstrak Pemeliharaan babi kedua mitra dilakukan secara intensif dengan mengandalkan pakan komersial yang dapat dibeli di took pakan ternak terdekat. Di samping, usaha peternakan babi, peternak juga melakoni usaha tani pisang batu dengan output berupa daunnya. Usaha ternak babi belum diintegrasikan dengan usaha tani pisang batu oleh kedua mitra. Tujuan dari IbM ini adalah untuk mengintegrasikan usaha peternakan babi dengan usaha tani pisang batu. Solusi yang ditawarkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh kedua mitraa dalah (1) Peternak diberikan pelatihan dan pendampingan pengolahan limbah kotoran babi dan pelepah pisang batu menjadi kompos, (2) Peternak diberikan bantuan bangunan instalasi pembuatan kompos untuk pengolahan limbah kotoran babi dan pelepah pisang menjadi kompos, (3) Peternak diberikan pelatihan dan pendampingan penggunaan probiotik untuk ditambahkan pada pakan ternak babi, (4) Peternak diberikan pelatihan dan pendampingan dalam memupuk tanaman pisang dengan menggunakan kompos, (5) Peternak diberikan pelatihan dan pendampingan untuk memanfaatkan batang pisang batu untuk digunakan sebagai campuran pakan babi induk, (6) Peternak diberikan pelatihan dan pendampingan pembuatan system pembukuan yang baik sesuai dengan standar usaha kecil, dan (7) Peternak diberikan pelatihan dan pendampingan pembuatan mikroorganisme local (MOL) untuk mempercepat pengomposan. Untuk meningkatkan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih baik, maka pelaksanaan program IbM menggunakan pendekatan Technology Tranfer (TT), Disfusi Ipteks dan entrepreneurship Capacity Building melalui bantuan bangunan instalasi pengolahan limbah kotoran babi menjadi kompos, demplot pengolahan kotoran babi dan pelepah pisang batu menjadi kompos, demplot usaha tani pisang batu berbasis organic, pelatihan dan pendampingan pembuatan kompos, pelatihan dan pendampingan pembuatan MOL, pelatihan dan pendampingan pembuatan pembukuan, pelatihan dan pendampingan pemanfaatan batang pisang batu untuk pakan babi induk. Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa babi induk kurang respon diberikan pakan yang bercampur dengan batang pisang batu. Ternak babi memerlukan waktu yang relative lama untuk beradaptasi dengan pakan konsentrat yang dicampur dengan batang pisang batu. Pembuatan kompos dari kotoran babi yang dicampur dengan pelepah pisang batu juga membutuhkan waktu yang relative lama (30 hari), karena pakan babi yang diberikan bercampur dedak yang kental dengan bahan selulose lebih lama diurai oleh mikroorganisme. Pemberian probiotik pada pakan belum menunjukkan hasil yang signifikan. Disarankan agar peternak bersabar dalam melatih induk babi agar mau beradaptasi dengan pakan yang dicampur batang pisang batu. Pemanfaatan kotoran babi menjadi kompos agar dilakukan secara berkelanjutan untuk menjaga kesuburan tanaman pisang batu. Kata kunci: peternakbabi, pengomposan, integrasi, pisangbatu,pelatihan, pendampingan
Abstract Partners both doing maintenance pig in intensive by relying on commercial feed can be purchased at the nearest animal feed. Besides the pig farm, the farmer is also diving stone banana farmwith output the form leaves. Enterprises pigs have not been integrated with stone banana farming by both partners. The purpose of IbM is to integrate pig farm with stone banana farming. The solutions offered to solve the problems faced by both partners are (1) Farmers are given training and mentoring waste processing manure and stone banana stem into compost, (2) Breeders given help building the installation of composting for waste processing manure and banana leaves into compost, (3) Farmers are given training and mentoring the use of probiotics to be added to the animal feed pigs, (4) Farmers are given training and assistance in fostering the banana plant by using compost, (5) Farmers are given training and mentoring to take advantage of the stone banana stems to be used as a mixture of pig feed mains, (6) Farmers are given training and mentoring of making a good bookkeeping system in accordance with the standards of small business, and (7) Farmers are given training and mentoring local manufacturing of microDiselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
43 Unmas Denpasar
organisms (MOL) to hasten decomposition. To improve the use of science and technology that is better, then the implementation of the IbMprogram approach Technology Transfer (TT), Diffusion science and technology and entrepreneurship Capacity Building through the help of building sewage treatment plants pig manure into compost, demonstration processing of pig manure and banana stem stone into compost , demonstration plots of organic-based rock banana farming, composting training and mentoring, training and mentoring manufacture of MOL, training and mentoring of making bookkeeping, training and mentoring utilization of stone banana stems stem for pig feed. The results showed that the implementation of the parent less response pigs given feed mixed with banana stem stone. Pigs require a relatively long time to adapt to the concentrate feed mixed with banana stem stone. Composting of pig manure mixed with banana bark stone also requires a relatively long time (30 days), because pigs given feed mixed with bran is thick with longer cellulose material is broken down by microorganisms. Giving probiotics in feed has not shown significant results. It is recommended that farmers be patient in training sows to want to adapt to the feed mixed with stone banana stems. Utilization of pig manure into compost to be done on an ongoing basis to keep the stone banana plant fertility. Keywords: pig farmers, composting, integration, banana stone, training, mentoring
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
44 Unmas Denpasar
MODEL PENGEMBANGAN USAHA PENDEDERAN IKAN NILA DI DESA SANDING, KECAMATAN TAMPAKSIRING KABUPATEN GIANYAR Dian Tariningsih Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstrak Penelitian ini akan dilaksanakan selama dua tahun. Adapun tujuan khusus penelitian tahun I adalah sebagai berikut. (1) Menganalisis cost dan return percobaan intensifikasi pendederan ikan nila dengan pemberian probiotik pada pakan komersial, (2) Menganalisis tingkat efisiensi teknis usaha pendederan ikan nila, (3) Menganalisis tingkat efisiensi alokatif dan efisiensi ekonomi susaha pendederan ikan nila, (4) Menganalisis daya saing ikan nila.Penelitian ini merupakan kolaborasi penelitian survai dan eksperimen. Survai dilaksanakan terhadap 136 orang pelaku usaha pendederan ikan nila yang telah memproduksi benih ikan nila, sebagai sumber data untuk analisis fungsi produksi usaha pendederan ikan nila, efisiensi teknis dan ekonomis, analisis keuntungan finansial dan daya saing ikan nila. Eksperimen dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik pada pakan terhadap laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan nila. Eksperimen menggunakan rancangan acak kelompok dengan 5 (lima) perlakuan dan 3 (tiga) kali ulangan. Perlakuan I = perlakuan kontrol (tanpa pemberian probiotik pada pakan komersial). Perlakuan II = pemberian probiotik sebanyak 50 ml/kg pakan komersial Perlakuan III = pemberian probiotik sebanyak 100 ml/kg pakan komersial. Perlakuan IV = pemberian probiotik sebanyak 150 ml/kg pakan komersial Perlakuan V = pemberian probiotik sebanyak 200 ml/kg pakan komersial. Populasi penelitian ini adalah para pelaku usaha pendederan ikan nila yang berjumlah 136 orang. Pengambilan sampel menggunakan metode sensus. Pengaruh pemberian probiotik pada pakan terhadap laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan nila dianalisis menggunakan analisis varians. Efisiensi pemanfaatan faktor produksi dianalisis menggunakan pendekatan fungsi keuntungan Cobb-Douglas, sedangkan daya saing ikan nila dianalisis dengan pendekatan matriks analisis kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pemberian probiotik 10 ml/kg pakan komersial menghasilkan laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan nila tertinggi. (2)Efisiensi teknis pendederan ikan nila relatif rendah yang ditunjukkan oleh koefisien teknis fungsi produksi Cobb-Douglas sebesar 1,45; (3) pendederan ikan nila di Desa Sanding tidak efisien baik dari segi alokatif maupun ekonomis; dan (4) produksi pendederan ikan nila di Desa Sanding memiliki daya saing yang ditunjukkan oleh koefisien PCR sebesar 0,44 dan koefisien DRC sebesar 0,49. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka disarankan agar penggunaan faktor produksi benih ikan, pakan, dan luas kolam perlu dikurangi secara proporsional yakni, benih ikan menjadi 3 kg, pakan menjadi 60 kg, dan luas kolam menjadi 75 m2 serta harga pakan disubsidi 25%. Kata kunci: pendederan, ikannila, probiotik, efisiensi, daya saing
Abstract This study will be conducted Dover two years. As for particular goals first year are as follows. (1) to analyze cost and return experiments intensification nursery tilapia with probiotics in comercial feed, (2) to analyze the level of technical efficiency efforts nursery tilapia, (3) to analyze the level of allocative efficiency and the economic efficiency of enterprises nursery tilapia, (4) analyze competitiveness of tilapia. This study is a survey research collaboration and experimentation. Survey conducted with 136 businesses tilapia nursery has been producing tilapia fish, as the data source for the production function analysis tilapia nursery business, technical and economic efficiency, the analysis of the financial benefits and the competitiveness of tilapia. Experiments were performed to determine the effect of probiotics in feed to the growth and survival of tilapia fish. Experiments using a randomized block design with 5 (five) treatments and 3 (three) replications. The treatment I = control treatment (withoutprobiotics in commercialfeed).Probiotictreatment II = 50 ml/kg of commercialfeed Treatment III = probiotics as much as 100 ml/kg of comercial feed IV = probiotic treatment of 150 ml/kg of comercial feed.Treatment of probiotic V = 200 ml/kg of comercial feed. The population of this research is the nursery of tilapia businesses totaling 136 people. Sampling using census method. The effect of probiotics in feed to the growth and survival of tilapia fish were analyzed using analysis of variance. Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
45 Unmas Denpasar
The efficiency of utilization of production factors were analyzed using the approach of CobbDouglas function advantage, while the competitiveness of tilapia were analyzed by matrix approach to policy analysis. The results showed that (1) the probiotik 10 ml/kg of feed to produce comercial growth and survival of tilapia fish highs. (2) Technical efficiency is relatively low tilapia nursery indicated by the technical coefficients Cobb-Douglas production function of 1.45; (3) the nursery of tilapia in the village Sanding is not efficient in terms of both allocative and economically; and (4) the production of tilapia in the village nursery Sanding competitivenesss hown by PCR coefficient of 0.44 and a coefficient of 0.49 DRC. Based on these results, it is suggested that the use of factors of production of fish seed, feed, and a spacious pool needs to be reduced proportionately namely, fish seed into 3 kg to 60 kg of feed, and a spacious pool to 75 m 2 and feed prices subsidized by 25%. Keywords: nursery, tilapia, probiotics, efficiency, competitiveness
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
46 Unmas Denpasar
ANALISIS KESALAHAN DALAM KONTEKS PEMBELAJARAN BAHASA ASING UNTUK PENGUATAN PEMBELAJAR BAHASA I Gusti Agung Sri Rwa Jayantini, I Wayan Sidha Karya Program Studi Sastra Inggris STIBA Saraswati Denpasar
[email protected] Abstrak Kesalahan pembelajar telah lama menjadi bahan diskusi di kalangan pengajar bahasa Inggris. Saat ini analisis kesalahan telah menjadi topik utama dalam bidang penguasaan bahasa karena dapat digunakan sebagai cermin untuk melihat strategi apa yang pembelajar bahasa gunakan ketika mereka belajar bahasa sasaran (BSa). Kenyataan bahwa mahasiswa sastra Inggris secara konsisten membuat kesalahan yang sama selama periode mereka belajar menunjukkan bahwa ada kurun waktu tertentu saat peserta didik memiliki konsep mereka sendiri tentang bagaimana bahasa digunakan namun sesungguhnya tidak sesuai dengan standar tata bahasa dari bahasa yang dipelajari. Kesalahan dalam berbahasa tidak harus dianggap sebagai kesalahan semata namun harus menjadi bagian dari proses pembelajar dalam mempelajari bahasa asing. Jadi, penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui mengapa mahasiswa sastra Inggris, khususnya di STIBA Saraswati Denpasar belum dapat menghasilkan kalimat bahasa Inggris yang benar terlepas dari masa bertahun-tahun mereka telah mempelajari bahasa Inggris. Penelitian ini menganalisis kesalahan tata bahasa mahasiswa dalam tugas menulis di kelas sehingga dapat dicarikan solusi bagi penguatan pembelajar bahasa untuk menghindari kesalahan yang selama ini dibuat. Kata kunci: analisis kesalahan, kesalahan, pembelajaran bahasa asing, pembelajar bahasa.
Abstract The learners’ errors have long been a subject of discussion among English language teachers. Now error analysis has become a major topic in the field of language acquisition as it can be used as a mirror to see what strategies the language learner is using when they are learning the target language (TL. The very fact that students of English consistently make the same kinds of mistakes during their period of learning means that there is an interim period where the learners have their own concepts of how the language works which is not in accordance with the standardized grammar of the target language. The foreign language learner’s English errors should not be considered as being erroneous rather they are part of the process they have to undergo in learning the foreign language. So, this study is an attempt to investigate why the English department students, specifically in STIBA Saraswati Denpasar fail to produce correct English sentences in spite of the many years they have received instruction in English. In order to find out the answer to that question this study tries to analyze the students’ grammatical errors they have made in their writing assignment in class. Then, the results of this study can be used to empower the language learners to avoid errors they usually make. Keywords: error analysis, errors, foreign language learning, language learners.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
47 Unmas Denpasar
EFISIENSI TEKNIS DAN SKALA EKONOMI USAHA PEMBESARAN IKAN NILA SISTEM KERAMBA JARING APUNG DI DANAU BATUR I Made Diarta, Luh Komang Merawati, Putu Yusi Pramandari Universitas Mahasaraswati Denpasar. Abstrak Fungsi untuk aktivitas perikanan darat telah memposisikan Danau Batur sebagai sentra penghasil ikan nila. Pemeliharaan (pembesaran) ikan nila dilakukan dengan system keramba jarring apung. Luas perairan Danau Batur yang telah dimanfaatkan untuk usaha pembesaran ikan nila dengan system keramba jarring apung sampai tahun 2014 hanya sebesar 3,5 ha, sedangkan potensi yang masih dapat dikembangkan untuk pemeliharaan ikan nila dengan system keramba jarring apung seluas 12 ha. Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu (1) Menganalisis tingkat efisiensi teknis usaha pembesaran ikan nila, dan (2) Menganalisis skala ekonomi usaha pembesaran ikan nila dengan system keramba jarring apung di Danau Batur, Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Penelitian ini merupakan penelitian survai yang dilaksanakan terhadap 50 orang pelaku usaha pembesaran ikan nila sistem keramba jaring apung, sebagai sumber data untuk analisis efisiensi teknis dan skala ekonomi usaha pembesaran ikan nila. Pengambilan sampel menggunakan metode random sampling terquota, dengan jumlah responden 50 orang. Efisiensi teknis dan skala ekonomi dianalisis dengan pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha pembesaran ikan nila dengan sistem keramba jaring apung di Danau Batur Kecamatan Kintamani efisien secara teknis. Tingkat teknologi yang digunakan oleh pelaku pembesaran ikan nila relatif tinggi, sebagaimana ditunjukkan oleh koefisien teknis. Skala ekonomi usaha pembesaran ikan nila dengan system keramba jarring apung di Danau Batur, Kecamatan Kintamani sebagian besar berada pada kondisi decreasing return to scale.Pemanfaatan factor produksi terutama pakan komersial telah berada pada kondisi kenaikan hasil berkurang. Berdasarkan kesimpulan penelitian ini, disarankan agar pelaku pembesaran ikan nila system keramba jarring apung di Danau Batur Kecamatan Kintamani secara gradual mengurangi penggunaan pakan komersial untuk mencapai skala ekonomi yang optimal. Kata kunci: pembesaran ikan nila, keramba jaring apung, efisiensi teknis, skala ekonomi
Abstract Functions for inland fisheries activities has positioned the Batur lake as tilapia production centers. Maintenance (enlargement) of tilapia is done by floating net cages system. Broad waters of Lake Batur which has been used for the business of enlarging tilapia with floating net cage system until 2014 at 3.5 ha, while the potential that can be developed for maintenance of tilapia in floating net cages system covering an area of 12 ha. The objective of this study is (1) to analyze the level of technical efficiency of tilapia fish rearing business, and (2) to analyze the economies of scale effort enlargement tilapia with floating net cages system at Batur lake, Kintamani district, Bangli regency. This research is a survey conducted on 50 businessmen tilapia fish rearing of floating net cages system, as the data source for the analysis of technical efficiency and economies of scale tilapia fish rearing business. Sampling using quota random sampling method, the number of respondents 50 people. Technical efficiency and economies of scale were analyzed with the approach of Data Envelopment Analysis (DEA). The results showed that the business of enlarging tilapia with floating net cage system in Lake Batur Kintamani technically efficient. The level of technology used by the perpetrators of tilapia fish rearing is relatively high, as demonstrated by the technical coefficients. Economies of scale effort enlargement system tilapia with floating net cages system at Batur lake, Kintamani District mostly in a state of decreasing returns to scale. Using factor of productions especially commercial feed has been in a state of decrease yields. Based on the conclusions of this study, it is suggested that perpetrators of tilapia fish rearing floating net cages system at Batur Laake Kintamani gradually reduce the use of commercial feed to achieve optimal economies of scale. Keywords: tilapia fish rearing, floating net cages, technical efficiency, economies of scale
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
48 Unmas Denpasar
STUDI DESKRIPTIF TENTANG ISI PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN JATUH PADA LANSIA I Gede Putu Darma Suyasa, Ni Putu Kamaryati, Ni Luh Putu Dina Susanti Program Studi Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bali
[email protected] Abstrak Jatuh pada lanjut usia (lansia) dapat mengakibatkan trauma baik fisik maupun psikologis bahkan kematian. Namun sampai saat ini belum ada upaya yang sistematis untuk mencegah dan mengatasi jatuh pada lansia yang tinggal di rumah. Diperlukan sebuah panduan perawatan mandiri untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lansia beserta keluarga dalam mencegah dan mengatasi hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menggali topik-topik yang diperlukan dalam pengembangan panduan perawatan mandiri pencegahan dan penanganan jatuh untuk lansia. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif terhadap 6 lansia dan keluarganya, 10 kader Posyandu lansia dan 15 petugas kesehatan yang dipilih secara purposif. Data dikumpulkan dengan kuesioner menggunakan pertanyaan terbuka dan Focus Group Discussion. Selanjutnya, data dianalisa secara kualitatif. Hasil penelitian dapat dikelompokkan ke dalam 5 bagian. Bagian 1 untuk mengenal masalah jatuh pada lansia, partisipan menyarankan agar faktor risiko dan penyebab jatuh dimasukkan ke dalam panduan tersebut. Bagian 2 untuk mengambil keputusan perawatan yang tepat, topik yang disarankan oleh partisipan meliputi keuntungan jika melakukan pencegahan dan bahaya jika tidak dilakukan pencegahan. Bagian 3 untuk merawat lansia yang pernah jatuh, topik-topik yang disarankan adalah pertolongan pertama pada lansia jatuh, cara mencegah dan merawat lansia yang jatuh. Bagian 4 untuk memodifikasi lingkungan, topik-topik yang disarankan adalah faktor-faktor lingkungan yang bisa mengakibatkan jatuh serta cara mengubahnya. Pada bagian 5 untuk mencari pertolongan ke fasilitas pelayanan kesehatan, topik yang perlu dicantumkan adalah jenis dan akses ke pelayanan kesehatan serta sumber-sumber yang ada di masyarakat yang bisa dipergunakan untuk mencegah dan mengatasi jatuh. Informasi dari penelitian ini dapat dipergunakan oleh petugas kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan dan untuk mengembangkan panduan perawatan mandiri dalam mencegah dan menangani jatuh pada lansia. Kata kunci: jatuh, lanjut usia, pendidikan kesehatan, perawatan mandiri
Abstract Falls in elderly may lead to both physical and psychological trauma and even death. However, there has been no systematic effort to prevent and manage falls in the elderly living at home. It is essential to develop a self-care guide to enhance knowledge and skills of the elderly and their families to prevent and manage the problem. This study aimed to explore topics that were required to develop the self-care guideline. This was qualitative descriptive study involving 6 elderly and their families, 10 health volunteers in the Posyandu for elderly and 15 health workers which were selected using purposive sampling technique. Data were collected by questionnaire using open-ended questions and a Focus Group Discussion. Data were analyzed qualitatively. Findings of this study were classified into five parts. Part 1 to identify the problem of falls in the elderly, participants suggested to include risk factors and causes of falls in the guideline. Part 2 to take appropriate decisions, participants suggested to include benefits of prevention and impact if no prevention was implemented. Part 3 to provide adequate care, the first aid of the elderly fall, how to prevent and care for the elderly who felt were essential. Part 4 to modify environment, the suggested topics were environmental factors that lead to falls and how to change it. In Part 5 to search for help to health care facilities, type and access to health services including resources in the community that could be used to prevent and manage falls were essential. Information from this study can be used by health workers to provide health education and to develop a self-care guideline to prevent and manage falls in the elderly. Keywords: fall, older people, health education, self-care
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
49 Unmas Denpasar
PENGARUH PENILAIAN KINERJA DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR Gde Bayu Surya Parwita1 dan Made Ika Prastyadewi2 Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar
[email protected];
[email protected] Abstrak Dalam suatu perusahaan jasa yang salah satunya bergerak dibidang perbankan, dimana pada era globalisasi persaingan begitu ketat, diperlukan adanya sumber daya manusia yang mendukung perkembangan ini. Semakin banyak SDM yang diperlukan, semakin banyak pula pengawasan yang perlu dilakukan demi kelancaran suatu perusahaan. Bagi suatu perusahaan penting untuk selalu mengembangkan karir bagi seluruh karyawan, karena karyawan merupakan salah satu alat yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan adanya, penilaian kinerja dan pengalaman kerja karyawan yang dimiliki, sangat penting lebih mengetahui potensi karyawan untuk meningkatkan pengembangan karirnya, Dengan begitu karyawan akan bekerja dengan sepenuh hati dan kinerja karyawan semakin meningkat. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara penilaian kinerja dan pengalaman kerja terhadap pengembangan karir dan untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara penilaian kinerja dan pengalaman kerja terhadap pengembangan karir. Penelitian ini mengambil lokasi di PT Bank OCBC NISP Tbk Teuku Umar Denpasar-Bali, dalam penelitian ini, metode penentuan sampel dilakukan dengan cara sensus, yaitu menjadikan seluruh anggota populasi menjadi sampel. Sehingga jumlah sampel yang akan menjadi objek penelitian penulis adalah sebanyak 50 orang. Hasil penelitian diperoleh bahwa penilaian kinerja dan pengalaman kerja secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan karir. Selain itu hasil penelitian juga mengungkapkan bahwa penilaian kinerja dan pengalaman kerja berpengaruh secara parsial terhadap pengembangan karir. Kata Kunci: Penilaian Kinerja, Pengalaman Kerja, Pengembangan Karir
Abstract In a service company, one of which is engaged in banking, where the era of globalization, the competition is so tight, the needed human resources to support this development. The more human resources required, the more supervision is needed for smooth a company. For a company it is important to always develop career paths for all employees, because employees are one of the tools that companies use to achieve predetermined objectives. Given, performance assessment and work experience employee owned, very important is to know potential employees to enhance the development of his career, with so employees will work wholeheartedly and increasing employee performance. The purpose of this study was to determine the effect simultaneously between the performance appraisal and work experience to career development and to determine the effect of partially between the performance appraisal and work experience to career development. This study took place in PT Bank OCBC NISP Tbk Teuku Umar Denpasar-Bali, in this study, methods of sampling done by the census, which makes all members of the population being sampled. So that the number of samples that will be the object of study authors are as many as 50 people. The result showed that the performance appraisal and work experience together (simultaneously) positive and significant impact on career development. In addition the research also revealed that performance appraisal and work experience partial effect on the career development Keywords: Performance Assessment, Work Experience, Career Development
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
50 Unmas Denpasar
IbW DESA BATUR SEBAGAI KAWASAN GEOPARK KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI PROPINSI BALI I Ketut Setia Sapta Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstrak Desa Batur Tengah, Utara dan Batur Selatan merupakan tiga desa yang terletak di lereng Gunung Batur (Gunung berapi aktif) Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Kawasan ini merupakan daerah rawan bencana namun memiliki potensi cukup besar sebagai daerah tujuan wisata karena keindahan panorama Gunung dan Danau Baturnya. Gunung Batur dengan danau kawahnya semenjak 20 September 2012 telah resmi masuk ke dalam jaringan Taman Bumi Global (Global Geopark) UNESCO. Taman Bumi Batur merupakan geopark pertama di Indonesia. Tiga pilar pengembangan geopark bertumpu pada: 1) Aspek perlindungan dan konservasi; 2) Aspek pendidikan dengan menyelenggarakan kegiatan dan menyediakan informasi kepada publik tentang pengetahuan geosains serta konsep lingkungan dan budaya; 3) Aspek pengembangan nilai ekonomi lokal melalui kegiatan pariwisata (geotourism) berkelanjutan. Melalui kerjasama antara Perguruan Tinggi dan Pemerintah Kabupaten Bangli telah dilakukan pemberdayaan dan pendampingan secara berkelanjutan terkait aspek perlindungan dan konservasi, pengetahuan geosains dan pengembangan kegiatan ekonomi lokal meliputi industri pengolahan pangan dan kreatif kriya. Metode pelaksanaan akan dilakukan dengan pemberdayaan potensi masyarakat lokal melalui pembentukan Focus Group Discusition (FGD) dan pendampingan berkelanjutan baik dalam bentuk penyuluhan dan pelatihan. Hasil dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan kepedulian terhadap lingkungan baik menyangkut perlindungan maupun konservasi, dengan kegiatan demplot serta penanaman tanaman langka dan upacara, melakukan kegiatan pembuatan denah dan lokasi wisata alam; pemahaman atas kawasan taman bumi global yakni terbentuknya FGD di masing-masing desa sebagai bentuk keikutsertaan masyarakat. Terbitnya buku promosi pariwisata, dan adanya petunjuk nama-nama obyek wisata. Adanya aktivitas pemberdayaan masyarakat lokal dengan pariwisata berkelanjutan diantaranya dalam bentuk pelatihan pemandu wisata lokal dan interpreter geowisata sebagai ujung tombak pengelolaan obyek wisata dan pendampingan pembuatan produk olahan pangan sebagai pengembangan ekonomi lokal.
Kata kunci: Desa Batur, taman bumi global, konservasi, wisata Abstract Central Batur village, North and South Batur is a three villages located on the slopes of Mount Batur (an active volcano) Kintamani, Bangli regency. This area is prone to disaster, but has significant potential as a tourist destination for its beautiful panoramic mountain and lake baturnya. Mount Batur in the crater lake since 20 September 2012 has been officially entered into the network Caravan Park Global (Global Geopark) UNESCO.Taman Earth Batur is the first geopark in Indonesia. The three pillars of the geopark development rests on: 1) aspect of the protection and conservation; 2) Aspects of education by organizing activities and providing information to the public about the geoscience knowledge as well as environmental and cultural concepts; ) Aspects of the development of local economic value melaluiMelalui cooperation between universities and the Government of Bangli Regency has made sustainable empowerment and mentoring related to aspects of protection and conservation, knowledge of geoscience and development activities Local economy includes food processing industry and creative craft. The method of implementation will be done by empowering potential of local communities through the establishment of a Focus Group Discusition (FGD) and continuing advocacy both in the form of education and training. The results of this activity is an increase in environmental awareness both related to the protection and conservation, with the activities of demonstration plots and planting rare plants and ceremonies, engage in the manufacture of floor plans and location of nature; understanding of the global earth garden area which is the formation of FGD in each village as a form of community participation. Publication of tourism promotion, and their user names sights. The activities of empowerment of local communities with sustainable tourism such as training local tour guide and interpreter Geotourism spearheading tourism management and assisting the manufacture of processed food products as local economic development. Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
51 Unmas Denpasar
PENGUATAN POSISI TAWAR NELAYAN DALAM PEMASARAN HASIL PERIKANAN TANGKAP I Ketut Setia Sapta Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstrak Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) adalah program nasional yang menjadi kerangka kebijakan dan acuan pelaksanaan berbagai program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat pesisir. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP), mulai dilaksanakan oleh pemerintah sejak tahun 2007. Nelayan merupakan sasaran utama dari program PEMP. Kegiatan-kegiatan yang dirancang dalam program PEMP bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja nelayan terutama yang masih berpredikat miskin. Penelitian ini dilaksanakan selama dua tahun dengan tujuan penelitian tahun I adalah sebagai berikut. (1) Eksplorasi sistem pemasaran hasil perikanan tangkap untuk menguatkan posisi tawar nelayan di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, (2) Menganalisis efisiensi perikanan tangkap kelompok nelayan di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, dan (3) Menganalisis daya saing hasil perikanan tangkap kelompok nelayan di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Penelitian ini merupakan penelitian survai. Populasi penelitian ini adalah masyarakat pesisir yang menjadi sasaran program PEMP. Pengambilan sampel menggunakan metode random terquota dengan jumlah sampel 100 orang. Ekplorasi sistem pemasaran ikan hasil tangkapan dianalisis secara deskriptif. Tingkat efisiensi perikanan tangkap dianalisis menggunakan pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA), sedangkan daya saing perikanan tangkap dianalisis dengan pendekatan Policy Analysis Matrix (PAM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pemasaran yang paling menguatkan posisi tawar nelayan adalah pemasaran melalui lembaga kelompok nelayan. Keberadaan kelompok sangat penting bagi nelayan, karena melalui kelompoklah nelayan dapat menerima harga jual hasil perikanan tangkap yang lebih menguntungkan. Tingkat efisiensi perikanan tangkap berada dalam kondisi tidak efisien. Hasil perikanan tangkap nelayan di Kabupaten Karangasem memiliki daya saing kompetitif dan komparatif. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar nelayan membentuk kelompok untuk meningkatkan posisi tawarnya dalam penjualan hasil perikanan tangkap. Di samping itu nelayan disarankan lebih efisien menggunakan bahan bakar solar untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing hasil perikanan tangkap. Kata kunci: posisi tawar nelayan, perikanan tangkap, pemasaran, daya saing
Abstract Coastal Community Economic Empowerment Program (PEMP) is a national program into the policy framework and reference implementation of various poverty reduction programs based on empowerment of coastal communities. Coastal Community Economic Empowerment Program (PEMP), began to be implemented by the government since 2007. Fishermen are the main target of the program PEMP. The activities are designed in a program project aims to improve the welfare and employment opportunities, especially fishermen who are still predicated poor. The research was conducted over two years with the first year research objectives are as follows. (1) Exploration marketing system is the result of fisheries to strengthen the bargaining position of fishermen in the Karangasem regency, Bali Province, (2) to analyze the efficiency of fisheries groups of fishermen in Karangasem regency, Bali Province, and (3) Analyze the competitiveness of capture fisheries of group of fishermen in Karangasem regency, Bali Province. This study is a survey research. The study population was targeted coastal communities PEMP program. Sampling used quota random sampling method with a sample of 100 people. Exploration marketing system of the fish were analyzed descriptively. The efficiency level of fisheries is analyzed using the approach of Data Envelopment Analysis (DEA), while the competitiveness of fisheries analyzed with the approach of the Policy Analysis Matrix (PAM). The results of this research showed that most marketing systems strengthen the bargaining position of fishermen is marketing through the institution of a group of fishermen. The existence of the group is very important for fishermen, because through group Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
52 Unmas Denpasar
fishermen can receive the selling price of capture fisheries more profitable. The efficiency rate of capture fisheries are in a state not efficient. Results of capture fisheries in Karangasem Regency fishermen have competitive and comparative competitiveness. Based on these results, it is suggested that the fishermen form groups to improve its bargaining position in the sale of capture fishery products. In addition, fishermen are advised more efficient use diesel fuel to improve the efficiency and competitiveness of capture fishery products. Keywords: bargaining power of fishermen, fishing, marketing, competitiveness
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
53 Unmas Denpasar
REDESAIN NILAI EDUKASI DAN KEARIFAN LOKAL DALAM KARAKTER WAYANG KONTEMPORER SEBAGAI UPAYA INOVASI IPTEKS DAN PENGUATAN DAYA SAING EKONOMI KREATIF Wanda Listiani, Ai Juju Rohaeni, Dyah Nurhayati, M.Sn Jurusan Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Jl. Buahbatu No. 212 Bandung 40265 Abstrak Pengenalan nilai kearifan lokal dalam tokoh wayang pada anak dan remaja melalui karakter wayang seperti Gatotkaca, Srikandi, Bima dan Panakawan (Cepot, Semar dan sebagainya) merupakan salah satu upaya pendidikan karakter sejak dini. Grafis wayang merupakan media storytelling pada anak untuk mengenal wayang dan nilai kearifan lokal yang terkandung didalamnya. Untuk memudahkan remaja mengenal tokoh dan kearifan lokal didesain ulang karakter wayang edukasi dengan penjelasan karakter tokoh. Penelitian dalam visualisasi cerita wayang ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis visual. Hasil penelitian ini memvisualisasikan kearifan lokal wayang menjadi karakter wayang kontemporer dalam berbagai produk ekonomi kreatif berbasis sastra dan alternative media storytelling bagi anak dengan pendampingan orang tua. Kata kunci : kearifan lokal, wayang kontemporer, pendidikan karakter
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
54 Unmas Denpasar
PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI I Putu Mega Juli Semara Putra Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstrak Pengambilan keputusan investasi penting bagi kelangsungan usaha. Pengetahuan akuntansi dibutuhkan oleh seorang wirausaha dalam penggunaan informasi akuntansi dalam rangka pengambilan keputusan investasi. Selain penggunaan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan investasi juga dibutuhkan jiwa kewirausahaan. Jiwa kewirausahaan yang tinggi diperlukan untuk membuat seorang wirausaha mengembangkan usaha yang telah dimilikinya, salah satu cara untuk mengembangkan usaha yang telah ada adalah dengan melakukan investasi. Dalam melakukan investasi, tentu harus ada acuan yang pasti yaitu informasi akuntansi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengetahuan akuntansi dan jiwa kewirausahaan terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan investasi dengan mengambil sampel pada mahasiswa Fakultas Ekonomi akuntansi reguler Universitas Mahasaraswati Denpasar yang telah mendapatkan mata kuliah kewirausahaan. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel pengetahuan akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan investasi yang dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,671. Variabel jiwa kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan investasi yang ditunjukan oleh nilai signifikansi 0,000. Kata Kunci: pengetahuan akuntansi, jiwa kewirausahaan, informasi akuntansi, pengambilan keputusan investasi.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
55 Unmas Denpasar
PENGARUH CSR BERBASIS TRI HITA KARANA TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Empiris Pada Masyarakat Desa Sanur) Putu Wenny Saitri, I Ketut Sunar Wijaya Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar
[email protected] Abstrak CSR merupakan konsep bahwa perusahaan seharusnya tidak hanya mengejar kesejahteraannya saja, tapi haruslah juga mampu mensejahterakan masyarakat sekitar sebagai pihak yang terdampak langsung dari kegiatan yang dilakukan perusahaan. Tri Hita Karana merupakan konsep lokal masyarakat Bali yang menekankan pada keharmonisan hubungan antar manusia dengan Tuhan (parahyangan), manusia dengan manusia (pawongan), dan manusia dengan lingkungannya (palemahan). Pemenuhan terhadap tiga unsur ini dipercaya akan memberikan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat lokal. Sehingga CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan diharapkan dilakukan berdasarkan konsep-konsep tersebut untuk dapat mencapai kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris pengaruh pelaksaan CSR berdasarkan konsep Tri Hita Karana, yaitu Parahyangan, pawongan, dan palemahan terhadap kesejahteraan masyarakat Desa Sanur. Penelitian ini berfokus pada pelaksanaan CSR oleh hotel-hotel yang berada di kawasan Sanur, mengingat bahwa Sanur merupakan kawasan wisata yang terkenal di Bali. Metode kuesioner yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana dampak yang dirasakan masyarakat terhadap pelaksanaan CSR selama ini. Populasi penelitian ini adalah seluruh masyarakat Desa Sanur. Sampel dipilih berdasarkan dua kriteria, yaitu merupakan masyarakat lokal Desa Sanur, dan merupakan masyarakat dalam kategori usia produkti, maka sampel yang dihasilkan sebanyak 11.600 jiwa. Berdasarkan rumus Slovin, maka kuesioner yang disebar dalam penelitian ini sebanyak 387 kuesioner. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa CSR berbasis Tri Hita Karana berpengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat Desa Sanur. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan CSR oleh hotel-hotel yang berada di kawasan Desa Sanur telah memfokuskan pelaksaan CSRnya sesuai dengan konsep masyarakat lokal, sehingga masyarakat merasakan dampak yang lebih nyata dari berkembangnya daerah mereka sebagai kawasan wisata. Kata kunci : CSR, Tri Hita Karana, Kesejahteraan Masyarakat, Desa Sanur
Abstract CSR concept emphasizes that business’s purpose should not only focused on profit, but also should be focused in giving a positive impact to the community, as one firm’s stakeholder. Tri Hita Karana is a local concept which has been well-known in Bali. Tri Hita Karana is a concept that emphasizing a balance or harmonious relationship of human with God (known as Parahyangan), human with another human (known as Pawongan), and human with its environment (known as Palemahan). The compliance of these elements is believed by local community will provide welfare. Therefore, the implementations of CSR by the company are expected to be based on these concepts in order to achieve the community welfare. This study was intended to show an empirical result of the influence of CSR based on Tri Hita Karana (Parahyangan, Pawongan, and Palemahan) in community welfare on Sanur. This study focuses on CSR activities by the hotel which operate in the Sanur considering it’s a famous tourist area in Bali. The questionnaire method used to determine the extent of the impact that community perceived by the implementation of CSR. This research population is the whole community of Sanur. Sample was selected based on two criteria, which are, Sanur village local community (has an local identity), and in the range of productive ages, has generated 11.600 people as research sample. By using Slovin formula, the questionnaire which distributed in this study is 387 questionnaires. The regression analysis shows that CSR implementation based on Tri Hita Karana has positively affect the welfare of Sanur community. This indicates that, the implementation of CSR by the hotel which operated on Sanur has in accordance with the concept, or the with the community necessity. Therefore, the community could feel the impact of the development of their area as a famous tourism destination. Keywords : CSR, Tri Hita Karana, Social Welfare, Sanur Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
56 Unmas Denpasar
TIPOLOGI FASADE PERTOKOAN DI KORIDOR JALAN TEUKU UMAR DENPASAR Tjokorda Istri Praganingrum, Cokorda Putra Wirasutama dan Ida Bagus Suryatmaja Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mahasaraswati Denpasar Email :
[email protected] Abstrak Fasade merupakan elemen penting dalam tampilan suatu bangunan untuk memberikan kesan yang menarik dan indah. Fasade juga dipergunakan untuk memberikan citra mengenai fungsi dan aktivitas yang terjadi pada bangunan. Hal itu dapat dilihat khususnya pada bangunan komersial khususnya pertokoan yang saat ini semakin banyak berkembang di Kota Denpasar. Kota Denpasar sebagai pusat pertumbuhan dan pembangunan di Bali memiliki fasade bangunan yang beraneka rupa, walaupun telah ada peraturan mengenai tampilan bangunan dimana peraturan tersebut sejatinya mengharuskan agar tiap bangunan yang ada mencirikan arsitektur Bali. Penelitian difokuskan pada Jalan Teuku Umar karena pada lokasi ini menjamur bangunan komersial dengan berbagai fungsi. Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Analisis akan diarahkan pada uraian deskriptif mengenai bagaimana pembangunan yang terjadi berdampak terhadap tipologi fasade pertokoan di koridor Jalan Teuku Umar Denpasar. Menggunakan teknik deskriptif analitis dapat dikembangkan pendeskripsian dan sekaligus interpretasi terhadap kondisi yang ditemui di lapangan. Penelitian mengenai tipologi fasade bangunan pertokoan di koridor Jalan Teuku Umar, dilakukan karena objek pada penelitian ini memiliki bentuk arsitektur yang beragam sehingga perlu diketahui secara pasti karakteristik bangunan pertokoan yang saat ini berkembang setiap waktu, dan juga untuk mengetahui sejauh mana aktualisasi konsep arsitektur Bali digunakan pada tiap tipologi bangunan. Kata kunci : Fasade, Tipologi
Abstract Facade is an important elemen of a building as a display to create an interesting impression. It is also used to give images about the function and activity that’s going on inside the building. This condition can be seen in a commercial building, especially shopping building, that grow quite rapidly in the City of Denpasar. Denpasar as the centre of development and economic growth in Bali has various type of building facade, eventhough rule about building display has already been enacted, which require every building has to apply Balinese Traditional Architecture. This research focused on the Teuku Umar Street because in this street, there are a lot of commercial building with various kind of function. The technic to analyze data in this research is using Qualitative Descriptive Data Analysis Technique. Analysis will be pointed out at a descriptive commentary about how the development that has already occur can have impact to the shopping facade type at the corridor of Teuku Umar Street Denpasar. This Qualitative Descriptive Data Analysis Technique can be used to develop the description and interpretation about the real condition that can be seen in the field at once. The research about shopping building at the corridor of Teuku Umar Street is held because the objects on this research have various kind of architectural shape. So, it is necessary to understand for certain the characteristic of the shopping building which is developping from time to time. And also to know how far does the concept of Balinese Traditional Architecture used in each of building type. Keywords : Facade, Typology
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
57 Unmas Denpasar
DAMPAK PELATIHAN PASAR MODAL TERHADAP PENGETAHUAN INVESTASI DAN MINAT BERINVESTASI MAHASISWA Luh Komang Merawati, I Putu Mega Juli Semara Putra Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Mahasaraswati Denpasar email:
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak Pelatihan Pasar Modal yang dilaksanakan oleh Pojok Bursa Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar pada pengetahuan investasi dan minat berinvestasi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar. Penelitian dilakukan dengan teknik kuasi eksperimen pada delapan puluh (80) mahasiswa dengan empat kondisi matriks desain eksperimen. Dengan melakukan analisis MANOVA dan uji beda t-test, hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelatihan Pasar Modal belum mampu memberikan dampak yang signifikan pada pengetahuan investasi dan minat berinvestasi mahasiswa. Kata kunci: pengetahuan investasi, minat investasi, pelatihan pasar modal
Abstract The research aims to evaluate the impact of capital market training conducted by the Capital Market Exchange Corner of Economics Faculty, University Mahasaraswati Denpasar on investment knowledge and students’s intention to invest. The research conducted with a quasiexperimental technique on eighty (80) students of Economics Faculty, University Mahasaraswati Denpasar with four conditions of experimental matrix design. By analyzing with MANOVA and different t- test, the results shows that the Capital Market Training has not been able to provide a significant impact on investment knowledge and students’s intention to invest.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
58 Unmas Denpasar
PEMBERDAYAAN KELOMPOK PENGERAJIN BATOK KELAPA DI DESA TIYING GADING TABANAN I Gusti Agung Gde Suryadarmawan, Ida Bagus Made Widiadnya, Cokorda Putra Wirasutama Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar Jl. Kamboja 11A Denpasar Email :
[email protected] Abstrak Desa Tiying Gading Kecamatan Selemadeg Barat Kabupaten Tabanan, merupakan Desa yang terkenal sebagai penghasil kelapa, buah seperti durian dan manggis serta umbi-umbian. Hasil kelapa yang melimpah dapat dimanfaatkan untuk menjadi barang produksi yang bernilai seni. Hal ini merupakan potensi yang memberi nilai tambah kepada petani kelapa dilihat dari segi peningkatan perekonomian. Kerajinan batok kelapa tersebut dapat berupa aneka alat-alat rumah tangga seperti kendi tempat air minum, tempat makanan dan minuman serta alat alat dapur seperti sendok ataupun bokor tempat banten, hiasan lampu dan alat lainnya sebenarnya sangat diminati. Untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi produk, maka diberikan pelatihan pembuatan aneka desain produk kerajinan yang berasal dari batok kelapa yang lebih bervariasi. Kemudian kegiatan pelatihan dan pendampingan manajemen usaha dilakukan dengan memberikan tata cara pembukuan yang benar agar dapat dilihat kemajuan ataupun kemunduran usaha dari kelompok mitra. Target luaran kegiatan ini adalah meningkatnya ekonomi masyarakat kelompok mitra melalui : (1) Pengembangan pengetahuan pembuatan disain kerajinan berbahan batok kelapa di Desa Tiying Gading Tabanan; (2) Pemanfaatan teknologi pembuatan kerajinan dari bahan batok kelapa.; (3) Bertambahnya pengetahuan menajemen usaha dari anggota kelompok mitra IbM. Kata kunci : Batok Kelapa, Kerajinan, Potensi, Teknologi
Abstract Tiying Gading village is a subdistrict of West Selemadeg Tabanan. The village is well known as a producer of coconut and also fruits such as durian, mangosteen and tubers. The abundant of coconut can be processed to produce somekind of valuable goods arts. This goods that has potential added value can become the source of income to the coconut farmers in terms of economic improvement. Coconut shell crafts have various kind of household appliances such as a jug of drinking water, food and beverage, as well as tools kitchen, such as spoons, or a bowl of offerings, decorative lights and other tools which is actually very attractive. To increase the use of technology to produce goods, the group will be given training in making various craft product design derived from coconut shells. Then the training and mentoring of business management is done by providing the correct procedures of bookkeeping in order to see the progress or setbacks of the group as a business entity. The outcome targets of this emporewent activity is the increased of economic prosperity of the community partner groups through: (1) Development of design knowledge manufacture of handicrafts made of coconut shell in the village of Tiying Gading, Tabanan ; (2) Utilization of technology manufacturing handicrafts made from coconut shells .; (3) Increased knowledge of business management of the group members as a IbM partners. Keywords: Coconut Shell, Craft, Potential, Technology
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
59 Unmas Denpasar
PENGARUH LOCUS OF CONTROL, SELF ESTEEM, SELF EFFICACY DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA AUDITOR DALAM PEMBUATAN AUDIT JUDGMENT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BALI I Nyoman Kusuma Adnyana Mahaputra Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstrak Perusahaan membutuhkan auditor independen untuk memeriksa laporan keuangan dan memberikan penilaian kualitas audit. Kinerja auditor dapat dilihat dari kualitas putusan yang dihasilkan. Faktor kepribadian dan tingkat pendidikan auditor diduga mampu mempengaruhi kinerja auditor dalam membuat penilaian audit. Penelitian ini menguji pengaruh locus of control, harga diri, self-efficacy dan tingkat pendidikan terhadap kinerja auditor dalam membuat penilaian audit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh locus of control, harga diri, self-efficacy dan tingkat pendidikan pada audit kinerja auditor dalam membuat penilaian pada kantor akuntan publik yang terdaftar di Bali. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 43 auditor. Teknik analisa data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil ini menunjukkan bahwa locus of control, harga diri dan self-efficacy berpengaruh positif terhadap kinerja auditor dalam membuat penilaian audit. Sedangkan tingkat pendidikan tidak mempengaruhi kinerja auditor dalam membuat penilaian audit. Kata kunci: locus of control, harga diri, self-efficacy.
Abstract The company needed an independent auditor to examine the financial statements and provide audit judgment quality. Performance of an auditor can be seen from the quality of the resulting judgment. Personality factors and education level of an auditor was allegedly capable of affecting the performance of auditors in making audit judgments. This study examined the effect of locus of control, self-esteem, self-efficacy and level of education on the performance of auditors in making audit judgments. The purpose of this study was to determine the effect of locus of control, self-esteem, self-efficacy and level of education on the performance audit of the auditor in making judgment on a registered public accountants office in Bali. The samples used in this study was 43 auditor.Teknik data analysis used is multiple linear regression. These results indicate that the locus of control, self-esteem and self-efficacy positive effect on the performance of auditors in making audit judgments. While the level of education does not affect the performance of the auditor in making audit judgments. Keywords : locus of control, self-esteem, self-efficacy.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
60 Unmas Denpasar
PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS KEARIFAN LOKAL BALI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER (PBK) PADA SISWA KELAS VIII DI SMP N 1 KUBU KARANGASEM I Nyoman Adi Susrawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahasaraswati Denpasar
[email protected] Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan media berupa video pembelajaran bahasa Indonesia berbasis kearifan lokal melalui model Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK) pada siswa kelas VIII di SMP N 1 Kubu Karangasem. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses rancang bangun dan kelayakan pengembangan video pembelajaran, serta respon siswa terhadap video pembelajaran. Model pembelajaran ini terdiri atas beberapa tahapan, diantaranya: (1) Tahap konsep, kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menentukan mata pelajaran yang dikembangkan sebagai video pembelajaran sesuai dengan kebutuhan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi dasar (KD) dan perumusan Indikator yang ingin dicapai setelah materi ajar disampaikan. (2) Tahap desain, ada dua kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, yaitu pembuatan naskah (script/storyboard) dan pemilihan softwere yang digunakan dalam pembuatan media. (3) Tahap pengumpulan materi, kegiatan pada tahap ini, dimulai dari pengumpulan dan pembuatan materi, pengumpulan dan pembuatan gambar serta video. (4) Tahap penyusunan produk, produk yang dibuat didasarkan pada naskah (script/storyboard) yang telah dirancang pada tahap desain. (5) Tahap Validasi, untuk mengetahui kelayakan dari produk yang dikembangkan berupa video pembelajaran yang dikemas dalam bentuk CD maka diuji tingkat validitasnya. Tingkat validitas video pembelajaran diketahui melalui hasil review dari para ahli, diantaranya ahli isi mata pelajaran (88%), ahli desain media pembelajaran (86%), dan ahli media pembelajaran (86%) serta hasil validasi perorangan (90,66%), validasi kelompok kecil (90,88%), dan validasi lapangan (92,85). Setelah tahap validitas berakhir, tahap berikutnya yang dilakukan adalah distribusi atau penyebarluasan produk kepada target sasaran, yaitu guru dan siswa yang berpartisipasi dalam pelaksanaan validitas. Selanjutnya, untuk respon siswa terhadap media berupa video pembelajaran ini ditinjau dari tiga aspek, yaitu aspek evektivitas media (91,43), aspek motivasi belajar siswa (92,27), dan aktivitas belajar siswa (92,52). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa media yang dikembangkan beruapa video pembelajaran bahasa Indonesia berbasis kearifan lokal Bali melalui pembelajaran berbantuan komputer mendapat respon yang sangat positif dari para siswa di SMP N 1 Kubu Karangasem. Hal ini dikarenakan media pembelajaran ini dapat membantu siswa untuk berlatih berpikir kritis dan kreatif serta membuat siswa lebih tertarik dan bersemangat untuk belajar bahasa Indonesia. Kata kunci: Pengembangan, Model Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK), Video Pembelajaran Bahasa Indonesia
Abstract The present research is research and development which used media such as Bahasa Indonesia learning video based on the local wisdom of Bali through computer assisted learning model. This research was carried out at the eighth grade students at SMPN 1 Kubu Karangasem. The purpose of this study was to describe the process of design and feasibility of developing learning videos, as well as the students' response to the learning videos. This learning model consisted of several steps as follows. (1) The concept stage, the activities carried out at this stage were to determine the materials that were developed as the learning video in accordance with the needs of the competency standard, basic competency and the formulation of indicators that were expected to be achieved after teaching materials were delivered. (2) The design stage, there were two activities that were carried out at this stage, namely the manufacture of a script and the election of the software used in the developing the media. (3) The material collection phase, the activities at this stage were started from collecting and developing materials, collecting and producing image and video. (4) The developing stage, the product that was created was based on the script that has been designed at the design stage. (5) The validation stage, to determine the Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
61 Unmas Denpasar
feasibility of the product which was developed in the form of learning video that was packaged in a CD, the validity level was then tested. The validity level of the learning video was identified by the results of the review of the experts, including the experts of the course content (88%), the experts of the learning media design (86%), and the experts of learning media (86%) and the results of the individual validation (90.66%), small group validation (90.88%), and field validation (92.85%). After the validation stage was completed, the next stage was distributing or disseminating the product to the target, the teachers and students, who participated validating the product. Furthermore, the students' responses to the learning media were reviewed from three aspects, namely the effectiveness of the media (91.43), the students’ motivation (92.27), and the students’ learning activities (92.52). In line with these results, it can be concluded that the media which was developed in the form of Bahasa Indonesia learning video based on the local wisdom of Bali through computer assisted learning model got positive responses from the students at SMPN 1 Kubu Karangasem. This was because the learning media can help the students to practice critical thinking and creativity and make them more interested and eager to learn Bahasa Indonesia Keywords: Development, Computer Assisted Learning Model, Bahasa Indonesia Learning Video
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
62 Unmas Denpasar
IbM USAHA MOLEN ANEKA RASA Candra Ahmadi1 , Bambang Widjajanto2, Agus Purwanto3 STMIK STIKOM Bali, Jl. Raya Puputan No. 86 Renon, Denpasar Bali, (0361) 244445 e-mail:
[email protected],2;
[email protected], 3
[email protected] Abtrak Kue molen biasanya berisikan buah pisang. Namun tidak ada salahnya jika isian dari kue molen ini diganti dengan buah atau bahan yang lain. Tujuannya menambah variasi rasa saja supaya tidak cepat bosan. Mitra jarang melakukan pencatatan pendapatan dan pengeluaran serta pemasukan, sehingga seringkali keuntungan atau kerugian yang diperoleh tidak diketahui secara pasti. Berdasarkan permasalahan utama mitra maka kegiatan yang dilaksanakan adalah pelatihan dan pendampingan pengolahan molen aneka rasa dari bahan selain pisang, pemberian teknologi yang dapat membantu mengolah molen yang nantinya akan mempunyai nilai jual yang tinggi setelah dilakukan pengolahan lebih lanjut. Hal ini akan membantu menghasilkan meningkatkan penghasilan usaha Mitra. Kebutuhan Mitra yang lain adalah masalah pengemasan produk molen mereka, biasanya molen hasil produksi Mitra, langsung dipasarkan saja tanpa adanya pengemasan. Kegiatan lainnya adalah pelatihan dan bantuan sistem manajemen keuangan yang sederhana, yang dapat membantu mencatat bentuk dan jumlah pengeluaran baik itu belanja bahan baku serta upah untuk pekerja serta pemasukan yang diperoleh. pelatihan dan bantuan media online untuk membantu pemasaran berupa website. Program ini direncanakan dilaksanakan selama delapan bulan dan berlangsung dengan baik. Kata kunci : Pelatihan, Kue Molen, UKM
Abstract Molen cake usually containing bananas. But there is no harm if the stuffing of cake Molen is replaced with fruit or other ingredients. The goal is to add flavor variations alone so as not to get bored. Partners seldom keep records of income and expenditure as well as income, so it often gains or losses obtained is not known for certain. Based on the main issue, the activities performed partners are training and mentoring Molen processing of various flavors of ingredients in addition to bananas, the provision of technology that can help cultivate Molen which will have a high resale value after further processing. This will help increase the income generating venture partner. Needs Partners else is a matter of their molen product packaging, usually Molen production Partners, marketed directly without any packaging. Other activities include training and financial management system that is simple, which can help record the shape and the amount of spending that kind of shopping for raw materials and wages for workers as well as income earned. training and assistance to help online media marketing such as website. This program is planned for eight months and is progressing well. Keyword: Training, Molen cake, SMEs
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
63 Unmas Denpasar
TINGKAT PENGETAHUAN BANTUAN HIDUP DASAR PADA MASYARAKAT DI KECAMATAN DENPASAR UTARA I Made Sukma Wijaya, Ni Made Asri Dewi, NLP Suardini Yudhawati Akademi Keperawatan Kesdam IX/Udayana Denpasar Email:
[email protected] Abstrak Serangan jantung merupakan kasus kegawatdaruratan yang paling sering terjadi di luar rumah sakit. Sekitar lebih dari 30.000 orang mengalami serangan jantung di luar rumah sakit dan hanya 33% mendapatkan penanganan oleh masyarakat awam terlatih. Kasus serangan jantung perlu mendapatkan penanganan segera mungkin dari petugas medis ataupun penolong pertama terlatih untuk mencegah kematian. Masyarakat umum lebih banyak menjadi saksi bahkan penolong pertama yang langsung kontak pada korban pada saat kejadian serangan jantung. Pengetahuan bantuan hidup dasar (BHD) sangat penting diketahui dan dilakukan oleh masyarakat untuk dapat menyelamatkan nyawa korban henti jantung sebelum petugas medis datang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan bantuan hidup dasar pada masyarakat di Kecamatan Denpasar Utara. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dengan pendekatan survey. Responden penelitian ini sebanyak 365 orang sesuai dengan kriteria inklusi sebagai berikut; berdomisili di kecamatan Denpasar Utara, mampu baca tulis dan bersedia berpartisipasi. Angket sebagai instrumen penelitian telah di susun menggunakan konsep bantuan hidup dasar dari American Heart Association (AHA) tahun 2015. Karakteristik responden penelitian ini yaitu; 32% berusia antara 30-39 tahun, 56% pendidikan SMA, 55% pekerja swasta, dan 90% tidak pernah pelatihan BHD. Hasil penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan bantuan hidup dasar pada masyarakat adalah baik (63%). Tingkat pendidikan responden dalam penelitian ini ditemukan memiliki hubungan dengan tingkat pengetahuan dengan nilai p = 0.007 (p=0.05). Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan kembali terkait pengetahuan, sikap dan keterampilan BHD. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bukti ilmiah dalam menyusun rencana program pelatihan BHD pada masyarakat untuk menambah pengetahuan dan keterampilannya sehingga dapat memberikan pertolongan pertama pada kasus henti jantung di luar rumah sakit dan meningkatkan angka kelangsungan hidup. Kata kunci: Pengetahuan, Masyarakat, Serangan Jantung, Bantuan Hidup Dasar, Pre-Hospital
Abstract Cardiac arrest is the most pre-hospital emergency cases. Approximately 30.000 people have cardiac arrest in pre-hospital and about 33% have treated with bystander. Hence, to prevent mortality of them, an appropriate treatment by healthcare provider or trained person is demanding. In fact, the society is become percipient or even as the first aider. The basic life support (BLS) knowledge is a foundation in order to save patient’s life who suffered from cardiac arrest attack, while the healthcare provider was arrived. The study aimed to describe the basic life support knowledge levels among North Denpasar society. The study was used descriptive design with survey approach. There are 365 respondents who met inclusion criteria such us domiciled in North Denpasar, able to read and write and agreed to participate on this study. The BLS knowledge questionnaire was developed based on the American Heart Association (AHA) 2015 guideline as a research instrument. The characteristics of respondents were 32% range age 30-39 years, 56% graduated from senior high school, 55% work as employees and 90% never attended BLS training program. The study found that more than half (63%) of the respondents were in a good level of BLS knowledge. There was a significant relationship between level of education and the BLS knowledge level with p value 0.007 (p < 0.05). Further research related to BLS knowledge, attitude and skill is requested. The study can be used as an evidence in order to plan the BLS training program to the society to enhance their skills and awareness in BLS so that able provide first aid to cardiac arrest in pre-hospital and increase survival rate. Keywords: Knowledge, Society, Cardiac Arrest, Basic Life Support, Pre-Hospital
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
64 Unmas Denpasar
PENERAPAN TEKNOLOGI PADA UKM BED COVER BALI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI BED COVER Made Henny Aryani, Ni Komang Sri Julyantari, Ni Made Astiti Sistem Komputer, SMIK STIKOM Bali Jln.Raya Puputan No.86 Renon
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Gianyar merupakan setra kerajinan di Bali yang memiliki beragam kerajinan khas Bali yang biasa dijadikan buah tangan bagi para wisatawan. Salah satu kerajinan yang diburu para wisatawan adalah Bed Cover. Mahalnya bahan baku dan alat menyebabkan keterbatasan produksi dari Usaha Kecil Menengah. Para pengrajin membutuhkan bahan baku berkualitas baik dan alat untuk dapat menunjang usaha mereka. Selain itu, desain dan motif yang lebih bervariasi juga dibutuhkan untuk dapat meningkatkan jumlah penjualan. Kurangnya pengetahuan para UKM dalam hal mengemas dan cara memasarkan hasil produksi mereka menyebabkan mereka kalah bersaing dengan yang lain. Pemasaran Bed Cover yang dilakukan secara manual, melalui pemajangan barang dagang di toko, membuat terbatasnya penjualan hanya pada pembeli yang datang langsung ke toko. Untuk dapat meningkatkan pemasaran sehingga dapat menjangkau seluruh pembeli dari semua wilayah, maka akan dilakukan penjualan secara online yang dapat melayani semua pembeli yang berada di berbagai wilayah tanpa harus datang langsung ke toko. 2 UKM yang menjadi mitra pada kegiatan pengabdian ini adalah UKM Niesha Bali Bed Cover dan UKM Pak Putu yang keduanya berlokasi di Gianyar, Bali. Permasalahan yang ada pada UKM Niesha Bali Bed Cover dan UKM Pak Putu adalah kesulitan dalam mengemas dan mengirimkan produk keluar daerah karena keterbatasan pengetahuan dalam pengepakan dan pengiriman melalui jasa pengiriman, jumlah produksi yang terbatas, karena keterbatasa alat, bahan penunjang berupa label dan kemasan yang relatif mahal, serta pengelolaan untuk manajemen stok masih menggunakan cara manual, sehingga sulit dalam melakukan pencatatan stok yang tersedia, dan cara pemasaran yang sederhana. Tujuan kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan di bidang manajemen dan pengelolaan usaha terutama untuk sistem pengelolaan stok, peningkatan bentuk kemasan, peningkatan jumlah produksi bed cover, peningkatan jumlah konsumen, dan peningkatan jumlah penjualan dan pemasaran yang lebih efektif. Berdasarkan hasil pelaksanaan sosialisasi masyarakat yang hadir memamahi esensi dari kegiatan yang dilaksanakan dan bersedia untuk ikut aktif berpartisipasi dalam mencapai target yang telah disepakati. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kedua UKM secara aktif menggunakan peralatan teknologi yang telah diteruskan oleh perguruan tinggi pelaksana.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
65 Unmas Denpasar
IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) KELOMPOK KADER POSYANDU LANJUT USIA (LANSIA) DI DESA PERERENAN I Gusti Ngurah Made Kusuma Negara, Ida Bagus Maha Gandamayu, Ni Putu Kamaryati Program Studi Diploma III Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bali
[email protected] Abstrak Adanya peningkatan jumlah lansia di Indonesia terutama di Bali memberikan dampak pada peningkatan permasalahan kesehatan khusus bagi lansia. Sehingga memerlukan penanganan yang sistematis dari pelayanan kesehatan baik dari tingkat pusat sampai dasar. Posyandu lansia merupakan perpanjangan pelayanan kesehatan di puskesmas yang dapat berkontribusi dalam penanganan kasus-kasus lansia di rumah. Oleh karena itu dipandang perlu dibentuk kader yang bertanggungjawab langsung dengan lansia. IbM kelompok kader Posyandu lansia telah dilaksanakan di Banjar Tiying Tutul dan Banjar Jempinis di Wilayah Desa Pererenan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. IbM ini dilaksanakan melalui metode pelatihan, pendampingan pelaksanaan Posyandu lansia dan pendampingan kader dalam kunjungan rumah ke lansia. Dari hasil pelaksanannya didapatkan terbentuknya 16 orang kader Posyandu lansia yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik dalam pengelolaan Posyandu lansia, terlaksananya Posyandu lansia yang mandiri yang dikelola oleh kader sendiri serta beberapa masalah kesehatan lansia terdeteksi secara dini di kedua banjar yang meliputi Hipertensi, Diabetes Melitus, stroke dan nyeri sendi. Di samping itu teridentifikasinya lansia-lansia yang membutuhkan perawatan di rumahdan dilaksanakannya kegiatan kunjungan rumah pada lansia tersebut. Dengan terbentuknya kader-kader posyandu lansia di Banjar Tiying Tutul dan Jempinis ini memberikan kontribusi positif bagi masyarakat terutama para lansia yang tinggal di rumah untuk mendapatkan perawatan dasar sebelum ke pelayanan kesehatan. Kata kunci: kader posyandu lansia, pengetahuan, keterampilan
Abstract There is an increasing number of elderly in Indonesia particularly in Bali. This gives an impact of improving health problems for elderly living in community. Therefore, it is needed to require a systematic management for handling of healthcare for elderly from the central level to the primary level. Posyandu is one of primary health services in Puskesmas which can contribute in managinghealth cases of elderly. It is necessary to set up health volunteers who have responsibility to elderly directly. IbM of Posyandu for elderly have been implemented in Banjar Tiying Tutul and Jempinis at Pererenanvillage, Mengwi, Badung, Bali. IbM is implemented by using some methods such as training, technical assistance and mentoring implementation of Posyandu for elderly’s health volunteer in home visits. From the results of implementation was obtained that there were 16 health volunteers of Posyandu for elderly who had good knowledge and skills in managing elderly cases, the implementation of Posyandu for elderly independently managed by health volunteers, there were some of the elderly’s health problems detected early in the second row which includes Hypertension, Diabetes Mellitus , stroke and arthritis. In addition, identification of elderly who need nursing home care and home visits in the implementation of activities of the elderly. According to results of stud, health volunteers of Posyandu for elderly in Banjar Tiying Tutul and Jempinis are making a positive contribution to community, especially the elderly living at home to get primary care of medical service. Keywords: health volunteer, Posyandu, knowledge, skill
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
66 Unmas Denpasar
CODE SWITCHING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS Ida Ayu Made Sri Widiastuti
[email protected] Abstrak Penelitian ini mendeskripsikan variasi bahasa dalam bentuk alih kode dalam peristiwa komunikasi lisan yang digunakan oleh dosen dan mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah 2 orang dosen yang telah memiliki pengalaman mengajar bahasa Inggris lebih dari 5 tahun dan 28 orang mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Data bersumber dari hasil observasi dan transkrip rekaman pengajaran bahasa Inggris. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosen dan mahasiswa menggunakan alih kode dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia. Alih kode yang diaplikasikan dalam pembelajaran merupakan salah satu strategi pembelajaran bahasa Inggris di kelas. Penggunaan alih kode disebabkan karena kurangnya penguasaan bahasa Inggris yang dikuasai oleh mahasiswa, kurangnya pemahaman terhadap padanan leksikon yang tepat, situasi kelas dan keadaan emosianal dosen dan mahasiswa terlebih dalam situasi yang tidak formal. Disarankan penggunaan alih kode dalam pembelajaran bahasa Inggris dipertimbangkan secara seksama untuk memaksimalkan penggunaan bahasa Inggris dalam pembelajaran di kelas. Kata kunci: alih kode, pembelajaran, bahasa Inggris
Abstract This study describes language variations in the form of code switching in oral communication used by lecturers and students in classroom learning activities. This study made use of qualitative research design. The subject of the study were 2 lecturers who have more than 5 years teaching experience and 28 students of English Education Study Program. The data was collected from observation and trancription of English Learning recording. The data was analized descriptively. The result of the study showed that the lecturers and the students used code switching in English language learning. The languages used were English and Indonesian. Code switching applied in learning was one of the learning strategies used in the classroom. Code switching was used due to the lack of English mastered by the students, lack of lexicon accuratness mastery, classroom situation, and the emotional condition of the lecturers and the students. It is suggested that the used of code switching in English language teaching should be carefully considered to maximize the use of English in the classroom. Keywords: code switching, learning, English
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
67 Unmas Denpasar
PENDEKATAN ARTISTIK DALAM PENDIDIKAN KEAKSARAAN: KAJIAN KEMAMPUAN CALISTUNG, MENDENGARKAN, DAN BERKOMUNIKASI Putu Sri Astuti, I Made Legawa, Ida Bagus Ketut Perdata Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstrak Pendidikan keaksaraan tidak hanya diperlukan dalam menangani buta huruf, tetapi lebih dari itu sangat diharapkan dapat membantu setiap anggota masyarakat menambah pengetahuan, sikap, dan keterampilannya, sehingga mereka dapat memiliki pengertian dan kesadaran guna memahami potensi sosial, ekonomi dan politik, serta perlahan mau dan mampu meningkatkan taraf dan mutu hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan kemampuan membaca, menulis, berhitung, mendengarkan, dan berkomunikasi peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), dengan proses fleksibel yang memungkinkan aksi (perubahan dan perbaikan), dan penelitian (pengetahuan dan pemahaman) diperoleh secara bersamaan, sehingga dapat memberikan kontribusi praktis dalam mencari solusi permasalahan, dan meningkatkan aset pengetahuan komunitas sains sosial. Rancangan penelitian ini merupakan PTK dengan dua siklus, masing-masing siklus dilakukan dengan tiga kali presentasi power point. Subyek penelitian ini adalah peserta pendidikan keaksaraan usaha mandiri yang berjumlah 30 orang yang terbagi dalam tiga kelompok. Obyek penelitian adalah kemampuan membaca, menulis, berhitung, mendengarkan, dan berkomunikasi. Penelitian dilaksanakan melalui empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan di tempat penelitian dimulai dari refleksi awal, dan dilanjutkan dengan siklus I. Setelah melakukan análisis dan refleksi terhadap kendala yang dihadapi pada siklus I, penelitian dilanjutkan pada siklus II. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data kemampuan membaca, menulis, berhitung, mendengarkan, dan berkomunikasi. Metode analisis data yang digunakan untuk menjawab semua tujuan dalam penelitian ini, adalah metode analisis deskriptif kualitatif, dan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pendekatan artistic terjadi peningkatan kemampuan membaca, menulis, berhitung, mendengarkan, dan berkomunikasi dari para peserta didik. Hasil pre test para peserta didik menunjukkan bahwa semua peserta didik berada dalam kategori tercapai. Setelah pembelajaran dilakukan satu siklus kemudian diadakan post test yang hasilnya menunjukkan adanya peningkatan kemampuan membaca, menulis, berhitung, mendengarkan, dan berkomunikasi dari para peserta didik. Tingkat partisipasi peserta didik sangat tinggi yang ditunjukkan oleh tingginya tingkat kehadiran peserta didik dalam setiap proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar peserta didik lebih focus dalam kegiatan pembelajaran sehingga hasil pembelajaran lebih optimal. Disamping itu, agar peserta didik lebih memfungsikan kemampuan keaksaraan dalam kehidupan sehari-hari. Kata kunci: pendidikan keaksaraan, inovasi, pemberdayaan, pendekatan artistik.
Abstract Literacy education is not only necessary to deal with illiteracy, but more than that is expected to assist every member of society to increase knowledge, attitudes, and skills, so that they can have an understanding and awareness in order to understand the potential social, economic and political, as well as the slow willing and able improve the standard and quality of life. This study aimed to analyze the improvement of reading, writing, arithmetic, listen, and communicate with learners. This research is a classroom action research, with a flexible process that allows actions (changes and improvements), and research (knowledge and understanding) acquired simultaneously, so as to provide a practical contribution in the search for solutions to problems, and improve asset knowledge science community social , The study design is a a classroom action research with two cycles, each cycle is done with three times the power point presentation. The subjects of this study is an independent business literacy education participants totaling 30 people, divided into three groups. Object of research is the ability to read, write, count, listen and communicate. The research was conducted through four stages, namely, planning, implementation, monitoring / observation, and reflection. The stages of research conducted in the study started from the early reflections, and followed by cycles I. After conducting analysis and reflection on the Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
68 Unmas Denpasar
constraints faced in the first cycle, the study continued in the second cycle. The data collected in this study includes data reading, writing, arithmetic, listen and communicate. Methods of data analysis used to answer all the goals in this research is descriptive analysis method qualitative and quantitative analysis. The results showed that through the artistic approach of increased abilities in reading, writing, math, listening, and communication of learners. The results of the pre-test the students showed that all learners are in the category reached. After the learning is done one cycle later held the post test results showed an increased ability to read, write, count, listen, and communicate from the learners. The participation rate is very high learners demonstrated by the high level of attendance of learners in each of the learning process. Based on the results of the study suggested that more focus learners in learning activities so that more optimal learning outcomes. In addition, in order to the learners more enable literacy skills in everyday life. Keywords: literacy education, innovation, empowerment, artistic approach.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
69 Unmas Denpasar
PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK DI LINGKUNGAN SEKOLAH ADIWIYATA Lisdiana, Priyantini Widiyaningrum dan Siti Nurrohmah Universitas Negeri Semarang Abstrak SMAN 12 dan SMAN 13 Semarang merupakan dua dari sekian banyak sekolah di kota Semarang yang berkomitmen mempertahankan predikat sekolah Adiwiyata.Sekolah Adiwiyata ialah sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Pengelolaan sampah sekolah berkonsep zero waste menjadi prioritas karena ingin mengajarkan siswa tentang prinsip 3R, reduce, reuse,and recycle. yaitu prinsip pengurangan, penggunaan kembali dan daur ulang terhadap sampah. Sampah plastik merupakan sampah yang masih menjadi permasalahan dikedua sekolah tersebut. Diperkirakan 3-4 karung sampah plastik yang berasal dari siswa dan kantin sekolah menumpuk setiap hari, sebagian besar berupa kantong plastik kemasan, cup dan botol bekas minuman. Dengan mendaur ulang sampah plastik, selain sebagai laboratorium lapang untuk berbagai mata pelajaran seperti ekonomi, keterampilan, biologi dan kimia, kegiatan daur ulang plastik juga dapat memperkuat eksistensi sekolah Adiwiyata, karena merupakan salah satu usaha dalam mewujudkan konsep zero waste. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle). Pemanfaatan limbah plastik dengan cara pemakaian reuse dapat dilakukan dengan berkreasi dan inovasi menjadi produk handicraft, sedangkan recycle, dilakukan terhadap limbah plastik yang masih memungkinkan disiapkan menjadi biji plastik/dilebur kembali untuk digunakan sebagai produk baru. Oleh karena itu perlu pengetahuan dan ketrampilan berkreasi yang didukung teknologi tentang cara pembuatan handicraft dan pengolahan limbah palstik menjadi biji plastik yang lebih bernilai ekonomi. Kata kunci: Handicraft, sampah plastik, zero waste.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
70 Unmas Denpasar
DAYA DUKUNG LIMBAH TANAMAN PANGAN SEBAGAI SUMBER PAKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN MATTIROSOMPE KABUPATEN PINRANG Jasmal A. Syamsu, Muhammad Yusuf, Hikmah M. Ali, Agustina Abdullah Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar Email :
[email protected] Abstrak Kecamatan Mattirosompe merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan yang merupakan lokasi pelaksanaan program ipteks bagi wilayah (IbW) tahun 2016. Luas wilayah kecamatan Mattirosompe adalah 96,99 km 2, dengan ketinggian 2-12 meter di atas permukaan. Penggunaan lahan di wilayah ini yaitu 9.549 ha dibagi atas lahan sawah 4.440 ha dan lahan kering 5.154 ha. Lahan sawah sebanyak 4.440 ha, sebagian besar atau 95,18% sawah beririgasi tehnis, dan lainnya irigasi setengah tehnis. Hal ini menunjukkah bahwa di wilayah ini pola pertanian tanaman pangan intensif. Dalam pelaksanaan kegiatan IbW telah dilaksanakan survey potensi wilayah yaitu mengevaluasi daya dukung limbah tanaman pangan sebagai sumber pakan sapi potong. Hasil survey dan analisis data menunjukkan bahwa produksi limbah tanaman pangan di kecamatan Mattirosompe berdasarkan produksi bahan kering sebanyak 50.888 ton, dengan daya dukung sebagai sumber pakan sapi potong sebanyak 22.319 ST. Produksi dan daya dukung limbah tanaman pangan terbesar adalah jerami padi dengan produksi 50.862 ton dan daya dukung sebagai pakan 22.308 ST. Dengan daya dukung limbah tanaman tersebut (22.319 ST), jika dibandingkan dengan jumlah populasi sapi potong sebanyak 982 Satuan Ternak (ST), maka di Kecamatan Mattirosompe memiliki nilai kapasitas peningkatan populasi ternak (KPPT) sebesar 20.885 ST atau dapat ditambahkan populasi sebesar 10,83% dari populasi saat ini. Kata kunci : limbah tanaman pangan, sapi potong, pakan
Abstract Mattirosompe sub-district is one of the districts in Pinrang, South Sulawesi, which is the location of the program ipteks bagi wilayah (IBW) in 2016. The total area of 96.99 km2, and 2-12 meters above sea level. Land use in this area is 9549 ha of paddy fields are divided over 4,440 ha and 5,154 ha of dry land. As many as 4,440 ha of paddy fields, most or 95.18% of irrigated technical, and the other half technical irrigation. This shows that in this region the pattern of intensive crop farming. In the implementation of IBW has conducted survey is to evaluate the potential of the carrying capacity of the crop residues as feed for beef cattle. The survey results and analysis of the data showed that the crop residues production based dry matter as much as 50 888 tonnes, with a carrying capacity as feed for beef cattle as many as 22 319 AU (animal unit). Production and carrying capacity is the largest of rice straw with the production of 50 862 tons and carrying as feed 22 308 ST. With a carrying capacity of the crop residues (22 319 ST), when compared with the number of beef cattle population as much as 982 AU, then in the District Mattirosompe have the capacity values increase livestock population amounted to 20 885 AU or can be added to a population of 10.83 % of the population today. Keywords: crop residues, beef cattle, feed
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
71 Unmas Denpasar
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI DAN PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG ACUNG PEREMPUAN DI PANTAI LEGIAN KUTA Made Ika Prastyadewi1), Putu Yusi Pramandari2), Gde Bayu Surya Parwita3) Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar 1,2,3
[email protected] Abstrak Konsep Women in Development (WID) menempatkan perempuan sebagai pelaku dalam proses pembangunan. Peran perempuan dalam mencari pekerjaan untuk meningkatan pendapatan keluarga saat ini memiliki porsi yang cukup besar. Pergeseran peran perempuan dari ibu rumah tangga menjadi pencari nafkah dalam keluarga lebih dikarenakan tuntutan ekonomi dalam rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik demografi pedagang acung perempuan di Pantai Legian dilihat dari faktor umur, tingkat pendidikan, dan jumlah tangggungan anak serta pengaruhnya terhadap tingkat pendapatan. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 70 orang pedagang acung perempuan yang ditentukan dengan teknik Stratified Random Sampling. Kuisioner, observasi dan wawacara digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Karakteristik demografi akan dijawab melalui pendekatan deskriptif, sedangkan pengaruh karakteristik demografi terhadap tingkat pendapatan pedagang acung perempuan baik secara simultan maupun parsial dilihat melalui Uji F dan Uji t dengan analisis regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata kontribusi pendapatan pedagang acung perempuan di Pantai legian adalah 65,6 persen dari total pendapatan keluarga. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa keseluruhan variabel bebas baik umur, tingkat pendidikan maupun jumlah tanggungan anak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pedagang acung perempuan di Pantai Legian. Sedangkan dari pengujian secara parsial, di dapatkan bahwa variabel umur, pendidikan dan, jumlah tanggungan anak berpengaruh positif dan signifkan terhadap pendapatan pedagang acung perempuan di Pantai Legian. Dari hasil penlitian disarankan perlunya pelatihan keterampilan Bahasa Inggris dan etika berjualan bagi pedagang acung perempuan untuk dapat meningkatkan pendapatan mereka.
Kata kunci : karakteristik demografi, pendapatan, pedagang acung perempuan
Abstract Concept of Women in Development (WID) placing women as actors in the development process. The role of women in finding a job to increase family income currently have a large enough portion. Shifting the role of women from homemakers to breadwinners in the family more due economic demands in the household. Purpose of this research is to know the demographic characteristics of free-merchant woman in Legian Beach seen from the factors of age , education level , and the number of children and their effect on income level . The samples used were as many as 70 free-merchant woman with Stratified Random Sampling technique. Questionnaires, observations and interview used researchers to collect data. The demographic characteristics will be answered through a descriptive approach, while the influence of the demographic characteristics of the free-merchant women's income levels either simultaneously or partially visible through F-test and t-test with multiple regression analysis. The result showed that the average contribution of free-merchant women in Legian Beach is 65.6 percent of the total family income . Simultaneous testing results show that the overall good independent variables age, level of education and number of children significant effect on the income of free-merchant woman in Legian Beach. While the partial test, in getting that age, education and number of children are positive and significant effect on the income free-merchant woman in Legian Beach. From this research results suggested the free-merchant woman need for English language skills training and ethics for dealers selling to be able to increase their income. Keywords : demographic characteristics, income, free-merchant woman
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
72 Unmas Denpasar
PENGEMBANAGAN USAHA KECIL MENENGAH UNTUK PENGERAJIN ALPAKA DENGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA Nyoman Ayu Nila Dewi1, Naser Jawas2 Sistem Informasi1, Sistem Komputer2 STMIK STIKOM BALI Email:
[email protected],
[email protected] Abstrak Alpaka merupakan salah satu produk yang berbahan dasar germanium, produk yang dihasilkan berupa perhiasan seperti bros, gelang, cincin dan perhiasan lainnya. Pengerajin alpaka yang saat ini ada di kabupaten Gianyar dan Abiansemal yang menjadi mitra dalam UKM kegiatan pengembangan usaha kecil dan menengah. Untuk menghasilkan sebuah produk perhiasan maka proses produksi alpaka melalui berbagai tahapan dengan hasil akhir yang dipolesi dengan emas untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Proses pengolahan alpaka pada UKM belum maksimal hal ini dikarenakan beberapa tahapan produksi masih mengerjakan dengan proses tradisional seperti proses yang pembersihan alpaka untuk mengkilapkan hasil produksi. Proses pemasaran setiap UKM saat ini masih menggunakan teknik yang sangat sederhana dan tradisional dengan cara menitipkan pada toko perhiasaan disekitaran UKM. Upaya perbaikan proses produksi dilakukan dengan menerapkan program iptek bagi masyarakat dengan bertujuan untuk memperbaiki proses produksi dan pemasaran UKM. Salah satu upaya yang dilakukan dengan memberikan alat untuk memperbaiki beberapa proses produksi yang masih tradisonal dan membantu proses pemasaran dengan memberikan website untuk pemasaran produk UKM. Hasil dari kegiatan ini telah mampu meningkatkan proses produksi pengerajin dan meningkatkan pengetahuan UKM dalam proses pemasaran dengan pemanfaatan website. Serta menambah keterampilan UKM dalam mendesain label usaha, kegiatan ini juga berdampak pada peningkatan produksi serta proses kerja pengerajin yang lebih cepat dan untuk menghasilkan produk yang lebih maksimal. Kata kunci: Alpaka, Pengerajin, UKM, Website,
Abstract Alpaca is one germanium-based product, the product produced in the form of jewelry such as brooches, bracelets, rings and other jewelry. Craftsmen alpaca that currently exists in Gianyar and Abiansemal who are partners in SME development activities of small and medium enterprises. To produce a product, the production process alpaca jewelry through various stages with the end result that polish with gold to obtain maximum results. The processing of alpaca on SMEs have not been up this matter because some stages of production are still working with traditional processes such as the cleaning process alpaca to polish production. The marketing process every SME has been using a very simple technique and the traditional way of deposit on a jewelery shop area SMEs. Efforts to improve the production process is done by applying science and technology program for the community with the aim to improve the production and marketing processes of SMEs. One of the efforts made by providing a tool for improving production processes are still some traditional and help the marketing process by providing a website for marketing of SME products. The results of this activity have been able to improve production processes craftsmen and increasing knowledge of SMEs in the marketing process with the use of the website. And increase the skills of SMEs in label design efforts, these activities also resulted in an increase in production as well as craftsmen working process faster and to produce more leverage. Keywords : Alpaca , craftsmen , UKM , Website
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
73 Unmas Denpasar
IMPLEMENTASI BUDAYA THK, PERSPEKTIF USIA DAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI I Kadek Satria Nova, Ni Nyoman Ayu Suryandari Universitas Mahasaraswati Abstrak Dalam pengembangan sistem terutama penentu kesuksesan SIA faktor manusia merupakan hal yang sangat penting karena berperan sebagai user dan brainware. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan faktor budaya dalam penerimaan dan penggunaan SIA karena budaya mempunyai dampak besar terhadap prilaku dan praktik manusia di dalam melaksanakan kegiatannya. Budaya tersebut terkenal dengan budaya THK yang terdiri dari parhyangan, pawongan dan palemahan. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui pengaruh budaya THK pada penggunaan sistem informasi akuntansi dan 2) untuk mengetahui pengaruh budaya THK pada penggunaan sistem informasi akuntansi semakin signifikan dengan memasukkan perspektif usia sebagai varibel moderasi.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear sederhana dan MRA. Hasil penelitian menemukan bahwa implementasi budaya THK tidak mempengaruhi penggunaan SIA dan interaksi antara usia dengan implementasi budaya THK tidak mampu memoderasi hubungan antara implementasi budaya THK dengan penggunaan SIA. Kata kunci: implementasi budaya THK, perspektif usia, dan penggunaan sistem informasi akuntansi
Abstract The development of sytem espescially the successful of accounting information system, men is the most important factor because have the role as user and brainware. Therefore need to be considered culture factor in acceptance and usage accounting information system because culture has big influence to behavior and practice when human carry out their work. The culture famous as THK, that consist of parhyangan, pawongan and palemahan. The aims of this research are to know the effect of THK culture implementation to the use of accounting information system and to know the effect of THK culture implementation to the use of accounting information system with age perspective as moderated variable. Data analysis technique in this research is moderated regression analysis. The result of this research are THK culture implementation can not effect to the use of accounting information system and age perspective can not moderated effect between THK culture implementation to the use of accounting information system Keywords: THK culture implementation, age perspective and the use of accounting information system
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
74 Unmas Denpasar
PENGARUH BUDAYA PATERNALISTIK DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP HUBUNGAN BUDGETARY GOAL CHARACTERISTICS DENGAN KINERJA MANAJERIAL PADA HOTEL BERBINTANG DI DENPASAR I Gusti Ngurah Bagus Gunadi 1), I Gede Cahyadi Putra 2) 1 Fakultas Ekonomi, Universitas Mahasaraswati Denpasar email:
[email protected];
[email protected] Abstrak Kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang dapat dipakai untuk meningkatkan efektivitas organisasi. Kinerja akan dikatakan efektif apabila pihak-pihak bawahan mendapat kesempatan terlibat atau berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran. Anggaran yang disusun berdasarkan kehendak atasan tanpa partisipasi bawahan dapat menimbulkan kesulitan bagi bawahan untuk mencapainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh budgetary goal characteristics terhadap kinerja manajerial dengan variabel budaya paternalistik dan komitmen organisasi sebagai variabel moderasi. Penelitian ini dilakukan pada hotel berbintang yang ada di Kota Denpasar. Pemilihan sampel didasarkan pada teknik purposive sampling. Berdasarkan metode tersebut diperoleh 11 hotel berbintang yang ada di Kota Denpasar dijadikan sebagai sampel penelitian. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan analisis regresi linear dengan variabel moderasi. Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisa demografi data penelitian dan untuk menjawab hipotesis penelitian digunakan analisis regresi linear dengan variabel moderasi. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa budgetary goal characteristics berpengaruh positid terhadap kinerja manajerial. Budaya paternalistik mempunyai pengaruh yang negatif pada hubungan antara budgetary goal characteristics dengan kinerja manajerial, sedangkan komitmen organisasi mempunyai pengaruh positif pada hubungan antara budgetary goal characteristics dengan kinerja manajerial. Kata kunci: Kinerja Manajerial, Budgetary Goal Characteristics, Budaya
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
75 Unmas Denpasar
PEMANFAATKAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PADA USAHA KERAJINAN KULIT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DAN EKSPOR PRODUK Ni Komang Sri Julyantari, Luh Gede Surya Kartika, Ni Made Astiti Sistem Komputer, STMIK STIKOMBali Jln.Raya Puputan No.86 Renon
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Salah satu kabupaten penghasil handicraft yang baik di Bali adalah Kabupaten Gianyar. Secara geografis Kabupaten Gianyar terletak 15 Km ke arah Timur dari Denpasar, berbatasan dengan Kabupaten Badung dan Kabupaten Klungkung. Beberapa produk handicraft dari Kabupaten Gianyar yang disukai oleh wisatawan adalah produk berbahan kayu (patung, topeng, ukiran, dll), garmen khas Bali, hiasan, pakaian Bali, produk-produk untuk perlengkapan kegiatan berkesenian di Bali (pakaian tari, barong, dll) dll. Perkembangan jumlah UMKM di Kabupaten Gianyar tidak diikuti dengan peningkatan kualitas, kuantitas, maupun penggunaan teknologi dan manajemen untuk pengelolaan usaha. Dua UMKM yang menjadi mitra dalam kegiatan ini adalah UKM Bintang Mas dan UKM Swastika. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi maka akan dilakukan kegiatan bertahap selama tiga tahun mulai manajemen produksi sampai pemasaran. Pada tahun pertama kegiatan difokuskan pada perbaikan tempat kerja dan kesehatan kerja, pengadaan peralatan dan pelatihan pengggunaan peralatan modern. Tujuan dari kegiatan ini adalah dapat menghasilkan tempat kerja yang teratur serta memperhatikan keselamatan kerja dan kesehatan lingkungan, peningkatan nilai asset UMKM, dan peningkatan jumlah dan mutu produk yang dipasarkan. Berdasarkan hasil pelaksanaan sosialisasi masyarakat yang hadir memamahi esensi dari kegiatan yang dilaksanakan dan bersedia untuk ikut aktif berpartisipasi dalam mencapai target yang telah disepakati. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kedua UKM secara aktif menggunakan peralatan teknologi yang telah diteruskan oleh perguruan tinggi pelaksana. Namun, perbaikan tempat kerja hingga menjadi cukup ergonomis serta mampu merepresentasikan karya kerajinan mereka masih memerlukan proses lebih lanjut.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
76 Unmas Denpasar
PENGARUH MOTIVASI PADA HUBUNGAN KOMITMEN DAN KEPUASAN KERJA AUDITOR EKSTERNAL DI PROPINSI BALI Ni Made Sunarsih, Ni Putu Yuria Mendra Fakultas Ekonomi, Universitas Mahasaraswati Denpasar email:
[email protected] Abstrak Seorang auditor harus memiliki komitmen profesional dan komitmen organisasional. Dengan dimilikinya komitmen organisasional dan komitmen profesional yang tinggi pada diri seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya, maka dapat mendorong adanya iklim kerja yang mendukung auditor untuk mencapai prestasi yang nantinya dapat menciptakan kepuasan kerja auditor itu sendiri. Motivasi merupakan salah satu faktor yang mendorong sumber daya manusia dalam sebuah organisasi terlibat dalam membentuk goal congruence. Motivasi yang membuat sumber daya manusia melakukan pekerjaannya sebaik mungkin. Motivasi juga membuat sumber daya manusia meraih kepuasan (satisfaction) dalam pekerjaan mereka. Tujuan penelitian adalah untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh motivasi terhadap hubungan antara komitmen dengan kepuasan kerja auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Bali. Penelitian ini dilakukan pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang beroperasi di Provinsi Bali yang nama dan alamatnya terdaftar pada IAPI. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) di Provinsi Bali. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis adalah teknik regresi linear berganda dengan variable moderasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) komitmen organisasi dan komitmen profesional berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja auditor di Kantor Akuntan Publik yang ada di Propinsi Bali. 2) motivasi berpengaruh positif pada hubungan komitmen organisasi dan komitmen profesional dengan kepuasan kerja Auditor di Kantor Akuntan Publik yang ada di Propinsi Bali. Kata kunci: Motivasi, Komitmen, Kepuasan Kerja
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
77 Unmas Denpasar
JELI MEMANFAATKAN WEB DALAM PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS INTERAKTIF Ni Luh Putu Dian Sawitri Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasarawati Denpasar Abstrak Tidak mungkin rasanya bagi kita untuk tetap menutup mata akan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini, khususnya Internet. Internet adalah media informasi massal yang menunggu untuk dimanfaatkan secara optimal oleh siapapun termasuk guru dan pendidik lainnya. Internet jauh memberikan kemudahan dalam menyiapkan bahan ataupun materi ajar terkini yang sesuai dengan perkembangan jaman saat ini. Oleh sebab itu, program pengabdian masyarakat kali ini bertujuan untuk membagi informasi kepada guru-guru bahasa Inggris untuk dapat memanfaatkan internet dalam memudahkan mereka membuat bahan atau materi ajar Bahasa Inggris. Adapun guru bahasa Inggris yang berkesempatan mengikuti progam pelatihan ini adalah guru SMP dan SMA se-Kecamatan Seririt yang totalnya berjumlah 20 orang. Luaran yang diharapkan dari progam ini adalah kemampuan pemanfaatan internet yang meningkat dari masing-masing guru yang mengikuti pelatihan, serta media atau bahan ajar yang dapat digunakan secara langsung di dalam kelas. Media-media yang telah dihasilkan diharapkan dapat digunakan secara lebih komunikatif sehingga mampu menciptakan suasana belajar Bahasa Inggris yang interaktif dan menyenangkan.
Kata kunci: internet, media belajar, interaktif
Abstract It seems impossible for us to ignore the advancement of information and communication technology nowadays, especially the internet. Internet is a form of mass media communication that holds a high potential and ready to be used effectively by people, and teachers as well. Internet provides practicality for teacher to prepare, make and design materials for teaching. Therefore this program aims at helping English teacher to make, prepare and design learning materials from the internet. The teachers involved in this program were the senior and junior high school teacher across Seririt district, Buleleng regency with 20 participants in total. The output of this program was that teachers are able to make teaching and learning materials easily with the help of internet. Those learning materials were then expected to be able to set a more meaningful and enjoyable learning process. Key words: internet, teaching media, meaningful
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
78 Unmas Denpasar
PERBANDINGAN KUALITAS KIMIA (KADAR AIR, KADAR PROTEIN DAN KADAR LEMAK) OTOT BICEPS FEMORIS PADA BEBERAPA BANGSA SAPI Khasrad, Sarbaini, Arfai, Rusdimansyah Fakultas Peternakan Universitas Andalas Abstrak Kebanyakan masyarakat tidak mengetahui kualitas dari suatu daging sapi, sehingga daging yang didapat oleh masyarakat tidak mendapatkan kualitas yang bagus, Rumah Potong Hewan (RPH) seharusnya harus mengetahui syarat-syarat sebelum melakukan penyembelihan ternak. Syarat yang harus dipenuhi sebelum penyembelihan yaitu ternak harus sehat, tidak dalam keadaan lelah atau habis dipekerjakan, ternak yang sudah tidak produktif lagi, atau tidak dipergunakan sebagai bibit, dan ternak yang disembelih dalam keadaan darurat. Yang termasuk sifat kimia daging adalah kandungan protein, lemak, bahan kering dan kadar air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kualitas kimia otot Bicep Femoris dari beberapa bangsa sapi. Penelitian ini menggunakan daging paha belakang dari bagian otot Biceps Femoris (BF) yang berasal dari tiga bangsa sapi (Peranakan Simmental, Peranakan Ongol dan Sapi Pesisir). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 3 perlakuan yaitu bangsa sapi (Peranakan Simmental, Peranakan Ongole, dan sapi Pesisir) dan sebagai kelompok hari pengambilan sampel. Peubah yang diukur adalah kadar air, kadar protein dan kadar lemak. Data diolah mengunakan anova, jika terdapat perbedaan antar perlakukan akan dilakukan uji Jarak Berganda Duncan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa rataan kadar air dan kadar protein daging sapi Pesisir lebih rendah (P < 0.05) dibandingkan dengan daging sapi Peranakan Simmental dan sapi Peranakan Ongole, namun antara sapi Peranakan Ongole dan sapi Peranakan Simmental tidak terdapat perbedaan yang nyata (P > 0.05). Kadar lemak daging sapi Peranakan Simmental lebih tinggi dari daging sapi Pesisir dan sapi PO, namun tidak terdapat perbedaan yang nyata antara kadar lemak daging sapi PO dengan sapi Pesisir. Kata kunci : kimia daging, otot Biceps femoris, sapi Peranakan Simmental, PO, Sapi Pesisir
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
79 Unmas Denpasar
UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI dan KUALITAS BUDIDAYA SERTA OLAHAN JAMUR TIRAM PUTIH DI KABUPATEN BELU NTT MM.Endah M Satmalawati, 1. Nikolas Nik 2 Sirilus Nafanu3 Universitas Timor Email:
[email protected],
[email protected],
[email protected]) Abstrak Usaha budidaya jamur tiram putih di Mutabuik dengan nama UD “Jamur Tiram Atambua”merupakan satu-satunya usaha budidaya jamur di wilayah Kabupaten Belu (Atambua) Nusa Tenggara Timur, dan masih jarang ditemui di daratan Timor (Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten/Kota Kupang). UD “Jamur Tiram Atambua” mampu membudidayakan 4.000 media dalam setiap periode tanam, dengan kondisi proses budidaya yang masih terbatas seperti alat sterilisasi, ruang inokulasi dan inkubasi yang berkapasitas terbatas dan belum memenuhi kondisi yang diharapkan untuk menunjang keberhasilan budidaya jamur tiram ini. Dengan makin besarnya permintaan pasar maka kapasitas budidaya jamur tiram ini maka diperlukan peningkatan kapasitas produksi dengan memperbaiki kondisi proses budidaya jamur. Kegiatan pengabdian masyarakat penerapan Ipteks yang telah dilakukan dapat meningkatkan kapasitas produksi dengan menambah kemampuan kapasitas alat dan prasarana yang dibutuhkan, seperti alat sterilisasi, ruang inokulasi dan inkubasi yang semula berkapasitas 200 media dapat ditingkatkan menjadi 600 media. Dengan perbaikan teknik budidaya jamur tiram juga dapat meningkatkan kualitas hasil jamur tiram seperti massa tudung jamur tiram per media yang meningkat dan tudung jamur yang makin tebal dan putih. Meningkatnya kapasitas jamur tiram hasil budidaya berdampak pada peningkatan kapasitas kripik jamur tiram sebagai bentuk olahannya. Kapasitas produksi kripik jamur yang semula memiliki kapasitas per hari menghasilkan 5 kg kripik atau 30 kg per minggu, setelah dilakukannya kegiatan pengabdian kapasitas dapat ditingkatkan menjadi 2 x semula yaitu 10 kg per hari atau 60 kg per minggu. Selain itu kualitas kripik dapat ditingkatkan dengan adanya alat spinner (peniris minyak) yang membuat kripik jamur lebih kering dan lebih tahan pada saat disimpan pada kemasan. Metode yang diterapkan pada kegiatan pengabdian ini adalah berupa transfer Ipteks perbaikan proses budidaya jamur tiram yaitu desain alat sterilisasi, ruang inokulasi dan ruang inkubasi yang dapat meningkatkan kapasitas produksi jamur tiram dan juga perbaikan proses pembuatan kripik jamur untuk meningkatkan kualitas produk. Selain itu juga membantu memperbesar pangsa pasar dengan membuat sarana promosi seperti leaflet usaha sehingga dapat dikenal lebih luas masyarakat. Kata kunci: Jamur Tiram, UD “Jamur Tiram Atambua”, Peningkatan kapasitas produksi
Abstract Pleurotus ostreatus cultivation in Motabuik Atambua is the only mushroom cultivation in the district of Belu Nusa Tenggara Timur, and still rare in mainland East (North Central Timor, South Central Timor and District City Kupang). Currently UD "Jamur Tiram Atambua" is able to cultivated 4,000 baglog in each planting period, the conditions of cultivation process is still limited as sterilizer, space of inoculation and incubation capacity limited and does not meet the conditions that are expected to support the success of the Pleurotus ostreatus cultivation. With the growing market demand, the capacity of oyster mushroom cultivation is then necessary to increase production capacity by improving the condition of the mushroom cultivation process. The application of science and technology community service activities that have been carried out could increase production capacity by increasing the capacity of the tools and infrastructure required, such as instrument sterilization, inoculation and incubation space which was originally a capacity of 200 media can be increased to 600 media. With the improvement of Pleurotus ostreatus cultivation techniques can also improve the quality of Pleurotus ostreatus such as the rise and hood mushroom growing thick and white. Increased capacity of Pleurotus ostreatus cultivation results have an impact on increasing the capacity of Pleurotus ostreatus chips as a form of processed products. Besides the quality of the chips can be enhanced by the presence spinner tool which makes chips mushroom drier and more resistant when stored on the packaging. The method Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
80 Unmas Denpasar
applied in service activities, and transfer of science and technology are the Pleurotus ostreatus cultivation process improvement is the design tool sterilization, inoculation and incubation room space which can increase the production capacity of Pleurotus ostreatus and chips manufacturing process improvements to improve product quality. It also helps to increase the market share by making a promotional tool such as leaflets effort so that the public can be more widely known. Keyword: Pleurotus ostreatus, UD “Jamur Tiram Atambua”, increasing capacity of product
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
81 Unmas Denpasar
PENGEMBANGAN USAHA PRODUKSI MINYAK NILAM DI DESA PUCUK RINTIS KECAMATAN COT GIREK, ACEH UTARA Teuku Rihayat1*, Yusrini Marita1, Nanang Rahmat Wijaya1 1Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Aceh, Indonesia *e-mail :
[email protected] Abstrak Masyarakat Cot Girek – Aceh Utara, yang berdomisili di kawasan eksploitasi gas alam, seharusnya dapat menjadi masyarakat yang makmur, tetapi dari dahulu hingga kini kondisi kehidupannya sangat memperihatinkan. Sebab, di kawasan itu banyak dijumpai keluarga miskin yang menempati atau tinggal dirumah-rumah yang tidak layak huni lagi. Untuk itu telah dikembangkan salah satu potensi ekonomi masyarakat di Desa Pucuk Rintis Kecamatan Cot Girek, yaitu dengan pengembangan teknologi penghasil minyak nilam. Dimana desa tersebut sudah memproduksi minyak nilam sejak turun temurun. Berdasarkan data Pusat Statistik Provinsi Aceh yang termuat dalam buku “Aceh dalam Angka 2013” , Kabupaten Aceh Utara berhasil memproduksi sebanyak 124 ton minyak nilam per tahun, dimana Desa Pucuk Rintis adalah sebagai sentra produksi nya. Program pengabdian ini dilaksanakan dengan pendanaan dari Kemenristek Dikti melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (IbM) 2016 dimana telah dikembangkan teknologi pengolahan minyak nilam yang masih tertinggal sehingga mutu minyak yang dihasilkan masih rendah (Berdasarkan uji laboratorium diperoleh hasil bahwa minyak nilam produksi Desa Pucuk Rintis masih dibawah Standar SNI no. 06-2385-1998). Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor sosial ekonomi petani dan faktor teknologi yang masih sangat sederhana (mengunakan drum bekas minyak). Untuk itu dalam IbM ini telah diterapkan hasil penelitian yang telah diperoleh untuk memperbaiki pemahaman penduduk melalui pelatihan akan proses penyulingan minyak nilam yang baik, yang dimulai dari persiapan bahan baku, meterial alat penyulingan dari stainless steel hingga tempat penyimpanan minyak nilam yang menurut hasil penelitian kami sebaikkan mengunakan bahan berwarna gelap. Tujuannya adalah agar dapat meningkatkan nilai jual dari produk tersebut. Kata kunci : minyak nilam, teknologi, pelatihan
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
82 Unmas Denpasar
PENGUJIAN KETAHANAN LUNTUR TERHADAP PENCUCIAN DAN GOSOKAN TEKSTIL HASIL PEWARNAAN DENGAN EKSTRAK CURCUMIN INDUK KUNYIT Zahra Fona1, Syafruddin2 1,2Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe, Jl. B. Aceh-Medan km.280,3 Buketrata, Lhokseumawe e-mail penulis korespondensi:
[email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan nilai ketahanan luntur terhadap pencucian dan gosokan tekstil yang telah diwarnai dengan pewarna alami dari rimpang induk kunyit.Curcumin dari rimpang induk kunyit diekstraksi dengan pelarut etanol secara batch pada temperatur 50, 60, dan 70oC. Ekstrak yang diperoleh diaplikasikan pada kain katun putih dengan tahapan mordanting, aplikasi pewarnaan, dan fiksasi. Pengujian ketahanan luntur terhadap pencucian dilakukan dengan laundrymeter dilanjutkan dengan analisa warna pada kain hasil pencucian grayscale, analisa kelunturan pada kain pelapis dilakukan dengan staining scale. Selanjutnya, analisa ketahanan luntur terhadap gosokan dilakukan dengan menggunakan crockmeter dengan 10 kali gosokan basah dan kering. Kain hasil gosokan diuji dengan staining scale. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa yield curcumin mencapai 25,63 % pada penggunaan rimpang induk kunyit terhadap pelarut etanol 5:1 dan temperatur ekstraksi 70 oC. Hasil pengujian ketahanan luntur terhadap pencucian menggunakan laundrymeter menunjukkan nilai ketahanan luntur hasil uji grayscale 4 dengan perbedaan warna 1,5 yang berarti baik. Dari pengujian staining scale menunjukkan nilai tahan luntur 4-5 dengan perbedaan warna 2,0 yang berarti baik. Pada pengujian tahan luntur terhadap gosokan menggunakan crockmeter menunjukkan nilai tahan luntur gosokan kering 3-4 dengan perbedaan warna 5,6 (cukup baik), dan nilai tahan luntur gosokan basah 3 dengan perbedaan warna 8 yang berarti cukup. Kata Kunci: curcumin, gray scale, induk kunyit, ketahanan luntur, laundrymeter, pewarna alami, staining scale
Abstract The purpose of this study was to determine the value of fastness to washing and rubbing of textiles that have been dyed with natural dyes from tumeric parent (induk kunyit).The curcumin of turmeric rhizome stem was extracted with ethanol in batch process at 50, 60, and 70 °C. The extract obtained was applied to white cotton cloth with mordanting stage, staining applications, and fixation. The analysis of fastness to washing was performed with laundrymeter followed by analysis of color on fabric laundering results grayscale, analysis of fastness using by staining scale. Furthermore, analysis of fastness to rubbing was done by using crockmeter with 10 times the wet and dry rub. The cloth rubbing results were tested by staining scale. The result showed that curcumin yield reached 25.63% in the use of stem turmeric rhizome to ethanol ratio of 5: 1 and extraction temperature 70 °C. The fastness to washing using laundrymeter demonstrated the value of fastness test results grayscale of 4 with color difference of 1.5, which means good. In addition, the staining fastness scale showed a value of 4-5 with 2.0 color difference which was good. The analysis of fastness to rubbing using crockmeter indicated the value of dry rub fastness was 3-4 with a color difference of 5.6 (quite good), and a wet rub fastness value of 3 to 8 color difference, it means enough. Keywords: curcumin, grayscale, parent turmeric, fastness, laundrymeter, natural coloring, staining scale
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
83 Unmas Denpasar
IbPE KOPI GAYO SPECIALTY KUALITAS EKSPOR DI TAKENGON
Raudah1), Eka Kurniasih2), Indrawati3) 1)D3
Teknik Kimia, Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe,
[email protected]; Teknik Kimia, Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe; 3)D4 Teknik Multimedia dan Jaringan, Jurusan Teknik Informatika Komputer Politeknik Negeri Lhokseumawe, 2)D3
Abstrak Program IbPE Kopi Gayo Specialty Kualitas Ekspor direncanakan akan dilaksanakan selama tiga tahun bertujuan untuk: (1) meningkatkan kualitas hasil produksi kopi Gayo spesialty pada kedua UKM mita dengan menerapkan bangunan penjemuran sekaligus pengeringan, mesin pengukur kadar air, peralatan sortasi, dan mesin roasting (b) meningkatkan kuantitas produksi kopi Gayo pada kedua UKM; dengan perbaikan manajemen perawatan (3) meningkatkan kuantitas dan memperluas wilayah pemasaran produk ekspor dengan pembuatan CD cataloc dan web base marketing, pelatihan SDM, dan penataan showroom, pelatihan uji cita rasa (cupping Test), pembuatan kode produksi (barcode); serta (4) mengatasi pencemaran lingkungan dengan membuat pelatihan pembuatan bioetanol dan pembuatan biobriket dari limbah kulit tanduk kopi. Metode pelaksanaan program diawali dengan seminar awal, koordinasi untuk merencanakan pemecahan permasalahan UKM, pelaksanaan program sesuai dengan kesepakatan dan program yang telah direncanakan, evaluasi, perbaikan hasil pelaksanaan program, dan diakhiri dengan seminar hasil kegiatan. Kegiatan yang terlaksana pada Mitra I diantaranya pembuatan bangunan penjemuran dan telah diselesaikan sekitar 50% dari total proyek dan telah mampu meningkatkan kapasitas dan efektifitas proses penjemuran kopi. Pelatihan peningkatan citarasa kopi telah menjadi acuan bagi Mitra I dalam melakukan pengolahan kopi bila menghadapi cuaca ekstrim dimana skor citarasa berada dalam range 84,0 hingga 86,25. Pembuatan peralatan sortasi sederhana mampu mengurangi kebutuhan tenaga kerja sebesar 70% dan hemat waktu serta biaya. Pelatihan pembuatan bioetanol dan pembuatan biobriket dari limbah kulit tanduk kopi telah mampu menjadikan Mitra I sebagai suatu usaha yang mampu memanfaatkan limbah dengan baik. Kegiatan yang terlaksana pada Mitra II adalah pengadaan mesin roasting kapasitas 3 Kg sehingga mampu memenuhi permintaan dan suplai kopi di pasaran. Pelatihan pembuatan laporan keuangan dan pembenahannya juga mampu menganalisa laba rugi pada Mitra II. Mitra II telah mengikuti festival kopi tingkat Internasional di Medan dalam rangka promosi pemasaran. Kata Kunci: kopi, program IbPE, ekspor, spesialty, uji citarasa.
Abstract IbPE Gayo Specialty Export Quality planned to be implemented over three years aims to: (1) improve the quality of coffee production Gayo spesialty on both partners by applying the building for drying process, water content equipment, sorting machines, and roasting (b ) increase the quantity of coffee Gayo production from partners; with improved care management (3) increase the quantity and expand the marketing area with CD catalog of export products and web-based marketing, human resource training, and the arrangement of the showroom, training cupping test, manufacturing code of production (barcode); and (4) decrease the environmental pollution by training for bioethanol production and training about biobriquettes. The implementation of the program begins with the initial seminar, coordination to plan for solving the problems both of Partners, the implementation of the program in accordance with the agreements and programs that have been planned, evaluation, improvement of the results of the implementation of the program, and ends with the results of the seminar. The activities carried out in the first Partners include the manufacture of building the drying and has completed approximately 50% of the total project and has been able to increase the capacity and effectiveness of the drying process the coffee. Training to improve the taste of coffee has become a reference for the first partner to conducting the processing of coffee when facing extreme weather where a score of flavors in the range of 84.0 to 86.25. Making simple sorting equipment can reduce labor requirements until 70% and saving time and cost. Training for bioethanol production and biobriquettes has been able to make Partners I as a business that is able to utilize the waste properly. The activities carried out in the Partner II is supplying roasting machine 3 Kg to meet the demand and supply of coffee on the Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
84 Unmas Denpasar
market. Training financial statement and improvement also able to analyze loss and profit on Partners II. Partners II has followed the coffee Internatioanl festival in order to promote marketing. Keywords: coffee, IbPE, export, specialty, cupping test
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
85 Unmas Denpasar
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM MEMBANGUN KAMPUNG JAMUR Andi Kasirang; Ade Sugiarti Kumalasari Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Makassar Email:
[email protected] Abstrak Jamur tiram merupakan jamur pangan dari kelompok Basidiomycota yang mudah tumbuh dan hampir tumbuh sepanjang tahun. Disamping mempunyai nilai gizi yang tinggi, permintaan akan produksi jamur tiram ini juga meningkat dimana permintaan rumah makan, hotel dan swalayan meningkat dari tahun ke tahun. Budidaya jamur tiram skala rumah tangga bagi ibu-ibu Rumah Tangga Lempangang di kampung Lempangang RT 8 dan RT 9 RW 02 Kelurahan Bori Masunggu Kecamatan Labakkang Kabupaten Pangkep dilakukan sebagai salah satu upaya untuk memberdayakan ibu-ibu yang selama ini mempunyai waktu yang lowong. Jamur tiram dipilih karena merupakan salah satu komoditi ekonomis yang mudah dibudidayakan oleh ibu-ibu rumah tangga dan juga mempunyai potensi besar untuk dikembangkan karena nilai gizi yang tinggi dan tingkat permintaan pasar yang semakin meningkat. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberdayakan ibu-ibu rumah tangga dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada untuk menghasilkan produksi jamur tiram yang bernilai gizi tinggi dan ekonomis. Metode pelaksanaan yang akan diterapkan pada kegiatan ini adalah melakukan sosialisasi ke ibu-ibu rumah tangga di kampung Lempangang tentang budidaya jamur tiram, kemudian melakukan pelatihan teknik penyiapan media tanam dan inokulasi bibit, pelatihan budidaya jamur tiram, praktek membuat kumbung dan inokulasi bibit. Hasil dari pengabdian adalah terbentuknya dua kelompok ibu-ibu rumah tangga yang mengetahui manfaat jamur tiram dan pentingnya memanfaatkan sumberdaya yang ada baik dari sisi waktu luang, tenaga kerja dan bahan yang tersedia di kampung Lempangan tersebut. Dua kelompok yang membudidayakan jamur tiram, mulai dari penyiapan media tanam, inokulasi bibit sampai ke teknik budidaya jamur tiram. Dalam membudidayakan jamur ini, substrat yang dipakai harus dari habitat alaminya, umumnya digunakan serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari penggergajian kayu yang banyak di lokasi mitra. Kata kunci: Pemberdayaan, Jamur Tiram, Kumbung Jamur, Teknik budidaya, Inokulasi
Abstract The oyster mushroom is edible mushroom from the group Basidiomycota are easy to grow and almost throughout the year. Besides having a high nutritional value, the demand for oyster mushroom production is also increased when demand restaurants, hotels and supermarkets increased from year to year. Oyster mushroom cultivation household scale for mothers Household Lempangang village Lempangang RT RT 8 and 9 RW 02, Village of Bori Masunggu District of Labakkang Pangkep performed as part of efforts to empower mothers during this time has vacant. The oyster mushroom chosen because it is one commodity that is easily cultivated economically by mothers of households and has a great potential to be developed as a high nutritional value and the level of market demand is increasing. The purpose of this activity is to empower mothers of households by leveraging existing resources to produce oyster mushroom production of high nutritional value and economically. The method of implementation that will be applied to this activity is to disseminate to the mother - housewife in the village Lempangang on oyster mushroom cultivation, and have training techniques of growing media preparation and inoculation of seeds, oyster mushroom cultivation training, practice makes kumbung and seed inoculation. Results of devotion is the formation of two groups of women - housewives who know the benefits of oyster mushrooms and the importance of utilizing existing resources both in terms of time, labor and materials available in the village Lempangan. Two groups that cultivate oyster mushrooms, ranging from the preparation of the growing medium, seed inoculation up to the oyster mushroom cultivation techniques. In cultivating this fungus, the substrate used must be of natural habitat, commonly used sawdust wood waste from sawmills is that many partner locations. Keywords: Empowerment, Oyster Mushroom, Kumbung Mushrooms, Cultivation Techniques, Inoculation
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
86 Unmas Denpasar
PENINGKATAN KAPASITAS PETANI/PETERNAK DI KABUPATEN BONE St. Rohani; Andi Kasirang; Sitti Nurani Sirajuddin; Muhammad Irfan Said; Muhammad Zain Mide; Nurhapsa Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin; Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar; Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin; Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Parepare Abstrak Pembangunan peternakan merupakan bagian dari pembangunan pertanian, yang peranannya dalam penyediaan pangan khususnya protein hewani terus ditingkatkan untuk mewujudkan swasembada ternak dan peningkatan pendapatan masyarakat. Dalam kurun waktu 2002 -2005 populasi ternak di Kabupaten Bone mengalami peningkatan yang cukup besar terutama Sapi Bali. Ternak Sapi sebagai komoditas unggulan yang menjadi sumber pendapatan masyarakat peternak dengan populasi ternak sapi pada tahun 2012 di Kabupaten Bone adalah sebanyak 304.140 ekor. Telah mengalami pertumbuhan sebesar 6,8 % pertahun dari populasi tahun 2011 sebanyak 283.441 ekor sapi. Permasalahan adalah masih rendahnya kualitas SDM dan terbatasnya akses peternak dan petani sebagai pelaku agribisnis terhadap sumber permodalan khususnya yang terkait dengan kredit untuk pengembangan usaha, belum berkembangnya sistem pertanian agribisnis dan agroindustri yang berbasis pada pengembangan industri pakan lokal/pakan buatan. Adapun tujuannya adalah untuk memberikan pelatihan dan pendampingan dalam mengakses kredit secara cepat dan akurat untuk pembiayaan usaha pada skala kelompok tani/ternak. Dalam pelaksanaan kegiatan ini semua metode kegiatan yang dilakukan berorientasi pada metode PRA (Participatory Rural Apraisal) dan FGD (focus group of discussion). Selanjutnya dilaksanakan penyuluhan dan pelatihan yang kelompok sasarannya adalah kelompok tani/ternak serta kelompok UMKM dari produk peternakan dan pertanian di Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone. Pemilihan lokasi adalah salah satu daerah yang merupakan pusat pengembangan UMKM peternakan dan pertanian di kabupaten Bone. Hasil pengabdian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan kapasitas petani/peternak dalam hal tatacara dan metode pembuatan proposal pengajuan kredit modal usaha pada lembaga bank dan non-bank, dan adanya produk berupa proposal pengajuan kredit dalam bentuk laporan studi kelayakan pengembangan usaha peternakan dan usaha perikanan. Selain itu kelompok peternak memperoleh pengetahuan tentang proses pembibitan dan perawatan ternak sapi untuk pedaging dan petani dan peternak meningkat kemampuannya dalam mengolah produk-produk peternakan dan pertanian. Kata kunci: Peternakan, pengabdian, peningkatan pengetahuan, permodalan, ternak sapi
Abstract Farm development is part of the development of agriculture, whose role in the provision of food, especially animal protein continuously improved to achieve self-sufficiency of livestock and increased incomes. In the period 2002 -2005 livestock population in Bone regency experienced a considerable increase, especially Bali cattle. Cattle as a commodity that generating income farmers with cattle population in 2012 in Bone regency is as much as 304 140 head. Has experienced a growth of 6.8 % per annum of the population in 2011 of 283 441 cows. The problem is the low quality of human resources and limited access for ranchers and farmers as agribusiness to financial sources, particularly related to credit for business development, not development of agribusiness and agro- farming system based on the development of the local feed industry/artificial feed. The objective is to provide training and assistance in accessing credit quickly and accurately for business financing on a group scale farmers/livestock. In the implementation of this activity all the methods of the activities carried oriented PRA (Participatory Rural Appraisal) and FGDs (Focus Group of Discussion). Subsequently conducted counseling and training that the target group is a group of farmers / livestock and livestock products group of UMKM and agriculture in Sub Libureng, Bone regency. The choice of location is one area that is central to the development of UMKM and agricultural farms in the district Bone. Results of devotion showed an increase of Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
87 Unmas Denpasar
knowledge and capacity of farmers/ranchers in terms of procedures and methods of making a proposal on the working capital loans of banking institutions and non - banks, and their products in the form of credit proposal in the form of feasibility study report development of animal husbandry and fishing effort. Besides groups of farmers to acquire knowledge about the process of breeding and care of cattle for beef and farmers and ranchers increase its ability to process farm products and agriculture. Keywords: Livestock, Devotion, Increased of Knowledge, Capital, Cattle
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
88 Unmas Denpasar
SEMANGAT KERJA WARGA KEM NIFUBOKE SEBAGAI USAHA UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR Pande Wayan Renawati Prodi Teologi Hindu, Fakultas Brahma Widya, Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar Email :
[email protected];
[email protected] Abstrak Kawasan Ekonomi Masyarakat (KEM) tersebar di 32 Wilayah di Indonesia. Salah satunya adalah KEM Nifuboke di FlipMAS Wilayah Kupang, Nusa Tenggara Timur. Bukan hal yang mudah untuk mengelola hal itu. Namun utamanya atas bantuan Pertamina dengan dasar usaha kerja sama seluruh komponen mulai dari FlipMAS Indonesia maupun FlipMAS Wilayah dengan dibantu oleh Para Dosen yang mempunyai kepakaran di bidangnya masing-masing dan tentunya menggerakkan seluruh masyarakat di sekitarnya, maka segala usaha untuk membangunnya terwujud. Sekitar Bulan April dilakukan monitoring dan evaluasi (Monev) ke seluruh KEM yang ada di Indonesia. Salah satunya adalah KEM Nifuboke. Untuk mengetahui lebih jauh perkembangan KEM Nifuboke akan di perhatikan dalam bentuk pengamatan dan saran pada aspek perkebunan, aspek peternakan, aspek budaya dan beberapa hal yang melekat pada pengembangan KEM Nifuboke. Kata kunci : KEM Nifuboke, aspek perkebunan, peternakan & budaya
Abstract Community Economic Zone (KEM) in 32 Areas in Indonesia. One of them is the KEM Nifuboke in FlipMAS Territory Kupang, East Nusa Tenggara. Not an easy thing to manage it. But mainly for the help Pertamina on the basis of cooperative efforts of all components ranging from FlipMAS of Indonesia, FlipMAS of Region, assisted by the lecturers who have expertise in their respective fields and would move the entire surrounding community, then all effort to build materialized. Around April conducted monitoring and evaluation (M & E) to the entire KEM in Indonesia. One of them is the KEM Nifuboke. To learn more about the development of KEM Nifuboke will be noticed in the form of observations and suggestions on aspects of the plantation, animal husbandry aspects, cultural aspects and some things inherent in the development of KEM Nifuboke. Keywords: KEM Nifuboke, aspects of the plantation, animal husbandry and culture
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
89 Unmas Denpasar
ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN ANGKUTAN UMUM DI KOTA MALANG Taufikkurrahman Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Wisnuwardhana Malang
[email protected] Abstrak Transportasi umum merupakan satu faktor kebutuhan yang penting dalam kehidupan masyarakat umum tidak terkecuali masyarakat di kota Malang sebagai sarana pendukung aktifitas pergerakan mereka sehari-hari. Penyediaan transportasi yang memadai menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh pemerintah dan penyedia jasa angkutan umum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pelayanan angkutan umum di kota Malang. Dari hasil penelitian ini dapat diusulkan suatu rekomendasi peningkatan atau perbaikan pelayanan angkutan umum di kota Malang kepada pengelola. Rekomendasi dapat diprioritaskan oleh pihak terkait. Tipe penelitian ini adalah penelitian survey tipe deskriptif dengan menggunakan pendekatan SERVQUAL yang terdiri dari lima dimensi yaitu kehandalan, dayatanggap, jaminan, empati dan bukti fisik. Data dari survei lapangan dianalisis dan dilengkapi dengan analisis deskriptif dengan menggunakan frekuensi, grafik dan analisis chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kualitas layanan angkutan umum di kota Malang di bawah harapan masyarakat pengguna, secara umum responden menyatakan kurang puas terhadap layanan angkutan umum yang diberikan. Kata kunci : Angkutan umum, kualitas Pelayanan, Persepsi Masyarakat
Abstract Public transportation is an important factor that needs in public life not as the communities in the city of Malang as a means of supporting the activities of their daily movements. Provision of adequate transportation becomes important things that must be considered by the government and public transport providers to meet the needs of the community. This study aims to determine the public perception of public transport services in the city of Malang. From the results of this study may be proposed a recommendation upgrade or improvement of public transport services in the city of Malang to the organizer. Recommendations can be prioritized by all relevant parties. This type of research is descriptive survey research using SERVQUAL approach that consists of five dimensions: reliability, responsiveness, assurance, empathy and tangibles. Data from field surveys were analyzed and fitted with a descriptive analysis using frequency, graph and chi-square analysis. The results showed that the average quality of public transport services in the city of Malang below expectations of the user community, in general, respondents expressed less satisfied with public transport services rendered. Keywords: Public Transport, Service Quality, Public Perception
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
90 Unmas Denpasar
ANALISIS STRUKTUR TEKS LIRIK LAGU BALI “SANJIWANI” A.A. Istri Yudhi Pramawati Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP Unmas Denpasar Email:
[email protected] Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan model analisis wacana Teun Van Dijk. Van Dick membagi wacana kedalam tiga dimensi yaitu, dimensi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Bahasan penelitian ini dibatasai hanya pada analisis struktur teks dalam lagu Bali yang berjudul Sanjiwani yang dipopulerkan oleh penyanyi Bali kenamaan, Dek Ulik. Lagu yang berjudul Sanjiwani ini sangat menarik untuk dibahas karena merupakan salah satu lagu Bali yang sangat popular di masyarakat dan menjadi sarana mempertahankan keajegan Taksu Bali. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan deskriptif dengan metode kualitatif karena bertujuan untuk menggambarkan apa adanya dan memahami makna dibalik yang tampak. Simpulan yang dapat diambil dari hasil olah data yaitu bahwa analisis struktur makro, superstruktur dan struktur mikro terhadap sebuah teks dapat mengungkapkan kedalaman makna yang terkandung dalam sebuah teks, dalam hal ini sebuah lirik lagu. Kata kunci: struktur teks, lirik lagu, Sanjiwani
Abstract This study is a qualitative study using Teun Van Dijk’s model of discourse analysis. Van Dijk divides discourse into three dimensions, those are text dimension, social cognition, and social context. The discussion of this study was limited only on text dimension of Balinese song lyric entitled Sanjiwani which was popularized by famous Balinese Singer, Dek Ulik. This song is very interesting to discuss because it is one of Balinese songs which is very popular in Bali and become a means of maintaining regularity of Bali Taksu. The method used in this research is descriptive qualitative method because it aims at describing and understanding the real meaning contained on the text. The conclusion that can be drawn from the results of the data analysis is that the analysis of the macro-structure, superstructure and microstructure of the text can reveal the depth of meaning contained in a text, in this case a song lyric. Keywords: text dimension, song lyrics, Sanjiwani
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
91 Unmas Denpasar
KORELASI DOMINANSI HEMISFER OTAK DENGAN KETERAMPILAN BERBICARA MAHASISWA UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR Gusti Ayu Dewi Setiawati Prodi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahasaraswati, Denpasar – Bali, Email:
[email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan keterampilan berbicara antara mahasiswa yang dominan menggunakan otak kanan dengan mahasiswa yang dominan menggunakan otak kiri. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Maharasaraswati Denpasar. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester IIIA dan IIIB Universitas Mahasaraswati Denpasar pada Mata Kuliah Berbicara II. Data dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan dua jenis instrumen, yaitu instrumen dominansi hemisfer otak, dan instrumen keterampilan berbicara yang akan diuji dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment Pearson dengan bantuan SPSS 17 for Windows. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu terdapat perbedaan keterampilan berbicara yang signifikan (P = 0,026 dan 0,025 < 0,05) antara mahasiswa yang dominan menggunakan otak kanan dengan mahasiswa yang dominan menggunakan otak kiri. Koefisien korelasi yang diperoleh melalui perhitungan yaitu 0,537 dan 0,525 mempunyai maksud, korelasi antara dominansi hemisfer otak dengan keterampilan berbicara mahasiswa termasuk korelasi yang kuat serta searah dan positif. Kata kunci : dominansi hemisfer otak, keterampilan berbicara
Abstract The purpose of this study is to analyze the differences of students' speaking skills between the dominant right-brain use and the dominant left brain use students’. This research is a quantitative correlation. The population of this study was all students of the Indonesian and Literature Education Study Program of Maharasaraswati Denpasar University. The sample in this study was the students of IIIA and IIIB semester Mahasaraswati Denpasar University on Course Speaking II. The data in this study was measured using two types of instruments, namely brain hemisphere dominance instrument, and speaking skills instrument will be tested by using the formula Pearson Product Moment Correlation with SPSS 17 for Windows. The results of this study are as follows; there is a significant difference in the speaking skills (P = 0.026 and 0.025 <0.05) between the dominant right-brain use and the dominant left brain use students’. The correlation coefficient obtained through a calculation that 0.537 and 0.525 are intentions, the correlation between dominance hemispheres of the brain with the students’ speaking skills, including a strong correlation as well as the positive direction Key Words: brain hemisphere dominance, speaking skill
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
92 Unmas Denpasar
IbM KELOMPOK TERNAK MADU LEBAH DESA PELAGA KABUPATEN BADUNG Made Kartika1, I Made Santosa2, I Made Sumada3 1,2 Fakultas Ekonomi Universitas Ngurah Rai, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UNR
kartikamd @yahoo.co.id
Abstrak Ipteks bagi Masyarakat /IbM telah dilaksanakan di Desa Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten badung pada kelompok Ternak Madu Giri Lebah (mitra I) dan Kelompok Ternak Madu NyangiSari ( mitra II) kegiatan pengabdian pada masyarakat pada tahun 2015. Permasalahan mitra adalah bagaimana meningkatkan produksi madu, kualitas madu serta pemasaran hasil produksi yang belum optimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut program pengenalan mengoperasikan alat produksi yang efektif yang berbasis teknologi ’alat pengepresan madu: Ekstraktor” sedangkan dalam meningkatkan pemasaran dengan melakukan kemitraan dengan pengusaha yang menampung / konsumsi produk, memperbaiki kemasan, dan manajemen produk berorientasi pasar. Sehingga mampu meningkatkan produksi dan pemasaran.Luaran yang dihasilkan dari kegiatan Ipteks bagi Masyarakat ini adalah : Selama kegiatan IbM. Kelompok ternak Madu Giri Lebah dab kelompok ternak Nyangi Sari akan mampu menghasilkan madu 25-45 botol ukuran 650ml dan madu lebah kecil (kele) 5-10 botol ukuran 250ml. Meningkatnya Hasil produksi kelompok ternak madu berupa madu lebah. Model program manajemen operasional pada ekstraktor ini akan mengatasi masalah dalam waktu kerja yang cepat, karena dalam waktu yang singkat dapat memprediksi luaran madu sebagai produk, sehingga biaya operasional pekerjaan menjadi murah dan penggunaan tenaga kerja serta waktu kerja yang efisien. Metode pelaksanaan, untuk mengefektifkan pelakasanaan kegiatan maka diperlukan suatu kerjasama dengan mengedepankan: 1) melaksanakan kemitraan dalam hal ini yang terlibat sebagai mitra. 2) Dalam hal produksi alat ekstraktor yang dapat membantu dengan mudah melakukan pengepresan madu, dan menjaga kualitas madu dengan baik. Dan mampu melayani pembeli tidak lagi menunggu hasil pengepresan, memprediksi jumlah madu yang dihasilkan. 3) Keswadayaan, keswadayaan harus dikembangkan sebagai strategi dasar pemdampingan masyarakat mengingat jangka waktu yang terbatas. 4) Orientasi pasar, dimana yang dihasilkan benar-benar merupakan kebutuhan pasar sehingga tetap keberlanjutan. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan dapat disimpulkan penggunaan alat ‘Ekstraktor “pada kedua mitra dapat membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil madu. Kata kunci : Ternak Madu Lebah, produksi, Ekstraktor, Desa Pelaga
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
93 Unmas Denpasar
PEMBERDAYAAN PERAJIN UKM KERAMIK HIAS PLERED MELALUI PROGRAM IPTEKS BAGI PENGEMBANGAN EKSPOR Deni Yana, Agus Cahyana, Wanda Listiani Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Jl. Buahbatu No. 212 Bandung Abstrak Kegiatan pemberdayaan ini bertujuan untuk mengurangi kegagalan produksi sebelum dan pasca pembakaran UKM Keramik Hias Plered dengan target khusus standarisasi body, pewarna, pengolahan bahan dan produk ekspor, peningkatan SDM, promosi dengan pelatihan peningkatan kemampuan bahasa Inggris, pembuatan media promosi online dan pengemasan serta pengembangan kualitas produk ekspor. Adapun metode yang digunakan berupa pelatihan dan pendampingan perajin UKM keramik H.Eman Sulaeman, S.Pd. dan Asep Supriatna. Permasalahan pengrajin diselesaikan melalui program IPTEKS bagi Pengembangan Ekspor kerajinan keramik Plered khususnya untuk komoditas kerajinan keramik hias. Kata kunci : keramik hias, Plered, Pengabdian Masyarakat
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
94 Unmas Denpasar
KAJIAN FITOKIMIA DAN POTENSI EKSTRAK DAUN TANAMAN MIMBA (Azadirachta indica A. Juss) SEBAGAI PESTISIDA NABATI Cokorda Javandira1*, I Ketut Widnyana1 dan I Gusti Agung Suryadarmawan2 1Staf
Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Mahasaraswati Denpasar, 2Staf Pengajar Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar *Email :
[email protected], HP : 081916180186 Abstrak Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan produk yang bermutu, aman, sehat dan ramah lingkungan menuntut agar produk yang dihasilkan tersebut dihasilkan melalui proses yang tidak menggunakan pestisida kimia dalam budidaya tanaman. Pengendalian hama tanaman pada umumnya dengan mengaplikasikan pestisida kimia sintetis. Dampak yang ditimbulkan akibat penggunaan pestisida adalah resistensi hama dan matinya musuh alami. Sehingga dalam proses budidaya tanaman diharapkan menggunakan pestisida yang ramah lingkungan. Salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai pestisida nabati yang ramah lingkungan yaitu tanaman Mimba (Azadirachta indica). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi daun tanaman mimba sebagai pestisida nabati serta menganalisis kandungan fitokimia pada daun tanaman mimba tersebut. Berdasarkan hasil analisa kandungan fitokimia, ekstrak daun tanaman mimba yang dilarutkan dengan air dan ekstrak daun tanaman mimba yang dilarutkan dengan air ditambah alkohol mengandung senyawa Alkaloid, Flavonoid, Tanin dan Kuinon. Kata kunci :Tanaman Mimba, Fitokimia dan Pestisida Nabati
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
95 Unmas Denpasar
EKOWISATA UPACARA SEREN TAUN: STRATEGI PENGUATAN EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KABUPATEN KUNINGAN Euis Suhaenah, Ai Juju Rohaeni, Wanda Listiani Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Jl. Buahbatu No. 212 Bandung Abstrak Penelitian ini membahas ekowisata Upacara adat Seren Taun, bertujuan untuk mengungkapkan rangkaian dan proses Upacara Adat Seren Taun sebagai salah satu Strategi Komunitas Adat Menguatkan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Kuningan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara dan pengamatan pada masyarakat adat di kabupaten Kuningan. Pengemasan upacara seren taun dalam berbagai bentuk pertunjukan ritual masyarakat dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik dan internasional. Kata kunci: ekowisata, Seren Taun, Kuningan.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
96 Unmas Denpasar
IbM INDUSTRI RANGRANG DI DESA KARANG AMPEL NUSA PENIDA Ni Kadek Sukerti [1], Ni Wayan Cahya Ayu Pratami [2], Yohanes Sukamdi [3] Sistem Informasi STMIK STIKOM Bali [1,2,3] Jl. Raya Puputan Renon No. 86 Denpasar-Bali, 0361-244445 e-mail:
[email protected] [1],
[email protected] [2],
[email protected] [3] Abstrak Desa Karang Ampel terletak di kecamatan Nusa Penida, Klungkung. Bersebelahan dengan pulau Lembongan dan Jungut batu yang terkenal dengan daerah pariwisatanya. Jarak tempuh dari Denpasar berkisar 50 menit perjalanan laut dan darat. Desa ini dikenal dengan produksi tenun Rangrang. Tenun Rangrang merupakan kain tenun leluhur warga Nusa Penida yang dahulunya hanya dijadikan perlengkapan upacara keagamaan. Tenun Cepuk Rangrang memiliki ciri pada lembaran kain tenunnya terdapat ruang-ruang kecil berlubang. Pemilihan bahan warnanya bisa menggunakan bahan kimia atau bahan alami terbuat dari daun, buah dan akar-akaran tertentu. Jumlah produksi setiap bulan mencapai 20 sampai 25 potong dengan harga Rp 150.000,00 – Rp 350.000,00/potong. jumlah tersebut bisa didapatkan ketika kapasitas produksi berhasil penuh. Mitra dalam kegiatan ini adalah Bapak Gede Parwata selaku pemilik UD Sri Munggah dengan Bapak Wayan Pada selaku pemilik UD Nusa Mitra. Kedua mitra berasal dari Desa Karang Ampel, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Kedua mitra awalnya menggunakan manajemen keuangan tradisional serta belum memanfaatkan Teknologi Website maupun media sosial lainnya untuk pemasaran. Sekarang kedua mitra telah mampu memasarkan hampir 30-45 tenun setiap bulan karena sudah memanfaatkan media sosial dan website serta manajemen keuangan tertata dengan baik. Motif Rangrang yang dihasilkan sudah bervariasi. Hasil akhir dari kegiatan IBM ini sangat bermanfaat bagi kedua mitra dalam mengembangkan usaha tenun Rangrang dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan terutama ibu rumah tangga. Kata kunci : Tenun Rangrang, Pemasaran, Mitra dan Nusa Penida.
Abstract Karang Ampel Village is located in Nusa Penida Sub-District, Klungkung Regency, next to Lembongan and Jungutbatu islands well-known for their tourism. It is about 50 minutes from Denpasar via sea and land transportation. It is famous of its weaving production of Rangrang. Rangrang, or Cepuk Rangrang is woven fabric passed on invented by ancestors of Nusa Penida people which used to be utilized as one material needed in religious ceremonies. Cepuk Rangrang has a unique feature where on its piece of fabric, there are perforated small spaces. The dye can be derived from either chemicals or natural substances from certain leaves, fruits, and roots. The production number ranges from 20 to 25 pieces per month with a price of IRD 150,000 to 350,000 per piece. That number of production can be obtained when the production capacity is fully successful. The partners in this program are Mr. Gede Parwata as the owner of UD Sri Munggah and Mr. Wayan Pada as the owner of UD Nusa Mitra. Both partners are from Karang Ampel Village, Klungkung Regency. Both used to utilize traditional financial management without ever using website technology and other social media platforms before. Now, both partners can sell nearly 30 to 45 pieces per month after the use of social media and website and well established financial management. Patterns of Rangrang produced have varied. The final outcome of the program IBM is advantageous to both partners in developing their Rangrang business and able to create more job opportunities, mainly to housewives. Key words : Rangrang woven fabric, distribution, partner, and Nusa Penida
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
97 Unmas Denpasar
SINTESA POLIURETAN/BENTONIT/KITOSAN NANOKOMPOSIT UNTUK SIFAT TAHAN PANAS MATERIAL COATING Teuku Rihayat1,a, Satriananda1, Fitriani1 1Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe, Aceh, Indonesia aEmail :
[email protected] Abstrak Pada penelitian ini dilakukan sintesa poliuretan (PU) mengunakan metode prepolimer yang menggunakan reaksi metilendifenil diisosianat (MDI) dengan poliol berazaskan minyak sawit. Untuk memberikan sifat tahan panas pada material coating maka dilakukan penambahan bentonit (B) dan kitosan (K) ke dalam sampel poliuretan. Konsentrasi bentonit dan kitosan yang digunakan masing-masing sebanyak 0.5%b, 1.5%b, dan 2.5%b. Sampel poliuretan/bentonit/kitosan (PU/B/K) dianalisa dengan menggunakan FTIR untuk mendeterminasi struktur senyawa kimia. Persiapan bentonit nanopartikel dilakukan dengan menambahkan larutan cetyl trimetyl ammonium bromtontide ke dalam larutan bentonit. Kitosan nanopartikel diperoleh dengan penambahan larutan CH3COOH 2% dan NaOH ke dalam larutan kitosan. Bentonit dan kitosan dianalisa mengunakan X-ray diffraction untuk menguji struktur kristal dari bentonit dan kitosan nanokomposit. Sifat tahan panas cat coating PU/B/K nanokomposit diuji dengan menggunakan Thermal Gravimetry Analisis dengan termal diperoleh 580ᵒC pada B:K 2.5:2.5%wt. Kata kunci : bentonit, kitosan, nanokomposit, poliuretan, termal.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
98 Unmas Denpasar
PENGARUH PEMAHAMAN DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA INDIVIDU DAN KINERJA UMKM PENGRAJIN PERAK I Dewa Made Endiana, I Made Sudiartana (Prodi Akuntansi Universitas Mahasaraswati Denpasar)
[email protected] Abstrak Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan salah satu pondasi dari perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah sangat memperhatikan perkembangan dan keberlangsungan hidup dari UMKM lewat beberapa program yang digulirkan untuk membantu dan memperhatikan keberadaan UMKM. Menghadapi pasar bebas ASEAN (MEA) pada tahun 2015, UMKM tentunya menghadapi tantangan tersendiri untuk bisa tetap bertahan dan berkembang dalam menghadapi persaingan. Salah satu hal yang harus diperhatikan oleh UMKM yaitu terkait dengan sistem informasi akuntansi. Penerapan dan pemahaman system informasi akuntansi oleh UMKM akan membantu dalam menyediakan informasi yang berguna di dalam pengambilan keputusan. Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu apakah penerapan dan pemahaman sistem informasi akuntansi berpengaruh secara langsung ataupun tidak langsung terhadap kinerja individu dan kinerja UMKM itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut, maka diambil sampel UMKM pengrajin perak di Kabupaten Gianyar untuk diteliti menyangkut pengaruh penerapan dan pemahaman sistem informasi akuntansi terhadap kinerja individu dan kinerja UMKM. Sampel diambil di Kabupaten Gianyar karena sentra pengrajin perak ada di Kabupaten Gianyar, sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran bagaimana penerapan dan pemahaman sistem informasi akuntansi. Sampel yang diperoleh adalah sebanyak 98 UMKM pengrajin perak. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur ( path analysis) sehingga dapat menjawab permasalah penelitian menyangkut pengaruh secara langsung penerapan dan pemahamansistem informasi akuntansi terhadap kinerja individu, pengaruh secara langsung dan tidak langsung penerapan dan pemahaman sistem informasi akuntansi terhadap kinerja UMKM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman dan penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh secara langsung terhadap kinerja Individu pada UMKM pengrajin perak di kabupaten Gianyar. Pemahaman, penerapan sistem informasi dan kinerja individu berpengaruh secara langsung terhadap kinerja UMKM. Begitu juga terdapat pengaruh tidak langsung pemahaman dan penerapan sistem informasi akuntansi terhadap kinerja UMKM pengrajin perak di Kabupaten Gianyar Kata kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Kinerja Individu, Kinerja UMKM
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
99 Unmas Denpasar
PTEK BAGI PRODUK EKSPOR KERAJINAN SONGKET MOTIF BALI DI KABUPATEN KARANGASEM BALI Luh Made Yulyantari1, IGKG Puritan Wijaya Adh2 STMIK STIKOM Bali, Jl. Raya Puputan No. 86 Renon, Denpasar Bali, (0361) 244445 e-mail:
[email protected],
[email protected] Abstrak Meningkatnya permintaan kain tenun songket memunculkan usaha-usaha mikro dalam pembuatan tenun songket yang tersebar di desa Sidemen yang memiliki ciri khas tersendiri dari tenun songket Bali. Songket Ayu Sidemen dan UK Suastini Songket merupakan usaha tenun songket yang berbahan dasar benang. Permasalahan-permasalahan yang terjadi saat ini adalah seperti kurangnya tempat kerja yang representatif, kurangnya alat-alat tenun yang sudah berfungsi kurang baik karena usia alat tenun, pengolahan dan pengelolaan bahan baku dan hasil produksi yang belum terkelola dengan baik, manajemen sumber daya manusia dan manajemen keuangan yang perlu ditingkatkan, kemasan produk yang masih sangat sederhana, motif tenun songket yang masih kurang variatif, dan teknik-teknik pemasaran yang masih tradisional dan belum tersentuh tekhnologi sebagai alat bantu pemasaran. Berdasarkan permasalahan yang dihadapai maka akan dilakukan kegiatan bertahap selama tiga tahun mulai dari manajemen pengolahan bahan tenun sampai dengan pengemasan produk hasil dan pemasaran produk melalui jalur internet. Pada tahun pertama mencapai luaran berupa perbaikan tempat kerja 100% menjadi lebih baik, aset UKM meningkat 50%, tenaga kerja dapat dengan baik mengelola bahan tenun dan meningkatnya kualitas hasil produk sebesar 20%. Fokus luaran pada tahun pertama adalah di perbaikan tempat kerja, asset UKM, dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Kata kunci: songket, sidemen, UKM, Karangasem, Bali
Abstract Increased demand songket bring micro-enterprises in the manufacturing of weaving songket scattered Sidemen village which has its own characteristics of weaving songket Bali. Songket Ayu Sidemen and UK Suastini songket are business-based yarn. The problems that occur when this is such a lack of workplace representative, the lack of tools loom which has functioned less well because of age looms, processing and management of raw materials and products that have not been managed well, the management of human resources and management financial needs improvement, product packaging is very simple, songket motifs that is still less varied, and marketing techniques are still traditional and untouched by technology as a marketing tool. Based on the problems faced there will be phased over three years of activities ranging from management of woven material processing up to packaging products and marketing of products via the Internet. In the first year reached the outer form of improved workplace 100% better, UKM assets increased by 50%, labor could well manage a fabric and increasing the quality of the product by 20%. Focus output in the first year is in the repair work, the assets of UKM, and improving the quality of Human Resources (HR). Keywords: songket, sidemen, UKM, Karangasem, Bali
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
100 Unmas Denpasar
PANGARUH PENAMBAHAN DOSIS BEBERAPA JENIS BIOCHAR PADA LAHAN YANG TERCEMAR LIMBAH CAIR SABLON TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU I Made Suryana, I Putu Sujana, I Nyoman Labek Suyasdipura Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstrak Penggunaan bahan kimia baik dalam bentuk pupuk dan pestisida serta terjadinya pengangkutan sisa panen dan pencemaran air irigasi oleh limbah cair sablon, telah menyebabkan terjadi degradasi lahan dimana tanah menjadi padat,kurus dan mengandung logam berat yang bersifat toksik bagi tanaman. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menangulangi hal ini adalah dengan menambahkan pembenah tanah yang berasal dari limbah bahan organic produk pertanian berupa biochar. Tujuan Penelitian: 1) Menganalisis karakteristik sifat fisik, kimia dan biologi tanah yang tercemar limbah cair sablon dengan yang tidak tercemar. 2) Menganalisis potensi beberapa jenis biochar terhadap perbaikan sifat tanah dan pertumbuhan tanaman sawi hijau pada tanah yang tercemar limbah cair sablon. 3) Menentukan dosis dan jenis biochar yang dapat memperbaiki sifat tanah dan hasil tanaman sawi hijau pada tanah yang tercemar limbah cair sablon. Penelitian ini dilaksanakan di laboraturium dan di rumah kaca mempergunakan rancangan Acak Lengkap pola Split Plot Design dengan 3 ulangan Sebagai petak utama jenis bahan biochar yang terdiri dari 4 jenis yaitu : B1 = Biochar kotoran ayam, B2 = Biochar batok kelapa, B3 = Biochar sekam padi, B4 = Biochar kayu. Sebagai anak petak Dosis biochar terdiri atas 4 level yaitu D0= Kontrol, D1= 5 ton ha-1,D2= 10 ton ha-1 ,D3= 15 ton ha-1 . Parameter yang diamati: Tinggi tanaman maksimum, Jumlah daun maksimum, bobot basah total tanaman, bobot kering total tanaman. Secara kuantitatif perlakuan dosis 15 ton/ha biochar sekam padi dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman sawi hijau serta memperbaiki sifat tanah. Kata kunci : Biochar, Sifat tanah, Limbah sablon, Pertumbuhan tanaman sawi
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
101 Unmas Denpasar
IDENTIFIKASI PEMETAAN LAHAN KRITIS DAS PAKERISAN BERBASIS PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK DAYA DUKUNG LAHAN BERKELANJUTAN Ade Supriatna1), Deden Ismail2) 1) Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Konsentrasi : Pengelolaan Lingkungan; Email :
[email protected] 23) Program Pascasarjan Universitas Mahasaraswati Denpasar; Email:
[email protected] Abstrak Dewasa ini kondisi daerah aliran sungai telah menghadapi permasalahan kerusakan lingkungan yang semakin parah.Hal tersebut ditandai dengan semakin menurunkan produktivitas lahan, meningkatnya erosi, dan sedimentasi, banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau.Kondisi ini sangat berdampak nyata secara biofisik terhadap terjadinya lahan kritis.Salah satu indikator rusaknya fungsi konservasi lahan dan tata air suatu daerah aliran sungai adalah adanya lahan kritis. Penelitian ini dilaksanakan di Daerah Aliran Sungai Pakerisan yang secara administrasi terletak di 2 (dua) wilayah kabupaten yaitu : Kabupaten Bangli seluas 1.851,83 hektar (20,37 %) dan Gianyar seluas 7.240,06 hektar (79,63 %). Kabupaten Bangli terdiri dari 2 (dua) kecamatan yaitu Kecamatan Kintamani seluas 561,00 hektar dan Susut seluas 1.290,83 hektar. Kabupaten Gianyar terdiri dari 3 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Blahbatuh seluas 2.493,46 hektar, Gianyar seluas 2.801,62 hektar dan Tampaksiring seluas 1.944,98 hektar.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat bahaya erosi dan tingkat kekritisan lahan di daerah aliran sungai DAS Pakerisan.Penentuan tingkat kekritisan lahan dilakukan dengan penilaian terhadap parameter penentu lahan kritis, seperti penutupan dan produktivitas lahan, kemiringan lereng, erosi, dan pengelolaan lahan dengan metode skoring.Tingkat bahaya erosi dihitung dengan menggunakan rumus Universal Soil Loss Equation(USLE). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat bahaya erosi yang terjadi pada DAS Pakerisan yaitu sangat ringan (SR) sebanyak 38 seluas 4.654,69 ha (51,19 %), ringan (R) sebanyak 44 unit lahan seluas 3.243,54 (35,68 %), sedang (S) sebanyak 15 unit lahan seluas 1.022,29 ha (11,24 %) dan berat (B) sebanyak 3 unit lahan seluas 171,97 ha (1,89 %).Tingkat kekritisan lahan di Daerah Aliran Sungai Pakerisan terdiri dari tidak kritis seluas 5.653,99 ha (62,19 %), potensial kritis seluas 1.951,67 ha (21,47 %) dan agak kritis seluas 1.486,23 ha (16,35 %). Untuk menghindari terjadinya peningkatan tingkat kekritisan lahan di DAS Pakerisan, dan dalam upaya untuk tetap menjaga daya dukung lahan yang berkalanjutan maka upaya nyata dari para pihak terkait baik pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat diperlukan.Sehingga diharapkan dengan adanya upaya tersebut maka DAS Pakerisan dapat terjaga kelestarianya dan dapat dipertahankan sebagai kawasan Warisan Budaya Dunia (WBD). Kata kunci: daerah aliran sungai, tingkat kekritisan lahan, tingkat bahaya erosi
Abstract Today the conditions of the watershed has faced problems of increasingly severe environmental damage. It is characterized by the decrease in land productivity, increased erosion and sedimentation, flooding during the rainy season and drought in the dry season. This condition is very real impact on the biophysical basis of critical land. One indicator of damage to the function of land conservation and water management of a watershed is the critical area. This research was conducted in Watershed Pakerisan which administratively located in two regencies namely: Bangli area of 1851.83 ha (20.37%) and Gianyar area of 7240.06 ha (79.63%). Bangli regency consists of 2 (two) sub-districts Kintamani area of 561.00 hectares and Susut area of 1290.83 hectares. Gianyar regency consists of 3 (three) sub-districts namely Blahbatuh area of 2493.46 hectares, Gianyar area of 2801.62 hectares and Tampaksiring area of 1944.98 hectares. The purpose of this research is to determine the level of erosion’sdanger and critical level of land in the watershed Pakerisan. Determination of the critical level of land is done by evaluating the parameter determining critical areas, such as the closure and land productivity, slope, erosion, and land management with the scoring method. The level of erosion’s danger is calculated using the Universal Soil Loss Equation (USLE). The results of this research will show that the level of the erosion’s danger in the watershed Pakerisan is very light (SR) of 38 covering 4654.69 ha (51.19%), light (R) as many as 44 units of land area of 3243.54 (35.68% ), medium (S) 15 units of land area of 1022.29 ha (11.24%) and weight (B) Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
102 Unmas Denpasar
3 units of land area of 171.97 ha (1.89%). Critical level of land area in Watershed Pakerisan consists of a non-critical area of 5653.99 ha (62.19%), potential critical area of 1951.67 ha (21.47%) and rather critical area of 1486.23 ha (16.35% ). To avoid the increasing of critical level of land in the watershed Pakerisan, and in an effort to maintain the carrying capacity of land, so the real effort of stakeholders including government, private, and community is needed. So it will be expected by the presence of these efforts, the watershed Pakerisan can be maintained as a World Cultural Heritage area (WBD. Keywords : wateshed, critical lavel of land, the level of erosion’s danger
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
103 Unmas Denpasar
IbM PENJAHIT PAKAIAN PANTAI DI DESA SUKAWATI KABUPATEN GIANYAR Ni Luh Ratniasih1), I Wayan Gede Narayana2), I Gusti Made Murjana3) Sistem Komputer, STMIK STIKOM Bali1),2),3)
[email protected]),
[email protected]),
[email protected]) Abstrak Mitra dalam kegiatan IbM ini adalah industri rumah tangga penjahit pakaian pantai yang berasal dari satu kecamatan yaitu Sukawati, Kabupaten Gianyar. Permasalah utama yang ada pada kedua mitra adalah tidak menentunya jumlah produksi setiap satu bulan karena kurangnya alat pendukung dalam memproduksi pakaian seperti mesin jahit dan mesin potong kain. Selama ini untuk mengatasi kekurangan mesin, mitra membawa hasil potongan kain ke penjahit lainnya. Kurangnya variasi produk untuk dapat bersaing dengan penjual lainnya. Pakaian pantai tidak dikemas dengan baik, hanya dilipat atau digantung pada saat selesai diproduksi atau didisplay. Tidak adanya pelabelan pakaian sebagai identitas tempat industri. Pemasaran produk hanya melalui toko atau dipasarkan kepada pedagang eceran pakaian pantai yang berasal dari daerah sukawati dan sekitarnya. Kedua mitra jarang melakukan pencatatan pendapatan dan pengeluaran, sehingga seringkali keuntungan yang diperoleh tidak diketahui secara pasti. Berdasarkan permasalahan utama mitra maka kegiatan yang dilaksanakan adalah pelatihan dan pendampingan penambahan variasi model atau desain produk, pemberian alat mesin jahit dan mesin potong yang dapat membantu meningkatkan jumlah produksi produk mitra. Dibantu dalam pengemasan dan pelabelan produk, pelatihan manajemen keuangan dan inventory sehingga dapat membantu pencatatan bentuk dan jumlah pengeluaran serta pemasukan yang diperoleh, pelatihan dan bantuan website pemasaran. Selain itu akan dibantu penataan ruang kerja dan display produk. Kata kunci : Produksi, Manajemen Keuangan, Pemasaran
Abstract Partners in IbM are home industry tailor the beach coming from Sukawati, Gianyar. the priority problem that exist in both partners is uncertain amount of production every month due to lack of support tools in producing clothes such as sewing machines and fabric cutting machines. All this to overcome the shortage of engine, partner brings a piece of fabric to tailor the results of the other. The lack of variety of products to be competitive with other sellers. Beach clothes are not packaged well, simply folded or hung upon completion produced or displayed. The absence of labeling clothing as the identity of the industrial site. Marketing products only through stores or marketed to retail traders from the beach clothes sukawati and surrounding areas. Both partners rarely keep records of income and expenditure, which often benefit is not known for certain. Based on the main issue, the partners conducted activities is training and mentoring the addition of variations of the model or design products, giving sewing machine tools and cutting machines which can help increase the number of production partners. Assisted in packaging and labeling of products, training, financial management and inventory that can help recording the shape and the amount of expenses and income earned, training and marketing website. Additionally, it will help structuring the workspace and display products. Keywords: Production, Financial Management, Marketing
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
104 Unmas Denpasar
ANALISIS HASIL PROSES TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR SECARA BIOLOGI UNTUK MENGHASILKAN KUALITAS AIR. Ketut Irianto Faculty of Agriculture, Warmadewa University Email Iriantoketut@yahoo,co.id
Abstract Biomedical is a complex compound consisting of an organic mineral components, amino acids, hormones, microorganisms derived from the residual activities of the hospital medical and non medical such as: the operating room. laboratory, pharmacy, canteen, laundry and public facilities. Formation of complex compounds result from the decomposition process, fermentation and mineralization of wastewater containing organic matter in the form of carbohydrates and protein. Through the stages of the process and waste water treatment technology that consists of physical treatment, chemical, biological, such as filtration, Flotation, sidementasi, clorinasi, coagulation and regulate environmental conditions such as the addition of 6-9 hours of oxygen, 35% recirculation, nutrient addition of 0.24 g / g BOD / day/g MLSS, sludge age of 8.2 days, will produce quality effluent suitable for agricultural quality standards to the level of BOD efsiensi 88%, efficiency 17% total solids, 78% efficiency of suspended solids and BOD parameters, COD, TSS, Ammonium, Nitrate, Nitirt tends to decline. The whole process of these technologies will produce the quantity and quality of fertilizer raw materials in the form of suspended solids in the effluent of about 640 kg / day of elemental nitrogen containing 375 kg / day of elemental phosphorus and 75 kg /day. Test results of the mustard plant (Brassica juncea. L) with the hydroponics method shows raw sewage processed biodetox technology can be used directly as a liquid organic fertilizer. Keywords: Liquid Waste Technology, liquid organic fertilizer.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
105 Unmas Denpasar
KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, DAYA SAING PASAR DAN HARAPAN PENDAPATAN PADA MASYARAKAT PERKOTAAN Aryaningsih,N.N1), M.Marsa Arsana 2) Jurusan Akuntansi, Politek Negeri Bali,
[email protected] 2) Jurusan Akuntansi, Polteknik Negeri Bali,
[email protected] 1),
Abstrak Penelitian bertujuan untuk: (1) untuk mengetahui dan menganalisis kompetensi sumber daya manusia (SDM), daya saing pasar dan harapan pendapatan masyarakat perkotaan, (2) menganalisis hubungan antara kompetensi SDM dengan daya saing pasar; (3) menganalisis hubungan antara kompetensi SDM dengan harapan pendapatan; (4) mengetahui dan menganalisis struktur model kompetensi SDM, daya saing pasar dan harapan pendapatan masyarakat perkotaan. Desain penelitian adalah kualitatif-kuantitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan interview. Sampel penelitian adalah 100 responden. Interview dilakukan terhadap 10 orang informan. Data kuesioner diuji dengan analisis faktor. Data penelitian diuji dengan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kompetensi sumber daya manusia perkotaan meliputi kompetensi kognitif, kompetensi sosial dan kompetensi individual; (2) hubungan antara masing-masing kompetensi dengan daya saing sangat lemah, namun hubungan antara kompetensi kognitif, sosial dan individual dengan daya saing pasar sangat kuat; (3) hubungan antara kompetensi SDM dengan harapan pendapatan sangat kuat; (4) Hasil pengujian dengan SEM-Amos ditemukan model struktur hubungan kompetensi sumber daya manusia, daya saing pasar dan harapan pendapatan perkotaan sangat tepat. Kekuatan ekonomi perkotaan didasari oleh kompetensi (kognitif, sosial, dan individual) sebagai satu kesatuan, daya saing dan ekpektasi masyarakat. Kata kunci: kompetensi, daya saing pasar, dan harapan pendapatan.
Abstract The research aimed to: (1) to study and analyze the competency of human resources (HR), the market of competitiveness and earnings expectations of urban communities; (2) analyze the relationship between the competency of human resources with market competitiveness; (3) analyze the relationship between the competency of human resources with earnings expectations; (4) Testing and analyzing the structural model of the relationship the competency of human resources, the market competitiveness, and earnings expectations in urban communities.. The study design was qualitative-quantitative. Data were collected using questionnaires and interviews. The sample was 100 respondents. Interview conducted on 10 informants. Questionnaire data were tested by factor analysis. Data were tested by Structural Equation Modeling (SEM). The results showed that (1) the competence of human resources in urban communities include cognitive competence, social competence and individual competence; (2) the relationship between each competency with the competitiveness of the market is very weak, but the relationship between. the competency a very strong with the market competitiveness; (3) the relationship between the competency of human resources very strong with income expectations; (4) The test results with SEM-Amos found that the model structure of relationships the competence of human resources, the market competitiveness and income expectations are very precise. The economic power of urban are of constituted by the competency (cognitive, social, and individuals) as a single entity, the competitiveness of the market and the expectations community. Keywords: competence, market competitiveness and income expectations
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
106 Unmas Denpasar
PERAN KRAMA DESA PAKRAMAN DALAM MENJAGA PALEMAHAN DI KABUPATEN GIANYAR (Studi Di Desa Pakraman Ubud, Lodtunduh dan Mawang)
I Wayan Gde Wiryawan, Wayan Suandhi, I Ketut Widnyana, Wayan Wahyu Wira Udytama Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstrak Desa Pakraman merupakan persekutuan masyarakat hukum Adat di Bali yang didasarkan kepada konsepsi Tri Hita Karana, dimana pembagianya menyangkut Parhyangan, Pawongan dan Palemahan, sehingga apapun yang dilakukan oleh masyarakat Bali senantiasa berkaitan dengan konsepsi tersebut. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peranan krama desa pakraman dalam menjaga palemahan di Kabupaten Gianyar. Penulis mengambil metode dalam penulisan berupa yuridis empiris, dimana metode yang menggabungkan antara law on the book dengan mengkomparisi dengan hukum yang hidup dalam masyarakat. Lokasi Pengambilan sampel yang dilakukan dalam penulisan ini berada di Desa Pakraman Ubud, Lodtunduh dan Mawang, sebagai Desa Pakraman yang terkait dengan perkembangan Pariwisata. Hasil penulisan ini adalah peranan krama desa pakraman dalam menjaga palemahan di Kabupaten Gianyar adalah sebagai pendukung Desa Pakraman dalam hal pengembalian keseimbangan alam yang terjadi di wilayah Desa Pakramanya, dukungan dari Krama Desa tercermin dalam usaha yang dilakukan oleh Krama Desa Pakraman baik secara fisik, financial, pikiran maupun waktu, Di Bali segala kegiatan Desa Pakraman selalu didukung oleh Krama Desa Pakraman yang mana Krama Desa Pakraman biasa disebut dengan Krama uwed, sedangkan segala kejadian yang ada di wilayah Desa Pakraman tidak serta merta disebabkan oleh Krama Desa Pakraman itu sendiri. Kata kunci: Desa Pakraman, Tri Hita Karana, Peran Krama Desa Pakraman.
Abstract Pakraman a unity of Indigenous legal community in Bali which is based on the concept of Tri Hita Karana, which involves pembagianya Parhyangan, Pawongan and Palemahan, so that whatever was done by the people of Bali is always related to the conception. This research aims to find out how the role of manners Pakraman in keeping palemahan in Gianyar. The author takes the method in writing in the form of juridical empirical, wherein the method combines a law on the books with mengkomparisi with the law in the society. Location Sampling is done in this paper is in Pakraman Ubud, Lodtunduh and Mawang, as Pakraman associated with the development of Tourism. The results of this paper is.The role of manners Pakraman in keeping palemahan in Gianyar is a supporter Pakraman in terms of return natural balance that occurred in the village of Pakramanya, support of Krama village is reflected in the work done by Krama Pakraman physical, financial, mind and time, in Bali all activities Pakraman always supported by Pakraman which Krama Krama Pakraman commonly called Krama uwed, while all the events in the region Pakraman not necessarily caused by Krama Pakraman itself. Keywords: Pakraman, Tri Hita Karana, Role Krama Pakraman.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
107 Unmas Denpasar
STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DALAM UPAYA MENGANTISIPASI PERTUMBUHAN PASAR MODERN DI BALI Luh Kadek Budi Martini, Putu Kepramareni dan A.A.Dwi Widyani Fakultas Ekonomi Unmas Denpasar
[email protected] Abstrak Tujuan utama penelitian ini adalah, untuk mengetahui : (1) faktor-faktor eksternal yang merupakan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) bagi pengembangan pasar tradisonal di Bali; (2) faktor-faktor internal yang merupakan kekuatan ( strengths) dan kelemahan (weaknesses) bagi pengembangan pasar tradisional di Bali dan (3) strategi pengembangan pasar tradisional. Lokasi penelitian ditetapkan di sembilan kabupaten/kota di Bali. Sampel penelitian 48 orang, yaitu kepala dan sekretaris pasar serta pedagang di masing-masing kabupaten/kota. Untuk mengetahui strategi pengembangan pasar tradisional digunakan analisis SWOT ( Strengths Weaknesses Opportunities Threats). Hasil penelitian menemukan, bahwa peluang pasar tradisional di masa yang akan datang adalah kebijakan revitalisasi pasar tradisional, stabilitas keamanan yang kondusif dan kepedulian social terhadap pasar tradisional, sedangkan unsur yang menjadi ancaman adalah lemahnya adopsi teknologi informasi. Kekutan-kekuatan di masa akan datang adalah mutu produk, lokasi pasar yang strategis, dan ketersediaan area parkir, penetapan harga fleksibel. Kelemahan yang dimiliki proses transaksi yang cepat, promosi dan kerjasama dengan industri pariwisata Berdasrkan analisis SWOT posisi pasar tradisonal berada pada sel V yang selanjutnya menjadi dasar strategi pengembangan, yakni “Strategi pertahankan dan pilihara serta pengembangan produk Kata kunci; pasar trdisional, ancaman, peluang, kekuatan, kelemahan, strategi pengembangan
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
108 Unmas Denpasar
IbM KERAJINAN TENUN ENDEK KABUPATEN KLUNGKUNG I Made Radiawan, I.A.Kade Sri Sukmadewi, AA Anom Mayun Program Studi Desain Mode Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar
[email protected] Abstrak Saat ini kain tenun hasil produksi lokal mulai digemari baik digunakan oleh konsumen lokal hingga internasional, Kabupaten Klungkung sebagai salah satu wilayah di Provinsi Bali merupakan penghasil kain tenun Endek yang merupakan kain tenun tradisional Bali yang menggunakan teknik ikat. Berdasarkan penuturan yang dilakukan dengan kedua mitra, diketahui bahwa hasil produksi tenun Endek di Kabupaten Klungkung tidak mampu memenuhi pasar lokal, sedangkan disisi lain kebutuhan tenun Endek meningkat, hal ini menjadi peluang produksi tenun dari daerah lain yang memiliki kualifikasi sama dengan kain endek memenuhi pasar lokal. Hal ini sangat disayangkan oleh para pengrajin, dimana produk lokal tidak mampu berjaya di pasar lokal. Banyak hal yang menyebabkan permasalahan tersebut, pertama disebabkan oleh proses yang panjang, kedua kurangnya pemberdayaan sumber daya manusia khususnya generasi muda yang ingin menggeluti proses produksi endek, dan lamanya proses pembuatan meningkatkan ongkos produksi yang berdampak pada meningkatnya harga kain produksi lokal, selain itu variasi motif yang dihasilkan oleh pengrajin cenderung monoton, sehingga saat masuknya kain tenun dari daerah lain yang memiliki motif baru akan menarik daya pikat konsumen. Pengembangan desain Endek dengan teknik air brush merupakan sebuah terobosan dan teknologi baru di dunia tenun khususnya endek, yang mampu mempersingkat proses persiapan produksi yang secara tradisional membutuhkan waktu hingga 3 hari sebelum ditenun. Semakin singkat proses produksi, maka ongkos produksi yang dikeluarkan bisa lebih hemat tanpa mengurangi kualitas tenun endek tersebut. Target dan luaran dalam program ini adalah untuk mengembangkan wawasan dan ketrampilan pengrajin mengenai pengembangan motif dan teknik pewarnaan benang dengan air brush. Secara nyata program IbM ini diantaranya akan: a). memberikan pembinaan mengenai pengembangan desain motif tenun endek, b). memberikan pengetahuan tentang teknik pencampuran warna, c). memberikan pembinaan untuk menggunakan teknik air brush, d). membantu peralatan produksi bagi mitra. Metode yang digunakan pada program IbM ini adalah dengan melaksanakan beberapa kegiatan maupun peltihan seperti pembinaan pengembangan desain motif tenun endek, pelatihan penggunaan air brush lengkap dengan teknik pencampuran warna. Selain itu dengan program ini mitra akan mendapatkan bantuan dalam bentuk bantuan peralatan produksi. Kata kunci : Air Brush, Endek, motif/mal, Klungkung
Abstract Currently woven local production began to rage, either used by local consumers and international. Klungkung Regency as one region in the province of Bali is the producer of Endek woven fabric which is weaving using a traditional Balinese technique, binding technique. Based on the narrative performed by both partners, it is known that the production of woven Endek in Klungkung regency was not able to meet the local market, while on the other hand, the needs of Endek woven increased. This is an opportunity for the production woven from other regions that have the same qualifications with Endek fabric to meet local market needs. This is very unfortunate by the craftsmen, where local products are not able to prevail in the local market. Many things that cause these problems, the first caused by the manufacturing process is long, the second the lack of empowerment of human resources, especially the younger generation who wish to pursue the Endek woven production process, and, workmanship that requires a lot of time on the consequences of high production costs and the impact on rising prices for local fabric production. In addition, variations of motifs produced by craftsmen tend to be monotonous, so that when the entry of woven fabrics of other regions that have a new motive will attract consumers to buy. Development the design of woven endek with air brush technique is a breakthrough and new technologies in the world woven especially Endek, which are able to shorten production preparation processes that traditionally take up to 3 days prior to weaving. The shorter the production process, the production costs incurred can be more efficient without reducing the Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
109 Unmas Denpasar
quality of the endek woven. Targets and outcomes in this program is to develop the knowledge and skill of the craftsmen of the development pattern and yarn dyeing techniques with air brush. In real terms this Science and Technology for Society (IbM) program will include: a). provide guidance on the development of design motifs of woven endek, b). provide knowledge about color mixing techniques, c). providing guidance for the use of air brush techniques, d). helping production equipment for partners. The method used in this IbM program is to carry out several activities such as coaching and training in the development of design motifs woven endek, training the use of complete air brush with color blending techniques. In addition to the program partners will receive assistance in the form of support equipment. Keywords: Air Brush, Endek, motif/pattern, Klungkung
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
110 Unmas Denpasar
PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK PENGEMBANGAN USAHA TUMPENG UPAKARA DI GIANYAR I Made Ari Santosa1 , Ni Luh Ayu Kartika Yuniastari S2, Ratna Kartika Wiyati3 STMIK STIKOM Bali, Jl. Raya Puputan No. 86 Renon, Denpasar Bali, (0361) 244445 e-mail:
[email protected] Abstrak Tumpeng adalah salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan upakara atau banten. Mitra dalam kegiatan ini adalah produsen pembuat tumpeng, penek dan pangkonan yang berasal dari Banjar Bona Kelod Desa Bona Kabupaten Gianyar. Terdapat beberapa kendala berupa keterbatasan alat bantu produksi, kemasan produk, tempat penyimpanan produk, kurangnya manajemen keuangan serta keterbatasan dalam hal pemasaran. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, maka akan dilakukan kegiatan berupa pemanfaataan teknologi tepat guna untuk pengembangan usaha tumpeng. Kegiatan dilakukan bertahap mulai manajemen produksi sampai pemasaran. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi, pemberian peralatan sebagai alat bantu produksi, pelatihan pengemasan dan desain label kemasan, pelatihan manajemen keuangan, pembuatan website dan pelatihan penggunaan website. Kegiatan yang dilakukan berupa pemberian alat produksi seperti alat pengering dan penyimpanan produk. Peralatan ini telah membantu mitra meningkatkan produksi dan mempercepat proses produksi. Pelatihan manajemen keuangan dilakukan dengan memberikan pelatihan pencatatan order dan buku kas sederhana. Media pemasaran yang dihasilkan dalam kegiatan pengabdian berupa website pemasaran produk tumpeng. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan didapatkan hasil yaitu peningkatan fasilitas produksi, terciptanya buku kas sederhana, buku order, labeling kemasan dan website pemasaran. Dengan bantuan labeling, kemasan produk menjadi lebih menarik minat pembeli dan dapat menjadi media promosi karena berisi informasi tempat usaha tumpeng. Dengan adanya website pemasaran, informasi terkait usaha tumpeng dapat tersebar luas. Kata kunci : tumpeng, teknlogi tepat guna, upakara
Abstract "Tumpeng" is one of the component used in the manufacture of "upakara" or "banten". Partners in this activity is the manufacturer of "tumpeng", "penek" and "pangkonan" derived from Gianyar regency. There are some problem such as the limited tools of production, product packaging, product storage areas, a lack of financial management and limitations in terms of marketing. Based on the problems encountered, there will be activities such as the use of appropriate technologies for enterprise development. Activities carried out from production management, financial management and marketing. The activity began with socialization, provide equipment as a production tool, provides packaging label design, training of packaging, training of financial management, website creation and training on the use of the website. Activities undertaken that provide production equipment such as dryers and storage of products. This equipment has been helping partners increase production and speed up the production process. Training of financial management is done by providing training registration orders and cash book simple. Marketing tools generated in the form of website marketing "tumpeng". The results of community service activities that is an increase in the production facilities, the creation of a simple cash book, book orders, packaging and labeling, marketing website. With the packaging labels, product packaging becomes more attract buyers and can be a promotion media because it contains information of places of business "tumpeng". With the website marketing, businessrelated information "tumpeng" may be widespread. Keywords : tumpeng, appropriate technology, upakara
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
111 Unmas Denpasar
PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PRODUK PERAK Ni Luh Ayu Kartika Yuniastari S 1, Ratna Kartika Wiyati 2, Ratna Kartika Wiyati3 STMIK STIKOM Bali Jl. Raya Puputan No. 86 Renon, Denpasar Bali, (0361) 244445 e-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Kerajinan perak di Bali tersebar pada beberapa wilayah termasuk Gianyar dan Denpasar. Budi Silver dan Karya Kita Silver merupakan usaha kerajinan tangan yang berbahan dasar perak yang terletak di Kesiman Denpasar dan Celuk Gianyar. Terdapat beberapa kendala berupa pada UKM seperti keamanan dan kesehatan tempat kerja, peralatan produksi, kurangnya daya saing produk, kurangnya manajemen UKM, serta keterbatasan dalam hal pemasaran. Pada kegiatan pengabdian ini difokuskan pada manajemen produksi dan manajemen keuangan. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi, perbaikan dan penataan tempat kerja, pengadaan peralatan, pelatihan penggunaan peralatan modern serta pelatihan manajemen keuangan sederhana. Peningkatan pengetahuan mengenai manajemen keuangan terdiri dari pelatihan pencatatan stok barang, pencatatan order dan pembuatan buku kas sederhana dengan memanfaatkan teknologi informasi. Kegiatan yang dilakukan berupa pemberian alat produksi seperti mesin ultrasonik, mesin gerinda, dan lainnya. Peralatan ini telah membantu mitra meningkatkan produksi dan mempercepat proses produksi. Penataan tempat kerja dilakukan dengan memisahkan tempat display barang, order dan transaksi sehingga memudahkan konsumen untuk melakukan transaksi. Selain itu dilakukan penataan pada tempat produksi pembuatan perak. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan didapatkan hasil yaitu peningkatan fasilitas produksi, peningkatan pengetahuan UKM terkait peralatan produksi modern dan manajemen keuangan, terciptanya buku kas sederhana, buku order, serta buku stok. Selain itu dengan adanya penataan tempat kerja tercipta lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Kata kunci : perak, teknlogi tepat guna, produksi, manajemen keuangan
Abstract Silver handicrafts in Bali scattered in several regions, including Gianyar and Denpasar. Budi Silver and Karya Kita Silver is the handicrafts are made from silver which is located in Kesiman Denpasar and Celuk Gianyar. There are some proble in SME such as workplace safety and health, production equipment, lack of competitiveness, lack of management of SMEs, and limitations of marketing product. Activities are focused on production management and financial management. The activity began with socialization, repair and remodeling workplace, equipment procurement, training of modern equipment and training of financial management. Increased knowledge of financial management training consists of recording inventory, recording orders and manufacture of cash book simple by using information technology. Activities undertaken for the provision of production equipment such as ultrasonic machines, grinding machines, and more. This equipment has been helping partners increase production and speed up the production process. Structuring workplace done by separating the display of product, orders and transactions making it easier for consumers to make transactions. In addition to restructure at the place of production of silver manufacture. Based on the activities carried out showed that the increase in production facilities, improvement of SME-related knowledge of modern production equipment and financial management, the creation of a simple cash books, order books and stock books. In addition to the arrangement of the workplace to create a working environment that is safe and comfortable. Keywords : silver, appropriate technology, production, financial management
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
112 Unmas Denpasar
PERLINDUNGAN UPAH PEKERJA PARIWISATA DI BALI : KAJIAN NORMATIF KEWAJIBAN PEMERINTAH BERDASAR PRINSIP-PRINSIP DAN NORMA-NORMA HUKUM KETENAGAKERJAAN Wayan Gde Wiryawan Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis secara mendalam mengenai produk hukum Pemerintah Provinsi Bali sebagai regulator yang secara yuridis memiliki kewajiban untuk memberikan perlindungan terhadap upah pekerja pada umumnya dan pekerja pariwisata khusnya ditengah perkembangan industrialisasi pariwisata. Penelitian ini dirancang bangun dengan pendekatan kualitatif kritis yaitu penelitian yang sasarannya tidak saja menggali makna hukum regulasi tetapi juga menggali makna etik dari peran pemerintah. Penelitian ini menyoroti regulasi dan kebijakan yang berkaitan dengan pengupahan pekerja pariwisata di Bali. Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif dengan bahan hukum kualitatif yang berupa ketentuan-ketentuan normatif dan kebijakan dalam bidang pengupahan yang berkait dengan pekerja pariwisata. Dalam penelitian ini sumber bahan hukum primer dikumpulkan melalui studi dokumen yang meliputi peraturan perundang-undangan, kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah Bali. Selanjutnya bahan hukum tersebut dianalisis dengan memakai teknik analisis secara kualitatif yaitu dengan melakukan interpretasi teks dan analisis isi yang disertai dengan pola berfikir dekonstruktif semiotika. Hasil pembahasan penelitian ini menunjukkan bahwa prinsip-prinsip yang terkandung dalam peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan di Indonesia tentang perlindungan pengupahan terhadap pekerja pada umumnya menciptakan hubungan Industrial yang harmonis belum ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah Bali dengan penetapan ketentuan tentang perlindungan upah pekerja pariwisata ditengah derasnya perkembangan industri pariwisata di Bali. Sehingga terjadi kekosongan norma (rechtvacuum) dalam perlindungan pengupahan pekerja pariwisata di Bali. Kata kunci: pekerja pariwisata, perlindungan pengupahan dan pemerintah
Abstract This study was conducted to analyze in depth the legal product Bali Provincial Government as a regulator who legally have an obligation to provide protection against wage workers in general and tourism workers amid industrialization development of tourism. This study was designed to wake up with a qualitative approach critical research that the goal is not just to dig the meaning of legal regulations but also explore the ethical significance of the role of government. The study highlights the regulations and policies relating to remuneration tourism workers in Bali. This study is a normative legal research with qualitative legal materials in the form of normative provisions and policies in the area of wages that relates to tourism workers. In this study, the source of primary legal materials collected through the study documents that include legislation, policies of the central government and local governments Bali. Further legal materials were analyzed using qualitative analysis techniques by performing the interpretation of the text and content analysis which is accompanied by thought patterns deconstructive semiotics. Discussion of the results of this study indicate that the principles contained in the legislation of labor in Indonesia on the protection of wages to workers in general to create a relationship Industrial harmony has not been followed up by the local government of Bali to the determination of the provisions on the protection of workers' wages tourism amid the rapid development of tourism industry in Bali. So there is a vacancy norm (rechtvacuum) in the protection of wages of workers of tourism in Bali. Keywords: tourism workers, protection of wages and the government
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
113 Unmas Denpasar
KONSEP RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN KABUPATEN GIANYAR I Ketut Arnawa, Gst. Ag.Gde Eka Martiningsih dan I Made Sukerta Fakultas Pertanian Universitas Mahasaraswati Denpasar
[email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan pusat sentra-sentra produksi, pengolahan, pemasaran serta pusat pelayanan/jasa kawasan minapolitan Kabupaten Gianyar. Lokasi penelitian ditetapkan secara purposive sampling di Kecamatan Tampaksiring dan Kecamatan Blahbatuh, dengan dasar pertimbangan di kedua kecamatan tersebut direncanakan sebagai pusat pengembangan kawasan perikanan di Kabupaten Gianyar. Untuk memetakan kawasan minapolitan data dianalisis dengan menggunakan GIS (Geographic Information System). Hasil penelitian menemukan sebagai pusat sentra-sentra produksi, pengolahan, pemasaran serta pusat pelayanan/jasa kawasan minapolitan, yakni Desa Pering dan desa-desa pesisir di Kecamatan Blahbatuh, didukung oleh desa-desa pesisir di Kecamatan Gianyar dan Sukawati dan Desa Sanding di Kecamatan Tampaksiring Kata kunci : minapolitan, kawasan, produksi, pengolahan, pemasaran
Abstract The purpose of this study is to map the central production centers, processing, marketing and service centers Minapolitan regency of Gianyar. The research location determined by purposive sampling in District of Tampaksiring and Blahbatuh, with basic considerations in both districts are planned as a center for regional development of fisheries in Gianyar. Minapolitan to map the data were analyzed by using GIS (Geographic Information System). The study found as a center of production centers, processing , marketing and service centers of Minapolitan, Village Pering and the coastal villages in Blahbatuh, supported by the coastal villages in the district of Gianyar and Sukawati and Village Sanding in District Tampaksiring Keywords : minapolitan, region, production, processing, marketing
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
114 Unmas Denpasar
REVITALISASI PERTANIAN MENUJU PERTANIAN BERBASIS ORGANIK MELALUI GERBANG PANGAN SERASI I Putu Sujana, Ni Gst.Ag Gde Eka Martiningsih*) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Mahasaraswati Denpasar
[email protected] Abstrak Program IbW (Ipteks bagi Wilayah) merupakan salah satu dari beberapa jenis program pengabdian masyarakat yang didanai oleh Ditlitabmas Dikti. IbW yang akan dilakukan di Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan merupakan sinergi program yang mengacu pada RPJMD Pemda Tabanan. RPJMD tersebut berupa kegerakan percepatan peningkatan perekonomian desa (Gerbang Emas Serasi) dan pemberdayaan subak serta penglibatan subak dalam kegiatan ekonomi mandiri (Gerbang Pangan Serasi). Program-program yang tertuang dalam RPJMD tersebut dilaksanakan oleh masing-masing SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah) sesuai dengan bidang dan tupoksi masing-masing. Akan tetapi karena keterbatasan tenaga sehingga Pemda Tabanan masih memerlukan sinergisme dengan perguruan tinggi, dalam rangka melakukan pendampingan secara berkelanjutan. Disamping itu melalui sinergisme tersebut akan terjadi transfer teknologi dari perguruan tinggi kepada masyarakat secara langsung. Oleh karena tujuan dari program ini adalah membangun wilayah maka pendekatan yang dilakukan adalah melalui pelibatan langsung masyarakat (PRA atau Participatory Action Reseach), sehingga sasaran yang dituju oleh pelaksanaan program ini langsung menyasar ke masyarakat dalam rangka peningkatan kemandirian. Pelaksanaan program IbW adalah tiga tahun sehingga diharapkan tahapan-tahapan program akan mampu menghasilkan kemandirian masyarakat dalam bidang pertanian, peternakan, ekonomi kreatif dalam koridor kearifan lokal. Evaluasi dilakukan setiap akhir tahun pelaksanaan program dengan indikator keberhasilan yang terkuantifikasi baik dari segi partisipasi dan peningkatan perekonomian secara menyeluruh. Kata kunsi: Participatory Action Research, Gerbang Pangan Serasi, Gerbang Emas Serasi, Kearifan Lokal.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
115 Unmas Denpasar
PROGRAM GERBANG EMAS SERASI MENDORONG PERCEPATAN PENINGKATAN PEREKONOMIAN DESA I Dewa Nyoman Raka, I Wayan Widnyana, I Nyoman Suparsa*) Dosen Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstrak Desa Jelijih Punggang dan Desa Batungsel di Kecamatan Pupuan merupakan desa dengan areal lahan pertanian yang luas terutama lahan perkebunan. Hampir setiap rumah tangga warga dua desa ini memiliki kebun dengan beraneka macam pohon. Pohon-pohon yang biasa terdapat pada lahan masyarakat adalah kopi robusta, kelapa, dan kakao. Untuk buah-buahan biasanya ada mangga, manggis dan durian. Tanaman yang dominan ditanaman di desa Jelijih Punggang adalah buah manggis. Buah ini sudah sampai di ekspor ke mancanegara, bahkan desa ini sudah memiliki instalasi pengolahan jus manggia sebagai pendukung produk Bumdes. Di desa Batungsel tanaman yang dominan adalah kopi robusta. Malahan di desa ini sudah ada unit Bumdes yang melakukan pengolahan kopi bubuk yang sudah cukup terkenal di Bali. Sesuai dengant ujuan dari IbW di desa ini yaitu bersama Pemda Tabanan, tim IbW Unmas Denpasar bertekad untuk mensukseskan program Gerbang Pangan dan Gerbang Emas untuk lebih memberdayakan masyarakat dalam rangka menyongsong kemandirian pangan dan energi menuju Tabanan Serasi ( Sehat, Sejahtera dan Berprestasi), maka laporan kemajuan ini disusun untuk melaporkan beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Kata Kunci: Gerbang Emas Serasi, Percepatan, Gerbang Pangan, Bumdes
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
116 Unmas Denpasar
PERTANIAN BERSIH MELALUI PENGELOLAAN LIMBAH DAN PENGOLAHAN PASCA PANEN I Made Suryana, Ida Bagus Widiadnya Universitas Mahasarawati Denpasar
[email protected] Abstrak Wilayah IbW terletak di Kabupaten Tabanan yaitu di desa Lalanglinggah dan desa Tiying Gading. Ke dua desa ini terletak di Kecamatan Selemadeg Barat. Desa –desa ini merupakan desa sasaran program Gerbang Pangan Serasi dan Gerbang Emas Serasi. Di Desa Lalanglingggah sebagai pilot project Gerbang Pangan Serasi adalah Subak Anyar dengan memulai penanaman padi berbasis organik guna mendukung produksi Beras Sehat Kabupaten Tabanan tahun 2014 seluas 5 hektar. Dalam perkembangannya sampai pendampingan tim IbW tahun ke 3(2016), Subak Anyar sudah membentuk kelompok penangkar benih padi yang berlabel biru, dan merencanakan program hilir peternakan babi yaitu membuat instalasi biogas sederhana. Program ini merupakan integrasi antara usaha IRT dan Peternakan. Program Gerbang Emas Serasi di desa Tiying Gading dilaksanakan dengan menggalakkan industri rumah tangga dan kelompok-kelompok wanita serta PKK dengan memberikan keterampilan dan mendorong terbentuknya kelembagaan ekonomi. Sampai pada pendampingan tahun ke 3 (2016) kelompok yang sekarang sedang berkembang adalah kelompok Poklasar (kelompok pengolah dan pemasar) hasil perikanan. Poklasar ini sudah mampu melakukan diversifikasi pengolahan produk perikanan seperti nugget lele, pangsit lele, bakso lele dan abon lele. Selain itu kelompok pengolah jajan pasar dan jajan upakara tetap berkembang dengan area pemasaran yang lebih luas. Integrasi program juga sudah dilakukan dengan memberdayakan kelompok pembuat banten (sesajen) dengan melakukan pendampingan secara berkelanjutan. Kata kunci: Pengelolaan, Limbah, Pertanian bersih. Kelembagaan, Poklasar
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
117 Unmas Denpasar
PENGELOLAAN WARISAN BUDAYA BERBASIS DESA ADAT DI DESA PEJENG, TAMPAKSIRING, GIANYAR Anak Agung Gde Raka, I Wayan Wesna Astara, I Made Mardika Fakultas Sastra Universitas Warmadewa
[email protected] Abstrak Desa Pejeng memiliki warisan budaya berupa tinggalan arkeologi yang sangat kaya. Hampir di setiap jengkal wilayah desa dapat ditemui adanya tinggalan budaya. Kekayaan dimaksud bukan hanya dari jumlahnya, akan tetapi lebih dari itu, warisan budaya mengandung kekayaan nilai-nilai yang luhur seperti nilai sejarah, budaya, religi, ekonomi, dan ilmu pengetahuan. Begitu penting keberadaan living culture, membuat masyarakat Pejeng memikul tanggung jawab utama dalam pemeliharaan warisan budaya tersebut. Untuk tetap menjaga kelestarian warisan budaya dibutuhkan biaya yang relatif tinggi. Apalagi beberapa di antaranya harus dibebankan kepada kelompok-kelompok keluarga, maupun kepada individu-individu, satu atau dua kepala keluarga. Fenomena ini tentu menjadi masalah bagi keberlangsungan pelestarian warisan budaya di Desa Pejeng. Oleh karenanya, permasalahan tersebut membutuhkan solusi melalui pola pengelolaan warisan budaya berbasis desa adat. Bertolak dari kenyataan tersebut tim pengabdian kepada masayarakat memandang perlu melaksanakan pengabdian di Desa Pejeng pada tahun anggaran 2015/2016. Tim telah melakukan persiapan seperti survey, observasi, pemetaan situs, dan menentukan/menetapkan objek yang dipilih menjadi sasaran pengabdian, yaitu Pura Penataran Sasih, Pura Teledu Nginyah, dan Pura Kepatihan. Setelah dilakukan persiapan, tim melakukan pengabdian melalui kegiatan dengan mewawancarai Bendesa Adat Pejeng, dan dua kepala keluaga yaitu Guru Lanas, di Dusun Pande yang memelihara Pura Tledu Nginyah dan Dewa Ngakan Putu Cakra, di Dusun Intaran, yang memelihara Pura Kepatihan. Pengabdian juga dilakukan melalui FGD dengan tokoh-tokoh Desa Adat dan pemilik dua pura yang dijadikan objek pengabdian. Pengabdian kemudian menghasilkan kesepakatan tentang pola pengelolaan warisan budaya di Desa Pejeng, termasuk subsidi silang kepada kelompok yang memiliki tanggung jawab dalam pelestarian warisan budaya. Kata kunci: warisan budaya, pelestarian, pengelolaan berbasis desa adat
Abstract Pejeng village has rich cultural heritage. Almost in every part of the village we can find cultural heritage. What we mean by rich cultural heritage is that besides it has large quantity, it also contains high values like historical value, cultural value, religious value, economic value, and knowledge. And considering the importance of the living culture, the Pejeng villagers have to be responsible in conserving it. To maintain the conservation of the cultural heritage, it certainly needs relatively high cost. This certainly brings problem for the villagers, let alone some of the cost should be taken into responsibility by the family groups or individuals. This phenomenon certainly brings problem in doing the conservation of the cultural heritage in Pejeng village. Based on the condition above, it seems that a social work on preserving the cultural heritage is necessary to be done for the year 2015/2016 budget. The team of the social work has done the preparation like doing the survey, observation, mapping the site of the archeological find, and determining the object of the social work such as Penataran Sasih temple, Teledu Nginyah temple, and Kepatihan temple. After the preparation, the team has interviewed the head of the traditional village Pejeng and heads of two families; Guru Lanas from Dusun Pande who takes care of Teledu Nginyah temple, and Dewa Ngakan Putu Cakra from Dusun Intaran who takes care of Kepatihan temple. The social work was also done through FGD with the leading figures of the traditional village and the owners of the two temples where the social work was done. The social work the resuted the agreement about the technique of preserving the cultural heritage in Pejeng village. The preservation also includes cross subsidies to those who are responsible in conserving the cultural heritage. Key words: cultural heritage, conservation, management base on traditional village.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
118 Unmas Denpasar
IDENTIFIKASI KARAKTER FENOTIP DAN AGRONOMI BEBERAPA KULTIVAR SALAK GULA PASIR SEBAGAI KANDIDAT BIBIT UNGGUL DI KABUPATEN TABANAN BALI Ni Gst.Ag. Gde Eka Martiningsih*), I Ketut Sumantra*) Staf Pengajar Fak Pertanian Univ. Mahasaraswati Denpasar Jl. Kamboja 11 A Denpasar-Bali (0361) 265322 e-mail :
[email protected] Abstrak Tujuan penelitian untuk mendapatkan kultivar unggul prodoksi tinggi sebagai dasar pengembangan di daerah baru dan perakitan varietas baru dalam menunjang agrobisnis salak. Penelitian dimulai bulan Mei - September 2015 bertempat di tiga lokasi pengembangan salak di Kabupaten Tabanan yaitu: desa Wanagiri, desa Pajahan dan desa Munduk Temu. Bahan tanaman yang digunakan berjumlah 56 tanaman salak dengan perkiraan umur tanaman antara 6 tahun sampai dengan 8 tahun. Pengamatan fenotip mengacu pada buku Panduan Pengujian Individual (PPI) spesies salak (Deptan, 2006). Analisis data fenotip menggunakan: (1) uji Barlett, dan (2) Perbandingan antara nilai varians dengan standar deviasi. Pengamatan karakter agronomi untuk mendapatkan salak unggul dilakukan selama dua kali musim panen, mempergunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 14 kali ulangan (14 sampel untuk setiap kultivar). Kultivar salak yang diuji terdiri dari salak gulapasir Nangka (SGK), salak gulapasir Nenas (SGN), salak gulapasir Gondok (SGG) dan salak gulapasir Maong (SGM). Karakter agronomi yang diamati meliputi jumlah tandan buah, berat buah, dan berat bagian buah yang dapat dimakan. Analisis data dengan analisis ragam, dan bila kultivar menunjukkan pengaruh nyata sampai sangat nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan: 1). Keempat kultivar menunjukkan variasi penotif yang luas pada karakter panjang tandan bunga, jumlah buah, berat buah, berat bagian buah yang dimakan, tebal daging buah dan Total Padatan Terlarut (TPT). 2). Salak gulapasir Nenas menghasilkan jumlah buah tandan-1 dan fruit set lebih tinggi, namun tebal buah lebih tipis dan rasa buah lebih masam; 3). Salak gulapasir Nangka menunjukkan karakter agronomi unggul yang meliputi, berat buah, berat daging, dan tebal daging buah baik pada panen musim sela maupun gadu. Dalam rangka pengembangan, salak Gulapasir kultivar Nangka perlu dipertimbangkan sebagai kultivar unggul di Kabupaten Tabanan. Kata kunci : Salak Gulapasir, Fenotif, Agronomi, Cekaman Kekeringan.
Abstract Salacca (Salak) is one of tropical fruits that was native of Indonesia and preferred by consumers due to the specific fruit flesh taste. The objective of the research was to obtain the phenotypic and genotypic of Gulapasir salacca plant on six growing environmental variability were Saribuana, Pajahan, Bangsing, Telaga, Kecing and Jungutan, started from March 2012 to October 2012. Phenotypic character was observed by morphological characteristics of salacca plant and genotypic character of salacca by an analysis of DNA using Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) method. Data were analyzed by using Bartlett's test, cluster analysis using the program Numerical Taxonomy and Multivariate Analysis (NTSYS version 2.1). Salcca plants cv. Gulapasir planted in Tabanan and Karangasem showed a phenotypic and genotypic variation. The coefficient of phenotypic similarity was based on ten quantitative characters ranging from 0.58 to 0.93 while the coefficient of genetic similarity was based on three primer ranges 0.50 - 0.80. Key words: Phenotypic, genotypic, Gulapasir Salacca, environment
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
119 Unmas Denpasar
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS ASESMEN PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KOMPETENSI SAINS SISWA DI SEKOLAH DASAR I Wayan Widiana Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja Bali e-mail:
[email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) kualitas hasil pengembangan perangkat pembelajaran sains berbasis asesmen proyek, dan 2) menguji efektifitas pembelajaran dengan mengimplementasikan hasil pengembangan perangkat pembelajaran sains berbasis asesmen proyek untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan kompetensi sains siswa di Sekolah Dasar. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model ADDIE (analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi). Validasi asesmen proyek dilakukan oleh satu ahli isi Sains, satu ahli desain pembelajaran, satu ahli asesmen pembelajaran dan 29 siswa uji coba lapangan. Efektivitas pembelajaran dilakukan dengan menggunakan desain penelitian pretest posttest control group design. Data dikumpulkan dengan metode tes objektif dan dianalisis dengan tehnik deskriptif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adalah 1) kualitas hasil pengembangan asesmen menurut review ahli yaitu: a) ahli bidang studi 96%; b) ahli desain pembelajaran 92%; c) ahli asesmen pembelajaran 94% yang semuanya tiga ahli pada kategori sangat baik serta d) uji coba lapangan 91,7% yang berada pada kategori sangat baik; 2) Efektivitas pembelajaran dengan mengimplementasikan hasil pengembangan menunjukkan: (a) untuk kemampuan berpikir kreatif diperoleh thitung = 13,693 > ttabel =2,000, ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan berpikir kreatif siswa sebelum dan sesudah mengimplementasikan hasil pengembangan perangkat pembelajaran sains berbasis asesmen proyek. (b) untuk kompetensi sains siswa diperoleh thitung = 14,76 > ttabel =2,000, ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan pada kompetensi saisn siswa sebelum dan sesudah hasil pengembangan perangkat pembelajaran sains berbasis asesmen proyek. Jadi hasil pengembangan hasil pengembangan perangkat pembelajaran sains berbasis asesmen proyek efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan komptensi sains siswa di Sekolah Dasar. Kata kunci: kemampuan berpikir kreatif, kompetensi dasar sains, asesmen proyek
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
120 Unmas Denpasar
E-MODUL BERORIENTASI PEMECAHAN MASALAH DALAM PEMBELAJARAN STATISTIK INFERENSIAL I Wayan Widiana Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Ganesha Email:
[email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan e-modul statistik inferensial berorientasi pemecahan masalah, mengetahui kefektifan penggunaan e-modul dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan keterampilan berpikir kritis mahasiswa serta mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap penggunaan e-modul dalam perkuliahan statistik inferensial. Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan rancangan penelitian pengembangan dengan mengadopsi model Plomp yang meliputi beberapa fase yaitu: 1) fase investigasi awal; 2) fase design/perancangan; 3) fase realisasi/konstruksi; 4) fase tes, evaluasi dan revisi; dan 5) fase implementasi. Hasil Penelitian menunjukkan: 1) E-modul yang telah dikembangkan termasuk kategori berkualitas baik, 2) penggunaan e-modul dalam pembelajaran statistik inferensial dapat meningkatkan Hasil belajar statistik Inferensial dan keterampilan berpikir kritis mahasiswa, 3) tanggapan mahasiswa terhadap penggunaan e-modul dalam perkuliahan adalah sangat positif. Kata Kunci: e-modul, keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
121 Unmas Denpasar
KARAKTERISTIK TEKNOLOGI FERMENTASI JERAMI PADI BERDASARKAN PERSEPSI PETERNAK PADA KELOMPOK TANI TERNAK DI KABUPATEN GOWA SULAWESI SELATAN Agustina Abdullah, Jamila, Syahriadi, Vidiawati, Sofyan Nurdin Kasim, A.Amrullah Fak. Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar Email :
[email protected] Abstrak Potensi jerami padi dan ternak sapi potong cukup besar, namun tingkat pemanfaatan jerami padi untuk dijadikan sebagai pakan ternak masih rendah. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik inovasi teknologi fermentasi jerami padi berdasarkan persepsi peternak pada kelompok tani ternak untuk meningkatkan pemanfaatan sumberdaya limbah jerami padi agar memiliki nilai tambah melalui inovasi teknologi pengolahan. Penelitian dilaksanakan di kelompok Tani Ternak Parapunganta dan Kelompok Tani Ternak Alerang di Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Penentuan petani peternak sebagai responden secara purposive yang tergabung pada kelompok tani ternak. Data penelitian dikumpulkan dengan melakukan survey dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu wawancara menggunakan kuesioner, focus group discussion, serta wawancara secara mendalam (indepth study) kepada beberapa informan kunci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum petani peternak (85% petani responden) telah mengetahui teknologi fermentasi jerami padi namun belum dimanfaatkan karena pengetahuan dan keterampilan peternak terhadap teknologi fermentasi jerami padi masih kurang Untuk itu perlu dilakukan upaya peningkatan dan optimalisasi penerapan teknologi pengolahan limbah jerami padi menjadi produk yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak di tingkat peternakan rakyat sehingga dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan produktivitas usaha ternak sapi potong Kata kunci : karakteristik teknologi, limbah padi, fermentasi, sapi potong
Abstract This research aims to analyze characteristic technological innovation fermenting rice straw based on perceptions of farmer groups to improve utilization of existing resources waste straw in having added value through processing technologies innovation. The research was conducted in the group farmers Parapunganta and Alerang on district Bontonompo Gowa South Sulawesi. The determination of farmers as respondents at purposive sample. Data was collected through survey research using data collection techniques such interviews and questionnaire, focus group discussion, and indepth study to several key informants. The results showed that, in general farmers were aware of rice straw (85% respondents) but not yet know whether these technologies, for it needs to be done the effort to improve and optimization of application of technology waste processing rice straw into a product that can be used as farmer so can give contributions in business productivity increasing beef cattle. Keywords : chracteristic technology, waste rice straw, fermentation ,beef cattle
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
122 Unmas Denpasar
SOSIALISASI PEMBUATAN PENGAWET ALAMI PENGGANTI FORMALIN SEBAGAI PENGAWETAN IKAN DESA HAGU BARAT LAUT KOTA LHOSEUMAWE Alfian Putra, Syarifah Keumala Intan, Syafruddin Politeknik Negeri Lhoseumawe Email :
[email protected] Abstrak Salah satu mata pencarian penduduk terbesar kota Lhokseumawe adalah nelayan, hal ini dimungkin dengan letak geografis Kota Lhokseumawe yang dikelilingi oleh laut, sehingga sebagian besar adalah desa nelayan seperti Desa Hagu Barat Laut yang terletak di Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. Karena sebagian besar masyarakatnya adalah nelayan dan pedagang ikan, maka sering melakukan pengawetan ikan terutama pada kelebihan hasil tangkapan. Selain proses pengeringan pengawetan juga dilakukan dengan menggunakan bahan lain yang murah dan mudah didapat seperti formalin. Hal ini diduga khusunya masyarakat Desa Hagu Barat Laut Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe yang sebagian besar adalah nelayan (melaut) menerapkan proses pengawetan ini secara turun temurun yang didapatkan dari pendahulu mereka. Permasalahanya adalah mitra saat ini tidak punya pilihan untuk mengganti bahan pengawet yang selama ini mereka gunakan. Untuk inilah Tim IbM Politeknik Negeri Lhokseumawe mencoba memberikan alternatif dengan memperkenalkan pengawet alami dengan menggunakan bahan baku dari Kunyit, Jahe, kayu manis dan garam dengan proses fermentasi. Dari hasil pelatihan yang telah dilakukan masayarakat memahami dan mengetahui bahaya formalin dan cara pembuatan pengawet alami. Kata kunci: Formalin, pengawet, fermentasi
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
123 Unmas Denpasar
STUDI OPTIMALISASI ADSORBEN KAOLIN YANG DIMODIFIKASI DENGAN SURFAKTAN DALAM PENYISIHAN LOGAM BESI (II) DALAM AIR Alfian Putra1, Helmi2 dan Rudi Syahputra3 1) Prodi Teknologi Kimia Industri Politeknik Negeri Lhokseumawe 2) Prodi Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe 3) Prodi Teknik Listrik Politeknik Negeri Lhokseumawe 4) Email :
[email protected] Abstrak Pada Studi ini akan dilakukan optimalisasi daya serap kaolin, dengan cara modifikasi kaolin dengan surfaktan. Adsorben sebagai media penyerap dibuat dengan memanfaatkan kaolin yang dimodifikasi dengan surfaktan. Sedangkan logam yang digunakan adalah Fe yang terdapat dalam air dengan konsentrasi awal 10 mg/L. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari optimalisasi penyerapan logam yang lebih sepesifik dalam menyerap logam Fe menggunakan kaolin yang telah di modifikasi dengan surfaktan. Kaolin dihaluskan sampai dengan 100 mesh. Surfaktan yang digunakan sebanyak 45%, 60% dan 75% dari berat total adsorben yaitu sebanyak 300 gram. Pengontakan dilakukan antara adsorben dengan logam divariasikan waktu pengambilan sample yaitu 30, 60 dan 90 menit, dengan kecepatan pengadukan 90 rpm. Studi menunjukkan kemmapuan adsorben kaolin dalm menigkatkan kinerjanya hampir mencapai 2 kali dari sebelum dilakukan modifikasi dengan surfaktan. Hasil yang paling signifikan terjadi pada penambahan 75% surfaktan yaitu efesiensi penurunan mencapai 94,4%, penmabahan surfaktan 60% efesiensinya 86,% dan penambahan surfaktan 45% efesiensi penurunan mencapai 80,1%. Kata kunci : Adsorben, Besi, Kaolin,Optimalisai, Surfaktan
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
124 Unmas Denpasar
PENERAPAN IPTEK PADA USAHA SABUT KELAPA DI GAMPONG MEURIYA, KABUPATEN ACEH UTARA Satriananda1, Adi Saputra Ismy2, Rudi Syahputra3, Safari1 1Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe, 2Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe, 3Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe, Jalan Banda – Aceh Medan Km. 280,3 ,Buketrata, Lhokseumawe, e-mail:
[email protected] Abstrak Gampong Meuriya terletak di kawasan Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara. Gampong ini merupakan salah satu penghasil kelapa di Aceh Utara. Saat ini sebagian besar petani hanya memanfaatkan buah kelapa sebagai sumber pendapatan keluarga, sementara sabut kelapa hanya dibakar atau dibuang sebagai limbah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka melalui kegiatan penerapan Iptek bagi Masyarakat (IbM) ditawarkan solusi penggunaan defibring machine untuk mengurai sabut kelapa dan rotary screening machine untuk memisahkan serat dan ampas sabut kelapa. Kedua mesin tersebut mampu mengolah 500 kg sabut kelapa per hari menjadi produk cocofiber dan cocopeat. Produk cocofiber dijual pada koperasi untuk diekspor, sedangkan produk cocopeat dikemas untuk dipasarkan pada masyarakat sebagai bahan . Melalui kegiatan penerapan Iptek bagi Masyarakat ini, telah berhasil mengubah limbah sabut kelapa menjadi produk cocofiber dan cocopeat yang lebih bernilai ekonomis, sehingga disamping dapat mengurangi limbah sabut kelapa di Gampong Meuriya, kegiatan ini juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja baru. Kata kunci : Sabut Kelapa, Defibring Maching, Rotary Screen Machine, cocofiber, cocopeat
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
125 Unmas Denpasar
PERAN MEDIASI ABSORPTION CAPACITY : PENGARUH KNOWLEDGE SHARING TERHADAP INOVASI PADA KOPERASI DI WILAYAH DENPASAR SELATAN Anak Agung Dwi Widyani Program Studi Manajemen , Fakultas Ekonomi, Universitas Mahasaraswati Denpasar Email :
[email protected] Abstrak Pada era yang penuh dengan persaingan dan kondisi lingkungan yang tidak menentu, dibutuhkan kemampuan inovasi pada semua jenis organisasi dan perusahaan agar tercapai keunggulan bersaing. Inovasi merupakan mekanisme untuk mengasilkan produk berupa barang maupun jasa, proses maupun sistem manajemen yang berasal dari ide-ide baru dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Sehingga terwujudnya inovasi ditunjang oleh penciptaan pengetahuan baru dari sumber pengetahuan internal dan eksternal agar dapat beradaptasi dengan perubahan pasar, teknologi, dan persaingan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh knowledge sharing terhadap inovasi dengan dimediasi oleh absorption capacity pada koperasi di wilayah Denpasar Selatan. Populasi dalam penelitian ini adalah pimpinan koperasi yang ada di wilayah Denpasar Selatan sebanyak 259 orang. Adapun jumlah sampel pada penelitian yang diperoleh dengan rumus Slovin adalah 157 responden. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan metode analisis Stuctural Equation Model Partial Least Square (SEM-PLS) dengan program Smart PLS 2,0 M3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa knowledge sharing berpengaruh terhadap inovasi, knowledge sharing berpengaruh terhadap absorptive capacity serta knowledge sharing berpengaruh terhadap inovasi melalui absorptive capacity. Kata Kunci : knowledge sharing, knowledge donating, knowledge colecting, inovasi
Abstract In an era filled with competition and environmental conditions are uncertain, it takes the ability to innovate on all types of organizations and companies that get competitive advantage. Innovation is a mechanism to result product in the form of goods and services, as well as process management system that comes from new ideas by utilizing existing resources. So the establishment of innovation supported by the creation of new knowledge from internal and external sources of knowledge in order to adapt to changes in markets, technology, and competition. This study aimed to examine the effect of knowledge sharing on innovation mediated by the absorption capacity of the cooperative (Koperasi) in the region of South Denpasar. The population is leadership in the cooperative (Koperasi) at the region of South Denpasar many as 259 people. The number of samples in the study were obtained by the formula Slovin was 157 respondents. The authors use partial least square (PLS 2.0 M3 Smart program) to test the hypothesized relationships between knowledge sharing on innovation. The results showed that knowledge sharing effect on innovation, knowledge sharing effect on absorptive capacity, the absorptive capacity is mediated the impact knowledge sharing on innovation. Keywords : knowledge sharing, knowledge donating, knowledge colecting, inovation
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
126 Unmas Denpasar
PERSIAPAN DESA CIGALONTANG, KABUPATEN TASIKMALAYA SEBAGAI DESA TUJUAN WISATA AGRO-KOMPLEK 1Marleen
Sunyoto, 1Heni Radiani Arifin, 2Muhamad Fadli Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran 2Alumnus Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran
[email protected] 1Peneliti
Abstrak PPM Prioritas di Desa Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya yang dilaksanakan dalam dua perioda, bertujuan untuk membentuk desa wisata dengan memanfaatkan potensi alam yang dimiliki desa tersebut. Langkah yang dilakukan pada semester pertama adalah mengidentifikasi potensi sumber daya alam dan manusia Desa Cigalontang dan menentukan potensi wisata yang paling diinginkan masyarakat Desa Cigalontang dalam rangka persiapan menuju pembangunan desa wisata. Selanjutnya, pemetaan riil potensi wisata dilakukan sebagai bahan untuk dikerjakan pada semester kedua. Metoda kegiatan terdiri dari survei lokasi, Focus Group Discussion (FGD) dan pembuatan lay out Tata Guna Lahan untuk agro wisata. Hasil yang diperoleh adalah: masyarakat lebih menyadari bahwa mereka memiliki setidaknya 17 potensi wisata di Desa Cigalontang melalui bantuan peta topografi, diantaranya wisata agro, peternakan, wisata air, pemancingan, kerajianan tangan, perkemahan/hicking, track motor, wisata seni pertunjukan, wisata olahraga, pengolahan makanan untuk oleh-oleh, wisata alam, tempat peristirahatan, pijit perbaikan tulang, perikanan, produksi air mineral, produksi biogas, dan kultur budaya. Proritas masyarakat Cigalontang adalah pengembangan agro wisata, dengan jenis tanaman yang paling banyak ditanam adalah pisang dan pepaya. Hasil yang diperoleh pada semester kedua adalah: pemahaman masyarakat tentang perbanyakan tanaman secara kultur jaringan dan penanaman sebanyak 200 pohon pisang dari rumah bibit dan dari hasil pemantauan, setidaknya 95% pohon tumbuh baik, pemanfaatan lahan untuk budidaya berbagai varietas pisang, dan praktek pengolahan membuat saus pisang dan klappertart. Dengan demikian buah pisang tidak hanya dimakan secara langsung tetapi juga dapat diolah menjadi produk baru sehingga meningkatkan harga jual. Kata kunci : Cigalontang, Tasikmalaya, desa wisata, agrokomplek
Abstract PPM Priority (Community Service Priority) at Cigalontang Village, Tasikmalaya Sub District that conducted in two periods, was aimed to establish a village tourism by exploiting the village natural resources. The step in the first semester, was, identifying the potential of natural resources and human resouces of Cigalontang Village and determining the most desirable tourism potency of Cigalontang Village community in preparation towards the construction of a tourism village. Then, mapping of the real potency for tourism was conducted as a material to be done in the second semester. Method of activity comprises site surveys, Focus Group Discussion (FGD) and making the lay out of Land Use for agro-tourism. The results obtained are: the public more aware that they have at least 17 potential of tourism in the Cigalontang village through the help of topographic maps, amongst those are agro tourism, farming, water tourism, fishing, handicrafts, camping ground / hicking, track bike, arts tourism, sports tourism, processing food for gifts, nature, resort, massage for bone repair, fisheries, mineral water production, biogas production, and cultures. The priority of Cigalontang community was the development of agrotourism, with the type of plant being grown were bananas and papayas. The results obtained in the second semester was : people's understanding of plant propagation in tissue culture and planting 200 banana trees from houses seed and from the monitoring results, at least 95% of the trees grow well, utilization of land for cultivation of different varieties of bananas, and processing practices to make the bananas sauce and klappertart. Thus bananas are not only eaten directly, but they can also be processed into new products for increasing the selling price. Keywords : Cigalontang Village, Tasikmalaya, village tourism, agrocomplex
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
127 Unmas Denpasar
KAJIAN IRADIASI SINAR GAMMA TERHADAP KARAKTERISTIK CABAI RAWIT ( Capsicum frutescens L.) UNTUK MEMPERPANJANG MASA SIMPAN 1Marleen
Sunyoto, 1Fetriyuna, 2Jenida Tiara Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran 2Alumnus Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran
[email protected] 1Peneliti
Abstrak Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang bersifat mudah rusak karena proses respirasi dan transpirasi masih berlangsung selama penyimpanan. Untuk memperpanjang masa simpan sekaligus menjaga kualitasnya, dilakukan iradiasi yang merupakan salah satu teknologi untuk memperpanjang masa simpan bahan pangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara lama penyimpanan cabai rawit dengan tingkat kematangan 80%, dengan berbagai dosis iradiasi (0 kGy, 0,5 kGy, 1,0 kGy, 1,5 kGy, 2,0 kGy dan 2,5 kGy) yang disimpan selama 14 hari penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara lama penyimpanan cabai rawit (14 hari) yang diiradiasi dengan berbagai dosis, terhadap karakteristik fisik, kimia, dan mikrobiologi cabai rawit, ditandai dengan nilai koefisien korelasi antara 60% - 99%. Kata kunci : cabai rawit, daya tahan simpan, iradiasi, dosis iradiasi
Abstract Hot chilli (Capsicum frutescens L.) is one of the horticultural crops that are easily damaged because the process of respiration and transpiration is still ongoing during storage. To extend the shelf life while maintaining its quality, irradiation technique was conducted for extending the shelf life of food. The purpose of this study was to define the relationship between the storage time of hot chilli with the ripening level of 80%, with various doses of irradiation (0 kGy, 0.5 kGy, 1.0 kGy, 1.5 kGy, 2.0 kGy and 2.5 kGy respectively) stored for 14 days of storage. The results showed that there was a close relationship between the storage time of hot chilli (14 days) irradiated with various doses and the physical, chemical, and microbiological characteristics of the hot chilli, indicated by the correlation coefficient between 60% - 99%. Keywords : hot chilli, shelf life, irradiation, irradiation dose
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
128 Unmas Denpasar
PENGARUH KINERJA KEUANGAN, INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Eka Maharto Putra1, Putu Kepramareni2, Ni Luh Gde Novitasari3 (Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar) 1Email:
[email protected] Abstrak Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan yang dikaitkan dengan harga saham. Nilai perusahaan dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Kinerja keuangan merupakan faktor internal yang mempengaruhi nilai perusahaan, untuk mengukur kinerja keuangan dapat menggunakan rasio-rasio keuangan yang berbasis pada laporan keuangan perusahaan. Rasio Keuangan dalam penelitian ini tergambar dari nilai Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS). Faktor eksternal perusahaan dapat berupa kondisi makro ekonomi yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh current ratio, debt to equity ratio, return on equity, earning per share, inflasi dan tingkat suku bunga terhadap nilai perusahaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh current ratio, debt to equity ratio, return on equity, earning per share, inflasi dan tingkat suku bunga terhadap nilai perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 20112014 sebanyak 128 perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan sampel penelitian sebanyak 70 perusahaan selama empat tahun amatan dan jumlah amatan sebanyak 280. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukan current ratio berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, debt to equity ratio, inflasi dan tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan return on equity dan earning per share berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Kata kunci: Kinerja Keuangan, Inflasi, Tingkat Suku Bunga, Nilai Perusahaan.
Abstract The value of the company is an investor perception of companies associated with stock prices. The company's value can be influenced by internal factors and external factors. The financial performance of the internal factors that affect the value of the company, to measure the financial performance can use financial ratios are based on the company's financial statements. Financial ratios in this study reflected on the value of Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE) and Earning Per Share (EPS). External factors may include macroeconomic conditions that may affect the value of the company. This study was conducted to examine the effect of the current ratio, debt to equity ratio, return on equity, earnings per share, inflation and interest rates on the value of the company. The purpose of this study to determine the influence of the current ratio, debt to equity ratio, return on equity, earnings per share, inflation and interest rates on the value of the company. The population in this research is manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2011-2014 as many as 128 companies. This study using purposive sampling method to sample as many as 70 companies during four years of observation and the number of observations as much as 280. The analysis technique used is multiple linear regression analysis. These results indicate the current ratio negative affect the value of the company, debt to equity ratio, inflation and interest rates do not affect the value of the company, while the return on equity and earnings per share positive effect on firm value. Keywords: Financial Performance, Inflation, Interest Rate, Corporate Values.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
129 Unmas Denpasar
PENGARUH KINERJA KEUANGAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN I Kadek Bagiana1, I Gede Cahyadi Putra, Ni Made Sunarsih (Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar) 1Email:
[email protected] Abstrak Kebijakan dividen merupakan keputusan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan setelah perusahaan beroperasi dan memperoleh laba. Kebijakan dividen menyangkut masalah penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham atau keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau ditahan guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Kebijakan dividen sering menimbulkan konflik kepentingan antara pihak manajemen perusahaan dengan pihak pemegang saham. Konflik kepentingan terjadi jika keputusan manajer hanya akan memaksimumkan kepentingannya sendiri dan tidak sejalan dengan kepentingan pemegang saham. Penetapan kebijakan dividen harus dapat dirasakan manfaatnya bagi kepentingan perusahaan maupun pemegang saham. Keputusan pembayaran dividen juga akan mencerminkan kinerja perusahaan yang baik dan memenuhi harapan dari para pemegang saham. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali pengaruh kinerja keuangan yang diproksikan dengan variabel likuiditas, profitabilitas, solvabilitas dan ukuran perusahaan serta investment opportunity set terhadap kebijakan dividen. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012-2015. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh sebanyak 18 perusahaan manufaktur dengan total amatan sebanyak 72. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel likuiditas dan investment opportunity set tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen sedangkan variabel profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen namun variabel solvabilitas berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen. Kata kunci: kebijakan dividen, kinerja keuangan, ukuran perusahaan, investment opportunity set
Abstract Dividend policy is a financial decision that did by the company after the company operates and get a profit. Dividend policy regarding the use of profit issue are the rights of the shareholders or a decision whether the profits from the company will be distributed to shareholders as dividends or detained in order to finance investment in the future. Dividend policy is often create a conflict of interest between the management company to the shareholders. Conflicts of interest occur if the manager's decision will only maximize its own interests and not in the interests of shareholders. Determination of dividend policy should be able to benefit the interests of the company and shareholders. Dividend payment decision will also reflect the company's performance is good and meets the expectations of shareholders. This research aims to reexamine the influence of financial performance which is proxied by the variable liquidity, profitability, solvency and size of the company and the investment opportunity set the dividend policy. The population in this research is a manufacturing company in Indonesia Stock Exchange in the period 2012-2015. Determination of the sample using purposive sampling method and obtained a total of 18 manufacturing companies with a total observation as much as 72. The analysis technique used is multiple linear regression analysis. The results of this research indicate that in partial liquidity and investment opportunity set does not affect the dividend policy while variable profitability and firm size positively affects the solvency of the variable dividend policy but negatively affect dividend policy. Keywords: dividend policy, financial performance, company size, investment opportunity set
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
130 Unmas Denpasar
KINETIKA PIROLISIS BATUBARA LIGNITE MENGGUNAKAN ANALISA TERMOGRAVIMETRY Yusuf Rumbino Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana Kampus Penfui Jl. Adisucipto,Kupang, Nusa Tenggara Timur, Indonesia *)Penulis korespondensi :
[email protected] Abstrak Batubara termasuk cadangan energi fosil terpenting yang memiliki prospek untuk menggantikan posisi minyak bumi dalam memenuhi kebutuhan energi di Indonesia. Batubara lignite merupakan jenis batubara yang tergolong “low rank” karena memiliki kadar air tinggi dan nilai kalori yang terendah dibandingkan jenis batubara lainnya. Pirolisis merupakan proses termokimia dalam kondisi tanpa udara akan menghasilkan serangkaian proses reaksi komplek yang dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kecepatan pemanasan, suhu, tekanan, waktu tinggal, kadar air, komposisi dan ukuran butir batubara. Batubara lignite yang digunakan berasal dari Kalimantan Selatan dengan kandungan air mencapai 37.782 % dengan nilai kalori 4303.230 kal/g. Proses pirolisis menggunakan alat TGA merek Perkin dengan aliran gas nitrogen 100 ml/menit. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan pengaruh variabel kecepatan pemanasan (10 oC, 20oC, 40oC) terhadap berat arang (char) yang terbentuk. Parameter Arrhenius hasil perhitungan untuk masing-masing kecepatan pemanasan adalah : 409372.8356 min -1; 1999.87648 min-1; 233893.6044 min-1. Energi aktivasi hasil perhitungan adalah : 32812.5829 J mol -1; 21986.5093 Jmol-1 ; 41574.0758 Jmol-1.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
131 Unmas Denpasar
MODEL PENGUASAAN TANAH PAUMAN UNTUK KESEJAHTERAAN KRAMA PAUMAN DI KABUPATEN KARANGASEM I Made Suwitra, I Made Minggu Widyantara, I Nyoman Sujana Fakultas Hukum Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Warmadewa Jalan Terompong No. 24 Tanjung Bungkak Denpasar Bali Email:
[email protected]; HP: 081805597794 Abstrak Pada masa kerajaan tanah pauman dikuasai secara koletif oleh suatu komunitas yang disebut “pauman”. Setelah kemerdekaan dan dengan diundangkannya UUPA penguasaannya mengalami perubahan. Di beberapa desa tanah pauman tersebut telah didaftarkan sebagai hak milik individu dan sebagian lagi sudah dijual. Dari kondisi tersebut ada beberapa isu hukum sebagai permasalahan penelitian, yaitu bagaimana model penguasaan hak atas tanah pauman dan pengelolaannya setelah berlakunya UUPA. Jenis penelitian yang digunakan berupa penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan, konsep, analitik, dan kasus. Sumber bahan hukum berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier yang dikumpulkan dengan teknik Wawancara (affirmasi), pencatatan dan dokumentasi. Data aytau bahan hukum tersebut dianalisis dengan teknik interpretasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penguasaan tanah pauman masih bersifat kolektif yang jumlah keaggotaannya bersifat tetap dan ada yang bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan anggota inti secara genealogis. Sementara di beberapa desa cendrung mengarah individualisasi sekuler dengan mengusung kepastian hukum dalam konteks UUPA, sehingga beberapa pauman sudah bubar karena tanah pauman sebagai dasar pengikatan ayanah dan kesatuan kelompok sudah tidak ada lagi sebagai akibat terjadinya pengalihan penguasaan dan pemilikan tanah pauman melalui jual beli kepada pihak lain. Oleh karena itu diperlukan upaya yang sungguh dalam pelestariannya. Kata Kunci: pauman, penguasaan hak atas tanah
Abstract
In the period of kingdom, Pauman land was collectively owned by the community called pauman. After the independence and at the time Land Law had been imposed, even in some villages the land had been proposed to be owned individually and some of the land had been sold, so the problem discussed were; what model was applied for the pauman land ownership and how the management was done when the Land Law had been imposed. The model of the research was a research of normative law with legislation, concept, analytic, and case approach. The sources of the regulation which were used in this research were primary law sources, secondary law sources, and tertiary law sources which were collected by interview (affirmation), note taking and document. And then it was done interpretation technique. The result of the research showed that there was still collective ownership for pauman land in which the members of the owners were permanent and some were dynamic depended upon the development of the genealogical main owners. Meanwhile, in some villages the ownership tended to be secularly individualization through having the legality of the law in context of Land Law so that some pauman lands dismissed, infect the pauman land was the basic of the managing commitment and there was no more unity of community as the result of authority and ownership transference through trading them to other people. That’s why serious efforts are needed to preserve the pauman lands. Keywords: pauman, authority, land tenure.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
132 Unmas Denpasar
BENTUK KELEMBAGAAN PERLINDUNG AN SOSIAL EKONOMI PINANDITA PURA SAD KAHYANGAN DAN DANG KAHYANGAN DI KABUPATEN KLUNGKUNG (Studi di Pura Goa Lawah dan Pura Dasar Buana) I Made Sukamerta, I Made Tamba, I Wayan Wiasta, I Made Hendra Wijaya Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstrak Pinandita merupakan sosok seorang yang dianggap suci, dikarenakan seorang pinandita merupakan penghubung antara tuhan dengan umat hindu yang ada di Bali dengan melakukan upacara yadnya. Pinandita di Pura Sad Khayangan Goa Lawah Kabupaten Klungkung dan Pura Dang Khayangan Dasar Buana I Kabupaten Klungkung sebagai penanggung jawab dalam pelaksanaan ritual kegamaan di Pura tersebut, yang berada di bawah lembaga desa pekraman Pesinggahan dimana Pura Sad Khayangan Goa Lawah berada dan Pura Dang Khayangan Dasar Buana yang berada di desa pekraman Gelgel. Dalam hal mengenai kelembagaan yang khusus mengatur tentang kesejahteraan yang berkaitan dengan kebutuhan nsosial ekonomi Para pinandita di Bali, banyak yang belum memberikan kejelasan dan kepastian, maka dari itu dalam tulisan ini ingin melihat bentuk kelembagaan yang khususnya mengenai kesejahteraan dalam kebutuhan sosial ekonomi pinandita yang ada di lingkungan desa pakraman pesinggahan dimana Pura Sad Khayangan Goa Lawah dan desa pekraman Gelgel dimana Pura Dang Khayangan Dasar Buana berada. Selain mengenai kelembagaannya berdasarkan tanggung jawab dan kewajiban yang begitu besar diemban oleh para pinandita tersebut tidak diimbangi oleh hak yang memadai khususnya dalam perlindungan terhadap sosial ekonomi, tentu saja hak yang harus dimiliki selain untuk diri pinandita sendiri, juga berkaitan dengan keluarga dan kehidupan sosial dimasyarakat dimana pinandita ini berada yang sifatnya secara berkelanjutan semasa masih menjabat sebagai pinandita yang bukan hanya sekedar penghargaan dari umat atau instansi lainnya di bali yang bersifat tidak tertap atau bersifat accidental. Kata Kunci: Pinandita, kelembagaan, social ekonomi
Abstract Pinandita a figure of a considered sacred, because a Pinandita a liaison between the gods and the Hindu community in Bali to do a ceremony yadnya. Pinandita at Pura Sad Khayangan Goa Lawah at Klungkung and Pura Dang Khayangan Dasar Buana at Klungkung as the responsible the implementation of religious rituals at the temple, which is under the traditional village institutions ie, Pesinggahan Pekraman Village at Klungkung Regency where the Sad Khayangan Pura Goa Lawah located and Gelgel Desa Pekraman at Klungkung Regency where Pura Dang Khayangan Dasar Buana located. In terms of the specific institutional set up on welfare related to socioeconomic needs for the Pinandita in Bali, many of which do not provide clarity and certainty. Therefore, in this paper would like to see institutional forms, especially regarding the economic welfare of the social needs of Pinandita that exist in the environment Pesinggahan Pekraman Village where Sad Khayangan Goa Lawah Temple located and Gelgel Pekraman Village where Sad Khayangan Dasar Buana Temple located. In addition to the institutional based on the responsibilities and obligations that are so large carried by the Pinandita are not offset by sufficient rights, especially in the protection of the social economy, of course the right that must be held in addition to self-Pinandita own, also related to family and social life in the community where Pinandita this located, that nature in a sustainable manner while still serving as Pinandita which is not just a tribute from the people or others institute in Bali that are not fixed or is accidental. Keywords: Pinandita, institutional, socio-economic
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
133 Unmas Denpasar
SENI TRADISI GONDANG BUHUN SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN EKOWISATA : UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KABUPATEN PANGANDARAN JAWA BARAT Nia Emilda, Ai Juju Rohaeni, Wanda Listiani Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Jl.Buahbatu No. 212 Bandung 40265 Abstrak Gondang Buhun merupakan salah satu seni tradisi yang terdapat di Provinsi Jawa Barat khususnya di Kabupaten Pangandaran. Seni tradisi ini terus dilestarikan oleh masyarakat setempat, selain sebagai hiburan, juga memiliki nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan sebagai pendidikan karakter bagi generasi muda, terutama kaum perempuan sebagai pelaku seni, sekaligus sebagai tonggak peradaban. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, yaitu dengan mendeskripsikan proses internalisasi seni Gondang Buhun terhadap pendidikan karakter perempuan. Hasil penelitian ini mendeskripsikan tentang seni tradisi Gondang Buhun sebagai pendidikan karakter dan ekowisata serta upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pangandaran. Kata kunci: Gondang Buhun, Pendidikan Karakter, Perempuan
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
134 Unmas Denpasar
PARTISIPASI MASYARAKAT BERABAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DAYA TARIK WISATA TANAH LOT, TABANAN A.A. Rai Sita Laksmi, A. A. Gede Oka Wisnumurti, A. A. Gde Raka Program Studi Magister Administrasi Publik Program Pascasarjana, universitas Warmadewa Abstrak Ancaman sampah terhadap kepariwisataan Bali merupakan isu global yang sangat penting mendapat perhatian publik. Tanah Lot merupakan daya tarik wisata primadona dengan kunjungan wisatawan pada hari-hari biasa mencapai 7000 sampai 8000 orang setiap hari dan pada hari libur bisa mencapai 25.000 orang setiap hari. Tingginya jumlah kunjungan wisatawan ke Tanah Lot di satu sisi telah memberikan keuntungan ekonomi kepada masyarakat Beraban. Di sisi lain, telah menimbulkan bertambahnya volume sampah yang diproduksi setiap hari. Partisipasi masyarakat Beraban dalam pengelolaan sampah di Daya Tarik Wisata Tanah Lot merupakan salah satu upaya untuk menjadikan Tanah Lot bebas dari sampah dan tetap bersih serta lestari. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) jenis-jenis sampah yang dihasilkan di daya tarik wisata Tanah Lot dan (2) partisipasi masyarakat Beraban dalam pengelolaan sampah di Tanah Lot. Ada dua teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teori praktik sosial dan tindakan komunikatif. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Jenis data meliputi data kualitatif didukung data kuantitatif. Sumber data mencakup data primer dan sekunder. Instrumen penelitian selain peneliti sendiri juga didukung dengan pedoman wawancara, catatan anekdot, dan camera. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Selanjutnya data dianalisis melalui tiga alur yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah pertama jenis sampah yang dihasilkan di Tanah Lot meliputi sampah organik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti sampah batok kelapa dan sampah nonorganik berasal dari sisa-sisa industri seperti plastik. Kedua, partisipasi masyarakat Beraban dalam pengelolaan sampah Tanah Lot meliputi partisipasi pasif yakni keterlibatan masyarakat sebatas sebagai pelaku dalam pelaksanaan kegiatan dan partisipasi aktif menyangkut keterlibatan masyarakat mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam pengelolaan sampah di Tanah Lot. Kata kunci: partisipasi, masyarakat, sampah, pariwisata
Abstract Waste threat to tourism in Bali an important global issue gained public attention. Tanah Lot is a tourist at attraction with tourists visiting belle on weekdays reach 7000 to 8000 people every day and on holidays can reach 25.000 every day. The high number of tourists visiting Tanah Lot on the one hand has been providing economic benefits to the community Beraban. On the other hand, has caused an increase in the volume of waste produced every day. Beraban community participation management at travel attractions Tanah Lot is one of the efforts to make the Tanah Lot free from debris and keep it clean and sustainable. The problems of this study were (1) the types of waste generated in Tanah Lot and (2) community participation in waste management Beraban in Tanah Lot. There are two theories were used this study, the theory of social practice and communicative action. The method used is a qualitative method. This type of data includes qualitative data supported with quantitative data. Data sources include primary and secondary data. The research instrument other than the researchers themselves are also supported by the interview, anecdotal notes, and camera. Data collection is done by observasi, interview and document study. The next data is analyzed through three grooves of data reduction, data presentation, and conclution. The results of this study is the first type of waste generated in Tanah Lot includes organic waste derived from plants such as coconut shells litter and non organic waste comes from the remaining industries such as plastics. Second, public participation is waste management Beraban Tanah Lot include passive paticipation which is limited to community involvement as actors in activities and involve the active participation of community involvement includees plaining, implementation, and evaluation of waste management in Tanah Lot. Keywords: participation, community, waste, tourism
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
135 Unmas Denpasar
IPTEKS BAGI REMAJA UNTUK PENINGKATAN PENGETAHUAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI Marike Amelda Silvia Kondoj a, Herry Setiawan Langib aJurusan Teknik Elektro,Politeknik Negeri Manado, Manado 95252 Email:
[email protected] bJurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Manado, Manado 95252 Email:
[email protected] Abstrak Sasaran awal dari kegiatan ini adalah kelompok remaja putus sekolah. Namun karena minat anak – anak usia remaja yang masih bersekolah begitu besar maka mereka pun di beri kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Mitra dari program Ipteks bagi masyarakat yang berlokasi di desa Paslaten dan paslaten satu kecamatan tatapaan kabupaten minahasa selatan. Secara ekonomis banyak masyarakat yang ekonominya tergolong kurang mampu. Sumber mata pencaharian dari masyarakatnya adalah petani dan petani penggarap. Adapun tujuan program ini, yaitu untuk memberikan keterampilan dalam bidang Teknologi Informasi kepada kelompok remaja dengan pemahaman bahwa dunia kerja di Sulawesi utara membutuhkan tenaga kerja dengan keahlian tertentu. Selain itu banyak usaha jasa yang dapat ditawarkan oleh kelompok remaja putus sekolah ini ketika mereka memiliki keterampilan di bidang Teknologi Informasi, dengan kata lain mereka dapat menciptakan lapangan kerja sendiri dengan bekal keterampilan yang diperoleh. Metode yang dilaksanakan dalam program ini meliputi : penyajian materi, diskusi, praktikum dan evaluasi dengan harapan agar kelompok remaja ini dapat memiliki keterampilan yang cukup untuk membantu menunjang ekonomi keluarga sekaligus menjadi modal ketika hendak melanjutkan pendidikan ataupun mencari pekerjaan. Mitra sangat mendukung program ini dengan menfasilitasi lokasi untuk pelaksanaan kegiatan dan bersedia mendampingi untuk kelanjutan dari pelaksanaan program. Kata kunci : Remaja, Ekonomi, Keterampilan, Komputer
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
136 Unmas Denpasar
PENERAPAN METODE FERMENTASI UNTUK PENINGKATAN PENGOLAHAN BUAH KELAPA MENJADI MINYAK KELAPA MURNI Eka Kurniasih, Fachraniah, Novi Quintena Rahayu Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Lhokseumawe Email :
[email protected] Abstrak Masyarakat di Propinsi Aceh memiliki ketrampilan tradisi dalam mengolah buah kelapa menjadi minyak kelapa yang lebih dikenal dengan minyak pliek u (bahasa Aceh). Minyak pliek u diproduksi melalui proses pembusukan selama 7 hari. Untuk itu, dalam program penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi ini, diberikan ketrampilan untuk meningkatkan kualitas minyak kelapa yang dihasilkan melalui penerapan metode fermentasi. Dengan metode fermentasi, masyarakat mampu membuat minyak kelapa murni (VCO) dengan kualitas yang lebih baik dari minyak pliek u dalam waktu yang lebih singkat. Program ini dilakukan di kabupaten Bireun, desa PeusanganJangka, Utara. Desa ini dikenal sebagai sentra penghasil minyak pliek u. Tujuan dilakukannya program ini adalah memberikan peningkatan ketrampilan bagi masyarakat pengrajin minyak pliek u. Masyarakat selaku mitra dalam program ini memberikan respon positif, terihat dari kemampuan masyarakat membuat VCO setelah dilakukannya program ini. Kata kunci : Aceh, Fermentasi, Minyak Kelapa Murni, Pliek u
Abstrac Communities in Aceh province has a skill tradition in processing coconuts to coconut oil which is better known as pliek u oil (Acehnese). Pliek u oil was produced by decaying process for 7 days. That for, in the application program of science and technology, given a skills to improved the quality of oil which produced through the application of fermentation methods. With the method of fermentation, communities can make virgin coconut oil (VCO) with a better quality than pliek u oil in a shorter time. The program was conducted in Bireuen district, Peusangan-Jangka, Aceh. The village was known as the center of the pliek u oil producing. The purpose of this program is to provide skills enhancement for the community of pliek u oil producers. Communities as a partner in this program gave a positive response, seen from the ability of communities to make VCO after doing this program. Keywords : Aceh, Fermentation, Virgin Coconut Oil, Pliek u
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
137 Unmas Denpasar
PPM PENGOLAHAN SUSHI BERAS JAGUNG SEBAGAI UPAYA DIVERSIFIKASI PANGAN DI PKK PROVINSI KALIMANTAN BARAT Oke Anandika Lestari Dosen Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura Abstrak Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bekerjasama dengan kelompok Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) provinsi Kalimantan Barat untuk mengadakan pelatihan pengolahan sushi beras jagung yang pesertanya adalah perwakilan pkk dari 14 Kabupaten di Kalimantan Barat. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai pembekalan kepada kelompok PKK masing-masing Kabupaten untuk menghadapi lomba Beragam Bergizi Sehat dan Aman (B2SA) dalam upaya melakukan diversifikasi pangan. Metode yang digunakan dalam kegiatan PPM ini adalah ceramah, demonstrasi, dan praktek. Materi yang diberikan adalah prinsip penghitungan kalori makanan, keunggulan jagung untuk menggantikan beras, dan cara pengolahan beras jagung menjadi sushi. Hasil kegiatan PPM menunjukkan bahwa dari 52 orang peserta pelatihan 38 orang (73%) telah dapat menghitung kalori makanan dengan benar, 50 orang (96%) memberikan komentar menyukai sushi beras jagung, dan 46 orang (88%) dapat mengolah shusi beras jagung dengan benar. Kata kunci: sushi, beras jagung, pkk, kalimantan barat
Abstract This community service activity was in collaboration with PKK group of West Kalimantan province on the training of making corn rice sushi. The participants were representatives of 14 counties in West Kalimantan. The purpose of this event is to give a debriefing to each district group of PKK to face the competition of Various Healthy and Safe Nutrition (B2SA) as an attempt to diversify food. The methods used in the activities are lectures, demonstrations, and practice. Materials provided were the principle of counting calories of food, advantage of corn to replace rice and methods to make rice corn into sushi. The results of the activities indicates that from 52 trainees, 38 people (73%) have been able to calculate food calorie correctly, 50 people (96%) leave a good comment about the taste of corn rice sushi, and 46 people (88%) can process rice corn sushi correctly. Keywords: sushi, corn rice, PKK, west kalimantan
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
138 Unmas Denpasar
IbM KELOMPOK TERNAK SAPI BALI DI KABUPATEN JEMBRANA Putu Lasmi Yuliyanthi Sapanca Fakultas Pertanian Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstrak Keberadaan Kelompok peternak sapi bali menyebar di desa-desa di Bali dengan kepemilikan ternak sapi antara 1 sampai dengan 4 ekor per orang anggota. Sebagian dari peternak tersebut memelihara sapi miliknya sendiri dan sebagian lagi merupakan milik orang lain sehingga hasil usaha ternak merupakan bagi hasil dengan pemiliknya, yaitu biasanya adalah 50:50 dari sisa setelah dipotong modal awal. Hal ini menyebabkan pengasilan peternak tidak seberapa. Dalam IbM ini mitra yang diajak bekerjasama adalah Kelompok Ternak Muda Lestari yang berlokasi di Desa Warnasari dan kelompok Ternak Sarikuning di Desa Tukadaya kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana. Dari hasil diskusi dengan kedua mitra, dapat diidentifikasi masalah yang dihadapi yaitu: bangunan kandang dibuat seadanya sehingga kotoran dan urine sapi tidak dapat dimanfaatkan, manajemen pakan ternak tidak dipahami sehingga pada saat musim kemarau kesulitan pakan, sementara musim hujan banyak pakan terbuang percuma. Disamping itu teknis pemeliharaan sangat sederhana, pemahaman penyakit ternak tidak ada. Berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok ternak tersebut maka tim IbM Unmas Denpasar akan memberikan solusi diantaranya adalah membenahi kandang sapi, membuat instalasi pembuatan pupuk, instalasi pengolahan biourin, pelatihan membuat pakan awetan, pelatihan teknis pemeliharaan yang baik, manajemen pemeliharaan ternak, manajemen pakan ternak yang baik, dan juga pemahaman kesehatan ternak sapi Kata kunci : kelompok ternak, kandang, pakan awetan, manajemen pemeliharaan
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
139 Unmas Denpasar
IMPLEMENTASI TEKNIK HORTIKULTURA MODERN BAGI KELOMPOK TANI TANAMAN HIAS KOTA MAKASSAR Jamila1, dan Zulfitriany D.M.2 Universitas Islam Makassar, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep Abstrak Program implementasi teknik hortikultura modern bagi Kelompok Tani Tanaman Hias di Kota Makassar dilaksanakan di kelompok Tani Perintis dan kelompok Asosiasi Tanaman Hias Makassar, Makassar Flora Club (MFC). Kedua kelompok ini berdomisili di Makassar. Pelaksanaan IbM ini yakni mulai Mei 2013. Tujuan yang akan dicapai dalam program ini yakni peningkatan produktivitas mitra melalui inovasi teknik hortikultura modern, khususnya di Kota Makassar. Metode pelaksanaan program ini yakni pendampingan dan pelatihan teknologi hortikultura modern (1) pengenalan tanaman hortikultura bernilai ekonomis, (2) pengenalan tanaman hortikultura penyerap polutan, (3 pelatihan pembuatan biopestisida, dan (4) implementasi alat invus tanah liat untuk pemeliharaan tanaman tahan kekeringan. Berdasarkan hasil pendampingan dan pelatihan yang telah dilakukan di kelompok mitra dapat disimpulkan bahwa: (1) Tahap sosialisasi program IbM telah terlaksana dengan baik dengan capaian produktifitas mitra meningkat 20% dalam bisnis tanaman hias, (2) Omset penjualan tanaman penyerap polutan meningkat 30% di kedua kelompok mitra, (3) Pengenalan, demonstrasi pembuatan dan aplikasi biopestisida telah dilaksanakan dimana produksi biopestisida untuk pembasmi hama, 500 ml/bulan dan (4) Aplikasi invus tanah liat sebagai salah satu metode pengembangan tanaman tahan kekeringan telah mampu diimplementasikan dengan baik oleh kedua mitra..
Keywords: Tanaman Hias, Teknik perbanyakan, Biopestisida, Tahan kekeringan, Invus tanaman.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
140 Unmas Denpasar
INANG ALTERNATIF CUCUMBER MOSAIC VIRUS (CMV) PENYEBAB PENYAKIT MOSAIK PADA TANAMAN MENTIMUN Pandawani Ni Putu (1), Farida Hanum (2) dan Suryani Ni Nyoman(3) (1) (2)Fakultas Pertanian (3) Fakultas Ekonomi
Universitas Mahasaraswati Denpasar Bali, Indonesia e-mail:
[email protected] Abstrak Penyakit mosaik pada tanaman mentimun disebabkan oleh virus Cucumber Mosaic Virus (CMV). CMV merupakan virus yang berasal dari genus Cucumovirus, family Bromoviridae (Mochizuki dan Ohki, 2012). Virus ini dapat menginfeksi 1200 species pada lebih dari 100 famili tanaman sayuran dan hortikultura. Gejala penyakit yang ditimbulkan CMV dapat bermacam-macam tergantung pada tanaman yang diinfeksi dan umur tanaman saat terjadi infeksi (Zitter dan Murphy, 2009). Gejala penyakit yang terlihat pada tanaman mentimun, antara lain mosaic, klorosis, kerdil, daun mengalami malformasi dan nekrosis sistemik (Mochizuki dan Ohki, 2012). Kondisi kenyataan dilapang pada pertanaman mentimun lebih dari 80 % tanaman menujukkan gejala terserang penyakit mosaik dan petani di Baturiti dalam budidaya mentimun selalu berdampingan dengan budidaya beberapa komoditas tanaman hortikultura dan legumminosae lainnya. Hal ini yang memberikan kemungkinan untuk tetap adanya virus penyebab penyakit mosaik yang bertahan hidup pada beberapa tanaman disekitar kebun yang bisa menjadi inang alternatif virus CMV. Berdasarkan hal tersebut diatas maka penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kejadian penyakit mosaik dan tanaman inang alternatip CMV yang sangat diperlukan untuk menghindari munculnya dan penyebaran penyakit mosaik sepanjang tahun. Dalam hal ini walaupun tanpa adanya inang alternatip tidak menjamin 100 % aman dan terbebas dari serangan virus, tetapi bisa menekan kerusakan yang ditimbulkan oleh virus tersebut sekecil mungkin, sehingga petani masih bisa menikmati hasil panennya, tanpa perlu mengeluarkan biaya lebih untuk mengatasi serangan virus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di beberapa sentra pertanaman mentimun di Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan kejadian penyakit mosaik berkisar antara 83,59% sampai 85,21% dengan kejadian penyakit tertinggi terjadi di pertanaman mentimun Dusun Apit Yeh Desa Bangli. Rata-rata kejadian penyakit mencapai 84,25% dan sudah merupakan ancaman bagi pertanaman mentimun yang dapat menyebabkan penurunan hasil dan bahkan gagal panen. Uji serologi sampel tanaman mentimun dari tujuh lokasi sentra diperoleh hasil 42,85 % sampel positip terinfeksi CMV dengan gabungan infeksi WMV dan PRsV dan 57,15 % sampel positip terinfeksi CMV secara tunggal. Uji serologi tanaman inang alternatip CMV hasil dari penularan mekanis CMV diperoleh tanaman cabai besar (Capsicum annum), cabai rawit (C. frutescens), tomat (Lycopersicon esculentum), Pare (Momordica charantia) dan labu ( Cucurbita moschata) merupakan inang alternatip CMV dengan variasi gejala mosaik ringan sampai berat dan gejala malformasi daun dengan masa inkubasi dari 5 sampai 14 hari setelah inokulasi. Kata kunci : penyakit mosaik, mentimun, Cucumber Mosaic Virus (CMV), inang alternatip
Abstract Mosaic disease in cucumbers is caused by a virus Cucumber Mosaic Virus (CMV). CMV is a virus originating from Cucumovirus genus, family Bromoviridae (Mochizuki and Ohki, 2012). The virus can infect more than 1200 species in 100 families of vegetables and horticultural crops. Symptoms of the disease caused by CMV may vary depending on the infected plants and plant age when there is infection (Zitter and Murphy, 2009). Symptoms of the disease are visible on cucumber plants, such as mosaic, chlorosis, stunting, leaf malformations and systemic necrosis (Mochizuki and Ohki, 2012). Conditions in cropping cucumbers dilapang fact over 80% of the plants showed symptoms of disease in Baturiti mosaic and farmers in the cultivation of cucumber always side by side with the cultivation of horticultural crops and some other legumminosae. This is what gives the possibility to keep their mosaic disease-causing viruses survive on a few plants around the garden could be alternative host CMV virus. Based on the above, the research needs to be done with the aim to determine the incidence of mosaic disease and CMV alternatives would host plant that is necessary to avoid the emergence and spread of mosaic disease throughout the Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
141 Unmas Denpasar
year. In this case even in the absence of host alternatives would not guarantee 100% safe and free from viruses, but it can reduce damage caused by such viruses as small as possible, so that farmers can still enjoy the harvest, without the need to pay more to overcome the virus attacks. The results showed that at several centers planting cucumbers in District Baturiti, Tabanan regency mosaic disease events ranged from 83.59% to 85.21% with the highest incidence of disease in the crop of cucumbers Hamlet Apit Eze Village Bangli. The average incidence of the disease reached 84.25% and is already a threat to the crop of cucumbers that can lead to decreased yields and even crop failure. Serological test sample cucumber plants in seven locations of centers for the results obtained 42.85% of positive samples infected with CMV infection combined WMV and PRSV and 57.15% positive samples infected with CMV singly. Test CMV serology host plant alternatives would result from the mechanical transmission of CMV obtained large pepper (Capsicum annuum), chili (C. frutescens), tomato (Lycopersicon esculentum), Pare (Momordica charantia) and pumpkin (Cucurbita moschata) is host to the alternatives would CMV variations in symptoms of mild to severe mosaic and leaf malformation symptoms with an incubation period of 5 to 14 days after inoculation. Keywords: Cause mosaic disease, cucumber plant, Cucumber Mosaic Virus (CMV), alternative host
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
142 Unmas Denpasar
IPTEK BAGI MASYARAKAT (IbM) KELOMPOK PEREMPUAN PEKERJA KELAPA. Grace J.S.N. Rumimper, Silvy Truly Sambuaga, Christien Karambut Politeknik Negeri Manado Abstrak Beban, masalah dan tanggung jawab yang dipikul perempuan pekerja kelapa sangat berat. Sebagai istri harus melayani suami, membesarkan anak dan menjadi pencari nafkah bagi keluarga sering mengalami perlakuan kasar dari suami ataupun orang terdekat mereka. Tingkat pendidikan mereka yang rendah membuat mereka hanya mampu menerima apa yang terjadi. Pengabdian ini bertujuan membantu perempuan pekerja kelapa untuk menciptakan rasa aman dan tentram. Memotivasi untuk berwirausaha sehingga mengurangi ketidakberdayaan dan meningkatkan mereka secara mental, jasmani dan ekonomi. Untuk mencapai tujuan dilakukan beberapa kegiatan yaitu Penyuluhan Hukum Perlindungan Perempuan terhadap KDRT, Penyuluhan Kewirausahaan Perempuan dan Pelatihan Pembuatan Kerajinan tangan dari limbah kelapa (tempurung). Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan film, metode ceramah, dialog interaktif/semi FGD, permainan interaktif yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan mereka. Hari Kedua praktek/Pelatihan pembuatan kerajinan tangan tempurung dari Balai Riset dan Standarisasi Manado, dimulai dari cara pemilihan bahan, penggunaan alat, pembuatan dan perhitungan nilai jual. Berdasarkan test sebelum dan sesudah kegiatan, untuk Pengetahuan Perlindungan Perempuan terhadap KDRT terdapat kenaikan hasil yang cukup signifikan yaitu 337,5 % dari nilai test awal. Untuk tingkat motivasi wirausaha perempuan peningkatan nilai 88,25 %. Dalam Pelatihan Pembuatan Kerajinan tangan walaupun masih sederhana mampu dihasilkan 40 (empat puluh) produk gantungan kunci, 1 (satu) Vas bunga dan 1 (satu) asbak. Rata-rata 1 (satu) orang mampu menghasilkan 5 (lima) produk dalam jangka waktu 45 (empat puluh lima) menit. Kegiatan ini dalam tahap monitoring untuk menghasilkan produk baru lainnya. Kata kunci : Perempuan, Penyuluhan, Kerajinan, Limbah Kelapa
Abstract The burden, problem and responsibility that belong to the women who works at the coconut field are very hard. She must be serve her husband, take care for children and fulfill the family needs. Some times she get also the bad and rough performances or her husband or the other one. The lack of educational, made them difficult to avoid the pressures of life. The aim of this work /assistance is to help those women to get free and comfortable. Motivated them to be an entrepreneur in order to minimize the unabilities and support them physically, phsycologically and economically. There are activities that have been done to reach the aim of the work/assistance, such as; the workshop of law enforcementfor women harashment, KDRT, entrepreneurship seminar, and the training to handycrafts made of coconut. The activities used tools; movies, Speech, interactive dialoque/Semi FGD, interactive game according to the level of the game. The second day or session it was a training to make the handycrafts serve by Balai Riset dan Standarisasi Manado, start from how the select and use the raw material, production process and the pricing. The assessment result, before and after the workshop, especially for the KDRT, it is an increase number 337,5 % from the former test number. For the entrepreneurship motivation. It is also increase into 88,25 % The workshop of how to make the key holder, they are able to produce 40 key holder, 1 flowerbag, 1 ashray. The rate is one person is able to produce 5 products in 45 minutes. This work activities is still in the level of monitoring in order to produce the other new product. Keyword : Woman, Counseling, Craft, Coconut waste.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
143 Unmas Denpasar
PERAN OMBUDSMAN DALAM PENEGAKAN HUKUM ADMINISTRASI UNTUK MENUNJANG PELAYANAN PUBLIK I Ketut S Lanang Putra Perbawa Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstrak Pelayanan kepada masyarakat dan penegakan hukum dilakukan dalam rangka penyelenggaraan Negara dan pemerintahan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya untuk menciptakan pemerintahan yang lebih baik, bersih dan efisien (clean and good Governance) guna meningkatkan kesejahteraan serta menciptakan keadilan dan kepastian hukum bagi seluruh warga Negara. Pengawasan pelayanan yang diselenggarakan oleh penyelenggaraan Negara dan pemerintahan merupakan unsur penting dalam upaya menciptakan Good Governance. Undang – Undang Republik Indonesia No 37 Tahun 2008 Tentang Ombudsman Republik Indonesia, mengatur tentang lembaga yang mempunyai kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik. Dalam Undang-Undang tersebut Ombudsman Republik Indonesia diberi kewenangan mengawasi pemberian pelayanan umum oleh penyelenggara negara dan pemerintah kepada masyarakat. Penyelenggara negara dimaksud meliputi Lembaga Peradilan, Kejaksaan, Kepolisian, Badan Pertanahan Nasional, Pemerintah Daerah, Instansi Departemen dan Non-Departemen, BUMN, dan Perguruan Tinggi Negeri, serta badan swasta dan perorangan yang seluruh/sebagian anggarannya menggunakan APBN/APBD. Ombudsman sebagai lembaga negara yang mempunyai kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik baik yang diselenggarakan oleh penyelenggara negara dan pemerintahan daerah. Jadi peran Ombudsman dalam penegakan hukum administrasi dalam menunjang pelayanan public sangatlah penting. Kata Kunci: Good Governance, Pelayanan Publik, Ombudsman
.Abstract Service to the community and law enforcement carried out in the framework of the implementation of state and government is an integral part of the effort to create better governance, clean and efficient (clean and good governance) in order to improve the welfare and creating fairness and legal certainty for all citizens. Service monitoring organized by the organization of state and government is an important element in efforts to create good governance. Law - Law of the Republic of Indonesia No. 37 of 2008 on the Ombudsman of the Republic of Indonesia, set of institutions that have the authority to oversee the implementation of public services. In the Act the Ombudsman of the Republic of Indonesia given the authority to oversee the provision of public services by state officials and the government to the public. Organizers of such countries include the Institute of Justice, the Attorney General, the Police, the National Land Agency, Local Government, Department of Agencies and Non-Department, state, and State Universities, and private entities and individuals that whole / part of its budget using APBN / APBD. Ombudsman as a state institution has the authority to oversee the implementation of public service both held by state officials and local government. So the role of the Ombudsman in administrative law enforcement in supporting the public service is very important. Keyword: Good governance, Public Service, Ombudsman.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
144 Unmas Denpasar
EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER Ni Luh Juniasih1 , I Putu Mega Juli Semara Putra, I Kadek Satria Nova (Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar) 1Email :
[email protected] Abstrak Perusahaan merupakan suatu organisasi yang pada umumnya bertujuan mencari laba atau keuntungan dengan mengerahkan seluruh kemampuan dan sumber daya yang dimilikinya. PT Tiara Cipta Nirwana merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang kontraktor mechanical, electrical and plumbing (MEP). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat efektivitas penerapan system informasi akuntansi berbasis computer pada PT Tiara Cipta Nirwana. Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan jenis purposive sampling. Data dikumpulkan dari kuisioner yang dikirimkan kepada 30 orang yang pekerjaannya terlibat langsung dengan media computer dan menggunakan system informasi akuntansi berbasis komputer. Adapun variabel yang di teliti pada penelitian ini antara lain terdiri dari 9 variabel yaitu: keamanan data, waktu, keekonomisan, ketelitian, kualitas informasi, relevansi, variasi laporan, kenyamanan fisik, dan teknologi informasi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis kuantitatif dengan teknik pengukuran menggunakan skala likert. Hasil analisis yang diperoleh dari penelitian ini bahwa efektivitas penerapan system informasi akuntansi berbasis computer, jika dilihat dari masing-masing variable yaitu keamanan data, waktu, keekonomisan, ketelitian, kualitas informasi, relevansi, variasi laporan, kenyamanan fisik, dan teknologi informasi sebagian besar responden menyatakan efektif. Apabila dilihat dari total skor sebesar 6.745 penilaian dari keseluruhan variable skor tersebut berada pada Kriteria Efektif (KE). Kata kunci : Efektivitas, Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer.
Abstract Company is an organization that is generally aimed for profit by using all capabilities and its resources. PT Tiara CiptaNirwana is a private company specialized on contractor, mechanical, electrical and plumbing (MEP). This study aimed to determine the effectiveness of the application of computer-based accounting information system at PT Tiara CiptaNirwana. Sample selection method used is nonprobability sampling with purposive sampling type. Data were collected from questionnaires sent to 30 people whose their jobs are directly involved with computer media and using a computer-based accounting information system. The variables researched in this study areconsisting of nine variables which are: data security, time, economy, accuracy, quality of information, relevance, variety reports, physical comfort, and information technology. Method of data collection is done by using a questionnaire. The analysis technique used is the technique of quantitative analysis with measurement techniques using Likert scale. Analytical results obtained from this study is that the effectiveness of the application of the accounting information systembased computer, when viewed from each of the variables which is data security, time, economy, accuracy, quality of information, relevance, variety reports, physical comfort, and information technology most respondents declared effective. When viewed from the total score of 6,745 overall assessments of the variable scores are currently on Effective Criteria (KE). Keywords: Effectiveness, Computer-based Accounting Information System
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
145 Unmas Denpasar
IbM PENGUSAHA IKAN Grace H Pontoh a, Tjerie Pangemananb , Donal B Noyac aJurusan Teknik Elektro,Politeknik Negeri Manado, Manado 95252; Email:
[email protected] bJurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Manado, Manado 95252; Email:
[email protected] bJurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Manado, Manado 95252 Email:
[email protected] Abstrak Ikan asap cakalang merupakan makanan yang banyak digemari masyarakat karena mengandung nilai gizi yang tinggi dan enak rasanya. Ikan ini merupakan salah satu cendra mata apabila pengunjung datang di kota Manado ataupun kota Bitung Propinsi Sulawesi Utara. Sayangnya beberapa pengelolah kelompok pengasapan ikan masih kurang efektif dan higienis. Mulai dari penyiangan, pengasapan sampai pada pengepakan. Begitu juga dengan pengetahuan manajemen pembukuan keuangan masih minim. Apalagi pemasaran masih bersifat tradisional. Belum ada terobosan baru untuk memperlebar pemasaran sampai ke pasar pasar swalayan ataupun ke luar daerah. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini yaitu membangun fasilitas pengasapan yang lebih efektif dan tempat pengolahan ikan yang lebih higienis serta melakukan beberapa pelatihan dan pendampingan untuk mengembangkan usaha kelompok pengusaha ikan. Metode yang dilakukan yaitu melakukan pengamatan atau survey lapangan, mengidentifikasi hal hal yang dibutuhkan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi. Hasil kegiatan ini yaitu pembuatan bak beton pengasapan, pembuatan bak meja permanen untuk penyiangan/pencucian ikan, saluran air dan lubang pembuangan limbah air. Pelatihan tentang standard kesehatan pengolahan makanan, manajemen pembukuan keuangan serta pelatihan pemasaran. Selesai pelatihan harus ada pendampingan terus untuk pembiasaan mengelolah makanan secara higienis dan membantu membuat manajemen pembukuan keuangan dalam pengelolaan ikan. Dengan adanya manajemen keuangan omzet penjualan dapat dipantau dan diharapkan meningkat. Kata kunci : Pengelolaan, pengasapan, higienis, pemasaran.
Abstract Cakalang smoked fish is a food that many people favored because they contain high nutritional value and very delicious. This fish is one of the souvenir when tourists visit in Manado or Bitung city Propinsi Sulawei Utara. Unfortunately, some groups management of smoked fish are less effective and hygienic. Starting from washing fish, smoking and packing. The minimal knowledge of financial book keeping. It’s still traditional marketing. There isn’t new innovation to expand marketing to the supermarket or outside the region. The purpose of this activity is to build more effective fumigation facilities and fish-processing more hygienic as well as doing some training and mentoring for entrepreneurs develop a management of smoked fish group. The method to do that is to make observations or field surveys, identify the things that are needed and implement monitoring and evaluation. The result of this activity is the manufacture of concrete tanks fumigation, manufacture tub permanent table for washing fish, drainage and waste water discharge hole. Training of health standards of food processing, financial bookkeeping and marketing training. After training there should be assistance continues to habituation manage food hygiene and help make financial bookkeeping in the management of smoked fish groups. With the financial management of sales turnover can be monitored and is expected to increase. Keywords: Management, fumigation, hygienic, marketing.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
146 Unmas Denpasar
PENGARUH FINANCIAL DISTRESS, DEBT DEFAULT DAN OPINION SHOPPING PADA PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN I Gusti Ayu Kade Dessy Widyari1, Ni Nyoman Ayu Suryandari, I Ketut Sunarjaya (Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar) 1Email:
[email protected] Abstrak Opini audit going concern merupakan opini dari auditor mengenai apakah sebuah perusahaan yang diaudit dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern) setidaknya dalam satu tahun ke depan. Auditor memiliki tanggung jawab untuk melakukan evaluasi mengenai apakah perusahaan mempunyai kemungkinan untuk going concern atau tetap bertahan ke depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemungkinan ada pengaruh antara financial distress, debt default dan opinion shopping pada penerimaan opini audit going concern. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013 sampai dengan 2015. Sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 73 perusahaan yang selanjutnya digunakan data time series yang diamati dalam tiga periode maka menjadi 219 data pengamatan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi logistik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variable financial distress berpengaruh positif pada penerimaan opini audit going concern dengan nilai signifikansi 0.002. Sedangkan variable debt default tidak berpengaruh pada penerimaan opini audit going concern dengan nilai signifikansi 0,934. Variabel opinion shopping juga tidak berpengaruh pada penerimaan opini audit going concern yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0,403. Kata kunci: Financial distress, debt default, opinion shopping, opini audit going concern
Abstract Going concern audit opinion is an opinion from auditor about a company that is being audited is able to maintain their operational (going concern) within one year ahead. Auditor has responsibility to evaluate on a company if they still have possibility for going concern or able to stand on the future. This study has a purpose to know if there is any influences between financial distress, debt default, and opinion shopping are accepted on the going concern audit opinion. The population of this study is manufactured company registered in Bursa Efek Indonesia from year of 2013 to 2015. The sample of this study is using purposive sampling method which is obtained from 73 companies and then time series data is used to observe within three periods so that achieved 219 observed data. Type of data used in this study is quantitative and qualitative data. This study is using logistics regression analysis method. The result of this study is showing that financial distress variable has a positive influence to the acceptance of going concern audit opinion with significant value 0.002. However the debt default variable does not have any influence to the acceptance of going concern audit opinion with significant value 0,934. Opinion shopping variable also does not have any influence to the acceptance of going concern audit opinion with significant value 0,403. Keywords: Financial distress, debt default, opinion shopping, opini audit going concern
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
147 Unmas Denpasar
IbM PENGERAJIN MEBEL KELURAHAN PANIKI DUA DAN KELURAHAN PERKAMIL KOTA MANADO Ottopianus Mellolo, Maureen Langi, Eliezer M.Rongre Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Manado Jl. Raya Politeknik, Ds. Buha – Manado 95252 e-mail :
[email protected] Abstrak Manado sebagai kota yang sedang berkembang merupakan pasar yang potensial untuk produk kerajinan mebel, selain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, fasilitas penginapan seperti hotel, perkantoran dan sarana pendidikan juga membutuhkan produk mebel. Sayangnya produsen mebel lokal belum mampu memenuhi kebutuhan tersebut, produk mebel yang berkualitas tinggi masih di datangkan dari luar daerah. Dari hasil pengamatan di lapangan tim kami menemukan beberapa kendala yang dihadapi pengerajin lokal diantaranya : kurangnya modal usaha, skill atau keterampilan yang rendah, peralatan yang tidak memadai, tidak menguasai menejemen usaha dan keuangan serta strategi pemasaran yang masih konvensional. Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini dilaksanakan di Kelurahan Perkamil Kota Manado dengan kegiatan meliputi penyuluhan dan pelatihan tentang kewirausahaan, teknik produksi, teknik finishing, manajemen usaha, strategi promosi dan pemasaran produk mebel. Setelah mengikuti kegiatan ini para peserta mengalami kemajuan berupa pengetahuan tentang prinsip kewirausahaan, manajemen usaha dan pengelolaan keuangan, promosi/pemasaran produk melalui media sosial dan khususnya teknik perencanaan produksi mebel, teknik finishing dan sentuhan seni pada produk mebel untuk mendapatkan hasil akhir yang lebih baik dengan harga yang bersaing. Kata kunci : Mebel, Pengerajin, Wirausaha
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
148 Unmas Denpasar
IMPLEMENTATION OF COLLABORATIVE WRITING IN IMPROVING STUDENTS’ ABILITY IN ARRANGING LESSON PLAN BASED ON CURRICULUM 2013 Nengah Dwi Handayani 1), Dewa Gede Agung Gana Kumara2) FKIP Bahasa Inggris, UNMAS Denpasar e-mail:
[email protected] Abstrak Penelitian ini terutama dimaksudkan untuk mengetahui apakah Collaborative Writing dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (berdasarkan Kurikulum 2013) dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Mahasaraswati Denpasar pada tahun akademik 2014/2015. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan subjek penelitian adalah mahasiswa semester 6H. Data yang dibutuhkan untuk penelitian ini dikumpulkan dengan melaksanakan Proses siklus, yang diawali dengan Refleksi Awal (IR), Perencanaan (P), Tindakan/Action (A), Observasi (O), Refleksi (R) dan Revisi Perencanaan (RP). Nilai rata-rata pre-test dan post tes Menunjukkan 64.77, 71.82 dan 82.27. Selain nilai test tersebut, data tambahan juga menunjukkan bahwa siswa memberikan respon positif terhadap penerapan Collaborative Writing. Berdasarkan hasil tersebut penelitian ini membuktikan bahwa kemampuan siswa dalam menyusun RPP (berdasarkan Kurikulum 2013) dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas di Denpasar Mahasaraswati tahun akademik 2013/2014 dapat ditingkatkan dengan Collaborative Writing Kata kunci: Collaborative writing, Penyusunan RPPberdasarkan Kurikulum 2013
Abstract The present research was mainly intended to figure out whether or not Collaborative Writing can improve students’ ability in arranging lesson plan (based on 2013 curriculum) of English Education Study Program of Mahasaraswati Denpasar University in academic year 2014/2015. This study made use of a class room action research design. The subject of this present study was students in 6h semester students. Data required for this present study were gathered by administering cyclic processes, started Initial Reflection (IR), Planning (P), Actions (A), Observation (O), Reflection (R) dan Revised Planning (RP). The mean scores of pre test and post tests showed 64.77, 71.82, 82.27. besides students also gave positive response for using collaborative writing in arranging ability in writing lesson plan.To sum up, the present study proved students’ ability in arranging lesson plan (based on 2013 curriculum) of the English Education Study Program of Mahasaraswati Denpasar University in academic year 2013/2014 could be improved through Collaborative writing. Keywords: Collaborative writing, arranging lesson plan based curriculum 2013
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
149 Unmas Denpasar
IbM SISWA BINAAN BIMBINGAN KONSELING Nengah Dwi Handayani 1), Dewa Gede Agung Gana Kumara2) FKIP Bahasa Inggris, UNMAS Denpasar e-mail:
[email protected] Abstrak Program IbM Siswa Binaan Bimbingan Konseling (BK) dilaksanaan di dua sekolah mitra yakni SMP Budi Utama Kerobokan dan SMP Pancasila Canggu. Pelaksanaan program IbM ini melibatkan guru dan siswa yang berasal dari dua sekolah mitra tersebut. Metode pelaksanaan berupa penyuluhan, difusi, pelatihan, dan simulasi ditujukan kepada guru BK dan Guru Pembina Pengembangan Diri. Sementara peserta didik binaan BK akan diberikan program ketrampilan. Penyuluhan ini disajikan oleh pengawas bidang pendidikan kabupaten Badung dan konsultan pendidikan. Adapun program ini memfokuskan pada peningkatan kualitas pengetahuan, ketrampilan dan sikap sementara kegiatan pelatihan bagi guru-guru BK dipusatkan pada program yang tidak hanya bersifat membina tetapi juga memberdayakan peserta didik. Luaran dari kegiatan ini adalah Program KBKT (Kelompok Belajar dan Kreatifitas Terpadu) dan ruang baca khusus. Serta di akhir pelaksanaan program pengabdian ini menghasilkan produk perangkat belajar berupa modul perkembangan perilaku anak dan modul tips belajar cerdas. Kata kunci: perilaku cerdas, ketrampilan terpadu, difusi IPTEKS
Abstract The Program of Community Servies of Students’ Counseling has been implemented in two partner schools namely SMP Budi Utama Kerobokan SMP and SMP Pancasila Canggu. Implementation IbM program involved teachers and students from the two partner schools. Methods of execution are in the form of counseling, diffusion, training, and simulation addressed to counseling teachers and extracurricular teachers. While students will be given a guided skills program. This program has been presented by the Badung district education supervisors and educational consultant. The program has been focusing on improving the quality of knowledge, skills and attitudes while training activities for teachers of Counseling focused on programs that did not only build but also empower learners. Outcomes of these activities is GILC Program (Group of Integrated Learning and Creativity), a special reading room. As well as at the end of the implementation of this service program will produces learning device in the form of development of children's behavior and tips intelligent learning modules. Keywords : intelligent behavior, integrated skills, arts, science and technology diffusion
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
150 Unmas Denpasar
MEMBANGKITKAN USAHA PEDESAAN MELALUI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA KUE TRADISIONAL DI KABUPATEN SOPPENG Sulfiana1), Suardi Bakri1), Rahma Fitriana2) 1Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar email:
[email protected] 2Fakultas Sospol,Universitas Islam Makassar email:
[email protected] Abstrak Dalam rangka peningkatan penganeka ragaman produk-produk pangan, dibutuhkan diversivikasi produk pangan menjadi pangan Olahan. Desa Enrekeng merupakan salah satu desa penghasil penghasil pangan padi di Sulawesi Selatan. Beras merupakan salah satu bahan pangan yang dihasilkan daerah ini selain dikonsumsi dalam bentuk beras, juga diolah menjadi produk kue tradisional “Pipang” yang memberikan nilai tambah dan mempunyai prospek yang cerah untuk menjadi usaha mikro dan bahkan usaha kecil yang memberikan nilai tambah pada beras, memberikan lapangan kerja kepada pemuda desa yang sebelumnya menjadi penganggur dan tentunya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat desa. Pelaksanaan IbM telah mengintroduksikan teknologi pada sektor produksi dan pemasaran dengan melakukan penambahan peralatan, perbaikan kemasan, menjalin jejaring pemasaran, penerapan sistim keuangan serta pengelolaan usaha. Solusi yang telah diberikan ini telah mendongkrak volume produksi yang awalnya hanya puluhan bungkus menjadi ratusan bungkus perhari dengan kemasan yang memenuhi standar. Demikian juga jangkauan pemasaran yang awalnya masih lokal sekarang sudah merambah bahkan antar pulau. . Kata kunci : usaha perdesaan, kue tradisonal
Abstract In order to increase the diversification of food products needed diversification of food products become processed food. Enrekeng village, is one food producer in South Sulawesi. Rice is one of the foodstuffs produced this region than is consumed in the form of rice, also processed into traditional cake "Pipang" that adds value and has a good prospect to become microenterprises and even small businesses that add value to the rice, giving job opportunities to rural youth who had become unemployed and would increase the income and welfare of rural communities. Implementation IbM have introduced the technology in the production and marketing sectors by providing additional equipment, packaging improvements, establishing marketing networks, the implementation of financial systems and business management. The solution that has been given has increased the volume of production that initially only tens to hundreds packs packs per day with packaging that standards. Likewise, marketing reach that initially still localized and has now extended in fact among islands. Keywords: rural enterprises, traditional cakes
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
151 Unmas Denpasar
PEMBERDAYAAN PENGRAJIN SUTERA BERBASIS KEUNIKAN AGROEKOSISTEM Helda Ibrahim, Awaluddin Rauf, A. Kasirang Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Makassar
[email protected] Abstrak Model pemberdayaan pengrajin sutera merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk menunjang keunikan agroekosistem dimana tetap dapat memberikan solusi terhadap penyediaan lapangan pekerjaan, menggunakan produksi hasil tenunan yang unik, serta dapat melindungi dari kerusakan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran model pemberdayaan pengrajin sutera yang sudah dilakukan dan untuk mengetahui tingkat keberlanjutan usaha pengrajin sutera pada dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan melalui keunikan agroekosistem. Penelitian ini akan dilaksanakan di Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan di wilayah sentra yang bermata pencaharian sebagai pengrajin sutera. Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara terhadap pengrajin sutera dengan berpedoman pada kuesioner dan interview mendalam. Data sekunder yang diperoleh dari dokumen pelengkap yang diterbitkan oleh instansi. Data dianalisis baik secara kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan Multi-Dimensional Scaling (MDS). Hasil penelitian mengemukakan bahwa model pemberdayaan pada pengrajin sutera dapat memberikan penguatan mekanisme lembaga dalam organisasi dan didukung oleh unsur penunjang dari pemerintah daerah, organisasi non pemerintah (lembaga keuangan) perusahaan, perguruan tinggi, LSM, lembaga penelitian dan koperasi serta penanggulangan lingkungan. Sedangkan untuk analisis keberlanjutan menggunakan MDS menunjukkan bahwa usaha pengrajin sutera yang berbasis keunikan agroekosistem termasuk pada kategori kurang berkelanjutan sebesar 48,97 %. Kata kunci : model, pemberdayaan , pengrajin sutera, keunikan agroekosistem
Abstract Silk craftsmen empowerment model is one way that is done to support the uniqueness of agro-ecosystem which still can provide a solution to the provision of jobs, using a unique woven production, and can protect from environmental damage. The purpose of this study is to provide an overview of silk craftsmen empowerment model that has been done and to determine the level of business continuity silk craftsmen in the economic, social and environmental through a unique agro-ecosystem. This study will be conducted in Wajo South Sulawesi in the center of the living as artisans silk. Data collection is done to obtain primary data and secondary data. The primary data obtained through interviews with silk artisans based on the questionnaire and in-depth interview. Secondary data were obtained from complementary document issued by the institution. Data were analyzed both quantitative and qualitative approach to Multi-Dimensional Scaling (MDS). Results of research suggests that the empowerment model on silk craftsmen can provide strengthening institutional mechanisms within the organization and is supported by supporting elements of the local government, non-governmental organizations (financial institutions) companies, universities, NGOs, research organizations and cooperatives and environmental mitigation. As for the use of MDS sustainability analysis shows that business-based silk craftsmen uniqueness agroekosistem included in the category of less sustainable by 48.97%. Keywords: models, empowerment, silk artisans, unique agro-ecosystem
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
152 Unmas Denpasar
PENINGKATAN RASIO KATALIS H-ZEOLIT/K UNTUK PRODUKSI BIODIESEL BERAZASKAN CRUDE PALM OIL Eka Kurniasih, Pardi Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Lhokseumawe Email :
[email protected] Abstrak Katalis H-zeolit/K adalah salah satu jenis katalis heterogen yang saat ini diperkirakan mampu menggeseer keberadaan katalis homogen seperti NaOH, KOH, dalam industri biodiesel. Penggunaan katalis heterogen dinilai lebih efektif karena tidak menghasilkan produk samping berupa sabun diakhir proses. Kondisi ini akan mempersingkat waktu produksi karena tahapan separasi produk samping dapat diabaikan. Dalam penelitian ini, digunakan katalis H-Zeolit/K untuk memproduksi biodiesel berazaskan crude palm oil (CPO). Rasio katalis H-zeolite/K divariasikan dari 2,5%-15% (b/b). Crude palm Oil sebelum digunakan sebagai bahan baku, diubah menjadi crude ester melalui reaksi esterifikasi untuk menurunkan kandungan asam lemak bebas (ALB). Melalui tahap esterifikasi ALB yang terkandung dalam CPO dapat diturunkan hingga 59%. Selanjutnya crude ester yang terbentuk ditingkatkan kandungan esternya melalui reaksi transesterifikasi menggunakan katalis heterogen H-zeolit/K. Parameter uji terhadap keaktifan katalis H-zeolit/K adalah kandungan ester dalam produk biodiesel yang dihasilkan. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pada rasio katalis H-zeolit/K 2,5% (b/b) diperoleh kandungan ester tertinggi sebesar 82,9983%. Kata kunci : Biodiesel, Crude ester, Crude Palm Oil, H-zeolit/K, Katalis
Abstrac H-zeolite/K Catalyst is one type of heterogeneous catalyst which is currently expected can replace the represence of homogeneous catalysts such as NaOH, KOH in biodiesel industry. The use of heterogeneous catalysts is more effective because it does not produce by products such as soaps at the end of the process. This condition will give shorten production time because the separation phase of by products can be ignored. This research used H-zeolite catalyst/K to produce biodiesel based crude palm oil (CPO). The ratio of H-zeolite catalyst/K varied from 2.5% -15% (w/w). Crude palm oil before it is used as a raw material, is converted into crude ester by the esterification reaction to reduce free fatty acids (FFA) content. Through the esterification stage, FFA contained in CPO can be reduced up to 59%. Furthermore the crude ester which is form, enhanced its ester content by transesterification reaction using heterogeneous catalysts H-zeolit/K. The parameter test of H-zeolite catalyst activies was the ester content in the product of biodiesel. The result showed that the ratio of H-zeolite catalyst /K 2.5% (w/w) obtained the highest ester content of 82.9983%. Keywords : Biodiesel, Crude ester, crude Palm Oil, H-zeolit/K, Catalyst
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
153 Unmas Denpasar
PENINGKATAN ADOPSI TEKNOLOGI INSEMINASI BUATAN PADA SAPI POTONG DI KECAMATAN LALABATA, KABUPATEN SOPPENG Sitti Nurani Sirajuddin1 , Aslin Asnawi1, Sutomo Syawal2, Muh. Jamal3 1) Staf Pengajar Depertemen Sosial Ekonomi Peternakan,FAPET Universitas Hasanuddin 2) Staf Pengajar Depertemen Produksi Ternak,FAPET Universitas Hasanuddin 3) Staf Pengajar Prodi Pemnafaatn Sumberdaya Perikanan, Universitas Muslim Indonesia Abstrak Kegiatan Ipteks Bagi Wilayah ini dilaksanakan di Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, Propinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan Inseminasi Buatan bertujuan meningkatkan produksi ternak sapi sekaligus pendapatn peternak. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan adopsi teknologi Inseminasi Buatan di Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng. Karakteristik peternak menunjukkan bahwa peserta sangat antusias dan berpartisipasi aktif tidak hanya dalam bentuk kehadiran saat penyuluhan dan pelatihan akan tetapi jumlah yang mengadopsi IB semakin meningkat yaitu tahun 2015 sebanyak 15 sapi dilakukan Inseminasi Buatan dan tingkat kelahiran yaitu 9 ekor sapi (60%) dan hingga sekarang( Agustus 2016) sebanyak 27 ekor ternak sapi telah dilakukan Inseminasi Buatan. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan adopsi teknologi Inseminasi Buatan Kata kunci : adopsi, inseminasi buatan,sapi potong
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
154 Unmas Denpasar
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI TASPEN POS KANTOR PUSAT DENPASAR TAHUN 2013 – 2015 I Gusti Putu Yanusadha Yogiswara Fakultas Ekonomi, Universitas Mahasaraswati Denpasar Email:
[email protected] Abstrak Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit, selain itu bank juga harus menjaga kualitas kredit (NPL), melakukan efisiensi (BOPO), mengelola aktiva produktif (NIM), serta menjaga likuiditas (LDR). Tujuan dari usaha perbankan yaitu untuk memperoleh keuntungan. Tingkat kemampuan bank dalam mendapatkan keuntungan salah satunya diukur dengan Return On Asset (ROA). Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Kredit, NonPerforming Loan (NPL), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Kinerja Keuangan (ROA) pada PT. Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap) Kantor Pusat Denpasar tahun 2013-2015. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap) Kantor Pusat Denpasar. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu laporan portofolio kredit dan dana serta laporan keuangan konsolidasi bulanan tahun 2013-2015. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda, selain itu juga dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi serta dilakukan uji kelayakan model yaitu uji koefisien determinasi, uji F dan uji t. Hasil penelitian menemukan bahwa variabel Kredit tidak berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan (ROA), Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Keuangan (ROA), sementara Non Performing Loan (NPL) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh negatif signifikan terhadap Kinerja Keuangan (ROA). Kata kunci: Kredit, NPL, BOPO, NIM, LDR, dan ROA
Abstract Bank is one of the financial institution which have activities to raise funds from public in the form of savings and distribute them to the public in from of credit, others also bank too must keep credit quality (NPL), do efficiency (BOPO), manage earning assets (NIM), others also keep liquidity (LDR). The purpose of the banking business is gain profit. Ability of the banks in gain profit is measured by Return On Asset (ROA). The purpose this research is to examine influence of Credit, Non Performing Loan (NPL), BOPO, Net Interest Margin (NIM) and Loan to Deposit Ratio (LDR) through Return On Asset (ROA) at PT. Bank Mandiri Taspen Pos (Mantap Bank) center office Denpasar during 2013-2015. This research is performed at PT. Bank Mandiri Taspen Pos (Mantap Bank) center office Denpasar. This research used sekunder data is report of portofolio credit and funding and monthly consolidation financial report during 2013-2015. Analysis technique used of this research used is multiple linear regression analysis, others also done a classical assumptions test covering normality test, multicolinierity test, heteroscedastisity test, and autocorrelation test, others also done a test the feasibility of the model covering coefficient determination test, F test and t test. The results of this research found that Credit variabel not effect to Return On Asset (ROA), Net Interest Margin (NIM) and Loan to Deposit Ratio (LDR) has significant positive effect to Return On Asset (ROA), while Non Performing Loan (NPL) and BOPO has significant negative effect to Return On Asset (ROA). Keywords: Credit, NPL (Non Performing Loan), BOPO, NIM (Net Interest Margin), LDR (Loan to Deposit Ratio), and ROA (Return On Asset)
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
155 Unmas Denpasar
PENINGKATAN KAPASITAS KELOMPOK TANI TERNAK SAPI POTONG MELALUI PELATIHAN RECORDING USAHA DI KABUPATEN BONE SULAWESI SELATAN Aslina Asnawi, A. Amidah Amrawaty, Muh. Ridwan, Palmarudi, Sofyan Nurdin Kasim, Sitti Nurlaelah Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10 Makassar 90245, Telp: +62411587217, Fax: +62411587217 Email:
[email protected] Abstrak Salah satu kelemahan Kelompok Tani Ternak di daerah pedesaan adalah masih minimnya pengetahuan tentang pengelolaan usaha terutama pengelolaan keuangan usaha. Target dan luaran dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah tersedianya format atau panduan untuk membuat pencatatan (recording) usaha peternakan sapi potong meskipun bentuknya sederhana. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok sehingga mampu mencatat dan menyusun pembukuan usahanya secara mandiri. Dengan kegiatan ini maka peternak diharapkan mampu menghitung penerimaan, biaya dan keuntungan serta transaksi lainnya yang diperoleh dari usaha pemeliharaan sapi yang dilakukan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Kelompok Tani Ternak Sapi Potong Kabupaten Bone. Sebelum kegiatan pelatihan dilaksanakan, didahului oleh kegiatan sosialisasi dan penyuluhan tentang peran dan pentingnya pembukuan usaha. Pelaksanaannya mencakup beberapa kegiatan, antara lain: Penyuluhan, Pelatihan dan dilanjutkan Pendampingan. Kegiatan pendampingan dilakukan untuk memandu penyusunan pembukuan dan memonitor hambatan yang dihadapi oleh anggota kelompok. Keberhasilan kegiatan pengabdian diukur dari kemampuan kelompok tani ternak menyusun pembukuan secara mandiri. Kata kunci : Kelompok Tani Ternak, Pelatihan, Recording Usaha
Abstract One of disadvantage beef cattle farm group in rural areas is still a lack of knowledge of business management, especially the financial management of the business. Targets and outcomes of community service activities is the availability format or guidance in making the recording (recording ) beef cattle breeding business in spite of a simple shape. This activity is expected to improve the knowledge and skills of the group members so that they can record and compile bookkeeping attempt is independently includes: revenues, expenses and profits. With this activity, the farmer is able to calculate the revenues, expenses and profits derived from the maintenance beef cattle farm do. Community service activities is carried out in Beef Cattle Farmers Group Bone regency . Before the training activities carried out, preceded by socialization and extention about the role and importance of business bookkeeping. Its implementation includes several activities, among others: Counseling, Training and Mentoring continued . Assistance activities undertaken to guide the preparation of accounting and monitoring the barriers faced by members of the group . The success of service activities measured by the ability of livestock farmers' groups independently arrange bookkeeping. Keywords: Farm Group, Training, Farm Recording
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
156 Unmas Denpasar
I Made Darma Susila dan Dandy Pramana Hostiadi STIMIK STIKOM BALI Abstrak Pengabdian yang dilakukan pada skema IBM dengan pendanaan tahun 2016 adalah melakukan pengabdian dengan cara mengembangkan produksi pada UKM. Dua UKM yang menjadi mitra adalah usaha batako milik Bapak Nyoman Suwena dan usaha batako milik Bapak Nyoman Baretha. Kedua mitra berasal dari kecamatan Denpasar Utara. Permasalahan yang dialami oleh kedua mitra, pertama apabila pembangunan lesu, maka produksi mereka dihentikan karena kedua mitra hanya memproduksi batako saja. Permasalahan kedua yaitu masalah pemasaran, selama ini pemasaran dilakukan hanya dari mulut ke mulut, strategi pemasaran tersebut cukup efektif tetapi jangkauannya tidak luas. Bentuk pengabdian yang dilakukan adalah dengan memberikan alat bantu produksi berupa alat cetak paving untuk kepada kedua mitra, melakukan pelatihan penggunaan mesin cetak paving dan melakukan pelatihan pemasaran online. Pemilihan alat cetak paving dikarenakan kedua produk tersebut memiliki bahan yang sama dengan pembuatan batako, sehingga mitra tidak perlu memikirkan lagi bahan untuk produk yang baru. Perbedaannya hanya dari segi kebutuhan saja, batako digunakan untuk pembangunan sedangkan paving digunakan untuk keindahan dan kerapian. Hasil pengabdian yang dilakukan adalah ukm mampu menghasilkan varian produk berupa paving dan ukm memiliki web sederhana dari fasilitas yang diberikan oleh blog, dengan harapan secara tidak langsung mampu meningkatkan penghasilan ukm. Kata kunci : Usaha Batako, Mesin Paving, UKM (Usaha Kecil Menengah), Web Blog dan Marketing Online
Abstract Devotion performed at IBM with the funding schemes in 2016 is doing a service by developing production in SMEs. Two SMEs become a partner is brick businesses owned by Mr. Nyoman Suwena and brick businesses owned by Mr. Nyoman Baretha. Both partners originating from Denpasar Utara subdistrict. The problems experienced by both partners, first when the sluggish development, then they stopped production because the two partners only produce brick. The second problem is the problem of marketing, this marketing is done only by word of mouth, the marketing strategy is quite effective, but its scope is not wide. A form of devotion that is done is to provide a production tool in the form of a molding tool for the paving to both partners, conduct training in the use of paving machine and training of marketing online. Selection of molding tools paving because both products have the same material as the brick-making, so that partners do not need to think more material for new products. The difference is only in terms of a demand, brick used for the construction while the paving is used for beauty and neatness. Results devotion performed are SMEs are capable of producing variants of the product in the form of paving and SMEs have a simple web of facilities provided by the blog, in the hope of indirectly able to increase earnings SMEs. Keyword : brick businesses, paving machine, SMEs, Web Blog and Marketing Online
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
157 Unmas Denpasar
PRODUK OLAHAN RUMPUT LAUT SEBAGAI USAHA KELOMPOK WANITA TANI DI DESA RANOOHA KABUPATEN KONAWE SELATAN Nur Rahmah Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas HaluOleo; email:
[email protected] Abstrak Potensi sumberdaya pesisir menjadi penopan hidup bagi rumahtangga yang bermukim di wilayah maritim. Namun demikian kondisi iklim yang tidak menentu menjadi penyebab produksi rumput laut tidak stabil sehingga berdampak pada ketidakpastian nafkah rumahtangga. Demikian halnya rumahtangga petani rumput laut di Desa Ranooha yang menjadikan budidaya rumput laut sebagai sumber nafkah rumahtangga. Produksi rumput laut terkadang mengalami surplus sehingga kegiatan IbM ini menjadi penting untuk dilakukan. Keterlibatan semua anggota keluarga termasuk ibu-ibu rumahtangga menjadi salah satu solusi untuk memperoleh tambahan penghasilan dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Kegiatan IbM ini bertujuan untuk membentuk wirausaha baru bagi kelompok wanita tani dengan membuat olahan rumput laut berupa produk siap saji (dodol dan Bajik rumput laut) untuk dipasarkan dan diharapkan akan menjadi sumber nafkah tambahan bagi keluarga. Metode pendekatan yang digunakan adalah bersifat fisik dan non fisik. Pendekatan fisik diperuntukkan untuk memecahkan permasalahan terkait dengan masalah produksi, dengan cara perbaikan proses produksi, sarana prasarana produksi dan pengolahan rumput laut sebagai bahan dasar produk, pembuatan media promosi produk serta mengupayakan produk memperoleh lisensi dari instansi terkait, sedangkan pendekatan non fisik terkait dengan pemecahan masalah manajemen yaitu dengan melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada kelompok wanita dan mengupayakan perizinan serta lisensi produk. Kegiatan selanjutnya adalah membangun jaringan pemasaran dan melakukan kegiatan promosi produk. Hasil kegiatan IbM adalah terbentuknya jaringan pemasaran produk, memiliki media promosi produk berupa brosur ataupun leaflet yang didesain menarik untuk mempromosikan olahan rumput laut ( dodol dan bajik) dengan kemasan sesuai standar kemasan untuk produk makanan serta mendapatkan lisensi dari dinas kesehatan kabupaten/kota. Kata kunci : Produk, olahan, rumput laut, usaha, kelompok, wanita tani
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
158 Unmas Denpasar
EVALUASI GENOTIPE JAGUNG (Zea mays L.) UNGGUL PADA LINGKUNGAN TUMBUH DENGAN PERBAIKAN TEKNOLOGI BUDIDAYA I Wayan Sutresna1), I Gusti Putu Muliartha Aryana1), I Gde Eka Putra Gunartha1). 1)Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Email :
[email protected], HP. 08123994404 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemampuan daya hasil beberapa genotype jagung pada kondisi lingkungan dengan perbaikan teknologi budidaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan percobaan di lapangan, dan pendekatan partisipasi aktif bersama petani (On farm). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok, dengan 10 perlakuan genotipe : yaitu Varietas Unggul Sukmaraga, Varietas Unggul Lamuru, Hibrida BISI 18, Hibrida Pioner, Hibrida BISI 2, Varietas Unggul Arjuna, Hibrida NK 22, Kultivar Lokal Seraye, Kultivar Lokal Bima. Masing-masing perlakuan diulang 3 kali sehingga diperoleh 30 unit percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis ragam pada taraf 5% dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil pada taraf yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Daya hasil genotipe tertinggi baik varietas hibrida maupun bersari bebas adalah hibrida Pioner. Daya hasil hibrida Pioner lebih tinggi dan berbeda dengan NK 22, BISI 18 dan BISI 2; Daya hasil Varietas unggul bersari bebas Sukmaraga lebih tinggi dan berbeda dengan Arjuna, Lamuru, Populasi C2, Seraye dan Bima Kata kunci: Genotipe jagung unggul; Lingkungan tumbuh, Teknologi budidaya
Abstract This study aimed to evaluate of various maize genotypes on maize growth improved production technology. Research method applied was experimental method by conducting a field experiment. The experiment was disigned according to Randomized Block Disigned with 10 genotypes. The experiment was conducted in area of west Lombok from Julie to October 2015. Result indicated that: The highest yield of hybrid or open pollination maize variities is Pioner hybrid. Yied potential of Pioner was highst and significantly differed than NK 22, BISI 18, and BISI 2; Yied potential of open pollination maize Sukmaraga was hight and significantly differed than Arjuna, Lamuru, Populasi C2, Local Seraye and Local Bima Keyword: Superior maize genotypes; inveroment growth; Production Technology
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
159 Unmas Denpasar
PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN, KEWAJIBAN MORAL DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BADUNG UTARA Kadek Wini Triana, Anik Yuesti, I Made Sudiartana Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstrak Kepatuhan menjadi salah satu dasar penting dalam pengembangan dan kelancaran dalamself assessment system.Karena kepatuhan perpajakan merupakan suatu kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan yang tercermin dimana wajib pajak paham dan berusaha untuk memahami semua ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, mengisi formulir pajak dengan jelas dan lengkap, menghitung jumlah pajak terhutang dengan benar dan membayar pajak tepat pada waktunya.Penelitian ini digunakan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Sanksi Perpajakan, Kewajiban Moral, dan pemeriksaan pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan pada KPP Pratama Badung Utara. Jumlah sampel yang diambil sebesar 97 wajib pajak badan yang Efektif di KPP Pratama Badung Utara dengan metode random sampling, khususnya area sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, kuesioner dan dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Menggunakan alat bantu SPSS 22 for windows. Hasil dari penelitian ini adalah secara positif sanksi perpajakan dan pemeriksaan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak badan pada KPP Pratama Badung Utara dan Kewajiban Moral tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak Badan pada KPP Pratama Badung Utara. Kata kunci: sanksi perpajakan, kewajiban moral dan pemeriksaan pajak dan kepatuhan wajib pajak badan.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
160 Unmas Denpasar
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERKARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK Kadek Era Wahyuni, Ni Wayan Rustiarini, Luh Komang Merawati Universitas Mahasaraswati Denpasar Email:
[email protected] Abstrak Profesi akuntan publik adalah profesi yang bertugas memberikan jasa kepada masyarakat. Peningkatan pengguna jasa akuntan publik tidak didukung oleh peningkatan pertumbuhan profesi akuntan publik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, fleksibilitas kerja, keamanan kerja, lingkungan kerja dan pertimbangan pasar kerja mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 244 orang responden terdiri dari mahasiswa program studi akuntansi semester enam di Universitas Mahasaraswati Denpasar, Universitas Warmadewa dan Universitas Hindu Indonesia. Penentuan besarnya jumlah sampel menggunakan teknik proportionate stratified random sampling serta pengambilan sampel dengan dengan teknik convenience sampling. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, keamanan kerja, dan lingkungan kerja positif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi akuntan publik. Fleksibilitas kerja dan pertimbangan pasar kerja tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi akuntan publik. Kata kunci: fleksibilitas, keamanan, minat, akuntan.
Abstract Public accountant profession is a profession that responsible for providing services to the public. The increased of public accountant service users is not supported by the increased growth of the public accountant profession. This study aimed to get empirical evidence of professional recognition, social values, work flexibility, job security, work environment and labor market considerations affecting the interests of students accounting became public accountant. The sample that used in this study amounted to 244 respondents who consist the students in sixth semester of accounting at the Mahasaraswati Denpasar University, Warmadewa University and the University of Hindu Indonesia. Determination number of the samples using proportionate stratified random sampling techniques and sampling with the convenience sampling technique. The analytical tool used is a multiple linear regression analysis. The results showed that the professional recognition, social values, job security, and work environment have positive effect on student interest in accounting for a career become a public accountant. Flexibility of work and labor market considerations do not affect the interests of students accounting for a career become a public accountant. Keywords: flexibility, security, interest, accountants.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
161 Unmas Denpasar
IbPE KONVEKSI PAKAIAN WANITA Anik Yuesti, Sri Astuti, I Nyoman Kusuma, Lis Julianti Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstrak Thasha Garment dan Fashion for Paradise merupakan dua perusahaan yang bergerak dalam bidang indirect export dimana keduanya merupakan mitra kegiatan IbPE. Kegiatan IbPE bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kedua mitra tersebut melakukan ekspor melalui peningkatan kualitas dan kuantitas ekspor. Peningkatan ekspor dapat dilakukan melalui peningkatan sarana prasaraan seperti mesin, kualitas sumber daya manusia dalam mendesin produk ekspor, peningkatan manajemen dan sistem administrasi keuangan kegiatan ekspor. Target luaran yang ingin dicapai selama 3 (tiga) tahun kegiatan IbPE ini adalah (1) Mampu menghasilkan produk ekspor secara mandiri, mampu meningkatkan kuantitas produk ekspor, meningkatkan kualitas desain dan jahitan busana wanita kualitas ekspor, memiliki kemampuan dalam bidang akuntansi dan perpajakan, meningkatkan strategi promosi produk (2)Mampu menciptakan desain baru produk, mampu memperluas pemasaran produk ke Negara Eropa seperti Belgia dan Jerman 3)Pengembangan area produksi dan pemasaran di luar wilayah Denpasar dan untuk pemasaran di luar daerah Eropa, seperti ke Timur Tengah, dan Asia. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan dan target luaran tersebut adalah: (1) Penyusun rancangan produk selama 3 tahun, (2) Pelatihan desain dan mode pakaian wanita Gemuk dan Ideal, (3) Pelatihan akuntansi dan pajak ekspor, (4)Pengadaan mesin overdek untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk (5)Pengadaan Komputer untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan promosi melalui web, (6)Mempertemukan Mitra dengan Pemerintah Kota Denpasar khususnya Deperigdag Kota Denpasar untuk pengurusan Ijin direx eksport dan pendampingan usaha, Lembaga Perbankan dalam peningkatan permodalan dan pendampingan. Pada tahun pertama telah dilakukan kegiatan: 1) Perancangan produk selama 3 tahun untuk mitra 1 dan 2; 2) pelatihan desain dan mode pakaian wanita Gemuk dan ideal, dengan pengembangan pakaian laki-laki di Tempat pelatihan RINA untuk mitra 1. 3) Pelatihan akuntansi dan pajak untuk mitra 1 dan 2; 4) Pembelian mesin overdex dengan merek typical untuk Mitra 1; 5) pembelian laptop untuk meningkatkan kinerja bagi mitra 1 dan 2.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
162 Unmas Denpasar
PENGARUH KECUKUPAN MODAL, DANA PIHAK KETIGA DAN PERTUMBUHAN KREDIT TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI Wayan Mita Patmiwati1 Anik Yuesti, I Made Sudiartana (Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar) 1Email:
[email protected] Abstrak Bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya memiliki tujuan utama, yaitu dapat mencapai tingkat profitabilitas yang maksimal. Profitabilitas adalah kemampuan bank dalam menghasilkan laba dengan efektif secara efisien. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh kecukupan modal, dana pihak ketiga, dan pertumbuhan kredit terhadap Profitabilitas. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2011sampai 2015. Sedangkan sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling sehingga diperoleh 26 perusahaan sampel. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kecukupan modal tidak berpengaruh terhadap profitabilitas dengan nilai signifikansi 0,083. Variabel dana pihak ketiga berpengaruh positif terhadap profitabilitas dengan nilai signifikansi 0,000. Sedangkan variabel pertumbuhan kredit tidak berpengaruh terhadap profitabilitas dengan nilai signifikansi 0,181. Kata kunci: Profitabilitas, Kecukupan Modal, Dana Pihak Ketiga, dan Pertumbuhan Kredit.
Abstract Bank to conduct operations has the main objective, namely to achieve a maximum level of profitability. Profitability is the ability of banks to generate profit with effectively and efficiently. The purpose of this study was to determine the effect of capital adequacy, third party funds, and loan to deposit ratio to the profitability. The population in this research is the banking company registered in BEI in 2011 until 2015. While the sampel was determined by the purposive sampling method to obtain a sample of 26 companies. Types of data used is secondary data obtained from www.idx.co.id. The method of analysis used is multiple regression analysis. The result of this study is showing that capital adequacy variable not affect the profitability with the level of significance 0,083. third party funds variable has a positive influence the profitability with level of significance 0.000. However the loan to deposit ratio variable not affect the profitability with the level of significance 0,181 Keywords: Profitability, Capital Adequacy, Third Party Funds, and Loan to Deposit Ratio
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
163 Unmas Denpasar
TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN JAHE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELOMPOK WANITA TANI DI DESA PETANG Ni Made Ayu Suardani S1*., Ni Made Darmadi2, A.A. Made Semariyani1 1 Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, 2 Pogram Studi Manajemen Sumber Daya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa *
[email protected] Abstrak Kegiatan IbM (Ipteks Bagi Masyarakat) Olahan Jahe di laksanakan di Desa Petang Kecamatan Petang, Kabupaten Badung pada tahun 2015. Tujuan pengabdian masyarakat ini memberikan teknologi untuk mengolah jahe gajah menjadi produk olahan bubuk jahe instan, manisan jahe, permen jelly jahe, kopi jahe, dan kedelai jahe instant yang memiliki ijin produksi dari BBPOM, sehingga produk tersebut dapat dipasarkan dengan jangkauan pasar yang lebih luas. Mitra diberikan pengetahuan kewirausahaan, pengelolaan managemen keuangan dan usaha, sanitasi dan higiene proses produksi, pengemasan dan penyimpanan, serta pemasaran, sehingga mitra mampu mengelola usaha dengan baik. Metode yang akan dilakukan dalam pelaksanaan pelatihan ini adalah dengan wawancara, tatap muka, penyuluhan dan praktek secara langsung. Dari kegiatan ini target luaran yang ingin dicapai yaitu mitra mampu membuat produk olahan jahe berupa bubuk jahe instan, manisan jahe, permen jelly jahe, kopi jahe, dan kedelai jahe instant. Mitra dapat menerapkan kelayakan dasar pengolahan, yaitu dengan melakukan cara produksi makanan yang baik serta pengelolaan sanitasi higiene dalam proses produksi, mampu berwirausaha dan produksi mengalami peningkatan, mampu mengelola managemen keuangan dan pemasaran dengan peningkatan omzet dan keuntungan, serta mendapatkan ijin produksi dari BBPOM. Kata kunci: Olahan Jahe, Kewirausahaan, Desa Petang
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
164 Unmas Denpasar
MEKANISASI DAN DIVERSIFIKASI PRODUK KOPRA NTT UNTUK MENINGKATKAN PANGSA PASAR ANTAR PULAU Adrianus Amheka* *) Politeknik Negeri Kupang Abstrak Penelitian ini disusun sebagai bagian kemajuan Program Hi-Link untuk industri kecil kopra ”Bangun Mandiri” di Kupang, NTT sebagai perluasan pemasaran antar pulau upaya meraih pangsa pasar sebagai salah satu tulang punggung perekonomian masyarakat. Materi disajikan berupa 1). Peningkatan kualitas dan kuantitas produk kopra dengan berbagai divesifikasi produk kopra; 2). Pengembangan bentuk deversifikasi produk kopra untuk dikembangkan berbagai jenis kebutuhan pokok (minyak goreng, bahan kue, bahan nata de coco, campuran pakan ternak, bahan bakar briket) dan sejenisnya dengan memperbanyak diversifikasi bentuk dan selera agar banyak diminati pelanggan; 3). Kegiatan produk workshop UKM, penataan show room guna peningkatan promosi keluar NTT; 4). Perbaikan manejemen dan pemasaran produk kopra upaya meningkatkan pemasaran antar pulau khususnya di Pulau Jawa yang sangat membutuhkan untuk dikembangkan minyak goreng dan sejenisnya. Implementasi pengembangan teknologi pada industri mitra kopra yang telah diterapkan berupa mekanisasi pengolahan untuk memproses kopra berupa alat serbaguna pemecah, pemeras kelapa menjadi bahan yang dapat dimanfaatkan dan cocok untuk mengembangkan produknya sehingga hasilnya bervariasi dan diminati pelanggan khususnya bentuk belahan kopra belahan, cungkilan dan cincangan selain diadakan penelitian secara menyeluruh mengenai kualitas Kopra yang baik dalam rangka ketahanan Kopra dan keberlanjutannya. Restrukturisasi infrastruktur pendukung operasional produksi dan manajemen Kopra termaksud tata kelola pemasarannya berupa perijinan dan pelabelan sementara dilakukan serta upaya terobosan DISPERINDAG dalam memperomosikan UKM Kopra tersebut. Ditahun mendatang akan difokuskan pada mekanisasi pengolahan dan peralatan yang cocok digunakan untuk kopra berupa penambahan alat pemeras serta pemarut dan sejenisnya yang dapat dimanfaatkan oleh UKM mitra Kopra termaksud pembuatan alat pengering kopra dengan memanfaatkan residu dari serabut dan batok kelapa dan juga pembuatan alat memproduksi dan penggunaan briket. Lebih lanjut ditahun mendatang juga akan difokuskan pada mekanisasi pengolahan kopra untuk minyak goreng dan nata de coco dengan kapasitas yang memadai yang diharapkan dapat berkembang terus untuk dipasarkan antar pulau dan bukan untk produk kopra saja. Peningkatan teknologi pemasaran dan manajemen produk seperti mengikuti eksebisi/pameran perdangan dan capaian profit yang maksimal juga menjadi perhaian ditahun mendatang. Kata kunci: UKM Kopra, mekanisasi, diversifikasi produk
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
165 Unmas Denpasar
IbM PENGELOLAAN KEUANGAN BAGI IBU RUMAH TANGGA JEMAAT GEREJA KRISTEN MURIA INDONESIA (GKMI) SEMARANG Suhaji, Yeni Kuntari Prodi Manajemen STIE Widya Manggala Email:
[email protected] Jl. Sriwijaya No. 32 Semarang Abstrak Semakin naiknya harga-harga kebutuhan pokok, sering menjadi permasalahan bagi keluarga dengan pendapatan yang rendah atau terbatas. Hal ini ditambah dengan gaya hidup masyarakat yang selalu bersaing untuk menunjukkan eksistensinya dengan pengeluaran yang tidak terkontrol untuk sekedar membeli barang-barang yang kurang berguna bagi kebutuhan keluarga yang sebenarnya. Kondisi ini dialamai oleh para jemaat GKMI Semarang khususnya Gereja cabang terutama mereka yang berpendapatan rendah. Kesadaran akan pentingnya mengelola keuangan sangat rendah sehingga sering tidak terjadinya keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran. Tentu saja pengeluaranlah yang biasanya lebih besar, sehingga hal ini sering memunculkan utang keluarga yang menjadikan masalah keluarga. Ibu rumah tangga yang bertugas untuk mengelola keuangan tidak memiliki kesadaran untuk mengelola keuangan dengan baik. Hal ini ditambah dengan pengetahuan dan ketrampilannya yang minim dalam mengelola keuangan keluarga. Berbagai Institusi baik pemerintah kota maupun gerejapun kurang memperhatikan akan pentingnya pengelolaan keuangan keluarga jemaat. Apabila dibiarkan terjadi terus menerus hal ini bisa menjadi masalah serius yang berkembang di masayarakat luas. Masalah di atas kemudian mendorong Tim Pengusul Pengabdian STIE Widya Manggala menawarkan solusi bagaimana mengelola keuangan yang baik bagi keluarga, khusunya untuk ibu-ibu jemaat GKMI Kalilangse dan Margorejo. Dengan memberikan kesadaran, pengetahuan dan ketrampilan bagaimana mengatur keuangan keluarga dengan baik, melalui metode sederhana untuk menabung, meminjam, dan membuat anggaran, diharapkan akan membantu keluarga jemaat dalam meraih tujuan keuangan dan masa depan yang lebih baik. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan mengadakan pelatihan dan konsultasi tentang Pengelolaan Keuangan Keluarga, yang dilaksanakan secara bergantian dari Mitra 1 ke Mitra 2 yang sudah dipilih. Keywords: Ibu Rumah Tangga, Pengelolaan Keuangan, Jemaat Gereja
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
166 Unmas Denpasar
MANAJEMEN SDM ORGANISASI PUBLIK PERSPEKTIF HUMAN POWER BASED I Made Hedy Wartana1), I Made Sunata2) Dosen Manajemen, STIE Triatma Mulya1),
[email protected])
[email protected]) Abstrak Lemah pengawasan terhadap produktifitas, efektifitas dan efisiensi SDM organisasi publik di Indonesia patut mendapatkan perhatian karena tuntutan akuntabilitas atas SDM organisasi publik, baik di pusat maupun daerah semakin menguat. Semakin pentingnya peran pelayanan SDM organisasi publik di satu sisi dan banyaknya persoalan mengenai kinerja SDM organisasi publik menjadi salah satu isu penting dalam reformasi organisasi publik dalam implementasi strategi organisasi publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep manajemen SDM organisasi publik perspektif human power based. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif konseptual dengan kajian pustaka. Upaya pengembangan SDM dalam organisasi dalam upaya penciptaan nilai dalam diri SDM diarahkan untuk menghasilkan kinerja terbaik secara sadar dan manusiawi. Adanya nilai yang berkembang dengan baik pada SDM dapat menjadi pemandu bagi organisasi dalam mempertahankan atau meningkatkan kinerja pelayanan publik, membutuhkan komitmen dan konsistensi personal yang kuat. Selain itu, dengan mengembangkan serta mengelola nilai ini berarti menanam modal antisipatif yang bermanfaat pada saat organisasi membutuhkan daya untuk memperbaiki diri, maka yang menjadi elemen penting yang mendorong terjadinya reformasi organisasi publik adalah SDM itu sendiri secara sadar. Pengembangan organisasi yang didasarkan kekuatan SDM (human power) secara hakiki dengan berbagai upaya dapat terlaksana jika SDM dalam organisasi mempunyai keinginan untuk terus belajar untuk memperbaiki diri yaitu pembelajaran yang diambil oleh SDM sangat dipengaruhi oleh kompetensi berbasis pengetahuan yang unik pada SDM. Kata kunci: manajemen, SDM, organisasi publik, human power based
Abstract The weak of productivity, effectivity and efficiency of human resource in Indonesian Public Sector properly gets attention because accountability demand to organization SDM of public, either in center and also region increasingly strong. Increasingly the importance role of human resource service in public sector organization in one sides and the many problems about human resource performance of public sector organization become one of important issue in public sector organization reform in implementation of public sector organization strategy. Research aim to study human resource management concept of public sector organization in human power based perspective. Method applied in this research is conceptual descriptive approach with library study. Human resource development is human resource value creation in organization is pointed to create best humanitarian performance consciously. Existence of growing human resource value carefully can become guide for organization in maintaining or increasing public service performance, requires strong personal commitment and consistency. Besides, by developing and manages value this means anticipative investing that useful of energy require by the organization, becoming important element pushing the happening of public sector organization reform is the consciousness human resource. Organization development based on human resource strength (human power) really with various efforts can be executed if human resource in organization had desire for always learning to self improve by human resource learning hardly influenced base on unique knowledge of human resource. Keywords: management, human resource management, public sector, human power based
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
167 Unmas Denpasar
MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BERSAING UKM BERBASIS KEWIRAUSAHAAN A A Ketut Sriasih1), Dosen Manajemen, STIE Triatma Mulya1),
[email protected]) I Ketut Yudana Adi2), Dosen Akuntansi, STIE Triatma Mulya2),
[email protected]) Abstrak Berbagai sektor perekonomian terus dipacu untuk mendorong perekonomian Indonesia. Salah satu yang diharapkan terus berkembang adalah UKM. UKM dalam perekonomian Indonesia memegang peranan yang sangat penting. UKM dapat bertahan dalam kondisi krisis ekonomi, menjadi penggerak ekonomi nasional dalam mendatangkan devisa. UKM menghadapi beberapa kelemahan seperti tingkat kemampuan, keterampilan, keahlian, manajemen sumber daya manusia, kewirausahaan, pemasaran dan keuangan. Secara spesifik adalah: keterbatasan dalam memperoleh dan memperbesar peluang pasar; keterbatasan dalam struktur permodalan dan memperoleh akses sumber permodalan; iklim usaha yang kurang mendukung. Kelemahan dan keterbatasan tersebut mengakibatkan UKM tidak mampu menjalankan usahanya dengan baik. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membahas perspektif kewirausahaan dalam menciptakan keunggulan bersaing UKM. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif untuk memperoleh pemahaman kewirausahaan dalam menciptakan keunggulan bersaing UKM dengan menggunakan studi literatur. Penelitian ini mengadopsi indikator model kewirausahaan, yaitu flexibel, proaktif, keberanian mengambil risiko, pengalaman berusaha, dan antisipatif. Flexibel adalah dapat berubah sesuai dengan keinginan pelanggan. Proaktif adalah pemimpin mempunyai kemampuan untuk mengenali peluang dan komitmen untuk inovasi. Mengambil risiko yaitu seorang yang berorientasi pada peluang dalam ketidakpastian konteks pengambilan keputusan. Pengalaman berusaha adalah sikap berwirausaha dan konsekuensi dari perilaku kepada inovasi yang dipengaruhi oleh latar belakang pimpinan yang menyangkut pengalaman berusaha. Antisipatif adalah kemampuan dalam menanggulangi atau mengantisipasi terhadap segala perubahan. Kata kunci: kewirausahaan, keunggulan, bersaing, UKM
Abstract Various of economics sectors always raced to push on Indonesia economics. One other expected always grows is SME. SME in economics of Indonesia plays a part of real important. SME can stay in economics crisis condition, becomes national economics activator in delivering foreign exchange. Some weakness of SME like level of ability, skill, expertise, human resource management, enterpreneurship, marketing and finance. Specifically are: limitation in obtaining and enlarges market opportunity; limitation in capital structure and obtains access of capital source; lack support of business climate. The limitation and weakness of SME’s results unable to implement the business successfully. This research done was to studies the perpective of enterpreneurship in creating SME’s competitive advantage. This research applies descriptive approach to obtain enterpreneurship understanding in creating SME’s competitive advantage using literature study. This research adopted enterpreneurship model indicator, that are flexibel, proaktif, risk taker, business experience, and anticipative. Flexibel is alterable as according to cutomer need. Proaktif is leader ability to recognize opportunity and commitment to innovate. Risk taker is an orientation in uncertainty of decision making. Business experience is behavior of entrepreneurs and consequence to innovation that influenced by business experience. Anticipative is ability in overcoming or anticipates to all changes. Key words: emtrepreneurship, competitive, advantage, SME
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
168 Unmas Denpasar
PERSIAPAN DESA CIGALONTANG SEBAGAI DESA TUJUAN WISATA AGROKOMPLEK 1Marleen
Sunyoto, 1Heni Radiani Arifin, 2Muhamad Fadli Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran 2Alumnus Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran
[email protected] 1Peneliti
Abstrak PPM Prioritas di Desa Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya yang dilaksanakan dalam dua perioda, bertujuan untuk membentuk desa wisata dengan memanfaatkan potensi alam yang dimiliki desa tersebut. Langkah yang dilakukan pada semester pertama adalah mengidentifikasi potensi sumber daya alam dan manusia Desa Cigalontang dan menentukan potensi wisata yang paling diinginkan masyarakat Desa Cigalontang dalam rangka persiapan menuju pembangunan desa wisata. Selanjutnya, pemetaan riil potensi wisata dilakukan sebagai bahan untuk dikerjakan pada semester kedua. Metoda kegiatan terdiri dari survei lokasi, Focus Group Discussion (FGD) dan pembuatan lay out Tata Guna Lahan untuk agro wisata. Hasil yang diperoleh adalah: masyarakat lebih menyadari bahwa mereka memiliki setidaknya 17 potensi wisata di Desa Cigalontang melalui bantuan peta topografi, diantaranya wisata agro, peternakan, wisata air, pemancingan, kerajianan tangan, perkemahan/hicking, track motor, wisata seni pertunjukan, wisata olahraga, pengolahan makanan untuk oleh-oleh, wisata alam, tempat peristirahatan, pijit perbaikan tulang, perikanan, produksi air mineral, produksi biogas, dan kultur budaya. Proritas masyarakat Cigalontang adalah pengembangan agro wisata, dengan jenis tanaman yang paling banyak ditanam adalah pisang dan pepaya. Hasil yang diperoleh pada semester kedua adalah: pemahaman masyarakat tentang perbanyakan tanaman secara kultur jaringan dan penanaman sebanyak 200 pohon pisang dari rumah bibit dan dari hasil pemantauan, setidaknya 95% pohon tumbuh baik, pemanfaatan lahan untuk budidaya berbagai varietas pisang, dan praktek pengolahan membuat saus pisang dan klappertart. Dengan demikian buah pisang tidak hanya dimakan secara langsung tetapi juga dapat diolah menjadi produk baru sehingga meningkatkan harga jual. Kata kunci : Cigalontang, Tasikmalaya, desa wisata, agrokomplek
Abstract PPM Priority (Community Service Priority) at Cigalontang Village, Tasikmalaya Sub District that conducted in two periods, was aimed to establish a village tourism by exploiting the village natural resources. The step in the first semester, was, identifying the potential of natural resources and human resouces of Cigalontang Village and determining the most desirable tourism potency of Cigalontang Village community in preparation towards the construction of a tourism village. Then, mapping of the real potency for tourism was conducted as a material to be done in the second semester. Method of activity comprises site surveys, Focus Group Discussion (FGD) and making the lay out of Land Use for agro-tourism. The results obtained were: the public more aware that they have at least 17 potential of tourism in the Cigalontang village through the help of topographic maps, amongst those are agro tourism, farming, water tourism, fishing, handicrafts, camping ground / hicking, track bike, arts tourism, sports tourism, processing food for gifts, nature, resort, massage for bone repair, fisheries, mineral water production, biogas production, and cultures. The priority of Cigalontang community was the development of agrotourism, with the type of plant being grown were bananas and papayas. The results obtained in the second semester was : people's understanding of plant propagation in tissue culture and planting 200 banana trees from houses seed and from the monitoring results, at least 95% of the trees grow well, utilization of land for cultivation of different varieties of bananas, and processing practices to make the bananas sauce and klappertart. Thus bananas are not only eaten directly, but they can also be processed into new products for increasing the selling price. Keywords : Cigalontang Village, Tasikmalaya, village tourism, agrocomplex
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
169 Unmas Denpasar
DAMPAK KONFLIK DAN STRES KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA KOPERASI KREDIT DI KABUPATEN BADUNG I Ketut Yudana Adi1) Dosen Akuntansi, STIE Triatma Mulya1),
[email protected]) Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: untuk menganalisis pengaruh konflik terhadap prestasi kerja karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung; untuk menganalisis pengaruh stres kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung; untuk menganalisis pengaruh konflik dan stres kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Untuk mencapai tujuan tersebut, metode penelitian yang digunakan bahwa penelitian ini menggunakan 3 variabel yang terdiri dari 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat yaitu: Variabel bebas (variabel independen) adalah Konflik (X 1) dan Stres Kerja (X2), sedangkan Variabel terikat (variabel dependen) adalah Prestasi Kerja Karyawan yang disimbolkan dengan (Y). Jenis data yang digunakan yaitu: data kualitatif dan data kuantitatif. Sedangkan sumber data yaitu: data primer, dan data sekunder. Adapun metode pengumpulan data yaitu: kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Teknik analisis data menggunakan analisi kuantitatif dengan melakukan pengujian terhadap validitas dan reliabilitas data sebelumnya. Hasil pengujian menyatakan bahwa Konflik (X1) memiliki pengaruh negatif terhadap Prestasi (Y) pada karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konflik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja. Stres Kerja (X2) memiliki pengaruh positif terhadap Prestasi (Y) pada karyawan Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Kerja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa stres kerja berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap prestasi kerja. Konflik (X1) dan Stres Kerja (X2) berpengaruh positif terhadap Prestasi Kerja (Y) karyawan pada Koperasi Kredit di Kabupaten Badung. Kata kunci : konflik, stres kerja, prestasi kerja, koperasi kredit
Abstract The purpose of this research as follows: to analyse conflict influence to employee achievement at Koperasi Kredit in Kabupaten Badung; to analyse influence job stres to employee achievement at Koperasi Kredit in Kabupaten Badung; to analyse conflict and job stres influence to employee achievement at Koperasi Kredit in Kabupaten Badung. To reach the research purpose this research applies three variable consisted of two independent variable and one dependent variables that are: Independent variable Conflict (X1) and Job Stress (X2), while Dependent variables is Employee Achievement who symbol with (Y). Data type applied qualitative and quantitative data. While data source are: primary data, and secondary data. Data collecting method are: questionaire, interviews and documentation. Population in this research is employee Koperasi Kredit in Kabupaten Badung. Data analytical technique applies quantitative analysis by doing examination to validity and reliability before data all. The result of this research express that conflict (X1) has negative influence to Employee Achievement (Y) at Koperasi Kredit in Kabupaten Badung. So inferential that conflict doesn't have a signifcant effect to employee achievement. Job Stress (X2) has positive influence to Employee Achievement (Y) at Koperasi Kredit in Kabupaten Badung. So inferential that job stress influential positive and significant to employee achievement. Conflict (X1) and Job Stres (X2) influential positive to Employee Achievement (Y) at Koperasi Kredit in Kabupaten Badung. Key words : conflict, job stress, employee achievement, koperasi kredit
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
170 Unmas Denpasar
ANALISIS PERSEPSI DAYA TARIK PASAR SENI TRADISIONAL DESA GUWANG KABUPATEN GIANYAR Agus Wahyudi Salasa Gama, Ni Putu Nita Anggraini, Ni Wayan Rustiarini Fakultas Ekonomi, Universitas Mahasaraswati Denpasar
Abstract Today the Modern Art Market increasingly many. These conditions should provide a considerable challenge to the existence of the Traditional Art Market. The existence of the Traditional Art Market must be maintained through the strengthening of attraction by the Traditional Art Market. Research was conducted on Guwang Traditional Art Market is one of the few Art Market at Bali. Some key variables that were examined in this study relates to the location that provides ease of access, facilities owned, as well as the layout for giving comfort to the visitors. The questionnaires were distributed to visitors to determine the level of visitor perceptions on attractivness to strengthen the presence of the Traditional Art Market. Respondents of this study consisted of 200 visitors. Data collection techniques mengguankan questionnaire to determine the perceptions of visitors on appeal and then analyzed descriptively. Keywords: Guwang Attractivness, traditional art market
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
171 Unmas Denpasar
KAJIAN SIFAT FUNGSIONAL DAN AMILOGRAFI PATI UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) DENGAN PERLAKUAN SUHU DAN LAMA WAKTU HEAT MOISTURE TREATMENT SEBAGAI BAHAN SEDIAAN PANGAN DARURAT Marleen S1), Robi A1), Heni Radiani A1), dan Michelle C.T2) 1) Dosen Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung 2) Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung Abstrak Pemuliaan Tanaman Ubi Jalar yang dilakukan di Lahan Percobaan Universitas Padjadjaran telah menghasilkan klon – klon baru ubi jalar unggulan, salah satunya yaitu Awachy 5. Awachy 5 mengandung pati yang cukup tinggi, yaitu 25,46% sehingga dapat diolah lebih lanjut menjadi tepung pati sebagai bahan baku Emergency Food. Namun pati alami belum dimanfaatkan secara optimal karena sifat fungsional dan sifat amilografi pati yang kurang baik sehingga diperlukan perlakuan lebih lanjut untuk memperbaiki sifat tersebut. Perlakuan modifikasi fisik dengan Heat Moisture Treatment (HMT) dapat memperbaiki sifat fungsional dan amilografi pati. Tujuan dari penelitian ini yaitu menentukan suhu dan lama waktu modifikasi HMT yang menghasilkan pati ubi jalar dengan sifat fungsional dan amilografi yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu tanpa pemanasan (kontrol), pemanasan HMT pada suhu 80 oC 4 jam; 80oC 8 jam; 110oC 4 jam; dan 110oC 8 jam. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadaran. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pati ubi jalar dengan pemanasan HMT pada suhu 110 oC selama 8 jam merupakan perlakuan terpilih dengan swelling volume 4,205 ml/g, solubility 2,117%, freeze thaw stability 48,655%, kekuatan gel 4,684 gf, derajat putih 76,717%, suhu awal gelatinisasi 83,388oC, viskositas puncak 5063,833 cP, viskositas breakdown 486,500 cP, dan viskositas setback 3596,833 cP. Kata kunci : Awachy 5, modifikasi HMT, Pati, Sifat fungsional, Amilografi
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
172 Unmas Denpasar
RANCANG BANGUN MESIN PENGERING LISTRIK BAGI UKM KRUPUK KUPANG DI DESA BALONGDOWO Aniek S1, Agustin, T.I.1),)., M. Taufiqurrahman2), Renny W.1) dan Astral1) 1) Program Studi Perikanan 2) Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan, Universitas Hang Tuah, Surabaya
[email protected] Abstrak Desa Balongdowo merupakan salah satu desa di Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo yang memiliki potensi hasil tangkapan kupang cukup tinggi. Salah satu pemanfaatan kupang adalah pengolahan menjadi krupuk kupang. Usaha krupuk kupang Ibu Kholilah di Desa Balongdowo merupakan industri rumah tangga yang berproduksi sejak sepuluh tahun yang lalu. Selama ini proses pengeringan krupuk kupang dilakukan dengan cara penjemuran dibawah sinar matahari di area terbuka. Proses pengeringan krupuk dengan penjemuran memiliki banyak kendala antara lain panas yang fluktuatif, kebersihan yang tidak terjaga dan membutuhkan tempat yang luas. Oleh karena itu melalui program pengabdian pada masyarakat dalam skim IbM (Iptek bagi Masyarakat) dari DRPM Kemenristek Dikti tim pelaksana mengupayakan mesin pengering listrik dengan daya 3400 watt dan kapasitas mesin pengering 5 kg per dua jam pada suhu 90 oC. Kualitas produk krupuk kupang yang dihasilkan lebih higienis sehingga menjamin kemanan pangan bagi konsumen. Kata kunci : Mesisn Pengering Listrik, Krupuk Kupang, Desa Balongdowo
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
173 Unmas Denpasar
PEMBERDAYAAN UKM PENGOLAH IKAN MELALUI APLIKASI COLD CHAIN SYSTEM PADA PRODUKSI IKAN OLAHAN BERSERTIFIKASI DI KECAMATAN PACIRAN, KABUPATEN LAMONGAN, JAWA TIMUR Bimo Darmadi*), Wahyu Sulistyowati**), M.A. Sofijanto**), Budi Rianto***) *)Prodi Teknik Sistem Perkapalan Universitas Hang Tuah **)Prodi Perikanan Universitas Hang Tuah ***)Prodi Magister Administrasi Publik Universitas Hang Tuah Cp:
[email protected] Abstrak Aplikasi cold chain system pada produksi convenience fish products bersertifikasi dilakukan pada Kelompok pengolah dan Pemasar (Poklahsar) “Duta Nelayan” berlokasi di Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan, berupa pembangunan 1 unit coldstorage untuk penyimpanan produk beku. Coldstorage dengan kapasitas bersih 4 ton dirancang dapat menurunkan suhu ruangan hingga 20oC dan secara otomatis naik kembali ke -10oC untuk kemudian menurun lagi. Perancangan dan pembangunan unit coldstorage memperhatikan aspek Good Manufacturing Practices (GMP) dalam rangka persiapan perusahaan mendapatkan sertifikasi layak edar nasional dan internasional. Pembenahan manajemen dilakukan dalam rangka penyesuaian dengan keberadaan unit penyimpan dingin ini yang membawa konsekwensi kenaikan biaya operasional listrik. Untuk itu Poklahsar mengupayakan pengembangan pasar untuk meningkatkan produksi, menyimpan bahan baku ikan yang perishable, juga menyediakan jasa simpan beku produk untuk ukm lain. Kata kunci: cold chain system, coldstorage, Poklahsar, Duta Nelayan, Lamongan
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
174 Unmas Denpasar
APLIKASI COLD CHAIN SYSTEM DALAM UPAYA SERTIFIKASI CONVENIENCE FISH PRODUCTS DI KELOMPOK UKM PENGOLAH IKAN DI PACIRAN, LAMONGAN Wahyu Sulistyowati*), M.A. Sofijanto*), Budi Rianto**), Bimo Darmadi***) *)Prodi Perikanan Universitas Hang Tuah **)Prodi Magister Administrasi Publik Universitas Hang Tuah ***)Prodi Teknik Sistem Perkapalan Universitas Hang Tuah Cp:
[email protected] Abstrak Aplikasi cold chain system pada produksi convenience fish products bersertifikasi dilakukan pada Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) “Duta Nelayan” berlokasi di Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan, berupa implementasi Good Manufacturing Practices (GMP) di unit pengolahan untuk produksi ikan olahan beku bernilai tambah, seperti surimi, bakso, dan nugget. Hal demikian sebagai alternatif solusi permasalahan di Poklahsar yang masih belum memiliki standarisasi dan sertifikasi mutu produk yang memadai, diversifikasi produk yang belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan pasar, dan manajemen perusahaan yang belum mendukung untuk ke pemasaran regional. Implementasi GMP di Poklahsar utamanya adalah pembenahan layout unit produksi sesuai ketentuan, dan aplikasi Sanitation Standar Operational Procedure (SSOP) untuk proses produksi, dalam rangka aplikasi cold chain system untuk menghasilkan produk sesuai standar. Adapun proses sertifikasi menunjukkan masih kurangnya informasi dan pemahaman untuk mendapatkan sertifikasi layak edar nasional seperti SKP dan MD – BPOM. Kata kunci: cold chain system, sertifikasi, Poklahsar, Duta Nelayan, Lamongan
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
175 Unmas Denpasar
PENDAMPINGAN PRODUKSI MENUJU STANDARISASI PRODUK BAGI UKM KRUPUK KUPANG DENGAN INTRODUKSI MESIN PENGERING LISTRIK DI DESA BALONDOWO SIDOARJO Agustin, T.I.1), Aniek S.2), M. Taufiqurrahman, Renny W.1) dan Astral1) 3) Program Studi Perikanan 4) Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Surabaya
[email protected] Abstrak Pendampingan produksi menuju standarisasi produk bagi UKM krupuk kupang perlu dilakukan mengingat tuntutan konsumen terhadap kualitas produk semakin meningkat. Proses pengeringan krupuk sebagian besar masih menggunakan bantuan sinar matahari yang membutuhkan waktu sekitar 7 jam. Proses pengeringan ini memiliki beberapa kendala yaitu panas yang fluktuatif, kebersihan kurang terjaga dan membutuhkan tempat luas. Untuk mengatasi kendala tersebut telah dirancang mesin pengering krupuk dengan menggunakan energi listrik. Metode pengabdian ini dilaksanakan melalui beberapa tahap yaitu perancangan mesin pengering listrik, pendampingan produksi sesuai standar GMP (Good Manufacturing Practices) dan pendampingan memperoleh SPP-IRT (Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga). Hasil pengabdian menunjukkan bahwa mesin pengering listrik dapat menghasilkan krupuk dengan kualitas yang lebih higienis sehingga menjamin keamanan pangan bagi konsumen. Dengan diperolehnya sertifikat SPP-IRT bagi UKM krupuk kupang dapat membuka peluang pemasaran yang lebih luas sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi. Kata kunci : Pendampingan Produksi, Krupuk Kupang, Sertifikasi
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
176 Unmas Denpasar
PELATIHAN PEMBUATAN SUSU KACANG –KACANGAN PADA KELOMPOK WANITA TANI DI DESA KUWUM MENGWI BADUNG A.A Made Semariyani, Ni Made Ayu Suardani, I Putu Candra Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa email:
[email protected] Abstrak Kegiatan IbM olahan susu kacang-kacangan dilaksanakan di Banjar Kuwum, Desa Kuwum, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung dengan sasaran peserta adalah anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Pala Sarwa Nadi. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan teknologi untuk mengolah salah satu hasil pertanian di Desa Kuwum yaitu kedelai dan kacang-kacangan lainnya menjadi produk olahan berupa susu kedelai, susu kacang hijau, susu kacang merah, susu kacang buncis, susu kacang edamaene dan susu kacang tanah, susu kacang-kacangan yang dihasilkan memiliki ijin produksi yaitu No. PIRT dari dinas kesehatan atau BPOM, memberikan peserta pelatihan pengetahuan mengenai kewirausahaan, manajemen usaha, sanitasi dan higiene proses produksi, pengemasan dan pemasaran, sehingga peserta pelatihan mampu mengelola usaha dengan baik. Metode yang dilaksanakan dalam pelatihan ini adalah metode wawancara, tatap muka, penyuluhan dan praktek langsung. Pelatihan diadakan secara bertahap. Tahap pertama yaitu ceramah mengenai teknologi tepat guna pengolahan kacang-kacangan, proses produksi serta saritasi dan higiene pengolahan, kewirausahaan, manajemen usaha dan pemasaran. Tahap kedua kami mengadakan pelatihan praktek langsung membuat keenam produk tersebut di atas, dan dilakukan beberapa kali evaluasi sampai peserta pelatihan benar-benar bisa menguasai teknologi yang diajarkan sehingga nantinya para peserta pelatihan dapat mandiri. Tahap ketiga kami memfasilitasi peserta pelatihan untuk mendapatkan ijin dari dinas kesehatan atau BPOM berupa No. PIRT. Tahap keempat kami memberikan modal untuk dapat memotivasi usaha yang baru dirintis peserta pelatihan. Dari kegiatan ini target luaran yang ingin dicapai yaitu peserta pelatihan secara mandiri mampu membuat susu kedelai, susu kacang hijau, susu kacang merah, susu kacang buncis, susu kacang edamaene dan susu kacang tanah, memahami pengetahuan kewirausahaan,managemen pemasaran, sanitasi dan hygine proses produksi, pengemasan dan pemasaran serta mendapatkan ijin dari dunas kesehatan atau BPOM berupa No. PIRT dari produk yang dibuat, sehingga mereka bisa menjadi mandiri secara ekonomi. Kata kunci : susu kacang-kacangan,teknologi tepat guna
Abstract IbM activities or training for making milk from nuts held in Banjar Kuwum, Kuwum Village, Mengwi, Badung regency with the goal of participants is members of Kelompok Wanita Tani (KWT) Pala Sarwa Nadi. The purpose of this activity is to provide technology to treat one of the agricultural products in the village Kuwum namely soy and other beans into refined products such as soy milk, milk, green beans, milk, red beans, milk beans, bean milk edamaene and milk peanuts, milk nuts produced has a production permit is No. PIRT from the health department or BPOM, giving trainees the knowledge about entrepreneurship, business management, sanitation and hygiene process of production, packaging and marketing, so that trainees are able to manage their businesses. The method implemented in this training were interviews, face to face, counseling and direct practice. The training was held in stages. The first stage is a lecture on the appropriate technology for the processing of nuts, the production process as well as saritasi and hygiene processing, entrepreneurship, business management and marketing. The second phase of our training practice immediately made six above-mentioned products, and evaluations performed several times until the trainee can really master the technology taught so will the trainees be independent. The third stage we facilitate the trainee to obtain a permit from the health department or BPOM form No. PIRT. The fourth stage we provide the capital to be able to motivate the new business started trainee. From this activity the target outcomes to be achieved is a trainee independently able to make soy milk, milk, green beans, milk, red beans, milk beans, bean milk edamaene and milk peanuts, understand the knowledge of entrepreneurship, management, marketing, sanitation and hygine production process , packaging and marketing as well as obtain a Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
177 Unmas Denpasar
permit from the health department or BPOM form No. PIRT of products made, so that they can become economically independent keywords: milk beans, appropriate technology
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
178 Unmas Denpasar
ANALISIS EFEKTIVITAS BUKU IPA SEKOLAH DASAR TERINTEGRASI KEARIFAN LOKAL BERBASIS ERGONOMI I Made Sudiana, I Gede Sudirgayasa Pendidikan Biologi, FP MIPA, IKIP Saraswati, Tabanan, Bali e-mail:
[email protected] Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis efektivitas buku IPA sekolah dasar terintegrasi kearifan lokal berbasis ergonomi dalam memfasilitasi siswa sekolah dasar berprestasi dalam bidang IPA. Metode penelitian dilakukan dengan metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif. Metode kualitatif dengan mengumpulkan data aktivitas dan respon siswa. Metode kuantitatif dilakukan melalui metode penelitian eksperimen dengan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 dari SD Saraswati Tabanan dan SD Negeri 1 Gianyar Tahun Pelajaran 2016/2017. Data aktivitas belajar siswa dikumpulkan dengan instrumen lembar observasi. Data respon siswa dikumpulkan dengan kuesioner. Data prestasi belajar siswa dikumpulkan dengan tes. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriftif kualitatif dan analisis statistik. Berdasarkan hasil penelitian,dapat disimpulkan bahwa buku IPA sekolah dasar terintegrasi kearifan lokal Bali berbasis ergonomi yang dikembangkan, efektif dalam mengantarkan siswa sekolah dasar meningkatkan prestasi belajarnya ditambah dengan secara tidak langsung mampu turut melestarikan kearifan lokal. Kata kunci: efektifitas, buku IPA, kearifan lokal, prestasi belajar
Abstract This study was conducted to analyze the effectiveness of elementary school science textbooks that integrates local knowledge-based ergonomics in facilitating the achievement of primary school students in Science. Research was conducted using qualitative and quantitative research methods. Qualitative methods used to collect data about the activities and student responses. Quantitative research methods carried out through experiment with design pretestposttest control group design. Subjects in this study were students in grade 4 of primary school Saraswati Tabanan and primary school Negeri 1 Gianyar academic year 2016/2017. Data of students' learning activities are collected by the observation sheet instruments. Data of students' responses were collected by questionnaires. Data of student achievement are collected by tests. Data was analyzed using qualitative descriptive analysis and statistical analysis. Based on the results, it can be concluded that primary school science textbooks that integrates local knowledgebased ergonomics, effective in delivering primary school students improve their academic achievement coupled with indirect capable helped preserve local wisdom. Keywords: effectiveness, science textbooks, local wisdom, academic achievement
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
179 Unmas Denpasar
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI ALAT PENGERING ALIRAN ALAMI PEMBUATAN KOPRA PUTIH DENGAN KOLEKTOR SURYA Fransiscus Josep Tulung,1. Paul Maarthen Rumagit,2. Markus Karamoy Umboh,3 1 Jurusan Teknik Mesin - Politeknik Negeri Manado ; E-mail :
[email protected] 2 Jurusan Teknik Mesin - Politeknik Negeri Manado, E-mail :
[email protected] 3 Jurusan Teknik Mesin – FATEK – UNSRAT Manado, E-mail :
[email protected] Abtrak Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) merancang/mendesain kolektor surya yang mampu membangkitkan energy thermal dengan karakteristik tingkat absorbsivitas maksimum, difusi energy thermal merata dan stabil; (2) mendapatkan sudut panel kolektor yang tepat terhadap lintasan radiasi matahari dimana energy thermal dibangkitkan mencapai maksimum; (3) melakukan proses pengeringan material. Pengembangan alat pengering dengan energy surya aliran alami guna mengeringkan daging buah kelapa menjadi kopra putih. Metode experiment digunakan dimana kolektor surya ditempatkan di area terbuka menghadap utara dititik kordinat area penelitian 01029’54” LU dan 124053’54” BT dengan variasi sudut kemiringan kolektor; α=200; α=170; α=150; α=120. Kolektor dibuat model piramida dengan luasan total 4 m2 menggunakan plat aluminium bordes sebagai absorber dan dicat hitam dop.Pengujian pada 29 Juni 2016 dan 01 Juli 2016 diperoleh temperature absorber plat aluminium bordes pada jam 10.30 wita sampai 13.30 wita rata-rata 900C tertinggi pada kemiringan kolektor α = 170 dengan radiasi matahari 1494 Joule lama penyinaran 4.2 jam dan radiasi 832 Joule lama penyinaran 8.3 jam (BMKG). Hasil perhitungan diperoleh besar energy panas yang dihasilkan kolektor Q U = 2110 Joule dengan efisiensi kolektor harian pada 29 juni 2016 mencapai Ƞ=35,3%. Kemudian kolektor dengan sudut α = 170 dikoneksikan ke ruang pengering berdimensi (1m x 1m x 1m) untuk selanjutnya diuji kemampuan mengeringkan daging buah kelapa. Proses pengeringan daging buah kelapa sebanyak 150 biji yang dilepas dari tempurung kemudian ditimbang beratnya 66,7 Kg selanjutnya ditempatkan pada 4 pan dengan berat setiap pan 16,675 Kg dan dimasukkan pada rak didalam ruang pengering, selanjutnya dilakukan pengamatan, pancatatan dan pengukuran pada 05 Juli 2016 s/d 08 Juli 2016 dengan kadar air awal buah kelapa berkisar 50 – 55 %, sedangkan kopra berkadar air 5 – 7 %. Setelah dilakukan pengamatan dan pengukuran diperoleh hasil akhir kopra 22,91 kg dan kadar air diperoleh dengan melakukan pengujian di laboratorium PT.Cargill menggunakan alat NIR Foss Type IX 7500 InfraXact diperoleh kadar air 11,5% dengan total jam penyinaran matahari 41,8 jam, radiasi harian rata-rata dalam 1809 Joule selama 4 hari pengamatan, berbau enak, bersih, berwarna putih buram. Kata kunci : Kolektor, Pengering, Kopra Putih, MP3EI.
Abtract The purpose of this study is to (1) design solar colectors capable of generating thermal energy with maximum absorbsivity level characteristics, thermal energy diffusion uniform and stable; (2) get the angle right panel thermal collectors to track where the solar radiation energy generated reackes a maximum; (3) do the development material drying process the dryer with the natural flow of solar energy in order to dry meat of coconuts into white copra. Solar colectors are placed in the experimental method used which opens facing to the Norrth, at the coordinate point of research area 010 29’ 54” North Latitude and 124 0 53’ 54” with collector tilt angle variation; α = 200 ; α = 170 ; α = 150 ; α = 120 . Collectors created a pyramid model with a total area of 4m2 landing using an aluminium plate as the absorber and painted matte black. Testing on 29 juni and 01 juli 2016 obtained temperature absorber plate aluminium landing at 10.30 am until 13.30 pm an average of 900C highest on the scope of the collector α = 170 with the solar radiation 1494 Joule duration is 4.2 hours and the radiation 832 Joule duration is 8.3 hours (BMKG). The result of the calculation of the heat energy generated by the collector Qu = 2110 Joule collector efficiency daily on 29 june 2016 reached η = 35,3 % . Then the collector at an angle α = 170 connected to the drying chamber dimension (1mx1mx1m) were further tested for the ability to dry coconut meat. The drying process of coconut meat as much as 150 seeds are removed from the shell and then sub sequently weighed 66,7 Kg weight placed on 4 pan each with 16,675 Kg included in the drying Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
180 Unmas Denpasar
chamber. The next observation taking notes measurement on july 5, 2016 till 08 july with first level ranging of coconut is about 50-55% while the water levels is 5 to 7%. Result after observing and measuring the final result of copra 22,91 Kg and the water coutent was obtained by conducting laboratory tests at PT Cargill by using NIR Foss Type IX 7500 InfraXact tool obtained the water content 11,5 % with a total of 41,8 hours of solar radiation, average daily radiation in 1809 Joule for 4 day observation, smelling good, clean, white colored bumm. Key words : Collector, Dryer, White Copra, MP3EI
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
181 Unmas Denpasar
MODIFIKASI MESIN PRES MINYAK KELAPA MURNI PROSES KERING UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA Leonard Tawalujan, Frans Luntungan, Stenly Tangkuman Program Studi Teknik Mesin D IV Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Manado Perum Politeknik Indah blok B No 5 Manado
[email protected] Program Studi Teknik Mesin D IV Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Manado; Jln Politeknik Desa Buha Kec.Mapanget Manado Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado; Jln Kampus Unsrat Buha Manado
[email protected] Abstrak Ulawesi Utara sangat kaya sumber daya alamnya,khususnya tanaman kelapa. Luas tanaman kelapa di Sulaawesi Utara tercatat 270.141,65 Ha dan produksi 272.480,91 ton/tahun yang terbesar disebelas Kabupaten dan empat Kota.Data lapangan tentang harga kopra sejak tahun 2010 sampai dengan 2014,ada 50% dari waktu tersebut harga kopra sangat rendah sehingga pengolahan kelapa menjadi kopra tidak Break Even Point (BEP). Berdasarkan data tersebut selisih harga kopra selama lima tahun terakhir tidak dapat memaksimalkan 50% dari ± Rp 4.087.215.000.000,-. Sehubungan dengan haltersebut kami tim peneliti mengembangkan hasil penelitian sebelumnya yaitu mesin pres minyak kelapa murni proses kering. Tujuan pene-litian ini untuk mengoptimalkan produksi kelapa pada saat harga kopra sangat murah,petani kelapa beralih membuat minyak kelapa murni proses kering dengan mesin pres hasil penelitian ini.Adapun penelitian ini untuk tahun pertama yaitu: 1. Menghasilkan prototipe mesin pres yang sudah dimodifikasi sesuai disain yaitu: poros ulir daya bertingkat,celah laluan bungkil dan kopleng flens luwes. Setelah mesin dibuat dan diuji coba, dikembangkan pada tahun yang kedua mesin pres minyak kelapa murni untuk industri rumah tangga dengan harapan dapat membuka lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Metode penelitian dimulai dengan tahap pendahuluan,tahap rancang bangun,tahap uji coba mesin pres yang dimodifikasi. Untuk tahun pertama perancangan menghasilkan gambar kerja pengatur celah laluan bungkil, kopleng flens luwes, poros ulir daya bertingkat dengan perbandingan diameter 1:3. Pembuatan dilakukan dibengkel teknik Mesin Politeknik Negeri Manado.Prototipe mesin pres hasil penelitian ini berukuran panjang 77 cm, leber 36 cm, tinggi 77 cm, putaran motor penggerak 3000 rpm dan putaran poros ulir daya 25 rpm. Kata kunci : Mesin pres minyak kelapa,lapangan kerja.
Abstract North Sulawesi extremely rich in natural resorces, especially oil plants. Oil plantation area in North sulawesi recorded 270,141,65 hectares and produce 272,489,91 ton/year which is the biggest of eleven district and four cities. The field data on the price of copra from 2010 to 2014, there are 50% of the time, the price of copra is too low so that the processing of coconuts into copra is not Break Even Point (BEP). Based on this data the difference in the price of copra during the last five years can not maximize 50% of ± Rp. 4,087,215,000,000,- in connection with that case, the research team developed the previous result of research that is purre coconut oil prressing machine dry process. The purpose of this research is to optimize the coconut production when the price of copra is very cheap, the farmer of coconut switched to make pure coconut oil dry process by using this research machine. For the first year of this research is: 1. To produce of prototype press machine that has been modified in accordance to the design of multi level power screw shaft passes slit bungkil (residu of copra after extracting oil) and coupling flexible flange. After the machine is made and tested, was developed in the second year of purre coconutoil pressing machinesfor home industry with the hope to create new jobs, increase local revenue (PAD). The research method begins with the preliminary stage, the design stage, the test phase of pressing machines are modified. Fr the first year design produce working drawing of regulatory loopholes (bungkil) meal passes, coupling flexible flange, screw shaft diameter ratio of power-rise with 1:3. The construction was done in the workshop of Manado State Polytechnic. The Prototype of pressing machine from this research is 77cm long, 36cm wide, 77cm high, the rotation of activator motor is 3000 rpm and the rotation of screw shaft 25 rpm power. Keywords: Coconut oil pressing machine,employment Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
182 Unmas Denpasar
PENERAPAN KONSEP ZERO WASTE PADA USAHA PENGGILINGAN PADI DI KABUPATEN PINRANG Alima Bachtiar Abdullahi1), Zulfitriany Dwiyanti Mustaka2) 1,2) Prodi Agroindustri, Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep 1)
[email protected] Abstrak Teknologi pengolahan hasil pertanian dengan konsep zero waste sudah dikenal dan banyak tersedia, namun implementasinya masih belum menjadi prioritas. Salah satu permasalahan di Kabupaten Pinrang khususnya di Kecamatan Mattiro Bulu adalah banyaknya usaha penggilingan padi yang belum dapat memanfaatkan hasil sampingnya (sekam) yang kadang-kadang menjadi limbah dan mencemari lingkungan. Program IbW ini bertujuan menemukan solusi atas persoalan yang dihadapi masyarakat di Kecamatan Mattiro Bulu Kabupaten Pinrang dalam menanggulangi limbah penggilingan padi. Hal ini diharapkan mampu mempengaruhi kenyamanan kehidupan masyarakat di sekitarnya dengan mengurangi pencemaran serta memanfaatkan limbah tersebut sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dalam sistem agroindustri padi di Kecamatan Mattiro Bulu. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah (1) Penerapan teknologi pertanian dengan peralatan sederhana (alat pembakaran sekam), (2) Melaksanakan pelatihan pengolahan limbah sekam, (3) Melakukan pendampingana pengolahan sekam bakar, serta (4) Membantu memasarkan sekam bakar di Makassar sebagai media tanam. Hasil pelaksanaan kegiatan IbW ini adalah limbah penggilingan padi (sekam) telah dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi, sehingga industri penggilingan padi dapat menerapkan azas keadilan dalam operasionalisasinya serta berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini telah mampu: (1) Membina 2 (dua) pabrik penggilingan padi dalam penerapan konsep zero waste, (2) Terdapat 1 (satu) rumah pengolahan limbah sekam padi di Desa Pananrang Kecamatan Mattiro Bulu Kabupaten Pinrang, (3) Meningkatan pendapatan masyarakat dari hasil produksi sekam bakar. Dengan demikian sekam bakar akan memiliki banyak manfaat, baik di dunia pertanian maupun untuk kebutuhan industry. Kata kunci : penerapan, zero waste, usaha, penggilingan padi
Abstract Agro-processing technology with the concept of zero waste are well known and widely available, but its implementation is still not a priority. One of the problems in Pinrang especially in Mattiro Bulu are many rice milling business that can not utilize the by-products ( husk ) which sometimes becomes waste and pollute the environment. IBW program is aimed at finding solutions to the problems faced by people in the District Mattiro Bulu Pinrang in tackling waste rice mills. It is expected to affect the comfort of the life of the surrounding community by reducing pollution and utilizing the waste so as to increase the added value in the agro-industrial system of paddy in the district Mattiro Bulu. The method used in the implementation of these activities are: (1) The application of agricultural technology with simple equipment (burners husk), (2) conduct training sewage treatment chaff, (3) Doing pendampingana processing husk fuel, and (4) Help marketing husk fuel in Makassar as a planting medium. The results of the implementation of this IBW is rice mill waste (husk) has been able to be utilized and the economy , so the rice milling industry can apply the principle of fairness in its operation as well as the impact on improving the welfare of the community. This activity has been able to: ( 1 ) Establishing two rice mill factory in the application of the concept of zero waste, ( 2 ) There is one house waste processing rice husks in the village Pananrang District of Mattiro Bulu Pinrang, ( 3 ) To increase public revenue of husk fuel production. Thus husk fuel will have many benefits, both in agriculture and for industry. Keywords : application , zero waste , businesses , rice mills
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
183 Unmas Denpasar
MODEL PENGELOLAAN USAHA KREATIF BERBASIS MASYARAKAT DESA TUNJUK, KECAMATAN TABANAN, KABUPATEN TABANAN, PROPINSI BALI Partiwi Dwi Astuti1, Ni Nengah Seri Ekayani2 Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Warmadewa-Bali
[email protected];
[email protected] Abstrak Desa Tunjuk adalah desa di Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Propinsi Bali, yang memiliki usaha kreatif berbasis masyarakat dengan konsep ekowisata. Keunikan, kehidupan masyarakat sehari-hari, serta kekayaan alam yang terdapat di desa tersebut menjadi komoditas yang ditawarkan kepada para pengunjung yang mengunjungi desa tersebut. Salah satu usaha kreatif berbasis masyarakat yang terdapat di desa tersebut adalah Taman Sari Buwana Traditional Farming. Permasalahan usaha yang menjadi prioritas untuk diselesaikan adalah permasalahan manajemen usaha, meliputi manajemen pemasaran, sumber daya manusia, tata kelola, dan keuangan. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah pendidikan masyarakat dan konsultasi. Kegiatan ini menghasilkan karya utama pendampingan pengelolaan usaha kreatif berbasis masyarakat sesuai dengan teori manajemen modern. Hasil yang dicapai adalah mitra memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai cara meningkatkan daya saing usaha dengan melakukan inovasi layanan, meningkatkan kualitas layanan, pemasaran berbasis web, lebih siap/terbukanya masyarakat dalam menerima kunjungan para pengunjung, memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai kewirausahaan sosial dan penyusunan Standar Operasional Procedure (SOP) serta penyajian dan penyusunan laporan keuangan sesuai ketentuan yang berlaku. Pemberdayaan usaha kreatif berbasis masyarakat dapat dilakukan dengan memberikan kemudahan dalam akses permodalan, bantuan pembangunan prasarana, pengembangan skala usaha, pengembangan jaringan usaha, pemasaran dan kemitraan usaha, pengembangan sumber daya manusia, peningkatan akses teknologi, dan mewujudkan iklim usaha yang lebih kondusif. Model pengelolaan usaha kreatif berbasis masyarakat yang tepat saat ini adalah pendampingan dengan pendekatan individu yang selanjutnya diupayakan dibentuk dan terbentuk kelompok usaha bersama. Kata kunci: model, pengelolaan, usaha kreatif berbasis masyarakat
Abstract Tunjuk village is a village in the district of Tabanan, counties of Tabanan, Bali Province, which has a community-based creative business with the ecotourism concept. Uniqueness, people’s daily life, as well as the natural resources found in the village into a commodity offered to the visitors who visit the village. One of community-based creative businesses located in Tunjuk village is the Taman Sari Buwana Traditional Farming. Problems business priorities to be resolved is the problem of business management, including marketing management, human resources, governance, and finance. The method used to resolve these issues is public education and consultation. This activity resulted in a major work is community-based business management mentoring in accordance with modern management theory. The results achieved are partners have knowledge and understanding of how to improve the competitiveness of enterprises with innovations in service delivery, improve service quality, web-based marketing, society more ready/open in accepting the visit of the visitors, have the knowledge and understanding of social entrepreneurship and the development of Standard Operating Procedure (SOP) and the presentation and preparation of financial statements in accordance with applicable provision. Empowerment of community-based creative business can be done by giving amenity in accessing capital, support the development of infrastructure, development of business scale, business network development, marketing and business partnerships, human resources development, improvement of access to technology, and realize a more conducive business climate. Management model of community-based creative business right now is mentoring with individual approaches later is formed and formed group of business together. Keywords: model, management, community-based creative business
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
184 Unmas Denpasar
PELATIHAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DI KOTA KUPANG Kadek Ayu Astiti1, Marsi D. S. Bani2 12 Pendidikan Fisika, Jurusan PMIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Undana
[email protected],
[email protected] Abstrak Kegiatan ini bertujuan untuk membantu guru dalam menambah pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan model pembelajaran inovatif pada kegiatan belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran serta mampu mengatasi permasalahan yang ada di kelas. Metode kegiatan yang dilakukan meliputi dua pendekatan yakni pendekatan teoritik dan praktis. Pertama, pendekatan teoritik dilakukan dengan memberikan materi serta diskusi terkait model pembelajaran inovatif oleh narasumber dan peserta kegiatan. Kedua, pendekatan praktis dilakukan melalui praktik penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran inovatif hingga praktik dalam menerapkan model pembelajaran inovatif pada proses pembelajaran. Kegiatan ini berjalan lancar dilihat dari partisipasi peserta kegiatan yang sangat antusias mulai dari persiapan perlengkapan yang akan digunakan dalam pelatihan, interaksi tanya jawab selama kegiatan berlangsung hingga praktik dalam pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran hingga penerapan model pembelajaran inovatif pada proses pembelajaran. Program ini berlangsung mulai 13 Juni 2016 hingga 13 Agustus 2016 bertempat di SMA N 6 dan SMA N 7 Kupang. Kegiatan ini diikuti oleh 10 orang guru IPA yang terdiri dari 5 orang guru IPA di SMA N 6 dan SMA N 7 Kupang. Hasil yang diperoleh melalui kegiatan ini adalah bertambahnya pengetahuan guru akan model-model pembelajaran inovatif serta meningkatnya keterampilan guru dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) serta menggunakan model pembelajaran inovatif pada proses pembelajaran. Adapun kebutuhan guru yang disampaikan saat proses evaluasi program di sekolah mitra yakni kurangnya pemahaman guru dalam menggunakan model pembelajaran inovatif dalam penelitian tindakan kelas serta cara mempublikasikan hasil penelitian tersebut pada jurnal ilmiah. Kata kunci: Model pembelajaran inovatif, SMA N 6 Kupang, SMA N 7 Kupang
Abstract This programmes aims to help teachers increase knowledge and skills in using innovative learning model in teaching and learning so as to improve the quality of learning and be able to overcome the existing problems in the classroom. Method of activities undertaken include two approaches the theoretical and practical approaches. First, the theoretical approach is done by providing the materials and discussions related to innovative learning model by the speaker and participant activities. Second, the practical approach is done through the practice of the preparation of lesson plan (LP) using innovative learning model to practice in applying innovative learning model in the learning process. This activity runs smoothly views of participation very enthusiastic activities ranging from the preparation of equipment to be used in training, user interaction during the activity to practice in the manufacture of lesson plan to the application of innovative learning model in the learning process. The program runs from June 13, 2016 until August 27, 2016 held at the SMA N 6 and SMA N 7 Kupang. This event was attended by 10 teachers IPA consisting of 5 science teachers from SMA N 6 Kupang and 5 science teachers from SMA N 7 Kupang. The results obtained through these activities is increasing teachers' knowledge will be an innovative learning models and increased skills of teachers in making lesson plan (LP) and using innovative learning model in the learning process. The needs of teachers who presented during the program evaluation process in the partner schools lack the understanding of teachers in using innovative teaching model in classroom action research as well as how to publish research results in scientific journals. Keywords: innovative learning model, SMA N 6 Kupang, SMA N 7 Kupang
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
185 Unmas Denpasar
SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DENGAN TEPUNG UBI JALAR UBI JALAR KUNING SEBAGAI UPAYA KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI KAWASAN PENYANGGA PERTAMBANGAN BAUKSIT Yohana S. Kusuma Dewi, Dwi Raharjo dan Sholahuddin Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontinak Email:
[email protected] Abstrak Subtitusi tepug terigu dengan ubi jalar kuning pada pembuatan bolu kukus sebagai upaya ketahanan pangan rumah tangga di kawasan penyangga pertambanagan bauksit di Tayan Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat telah diteliti. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan formulasi substtusi optimal tepung terigu dengan tepung ubi jalar kuning. Persen substitusi tepung terigu dengan tepung ubi jalar kuning adalah 0, 20, 40, 60 % dalam wet basis. Berdasarkan analisis sensori menunjukkan bahwa semakin tinggi substitusi tepung ubi jalar kuning sejalan dengan peningkatan terhadap warna, aroma, rasa, tekstur, dan tingkat kesukaan keseluruhan bolu kukus yang dihasilkan. Upaya ibu-ibu rumah tangga memanfaatkan bolu kukus untuk ketahanan rumah tangga di wilayah penyangga pertambangan bauksit, Tayan, Sanggau, Kalimantan Barat adalah sebanyak 16, 67 % untuk acara pesta baik keluarga atau arisan, 16,67 % untuk di jual, 40,00 % untuk makan pagi, 16,67 % untuk kudapan dan 9,90 % tidak bersediai untuk dimanfaatkan ketahanan pangan rumah tangga. Kata kunci: ketahanan pangan rumah tangga, substitusi, terigu, tepung ubi jalar kuning, bolu kukus
Abstract The substitution of wheat flour by orange-fleshed sweet potato (ipomea batatas l.) flour on steamed-sponge-cake’s as a effort household food security in community of bauxite mining buffer zone have at Tayan, Sanggau District, Wset Kalimantan havet been studied. The goal of research to find the obtimum substitution formula of wheat flour by orange-fleshed-potatoes flour on steam sponge cake’s base on sensory evaluation, nutrion content and to housewives perception analysis. The substituion of wheat flour by orange-flesed –potato (0, 20, 40 dan 60) %, wet basis. The sample of perception analysis is 30 hosewives in Community of Bauxite Mining Buffer Zone from Pedalaman, Tayan, Sanggau West Kalimanta. The Result showed that increasing of substitution wheatflour by orange-flesed-potato flour to accelarate colour, flavour, taste, texture and whole accpetance. The house agrre to production of steamed-sponge-cake’s for selling (16,67 %), party (16,67 %), breakfast (40,00 %), snack (16,67%) and no serving to effort household food security (9,90%) . Keywords: household food security, substitution, wheat flour, orange-flesed-flour
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
186 Unmas Denpasar
MODAL SOSIAL: PERAN, UNSUR, DAN PENGARUHNYA TERHADAP USAHATANIPADI “PULU MANDOTI” DI ENREKANG Nurbaya Busthanul, M. Saleh S. Ali, Apiaty Kamaluddin, Heliawaty, Muhammad Taufik Saputra
1,2, 4 Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km-10, Makassar, Indonesia E-mail:
[email protected]; E-mail:
[email protected]; E-mail:
[email protected] 3 Universitas Pebabri Makassar, Indonesia Jl. Cendrawasih No. 15 b-c, Makassar, Indonesia E-mail:
[email protected] 5 Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin Jl. Bitowa 1 No. 37 Perumnas Antang, Makassar, Indonesia E-mail:
[email protected]
Abstrak Sulawesi Selatan memiliki satu varitas padi yang sangat khas lokal dan bernilai ekonomi tinggi yang dikenal dengan nama “Pulu’ Mandoti”. Padi jenis pulut beraroma tajam tersebut tumbuh di atas ketinggian 700 dpl hanya pada lima dusun dan dua desa di Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang dibudidayakan secara tradisional berbasis kearifan lokal. Studi ini bertujuan untuk mengetahui peran dan unsur-unsur modal sosial (social capital) serta pengaruhnya terhadap pendapatan usahatani petani padi lokal “pulu mandoti” di Desa Salukanan, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang. Metode yang digunakan adalah “deskriptif kuantitatif”. Untuk mengukur hubungan ketujuh variable dengan pendapatan digunakan analisis regresi berganda. Variabel yang diamati adalah peran modal sosial yang terdiri atas sharing information (x1), coordinating activities (x2), making collective decision (x3); unsur-unsur modal sosial terdiri atas trust (x4), networking (x5), reciprocity (x6), dan participation (x7), serta pendapatan usahatani (Y). Hasil studi menunjukkan ketujuh variable memiliki derajat tinggi kecuali trust yang sedang. Hasil regresi berganda menunjukkan, hanya tiga variabel yang memiliki hubungan dengan dengan tingkat pendapatan usahatani yakni coordinating activities, networking, dan trust. Diharapkan dilakukan pembinaan untuk mendorong peningkatan nilai trust. Kata kunci: modal sosial, padi lokal “Pulu’ Mandoti”, Enrekang.
Abstract South Sulawesi has a typical rice varieties that are very local and high economic value which is known as "Pulu 'Mandoti". Sticky rice pungent types which are grown above an altitude of 700 asl only five hamlets and two villages in the district two Baraka, Enrekang cultivated traditionally based on local wisdom. This study aims are to determine the role and elements of social capital and its influence on local rice farmers farming "pulu mandoti" income in the village of Salukanan, District Baraka, Enrekang. The method used is "quantitative descriptive". To measure the relationship seventh variable with the income used multiple regression analysis. The variables measured were the role of social capital that consists of sharing information (x1), coordinating activities (x2), making collective decision (x3); elements of social capital consists of trust (x4), networking (x5), reciprocity (x6), and participation (x7), as well as farming income (Y). The study shows the seven variable has a high degree unless the trust variable. The results of multiple regression showed that only three variables that have a relationship with the level of farm income that is coordinating activities, networking, and trust. Expected to be developed to boost the value of trust among the farmers. Keywords: Social Capital, Local Rice “Pulu Mandoti, Enrekang
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
187 Unmas Denpasar
IMPLIKATUR PERCAKAPAN SEBAGAI PENUNJANG HUMOR DALAM DRAMATARI CALON ARANG I Dewa Gede Bambang Erawan, I Nyoman Adi Susrawan Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis implikatur percakapan yang terdapat dalam drama tari Calon Arang. Implikatur percakapan tersebut terjadi akibat pelanggaran terhadap prinsip kerjasama, dan kesopanan yang bertujuan humor. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fungsi implikatur percakapan sebagai penunjang humor yang terdapat dalam drama tari Calon Arang. Populasi dan sampel penelitian ini adalah tuturan atau percakapan yang terdapat dalam drama tari Calon Arang. Rancangan/desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan menggunakan pendekatan pragmatik. Metode yang digunakan adalah simak, dan pencatatan. Pengambilan sampel penelitian dilakukan secara purposif dari tuturan yang terdapat dalam drama tari Calon Arang. Teknik analisis data yang terdapat dalam penelitian ini meliputi: (1) transkrip data dari rekaman video kedalam teks secara tertulis, (2) identifikasi data, (3) klasifikasi data, (4) penyalinan ke dalam kartu data, (5) analisis kartu data, dan (6) menyimpulkan. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh informasi bahwa terdapat implikatur percakapan yang digunakan oleh peserta tutur yang bertujuan humor. Selain itu, Fungsi implikatur percakapan dalam drama tari Calon Arang lebih banyak dimanfaatkan oleh bondres atau parekan/punakawan raja. Fungsi implikatur tersebut berupa fungsi makro dengan beberapa fungsi mikro yang secara operasional dinyatakan oleh bondres/parekan/punakwan raja terhadap mitra tutur mereka. Fungsi implikatur bondres/parekan terhadap mitra tutur mereka dapat digolongkan ke dalam fungsi implikatur asertif yang meliputi menolak dan membual, implikatur direktif yang meliputi menasihati, memerintah, meminta atau memohon, dan fungsi implikatur ekspresif meliputi menyindir dan memuji. Kata Kunci: Implikatur Percakapan, Humor, Drama Tari Calon Arang
Abstract This study aims to describe and analyze the conversational implicatures contained in the dance drama Calon Arang. The conversation implicature caused by a violation of the principle of cooperation and courtesy, which aims humor. In addition, this study also aimed to describe and analyze the function of conversational implicature as supporting the humor contained in the dance drama Calon Arang. Population and sample of this research is speech or conversation contained in the dance drama Calon Arang. The design / design used in this research is descriptive qualitative, using a pragmatic approach. The method used is seen, and recording. Sampling was conducted purposively study of speech contained in the dance drama Calon Arang. Data analysis contained in this study include: (1) the transcript of data from video recordings into text in writing, (2) identification of the data, (3) classification of data, (4) the copy into the data card, (5) analysis of the data card , (6) and the latter is concluded. The results showed that. Based on the analysis of data, obtained information that there is a conversational implicatures used by the participants said that aims of humor. In addition, the function of conversational implicature in dance drama Calon Arang more widely used by Bondres or parekan / clown king. Implicature function in the form of a macro function with some micro operationally function expressed by Bondres / parekan / punakwan hearer king against them. Implicature function Bondres / parekan to the hearer they can be classified into implicatures assertive function covering resisting and brag, implicatures directive which includes advising, commanding, asking or begging, and implicatures expressive function includes satirical and praise. Keywords: conversational implicatures, Humor, Drama Dance Calon Arang
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
188 Unmas Denpasar
STUDI KELAYAKAN BUKU AJAR IPA SD BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS TRADISI LISAN I Made Maduriana, Ni Putu Seniwati Pendidikan Biologi, FP MIPA, IKIP Saraswati, Tabanan, Bali e-mail:
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan buku ajar IPA SD bermuatan pendidikan karakter berbasis tradisi lisan oleh siswa. Sebagai buku alternatif dalam belajar IPA dengan menggali tradisi lisan yang berkembang di masyarakat Bali yang disesuaikan dengan materi IPA SD menurut kurikulum 2013. Buku ini diharapkan memiliki fungsi pembelajaran IPA sekaligus pembentukan karakter siswa. Metode dalam penelitian ini memakai metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dipakai untuk mengumpulkan data aktivitas dan respon siswa. Sedangkan metode kuantitatif dilakukan melalui metode penelitian eksperimen dengan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 dari SD Negeri 1 Gianyar dan SD Saraswati Tabanan Tahun Pelajaran 2016/2017. Data aktivitas belajar siswa dikumpulkan dengan instrumen lembar observasi aktivitas yang memuat 10 item pengamatan. Data respon siswa dikumpulkan dengan angket respon yang memuat 20 pernyataan. Data prestasi belajar siswa dikumpulkan dengan tes formatif berjumlah 20 pilihan. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriftif kualitatif dan analisis statistik. Analsis deskriftif dipakai untuk data aktivitas dan respon. Analsis statistik untuk data prestasi belajar siswa. Dari hasil penelitian diperoleh aktivitas siswa berada dalam katagori aktif, dan respon siswa berada pada katagori sangat setuju. Buku ajar IPA SD bermuatan pendidikan karakter berbasis tradisi lisan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Kata kunci: studi kelayakan, pendidikan karakter, tradisi lisan, pelajaran IPA SD
Abstact This study aims to determine the feasibility of uncharged elementary science textbook based character education oral tradition by students. As an alternative book in learning science by exploring the oral tradition that developed in Balinese adjusted elementary science lessons according to 2013 curriculum. The book is expected to have a learning of science function once the character formation of students. The method in this study were taking qualitative and quantitative research methods. Qualitative methods used to collect activity data and student response. While quantitative methods conducted through a research method experiment with pretest-posttest control group design. Subjects were students in grade 4 of SDN 1 Gianyar and Tabanan Saraswati Elementary School Year of sudy 2016/2017. Data collected by the student activity sheet activity observation instrument contains 10 items observations. Student response data collected by questionnaire responses containing 20 statements. Data collected by the student achievement by formative tests amounted to 20 choices. Data was analyzed using qualitative descriptive analysis and statistical analysis. Descriptive used for the analysis of data and response activity. The analysis of the data statistics of student achievement. From the research activities of students are in the active category, and the category of student responses were very amenable. Uncharged elementary textbook IPA oral tradition-based character education can improve student achievement. Keywords: feasibility studies, character education, oral traditions, elementary science lessons
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
189 Unmas Denpasar
IbM PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR, KOMPOS DAN VERTIKULTUR Komariyati 1) dan Supriyanto 2) 1)
2)
Dosen Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura,
[email protected] Dosen Prodi D3 Perkebunan Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura
Abstrak IbM Pembuatan Pupuk Organik Cair, Kompos dan Vertikultur dilaksanakan di RT 02 Gang Darma Putra dan RT 02 Kompleks Surya Kencana Kelurahan Siantan Hilir. Kegiatan ini merupakan upaya penanganan sampah organik dan limbah ternak sapi menjadi pupuk organic cair dan kompos yang dapat digunakan untuk menyediakan sayuran melalui budidaya organic dan vertikultur. Target kegiatan adalah (1) Mendorong berkembangnya budidaya vertikultur organic dengan memanfaatkan sampah organic dan anorganik (2) Membentuk ibu-ibu rumah tangga (IRT) menjadi wirausaha baru yang menggunakan prinsip pengelolaan dan berwawasan lingkungan (3) Menghasilkan diversifikasi produk dengan memanfaatkan sampah organic rumah tangga dan limbah ternak sapi dalam bentuk kompos dan pupuk organic cair, bahkan hasil sayuran budidaya vertikultur. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan IbM adalah sosialisasi dan demonstrasi, pelatihan, pendampingan, monitoring dan evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan (1) Penerapan teknologi pembuatan pupuk cair dan kompos dapat menjadi solusi permasalahan limbah ternak sapi dan sampah (2) Penerapan teknologi budidaya vertikutur dengan memanfaatkan pupuk cair dan kompos dapat menjadi solusi permasalahan pekarangan sempit dan ketersediaan sayuran (3) Teknologi pembuatan kemasan pada kompos dan pupuk cair menjadikan produk memiliki nilai jual (4) Peningkatan pendapatan secara tidak langsung bagi ibuibu rumah tangga di RT 02 Komplek Surya Kencana dengan pemanfaatan produksil sayur mayur vertikultur Kata kunci : Vertikultura, IRT Siantan Hilir, Pupuk Organik Cair, Kompos, Sampah dan Limbah Sapi
Abstract IbM for housewifes in Siantan Hilir were held at RT 02 Darma Putra and RT 02 Surya Kencana housing complex. The purpose of this activity is to utilize organic and manure waste into liquid organic fertilizer and compost, which can be apply on the verticulture organic farming to increase household income. Targets from the activity are (1) to encourage housewifes, especially at Surya Kencana housing complex, to develop verticulture organic farming trough utilizing organic and anorganic waste, (2) to encourage housewifes to become environmentally friendly entrepreneur through utilizing organic and manure waste, (3) as an effort to differenciate household products, through producing compost and organic fertilizer, and also organic vegetables with verticulture farming. The method used in this activity is socialization and demonstration, training, facilitation, and also monitoring and evaluation. The results of this activity show that (1) application of technology in producing liquid fertilizer and compost can resolve the problem on manure waste and organic waste, (2) application of verticulture technology with utilizing liquid fertilizer and compost can resolve the problem of the deficiency of farming area and the availability of vegetables, (3) application of packaging technology for liquid fertilizer and compost increasing economic value of the products, (4) the activity causes the increasing of household income, through vegetables product from verticulture farming, and on the other hand causes the decresing household expenditure. Keywords: verticulture, housewifes at Siantan Hilir Village, liquid organic fertilizer, compost, waste and manure waste
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
190 Unmas Denpasar
KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN DAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN DALAM BISNIS IKAN ASAP DI PROPINSI SULAWESI UTARA, INDONESIA Daisy I.E Sundah1, Leonard Tawalujan2, Diana R.S Maramis3 1 Program Studi Manajemen Bisnis, Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Manado,
[email protected] 2Program 3Program
Studi Produksi, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Manado, Studi Manajemen Pemasaran, Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Manado
Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kompetensi para nelayan tradisional di Sulawesi Utara, Indonesia dalam penggunaan teknologi ramah lingkungan dan kemampuan kewirausahaan untuk menciptakan nilai-nilai baru / inovasi dalam bisnis ikan asap. Penelitian ini diharapkan pula dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan tradisional di Teluk Manado. Oleh karena itu, penelitian ini telah mengidentifikasikan kompetensi kewirausahaan dan mempromosikan teknologi pengasapan ikan ramah lingkungan dalam manajemen bisnis ikan asap di Sulawesi Utara, Indonesia. Metodologi penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed method) dengan mengintegrasikan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan jelas secara berurutan. Teknik “snowball sampling”, kuesioner, dan wawancara telah digunakan untuk mengumpulkan data dari 36 produsen ikan asap yang berasal dari Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, dan Kota Bitung. Analisis deskriptif telah digunakan dalam menganalisis data penelitian ini. Data kualitatif dikumpulkan dengan menggunakan wawancara pada 9 informan. Para informan dipilih dengan menggunakan metode “purposive sampling”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi manajerial, kompetensi teknis, kompetensi pemasaran, kompetensi hubungan manusia merupakan kompetensi yang secara signifikan penting dalam manajemen bisnis ikan asap di Provinsi Sulawesi Utara. Selain itu pula, sikap kerja yang seyogyanya melekat pada setiap pengusaha yang sukses adalah: sikap inovatif, sikap berani mengambil resiko, sikap kreatif, sikap disiplin, sikap mampu bekerja sama tim, sikap jujur, sikap tekun, dan sikap hemat. Hasil penelitian ini juga memperkenalkan teknologi pengasapan ikan ramah lingkungan dalam pengolahan produk ikan asap. Penelitian ini menemukan bahwa mesin pengasapan ikan akan mengurangi polusi udara dan menghasilkan asap cair. Ada 3 tahapan dalam pengolahan ikan asap ramah lingkungan yaitu: (1) tungku, (2) instalasi aliran asap, (3) tangki kondensor. Proses pengasapan dimulai dengan memasukkan ikan ke dalam tungku yang telah dilengkapi dengan rak-rak. Selanjutnya, bahan bakar dimasukkan ke dalam tungku dan dibakar. Setelah bahan bakar dibakar, maka pasokan oksigen di dalam tungku dikendalikan, sehingga asap yang biasanya menyebabkan polusi udara dapat dikonversi menjadi asap cair dengan menggunakan kondensor. Keywords: Kesejahteraan, Teknologi Ramah Lingkungan, Bisnis, Kompetensi, Kewirausahaan
Abstract The purpose of this study is to improve the competence of traditional fishermen from North Sulawesi, Indonesia, in the use of clean technology and associated entrepreneurial abilities to create new values/innovations in the smoke fish business. This research is also expected to improve the welfare of traditional fishermen in the Manado Bay Region of North Sulawesi. The study has identified entrepreneurship competence and promoting clean technology in the business management of smoked fish at North Sulawesi, Indonesia. This study has used a mixed method as its methodology by integrating both quantitative and qualitative approaches in a sequential. The technique of snowball sampling, questionnaire, and interviews have been used in collecting data from 36 producers of smoked fish from Manado City, North Minahasa Regency, and Bitung City. A descriptive analysis has been used in analysing this data. The qualitative data was collected through interviews of 9 informants. These informants were selected using the purposive sampling method. The results showed that managerial competence, technical competence, marketing competence, human relations competence are all significantly important competencies for successful business management of smoked fish in North Sulawesi Province., Indonesia. Moreover, the spesific working traits and behaviour required in the enterpreneur are that they are: innovative, risk taking, creative, diciplined, capable of working as a team, honest, diligent, and thrifty. The Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
191 Unmas Denpasar
results alsohighlighted the importance of clean technology in processing smoke fish products. This study found that a smoked fish machine reduced air pollution and produced liquid smoke. There are 3 stages in processing smoked fish, namely: (1) furnaces, (2) the application of the smoke stream, (3) the condenser tank. The evaporation process begins by placing fish onto shelves in the furnace. Then fuel is put into the furnace and burned. Once the fuel is burned, the supply of oxygen in the furnace is controlled, so that the smoke which usually causes air pollution can be converted into liquid smoke using a condenser. Keywords: Welfare, Clean Technology, Business, Competence, Entrepreneurship
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
192 Unmas Denpasar
KOMUNITAS SEBAGAI WUJUD LOYALITAS PELANGGAN TERHADAP MEREK Ni Wayan Eka Mitariani, Agus Wahyudi Salasa Gama Fakultas Ekonomi, Universitas Mahasaraswati Denpasar email:
[email protected] email:
[email protected] Abstrak Merek telah menjadi kisah sukses semenjak kemunculannya di dunia bisnis pada pertengahan abad kesembilanbelas. Merek memberikan manfaat baik bagi para produsen dan konsumennya. Merek yang kuat juga merupakan perekat perusahaan dengan pelanggan dengan cara menciptakan suatu hubungan emosional dengan para pelanggannya. Hal inilah yang menciptakan nilai bagi pelanggan sehingga memperkuat kepuasan dan loyalitasnya. Salah satu strategi loyalitas yang efektif adalah dengan membangun komunitas merek atau brand community. Muniz Jr. dan O’guinn (2001) menemukan tiga dimensi dari brand community yaitu consciousness of a kind, shared rituals and traditions dan sense of moral responsibility. Responden pada penelitian ini adalah sebanyak 75 orang anggota Vario Bali Riders yang diperoleh dengan menggunakan metode sensus. Teknik analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linier Berganda. Teknik ini digunakan untuk mengetahui hubungan kausalitas yang terjadi antara komunitas merek yang terdiri dari consciousness of a kind, shared rituals and traditions dan sense of moral responsibility dan loyalitas pelanggan terhadap merek. Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan SPSS versi 20.0 diperoleh hasil variabel kesadaran sejenis (consiousness of a kind) tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas merek, variabel berbagi ritual dan tradisi (shared rituals and traditions) tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas merek dan variabel rasa tanggung jawab moral (sense of moral responsibility) berpengaruh signifikan terhadap loyalitas merek. Kata kunci: komunitas merek (brand community), consciousness of a kind, shared rituals and traditions, sense of moral responsibility, loyalitas merek (brand loyalty)
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
193 Unmas Denpasar
ANALISIS EFEKTIVITAS CELEBRITY ENDORSER TERHADAP PEMBENTUKAN BRAND IMAGE DAN DAMPAKNYA TERHADAP PURCHASE INTENTION Ni Putu Nita Anggraini dan Dewa Made Adnyana Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel celebrity endorser dan brand image berpengaruh terhadap purchase intention pada Produk Tolak Angin. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 115 responden, dimana teknik penentuan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah non probability sampling, yaitu kombinasi antara purposive sampling dan convenience sampling. Keseluruhan data dianalisis dengan bantuan WarpPls 4.0 Hasil penelitian menunjukkan bahwa celebrity endorser berpengaruh positif terhadap brand image, celebrity endorser berpengaruh positif terhadap purchase intention dan brand image berpengaruh positif terhadap purchase intention. Kata kunci : celebrity endorer, brand image, purchase intention
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
194 Unmas Denpasar
POSITIONING PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR DI KABUPATEN BADUNG SEBAGAI DESTINASI KREATIF DAN BERKELANJUTAN
I Made Bayu Wisnawa1 , Putu Agus Prayogi2 , I Nengah Aristana3 Prodi perhotelan STIPAR Triatma Jaya 1,Prodi Pariwisata STIPAR Triatma Jaya 2, Prodi Manajemen STIE Triatma Mulya3
[email protected] Abstrak Penelitian dengan judul POSITIONING PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR DI KABUPATEN BADUNG SEBAGAI DESTINASI KREATIF DAN BERKELANJUTAN bertujuan untuk memposisikan kawasan pesisir yang dijadikan sebagai daya tarik wisata di Kabupaten Badung, sehingga setiap kawasan pesisir akan mengetahui potensi serta kelemahan yang dimiliki serta keuntungan kompetetif yang dimiliki dengan mengembangkan suatu model penelitian dengan teknik Multidimensional Scaling (MDS) dan Analysis Correspondence (ANACORR). Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 330 responden dengan purposive sampling yang terdiri dari wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara, untuk diminta persepsinya terhadap positioning kompetitif daya tarik wisata kawasan pesisir di Kabupaten Badung, sehingga dapat diketahui posisi kompetitif daya tarik wisata yang ada pada kawasan pesisir yang ada di Kabupaten Badung, Bali. Adapun kawasan pesisir yang menjadi obyek penelitian ini terdiri dari 17 pantai, yakni : (i) Suluban, (ii) Nyangnyang, (iii) Padang-padang, (iv) Labuan Sait, (v) Batu Pageh, (vi) Samuh, (vii) Geger Sawangan, (viii) Nusa Dua, (ix) Tanjung Benoa, (x) Jimbaran, (xi) Kedonganan, (xii) Kuta, (xiii) Legian, (xiv) Peti Tenget, (xv) Canggu, (xvi) Seseh dan (xvii) Berawa. Setiap kawasan pesisir memiliki keungulan yang berbeda satu dengan yang lainnya sehingga wisatawan akan memiliki banyak pilihan dalam menentukan keputusan untuk memilih daya tarik yang dapat memuaskan pengalamannya. Hasil yang sudah diperoleh pada tahapan ini: (i) keseluruhan data sudah memenuhi uji validitas dan reliabilitas, (ii) Potensi masing-masing pantai sudah terdeskripsi berdasarkan atraksi wisata, amenities, ancelery, dan aksesibilitas dan (iii) Berdasarkan atraksi wisata , sebanyak 52,84% memiliki potensi atraksi wisata selancar; 11,75% menyelam; 17,65% memancing; dan 5,88% untuk olah raga air, (iv) Berdasarkan daya tarik wisata, sebanyak 23,53% memiliki potensi terumbu karang, 5,88% potensi sunrise spot; 52,94% sunset spot; 58,82% memiliki pasir putih; 17,65% memiliki dinding tebing; dan 29,41% memiliki kawasan suci. (v) berdasarkan jenis wisata 47,06% berpotensi wisata budaya dan keseluruhan obyek memiliki potensi wisata alam. Penelitian selanjutnya melakukan analisis MDS dan Anacorr serta melakukan focus group
discussion.
Kata kunci : kompetitif positioning, daya tarik wisata, strategi pengembangan
Abstract The study aims to reposition the coastal areas that serve as a tourist attraction in Badung, so that each coastal area will know the potential and weaknesses and competitive advantages owned by developing a model research techniques Multidimensional scaling (MDS) and Correspondence Analysis (ANACORR). This study used a sample of 330 respondents with purposive sampling consisting of foreign tourists and domestic tourists, to be asked their perceptions of positioning competitive tourist attraction of coastal areas in the regency of Badung, so it can be competitive position of tourist attraction that exist in coastal areas in Badung regency, Bali. As coastal areas become the object of this study consisted of 17 beaches, namely: (i) Suluban, (ii) Nyangnyang, (iii) Padang-Padang, (iv) Labuan Sait, (v) Batu Pageh, (vi) Samuh, ( vii) Geger Sawangan, (viii) Nusa Dua, (ix) Tanjung Benoa, (x) Jimbaran, (xi) Kedonganan, (xii) Kuta, (xiii) Legian, (xiv) Peti Tenget, (xv) Canggu, (xvi ) Seseh and (xvii) Berawa. Each coastal area has different advantages from one another so that tourists will have many options in determining the appeal the decision to choose to satisfy his experience. The results that have been obtained at this stage: (i) all the data already meet the test validity and reliability, (ii) the potential of each beach already descripted based attractions, amenities, ancelery, and accessibility and (iii) Based on tourist attractions, as many as 52 , 84% have a potential tourist attraction surfing; 11.75% dive; 17.65% of fishing; and 5.88% for water sports, (iv) Based on the tourist attraction, as much as 23.53% has the potential of coral reefs, 5.88% potential Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
195 Unmas Denpasar
spot sunrise; 52.94% sunset spot; 58.82% have a white sand; 17.65% have a climbing wall; and 29.41% have a sacred area. (V) 47.06% based on the type of travel and overall tourism potential of cultural objects have the potential of nature tourism. Subsequent research analysis and Anacorr MDS and conduct focus group discussions. Keywords: competitive positioning, tourist attraction, the development strategy
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
196 Unmas Denpasar
IPTEK BAGI MASYARAKAT KELOMPOK USAHA BATU BATA DI KECAMATAN MAPANGET, KOTA MANADO Rilya Rumbayan 1, Aris Sampe 2, dan Frans Luntungan 3 1,2 Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Manado, 3 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Manado E-mail:
[email protected] Abstrak Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat melalui skema Ipteks bagi Masyarakat (IbM) ini bertujuan untuk membuka kesempatan kepada dua kelompok usaha batu bata di Kecamatan Mapanget, Kota Manado untuk mengembangkan usaha batu bata sebagai usaha ekonomi produktif dan berkelanjutan. Tujuan khusus dari kegiatan IbM ini adalah: (1)Membuat mesin pengaduk bahan baku batu bata untuk meningkatkan kapasitas produksi batu bata; (2)Menyelenggarakan pelatihan penggunaan dan perawatan mesin kepada kelompok usaha batu bata; (3)Menyelenggarakan pelatihan tentang sistem manajemen usaha batu bata sehingga pengusaha batu bata mampu lebih professional dalam mengelola usahanya; dan (4)Membuat penyuluhan tentang metode konservasi lahan bekas galian bahan baku batu bata. Tercapainya tujuan-tujuan tersebut diukur melalui indikator luaran yang dihasilkan berupa: (1)Satu unit mesin pengaduk bahan baku batu bata yang terbuat dari material daur ulang; (2)Jasa pelatihan tentang penggunaan dan perawatan mesin pengaduk bahan baku batu bata; (3)Jasa pelatihan penataan sistem manajemen usaha industri batu bata; dan (4)Metode konservasi lahan bekas galian bahan baku industri batu bata. Berdasarkan hasil uji kinerja mesin pengaduk bahan baku batu bata yang dikelola oleh dua kelompok usaha batu bata diperoleh jumlah produksi batu bata dapat mencapai 10,800 buah per hari. Melalui pelatihan penggunaan dan perawatan mesin serta pelatihan penataan sistem manajemen usaha mampu menghasilkan peningkatan produktivitas usaha batu bata. Hasil dari penyuluhan tentang konservasi lahan bekas galian bahan baku batu bata mampu memberikan pemahaman kepada pengusaha batu bata dalam menentukan metode pengembangan industri batu bata dengan menjaga kelestarian lingkungan di daerah sekitar industri. Selain itu menambahkan wawasan tentang lingkungan yang berkelanjutan sehingga pengusaha batu bata dapat mengantisipasi dampak negative yang ditimbulkan dari usaha industri batu bata. Kegiatan IbM ini telah berdampak pada terbangunnya kerjasama antara Politeknik Negeri Manado sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan dengan masyarakat pelaku usaha untuk meningkatkan efektifitas arah pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna yang bermanfaat untuk masyarakat. Kata kunci: batu bata, mesin pengaduk, produksi, manajemen, jasa, pelatihan, penyuluhan
Abstract This community service program through science and technology for society (IbM) scheme aims to provide the opportunity for two groups of brick industry in Mapanget Sub-district, Manado, in order to develop a productive and sustainable business. The specific objectives of the program are: (1) to design and build a mixer brick machine in order to increase production capacity of bricks; (2) to conduct training on the use and maintanance of the machine; (3) to conduct training on business management system so that the owners of brick industry are able to be more professional in managing their business; and (4) to conduct education about land conservation methods for the excavated soil. The achievement of these objectives is measured through result indicators as: (1) one unit of brick making machine made from recycled materials; (2) operation and maintenance training on the use of the mechine; (3) service training business management system of brick industry; and (4) method of excavated soil conservation. Based on the results of performance testing of the machine, the number of brick production could reach 10,800 pieces per day. The training in the operation and maintenance of the machine and training in business management system were able to increase productivity of bricks. The result of the education of an excavated soil conservation was able to provide insight to brick entrepreneurs in determining the method of brick industrial development with environmental preservation in the area around the industry. In addition, the education gave insight into sustainable environment so that employers of Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
197 Unmas Denpasar
brick industy could anticipate negative impacts arising from brick industrial enterprises. This IbM program has an impact on the establishment of cooperation between Manado State Polytechnic as a center of science and applied technology and community businesses in order to improve the effectiveness of the development direction of science and appropriate technology for society. Keywords: brick, mixer machine, production, management, services, training, education
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
198 Unmas Denpasar
OPTIMALISASI PEMANFAATAN ABU SERABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN PADA BETON MUTU NORMAL Rilya Rumbayan 1 dan Sudarno 2 1,2 Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Manado; E-mail:
[email protected] Abstrak Pemanfaatan sumber daya alam sebagai alternatif material konstruksi perlu dikembangkan dalam menghasilkan produk konstruksi yang berkualitas, ekonomis dan ramah lingkungan. Sulawesi Utara merupakan salah satu daerah dengan potensi sumber daya alam perkebunan kelapa terbesar di Indonesia. Serabut kelapa merupakan salah satu limbah kelapa yang mengandung mineral yang mendukung perkuatan dalam beton seperti: silika, alumina dan oksida besi. Dalam komposisi tertentu abu serabut kelapa hipotesisnya dapat digunakan sebagai bahan tambah dalam pembuatan beton. Tujuan umum penelitian ini adalah mengembangkan dan menghasilkan produk beton mutu normal dengan pemanfaatan limbah kelapa. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah mendapatkan nilai optimum penggunaan material abu serabut kelapa sebagai bahan penganti sebagian semen berdasarkan nilai kuat tekan beton dan nilai absorpsi beton. Metode penelitian dilakukan dengan uji laboratorium berdasarkan Standard Nasional Indonesia (SNI) yang mengadaptasi beberapa standart dari American Society of Testing Materials (ASTM). Variable benda uji untuk penelitian berupa variasi substitusi sebagian abu serabut kelapa 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% dari volume semen dan abu serabut kelapa yang berturut-turut diberi kode BA-0, BA-5, BA-10, BA-15, dan BA-20. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 3, 7 dan 28 hari dengan masing-masing umur menggunakan 3 buah benda uji berbentuk silinder diameter 10 cm dan tinggi 20 cm, sedangkan pengujian absorpsi beton dilakukan pada umur 28 hari dengan menggunakan 2 benda uji berbentuk silider diameter 10 cm dan tinggi 5 cm. Nilai optimum pemanfaatan abu serabut kelapa sebagai bahan subsitusi parsial semen pada beton berdasarkan kuat tekan dan absorpsi adalah 5% (BA-5) dan beton hasil penelitian merupakan beton mutu normal. Pemanfaatan limbah abu serabut kelapa dengan nilai optimalnya sebagai bahan substitusi parsial semen pada beton dapat meningkatkan mutu beton sebesar 19% pada umur 28 hari dibandingkan dengan beton tanpa abu serabut kelapa. Kata kunci: abu serabut kelapa, substitusi parsial, semen, beton, kuat tekan, absorpsi.
Abstract The usage of natural resources as an alternative construction material should be developed in producing a high quality, economical and environmentally friendly construction product. North Sulawesi is one of the largest palm plantation areas in Indonesia. Coconut fiber ash is one of the waste containing minerals that support the reinforcement in the concrete such as: silica, alumina and iron oxide. In particular the composition of the coconut fiber ash can be used as a cement substitute in concrete mixtures. The general objective of this research is to develop and produce normal strength concrete with utilization of waste materials. The specific objective of this research is to obtain the optimum value of using coconut fiber ash as a partial substitute of cement based on the compressive strength and water absorption of concrete. At this experimental works, the laboratory testing was conducted using Indonesian National Standard (SNI), which adapts some standards of the American Society of Testing Materials (ASTM). Variations of the use of coconut fiber ash are 0%, 5%, 10%, 15%, and 20% (of weight of cement), each coded BA-0, BA-5, BA-10, BA15 and BA-20. The optimum percentage at which cement can be replaced with coconut fiber ash is investigated based on the compressive strength of concrete (at 3, 7, and 28 days), and water absorption of concrete (at 28 days). The planned quality of concrete is 17.5 MPa at 28 days. Based on the compressive strength and the water absorption results, the optimum utilization of coconut fiber ash as a partial cement substitute is 5%. The compressive strength increased from 23.88 MPa (BA-0) to 28.41 MPa (BA-5) at 28 days. It means that concrete with 5% coconut fiber ash replacement had been found to exhibit 19% higher compressive strength at 28 days, in comparison to that of Portland cement concrete. Keywords: coconut fibers ash, partial substitution, cement, concrete, compressive strength, absorption Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
199 Unmas Denpasar
IPTEKS BAGI MARYARAKAT NELAYAN DI KELURAHAN SERANGAN Ni Made Darmadi, Ni Made Ayu Suardani S. dan Dewa Gede Semara Edi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa nimadedarmadi @yahoo.co.id Abstrak Kelurahan Serangan yang posisi daerahnya dekat dengan laut memiliki banyak potensi terutama di bidang Perairan diantaranya Olah raga air, Penangkapan Ikan, Pengolahan Ikan, Konservasi Penyu, Budidaya Kuda laut, Budidaya Rumput Laut. Potensi yang ada tidak dibarengi dengan Teknologi yang dimiliki oleh Masyarakat Serangan terutama di bidang Pengolahan Ikan dan Rumput laut. Pengabdian Kepada Masyarakat di Kelurahan Serangan dilaksanakan dengan beberapa metoda yaitu wawancara untuk mengetahui permasalahan yang dialami oleh peserta didik, metoda ceramah bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai penanganan pasca panen, Pengolahan Ikan dan Rumput laut serta kewirausahaan. Praktik yang bertujuan agar peserta didik langsung dapat membuat beberapa produk dari ikan dan rumput Laut. Hasil Pengabdian yaitu Target luaran yang direncanakan sudah tercapai dimana peserta didik mampu membuat cake, bakso rumput laut, dendeng ikan, nugget ikan dan kecap ikan dengan baik. Agar hasil kegiatan ini dapat berkelanjutan maka panitia memberikan peralatan yang diperlukan, modal awal untuk memulai usaha, dan panitia membantu peserta didik untuk mencari Sertifikat sebagai legalitas produk dari Dinas Kesehatan berupa No PIRT, dan No PIRT yang diberikan yaitu: No 211517101049019. Dari enam (6) peserta didik hanya satu (1) orang yang menerapkan hasil praktik sebagai pekerjaan tetap dan 5 orang peserta didik lainnya diterima untuk menjadi karyawan tetap di perusahaan swasta yang ada di Lingkungan Kelurahan Serangan, dan ketrampilan yang di dapat dari pengabdian tersebut digunakan untuk pekerjaan sampingan. Kata kunci : IbM, Kecap Ikan, Kelurahan Serangan, Ikan, Rumput Laut
Abstract Serangan Village which is located nearby sea has much potential in fishery sector, such as water sports, fish catching and processing, turtle conservation, sea horse cultivation, and seaweed farming. However, the potentials have not been supported by advanced technology, especially in fish and seaweed processings. Community service which is known as Science Tecnology for Society or IbM was carried out in Serangan Village by applying several methods, namely inteview, counseling, and practice. The interview was aimed to know problems which were faced by the IbM’s participants in Serangan Village; the counseling was aimed to introduce and educate the participants about post harvest handling, fish and seaweed processing, and entrepreneurship; and the practice was aimed to train the participants to make products made from fish and seaweed. The results or expected output targets of the IbM have been fulfilled well, in which the participants have been able to make cake, seaweed meatball, Indonesian sweet jerked fish, fish nugget, and fish sauce. To sustain the results, the committee provided the participants with equipments and initial capital to start business, and helped to seek legal certificate from the Health Department, in form of PIRT Number, namely No 211517101049019. From six participants, merely one of them who implemented the processing skill as permanent job, while the 5 others merely implemented it as their side job, since they worked in a private company in Serangan. Keywords : IbM, Fish Sauce, Serangan Village, Fish, Seaweed
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
200 Unmas Denpasar
STRATEGI READING ALOUD PADA KELAS MEMBACA TINGKAT MAHIR Luh Ketut Sri Widhiasih dan Nyoman Deni Wahyudi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstrak Penelitian yang menggunakan rancangan deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan dari strategi Reading Aloud pada kelas membaca tingkat mahir. Fokus dari penelitian ini adalah mahasiswa yang mengambil mata kuliah Reading IV yang diklasifikasikan sebagai kelas membaca tingkat mahir di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahasaraswati Denpasar. Data yang diperoleh pada penelitian ini berjenis data kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari pengamatan, wawancara terstruktur dan investigasi kelompok. Data diperoleh dengan menggunakan peneliti sebagai instrument kunci dan beberapa instrumen penelitian lain seperti lembar pengamatan daftar pertanyaan wawancara terstruktur dan daftar pertanyaan investigasi kelompok. Hasil pengamatan, wawancara terstruktur dan investigasi kelompok dianalisis secara deskriptif menggunakan Model Interaktif. Penelitian ini menemukan bahwa penerapan strategi Reading Aloud di kelas membaca mahir membuat mahasiswa (1) membangun kosakata dan pelafalan mereka; (2) mengembangkan pemahaman mereka terhadap struktur wacana; (3) mendorong pemahaman tingkat tinggi; (4) belajar pada konteks yang bermakna; dan (5) memiliki motivasi dalam membaca. Kata kunci : strategi reading aloud, kelas membaca tingkat mahir
Abstract This research used descriptive qualitative design that aimed at describing the application of Reading Aloud Strategy in advance reading class. As the focus of this study was university students who took Reading IV subject that was classified as advance reading class in English Education Study Program, Faculty of Teaching Training, Mahasaraswati Denpasar University. The data obtained in this study are qualitative data. The qualitative data were collected by observation, guided interview and group investigation. Data were collected by using researcher as the key instrument and some research instruments such as, observation sheet, list of guided interview questions and list of questions in group investigation. The result of observation, guided interview and group investigation were analyzed descriptively using Interactive Model. This study found that the application of Reading Aloud Strategy in advance reading class made the students (1) build their vocabulary and pronunciation; (2) develop their understanding of text structures; (3) encourage their high levels of understanding; (4) learn in a meaningful context; and (5) have motivation in reading. Keywords: reading aloud strategy, advance reading class
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
201 Unmas Denpasar
BERANTAS GAPTEK DENGAN IPTEKS Olivia Moningka Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado Kampus Politeknik, Desa Buha, Kec. Mapanget, Kota Manado, Indonesia Phone : +6281340333050, Email:
[email protected] Abstrak Penggunaan komputer dalam dunia pendidikan bukan hal yang baru lagi tapi tidak dapat dipungkiri disebagian tempat, komputer masih merupakan peralatan yang tidak dipahami dan dikuasai penggunaannya alias gaptek (gagap teknologi). Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yaitu TK dan KB adalah salah satu lembaga yang membutuhkan keahlian penggunaan komputer. Kebutuhan ini sangat dirasakan oleh tenaga pengajar dan administrasi sekolah TK Anugerah Tingkulu dan TK Naomi Teling yang ada di kota Manado. Oleh karena itu dibuatlah program kemitraan Ipteks bagi Masyarakat (IbM) dengan tujuan meningkatkan kualitas mutu layanan tenaga pengajar dan melengkapi fasilitas peralatan komputer untuk peningkatan mutu pembelajaran di sekolah. Target luaran kegiatan IbM ini adalah (1). Tenaga pengajar/administrasi TK memiliki kemampuan mengoperasikan komputer (2). Memiliki kemampuan menggunakan Internet (3). Pengadaan perlengkapan komputer, jaringan internet dan TV. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu pelatihan komputer dengan menggunakan modul pembelajaran word, excel, power point dan internet selama 12 x pertemuan (3 x 50 mnt) serta melaksanakan acara serah terima perlengkapan diakhir pelatihan. Kegiatan pelatihan ini berhasil dilaksanakan bersama mitra kerja TK Naomi Teling namun untuk TK Anugerah Teling tidak dilanjutkan karena masalah internal yang dialami oleh pihak sekolah sehingga tidak bisa mengutus guru dalam pelatihan. Kebijakan yang diambil yaitu mengganti dengan mitra kerja yang baru yaitu TK Anugerah Tingkulu dan kegiatan pelatihan dengan mitra ini berhasil dilaksanakan dengan baik. Program kemitraan kedepannya diharapkan dapat berlanjut untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan lain yang dihadapi mitra seperti kurangnya fasilitas Alat Permainan Edukatif (APE) dan fasilitas bangunan sekolah yang belum memadai. Kata kunci : TK, Pelatihan Komputer Abstract
The use of computer in education is not a new thing anymore but there is no doubt that in some places, computer is still the equipment that is not understood and its use is not mastered or in other words "gaptek" (“stuttering” in technology) Institution of Early Childhood Education (PAUD), including Kindergarten and Play group is one institution that requires the expertise of computer use. This need is strongly felt by the teaching staff and administrative staff of nursery school and kindergarten "Naomi"Teling and "Anugerah"Tingkulu in the city of Manado. Therefore, a partnershipprogram of science and technology (IPTEKS) for the community (IBM)has been established with the aim to upgrade the service quality of teaching staff and provide complete facilities of computer equipment to improve the quality of learning in schools. The target outcomes of IBM activities are (1).The teaching /administrative staff of the Kindergarten should havethe ability to operate computer (2). They should be able to use the Internet (3). There should be a procurement of computer equipment, internet and TV networks. The method of implementation activities are computer training using learning modules word, excel, power point and internet for 12 meetings (3 x 50 min.) and carry out the handover ceremony at the end of training of equipment. These training activities were successfully carried out with a partner , namely Naomi Kindergarten Teling but partnership with Anugerah Kindergarten Teling was discontinued due to internal problems experienced by the school so it could not send a teacher in the training.The measure taken is to replace with new partner, namelyAnugerahKindergarten Tingkulu and the training activities with this partnerwere successfully implemented. The partnership program is expected to continue in the future to solve the problems faced by other partners such as the lack of facilities of Educational Games Tool (APE) and inadequate school buildings. Keywords : Kindergarten, Computer Training
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
202 Unmas Denpasar
KORELASI SIKAP TERHADAP SAINS DAN TINGKAT KECEMASAN TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI UNMAS DENPASAR Ida Bagus Ari Arjaya Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahasaraswati Denpasar email:
[email protected] Abstrak Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk menganalisis korelasi antara sikap terhadap sains dengan hasil belajar mahasiswa, 2) untuk menganalisis korelasi antara kecemasan dengan hasil belajar mahasiswa, Penelitian ini termasuk penelitian korelasional yang mencari hubungan antara variabel bebas yaitu sikap terhadap sains dan tingkat kecemasan terhadap hasil belajar statistika biologi mahasiswa. Teknik pengambilan sampel di dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dimana sampel dalam penelitian ini adalah 35 orang mahasiswa yang mengikuti matakuliah statistika biologi Jurusan Pendidikan Biologi Unmas Denpasar. Penelitian ini menggunakan kuisioner tingkat kecemasan mahasiswa (Anxiety Self-Rating Scale) yang mengacu pada instrumen yang dikembangkan oleh Komor (1999), instrumen sikap mahasiswa terhadap sains (Attitudes Toward Science Scale) yang dikembangkan oleh Smith et.al (2012), dan instrumen hasil belajar mahasiswa yang berupa essay. Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi Product Moment Pearson dan ANAVA Satu Jalur dengan menggunakan Uji LSD (Least Significant Different). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat korelasi antara sikap terhadap sains terhadap hasil belajar mahasiswa (r=738), 2) terdapat korelasi yang kuat antara tingkat kecemasan dengan hasil belajar mahasiswa (r=0,821). Hasil analisis komparatif lebih lanjut menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan diantara masingmasing tingkat kecemasan terhadap hasil belajar mahasiswa. Kata kunci: Sikap Terhadap Sains, Tingkat Kecemasan, Hasil Belajar
Abstract The aim of this research are 1) to analyze the correlation between the attitude of science towards students’ learning outcome, 2) to analyze correlation between anxiety towards students’ learning outcome. This research is categorized into correlational which finds the correlation between independent variable, an attitude of science and the level of anxiety toward the result of students’ earning outcome on biology statistics. Technique used in collecting the sample is purposive sampling in which 35 students in biology statistics course of Biology Education Department of Unmas are involved as the sample. The instruments which were administrated in this research were Anxiety Self-Rating Scale (adopted from Komor, 1999), Attitudes toward Science Scale (adopted from Smith, et.al, 2012), and students’ learning outcome in the form of Essay. The research data were analyzed by using Pearson Product Moment correlational analysis and One way Anava by using LSD test (Least Significant Different). The result shows that 1) there is correlation between the attitude of science towards students’ learning outcome (r=738), 2) there is high correlation between anxiety towards students’ learning outcome (r=0,821). Further, the result of comparative analysis shows that there is significant differentiation among the levels of anxieties toward students’ learning outcome. Kata kunci: Attitudes Towards Science, Level of Anxiety, Learning Outcome
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
203 Unmas Denpasar
ANALISIS RASIO KEUANGAN YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SISA HASIL USAHA (SHU) DI KSP SARI APUAN DENPASAR Ni Kadek Ari Padmautami, I Putu Edy Arizona, I Nyoman Kusuma Mahaputra Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstrak Sisa Hasil Usaha (SHU) merupakan keuntungan yang didapatkan oleh sebuah koperasi, SHU yang tinggi akan mendorong para anggota koperasi untuk ikut aktif dalam berperan mengembangan usaha koperasi, untuk mengetahui pertumbuhan sisa hasil usaha maka digunakan analisi rasio keuangan yaitu rasio lancar (current ratio), rasio utang (debt ratio), rasio laba bersih (net profit margin) dan rasio perputaran aktiva (total asset turnover). Penelitian ini bertujuan unutuk mengetahui pengaruh analisa rasio keuangan terhadap pertumbuhan sisa hasil usaha (SHU) pada koperasi sari apuan di denpasar. Sampel dalam penelitian ini adalah KSP Sari Apuan Denpasar untuk periode bulanan mulai dari tahun 2012-2015. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel rasio lancar berpengaruh positif terhadap pertumbuhan SHU yang ditunjukan dengan nilai signifikansi 0,000. Variabel rasio utang dan rasio laba bersih juga berpengaruh terhadap pertumbuhan sisa hasil usaha yang ditunjukan dengan nilai signifikansi masing-masing 0,000 dan 0,028. Meskipun demikian, variabel rasio perputaran aktiva tidak memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan sisa hasil usaha yang ditunjukan dengan nilai signifikansi sebesar 0,068. Kata kunci: CR, DR, NPM, TAT, Pertumbuhan SHU
Abstract Time Results of Operations (SHU) is a benefit gained by a cooperative, SHU will encourage cooperative members to actively participate in contributing to developing the cooperative effort, to determine the growth of net income of the used analysis of financial ratios, namely current ratio, debt ratio, net profit margin and total asset turnover. Research aims to determine the effect of financial ratio analysis to the growth of net income (SHU) at the cooperative sari Apuan in Denpasar. The sample in this research is KSP Sari Apuan Denpasar for monthly periods ranging from years 2012 to 2015. Determination of the sample using purposive sampling method. The analysis technique used is multiple linear regression analysis. The research results showed that the current ratio variable positive effect on the growth of SHU shown by the significant value of 0.000. Variable debt ratio and the ratio of net profit also affect the growth of net income indicated by the significant value respectively 0.000 and 0.028. Nonetheless, asset turnover ratio variable has no effect on the growth of net income is shown with a significance value of 0.068. Keywords: CR, DR, NPM, TAT, Growth of SHU
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
204 Unmas Denpasar
IbM USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK DI KABUPATEN KARANGASEM BALI Ni Luh W. Sayang Telagawathi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali
[email protected] Abstrak Program IbM ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas hasil produksi produk dari olahan buah salak, memperluas jangkauan pemasaran dan meningkatkan pemahaman mitra tentang perencanaan bisnis dan manajemen usaha. Tujuan tersebut dicapai melalui pendampingan dan pelatihan manajemen usaha industri rumah tangga olahan buah salak, penyediaan alat produksi yang memadai, pembuatan website pemasaran dan memfasilitasi kelompok usaha dengan lembaga permodalan. Selain terkenal sebagai daerah agrowisata perkebunan salak, Desa Sibetan memiliki potensi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam pengolahan buah salak menjadi dodol, pia, kurma, kerupuk, sirup serta wine. Namun dalam pengelolaanya masih berbasiskan industri rumah tangga dengan modal dan produksi yang terbatas, proses produksi yang masih sederhana, packaging (pengemasan) yang seadanya, serta pemasaran yang masih terbatas di Kecamatan Bebandem dan Kabupaten Karangasem. Oleh sebab itulah program IbM ini merancang kegiatan-kegiatan bagi dua kelompok industri rumah tangga olahan salak yaitu Kelompok Salak Dukuh Lestari di Desa Sibetan dan Kelompok Salak Sradha di Desa Telaga. Kedua kelompok ini sedang berkembang dan memerlukan pendampingan dalam mengembangkan usahanya. Metode pelaksanaan untuk mencapai tujuan ini adalah dengan memberikan bantuan pembuatan website untuk mempermudah jangkauan pemasaran, penyediaan alat produksi, memfasilitasi kelompok usaha dalam mendapatkan akses permodalan serta pendampingan dan pelatihan perencanaan dan pengelolaan manajemen bisnis. Berdasarkan tujuan dan pendekatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut maka luaran program ini adalah, peningkatan produktivitas hasil usaha, website pemasaran dan metode perencanaan dan pengelolaan manajemen bisnis. Kata kunci: olahan buah salak, produksi, pemasaran, pengemasan, manajemen usaha
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
205 Unmas Denpasar
IbM PATUNG BUDHA Ni Luh Gde Novitasari, Ni Nyoman Ayu Suryandari, I Gede Ngurah Sunatha Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstrak Gianyar merupakan etalase berbagai macam produk kerajinan yang dihasilkan oleh masyarakat sekitarnya. Salah satu kerajinan seni yang pernah mencapai masa emasnya di tahun 90an adalah kerajinan patung kayu. Salah satu dari kerajinan patung kayu tersebut adalah patung kayu Budha. Patung kayu Budha menjadi hasil produksi utama di daerah Gianyar karena tingginya permintaan khususnya dari wisatawan mancanegara. Mengingat proses produksi patung kayu Budha berbasis home industry, maka eksistensi usaha ini harus mendapat perhatian dan dukungan sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sebagai mata pencaharian utama dan melaksanakan program ekonomi kerakyatan yang dicanangkan pemerintah. Mitra dalam program ini berjumlah dua orang yaitu IRT I Wayan Sutapa dan IRT I Wayan Sugita. Usaha mitra belum efektif dan efisien, dalam operasionalnya berbasis home industry menggunakan peralatan gergaji mesin/ sensor dengan sistem menyewa dan pengamplasan masih manual. Melalui program ini kedua mitra lebih mampu menghemat biaya dan waktu dalam operasionalnya. Luaran dalam program ini adalah berupa produk dan jasa. Luaran yang berupa produk diantaranya adalah 1).Pengadaan peralatan berupa mesin sensor untuk memotong kayu dan juga mesin amplas, 2). Pengadaan atap pada lokasi pemotongan kayu, 3). Pengadaan drum besar untuk penyimpanan limbah kayu yang akan dijual, 4).Pengadaan sekop untuk mengumpulkan limbah kayu, 5).Pengadaan rak pajangan untuk memajang patung sample, 6).Pengadaan masker dan selop tangan untuk menjaga keamanan dan kesehatan pekerja, 7). Pengadaan papan nama dan kartu nama bagi mitra, dan 8).Pengadaan buku kas untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran kas. Sedangkan luaran berupa jasa diantaranya adalah 1). Penataan layout produksi, 2). Pendampingan dan penyuluhan pembukuan sederhana, dan 3). Pendampingan mengenai pemasaran produk patung Budha secara online. Kata kunci: patung Budha, home industry, efisiensi, efektivitas, pengadaan peralatan, penyuluhan pembukuan dan pemasaran online
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
206 Unmas Denpasar
PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI DALAM MENUNJANG KETERSEDIAAN TELUR AYAM RAS DI DESA MUSI KECAMATAN KALONGAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Josephine L.P Saerang1, Revolson A. Mege2, Alfons A. Maramis2, Sintya J.K. Umboh1 1) Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi 2) Program Studi Biologi Universitas Negeri Manado Email :
[email protected] Abstrak Kesenjangan antara jumlah produksi dan konsumsi telur ayam ras menjadi masalah penting dalam ketersediaan protein hewani. Tingginya jumlah jumlah konsumsi dibandingkan produksi disebabkan oleh beberapa faktor. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui produksi dan jumlah konsumsi telur ayam ras, serta peranan kelompok tani dalam menunjang ketersediaan telur ayam ras di Desa Musi. Penelitian menggunakan metode survey dengan instrumen kuesioner. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yakni Desa Musi dengan pertimbangan merupakan satu-satunya desa di Kabupaten Kepulauan Talaud yang masuk dalam program kawasan ekonomi masyarakat (KEM). Jumlah sampel rumahtangga sebanyak 34 rumahtangga. Analisis data menggunakan statistik deskriptif secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata konsumsi telur ayam ras rumahtangga sebanyak 30 butir/minggu. Dengan rata-rata jumlah anggota rumahtangga sebanyak 5 orang, berarti konsumsi telur ayam ras sebesar 6 butir/minggu/orang atau sebesar 1 butir/hari/orang. Dikalikan jumlah penduduk sebanyak 340 jiwa, maka kebutuhan telur ayam ras masyarakat Desa Musi mencapai 340 butir/hari. Dibandingkan jumlah produksi rata-rata sebanyak 70 butir/hari, berarti kelompok tani sebagai produsen baru dapat memenuhi 20 persen dari kebutuhan masyarakat Desa Musi. Salah satu upaya untuk mengatasi kesenjangan ini yakni pemberdayaan kelompok tani. Melalui kelompok tani diseminasi teknologi pertanian kepada petani peternak lebih efisien sehingga dapat meningkatkan produktivitas, produksi, dan pendapatan rumahtangga petani. Tingginya permintaan telur ayam ras menjadi peluang pasar bagi kelompok tani untuk mengembangkan usaha peternakan ayam ras petelur di Desa Musi. Kata kunci : Pemberdayaan, Produksi, Konsumsi, Telur Ayam Ras
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
207 Unmas Denpasar
PEMELIHARAAN TERNAK BABI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI BIOGAS YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN PADA KELOMPOK TANI/TERNAK Jeanette E. M. Soputan1, Tineke M. Langi2, Jerry D. Kalele1 dan Sjenny S. Malalantang1 1Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115 2Fakultas Pertanian Universitas Sam ratulangi Manado, 95115 (
[email protected]) Abstrak Usaha peternakan dapat memberikan manfaat yang besar dilihat dari perannya sebagai penyedia protein hewani. Hal ini merupakan titik tolak pengembangan program peternakan, yang tentunya akan diikuti dengan peningkatan jumlah ternak dan peningkatan limbah peternakan. Tidak dapat dipungkiri limbah ternak akan menjadi penyebab timbulnya masalah gangguan ekosistem seperti pencemaran lingkungan. Manajemen pemeliharaan ternak babi dan penerapan teknologi biogas yang berwawasan lingkungan perlu dilakukan sebagai upaya memberikan manfaat tanpa mencemari lingkungan. Kegiatan ini dilakukan pada kelompok tani/ternak Debora dan Reirem di desa Sumarayar Kecamatan Langowan Timur, Kabupaten Minahasa. Kegiatan yang dilakukan pada kedus kelompok tani ternak ini terdiri dari penyuluhan penyusunan formulasi ransum pakan ternak babi dan kandang yang sesuai dengan fase pertumbuhan ternak babi dan demonstrasi pengolahan limbah ternak babi menjadi biogas, serta lumpur ikutan biogas ( sludge) hasil fermentasi yang tidak berbau yang dapat langsung dimanfaatkan sebagai pupuk pada tanaman. Gas dari limbah ternak babi pada hari ke-19 sudah dapat menyala dengan warna api biru dan tidak berbau. Kegiatan pengabdian ini sangat diminati oleh petani/perternak karena dengan demikian telah menambah pengetahuan mereka untuk dapat meramu sendiri ransum pakan ternak babi yang lebih murah (sesuai fase pertumbuhannya) dibandingkan dengan membeli pakan komersil, dan mengubah sikap mereka untuk mau mengolah limbah ternak babi sebagai bahan dasar pembuatan biogas, serta kandang selalu dalam keadaan bersih. Kata kunci : Ransum, limbah ternak babi, biogas
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
208 Unmas Denpasar
PENGEMBANGAN RANCANGAN LANSKAP AIR TERJUN TUNAN DESA TALAWAAN KABUPATEN MINAHASA UTARA PROVINSI SULAWESI UTARA Ingerid Lidia Moniaga, Amanda Sutarni Sembel Abstrak Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara memiliki beberapa lokasi air terjun yang jernih dan alami. Salah satunya yakni air terjun Tunan yang terletak di desa Talawaan Kabupaten Minahasa Utara dengan jarak sekitar 25 km dari Kota Manado dan dapat dicapai dengan kendaraan bermotor kira-kira 6 km dari desa Talawaan dan dilanjutkan dengan berjalan kaki dengan waktu tempuh kurang lebih 30 menit. Air terjun ini bersumber dari sungai diatas gunung yang mengalir melewati tebing terjal dengan ketinggian 60 m. Tujuan pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini, yaitu memberi pembinaan dan pendampingan pada kelompok masyarakat desa Talawaan dalam bantuan teknis rancangan lanskap wisata air terjun Tunan Desa Talawaan. Pembinaan dan pendampingan yang dilakukan untuk menangani beberapa masalah prioritas yang dilakukan dengan tahapan diantaranya : (1) Penyuluhan dan (2) Pelatihan. Target luaran yang ingin dicapai pada pembinaan dan pendampingan masyarakat desa Talawaan adalah (1) meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam penataan suatu lanskap wisata alam berdasarkan potensi dan sumberdaya alam yang tersedia, mewujudkan suatu bentukan lanskap yang fungsional, indah, dan memuaskan bagi penggunanya serta berkelanjutan (2) memahami dan melakukan kegiatan praktek mengembangkan kawasan wisata alam, (3) memiliki kemampuan dalam mengelola lanskap wisata alam, (4) meningkatkan kualitas lingkungan desa, (5) menghasilkan artikel ilmiah yang dapat dipublikasikan pada jurnal akreditasi. Kata kunci : lanskap wisata alam, air terjun Tunan
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
209 Unmas Denpasar
PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI MELALUI PEMBUATAN DAN PEMANFAATAN PESTISIDA NABATI DAN HAYATI DALAM UPAYA MENEKAN PENGGUNAAN PESTISIDA KIMIA SINTETIS MENUJU KEMADIRIAN PETANI I Nyoman Labek Suyasdipura1, Made Nada2, I Ketut Widnyana1 1dosen Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi 2dosen Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil, Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstrak Pertanian merupakan bidang kegiatan yang menjadi pilihan terakhir bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Generasi muda hampir tidak punya kebanggan bila memilih pekerjaan bertani, sebab disamping padat modal dan padat karya, bertani tidak memberikan jaminan dalam kepastian hasil. Pestisida sintetis sangat diperlukan dalam usaha tani, namun harganya dari waktu ke waktu semakin meningkat dan juga berdampak buruk kepada lingkungan. Tidak adanya jaminan harga menyebabkan usaha tani seperti pekerjaan untung-untungan saja. Kendala inilah yang disampaikan kepada tim IbM Unmas Denpasar oleh kedua mitra yaitu Kelompok Tani Pala Karya dan kelompok tani Giri Sari. Kedua kelompok tani berada dalam satu kecamatan yaitu kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana Bali. Hasil diskusi dengan kedua mitra disepakati bahwa yang menjadi prioritas untuk dibantu diantaranya adalah membuat percontohan dan pelatihan membuat membuat pestisida nabati dengan memanfaatkan tanaman sekitar. Dari solusi ini diharapkan dapat meminimalkan biaya usaha tani khususnya dari segi pembiayaan pembelian pestisida sintentis. Pelatihan dilakukan terhadap 30 orang anggota kedua kelompok tani yang diawali dengan sosialisasi program, pelatihan sebanyak 5 tahap dan dilanjutkan dengan pendampingan dan evaluasi program. Keterlibatan kelompok tani selama kegiatan mencapai tingkat kehadiran 80 – 100%, dengan tingkat trampilnya petani dalam membuat pestisida nabati sampai tingkat trampil (paham dan trampil membuat = 85%), dan dalam pembuatan pestisida hayati sampai tingkat cukup terampil (cukup paham dan bisa membuat = 75%). Dari sisi teknis aplikasi di lapangan keterampilan petani mencapai 90% dari jumlah petani yang diberikan pelatihan dan pendampinngan. Kedua kelompok tani juga diberikan alat dan bahan dalam pembuatan dan aplikasi pestisida tersebut, seperti ; SOP pembuatan pestisida nabati dan hayati, panic besar, blender, elektrik sprayer, masker, dan slop tangan. Kata kunci: kelompok tani, pestisida nabati, hayati, pelatihan, pendampingan
Abstract Agriculture is a field of activity is the last choice or most Indonesian people. The younger generation hardly have pride when choosing agricultural work, because in addition to capital intensive and labor-intensive, farming does not guarantee the certainty of the results. Synthetic pesticides is needed in farming, but its price over time is increasing and also have a negative impact on the environment. This constraint is delivered to the team IbM Unmas Denpasar by both partners that work Pala Farmers groups and farmer Giri Sari. Both groups of farmers are in the subdistricts of districts Melaya Jembrana regency of Bali. The results of discussions with both partners agreed that the priority is to help them make the pilot and training make make pesticide plant by utilizing the plant around. Of this solution is expected to minimize the cost of farming, especially in terms of financing the purchase of synthetic pesticides. Training conducted on 30 members of the two groups of farmers that begins with socialization programs, training as many as five stages and followed by mentoring and evaluation of programs. The involvement of farmers' groups during the activity reaches the level of the presence of 80-100%, with levels skilfully farmers in pesticide plant up to the level of skilled (understanding and skills to build = 85%) and in manufacture of biological pesticides until the level is quite skilled (quite understand and can make = 75%). From the technical side of applications in the field of farmers' skills up to 90% of the farmers are given training and mentoring. Both groups of farmers are also given tools and materials in the manufacture and application of pesticides, such as; Procedure strander manufacture and biological pesticide plant, a large pot, blender, electric sprayer, masks, and hand Sloop. Keywords: farmer groups, nabati pesticides, biological, training, mentoring Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
210 Unmas Denpasar
WAKTU PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CARI MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) DARI LIMBAH PERTANIAN DAN KAITANNYA DENGAN KETERSEDIAN UNSUR HARA MAKRO DAN MIKRO I Gusti Ngurah Alit Wiswasta, I Ketut Widnyana, I Dewa Nyoman Raka, I Wayan Cipta Program studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstrak Lahan tadah hujan yang begitu luas di Indonesia yang mencapai 2,21 juta ha belum dimanfaatkan secara optimal, demikian juga di Bali sebanyak 85,26 persen atau 480.559 hektar dari luas lahan pertanian di Bali adalah lahan sawah tadah hujan, yang berarti hanya dapat ditanami padi setahun sekali dan itu pun petani harus sigap tepat waktu agar musim hujan tidak lewat sehingga penanaman terlambat. Sawah tadah hujan mengandung makna bahwa pada musim kemarau otomatis tidak menghasilkan sebab ketersediaan air akan sangat terbatas sehingga cendrung dibiarkan kosong tanpa ditanami tanaman budidaya lainnya. Penelitian dilaksanakan bertujuan untuk mendapatkan komposisi limbah pertanian dalam pembuatan mikroorganisme indigen (MOL) yang efektif sebagai pupuk cair dan sebagai dekompuser limbah pertanian. Penelitian ini merupakan penelitian eksperiment yang dilaksanakan di laboratorium untuk mengetahui kandungan : C-organik, N-total, P-tersedia, K tersedia dan pH tanah Indikator keberhasilan penelitian ini adalah didapatkan jenis limbah dalam pembuatan mikroorganisme indigen/lokal (MOL) yang membantu meningkatkan ketersediaan unsur hara pada lahan sawah tadah hujan, dan diaplikasikannya mikrooragnisme indigen/ MOL dan pupuk organik limbah pertanian sebagai pupuk organik dalam upaya meningkatkan produksi padi di lahan sawah tadah hujan. Hasil penelitian menunnjukkan bahwa proses dekomposisi bahan organik dari limbah pertanian yaitu sayur, buah, urine, dan campuran ketiga bahan tersebut menjadi MOL sudah menunjukkan hasil yang baik pada proses permentasi dalam waktu 2 minggu sudah siap diaplikasikan sebagai permenteor pupuk organik padat dengan mikroba dominannya adalah Bacillus sp. Kata kunci : lahan tadah hujan, MOL, limbah pertanian, pupuk organik Abstract
Rainfed are so widespread in Indonesia reached 2.21 million ha not been used optimally, so in Bali as much as 85.26 percent or 480 559 hectares of agricultural land in Bali is the rainfed areas, which means it can only be planted with rice once a year and even then farmers should be alert in time to the rainy season is not over so late planting. Rainfed implies that in the dry season does not automatically produce because of water availability will be very limited so it tends to be left without planted with other crops.The research was conducted aiming to obtain the composition of agricultural waste in the manufacture of microorganisms indigen (MOL) effective as liquid fertilizer and as dekompuser agricultural waste. This research was conducted in a laboratory experiment to determine the content: organic C, total-N, P-available, available K and soil PH. Indicators of the success of this study was obtained type of waste in the manufacture of micro-organisms indigen / local (MOL) which helps increase the availability of nutrients in rainfed areas, and the use of mikrooragnisme indigen / MOL and organic fertilizer agricultural waste as organic fertilizer in an effort to increase rice production in the land rainfed.The results showed that the decomposition of organic materials from agricultural waste, namely vegetable, fruit, cow urine, and mix all three ingredients into MOL already shown good results in the process of fermentation within 2 weeks already ready for application as permenteor solid organic fertilizer with microbes dominant is Bacillus sp. Keywords: rainfed, MOL, agricultural waste, organic fertilizer
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
211 Unmas Denpasar
PERANAN AWIG-AWIG DESA PAKRAMAN DALAM MENCEGAH TINDAK PIDANA PENCURIAN BENDA SAKRAL DI DESA PELAGA KECAMATAN PETANG KABUPATEN BADUNG A.A. Putu Wiwik Sugiantari, Lis Julianti Universitas Mahasaraswati Denpasar Abstrak Dewasa ini, beberapa kasus pencurian benda sakral pernah terjadi di beberapa wilayah di Bali salah satunya di Desa Plaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Penyelesaian terhadap kasus tindak pidana pencurian benda sakral masih dominan mengacu pada hukum nasional sedangkan dibutuhkan pemulihan keseimbangan di dalam masyarakat adat setempat akibat terjadinya tindak pidana pencurian benda sakral. Oleh karena itu, dalam hal ini penting untuk diketahui peranan desa pakraman dalam mencegah tindak pidana pencurian benda sakral serta bentuk perlindungan hukum desa pakraman terhadap benda sakral dalam mencegah tindak pidana pencurian khususnya di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Penelitian ini menggunakan metode dekriptif kualitatif, yaitu suatu suatu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan mengenai sifat-sifat individu, keadaan, maupun hubungan antara variabel satu dengan yang lain dalam hubungannya dengan peranan awig-awig desa pakraman dalam mencegah tindak pidana pencurian benda sakral di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan desa pakraman khususnya di Desa Plaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung dalam mencegah tindak pidana pencurian benda sakral selama ini sudah berjalan cukup baik. Peranan desa pakraman dalam hal terjadinya tindak pidana pencurian benda sakral sampai saat ini lebih dominan terletak pada pemulihan keseimbangan akibat tindak pidana pencurian benda sakral, dalam bentuk upacara atau ritual keagamaan yang dananya berasal dari desa pakraman sendiri. Bentuk perlindungan hukum desa pakraman terhadap benda sakral dalam mencegah tindak pidana pencurian khususnya di Desa Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung belum diatur secara spesifik di dalam awig-awig desa pakraman. Pengaturannya masih bersifat global (umum) dan hanya menyangkut mengenai masyarakat desa pakraman, upacara keagamaan oleh masyarakat desa pakraman, dan pemeliharaan alam sekitar. Kata kunci: Awig-awig, Benda Sakral, Desa Pakraman, Perlindungan Hukum
Abstract Today, several cases of theft of sacred objects has occurred in several areas in Bali one in Desa Plaga, District Petang, Badung regency. Completion of the criminal case of theft of sacred objects still dominant while referring to national law required a restoration of balance in the local indigenous communities as a result of the criminal offense of theft of sacred objects. Therefore, in this case it is important to note Pakraman role in preventing the crime of theft of sacred objects and forms of legal protection Pakraman against sacred objects in preventing the crime of theft in particular Pelaga, District Petang, Badung regency. This study uses descriptive qualitative, ie an a study that aims to describe the properties of the individual, the state, as well as the relationship between the variables to one another in relation to the role awig awig Pakraman in preventing the crime of theft of sacred objects Pelaga Sub Petang, Badung regency. The results showed that the role of Pakraman particularly in Plaga Village, District Petang, Badung regency in preventing the crime of theft of sacred objects has been running pretty well. Pakraman role in case of a criminal offense of theft of sacred objects far more dominant lies in restoring balance due to the crime of theft of sacred objects, in the form of religious ceremonies or rituals originating from Pakraman own. Pakraman forms of legal protection against sacred objects in preventing the crime of theft, especially Pelaga District of Badung Petang not specifically regulated in awig awig Pakraman. The arrangement still are global (general) and only concerned about the public Pakraman, religious ceremonies by the people Pakraman, and maintenance of the natural surroundings. Keywords: Awig awig, Sacred Objects, Pakraman, Legal Protection
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
212 Unmas Denpasar
PENGEMBANGAN AGROWISATA BUDIDAYA PERIKANAN LAUT BERBASIS MASYARAKAT PESISIR DI KECAMATAN GEROKGAK Cening Kardi dan I Wayan Wiasta PS Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Mahasaraswati Denpasar (
[email protected]) Abstrak Agrowisata budidaya perikanan laut sebaiknya dikembangkan untuk memperbaiki pendapatan masyarakat pesisir. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui potensi agrowisata budidaya perikanan laut di wilayah pesisir Kecamatan Gerokgak. Mengetahui kesehatan lingkungan perairan untuk perikanan budidaya serta upaya pengelolaannya. Merumuskan upaya pengembangan agrowisata budidaya perikanan laut. Penelitian dilaksanakan dengan cara survei pengukuran parameter di lapang dan survei data sekunder pada instansi terkait. Gambaran dukungan masyarakat pesisir terhadap upaya-upaya pengembangan agrowisata diperoleh melalui Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Kegiatan budidaya hatchery dan KJA ikan kerapu serta keindahan lanskap panorama alam sekitarnya memiliki daya tarik atau sisi penawaran yang baik untuk agrowisata budidaya perikanan laut pesisir Kecamatan Gerokgak. Fenomena masalah degradasi kualitas lingkungan lahan budidaya perikanan di Kecamatan Gerokgak belum terjadi, akan tetapi upaya control dan antisipasi secara terintegrasi perlu terus dilakukan agar tercapai integrated mariculture, yang mendukung sustainable agrotourism. Penataan dan pembangunan perlu dilakukan untuk mewujudkan obyek sentra akses budidaya KJA di Pantai Bangsal, serta obyek sentra akses hatchery ikan laut di Pantai Batu Agung. Setingan pengelolaan agrowisata sebaiknya mengikuti tipe open/spontaneous dengan maksud: menumbuhkan daerah yang mengacu pada struktur kehidupan, ruang dan polanya selaras dengan tradisi-keyakinan-aspirasi-budaya masyarakat local (community based tourism). Dampak negatipnya secara ketat melibatkan desa adat dan banjar adat di kecamatan Gerokgak. Kata kunci: agrowisata, budidaya perikanan laut, ikan kerapu, hatchery, keramba, destinasi.
Abstract Agrotourism of mariculture should be introduced to improve income for coastal communities. Research objective was to assess the potency, supports and measures for achieving marketable and sustainable agrotourism of mariculture in Gerokgak district. To review the fitness of marine environments for mariculture and their management efforts. To formulate efforts to develop mariculture agrotourism. To determine the specific center destinations along with their descriptions for community-based agrotourism. The research was conducted by means of survey to assess parameters in the field and survey to secondary data in the relating agencies. The overview of coastal communities whether to support agrotourism development was obtained through Focus Group Discussion (FGD). The results of the study were as follows. The grouper mariculture activities of hatcheries and sea cages farm as well as their emerged-natural surrounding landscape could be good supply and relied upon to develope mariculture agrotourism. The phenomenon of degradation of mariculture lands along coastal area of Gerokgak district not happened yet, but efforts to continued control and anticipate it incorporatelly should be done to achieve integrated mariculture, that supports sustainable agrotourism. Arrangement and development should be done to realize the object for center access to sea cages farm (KJA) in Pantai Bangsal, and object for center access to grouper hatcheries in Pantai Batu Agung. The setting up for agrotourism management should follow spontaneous type with intent: growing area refers to the structure of life, space and pattern in harmony with the traditions-religion-aspiration-culture of the local community (community based tourism). The negative impacts which possibly triggered of it, should be tightly controlled through the involvement of customary institutions in Gerokgak district.
Diselenggarakan oleh :
LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016