1
KEMAMPUAN BABINSA 1.
LIMA KEMAMPUAN TERITORIAL. a. Pengertian adalah Serangkaian tuntutan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap prajurit TNI AD khususnya Apkowil baik secara individu maupun dalam hubungan satuan agar dapat melaksanakan tugas-tugas Binter secara profesional, efektif dan efisien. b.
Sifat-Sifat Lima Kemampuan Teritorial. a. Terkoordinir dan Terpadu. Penyelenggaraan Lima KemampuanTeritorial harus terkoordinir & melalui koordinasi yang matang dan terpadu, mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan sampai dengan pengakhiran. b. Sederhana. Dilaksanakan secara sederhana, baik dalam perencanaan, peng- organisasian maupun pelaksanaannya menyesuaikan dengan sasaran yang akan dicapai. Pada umumnya kegiatan yang akan dilaksanakan dititikberatkan pada kegiatan Teritorial baik fisik maupun non fisik. c. Fleksibel / Kenyal. Disesuaikan denga kondisi wilayah lingkungan (lain wilayah lain juga kondisinya). d. Tepat dan Jelas. Sasaran Lima kemampuan Teritorial harus jelas dan tepat sehingga hasil- hasilnya secara langsung dapat meningkatkan kemampuan prajurit TNI AD sehingga bermanfaat dalam melaksanakan tugas dilapangan untuk mewujudkan rangkaian sasaran Binter.
c.
Lima Kemampuan Teritorial antara lain : 1) lain
Kemampuan temu cepat dan lapor cepat. dengan kegiatan antara
a)
Langkah pertama malaksanakan kegiatan “3 DL” diantaranya : (1) (2) (3) (4)
Datangi tempat kejadian. Dekati tempat kejadian. Dapatkan informasi. Laporkan dengan cepat (SIABIDIBAME)
b) Langkah diantaranya (1) (2) (3)
kedua
melaksanakan
kegiatan
Lokalisir agar kejadian tidak menyebar. Lokalisir kegiatan sesuai kemampuan. Laporkan pada kesempatan pertama.
cegah
dini
“3L” :
2
2)
Kemampuan Manajemen Teritorial. a)
Kegiatan pencegahan terhadap bancana alam : (1) Menanam pohon dengan masyarakat baik daerah pegunungan maupun pantai. (2) Melatih cara evakuasi bencana. (3) Menyiapkan tempat pengungsian apabila ada bencana. (4) Menyiapkan alat tanda bahaya.
b) Kegiatan pencegahan kampung/perang suku :
terhadap
konflik
masyarakat
(1) Dekati tokoh-tokoh berpengaruh di desa. (2) Melaksanakan kegiatan bersama masyarakat olahraga, jumat bersih. c) Kegiatan pencegahan kegiatan ketahan pangan :
terhadap
bahaya
kelaparan
antar
seperti
melalui
(1) Membantu masyarakat untuk menanam bahan pokok yang ada di desa. (2) Menanam tanaman di lahan tidur atau pekarangan rumah. (3) Mengajari masyarakat melalui penyuluhan untuk meningkatkan hasil pertanian perikanan dan peternakan. d)
Kegiatan meningkatkan keamanan lingkungan : (1) Membentuk siskamling di tiap desa (RT dan RW). (2) Babinsa memberi contoh dengan ikut siskamling bersama rakyat. (3) Mengkoordinir para pemuda di desa untuk patroli kampong dan mengecek orang tidak dikenal.
e)
Kegiatan meningkatkan kebersihan lingkungan. (1) Ikut bersama warga masyarakat melaksanakan jumat bersih. (2) Menyiapkan tempat-tempat sampah di tiap-tiap RT dan RW.
3)
Kemampuan Penguasaan Wilayah. a) Ketahui daerah rawan konflik, bencana alam, jalur perhubungan dan jalan pendekat untuk operasi dan evakuasi. b) Ketahui tempat sumber air dan logistik wilayah yang dapat dimanfaatkan masyarakat juga untuk operasi militer.
3
c) Dekati Toda, Todat, Tomas, Aparat Pemda dan Kepolisian dalam rangka mengatasi permasalahan. d) Menghargai adat istiadat, budaya warga desa. 4)
Kemampuan Pembinaan Perlawanan Rakyat. a) b) c) d) untuk e) dll.
5)
Dekati Karang Taruna, Wanra Dan Mitra Babinsa. Tampilkan sikap territorial yang baik kepada masyarakat. Mengaktifkan Siskamling di tiap-tiap RT dan RW. Dekati mantan Eks PKI, DII/TII serta keluarga dan keturunannya mencegah bahaya laten. Ajari PBB dan Tata Upacara terhadap Pelajar, Hansip, Pramuka
Kemampuan Komunikasi Sosial. a) Pelajari/kuasai adat istiadat, budaya, bahas daerah dan tata karma di desa binaan. b) Ketahui hal-hal yang menjadikan tabu dalam adat istiadat di suatu daerah serta cara penyelesaian masalah melalui adat. c) Bersilaturahmi dan berbaur didalam setiap kegiatan di desa dengan tokoh dan warga masyarakat. d) Kenali sikap, kebiasaan tokoh masyarakat di desa.
2.
SIKAP TERITORIAL a. Senyum Ter. Sikap teritorial yang harus ditunjukkan oleh setiap babinsa dalam berhubungan dengan masyarakat yang diwujudkan sebagai berikut : 1) 2) 3) 4) b.
Tegur Sapa. 1) 2) 3) orang 4)
c.
Senyum simpatik. Senyum yang bersahaja Memberikan rasa hormat yang tulus dan ikhlas. Bersikap rendah hati.
Menyapa saat berjumpa orang lain. Membiasakan mengucapkan salam. Mengucapkan kata “permisi” saat melakukan suatu kegiatan/melintasi lain. Tumbuhkan keakraban dengan masyarakat
Saling Menghargai. 1) 2) 3) 4)
Menghargai pendapat orang lain. Tidak menyinggung perasaan orang lain. Tidak ucapkan kata-kata kotor (contoh : goblok, tolol dll). Tidak menghina atau mengejek masyarakat.
4
d.
Saling Bantu.
e.
1) Ringan tangan (mau menolong masayarakat yang mengalami musibah) 2) Rela berkorban. (luangkan waktu untuk membantu masyarakat. 3) Adil (jangan membeda-bedakan anatar masyarakat). 4) Mengutamakan kepentingan umum. 5) Hidup sederhana dan selalu bersyukur. 6) Suka menolong. 7) Patuh pada hokum dan ham. 8) Menjadi contoh dan teladan. Gotong Royong.
f.
Larangan Sikap Teritorial. 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)
3.
Tidak taat peraturan. Tidak rapi, arogan dan sombong. Narkoba. Mengganggu istri orang lain. Penipuan. Menganiyaya istri. Pungutan liar. Merokok sembarang tempat.
PETA JARAK JARING TERITORIAL a.
Pembentukan Peta Jarak. 1) Bentuk mitra karib. potensi mitra karib. usahakan orang- orang yang berpengaruh antara lain :
mengambil
dari
a) Keluarga besar TNI/PNS. b) Tomas, Toda, Toga dan Todat. c) Mahasiswa/Pelajar, Resimen Mahasiswa dan Alumni Menwa. d) Wiraswasta, Satpam, Tukang Ojek, Sopir, Tukang Becak, Tukang Parkir, Tukang Kredit. e) Karyawan Pabrik, Praktisi Hukum, Aktivis/LSM. 2) Pembentukan bagan peta jarak jaring teritorial, dengan cara sebagai berikut : a) Siapkan kertas. b) Gambarkan bagan sesuai daerah tanggung jawab. c) Buat beberapa buah lingkaran dengan pusat kedudukan (pos Babinsa) dengan ketentuan lingkaran sebagai berikut : Babinsa, jaringjaring lingkarannya kelipatan 500 meter. d) Gambarkan semua kedudukan mitra karib dengan menggunakan tanda taktis teritorial. e) Beri penomoran untuk memudahkan daftar catatan.
5
f) Tentukan arah dan jarak kedudukan mitra karib dalam meter ke sumbu. g) Dapat dibuat tandamedan seperti jalan dan sungai untuk memudahkan orientasi. 3)
Lakukan perubahan data untuk menjaga kevalidan data.
b. Pembinaan Peta Jarak Jaring Teritorial. teritorial dibagi kepada 2 (dua) aspek : 1)
Pembinaan peta jarak jaring
Pembinaan Terhadap Mitra Karib. a) Kegiatan yang dilaksanakan, Pelihara hubungan baik dengan cara : (1) (2) (3) (4) b)
Anjangsana atau menghadiri undangan Bantu bila mitra karib mendapat kesuasahan. Menghargai pekerjaan mitra karib. Jumpai mitra karib setiap hari.
Ajari Mitra Karib dengan cara : (1)
Memberikan pembekalan : (a) (b) (c) (d)
(2)
Cara pengumpulan data. Cara melokalisir/mendamaikan masyarakat. Cara berkomunikasi. Cara membuat laporan (si a bi di me)
Berikan informasi aktual. (a) Berita yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. (b) Berita yang terkait tugas fungsinya. (c) Jaga integritas, agar selalu jujur, loyal dan dapat dipercaya. (d) Pengendalian jaring. kegiatan dilakukan dengan cara : i. Awasi kegiatannya. ii. Laksanakan anjangsana. iii. Cek perintah yang diberikan. iv. Laksanakan pertemuan. v. Jaga komunikasi.
2)
Agar bagan peta jarak jaring teritorial terpelihara dengan baik melalui : a) Jaga validitas isi bagan secara rutin sehingga isi dari bagan peta jarak yang ada akan selalu valid dan benar. b) Tempatkan di ruang data/posko dan arsipkan ditempat yang disiapkan.
6
BAGAN PETA JARAK JARING TERITORIAL BABINSA