KEMASAMAN TANAH
Wilayah tropika basah
Sebagian besar tanah bereaksi masam
Kemasaman tanah menjadi masalah utama
Luas dan sangat potensial untuk pertanian
Tanah yang banyak BO juga bereaksi masam
TANAH MASAM • Potensi untuk pengembangan pertanian • Kemasaman dikendalikan
• Pengapuran.
POTENSI TANAH MASAM • Sebagian besar wilayah Indonesia tanah masam • Latosol & Aluvial sudah hampir habis u/ pertanian • Organosol & Podzolik potensi dikembangkan • Podzolik di dominasi pasir kuarsa, tdk dianjurkan u/ PN
• Organosol lebih bermasalah : Podzolik • Air berlebihan • Gambut dalam • Reaksi masam
PENYEBAB KEMASAMAN TANAH 1.
Curah hujan tinggi (utama)
2.
Hasil dekomposisi mineral Aluminium Silikat ion Aluminium (Al 3+ ).
Al 3+ + H2O 3.
[Al(OH)]2+ + H+
Pelapukan BO As. Organik (penyumbang reaksi masam)
Aktif
Kemasaman tanah
Potensial
Kem. Tanah Aktif Kepekatan
ion hidrogen dalam tanah
Kem. Tanah Potensial Kepekatan
ion hidrogen yg terjerap pada kompleks koloid & bersifat selalu menyumbangkan ion tsb ke dalam larutan tanah
Ion H terjerap pada koloid
Ion H dalam lart. tanah
Kesuburan tanah: – Kemasaman potensial jauh lebih berbahaya drpd kemasaman aktif. – Ion H yg terjerap cenderung u/beralih ke kanan. – Al yg terjerap jg akan menyumbangkan jumlah besar ion H bila ter hidrolisis
“Usaha netralisasi kemasaman aktif tidak bermanfaat, karena kemasaman akan bertambah kembali dari kompleks jerapan”
• Pengalaman • u/ menetralkan kemasaman aktif pada pH 5 di perlukan kapur CaCo3 0,2 kg/ha; pH 4 = 2 kg/ha. • Dalam prakteknya perlu kapur 2, 4, 6 ton/ha ?
Al3+ & H+ dalam jerapan !!!
MASALAH KEMASAMAN TANAH Tidak bermasalah Kemasaman tanah Bermasalah
Banyak dikaji, tp belum tertangani
PENGARUH KEMASAMAN TANAH 1.
2. 3.
4. 5.
Yg Utama => kelarutan Al yg tinggi Racun, juga Fe & Mn cukup tinggi (uh mikro) Keberadaan kation 2 Al, Fe, Mn pada tnh masam menyebabkan unsur Fosfor (P) kurang tersedia bg tanaman Molibdenum (Mo) kelarutannya sangat rendah. !!! u/ tanaman legum Penambatan N terganggu Penambahan pupuk N, P, & Mo yg kurang tersedia pada tanah masam (-) bermanfaat bagi tanaman, bila Al tetap tinggi. Vlamis (1953): “Penemuan dari penelitian” “Al => penyebab pertumbuhan buruk & produksi rendah pada tanah masam”
KERACUNAN AL Akibat keracunan Al
• Fisiologi • Suatu gangguan proses fisiologi pada tanaman • Pertumbuhan • Berkurangnya potensi tumbuh dan atau komponen produksi dari suatu tanaman
CLARKSON, 1969 1. Al memfiksasi P pada akar tanaman. Senyawa Al-fosfat ini ditemukan dlm protoplasma & inti sel pada sel korteks. Hal ini menyebabkan hambatan translokasi P ke bagian atas” 2. Al menyebabkan hambatan pembelahan sel • Akar tumbuh pendek2 & tebal • Sukar menembus lap tanah & hambat serap hara 3. Pertumbuhan tanaman sangat kerdil pada kejenuhan Al 80%, & sangat baik pada kejenuhan Al 1%
Lee (1971): “ Keracunan Al mengurangi serapan hara P, Ca, K, Mu, Fe, Cu, & Zn”
Chandler & Silvia (1974): Kadar N, P, K daun kedelai sangat kurang dg meningkatnya kejenuhan Al tanah.
ALUMINIUM DALAM TANAH BEREAKSI MASAM Perlakuan
pH
Al Mn BK (ppm) (ppm) Akar
BK Bag. Atas
Jumlah
Ekstrak tanah (ET)
4,2
1,8
16
32
107
139
ET+Kapur (Ka)
5,8
0,8
7
152
201
353
ET+Ka/H3SO4(As)
4,2
0,3
7
125
190
315
ET+Ka+Al+Al2(SO4)
4,2
1,8
8
39
137
176
ET+Ka+As+MnSO4
4,2
0,3
10
125
216
341
KEJENUHAN AL TERHADAP KADAR HARA DAUN KEDELAI (Chandler dan Silvia, 1974)
Kejenuhan Al (%)
KADAR HARA N (%)
P (%)
K (%)
5
4,26
0,26
1,65
15
3,17
0,25
1,33
25
2,78
0,23
1,11
35
2,27
0,25
0,81
MASALAH UTAMA KEMASAMAN TANAH ADALAH KERACUNAN AL Penanganan pertama harus ditujukan untuk mengurangi dan atau meniadakan Al
PENGENDALIAN KELARUTAN AL 1. Menaikkan pH melalui pengapuran 2. Pengikatan Al dengan penambahan P yg banyak 3. Pengikatan dengan chelat Al dengan penambahan BO.
Pengapuran Teknologi pemberian kapur ke dalam tanah, dengan maksud u/ memperbaiki kesuburan tanah.
PENTING u/ PENGAPURAN 1.
Tujuan pengapuran
2.
Cara penentuan kebutuhan
3.
Bahan dan mutu kapur yg akan dipakai
4.
Cara2 penggunaan.
TUJUAN PENGAPURAN • Umum: Memperbaiki sifat2 kimia, fisika, & biologi tanah • Khusus: Wilayah Subtropik: u/ menaikkan pH hingga 6,5(7) • Alasan: kisaran pH tsbt ideal u/ ketersediaan UH & Pertumb. Tan. • u/ daerah Tropik tdk cocok : • + kapur s/d pH tsb sering menurunkan hasil, karena tjd kelebihan kapur (over liming) • Tujuan pas u/ meniadakan pengaruh meracun dari Al • Juga u/ menyediakan hara Ca
CARA PENENTUAN KEB. KAPUR 1.
Schefield: Menggunakan larutan penyangga paranitrofenol.
2.
Mehlich: Menggunakan Trietanolamin
3.
Brown: Menggunakan Amonium asetat
4.
Wooddurff: Menggunakan Ca-asetat-paranitrofenol
5.
Schoemaker, Mc. Lean & Pratt (1961): Cocok u/ banyak tanah. “Metode SMP”. u/ tnh Tropik (-) cocok
6.
Kamprath (1970): “ Berdasar Al yg dapat dipertukarkan (Alldd)
• Berdasar Al yg dapat dipertukarkan (All-dd) Banyak dipakai: Rekomendasi Sanschez, 1976; Sitorus et al. 1974; Setijono, 1982; Nurhajati Hakim, 1982. • Rekomendasi kebutuhan kapur menurut Al-dd:
“Didasarkan pada kejenuhan Al yang meracun” • Kamprath (1970) melaporkan: Kebutuhan kapur sesuai dengan tanaman yg akan di tanam. • Jagung : kejenuhan Al < 44% baik • Kapas & kedelai: kejenuhan Al 20% atau kurang
MACAM KAPUR • CaO (Kapur Oksida) = 179% • CaCO3 (Kapur Karbonat)
• Ca(OH)2 (Kapur Hidroksida)/Kapur tembok = 136% • Kapur Karbonat • Kalsit (CaCO3) • Dolomit (Ca, Mg(CO 3)2
KERJAKAN SOAL BERIKUT DENGAN SENANG 1. Kenapa curah hujan tinggi dikatakan sebagai penyebab
kemasaman tanah utama? Jelaskan! 2. Kemasaman potensial jauh lebih berbahaya daripada
kemasaman aktif. Bagaimana ini bisa terjadi?
Jawaban dikirim ke e-mail: