DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK .............................. 1) KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : ................................................ 2) TENTANG PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK ............................................ 3) KEPADA ................................................................................................................ 4) DIREKTUR JENDERAL PAJAK MEMBACA
: a. Surat permohonan : ...................................................................................... 5) tanggal ................................ 6) Nomor ................................. 7) mengenai pengembalian kelebihan pembayaran pajak. b. SKPLB/PLB ........................................... 8) Masa/Tahun Pajak ................. 9) sebesar Rp........................................... 10) c. .............................................................................................................................11)
MENIMBANG
: a. bahwa pajak yang akan dikembalikan sudah ditatausahakan; b. bahwa atas kelebihan tersebut telah diperhitungkan dengan utang pajak sebesar Rp. ................................................... 12) dan masih terdapat sisa kelebihan pembayaran yang harus dikembalikan.
MENGINGAT
: 1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1994 tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan. 2. Undang-undang Nomor ................................................................................................ 13) 3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 1121/KMK.04/1991 tentang Tata Cara Pengembalian Pembayaran Pajak Melalui Bank yang telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 120/KMK.04/1995. 4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 119/KMK.04/1995 tentang Tata Cara Perhitungan dan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak. 5. .................................................................................................................................... 14)
MEMUTUSKAN : MENETAPKAN
: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK .................................................... 15) MASA / TAHUN PAJAK ................................................. 16 KEPADA .................................................... 17) NPWP NOMOR PENGUKUHAN
: ................................................................................................. 19)
Pasal 1 Kepada ..................................................................... 20) diberikan pengembalian kelebihan pembayaran pajak ............................................. 21) Masa/Tahun Pajak ................. 22) sebesar Rp. .................................... 23) dengan huruf ..........................................................................)
Pasal 2 Pengembalian kelebihan pembayaran pajak tersebut pada pasal 1, dilakukan oleh Bank .................................................... 24) di ........................................... 25) dan dipindahbukukan ke rekening Wajib Pajak Nomor ................................. 26) pada Bank ................................... 27) di ............................................................ 28)
Keputusan ini disampaikan kepada : 1. Wajib Pajak 2. Bank Pembayar 3. KPKN yang bersangkutan 4. Kantor Tata Usaha Anggaran 5. Kanwil DJP 6. Arsip KP.PDIP 5.30
Ditetapkan di : ............................................. Pada tanggal : ............................................. A.n. DIREKTUR JENDERAL PAJAK KEPADA KANTOR PELAYANAN PAJAK ................................................................ ................................................................ NIP ..........................................................
PETUNJUK PENGISIAN SKPKPP (KP PDIP 5.30) 1. Formulir ini digunakan untuk menerbitkan surat Keputusan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak (SKPKPP) karena telah diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) maupun Penghitungan Lebih Bayar. 2. Penjelasan Pengisiannya : Angka 1 : diisi nama KPP yang bersangkutan. Angka 2 : diisi nomor SKPKPP sesuai Buku Restitusi. Angka 3 : diisi jenis pajak yang dikembalikan. Angka 4 : diisi nama WP yang bersangkutan sesuai dengan SKPLB/PLB. Angka 5, 6 & 7 : diisi nama WP, tanggal dan surat permohonan dikutip dari SKPLB atau surat permohonannya. Angka 8, 9 & 10 : diisi Jenis Pajak, Masa/tahun Pajak dan jumlah kelebihan sesuai dengan SKPLB/PLB (salah satu) yang bersangkutan. Angka 11 : diisi nomor dan tanggal surat penunjukan dalam hal tertentu KPP ditunjuk untuk menerbitkan SKLPB/PLB. Angka 12 : diisi jumlah pajak yang diperhitungkan, apabila tidak ada perhitungan karena tidak ada utang pajak yang harus diperhitungkan, maka diisi. Angka 13 : diisi nomor dan tahun Undang-undang Pajak yang bersangkutan. Angka 14 : diisi surat keputusan yang berkaitan, selain yang sudah disebutkan. Angka 15, 16 : diisi sesuai dengan Angka 8 dan 9. Angka 17, 18 : diisi nama dan NPWP sesuai dengan SKPLB/PLB. Angka 19 : diisi nomor pengukuhan Pengusaha Kena Pajak untuk PPN. Angka 20 : diisi sesuai dengan Angka 17. Angka 21, 22 : diisi sesuai dengan Angka 15 dan 16. Angka 23 : diisi jumlah pajak yang akan dikembalikan yaitu sebesar kelebihan setelah dilakukan perhitungan dengan utang pajak (dengan angka dan huruf). Angka 24 & 25 : diisi nama dan tempat kedudukan Bank Pembayar. Angka 26, 27, 28 : diisi nomor rekening Wajib Pajak, nama Bank dan tempat kedudukan Bank ke mana pengembalian pajak akan dilimpahkan (sesuai permintaan WP). Lain-lain : Cukup jelas.
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK .............................. 1) KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : ................................................ 2) TENTANG PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK ............................... (PENGGANTI) 3) KEPADA ...................................................................................................................... .... 4) DIREKTUR JENDERAL PAJAK MEMBACA
: Surat permohonan : .......................................................................................... 5) NPWP ....................................... 6) tanggal ................................ 7) Nomor ................................. 8) mengenai permohonan penerbitan SPMKP Pengganti dari SPMKP Nomor ......................... 9) tanggal ........................... 10) sebesar Rp. ............................................. 11) karena .............................................................................. 12).
MENIMBANG
: a. bahwa pajak yang akan dikembalikan sudah ditatausahakan; b. bahwa sesuai dengan alasan yang dikemukakan pemohon, SPMKP tersebut tidak dapat diuangkan. c. bahwa setelah diperhitungakan lagi dengan utang pajak sebesar Rp. ................................13) masih terdapat sisa kelebihan pembayaran pajak yang harus dikembalikan.
MENGINGAT
: 1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1994 tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan. 2. Undang-undang Nomor ................................................................................................ 14) 3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 1121/KMK.04/1991 tentang Tata Cara Pengembalian Pembayaran Pajak Melalui Bank yang telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 120/KMK.04/1995. 4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 119/KMK.04/1995 tentang Tata Cara Perhitungan dan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak. 5. .................................................................................................................................... 15) MEMUTUSKAN :
MENETAPKAN
: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK .................................................... 16) MASA / TAHUN PAJAK ................................................. 17) KEPADA .................................................... 18) NPWP NOMOR PENGUKUHAN
: ................................................................................................. 19)
Pasal 1 Mencabut keputusan Direktur Jenderal Pajak (SKPKPP) Nomor : ....................................... 21) tanggal ............................22) dan Surat Perintah Membayar Kembali Pajak (SPMKP) Nomor : ..............................................23) tanggal .................................. 24) Pasal 2 Kepada .................................................................... 25) diberikan pengembalian kelebihan pembayaran pajak ................................................ 26) Masa/Tahun Pajak .............. 27) sebesar
Rp.
................................28) (dengan
huruf
......................................................................) 29).
Pasal 3 Pengembalian kelebihan pembayaran pajak tersebut pada pasal 2, dilakukan oleh Bank .............................................. 30) di .................................................. 31) dan dipindahbukukan ke rekening Wajip Pajak Nomor .................................. 32) pada Bank ....................................33) di ......................................................... 34)
Keputusan ini disampaikan kepada : 1. Wajib Pajak 2. Bank Pembayar 3. KPKN yang bersangkutan 4. Kantor Tata Usaha Anggaran 5. Kanwil DJP 6. Arsip KP.PDIP 5.31
Ditetapkan di : ............................................. Pada tanggal : ............................................. A.n. DIREKTUR JENDERAL PAJAK KEPADA KANTOR PELAYANAN PAJAK ................................................................ ................................................................ NIP ..........................................................
PETUNJUK PENGISIAN SKPKPP PENGGANTI (KP PDIP 5.31) 1. Formulir ini digunakan untuk mencabut SKPKPP dan atau SPMKP yang tidak dapat diuangkan karena hilang atau lewat waktu (tahun anggaran) dan sebagai penerbitan SKPKPP Penggantinya. 2. Penjelasan Pengisiannya : Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka
1 2 3 4 5&6 7&8 9 & 10 11
: : : : : : : :
Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka
12 13 14 15 16 & 17 18, 19 & 20 21 & 22 23 & 24 25 26 & 27 28 & 29
: : : : : : : : : : :
Angka 30 & 31 Angka 32, 33 & 34
: :
Lain-lain
:
diisi nama KPP yang bersangkutan. diisi nomor SKPKPP sesuai Buku Restitusi. diisi jenis pajak yang dikembalikan. diisi nama WP yang bersangkutan sesuai dengan SKPLB/PLB. diisi nama WP dan NPWP-nya. diisi tanggal dan nomor surat permohonannya. diisi nomor dan tanggal SPMKP bersangkutan. diisi besarnya kelebihan pembayaran pajak yang semula akan dikembalikan (sesuai SKPKPP/SPMKP dimaksud) diisi alasan mengapa SPMKP tidak dapat diuangkan. diisi jumlah utang pajak yang diperhitungkan lagi. diisi nomor dan tahun undang-undang pajak yang bersangkutan. diisi suat keputusan yang berkaitan, selain yang sudah disebutkan. diisi jenis pajak dan tahun pajak bersangkutan. diisi nama WP, NPWP, dan Nomor Pengukuhan sebagai PKP. diisi nomor dan tanggal SKPKPP yang dicabut. diisi nomor dan tanggal SPMKP yang dicabut. diisi sama dengan angka 18. diisi sama dengan angka 16 & 17. diisi jumlah pajak yang akan dikembalikan yaitu sebesar angka 11 dikurangi angka 13. diisi nama Bank Pembayar dan tempat kedudukannya. diisi nomor rekening WP, Bank ke mana kelebihan pembayaran pajak akan dilimpahkan serta tempat kedudukan tersebut. Cukup jelas.