Vol.4/No.1, Juni 2016, hlm 49-58
49
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
KEGIATAN SANGGAR SASTRA RUMAH PUISI TAUFIQ ISMAIL DALAM MENDUKUNG PERILAKU MENULIS (Survei Pelatihan Menulis Karya Sastra Rumah Puisi Taufiq Ismail di Padang panjang)
Riska Fatma1,Ninis Agustini Damayani2, Agus Rusmana3 1 Program Magister Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia, 2,3Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Padjadjaran 1
[email protected],
[email protected] 3
[email protected] ABSTRACT - This research purpose is to explain “Sanggar Sastra” activities at Rumah Puisi Taufiq Ismail in order to support behavior of writing literature among students, especially in Padang Panjang and Bukittinggi, West Sumatera. The method used is survey. Respondents in this research are twenty five senior high school students in Padang Panjang whom participate to “Sanggar Sastra” for a month . This research shows that an internal factor such as; members’ interest and external factors; sanggar sastra’s teachers contributed to support behavior of writing literature among students. While the external factor such as the facilitation of “sanggar sastra” not directly give an contributed to support behavior of writing literature among students. Keywords: Sanggar sastra, rumah puisi, behavior of writing.
PENDAHULUAN Menulis merupakan suatu proses kreatif memindahkan
gagasan
ke
dalam
lambang-
lambang tulisan. Artinya adalah adanya tujuan atau maksud tertentu yang hendak dicapai dan adanya gagasan atau sesuatu
yang
hendak
dikomunikasikan (Semi, 2007). Ketertarikan seseorang terhadap
menulis
tergantung
dari
minat yang dimilikinya. Seseorang tidak akan menghasilkan sebuah tulisan jika dia tidak memilki minat menulis dan kemauan yang kuat untuk menghasilkan karya nyata.
ABSTRAK – Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan aktivitas “Sanggar Sastra” di Rumah Puisi Taufiq Ismail dalam mendukung perilaku menulis di kalangan pelajar, Padang panjang dan Bukittinggi, Sumatera Barat. Metode yang digunakan ialah survey. Responden dalam penelitian ini ialah 25 Sekolah Menangah Atas (SMA) di Padang Panjang yang berpartisipasi di “Sanggar Sastra” setiap bulannya. Penelitian ini menunjukkan bahawa faktor internal diantaranya; ketertarikan angora dan faktor eksternal; pengajar Sanggar Sastra yang berkontribusi mendukung prilaku menulis diantara pelajar. Sedangkan faktor eksternal yakni fasilitas Sanggar Sastra tidak berkontribusi dalam memberikan dukungan prilaku menulis diantara pelajar. Kata kunci: Sanggar Sastra, rumah puisi, perilaku menulis.
Dahulu
banyak sekali
penulis
terkenal
khususnya yang berasal dari Sumatera Barat menerbitkan karya-karya indah mereka. Deretan nama besar satrawan Minang itu, di antaranya Taufiq Ismail, Abdoel Moeis, Asrul Sani, Rivai Apin, Marah Rusli, Hamka, Sutan Takdir Alisyahbana, dan beberapa nama lainnya. Ambil saja salah satu contoh karya “Tenggelamnya
Hamka
yaitu
Kapal Van Der Wijck” yang
menarik perhatian belakangan ini. Karya tersebut merupakan hasil tulisannya yang pada dasarnya merupakan kisah nyata. Hamka mengabadikan kisah tersebut dalam novel dan mengemas ceritanya
ISSN: 2303-2677 / © 2015 JKIP
dengan
kesusastraan
yang
indah.
50
Riska, dkk.
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
Namun seiring perkembangan masa dan waktu,
ditanamkan, maka kebiasaan membaca secara
kini sudah jarang terdengar nama-nama penulis
otomatis akan menimbulkan keinginan untuk
yang menghasilkan karya terbaiknya.
perlu mengkomunikasikan gagasan-gagasannya
Menurut
faktor
dalam bentuk yang permanen yaitu tulisan
sastrawan Minang yang
daripada bentuk tuturan atau ujaran. Untuk
Taufiq
turunnya
jumlah
mewarnai
khazanah
Ismail,
“bukan
Indonesia
mengembangkan kemampuan menulis, seseorang
modern, namun kepentingan yang lebih besar
perlu melakukan latihan menulis tersebut menjadi
dari itu adalah turunnya minat membaca dan
sebuah karya nyata. Banyak sumber informasi
menulis di kalangan generasi muda. Tidak hanya
yang bisa didapatkan untuk menjadi referensi
di Sumatera Barat namun meluas ke seluruh
dalam
Tanah
perpustakaan
Air.
Dampak
kesusastraan
dari
turunnya
minat
membaca
dan
menulis
seperti
di
atau taman baca. Namun masih
membaca dan menulis menyebabkan minusnya
banyak
yang
karya sastra berbobot yang lahir di Tanah Air”
merupakan bangunan yang hanya menyimpan
(Kompasiana, 2014). Hal tersebut dikarenakan
segudang buku saja. Selama
semakin berkurangnya minat membaca dan
ini
menganggap
ketika
perpustakaan
mendengarkan
kata
muda
yang
“perpustakaan‟ bayangan kita masih tertuju pada
termakan
oleh
sebuah ruangan yang berisi sekumpulan buku
perkembangan zaman. Anak muda saat ini lebih
yang ditata di dalam rak. Padahal gambaran
senang menghabiskan
perpustakaan tidaklah sesempit itu. Perpustakaan
menulis di semakin
kalangan hari
generasi
semakin
waktunya untuk pergi atau
bisa dihadirkan dimana saja. Pada dasarnya
lainnya
fungsi perpustakaan tidak sebatas fasilitas baca,
dibandingkan pergi ke perpustakaan atau taman
tetapi juga sebagai wahana rekreasi. Di dalam
bacaan untuk membaca.
perpustakaan terdapat juga wahana imajinasi
ke mall nongkrong
dan
sekedar
bersama
menggosip
teman-teman
Kegiatan membaca dan menulis ibarat dua
rekreasi yang tidak akan kita dapatkan di tempat
sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.
wisata manapun. Perpustakaan mempunyai peran
Seseorang tidak akan bisa menulis kalau tidak
yang strategis dalam meningkatkan kualitas
membaca terlebih dahulu. Dengan membaca,
intelektual warga masyarakat (Mursyid, 2015 ). Pertumbuhan pesat perpustakaan, taman
banyak atau sedikit, akan timbul rasa kagum terhadap tulisan yang kita baca. Pengetahuan
bacaan,
baru banyak ditemui dan membuat kita banyak
hendaknya bermuara pada pengembangan sarana
berfikir, yang nantinya bisa dijadikan referensi
membaca dan belajar. Di era informasi saat
untuk berkarya tulis. Tentu saja kurangnya
sekarang, masyarakat dituntut untuk melek
budaya membaca sangat mempengaruhi budaya
informasi dimana masyarakat dapat belajar
menulis.
sepanjang masa artinya bagaimana manusia itu
Kebiasaan membaca sejalan dengan kegiatan menulis.
Jika
kebiasaan
membaca
sudah
bisa
rumah
bertahan
seperangkat
pintar,
hidup
serta
karena
mobil
pintar,
mempunyai
keterampilan pemecah masalah
Vol.4/No.1, Juni 2016, hlm 49-58
51
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
dengan menggunakan sumber informasi yang
Taufiq Ismail dalam mengembangkan ilmu yang
ada. Proses pembelajaran harus dimulai dari
telah diperolehnya dengan mendirikan sebuah
sejak dini. Salah satu wadah yang bisa dijadikan
pusat informasi dan pembelajaran yang dapat
tempat belajar dan sumber informasi bagi pelajar
dimanfaatkan
saat ini agar menjadi seseorang yang literer
kebiasaannya membaca dan menulis, ia dapat
adalah perpustakaan ataupun taman baca yang
menghasilkan berbagai karya sastra yang kini
bisa meningkatkan kegemaran membaca dan
sosoknya telah dikenal semua orang. Nilai
menulis.
tambah dari Rumah Puisi Taufiq Ismail ini adalah
oleh
masyarakat.
Melalui
yang dapat
dengan adanya keindahan panorama yang ada
dimanfaatkan khususnya yang ada di Padang
disekelilingnya membuat Rumah Puisi ini begitu
Panjang, Sumatera Barat adalah Rumah Puisi
menawan dan memukau karena terletak di antara
Taufiq Ismail. Rumah Puisi Taufiq Ismail
kaki Gunung Singgalang dan Gunung Merapi.
merupakan
rumah baca yang
Selain itu terdapat berbagai tulisan sastra yang
menyimpan ribuan buku karya- karya sastrawan
dipajang di halaman rumah tersebut. Hingga
legendaris Indonesia. Rumah tersebut adalah
masuk ke dalam ruangan pun, orang-orang masih
warisan kesenian yang ditinggalkan oleh sang
dimanjakan dengan keindahan tulisan-tulisan
maestro, Taufiq Ismail. Dibangun pada tanggal
sastra yang terpajang di sekeliling dinding
19 Desember 2008, di kota Padang Panjang yang
ruangan seperti melihat pameran karya sastra
berjarak lebih kurang 80 KM dari ibu kota
yang begitu indah.
Salah satu tempat belajar
sebuah
Sumatera Barat, Padang. Rumah Puisi Taufiq Ismail merupakan
satu-satunya rumah bacaan
Rumah Puisi Taufiq Ismail ini didirikan dengan
tujuan
untuk
meningkatkan
minat
yang dikemas dengan konsep modern, lengkap
membaca dan menulis anak bangsa terutama
dengan fasilitas penunjang perpustakaan, kegiatan
didaerah
sanggar sastra, tempat pelatihan guru Bahasa dan
Sumatera Barat. Dengan kehadiran Rumah Puisi
Sastra Indonesia dan tempat berkumpulnya
Taufiq Ismail diharapkan bisa menjadi “trigger”
sastrawan Indonesia. Koleksi yang dimiliki
yang mampu untuk menarik kembali perhatian
adalah berbagai hasil karya sastra milik pribadi
masyarakat khususnya kalangan pelajar dalam
dari Taufiq Ismail. Namun ada juga beberapa
menumbuhkan kecintaan membaca dan menulis
koleksi umum yang berupa pemberian atau
terhadap
hadiah dan pembelian.
khususnya di Sumatera Barat. Menurut Taufiq
Nama Rumah Puisi tidak hanya serta merta
Ismail,
kecil
hasil
seperti
karya
”kecintaan
Padang Panjang
sastra
membaca
di
di
Indonesia
karya
sastra
bahwa kegiatannya hanya berkaitan dengan
merupakan awal kecintaan seseorang untuk
persajakan saja. Tetapi merangkum seluruh
membaca buku-buku lainnya. Hal itu bisa
aktivitas yang bersangkutan dengan literatur dan
menambah wawasan dalam berbagai bidang
literasi, karya sastra, pembacaan
kehidupan.
dan
latihan
penulisannya. Sangat menarik melihat kesuksesan
Jika
seseorang sudah
demikian
gandrung membaca buku maka pada sisi yang
ISSN: 2303-2677 / © 2015 JKIP
52
Riska, dkk.
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
lain ia akan segera melirik dunia tulis-menulis
sebagai wadah pembelajaran bagi pelajar dalam
untuk mengekspresikan hasil bacaannya,” ujarnya
meningkatkan motivasi dalam hal membaca dan
(Kompasiana, 2014).
menulis.
Selain
itu,
mereka
juga
dapat
yang dilakukan dalam
mengeksplor kemampuan diri menjadi generasi
meningkatkan budaya membaca dan menulis
yang memiliki daya juang yang tinggi dalam
hendaknya mampu untuk memberikan dorongan
meningkatkan taraf kehidupan berkualitas di
kepada seseorang agar dapat menjadikan kegiatan
masa yang akan datang.
Berbagai
upaya
tersebut sebagai kebiasaan yang menyenangkan.
Sanggar sastra tersebut merupakan nama
Rumah Puisi Taufiq Ismail berupaya menyajikan
dari kegiatan sanggar membaca dan menulis yang
koleksi-koleksi yang menarik khususnya di
dirancang oleh Taufiq Ismail dan ditujukan
bidang karya sastra dan menyediakan fasilitas
khusus bagi pelajar untuk memberikan pelatihan
yang sangat nyaman bagi
penulisan seluruh karya sastra baik cerpen, novel,
para
pengunjung
sehingga tempat untuk membaca dan menulis
puisi, esai dan
menjadi sangat menarik dan menyenangkan.
memiliki beberapa pengajar yang terdiri dari
Senada dengan hal itu, menurut Rahmanto,
sastra
lainnya.
Sanggar
ini
guru, sastrawan dan seniman. Anggota sanggar
dunia
sudah memiliki anggota tetap namun tidak
pendidikan adalah membantu siswa dalam empat
tertutup kemungkinan akan bertambah setiap
aspek
meningkatkan
minggunya karena jumlahnya tidak dibatasi.
meningkatkan
Anggota dari sanggar sastra ini adalah pelajar
budaya, mengembangkan cipta
yang berasal dari utusan beberapa sekolah yang
dan rasa, dan menunjang pembentukan watak
berada di sekitar Rumah Puisi Taufiq Ismail dan
atau karakter” (Rahmanto, 1996). Sebab, karya
mereka yang memiliki minat menulis di bidang
sastra memiliki fungsi sebagai media etika
karya sastra serta ingin mendalami pengetahuan
(akhlak/moral), estetika (kepekaan terhadap seni
mengenai karya sastra.
“manfaat
pengajaran
yaitu
keterampilan pengetahuan
sastra
membantu berbahasa,
dalam
dan keindahan) dan dialektika (pendidikan). Jika
Tujuan dari sanggar ini adalah untuk
dipahami lebih mendalam karya sastra dapat
meningkatkan budaya membaca dan kemampuan
menghasilkan ide-ide kreatif serta pemikiran
menulis pelajar terhadap hasil karya sastra. Agar
baru yang dapat disalurkan melalui tulisan. Untuk
pelajar dapat menuangkan hasil pemikirannya,
menumbuhkan kecintaan pada membaca dan
maka sanggar sastra ini dapat menjadi tempat
menulis, bisa dimulai dengan mencintai dan
belajar bagi para pelajar yang sebelumnya jarang
mempelajari bidang karya sastra.
menulis
Salah satu yang menarik dari Rumah Puisi
ataupun
khususnya
kerepotan
karya
sastra
dalam
untuk
menulis
menambah
Taufiq Ismail adalah disediakannya sebuah
wawasan dan kemampuannya dalam menulis.
sanggar sastra. Sanggar sastra ini merupakan
Sorotan utama dalam penelitian ini adalah
salah satu bentuk layanan yang disediakan oleh
kegiatan pelatihan penulisan atau sangga sastra
Rumah Puisi Taufiq Ismail. Dengan
yang
tujuan
ada
di
Rumah
Puisi Taufiq Ismail.
Vol.4/No.1, Juni 2016, hlm 49-58
53
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
Sanggar sastra memiliki keistimewaan dimana
kesusastraan
sistem yang digunakan dalam pelatihan berbeda
kepentingan yang lebih besar dari itu adalah
dengan lembaga formal maupun informal lainnya.
turunnya minat
Bedanya adalah tidak ada aturan yang baku untuk
kalangan generasi muda [...]” (Kompasiana,
mengikuti kegiatan ini. Sanggar sastra tidak
2014).
menggunakan kurikulum, tidak ada ujian, tidak
Untuk
Indonesia
modern,
membaca
dan
menghadapi
namun
menulis
masalah
di
ini,
ada hukuman dan kegiatan pelatihan menulis ini
perpustakaan dapat menjadi pendukung utama
tidak memungut biaya sepersenpun. Dengan
dalam menumbuhkan membaca dan menulis.
adanya sanggar sastra
ini diharapkan bisa
Moh. Mursyid menyatakan, bahwa perpustakaan
memunculkan kembali semangat membaca dan
bisa dihadirkan dimana saja. Pada dasarnya
menulis di kalangan pelajar. Khususnya dalam
fungsi perpustakaan tidak sebatas fasilitas baca,
menumbuhkan kecintaan terhadap karya sastra.
tetapi juga sebagai wahana rekreasi. Di dalam
Berdasarkan paparan di atas, penelitian ini
perpustakaan terdapat juga wahana imajinasi
memiliki tujuan sebagai berikut:
rekreasi yang tidak akan kita dapatkan di tempat
1.
2.
3.
Untuk menjelaskan peranan minat siswa
wisata
manapun.
Perpustakaan
pada sanggar sastra di Rumah Puisi
peran
Taufiq Ismail dalam mendukung perilaku
kualitas intelektual warga masyarakat (Mursyid,
menulis karya sastra di kalangan pelajar
2015 ).
yang strategis
dalam
mempunyai meningkatkan
Untuk menjelaskan peranan guru pada
Salah satu tempat belajar yang dapat
sanggar sastra di Rumah Puisi Taufiq
dimanfaatkan khususnya yang ada di Padang
Ismail
Panjang, Sumatera Barat adalah Rumah Puisi
dalam
mendukung
perilaku
menulis karya sastra di kalangan pelajar
Taufiq Ismail. Rumah Puisi Taufiq Ismail
Untuk menjelaskan peranan fasilitas pada
merupakan
sanggar sastra di Rumah Puisi Taufiq
menyimpan ribuan buku karya- karya sastrawan
Ismail dalam mendukung menulis karya
legendaris Indonesia. Salah satu layanannya
sastra di kalangan pelajar.
bernama Sanggar Sastra, yang menjadi wadah
sebuah
rumah baca yang
pembelajaran bagi pelajar. Sanggar Sastra TINJAUAN PUSTAKA
menjadi jalan bagi pelajar dalam meningkatkan
Dalam menulis adanya tujuan atau maksud tertentu yang hendak dicapai dan adanya gagasan atau sesuatu
yang
hendak
dikomunikasikan
(Semi, 2007). Beberapa penulis terkenal dari Sumatera Barat terkenal atas karya-karya indah mereka.
Salah
satunya
Menurutnya, “bukan faktor sastrawan
Taufik
Ismail.
turunnya
jumlah
Minang yang mewarnai khazanah
motivasi membaca dan menulis melalui dunia sastra. Rahmanto menjelaskan alasannya bahwa melalui sastra, “[..]membantu siswa dalam empat aspek yaitu membantu meningkatkan keterampilan pengetahuan
berbahasa,
meningkatkan
budaya, mengembangkan cipta
dan rasa, dan menunjang pembentukan watak atau karakter” (Rahmanto, 1996). Karya sasta
ISSN: 2303-2677 / © 2015 JKIP
54
Riska, dkk.
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
sebagai cara untuk menumbuhkan kecintaan
yang sedang mengikuti kegiatan sanggar sastra
pada membaca dan menulis. Karya sastra
selama satu bulan yaitu
berperan sebagai media etika (akhlak/moral),
Februari 2015 – 13 Maret 2015.
estetika (kepekaan
terhadap
tanggal
20
dan
Sebagian besar anggota adalah yang baru
keindahan) dan dialektika (pendidikan). yang
masuk untuk mengikuti sanggar sastra dan
dapat menghasilkan
kreatif serta
beberapa lainnya telah mengikuti sanggar sastra
pemikiran baru yang dapat disalurkan melalui
sebelumnya. Anggota sanggar sastra ini adalah
tulisan.
mereka yang memiliki hobi menulis dan yang
ide-ide
seni
pada
ingin mendalami pengetahuan mengenai menulis METODE PENELITIAN
karya
sastra.
Populasi
merupakan
wilayah
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
adalah survey dengan mengambil sampel dari
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
suatu populasi dan menggunakan angket sebagai
yang ditetapkan oleh penelitiuntuk dipelajari dan
alat pengumpul data (Singarimbun & Effendi,
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009
1989). Metode
dalam
). Sampel yang digunakan adalah sensus dimana
penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode
semua anggota populasi dijadikan responden
penelitian
metode
karena jumlah populasi dapat terjangkau oleh
metode
peneliti.
yang
kuantitatif
digunakan
merupakan
penelitian
yang
diartikan
penelitian
yang
berlandaskan
positivisme,
sebagai pada
filsafat
digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu (Sugiyono, 2009 ).
HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun responden dari penelitian ini (72%)
untuk
adalah perempuan dan (28%) adalah laki-laki.
mengungkapkan gambaran umum yang berlaku
Sebagian besar dari responden merupakan siswa
pada sejumlah variasi situasi dan kondisi. Metode
SMA kelas dua SMA yang berusia 16-18 tahun.
ini
dan
Data penelitian yang menganalisis peranan
menjelaskan berbagai karakteristik, persepsi,
sanggar sastra di Rumah Puisi Taufiq Ismail
opini, sikap dan perilaku dari sampel responden
terhadap
yang merupakan representasi
meliputi:
Penelitian
survey
digunakan
untuk
bertujuan
mendeskripsikan
dari
populasi
perilaku
menulis
ini
diantaranya
penelitian. Umumnya pengertian survey dibatasi
a.
Minat anggota sanggar sastra
pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari
b.
Guru sanggar sastra
sampel atas
populasi untuk mewakili seluruh
c.
Fasilitas sanggar sastra
populasi. Pada penelitian ini yang menjadi
d.
Perilaku menulis
populasi adalah seluruh anggota sanggar sastra
Minat
anggota
sanggar
sastra
dapat
Rumah Puisi Taufiq Ismail yang berjumlah 25
dijabarkan ke dalam 6 (enam) variabel. Variabel
orang. Anggota yang diteliti merupakan anggota
pertama, menyatakan 72% anggota sanggar
Vol.4/No.1, Juni 2016, hlm 49-58
55
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
senang terhadap kegiatan menulis. Kedua, 96%
sanggar cukup aktif bertanya pada guru. Ini
anggota sanggar tertarik terhadap sanggar sastra.
digambarkan dalam tabel di bawah ini.
Ketiga, 48% anggota menyatakan intensitas keanggotannya cukup baik. Ke-4, 64% anggota sanggar cukup aktif bertanya kepada guru. Ke-5, 80%
anggota
sanggar
cukup
baik
dalam
pengerjaan tugas. Ke-6 100% anggota sanggar merasakan manfaat terhadap sanggar sastra. Ini digambarkan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 2. Data guru sanggar sastra B. Guru sanggar sastra 1. (92%) Guru berpengetahuan luas dan menguasai materi. 2. (96%) Sikap guru baik dalam proses belajar. 3. (96%) Gaya guru menyenangkan. 4. (64%) Anggota sanggar sastra cukup aktif bertanya kepada guru.
Tabel 1. Data minat anggota sanggar sastra
Sumber: Analisis hasil penelitian
A. Minat Anggota Sanggar sastra 1. (72%) Anggota sanggar sastra senang
Data
mengenai
fasilitas
sanggar
sastra
terhadap kegiatan menulis.
dijabarkan dalam 4 (empat) variabel. Pertama,
2. (96%) Ketertarikan anggota terhadap
56% anggota sanggar menyatakan fasilitas yang
sanggar sastra sangat besar.
diberikan sanggar cukup memadai dan lengkap.
3. (48%) Intensitas mengikuti sanggar
Kedua,
sastra cukup baik.
penggunaan koleksi cukup baik. Ketiga, 88%
4. (64%) Anggota sanggar sastra cukup
anggota menyatakan tempat dan suasana sanggar
aktif bertanya kepada guru.
dirasakan nyaman. Ke-4, anggota sanggar cukup
5. (80%) Anggota sanggar sastra cukup
aktif bertanya pada guru.
52%
anggota
sanggar
menyatakan
baik dalam pengerjaan tugas. 6.
(100%)
merasakan
Anggota
sanggar
manfaat
yang
sastra
C. Fasilitas Sanggar sastra
banyak
terhadap sanggar sastra.
1. (56%) Fasilitas yang diberikan cukup 2. (52%) Penggunaan koleksi cukup baik
Sumber: Analisis hasil penelitian Data
mengenai
guru
Tabel 3. Data fasilitas sanggar sastra
sanggar
sastra
dijabarkan dalam 4 (empat) variabel. Pertama, 92% anggota sanggar menyatakan bahwa guru memiliki pengetahuan luas dan penguasaan materi. Kedua, 96% anggota menyatakan guru
3. (88%) Tempat dan suasana yang dirasakan nyaman 4. (64%) anggota sanggar sastra cukup aktif bertanya kepada guru Sumber: Analisis hasil penelitian
memiliki sikap baik selama proses belajar. Ketiga, 96% anggota sanggar menyatakan bahwa
Data perilaku menulis dijabarkan dalam 3
gaya guru menyenangkan. Ke-4, 64% anggota
(tiga) variabel. pertama, 52% anggota sanggar dalam frekuensi menulis cukup baik yaitu 2-3 kali
ISSN: 2303-2677 / © 2015 JKIP
56
Riska, dkk.
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
seminggu.
Kedua,
48%
anggota
sanggar
mendorong
anggota
sanggar
sastra
menyatakan bahwa bentuk tulisan yang banyak
untuk lebih bersemangat dan giat untuk
dibuat ialah puisi dan cerpen. Ketiga, 40% rata-
mengikuti kegiatan sanggar sastra. Minat
rata anggota sanggar telah membuat 2
anggota sanggar sastra bagus dalam
genre
tulisan.
mendukung
mereka
meningkatkan
kemampuan dan motivasi dalam menulis Tabel 4. Data perilaku menulis
karya sastra. Semakin besar minat yang
D. Perilaku Menulis
terdapat dalam diri anggota terhadap menulis maka semakin besar keinginan
1. (52%) Frekuensi menulis
anggota untuk menulis karya sastra
anggota sanggar sastra cukup 2.
baik yaitu 2-3 kali seminggu
Guru sanggar sastra berperan dalam mendukung
2. (48%) bentuk tulisan yang paling
sastra
di
banyak dibuat adalah puisi dan
eksternal
cerpen
materi
perilaku kalangan yang
menulis
karya
pelajar.
Faktor
berupa
guru
yang
penguasaan baik
dan
berpengetahuan luas dalam mengajar, 3. (40%) Rata-rata anggota
sikap guru yang ramah dan terbuka
sanggar sastra telah membuat 2
dalam
genre
mengajar,
menyenangkan
Sumber: Analisis hasil penelitian
dan
gaya
guru
interaktif
yang dalam
mengajar, hubungan yang akrab antara guru dengan anggota sanggar sastra dalam
SIMPULAN
mengajar,
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai
sanggar
sastra
yang
variatif dan
tidak membosankan dan materi yang
terhadap
cukup mudah dipahami dan cukup jelas
perilaku menulis karya sastra di kalangan pelajar
dapat membuat anggota sanggar sastra
(khususnya di Padang Panjang, Sumatera Barat),
lebih termotivasi dan memperkuat diri
maka kesimpulan yang dapat diambil adalah
mereka dalam belajar menulis karya
sebagai berikut :
sastra.
1.
peranan
metode
Guru
berperan
baik
dalam
Minat anggota sanggar sastra berperan
mendukung aktivitas menulis anggota
dalam
menulis
dari yang sebelumnya jarang menulis
karya sastranya. Minat anggota yang
menjadi lebih sering untuk menulis.
berupa
ketertarikan,
Artinya
lebih
aktif,
dorongan kepada anggota sanggar sastra
intensitas mengikuti sanggar sastra dan
dengan kemampuan yang dimilikinya
kesadaran akan manfaat pada sanggar
untuk meningkatkan motivasi menulis
sastra di Rumah Puisi Taufiq Ismail telah
dan membuat anggota semakin giat
mendukung
perilaku
kesenangan,
kecenderungan
berusaha
guru
dapat
memberikan
Vol.4/No.1, Juni 2016, hlm 49-58
3.
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
serta semangat dalam kegiatan menulis
untuk menghasilkan karya yang bermanfaat
karya sastra
sepanjang hayatnya.
Fasilitas pada sanggar sastra tidak secara langsung
berperan
terhadap
perilaku
menulis karya sastra di kalangan pelajar. Tanpa adanya fasilitas, anggota sanggar sastra
memang
sudah
memiliki
kesenangan dengan kegiatan menulis, sehingga fasilitas berupa koleksi hanya menjadi faktor pendukung bagi mereka dalam menulis berbagai genre tulisan. Namun, fasilitas sanggar sastra yang berupa
suasana
dan
tempat
yang
nyaman untuk belajar, waktu yang cukup disediakan,
dapat
membuat
anggota
sanggar sastra untuk belajar dengan baik dan mendorong mereka untuk mau datang ke Rumah Puisi Taufiq Ismail mengikuti
DAFTAR PUSTAKA Kompasiana. (2014, september 23 ). Retrieved from Wisata Sastra di Rumah Taufik Ismail: http://wisata.kompasiana.com/jalanjalan/2011/10/31/yuk-wisata-sastra-dirumah-puisi-taufiq-ismail-408383.html Mursyid, M. (2015 ). Pustakawan & Media Massa. Yogyakarta: Lembaga Ladang Kita. Rahmanto, B. (1996). Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius. Semi, A. (2007). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung : Angkasa. Singarimbun, & Effendi, S. (1989). Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3S. Sugiyono. (2009 ). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R& D. Bandung : Alfabeta.
kegiatan sanggar sastra. 4.
Dari simpulan di atas dapat diketahui bahwa sanggar sastra dapat menjadi kegiatan yang positif dan bagus untuk diterapkan bagi kalangan pelajar yang memiliki minat menulis sehingga dapat menjaga menulis,
keberlangsungan memperkuat
aktivitas
mereka
dalam
menulis karya sastra dan meningkatkan motivasi untuk menghasilkan karya yang bermanfaat sepanjang hayatnya. Dari simpulan di atas dapat diketahui bahwa sanggar sastra dapat menjadi kegiatan yang positif dan bagus untuk diterapkan bagi kalangan pelajar yang memiliki minat menulis sehingga
dapat
menjaga
keberlangsungan
aktivitas menulis, memperkuat mereka dalam menulis karya sastra dan meningkatkan motivasi ISSN: 2303-2677 / © 2015 JKIP
57
58
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
Riska, dkk.