KELAIANAN KELENJAR SEBASEA DAN KELENJAR EKRIN Betty Ekawati Irianto • Departement Dermato & venereology FK UII • be Queen Skin & genital Care Centre
INTRODUCTION
Acne is an inflammatory disorder on pilosebaceous follicles.
Morphology: comedones, papules, pustules, nodes, cysts.
Pathogenesis: complexs
Predispose: multi factors.
INCIDENCE:
Shalita: 85%, between 12 – 25. Kligman: 100%, no one through life without comedones.
Patogenesis Stimulasi androgen
folikel sebasea
membesar & aktivitas
Keratinisasi abnormal
Akumulasi keratin
mikro komedo
Dilatasi sal folikel
komedo terbuka / black head
Tekanan & timbunan keratin Isinya msk dermis
inflamasi
white head/komedo Tertutup
folikel ruptur UKK acne
FAKTOR YANG BERPERAN DALAM PATOGENESIS ACNE
• meningkatnya produksi sebum • hiperkornifikasi duktus sebaseaus • fungsi bakteri yang abnormal • inflamasi
STAGING
4 grade: Pillsburry
3 grade: Plewig & Kligman
7 grade: Frank & grade: Cook
8 grade: Allen & Smith
14 grade: Burke
Etc.
STAGING Simple & easy I. MILD:
II. MODERATE: III. SEVERE:
Gejala Klinis
• komedo tertutup maupun terbuka • papul, pustul, nodul sampai kista
• parut pd acne biasanya berupa pitting scar • dada & punggung hipertrofik
Variasi Klinik Akne • akne nodulokistik lesi dominan nodul & kista
• akne fulminan merupakan bentuk akne nekrotik akut yg berat ditandai dengan simtom sistemik berupa panas, leukositosis & atralgia • akne kosmetik, pd wanita dewasa krn pemakaian kosmetik komedogenik • akne mekanika, akibat trauma fisik sep gesekan, tekanan mis pada dagu karena pemakaian helm, pd ganjal bahu atau tekanan BH pd wanita
• akne detergen, pd penderita yg mencuci wajahnya secara kompulsif • folikulitis gram negatif, krn pemakaian AB jangka panjang
bakteri gram negatif yg berlebihan
dua macam bentuk lesi acne, pustula dgn puctum yg besar &
bentuk nodulo kistik
1. terutama menyerang usia remaja 2. predeleksi pada wjh, punggung & dada atas 3. pleomorfik berupa campuran komedo terbuka & tertutup, papul, pustul nodul & kadang-kadang sikatrik
Diagnosis Banding folikulitis, rosasea, perioral dermatitis, erupsi akneformis lupus miliaris disseminatus fasei
1. menormalkan pola keratinisasi pada folikel 2. menurunkan populasi P. Acne 3. menurunkan aktifitas kel sebaseus 4. menghilangkan inflamasi
Topikal
Terapi yang essential untuk acne
sering menyebabkan desquamation.
Jika membaik tidak perlu terapi oral (AB atau lainnya).
Obat yang sering digunakan
BPO (90 - 95%), clindamycin, erythromycin
Retinoids (tretinoin, adapalene, isotretinoin) - tretinoin and adapalene
kombinasi krim (antibiotik/BPO), azelaic acid, AHA
SISTEMIK
Doksisiklin, tetrasiklin, klindamisin
Isotretinoin
Infrequent: cyproterone acetate ( < 10% )
Management terapi berdasarkan derajat acne Mild acne 80% membaik dengan terapi topikal Moderately severe and severe acne 95% membaik dengan terapi topikal dan sistemik
• Ekstraksi komedo • Injeksi intralesi dgn kS utk mengurangi inflamasi pd lesi nodulo kistik • dermabrasi • laser • skin care
radang kronis pada kulit wajah yang ditandai dengan eritema persisten dan teleangiektasi diselingi dengan episode akut, edema dan papula
Epidemiologi • wanita, gejala klinis lbh berat pd pria • paling banyak menyerang usia 20 samapi 50 tahun • frekuensi lbh byk pada ras kaukasian berkulit putih, jarang pada ras kulit gelap
Patogenesis • penyebab pasti belum jelas • pencetus makanan, alkoholisme, rdg gastrointestinal, malabsorbsi, # psikiatri, tungau Demodex Folliculorum
Gejala klinis • Mengeluh wajah sensitif & mudah teriritasi • dijumpai tanda khas adanya eritema pada pipi, hidung dan glabela • dagu dan dahi dpt terkena tetapi eritema pd wajah bagian sentral
• tidak dijumpai komedo • adanya lesi akneformis
akne rosasea
• hipertrofi sebasea, hiperplasi jaringan fibrous pd hidung
rhynophyma
• wajah kemerahan yang khas adanya vasodilatasi dengan atau
tanpa papul atau pustul, terutama menyerang daerah sentral
Diagnosis Banding • akne vulgaris, pd rosasea tdk dijumpai komedo
1. sistemik, kondisi inflamasi akut dapat diberikan AB sep tetrasiklin, eritromisin atau metronidazol
2. Topikal, preparat yang mengandung sulfur, metronidazol 0.75 % pemberian KS merupakan kontra indikasi krn menyebabkan teleangiektasi lebih parah.
• Kelaianan kulit akibat retensi keringat • vesikel milier
KLASIFIKASI 1. Miliaria kristalina 2. miliaria rubra 3. miliaria profunda
patogenesis Obstruksi kel sudorifera
duktus ruptur
retensi keringat
vesikel
MILIARIA KRISTALINA • vesikel 1-2mm, bergerombol tanpa tanda radang • tidak menimbulkan keluhan • tidak perlu pengobatan • ventilasi yang baik, pakaian tipis, menyerap keringat • PA gelembung intra/subkorneal • tidak diperlukan terapi
• menghindari panas yg berlebih • ventilasi yang baik
MILIARIA RUBRA
• Tubuh & tempat-tempat tekanan atau gesekan pakaian • papul merah, papul vesikuler ekstra folikuler • pedih dan gatal • pada orang yang tidak biasa di daerah tropis
• PA gelembung pd stratun spinosum ……peradangan pd kulit dan perifer kulit di epidemis
PATOGENESIS • PRIMER………..banyak keringat & perubahan kualitatif sumbatan keratin pada muara kelenjar perforasi sekunder di epidermis
•PRIMER……. Kadar garam yang tinggi
spongiosis muara kelenjar keringat
M
MILIARIA PROFUNDA • Jarang ditemukan kecuali di daerah tropis • setelah miliaria rubra • papul putih keras berukuran 1-3 mm • badan dan ekstremitas • papul > vesikel • tidak gatal
• tidak eritema • PA sal kel kerengat pecah pd dermis dgn atau tanpa infiltrasi
sel radang
KULIT NORMAL
SUMMARY:
Acne topical therapy is always needed, the procedure based on several factors: stage, morphological lesions, skin condition, price value.
Combination topical with systemic and other are needed incase of moderate and severe case.
Suggestion: start with old remedies in the series; cheap, easy to buy and to use, low skin side effects and still effective.