Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Gedung Ali Wardhana Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4 Jakarta Pusat Kode Pos 10710 Telp : (021) 3522003 Fax : (021) 3511467 Web : www.ekon.go.id
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016, Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian adalah salah satu entitas pelaporan yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan. Penyusunan laporan keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel. Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pemakai laporan, khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Di samping itu laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Jakarta,
25 April 2017
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian,
.ttd Darmin Nasution
DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Pernyataan Tanggung Jawab Pernyataan telah direviu Ringkasan I. Laporan Realisasi Anggaran II. Neraca III. Laporan Operasional IV. Laporan Perubahan Ekuitas V. Catatan atas Laporan Keuangan A. Penjelasan Umum A.1. Profil Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian A.2. Rencana Strategis A.3. Capaian Kinerja Output Tahun 2016 A.4. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan A.5. Dasar Pengukuran A.6. Kebijakan Akuntansi B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran B.1. Pendapatan Negara dan Hibah B.2. Belanja Negara C. Penjelasan atas Pos-Pos Neraca C.1. Aset Lancar C.2. Aset Tetap C.3. Aset Lainnya C.4. Kewajiban Jangka Pendek C.5. Ekuitas D. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Operasional D.1. Pendapatan Penerimaan Bukan Pajak D.2. Beban Pegawai D.3. Beban Persediaan D.4. Beban Barang dan Jasa D.5. Beban Pemeliharaan D.6. Beban Perjalanan Dinas D.7. Beban Penyusutan dan Amortisasi D.8. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.9. Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya E. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas E.1. Ekuitas Awal E.2. Surplus (Defisit) LO E.3. Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi / Kesalahan Mendasar E.4. Penyesuaian Nilai Tahun Berjalan E.5. Transaksi antar Entitas E.6. Ekuitas Akhir F. Pengungkapan Penting Lainnya F.1 Rekening Pemerintah F.2 Pengungkapan Lain-Lain Laporan-Laporan Pendukung Lampiran Pendukung • Daftar Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran • Ikhtisar Laporan Keuangan Unit/Badan Lainnya • Daftar Rekening • Daftar Saldo Piutang • Nota Kesepakatan Laporan Keuangan Asersi Final Tahun 2016 • Monitoring Tindak Lanjut Rekomendasi BPK-RI ii
i ii iii iv v 1 4 5 6 7 8 8 8 10 12 13 13 14 21 21 22 27 27 28 31 33 34 35 35 35 36 36 37 37 37 38 38 40 40 40 40 40 40 41 42 42 42
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 - Perbandingan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2016 dan 2015
1
Tabel 2 - Ringkasan Neraca per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
2
Tabel 3 - Tujuan dan Sasaran Strategis
12
Tabel 4 - Capaian Kinerja Anggaran dan Output Per Unit Kerja Eselon I/Badan
13
Tabel 5 - Penggolongan Kualitas Piutang
19
Tabel 6 - Masa Manfaat Aset Tetap
20
Tabel 7 - Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
20
Tabel 8 - Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
21
Tabel 9 - Perbandingan Rincian Realisasi PNBP TA 2016 dan TA 2015
21
Tabel 10 - Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja menurut Program Tahun 2016
22
Tabel 11 - Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2016
22
Tabel 12 - Perbandingan Realisasi Belanja TA 2016 dan TA 2015
23
Tabel 13 - Perbandingan Belanja Pegawai Tahun 2016 dan 2015
24
Tabel 14 - Perbandingan Belanja Barang Tahun 2016 dan 2015
25
Tabel 15 - Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan TA 2015
26
Tabel 16 - Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
26
Tabel 17 - Rincian Persediaan
28
Tabel 18 - Rincian Aset Tetap
29
Tabel 19 - Rincian Mutasi Saldo Peralatan dan Mesin
29
Tabel 20 - Rincian Mutasi Tambah Saldo Peralatan dan Mesin per Sub Kelompok Barang
30
Tabel 21 - Rincian Mutasi Kurang Saldo Peralatan dan Mesin (Penghentian Aset dari Penggunaan)
30
Tabel 22 - Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016
31
Tabel 23 - Rincian Hasil Normalisasi dan Amortisasi Pertama Kali ATB per 1 Januari 2016
32
Tabel 24 - Rincian Transaksi Aset Tak Berwujud Tahun 2016
32
Tabel 25 - Rincian Aset Lain-Lain Tahun 2016
33
Tabel 26 - Rincian Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya Tahun 2016
33
Tabel 27 - Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga
34
Tabel 28 - Rincian Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
35
Tabel 29 - Rincian Beban Pegawai
35
Tabel 30 - Rincian Beban Persediaan
36
Tabel 31 - Rincian Beban Barang dan Jasa
36
Tabel 32 - Rincian Beban Pemeliharaan
36
Tabel 33 - Rincian Beban Perjalanan Dinas
37
Tabel 34 - Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi
38
Tabel 35 - Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
38
Tabel 36 - Rincian Beban Surplus / Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
38
Tabel 37 - Rincian Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi Tahun 2016
40
Tabel 38 - Rincian Nilai Transaksi antar Entitas
41
Tabel 39 - Rincian Pagu Self Blocking Anggaran Tahun 2016 per Unit Kerja
44
iii
Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Executive Summary
Ringkasan
-0-
i
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2016 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami. Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Jakarta, 25 April 2017 Menteri Koordinator Bidang Perekonomian,
.ttd Darmin Nasution
ii
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta 10710
PERNYATAAN TELAH DIREVIU
Kami
telah mereviu Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Tahun Anggaran 2016 berupa Neraca per tanggal 31 Desember 2016, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan untuk periode
yang
berakhir
pada
tanggal
tersebut. Semua informasi yang dimuat dalam laporan
keuangan adalah merupakan penyajian manajemen Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan, dan keabsahan informasi, serta kesesuaian pengakuan, pengukuran, dan pelaporan transaksi dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Reviu mempunyai ruang lingkup yang jauh lebih sempit dibandingkan dengan lingkup audit yang bertujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kami tidak memberi pendapat semacam itu. Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat perbedaan yang menjadikan kami yakin bahwa laporan keuangan yang kami sebutkan di atas tidak disajikan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, dan peraturan perundang-undangan lain yang terkait.
Jakarta ,
25 April 2017
Inspektur,
ttd
Mirza Sofjanhadi Mashudi NIP 197001181996031001
iv
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Executive Summary
Ringkasan
-0-
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
RINGKASAN
Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian periode Tahun 2016 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi: 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan-LRA dan belanja selama periode 1 Januari 2016 sampai dengan 31 Desember 2016. Realisasi Pendapatan Negara sampai dengan 31 Desember 2016 adalah berupa Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp5.742.154.977,00. Realisasi Belanja Negara sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp302.263.523.130,00 atau sebesar 82,40% dari alokasi anggaran sebesar Rp366.822.235.000,00. Terdapat pagu dana yang dikenakan
kebijakan
penganggaran
berupa
Blokir
Mandiri
(Self-Blocking)
sebesar
Rp49.999.678.000,00. Realisasi Belanja (Netto) Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar Rp302.263.523.130,00 atau sebesar 95,40% dari total pagu anggaran setelah dikurangi dana yang diblokir. Ringkasan perbandingan Laporan Realisasi Anggaran untuk tahun 2016 dan 2015 dapat disajikan sebagai berikut. Tabel 1 Perbandingan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2016 dan 2015 Tahun 2016 No
Tahun 2015
URAIAN ANGGARAN
1.
Pendapatan Negara dan Hibah
2.
Belanja Negara
REALISASI
%
ANGGARAN
REALISASI
%
116.640.000
5.742.154.977
4922,97%
-
768.322.169
366.822.235.000
302.263.523.130
82,40%
329.204.232.000
232.513.452.677
70,63%
2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas per tanggal pelaporan. Nilai Aset per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp31.461.087.453,00 yang terdiri dari Aset Lancar (neto) sebesar Rp1.570.590.157,00, Aset Tetap (neto) sebesar Rp26.439.112.921,00, dan Aset Lainnya
(neto)
sebesar
Rp3.451.384.375,00.
Jumlah
Kewajiban
adalah
sebesar
Rp3.708.762.919,00 yang merupakan Kewajiban Jangka Pendek. Adapun jumlah Ekuitas adalah sebesar Rp 27.752.324.534,00. Ringkasan
-1-
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Ringkasan perbandingan Neraca per 31 Desember 2016 dengan Neraca per 31 Desember 2015 dapat disajikan sebagai berikut. Tabel 2 Ringkasan Neraca per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 JUMLAH (Rp)
Uraian 1
Kenaikan (Penurunan)
31 Des 2016
31 Des 2015
(Rp)
(%)
2
3
4
5
ASET ASET LANCAR ASET TETAP
1.570.590.157
2.623.352.952
(1.052.762.795)
-40,13%
26.439.112.921
25.239.449.282
1.199.663.639
4,75%
ASET LAINNYA
3.451.384.375
1.222.891.000
2.228.493.375
182,23%
JUMLAH ASET
31.461.087.453
29.085.693.234
2.375.394.219
8,17%
3.708.762.919
884.258.285
2.824.504.634
319,42%
EKUITAS
27.752.324.534
28.201.434.949
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
31.461.087.453
29.085.693.234
KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK EKUITAS DANA (449.110.415) 2.375.394.219
-1,59% 8,17%
3. LAPORAN OPERASIONAL Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp17.896.989,00, sedangkan jumlah beban operasional adalah sebesar Rp297.903.660.978,00 sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp(297.885.763.989,00). Kegiatan Non Operasional surplus sebesar Rp4.742.418.378,00 sedangkan Pos-Pos
Luar
Biasa
bersaldo
nihil,
sehingga
entitas
mengalami
Defisit-LO
sebesar
Rp(293.143.345.611,00).
4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2016 adalah sebesar Rp28.201.434.949,00 dikurangi Defisit-LO sebesar Rp293.143.345.611,00, dikurangi Koreksi yang mengurangi ekuitas sebesar Rp3.827.132.957,00, dan ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp296.521.368.153,00, sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2016 adalah senilai Rp27.752.324.534,00.
Ringkasan
-2-
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapanpengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan. Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2016, Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja Negara diakui berdasarkan basis kas, yaitu diakui pada saat kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara. Sedangkan dalam penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk periode per tanggal 31 Desember 2016, diakui berdasarkan basis akrual, yaitu diakui pada saat diperolehnya hak atas dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara.
Ringkasan
-3-
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan
Ringkasan
-4-
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
31-Des-16
URAIAN
1
PENDAPATAN
REALISASI
%
REALISASI
3
4
5
6
B.1 B.1.1
JUMLAH PENDAPATAN
116.640.000
5.742.154.977 4922,97
768.322.169
116.640.000
5.742.154.977 4922,97
768.322.169
B.2
1. Belanja Pegawai
B.2.1
75.395.969.000
61.635.489.342
81,75
57.242.882.181
2. Belanja Barang
B.2.2
281.894.000.000
231.209.124.137
82,02
172.572.131.071
3. Belanja Modal
B.2.3
9.532.266.000
9.418.909.651
98,81
2.698.439.425
366.822.235.000
302.263.523.130
82,40
232.513.452.677
JUMLAH BELANJA
•
ANGGARAN 2
1. Penerimaan Negara Bukan Pajak
BELANJA
31-Des-15
CATATAN
Terdapat pagu dana yang dilakukan kebijakan penganggaran berupa Blokir Mandiri (Self-Blocking) sebesar Rp49.999.678.000,00.
•
Realisasi Belanja (Netto) Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar Rp302.263.523.130,00 atau sebesar 95,40% dari total pagu anggaran setelah dikurangi dana yang diblokir.
•
Persentase realisasi belanja pada TA 2016 sebesar Rp302.263.523.130,00 (95,40%) tersebut mengalami peningkatan dibandingkan realisasi belanja tahun 2015 sebesar Rp232.502.832.677,00 (70,63%) dan tahun 2014 sebesar Rp204.576.326.895,00 (69,80%).
II. NERACA
NERACA PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 NAMA PERKIRAAN
Catatan
1
2
Kenaikan (Penurunan)
JUMLAH 31 Des 2016
31 Des 2015
(Rp)
(%)
3
3
5
6
ASET ASET LANCAR Kas di Bendahara Pengeluaran
C.1.1
3.668.316
506.146.176
Kas Lainnya dan Setara Kas
C.1.2
606.105.149
307.667.588
298.437.561
97,0%
Piutang Bukan Pajak
C.1.3
274.402.796
441.961.357
(167.558.561)
-37,9%
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak
C.1.4
Piutang Bukan Pajak (Netto) Persediaan
C.1.5
JUMLAH ASET LANCAR ASET TETAP
(1.372.014)
(2.209.806)
(502.477.860)
837.792
-99,3%
-37,9%
273.030.782
439.751.551
(166.720.769)
-37,9%
687.785.910
1.369.787.637
(682.001.727)
-49,8%
1.570.590.157
2.623.352.952
(1.052.762.795)
-40,1%
C.2
Peralatan dan Mesin
C.2.1
49.184.004.206
54.253.506.073
(5.069.501.867)
-9,3%
Gedung dan Bangunan
C.2.2
21.631.671.705
19.733.715.055
1.897.956.650
9,6%
Aset Tetap Lainnya
C.2.3
63.071.925
63.071.925
-
0,0%
Akumulasi Penyusutan
C.2.4
JUMLAH ASET TETAP ASET LAINNYA
(44.439.634.915)
(48.810.843.771)
4.371.208.856
-9,0%
26.439.112.921
25.239.449.282
1.199.663.639
4,8%
C.3
Aset Tak Berw ujud
C.3.1
4.473.600.090
1.222.891.000
3.250.709.090
265,8%
Aset Lain-lain
C.3.2
3.383.047.381
863.209.500
2.519.837.881
291,9%
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya
C.3.3
(4.405.263.096)
(863.209.500)
(3.542.053.596)
410,3%
JUMLAH ASET LAINNYA JUMLAH ASET
3.451.384.375
1.222.891.000
2.228.493.375
182,2%
31.461.087.453
29.085.693.234
2.375.394.219
8,2%
3.702.180.638
378.112.109
3.324.068.529
879,1%
KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang kepada Pihak Ketiga
C.4 C.4.1
Uang Muka dari KPPN
C.4.2
3.668.316
506.146.176
Utang Jangka Pendek Lainnya
C.4.3
2.913.965
-
2.913.965
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
3.708.762.919
884.258.285
2.824.504.634
319,4%
JUMLAH KEWAJIBAN
3.708.762.919
884.258.285
2.824.504.634
319,4%
EKUITAS Ekuitas
C.5 C.5.1
(502.477.860)
-99,3% 0,0%
27.752.324.534
28.201.434.949
(449.110.415)
-1,6%
JUMLAH EKUITAS
27.752.324.534
28.201.434.949
(449.110.415)
-1,6%
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
31.461.087.453
29.085.693.234
2.375.394.219
8,2%
III. LAPORAN OPERASIONAL
LAPORAN OPERASIONAL UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015
URAIAN
CATATAN
1
2
KENAIKAN
JUMLAH
(PENURUNAN)
31-Des-16
31-Des-15
JUMLAH
3
4
5
KEGIATAN OPERASIONAL PENDAPATAN
D.1
Pendapatan Negara Bukan Pajak JUMLAH PENDAPATAN
17.896.989
12.467.275
5.429.714
17.896.989
12.467.275
5.429.714
BEBAN Beban Pegaw ai
D.2
61.568.805.899
57.207.477.088
4.361.328.811
Beban Persediaan
D.3
4.154.534.994
5.612.394.083
(1.457.859.089)
Beban Barang dan Jasa
D.4
133.170.452.881
87.173.939.221
45.996.513.660
Beban Pemeliharaan
D.5
6.217.764.149
4.711.382.497
1.506.381.652
Beban Perjalanan Dinas
D.6
87.420.823.010
74.863.607.406
12.557.215.604
Beban Peny usutan dan Amortisasi
D.7
5.372.117.837
Beban Peny isihan Piutang Tak Tertagih
D.8
Beban Lain-lain JUMLAH BEBAN SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL
5.835.145.535
(463.027.698)
(837.792)
1.279.905
(2.117.697)
-
-
-
297.903.660.978
235.405.225.735
62.498.435.243
(297.885.763.989)
(235.392.758.460)
(62.493.005.529)
KEGIATAN NON OPERASIONAL SURPLUS / DEFISIT PELEPASAN ASET NON LANCAR SURPLUS /DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL LAINNYA
D.9
3.557.059.628
-
3.557.059.628
D.10
1.185.358.750
263.259.298
922.099.452
-
-
-
POS LUAR BIASA Beban Luar Biasa SURPLUS/DEFISIT LO
(293.143.345.611)
(235.129.499.162)
(58.013.846.449)
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 JUMLAH URAIAN
CATATAN
1
2
KENAIKAN (PENURUNAN)
31-Des-16
31-Des-15
JUMLAH
3
3
5
% 6
EKUITAS AWAL
E.1
28.201.434.949
31.204.786.631
(3.003.351.682)
-9,6%
SURPLUS/DEFISIT LO
E.2
(293.143.345.611)
(235.129.499.162)
(58.013.846.449)
24,7%
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI / KESALAHAN MENDASAR KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS
E.3
E.4
-
(3.827.132.957)
-
381.016.972
(4.208.149.929) (623.536.346)
Peny esuaian Nilai Aset
-
623.536.346
Koreksi Nilai Persediaan
-
-
-
-
Selisih Rev aluasi Aset Tetap Koreksi Nilai Aset Non Rev aluasi
E.4.1
(677.340.900)
Koreksi Lain-Lain
E.4.2
(3.149.792.057)
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS
E.5
KENAIKAN/ PENURUNAN EKUITAS EKUITAS AKHIR
296.521.368.153 (449.110.415)
E.5
27.752.324.534
-
(242.519.374) 231.745.130.508 (3.003.351.682) 28.201.434.949
(677.340.900)
0,0%
-1104,5% -100,0% -
(2.907.272.683)
1198,8%
64.776.237.645
28,0%
2.554.241.267
-85,0%
(449.110.415)
-1,6%
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2016
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum dan Profil
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
A.1. PROFIL KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian terbentuk pada tanggal 25 Juli 1966 dengan nama Kementerian Utama Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (EKUIN). Seiring dengan
pergantian Pemerintahan, nama Kementerian juga ikut beberapa kali berubah. Nama "Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian" sendiri baru dimulai pada tahun 2000. Pada tahun 2014 pergantian kepemerintahan baru menyebabkan perubahan pada struktur kelembagaan pemerintah pusat. Proses penataan organisasi pun dilakukan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, menyesuaikan rekomendasi restrukturisasi organisasi, berdasarkan evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi. Penetapan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2015 tentang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatur peranan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk menjalankan tugas menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian urusan Kementerian dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang perekonomian. Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyelenggarakan fungsi: a.
koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidang perekonomian;
b.
pengendalian pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di
bidang perekonomian; c.
koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian;
d.
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian;
e.
pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; dan
f.
pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Presiden.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengoordinasikan Kementerian Keuangan;
Kementerian Ketenagakerjaan; Kementerian Perindustrian; Kementerian Perdagangan; Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Kementerian Pertanian; Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan PertanahanNasional; Kementerian Badan Usaha Milik Negara; Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; dan Instansi lain yang dianggap perlu.
Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum
-8-
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2016
Setelah diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi
Kementerian Negara dan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2015 sesuai hal tersebut di atas, maka diperlukan turunan peraturan dimaksud untuk mengatur kelembagaan internal Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Hal ini terwujud dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun 2015 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang ditetapkan tanggal 19 Mei 2015. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mengatur struktur Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, terdiri atas: a. Sekretariat Kementerian; b. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan; c. Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian; d. Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup; e. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; f. Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri; g. Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah; h. Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional; i.
Staf Ahli Bidang Hubungan Ekonomi dan Politik, Hukum, dan Keamanan;
j.
Staf Ahli Bidang Hubungan Ekonomi dan Kemaritiman;
k. Staf Ahli Bidang Hubungan Ekonomi dan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan; l.
Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah; dan
m. Staf Ahli Bidang Pengembangan Daya Saing Nasional. Struktur organisasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum
-9-
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2016
A.2. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis
Sesuai tugas
dan fungsi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mempunyai
Rencana Strategis yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 11 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015-2019. Dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Renstra Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian mencakup Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran untuk Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2019 dengan berdasarkan RPJMN Nasional. Visi, Misi, Sembilan Prioritas Nasional (Nawa Cita) dan Sasaran Pembangunan Nasional di
Bidang Ekonomi sebagaimana tersebut dalam RPJMN 2015 -2019. Kondisi umum, permasalahan dan tantangan yang akan dihadapi lima tahun ke depan tersebut menjadi dasar pertimbangan dalam perumusan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam mengupayakan terwujudnya pembangunan nasional di bidang
ekonomi dapat dicapai dengan optimal. Adapun Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian adalah sebagai berikut.
VISI
Visi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ini mendukung Visi Presiden yakni “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Visi tersebut disusun berdasarkan kristalisasi dari pernyataan komponen organisasi itu sendiri yang disepakati sebagai nilai-nilai dasar kepribadian organisasi yang profesional, integritas, kerjasama, inovasi dan responsibility yang disingkat dengan “PIKIR”. Keyakinan nilai-nilai dasar organisasi akan memberikan keyakinan kepada pegawai bahwa keinginan yang akan dicapai dalam lima tahun ke depan dapat diwujudkan. Visi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tersebut mempunyai makna tentang koordinasi dan sinkronisasi yaitu merupakan proses mengupayakan terjadinya kesamaan persepsi, pemikiran dan tindakan dalam mewujudkan pencapaian tujuan. Sedangkan pengendalian merupakan bagian proses koordinasi dan sinkronisasi yang penekanannya pada setiap pusat-pusat pertanggungjawaban diupayakan dapat mewujudkan tujuan organisasi sesuai rencana dan dilakukan secara efektif dan efisien. Adapun makna kata efektif dan berkelanjutan mempunyai arti sebagai berikut. Efektif memberikan arti bahwa kinerja hasil koordinasi dan sinkronisasi memberikan manfaat dan dampak yang signifikan bagi upaya pencapaian sasaran pembangunan di bidang ekonomi. Sedangkan kata berkelanjutan mempunyai makna bahwa koordinasi harus dilakukan secara terus menerus dan proaktif supaya pelaksanaan pembangunan perekonomian yang dilakukan oleh sektor dan pelaku ekonomi dapat berjalan sinergi sehingga pembangunan ekonomi yang dicapai dapat berkesinambungan.
Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum
-10-
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2016
MISI Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut di atas, dibutuhkan tindakan nyata dalam penetapan Misi yang sesuai dengan peran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, adalah sebagai berikut:
Misi tersebut merupakan langkah peran fungsi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam mengupayakan/memastikan Misi Presiden antara lain “Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera serta Mewujudkan Bangsa yang Berdaya Saing”, yang pelaksanaannya diwujudkan melalui kinerja
lintas sektor di bidang ekonomi. Untuk
meningkatkan kinerja lintas sektor di bidang ekonomi dengan optimal tersebut dibutuhkan suatu usaha untuk menyatukan tindakan kebulatan pemikiran, kesatuan tindakan, dan keselarasan dari berbagai intansi terkait, agar pelaksanaan kinerja sektor dapat bersinergi dengan baik dan terlaksana sesuai rencana. Sejalan dengan strategi dan aktivitas yang dilakukan dalam upaya pencapaian rencana dimaksud, pengendalian pelaksanaan kebijakan/program secara intensif diupayakan untuk mengatasi permasalahan yang timbul dalam proses pencapaian kinerja dapat diantisipasi secara dini sehingga progress kinerja dalam melaksanakan kebijakan/program di bidang ekonomi berjalan dengan optimal.
PETA STRATEGI KINERJA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN PERIODE 2015-2019
Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum
-11-
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2016
Tujuan Strategis
Berdasarkan Visi dan Misi tersebut di atas, dirumuskan tujuan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian adalah: 1. Terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. 2. Terwujudnya kinerja organisasi yang baik Tujuan tersebut di atas dapat dicapai, apabila pelaksanaan kebijakan/program sektor/lintas sektor di bidang ekonomi mempunyai komitmen yang tinggi meningkatkan kinerjanya dengan optimal. Dengan mengupayakan optimalisasi kinerja sektor/bidang dimaksud, maka target sasaran kinerja di bidang ekonomi yang telah ditetapkan dalam RPJMN 2015-2019 dapat diwujudkan, sehingga pada akhirnya sasaran pembangunan dibidang perekonomian yang berwawasan lingkungan danpeningkatan kesejahteraan rakyat akan tercapai. Oleh karena itu, upaya-upaya pencapaian target-target sasaran ekonomi, antara lain difokuskan pada target sasaran makro ekonomi, target sasaran kedaulatan pangan, target sasaran kedaulatan energi, target sasaran pembangunan infrastruktur dan target sasaran ketahanan air. Tujuan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang ditetapkan akan dicapai dalam kurun waktu 5 tahun ke depan (periode 2015-2019). Untuk mewujudkan keberhasilan tujuan tersebut akan diukur dengan indikator dan sasaran strategis. Sasaran strategis : Sasaran strategis yang ingin dicapai Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam rangka mewujudkan tujuantujuan tersebut di atas dan indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran-sasaran tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 3 Tujuan dan Sasaran Strategis Tujuan Strategis 1. Terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan
2.
Terwujudnya kinerja organisasi yang baik
Sasaran Strategis
Indikator
1.
Terwujudnya Sinkronisasi dan Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian
Persentase kebijakan baru bidang perekonomian yang terimplementasi
2.
Terwujudnya pengendalian kebijakan perekonomian
Persentase revisi kebijakan Bidang Perekonomian yang terimplementasi
3.
Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Tingkat Kinerja Manajemen Kementerian
A.3. CAPAIAN KINERJA OUTPUT TAHUN 2016 Sehubungan dengan kewajiban pelaporan keuangan dan kinerja sebagaimana diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, tabel di bawah ini menyajikan Laporan
Capaian Kinerja Anggaran (Finansial) dan Kinerja Output (Fisik) untuk Tahun Anggaran 2016 per Unit Eselon I. Realisasi Belanja (Netto) Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar Rp302.263.523.130,00 atau sebesar 95,40% dari total pagu anggaran setelah dikurangi dana yang diblokir, sebesar Rp316.822.557.000,00. Persentase realisasi belanja pada TA 2016 sebesar Rp302.263.523.130,00 (95,40%) tersebut mengalami peningkatan dibandingkan realisasi belanja tahun 2015 sebesar Rp232.502.832.677,00 (70,63%) dan tahun 2014 sebesar Rp204.576.326.895,00 (69,80%). Capaian kinerja output sebagaimana disajikan merupakan rekapitulasi dari laporan yang disampaikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen sampai dengan bulan Desember 2016, berdasarkan pemantauan atas target capaian output kegiatan yang disajikan dalam RKAKL Tahun Anggaran 2016.
Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum
-12-
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2016
1 Tabel 4 Capaian Kinerja Anggaran dan Output Per Unit Kerja Eselon I/Badan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran 2016
NO.
UNIT KERJA / ESELON I
Pagu DIPA
Blokir Mandiri
Pagu Setelah Blokir
Realisasi Net
% Realisasi Anggaran
Target Kinerja
% Capaian
% Finansial
% Capaian Fisik
1
Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan
Rp
49.322.000.000 Rp
9.900.000.000 Rp
39.422.000.000 Rp
33.533.870.544
85,06%
87
96,55%
85,06%
96,55%
2
Kedeputian Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian
Rp
14.699.480.000 Rp
2.800.000.000 Rp
11.899.480.000 Rp
11.687.621.801
98,22%
37
98%
98,22%
98%
3
Kedeputian Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, Rp dan Lingkungan Hidup
17.404.500.000 Rp
1.900.000.000 Rp
15.504.500.000 Rp
12.599.076.861
81,26%
45
95%
81,26%
95%
4
Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing KUKM
Rp
9.086.000.000 Rp
1.600.000.000 Rp
7.486.000.000 Rp
7.334.532.433
97,98%
34
100%
97,98%
100%
5
Kedeputian Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri
Rp
18.255.070.000 Rp
1.800.000.000 Rp
16.455.070.000 Rp
15.113.947.235
91,85%
59
92%
91,85%
92%
6
Kedeputian Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah
Rp
35.250.001.000 Rp
8.248.850.000 Rp
27.001.151.000 Rp
26.496.788.814
98,13%
86
96%
98,13%
96%
7
Kedeputian Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional
Rp
10.879.600.000 Rp
1.900.000.000 Rp
8.979.600.000 Rp
8.876.024.489
98,85%
93
96%
98,85%
96%
8
Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus
Rp
16.375.629.000 Rp
2.000.000.000 Rp
14.375.629.000 Rp
14.330.762.509
99,69%
16
106%
99,69%
106%
9
Koordinasi Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP)
Rp
67.863.605.000 Rp
8.851.150.000 Rp
59.012.455.000 Rp
58.944.438.064
99,88%
16
100%
99,88%
100%
10
Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Rp 127.686.350.000 Rp 10.999.678.000 Rp 116.686.672.000 Rp
113.346.460.380
97,14%
86
99%
97,14%
99%
ANGGARAN DAN KINERJA PER UNIT ESELON I TAHUN ANGGARAN 2016
Rp 366.822.235.000 Rp 49.999.678.000 Rp 316.822.557.000 Rp
302.263.523.130
95,40%
559
97%
95,40%
97%
Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum
-13-
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2016
A.4. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan Pendekatan
Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk periode yang berakhir
Penyusunan Laporan
pada tanggal 31 Desember 2016 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan
Keuangan
yang dikelola oleh entitas pelaporan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan
pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga. Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ini merupakan laporan konsolidasi dari seluruh jenjang struktural di bawah Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian, termasuk tingkat pelaporan Eselon I, serta satuan kerja yang bertanggung jawab atas anggaran yang diberikan. Untuk periode pelaporan di tahun anggaran 2016, satuan kerja yang dicakup dalam Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian meliputi dua satuan kerja, yaitu Kantor
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (427752) dan Satuan Kerja Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (427755), yang keduanya dikonsolidasikan dalam satu unit pelaporan tingkat Eselon I pada Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Sistem Akuntansi Instansi (SAI) terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). Sistem Akuntansi Instansi dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya. Dalam penyusunan laporan keuangan digunakan basis akuntansi akrual untuk Neraca, Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas, adapun untuk Laporan Realisasi Anggaran menggunakan akuntansi berbasis kas.
Dasar Pengukuran
A.5. Dasar Pengukuran Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos
dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Satker Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar
sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan. Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum
-14-
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2016
A.6. Kebijakan Akuntansi Kebijakan Akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2016 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Di samping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian adalah sebagai berikut: (1) Pendapatan-LRA Pendapatan-LRA
Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan KUN yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintahdan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan. (2) Pendapatan-LO
Pendapatan-LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan/atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan. (3) Belanja
Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Beban
(4) Beban Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum
-15-
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2016
Aset
(5) Aset Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya.
Aset Lancar
a.
Aset Lancar Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan. Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihan atau yang dipersamakan, yang diharapkan diterima pengembaliannya dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TPA/TGR. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dicatat di neraca berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian; harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya.
AsetTetap
b.
Aset Tetap Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar. Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut: (a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum
-16-
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2016
(b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah); (c) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
c. Piutang Jangka
Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan lebih
Panjang
dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun. TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran. Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian Negara/daerah. TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya. TPA dan TGR yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lainnya. d.
Aset Lainnya
Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang.
Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum
-17-
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2016
Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan sebagai Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang dibatasi penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan operasional entitas. Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
(6) Kewajiban Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundangundangan. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. a.
Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
b.
Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.
Ekuitas
(7) Ekuitas
Ekuitas merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum
-18-
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2016
(8) Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan perkembangan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara. Kriteria kualitas piutang diatur sebagai berikut: Tabel 5 Penggolongan Kualitas Piutang Kualitas Piutang Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet
Uraian
Penyisihan
Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo
0.5%
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan
10%
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan
50%
1.
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan
100%
2.
Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN
(9) Penyusutan Aset Tetap Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan No.01/PMK.06/2013 sebagaimana diubah dengan PMK No. 90/PMK.06/2014 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat. Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap: •
Tanah
•
Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
•
Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan
Nilai yang disusutkan pertama kali adalah nilai yang tercatat dalam pembukuan per 31 Desember 2013 untuk aset tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2013. Sedangkan untuk Aset Tetap yang diperoleh setelah 31 Desember 2013, nilai yang disusutkan adalah berdasarkan nilai perolehan. Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum
-19-
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk periode yang berakhir s.d. 31 Desember 2016
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan
mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat. Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 6 Masa Manfaat Aset Tetap Kelompok Aset Tetap Peralatan dan Mesin
Masa Manfaat 2 s.d.20 tahun
Gedung dan Bangunan
10 s.d.50 tahun
Jalan, Irigasi, dan Jaringan
5 s.d.40 tahun
Alat Tetap Lainnya
4 tahun
(10) Amortisasi Aset tak Berwujud Amortisasi Aset Tak Berwujud
Amortisasi barang milik negara berupa Aset Tak Berwujud adalah alokasi harga perolehan Aset tak Berwujud secara sistematis dan rasional selama masa manfaatnya, yang hanya dapat diterapkan atas Aset Tak Berwujud yang memiliki masa manfaat terbatas. Kebijakan amortisasi Aset Tak Berwujud didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan No.251/PMK.06/2015 tentang Tata Cara Amortisasi Barang Milik Negara Berupa Aset Tak Berwujud Pada Enittas Pemerintah Pusat. Amortisasi Aset Tak Berwujud dilakukan terhadap Perangkat Lunak (Software) komputer, Lisensi, Waralaba (franchise), Hak Cipta (copyright), dan Hak Paten. Amortisasi tidak dilakukan terhadap: •
Aset tak berwujud dalam kondisi usang/atau rusak berat, serta telah diusulkan kepada Pengelola Barang atau Pengguna Barang, untuk dilakukan pemindahtanganan, pemusnahan, atau penghapusannya; dan
•
Aset tak berwujud yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber yang sah serta telah diusulkan kepada Pengelola Barang atau Pengguna Barang, untuk dilakukan penghapusannya.
Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 620/KMK.06/2015 tentang Masa Manfaat dalam rangka Amortisasi Barang Milik Negara Berupa Aset Tak Berwujud Pada Enittas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut: Tabel 7 Masa Manfaat Aset Tak Berwujud Kelompok Aset Tak Berwujud Software Komputer Franchise Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman Semusim. Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan Varietas Tanaman Tahunan Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak Ekonomi Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser Fonogram. Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I Catatan atas Laporan Keuangan - Penjelasan Umum
Masa Manfaat 4 5
10 20 25
50 70 -20-
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
B.1. Pendapatan Negara dan Hibah Realisasi Pendapatan
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar
Negara dan Hibah
Rp5.742.154.977,00, atau hampir 50 kali lebih besar dibandingkan estimasi pendapatan yang
Rp5.742.154.977,00
ditetapkan pada anggaran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2016, sebesar Rp116.640.000,00. Keseluruhan Pendapatan Negara dan Hibah adalah merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya. Rincian realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya sampai dengan tanggal pelaporan dapat dilihat dalam Tabel berikut ini. Tabel 8 Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan No
Estim asi Pendapatan
Uraian
Realisasi
%
1
Pendapatan dari Pemanfaatan BMN
116.640.000
3.557.176.268
2
Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah
-
23.970.984
3
Pendapatan dari Penerimaan Kembali Tahun Anggaran Yang Lalu
-
2.161.007.725
116.640.000
5.742.154.977
Jum lah
Realisasi
PNBP
pada
Tahun
Anggaran
2016
mengalami
peningkatan
3049,7% 4923,0%
sebesar
Rp4.973.832.808,00 atau naik sebesar 647,36% dibandingkan realisasi PNBP pada periode yang sama di tahun 2015. Peningkatan terbesar realisasi PNBP disebabkan terdapatnya Pendapatan dari Pemindahtangan BMN berupa kendaraan dinas roda empat dan kendaraan dinas roda dua yang dijual melalui lelang pada tahun 2016. Perbandingan realisasi PNBP disajikan dalam tabel di bawah ini. Tabel 9 Perbandingan Rincian Realisasi PNBP TA 2016 dan TA 2015 Kenaikan (Penurunan) No
Uraian
TA 2016
TA 2015 (Rp)
1
Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN
2
Pendapatan dari Pemanfaatan BMN
3
Pendapatan Denda
4
Pendapatan dari Penerimaan Kembali Tahun Anggaran Yang Lalu Jum lah
Catatan atas Laporan Keuangan - Laporan Realisasi Anggaran
%
3.557.059.628
-
3.557.059.628
116.640
116.640
-
-
23.970.984
6.160.000
17.810.984
289,14%
2.161.007.725
762.045.529
1.398.962.196
183,58%
5.742.154.977
768.322.169
4.973.832.808
-
647,36%
-21-
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
B.2. Belanja Negara Realisasi Belanja Negara
Rp179.592.596.124,00
Realisasi Belanja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar Rp302.263.523.130,00 atau mencapai 82,40% dari alokasi anggaran sebesar Rp366.822.235.000,00. Realisasi belanja tersebut seluruhnya merupakan realisasi belanja dari Transaksi Kas, setelah dikurangi pengembalian belanja sebesar Rp622.697.554,00. Rincian anggaran dan realisasi belanja tahun 2016 berdasarkan program dapat dilihat pada Tabel berikut ini. Tabel 10 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Program Tahun 2016 Kode Program
Uraian Program
Realisasi Belanja (Neto)
Anggaran
(%)
Pengembalian Belanja
01.
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemenko Perekonomian
127.686.350.000
113.346.460.380 88,77%
79.039.165
06.
Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian
239.135.885.000
188.917.062.750 79,00%
543.658.389
366.822.235.000
302.263.523.130 82,40%
622.697.554
Jumlah
Realisasi belanja dengan sumber dana Rupiah Murni sebesar Rp300.553.984.867,00 dari total
pagu sebesar Rp362.322.235.000,00. Adapun pagu anggaran dengan sumber dana hibah luar negeri sebesar Rp4.500.000.000,00, s.d. tahun 2016 terealisasi sebesar Rp1.709.538.263,00. Berdasarkan jenis belanja, rincian anggaran dan persentase realisasi terhadap anggarannya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 11 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2016 Kode Jenis Belanja 1
Uraian Jenis Belanja 2
Anggaran 3
Realisasi Belanja 4
Sisa Pagu 5
% Realisasi Terhadap Anggaran 6
51
Belanja Pegawai
75.395.969.000
61.635.489.342
13.760.479.658
81,75%
52
Belanja Barang
281.894.000.000
231.209.124.137
50.684.875.863
82,02%
53
Belanja Modal
9.532.266.000
9.418.909.651
113.356.349
98,81%
366.822.235.000
302.263.523.130
64.558.711.870
82,40%
JUMLAH BELANJA
Catatan atas Laporan Keuangan - Laporan Realisasi Anggaran
-22-
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini. Grafik 1 Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2016
281.894.000.000
300.000.000.000
231.209.124.137
250.000.000.000
200.000.000.000 Anggaran 150.000.000.000 Realisasi 100.000.000.000
75.395.969.000 61.635.489.342 9.532.266.000 9.418.909.651
50.000.000.000
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
Realisasi belanja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Tahun Anggaran 2016 mengalami kenaikan sebesar Rp69.750.070.453,00 atau 30% dari realisasi belanja periode yang sama di tahun 2015. Peningkatan nominal terbesar terjadi pada realisasi belanja barang, yaitu naik sebesar Rp58.636.993.066,00 atau 33,98% dari realisasi belanja barang pada tahun 2015. Adapun untuk belanja modal mengalami peningkatan capaian persentase tertinggi, yaitu sebesar 249,05% dibandingkan periode yang sama di tahun 2015. Perbandingan realisasi belanja pada periode TA 2016 dan TA 2015 dapat dilihat pada Tabel berikut ini Tabel 12 Perbandingan Realisasi Belanja TA 2016 dan TA 2015 Kode Jenis Belanja
Realisasi Belanja (Rp) Uraian Jenis Belanja
TA 2016
TA 2015
Naik / (Turun) Rp
%
51
Belanja Pegawai
61.635.489.342
57.242.882.181
4.392.607.161
7,67%
52
Belanja Barang
231.209.124.137
172.572.131.071
58.636.993.066
33,98%
53
Belanja Modal
9.418.909.651
2.698.439.425
6.720.470.226
249,05%
302.263.523.130
232.513.452.677
69.750.070.453
30,00%
JUMLAH
Catatan atas Laporan Keuangan - Laporan Realisasi Anggaran
-23-
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
B.2.1. Belanja Pegawai Realisasi Belanja Pegawai
Rp61.635.489.342,00
Pada tahun 2016, pagu Belanja Pegawai telah terealisasi sebesar 81,75% atau sebesar Rp61.635.489.342,00 dari pagu sebesar Rp75.395.969.000,00. Adapun pagu anggaran pada kelompok Belanja Pegawai yang dilakukan blokir mandiri (self-blocking) adalah sebesar Rp11.256.632.000,00 yang dialokasikan seluruhnya pada akun Belanja Pegawai Transito. Dengan demikian, total realisasi belanja bersih Belanja Pegawai dengan memperhitungkan pagu blokir mandiri adalah sebesar 96,10%. Nominal pagu dan realisasi terbesar pada Belanja Pegawai adalah kelompok belanja Tunjangan Khusus dan Belanja Pegawai Transito yang digunakan untuk pembayaran tunjangan kinerja pegawai, yang terealisasi sebesar 77,07% dari total pagu kelompok belanja dimaksud. Realisasi Belanja Pegawai tahun 2016 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2015, dengan capaian masing-masing sebesar Rp61.635.489.342,00 dan Rp57.242.882.181,00, atau naik sebesar 7,67%. Kenaikan terbesar terjadi atas realisasi Belanja Tunjangan Khusus sebesar Rp2.924.047.865,00 atau naik sebesar 7,70% dibanding periode yang sama di tahun 2015. Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan jumlah pegawai, perubahan struktur peringkat jabatan berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 6 Tahun 2016 tentang Kelas Jabatan di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, serta pembayaran Tambahan Tunjangan Terbatas Tahunan yang dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 05 Tahun 2016 tentang Perhitungan Capaian Kinerja Dalam Rangka Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Adapun Pengembalian Belanja Pegawai pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar
Rp34.605.915,00 dan Rp39.559.917,00. Rincian Belanja Pegawai disajikan dalam
tabel berikut ini: Tabel 13 Perbandingan Belanja Pegawai Tahun 2016 dan 2015 Tahun 2016 Kelompok Belanja
Uraian
Pagu
Perbandingan Realisasi
Realisasi
%
Realisasi Tahun 2015
Naik (turun)
% kenaikan /(turun)
5111
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS
22.043.713.000
20.635.637.196
93,61%
19.331.939.902
1.303.697.294
5115
Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai Non PNS
196.875.000
157.500.000
80,00%
-
157.500.000
-
5122
Belanja Lembur
145.784.000
2.408.000
1,65%
-
2.408.000
-
5124
Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai Transito
53.009.597.000
40.874.550.061
77,11%
37.950.502.196
2.924.047.865
7,70%
(39.559.917)
4.954.002
-12,52%
57.242.882.181
4.392.607.161
7,67%
Pengembalian Belanja Pegawai JUMLAH KELOMPOK BELANJA PEGAWAI
Catatan atas Laporan Keuangan - Laporan Realisasi Anggaran
(34.605.915) 75.395.969.000
61.635.489.342
81,75%
6,74%
-24-
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
B.2.2. Belanja Barang Realisasi Belanja Barang
Rp231.209.124.137,00
Pada
tahun 2016, pagu Belanja Barang telah terealisasi sebesar 82,20% atau sebesar
Rp231.209.124.137,00 dari pagu sebesar Rp281.894.000.000,00. Adapun pagu anggaran pada kelompok Belanja Barang yang dilakukan blokir mandiri (self-blocking) adalah sebesar Rp38.743.046.000,00 yang dialokasikan pada akun Belanja Barang Transito. Dengan demikian, total realisasi belanja bersih Belanja Barang, dengan memperhitungkan pagu blokir mandiri adalah sebesar 95,08%. Nominal realisasi terbesar pada belanja barang terdapat pada kelompok akun Belanja Jasa sebesar Rp90.851.204.207,00 atau 95,84% dari total pagu kelompok akun Belanja Jasa sebesar Rp94.798.861.000,00. Realisasi nominal terbesar kedua Belanja Barang merupakan kelompok akun belanja Perjalanan Dinas Dalam Negeri, yang terealisasi sebesar 94,85% atau sebesar Rp68.371.516.330,00 dari pagu sebesar Rp72.086.118.000,00. Realisasi belanja barang dalam periode tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 33,98%
dibandingkan tahun 2015, dengan capaian realisasi masing-masing adalah sebesar Rp231.209.124.137,00 dan Rp173.327.186.299,00. Kenaikan terbesar terjadi atas realisasi Belanja Jasa sebesar Rp32.024.019.039,00 atau naik sebesar 54,44% dibanding periode yang sama di tahun 2015. Kenaikan realisasi kelompok akun Belanja Jasa tersebut disebabkan antara lain adanya peningkatan penggunaan sewa ruang kantor, sewa kendaraan dinas operasional, serta kontrak jasa konsultan. Adapun Pengembalian Belanja Barang pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp588.091.639,00 dan Rp755.055.228,00. Rincian Belanja Barang disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 14 Perbandingan Belanja Barang Tahun 2016 dan 2015 Perbandingan Realisasi
Tahun 2016 Kelompok Belanja
Uraian
5211
Belanja Barang Operasional
5212
Belanja Barang Non Operasional
5218
Belanja Barang Persediaan
5221
Belanja Jasa
5231
Belanja Pemeliharaan
5241 5242
Pagu
Realisasi
%
Tahun 2015
Naik (turun)
% kenaikan /(turun)
7.488.893.000
7.460.506.694
99,62%
5.614.914.956
1.845.591.738
75.407.437.000
35.562.151.071
47,16%
23.338.342.553
12.223.808.518
52,38%
4.315.965.000
4.276.909.934
99,10%
5.666.531.474
(1.389.621.540)
-24,52%
94.798.861.000
90.851.204.207
95,84%
58.827.185.168
32.024.019.039
54,44%
5.884.668.000
5.824.564.609
98,98%
4.415.425.229
1.409.139.380
31,91%
Belanja Perjalanan Dalam Negeri
72.086.118.000
68.371.516.330
94,85%
53.820.881.214
14.550.635.116
27,04%
Belanja Perjalanan Luar Negeri
21.912.058.000
19.450.362.931
88,77%
21.643.905.705
(2.193.542.774)
Pengembalian Belanja Barang JUMLAH KELOMPOK BELANJA BARANG
Catatan atas Laporan Keuangan - Laporan Realisasi Anggaran
(588.091.639) 281.894.000.000
231.209.124.137
(755.055.228) 82,02%
172.572.131.071
32,87%
-10,13%
166.963.589
-22,11%
58.636.993.066
33,98%
-25-
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
B.2.3. Belanja Modal Realisasi Belanja Modal
Rp3.968.951.246,00
Pada
tahun 2016, pagu Belanja Modal telah terealisasi sebesar 98,81% atau sebesar
Rp9.418.909.651,00 dari pagu sebesar Rp9.532.266.000,00. Nominal pagu terbesar pada belanja modal ada pada kelompok belanja modal peralatan dan mesin, sebesar Rp4.188.590.000,00, diikuti belanja modal lainnya yang digunakan untuk perolehan aset tak berwujud dalam bentuk perangkat lunak komputer (software) dan lisensi, dengan pagu sebesar Rp3.445.719.000,00. Capaian nominal terbesar realisasi belanja modal terdapat pada kelompok Belanja
Modal
Peralatan
dan
Mesin,
yang
terelisasi
sebesar
Rp4.154.276.311,00 atau 99,18%. Nominal terbesar kedua atas realisasi Belanja Modal adalah akun Belanja Modal Lainnya, berupa pengadaan untuk Aset Tak Berwujud dalam bentuk software komputer dan pembelian lisensi, yaitu dengan nilai total realisasi sebesar
Rp3.366.676.690 atau mencapai 97,71% dari total pagu akun Belanja Modal Lainnya. Adapun untuk Belanja Modal Gedung dan Bangunan terealisasi hampir 100% dari total pagu, yaitu sebesar Rp1.897.956.650,00. Realisasi belanja modal pada tahun 2016 mengalami kenaikan signifikan sebesar 471,88%.
dibandingkan
tahun
Rp9.418.909.651,00
2015, dan
dengan
capaian
Rp1.647.003.600,00.
realisasi
Peningkatan
masing-masing realisasi
ini
sebesar disebabkan
meningkatnya kebutuhan terkait penyediaan ruang kerja, sarana dan prasarana, serta kebutuhan terkait aset tak berwujud. Tidak terdapat pengembalian atas Belanja Modal pada tahun 2016 dan 2015. Rincian Belanja Modal disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 15 Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan TA 2015 Tahun 2016 Kelompok Belanja
Uraian
Pagu
Perbandingan Realisasi
Realisasi
%
Tahun 2015
% kenaikan /(turun)
Naik (turun)
5321
Belanja Modal Peralatan dan Mesin
4.188.590.000
4.154.276.311
99,18%
1.306.813.600
2.847.462.711
5331
Belanja Modal Gedung dan Bangunan
1.897.957.000
1.897.956.650
100,00%
-
1.897.956.650
-
5361
Belanja Modal Lainnya
3.445.719.000
3.366.676.690
97,71%
340.190.000
3.026.486.690
889,65%
-
-
0,00%
9.532.266.000
9.418.909.651
98,81%
1.647.003.600
7.771.906.051
471,88%
Pengembalian Belanja Modal JUMLAH KELOMPOK BELANJA MODAL
Catatan atas Laporan Keuangan - Laporan Realisasi Anggaran
-
217,89%
-26-
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA
C.1. Aset Lancar Aset lancar Rp1.570.590.157,00
Aset lancar merupakan aset yang diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Nilai Aset Lancar per tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp1.570.590.157,00 dan Rp2.623.352.952,00, dengan rincian sebagai berikut:
No.
Tabel 16 Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 Aset Lancar TA 2016 TA 2015
1
Kas di Bendahara Pengeluaran
Rp
3.668.316 Rp
506.146.176
2
Kas Lainnya dan Setara Kas
Rp
606.105.149 Rp
307.667.588
3
Piutang Bukan Pajak
Rp
274.402.796 Rp
441.961.357
4
Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Rp
(1.372.014) Rp
(2.209.806)
5
Persediaan
Rp
687.785.910 Rp
1.369.787.637
Rp
1.570.590.157 Rp
2.623.352.952
Jumlah Kas di Bendahara Pengeluaran Rp3.668.316,00
C.1.1 Kas di Bendahara Pengeluaran Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2016 bersaldo sebesar
Rp3.668.316,00,
adapun
saldo
per
31
Desember
2015
adalah
sebesar
Rp506.146.176,00. Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang dikuasai, dikelola, dan di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa Tambahan Uang Persediaan (TUP) Tahun Anggaran 2016 yang belum dipertanggungjawabkan atau disetorkan kembali ke Kas Negara per tanggal neraca. Kas Lainnya dan Setara Kas Rp606.105.149,00.
C.1.2 Kas Lainnya dan Setara Kas Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 bersaldo
sebesar Rp606.105.149,00 dan Rp307.667.588,00, yang merupakan kas yang berada di bawah tanggung jawab bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, baik saldo rekening di bank maupun uang tunai. Piutang Bukan Pajak Rp274.402.796,00
C.1.3
Piutang Bukan Pajak
Piutang Bukan Pajak per tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing adalah sebesar Rp274.402.796,00 dan Rp441.961.357,00 yang merupakan semua hak atau klaim pihak lain atas uang, barang atau jasa yang dapat dijadikan kas dan belum diselesaikan pada tanggal pelaporan. Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2016 terdiri dari piutang atas kelebihan pembayaran kepada pihak ketiga sebesar Rp185.911.296,00, serta pemotongan penghasilan kepada Pegawai yang belum dilunasi yang belum dibayarkan kembali sampai dengan tanggal neraca, sebesar Rp88.491.500,00.
Catatan atas Laporan Keuangan - Neraca
- 27 -
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak (Rp1.372.014,00)
C.1.4
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih atas Piutang Jangka Pendek per tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar minus Rp1.372.014,00 dan Rp2.209.806,00. Nilai tersebut merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang jangka pendek yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang. Piutang jangka pendek per 31 Desember 2016 pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian keseluruhannya digolongkan dalam piutang dengan kualitas lancar. Dengan demikian perhitungan penyisihan piutang tak tertagih jangka pendek menggunakan nilai penyisihan sebesar 0,5%.
Persediaan Rp687.785.910,00
C.1.5
Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing adalah sebesar Rp687.785.910,00 dan Rp1.369.787.637,00. Persediaan pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional perkantoran. Rincian Persediaan per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Tabel 17 Rincian Persediaan No.
Uraian
31-Des-16 583.086.911
31-Des-15
1
Barang Konsumsi
2
Bahan Untuk Pemeliharaan
63.677.774
79.761.210
3
Persediaan Lainnya Jumlah
41.021.225
46.003.050
Rp
687.785.910 Rp
1.244.023.377
1.369.787.637
Saldo persediaan per 31 Desember 2016 berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan harga pembelian terakhir. Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
Aset Tetap Rp26.439.112.921,00
C.2
Aset Tetap
Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing adalah sebesar Rp26.439.112.921,00 dan Rp25.239.449.282,00 yang merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas. Rincian Aset Tetap Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan - Neraca
- 28 -
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Tabel 18 Rincian Aset Tetap No. 1
Peralatan dan Mesin Rp49.184.004.206,00
Uraian
31-Des-16
31-Des-15
Peralatan dan Mesin
49.184.004.206
54.253.506.073
2
Gedung dan Bangunan
21.631.671.705
19.733.715.055
3
Aset Tetap Lainnya
63.071.925
63.071.925
Total Nilai Perolehan
70.878.747.836
74.050.293.053
Akumulasi Penyusutan Jumlah
44.439.634.915
48.810.843.771
26.439.112.921
25.239.449.282
C.2.1 Peralatan dan Mesin Saldo Aset Tetap berupa peralatan dan mesin per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah Rp49.184.004.206,00 dan Rp54.253.506.073,00. Penambahan nilai peralatan dan mesin terdiri atas realisasi Belanja dalam rangka perolehan Aset Tetap Peralatan dan Mesin pada tahun 2016 adalah sebesar Rp4.175.328.311,00, yang dicatat
melalui
transaksi
pembelian
sebanyak
408
unit
aset
tetap
sebesar
Rp4.161.759.413,00 dan melalui transaksi pengembangan langsung nilai aset sebesar Rp37.762.998,00 dan pengembangan melalui Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) senilai Rp8.400.000,00. Adapun mutasi kurang berupa penghentian aset dari penggunaan aktif dengan total senilai Rp9.277.424,00 atas 437 aset tetap peralatan dan mesin. Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin s.d. 31 Desember 2016 sebesar Rp41.259.911.609,00, sehingga nilai buku Peralatan dan Mesin per tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp7.924.092.597,00. Rincian mutasi nilai peralatan dan mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Tabel 19 Rincian Mutasi Saldo Peralatan dan Mesin Jumlah Unit
Uraian Transaksi Nilai Perolehan per 31 Desember 2015
Saldo
7.299
Mutasi Masuk - Pembelian - Pengembangan melalui KDP - Pengembangan Nilai Aset
408 -
54.253.506.073
4.161.759.413 8.400.000 37.762.998
Total Mutasi Masuk Mutasi Kurang - Penghentian Aset dari Penggunaan Aktif
4.207.922.411 437
Total Mutasi Kurang
Nilai Perolehan per 31 Desember 2016
7.270
Akumulasi penyusutan s.d. 31 Des 2016 Nilai Buku Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Neraca
(9.277.424.278) (9.277.424.278) 49.184.004.206
(41.259.911.609) 7.270
7.924.092.597
- 29 -
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Transaksi penambahan saldo peralatan dan mesin melalui pembelian terdiri dari: Tabel 20 Rincian Mutasi Tambah Saldo Peralatan dan Mesin per Sub Kelompok Barang Kelompok BMN
Mutasi Tambah Peralatan dan Mesin
Kuantitas
Nilai
A. Transaksi Pembelian 301 302 303 305 306 307 308 310
ALAT BESAR ALAT ANGKUTAN ALAT BENGKEL DAN ALAT UKUR ALAT KANTOR & RUMAH TANGGA ALAT STUDIO, KOMUNIKASI & PEMANCAR ALAT KEDOKTERAN DAN KESEHATAN ALAT LABORATORIUM KOMPUTER
15 3 11 202 22 31 2 122
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
506.867.284 70.785.000 45.897.000 1.070.694.925 357.791.750 60.801.675 15.868.400 2.033.053.379
Total Transaksi Pembelian
408
Rp
4.161.759.413 30.805.500
B. Transaksi Pengembangan Nilai Aset 301
ALAT BESAR
0
Rp
310
KOMPUTER
0
Rp
6.957.498
Rp
37.762.998
Total Transaksi Pengembangan Nilai Aset C. Transaksi Pengembangan Melalui KDP 301
ALAT BESAR
0
Rp
4.600.000
310
KOMPUTER
0
Rp
3.800.000
Rp
8.400.000
Rp
4.207.922.411
Total Transaksi Pengembangan Nilai Aset Mutasi Tambah Peralatan dan Mesin Tahun 2016
408
Transaksi kurang peralatan dan mesin berasal dari penghentian aset dari penggunaan aktif atas rencana penghapusannya sejumlah barang milik negara dalam kondisi rusak berat, yang terdiri atas: Tabel 21 Rincian Mutasi Kurang Saldo Peralatan dan Mesin Penghentian Aset dari Penggunaan No.
Kode Barang
301
ALAT BESAR
302
ALAT ANGKUTAN
305
ALAT KANTOR & RUMAH TANGGA
306
ALAT STUDIO, KOMUNIKASI DAN PEMANCAR
310
KOMPUTER J UM L A H
Catatan atas Laporan Keuangan - Neraca
Jum lah Unit 2 59 231 17
Rupiah Aset (1.210.000) (6.520.507.997) (735.356.984) (55.575.145)
128
(1.964.774.152)
437
(9.277.424.278)
- 30 -
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
C.2.2 Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunan Rp21.631.671.705,00
Nilai perolehan gedung dan bangunan per tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp21.631.671.705,00 dan Rp19.733.715.055,00. Sedangkan nilai
buku
Gedung
dan
Bangunan
pada
tanggal
pelaporan
Rp18.451.948.399,00, yaitu sebesar nilai perolehan gedung dan bangunan dikurangi dengan akumulasi penyusutannya sebesar Rp3.179.723.306,00. Penambahan nilai gedung diperoleh dari Belanja Modal akun Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan (533121) sebesar Rp1.897.956.650,00 berupa penggantian lift pada gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Medan Merdeka Barat; kapitalisasi atas pembangunan ruang data/server, serta ruang kerja.
Aset Tetap Lainnya Rp63.071.925,00
C.2.3 Aset Tetap Lainnya
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp63.071.925,00. Aset Tetap Lainnya pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian secara fisik berupa koleksi Buku Perpustakaan dan Bahan Kartografi.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (Rp44.439.634.915,00)
C.2.4 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo yang dilaporkan dalam pos Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp44.439.634.915,00 dan Rp48.810.843.771,00. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP). Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 tersaji pada Tabel di bawah ini. Tabel 22 Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 No.
Aset Tetap
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
1
Peralatan dan Mesin
49.184.004.206
41.259.911.609
7.924.092.597
2
Gedung dan Bangunan
21.631.671.705
3.179.723.306
18.451.948.399
3
Aset Tetap Lainnya
63.071.925
-
63.071.925
70.878.747.836
44.439.634.915
26.439.112.921
Jumlah
Aset Lainnya Rp3.451.384.375,00
Nilai Perolehan
C.3
Aset Lainnya
Saldo Aset Lainnya per tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp3.451.384.375,00 dan Rp1.222.891.000,00 yang merupakan aset yang tidak dapat dikelompokkan baik ke dalam aset lancar maupun aset tetap.
Catatan atas Laporan Keuangan - Neraca
- 31 -
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Aset Tak Berwujud Rp4.473.600.090,00
C.3.1 Aset Tak Berwujud
Saldo nilai perolehan Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp4.473.600.090,00 dan Rp1.222.891.000,00. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik. Aset Tak Berwujud pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berupa software dan lisensi yang digunakan untuk menunjang operasional kantor. Pada tahun 2016 dilakukan proses normalisasi dan amortisasi pertama kali untuk Barang Milik Negara berupa Aset tak Berwujud, dengan laporan ringkas hasil normalisasi dan amortisasi pertama kali atas ATB untuk posisi per tanggal 1 Januari 2016 adalah sebagai berikut: Tabel 23 Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 No.
Jenis Aset Tak Berwujud
Kuantitas
Nilai Sebelum Normalisasi
Nilai Normalisasi
Nilai Amortisasi Pertama Kali
Nilai Buku per 1 Januari 2016
1
Software Komputer
12
1.117.703.500
-
695.521.919
422.181.581
2
Lisensi
1
105.187.500
-
5.259.375
99.928.125
13
1.222.891.000
-
700.781.294
522.109.706
Jumlah
Adapun rincian mutasi Aset Tak Berwujud sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 dapat dijelaskan sebagai berikut: Tabel 24 Rincian Transaksi Aset tak Berwujud Tahun 2016 Jenis Transaksi Aset Tak Berwujud Saldo Awal - Software (12 Unit) - Lisensi (1 Unit) Mutasi Tambah Pembelian Software Komputer (16 Unit) Pembelian Lisensi (3 Unit) Pengembangan Nilai Aset Software Pengembangan Melalui KDP Software Mutasi Kurang Penghentian dari Penggunaan Software Komputer (2 Unit)
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
1.222.891.000 1.117.703.500 105.187.500 3.371.736.690 1.215.636.690 2.148.000.000 3.040.000 5.060.000 121.027.600
Rp
121.027.600
Saldo ATB per 31 Desember 2016
Rp
4.473.600.090
Rp Rp
2.220.412.590 2.253.187.500
- Software (26 Unit) - Lisensi (4 Unit)
Aset Lain-lain Rp3.383.047.381,00
Nilai
C.3.2 Aset Lain-lain Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp3.383.047.381,00 dan Rp863.209.500,00. Aset lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas, atau dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah. Saldo Aset Lain-Lain per 31 Desember 2016 dan 2015, terdiri atas:
Catatan atas Laporan Keuangan - Neraca
- 32 -
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Tabel 25 Rincian Aset Lain-Lain per 31 Desember 2016 No.
Uraian
Tahun 2016
1 Aset Tetap yang Tidak Lagi Digunakan dalam Operasional Pemerintahan 2 Aset Tak Berwujud yang Tidak digunakan dalam Operasional Pemerintahan Jumlah Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain (Rp4.405.263.096,00)
Tahun 2015
3.262.019.781
863.209.500
121.027.600
-
Rp 3.383.047.381 Rp 863.209.500
C.3.3 Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain
Saldo yang dilaporkan dalam pos Akumulasi Penyusutan Aset Lain-Lain per tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar minus Rp4.405.263.096,00 dan minus Rp863.209.500,00. Tabel 26 Rincian Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya per 31 Desember 2016 No
Aset Lainnya
Nilai Perolehan Akm. Penyusutan
Nilai Buku
A Aset Tak Berwujud 1 Software Komputer
2.220.412.590
941.817.093
1.278.595.497
2 Lisensi
2.253.187.500
123.178.125
2.130.009.375
4.473.600.090
1.064.995.218
3.408.604.872
3.262.019.781
3.219.240.278
42.779.503
121.027.600
121.027.600
-
Jumlah B. Aset Lainnya
3.383.047.381
3.340.267.878
42.779.503
Total
7.856.647.471
4.405.263.096
3.451.384.375
Jumlah A. Aset Tak Berwujud B Aset Lainnya 1 Aset Tetap yang Tidak Lagi Digunakan dalam Operasional Pemerintahan 2 Aset Tak Berwujud yang Tidak digunakan dalam Operasional Pemerintahan
KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek Rp3.708.762.919,00
C.4. Kewajiban Jangka Pendek
Saldo Kewajiban Jangka Pendek per tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp3.708.762.919,00 dan Rp884.258.285,00 yang merupakan Kewajiban yang diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Utang kepada Pihak Ketiga Rp3.702.180.638,00
C.4.1 Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 masingmasing sebesar Rp3.702.180.638,00 dan Rp378.112.109,00. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan). Utang Pihak Ketiga per tanggal 31 Desember 2016 terdiri atas Belanja Pegawai yang masih harus dibayar dari beban Tahun 2016, belanja langganan daya dan jasa yang belum
Catatan atas Laporan Keuangan - Neraca
- 33 -
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
diselesaikan kepada Penyedia Barang sampai dengan tanggal pelaporan dan utang kepada
Pihak Ketiga Lainnya berupa pencairan dana SPM-LS Bendahara yang belum dibayar kepada yang berhak. Tabel 27 Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga Uraian Akun Belanja Pegawai yang masih harus dibayar Belanja Barang yang masih harus dibayar
Uang Muka dari KPPN Rp3.668.316,00
Saldo 3.286.792.824
Keterangan Beban Belanja Pegawai Tahun 2016 yang belum ditagihkan sampai dengan tanggal neraca
91.677.414
Belanja Langganan Daya dan Jasa bulan Desember 2016 yang belum dibayarkan sd. Tanggal neraca
Utang kepada Pihak Ketiga Lainnya
323.710.400
SPM-LS Bendahara Belum Dibayarkan Kepada Yang Berhak, berupa Uang Makan Pegawai dan Tunjangan Tambahan Tahunan Terbatas
Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2016
3.702.180.638
C.4.2 Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp3.668.316,00 dan Rp506.146.176,00. Uang Muka KPPN merupakan UP/TUP yang masih berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
Utang Jangka Pendek Lainnya Rp2.913.965,00
C.4.3 Utang Jangka Pendek Lainnya
Utang jangka pendek lainnya per 31 Desember 2016 bersaldo sebesar Rp2.913.965,00, sedangkan per 31 Desember 2015 bersaldo Nihil. Utang jangka pendek lainnya merupakan saldo kas yang berasal dari pungutan pajak oleh Bendahara Pengeluaran yang belum disetorkan ke Kas Negara sampai dengan tanggal pelaporan.
EKUITAS Ekuitas Rp27.752.324.534,00
C.5. Ekuitas
Ekuitas merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas. C.5.1 Ekuitas Ekuitas per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing sebesar Rp27.752.324.534,00 dan Rp28.201.434.949,00.
Catatan atas Laporan Keuangan - Neraca
- 34 -
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
D.
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan pendapatan, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan PNBP
Rp17.896.989,00
D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp17.896.989,00. Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya merupakan pendapatan-LO yang diperoleh dari Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan, serta Pendapatan dari Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 28 Rincian Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak URAIAN
Tahun 2016
Tahun 2015
Naik/Turun
Pendapatan PNBP Lainnya
Pendapatan Sewa T anah, Gedung, dan Bangunan Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan
116.640
116.640
-
17.780.349
12.350.635
5.429.714,00
17.896.989
12.467.275
5.429.714,00
Jumlah
Beban Pegawai
Rp61.568.805.899,-
D.2 Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai untuk periode
Tahun 2016 dan 2015 adalah sebesar
Rp61.568.805.899,00 dan Rp57.207.477.088,00. Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangundangan yang diberikan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN). Tabel 29 Rincian Beban Pegawai URAIAN JENIS BEBAN Beban Gaji Pokok PNS
Tahun 2016
Tahun 2015
Naik (Turun)
% Naik (Turun)
12.231.873.980
11.121.629.860
1.110.244.120
10,0%
Beban Pembulatan Gaji PNS
181.475
203.504
(22.029)
-10,8%
Beban Tunj. Suami/Istri PNS
821.708.220
782.534.368
39.173.852
5,0%
Beban Tunj. Anak PNS
220.847.815
209.839.868
11.007.947
5,2%
4.217.795.000
3.865.755.000
352.040.000
9,1%
Beban Tunj. PPh PNS
Beban Tunj. Struktural PNS
426.441.206
491.372.934
(64.931.728)
-13,2%
Beban Tunj. Beras PNS
619.263.420
596.291.100
22.972.320
3,9%
1.725.926.000
1.867.537.800
(141.611.800)
-7,6%
Beban Tunjangan Umum PNS
352.065.000
358.385.000
(6.320.000)
-1,8%
Beban Tunjangan Pegawai Non PNS
157.500.000
-
157.500.000
0,0%
2.408.000
-
2.408.000
0,0%
Beban Uang Makan PNS
Beban Uang Lembur Beban Pegawai (Tunjangan Khusus/ Kegiatan) Pengembalian Beban Pegawai Jumlah
Catatan atas Laporan Keuangan – Laporan Operasional
40.827.401.698
37.953.487.571
2.873.914.127
(34.605.915)
(39.559.917)
4.954.002
61.568.805.899
57.207.477.088
4.361.328.811
7,6% -12,5% 7,6%
- 35 -
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
D.3 Beban Persediaan Beban Persediaan Rp4.154.534.994,-
Jumlah Beban Persediaan selama
Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp4.154.534.994,00 dan Rp5.612.394.083,00. Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang yang habis pakai. Rincian Beban Persediaan untuk periode tahun 2016 dan tahun 2015 adalah sebagai berikut: Tabel 30 Rincian Beban Persediaan Uraian Jenis Beban
Tahun 2016
Tahun 2015
Naik / (Turun)
%
Beban Persediaan konsumsi Beban Persediaan Lainnya Pengembalian Beban Persediaan
4.133.835.889 20.699.105 -
5.595.462.083 16.932.000 -
(1.461.626.194) 3.767.105 -
-26,1% 22,2%
Jumlah Beban Persediaan
4.154.534.994
5.612.394.083
(1.457.859.089)
-26,0%
-
D.4 Beban Barang dan Jasa Beban Barang & Jasa Rp133.170.452.881,,-
Beban Barang dan Jasa pada Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp133.170.452.881,00 dan Rp87.173.939.221,00. Beban Jasa adalah konsumsi atas jasa-jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas. Rincian Beban Barang dan Jasa adalah sebagai berikut: Tabel 31 Rincian Beban Barang dan Jasa Uraian Jenis Beban
Tahun 2016
Tahun 2015
Naik (Turun)
%
7.460.506.694
5.614.914.956
1.845.591.738
32,9%
35.224.937.071
23.298.112.553
11.926.824.518
51,2%
Beban Langganan Listrik
486.767.834
391.367.175
95.400.659
24,4%
Beban Langganan Telepon
460.340.245
554.509.921
(94.169.676)
-17,0%
38.221.024
21.045.732
17.175.292
81,6%
2.019.235.190
1.203.452.925
815.782.265
67,8%
Beban Jasa Konsultan
42.892.738.748
36.723.343.825
6.169.394.923
16,8%
Beban Sewa
22.145.269.143
7.168.826.751
14.976.442.392
208,9%
Beban Jasa Profesi
5.532.040.000
4.107.770.000
1.424.270.000
34,7%
Beban Jasa Lainnya
17.112.156.183
8.410.512.816
8.701.643.367
103,5%
1.458.400
0
1.458.400
Pengembalian Beban Barang dan Jasa
(203.217.615)
(319.917.433)
116.699.818
-36,5%
Jumlah Beban Barang dan Jasa
133.170.452.917
87.173.939.221
45.996.513.696
52,8%
Beban Barang Operasional Beban Barang Non Operasional
Beban Langganan Air Beban Langganan Daya dan Jasa Lainnya
Beban Aset Ekstrakomtabel Peralatan dan Mesin
Catatan atas Laporan Keuangan – Laporan Operasional
-
- 36 -
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
D.5 Beban Pemeliharaan Beban Pemeliharaan Rp6.217.764.149,00
Beban pemeliharaan pada Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp6.217.764.149,00 dan Rp4.711.382.497,00. Beban pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian beban pemeliharan adalah sebagai berikut: Tabel 32 Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2016
Uraian Jenis Beban
%
3.884.795.711
1.153.893.394
2.730.902.317
236,7%
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
1.879.604.398 453.364.040
3.261.531.835
(1.381.927.437)
-42,4%
295.957.268
157.406.772
53,2%
6.217.764.149
4.711.382.497
1.506.381.652
32,0%
Jumlah
Rp87.420.823.010,00
Naik (Turun)
Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Beban Persediaan bahan untuk pemeliharaan
Beban Perjalanan Dinas
Tahun 2015
D.6 Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas pada Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp87.420.823.010,00 dan Rp74.863.607.406,00. Beban tersebut adalah merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban perjalanan Dinas adalah sebagai berikut: Tabel 33 Rincian Beban Perjalanan Dinas Uraian Jenis Beban Beban Perjalanan Biasa Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota
Rp5.372.117.837,00
20.667.240.009
Naik (Turun) 238.172.283
%
1,2%
547.448.600
298.565.000
248.883.600
83,4%
17.257.942.850
9.457.547.097
7.800.395.753
82,5%
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
6.410.167.932
29.647.110.410
23.236.942.478
Beban Perjalanan Biasa - Luar Negeri
1.273.055.274
1.619.321.370
(346.266.096)
Beban Perjalanan Lainnya- Luar Negeri
18.174.727.572
20.019.129.247
(1.844.401.675)
(384.873.988)
(435.137.795)
87.420.823.010
74.863.607.406
Jumlah Beban Perjalanan Dinas
Amortisasi
20.905.412.292
Tahun 2015
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota
Pengembalian Beban Perjalanan Dinas
Beban Penyusutan dan
Tahun 2016
27,6% -21,4% -9,2%
50.263.807
-11,6%
12.557.215.604
16,8%
D.7 Beban Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi s.d. Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah masingmasing sebesar Rp5.372.117.837,00 dan Rp5.835.145.535. Beban penyusutan adalah merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud. Pada Tahun 2016, penghitungan amortisasi atas Aset Tak Berwujud pertama kali dilaksanakan, dengan demikian tidak dapat dilakukan pembandingan dengan saldo pada Tahun 2015. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi s.d. periode tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan – Laporan Operasional
- 37 -
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Tabel 34. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Uraian Jenis Beban
Tahun 2016
Tahun 2015
Naik (Turun)
4.433.099.161
5.440.471.234
(1.007.372.073)
Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan
417.003.203
394.674.301
22.328.902
Beban Amortisasi Software
357.819.324
-
357.819.324
-
Beban Amortisasi Lisensi
117.918.750
-
117.918.750
-
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin
Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud yang tidak digunakan dalam
Beban Penyusutan Aset T etap yang T idak Digunakan dalam Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi
%
-18,5% 5,7%
9.503.450
-
9.503.450
-
36.773.949
-
36.773.949
-
5.372.117.837
5.835.145.535
(463.027.698)
-7,9%
D.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih (Rp837.792,00)
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat estimasi ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode. Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk periode Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar minus Rp837.792,00 dan Rp1.279.905,00. Saldo minus atas Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih terjadi atas penyesuaian atas saldo pada akun penyisihan piutang tak tertagih periode berjalan dengan periode sebelumnya. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih adalah sebagai berikut: Tabel 35. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Uraian Jenis Belanja
Tahun 2016
Tahun 2015
Naik (Turun)
%
Beban Penyisihan Piutang PNBP
(698.794)
1.610.743
(2.309.537)
-143,4%
Beban Penyisihan Piutang Lainnya
(138.998)
(330.838)
191.840
58,0%
(837.792)
1.279.905
(2.117.697)
-165,5%
Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
D.9. KEGIATAN NON OPERASIONAL Pos Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang Surplus/ Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Rp4.742.418.378,00
sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional pada tahun 2016 sebesar Rp4.742.418.378,00, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 36. Rincian Beban Surplus / Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Uraian Jenis Beban
Tahun 2016
Tahun 2015
Naik (Turun)
%
Surplus (Defisit) Dari Kegiatan Non Operasional: - Surplus (Defisit) dari Pelepasan aset non lancar
3.557.059.628
0
3.557.059.628
-
# Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar
3.557.059.628
0
3.557.059.628
-
a. Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya
3.557.059.628
0
3.557.059.628
-
- Surplus (Defisit) dari kegiatan non operasional lainnya
1.185.358.750
263.259.298
922.099.452
350%
1.702.684.944
263.259.298
1.439.425.646
547%
5.428.722
0
5.428.722
-
b. Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL
1.647.241.655
263.259.298
1.383.982.357
526%
c. Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan
50.014.567
0
50.014.567
# Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya a. Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL
# Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
(517.326.194)
0
(517.326.194)
-
a. Beban Penyesuaian Nilai Persediaan
(517.326.194)
0
(517.326.194)
-
Surplus (Defisit) Dari Kegiatan Non Operasional
4.742.418.378
263.259.298
4.479.159.080
1701%
Catatan atas Laporan Keuangan – Laporan Operasional
- 38 -
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
Surplus dari Pelepasan Aset Non Lancar diperoleh dari Pendapatan Pemindahtanganan BMN Lainnya, berupa hasil lelang atas Barang Milik Negara yang telah dihentikan dari operasional Pemerintahan sebesar Rp3.557.059.628,00. Adapun Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Lainnya diperoleh dari Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu dan Pendapatan/Beban dari Penyesuaian Nilai Persediaan. Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu merupakan setoran atas belanja tahun 2015, yaitu atas Belanja Barang sebesar Rp1.647.241.655,00 dan atas Belanja Pegawai sebesar Rp5.428.722,00, yang disetorkan pada tahun 2016. Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan sebesar Rp50.014.567,00 dan Beban Penyesuaian Nilai Persediaan sebesar minus Rp517.326.194,00, timbul karena kebijakan penilaian persediaan menggunakan metode Harga Perolehan Terakhir.
Catatan atas Laporan Keuangan – Laporan Operasional
- 39 -
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
E.
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun
pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas Awal
E.1 Ekuitas Awal
Rp28.201.434.949,00
Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp28.201.434.949,00 dan Rp31.204.786.631,00. E.2 Surplus (Defisit) LO
Surplus(defisit) LO Rp(293.143.345.611,00)
Jumlah Surplus (Defisit) LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah defisit sebesar Rp(293.143.345.611,00) dan Rp(235.129.499.162,00). Defisit LO merupakan selisih kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan kejadian luar biasa.
Dampak Kumulatif
Perubahan Kebijakan Akuntansi Nihil
E.3 Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi
Tidak terdapat Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi pada 31 Desember 2016 dan tahun 2015. E.4 Penyesuaian Nilai Tahun Berjalan
Koreksi Nilai Aset Non
E.4.1 Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi
Revaluasi
Saldo Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016
Rp677.340.900,00
adalah sebesar Rp677.340.900,00, adapun pada tahun 2015 bersaldo nihil. Koreksi ini berasal dari transaksi koreksi nilai aset tetap dan aset lainnya yang bukan karena revaluasi nilai. Pada tahun 2015 akun Koreksi Nilai Aset non Revaluasi menggunakan pos akun Penyesuaian Nilai Aset, sebesar Rp623.536.346,00. Tabel 37 Rincian Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi Tahun 2016 Koreksi
Jenis Aset Tetap
Tambah
Kurang
Peralatan dan Mesin
(23.440.394)
Gedung dan Bangunan
Total (23.440.394) -
Aset Tetap Lainnya
-
-
Aset Tak Berwujud
700.781.294
700.781.294
Jumlah
Catatan atas Laporan Keuangan – Laporan Perubahan Ekuitas
Rp
700.781.294
Rp
(23.440.394) Rp
677.340.900
- 40 -
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
E.4.2 Koreksi Lain-Lain Koreksi Lain-Lain Rp(3.149.792.057,00)
Koreksi lain-lain untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 bersaldo Rp(3.149.792.057,00), adapun untuk tahun 2015 bersaldo Rp(242.519.374,00). Koreksi lain-lain merupakan koreksi selain yang terkait dengan barang milik negara, antara lain koreksi atas pendapatan, koreksi atas beban, koreksi atas hibah, piutang, dan utang. Pada tahun 2016, saldo pos Koreksi Lain-lain merupakan penyesuaian atas nilai ekuitas tahun 2015, berupa Beban Belanja Pegawai Tahun 2015 yang pada akhir Tahun 2015 belum diakui sebagai penambah beban tahun 2015 dan sebagai Belanja Pegawai yang masih Harus Dibayar.
E.5 Transaksi Antar Entitas Transaksi Antar Entitas Rp(296.521.368.153,00)
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp(296.521.368.153,00) dan Rp(231.745.130.508,00). Rincian Transaksi antar Entitas s.d. 31 Desember 2016 terdiri dari: Tabel 38 Rincian Nilai Transaksi antar Entitas Jenis Beban Diterima dari Entitas Lain Ditagihkan ke Entitas Lain Jumlah
Ekuitas Akhir
Rp27.752.324.534,00
Nilai 5.742.154.977 (302.263.523.130) (296.521.368.153)
E.6 Ekuitas Akhir
Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp27.752.324.534,00 dan Rp28.201.434.949,00.
Catatan atas Laporan Keuangan – Laporan Perubahan Ekuitas
- 41 -
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d.31 Desember 2016
F. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA F.1. REKENING PEMERINTAH
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggunakan dua rekening untuk menampung uang keperluan belanja Negara dalam rangka pelaksanaan APBN, yang seluruhnya bersaldo Nihil per tanggal pelaporan 31 Desember 2016, yaitu: • Satuan Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (427752) mengelola rekening pada Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Departemen Keuangan dengan nomor rekening 0507.01.000149.30.3. • Satuan Kerja Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (427755) mengelola rekening pada Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Departemen Keuangan dengan nomor rekening 0507.01.000148.30.7.
F.2. PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
F.2.1. Piutang Satker Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Terdapat beberapa catatan terkait pengelolaan Piutang PNBP Lainnya pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Tahun Anggaran 2016, sebagai berikut: 1. Saldo awal piutang per 1 Januari 2016 adalah sebesar Rp441.961.357,00. 2. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2016, telah dilakukan penyetoran ke kas negara untuk pembayaran pelunasan piutang dengan total nilai setoran sebesar Rp 353.469.857,00. 3. Saldo piutang per 31 Desember 2016 atas piutang yang belum dilunasi adalah sebesar Rp270,881,146,00. Sampai dengan penyusunan laporan keuangan ini dilaksanakan per tanggal 28 Februari 2017, sisa piutang tersebut adalah sebesar Rp 88.491.500,00, sedangkan atas piutang sebesar Rp182.389.646,00 telah dilakukan pelunasan seluruhnya. F.2.2. Aset Tetap Peralatan dan Mesin dalam Kondisi Rusak Di dalam saldo aset tetap peralatan dan mesin per 31 Desember 2016, terdapat aset dalam kondisi rusak yang diperkirakan dengan nilai total sebesar Rp599.338.977,57. Aset tersebut belum dapat diproses dalam Aplikasi SIMAK BMN untuk dihentikan dari penggunaan dan direklasifikasi ke aset lain-lain, dikarenakan item peralatan dan mesin dimaksud belum dapat diidentifikasi secara individual. Peralatan dan mesin tersebut diperkirakan telah habis masa manfaatnya.
Catatan atas Laporan Keuangan - Pengungkapan Lainnya
- 42 -
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d.31 Desember 2016
F.2.3. Penghapusan Aset Tetap dan Penjualan Barang Milik Negara Pada tahun 2016 telah dilakukan Penghapusan Barang Milik Negara melalui Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 167 Tahun 2016 dan Nomor 170 Tahun 2016 tentang Penghapusan Barang Milik Negara Selain Tanah Dan/Atau Bangunan di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2016. Penghapusan dilakukan setelah sebelumnya dilakukan lelang atas Barang Milik Negara berupa 59 unit kendaraan roda empat dan 14 unit kendaraan roda dua dengan total nilai perolehan sebesar
Rp 6.878.613.997,00, dan menghasilkan pendapatan hasil lelang pada tahun 2016 sebesar Rp3.557.059.628,00. F.2.4. Temuan APIP Belum Ditindaklanjuti Pada Tahun 2015, berdasarkan hasil pemantauan tindak lanjut atas Laporan Hasil Audit (LHA) Inspektorat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran 20072009, diketahui bahwa terdapat temuan yang belum selesai tindak lanjutnya, yang belum selesai dilakukan verifikasi oleh Tim Penyelesaian Kerugian Negara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan total nilai sebesar Rp2.345.873.827,00. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, pada tahun 2016 telah dilakukan penyetoran ke Kas Negara sebesar Rp 1.251.881.807,00. Dengan demikian, besaran temuan APIP yang belum selesai diverifikasi adalah sebesar Rp1.093.992.020,00. F.2.5. Revisi DIPA dan Kebijakan Blokir Mandiri Pagu Anggaran (Self-Blocking)
Pada Tahun 2016, terdapat sebelas (11) revisi yang dilakukan atas DIPA Bagian Anggaran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (BA-035), yaitu pada: • Satuan Kerja 427752 (Satker Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian) melaksanakan revisi atas DIPA nomor DIPA-035.01.1.427752/2016 sebanyak 8 (delapan) kali, dengan tanggal revisi terakhir 7 Desember 2016 dan besaran pagu sebesar Rp350.446.606.000,00 dengan kebijakan pengenaan pagu yang diblokir mandiri sebesar Rp47.999.678.000,00. • Satuan Kerja 427755 (Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus), melaksanakan Revisi atas DIPA nomor DIPA-035.01.1.427755/2016 sebanyak 3 (tiga) kali, dengan tanggal revisi terakhir 20 September 2016 dan besaran pagu sebesar Rp16.375.629.000,00 dengan kebijakan pagu yang diblokir sebesar Rp2.000.000.000,00.
Catatan atas Laporan Keuangan - Pengungkapan Lainnya
- 43 -
Laporan Keuangan Audited - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d.31 Desember 2016
Kebijakan pengenaan pagu anggaran yang diblokir tersebut selanjutya berdampak pada pengelolaan pagu anggaran pada seluruh unit kerja, dengan besaran alokasi yang diblokir sesuai rincian sebagai berikut. Tabel 39 Rincian Pagu Self Blocking Anggaran Tahun 2016 per Unit Kerja NO.
UNIT KERJA
Pagu DIPA
Blokir Mandiri
Pagu Setelah Blokir
1
Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan
Rp
49.322.000.000
Rp
9.900.000.000
Rp
39.422.000.000
2
Kedeputian Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian
Rp
14.699.480.000
Rp
2.800.000.000
Rp
11.899.480.000
3
Kedeputian Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup
Rp
17.404.500.000
Rp
1.900.000.000
Rp
15.504.500.000
4
Kedeputian Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing KUKM
Rp
9.086.000.000
Rp
1.600.000.000
Rp
7.486.000.000
5
Kedeputian Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri
Rp
18.255.070.000
Rp
1.800.000.000
Rp
16.455.070.000
6
Kedeputian Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah
Rp
35.250.001.000
Rp
8.248.850.000
Rp
27.001.151.000
7
Kedeputian Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional
Rp
10.879.600.000
Rp
1.900.000.000
Rp
8.979.600.000
8
Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus
Rp
16.375.629.000
Rp
2.000.000.000
Rp
14.375.629.000
9
Koordinasi Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP)
Rp
67.863.605.000
Rp
8.851.150.000
Rp
59.012.455.000
Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Rp
127.686.350.000
Rp
10.999.678.000
Rp
116.686.672.000
Rp
366.822.235.000
Rp
49.999.678.000
Rp
316.822.557.000
10
PAGU PER UNIT KERJA TAHUN ANGGARAN 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - Pengungkapan Lainnya
- 44 -
Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk Periode yang Berakhir s.d. 31 Desember 2016
LAMPIRAN PENDUKUNG
Ringkasan
-5-
NERACA TINGKAT KEMENTERIAN / LEMBAGA PER DESEMBER 2016 DAN 2015 (DALAM RUPIAH)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 035
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Tgl. Cetak 25/04/2017 2:17 PM
NAMA PERKIRAAN 1
JUMLAH
Kenaikan (Penurunan)
2016
2015
Jumlah
%
2
3
4
5
ASET ASET LANCAR Kas di Bendahara Pengeluaran
3,668,316
506,146,176
(502,477,860)
(99.28)
Kas Lainnya dan Setara Kas
606,105,149
307,667,588
298,437,561
97.00
Piutang Bukan Pajak Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak Piutang Bukan Pajak (Netto)
274,402,796
441,961,357
(167,558,561)
(37.91)
(1,372,014)
(2,209,806)
837,792
(37.91)
273,030,782
439,751,551
(166,720,769)
(37.91)
Persediaan
687,785,910
1,369,787,637
(682,001,727)
(49.79)
1,570,590,157
2,623,352,952
(1,052,762,795)
(40.13)
Peralatan dan Mesin
49,184,004,206
54,253,506,073
(5,069,501,867)
(9.34)
Gedung dan Bangunan
21,631,671,705
19,733,715,055
1,897,956,650
9.62
63,071,925
63,071,925
0
0.00
(44,439,634,915)
(48,810,843,771)
4,371,208,856
(8.96)
26,439,112,921
25,239,449,282
1,199,663,639
4.75
4,473,600,090
1,222,891,000
3,250,709,090
265.82
JUMLAH ASET LANCAR ASET TETAP
Aset Tetap Lainnya Akumulasi Penyusutan JUMLAH ASET TETAP ASET LAINNYA Aset Tak Berwujud Aset Lain-lain Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya JUMLAH ASET LAINNYA JUMLAH ASET
3,383,047,381
863,209,500
2,519,837,881
291.91
(4,405,263,096)
(863,209,500)
(3,542,053,596)
410.34
3,451,384,375
1,222,891,000
2,228,493,375
182.23
31,461,087,453
29,085,693,234
2,375,394,219
8.17
KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang kepada Pihak Ketiga
3,702,180,638
378,112,109
3,324,068,529
879.12
Uang Muka dari KPPN
3,668,316
506,146,176
(502,477,860)
(99.28)
Utang Jangka Pendek Lainnya
2,913,965
0
2,913,965
0.00
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
3,708,762,919
884,258,285
2,824,504,634
319.42
JUMLAH KEWAJIBAN
3,708,762,919
884,258,285
2,824,504,634
319.42
27,752,324,534
28,201,434,949
(449,110,415)
(1.59)
JUMLAH EKUITAS
27,752,324,534
28,201,434,949
(449,110,415)
(1.59)
JUMLAH EKUITAS
27,752,324,534
28,201,434,949
(449,110,415)
(1.59)
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
31,461,087,453
29,085,693,234
2,375,394,219
8.17
EKUITAS EKUITAS Ekuitas
NERACA PERCOBAAN TINGKAT KEMENTERIAN / LEMBAGA PER DESEMBER 2016 (DALAM RUPIAH)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 035
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
Tgl. Cetak 25/04/2017 KODE TRANS
KODE PERKIRAAN
NAMA PERKIRAAN
DEBET
KREDIT
1
2
3
4
5
0
111611
Kas di Bendahara Pengeluaran
0
111613
Kas di Bendahara Pengeluaran TUP
0
111821
0
0
0
3,668,316
0
Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran
606,105,149
0
115211
Piutang Penerimaan Negara Bukan Pajak
185,911,296
0
0
115212
Piutang Lainnya
88,491,500
0
0
115411
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan
0
0
0
116211
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang PNBP
0
929,557
0
116212
0
442,457
0
117111
Barang Konsumsi
583,086,911
0
0
117113
Bahan untuk Pemeliharaan
63,677,774
0
0
117199
Persediaan Lainnya
41,021,225
0
0
117911
Persediaan yang Belum Diregister
0
0
0
132111
Peralatan dan Mesin
49,184,004,206
0
0
132211
Peralatan dan Mesin Belum Diregister
0
0
0
133111
Gedung dan Bangunan
21,631,671,705
0
0
133211
Gedung dan Bangunan Belum Diregister
0
0
0
135121
Aset Tetap Lainnya
63,071,925
0
0
136111
Konstruksi Dalam pengerjaan
0
0
0
137111
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin
0
41,259,911,609
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Lainnya
NERACA PERCOBAAN TINGKAT KEMENTERIAN / LEMBAGA PER DESEMBER 2016 (DALAM RUPIAH)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 035
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
Tgl. Cetak 25/04/2017 KODE TRANS
KODE PERKIRAAN
NAMA PERKIRAAN
DEBET
KREDIT
1
2
3
4
5
0
137211
Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan
0
162151
0
0
3,179,723,306
Software
2,220,412,590
0
162161
Lisensi
2,253,187,500
0
0
162191
Aset Tak Berwujud Lainnya
0
0
0
162311
Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan
0
0
0
166112
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam Operasi Pemerintahan
3,262,019,781
0
0
166113
Aset Tak Berwujud yang tidak digunakan dalam Operasional Pemerintahan
121,027,600
0
0
166411
Aset Lainnya yang Belum Diregister
0
0
0
169122
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Operasi Pemerintahan
0
3,219,240,278
0
169315
Akumulasi Amortisasi Software
0
941,817,093
0
169316
Akumulasi Amortisasi Lisensi
0
123,178,125
0
169318
Akumulasi Amortisasi Aset Tak Berwujud yang tidak digunakan dalam Operasional Pemerintahan
0
121,027,600
0
212111
Belanja Pegawai yang Masih Harus Dibayar
0
3,286,792,824
0
212112
Belanja Barang yang Masih Harus Dibayar
0
91,677,414
0
212191
Utang kepada Pihak Ketiga Lainnya
0
323,710,400
0
219511
Uang Muka dari KPPN
0
3,668,316
0
219961
Utang Pajak Bendahara Pengeluaran yang Belum Disetor
0
2,913,965
0
313111
Ditagihkan ke Entitas Lain
0
302,263,523,130
0
313121
Diterima dari Entitas Lain
5,742,154,977
0
0
391111
Ekuitas
0
28,201,434,949
NERACA PERCOBAAN TINGKAT KEMENTERIAN / LEMBAGA PER DESEMBER 2016 (DALAM RUPIAH)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 035
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
Tgl. Cetak 25/04/2017 KODE TRANS
KODE PERKIRAAN
NAMA PERKIRAAN
DEBET
KREDIT
1
2
3
4
5
0
391116
Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi
0
391118
Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi
0
391119
Koreksi Lainnya
3
423129
3
0
23,440,394
700,781,294
0
3,149,792,057
0
Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya
0
3,557,059,628
423141
Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan
0
116,640
3
423752
Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah
0
17,780,349
3
423951
Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu
0
5,428,722
3
423952
Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran Yang Lalu
0
1,647,241,655
3
491511
Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan
0
50,014,567
3
511111
Beban Gaji Pokok PNS
12,231,873,980
0
3
511119
Beban Pembulatan Gaji PNS
181,475
0
3
511121
Beban Tunj. Suami/Istri PNS
821,708,220
0
3
511122
Beban Tunj. Anak PNS
220,847,815
0
3
511123
Beban Tunj. Struktural PNS
4,217,795,000
0
3
511125
Beban Tunj. PPh PNS
426,441,206
0
3
511126
Beban Tunj. Beras PNS
619,263,420
0
3
511129
Beban Uang Makan PNS
1,725,926,000
0
3
511151
Beban Tunjangan Umum PNS
352,065,000
0
3
511512
Beban Tunjangan Pegawai Non PNS
157,500,000
0
3
512211
Beban Uang Lembur
2,408,000
0
NERACA PERCOBAAN TINGKAT KEMENTERIAN / LEMBAGA PER DESEMBER 2016 (DALAM RUPIAH)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 035
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
Tgl. Cetak 25/04/2017 KODE TRANS
KODE PERKIRAAN
NAMA PERKIRAAN
DEBET
KREDIT
1
2
3
4
5
3
512411
Beban Pegawai (Tunjangan Khusus/ Kegiatan)
3
521111
Beban Keperluan Perkantoran
3
521114
Beban Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat
3
521115
3
40,827,401,698
0
4,347,728,676
0
49,995,975
0
Beban Honor Operasional Satuan Kerja
1,070,340,000
0
521119
Beban Barang Operasional Lainnya
1,992,442,043
0
3
521211
Beban Bahan
15,428,047,376
0
3
521213
Beban Honor Output Kegiatan
18,526,130,875
0
3
521219
Beban Barang Non Operasional Lainnya
1,270,758,820
0
3
522111
Beban Langganan Listrik
486,767,834
0
3
522112
Beban Langganan Telepon
460,340,245
0
3
522113
Beban Langganan Air
38,221,024
0
3
522119
Beban Langganan Daya dan Jasa Lainnya
2,019,235,190
0
3
522131
Beban Jasa Konsultan
42,892,738,748
0
3
522141
Beban Sewa
22,145,269,143
0
3
522151
Beban Jasa Profesi
5,532,040,000
0
3
522191
Beban Jasa Lainnya
17,112,156,183
0
3
523111
Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
3,852,201,611
0
3
523121
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
1,912,198,498
0
3
524111
Beban Perjalanan Biasa
20,906,311,092
0
3
524113
Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota
546,549,800
0
NERACA PERCOBAAN TINGKAT KEMENTERIAN / LEMBAGA PER DESEMBER 2016 (DALAM RUPIAH)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 035
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
Tgl. Cetak 25/04/2017 KODE TRANS
KODE PERKIRAAN
NAMA PERKIRAAN
DEBET
KREDIT
1
2
3
4
5
3
524114
3
524119
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
3
524211
Beban Perjalanan Biasa - Luar Negeri
3
524219
3
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota
17,257,942,850
0
29,647,110,410
0
1,273,055,274
0
Beban Perjalanan Lainnya - Luar Negeri
18,174,727,572
0
591111
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin
4,433,099,161
0
3
591211
Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan
417,003,203
0
3
592115
Beban Amortisasi Software
357,819,324
0
3
592116
Beban Amortisasi Lisensi
117,918,750
0
3
592118
Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud yang tidak digunakan dalam Operasional Pemerintahan
9,503,450
0
3
592222
Beban Penyusutan Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Operasional Pemerintah
36,773,949
0
3
593111
Beban Persediaan konsumsi
4,133,835,889
0
3
593113
Beban Persediaan bahan untuk pemeliharaan
453,364,040
0
3
593149
Beban Persediaan Lainnya
20,699,105
0
3
593311
Beban Penyesuaian Nilai Persediaan
517,326,194
0
3
594211
Beban Penyisihan Piutang PNBP
0
681,186
3
594212
Beban Penyisihan Piutang Lainnya
0
156,606
3
595112
Beban Aset Ekstrakomtabel Peralatan dan Mesin
1,458,400
0
3
511111
Pengembalian Beban Gaji Pokok PNS
0
2,848,391
3
511119
Pengembalian Beban Pembulatan Gaji PNS
0
2,399
3
511123
Pengembalian Beban Tunj. Struktural PNS
0
11,510,000
NERACA PERCOBAAN TINGKAT KEMENTERIAN / LEMBAGA PER DESEMBER 2016 (DALAM RUPIAH)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 035
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
Tgl. Cetak 25/04/2017 KODE TRANS
KODE PERKIRAAN
NAMA PERKIRAAN
DEBET
KREDIT
1
2
3
4
5
3
511151
Pengembalian Beban Tunjangan Umum PNS
0
1,110,000
3
512411
Pengembalian Beban Pegawai (Tunjangan Khusus/ Kegiatan)
0
19,135,125
3
521111
Pengembalian Beban Keperluan Perkantoran
0
3,390,000
3
521119
Pengembalian Beban Barang Operasional Lainnya
0
750,150
3
521213
Pengembalian Beban Honor Output Kegiatan
0
197,677,501
3
522131
Pengembalian Beban Jasa Konsultan
0
1,400,000
3
524111
Pengembalian Beban Perjalanan Biasa
0
114,791,291
3
524114
Pengembalian Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota
0
4,060,000
3
524119
Pengembalian Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
0
189,961,888
3
524219
Pengembalian Beban Perjalanan Lainnya - Luar Negeri
0
76,060,809
388,944,608,324
388,944,608,324
JUMLAH
NERACA PERCOBAAN TINGKAT KEMENTERIAN LEMBAGA PER DESEMBER 2016 (DALAM RUPIAH)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 035
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Tgl. Cetak 25/04/2017 2:16 PM
KODE TRANS
KODE PERKIRAAN
NAMA PERKIRAAN
DEBET
KREDIT
1
2
3
4
5
0.0
115612
Piutang dari KPPN
64,558,711,870
0
0.0
219711
Utang Kepada KUN
5,625,514,977
0
2.0
423141
Estimasi Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan Yang Dialokasikan
116,640,000
0
2.0
511111
Allotment Belanja Gaji Pokok PNS
0
12,682,871,000
2.0
511119
Allotment Belanja Pembulatan Gaji PNS
0
482,000
2.0
511121
Allotment Belanja Tunj. Suami/Istri PNS
0
900,331,000
2.0
511122
Allotment Belanja Tunj. Anak PNS
0
250,030,000
2.0
511123
Allotment Belanja Tunj. Struktural PNS
0
4,299,220,000
2.0
511124
Allotment Belanja Tunj. Fungsional PNS
0
25,200,000
2.0
511125
Allotment Belanja Tunj. PPh PNS
0
484,858,000
2.0
511126
Allotment Belanja Tunj. Beras PNS
0
701,051,000
2.0
511129
Allotment Belanja Uang Makan PNS
0
2,073,680,000
2.0
511147
Allotment Belanja Tunj. Lain-lain Termasuk Uang Duka PNS Dalam dan Luar Negeri
0
240,000,000
2.0
511151
Allotment Belanja Tunjangan Umum PNS
0
385,990,000
2.0
511511
Allotment Belanja Gaji Pokok Pegawai Non PNS
0
0
2.0
511512
Allotment Belanja Tunjangan Pegawai Non PNS
0
196,875,000
2.0
512211
Allotment Belanja Uang Lembur
0
145,784,000
2.0
512411
Allotment Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/ Kegiatan)
0
41,752,965,000
2.0
512412
Allotment Belanja Pegawai Transito
0
11,256,632,000
2.0
521111
Allotment Belanja Keperluan Perkantoran
0
4,352,443,000
2.0
521114
0
53,110,000
Allotment Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat
NERACA PERCOBAAN TINGKAT KEMENTERIAN LEMBAGA PER DESEMBER 2016 (DALAM RUPIAH)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 035
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Tgl. Cetak 25/04/2017 2:16 PM
KODE TRANS
KODE PERKIRAAN
NAMA PERKIRAAN
DEBET
KREDIT
1
2
3
4
5
2.0
521115
2.0
521119
2.0
Allotment Belanja Honor Operasional Satuan Kerja
0
1,073,740,000
Allotment Belanja Barang Operasional Lainnya
0
2,009,600,000
521211
Allotment Belanja Bahan
0
16,211,943,000
2.0
521212
Allotment Belanja Barang Transito
0
38,743,046,000
2.0
521213
Allotment Belanja Honor Output Kegiatan
0
19,179,355,000
2.0
521219
0
1,279,453,000
2.0
521811
Allotment Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi
0
4,309,965,000
2.0
521813
Allotment Belanja Barang Persediaan Pita Cukai, Meterai dan Leges
0
6,000,000
2.0
522111
Allotment Belanja Langganan Listrik
0
474,032,000
2.0
522112
Allotment Belanja Langganan Telepon
0
462,500,000
2.0
522113
Allotment Belanja Langganan Air
0
38,350,000
2.0
522119
0
2,053,048,000
2.0
522131
Allotment Belanja Jasa Konsultan
0
45,618,610,000
2.0
522141
Allotment Belanja Sewa
0
22,525,705,000
2.0
522151
Allotment Belanja Jasa Profesi
0
5,857,482,000
2.0
522191
Allotment Belanja Jasa Lainnya
0
17,769,134,000
2.0
523111
Allotment Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
0
3,915,248,000
2.0
523121
0
1,969,420,000
2.0
524111
Allotment Belanja Perjalanan Biasa
0
21,238,226,000
2.0
524113
Allotment Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota
0
597,936,000
2.0
524114
Allotment Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota
0
19,521,158,000
Allotment Belanja Barang Non Operasional Lainnya
Allotment Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya
Allotment Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
NERACA PERCOBAAN TINGKAT KEMENTERIAN LEMBAGA PER DESEMBER 2016 (DALAM RUPIAH)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 035
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Tgl. Cetak 25/04/2017 2:16 PM
KODE TRANS
KODE PERKIRAAN
NAMA PERKIRAAN
DEBET
KREDIT
1
2
3
4
5
2.0
524119
Allotment Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
0
30,722,438,000
2.0
524211
Allotment Belanja Perjalanan Biasa - Luar Negeri
0
1,286,500,000
2.0
524219
0
20,625,558,000
2.0
532111
Allotment Belanja Modal Peralatan dan Mesin
0
4,188,590,000
2.0
533121
Allotment Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan
0
1,897,957,000
2.0
536111
Allotment Belanja Modal Lainnya
0
3,445,719,000
3.0
423129
Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya
0
3,557,059,628
3.0
423141
Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan
0
116,640
3.0
423752
Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah
0
23,970,984
3.0
423951
Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu
0
115,746,922
3.0
423952
Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran Yang Lalu
0
2,045,260,803
3.0
511111
Belanja Gaji Pokok PNS
12,240,449,480
0
3.1
511111
Pengembalian Belanja Gaji Pokok PNS
0
2,848,391
3.0
511119
Belanja Pembulatan Gaji PNS
183,038
0
3.1
511119
Pengembalian Belanja Pembulatan Gaji PNS
0
2,399
3.0
511121
Belanja Tunj. Suami/Istri PNS
826,100,140
0
3.0
511122
Belanja Tunj. Anak PNS
220,971,529
0
3.0
511123
Belanja Tunj. Struktural PNS
4,240,545,000
0
3.1
511123
Pengembalian Belanja Tunj. Struktural PNS
0
11,510,000
3.0
511125
Belanja Tunj. PPh PNS
430,430,209
0
3.0
511126
Belanja Tunj. Beras PNS
618,466,800
0
Allotment Belanja Perjalanan Lainnya - Luar Negeri
NERACA PERCOBAAN TINGKAT KEMENTERIAN LEMBAGA PER DESEMBER 2016 (DALAM RUPIAH)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 035
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Tgl. Cetak 25/04/2017 2:16 PM
KODE TRANS
KODE PERKIRAAN
NAMA PERKIRAAN
DEBET
KREDIT
1
2
3
4
5
3.0
511129
Belanja Uang Makan PNS
3.0
511151
Belanja Tunjangan Umum PNS
3.1
511151
Pengembalian Belanja Tunjangan Umum PNS
3.0
511512
Belanja Tunjangan Pegawai Non PNS
3.0
512211
Belanja Uang Lembur
3.0
512411
Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/ Kegiatan)
3.1
512411
Pengembalian Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/ Kegiatan)
3.0
521111
Belanja Keperluan Perkantoran
3.1
521111
Pengembalian Belanja Keperluan Perkantoran
3.0
521114
Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat
3.0
521115
3.0
521119
3.1
521119
3.0
521211
3.0
1,710,926,000
0
347,565,000
0
0
1,110,000
157,500,000
0
2,408,000
0
40,874,550,061
0
0
19,135,125
4,347,728,676
0
0
3,390,000
49,995,975
0
Belanja Honor Operasional Satuan Kerja
1,070,340,000
0
Belanja Barang Operasional Lainnya
1,992,442,043
0
0
750,150
Belanja Bahan
15,544,433,876
0
521213
Belanja Honor Output Kegiatan
18,741,698,375
0
3.1
521213
Pengembalian Belanja Honor Output Kegiatan
0
197,677,501
3.0
521219
Belanja Barang Non Operasional Lainnya
1,276,018,820
0
3.0
521811
Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi
4,270,909,934
0
3.0
521813
Belanja Barang Persediaan Pita Cukai, Meterai dan Leges
6,000,000
0
3.0
522111
Belanja Langganan Listrik
473,334,772
0
3.0
522112
Belanja Langganan Telepon
462,431,180
0
Pengembalian Belanja Barang Operasional Lainnya
NERACA PERCOBAAN TINGKAT KEMENTERIAN LEMBAGA PER DESEMBER 2016 (DALAM RUPIAH)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 035
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Tgl. Cetak 25/04/2017 2:16 PM
KODE TRANS
KODE PERKIRAAN
NAMA PERKIRAAN
DEBET
KREDIT
1
2
3
4
5
3.0
522113
Belanja Langganan Air
3.0
522119
Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya
3.0
522131
Belanja Jasa Konsultan
3.1
522131
Pengembalian Belanja Jasa Konsultan
3.0
522141
Belanja Sewa
3.0
522151
3.0
38,196,195
0
2,019,235,190
0
43,066,026,894
0
0
1,400,000
22,134,560,643
0
Belanja Jasa Profesi
5,532,640,000
0
522191
Belanja Jasa Lainnya
17,124,779,333
0
3.0
523111
Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
3,912,366,111
0
3.0
523121
Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
1,912,198,498
0
3.0
524111
Belanja Perjalanan Biasa
20,906,326,092
0
3.1
524111
Pengembalian Belanja Perjalanan Biasa
0
114,791,291
3.0
524113
Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota
546,549,800
0
3.0
524114
17,258,372,850
0
3.1
524114
Pengembalian Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota
0
4,060,000
3.0
524119
Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
29,660,267,588
0
3.1
524119
Pengembalian Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
0
189,961,888
3.0
524211
Belanja Perjalanan Biasa - Luar Negeri
1,273,055,274
0
3.0
524219
Belanja Perjalanan Lainnya - Luar Negeri
18,177,307,657
0
3.1
524219
Pengembalian Belanja Perjalanan Lainnya - Luar Negeri
0
76,060,809
3.0
532111
Belanja Modal Peralatan dan Mesin
4,154,276,311
0
3.0
533121
Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan
1,897,956,650
0
Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota
NERACA PERCOBAAN TINGKAT KEMENTERIAN LEMBAGA PER DESEMBER 2016 (DALAM RUPIAH)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 035
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Tgl. Cetak 25/04/2017 2:16 PM
KODE TRANS
KODE PERKIRAAN
NAMA PERKIRAAN
DEBET
KREDIT
1
2
3
4
5
3.0
536111
Belanja Modal Lainnya JUMLAH
3,366,676,690
0
373,187,087,531
373,187,087,531
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA TINGKAT KEMENTERIAN/LEMBAGA MENURUT SUMBER DANA / PROGRAM / KEGIATAN S.D BULAN DESEMBER 2016 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
: 035
Kode Lap : LRA.B.S.1 Tanggal : 28/02/17 6:57 PM Halaman : 1
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
Prg ID KODE
URAIAN
ANGGARAN SEMULA
ANGGARAN SETELAH REVISI
1
2
3
4
01
REALISASI BELANJA BELANJA 5
PENGEMBALIAN BELANJA 6
BELANJA NETTO 7=5-6
: lap_lra_sdfs_v2
% REALISASI SISA ANGGARAN ANGGARAN 8=5/4
9=4-7
RUPIAH MURNI 01
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemenko Perekonomian
2486
Peningkatan Pelayanan Perencanaan
4,500,000,000
4,500,000,000
4,443,161,825
11,611,500
4,431,550,325
98.48
68,449,675
2487
Peningkatan dan Pengelolaan Layanan Persidangan, Hukum dan Humas
7,500,000,000
7,500,000,000
7,224,467,419
20,822,600
7,203,644,819
96.05
296,355,181
2488
Peningkatan dan Pengelolaan Pelayanan Umum (Manajemen)
114,030,445,000
112,586,350,000
98,902,327,719
46,605,065
98,855,722,654
87.8
2489
Pengawasan Inspektorat
600,000,000
600,000,000
574,613,695
0
574,613,695
95.77
25,386,305
2490
Penelaahan Kebijakan Bidang Perekonomian
2,500,000,000
2,500,000,000
2,280,928,887
0
2,280,928,887
91.24
219,071,113
129,130,445,000
127,686,350,000
113,425,499,545
79,039,165
113,346,460,380
93.868
3,000,000,000
2,191,878,000
1,787,609,266
2,790,000
1,784,819,266
81.43
407,058,734
2,500,000,000
1,924,220,000
1,372,778,791
61,245,700
1,311,533,091
68.16
612,686,909
1,500,000,000
1,155,000,000
742,591,927
0
742,591,927
64.29
412,408,073
JUMLAH BELANJA PROGRAM 01 06 2492 2495 2496
13,730,627,346
14,339,889,620
Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian Koordinasi Kebijakan Bidang Moneter dan Neraca Pembayaran Koordinasi Pengembangan dan Penerapan Sistem Nasional Single Windows dan Integrasi ke dalam Sistem ASW Koordinasi Penataan Kelembagaan Pengembangan UKM Berbasis Teknologi
2498
Koordinasi Kebijakan Bidang BUMN
2,000,000,000
1,470,048,000
1,116,812,857
0
1,116,812,857
75.97
353,235,143
2499
Koordinasi Kebijakan Bidang Penguatan Pasar Dalam Negeri dan Tertib Usaha
2,000,000,000
1,539,900,000
1,292,555,899
0
1,292,555,899
83.94
247,344,101
2500
Koordinasi Kebijakan Pengembangan Logistik Nasional
4,500,000,000
3,466,717,000
2,715,869,107
74,922,600
2,640,946,507
76.18
825,770,493
2501
Koordinasi Kebijakan Bidang Pengembangan Ekonomi Daerah dan Sektor Riil
2,000,000,000
1,400,000,000
1,034,134,713
0
1,034,134,713
73.87
365,865,287
2502
koordinasi Kebijakan Bidang Industri Ekstraktif
2,700,000,000
4,535,000,000
3,519,862,448
0
3,519,862,448
77.62
1,015,137,552
2503
Koordinasi Kebijakan Bidang Fiskal
2,300,000,000
41,504,913,000
27,540,287,752
83,607,001
27,456,680,751
66.15
14,048,232,249
2504
Koordinasi Kebijakan Bidang Infrastruktur Energi
2,300,000,000
1,471,000,000
1,312,432,080
0
1,312,432,080
89.22
158,567,920
2505
Koordinasi Kebijakan Bidang Peningkatan Daya Saing Koperasi dan UMKM
2,000,000,000
1,540,000,000
1,494,551,067
3,687,784
1,490,863,283
96.81
49,136,717
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA TINGKAT KEMENTERIAN/LEMBAGA MENURUT SUMBER DANA / PROGRAM / KEGIATAN S.D BULAN DESEMBER 2016 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
: 035
Kode Lap : LRA.B.S.1 Tanggal : 28/02/17 6:57 PM Halaman : 2
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
Prg ID KODE
URAIAN
ANGGARAN SEMULA
ANGGARAN SETELAH REVISI
1
2
3
4
REALISASI BELANJA BELANJA 5
PENGEMBALIAN BELANJA 6
BELANJA NETTO 7=5-6
: lap_lra_sdfs_v2
% REALISASI SISA ANGGARAN ANGGARAN 8=5/4
9=4-7 1,971,256,092
2506
Koordinasi Kebijakan Bidang Infrastruktur Sumber Daya Air
7,500,000,000
6,934,001,000
4,977,664,908
14,920,000
4,962,744,908
71.57
2507
Koordinasi Kebijakan Sistem Transportasi Multi Moda
7,300,000,000
5,550,000,000
5,008,664,324
13,486,400
4,995,177,924
90
554,822,076
2508
Koordinasi Kebijakan Bidang Tata Kelola Kehutanan
2,300,000,000
2,409,600,000
2,120,175,384
13,369,000
2,106,806,384
87.43
302,793,616
2509
Koordinasi Kebijakan Bidang Pelestarian Lingkungan Hidup
2,300,000,000
1,771,000,000
1,527,606,072
0
1,527,606,072
86.26
243,393,928
2510
Koordinasi Kebijakan Bidang Kerja Sama Ekonomi Amerika dan Pasifik
2,000,000,000
1,306,000,000
956,941,838
0
956,941,838
73.27
349,058,162
2511
Koordinasi Kebijakan Bidang Kerja Sama Ekonomi Asia
3,000,000,000
2,605,600,000
2,224,162,173
0
2,224,162,173
85.36
381,437,827
2,650,000,000
2,106,000,000
1,640,005,766
0
1,640,005,766
77.87
465,994,234
2,704,830,000
2,160,830,000
1,603,840,717
0
1,603,840,717
74.22
556,989,283
3,245,170,000
2,701,170,000
2,451,073,995
0
2,451,073,995
90.74
250,096,005
2512 2513 2514
Koordinasi Kebijakan Bidang Kerja Sama Ekonomi Eropa, Afrika dan Timur Tengah Koordinasi Kebijakan Bidang Kerja Sama Ekonomi Multilateral dan Pembiayaan Koordinasi Kebijakan Bidang Kerja Sama Ekonomi Regional dan Sub Regional
2515
Koordinasi Kebijakan Produktifitas Energi
3,600,000,000
2,717,900,000
2,425,884,001
3,052,387
2,422,831,614
89.14
295,068,386
2516
Koordinasi Kebijakan Pangan
4,900,000,000
5,751,290,000
4,841,916,979
2,414,037
4,839,502,942
84.15
911,787,058
2518
Koordinasi Kebijakan Bidang Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
3,000,000,000
2,755,161,000
2,141,422,957
0
2,141,422,957
77.72
613,738,043
2519
Koordinasi Kebijakan Bidang Pengembangan Industri
2,000,000,000
1,540,000,000
1,472,635,160
27,188,900
1,445,446,260
93.86
94,553,740
5,400,000,000
12,240,000,000
7,630,287,423
1,165,000
7,629,122,423
62.33
4,610,877,577
2,000,000,000
1,539,163,000
1,350,860,850
47,790,299
1,303,070,551
84.66
236,092,449
2520 2521
Koordinasi Kebijakan Penataan Ruang dan Kawasan Strategis Ekonomi Koordinasi Kebijakan Bidang Peningkatan Ekspor dan Fasilitasi Perdagangan Internasional
2522
Koordinasi Kebijakan Pengembangan Investasi
4,000,000,000
8,245,070,000
7,144,004,777
23,609,850
7,120,394,927
86.36
1,124,675,073
2524
Koordinasi Kebijakan Peternakan dan Perikanan
2,100,000,000
1,680,000,000
1,434,237,730
0
1,434,237,730
85.37
245,762,270
2525
Koordinasi Kebijakan Perkebunan dan Hortikultura
4,200,000,000
3,117,900,000
2,336,958,642
0
2,336,958,642
74.95
780,941,358
2526
Koordinasi Kebijakan Bidang Agribisnis
2,100,000,000
2,470,290,000
1,786,625,949
6,311,647
1,780,314,302
72.07
689,975,698
2527
Koordinai Kebijakan Perumahan, Pertanahan, dan Pembiayaan Infrastruktur
4,000,000,000
3,050,000,000
2,640,505,778
16,492,900
2,624,012,878
86.03
425,987,122
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA TINGKAT KEMENTERIAN/LEMBAGA MENURUT SUMBER DANA / PROGRAM / KEGIATAN S.D BULAN DESEMBER 2016 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
: 035
Kode Lap : LRA.B.S.1 Tanggal : 28/02/17 6:57 PM Halaman : 3
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
Prg ID URAIAN
KODE 1 2528
2 Koordinasi Kebijakan Bidang Prasarana dan Sarana Pangan dan Pertanian
ANGGARAN SEMULA
ANGGARAN SETELAH REVISI
3
4
REALISASI BELANJA BELANJA 5
PENGEMBALIAN BELANJA 6
BELANJA NETTO 7=5-6
: lap_lra_sdfs_v2
% REALISASI SISA ANGGARAN ANGGARAN 8=5/4
9=4-7
2,100,000,000
1,680,000,000
1,297,458,185
850,000
1,296,608,185
77.18
383,391,815
3,900,000,000
3,020,000,000
2,589,079,947
5,138,000
2,583,941,947
85.56
436,058,053
18,300,000,000
16,375,629,000
14,343,984,009
13,221,500
14,330,762,509
87.51
2,044,866,491
2529
Koordinasi Kebijakan Bidang Telematika dan Utilitas
5047
Koordinasi Kebijakan Kawasan Ekonomi Khusus
5200
Koordinasi Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
6,200,000,000
4,456,000,000
3,709,613,334
7,824,600
3,701,788,734
83.07
754,211,266
5226
Koordinasi Kebijakan Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif
2,300,000,000
1,771,000,000
1,495,212,114
4,600,000
1,490,612,114
84.17
280,387,886
5227
Koordinasi Kebijakan. Bidang Pengembangan Kewirausahaan
2,000,000,000
1,540,000,000
1,232,561,778
1,460,000
1,231,101,778
79.94
308,898,222
5228
Koordinasi Kebijakan Bidang Peningkatan Daya Saing Ekonomi Kawasan
2,000,000,000
1,540,000,000
1,226,582,696
7,699,551
1,218,883,145
79.15
321,116,855
5229
Koordinasi Kebijakan Bidang Ketenagakerjaan
2,000,000,000
1,540,000,000
1,244,225,504
83,745,318
1,160,480,186
75.36
379,519,814
5266
Koordinasi Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas
90,284,552,000
67,863,605,000
58,967,503,979
23,065,915
58,944,438,064
86.86
8,919,166,936
JUMLAH BELANJA PROGRAM 06
226,184,552,000
234,635,885,000
187,751,182,876
543,658,389
187,207,524,487
80.645
47,428,360,513
JUMLAH BELANJA RUPIAH MURNI
355,314,997,000
362,322,235,000
301,176,682,421
622,697,554
300,553,984,867
82.114
61,768,250,133
koordinasi Kebijakan Bidang Industri Ekstraktif
6,300,000,000
4,500,000,000
1,709,538,263
0
1,709,538,263
37.99
2,790,461,737
JUMLAH BELANJA PROGRAM 06
6,300,000,000
4,500,000,000
1,709,538,263
0
1,709,538,263
37.99
2,790,461,737
JUMLAH BELANJA HIBAH LUAR NEGERI
6,300,000,000
4,500,000,000
1,709,538,263
0
1,709,538,263
37.99
2,790,461,737
361,614,997,000
366,822,235,000
302,886,220,684
622,697,554
302,263,523,130
81.16
64,558,711,870
09
HIBAH LUAR NEGERI 06 2502
Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian
JUMLAH
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MENURUT JENIS BELANJA / AKUN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
KODE
: 035
Kode Lap : LRA.B.KL.1 Tanggal : 28/02/17 6:56 PM Halaman : 1
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
URAIAN
1 51 5111 511111 511119 511121 511122 511123 511124 511125 511126 511129 511147 511151
2 BELANJA PEGAWAI Belanja Gaji dan Tunjangan PNS Belanja Gaji Pokok PNS Belanja Pembulatan Gaji PNS Belanja Tunj. Suami/Istri PNS Belanja Tunj. Anak PNS Belanja Tunj. Struktural PNS Belanja Tunj. Fungsional PNS Belanja Tunj. PPh PNS Belanja Tunj. Beras PNS Belanja Uang Makan PNS Belanja Tunj. Lain-lain Termasuk Uang Duka PNS Dalam dan Belanja Tunjangan Umum PNS
5115 511512
JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5111 Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai Non PNS Belanja Tunjangan Pegawai Non PNS
5122 512211
JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5115 Belanja Lembur Belanja Uang Lembur
5124 512411 512412
JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5122 Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai Transito Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/ Kegiatan) Belanja Pegawai Transito
ANGGARAN SEMULA
ANGGARAN SETELAH REVISI
3
4
12,682,871,000 482,000 528,331,000 160,030,000 4,313,800,000 0 323,022,000 546,051,000 2,447,680,000 240,000,000 308,490,000
12,682,871,000 482,000 900,331,000 250,030,000 4,299,220,000 25,200,000 484,858,000 701,051,000 2,073,680,000 240,000,000 385,990,000
21,550,757,000
22,043,713,000
0
196,875,000
0
196,875,000
634,284,000
145,784,000
634,284,000
145,784,000
53,210,928,000 0
41,752,965,000 11,256,632,000
53,210,928,000 75,395,969,000
53,009,597,000 75,395,969,000
52 5211 521111 521114 521115 521119
JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5124 JUMLAH KELOMPOK BELANJA 51 BELANJA BARANG Belanja Barang Operasional Belanja Keperluan Perkantoran Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat Belanja Honor Operasional Satuan Kerja Belanja Barang Operasional Lainnya
5,061,540,000 45,200,000 1,220,980,000 1,961,550,000
4,352,443,000 53,110,000 1,073,740,000 2,009,600,000
JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5211 Belanja Barang Non Operasional Belanja Bahan
8,289,270,000
5212 521211
14,372,190,000
Prg ID REALISASI BELANJA
BELANJA 5
PENGEMBALIAN BELANJA 6
BELANJA NETTO 7=5-6
12,240,449,480 183,038 826,100,140 220,971,529 4,240,545,000 0 430,430,209 618,466,800 1,710,926,000 0 347,565,000 20,635,637,196
2,848,391 2,399 0 0 11,510,000 0 0 0 0 0 1,110,000 15,470,790
12,237,601,089 180,639 826,100,140 220,971,529 4,229,035,000 0 430,430,209 618,466,800 1,710,926,000 0 346,455,000 20,620,166,406
157,500,000 157,500,000
0 0
157,500,000 157,500,000
2,408,000 2,408,000
0 0
40,874,550,061 0 40,874,550,061 61,670,095,257
: lap_lra_bel_akun
% REALISASI SISA ANGGARAN ANGGARAN 8=5/4
96.51 37.97 91.76 88.38 98.64 0 88.77 88.22 82.51 0 90.05 93.61
9=4-7
445,269,911 301,361 74,230,860 29,058,471 70,185,000 25,200,000 54,427,791 82,584,200 362,754,000 240,000,000 39,535,000 1,423,546,594
80 80
39,375,000 39,375,000
2,408,000 2,408,000
1.65 1.65
143,376,000 143,376,000
19,135,125 0 19,135,125 34,605,915
40,855,414,936 0 40,855,414,936 61,635,489,342
97.9 0 77.11 81.79
897,550,064 11,256,632,000 12,154,182,064 13,760,479,658
7,488,893,000
4,347,728,676 49,995,975 1,070,340,000 1,992,442,043 7,460,506,694
3,390,000 0 0 750,150 4,140,150
4,344,338,676 49,995,975 1,070,340,000 1,991,691,893 7,456,366,544
99.89 94.14 99.68 99.15 99.62
8,104,324 3,114,025 3,400,000 17,908,107 32,526,456
16,211,943,000
15,544,433,876
0
15,544,433,876
95.88
667,509,124
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MENURUT JENIS BELANJA / AKUN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
KODE
: 035
URAIAN
Kode Lap : LRA.B.KL.1 Tanggal : 28/02/17 6:56 PM Halaman : 2
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
ANGGARAN SEMULA
ANGGARAN SETELAH REVISI
1 521212 521213 521219
2 Belanja Barang Transito Belanja Honor Output Kegiatan Belanja Barang Non Operasional Lainnya
3 1,000,000,000 17,111,155,000 2,502,024,000
4 38,743,046,000 19,179,355,000 1,279,453,000
JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5212 Belanja Barang Persediaan Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi Belanja Barang Persediaan Pita Cukai, Meterai dan Leges
34,985,369,000
75,413,797,000
5218 521811 521813
5,491,110,000 0
4,309,965,000 6,000,000
JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5218 Belanja Jasa Belanja Langganan Listrik Belanja Langganan Telepon Belanja Langganan Air Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya Belanja Jasa Konsultan Belanja Sewa Belanja Jasa Profesi Belanja Jasa Lainnya
5,491,110,000
4,315,965,000
5221 522111 522112 522113 522119 522131 522141 522151 522191
379,500,000 878,220,000 36,000,000 2,377,864,000 66,135,638,000 27,593,148,000 6,487,550,000 22,464,194,000
474,032,000 462,500,000 38,350,000 2,053,048,000 45,618,610,000 22,525,705,000 5,857,482,000 17,769,134,000
JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5221 Belanja Pemeliharaan Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
126,352,114,000
94,798,861,000
5231 523111 523121
1,670,780,000 2,544,054,000
3,915,248,000 1,969,420,000
JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5231 Belanja Perjalanan Dalam Negeri Belanja Perjalanan Biasa Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
4,214,834,000
5,884,668,000
5241 524111 524113 524114 524119
25,395,886,000 960,550,000 18,300,784,000 30,401,330,000
21,238,226,000 597,936,000 19,521,158,000 30,722,438,000
JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5241 Belanja Perjalanan Luar Negeri Belanja Perjalanan Biasa - Luar Negeri Belanja Perjalanan Lainnya - Luar Negeri
75,058,550,000
72,079,758,000
5242 524211 524219
1,450,000,000 25,743,381,000
1,286,500,000 20,625,558,000
27,193,381,000 281,584,628,000
21,912,058,000 281,894,000,000
53
JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5242 JUMLAH KELOMPOK BELANJA 52 BELANJA MODAL
Prg ID REALISASI BELANJA
BELANJA 5
PENGEMBALIAN BELANJA 6
BELANJA NETTO
% REALISASI SISA ANGGARAN ANGGARAN
0 197,677,501 0 197,677,501
0 18,544,020,874 1,276,018,820 35,364,473,570
8=5/4 0 97.72 99.73 47.16
9=4-7 38,743,046,000 635,334,126 3,434,180 40,049,323,430
4,270,909,934 6,000,000 4,276,909,934
0 0 0
4,270,909,934 6,000,000 4,276,909,934
99.09 100 99.1
39,055,066 0 39,055,066
473,334,772 462,431,180 38,196,195 2,019,235,190 43,066,026,894 22,134,560,643 5,532,640,000 17,124,779,333 90,851,204,207
0 0 0 0 1,400,000 0 0 0 1,400,000
473,334,772 462,431,180 38,196,195 2,019,235,190 43,064,626,894 22,134,560,643 5,532,640,000 17,124,779,333 90,849,804,207
99.85 99.99 99.6 98.35 94.4 98.26 94.45 96.37 95.84
697,228 68,820 153,805 33,812,810 2,553,983,106 391,144,357 324,842,000 644,354,667 3,949,056,793
3,912,366,111 1,912,198,498 5,824,564,609
0 0 0
3,912,366,111 1,912,198,498 5,824,564,609
99.93 97.09 98.98
2,881,889 57,221,502 60,103,391
20,906,326,092 546,549,800 17,258,372,850 29,660,267,588 68,371,516,330
113,892,491 898,800 4,060,000 189,961,888 308,813,179
20,792,433,601 545,651,000 17,254,312,850 29,470,305,700 68,062,703,151
98.44 91.41 88.41 96.54 94.86
445,792,399 52,285,000 2,266,845,150 1,252,132,300 4,017,054,849
1,273,055,274 18,177,307,657 19,450,362,931 231,797,215,776
0 76,060,809 76,060,809 588,091,639
1,273,055,274 18,101,246,848 19,374,302,122 231,209,124,137
98.95 88.13 88.77 82.23
13,444,726 2,524,311,152 2,537,755,878 50,684,875,863
0 18,741,698,375 1,276,018,820 35,562,151,071
7=5-6
: lap_lra_bel_akun
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MENURUT JENIS BELANJA / AKUN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
KODE
: 035
URAIAN
1 5321 532111
2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja Modal Peralatan dan Mesin
5331 533121
JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5321 Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan
5361 536111
JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5331 Belanja Modal Lainnya Belanja Modal Lainnya JUMLAH SUB KELOMPOK BELANJA 5361 JUMLAH KELOMPOK BELANJA 53 JUMLAH BELANJA
Kode Lap : LRA.B.KL.1 Tanggal : 28/02/17 6:56 PM Halaman : 3
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
ANGGARAN SEMULA
ANGGARAN SETELAH REVISI
3
4
4,457,550,000
4,188,590,000
4,457,550,000
4,188,590,000
0
1,897,957,000
0
1,897,957,000
176,850,000
3,445,719,000
176,850,000 4,634,400,000 361,614,997,000
3,445,719,000 9,532,266,000 366,822,235,000
Prg ID REALISASI BELANJA
BELANJA 5
PENGEMBALIAN BELANJA 6
BELANJA NETTO 7=5-6
: lap_lra_bel_akun
% REALISASI SISA ANGGARAN ANGGARAN 8=5/4
4,154,276,311 4,154,276,311
0 0
4,154,276,311 4,154,276,311
99.18 99.18
1,897,956,650 1,897,956,650
0 0
1,897,956,650 1,897,956,650
100 100
3,366,676,690 3,366,676,690 9,418,909,651 302,886,220,684
0 0 0 622,697,554
3,366,676,690 3,366,676,690 9,418,909,651 302,263,523,130
97.71 97.71 98.81 82.57
9=4-7 34,313,689 34,313,689 350 350 79,042,310 79,042,310 113,356,349 64,558,711,870
LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN TINGKAT KEMENTERIAN/LEMBAGA MENURUT ESELON I / AKUN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (dalam rupiah) KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
: 035
Kode Lap : LRA.P.KL.3 Tanggal : 28/02/17 6:53 PM Halaman : 1
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
Prg ID KODE 1 01
URAIAN
ESTIMASI PENDAPATAN
2
3
: lap_lra_pen_es1_akun_kl_v
REALISASI PENDAPATAN PENDAPATAN 4
PENGEMBALIAN PENDAPATAN 5
PENDAPATAN NETTO 6=4-5
% REALISASI PENDAPATAN 7=6/3
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
423129
Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya
0
3,557,059,628
0
3,557,059,628
0
423141
Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan
116,640,000
116,640
0
116,640
0.1
423752
Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan
0
23,970,984
0
23,970,984
0
423951
Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu
0
115,746,922
0
115,746,922
0
423952
Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran Yang Lalu
0
2,045,260,803
0
2,045,260,803
0
JUMLAH PENDAPATAN 01 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
116,640,000
5,742,154,977
0
5,742,154,977
0.02
JUMLAH PENDAPATAN
116,640,000
5,742,154,977
0
5,742,154,977
0.02
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MENURUT ESELON I / WILAYAH / SATUAN KERJA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
: 035
Kode Lap : LRA.B.S.2 Tanggal : 28/02/17 6:58 PM Halaman : 1
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
KODE
URAIAN
1 01 035010100K 427752 427755
2 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Kode UAPPAW Tidak Ada MENKO BIDANG PEREKONOMIAN SEKRETARIAT DEWAN NASIONAL KAWASAN EKONOMI KHUSUS JUMLAH BELANJA Kode UAPPAW Tidak Ada JUMLAH BELANJA 01 JUMLAH BELANJA
ANGGARAN SEMULA
ANGGARAN SETELAH REVISI
3
4
Prg ID
: lap_lra_bel_es1wilsat_kl_v2
REALISASI BELANJA
% REALISASI SISA ANGGARAN JUMLAH S/D BULAN PENGEMBALIAN S/D JUMLAH NETTO S/D ANGGARAN INI BULAN INI BULAN INI 5 6 7=5+6 8=5/4 9=4-7
343,314,997,000 18,300,000,000
350,446,606,000 16,375,629,000
288,542,236,675 14,343,984,009
609,476,054 13,221,500
287,932,760,621 14,330,762,509
82.16 87.51
62,513,845,379 2,044,866,491
361,614,997,000 361,614,997,000 361,614,997,000
366,822,235,000 366,822,235,000 366,822,235,000
302,886,220,684 302,886,220,684 302,886,220,684
622,697,554 622,697,554 622,697,554
302,263,523,130 302,263,523,130 302,263,523,130
84.84 84.84 169.67
64,558,711,870 64558711870 64,558,711,870
DAFTAR SALDO KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN KAS LAINNYA DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DARI HIBAH, KAS DAN DEPOSITO PADA SATKER BLU PER 31 DESEMBER 2016 Kementerian Negara/Lembaga : (01) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Tahun Anggaran
NO
Kode Satker
:
2016
Nama Satker
1
427752
Menko Bidang Perekonomian
2
427755
Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Jumlah
Daftar Saldo Kas Lainnya di K/L dari Hibah
Daftar Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran
Satker BLU Kas di BLU
Deposito
3.668.316
-
-
-
-
-
-
-
3.668.316
-
-
-
DAFTAR KUALITAS PIUTANG DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN PER 31 DESEMBER 2016
Saldo Awal No.
Mutasi Piutang
31 Des 2015
A.
Penggolongan
Saldo Akhir
NAMA PERKIRAAN
PNBP
Tahun Anggaran 2016
322.148.616
31 Desember 2016
345.501.540
Lancar
185.911.296
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih 1)
b. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak
96.459.817
Macet
-
(482.299)
-
322.148.616 1.610.743
136.237.320 (681.186)
185.911.296
185.911.296
-
-
929.557
929.557
-
-
-
-
-
-
-
Piutang Jangka Panjang a. Piutang Jangka Panjang lainnya
-
-
b. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Jangka Panjang Lainnya
B.
Diragukan
Nilai Agunan atau Barang Sitaan
Piutang Jangka Pendek a. Piutang Bukan Pajak
2)
Kurang Lancar
Piutang Lainnya Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Lainnya
JUMLAH TOTAL PENYISIHAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH
119.812.741 599.064
441.961.357 2.209.806
31.321.241 (156.607)
345.501.540 (837.792)
88.491.500
88.491.500
442.457
442.457
274.402.796
96.459.817
1.372.014
1.372.014
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran
: (035) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian : 2016
No.
Jenis Transaksi
Tanggal Pembayaran / Penyetoran ke Kas Negara
Nilai Terutang
Jumlah
1
2
3
4
5
1
Uang Makan bulan Desember 2016 yang belum dibayarkan kepada pegawai
4 Januari 2017
118.390.400
118.390.400
2
Tambahan Tunjangan Terbatas Tahunan (T4) yang belum diterima yang berhak di tahun 2016.
20 Januari 2017
205.320.000
205.320.000
3
Utang Pajak Bendahara Pengeluaran yang Belum Disetorkan s.d. 31 Desember 2016
2.913.965
2.913.965
4
Kelebihan Belanja TA 2016 SPM LS Bendahara yang Belum Disetorkan s.d. 31 Desember 2016
Januari Februari 2017
252.456.922
252.456.922
5
Kelebihan Belanja SPM LS Bendahara yang Belum Disetorkan s.d. 31 Desember 2016 atas Temuan APIP TA 2007-2009
19 Januari 2017
27.023.862
27.023.862
Januari Februari - April 2017
TOTAL
606.105.149
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN (035) DAFTAR REKENING PER 31 DESEMBER 2016 IDENTITAS REKENING
SALDO PER 30 JUNI 2016
PERSETUJUAN
NAMA
KELOMPOK
KODE
TUJUAN
NAMA REKENING
BANK
REKENING
SATKER
PEMBUKUAN REKENING
US DOLLAR
RUPIAH
STATUS
KPPN PEMBERI PERSETUJUAN
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1
0507.01.000149.30.3
Bendahara Pengeluaran 35 Perekonomian
Bank Rakyat Indonesia
20
427752
Operasional Kantor Kantor Menko Perekonomian BA 035.427752
0
0
1
KPPN Jakarta II S-1087/WPB.12/KP.0230/2015 20 Maret 2015
2
0507.01.000148.30.7
Bendahara Pengeluaran BA 69 Perekonomian
Bank Rakyat Indonesia
20
427755
Operasional Kantor Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus BA.035.427755
0
0
1
KPPN Jakarta II S-1104/WPB.12/KP.0230/2015 23 Maret 2015
0
0
NOMOR URUT
NOMOR REKENING
1
Jumlah
LAPORAN CRBMN PENGGUNATAHUNAN INTRAKOMPTABEL RINCIAN PER BIDANG BARANG TAHUN ANGGARAN 2016 Tanggal : 25-04-2017 Halaman : 1
NAMA UAPB : 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN 132111
JENIS TRANSAKSI KODE
URAIAN
1
2
3.01
Kode Lap. : LBCIIBT
PERALATAN DAN MESIN SAT
GABUNGAN INTRA & EKSTRAKOMPTABEL KUANTITAS
3
ALAT BESAR SALDO AWAL
NILAI
4
5
INTRAKOMPTABEL KUANTITAS 6
EKSTRAKOMPTABEL
NILAI
KUANTITAS
NILAI
7
8
9
18
630,047,284
18
630,047,284
0
0
5
88,984,500
5
88,984,500
0
0
15
506,867,284
15
506,867,284
0
0
0
30,805,500
0
30,805,500
0
0
101
Pembelian
202
Pengembangan Nilai Aset
Unit
208
Pengembangan Melalui KDP
Unit
0
4,600,000
0
4,600,000
0
0
401
Penghentiaan Aset Dari Penggunaan
-2
-1,210,000
-2
-1,210,000
0
0
3.02
ALAT ANGKUTAN
81
11,554,499,995
81
11,554,499,995
0
0
137
18,004,222,992
137
18,004,222,992
0
0
SALDO AWAL
Unit
101
Pembelian
Unit
3
70,785,000
3
70,785,000
0
0
401
Penghentiaan Aset Dari Penggunaan
Unit
-59
-6,520,507,997
-59
-6,520,507,997
0
0
3.03
ALAT BENGKEL DAN ALAT UKUR
18
75,255,340
0
0
18
75,255,340
7
29,358,340
7
29,358,340
0
0
11
45,897,000
11
45,897,000
0
0
4,900
16,758,824,065
4,900
16,758,824,065
0
0
SALDO AWAL
Buah
101
Pembelian
Buah
3.05
ALAT KANTOR & RUMAH TANGGA
4,929
16,423,486,124
4,929
16,423,486,124
0
0
101
Pembelian
Buah
202
1,070,694,925
202
1,070,694,925
0
0
401
Penghentiaan Aset Dari Penggunaan
Buah
-231
-735,356,984
-231
-735,356,984
0
0
3.06
ALAT STUDIO, KOMUNIKASI DAN PEMANCAR
753
3,507,424,697
753
3,507,424,697
0
0
SALDO AWAL
748
3,205,208,092
748
3,205,208,092
0
0
SALDO AWAL
101
Pembelian
Buah
22
357,791,750
22
357,791,750
0
0
401
Penghentiaan Aset Dari Penggunaan
Buah
-17
-55,575,145
-17
-55,575,145
0
0
3.07
ALAT KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
31
60,801,675
31
60,801,675
0
0
101
Pembelian
31
60,801,675
31
60,801,675
0
0
3.08
ALAT LABORATORIUM
19
38,935,400
19
38,935,400
0
0
17
23,067,000
17
23,067,000
0
0
SALDO AWAL
Buah
LAPORAN CRBMN PENGGUNATAHUNAN INTRAKOMPTABEL RINCIAN PER BIDANG BARANG TAHUN ANGGARAN 2016 Tanggal : 25-04-2017 Halaman : 2
NAMA UAPB : 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN 132111
Kode Lap. : LBCIIBT
PERALATAN DAN MESIN JENIS TRANSAKSI
KODE
URAIAN
1
2
SAT
KUANTITAS 3 Buah
101
Pembelian
3.10
KOMPUTER
101
Pembelian
Buah
202
Pengembangan Nilai Aset
208
Pengembangan Melalui KDP
401
Penghentiaan Aset Dari Penggunaan
NILAI
4
5
INTRAKOMPTABEL KUANTITAS 6
EKSTRAKOMPTABEL
NILAI
KUANTITAS
NILAI
7
8
9
2
15,868,400
2
15,868,400
0
0
1,450
16,558,215,750
1,450
16,558,215,750
0
0
1,456
16,479,179,025
1,456
16,479,179,025
0
0
122
2,033,053,379
122
2,033,053,379
0
0
Buah
0
6,957,498
0
6,957,498
0
0
Buah
0
3,800,000
0
3,800,000
0
0
Buah
-128
-1,964,774,152
-128
-1,964,774,152
0
0
SALDO AWAL
TOTAL
GABUNGAN INTRA & EKSTRAKOMPTABEL
49,184,004,206
49,184,004,206
0
LAPORAN CRBMN PENGGUNATAHUNAN INTRAKOMPTABEL RINCIAN PER BIDANG BARANG TAHUN ANGGARAN 2016 Tanggal : 25-04-2017 Halaman : 3
NAMA UAPB : 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN 133111
JENIS TRANSAKSI KODE
URAIAN
1
2
4.01
Kode Lap. : LBCIIBT
GEDUNG DAN BANGUNAN SAT
GABUNGAN INTRA & EKSTRAKOMPTABEL KUANTITAS
3
BANGUNAN GEDUNG
NILAI
4
5
INTRAKOMPTABEL KUANTITAS 6
EKSTRAKOMPTABEL
NILAI
KUANTITAS
NILAI
7
8
9
1
21,631,671,705
1
21,631,671,705
0
0
SALDO AWAL
Unit
1
19,733,715,055
1
19,733,715,055
0
0
202
Pengembangan Nilai Aset
Unit
0
1,876,656,650
0
1,876,656,650
0
0
208
Pengembangan Melalui KDP
Unit
0
21,300,000
0
21,300,000
0
0
TOTAL
21,631,671,705
21,631,671,705
0
LAPORAN CRBMN PENGGUNATAHUNAN INTRAKOMPTABEL RINCIAN PER BIDANG BARANG TAHUN ANGGARAN 2016 Tanggal : 25-04-2017 Halaman : 4
NAMA UAPB : 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN 135121
Kode Lap. : LBCIIBT
ASET TETAP LAINNYA JENIS TRANSAKSI
KODE
URAIAN
1
2
6.01
SAT
KUANTITAS 3
BAHAN PERPUSTAKAAN SALDO AWAL
TOTAL
GABUNGAN INTRA & EKSTRAKOMPTABEL
Buah
NILAI
4
5
INTRAKOMPTABEL KUANTITAS 6
EKSTRAKOMPTABEL
NILAI
KUANTITAS
NILAI
7
8
9
165
63,071,925
165
63,071,925
0
0
165
63,071,925
165
63,071,925
0
0
63,071,925
63,071,925
0
LAPORAN CRBMN PENGGUNATAHUNAN INTRAKOMPTABEL RINCIAN PER BIDANG BARANG TAHUN ANGGARAN 2016 Tanggal : 25-04-2017 Halaman : 5
NAMA UAPB : 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN 166112
Kode Lap. : LBCIIBT
ASET TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN DALAM OPERASI JENIS TRANSAKSI
KODE
URAIAN
1
2
SAT
GABUNGAN INTRA & EKSTRAKOMPTABEL KUANTITAS
3
INTRAKOMPTABEL
NILAI
4
KUANTITAS
5
6
EKSTRAKOMPTABEL
NILAI
KUANTITAS
NILAI
7
8
9
3.01
ALAT BESAR
2
1,210,000
2
1,210,000
0
0
188
Reklasifikasi Dari Aset Tetap ke Aset Lainnya
2
1,210,000
2
1,210,000
0
0
3.02
ALAT ANGKUTAN
0
0
0
0
0
0
SALDO AWAL
Unit
14
358,106,000
14
358,106,000
0
0
188
Reklasifikasi Dari Aset Tetap ke Aset Lainnya
Unit
59
6,520,507,997
59
6,520,507,997
0
0
396
Usulan Barang Rusak Berat ke Pengelola (BMN Yang Dihentikan)
Unit
-73
-6,878,613,997
-73
-6,878,613,997
0
0
231
735,356,984
231
735,356,984
0
0
231
735,356,984
231
735,356,984
0
0
17
55,575,145
17
55,575,145
0
0
17
55,575,145
17
55,575,145
0
0
3.05
ALAT KANTOR & RUMAH TANGGA
188
Reklasifikasi Dari Aset Tetap ke Aset Lainnya
3.06
ALAT STUDIO, KOMUNIKASI DAN PEMANCAR
188
Reklasifikasi Dari Aset Tetap ke Aset Lainnya
3.10
KOMPUTER
188
Buah
Buah
131
2,469,877,652
131
2,469,877,652
0
0
SALDO AWAL
Buah
3
505,103,500
3
505,103,500
0
0
Reklasifikasi Dari Aset Tetap ke Aset Lainnya
Buah
128
1,964,774,152
128
1,964,774,152
0
0
TOTAL
3,262,019,781
3,262,019,781 Jakarta, 31 Desember 2016 Penanggung Jawab UAPB Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Lukita Dinarsyah Tuwo 19610925 198801 1 001
0
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jalan Lapangan Banteng Timur 2-4, Jakarta Pusat 10710
REKAPITULASI PEMUTAKHIRAN DATA PENYELESAIAN TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SAMPAI DENGAN SEMESTER II TAHUN 2016 Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
No
Objek Pemeriksaan
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2005 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2006 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2007 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2008 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2009 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2010 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2011 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2012 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2013 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2014 LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2015 Total
Temuan Pemeriksaan
Rekomendasi
Belum Sesuai dan Dalam Proses tindak Lanjut
Sesuai dengan Rekomendasi
Belum Ditindak lanjuti
Tidak Dapat Ditindaklanj uti dengan alasan yang Sah
Jml
Nilai
Jml
Nilai
Jml
Nilai
Jml
Nilai
Jml
Nilai
Jml
Nilai
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Nilai Penyerahan Aset atau Penyetoran Uang ke Kas Negara/ Daerah/ Perusahaan (Rp) 15
4
Rp100.070.000,00
4
Rp100.070.000,00
4
Rp100.070.000,00
-
-
-
-
-
-
Rp100.070.000,00
6
Rp1.242.689.594,00
6
Rp767.089.594,00
6
Rp767.089.594,00
-
-
-
-
-
-
Rp544.145.069,46
3
-
3
-
3
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Rp41.250.000,00
2
Rp41.250.000,00
2
Rp41.250.000,00
-
-
-
-
-
-
Rp41.250.000,00
2
-
2
-
2
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Rp40.919.700,00
4
-
4
-
-
-
-
-
-
-
Rp40.919.700,00
5
Rp933.723.000,00
7
Rp163.198.000,00
7
Rp163.198.000,00
-
-
-
-
-
-
Rp163.198.000,00
8
Rp427.891.722,42
14
Rp370.199.025,00
14
Rp370.199.025,00
-
-
-
-
-
Rp370.199.025,00
7
Rp121.741.830,00
12
Rp117.003.330,00
12
Rp117.003.330,00
-
-
-
-
-
-
Rp117.003.330,00
8
Rp88.192.500,00
25
Rp88.192.500,00
24
Rp88.192.500,00
1
-
-
-
-
-
Rp88.192.500,00
7
Rp542.541.780,00
13
Rp542.541.780,00
12
Rp542.541.780,00
1
-
-
-
-
-
Rp217.701.561,00
56
Rp3.539.020.126,42
92
Rp2.189.544.229,00
88
Rp2.189.544.229,00
2
-
-
-
-
-
Rp1.682.679.185,46
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,
Lukita Dinarsyah Tuwo NIP 19610925 1988011001
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jalan Lapangan Banteng Timur 2-4, Jakarta Pusat 10710
MONITORING PEMANTAUAN TINDAK LANJUT REKOMENDASI LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN (LHP) ATAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN TAHUN ANGGARAN 2014 No
Temuan Pemeriksaan Judul
A. 1
Jumlah
Rekomendasi Nilai
Uraian
Hasil Pemeriksaan BPK atas LK Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian TA 2014 Pengendalian atas Belanja 1 BPK merekomendasikan kepada Menko Perekonomian agar Pemeliharaan Komputer Belum memerintahkan secara berjenjang kepada Kepala Biro Umum Memadai untuk: a) Menyusun petunjuk pelaksanaan yang secara spesifik mengatur tata cara pelaksanaan pemeliharaan peralatan dan mesin; b) Melakukan inventarisasi dan pelabelan kembali terhadap seluruh BMN Kemenko Perekonomian; c) Memberikan pembinaan sesuai ketentuan yang berlaku kepada: 1) Kepala Bagian Pengelolaan BMN yang tidak cermat dalam penatausahaan BMN; 2) Kepala Sub Bagian Pemeliharaan karena belum optimal melakukan pengawasan dalam kegiatan pemeliharaan komputer; dan d) Menganggarkan pembelian aplikasi perkantoran yang original.
Jumlah
Nilai
4
-
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
1. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-237/SES.M.EKON /07/2015 tanggal 23 Juli 2015 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2014 kepada Kepala Biro Umum, dan telah ditindaklanjuti dengan: a. Menerbitkan nota dinas nomor ND-451/SET.M.EKON.3/07/ 2015 tanggal 23 Juli 2015 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2014 kepada Kepala Bagian Rumah Tangga untuk : 1) Menyusun petunjuk pelaksanaan yang secara spesifik mengatur tata cara pelaksanaan pemeliharaan peralatan dan mesin; 2) Memberikan pembinaan kepada Kepala Subbagian Pemeliharaan untuk meningkatkan pengawasan dalam kegiatan pemeliharaan komputer. b. Menerbitkan nota dinas nomor ND-452/SET.M.EKON.3/07/ 2015 tanggal 23 Juli 2015 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2014 kepada Kepala Bagian Pengelolaan BMN untuk : 1) Menyelesaikan inventarisasi dan pelabelan kembali terhadap seluruh BMN Kemenko Perekonomian; 2) Lebih cermat dalam penatausahaan BMN; serta. 2. Sesmenko telah memerintahkan Kepala Biro Perencanaan melalui surat nomor S-235/SES.M.EKON/07/2015 tanggal 23 Juli 2015 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2014 agar meneliti usulan anggaran pembelian aplikasi perkantoran yang original; 3. Pelaksanaan inventarisasi telah dimulai dengan melakukan rapat perisapan Inventarisasi Tahun 2016 yang diselenggarakan pada hari Jum’at tanggal 16 Desember 2016, berdasarkan Surat tugas Nomor 285.1/SES.M.EKON/09/2016 Tanggal 15 Desember 2016.
Nilai Penyetoran Uang ke Kas Negara
-
Keterangan
Belum sesuai dan dalam proses tindak lanjut
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jalan Lapangan Banteng Timur 2-4, Jakarta Pusat 10710
MONITORING PEMANTAUAN TINDAK LANJUT REKOMENDASI LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN (LHP) ATAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN TAHUN ANGGARAN 2015 No.
REKOMENDASI
PENJELASAN TINDAK LANJUT
Kemenko Perekonomian Belum Mengenakan Denda Keterlambatan Sesuai Kontrak Atas Pelaksanaan Jasa Konsultasi Penilaian Strategis Proyek Kereta Api Cepat JakartaBandung .
BPK merekomendasikan agar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian memerintahkan Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Sesmenko) untuk menagih dan menyetor kekurangan denda keterlambatan sebesar Rp43.120.000,00 ke Kas Negara.
1. Sesmenko telah memerintahkan PPK terkait melalui surat Nomor S-247/SES.M.EKON/05/2016 tanggal 26 Mei 2016 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 untuk menagihkan kekurangan denda keterlambatan sebesar Rp43.120.000,00 kepada Penyedia Jasa yang bersangkutan;
2.
Hasil Perencanaan dan Perancangan Sistem Teknologi Informasi Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Belum Dapat Dimanfaatkan Sesuai yang Direncanakan
BPK RI merekomendasikan kepada Menko Perekonomian agar memerintahkan Sesmenko Perekonomian untuk: 1. Memberikan pembinaan kepada PPK dalam penyusunan HPS; 2. Memberikan pembinaan kepada PPHP dan PPK dalam melakukan pengawasan final pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya; 3. Melakukan usaha-usaha untuk dapat segera memanfaatkan hasil pekerjaan pengembangan IT KPPIP berupa Dashboard status update proyek infrastruktur prioritas serta sistem monitoring.
3.
Pembayaran Biaya Langsung Non Personil (Reimbursable) Atas Pekerjaan Jasa Konsultasi Penyusunan Kajian Value For Money Untuk Jalan Tol Serang Panimbang Tidak Sesuai Dengan Bukti Pengeluaran Konsultan
BPK RI merekomendasikan kepada Menko Perekonomian agar memerintahkan Sesmenko Perekonomian untuk:
1.
TEMUAN
1.
2. 3.
Memberikan pembinaan kepada Kuasa Pengguna Anggaran dalam melakukan pengendalian dan pengawasan pembayaran kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya; Memberikan pembinaan kepada PPK untuk lebih cermat dalam menguji bukti tagihan; Meminta penyedia jasa untuk menyetorkan kelebihan pembayaran biaya langsung non personil sebesar Rp124.962.500,00 ke Kas Negara.
KET Selesai Dilaksanakan
2. Penyetoran atas denda keterlambatan sebesar Rp43.120.000,00 telah dilakukan pada tanggal 8 Juni 2016 dengan NTPN bukti setor DABE00SDLVKNM3G8. 1. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-248/SES.M.EKON/ 05/2016 tanggal 26 Mei 2016 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 kepada PPK agar lebih cermat memperhatikan KAK dalam penyusunan HPS, serta mempertimbangkan prinsip-prinsip kehematan dan keahlian dalam menghitung HPS pada kegiatan pengadaan barang dan jasa. 2. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-249/SES.M.EKON/ 05/2016 tanggal 26 Mei 2016 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 kepada PPK dan PPHP agar: a. PPK lebih cermat mengawasi pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan yang diuraikan dalam kontrak/surat perjanjian; b. PPHP lebih cermat dalam melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan pengadaan barang/jasa untuk meneliti kesesuaian hasil pekerjaan yang diterima dengan spesifikasi pekerjaan yang diuraikan dalam kontrak/surat perjanjian. 3. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-250/SES.M.EKON/ 05/2016 tanggal 26 Mei 2016 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 kepada Deputi Bidang Kooridnasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah selaku Ketua Pelaksana Harian Informasi Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) untuk melakukan langkah-langkah yang dianggap perlu dalam pemanfaatan hasil pekerjaan pengembangan IT KPPIP berupa Dashboard status update proyek infrastruktur prioritas serta sistem monitoring. 4. Pada bulan Mei 2016, telah dilakukan pengadaan Microsoft Licensed Software User Content Management Server Skala Enterprise untuk mendukung implementasi pengembangan IT KPPIP berupa Dashboard status update proyek infrastruktur prioritas serta sistem monitoring. 1. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-251/SES.M.EKON/ 05/2016 tanggal 26 Mei 2016 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 kepada PPK untuk lebih optimal dalam melakukan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan kontrak/pekerjaan dan lebih cermat dalam melakukan pengujian tagihan pembayaran. 2. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-252/SES.M.EKON/ 05/2016 tanggal 26 Mei 2016 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 kepada Kepala Bagian Keuangan, selaku PPSPM agar lebih cermat dalam menguji bukti tagihan sebagai pertanggungjawaban pengeluaran APBN. 3. Penyedia jasa terkait telah diminta dan telah menyetorkan kelebihan pembayaran biaya langsung non personil sebesar Rp124.962.500,00 ke Kas Negara pada tanggal 15 April 2016, dengan Nomor Bukti Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) 7B56F1NFJEHPO6NO.
Selesai Dilaksanakan
Selesai Dilaksanakan
No. 4.
5.
6.
TEMUAN Pertanggungjawaban Uang Persediaan Sebesar Rp401,66 Juta Tidak Lengkap
Pembayaran Tiket Pesawat didasarkan pada Invoice yang Tidak Valid dan Pelaksana Perjalanan Dinas Tidak Sepenuhnya Mengikuti acara “26th ERC and 66th IEC Meeting” Sesuai Jadwal.
Kemenko Perekonomian Belum Memperoleh Harga Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Luar Negeri yang Ekonomis
REKOMENDASI
PENJELASAN TINDAK LANJUT
BPK RI merekomendasikan Menko Perekonomian agar memerintahkan Sesmenko Perekonomian untuk:
1. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-259/SES.M.EKON/ 05/2016 tanggal 26 Mei 2016 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 kepada PPK untuk lebih cermat dalam menguji bukti tagihan sebagai pertanggungjawaban pengeluaran APBN. 2. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-254/SES.M.EKON/ 05/2016 tanggal 26 Mei 2016 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 kepada PPK dan Bendahara Pengeluaran Pembantu Kegiatan 2488 Tahun 2015 agar: a. Melengkapi bukti yang sah atas pengeluaran sebesar Rp 401.664.280,00 dan menyampaikan kepada Inspektur untuk dilakukan verifikasi; b. Dalam hal masih terdapat kekurangan bukti yang disampaikan, agar menyetorkan ke Kas Negara. 3. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-255/SES.M.EKON/ 05/2016 tanggal 26 Mei 2016 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 kepada Inspektur agar memverifikasi kelengkapan bukti-bukti belanja yang disampaikan, dalam hal masih terdapat kekurangan bukti yang disampaikan, agar meminta Pejabat Pembuat Komitmen terkait untuk menyetorkan ke Kas Negara; 4. Pengumpulan bukti-bukti telah selesai dilaksanakan oleh Inspektorat, dengan kelengkapan bukti pendukung telah dilengkapi ke dalam dokumen pembayaran terkait.
Selesai Dilaksanakan
1. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-256 dan S-257/SES.M.EKON/ 05/2016 tanggal 26 Mei 2016 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 kepada Pelaksana Perjalanan Dinas terkait untuk: a. Mempertanggungjawabkan tiket pesawat sesuai biaya riil dan menyampaikan bukti pembelian tiket riil ke Inspektur; b. Menyetorkan ke kas Negara apabila terdapat kelebihan pengeluaran dibanding bukti biaya riil; c. Meminta kepada pelaksana perjalanan dinas untuk menyetorkan ke Kas Negara atas selisih uang harian selama tidak mengikuti acara pertemuan selama 2 (dua) hari. 2. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-258/SES.M.EKON/ 05/2016 tanggal 26 Mei 2016 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 kepada Inspektur agar memverifikasi biaya riil tiket pesawat yang disampaikan dan apabila terdapat kelebihan pengeluaran dibanding bukti biaya riil, agar meminta pihak-pihak yang bertanggungjawab untuk menyetorkan kelebihan pengeluaran ke Kas Negara. 3. Penyetoran atas temuan dimaksud telah dilakukan dengan bukti setor sebagai berikut: a. NTPN 77A6F1D41KT6OJN8, 26 Mei 2016, sebesar Rp 7.566.355 b. NTPN 032322J4JPTMJUN8, 26 Mei 2016, sebesar Rp 8.349.082 c. NTPN 5969F5QA93OG9CT6, 6 Juni 2016, sebesar Rp 15.700.000 d. NTPN 926452960NK6B5V8, 6 Juni 2016, sebesar Rp 15.650.000
Selesai Dilaksanakan
1. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-259/SES.M.EKON/ 05/2016 tanggal 26 Mei 2016 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 kepada PPK untuk: a. Lebih cermat dalam memverifikasi dan mengesahkan pertanggungjawaban belanja perjalanan dinas, khususnya dalam meneliti kewajaran harga tagihan tiket perjalanan dinas luar negeri. b. Menyegerakan pembayaran tiket perjalanan dinas luar negeri kepada Agen Perjalanan, dengan cara: • Mengoptimalkan penggunaan Uang Persediaan/Tambahan Uang Persediaan dan/atau pembayaran melalui SPM LS Nominatif sebelum perjalanan dinas dilakukan. • Meminta pelaksana perjalanan dinas luar negeri untuk segera mempertanggungjawabkan bukti-bukti perjalanan dinas, dan agar segera menyusun Surat Permintaan Pembayaran (SPP), dalam hal pembayaran dilakukan setelah perjalanan dinas luar negeri dilaksanakan.
Selesai Dilaksanakan
1.
Memberikan pembinaan kepada PPK dan Bendahara untuk lebih cermat dalam menguji bukti tagihan sebagai pertanggungjawaban pengeluaran APBN; dan
2.
Menginstruksikan kepada PPK untuk melengkapi bukti yang sah atas pengeluaran sebesar Rp 401.664.280,00 dan menyetorkan ke Kas Negara bila tidak dapat melengkapi bukti yang sah.
BPK RI merekomendasikan Menko Perekonomian agar memerintahkan Sesmenko Perekonomian untuk: 1.
Meminta kepada pelaksana perjalanan dinas untuk mempertanggungjawabkan tiket pesawat sesuai biaya riil dan menyetor ke kas Negara bila ada kelebihan pengeluaran dibanding bukti biaya riil;
2.
Meminta kepada pelaksana perjalanan dinas untuk menyetorkan ke Kas Negara atas selisih uang harian selama tidak mengikuti acara pertemuan selama 2 hari sebesar total Rp15.915.000,00.
BPK RI merekomendasikan Menko Perekonomian agar memerintahkan Sesmenko Perekonomian untuk: 1. Melakukan konfirmasi tiket dimaksud ke Maskapai Garuda; dan perjalanan tersebut 2. Melaporkan agen apabila ternyata benar ada perbedaan harga.
KET
No.
TEMUAN
REKOMENDASI
PENJELASAN TINDAK LANJUT
KET
2. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-260/SES.M.EKON/ 05/2016 tanggal 26 Mei 2016 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 kepada Inspektur agar: a. Melakukan konfirmasi atas tiket-tiket perjalanan dinas luar negeri; b. Melaporkan agen perjalanan terkait dalam hal terdapat perbedaan harga antara harga yang dibayarkan ke maskapai penerbangan dengan harga yang ditagihkan ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 3. Konfirmasi atas harga tiket ke PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan e-audit ada perbedaan, tim telah melakukan konfirmasi ke PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, untuk memastikan data mana yang benar melalui Surat Nomor 01/PTL Kemenko/01/2017 kepada Plh Senior Manager Corporate, Premium, and Community Sales PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk di Jakarta. Namun, belum memperoleh jawaban atas konfirmasi tersebut. Pelaksanaan tindak lanjut dilakukan oleh Sekretariat Kemenko Perekonomian dengan perhitungan selisih sebesar Rp 2.353.624,00 (USD185,5). 4. PT Radian Kharisma Wisata (Annisa Travel) telah melakukan penyetoran ke kas negara pada tanggal 22 November 2016 sebesar Rp 2.353.624 dengan nomor NTPN 2EC9003MFCSHOS19 sebagai pengembalian kelebihan pembayaran tiket Tahun 2015; 5. Kepala Biro Umum telah menerbitkan surat Nomor S-987/SET.M.EKON.3/11/2016 tanggal 25 November 2016, hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 kepada Head of Branch Office Jakarta PT Garuda Indonesia (Persero), terkait melaporkan agen perjalanan dimaksud dalam hal terdapat perbedaan harga. 7.
Daftar Asset pada SIMAK BMN dan pada SAIBA terdapat selisih
BPK merekomendasikan agar Menko Perekonomian melalui Sesmenko Perekonomian memerintahkan Kepala Biro Umum untuk mengupdate data ruangan dalam aplikasi SIMAK BMN secara tertib.
1. Sesmenko telah menerbitkan surat Nomor S-261/SES.M.EKON/ 05/2016 tanggal 26 Mei 2016 hal Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Tahun Anggaran 2015 kepada Kepala Biro Umum untuk memerintahkan Kepala Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) untuk melakukan pemutakhiran yang diperlukan dalam Aplikasi SIMAK BMN untuk menjaga kesesuaian data. 2. Kepala Biro Umum telah menerbitkan surat Nomor ND-292/SET.M.EKON.3/05/2016 tanggal 30 Mei 2016 kepada Kepala Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara untuk melakukan pemutakhiran yang diperlukan dalam Aplikasi SIMAK BMN untuk menjaga kesesuaian data dalam aplikasi dengan kondisi sebenarnya.
Akan dilakukan perbaikan Aplikasi SIMAK (Belum selesai dan dalam Proses Tindak Lanjut)
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Gedung Ali Wardhana Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4 Jakarta Pusat Kode Pos 10710 Telp : (021) 3522003 Fax : (021) 3511467 Web : www.ekon.go.id