Kekerabatan dan Keturunan
Lewis Henry Morgan (1818-1881)
Latar belakang • Guru besar Antropologi Amerika Utara abad ke19 yang dipandang sebagai perintis studi tentang kekerabatan. • Dalam bukunya yang berjudul: Systems of Consanguinity and Affinity of the Human Family (1871) bahwa sistem-sistem kekerabatan bangsabangsa dari berbagai daerah di dunia dalam usahanya untuk membuktikan bahwa orang Indian Amerika berasal dari Asia. • Ia mengembangkan gagasan bahwa kekerabatan (keluarga) manusia berkembang melalui sederet tahap evolusi dari promiskuitas primitif di satu pihak sampai keluarga monogami dan patriakal di pihak lain.
Teori tentang Evolusi Keluarga • Masalah asal mula dan perkembangan keluarga dalam masyarakat telah lama menjadi perhatian para ahli-ahli ilmu sosial dalam upayanya mencari bahan perbandingan dalam kawanan hewan yang hidup berkelompok. • Ahli antropologi yang mengembangkan teori evolusi keluarga ini adalah J. Lubbock, J.J. Bachofen. J.F.Mclennan, G.A. Wilken, sebagai rujukan Lewis H. Morgan untuk melakukan penelitian pada bangsa Iroquois.
Promiskuitas • Tingkat pertama ini, proses perkembangan masyarakat dan kebudayaan pada manusia mula-mula hidup mirip sekawanan hewan berkelompok dan pria dan wanita hidup bebas tanpa ikatan. • Manusia dikatakan hidup liar, bebas dan bergerombolan. • Kelompok keluarga inti sebagai inti masyarakat belum ada.
Matriakat • Lama-lama manusia sadar akan hubungan antara seorang ibu dan anak-anaknya, yang menjadi satu keluarga inti, karena anak-anak hanya mengenal ibunya. • Dalam kelompok seperti ini, ibulah yang menjadi kepala keluarga. • Perkawinan antara ibu dan anaknya yang berjenis pria dihindari sehingga timbullah dengan adat eksogami. • Kelompok keluarga yang mulai meluas karena garis keturunan diperhitungkan melalui garis ibu--matriakat
Patriakat • Tingkat berikutnya karena para pria tidak puas dengan keadaan, lalu mengambil istri dari kelompok-kelompok lain, yang mereka bawa ke dalam kelompok mereka sendiri. • Keturunan yang lahir dari hubungan itu dengan demikian tetap tinggal dalam kelompok si pria, sehingga lambat laun timbul kelompok keluarga dengan ayah sebagai kepala----patriakat.
Parental • Setelah melalui proses evolusi, perkawinan di luas kelompok (eksogami) berubah menjadi endogami (perkawinan dalam batas-batas kelompok). • Endogami menyebabkan bahwa anak-anak selanjutnya dapat berhubungan secara leluasa dengan anggota kerabat ayah dan ibu, sehingga patriakat makin lama makin hilang.
Kelompok Kekerabatan • Kekerabatan menunjuk pada hubungan darah, kerabat adalah mereka yang bertalian berdasarkan ikatan darah dengan kita. • Jenis kelompok kekerabatan yang sering dijumpai adalah kelompok keturunan (descent group). • Kelompok keturunan adalah satuan sosial yang diakui oleh masyarakat demikian rupa sehingga garis keturunan dari seorang leluhur tertentu baik yang sungguh-sungguh ada maupun yang hanya ada dalam mitologi, menjadi kriteria keanggotaan.
5 Kategori Kelompok Kekerabatan Menurut G.P. Murdock • Kelompok kekerabatan berkorporasi (corporate kingroups), yang sifatnya eksklusif (warganya terbatas) dan biasanya memiliki hak bersama atas sejumlah harta. • Kelompok kekerabatan kadangkala (occasional kingroups), warganya banyak sehingga interaksinya terus menerus tetapi berkumpul kadang2 saja. • Kelompok kekerabatan menurut adat (circumscriptive kingroups), warganya banyak tapi sudah tidak saling mengenal. Kehidupan ditentukan oleh adat. • Kelompok kekerabatan dengan seorang tokoh yang masih hidup sebagai pusat kelompok (ego-oriented kingroups). • Kelompok kekerabatan berdasarkan hubungan kekerabatan (ancestor-oriented kingroups).
Bentuk Kelompok Kekerabtan • • • • • • •
Kindred Keluarga luas Keluarga Ambilineal Kecil Keluarga Ambilineal Besar Klen Kecil Klen Besar Fratri
Kelompok Keturunan • Kelompok keturunan adalah semacam kelompok kekerabatan, yang berasal dari keturunan nenek moyang tertentu. • Bentuk kelompok keturunan terdiri atas lineage, klen, fratri dan paruh (moiety). • Kelompok keturunan berkembang akibat pengaruh organisasi keluarga luas dengan cara menyesuaikan diri dengan jenis kelompok keturunan dan kelompok keturunan lain yang penting untuk masyarakat.
Kelompok Keturunan Keturunan Unilineal • Keturunan yang keanggotaannya ditetapkan melulu berdasarkan garis ibu atau garis ayah saja. Keturunan matrilineal • Keturunan yang ditelusuri secara eksklusif melalui garis perempuan untuk menentukan keanggotaannya. Keturunan patrilineal • Keturunan yang ditelusuri secara eksklusif melalui garis laki-laki untuk menentukan keanggotaannya.
Bentuk Kelompok Keturunan • Lineage • Klen • Fratri dan Paruh
Lineage • Badan kelompok keturunan yang terdiri atas kerabat-kerabat sedarah yang mengaku sebagai keturunan dari nenek moyang yang sama. • Lineage berorientasi pada leluhur dimana keanggotaan dalam kelompok hanya diakui kalau hubungan dengan leluhur bersama itu dapat ditelusuri dan dibuktikan.
Klen
• Kelompok keturunan bukan badan resmi, yang tiap-tiap anggotanya mengaku keturunan dari seorang leluhur bersama tanpa mengetahui sungguh-sungguh hubungan genealogis dengan leluhur tersebut. • Tidak memiliki kesatuan tempat tinggal seperti lineage, klen bersandar pada lambang-lambang--berupa binatang2, tumbuhan, kekuatan alam dan benda2 untuk membangkitakan solidaritas para anggotanya dan sarana identifikasi. • Lambang tersebut dinamakan Totem. • Totem adalah lambang yang mengandung arti religius, biasanya berupa binatang, tumbuhan, yang oleh klen dipakai sarana identifikasi.
Fratri dan Paruh (Moiety) • Fratri adalah kelompok keturunan unilineal yang terdiri atas dua klen atau lebih yang dianggap saling berhubungan. • Anggota Fratri tidak dapat menelusuri secara teliti hubungan keturunan mereka dengan leluhur bersama mereka meskipun mereka mengakui bahwa leluhur itu ada. • Paruh adalah setiap kelompok hasil pembagian masyarakat menjadi dua bagian atas dasar keturunan.
Adat Istiadat dalam Daur Hidup dan Perkawinan
• Dalam hampir semua masyarakat manusia, hidupnya dibagi ke dalam tingkat-tingkat disebut dengan tingkat sepanjang hidup manusia adalah: 1. Masa Bayi 2. Masa Penyapihan 3. Masa Kanak-kanak 4. Masa remaja 5. Masa Puber 6. Masa sesudah menikah 7. Masa Kehamilan 8. Masa Lanjut Usia 9. Masa Kematian
• Dalam tingkat sepanjang hidup manusia terdapat masa peralihan antara satu tingkat kehidupan ke tingkat lainnya dan biasanya diadakan pesta atau upacara. • Penyelenggaraan pesta atau upacara sifatnya disebabkan adanya kesadaran bahwa setiap tahap baru dalam tingkat hidup menyebabkan masuknya seseorang di dalam lingkungan sosial yang baru/luas. • Dalam berbagai kebudayaan bahwa masa peralihan merupakan saat-saat yang penuh bahaya, baik nyata maupun gaib sehingga upacara/pesta seringkali mengandung unsur-unsur penolak bahaya gaib----crisis rites (upacara masa kritis) atau rites de passage (upacara peralihan)
Daftar Pustaka