Kemasan Alumunium dan Alumunium Foil Souvia Rahimah
Pengemasan Bahan Pangan
ALUMUNIUM Alumunium adalah logam 1. Lebih ringan daripada baja 2. Daya korosif oleh atmosfir rendah 3. Mudah dilekukkan 4. Tidak berbau 5. Tidak berasa 6. Tidak beracun 7. Dapat menahan masuknya gas
SIFAT ALUMUNIUM Alumunium lebih sukar disolder sehingga sambungan tidak dapat rapat. Wadah dari alumunium dapat menyebabkan pahatanpahatan jika terlipat, sehingga dapat menimbulkan lubang-lubang. Alumunium dengan udara akan membentuk Alumunium -oksida berupa lapisan film yang tahan terhadap korosi dari udara. Kemasan alumunium sebelah dalam harus dilapisi enamel karena Alumunium-oksida bisa habis.
CAMPURAN ALUMUNIUM Untuk memberikan sifat-sifat khusus pada kemasan alumunium, ditambahkan campuran (alloy) :
1. Tembaga Memperlambat pembentukan lubang pd kemasan 2. Magnesium Campuran al-Mg mempunyai daya tahan tahan kuat terhadap korosi 3. Mangan Menaikan daya tahan terhadap korosi
CAMPURAN ALUMUNIUM 4. Khromium Menaikan daya tahan korosi untuk penambahan bahan 0.1-0.3%. 5. Seng Hanya sedikit mempunyai pengaruh terhadap daya tahan anti karat. Seng cenderung menurunkan daya tahan korosi pd media asam. Peningkatan daya tahan korosi terjadi pada media alkali
CAMPURAN ALUMUNIUM 6. Besi Mengurangi daya tahan anti karat. Diduga menjadi penyebab utama terjadinya lubang pada alumunium lakur 7. Titanium Pengaruhnya kecil pada ketahanan korosi dari alumunium lakur • Alumunium untuk kaleng diberi perlakuan anti karat dengan proses anodisasi dalam asam sulfat yang diencerkan. Bagian dalam kaleng dilapisi vernis.
KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA JENIS ALUMUNIUM Unsur Kimia
Tipe 3003
Silikon Besi Tembaga Mangan Khromium Magnesium Seng Alumunium
0.6 0.7 0.05-0.20 1.0-1.5 0.8-1.3 0.10 96.7-97.4
Tipe 3004
Tipe 5050
0.40 0.30 0.7 0.7 0.20 0.25 0.10 1.0-1.5 0.10 1.1-1.8 4.0-5.0 0.25 0.25 sisanya sisanya
Tipe 5182 0.20 0.35 0.15 0.20-0.50 0.10 4.0-5.0 0.25 sisanya
Container Alumunium
Metoda Penutupan Container dari Alufo Standard Seal penutupan standar menggunakan alufo atau PVC di seluruh pemukaan kontainer Serrated Seal Seperti standard seal, tapi terdapat cekungan yang berfungsi untuk meningkatkan kekuatan
Metoda Penutupan Container dari Alufo Hooded Seal foil tutupkan ke seluruh permukaan kontainer sampai bagian bawah kontainer yang melengkung. Coverlok Penutupan dilakukan dengan cara ditekuk 90 derajat. Heat Sealing Foil dilapisi bahan sealer atay film plastik, kemudian diberi perlakuan panas untuk merekatkannya.
ALUMUNIUM FOIL (ALUFO) Alufo didefinisikan sebagai alumunium murni (derajat kemurnian tidak kurang 99.4%) Bahan kemasan dari logam, berupa lembaran alumunium padat dan tipis dengan ketebalan kurang dari 0.15 mm. Nama Lain Alumunium Foil : al-foil atau alu-foil Tinfoil Silver-foil
• Kekerasan Alufo : Tanda 0 = sangat lunak Tanda H-n = keras • Foil mempunyai sifat hermitis, fleksibel, tdk tembus cahaya Foil digunakan sebagai bahan pelapis yang dapat ditempatkan pada bagian dalam atau lapisan tengah sebagai penguat pada kertas atau plastik Ketebalan alufo meningkatkan sifat protektifnya permeabilitas uap air 0 : bila ketebalan 0.0375 mm atau lebih Sifat - sifat alufo yang lebih tipis dapat diperbaiki dengan memberi lapisan plastik atau kertas menjadi foil-plastik, foil-kertas, atau kertas-foil-plastik.
PENGGUNAAN ALUFO Ukuran 0.009 mm : membungkus kembang gula, yoghurt dsb. Ukuran 0.05 mm untuk tutup botol yang multitrip Mutu kemurnian yang tinggi (1000) lazimnya digunakan untuk pengemasan. Lakur yang paling banyak digunakan untuk kemasan foil adalah tipe 1235 dan 1245 Tipe 3003 : wadah kaku yang dapat dibentuk
SIFAT KEKERASAN ALUFO “O” temper dihasilkan dengan membiarkan foil dikenakan pemanasan terkontrol, disusul oleh pendinginan terkendali Foil dengan “O” temper berarti paling empuk dan memiliki sifat-sifat fisik fisik terendah
“H” temper : dihasilkan dengan mengeraskan metal dibawah tegangan dengan rolling sampai keras. H 18 : keras penuh, dikeraskan dengan rolling H 19 : “foil superhard”
ALUFO SEBAGAI BAHAN PENGEMAS Berbagai makanan yang dikemas dengan alufo menunjukkan makanan tersebut cukup baik dan tahan terhadap alumunium dengan resiko pengkaratan kecil. Teknik pengemasan dengan cara mengkombinasikan berbagai jenis bahan kemas bentuk (fleksibel) telah menghasilkan suatu bentuk yang disebut “retort pouch” Keunggulan “Retort Pouch” daya simpan tinggi teknik penutupan mudah, dengan panas kuat, tidak mudah sobek tertusuk, tahan thd proses pemanasan sterilisasi Resisten terhadap penetrasi lemak, minyak atau komponen makanan lainnya Tahan terhadap UV
Retort Pouch
Retort Pouch
Retort Pouch : Filling and Sealing
Sobekan (Notch) pada Pouch Retort C Notch
V Notch
U Notch
TREND KEMASAN PRODUK PANGAN 2000-N
Fungsi kemasan : Memberi perlindungan terhadap makanan yang dikemas, sehingga dpt diangkut dari tempat produsen dan memberinya kepada konsumen akhir dalam keadaan baik Berfungsi sebagai media pemasaran dan dapat meningkatan nilai tambah makanan yang dikemas melalui penampilan kemasan yang menarik dan bonafide.
PERANAN KEMASAN DI INDONESIA
Kemasan di Indonesia telah dan akan memainkan peranan yang penting dan menentukan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan pemakaian kemasan di Indonesia meningkat sekitar 10%-13%/tahun. Pemakian terbesar di Indonesia adalah di sektor agrofood (60% dari seluruh pemakaian kemasan) Kemasan Al dan kaleng 71% untuk agrofood, kemasan plastik 56%, untuk kemasan gelas dan paper board masing-masing 80% dan 55%.
PELAKU – PELAKU UTAMA
Perusahan makanan dan minuman adalah pelaku utama dalam bidang kemasan. Merekalah yang menentukan bentuk dan design kemasan makmin sesuai dengan selera konsumen Persepsi, selera dan harapan-harapan dari pelakupelaku utama ini perlu diperhatikan dan diikuti secara terus menerus.
SIFAT-SIFAT YANG HARUS DIMILIKI KEMASAN PANGAN Melindungi dan mempertahankan selama mungkin sifat organoleptik pangan Memudahkan distribusi dan memperkecil kerusakan dan kehilangan makanan Meningkatkan penampilan dan meningkatkan nilai tambah produk Memberikan kualitas makanan yang uniform dan kenyamanan kepada para konsumen
KARAKTERISTIK KEMASAN PANGAN Dapat menyimpan dan mempertahankan warna, rasa, dan aroma makanan Tidak dikemas berlebihan sehingga membebani konsumen Dapat dengan mudah dibuka dan ditutup kembali Dapat dengan mudah disimpan Telah diberi segel untuk mencegah pemalsuan Dapat dipergunakan di oven microwave. Tidak menimbulkan atau sedikit sejkali menimbulkan masalah lingkungan
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN KEMASAN
Sektor kemasan ditandai dengan perubahan yang terus menerus, dengan munculnya bahan kemasan baru, teknologi dan keterampilan baru. Persaingan yang sengit antar para produsen, keharusan untuk memberikan yang terbaik pada para konsumen. Tekanan dari issue-issue lingkungan Perubahan komposisi penduduk, presepsi, selera dan kebiasaan penduduk.
FAKTOR-FAKTOR UTAMA YANG MENDORONG TERJADINYA PERUBAHAN KEMASAN
Perubahan dalam kebiasaan makan para konsumen Faktor kesehatan Faktor Lingkungan
TREND KEMASAN PRODUK PANGAN 2000-N
Mempunyai graphics design dan penampilan yang modern dan menarik, dengan labelling yang mengandung informasi yang detail dan lengkap. Terdapat diferensiasi produk yang besar, dengan munculnya merek-merek baru, ukuran-ukuran kemasan baru. Memiliki shelf life yang panjang dan enak untuk dipergunakan oleh konsumen Tidak merusak lingkungan dan dapat didaur ulang Edible packaging
Smart Packaging
Smart Packaging Pengemasan konvensional menjadi smart packaging dengan label yang baik. Dengan label kita bisa mengetahui asal usul bahan. Atribut fungsional : misal, kualitas makanan dapat dilihat dari tabel waktu dan temperature.
Active Packaging 'Active' packaging tidak hanya mencegah pengaruh lingkungan luar, tetapi juga dapat mengontrol dan bereaksi dengan lingkungan di dalam kemasan.
USES OF ACTIVE PACKAGING Oxygen scavenging : Most food classes Carbon dioxide production : Most food affected by moulds Water vapour removal : Dried and mouldsensitive foods Ethylene removal : Horticultural produce Ethanol release : Baked foods (where permitted)