JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol. 4, No.1, Juni 2016, 93-116 P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769
Kepuasan Konsumen, Biaya Berpindah, Persepsi Harga, dan Citra Perusahaan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Penyedia Jasa Internet Telkom Speedy Hanif Aulawi 1,* 1,*
Program Studi Manajemen Administrasi Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Insani; Jl. Siliwangi No 6 Rawa Panjang Bekasi Timur 17114 Indonesia. Telp. (021) 824 36 886 / (021) 824 36 996. Fax. (021) 824 009 24; e-mail:
[email protected] * Korespondensi: e-mail:
[email protected]
Diterima: 11 April 2016 ; Review: 18 April 2016 ; Disetujui: 10 Mei 2016 Cara sitasi: Aulawi H. 2016. Pengaruh Kepuasan Konsumen, Biaya Berpindah, Persepsi Harga, dan Citra Perusahaan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Penyedia Jasa Internet Telkom Speedy. Jurnal Administrasi Kantor. 4 (1): 93-116.
Abstrak: Latar belakang penelitian ini berfokus pada kepuasan konsumen, biaya berpindah, persepsi harga, dan citra perusahaan yang dapat menjaga loyalitas konsumen pada penyedia jasa internet telkom Speedy. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh kepuasan konsumen, biaya berpindah, persepsi harga, dan citra perusahaan terhadap loyalitas konsumen pada penyedia jasa internet telkom Speedy. Disain pada penelitian ini adalah uji hipotesis yang akan menjelaskan keseluruhan hipotesis. Metode yang digunakan adalah regresi berganda antara variable bebas dengan variable terikat. Analisa data pada penelitian ini diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 150 responden mahasiswa Universitas Trisakti, Jakarta. Dari 150 data yang dikumpulkan terdapat 140 data yang bisa digunakan untuk analisa regresi berganda. Hasil akhir pada penelitian ini terdapat akibat yang signifikan antara kepuasan konsumen, biaya berpindah, persepsi harga, dan citra perusahaan terhadap loyalitas konsumen pada penyedia jasa internet telkom Speedy. Kata kunci : Biaya berpindah, citra perusahaan, kepuasan konsumen, loyalitas konsumen, persepsi harga. Abstract: The background of this research was focused on customer satisfaction, switching cost, price perception, and corporate image in order to maintanance customer loyalty in internet service provider Telkom Speedy. The objectives of this research were to identify the effect of customer satisfactin, switching cost, and corporate image on customer loyalty in ternet service provider Telkom Speedy. The design of this research applies hypothesis testing to examine all hypothesis in this study. The metode use in this study were multiple regression between independence variable and dependent variable. Data analysis use in this research was collect by distributing questionnaires which were distributed on 150 respondend in Trisakti university, Jakarta. There were 150 responses of which 140 complete and usable for analized by multiple regression. This result of this research concludes that there is significant effect between customer satisfaction, switching cost, price perception, and corporate image on customer loyalty in internet service provider Telkom Speedy. Keywords: Corporate image, customer loyalty, customer satisfaction, , price perception, switching cost.
Copyright@2016. P2M ASM BINA INSANI
93
94
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 93 - 116
keseluruhan industri di Indonesia. Salah
1. Pendahuluan Perusahaan yang sukses adalah
satu sektor dalam industri jasa yang
perusahaan yang selalu memberikan
sedang berkembang adalah penyedia jasa
kepuasan bagi konsumen. Kepuasan
internet. Di Indonesia khususnya di kota
konsumen
besar
akan
datang
dengan
pengguna
internet
semakin
sendirinya bila jasa yang ditawarkan
bertambah, baik itu pengguna internet
oleh perusahaan sesuai atau bahkan
pribadi ataupun yang memanfaatkan
melampaui yang konsumen inginkan.
warung internet umum (warnet). Hal ini
Begitu
disebabkan
juga
konsumen
dengan
yang
akan
kekecewaan timbul
jika
oleh
adanya
pendidikan
kurikulum komputer khususnya program
perusahaan melakukan kesalahan sekecil
internet
apapun. Hal ini akan menimbulkan
dibangku sekolah dasar. Faktor lainnya
akibat buruk bagi perusahaan, sebab jika
yang menyebabkan pengguna internet
pelanggan tidak merasa puas maka
begitu
meraka akan meninggalkan perusahaan
perusahaan
dan akan beralih keperusahaan pesaing.
(Internet Service Providers / ISP).
Pelayanan merupakan tindakan atau
Dengan berbagai macam promosi harga
kinerja yang ditawarkan suatu pihak
dan kualitas layanan yang ditawarkan
kepada pihak lain yang pada dasarnya
oleh ISP, maka tidaklah mengherankan
tidak
jika
dapat
menghasilkan
dilihat hak
dan
milik
tidak terhadap
sesuatu. Industri yang bergerak disektor
yang
banyak
sudah
adalah
penyedia
pengguna
dimulai
banyaknya
jasa
internet
sejak
internet
semakin
bertambah saja. Konsumen semakin pintar dalam memilih ISP sesuai dengan yang dibutuhkan.
jasa mencapai lebih dari 70% dari total
Kepuasan Konsumen, Biaya ... (Hanif Aulawi)
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 93 -116 PT. Telkom sebagai perusahaan
sedikitnya pengguna Telkomnet Instan
telekomunikasi terbesar di Indonesia
yang sedang browsing pada saat yang
mengeluarkan
yang
bersamaan di suatu wilayah yang sama.
berfokus pada internet yaitu Telkomnet
Selain itu tagihan telepon pelanggan
Instan.
memiliki
kerap sekali menjadi tinggi karena
beberapa keunggulan diantaranya yaitu
penggunaan akses internet yang tidak
kemudahan dalam instalasi jaringan
dibatasi sehingga pelanggan lupa diri
internet
dalam
core
Telkomnet
karena
product
Instan
Telkomnet
Instan
mengakses
internet.
Karena
memanfaatkan jaringan telepon kabel
beberapa kelemahan tersebut maka PT.
yang sudah tersedia. Jadi pelanggan
Telkom mengeluarkan core product baru
hanya perlu mencolokkan kabel telepon
yang masih berfokus pada internet yaitu
ke modem komputer jika pelanggan
Telkom
ingin
internet.
diluncurkan untuk mengatasi kelemahan
Keunggulan lainnya adalah jaringan PT.
dari Telkomnet Instan. Sesuai namanya
Telkom yang begitu luas hingga ke
“speedy” yang berarti “cepat”, maka
pelosok
memungkinkan
kecepatan browsing Telkom Speedy
pelanggan dapat mengakses internet dari
diharapkan dapat lebih cepat daripada
mana saja dan kapan saja selama di
produk sebelumnya. Tagihan telepon
daerah tersebut memiliki akses telepon
yang
kabel PT. Telkom. Telkomnet Instan
Telkomnet Instan kerap sekali bengkak,
juga
kelemahan
saat ini dapat diatasi karena Telkom
diantaranya yaitu kecepatan browsing
Speedy memiliki beberapa paket kuota
yang berfluktuasi. Kecepatan browsing
penggunaan internet yang dapat dipilih
tersebut
oleh pelanggan. Selain itu Telkom
menggunakan
daerah
memiliki
akses
beberapa
dipengaruhi
oleh
banyak
Speedy.
dahulu
Telkom
saat
Speedy
menggunakan
Kepuasan Konsumen, Biaya ... (Hanif Aulawi)
95
96
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 93 - 116
Speedy juga menggratiskan penggunaan
berpengaruh terhadap satisfaction dan
internet untuk jangka waktu awal satu
pengaruh langsung antara service qualtiy
bulan pemakaian internet dengan kuota
terhadap customer loyalty.
tidak terbatas. Para pengguna Telkom
A.
Speedy
diberikan
pinjaman
modem
Teori Kepuasan Konsumen Menurut Hellier et. al., (2003),
selama jangka waktu tertentu sehingga
Customer
pemakai tidak perlu mengeluarkan biaya
keseluruhan
yang besar untuk membeli modem
dirasakan
oleh
pelanggan
yang
tersebut. Saat ini pengguna Telkom
dihasilkan
dari
kemampuan
suatu
Speedy sangat
layanan untuk memenuhi keinginan,
banyak.
Salah
satu
satisfaction tingkat
kepuasan
penyebabnya adalah promosi Telkom
ekspektasi,
Speedy yang sanagt gencar dilakukan
kaitannya dengan layanan itu.
oleh pihak PT. Telkom. Promosi tersebut
dan
adalah yang
keperluan
dalam
Menurut Kotler, (2003) kepuasan
melalui
media
televisi,
billboard,
konsumen adalah fungsi seberapa dekat
ataupun
calon
konsumen
dihubungi
harapan konsumen atas suatu produk
langsung via telepon mengenai promo
dengan kinerja yang dirasakan konsumen
yang sedang diberikan oleh PT. Telkom.
atas produk tersebut. Lovelock dan
Peneliti akan menganalisis customer
Wright, (2002) mendefinisikan kepuasan
satisfaction,
sebagai “a short term emotional reaction
switching
cost,
price
perception, dan corporate image yang
to a specific service performance”.
akan mempengaruhi customer loyalty di
Zeithaml
dan
Bitner,
(2003)
bidang jasa layanan internet. Selain itu
berpendapat bahwa kepuasan merupakan
penelitian ini juga akan mengidentifikasi
evaluasi pelanggan terhadap sebuah
elemen dari service quality yang akan
produk atau layanan dalam kaitannya
Kepuasan Konsumen, Biaya ... (Hanif Aulawi)
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 93 -116 dengan apakah
produk atau layanan
pengalaman langung dan melibatkan
tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan
emosi.
ekspektasi mereka. Kegagalan untuk
B.
memenuhi kebutuhan dan ekspektasi dianggap
sebagai
Teori Loyalitas Konsumen Menurut Kotler, (2003) loyalitas
ketidakpuasan
adalah suatu komitmen untuk membeli
terhadap produk atau layanan tersebut.
kembali atau melindungi suatu produk
mereka
bahwa
yang disukai dimasa yang akan datang
merupakan
disamping pengaruh situasional dan
juga
kepuasan
mengatakan
pelanggan
indikator
penting
bagi
kesehatan
ekonomi nasional dan kualitas hidup.
usaha
pemasaran
yang
memiliki
penyebab potensial untuk beralihnya
Menurut Khalifa dan Liu, (2005)
perilaku. Pelanggan yang setia menurut
mendefinisikan kepuasan secara luas
Keaveney, O’Briend dan Jones pada
sebagai
yang
penelitian
Ganesh,
mendahului sebuah perilaku pembelian
Reynolds,
(2000)
tertentu. Oliver, (1999) mendefinisikan
customers build businesses by buying
kepuasan sebagai “potential all silent
more, paying premium prices, and
dimension”
providing
penilaian
yang
evaluatif
membutuhkan
new
Arnold, adalah:
referrals
dan “Loyal
through
positives world of mouth”. Tabel 1. Dimensi Loyalitas Konsumen Pola Pembelian Positif Negatif Sangat Loyal Loyalitas Palsu Positif (True Loyalty) (Spurious Loyalty) Sikap Loyalitas Tersembunyi Tidak Loyal Negatif (Latent Loyalty) (No Loyalty) Sumber: Smith dan Ruth, (2002)
Kepuasan Konsumen, Biaya ... (Hanif Aulawi)
97
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol. 4, No.1, Juni 2016, 93-116 P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769
True Loyalty Customer adalah
Lebih jauh dari itu loyalitas
konsumen yang bersedia melakukan
pelanggan akan meningkatkan profit
pengorbanan untuk mencari jasa, lokasi
bagi perusahaan, sebab pelanggan yang
atau merek tertentu. Spuriosly Loyal
loyal
Customer yaitu konsumen cenderung
menggunakan
dimotivasi oleh dorongan, keadaan, dan
sensitif terhadap harga, dan pelayanan
perilaku
yang loyal akan mengatakan hal yang
dengan
catatan
apabila
tepat.
Latent
Loyalty,
kondisinya
positif
akan
selalu
setia
untuk
produk,
tidak
terlalu
kepada
pelanggan
konsumen dalam hal ini loyal karena
(Schiffman dan Kanuk, 2007).
tidak ada pilihan lain. No Loyalty,
C.
mereka adalah konsumen yang bersikap tidak loyal pada suatu merek perusahaan. Perbedaaan tipe loyalitas dapat
lainnya
Teori Citra Perusahaan Citra
merupakan
persepsi
masyarakat terhadap perusahaan atau produknya
(Kotler,
2003).
Citra
dicocokkan dengan bentuk hubungan
perusahaan digambarkan sebagai kesan
yang berbeda yaitu hubungan jangka
keseluruhan yang dibuat dalam pikiran
panjang dan hubungan jangka pendek.
masyarakat tentang suatu organisasi
Saat hubungan jangka panjang berfokus
(Barich
pada
konsumen,
penelitian Nguyen dan Leblanc, 2002).
hubungan jangka pendek berhubungan
Citra perusahaan berhubungan dengan
kuat
dan
nama bisnis, arsitektur, variasi produk,
baik
tradisi, ideologi dan kesan pada kualitas
pola
dengan
loyalitas
pembelian
komponen
konsumen.
sikap
Semakin
dan
Kotler,
dikomunikasikan
1991;
oleh
dalam
hubungan antara penyedia jasa dengan
yang
setiap
konsumen, maka semakin positif sikap
karyawan yang berinteraksi dengan klien
konsumen terhadap perusahaan tersebut.
(Nguyen dan Leblanc, 2002). Menurut
Copyright@2016. P2M ASM BINA INSANI
98
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 93 -116 Keller pada penelitian Aydin dan Ozer,
Leblanc,
(2005) pada tingkat perusahaan, citra
mengumpulkan
dapat diartikan sebagai persepsi suatu
informasi
organisasi
pengalamannya dengan produk
yang
tercermin
berupa
asosiasi pada ingatan konsumen. Hal
positif
yang
sejarah
atau
riwayat
tentang
Konsumen
berbagai
macam
perusahaan
dan yang
dimiliki perusahaan untuk menjadi citra dapat
perusahaan.
meningkatkan citra organisasi antara lain adalah
2002).
Menurut Alma, (2007) citra tidak
hidup
dapat dicetak seperti barang buatan
perusahaan yang gemilang, keberhasilan
pabrik, akan tetapi citra adalah pesan
dibidang keuangan, hubungan bisnis
yang
yang baik, reputasi sebagai pencipta
pengetahuan dan pemahaman seseorang
lapangan kerja dalam jumlah yang besar,
tentang sesuatu. Citra terbentuk dari
turut memikul tanggung jawab sosial,
bagaimana
komimen
kegiatan
mengadakan
riset
dan
sebagainya.
sesuai
perusahaan
dengan
melaksanakan
operasionalnya,
yang
mempunyai landasan utama pada segi
Citra perusahaan mempunyai dua komponen prinsip, yaitu fungsional dan emosional.
diperoleh
Komponen
pelayanan. D.
Teori Biaya Berpindah
fungsional
Switching cost adalah biaya yang
berhubungan dengan karakteristik yang
muncul sebagai akibat dari berpindahnya
berwujud, yang dapat dengan mudah
konsumen
diukur. Sedangkan komponen emosional
(Porter, 1998). Switching cost juga
diasosiasikan dengan dimensi psikologi
meliputi waktu dan usaha psikologis
yang dihubungkan dengan perasaan atau
dalam menghadapi ketidakpastian pada
sikap terhadap organisasi (Nguyen dan
perusahaan jasa yang baru (Dick dan
keperusahaan
jasa
lain
Kepuasan Konsumen, Biaya ... (Hanif Aulawi)
99
100
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 93 - 116
Basu, 1994; Guilinan, 1998 dalam
menyatakan bahwa persepsi harga yang
penelitian Aydin dan Ozer, 2005).
tidak
Menurut
mempengaruhi
persepsi
dalam
konsumen terhadap nilai dan pada
penelitian Aydin dan Ozer, (2005)
akhirnya keinginan konsumen untuk
switching cost adalah jumlah dari biaya
membeli suatu produk. Ketika persepsi
ekonomis, biaya psikologis dan biaya
harga tinggi, ini merupakan tanda dari
fisik. Switching cost meliputi biaya
kualitas yang bagus, gengsi dan status.
psikologis
menjadi
perusahaan
baru,
Jackson
wajar
konsumen dan
waktu
dari yang
Schiffman dan Kanuk, (2007) menyatakan
bahwa
dikeluarkan untuk membeli merek baru
direferensikan
(Klemperer,2000).
digunakan
Biaya psikologis adalah biaya
harga
yang
harga
yang
sebagai
dasar
adalah
konsumen
untuk menilai perbandingan dengan
sebagai akibat dari hubungan sosial yang
harga
terbentuk seiring dengan waktu dan
merencanakan untuk membeli suatu
ketidakpastian serta risiko yang muncul
produk, konsumen akan menilai harga
dengan
termasuk
berpindahnya
konsumen
ke
lain.
Ketika
dengan
konsumen
harga
yanag
merek lain yang tidak dikenal (Patterson
direferensikan agar dapat memutusakan,
dan Sharma, 1999).
walaupun harga tersebut dapat diterima
E.
Teori Persepsi Harga
atau tidak (Alvarez et. al., 2012). Lebih
Menurut Schiffman dan Kanuk,
lanjut Alvarez et. al., (2012) juga
(2007) persepsi harga adalah bagaimana
menyatakan
konsumen melihat suatu harga produk,
perbandingan konsumen antara harga
ketinggian
dengan
atau
lumayan
rendah.
Schiffman dan Kanuk, (2007) juga
harga
bahwa
yang
hasil
dari
direferensikan,
muncul kemungkinan rugi dan untung.
Kepuasan Konsumen, Biaya ... (Hanif Aulawi)
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 93 -116 Strategi harga dapat digunakan
tertentu. Metode penarikan sampel yang
untuk meningkatkan konsumen yang
digunakan pada penelitian ini adalah
kembali lagi untuk melakukan pembelian
purposive
didalam
adalah
sampling) yang merupakan salah satu
sebuah cakupan penting dalam suatu
teknik non-probability sampling yaitu
penelitian (Levy dan Williams, 2004).
penarikan
sampel
pertimbangan
dimana
suatu
perdagangan
sampling
(jugdmental
berdasarkan sampel
yang
dipilih didasarkan pada kriteria tertentu.
2. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan survei
Analisis data bersifat kuantitatif yang
untuk menguji hipotesis pengaruh antara
bertujuan menguji hipotesis yang sudah
variabel independen terhadap variabel
ditetapkan.
dependen. digunakan
Metode
penelitian
menggunakan
yang
Hipotesis
adalah
suatu
metode
pernyataan sementara atau dugaan yang
penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono
paling memungkinkan yang masih harus
(2009) Penelitian kuantitaif adalah suatu
dicari kebenarannya. Hipotesis dalam
metode penelitian yang berdasar pada
penelitian ini dapat digambarkan sebagai
filsafat
berikut.
positivisme
yang
digunakan
untuk meneliti populasi atau sample
Kepuasan Konsumen, Biaya ... (Hanif Aulawi)
101
102
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 93 - 116
Customer Satisfaction
H1
Switching Cost
H2
Corporate Image
H3
Price Perception
H4
Customer Loyalty
Sumber: Penelitian (2015) Keterangan: H1: Customer satisfaction berpengaruh positif terhadap customer loyalty. H2: Switching cost berpengaruh terhadap customer loyalty. H3: Corporate image berpengaruh terhadap customer loyalty. H4: Price perception berpengaruh terhadap customer loyalty. Gambar 1. Kerangka Konseptual
Berdasarkan
3. Hasil dan Pembahasan 3.1.
rumus
Warpole,
Gambaran Umum Responden
(1995) berikut ini:
Responden dalam penelitian ini
(Zα/2)2 (1,65)2 N = --------- = ---------- = 68,06256 = 68 responden 4e2 4 (0,1)2
adalah
mahasiswa
Trisakti
Jakarta
S1
yang
Universitas menggunakan
Internet Service Provider (ISP) Telkom Speedy.
(Zα/2)2
adalah
tingkat
kepercayaan (level of confidance) dan e adalah tingkat kesalahan (error) maka
Kepuasan Konsumen, Biaya ... (Hanif Aulawi)
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 93 -116 dengan tingkat kepercayaan 90% dari
disebarkan kepada responden, terdapat 7
tabel Z diperoleh angka 1,65 dan tingkat
responden yang tidak lengkap dalam
kesalahan 0,1 maka didapatkan jumlah
menjawab
semua
item
responden
kuesioner
dan
kuesioner
minimum
adalah
68
3
pernyataan rusak
responden. Berarti jumlah responden
sehingga tidak dapat diolah. Jadi data
pada penelitian ini telah melampaui
yang dapat diolah hanya 140 data
jumlah
kuesioner. Karakteristik responden dapat
minimal
responden
yang
ditetapkan. Dari 150 kuesioner yang
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1. Karakteristik Responden Karakteristik Jenis kelamin: Pria Wanita Intensitas perhari membuka internet: 1X 2X 3X 4 X atau lebih. Lama: < 1 Jam 1 – 2 Jam 2 – 3 Jam 3 Jam atau lebih. Pengeluaran bulanan pembayaran internet: < Rp. 250.000 Rp. 250.100 – Rp. 500.000 Rp. 500.100 – Rp. 750.000 Rp. 750.100 – Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.100 atau lebih.
Jumlah Responden
Persentase
67 73
47,9 % 52, 1 %
17 74 40 9
12,1 % 52,9 % 28,6 % 6,4 %
4 47 57 32
2,9 % 33,6 % 40,7 % 22,9 %
11 35 52 27 15
7,9 % 25,0 % 37,1 % 19,3 % 10,7 %
N: 140 Sumber: Data kuesioner diolah dengan SPSS
Pada tabel 1 terlihat bahwa responden
wanita
lebih
banyak
dibandingkan dengan responden pria, responden
wanita
sebanyak
73
responden (52,1 %) dan responden pria sebanyak 67 responden (47,9 %). Berdasarkan
intensitas
pemakaian internet dalam satu hari,
Kepuasan Konsumen, Biaya ... (Hanif Aulawi)
103
104
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 93 - 116
dapat dilihat pada tabel 3.1 responden
satu bulan, dapat dilihat pada tabel
yang membuka internet hanya satu kali
responden yang rata-rata pengeluaran
dalam sehari sebanyak 17 responden
perbulannya kurang dari Rp. 250.000
(12,1 %), yang membuka internet dua
sebanyak
kali dalam sehari sebanyak 74 responden
responden yang rata-rata pengeluaran
(52,9 %), yang membuka internet tiga
perbulannya Rp. 250.100 sampai dengan
kali dalam sehari sebanyak 40 responden
Rp. 500.000 sebanyak 35 responden
(28,6 %), dan yang membuka internet
(25,0 %), responden yang rata-rata
empat kali atau lebih dalam sehari
pengeluaran perbulannya Rp. 500.100
sebanyak 9 responden (6,4 %).
sampai dengan Rp. 750.000 sebanyak 52
Berdasarkan
responden
(7,9
%),
lama
responden (37,1 %), responden yang
pemakaian internet dalam satu hari,
rata-rata pengeluaran perbulannya Rp.
dapat dilihat pada tabel responden yang
750.100 sampai dengan Rp. 1.000.000
browsing internet kurang dari satu jam
sebanyak 27 responden (19,3 %), dan
sebanyak
%),
responden yang rata-rata pengeluaran
responden yang browsing internet satu
perbulannya mencapai Rp. 1.000.100
sampai dua jam sebanyak 47 responden
atau lebih sebanyak 15 responden (10,7
(33,6 %), responden yang browsing
%).
internet dua sampai tiga jam sebanyak 57
3.2.
4
rata-rata
11
responden
(2,9
responden (40,7 %), dan responden yang
Uji Reliabilitas Uji
reliabilitas
browsing internet tiga jam atau lebih
konstruk
sebanyak 32 responden (22,9 %).
penelitian ini
Berdasarkan
rata-rata
pengeluaran pribadi responden dalam
Cronbach’s
yang
dari
setiap
digunakan
dalam
menggunakan metode
Alpha
dengan
bantuan
software SPSS versi 13.0. Menurut
Kepuasan Konsumen, Biaya ... (Hanif Aulawi)
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 93 -116 Sekaran, (2003), Cronbacha’s coefficient
(Acceptable) adalah yang bernilai antara
alpha
0,60 atau lebih.
yang
cukup
dapat
diterima
Tabel 2. Uji Reliabilitas Konstrak Item Cronbach’s Coefficient Alpha Customer Satisfaction 3 0,752 Customer Loyalty 3 0,700 Corporate Image 3 0,880 Switching Cost 3 0,726 Price Perception 2 0,706 Sumber: Data kuesioner diolah dengan SPSS Berdasarkan koefisien
tabel
Cronbach’s
2
Alpha
diatas,
untuk
mengukur
Keputusan Acceptable Acceptable Acceptable Acceptable Acceptable
variabel
penelitian
pada
adalah valid. Jika valid berarti instrumen
konstruk yang digunakan memenuhi
itu dapat digunakan untuk mengukur apa
kriteria
yang hendak diukur (Ancok, 1995).
reliabilitas
direkomendasikan
yang
Sekaran,
(2003).
Pengujian
validitas
dilakukan
Dengan demikian, jika semua konstruk
dengan mencari korelasi dari setiap
dalam penelitian mempunyai koefisien
indikator terhadap skor totalnya dengan
Cronbach’s Alpha
menggunakan rumus teknik korelasi
lebih,
maka
terhadap
minimal 0,60 atau
jawaban
rersponden
pernyataan-pernyataan
yang
“Pearson Product Moment” dengan bantuan software SPSS.
digunakan untuk mengukur masing-
Dasar pengambilan keputusan uji
masing konstruk adalah konsisten dan
validitas adalah dengan membandingkan
konstruk dapat dihandalkan (Reliable).
p-value dengan level of significant yang
3.3
Uji Validitas
digunakan yaitu sebesar 5%. Jika p-value
Pengujian ini dilakukan untuk
kurang dari alpha 0,05 maka item
mengetahui apakah semua pernyataan
pernyataan
valid,
demikian
pula
(instrumen) penelitian yang diajukan
sebaliknya jika p-value lebih besar dari
Kepuasan Konsumen, Biaya ... (Hanif Aulawi)
105
106
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 93 - 116
alpha 0,05 maka item pernyataan tidak
p-value 0,000 kurang dari 0,05. Hal ini
valid (Ancok, 1995).
berarti
Pada
tabel
butir
pernyataan tersebut adalah valid. Dengan
diketahui bahwa dari 4 butir pernyataan
kata lain butir-butir pernyataan tersebut
yang
dapat
untuk
berikut
masing-masing
ini,
digunakan
3.3
bahwa
mengukur
konstrak Customer Satisfaction memiliki
mewakili
atau
membentuk
konstrak dari Customer Satisfaction.
Tabel 3. Pengujian Validitas untuk Konstrak Customer Satisfaction Butir Pernyataan Saya senang dengan keputusan saya dalam memilih ISP saya. Saya percaya bahwa saya telah melakukan hal yang benar dalam memilih ISP saya. Secara keseluruhan, saya puas dengan ISP saya. ** correlation is significant at the 0.01 level Sumber: Data kuesioner diolah dengan SPSS
Koefisien Korelasi
p-value
Keputusan
780**
0,000
Valid
0,864**
0,000
Valid
0,808**
0,000
Valid
Pada tabel 4 berikut ini, diketahui
masing-masing butir pernyataan tersebut
bahwa dari 3 butir pernyataan yang
adalah valid. Dengan kata lain butir-butir
digunakan untuk mengukur konstrak
pernyataan tersebut dapat mewakili atau
Corporate Image memiliki p-value 0,000
membentuk konstrak dari Corporate
kurang dari 0,05. Hal ini berarti bahwa
Image.
Kepuasan Konsumen, Biaya ... (Hanif Aulawi)
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 93 -116 Tabel 4. Pengujian Validitas untuk Konstrak Corporate Image Butir Pernyataan Saya selalu mendapatkan kesan yang baik dengan ISP saya.
Koefisien Korelasi 0,956**
p-value
Keputusan
0,000
Valid
Opini saya, ISP saya memiliki imej yang baik dibenak konsumen.
0,778**
0,000
Valid
Saya percaya bahwa ISP saya memiliki imej yang lebih baik dibandingkan dengan ISP pesaing. ** correlation is significant at the 0.01 level Sumber: Data kuesioner diolah dengan SPSS
0,951**
0,000
Valid
Pada tabel 5 berikut ini, diketahui
masing-masing butir pernyataan tersebut
bahwa dari 2 butir pernyataan yang
adalah valid. Dengan kata lain butir-butir
digunakan untuk mengukur konstrak
pernyataan tersebut dapat mewakili atau
Price Perception memiliki p-value 0,000
membentuk
kurang dari 0,05. Hal ini berarti bahwa
Perception.
konstrak
dari
Price
Tabel 5. Pengujian Validitas untuk Konstrak Price Perception Butir Pernyataan Biaya tambahan (prices charged) ISP saya masih dapat ditolerir. Layanan jasa ISP saya adalah value-formoney. ** correlation is significant at the 0.01 level Sumber: Data kuesioner diolah dengan SPSS
Koefisien Korelasi 0,885**
0,873**
p-value
Keputusan
0,000
Valid
0,000
Valid
Pada tabel 6 berikut ini, diketahui
0,000 kurang dari 0,05. Hal ini berarti
bahwa dari 3 butir pernyataan yang
bahwa masing-masing butir pernyataan
digunakan untuk mengukur konstrak
tersebut adalah valid. Dengan kata lain
Customer
butir-butir pernyataan tersebut dapat
Loyalty
memiliki
p-value
Kepuasan Konsumen, Biaya ... (Hanif Aulawi)
107
108
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 93 - 116
mewakili atau membentuk konstrak dari
Customer Loyalty.
Tabel 6. Pengujian Validitas untuk Konstrak Customer Loyalty Koefisien Korelasi 0,733**
Butir Pernyataan Saya tidak akan berpindah ke ISP lain karena nilai yang diberikan oleh ISP saya.
p-value
Keputusan
0,000
Valid
Saya akan tetap menggunakan ISP saya untuk 12 bulan kedepan.
0,817**
0,000
Valid
Saya akan merekomendasikan ISP saya ke orang lain yang meminta saran kepada saya. ** correlation is significant at the 0.01 level Sumber: Data kuesioner diolah dengan SPSS
0,821**
0,000
Valid
Pada tabel 7 berikut ini, diketahui
masing-masing butir pernyataan tersebut
bahwa dari 3 butir pernyataan yang
adalah valid. Dengan kata lain butir-butir
digunakan untuk mengukur konstrak
pernyataan tersebut dapat mewakili atau
Switching Cost memiliki p-value 0,000
membentuk konstrak dari Switching
kurang dari 0,05. Hal ini berarti bahwa
Cost.
Tabel 7. Pengujian Validitas untuk Konstrak Switching Cost Butir Pernyataan
Koefisien Korelasi
p-value
Keputusan
Untuk berpindah ke ISP lain berarti saya harus meyediakan waktu untuk mencari informasi tentang ISP tersebut.
0,833**
0,000
Valid
Untuk berpindah ke ISP lain berarti saya harus berkorban keuntungan dan manfaat seperti kelebihan yang ada pada ISP saya.
0,779**
0,000
Valid
Untuk berpindah ke ISP lain berarti saya memiliki risiko bahwa ISP tersebut mungkin tidak akan membuat saya puas. ** correlation is significant at the 0.01 level Sumber: Data kuesioner diolah dengan SPSS
0,802**
0,000
Valid
Kepuasan Konsumen, Biaya ... (Hanif Aulawi)
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 93 -116 3.4
Metode Analisis Data
(Alpha = 0,05) menggunakan uji regresi
Metode yang digunakan dalam
(regression). Adapun dasar pengambilan
penelitian
ini
menggunakan
regresi
keputusan berdasarkan probabilitas:
(regression) untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel
Jika p-value > 0,05 maka Ho diterima.
dependen.
Jika p-value < 0,05 maka Ho
Uji F (Uji Serentak) digunakan untuk menguji apakah secara bersamasama
seluruh
variabel
ditolak 3.6
Statistik Deskriptif
independen
Statistik deskriptif menjabarkan
mempunyai pengaruh yang signifikan
tentang jawaban responden dalam bentuk
terhadap variabel dependen.
mean
3.5
Kriteria Pengujian Hipotesis
pernyataan.
Pengujian
menggambarkan nilai rata-rata yang
hipotesis
dilakukan
dengan tingkat keyakinan sebesar 5 %
(rata-rata) Nilai
untuk
semua
mean
(rata-rata)
diberikan responden.
Tabel 8. Statistik Deskriptif Dimensi
N 140 140 140 140 140
Customer Satisfaction Switching Cost Corporate Image Price Perception Customer Loyalty Sumber: Data Kuesioner diolah dengan SPSS Berdasarkan tabel 8 diatas, dapat
dengan
Mean 3,2810 3,2667 3,3643 3,1286 3,1691
menggunakan
ISP
Telkom
disimpulkan bahwa dimensi Customer
Speedy mereka merasa puas. Dimensi
Satisfaction
Switching
(kepuasan
konsumen)
Cost
(biaya
berpindah)
memiliki nilai rata-rata 3,2810 yang
memiliki nilai rata-rata 3,2667 yang
artinya responden menyatakan bahwa
artinya responden tidak akan berpindah
Kepuasan Konsumen, Biaya ... (Hanif Aulawi)
109
110
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 93 - 116
ke pesaing karena akan menimbulkan
Pengujian hipotesis terdiri dari
biaya dan risiko yang harus ditanggung
tujuh hipotesis diuji dengan tingkat
oleh pelanggan. Dimensi Corporate
signifikan alpha = 0,05. Pada pengujian
Image (citra perusahaan) memiliki nilai
hipotesis digunakan Uji F (Uji Serentak)
rata-rata 3,3643 yang artinya responden
yaitu untuk menguji apakah secara
memiliki kesan yang baik dengan ISP
bersama-sama
Telkom
mempunyai pengaruh yang signifikan
Speedy.
Dimensi
Price
Perception (persepsi harga) memiliki nilai rata-rata 3,1286
Dasar pengambilan keputusan : Berdasarkan probabilitas:
ditawarkan oleh ISP Telkom Speedy. Dan dimensi Customer Loyalty (loyalitas konsumen)
memiliki
nilai
Jika p-value < 0,05, maka Ho ditolak.
rata-rata
3,1691 yang artinya responden akan
Jika p-value > 0,05, maka Ho gagal ditolak (Ho diterima).
tetap setia untuk terus menggunakan ISP
Dari pengujian regresi antara
Telkom Speedy.
Service
3.7
Satisfaction
Pengujian Hipotesis
independen
terhadap variabel dependen.
yang artinya
responden dapat menerima harga yang
variabel
Quality
dengan
didapat
Customer
hasil
berikut: Tabel 9. Pengujian Hipotesis No 1 2 3 4
Hipotesis Cust Satisfaction to Customer Loyalty Switching Cost to Customer Loyalty Corporate Image to Customer Loyalty Price Perception to Customer Loyalty
R-Square 0,799 0,871 0,557 0,745
Sumber: Data kuesioner diolah dengan SPSS
Kepuasan Konsumen, Biaya ... (Hanif Aulawi)
Sig 0,000 0,000 0,000 0,000
Keputusan Diterima Diterima Diterima Diterima
sebagai
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol. 4, No.1, Juni 2016, 93-116 P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769
Ho1:
Tidak
terdapat
pengaruh
111
Index yang didukung dengan penelitian
Customer Satisfaction terhadap Customer
empiris
menunjukkan
bahwa
loyalitas
Loyalty.
pelanggan yang berkaitan positif dengan
Ha1: Terdapat pengaruh positif
kepuasan pelanggan (Fornell, Johnson,
Customer Satisfaction terhadap Customer
Anderson, Cha dan Bryant, 1996). Loyalitas
Loyalty.
tersebut dapat berupa melakukan pembelian
Dari tabel 9 diatas, diketahui bahwa
ulang secara berkelanjutan, melakukan
p-value sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05
pembelian terhadap lini produk lainnya,
maka Ho1 ditolak, yang berarti secara
memberikan referensi kepada orang lain,
keseluruhan
memperlihatkan adanya kekebalan terhadap
signifikan
terdapat antara
pengaruh
variabel
yang
independen
(Customer Satisfaction) terhadap variabel dependen
(Customer
Loyalty).
Hasil
pengujian ini sesuai dengan penelitian Cheng, Lai, dan Yeung (2005) yang menyatakan bila konsumen merasa puas akan
pelayanan
yang
diberikan
produk kompetitor. Ho2:
Tidak
terdapat
pengaruh
Switching Cost terhadap Customer Loyalty. Ha2: Terdapat pengaruh positif Switching Cost terhadap Customer Loyalty. Dari tabel 9 diatas, diketahui bahwa
oleh
p-value sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05
perusahaan maka konsumen tersebut akan
maka Ho2 ditolak, yang berarti secara
menjadi loyal kepada perusahaan.
keseluruhan
Pada
terdapat
nilai R square dijelaskan bahwa 79,9 %
signifikan
antara
loyalitas
pelanggan
dipengaruhi
(Switching
Cost)
kepuasan
pelanggan.
Artinya
dependen
(Customer
pelanggan
sangat
oleh
loyalitas
dipengaruhi
pengaruh
variabel
yang
independen
terhadap Loyalty).
variabel Hasil
oleh
pengujian ini sejalan dengan penelitian
kepuasan pelanggan. Hal ini dikuatkan oleh
Cheng, Lai, dan Yeung (2005) yang
penelitian American Customer Satisfaction
menyatakan bahwa switching cost memiliki Copyright@2016. P2M ASM BINA INSANI
112
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 93 - 116
pengaruh yang positif terhadap customer
demikian juga sebaliknya; (b) Dalam
loyalty. Pada R square dijelaskan bahwa
industri jasa dengan tingkat switching cost
87,1% loyalitas pelanggan dipengaruhi oleh
yang rendah maka hubungan antara kualitas
biaya berpindah. Artinya biaya berpindah
pelayanan dengan kesetiaan pelanggan yang
sangat mempengaruhi kesetiaan pelanggan.
mengabaikan harga akan rendah demikina
Hal ini berarti bagi pelanggan faktor harga
juga sebaliknya; (c) Dalam industri jasa
sangat
berpindah
dengan tingkat switching cost yang rendah,
merupakan hambatan dalam berpindah
maka hubungan antara kualitas pelayanan
operator. Hasil pengujian ini juga dikuatkan
dengan
oleh penelitian Dick dan Basu, (1994)
pelanggan akan tinggi demikian juga
tentang
sebaliknya.
sensitif
dan
biaya
hubungan
pelanggan diantara
antara
kepuasan
dengan
loyalitas
pelanggan
beberapa
industri
jasa
dan
menemukan bahwa “The level of switching
tanggapan
Ho3: Corporate
Ha3:
influence customers disposition towards
Corporate
different
Loyalty.
Selain
itu
Ruyter,
Tidak Image
ketidakpuasan
terdapat
pengaruh
terhadap
Customer
Loyalty.
cost in a given industry might very well
service”.
atas
Terdapat pengaruh positif Image
terhadap
Customer
Wetzels, dan Bloemer (1999) dalam jurnal
Dari tabel 9 diatas, diketahui bahwa
penelitiannya menemukan hubungan antara
p-value sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05
kualitas pelayanan dan loyalitas pelanggan
maka Ho3 ditolak, yang berarti secara
dengan switching cost seperti pada: (a)
keseluruhan
Dalam
signifikan
industri
switching
cost
jasa yang
dengan rendah,
tingkat maka
terdapat antara
variabel
(Corporate Image)
hubungan antara kualitas pelayanan dengan
dependen
loyalitas pelanggan akan sangat lemah
pengujian
Kepuasan Konsumen, Biaya ... (Hanif Aulawi)
(Customer ini
pengaruh
yang
independen
terhadap variabel Loyalty).
bertentangan
Hasil dengan
113
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 93 -116 penelitian Cheng, Lai, dan Yeung (2005)
maka Ho4 ditolak, yang berarti secara
yang mengemukakan bahwa tidak terdapat
keseluruhan
pengaruh positif antara Corporate Image
signifikan
dengan
(Price
Customer
Loyalty.
Namun
terdapat antara
pengaruh
variabel
Perception)
yang
independen
terhadap
variabel
pengujian ini sejalan dengan penelitian
dependen (Customer Loyalty). Pada R
yang dilakukan oleh
square dijelaskan bahwa 74,5 % kesetiaan
Lindestad,
(1998),
Andreassen dan Kandampully
dan
pelanggan dipengaruhi oleh persepsi harga.
Suhartanto, (2000), Nguyen dan Leblanc,
Artinya
(2002) yang mengemukakan bahwa citra
mempengaruhi kesetiaan pelanggan. Hal ini
perusahaan akan mempengaruhi loyalitas
berarti konsumen memandang harga jual
pelanggan. Pada R square dijelaskan bahwa
produk
55,7 % kesetiaan pelanggan dipengaruhi
merupakan faktor penting dalam pemilihan
oleh
citra
suatu provider. Hasil pengujian ini sesuai
perusahaan berpengaruh terhadap kesetiaan
dengan penelitian Cheng, Lai, dan Yeung
pelanggan. Hal ini berarti citra perusahaan
(2005) yang menyatakan terdapat pengaruh
yang baik dimata pelanggan akan membuat
yang positif antara persepsi harga dengan
pelanggan
kesetiaan
citra
perusahaan.
setia
Artinya
terhadap
perusahaan
tersebut.
yang
harga
ditawarkan
pelanggan.
sangat
perusahaan
Perusahaan
yang
menawarkan harga jual produk dengan
Ho4: Tidak terdapat pengaruh Price Perception terhadap Customer Loyalty.
Perception
terhadap
harga yang kompetitif dibanding dengan pesaingnya
Ha4: Terdapat pengaruh positif Price
Persepsi
Customer
Loyalty.
akan
membuat
konsumen
menjadi setia. Begitu pula sebaliknya perusahaan yang menawarkan harga jual produknya terlalu tinggi akan membuat
Dari tabel 9 diatas, diketahui bahwa p-value sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05
konsumen berpikir ulang untuk membeli produk tersebut.
Kepuasan Konsumen, Biaya ... (Hanif Aulawi)
114
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 93 - 116 Referensi
4. Kesimpulan Pengujian
Alma B. 2007. Manajemen Pemasaran dan terhadap
masalah
penelitian menunjukkan bahwa kepuasan
Pemasaran Jasa. Alfabeta. Bandung. Alvarez
LM,
Albuquerque
C.
2012.
konsumen mempunyai pengaruh terhadap
Entrepeneur
kesetiaan pelanggan. Apabila pelanggan
Development of Young People Life
merasa puas maka akan tercipta kesetiaan
Competencies and Skills. Portugal.
pelanggan seperti yang telah dibuktikan
ACRN Journal of Entrepreneurship
oleh hasil pengujian terhadap hipotesis 1.
Perspectives.
Bila
pelanggan
merasa
biaya
yang
and
The
Ancok D. 1995. Metodologi Penelitian
dikeluarkan bila berpindah ke penyedia jasa internet lain terlalu besar maka hal ini juga
Education
Survei. Jakarta. Anderson EW, Jaesung C, Barbara EB.
akan mengakibatkan terciptanya kesetiaan
1996.
pelanggan. Sedangkan bila citra perusahaan
Satosfaction Index: Nature, purpose,
dibenak pelanggan itu baik maka akan
adn Findings. Journal of Marketing.
membuat
Vol 60.
pelanggan
perusahaan perusahaan
tersebut. penyedia
setia
terhadap
Selanjutnya jasa
The
american
Customer
bila
Andreassen TW, Lindestad B. 1998. "The
internet
effect of corporate image in the
menawarkan harga jual produknya dengan
formation
harga yang kompetitif dibandingkan dengan
Journal of Service Research, 1 (1).
pesaing
maka
ini
loyalty".
Aydin S., Ozer G. 2005. The analysis of
kesetiaan
antecedents of customer loyalty in the
pelanggan seperti yang telah dibuktikan
Turkish mobile telecommunication
oleh hasil pengujian terhadap hipotesis 4.
market. Europe Journal. Mark. Vol
terciptanya
juga
customer
akan
menyebabkan
hal
of
39.
Kepuasan Konsumen, Biaya ... (Hanif Aulawi)
115
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 93 -116 Bloemer JRK, Wetzels M. 1999. "Linking Perceived
Service
Quality
and
Service Loyalty: a multi dimensional
Structural Equation Model. Eropean Journal of Marketing. Vol 37. Kandampully J,
Suhartanto
the
hotel
"Customer
Marketing. Vol. 33. No. 11/12. 1082-
industry:
1106.
satisfaction and image". International
Toward an integrated conceptual framework". Journal of the Academy of Marketing Science, 22 (2).
Cha J, Bryant BE. 1996. "The customer
satisfaction
index: Nature, purpose, and findings". Journal of Marketing, 60 (4).
Understanding the Customer Base of Service
Examination Between
Providers: of
the
Switchers
repurchase
Management, 12 (6). Khalifa, Mohamed., and Vanessa Liu. 2003.
management
Programs.
Academic
Conference Limited. Klemperer P. 2000. The Economic Theory of Auction. Princeton University.
of Marketing. 9th Edition, Prentice Hall.
Difference
Relationship stability and supplier
Stayers.
commitment to quality, International
and
2003.
intention:
Journal of Contemporary Hospitality
Lai KH, Cheng TCE, Yeung ACL. 2005.
Journal of Production Economics, Vol
Hellier PK, Geursen GM., Carr RA. JA.
customer
An
Journal of Marketing. Vol 64.
Rickard
of
Kotler, P. and Amstrong, G. 2003. Principle
Ganesh J, Mark JA, Kristy ER. 2000.
the
role
Determinant of successful Knowledge
Fornell C, Johnson MD, Anderson EW,
American
The
in
2000.
perspective". European Journal of
Dick AS, Basu K. 1994. "Customer loyalty:
loyalty
D.
A
96, No. 3.
Customer
Levy PE., Jane RW. 2004. The Social
General
Context of Performance Appraisal: A Review and Framework for the
Kepuasan Konsumen, Biaya ... (Hanif Aulawi)
116
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 93 - 116 Future. Journal of Management. Vol
service
30.
commitment in consumer, profesional
Lovelock C, and Lauren KW. 2007. Manajemen
Pemasaran
Jasa.
on
relationship
service. Journal of Service Marketing
PT
Index, Indonesia.
quality
13 (2). Smith AK, Ruth NB. 2002. The effect of
Nguyen N, LeBlanc G. 2002. Corporate
Customers Emotional responses to
image and corporate reputation in
Service Failure on Their Recovery
customers'
in
Effort Evaluation and Satisfaction
services. Journal of Retailing and
Judgments. Journal of the Academy
Consumer Services, 8 (4).
of Marketing Science. Vol 30.
Oliver
RL.
retention
1999.
decisions
Whence
consumer
Sugiyono.
loyalty? Journal of Marketing, 63 (4).
Warpole RE. 1995. Pengantar Statistika Edisi ke-3. PT Gramedia Pustaka
Schiffman LG, Kanuk LL. 2007. Consumer New
Jersey:
Penelitian
Bandung. Alfabeta.
and Competitors. Free Press.
Behavior,
Metode
Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Porter ME. 1998. Competitive Strategy: techniques for Analyzing Industries
2009.
Pearson
Utama, Jakarta Zeithaml VA, Bitne MJ. 2003. Service
Prentice Hall. Sekaran U. 2000. Research Methods' for
Marketing: focus
across
Business. 3r Edition. John Wiley and
International
Sons Inc.
McGraw Hill.
Sharma N, Patterson P.G. 1999. The impact of communication effectivesness and
Kepuasan Konsumen, Biaya ... (Hanif Aulawi)
Integrating the Edition
customer firm,
3rd.
Marketing: