Paroki Santa Perawan Maria Sapta Kedukaan Stasi St. Theodorus Stasi Caritas
Keluarga yang Menggereja
BK VOL 80 - JANUARI 2017
Sekapur Sirih
Sekapur Sirih
BK B
anyak ditemukan di dalam Gereja sebuah keluarga yang ayah, ibu, dan anak aktif dalam kegiatan menggereja. Bahkan dalam perayaan Ekaristi Ayah menjadi Prodiakon, ibu menjadi Lektor dan anak menjadi Misdinar dan Pemazmur. Hal terse but memang menarik, terlebih apabila keluarga tersebut memang harmonis dan dapat menjaga keutuhan serta martabat setiap anggota keluarga. Tetapi yang menjadi celaka adalah apabila, semua anggota keluarga aktif akan tetapi di dalam keluarga sendiri, malahan menjadi tidak peduli atau bahkan tidak dapat menjaga keutuhan dan keharmonisan dalam keluarga. Dasarnya memang kita dipanggil untuk mau terlibat dalam dinamika kehidupan Gereja. Akan tetapi perlu kita ingat juga bahwa kehidupan bukan hanya dalam Gereja tetapi kita mempunya Gereja Kecil yaitu Keluarga. Edisi BK bulan januari 2017 ini akan mengajak pembaca dalam memahami dan mengerti akan Keluarga yang Terlibat dalam Kehidupan Menggereja, bagaimana kita memberikan hidup bagi Keluarga dan hidup bagi Gereja. Gratias! Redaksi
Para Pastor di Biara Pandu Pst. Yoyo Yohakim, OSC; Pst. H. Tedjoworo, OSC; F. de P. Mammouth KAMDP, OSC; Pst. M. A. Yuwono, OSC; Pst. Yoannes Barualamsyah, OSC; Pst. Markus Suradi, OSC ;Pst. Managamtua Simbolon, SJ
Jadwal Misa: GEREJA PANDU Harian - 06.00 pagi pagi Jumat Pertama - 06.00, 17.30 Sabtu - 17.30 Minggu - 05.30, 07.15, 09.15, 17.30
GEREJA ST. THEODORUS BANDUNG Harian (Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu) - 06.00 Jumat Pertama - 11.30, 18.30 Minggu - 08.00 & 17.00 GEREJA CARITAS WIYATAGUNA Minggu - 07.00 pagi 1
Daftar Isi Penanggung Jawab & Pembimbing: Pst. Yoyo Yohakim, OSC Pemimpin Redaksi: Maria Sugianti
Daftar Isi
Sekretaris: A.G. Ratnamettha S Bendahara: Natalia Christianti W. Para Kontributor: Anita Karjo Boris Silvanus P. Situmorang Gabriella Anggraini Henny H Leny Mulyadi M. Y. Eko Maria Goretty S. Yaning Maria K Nanny Tjahjadi T.E. Rosalina N. V. Waty S. Halim Fotografer: Amelia Christine J. Stephanus Wijaya Steffan Artistik: Dicky Wahyu Distributor : Mulyono Alamat Redaksi: Sekretariat Paroki (Sdr. Mulyono) Jl. Pandu No. 4 Bandung Tel. 022-6011138 Setiap hari kerja 07.30-12.00 Pagi 16.00-19.00 Sore Rabu dan Libur Nasional: Tutup
Email:
[email protected] Website:
http://bkpandu.wordpress.com
2
Sekapur Sirih Daftar Isi Buah Pikiran
1 2
Keluarga yang Menggereja
3
Memulai Tahun Baru Bersama Sang Ibu
5
Sukacita Natal Natal Merupakan Sebuah Cahaya... Rapat Program Pelayanan 2017 Keterlibatan Keluarga dalam Pelayanan Liturgi Hadiah Natal Kado Terindah dari Allah Perayaan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 Wanita Katolik Republik Indonesia Pandu
7 9 11 12 14 16
PERAYAAN NATAL 2016 Stasi Santo Theodorus
19
Maria Tetap Perawan Bahasa Roh, Karunia atau Maksa?
21 23
Metanoia Keluargaku
25
Keluarga Dalam Hidup Mengereja
27
Keluarga Harmonis dan Terlibat di dalam Kehidupan Menggereja
29
Iman Katolik
Dari Kita Untuk Kita
Apa Kabar Stasi Jelajah Alkitab
Yang Muda Yang Bicara Cinta Kitab Suci Umat Berbicara Lembar Anak Informasi
Visi dan Misi Paroki St. Perawan Maria Sapta Kedukaan MISI atau Fokus Pastoral tahun 2017 adalah Wujud Doa Bulan Januari 2017 Penanggalan Liturgi Bulan Januari 2017 Jadwal Acara PDPKK Pandu Januari 2017 Info Duka Cita Petugas Koor dan Organis Januari 2017 Lagu Bulan Januari 2017 Sumbangan Umat INFO penerima krisma 20 nov 2016*lanjutan Kegiatan Rutin Paroki Pandu Kegiatan Rutin Stasi St. Theodorus
17
31
32 32 32 33 34 34 34 35 35 36
37 39
Oleh: Pst. Yoyo Yohakim, OSC.
Buah Pikiran
Keluarga yang Menggereja
Buah Pikiran
T
ema pastoral 2017 adalah Keluarga yang Bersekutu dalam Komunitas Basis Gerejani. Adapun sasaran yang mau dicapai diantaranya adalah keluarga-keluarga Katolik semakin mau melibatkan diri dalam persekutuan dengan seluruh anggota Gereja dalam perjumpaan-perjumpaan entah di komunitas basis maupun di dalam kelompok-kelompok kategorial. Karena itu, keluarga-keluarga kristiani sedapat mungkin dipanggil untuk turut melibatkan diri dalam persekutuan dengan jemaat beriman di lingkungan atau terlibat dalam salah satu kelompok kategorial yang ada di gereja. Keluarga sebagai ecclesiae domestica turut bertanggung jawab terhadap pertumbuhan dan perkembangan karya kerasulan kegerejaan di wilayahnya. Seringkali terdengar keluhan bahwa pertemuan lingkungan tidak banyak yang hadir jika dibandingkan dengan jumlah warga lingkungan yang ada. Selain itu, yang hadir dalam pertemuan lingkungan hanyalah kaum ibu-ibu. Keluhan lainnya adalah sulitnya mencari aktivis yang mau menjadi pengurus lingkungan. Itulah sebabnya ada ketua lingkungan yang sudah beberapa kali periode kepengurusan tetap menjadi ketua lingkungan karena tidak ada yang menggantikannya. Situasi seperti ini harus menjadi keprihatinan kita bersama. Suasana kegerejaan menjadi hidup baik di tingkat lingkungan maupun paroki tidak terlepas dari partisipasi keluarga-keluarga. Maka dengan tema pastoral Keluarga yang
bersekutu dalam Komunitas Basis Gerejani diharapkan tumbuhnya kesadaran dari keluarga-keluarga untuk berpartisipasi dalam hidup menggereja. Keluarga yang meng-Gereja adalah keluarga yang terlibat dalam karya perutusan Gereja. Namun sebelum terlibat dalam karya perutusan gereja, keluarga-keluarga perlu terlebih dahulu membiasakan menciptakan suasana kerohanian dalam hidup keluarganya. Adanya kebiasaan berdoa bersama, membaca Kitab Suci dan pergi ke gereja bersama sebagai keluarga. Peranan orang tua menjadi kunci dalam menciptakan suasana kerohanian yang baik dalam keluarga. Anak-anak dengan sendirinya akan mengikuti contoh keteladanan dari para orang tua mereka. Sadar akan betapa pentingnya peranan mereka maka para orang tua sedapat mungkin harus mempunyai waktu untuk memperhatikan hidup kerohanian dalam keluarganya. Suasana keluarga yang harmonis dan terlibat dalam aktifitas-aktifitas kegiatan kerohanian baik di tingkat lingkungan maupun paroki merupakan lahan subur bagi pendidikan iman anak. Iman anak akan tumbuh dengan baik karena dukungan dari para orang tua mereka. Tantangan utama para orang tua dalam menciptakan aktifitas-aktifitas kerohanian dalam keluarganya adalah kesibukkan dengan pekerjaan dan kegiatan-kegiatan lainnya. Berbagai kesibukkan dan kegiatan yang harus dijalani seringkali melunturkan semangat untuk menciptakan suasana kerohanian yang baik dalam keluarga. 3
Sekapur Sirih
Sekapur Sirih Mereka merasa tidak punya waktu untuk hal itu. Akibatnya, kehidupan kerohanian dalam keluarga tidak terperhatikan. Situasi keluarga yang seperti ini menjadi hambatan bagi pendidikan iman anak karena tidak ada keteladanan kerohanian yang baik dari para orang tuanya. Itulah sebabnya para orang tua sedapat mungkin harus mempunyai waktu untuk kegiatan kerohanian bersama dalam keluarganya. Pendidikan iman anak harus menjadi program khusus dari setiap orang tua. Keluarga yang baik akan menyumbangkan generasi yang baik dan berkualitas bagi kehidupan gereja. Anak yang mempunyai pengalaman kehidupan rohani yang baik akan mendorong mereka ketika dewasa nanti untuk melibatkan diri dalam karya perutusan Gereja karena kesadaran yang tumbuh dalam diri mereka berdasar pada keteladanan orang tua mereka.
menjadi hidup dan berkembang karena keluarga-keluarga yang memberikan waktu, tenaga dan perhatian untuk kehidupan gereja. Setiap keluarga kristiani menyandang tugas perutusan untuk terlibat dalam hidup menggereja. Kesadaran itu harus tumbuh dalam setiap keluarga kristiani. Dengan demikian, gereja menjadi hidup dan menyatakan kehadirannya dalam karyakaryanya karena partisipasi keluargakeluarga yang ada di dalamnya. Tuhan memberkati setiap usaha dan langkah kita dalam hidup menggereja.
Keluarga memegang peranan penting dalam kehidupan menggereja. Gereja
Uniform for All Purpose Penampilan yang menarik akan menunjang segala aktifitas anda. Kami hadir melayani pemesanan segala jenis seragam untuk berbagai keperluan (pria/wanita) dengan harga terjangkau (minimal pemesanan untuk 5 orang)
4
Memulai Tahun Baru Bersama Sang Ibu
Iman Katolik
[Hari Raya Santa Maria Bunda Allah: Bil 9:1-6; Mzm 67:2-8; Gal 4:4-7; Luk 2:16-21]
Iman Katolik
D
i hari pertama dalam setiap tahun, yang jatuh tepat seminggu setelah perayaan Natal, Gereja memperingati Hari Raya Santa Maria Bunda Allah. Begitu pas urutan ini, sebab Gereja mengajarkan bahwa setelah Kristus, Bunda Maria menempati urutan yang tertinggi dan terdekat dengan Allah karena perannya sebagai ibu yang mengandung dan melahirkan Tuhan Yesus Kristus. Maka setelah kita bersyukur kepada Allah atas kelahiran Putra-Nya Yesus Kristus ke dunia, kita pun bersyukur kepadaNya atas rencana keselamatan-Nya yang melibatkan Bunda Maria, Ibu-Nya. Bunda Maria telah dikuduskan Allah, karena tugasnya menjadi ibu bagi Putra-Nya Yesus Kristus. Perannya sebagai Bunda Allah itulah yang menjadikan Bunda Maria seorang yang istimewa dalam sejarah umat manusia. Hal ini tersirat dalam perkataan Bunda Maria sendiri dalam Kidung Magnificat, “Segala keturunan akan menyebutku berbahagia….” Dan betapa nubuat ini tergenapi, salah satunya dalam perayaan pada hari ini. Seluruh Gereja merayakan peran Santa Perawan Maria sebagai Bunda Allah. Gereja menyadari bahwa rencana keselamatan Allah bagi manusia dapat terwujud karena kerjasama Bunda Maria. Kristus tidak langsung datang dari langit, tetapi mengambil rupa manusia, menjadi seorang bayi dalam rahim yang murni, dari Perawan Maria. Memang sebagai Allah, Kristus telah ada sejak kekekalan bersama Allah Bapa; tetapi “setelah genap waktunya” (Gal 4:4), Ia diutus Allah Bapa untuk masuk ke
dalam sejarah umat manusia, lahir dari seorang perempuan, dan perempuan ini adalah Maria. Maka sesungguhnya, sebutan “Bunda Allah” ini adalah konsekuensi dari iman kita. Karena kita percaya bahwa Yesus adalah Allah, maka ibu yang melahirkan-Nya kita sebut sebagai Bunda Allah. Bukankah Elisabet yang dipenuhi Roh Kudus juga mengenali Maria sebagai “Bunda Tuhan” (Luk 1:43)? Semoga Roh Kudus yang sama yang menerangi St. Elisabet dan St. Lukas yang menuliskannya di dalam Injil, juga menerangi pikiran dan hati kita, supaya kitapun tidak ragu memanggil Bunda Maria sebagai Bunda Allah. Maka, jika kita memanggil Bunda Maria sebagai Bunda Allah, itu bukan semata penghormatan kepadanya, tetapi juga penghormatan dan syukur kepada Allah yang telah menciptakan dan memilihnya. Mari kita jangan sampai lupa, bahwa kedatangan Kristus ke dunia didahului oleh ketaatan Sang Perawan Maria. Jika kita sampai dapat menerima Kristus, bukankah kita pun patut menerima ibu yang melahirkan dan membesarkan-Nya? Jika kita dapat menerima rahmat keselamatan dari Allah, bukankah selain kita bersyukur kepada Allah kita pun perlu berterima kasih kepada Bunda Maria yang membawa Sang Sumber Rahmat itu kepada kita? Sebab dalam karya pengorbanan dan kasih Kristus, terjalin pula pengorbanan dan kasih Bunda Maria yang menghantarkanNya. Semoga mata rohani kita dapat melihat bahwa rahmat keselamatan 5
Sekapur Sirih Allah mengalir kepada kita lewat Bunda Maria sebagai salurannya! Maka dalam hal ini patutlah kita pun memanggil Bunda Maria sebagai ibu. Sebagaimana kita memanggil ibu kepada ia yang melahirkan kita secara jasmani; demikianlah, kitapun memanggil ibu kepada Bunda Maria, yang melahirkan kita secara rohani. Bunda Maria adalah ibu rohani bagi kita, sebab ia telah melahirkan Kristus Sang Hidup, yang di dalamNya kita dapat beroleh hidup ilahi: hidup yang kekal. Gereja mengajarkan, “Ditentukan sejak kekekalan—oleh keputusan penyelenggaraan ilahi yang menetapkan inkarnasi Sang Sabda— untuk menjadi Bunda Allah, Perawan yang Terberkati adalah di dunia ini Bunda Perawan dari Sang Penebus, dan di atas segalanya dan dengan cara yang satu-satunya, adalah sang pendamping yang murah hati dan hamba Tuhan yang rendah hati. Ia mengandung, melahirkan dan membesarkan Kristus. Ia mempersembahkan-Nya kepada Bapa di kenisah, dan ikut menderita bersama Puteranya yang wafat di kayu salib. Dengan cara yang satu-satunya ini, ia bekerjasama dengan ketaatannya, iman, pengharapan serta cinta kasihnya yang berkobar di dalam karya Sang Juru Selamat untuk mengembalikan hidup adikodrati bagi jiwa-jiwa. Oleh karena itu dalam tata rahmat ia menjadi Bunda kita.” (Konsili Vatikan II, Lumen Gentium, 61) Sebagai ibu yang melahirkan Yesus, Bunda Maria mendampingi Yesus di saat awal kehidupan-Nya. Bunda Maria juga ada bersama Yesus saat Yesus melakukan mukjizat-Nya yang pertama (bahkan mukjizat itu dilakukan atas permohonannya), dan selalu menyertai Yesus sampai wafat-Nya di kayu salib. 6
Setelah diberikan Tuhan Yesus kepada para murid-Nya (lih. Yoh 19:26-27), Bunda Maria senantiasa mendampingi mereka. Ia turut berdoa memohonkan pencurahan Roh Kudus atas para murid itu sebagai Gereja, sampai kepada hari Pentakosta. Bunda Maria hadir di saatsaat penting dalam hidup Tuhan Yesus dan Gereja. Bagaimana dengan kita? Adakah kita mengikutsertakan Bunda Maria—ibu rohani kita—dalam saatsaat penting dalam kehidupan kita? Bagaikan anak yang datang meminta doa restu ibu sebelum memulai suatu perjalanan ataupun menempuh ujian, marilah kita datang memohon doa restu Bunda Maria, sebelum memulai Tahun Baru ini. Bunda Maria yang selalu setia mendampingi Tuhan Yesus sampai akhir hidup-Nya di dunia, juga akan selalu setia mendampingi kita. Mari kita mengikuti teladan Bunda Maria, untuk menyerahkan seluruh hidup kita ke dalam pimpinan tangan Tuhan, dan “menyimpan segala perkara di dalam hati dan merenungkannya” (Luk 2:19), sebab di dalam perkara hidup kita ada rencana Allah yang indah yang dapat mengarahkan kita kepada keselamatan kekal. “Ya, Bunda Maria yang penuh kasih, di awal tahun yang baru ini, kami serahkan kepadamu diri kami dan segenap keluarga kami. Sudilah engkau menyertai dan melindungi kami sekeluarga dengan doa-doamu. Semoga kami menjadi anak-anak yang taat, berhati tulus dan murni, serta saling mengasihi dengan segenap hati. Semoga kami Kau bawa setiap hari menjadi semakin dekat kepada Yesus Kristus Putramu, Tuhan dan dan selamat kami. Amin.”Sumber: www. katolisitas.org
Oleh: Henny Herawati
Dari Kita Untuk Kita
Sukacita Natal
Dari Kita Untuk Kita
M
isa malam Natal pertama, 24 Desember 2016 lalu, pukul 16.00 dimulai dengan perarakan Imam dan para petugas liturgi menuju kandang Natal di depan sayap kiri Gereja Pandu. Sesampainya di kandang Natal, Bayi Yesus diletakkan diatas palungan , kemudian didupai oleh Pastor Yoannes Barualamsyah, OSC yang memimpin misa sore itu. Sementara itu “Malam Kudus “ berkumandang dengan indah … Malam kudus, sunyi senyap, kurnia dan berkat, tercermin bagi kami terus di wajah-Mu, ya Anak Kudus , cinta kasih kekal, cinta kasih kekal… Umat tampak menengok berkali-kali ke balkon. Koor siapakah gerangan itu ? Rupanya Paduan Suara Paroki, Sacrum Canticum asuhan Pastor Hadrianus Tedjoworo, OSC dan Benny PAW yang rutin latihan setiap minggu malam sedang beraksi, mantap deh… Umat yang memenuhi Gereja Pandu
saat itu tampak sukacita,walaupun udara begitu panas. Tidak henti-nya umat mengipas ngipaskan buku tanda kepanasan. Tema Natal terpampang diatas kandang Natal kreasi SBI(Sekolah Bina Iman) Pandu. Karya yang sederhana tapi kreatif, nuansanya semua putih, hampir semuanya terbuat dari kertas manila . simbol kesucian ujar Pastor Baru.“Hari ini telah lahir bagimu Juruslamat, yaitu Kristus Tuhan, di kota Daud” (Luk 2:11) Hari ini, bukan besok atau lusa. Buanglah segala ketakutan, kebingungan maupun kesedihan. Karena Yesus telah lahir dihati kita. Jika Dia ada di hati, maka yang ada hanya kedamaian, tidak ada kebencian dan keraguan. Inilah peristiwa paling besar, Allah turun ke dunia. Dia sungguh mau peduli dan solider. Walau manusia acap kali berdosa. Dia datang menghampiri setiap pribadi yang mau membuka hatinya. Bagimu, bagi kita semua 7
Dari Kita Untuk Kita telah lahir Juruselamat yang datang bukan untuk menghakimi tapi justru ingin menyelamatkanmu. Hanya itu tujuan Allah. Ia telah lahir, telah terjadi dan bukan rekayasa. Cinta Allah sedemikan besar bagi manusia. Secara simbolis Yesus lahir di kandang domba, di palungan.(tempat makanan ternak). Ia juga ingin menjadi makanan bagi manusia secara sakramental (Yoh 6:54) Maka atribut Natal adalah sukacita, syukur dan kegembiraaan. Tanpa campur tangan Allah, hidup manusia dalam kegelapan dosa. Tetapi karena kasih Allahlah mengantarkan Putra-Nya untuk menjadi terang ditengah kegelapan hidup, agar manusia beroleh jalan keselamatan . Oleh sebab itu Pastor Baru menghimbau agar umat pulang dengan suatu sukacita besar. Misa berjalan dengan lancar, tampak petugas keamanan berjaga-jaga diluar Gereja, umat yang hadir tidak luput dari pemeriksaan, terutama yang membawa tas agak besar.
8
Misa Natal Anak 2016
Natal Merupakan Sebuah Cahaya...
M
isa natal anak – anak pada tahun ini di gereja Pandu mendapat sambutan yang sangat besar hingga umat memenuhi hampir semua tempat duduk. Misa yang diadakan pada 25 Desember 2016 pukul 11.00 itu dipimpin oleh Pastor Yoyo Yohakim, OSC. Dalam misa ini homili digantikan dengan drama yang dibawakan oleh teman-teman dari Bina Iman Anak dan Remaja, serta Albert koster gereja kita. Drama tersebut mengingatkan kepada kita bahwa Yesus pun dulunya sama seperti kita yaitu seorang manusia. Pastor Yoyo dalam khotbahnya mengatakan “Natal merupakan sebuah cahaya”, Maknanya adalah hati kita dipenuhi oleh awan kegelisahan, kecemasan, dan nafsu.Tetapi ketika Natal itu datang, awan yang mengelilingi hati kita pun hilang karena telah diberikan penerangan kembali.. dan lagi – lagi kita diingatkan bahwa Allah ada di dalam hati kita semua. Jadi ketika kita takut akan hal – hal yang baru terjadi di
Dari Kita Untuk Kita Oleh: Valentinus Lucky
sekitar kita, tetaplah teguh dalam Iman kepada Tuhan kita, karena Yesus tidak akan membiarkan umat-Nya menderita dan mati secara Rohani. Di penghujung misa, anak-anak tampak bersemangat menerima bingkisan istimewa yang telah disiapkan oleh Paroki lewat tangan-tangan kasih para pendamping Bina Iman Anak Paroki Pandu. Adik-adik dan teman-teman remaja yang belum bergabung... ayo jangan sungkan... kami mengundang kalian semua untuk bertumbuh bersama dalam kegiatan anak dan remaja Paroki: Bina Iman Anak dan Remaja, Paduan suara Campanella Voce, Misdinar dan Legio Maria junior Selamat Natal 2016 dan Tahun Baru 2017! Tuhan memberkati.
9
Dari Kita Untuk Kita
10
Rapat Program Pelayanan 2017
S
etiap akhir tahun, Paroki Pandu mengadakan rapat pelayanan. Rapel ini diadakan 3 Desember 2016 lalu, bertempat di Aula Atas Paroki Pandu. Dihadiri oleh Pastor Yoyo Yohakim OSC, Pastor Barualamsyah, OSC , pengurus DPH, DPS, Ketua Bidang, Ketua Seksi, Ketua Wilayah, Ketua Lingkungan dan Ketua kategorial. Rapel ini bertujuan agar pengurus mengetahui keuangan paroki dan penyesuaian dana yang diminta oleh pengurus yang memerlukan dana didalam melaksanakan program kerja yang diajukannya. Pada kesempatan itu para ketua dapat bertahan,nego dengan program kerja yang telah direncanakannya. Rapel ini bukan untuk adu argumentasi tetapi lebih ke arah penyesuaian, karena keberhasilan program 2017 menjadi tangung jawab bersama. Adapun yang telah menjadi program inti paroki Pandu, pembekalan, KEP, Kursus Pewarta, Sukacita Pengurapan, Expo Doa dan HUT, Sabda menjadi Daging (Jelajah Alkitab), Misa keluarga , Cross Country, Pemilihan Pengurus, Pagelaran Paduan Suara, Retret, Seminar keluarga, Jambore keluarga (program dekanat)
Dari Kita Untuk Kita Oleh: Henny Herawati diajukan oleh pengurus banyak yang dikurangi mengingat keuangan yang ada. Namun juga ada yang ditambahkan dari permintaan. Dari uang lilin juga membantu, sedang dari kategorial kebanyakan swadana. Kepada kelompok yang memiliki uang kas, beliau berpesan agar menggunakan uang tersebut untuk kegiatan, jangan disimpan terus dan selama 4 bulan sekali, bendahara pengurus wajib melaporkan keuangan kepada pastor Yoyo. Suatu saat kelompok ini akan dikumpulkan, mengingat ada aturan yang berlaku. Jika terjadi musibah pada warga, hendaknya melaporkan ke PSE. Disinggung juga mengenai pengembangan rumah di Stasi Sukawarna, yang membutuhkan dana sebesar 3,2 M. Saat itu juga telah dibagikan sejumlah proposal kepada Ketua Lingkungan / umat yang hadir untuk penggalangan dana , mengingat stasi Sukawarna juga bagian dari paroki.
Soal keuangan paroki diperoleh dari kolekte. Ada 12 kali kolekte yang harus disetorkan utuh ke keuskupan, dana solidaritas, untuk sosial 25%, untuk biara, untuk karyawan Rp. 300.000.000,00 dan biaya rutin sebesar Rp. 150.000.000,00. Sisanya kurang lebih Rp 350.000.000,- Dari sisanya ini Pastor Yoyo harus mengatur untuk biaya pastoral. Maka dana yang 11
Dari Kita Untuk Kita
Keterlibatan Keluarga dalam Pelayanan Liturgi
D
12
Oleh: Tialum E. Rosalina
engan demikian, setiap orang yang mengambil bagian dalam perayaan Ekaristi, haruslah penuh gairah ingin berbuat baik, menyenangkan Allah dan hidup pantas sambil membaktikan diri kepada Gereja, melaksanakan apa yang diajarkan kepadanya, dan bertumbuh dalam kesalehan. Ia pun akan siap menjadi saksi Kristus di dalam segala hal, dalam menghadapi persoalan-persoalan hidup manusia, agar dunia diresapi dengan semangat Kristus. Sebab tidak ada satu umat Kristiani pun dapat dibangun, kecuali kalau berakar dan berporos pada perayaan Ekaristi Mahakudus.”
mengikuti Ekaristi akan mempengaruhi hidup manusia dan siap untuk memberikan pelayanan bagi sesama. Energi dalam pelayanan akan tumbuh bila disemangati dengan terlebih dahulu mengikuti Ekaristi. Pelayanan kita berikan dari kelimpahan kita, bukan dari kekurangan. Dalam perayaan Ekaristi, kita diajak untuk berhimpun bersama umat Allah untuk memuliakan Allah (Luk 24 : 12-25). Demikian pesan awal Pastor C. Eko Wahyu DS, OSC dalam Rekoleksi yang diikuti oleh hampir seluruh petugas/pelayan liturgi yang diadakan pada tanggal 12 Desember 2016 di Aula Atas Paroki Pandu.
(Eucharisticum Mysterium no. 13) Ketika kita mengikuti perayaan liturgi maka kita akan menyenangkan Allah bukan menyenangkan pribadi. Dengan
Selanjutnya Pastor Eko juga menyampaikan bahwa bila iman dalam pelayanan mulai lemah maka manusia sebaiknya tidak malah lari
Dari Kita Untuk Kita dari kenyataan. Penderitaan seringkali membuat manusia kehilangan kepekaan. Penderitaan terjadi tatkala sebuah peristiwa tidak sesuai dengan harapan. Penderitaan yang dihadapi manusia, antara lain: t penderitaan fisik, berupa sakit yang diderita t penderitaan emosional, rasa marah t penderitaan spiritual, akibatnya adalah dosa.
oleh dirinya sendiri. Dengan dosa yang dilakukan akan menghalangi manusia untuk menikmati sukacita yang berasal dari Allah. Kerahiman hanya akan bisa dinkmati bila ada pengakuan dosa. Manusia adalah miskin di hadapan Allah dan karena kemurahan hati Tuhan, manusia layak menghadap-Nya dalam perayaan Ekaristi. Maka, sejak awal perayaan Ekaristi umat diajak bertobat dengan mengakui segala kelemahan dan dosa agar pantas dan layak menghadap Tuhan.
Penderitaan itu dibuat oleh manusia itu sendiri, maka harus dituntaskan
13
Dari Kita Untuk Kita
Hadiah Natal
S
Oleh: Natalia
elamat Natal dan Tahun Baru 2017. Semoga sukacita Natal terus beserta kita dengan terus mengizinkan Tuhan Yesus untuk terus tinggal dalam hati kita. Berbicara akan Natal, pasti teringat akan simbol Natal, yaitu kandang dan pohon Natal. Penanggung jawab membuat kandang Natal di Gereja Pandu bergiliran setiap tahunnya. Saya dan teman-teman lainnya yang tergabung dalam pembina SBI ikut senang dan antusias ketika kami diberi tugas sebagai PIC nya. Sudah terbayang betapa sukacitanya bekerja sama dalam membangun kandang dan pohon Natal. Awal Oktober kami mulai mempersiapkan konsep kedua simbol Natal ini. Karena kedua simbol ini memerlukan konstruksi dan konsep yang jelas, maka saat itu kami meminta tolong salah satu umat di luar pembina SBI untuk menjadi designernya. Diskusi demi diskusi pun kami lalui untuk kemudian dituangkan dalam gambar oleh designer tersebut.
Setelah konsep tersusun dengan baik, kami sempat larut dengan kesibukan kami masing-masing sampai akhirnya kami menyadari bahwa deadline semakin dekat. Berbagai tantangan kami hadapi, diantaranya : proses sponsorship tidak disetujui, dan designer nya sakit sehingga agenda selanjutnya tertunda. Hal-hal tersebut membuat beberapa kami panik. Namun puji Tuhan, beberapa teman mengingatkan untuk jangan khawatir, karena Roh Allah tidak memberikan roh ketakutan. Saat ada kasus ini,barulah kami ingat untuk 14
berharap dan berserah pada Tuhan. Bahkan beberapa dari kami pun berdoa novena untuk penyelesaian masalah ini. Kuasa doa sungguh nyata! Satu minggu setelah masalah tersebut muncul, solusi mulai berdatangan. Saat beberapa di antara kami sedang berbincangbincang mengenai simbol Natal ini, tiba-tiba salah satu dari suami pembina SBI menawarkan untuk menjadi designernya. Berkat itu sangat dekat dengan kita! Seringkali kita mencari kesana kemari, tidak menyadari bahwa berkat itu ada di sekitar kita. Puji Tuhan! Proses pembuatan design tersebut tidak memakan waktu lama, hanya 4 hari konsep sudah jadi. Dari sini kami belajar bahwa pertolongan Tuhan itu tepat pada waktunya, tidak lebih cepat, tidak terlambat. Karena waktu Tuhan, bukan waktu kita. Setelah konsep tersebut ada, agenda kerja selanjutnya adalah pelaksanaannya dengan membuat base dan ornamen untuk menghiasi kandang dan pohon Natal tersebut. Pembagian tugas pun kami lakukan, diantaranya ada yang membuat pohon, malaikat, bintang, rusa, dan lain- lain. Proses pembuatan itu sangat sederhana, hanya menggunting, melipat, dan menempel. Sekalipun proses sederhana, tapi membutuhkan ketekunan dan kesetiaan dalam melakukannya. Setelah ornamen kandang Natal selesai, tugas selanjutnya membuat ornament untuk pohon Natal. Konsep pohon Natal berubah menjadi seperti gunung yang dihiasi dengan kereta, rumah, dan pepohonan. Salah satu bahan untuk membuat kereta tersebut adalah karton birmet. Karena
Dari Kita Untuk Kita banyak diantara kami orang awam, maka kami salah membeli karton, seharusnya warna coklat namun yang kami beli warna putih. Tidak ada karton birmet berwarna coklat. Akhirnya kami membeli karton jenis lain. Pada awalnya, kami merasa menyesal karena merasa kelebihan bahan tidak terpakai. Namun, bagi Tuhan tidak ada yang sia-sia. Semua terjadi pasti ada maksud baiknya. Karton birmet putih akhirnya kami gunakan sebagai papan penyangga kereta pada saat hari H pemasangan. Bisa dibayangkan jika tidak ada karton tersebut, pasti kami akan menghabiskan waktu lagi untuk mencari dan membeli karton tersebut di waktu yang semakin dekat. Berbagai mukjizat dan kuasa doa pun kami rasakan selama proses setting simbol Natal ini. Orang-orang awam di
antara kami ternyata memiliki kemauan dan kemampuan diantaranya untuk memperbaiki lampu Natal, merangkai berbagai ornamen, mengangkat properti. Sekalipun pekerjaan sederhana, hati kami sangat bersukacita dalam melakukan hal tersebut. Puji Tuhan, Kamis 22 Desember kedua simbol Natal ini berhasil ditampilkan di Gereja Pandu. Terima kasih Tuhan atas penyertaan, mukjizat, dan sukacita dalam pengalaman membuat kedua simbol Natal ini. Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia (1 Kor 2 :9).
15
Ucapan terima kasih dan syukur atas penyertaan dan perlindungan Yesus kepada keluarga kami selama ini dari salah satu keluarga umat di Paroki Pandu
Dari Kita Untuk Kita
Kado Terindah dari Allah
"A
pa yang kau cari nak? Bukannya semua kado sudah dibagikan?", seru seorang bapak pada anak bungsunya yang masih mencari-cari hadiah di bawah pohon natal. Sang anak menjawab: "Aku mencari kado untuk Yesus Kristus, karena kan hari Natal adalah hari ulang tahun Yesus? dan yang berulang tahun biasanya dapat kado? ...
Acara ramah tamah menjadi acara penutup setelah doa makan yang dipimpin oleh Pastor Yoyo. Sajian istimewa yang sudah disiapkan oleh tuan rumah diantaranya mie kocok Pandu (yang dihadirkan lengkap dengan gerobak beserta penjualnya), dan yogurt special (buatan professor yogurt), dan lain-lain, habis dilahap oleh peserta yang hadir.
Demikian penggalan renungan singkat yang dibawakan oleh Pastor Yoyo, OSC pada acara natal lingkungan Tanjung Anom (8/1) di rumah kediaman David dan Caecilia yang dihadiri oleh 30 warga lingkungan.
Semoga perayaan Natal kali ini bisa menjadi penyemangat untuk lingkungan Tanjung Anom untuk tetap "exist". Selamat Natal!
"Pada hakekatnya perayaan Natal adalah saling memberi kado, dan kado terbesar dari Allah untuk umat manusia adalah anak-Nya sendiri Yesus Kristus", demikian lanjut Pastor Yoyo. Perayaan natal berlangsung lancar dan seru! terutama pada saat acara yang ditunggu-tunggu yaitu acara tukar kado. Semua senang karena mendapatkan kado. 16
Oleh: Lingk Tj. Anom
Dari Kita Untuk Kita
Perayaan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 Wanita Katolik Republik Indonesia Cabang Pandu Oleh : Adriana
A
cara Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 telah dilaksanakan Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Cabang Pandu bekerja sama dengan Ranting Sukawarna pada tanggal 5 Januari 2017 di Aula Paroki Pandu. Tepat pukul 15.40, acara dimulai dengan lagu Slamat-Slamat Datang. Dalam homilinya, Pastor Yoyo Yohakim, OSC mengambil tema yang dikutip dari Yesaya 9 : 5a yang berbunyi sebagai berikut : “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, lambang pemerintahan ada di bahunya.” Lalu apa makna Natal bagi keluarga Katolik dan organisasi seperti WKRI? Maknanya adalah peranan Bunda Maria begitu besar, karena Ia telah melahirkan Yesus dan menyimpan segala perkara seperti senang, susah dan sedih di hatinya. Demikian pula peranan wanita dalam rumah tangga dan organisasi. Wanita berperan sebagai ibu, istri dan manajer keuangan dalam
sebuah keluarga. Demikian pula dalam suatu organisasi wanita, ibu berperan dalam maju mundurnya organisasi. Acara selanjutnya adalah hiburan diantararanya yaitu koor WKRI Cabang Pandu; pembacaan puisi, koor Ranting Sukawarna, pembagian door prize dan kuis Natal. Acara pun ditutup dengan doa penutup oleh Ibu Evy, dilanjutkan dengan ramah tamah. Akhir kata, kami mengucapkan Selamat Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.
17
Dari Kita Untuk Kita
18
Apa Kabar Stasi
Oleh: Vindhi & Maria Dewi
Apa Kabar Stasi
PERAYAAN NATAL 2016 Stasi Santo Theodorus
S
abtu 24 Desember 2016 pukul 18.30 adalah misa malam Natal di Gereja Stasi St Theodorus Sukawarna. Sebelum misa dimulai, paduan suara St Theodore’s Choir (STC) menyanyikan lagu Ave Maria (Salam Maria) dan The Lord’s Prayer (Bapa Kami). Dalam pengantarnya, STC mengajak umat untuk merenungkan kasih Allah yangg mengutus Puteranya untuk menebus manusia melalui doa Salam Maria dan Bapa Kami. Misa dipimpin oleh Pastor Markus Suradi, OSC diawali dengan perarakan bayi Yesus menuju altar. Gereja yang tadinya gelap gulita, menjadi terang setelah bayi Yesus hadir. Dalam homilinya, Pastor Markus menekankan injil Lukas 2:10-11 “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.”
Kita hendaknya tidak takut pada keadaan dunia saat ini, tetapi percaya dan terbuka pada penyelenggaraan Ilahi bukan pada manusia yg penuh keterbatasan. Keterbatasan manusia juga dihadirkan Tuhan melalui wujud Kristus yang lahir dalam kesederhanaan dalam wujud manusia yang papa, bukan dalam keagungan Allah. Tetapi dalam keterbatasan tersebut Yesus secara total mengasihi manusia. Misa malam itu diakhiri dengan penuh sukacita diantara umat yang hadir. Mereka saling mengucapkan ‘Selamat Natal’ dengan senyum yang tulus. Pagi harinya, Minggu, 25 Desember, misa dimulai pukul 08.00. Misa juga dipimpin oleh Pastor Markus Suradi, OSC. Dalam homilinya, pastor menggarisbawahi bahwa Yesus datang dalam wujud manusia papa bukan untuk mencari manusia yang hebat, yang 19
Apa Kabar Stasi berkuasa, yang taat beriman, tetapi Yesus datang mencari manusia lemah, manusia berdosa, untuk Ia selamatkan. Selesai misa, ada acara ramah tamah di halaman gereja. ada sajian sarapan sederhana yang dinikmati umat dengan sukacita. Selain itu juga ada acara natal bersama Bina Iman Anak (BIA) . Acara Natal kali ini melibatkan keluarga dari anak-anak BIA. Hadir pula Santa Claus dan Piet Hitam yang membagikan hadiah dan coklat. Acara ini dibawakan oleh Kak Sita dan Kak Putri. Anak-anak pun beraksi dengan membawakan tarian dengan lagu-lagu Natal dan mereka sangat senang karena disaksikan oleh keluarganya. Pastor Markus Suradi, OSC ikut meramaikan acara ini dengan memberikan pertanyaan kepada anakanak yang berkaitan dengan khotbahnya yang disampaikan pada saat Misa tersebut. Anak-anak sangat antusias dalam menjawab, dipilih dua anak yang bisa menjawab paling benar. Gracia dan Cedric dapat menjawab dengan benar. Ada pertanyaan umum untuk umat sekitar Stasi, siapa nama lengkap dari Pastor Paroki & apa kepanjangan dari OSC itu, ada Bapak Yudi dan Ibu Puji yang dapat menjawab pertanyaan tersebut. Masing-masing mendapatkan hadiah yang diserahkan oleh Pastor Markus. Dilanjutkan dengan lomba keluarga, yaitu gerak dan tarian. Anak-anak yang pergi ke Gereja bersama anggota keluarganya diminta untuk memanggil mereka ke area acara. Tak mau ketinggalan, antusias keluarga pun luar biasa, mereka tanpa malu-malu untuk ikut lomba ini. Yang kompak dan rapih, 20
itulah penilaiannya; diambil empat juaranya. Pastor Markus dan Ibu Hanny Arianto sebagai juri. Pemenangnya adalah juara I Keluarga Patricia, Juara II Keluarga Erick, Juara III Keluarga Emily, dan Juara Favorit Keluarga Lenneuv. Dalam kesempatan ini, diberikan pula apresiasi kepada anak-anak BIA yang selama satu tahun ini sudah hadir dalam pertemuan. Penilaian ini meliputi: kehadiran, keaktifan, kreatifitas. Tingkat SD adalah : Juan, Angel, dan Cedric dan untuk TK : Mennas, dan Xiaoli. Terima kasih untuk kesempatan indah di 2016. “Tuhan tak butuh makhluk yang merasa kuat dan pintar dihadapan-Nya, serta pantas menjadi pelindung-Nya. Tuhan mau merendahkan diri, Dia juga mau seluruh ciptaan-Nya merendahkan diri dihadapan-Nya, dihadapan sesamanya dan jadi sesama bagi yang lain.”
Maria Tetap Perawan
Jelajah Alkitab Oleh: Henny Herawati
Jelajah Alkitab
S
ering dipertanyakan orang, bagaimana Maria tetap perawan. Seharusnya umat katolik memahami betul tentang Maria. Apakah bapa dan ibu ingin jadi perawan? Tunggu dulu… bukan secara fisik, tapi perawan rohani. Jadi bersih ,kudus dan murni. Maria tetap perawan , bagaimana ini? Didalam Kitab Suci hal ihwal Maria tetap perawan tidak dijelaskan. Tetapi Gereja Katolik mempuyai tiga pilar kebenaran, yaitu Kitab Suci, Tradisi dan Ajaran Gereja. Menurut Ajaran Gereja, gelar Maria tetap perawan diberikan pada Konsili Ekumenis Konstantinopel II (553), Konsili lateran dan ditegaskan lagi pada Konsili Ekumenis Konstantinopel III (681) Sebelum kelahiran Yesus ( Virginitas in Partum). Dengan dasar biblis Matius 1:18-25 pengandungan Maria sebagai penggenapan Yesaya 7:14 Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak lakilaki, dan ia akan menamakan Dia imanuel. Yesus hidup di tahun nol sampai tahun 33, jaman Yesus hidup disebut jaman kepenuhan Allah/ Ilahi. , diantara jaman Perjanjian Lama dan Baru. Nabi Yesaya sudah menyampaikan hal kelahiran Yesus melalui Maria. Hal itu sudah direncanakan Tuhan ribuan tahun lalu. Maria berusia sekitar 15 tahun, saat mengandung. Dia ingin menjumpai Elisabet. Mengapa Maria ingin bertemu Elisabet? Karena keduanya mengalami hal yang sama. Yang seorang sudah tua, hamil. Yang
seorang muda belia, belum bersuami dan hamil. Keduanya mengandung karena mujijat Allah. Hanya orang yang mengalami hal yang sama yang akan mengerti. Saat Maria melahirkan Yesus (Virginitas in Partu). Maria tidak mengalami kerusakan pada fisik keperawanannya dan tidak mengalami sakit pada saat bersalin. Yesaya 66:7 Sebelum menggeliat sakit, ia sudah bersalin., Sebelum mengalami sakit beranak, ia sudah melahirkan anak laki-laki. Maria melahirkan, tidak seperti layaknya manusia melahirkan. Ada pendarahan. Jangan membayangkan seperti itu. Maria melahirkan dari Roh Kudus, tidak ada hubungan suami istri. Makna kejadian ini hanya dapat ditangkap dengan iman yang melihatnya. Seperti saat Ekaristi, kita juga mengimani hosti dan anggur sebagai Tubuh dan Darah Kristus. St Ambrosius memberikan gambaran biblis tentang keperawanan sewaktu melahirkan Kristus. Yehezkiel 44:2 Pintu gerbang ini harus tetap tertutup, jangan dibuka dan jangan seorangpun masuk dari situ, sebab Tuhan, Allah Israel, sudah masuk melaluinya; karena itu gerbang itu harus tetap tertutup.Demikian juga Beato Thomas Villanova menggambarkan Maria dalam semak yang dilihat Musa, menyala namun tidak terbakar (kel 2:2-3) Hal itu sudah ribuan tahun lalu disampaikan Yehezkiel. Maria melahirkan tetapi tidak rusak keperawanannya. Kelahiran Yesus tidak mengurangi keutuhan keperawanan nya melainkan justru menyucikannya(LG57) Dan setelah Maria melahirkan Yesus, 21
Jelajah Alkitab Maria tetap tidak berhubungan seksual dengan Yusuf, tetapi memberikan seluruh perhatian dan cintanya pada Tuhan dalam bentuk melayani Yesus dan keluarganya. Dalam Matius 1-2 , Lukas 1-2 jelaslah memperlihatkan niat mereka untuk mengabdikan diri sepenuh-penuhnya kepada Tuhan. Tujuan utama dari Matius 1:25 mau menekankan bahwa Yesus dikandung bukan dari benih laki-laki, tidak ada campur tangan Yusuf, dalam proses penjelmaan Allah menjadi manusia melalui rahim Maria. Kata “sampai” bukan berarti sesudah itu Maria bersetubuh dengan Yusuf. Lalu bagaimana dengan adanya saudara-saudara Yesus? Matius 13:55 Bukankah ibuNya bernama Maria dan saudara-saudaraNya; Yakobus, Yusuf,
22
Simon dan Yudas? Dalam tulisan kuno (Apokrif) Protoevangelium Yakobus (tahun 150) mereka itu anakanak Yusuf dari perkawinannya sebelumnya.. Tafsiran ini disaksikan juga oleh St Hieronimus. Karena kesuciannya, Maria pun diangkat ke Surga. Maka bapa ibu sekalian, seharusnya setelah sesi ini, Anda menjadi semakin kudus, rajin berdoa Rosario. Kita harus tetap perawan. Keperawanan yang lebih tinggi yaitu secara rohani., hidup dengan kemurnian hati, hidup benar dan positif, demikian Pastor Yustinus Hilman Pujiatmoko, Pr mengakhiri Jelajah Alkitab pada Kamis, 20 Oktober 2016 lalu .
Jelajah Alkitab
Bahasa Roh, Karunia atau Maksa?
B
ermula dari sepucuk surat yang ditujukan kepada Triawan (penggagas Jelajah Alkitab), yang merasa risi dan terganggu, ketika dalam acara pujian dan penyembahan, terdengar bunyi-bunyian aneh yang mengusik , laba laba…zzz… ck ck ck…. Yang katanya bahasa Roh. Maka akhirnya beliau mendatangkan seorang narasumber, pendamping Karismatik dari Keuskupan Bandung untuk menjelaskan hal ini dalam acara Jelajah Alkitab, Kamis, 17 November 2016 lalu. Beliau adalah Pastor Basilius Hendra Kimawan, OSC.
Apakah bahasa Roh itu? Bahasa Roh atau bahasa lidah, yang disebut juga bahasa baru atau bahasa lain, adalah sebuah karunia yang dalam bahasa Yunani (Perjanjian Baru) disebut glossolalia. Banyak ayat yang berbicara tentang bahasa baru ini, diantaranya Mrk 16;15-17… mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa baru bagi mereka. Kis 2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh kudus, lalu mereka mulai berkatakata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Ada dua jenis bahasa roh. 1 XENOLALIA,
Oleh: Henny Herawati
adalah bahasa roh yang diilhamkan Roh Kudus sehingga bersifat supranatural, namun bisa dimengerti oleh manusia. Tujuan pemberian karunia ini adalah dalam rangka memulyakan Tuhan.Kis 2:4, 6, 8, 11 mereka tercengang karena mereka mendengar para rasul bicara dalam bahasa mereka sendiri dan muridmurid semuanya adalah orang Galilea. Para rasul yang hanya bisa berbicara dalam bahasa Aram (Yunani), namun tiba-tiba diberi “kemampuan” bahasa lain. 2 GLOSSOLALIA, bahasa dari surga. Bahasa surga yang tidak ada di bumi ini. Kitab Suci (1Kor13) menyatakan bahwa ada “tongues of angels” (bahasa malaikat). Kedua jenis bahasa itu asing bagi pendengar. Bahasa Roh ini dapat digunakan dalam doa pribadi yang bertujuan untuk membangun dirinya sendiri (1Kor14:4) Bahasa roh ini muncul tanpa dipikirkan oleh akal pikiran, yang menggerakkan lidah untuk mengucapkan kata-kata yang tidak dipahami. Pada saat itu, Roh Kudus dalam hati berkata-kata secara langsung kepada Allah Bapa di surga melalui lidah kita. Selain itu bahasa Roh bertujuan untuk membangun jemaat (1kor 14:27). Roh membantu kita dalam 23
Jelajah Alkitab kelemahan kita, sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa, tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tak terucapkan. (Rm 8:26). Yang salah kalau karena malu pada orang lain jika tidak bisa berbahasa Roh, maka dia ngarang-ngarang sendiri, dengan bahasa roh manusia yang diucapkan dari akal pikiran, itulah “maksa’. Apakah semua dapat berbahasa Roh? TIDAK. Karena masing-masing orang dianugrahkan karunia yang berbeda(1kor 12:27-31) Roh Kudus adalah Pribadi yang memungkinkan seseorang untuk dapat berbahasa Roh (1kor 12:4, 8-10) Jika bukan kehendak Roh Kudus bahwa seseorang harus memiliki karunia bahasa roh, ia tidak dapat memilikinya. Umumnya karunia ini diberikan pada saat / setelah orang tersebut bertobat dan mempunyai komitmen yang baru untuk percaya dan berserah secara total kepada Tuhan Yesus sebagai juruselamatnya. Maka pengalaman mendapat karunia berdoa dalam bahasa Roh, pertama-tama adalah pengalaman akan kasih Tuhan, yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata, dengan sukacita dan damai sejahtera yang melimpah. Biasanya seseorang mendapat karunia bahasa Roh dalam pertemuan doa yang dikenal dalam Seminar Hidup baru dalam Roh Kudus dan Retret awal. Namun tidak menutup kemungkinan didapat dalam doa pribadi, doa Rosario, brevir, saat membaca KS, adorasi dan lain-lain. Maukah Anda mendapat karunia ini? Sabda Yesus;” Mintalah, maka akan diberikan kepadamu, carilah maka kamu 24
akan mendapat, ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”(Mat7:7). Pada saat ia memusatkan hati memuji Allah dan bersedia “membuka mulutnya”, maka ia akan mengeluarkan “keluhankeluhan yang tidak terucapkan” yang melibatkan pergerakan lidahnya, sehingga bahasa Roh kadang-kadang juga disebut bahasa lidah. Inilah yang dikenal dengan berdoa dengan bahasa Roh, di mana Roh Kudus sendiri yang membantunya berdoa. Banyak orang ingin bisa berbahasa Roh tapi malu, takut dibilang mabuk atau gila, akibatnya diam-diam saja karena takut dikritik. Ada halangan untuk mendapatkan karunia bahasa Roh yaitu karena terlalu banyak berpikir, menganalisa(1 kor 2:14) tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan, dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. Hal lain karena kesombongan, sinis pada yang dapat berbahasa Roh atau ketakutan. Seseorang yang mendapat karunia berdoa dalam bahasa Roh ini dapat menggunakannya pada saat ia berdoa pribadi atau dalam komunitasnya sendiri agar tidak dipandang aneh. Akhirnya, sekalipun aku dapat berkatakata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai “kasih”, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing (1Kor13:1) . Jadi karunia yang paling utama adalah bahasa kasih.
Metanoia Keluargaku
Oleh: V. Waty S. Halim rajin baca Kitab Suci. Kami diajak doa bersama. Dan.. Papa mulai rajin ikut “Papa berangkat ya... “ Wah, kegiatan di gereja. Rasanya perubahan sepertinya Papa baru sampai ini mulai setelah Papa ikut KEP (Kursus rumah, mandi sore dan sekarang Evangelisasi Pribadi)... sudah mau berangkat lagi... Mau rapat persiapan Krisma di gereja. Wow! MAMA : Sekarang Papa suka ikut kegiatan di “Aku pergi rapat ya...” Gereja.
D
Yang Muda Yang Bicara
Yang Muda Yang Bicara
ARA :
“Ayo Dara dan Jaka...Sekolah Minggu... semangat ya..! Kami pergi misa dulu ya..” Aku ingat waktu kecil dulu Papa Mama rajin mengantar aku dan Dik Jaka ke kelas SBI (baca :Sekolah Bina Iman). Senang sekali masuk kelas SBI. Gurunya baik dan ramah. Pintar bercerita.Bahkan melatih kami untuk drama Natal atau Paskah... Mama tampak senang kami kut kegiatan Gereja. Biasanya, usai misa, Mama duduk di pojok belakang kelas, menyaksikan kami berlatih usai acara Bina Iman. Sesekali Mama membantu menenangkan kalau kami terlalu berisik ngobrol atau terlalu aktif bergerak saat latihan drama... sedangkan Papa biasanya memilih menunggu di mobil atau bersama para Bapak lainnya... Entah kenapa... ada yang berubah. Saat aku kelas 5 SD, Mama belajar membantu di Bina Iman Anak, karena mau membantu Frater di Bina Iman Remaja. Aku sih senang-senang saja, karena sepertinya Mamaku yang sangat pemalu dan pendiam itu perlu banyak bergaul dengan ibu-ibu lainnya di Bina Iman. Papa juga sama. Berubah. Sekarang Papa
“...........” Rasanya hatiku berbunga-bunga. Melampaui lonjakan hatiku ketika menerima setangkai bunga... kejutan ketika kami pertama kalinya akan menghadiri misa malam Natal berdua. Speechless... Suamiku kini mulai tergerak untuk melayani. Praise The Lord! Ada yang berubah dalam kehidupan kami. Awalnya Jaka dan Dara ikut Bina Iman di gereja. Mereka semangat ketika diajak ikut drama Natal atau Paskah. Ikut kegiatan sosial seperti mengunjungi Panti Asuhan... Dan mereka suka sekali dengan kisah-kisah dalam Kitab Suci.Suatu ketika mereka juga yang menyadarkanku... “Ma... siapa nama suami Naomi? “ Aku tersentak. Aku tak ingat lagi... karena tak pernah membaca Kitab Suci lagi...! Tanpa disadari, aku –seorang Katolik KTP- diajak masuk ke lingkaran yang tak pernah kubayangkan sebelumnya: belajar pelayanan anak lalu mulai melayani remaja. Ada sesuatu yang tak pernah kurasakan sebelumnya... 25
Yang Muda Yang Bicara Belajar menjadi seorang Katolik yang sesungguhnya... Belajar untuk setia ...semangat jadi pengikut Kristus..sebuah sukacita yang justru bisa kubagikan di rumah... untuk keluargaku... Rasanya bara semangat di dada makin berkobar, karena kami boleh merasakan sukacita bersama sehati sejiwa sebagai keluarga pengikut Kristus. Kini aku bisa berbagi rasa dan sharing iman dengan suamiku-belahan jiwaku. Bahkan ia kini mulai mau mengajak buah hati kami berdoa bersama...Hadiah yang luar biasa... *** Sobat terkasih, potret sebuah keluarga yang kita tangkap dari pengalaman nyata sebuah keluarga ini mungkin juga menjadi potret keluarga kita masing-masing.Yuk, kita amati keluarga kita masing-masing. Seperti apapun potret keluarga kita, tak perlu berkecil hati. Karena semua perlu proses. “Puisi yang paling berharga adalah keluarga... Mutiara yang terindah adalah keluarga...” Lagu tema serial TV lawas Keluarga Cemara ini sangat menginspirasi saya. Mungkin saja tidak semua diantara kita familiar dengan lagu ini ya. Tetapi, sahabatku terkasih, ada sebuah mutiara yang perlu kita genggam erat. Kita semua mengaku sebagai pengikut Kristus. Kita sebagai bagian dari Keluarga Allah. Sebagai anggota dari Keluarga Allah kita mempunyai tanggung jawab yang sama : menjadi anggota keluarga yang baik dan ikut terlibat dalam kehidupan Keluarga 26
Allah. Kita perlu belajar bagaimana menghidupi peran kita sebagai anggota keluarga.dari Keluarga Kudus : Bunda Maria, St Yosef dan Yesus sendiri. Masing-masing dari kita perlu memulai dengan diri sendiri berproses untuk mau menjadi anggota keluarga yang baik dan mau menjadi garam dan terang dalam keluarga. Setelah kita berubah, lingkungan kita : keluarga tempat kita bertumbuh akan berubah. Satu hal yang perlu kita ingat : semua perlu waktu untuk berproses. Sobat remajaku yang dikasihi Tuhan, yuk, kita semangat gunakan kesempatan hidup kita untuk menjadi anggota keluarga yang menjadi garam dan terang, serta mau terlibat dalam kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan Gereja. Supaya kita dapat menularkan semangat, garam dan terang yang kita usung. Dan suatu saat akan terwujud...Dunia akan menjadi tempat yang lebih menyenangkan karena setiap keluarga menjadi sebuah istana cinta bagi setiap anggota keluarganya. KGK 1656 : “ ...keluarga-keluarga Kristen itu sangat penting sebagai pusat suatu iman yang hidup...
Keluarga Dalam Hidup Mengereja
Cinta Kitab Suci
S
etiap bulan Desember merupakan bulan milik sepenuhnya untuk Kaum Nasrani. Mengapa tidak? Karena bulan Desember kita disibukkan untuk persiapan merayakan Natal sebagai Hari Peringatan Kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Dahulu sewaktu suami saya masih usia muda ( saat Pastor Leo van Beurden, OSC sebagai Kepala Paroki), sebagai katekis sekaligus pewarta selalu disibukkan dengan Persiapan Upacara Sakramen Permandian. Suami membantu Pastor Paroki, bahkan di masa Adven menganjurkan agar setiap keluarga menyediakan lingkaran Adven Keluarga di rumah masing-masing di seluruh lingkungan. Saat Adven, keluarga menyalakan lilin di Lingkaran Adven dan mengajak seluruh anggota keluarga untuk berdoa dan membaca Kitab Suci bersama. Suasana ini menjadikan hubungan dalam keluarga menjadi lebih akrab dan harmonis dalam suasana kasih sejahtera dalam nama Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus (Bdk. Flp 1:2). Kami mempunyai anak 4 orang, dan mengajak mereka untuk aktif dalam kegiatan Gereja sebagai Legioner,
Cinta Kitab Suci Oleh: Nanny Tjahjadi Organis, Dirigen dan Filatelis (berhasil mengundang Duta Besar Vatican untuk Indonesia ke Paroki Pandu). Di lingkungan menghidupkan Paduan Suara Lingkungan. Sekarang mereka sudah dewasa dan telah berkeluarga. Kami bersyukur beberapa anak kami itu masih aktif menggereja di Paroki masing-masing. Semua itu bagi kami tinggal kenangan yang indah. Kami berdua sekarang telah berusia lanjut. Suami tidak sesegar dahulu, penglihatannya terganggu. Namun patut disyukuri dia masih aktif membaca Kitab Suci, selain buku, koran, dan majalah juga terlibat aktif untuk menulis di Berita Kita. Hidup kami dipasrahkan kepada Tuhan, biarlah Tuhan sendiri yang bekerja. Keseharian kami berdoa dan bekerja (Ora et Labora). Sesungguhnya Permandian atau Baptis merupakan peristiwa yang indah dan menyenangkan. Kita diajak untuk bertobat, menjadikan kita menjalani masa peralihan dari manusia lama yang penuh dosa menjadi manusia baru. Kita mengetahui bahwa yang telah dibaptis dalam nama Kristus telah dibaptis dalam 27
Cinta Kitab Suci kemuliaan-Nya, dengan demikian telah dikuburkan bersama-sama dengan Kristus agar bersama-sama Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati dalam kemuliaanNya. Dengan demikian kita akan hidup menjadi manusia yang baru. Sebab kita yang telah bersatu dengan kematian akan bersatu pula dalam kebangkitan-Nya. Kristus telah mati dan bangkit, kitapun telah mati, namun sekarang telah bersamasama dengan Kristus bangkit kembali (Bdk. Roma 6:3-5). Dalam Kolose 3:5 dengan judul Manusia Baru dikatakan sebagai berikut: Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi yaitu percabulan, kebengisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka), Jadi penyembahan berhala mendapat arti yang lebih luas daripada arti sehari-hari, bukan hanya arti penyembahan pada patung-patung. Selanjutnya dalam Kolose 3:18 – 4:16 berjudul Hubungan Antara Anggota-anggota Rumah Tangga. Ada baiknya dibaca dan dimengerti untuk menambah wawasan menggereja dalam keluarga. Selamat Tahun Baru 2017.
28
Umat Berbicara
Keluarga Harmonis dan Terlibat di dalam Kehidupan Menggereja
Umat Berbicara
S
aat Injil Matius dibacakan, “ Demikianlah mereka bukan lagi dua tetapi satu. Apa yang sudah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia “ Umat menjawab amin. Persatuan dari dua orang pria dan wanita yang telah dibaptis membentuk keluarga kudus, dipersatukan dalam Sakramen Perkawinan, disaksikan oleh seorang Imam dan jemaat Allah. Harkat Perkawinan diangkat menjadi Sakramen yang diakui oleh Gereja bahwa kedua orang yang mengikat janji, saling menghadirkan Allah di dalam kehidupan berkeluarganya tersebut. Kehadiran Allah melalui pribadi pasangan suami istri inilah yang menguduskan keduanya dan ikatan perkawinan tersebut. Juga anak-anak yang menjadi keturunannya. Keluarga adalah Gereja domestik artinya dalam keluarga, setiap anggota mengalami kehadiran Allah juga karyaNya. Keluarga menjadi tempat dimana Allah hidup dan menghidupkan. Peranan orang tua menjadi sentral bagi anak-anak sejak dini menghadirkan Allah agar mengalami Allah yang hidup dan berkarya di dalam keluarga. Kebiasaan sederhana seperti berdoa bersama, makan bersama , ke gereja bersama menjadi kebiasaan yang baik dilakukan dalam kehidupan keluarga. Bibit panggilan menjadi imam banyak tumbuh dalam keluarga yang berdoa dan beribadah bersama. Anak merasa
Oleh: Anita K nyaman dan terlindungi dalam keluarga yang harmonis. Benteng dalam kehidupannya sehingga tidak mudah terbawa arus kehidupan modernisasi yang negatif. Iman disemaikan sejak dini. Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu (Amsal 22:6) Bagi para aktivis Gereja, sebelum melayani di dalam Gereja-Nya, pelayanan yang pertama adalah keluarganya terlebih dahulu. Inilah tempat pertama dan terutama untuk melayani, baru yang lainnya. Agar tercipta keluarga yang harmonis sesuai dengan rencana Allah membentuk keluarga adalah dengan tekad ingin membahagiakan anggota keluarga yang lain. Baik pasangan hidup maupun anak-anak yang di anugerahkan Tuhan kepada kita. Anak-anakpun berusaha membahagiakan Tuhan melalui membahagiakan orang tuanya. Contoh dari keteladanan Kristus sendiri yang rela memberikan diri-Nya sebagai korban penebusan dosa dengan mati di salib bagi keselamatan umat manusia. Untuk kebahagiaan sejati dengan Cinta sejati yang bersedia berkorban, memberikan diri-Nya. Pengorbanan dan cinta Kristus inilah yang menjadi model bagi keluarga untuk berbagi kasih dan rela berkorban untuk kebahagiaan pasangan maupun anggota keluarga 29
Umat Berbicara yang lain. Indah sekali.
tengah hari (Amsal 4:18)
Dalam kehidupan berkeluarga juga merayakan Sakramen-sakramen Gereja seperti Ekaristi dan Tobat. Menjadi contoh bagi anak-anak dalam melakukan kehidupan menggereja yang nyata.
Mari kita dan seluruh keluarga kita, menapaki tahun baru 2017 ini dengan penuh iman, berjalan bersama di dalam Terang Tuhan.
Ada kasih dan pengampunan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah pendapat umat tentang pembahasan di atas yaitu “ Keluarga yang terlibat dalam kehidupan menggereja “
Pada akhirnya, keluarga yang menghadirkan Kristus dalam kehidupannya, akan berdampak kesaksian hidup yang mewartakan kasih Allah dalam kehidupan di lingkungan sekitar. Kasih dan sukacita akan terpancar kepada sekitarnya. Terang itu akan bercahaya. Hendaklah terangmu bercahaya di sekitarmu, sehingga mereka akan melihat kebaikan Bapamu yang di surga.
(Bpk Laurentius DK - Lingkungan Sukadamai)
Kita yang telah menerima Sang Terang dalam kehidupan keluarga kita, akan memancarkan Terang itu pada kegelapan di sekitar sehingga mereka mau datang kepada Sang Terang. Jalan hidup orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang
Keluarga yang melayani bersama baik di Gereja maupun di masyarakat sekitar.
30
Keluarga bukan hanya terlibat aktif di dalam pelayanan di Gereja tetapi juga saling melayani di dalam keluarga sehingga kasih Tuhan terpancar dalam kehidupan sehari-harinya. (Ibu Christina - Lingkungan Megateran)
(Ibu Indah - Lingkungan Pandu) Walaupun sibuk dalam kegiatan Gereja tetap para anggota keluarga saling memperhatikan dan saling mengasihi
Lembar Anak
Belajar& bermain
A
Lembar Anak
Asuhan Kak Leny Muliadi dik-adik yang manissss.... Liburan sudah selesai, mari kita kembali ke sekolah.
w
31
Informasi
Informasi
Visi dan Misi Paroki St. Perawan Maria Sapta Kedukaan VISI Menjadi komunitas yang hidup, mengakar, mekar dan berbuah, mewujudnyatakan Kerajaan Allah melalui Pemuliaan martabat manusia dan Pemulihan keutuhan ciptaan bersama masyarakat Jawa Barat dengan semangat Ut Diligatis Invicem
Misi atau Fokus Pastoral tahun 2017 “Panggilan menjadi Keluarga yang Harmonis dan Terlibat”
Wujud Doa Bulan Januari 2017 Evangelisasi: Kesatuan Umat Kristiani. – Semoga semua umat Kristiani taat dan setia pada ajaran Allah, dengan menguatkan hidup doa serta ikatan persaudaraan demi pulihnya kesatuan Gereja, dan dengan bekerja sama dalam menghadapi tantangan-tantangan kemanusiaan.
Gereja Indonesia: Para Pengusaha Katolik. – Semoga para pengusaha Katolik saling bekerja sama untuk menemukan jalan yang dapat menyambungkan tuntutan hidup iman dan praktik bisnis mereka.
Pastor Moderator Wilayah Wilayah I, IV, VI, & VIII Wilayah II & V Wilayah III & VII Wilayah IX
32
: Pastor P. Yoyo Yohakim, OSC : Pastor Yoannes Barualamasyah, OSC : Pastor Matheus A. Juwono, OSC : Pastor Markus Suradi, OSC
Informasi
Penanggalan Liturgi Bulan Januari 2017 Tgl 1, Minggu : HARI RAYA SANTA MARIA BUNDA ALLAH. Hari Oktaf Natal. Tahun Baru. Hari Perdamaian Sedunia. Bil. 6:22-27, Gal. 4:4-7; Luk. 2:16-21. Tgl 2, Senin : Pw S. Basilius Agung dan Gregorius dr Nazianze, UskPujG. 1Yoh. 2:22-28, Yoh. 1:19-28. Tgl 3, Selasa : Hari biasa Masa Natal. 1Yoh. 2:29-3:6, Yoh. 1:29-34. Tgl 4, Rabu : Hari biasa Masa Natal. 1Yoh. 3:7-10, Yoh. 1:35-42. Tgl 5, Kamis : Hari biasa Masa Natal. 1Yoh. 3:11-21, Yoh. 1:43-51. Tgl 6, Jumat : Hari biasa Masa Natal. 1Yoh. 5:5-13, Mrk. 1:7-11. Tgl 7, Sabtu : Hari biasa Masa Natal. 1Yoh. 5:14-21, Yoh. 2:1-11. Tgl 8, Minggu : HARI RAYA PENAMPAKAN TUHAN. Hari Anak Misioner Sedunia. Yes. 60:1-6, Ef. 3:2-3a,5-6; Mat.2:1-12. Tgl 9, Senin : Pesta Pembaptisan Tuhan. Yes. 42:1-4,6-7, Mat. 3:13-17. Tgl 10, Selasa : Hari biasa. Ibr. 6:10-20, Mrk. 2:23-28. Tgl 11, Rabu : Hari biasa. Ibr. 2:14-18, Mrk. 1:29-39. Tgl 12, Kamis : Hari biasa. Ibr. 3:7-14, Mrk. 1:40-45. Tgl 13, Jumat : Hari biasa. Ibr. 4:1-5,11, Mrk. 2:1-12. Tgl 14, Sabtu : Hari biasa. Ibr. 4:12-16, Mrk. 2:13-17. Tgl 15, Minggu : Hari Minggu Biasa II. Yes. 49:3,5-6, 1Kor. 1:1-3; Yoh. 1:29-34. Tgl 16, Senin : Hari biasa. Ibr. 5:1-10, Mrk. 2:18-22. Tgl 17, Selasa : Pw S. Antonius, Abas. Ibr. 6:10-20, Mrk. 2:23-28. Tgl 18, Rabu : Hari biasa. Pembukaan Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristiani. Ibr. 7:1-3,15-17, Mrk. 3:1-6. Tgl 19, Kamis :Hari biasa. Ibr. 7:25 – 8:6, Mrk. 3:7-12. Tgl 20, Jumat : Hari biasa. Ibr. 8:6-13, Mrk. 3:13-19. Tgl 21, Sabtu : Pw S. Agnes, PrwMrt. Ibr. 9:2-3,11-14, Mrk. 3:20-21. Tgl 22, Minggu : Hari Minggu Biasa III. Yes. 8:23b – 9:3, 1Kor. 1:10-13,17; Mat. 4:12-23. Tgl 23, Senin : Hari biasa. Ibr. 9:15,24-28, Mrk. 3:22-30. Tgl 24, Selasa : Pw S. Fransiskus dr Sales, UskPujG. Ibr. 10:1-10, Mrk. 3:31-35. Tgl 25, Rabu : Pesta Bertobatnya S. Paulus, Ras. 1Kor. 1:1-9, Mat. 24:42-51. Tgl 26, Kamis : Pw S. Timotius dan Titus, Usk. 2Tim. 1:1-8, Mrk. 4:21-25. Tgl 27, Jumat : Hari biasa. Ibr. 10:32-39, Mrk. 4:26-34. Tgl 28, Sabtu : Pw S. Tomas Aquino, ImPujG. Ibr. 11:1-2,8-19, Mrk. 4:35-41. Tgl 29, Minggu : Hari Minggu Biasa IV. Zef. 2:3 ; 3:12-13, 1Kor. 1:26-31; Mat. 5:1-12a. Tgl 30, Senin : Hari biasa. Ibr. 11:32-40. Tgl 31, Selasa : Pw S. Yohanes Bosko, Im. Ibr. 12:1-4, Mrk. 5:21-43.
33
Informasi
Jadwal Acara PDPKK Pandu Januari 2017 Keterangan:
Rabu, 04-01-2017
PD LIBUR Tahun Baru
Rabu, 11-01-2017
Misa Syukur Awal Tahun & pelantikan pengurus BPK-PKK Keuskupan Bdg, di Gereja St.Odilia Pk.18.00 WIB
Bagi yang tergerak utk melayani Tuhan melalui talenta alat musik & pujian, silakan bergabung dengan kami di acara Latihan, setiap hari Selasa, pk.19.00
Rabu, 18-01-2017
Misa Syukur Awal Tahun di Aula Pandu dipimpin oleh Pst. Yoyo Yohakim, OSC
hubungi : Jimmy 0817.427.876
Rabu, 25-01-2017
Imlek dan tradisinya dalam pandangan katolik nara sumber: Bpk Surya Tjahyadi
Info Duka Cita Ign. Ariyanto Gunaman dari Ling. Korles, meninggal tgl. 23 Okt 2016 Ign. Sugianto Wijaya dari Ling. Pandu, meninggal tgl. 29 Nov.2016
Petugas Koor dan Organis Januari 2017 Gereja Santa Perawan Maria Sapta Kedukaan Jumat I 17.30
Sabtu 17.30
01-01-2017 06-01-2017 08-01-2017
WKRI Stanis
TM3
17.30 ArBiKres Audrey
Stasi Caritas Minggu 07.00 Cicendo/Gg. Polisi
Yulinda/ Maria Tyo/ Tasya
Wil 1 Stanis Sejahtera H.J.Murti Linggawastu Jeny Jessica Feriyadi
15-01-2017
BaltasCpds Stanis
Legio M maria
22-01-2017
Pandu/ BegSem Audrey
Lena Dewi
29-01-2017
34
05.30 Lena Dewi
Minggu 07.15 09.15
Gereja stasi St. Theodorus Jumat I Minggu 17.30 08.00 17.00
Wil 3 Reza
Belcanto
Korles Nasaba Reza
Borkop Monica Tyo
Sukaraja Maria
Kebon Kawung
PKRK Feriyadi
Wil 2 Jessica L.
WKRI Lucy
Mustang Maria
Rajiman Bwh
SMP Pandu PDKK Reza Stanis
Kiki Tj. Anom-Gg. Wil 1 Tony Jessica Saleh Reza Belcanto
Sukajadi Jenny
Cibogo/ SksariFeriyadi Resumi Lucy Moh. Yunus
Koor Pemazmur Stanis
MsariSkdamai- Megateran Skmulya Vincent Linggawastu Adit
Informasi
Lagu Bulan Januari 2017 Tanggal
Hari
PBK
PCK
KML
Maz
BPI
01-01-2017
Misa Thn Br, Hr Ry St Maria Bunda Allah
L
A
G
U
K
06-01-2017
Jumat Pertama
333
PSB KDS Bp Kami KOM PNT H
U
S
U
S
379 390 Nyanyi
LK
LK
08-01-2017 Hr Ry Penampakan Tuhan 332 233/592 356 807/24 951/25 *170 394 Nyanyi
536
*145
15-01-2017
Minggu Biasa II
334 233/592 352 850/92 960/93 690 392 Nyanyi
435
544
22-01-2017
Minggu Biasa III
320 233/592 354 865/94 953/95 *154 393 Nyanyi
428
*31
29-01-2017
Minggu Biasa IV
*4 233/592 356 860/96 961/97 378 394 Nyanyi
434
554
*ACHM
Sumbangan Umat NOPEMBER 2016 NN
500,000
IBU L
400,000
BPK. AN
10,000,000
IBU B
100,000
DESEMBER 2016 BPK S.K
350,000
NN
450,000
NN
450,000
BPK TS
350,000
LINGK.MOH.YUNUS (ANAK ASUH)
280,000
BPK BR
300,000
IBU L
400,000 13,580,000
35
Informasi
INFO Penerima Krisma 20 Nov 2016* 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85
111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135
YUSTINA OLIVIA WIGUNA ANGELINA KARIN WIDIANTO ARNOLDUS SUKMARA WISASTRA SKOLASTIKA TINTIN HARTINI KUSNADI VANESSA VALENSIA YOSEFA MARIA DIANA KHOERNIAWAN AGUSTINUS RIYO SUBIANTO BENEDICTUS YESA HARDANI PUTRA FRANSISKA DEVARA ANGGITA JOSEPHINE CECILIA GUNAWANPUTRI MICHAEL CHRISTIAN WIJAYA SEVERUS RYAN WISASTRA ANDREAS BIMO ARDIANTO ANGELINA ALDINA SALIM ANTONIUS BALDINUCCI MICKAEL YULIO BAYU RUMEKSO BIRGITTA JANE CLAIRENE SIEMARGA ELISABET RENI SUHAENI GABRIELA NATANIA GREGORIUS LAUW WIANTO KEVIN CHRISTIAN HERYAWAN LAURENSIA SISCA SANJAYA VALENTINUS LUCKY EMMANUEL VALERIA KURNIAWATI VANESSA IMANUELLA VINCENSIUS REIKI DHARMA GITA YOHANES HANS ALVIN WIDARMAWAN ANTONIUS JOHANES CLARA TASHA CHRISTINA TUNGGAWIDJAJA GABRIELLA ELIZA KRISTIANITA HIERONIMUS HERRYANTO RAHARJA LAURENTIUS RICKY ARYANTO MARIA SELENA NATASHA DJAJASAPUTRA MARIA THALIA CHRISTINA TUNGGAWIDJAJA MARIA THERESIA LIVIA CECILIA LISANAWATI MISORA CLARA FELICE ELENA MARGARETHA SUMARGO MARIA CHRISTINA OKTAVIANI RAFAEL NATALINE SESARIA CARMENETE BR SAGALA BAGUS ADINUGRAHA HENDRIX PUTRA SAMPERURU ELIZABETH JENEVA SAMUELLA SANCHIA HYASINTA EDITHA KINANTI MARIA SANDIKANIA MULYA SRI KRESNA ALEXANDER WIBAWAMUKTI STEFFANI THERESIA YOHANA LYDIA WULANDARI BUDI VERONICA FELIZA ANGELINE ALBERT THOMAS TONI SURYAWAN ANTONIUS REINALDO BRIGITHA PATRICIA GUNAWAN DANIEL CHRISTIAN SETIA PUTRA FIDELIS MARCEL JONATHAN GERARDUS CHRISTENSEN DERRYL KHO HELEN FRANSISKA KRISTOFORUS CHRISTENSEN DERICK KHO ANDRIANUS VICTOR SITUMORANG MARIA JASEPHINE LIZA AGUSTA MICHAEL HAMONANGAN MANULLANG ALEXANDER ALBERT SUBAGIO GEORGE JEFFREY WISNU SILA SUDJANA NATASYA NADINE THERESIA GLADYS ONAWA THERESIA MELIA DEWI KARINA CECILLIA AYU PRASETYA CAROLINA DEFY PERMATASARI
136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150
YAKOBUS CHIEFREGI GUNAWAN RIADI LAURENSIA LINDA ANDELIA MONICA CHRISTINE YOE FRANSISKUS MARCELINUS ANLI WIJAYA MANUEL BILLY AGA YUDISTIRA LEWOWERAN FRANSISKUS DAVID DIMAS PATTY VINCENTIUS IVANDER REX WILLIAM SIAHAAN RAFAEL SINJUNATHA WULANGSIH FRANSISCA BERTHA MARCELA IGNATIUS STANLEY IRWANTO PUTRA TERESA BUDIARTI BACHTERAJAYA JOHANES ARIBOWO YOGA WIGUNO IGNATIUS HARDIAN REZA WIGUNA MICHAEL DANIEL EDY MULYONO RIKO SIMARMATA
86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110
36
lanjutan
St. St. St. St. St. St. St. St. St. St. St. St. St. St. St.
Petrus Paulus Paulus Paulus Paulus Paulus Ignatius Ignatius Ignatius Ignatius Ignatius Ignatius Mikael Mikael Mikael
Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Cimahi Cimahi Bandung Cimahi Cimahi Cimahi Bandung Bandung Bandung
St. St. St. St. St. St. St. St. St. St. St. St. St. St. St. St. St. St. St. St. St. St. St. St.
Mikael Mikael Mikael Mikael Mikael Mikael Mikael Mikael Mikael Mikael Mikael Laurentius Laurentius Laurentius Laurentius Laurentius Laurentius Laurentius Laurentius Maria Fatima Maria Fatima Maria Fatima Maria Fatima Maria Fatima
Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Lembang Lembang Lembang Lembang Lembang
St. Gabriel
Bandung
St. Gabriel St. Gabriel St. Gabriel St. Gabriel St. Gabriel St. Gabriel St. Gabriel St. Martinus St. Martinus St. Martinus St. Martinus St. Martinus St. Martinus St. Martinus St. Martinus St. Odilia St. Odilia St. Odilia Hati Tak Bernoda SPM Hati Tak Bernoda SPM Hati Tak Bernoda SPM Hati Tak Bernoda SPM Hati Tak Bernoda SPM St. Melania Maria Bunda Pembantu Abadi Bunda Maria Hati Kudus Yesus St. Yoseph (Sukabumi) Maria Para Malaikat Keluarga Kudus St. Arnoldus Kristus Raja Hati Yesus Mahakudus St. Yusup - Ambarawa St. Agustinus St. Yosep St. Petrus St. Petrus St. Yohanes Evangelista St. Mikael - Samosir
Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Bandung Pamanukan Cirebon Tasikmalaya Bogor Cianjur Jakarta Bekasi Semarang Semarang Semarang Purwokerto Purwokerto Pekalongan Pekalongan Kudus Medan
Informasi
Kegiatan Rutin Paroki Pandu No. JENIS A. RAPAT KOORDINASI
TEMPAT
WAKTU
PENGHUBUNG TELP/HP
1
Rapat DPH
R. DPP 1
Senin ke-1, pk. 18.30
2
Dewan Paroki Inti
Aula Atas
0816-625-262
3
DPI & Lingkungan Rapat Koord. Paroki
Kamis ke-2, pk. 18.30 Senin ke-3 Pk.18.00 (2 bulan 1x)
Pst. Yoyo Yohakim, osc. A. Budiman S. David S.
9251-5658 / 0812-2393572
Aula Atas
6011-138
Aula Atas
Senin ke-4, pk. 18.00
Anita K.
0815-8615-8524
5 6
Seksi Pewarta dan Lingkungan Seksi Komsos OMK
R. Komsos R. OMK
Maria S. Helen S.
0857-2141-4476 0899-7815-520
7
Bidang Kategorial
R. DPP 1
Retna
0816-610-177
8
Himanto
Aula Atas
Sabtu ke-1, pk. 18.00 Minggu ke-1, pk. 11.00 Senin ke-2 Pk.18.00 (3 bulan 1x) Minggu ke-3, pk. 11.00
Nurhayati
9
Santa Monika
SD Pandu
Minggu ke-4, pk. 11.00
C. Christine W.
SD Pandu
sabtu, pk. 15.00
Jovan
0818-0907-2725 2017-044 / 0818-219300 0822-21-6666-147
4
10 Putera Altar B. PERSEKUTUAN DOA 1 Adorasi Ekaristi Abadi 2
Doa Syafaat
3
komunitas Kerahiman Ilahi
4
Meditasi Cinta Kasih Ilahi
6
PDPKK
7
Doa Taize
R. Pradipa K. Setiap Hari (24 jam )
Pendalaman Iman Katolik Wyata Guna 3 Jelajah Alkitab D. PENDIDIKAN IMAN 2
1
BIA (Bina Iman Anak)
Yiyin
0815-6235-236
Regina Indri
0812-2327-493
Ign. Harsono
0817-9220-110
Selasa, Pk. 19.00
Winny
0856-9184-2007
Sabtu Pk.08.30
Maria K
0896-8283-0018
Rabu, Pk. 08.00
Kohardi / Zr. Emmanuella G. 6011-313
Senin Pk. 20.00
R. Efesus
Selasa Pk. 09.00
Aula Atas
Setiap Selasa, pk. 14.45 Selasa Pk. 10.00 R.Katekumen Rabu & Jumat Pk. 19.00 Kamis Pk. 09.00 Aula Atas Setiap Rabu Pk. 18.00 Jl. Pandu Rabu ke-4 Pk. 18.30 No. 27
Doa Syafaat CM Misericordia SD Pandu Group Doa Syafaat & Pelayanan 9 R. Efesus Doa / Konseling C. PENDALAMAN KS/IMAN Pendalaman Alkitab
0811-230-251 0816-607-808
R. Legio
8
1
V. Josephine Alumni KEPsri w KTM-Agustinus Tjandra Gracia L.S. Agustinus
Aula Atas
0813-2030-0028 0818-616-202 0821-2023-5657
Gereja Caritas Kamis, Pk. 18.00
Romauli
0813-6043-5666
Aula Atas
Kamis ke-3, Pk. 18.00
Susy Erlina
9122-0604
SD Pandu SD Pandu
Minggu, Pk.07.30 Minggu, Pk.09.15
Melanie
421-1235
37
Informasi 2
0813-2018-9610 0815-6235-236 0813-2044-1012
Herman & Susan
0811-2277-65
Frans Garnaen Akum S R F. Maria Olly Sutjiadi
201-4412 426-4025 2011-096/ 0811215-635
Senin & Jumat, pk.19.30 Selasa & Kamis, pk.19.30 Rabu, pk. 18.00 Kamis, Pk. 18.00 Rabu, pk. 19.00
Ivan Wawan S. Lia Luciana Ign. Jimmy S.
0857-0683-6145 0817-0298-806 0815-6038856 0818-0607-6778 0816-4210-880
Jumat, pk. 18.00
Ni Wajan Leni 0818-611-900
SD Pandu
Minggu, Pk.07.30
3
Katekumen Anak
SD Pandu
4
Pelajaran Agama untuk Siswa R. Rapat Sekolah Non Katolik DPP 2
5
Katekumen Dewasa
R. Katekumen
Minggu, Pk. 07.30 Minggu Pk. 09.00 Selasa, Pk. 18.00 Minggu, Pk. 11.00
6
Baptis Bayi
Gereja Pandu
E. LATIHAN LITURGI 1 PS TM3 2 PS Belcanto 3 Pemazmur 4 Lektor 5 PS PKRK 6
PSA Campanella Voce
Gereja Pandu Gereja Pandu Gereja Pandu Gereja Pandu Gereja Pandu Aula Atas / Gereja
7
Merangkai Bunga Yasmin
Gereja Pandu Sabtu, pk. 08.00
8 PS WKRI 9 Organis F.KARYA SOSIAL
1
Klinik Pratama Pandu
Gereja Pandu Sabtu, pk. 11.00
BP Pandu
Pandu Dakota -Cimareme
Caecilia S Melia I.Yully W. Stanis
Senin - Sabtu, pk.15.0018.00, pagi selasa & jumat 08.00- R B. Robert 11.00 Kwaria Senin, Kamis pk. 09.00 -12.00 sabtu 10.00 - 13.00 Senin - Jumat pk.08.0017.00 Petrus M. Sabtu, pk.11.00-14.00
601-4018 421-3535 087-82220-8810 0852-2130-4577
Poli Umum Poli Gigi
2
Kopdit Pelangi Kasih
3
Dana Sosial Kematian Paroki Sekretariat Pandu Paroki
Setiap Hari
Th. Setyarso
2036-569/08122052-494
4
PSE
R. PSE
RABU, PK. 16.30 kec. minggu ke-5 (libur)
Ign. Harsono
0817-9220-110
R. DPP 2 Ruang DPP 1
Senin ke-2, pk.16.00 Kamis, pk. 16.30
Henny H. Th. Sukarni
0822-1900-2229 0812-2091-437
Ruang LM
Minggu, 13.00
Peter
9251-5354
Ruang LM Ruang LM
Minggu, 16.15 Selasa, pk. 17.15
Chrispianus K Martini M Antonius Oche Lung-Lung
0812-2152715 0817-0229-401
G. KATEGORIAL KONSULTATIF 1 WKRI 2 BBC (Bunda Berduka Cita) POB (Penghibur Orang 3 Berduka Cita) 4 BK (Bunda Kerahiman) 5 MBK (Maria Bunda Kristus)
38
Abung Yiyin Y Christine
BIR (Bina Iman Remaja)
6
Benteng Gading(LM SDSMP)
Ruang LM
Minggu, pk. 09.30
7
Stella Maries (LM Anak2 SMA)
Ruang LM
Minggu, pk. 11.00
Eve
0852-2922-7584
0877-2207-3182 0812-2226-7129 0813-2049-6695
Informasi
Kegiatan Rutin Stasi St. Theodorus No. JENIS TEMPAT A. RAPAT KOORDINASI 1 Rapat DPS Aula Rumah Pleno Stasi 2 Rapat DPS R.Rpt 1 - Rmh Harian Stasi 3
Putera - Putri R.Rpt 1 - Rmh Altar Stasi B. PERSEKUTUAN DOA 1 Komunitas gereja Stasi Kerahiman Ilahi C. PENDALAMAN KS/IMAN 1 Katekismus Aula Atas 2
Pembekalan Gereja Stasi Lektor dan Pemazmur D. PENDIDIKAN IMAN 1 Bina Iman R.Rpt 2 - Rmh Anak Stasi E. LATIHAN LITURGI 1 Latihan Koor Gereja Stasi Stasi 2 Latihan Gereja Stasi Lektor 3 Latihan Gereja Stasi Mazmur F. KATEGORIAL KONSULTATIF 1 Rapat WKRI R.Rpt 1 - Rmh Stasi 2 Legio M R.Rpt 2 - Rmh Bunda Stasi Berbelas K.
WAKTU
PENGHUBUNG
TELP/HP
Senin ke-2, pk. 18.30 Selasa ke-1, pk. 18.30
Natalia A. G.
0818-0228-8613
A. Hery S
0816-629-204
Minggu ke-1, pk.10.00
Maria Dora
0857-2260-0428
Sabtu, pk. 06.45 Yustinus Guiso 0821-2006-0027
Selasa ke-2 & 4, pk. 18.30 Selasa ke-3, pk. 18.00
Ch. Sukistini
0818-429-950
Veronica L
0878-2146-4721
Minggu, pk.08.00
F. Laksita L
0899-600-2610
Senin & kamis, F. Trya G pk. 19.00 Selasa, pk. 17.30 F. Fanny
0816-600-283 0857- 2222- 5029
Rabu, pk. 17.30
Veronica L
0878-2146-4721
Minggu ke-2, pk.10.00 Minggu, pk. 15.30
Evy P
0811-234-078
Maria S.
0857-2141-4476
39