KEPUTUSAN JENIS MIGRASI DAN PRODUKTIVITAS PEKERJA INDUSTRI KECIL SEPATU DI PERKAMPUNGAN INDUSTRI KECIL PULO GADUNG JAKARTA TIMUR
Oleh: NUR AZMI AFIANTI A14301087
PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN NUR AZMI AFIANTI. Keputusan Jenis Migrasi dan Produktivitas Pekerja Industri Kecil Sepatu di Perkampungan Industri Kecil Pulo Gadung Jakarta Timur (Dibawah bimbingan BONAR M. SINAGA). Migrasi desa-kota merupakan faktor utama yang mendorong pesatnya pertumbuhan kota-kota di negara yang sedang berkembang, dimana dorongan utama untuk pindah dari desa ke kota adalah untuk memperoleh penghasilan yang lebih baik. Hal ini ditunjang juga oleh semakin berkurangnya kesempatan kerja di desa disatu pihak dan pada pihak yang lain adanya kebijakan urban bias (kecenderungan untuk mengutamakan kota) yang berakibat pada semakin lebarnya jurang pendapatan antara kota dan desa. Namun kemampuan kota untuk menyerap para migran atau pendatang dari desa di sektor formal yang bersifat padat modal dan berproduktivitas tinggi sangatlah terbatas, sehingga mereka hanya terserap di sektor informal. Industri kecil merupakan salah satu sektor informal adalah industri yang dapat dikembangkan saat ini. Karakteristik industri kecil adalah (1) sebagai sektor yang mampu memanfaatkan sumberdaya lokal, (2) tidak membutuhkan modal yang terlalu besar, (3) tidak hanya didasarkan pada kesempatan berinvestasi, tetapi lebih didasarkan pada dorongan untuk menciptakan kesempatan kerja bagi diri sendiri maupun orang lain, (4) sifatnya yang padat karya dan tidak memerlukan pendidikan khusus serta (5) tidak memerlukan teknologi tinggi dalam kegiatan produksinya. Industri sepatu merupakan salah satu industri kecil yang mempunyai peluang dan prospek yang baik di pasaran. Hal ini dikarenakan sepatu merupakan salah satu produk non migas yang tidak hanya ditujukan untuk permintaan dalam negeri, tetapi juga dikembangkan untuk pasar ekspor. Perkampungan Industri Kecil (PIK) Pulo Gadung Jakarta Timur merupakan salah satu lokasi yang menjadi daerah tujuan para migran yang sebagian besar adalah penduduk pendatang yang tinggal menetap maupun sementara, dimana pada kenyataannya ada kecenderungan di kota-kota besar seperti Jakarta justru sektor industri kecil khususnya industri kecil sepatu merupakan tumpuan harapan untuk sebagian besar pekerja migran dalam melakukan aktivitas ekonominya dalam memenuhi kebutuhan keluarga di daerah asal. Industri sepatu di Perkampungan Industri Kecil Pulo Gadung saat ini mengalami penurunan permintaan secara drastis. Hal ini disebabkan oleh masuknya sepatu impor ke pasar lokal secara ilegal. Hal ini secara langsung mempengaruhi penurunan jumlah permintaan sepatu pada konsumen, sehingga banyak industri kecil sepatu mengalami penurunan jumlah produksi sepatu. Berkaitan dengan kondisi diatas, menyebabkan perlu adanya upaya peningkatan mutu tenaga kerja untuk lebih meningkatkan potensi industri kecil, mengingat industri sepatu merupakan industri yang bersifat padat karya yang banyak menyerap tenaga kerja dan menggunakan teknologi sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui karakteristik migran permanen dan migran non permanen industri kecil sepatu di Perkampungan Industri Kecil (PIK) Pulo Gadung Jakarta Timur, (2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan jenis migrasi pekerja migran permanen dan migran non permanen industri kecil sepatu, dan (3) menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkat produktivitas pekerja migran permanen dan migran non permanen industri kecil sepatu. Penelitian ini menggunakan data primer. Penelitian ini dilakukan di wilayah Perkampungan Industri Kecil (PIK) Puo Gadung Jakarta Timur. Untuk menjawab tujuan pertama digunakan analisis deskriptif dengan menggunakan metode tabulasi, untuk menjawab tujuan kedua digunakan model logit yang diduga dengan metode MLE (Maximum Likelihood Estimation), dan untuk menjawab tujuan ketiga digunakan model regresi linier berganda yang diduga dengan metode OLS (Ordinary Least Square). Pekerja migran permanen dan migran non permanen industri kecil sepatu sebagian besar berada pada usia produktif, namun usia pekerja migran permanen lebih tinggi daripada pekerja migran non permanen. Pekerja migran permanen memiliki pendidikan lebih tinggi daripada pekerja migran non permanen, dimana pekerja migran permanen menempuh pendidikan sampai tingkat SMA sedangkan migran non permanen tidak sampai tamat SMP. Pengalaman kerja migran permanen di industri sepatu lebih tinggi daripada pekerja migran non permanen. Jumlah tanggungan keluarga pekerja migran permanen lebih banyak daripada migran non permanen. Ketika memutuskan jenis migrasi, usia pekerja migran permanen lebih tinggi daripada pekerja migran non permanen, pengalaman kerja migran permanen lebih tinggi daripada pekerja migran non permanen dan pekerja migran permanen memiliki jumlah tanggungan keluarga lebih banyak daripada migran non permanen. Alokasi waktu kerja migran permanen di industri sepatu lebih tinggi daripada pekerja migran non permanen. Rata-rata alokasi waktu kerja pada industri kecil sepatu telah melebihi jam kerja normal (7 jam per hari). Pendapatan pekerja migran permanen lebih tinggi dan migran non permanen, dimana keduanya (pekerja migran permanen dan migran non permanen) memiliki pendapatan rata-rata diatas upah minimum yang ditetapkan Provinsi DKI Jakarta. Keputusan pekerja ketika memilih jenis migrasi dipengaruhi oleh usia, pendidikan dan daya tarik fasilitas perkotaan. Untuk pekerja migran permanen, semua variabel yang diduga tidak mempengaruhi pekerja ketika memutuskan jenis migrasi. Namun ketika memutuskan jenis migrasi, pekerja migran non permanen industri kecil sepatu dipengaruhi oleh usia dan jumlah tanggungan keluarga. Produktivitas pekerja migran industri kecil sepatu dipengaruhi oleh pengalaman kerja, pendapatan dari industri kecil sepatu, alokasi waktu kerja dan jenis migran. Produktivitas pekerja migran industri kecil sepatu tidak responsif terhadap perubahan peubah pendidikan, pengalaman kerja, jumlah tanggungan keluarga dan alokasi waktu kerja tetapi responsif terhadap pendapatan dari industri kecil sepatu. Produktivitas pekerja migran permanen industri kecil sepatu dipengaruhi oleh pendidikan, pengalaman kerja, pendapatan dari industri kecil sepatu dan pendapatan diluar industri sepatu, sedangkan produktivitas pekerja migran non permanen industri kecil sepatu dipengaruhi oleh pendapatan dari industri kecil sepatu dan alokasi waktu kerja. Produktivitas pekerja migran permanen industri kecil sepatu tidak responsif terhadap perubahan peubah pendidikan, pengalaman kerja dan jumlah tanggungan keluarga tetapi responsif terhadap pendapatan dari industri sepatu, sedangkan produktivitas pekerja migran non permanen industri kecil sepatu tidak responsif terhadap perubahan peubah usia, pengalaman kerja, pendapatan dari industri sepatu dan alokasi waktu kerja.
Tingkat pendidikan rata-rata pekerja migran non permanen relatif rendah yaitu masih berpendidikan SMP. Untuk meningkatkan kualitas sumberdaya pekerja migran industri sepatu perlu diadakan peningkatan pendidikan keterampilan bagi para calon migran disamping juga meningkatkan pendidikan formal pekerja migran. Sehingga apabila pekerja memutuskan untuk mencari kerja didaerah tujuan, dengan peningkatan kualitas pendidikan diharapkan akan mendapatkan pekerjaan dan tidak menjadi pengangguran. Untuk meningkatkan daya tarik fasilitas perkotaan maka disarankan perlu adanya peningkatan fasilitas perkotaan seperti alat transportasi yang maju, sarana dan prasarana kerja yang mendukung, tempat hiburan, pusat perbelanjaan di daerah pedesaan (daerah asal pekerja migran) disamping juga meningkatkan kemampuan ekonomi penduduk pedesaan misalnya dengan menciptakan lapangan kerja baru di sektor non pertanian khususnya sektor industri kecil. Diharapkan dengan adanya peningkatan tersebut akan meningkatkan taraf hidup masyarakat pedesaan sehingga pekerja migran lebih betah tinggal didaerah asalnya. Untuk meningkatkan produktivitas pekerja industri kecil sepatu disarankan agar perusahaan menentukan standar jam kerja di industri kecil sepatu yaitu 7 jam per hari. Hal ini dikarenakan jam kerja yang diterapkan saat ini melebihi jam kerja normal (7 jam per hari). Pendapatan merupakan salah satu alat motivator untuk meningkatkan produktivitas kerja. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan upah kerja pekerja per unit barang yang dihasilkan atau memberi bonus kepada pekerja yang menghasilkan barang lebih banyak. Dalam menganalisis faktor-faktor dominan yang mempengaruhi keputusan jenis migrasi pekerja industri kecil sepatu di Perkampungan Industri Kecil (PIK) Pulo Gadung hendaknya memasukkan faktor lingkungan kerja, faktor asal daerah migran dan faktor biaya transportasi ke dalam model. Sehingga diharapkan dengan ketersediaan data yang lengkap dan akurat akan mencerminkan gambaran yang lebih tepat mengenai keputusan jenis migrasi bagi para migran industri kecil khususnya pekerja industri kecil sepatu. Dalam penelitian selanjutnya diharapkan menganalisis ruang lingkup wilayah penelitian yang lebih luas berkaitan dengan banyaknya jumlah industri kecil sepatu di Perkampungan Industri Kecil (PIK) Pulo Gadung.
KEPUTUSAN JENIS MIGRASI DAN PRODUKTIVITAS PEKERJA INDUSTRI KECIL SEPATU DI PERKAMPUNGAN INDUSTRI KECIL PULO GADUNG JAKARTA TIMUR
Oleh: NUR AZMI AFIANTI A14301087
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Judul Skripsi : KEPUTUSAN JENIS MIGRASI DAN PRODUKTIVITAS PEKERJA INDUSTRI KECIL SEPATU DI PERKAMPUNGAN INDUSTRI KECIL PULO GADUNG JAKARTA TIMUR Nama
: Nur Azmi Afianti
NRP
: A14301087
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, MA NIP. 130 517 561
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr NIP. 131 124 019
Tanggal Lulus:
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “KEPUTUSAN
JENIS
MIGRASI
DAN
PRODUKTIVITAS
PEKERJA
INDUSTRI KECIL SEPATU DI PERKAMPUNGAN INDUSTRI KECIL PULO GADUNG JAKARTA TIMUR” BELUM PERNAH DIAJUKAN OLEH PERGURUAN TINGGI MANAPUN UNTUK MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI
BENAR-BENAR
HASIL
KARYA
SENDIRI
DAN
TIDAK
MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN.
Bogor, Januari 2008
Nur Azmi Afianti NRP. A14301087
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 20 September 1983 di Jakarta. Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara keluarga Setyo Basuki (Alm) dan Suhetry Sulaiman. Penulis menyelesaikan pendidikan di SD Negeri Klender 04 Pagi Jakarta pada tahun 1995. Kemudian melanjutkan ke SLTP Negeri 27 Jakarta, dan lulus pada tahun 1998. Kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan ke SMU Negeri 59 Jakarta dan lulus pada tahun 2001. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2001 melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya, Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Keputusan Jenis Migrasi dan Produktivitas Pekerja Industri Kecil Sepatu di Perkampungan Industri Kecil Pulo Gadung Jakarta Timur” yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini membahas tentang karakteristik pekerja migran permanen dan migran non permanen industri kecil sepatu di Perkampungan Industri Kecil (PIK) Pulo Gadung Jakarta Timur. Skripsi ini juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan jenis migrasi dan tingkat produktivitas pekerja migran permanen dan migran non permanen industri kecil sepatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat keterbatasan dan penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan bagi pihak yang membutuhkan.
Bogor, Januari 2008
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala puji syukur kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, MA selaku dosen pembimbing skripsi yang memberikan saran dan kritik yang membangun selama proses penyelesaian skripsi. 2. Bapak Ir. Nindyantoro, MSP selaku dosen penguji utama atas segala saran dan kritik dalam penyempurnaan skripsi ini. 3. Bapak Adi Hadianto, SP selaku dosen penguji komisi pendidikan atas berbagai perbaikan dalam penulisan skripsi ini. 4. Mama tercinta atas kasih sayang yang diberikan, doa, dukungan, serta bantuan secara moral dan materil selama ini. Papa tercinta “yang telah tiada” atas segala bimbinganmu tentang arti hidup, kemandirian dan kedewasaan. Penulis selalu menyayangimu dan merindukanmu. 5. Adik-adikku Hilmi dan Novi serta keluarga besar ku tersayang (Pa’de, Bang Ai, Teteh dan Mas Ipul, keluarga Tangah dan keluarga Ibu) atas nasihatnasihat, doa, dukungan dan bantuannya. 6. Sulaeman yang selalu sabar menghadapi dan mendengarkan setiap keluh kesah penulis, atas dukungan, doa, perhatian, kesetiaan dan kasih sayang yang diberikan selama ini.Thank you for all the pain, for it makes me much stronger and of course thank’s for all the love, for it makes me experience heaven on earth.