KEKERASAN YANG DIDUGA DILAKUKAN OLEH APARAT POLISI Pada Tanggal 23 Agustus 2011 Identitas Korban : a. Kasus Penganiayaan Oleh Oknum yang di Duga Aparat Polisi 1. Nama : Noris Selegani Pekerjaan : Mahasiswa Fisip UNCEN 2. Nama : Martinus Nayagauw Pekerjaan : Mahasiswa Teknik Pertambangan USTJ b. Kasus Penembakan di Tanah Hitam 1. Nama : Marthen Alua a. Kronologis Penganiayaan : Pada tanggal 23 Agustus 2011, korban atas nama Noris dan Marthinus sekitar pukul 13.00 siang WP pergi ke Koya I Jalan Paniai, dengan tujuan mengantar undangan wisuda kepada teman-temannya (Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Moni se-Jayapura) dengan mengendarai sepeda motor. Setelah membagi-bagi undangan, kedua korban kembali ke Abepura sekitar jam 15.00 WP, namun dalam perjalanan kembali, mereka di kejar oleh sebuah mobil dengan kaca gelap yang kemudian menghalangi kedua korban, pelaku dikenali sebagai polisi dari celana yang digunakan, kedua korban kemudian di pukul. Menurut penuturan Martinus Nayagauw Polisi yang mencegat mereka kira-kira 6 orang dan kemudian memukul kedua korban dengan menggunakan popor senjata dan kayu. Korban atas nama Noris Selegani menderita luka-luka di kaki kanan (antara lutut sampai tulang kering terdapat 3 luka, sedangkan bagian punggung kaki di ditindis/tusuk dengan besi), kemudian tangannya juga sempat di pukul (dengan maksud untuk mematahkan) oleh pelaku dan ada beberapa bekas luka juga ditangannya karena dipukul dengan kayu, dan rahang korban patah serta giginya hancur karena dipukul dengan popor senjata. Korban atas nama Martinus Nagayauw menderita luka-luka di dahinya serta pelipis mata kiri, dimana pelaku menggunakan popor senjata memukul bagian depan kepalanya hingga dahinya hancur. Setelah melihat kedua korban tidak berdaya lagi, kemudian kedua korban dibawah ke Polsek Abe, lalu dari sana diantar ke Rumah Sakit Abepura. Menurut Polisi yang mengantar kedua korban ke Rumah sakit, bahwa kedua korban merupakan korban kecelakaan lalu lintas yang terjadi di daerah Nafri. Pernyataan polisi ini sangat berbeda dengan informasi yang diberikan korban dan keluarganya kepada kami. b. Kronologis Penembakan : Pada hari yang sama, antara jam 22.00 WP s/d 23.00 WP, Polisi melakukan penembakan terhadap seorang Bapak bernama Marthen Alua di daerah Belakang Tanah Hitam tepatnya di rumah korban. Menurut penuturan keluarga korban bahwa pada saat itu polisi dari Polsek Abepura sedang melakukan pengejaran terhadap beberapa orang mabuk yang lari ke kearah kompleks sekitar rumah
korban kemudian aparat melakukan pemeriksaan. Pada saat yang bersamaan korban yang baru saja selesai minum kopi dan keluar rumah, tiba-tiba polisi yang ada di sekitar rumah korban menahannya karena korban di tuduh sebagai pelaku yang lari saat dikejar aparat. Korban lalu membantah atau menolak karena merasa bukan pelaku pencurian yang dituduh. Korban kemudian di bawah oleh Polisi ke depan jalan dimana mobil mereka di parkir dan kemudian memerintah korban untuk naik, namun korban tidak mau dan kemudian merontah dan lari kembali ke rumahnya, Polisi kemudian mengejar korban ke rumah dan menembaknya dibagian paha kanan. Ketiga korban ini sekarang sedang di rawat di Rumah sakit Abepura pada ruangan yang sama dan sedang di jaga oleh aparat dari Polsek Abepura.
Keterangan Gambar :
Bengkak pada rahang serta gigi patah akibat pukulan senjata Luka lecet dan memar pada kaki kanan akibat pukulan kayu Luka akibat tusukan besi Luka memar pada tangan kanan akibat pukulan kayu
Keterangan Gambar :
Luka di pelipis mata akibat pukulan dengan senjata Luka di dahi akibat pukulan dengan senjata
Keterangan Gambar :
Luka tembak di paha kanan (Tembus) Korban Marthen Alua