2 KEPELOPORAN PEJABAT DALAM MELAKSANAKAN IBADAH
Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia yang bersidang pada tanggal 20 Oktober 1975, 1 Nopember 1975, 4 Nopember 1975, 26 Januari 1976 dan tanggal 26 Februari 1976 membahas pelbagai masalah antara lain mengenai “Anjuran kepada Pejabat-Pejabat Pemerintah agar mempelopori kegiatan peribadatan setelah : Membaca :
1. Anjuran Presiden dan Menteri Agama supaya para pejabat giat mempelopori kegiatan peribadatan dan sambutan masyarakat. 2. Berita-berita kegiatan pembesar-pembesar di pusat dan daerah di bidang tersebut.
Menelaah dan Membahas :
Dalil-dalil Al-Qur’an dan Sunnah yang menganjurkan supaya para pembesar (Umara) dan pemimpin masyarakat (Zu’ama) giat menganjurkan dan mempelopori kegiatan peribadatan di kalangan bawahannya khususnya dan rakyat umumnya disertai suri tauladan dari pembesar-pembesar dan pemimpin-pemimpin itu sendiri.
Menimbang :
1. Bahwa pembangunan tidak cukup di bidang materil saja tetapi meliputi bahkan didasari oleh pembangunan jiwa, hati nurani dan budi pekerti luhur. 2. Bahwa pembesar dan pemimpin senantias
130
HIMPUNAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA
dijadikan ukuran dan tauladan oleh bawahannya dan rakyat banyak Bahwa sukses dan tidaknya pembangunan bergantung pada moral dan akhlaq pejabat dan bawahannya, terutama kesungguhan, kejujuran, dan kedisiplinan Bahwa moral dan mental yang demikian hanya dapat berbekalkan (stabil dan konstan) bila disamping takut kepada hukum negara, juga berdasarkan takut dan taqwa kepada Allah S WT. Bahwa jika taqwa dan taat itu tumbuh dengan mendalam seperti di dalam beribadat, terutama sembahyang yang lima waktu, dengan memahami serta meresapkan arti bacaannya. Segala ibadat yang diajarkan agama Islam adalah membersihkan hati, menenangkan dan menentram jiwa, menghaluskan budi, yang semuanya akan mempunyai efek dalam tingkah dan laku sehari-hari dalam memimpin jawatan, perusahaan rakyat seumumnya. Bahwa hasil dari ibadat itu adalah memperkuat kepribadian, memperbesar jiwa, memperbesar wibawa, merapatkan dan memesrakan hubungan atasan dan bawahan, memperkokoh disiplin dan menimbulkan lebih besar simpati dan penghargaan terhadap atasan, sehingga kerja lancar, harta umat dan negara terpelihara, pembangunan sukses dan ketahanan nasional makin kokoh.
3.
4.
5.
6.
7.
Mengingat :
1. Dalil yang menganjurkan pejabat mempelopori peribadatan. a. Firman Allah :
“Dan hendaklah sebagian kamu menjadi umat yang mengajak kepada kebajikan
§ ¦ ¥ ¤ £¢ ¡ 131 ° ® ¬« ª © ¨
BIDANG IBADAH
memerintahkan baik dan berbuat
dan melarang mengerjakan munkar (kejahatan). mereka itulah yang Dan mendapat pahala (kemenangan dunia akhirat).” (QS. Ali Imran [3] : 104)
b. Firman Allah : § ¦ ¥ ¤ £¢ ¡
° ® ¬« ¨ ª © “Serulah (semua manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan nasihat _ ^ ]Sesungguhnya \ [ Z Y X W yang baik. Tuhanmu Maha Mengetahui yang sesat dari jalan Nya g f c ¡ b a yang ` § ¦ e sangat ¥ d ¤ mengetahui £¢ dan orang mendapat petunjuk”. (QS. An-Nahl [ 16] : ° ® ¬« ª © ¨ h 125).
c. Firman Allah :
Æ Ã Å Ä _ ^ ] \ [ Z Y X W g f e d c b a ` h § ¦ ¥ ¤ £¢ ¡ w v u ts r q p o n “Maka tatkala mereka lupa yang ° ® ¬« ªÃ © ¨ Æ Å Ä diperintahkan-Nya, kami selamatkan x orang-orang yang melarang berbuat kejahatan dan Kami siksa orangorang W _ ^ ] \ [ Z Y X yang berbuat zalim dengan siksa yang sangat pedih kefasikan ½ ¼ d »disebabkan º¹ ¶ g f e c ¸ b a ` (kejahatan) mereka.” (QS. Al-A’raf [7] w v u ts r q p o n: 165). Æ Å Ä Ã ÂÁ À ¿ ¾ h x d. Firman Allah : Æ Å Ä Ã ﹴ ﻉ ﺍﺭ ﺎﻡﺈﹺﻣﻟﹾ ﺍ ﻪ ¼ ﺘﻴﻋﺭ ﻋ ﻝﹲ º¹ ﹸﻮ ﺌﺴﻣ ¸ ﻜﹸﻢ ¶ ﻠﱡ ﻛﹸﻭ ﺍﻉﹴﺭ ﻢ ﻛﹸﻠﱡﻜﹸ ½ »ﻦ (ﻭﻣﺴﻠﻢﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱﺭﻭﺍﻩ )ﻪbahaya ﺘﻴﻋﺭﻦﻋﻝﹲfitnah ﺌﹸﻮﺴﻣﻭ “Dan takutlah kamu akan yang Æ Åtidak Ä Ã Â Á À ¿ ¾ menimpa hanya kepada Ν.Øtƒ Ÿω Ν3|¡Ρr& Ν3‹n=tæ (#θΖtΒ#u t$# $pκ‰r'‾≈tƒ
132
w v u ts r q p o n ΟFƒy‰tFδ$##sŒ)≅|ÊΒ
x ﺍﻉﹴﺭ ﺎﻡﺍﻟﹾﺈﹺﻣ ﻪﺘﻴﻋﺭ ﻦﻋ ﺌﹸﻮﻝﹲﺴﻣ ﻛﹸﻠﱡﻜﹸﻢﻭ ﺍﻉﹴﺭ ﻛﹸﻠﱡﻜﹸﻢ
g f e d ° c ®¬b « a ª © ` ¨ h _ ^ ]FATWA \MAJELIS [ Z YINDONESIA X W HIMPUNAN ULAMA Æ Å Ä Ã orang-orang g f e d b a yang c bersalah saja. ` Dan ketahuilah § ¦ ¥ ¤ £ ¢ ¡ Maha bahwa Allah Dahsyat h siksa-Nya”. (QS. An-Anfal [8]:25) ° ® ¬« ª © ¨ e. Firman Allah : v Åp Ä Ã w u tsÆ r q o n _ ^ ] \ [ Z Y X W x g f e d c b a ` “Itu (kepemimpinan, pangkat, kedudukan dan kepandaian) adalah karunia Allah, o h Ia w v u t s r q p n berikan saja yang ½ ¼kepada » º¹siapa ¸ ¶ dikehendaki-Nya. Dan AIlah mempunyai Æ Å À Ä Ã ¿ x karunia yang besar”. (QS. Al-Jumu’ah Æ Å Ä Ã ÂÁ ¾ [62] : 4)
f. Firman Allah :
½ ¼ » º¹ ¸ ¶ ﺍﻉﹴﺭ ﺎﻡﺍﻟﹾﺈﹺﻣ ﻪﺘﻴﻋﺭ ﻦﻋ ﺌﹸﻮﻝﹲﺴﻣ ﻛﹸﻠﱡﻜﹸﻢﻭ ﺍﻉﹴﺭ ﻛﹸﻠﱡﻜﹸﻢ w v Ä u ts r q p Æ Å Ã ÂÁ À o ¿n ¾ (ﻭﻣﺴﻠﻢﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ)ﺭﻭﺍﻩﻪﺘﻴﻋﺭﻦﻋﺌﹸﻮﻝﹲﺴﻣﻭ x
Ν.Øtƒ Ÿω Ν3|¡Ρr& Ν3‹n=tæ (#θΖtΒ#u t$# $pκ‰r'‾≈tƒ
“(Allah) memberikan hikmah kepada yang dikehendaki-Nya. Dan barang ﺴΟ Fﻢƒy‰ tFﻛﹸﻠﱡ δﻭ$##sŒﻉﹴ)ﺍ≅ |Ê ﹴsiapa ﻉ ﺍ ﺭ ﻡ ﺎ ﻣ ﺈ ﹺ ﻟ ﹾ ﺍ ﻪ ﺘ ﻴ ﻋ ﺭ ﻦ ﻋ ﻝ ﹲ ﹸﻮ ﺌ ﻣ ﻜ ﹸ ﺭ ﻢ ﻜﹸﻛﹸﻠﱡΒ siapa diberikan hikmah maka kepadanya ½ ¼ » º¹ )¸ﻪ ¶ (pada diberikan (hakikatnya) ﻭﻣﺴﻠﻢﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱﺭﻭﺍﻩ ﺘﻴﻋﺭﻦkebajikan ﻋﺌﹸﻮﻝﹲ ﺴﻣﻭ yang banyak, dan tidak menyadarinya Æ tƒÅ Ä kecuali Ν.Ø Ÿωorang Ν3|¡Yang Ρr à & Ν3ÂÁ ‹mempunyai n=tæ (#θΖtΒ À #u t ¿ $#akal”. $p κ¾ ‰r'‾≈tƒ (QS. Al-Baqarah [2] : 269)
:ΟFƒy‰tFδ$##sŒ)≅|ÊΒ g. Sabda Rasulullah SAW
ﺍﻉﹴﺭ ﺎﻡﺍﻟﹾﺈﹺﻣ ﻪﺘﻴﻋﺭ ﻦﻋ ﺌﹸﻮﻝﹲﺴﻣ ﻛﹸﻠﱡﻜﹸﻢﻭ ﺍﻉﹴﺭ ﻛﹸﻠﱡﻜﹸﻢ (ﻭﻣﺴﻠﻢﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ)ﺭﻭﺍﻩﻪﺘﻴﻋﺭﻦﻋﺌﹸﻮﻝﹲﺴﻣﻭ
“Kamu Ν.Øtƒ Ÿωsemuanya Ν3|¡Ρr& Νpemimpin 3‹n=tæ (#θΖtΒ#u(di ttempat $# $pκ‰r'‾≈tƒ
dan bidangnya masing-masing) dan semua kamu akan diminta ΟFƒy‰tFpertanggung δ$##sŒ)≅|ÊΒ jawabannya. Dan Imarn (penguasu) itu pemirnpin dan akan dimirita pertanggungjawabannya.” (HR Bukhari dan Muslim).
133
½ ¼ » º¹ ¸ ¶ Æ Å Ä Ã ÂÁ À ¿ ¾ BIDANG IBADAH
h. Diriwayatkan dari Abu Bakar as-Shiddiq ﹴra. ﺍﻉﺭBahwa ﺎﻡﺍﻟﹾﺈﹺﻣ ﻪlaﺘﻴﻋberkata ﺭ ﻦﻋ ﻝﹲkepada ﺌﹸﻮﺴﻣ ﻜﹸﻢpara ﻛﹸﻠﱡﻭ pembesar ﺍﻉﹴﺭ ﻛﹸﻠﱡﻜﹸﻢ sahabat : “Wahai orang orang beriman! (ﻭﻣﺴﻠﻢﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱﺭﻭﺍﻩ )ﻪﺘﻴﻋﺭﻦiniﻋﹲ:ﺌﹸﻮﻝﺴﻣﻭ Kamumembaca ayat Al-Qur’an
Ν.Øtƒ Ÿω Ν3|¡Ρr& Ν3‹n=tæ (#θΖtΒ#u t$# $pκ‰r'‾≈tƒ ΟFƒy‰tFδ$##sŒ)≅|ÊΒ
“Wahai orang-orang beriman, peliharalah dirimu! Tidak menyusahkan kamu orang-orang yang sesat apabila kamu mendapat petunjuk (seakan-akan pemimpin tidak menjadi salah apabila ia pasif asal ia sendiri mendapat hidayat/ petunjuk).” Selanjutnya Abu Bakar berkata : Bahwa aku telah mendengar langsung Rasulullah bersabda :
ﺃﹶﻥﹾ ﻚﺷﻮﻳ ﻩﻭﻴﺮﻐ ﻳ ﻓﹶﻠﹶﻢ ﻜﹶﺮﻨﺍﻟﹾﻤ ﺍﺃﹶﻭﺭ ﺇﹺﺫﹶﺍ ﺎﺱﺍﻟﻨ ﺇﹺﻥﱠ ﰱ ﺣﺒﺎﻥ ﻭﺍﺑﻦ ﺩﺍﻭﺩ ﺃﺑﻮ )ﺭﻭﺍﻩ ﻘﹶﺎﺏﹴﺑﹺﻌ ُﺍﷲ ﻢﻬﻤﻌﻳ (ﺻﺤﻴﺤﻪ “Bahwa ﻛﹶﺮﹺﻩﻭﺐﺣmanusia ﺃﹶﺎﻴﻤﻓﺔﹸﺍﻟﻄﱠﺎﻋ(pemimpin-pemimpin) ﻭﻊﻤﺍﻟﺴﻢﹺﻠﺴﺍﻟﹾﻤِﺀﺮﺍﻟﹾﻤﻠﹶﻰﻋ ﹶapabila ﻻﻭﻊﻤﺳﻼﹶmereka ﻓﹶﺔﻴﺼﻌﺑﹺﻤmelihat ﺮﺃﹸﻣﻓﹶﺈﹺﻥﹾﺔﻴseorang ﺼﻌﺑﹺﻤﺮﻣﺆﻳﹾzalim ﺃﹶﻥﺇﹺﻻﱠ (melakukan kejahatan) lalu mereka tidak (ﻟﻪﻭﺍﻟﻠﻔﻆﻭﻣﺴﻠﻢﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱﺭﻭﺍﻩ )ﺔﹶﻃﹶﺎﻋ mengambil tindakan menghentikannya maka dekatlah Allah meratakan siksa sisi-Nya.” ~ (Hadis } |ini { z y dari diriwayatkan ﹾoleh ﺃﹶﻥ ﻚAbu ﺷﻮﻳ ﻩDaud ﻭﻴﺮﻐ ﻳ ﻢdan ﻓﹶﻠﹶ ﻜﹶﺮIbnu ﻨﺍﻟﹾﻤ ﺍﻭHibban ﺃﹶﺭ ﺇﹺﺫﹶﺍ ﺱdalam ﺎﺍﻟﻨ ﺇﹺﻥﱠ Shahih-nya). ﰱ ﺣﺒﺎﻥ ﻭﺍﺑﻦ ﺩﺍﻭﺩ ﺃﺑﻮ )ﺭﻭﺍﻩ ﺏﹴ ﻘﹶﺎﺑﹺﻌ ُﺍﷲ ﻢﻬﻤﻌﻳ
i. Hadis Rasulullah SAW :
ﺻﺤﻴﺤﻪ ( ﻛﹶﺮﹺﻩﻭﺐﺃﹶﺣﺎﻴﻤﻓﺔﹸﺍﻟﻄﱠﺎﻋﻭﻊﻤﺍﻟﺴﻢﹺﻠﺴﺍﻟﹾﻤِﺀﺮﺍﻟﹾﻤﹶﻰﻠﻋ ﻻﹶﻭﻊﻤﺳﻓﹶﻼﹶﺔﻴﺼﻌﺑﹺﻤﺮﺃﹸﻣﻓﹶﺈﹺﻥﹾﺔﻴﺼﻌﺑﹺﻤﺮﻣﺆﻳﺃﹶﻥﹾﺇﹺﻻﱠ (ﻟﻪﻭﺍﻟﻠﻔﻆﻭﻣﺴﻠﻢﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ)ﺭﻭﺍﻩﺔﹶﻃﹶﺎﻋ
“Kewajiban Muslim ~atas }seorang | { z y mendengar dan menaati perintah
134
HIMPUNAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA
j.
ﺃﹶﻥﹾ ﻚﺷﻮﻳ ﻩﻭﻴﺮﻐ ﻳ ﻓﹶﻠﹶﻢ ﻜﹶﺮﻨﺍﻟﹾﻤ ﺍﺃﹶﻭﺭ ﺇﹺﺫﹶﺍ ﺎﺱﺍﻟﻨ ﺇﹺﻥﱠ (pemimpin/penguasa), ﰱ ﺣﺒﺎﻥ ﻭﺍﺑﻦ ﺩﺍﻭﺩ ﺃﺑﻮ )ﺭﻭﺍﻩyang ﻘﹶﺎﺏﹴiaﺑﹺﻌsuka ُﺍﷲ ﻢﻬdan ﻤﻌﻳ benci, kecuali perintah berbuat maksiat (ﺻﺤﻴﺤﻪ maka jangan didengar dan ditaatinya.” (Hadis ﻛﹶﺮﹺﻩﻭﺐRiwayat ﺃﹶﺣﺎﻴﻤﻓﺔﹸﻋBukhari ﺍﻟﻄﱠﺎﻭﻊﻤﺴdan ﺍﻟﻢﹺﻠMuslim) ﺴﺍﻟﹾﻤِﺀﺮﺍﻟﹾﻤﻠﹶﻰﻋ Mempelopori peribadatan termasuk amal ﹶsaleh. ﻻﻭﻊﻤﺳDalam ﻓﹶﻼﹶﺔﻴﺼhal ﻌﺑﹺﻤﺮini ﺃﹸﻣﻥﹾAllah ﻓﹶﺈﹺﺔﻴﺼﻌberfirman ﺑﹺﻤﺮﻣﺆﻳﺃﹶﻥﹾﻻﱠdiﺇﹺ dalarn Al-Qur’an : (ﻟﻪﻭﺍﻟﻠﻔﻆﻭﻣﺴﻠﻢﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱﺭﻭﺍﻩ )ﺔﹶﻃﹶﺎﻋ ~ } | { z y
“Barang siapa beraramal saleh dari golongan laki-laki atau perempuan maka Kami berikan kepadanya kemakmuran hidup yang, baik dan sesungguhnya nanti Kami balas dengan balasan yang lebih baik daripada amalnya”. (QS. AnNahl [ 16] : 97). 2. Jiwa dan semangat sila Ketuhanan Yang Maha Esa, yang menghendaki supaya setiap warga negara ikhlas beribadat kepada-Nya, mematuhi perintah-Nya, menghentikan larangan-Nya, menegakkan hukum-Nya, dan mempedomani segala petunjuk dan ajaranNya. 3. GBHN dan Pelita yang mencakup pembangunan moral, mental dan sprituil disamping pembangunan materiil. MEMUTUSKAN 1. Mensyukuri dan menghargai kegiatan pembesar-pembesar negara yang sudah ada di bidang tersebut. 2. Menganjurkan kepada para pembesar negara, pejabat Pemerintah, dan pemimpin-pemimpin umumnya agar lebih giat mempelopori kegiatan-kegiatan peribadatan dengan cara-cara antara lain: a. Mengadakan pengajian-pengajian / kursus-kursus agama untuk
135
BIDANG IBADAH
b.
c. d.
e.
f.
pribadi, dengan kolega di kantor, dengan keluarga di rumah, serta pengajian; ceramah agama buat seluruh pegawai/karyawan di kantor. Dimana mungkin mengadakan Shalat Jum’at di kantor dan upacara-upacara Hari Besar Islam, menyembelih kurban, dan mengumpulkan zakat harta/fitrah oleh panitia-panitia di bawah bimbingan dan pengawasannya. Menjaga pantangan-pantangan agama dan adat istiadat di kala berkunjung ke daerah. Mengumpulkan buku-buku tentang Islam dari Bahasa Indonesia dan asing karangan ulama-ulama dan sarjana-sarjana intelektual Islam, untuk perpustakaan kantor dan perpustakaan rumah. Berlangganan secara masa abonnement majalah-majalah Islam buat konsumsi pegawai dan karyawan serta ruangan tamu kantornya. Dan lain-lain kegiatan dalam rangka pembangunan rohani yang berdasarkan ajaran Islam bagi sekalian pemeluknya.
Walhamdulillahi Rabbil’Alamin.
Ditetapkan : Jakarta, 10 Safar 1396 H 10 Februari 1976 M KOMISI FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA
Ketua
Sekretaris
ttd
ttd
K.H. M. Syukri Ghozali
H. Amiruddin Siregar
136