Ke Daftar Isi Prosidings Seminar Telrnologi dQIIKeselamalan serla Fasililas Nuklir
PLTN
Serpong. 9-10 Februari 1993 PRSG. PPTKR -BATAN
KEGIATAN PRAPROYEK SAMPAI DENGAN UJI COBA DALAM PROYEK PEMBANGUNAN PUS AT LISTRIK TENAGA NUKLIR Oleh: Adiwardojo, M. Saleh Kasim, Suparman Pus at Pengkajian Energi Nuklir - Badan Tenaga Atom Nasional
ABSTRAK KEGIATAN
PRAPROYEK
SAMPAI
DENGAN
UJI
COBA
DALAM
PRO-YEK
PEMBANGUNAN PUS AT LISTRIK TENAGA NUKLIR. Di dalam ke-giatan proyek pembangunan Pusat Listrik Tenaga Nuklir, tercakup serangkaian kegiatan-kegiatan utama yaitu kegiatan praproyek, implementasi proyek, manufakturing, konstruksi, komisioning, dan operasi serta perawatan. Saat sekarang sedang dilakukan Studi Tapak dan Studi Kelayakan Pembangunan PL TN oleh Newjec sebagai konsultan pelaksana yang pada dasarnya mencakup kegiatan praproyek dan sebagian kegiatan implementasi proyek (yaitu seleksi & kualifikasi tapak). Studi kelayakan yang dilakukan tersebut beri-si kajian-kaj ian menyeluruh ten tang introduksi PL TN di Indonesia dari semua aspek (terutama dari segi ekonomi energi & pendanaan, teknologi & keselamatan reaktor, daur bahan bakar & limbah radioaktif, lokasi & lingkungan, serta infrastruktur & potensi industri). Walaupun kegiatan-kegiatan yang lain belum dilaksanakan, dalam makalah ini dibahas secara garis besar kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan implementasi proyek (meliputi penyusunan spe- sifikasi, persiapan penawaran, evaluasi penawaran, negosiasi kontrak, rekayasa proyek, pengurusan perij inan serta pengadaan peralatan & material), kegiatan manufakturing, kegiatan konstruksi (meliputi pekerjaan persiapan, ekskavasi & pengecoran, konstruksi bangunan reaktor & kontainmen, instalasi sistem-sistem utama, konstruksi bangun- an sistem bantu, instalasi sistem-sistem bantu, konstruksi bangunan turbin-generator, serta instalasi turbin-generator), sampai dengan kegiatan uji cob a PL TN.
ABSTRACT PRE-PROJECT
ACTIVITIES
TO COMISSIONING
IN NUCLEAR
POWER
PLANT
PROJECTS. A Nuclear Power Plant Project covers a sequence of several main activities ie. preproject, project implementation, manufacturing, construction, comissioning, and operation including maintenance. Currently, a site and feasibility study for an NPP is being carried out by Newjec Inc., a consultant company covering pre-project activities and part ofthe project implementation activities (ie. site selection and qualification). The study covers the whole aspect ofNPP introduction in Indonesia (mainly energy economics and financing, technology and reactor safety, fuel cycle and radiactive waste, site and environment, and infrastructure and industrial potency). Even though the other main activities have not been implemented yet, this paper will also generally discuss the other main acti-vities related to project implementation (ie. bid specifi~ation, bid preparation, contract negotiation, project engineering, licensing and procurement of materials and equipment), manufac·turing, construction (ie. preparatory works, excavation and concrete pouring, reactor building construction, main systems installation, auxiliary systems building construction, auxiliary systems installation, turbine-generator buildings construction, and turbine-generator installation) up to the comissioning ofNPP.
I. PENDAHULUAN Di dalam kegiatan proyek pembangunan Pusat Listrik T ena ga Nukl ir (PL TN), secara berurutan terca kup serangkaian kegiatan-kegiatan utama yaitu : kegiatan praproyek, implementasi proyek, manufakturing, konstruksi, komisioning, dan operasi serta perawatan. Pada setiap kegiatan utama terdiri atas beberapa subkegiatan. Untuk memberikan gambaran secara utuh
184
dari keseluruhan kegiatan proyek pembangunan PL TN tersebut, di bawah ini disampaikansecara berurutan kegiatan-kegiatan utama dan sub kegiatannya. A. Kegiatan Praproyek - Perencanaan sistem tenaga - Studi Kelayakan - Survai tapak (site survey)
Prosidillgs Seminar Tekllologi dan Keselamalan serla Fasililas Nuklir
Serpong, 9-10 Februari 1993 PRSG, PPTKR -BATAN
PLTN
B. Implementasi Proyek - Seleksi dan kualifikasi tapak (adakalanya kegiatan ini tercakup dalam praproyek) - Penyusunan spesifikasi - Persiapan penawaran - Evaluasi penawaran - Negosiasi kontrak - Rekayasa proyek - Pengurusan perijinan - Pengadaan peralatan dan material C. Manufakturing D. Konstruksi - Pekerjaan persiapan, ekskavasi & pengecoran - Konstruksi bangunan reaktordan kontainmen - Instalasi sistem-sistem utama - Konstruksi bangunan sistem bantu - Instalasi sistem-sistem bantu - Konstruksi bangunan turbin - generator - Instalasi turbin - generator E. Komisioning F. Operasi dan pcrawatan Ditinjau dari aspek penjadwalan kegiatan-kegiatan tersebut di atas, dapat direncanakan penjadwalannya secara tumpang tindih (overlapping) antara kegiatan satu dengan lainnya walaupun tahapannya dimulai secara berurutan. Hal ini merupakan usaha optimalisasi penjadwalan dengan tanpa mengorbankan parameter proyek penting lainnya. Perludiketahui bahwa di dalam pengelolaan proyek nuklir, khusus aspek keselamatan sangat diutamakan sehingga parameterpentingproyek tidak hanya mencakup aspekbiaya,jadwal dan kualitas namunjuga keselamatan serta perijinan. Untuk dapat menjamin kualitas hasil sesuai dengan yang disyaratkan dan selamat maka diterapkan secara ketat program jaminan kualitas. Di samping itu pula tujuan penting lainnya dari pengelolaan proyek nuklir adalah : kualitas hasil yang tinggi, biaya rendah dan tepatwaktu. Dengan mempertimbangkan hal-hal penting terse but maka pada saat ini di negara maju khususnya Amerika mengembangkan desain reaktor maju yang pada prinsipnya merupakan penyempurnaan desain reaktor konvensional sehingga aspekkeselamatan lebih terjamin, biaya lebih rendahdan jangka waktu konstruksi Icbih cepat. Di dalam makalah ini disajikan uraian secara garis besar kegiatan-kegiatan pada pembangunan PL TN yang mencakup kegiatan studi kelayakan sampai dengan uji coba atau komisioning dan dilengkapi pula penjclasan yang disajikan dengan gambar-gambar (gambar I sid 4). II. STUD! TAPAK DAN STUDI (STSK) PEMBANGUNANPUSA TENAGA NUKLIR (PLTN)
KELAYAKAN T LISTRIK
185
Salah satu persiapan pembangunan PL TN adalah suatu Studi Kelayakan. Studi ini merupakan pemutakhiran ulang Studi Kelayakan PLTN yang berisi kajian-kajian menyeluruh tentang kelayakan introduksi PL TN di Indonesia dari semua aspek. Sesuai dengan keputusan sidang Badan Koordinasi Energi Nasional (Bakoren), studi ini dilaksanakan oleh BAT AN dengan pengarahan oleh Panitia Teknis Energi. Secara garis besar studi ini akan diuraikan dalam segi : - ekonomi energi dan pendanaan - teknologi dan keselamatan reaktor/PLTN - daur ba,han-bakar dan limbah radioaktif - lokasi dan lingkungan - infrastruktur dan potensi industri Termasuk dalam lingkungan ini adalah analisis dampak lingkungan yang mencakup pula dampak sosial, ekonomi dan budaya. Studi kelayakan ini akan menjawab apakah proyek PL TN layak dilaksanakan dari segi-segi yang dimaksud. Di samping itu studi kelayakanjuga menjawab langkahlangkah apa yang akan membuat proyek itu paling layak dilaksanakan. Dengan demikian hasil studi akan diperlukan bagi pengambilan keputusan di berbagai institusi, terutama bagi institusi pendanaan. Secara umum proyek pembangkit listrikakan layak bila memang akan ada permintaan (demand) terhadap listrik. Kemudian diselidiki berbagai sumberdaya energi yang tersedia secara nasional maupun yang tersedia di pasaran internasional. Karena penyediaan listrik ke pemakai didistribusikan lewat sistem jaringan, maka analisis jaringan perlu dilakukan, yaitu bagaimana mengembangkan sistem listrik(pembangkitdanjaringan) untuk memenuhi permintaan tersebut. Rencana penambahan dan penguatan jaringan didasarkan pada optimasi penambahanjenis,jumlah daya unit pembangkit, berdasarkan kriteri keandalan dan biaya keseluruhan sistem. Sudah tentu perlu dinilai teknologi pembangkitan mana yang dapat dipilih, termasuk ketersediaan bahanbakarnya. Juga letak mana yang akan ditempati perlu dikonfirmasikan berdasar kriteri keandalan dan keselamatan. Selanjutnya akan dirinci secara teknis langkah yang paling baik, untuk kemudian dinilai apakah proyek ini layak seeara ekonomi dan pendanaan. Studi kelayakan PLTN ini telah ditenderkan dan dimenangkan oleh New Jee dari Jepang. Saat ini konsultan NewJec telah mulai bekerja, dan hasilnya baru biasa diketahui setelah 4,5 tahun dari awal studio III. PENYUSUNAN SPESIFIKASI DAN EV ALUASI PENA W A RAN
PENA W ARAN
Penyusunan spesifikasi, penetapan dan evaluasi penawaran proyek PL TN adalah merupakan hal yang terpenting dalam masa prakontralc. Oleh karena itu dari dimulainya kegiatan sampai dengan penyelesaian perlu didukung oleh organisasi yang beranggotakan multidisiplin dan berkualifikasi memadai serta dibantu
Prosidings Seminar Tekn%gi serla Fasi/ilas Nllk/ir
dan Kese/amalan
PLTN
Serpollg, 9-10 Februari 1993 PRSG, PPTKR - SATAN
oleh konsultan perencana maupun konsultan bidang teknis, legal dan finansial. Pada saat periode ini Pemrakarsa pembangunan PL TN perIu membentuk Organisasi Manajemen Proyek (OMP) walaupun masih beranggotakan 2 atau 4 insinyur senior didukung oleh 10 atau 20 insinyur. Kemudian dalam persiapan negosiasi sebaiknya OMP perlu dikembangkan. OMP selanjutnya dipimpin oleh seorang ManajerProyek (MP) dibantu oleh 5 atau 10 tenaga profesional proyek, adapun lainnya bertugas pada departemen rekayasa. OMP ini menangani tidak hanya aspek teknis saja namun juga aspek komersial. Kegiatan pertama yang perIu ditempuh adalah seleksi dan selanjutnya menunjuk konsultan perencana (Architect Engineer) secara kontrakkerja. Konsultan Perencana yang telah ditunjukbertugaspula membantu OMP dalam semua kegiatan pada periode prakontrak. Pihak Pemrakarsa pembangunan PLTN perlu menaruh perhatian khusus terhadap kelengkapan hasil, kejelasan dan keakuratan spesifikasi teknis dalam peri ode prakontrak karena apabila dikemudian hari ada usulan perubahan oleh Pemrakarsa, hal ini akan melemahkan posisi Pemrakarsa saat negosiasi. Paket-paket utama yang spesifikasinya perIu pasti danjelas adalah : - Seleksi tapak dan parameter-parameter tapak. - Daya yang diperIukan - Tipe reaktor - Kode dan standard yang digunakan - Tingkatan partisipasi reka yasa dan industri nasional - Alih teknologi yang diperIukan untuk bidang tek~ nologi PL TN dan daur bahan bakar nuklir - Tugas dan tanggungjawab dalam organisasi proyek dan manajemen proyek secara keseluruhan - Tipe kontrak yang disyaratkan - Data disain yang perIu disampaikan kepada Pemrakarsa - Programjaminan kualitas untuk keperIuan manufakturing dan konstruksi - Spesifikasi detai Idari kode dan standard (termasuk kode maupun standard lokal) yang harus digunakan - Jadwal pemasokan - Jadwal dan kewajiban untukpenyusunan preliminary dan final safety analysis reports (PSAR, FSAR) - Tanggungjawab untuk start-up dan komisioning - Pemasokan bahan bakar nuklir dan jasa daur bahan bakar nuklir - Training personil - Pendanaan - Jadwal konstruksi
- Lingkuppasokdanjasa untuksctiap rckanan baik nasional maupun luar negeri Evaluasi penawaran menyangkut pertimbangan kontraktual, organisasi, politik, tcknikdan aspek finansial. Evaluasi terhadap kontrak akan tercapai melalui identifikasi setiap pengecualian dan penyimpangan didalam penawaran dengan memperhatikan spesifikasinya serta penilaian atas akibat dan kepentingannya. Sebagian besarperbedaan antara permintaan pemrakarsa dan penawaran pemasok dapat dipecahkan pada saat negosiasi kontrak melalui kompromi dan persetujuan. Tctapi ada hal-hal mendasar yang dapat menghapus peluang pemasok kecuali bila mercka bersedia merubah posisinya. Dengan demikian perIu dikenali adanya pengecualian-pengecualian mendasar atau penyimpangan-penyimpangan didalam tahap awal prosedur penawaran. Evaluasi aspek organisasi dapat dilakukan secara terpisah atau menyatu di dalam evaluasi teknis. Hal ini bertujuan untuk membangun rasa percaya diri yang didasari oleh penilian teknis bahwa proyek dapat diwujudkan sesuai denganjadwal dan kesepakatan harga. Bentuk organisasi pemasok mungkin merupakan aspek yang paling relevan untukdianalisa secara rinci, bersamasarna dengan rencana bentuk struktur organisasi yang menangani masalah sub-kontraktor dan hubungan satu sarna lain. Implikasi politik mungkin tidak perIu dievaluasi dalam manajemen proyek, namunjuga merupakan tugas w1tuk memberikan masu~an informasi yang lengkap terhadap para pengambil keputusan tingkat nasional seperti untung rugi, bidang-bidang yang potensial menimbulkan masalah, perjanjian-perjanjian intemasional, sertifikat ekspor dan jaminan pasokan. Dua buah aspek yang paling menuntut kerja keras di dalam manajemen proyek adalah bidang tcknik dan ekonomi. Selanjutnya, kegiatan utama kelompokyang terIibat dalam evaluasi teknis mencakup : - Pengecekan penawaran atas kelengkapan informasi yang diminta - Pengecekan ruang lingkup dan pembatasan atas jasa dan batas antara (interfaces) - Evaluasi spesifikasi teknis alat, struktur dan jasa yang memadai - Penyiapan kuesioner, evaluasi laporan (tem1asuk identifikasi masalah) dan dokun1en-dokun1en teknis IV. NEGOSIASI
- Ketentuan jaringan listrik - Persyaratan khusus untuk struktural, sistem-sistem dan komponen- komponen serta redundansinya - Persyaratan jaminan
186
DAN PERSETUJUAN
KONTRAK
Memilih kontraktoryang dapatdiandalkan mungkin merupakan hal terpenting dan pengambilan keputusan paling kritis dalam melaksanakan proyek PL TN yang aman dan murah. Penyebabnya karena kegiatan ini tidak hanya menyangkut keterujian produk dan perhitungan konsep, tetapijuga keterujian settingproyekdanorganisasi yang mendukungnya. Sebuah konsorsium baru yang
Serpong, 9-10 Februari 1993 PRSG, PPTKR - BATAN
Prosidings Seminar Teknologi dan Keselamaul/I PLTN serta Fasilitas Nuklir
belum pemah melaksanakan kontrak semacam ini baik di dalam maupun di luar negerinya akan membutuhkan proses belajaryang akan menjadi awal timbulnya berbagai . masalah. Tidak profesional dan belum terujinya sebuah tim akan mengakibatkan tidak lengkapnya isi kontrak, timbulnya masalah komuunikasi, keterlambatan dan pembengkakan harga. Kriteria yang sarna juga harus diterapkan dalam memilih konsultan atau architect engineer yang dipilih untuk membantu pada tahap prakontrak atau pada pelaksanaan kontrak. Sebuah kontrak PLTN sedikitnya memuat hal-hal berikut : - Deskripsi teknik lengkap untuk PL TN - Status pengaturan dan/atau laporan awal analisis keselamatan - Program jaminan kualitas - Ruang lingkup (daftar perangkat keras dan daftar dokumen) - Berkas gambar konsep - Penjadwalan - Bagan organisasi Dalam penyusunan kontrak, kegiatan Pemrakarsa dalam aspek kontraktual akan terdiri dari : - Pemilihan tipe kontrak - Definisi ruang-ruang lingkup kontrak - Definisi sistem dan pemasokan di dalam ruang lingkup Pemrakarsa - Pcngaturan alih tcknologi - Negosiasi harga, cara pembayaran dan garansi - Pengaturan komersial dan pendanaan, sekaligus dengan implikasinya - Pengadaan bahan penting, komponen dan jasa - Pcngadaan bahan bakar dan jasa; jaminan pasokan bahan bakar dan alat-alat penting reaktor dan komponennya - Penyiapan tapak - Pemilihan dan pendefinisian code dan standard yang akan dipakai pada disain plant dan konstruksi - Dukungan dari kegiatan-kegiatan pengaturan-perijinan dan informasi ke masyarakat - Penandatanganan kontrak V. T AHAP AN REKA YASA, PENGADAAN, KONSTRUKSI DAN KOMISIONING Siklus hidup suatu fasilitas industri termasukjuga PL TN mcliputi total waktu di antara pengidcntifikasian apa yang dibutuhkan hingga akhirdemobilisasinya. Siklus hidup sejak pemberian otorisasi rekayasa hingga seIesainya bangunan dan dioperasikan terdiri dari lima tahap : - Rekayasa konsep - Rekayasa rinei - Pengadaan - Konstruksi - Start-up Biasanya tahapan-tahapan ini akan tumpangtindih sehingga fasiIitas akan,dapat dibangun sesuai rencana 187
dan secepat mungkin untuk memenuhi kebutuhan pasar. Tumpang-tindihjuga akan menghemat waktu dan biaya jika dikaitkan dengan belum produktifnya modal yang ditanam. Jadwal tiap tahap dapat dilihat pada gambar 5.
5.1 Ciri Tahap Rekayasa Konsep Pada tahap ini fungsi dasar proyek dij abarkan sehubungan dengan masukan, throughput dan keluaran komponen utama yang diminta untuk memenuhi persyaratan, dan hubunganya satu sarna lain. Tujuan utama tahapan ini untuk mendapatkan ketegasan definisi ruang lingkup proyek untuk mengurangi perubahan-perubahan selama rekayasa rinci. Sebagai gambaran, pada Gambar 4. terlihat bahwa kemampauan untuk mengontrol biaya akhir adalah terbesar ditahap rekayasa konsep dan kemudian menurun dengan cepat. Jadi perhatian yang cukupdan sumber-sumberyang akan digunakan pada tahap ini sangatlah perlu mendapatkan perhatian yang cukup untuk mewujudkan fungsi ruang lingkup definisi. Tahap ini memuat parameter proyek melalui : - Persiapan bagan alir proses, keseimbangan panas dan bahan bahan, dan spesifikasi kemampuan alat - Pembuatan strategi operasi dan perawatan - Persiapan studi-studi untuk memilih konsep terbaik diantara pilihan yang ada. Disini termasuk studi value engineering (yaitu analisis ekonomisiklus hidup), analisis kemampuan untuk dapat dikonstruksi, analisis resiko dan analisis penanggulangan kehilangan (loss prevention analysis). - Persiapan bagan alir mesin, spesifikasi desain umum lembar-lembar ringkasan alat (instrument summary sheets), lembar spesifikasi peralatan utama, pengaturan awal peralatan, daftar awal alur ukuran pipa, plot rencana, diagram satu garis kelistrikan dan instruksi-instruksi khusus pemrakarsa (special owner instruc-tions). - Pembuatan strategi pelaksanaan melalui Rencana Pelaksanaan Proyek yang memerikan organisasi dasardan tanggungjawab anggota proyek, membuat metode-metode kontrak yang akan dipakai, evaluasi pasar tenaga kerja, mengenali masalahmasalah potensial dan contingency options, pemerian falsafah penempatan resiko, dan pembuatan pengaturan waktu urn urn (general timing). Gambar-gambar dan dokumen lain yang dikembangkan pada tahap ini akan disaring untuk mengidentifikasijenis bahan-bahan dan peralatan khusus yang dibutuhkan untuk proyek. Juga perkiraan jumlah untuk tiap jenis tersebut dibuat schingga jadwal terbaru untuk memulai pengadaan dapat ditentukan. Pengadaan harus dimulai untuk jenis-jenis yang memang harus dilaksanakan pada tahap ini, yaitu yang kerumitannya mengakibatkan sifat resiko tinggi, atau jenis-jenis lain yang menuntut pengembangan serta berdampak pereka-
Prosidings Seminar Tekn%gi serla Fasi/ilas NllkUr
Serpong, 9-10 Februari 1993 PRSG, PPTKR - BATAN
dan Kese/amalan PLTN
yasaan rinci. Pengurusan perijinan, bila belum dilakukan, harus diselesaikan pada tahap ini. Jika tidak, akan memberi peluang bagi kelompok-kelompokyang anti dan kadangkadang keterlambatan yang lain akan menaikkan biaya. Kesangggupan untuk dikonstruksi merupakan hal yang harus diperhitungkan sejak tahapan ini hingga tahap konstruksi. Karena keputusan dibuatpada tahap ini adalah pembuatan struktur keseluruhan, kesanggupan untuk dikonstruksi haruslah menjadi salah satu test terhadap evaluasi pengambilan keputusan. Parameter-parameter kontrol proyek untuk rekayasa rinci merupakan produk utama pada tahapan ini. Didasarkan pada definisi tegas ruang lingkup proyek maka perhitungan kontrol biaya dan breakdown structures yang memuat format untuk kontrol proyek dibuat. Dila perlu, project control coding structure di crossreference-kan ke struktur pemrakarsa. Perkiraan data dari sumber luar juga dilaksanakan pada tahap ini. Data tersebutmungkin berupa rate pekerja dan produktifitas, ketersediaan tenaga kerja, kegiatan konstruksi lain yang direncanakan, harga-harga untuk peralatan dan bahan-bahan utama (baikfinn atau preliminary), harga-harga (awal) satuan untuk pekerjaan konstruksi, dan lain-lainnya. Jadwal induk proyekdisaring untuk penentuan total lamanya proyek dan keterkaitan antara tahapan-tahapan proyek yang bermacam-macam. Pada titik ini jadwal akan berupa "summary level barchart" atau "summary network" dengan kendala-kendala kunci.
dari bawah ke atas (bottom up), Walaupun demikian, pembuatan-pembuatan yang dilakukan lcbih awal dapat dilakukan untuksejumlah pekerjaansipil dan komponenkomponenstruktur jika pcmrakarsa, insinyur, dan ahli konstruksi tclah setuju atas sejumlah parameter yang mempengaruhi disain mcreka di akhir tahap konscp. Tindakan-tindakan lain ialah :
5.2. Clri Tahap Rckayasa Rind Produk akhir dari tahap ini ialah gambar dan paketpaket pekerjaan tertentu untuk mendukung pengadaan dan pekerjaan konstruksi. Kegiatan rekayasa dimulai dengan dasar parameter-parameter kontrol yang ditentukan selama tahap rekayasa konsep. Parameterparametertersebut diuji dan diperluas di sepanjang tahap ini. Tahap ini dibagi menjadi :
5.3. Clrl Tahap Pcngadaan Tahap ini mempunyai tiga kegiatan yang sejalan dan saling tumpang tindih : - Pengadaan peralatan yang long-lead-time - Pengadaan bahan dan peralatan lain - Award of construction contracts
- Penyiapan dokumen-dokumen - Penyiapan dokumen-dokumen
pengadaan teknis konstruksi
Sementara pekerjaan konstruksi umumnya dilakukan secara dari bawah ke atas (bottom-up sequence) yaitu : pengembangan tapak Galan, sa luran air, dsb), sistem penyangga (pondasi, struktur, dU.), bangunanbangunan, assembly/setting peralatan, piping, electrical/ instrumentation, dan surface coatings (pengecetan, insulasi, dsb.), namun tahap rekayasa rinci tidaklah secara langsung merupakan cerminan dari sequencesequence ini. Hal ini merupakan konsekuensi dari permintaan infonnasi rinci bermacam perala tan, dan bagaimana keterkaitannya satu-sama lain sebelum rekayasa rinci dari pengembangan tapakdan sistem penyangga dilaksanakan. Dengan perkataan lain, rekayasa suatu fasilitas dilakukan dari atas ke bawah (from top down) ataudari dalam ke luar (inside out); konstruksi dilakukan
188
- Studi-studi tentang kemungkinan dikonstruksi diintensifkan untuk kepastian sehubungan dengan disain ongkos efcktif sebelum gambar-gambar dicetak. Perlu ditckankan bahwa studi-studi ini proactive; pcrhatian terhadap kcmungkinan dikonstruksi harus ditunjukkan ketika membahas konsep-konsep dan bentuk pendekatan. Kemungkinan dikonstruksi bukanlah berfungsi untuk mereview disain. Menunggu sampai seluruh disain tclah lengkap, sebclw11 kcmungkinan dikonstruksi dipertimbangkan, dapat mempermahal disain dan membuang waktu. - Tindakan-tindakan selanjutnya untuk mendapatkan lisensi dan ijin disclesaikan. - Jadwal konstruksi dikcmbangkan dalam bentuk lebih rinci bersamaan dengan dikembangkannya definisi proyek. - Jadwal rekayasa rinci dipertajam agar sesuai dengan jadwal pengadaan dan konstruksi. - Rencana pelaksanaan proyek disclesaikan. - Perkiraan biaya dan cash flow dibuat. Yang ini harus discmpumakan segcra setelah ruang lingkup proyek selesai dibuat.
Di dalam tahap pengadaan yang penting ialah : - Infonnasi peralatan/bahan dari vendor telah tersedia pada saat dibutuhkan yang menyangkut porsi rekayasa rinci sesuai jadwal proyek. - Jenis bahanlalat yang diperlukan terkirim ke 10kasi yang dituju pada sa at yang diinginkan scsuai jadwal konstruksi. - Para kontraktor dimobilisasi dan siap pada saat mulainya pagu(milestone)untukbcrbagai kontrak konstruksi. 5.4. Clrl Tahap Konstruksi Pada tahap ini fasilitas dibangun sesuai dcngan gambar-gambar dan spesifikasi yang dibuat pada tahap rekayasa rinci dengan menggunakan pcralatan dan bahan yang didapat pada tahap pengadaan. Pengurutan pekerjaan konstruksi akan direncanakan untuk merefleksikan pendekatan yang paling logis dan murah pada waktu yang diinginkan. Diasumsikan bahwa pengadaan dan kegiatan rekayasa dapat diprogram sesuai keinginan
Prosidings Seminar Teknofogi dan Kesefamalan serla Fasifilas Nukfir
Serpong, 9-10 Februarl1993 PRSG, PPTKR - BATAN
PLTN
jadwal kontrak. Pada prakteknya pemenuhan menyeluruh falsafah ini barangkali tidak mungkin sehingga dibutuhkan kompromi. Pemilihan Kontraktormeskipun termasukkedalam fungsi pengadaan, akan menjadi kegiatan besar di dalam penjadwalan setiap kontrak konstruksi. 5.5. Clri Tahap Start.:.up / Komisioning Di dalam fasilitas industri tertentu ada sejumlah sistem proses yang memadukan komponen-komponen teknik sipil, mesin, listrik dan instrumentasi. Setiap komponen akan menjadi obyek inspeksi atau pengujian baik secara terpisah maupun dalam bentuk kombinasi di suatu sistem proses. Karena pengujian sistem tidak dapat dimulai sebelum tersedianya semua komponen masing-masing sistem operasi dalam bentuk paket untuk uji operasional, maka kegiatan konstruksi yang berhubungan dengan komponen-komponen tersebut harus lengkap lebih dahulu sehingga akan sesuai dengan jadwal start-up. Di lain pihak penguj ian komponen harus berjalan segera sesudah komponen-komponen tersebut dipasang dan tersedia untuk pengujian. Sejumlah perangkat yang bersifat sementara (suplai uap dan udara bertekanan) harus dipasang untuk mendukung start-up. Seluruh kegiatan start-up tidak perlu dilaksanakan secara bersamaan. Karena untuk melaksanakan seperti itu membutuhkan banyak personil yang bekerja dalam periode pendek. Akan lebih efisien untuk mengurutk~n (dengan sejumlah penunpang tindihan) berbagai sistem proses. Tentu saja untuk melaksanakannya dibutuhkan perhatian khusus terhadap perencanaan dan pengontrolan pekerjaan konstruksi, sehingga komponen-komponen sistem proses tersedia sesuai pengurutannya. Untuk mempercepat konstruksi dan start-up, akan menguntungkan bila digunakan validation center, biasanya di luartapak, untuk pre-assembly dan checkout berbagai komponen. Kegiatan ini akan dapatdiselesaikan bersamaan dengan kegiatan konstruksi lainnya. Meskipun proses ini akan menambah ongkos, tetapi akan tertutup dengan penghematan waktu. Untuk komisioning, manager proyek dari pemrakarsa akan memeriksa kelengkapan dari tugastugas berikut : - Persiapan prosedur administratifuntuk komisioning dan operasi - Persiapan prosedur-prosedurteknis dan petunjukpetunjuk - Drafting dan/atau review dari petunjuk operasi - Persiapan prosedur pemeliharaan - Persiapan jadwal pemeliharaan - Keikutsertaan pada tahap komisioningpembangkit listrik - Rencana dan jadwal pengujian-pengujian - Pengecekan dipenuhinya syarat-syarat kontrak , dengan seluruh perihal terse but di atas
189
Komisioning sistem primer atau sistem sekunder PL TN biasanya merupakan tanggung jawab kontraktor yang berpengalaman yang mendisain dan membuat komponen, dan sistem utama. Sebuah grup teknis akan mengkoordinasi kegiatan yang berhubungan di dalam matriks, mempunyai kerjasama yang dekat dengan keseluruhan manajemen proyek serta manajemen tapak, dan biasanya berkantor di lokasi tapak. Kegiatan tapak harus dilaporkan ke manajer tapak Kontraktor Induk, sementara tanggung jawab kualitas pekerjaan rekayasa berada di pimpinan organisasi. Karena adanya interface penting dengan aktifitas pembangunan (erection activity),jadwal dan program rinci tapak untuk start-up harus diperbaharui dalam selang waktu singkat (yaitu mingguan). Kegiatan start-up khususnya berhubungan dengan : - (a) rekayasa dan disain selama persiapan administratif dan prosedureteknis untukpengujian dan start-up serta (b) eksekusinya - Kegiatan-kegiatan konstruksi dan pembangunan (ereksi) di tapak selama tahap eksekusi - Manajemen proyeknya sendiri untuk seluruh koordinasi, penjadwalan, membuatpertanyaan-pertanyaan kontraktual dsb. Tugas manajemen proyek di tahap-tahap akhir penyelesaian PLTN dan selama komisioning, terutama untuk membuktikan bahwa berfungsinya suatu produk berkualitas tinggi dilaksanakan sesuai anggaran dan jadwal. Tanggung jawab ini secara umum, khususnya usaha agar segalanya sesuai jadwal akan menjadi sarna kompleknya (dilihat dari sudut manajemen proyek) dengan puncak kesibukan awal kegiatan manufakturing dan konstruksi. Dengan menggunakan alat dan metode di atas untuk pengawasan rekayasa dan konstruksi, tapi di adaptasi ke tahapan proyek ini, manajemen proyekdapat memberi kontribusi dengan tujuan pencapaian secepat mungkin acceptance test final keseluruhan PLTN. Khususnya, dapat dilihat bahwa penyiapan dokumen (yaitu prosedur-prosedur) dan hasil-hasil pengujian tersedia dengan tepat waktu. Para sub-kontraktor mempunyai tanggung jawab komisioning yang sarna terhadap kontraktor-kontraktor induk, hanya skalanya saja yang lebih kecil. Para menejer proyek subkontraktor harus memastikan kerjasama yang erat dalam pekerjaan komisioning dengan rekan lainnya dalam proyek dan menyediakan tim-tim yang mampu di lapangan. VI. JAMINAN
KUALITAS
Perludiketahui bahwa di dalam pengelolaan proyek nuklir, khusus aspek keselamatan sangat diutamakan sehingga parameterpentingproyek tidakhanya mencakup aspek biaya,jadwal dan kualitas namunjuga keselamatan serta perijinan. Untuk dapat menjamin kualitas hasil sesuai dengan yang disyaratkan dan selamat maka diterapkan secara ketat program jaminan kualitas.
Serpong. 9-10 Februari 1993 PRSG. PPTKR - BATAN
Prosldlngs Seminar Teknologi dan Kese/ama/an PLTN ser/a Fasi/ila.r Nuk/ir
Menumt
rekomendasi
International
Atomic En-
ergy Agency (IAEA), setiap organisasi rekanan yang keterlibatannya mempengaruhi kualitas PLTN hams membuat dokumen stmktur organisasi dimana tanggung jawab fungsional, tingkat kekuasaan dan garis-garis hubungan ke dalam dan keluar telah diten~an dengan jelas. Stmktur organisasi hams mempertimbangkan bahwa pelaksanaan programjaminan kualitas melibatkan keduanya performers dan verifiers serta bukan merupakan tanggung jawab sebuah kelompok saja. Pemrakarsa hams bertanggung jawab terhadap pembuatan dan pelaksanaan seluruh jaminan kualitas total PL TN. Program ini harus dibuat cukup baiksebelum pelaksanaan pekerjaan untuk memastikan pelaksanaan yang efektif. Pemrakarsa bisa saja mewakilkan pembuatan dan pelaksanaan seluruh program ini ke rekanan, tetapi hams tetap berkuasa terhadap pcrtanggungjawaban efektifitas seluruh program jaminan kualitas, tanpa berprasangka tcrhadap kewajiban-kewajiban kontraktor dan/atau penanggungjawab yang ditunjuk. Setiap rekanan yang terpilih untuk pembuatan dan pelaksanaan setiap bagian dari sclumhjaminan kualitas bertanggw1gjawab membuat strukturnya sendiri dan memastikan bahwa setiap rekanan terkait membuat strukturnya sendiri menumt apa yang digariskan oleh program jaminan kualitas. Satuan nilai hams dibuat dan dideskripsi di dalam kontrak untuk memastikan bahwa setiap organisasi rekanan mendapatkan informasi yang cukup, akses ke lokasi kerja, fasilitas dan records sehingga mereka dapat memcnuhi tanggung-jawabnya. Di setiap organisasi rekanan, sebuah Kelompok Jaminan Kualitas hams menjelaskan tanggung jawab terhadap (a) jaminan bahwa program jaminan kualitas yang memadai telah dibuat dan dilaksanakan secara efektif, dan (b) verifikasi bahwa kegiatan telah dilaksanakan secara benar. Kelompokjaminan kualitas terdapat pada struktur organisasi di tingkatan yang membuatnya tidak terhambat oleh konflik kepentingan. Sekurangnya kelompok ini berada pada tingkat dimana laporannya langsung ke general management sehingga akan ada interface dengan project management. Karena banyaknya variabel yang terlibat, misalnya jumlah personel, jenis kegiatan, dan tempat kcgiatan dilaksanakan, struktur dan besarnya kelompok jaminan kualitas akan sangat bermacammacam. Untuk memastikan koordinasi pada seluruh batas antara, baik vertikal maupun horizontal, setiap rekanan yang mewakilkan bagian tertentu program jaminan kualitas ke rekanan lain bila perluhams membuat ketentuan untuk koordinasi tersebut, dan akan mendokumentasikannya dengan kcbijaksanaan dan cara tertentu. Fungsi-fungsi badan pengawas yang terkait adenganjaminan kualitas hams direncanakan konsisten dan saling mengisi dengan program jaminan kualitas pemrakarsa. Programjaminan kualitas yang didasarkan
190
pada rekomendasi IAEA akan menciptakan suatu alat manajemen yang efektifyang dapat digunakan sekaligus oleh pemrakarsa dan badan pengawas untuk mendapatkan keyakinan bahwa PL TN akan bcroperasi dcngan baik. Inspeksi-inspeksi dari badan pengawas hams berhubungan dengan aturanjaminan kualitas yang dibuat dan kegunaan hasilnya akan diperoleh oleh pemrakarsa PLTN. Mereka hams bekerja seeara efektif dalam memberi bukti penguat bahwa programjaminan kualitas telah dilaksanakansecara benar. Namundemikian, buktibukti penguat ini tidak mengurangi tanggungj awabutama manajemen proyek pemrakarsa terhadap efektifnya program jaminan kualitas.
V.KESIMPULAN 1. Di dalam kegiatan proyek pembangunan Pusat Listrik T enaga N uk! ir, tercakup serangkaian kegiatan- kegiata n utama yaitu kegiatan praproyek, implementasi proyek, manufakturing, konstruksi, komisioning, dan operasi serta perawatan. 2. Studi Tapak dan Studi Kelayakan Pembangunan PL TN mencakup kegiatan praproyek dan sebagian kegiatan implementasi proyek (yaitu seleksi & kualifikasi tapak). 3. Studi kelayakan berisi kajian-kajian menyeluruh tentang introduksi PL TN di Indonesia dari semua aspek (terutama dari segi ekonomi energi & pendanaan, teknologi & keselamatan reaktor, daur bahan bakar & limbah radioaktif, lokasi & lingkungan, serta infrastruktur & potensi industri). 4. Penyusunan spesifikasi, penetapan dan evaluasi penawaran proyek PL TN adalah merupakan hal yang terpenting dalam masa prakontrak. 5. Memilih kontraktor yang dapat diandalkan mungkin merupakan hal terpenting dan pengambilan keputusan paling kritis dalam melaksanakan proyek PL TN yang aman dan murah. 6. Dapat direncanakan pcnjadwalan kegiatan secara tumpang tindih (overlapping) antara kegiatan satu dengan lainnya walaupun tahapannya dimulai secara berurutan. Hal ini merupakan usaha optimalisasi penjadwalan dengan" tanpa mengorbankan parameter proyek penting lainnya. 7. Pengelolaan proyek nuklir, khusus aspek keselamatan sangat diutamakan sehingga parameterpcnting proyek tidak hanya mencakup aspek biaya,jadwal dan kualitas namun juga keselamatan serta perijinan. 8. Untuk dapat menjamin kualitas hasil sesuai dengan yang disyaratkan dan selamat maka diterapkan secara ketat program jaminan kualitas.
Prosidings Seminar Teknologi dan Keselamatan serta Fasililas Nuklir
DAFfAR
PUSTAKA
1. "Nuclear Power Project Management", 2. uporan
Serpong, 9-10 Februari 1993 PRSG. PPTKR - BATAN
PLTN
Technical Report Series No. 279, A Guidebook, IABA, Viena 1988.
Kemajuan Pekerjaan Tim Studi Tapak dan Studi Kelayakan (STSK), Batan, 1992.
DISKUSI UT AJA : 1. Siapa yang berwenang mensyahkan kegiatan PLTN pada awal sebelum ada 2. Siapa pula yang memberikan perijinan untuk safety PLTN? ADI W ARDOYO
?
:
1. Yang berwenang mensyahkan PEN (Program Energi Nuklir) adalah Pemerintah. 2. Yang memberikan perijinan adalah suatu Badan Pengawas Tenaga Atom yang mempunyai fungsi melakukan pengaturan dan perijinan. Diharapkan pada saatnya nanti Badan ini telah dibentuk oleh Pemerintah.
191
Prosidillgs Semillar TektlOlogi dan Keselamalall PLTN serla Fasilitas Nuklir .
Serpollg. 9-10 Februari 1993 PRSG. PPTKR-BATAN
';'
" -Z IS V) a::~U Z l0 :J a:: a:: ~ ~ ZI o 9 00= 'W cc: '"
~
0 W
•...
/
Z'W -W'" a.. U V) W -:J w \.!) I- Z
8
c..?
/
I W
a:: 0..
~.---1 HO.:U 3
192
Z
..D
~ () ~ ~ ...
'"
... 0 ~ V;QO~
•.• c ; =-
-, .
o n
,- .. - . I-I] -III1 . -J .-1
.
u _ -
.
-<'Qu't>~1 1 -14 _4 --5 -0 -E·PROJECT 111olu,tion -8 PR Silt I.AANUF 7-13 -10 -9 0(W'crUr,lIon 1C1r-cI~n ACTURING Jnd ACTI ou,rilic.al~n VITI ESIn
1I Conti ,el "e-QOII" Conl1lUetta" turbinc:/vcnn.uor bvildi"'9 • COUMISSIONING PO""""'fl Cons1fUCI'o" Inlull,t,on Inualtuioo lyUrm luwiliuy ptim,J,ty tCKlot pl'v\niN) syUtms build,,,? Con,trVClion PtO;«1 r"IJ;" •.•. ,uxiti~y t;"9ion sytlrmt buikji""'l In
conl.ain(T'l.(nC b.• ,~m..a ( poo r;"1
a
~~
.
u c - c'? )~ - 0_ a ...J~~ U0 ~ ~ E JC J~~
u. _
- --. ~ --.-....------
.
J
-- ----.,
C
-;;~~
c)0 ~- ~t. E
:;
::>1t>:
§.~. ::-'" ~~ ~ §.
.
>;-1:>
.
---. - ----+--<> - .- -• r- - - - -, - - -• - - - - .....- ---- .
,
::::"'"' ...••
...
F
:;;
~ ()
~ ~ ~ '"
'" is"
:i! I:>
~ " ~ ~ ~
'C I.H
~ ~
;g~ t.)~ .c;)
'?
:g~ ~~ , 2 Gambar 2. Schedule for a nuclear power project
5::~
~~
Prosidings Seminar Tekn%gi serta Fasi/ilas Nllklir
dan Kese/amatan
SECTION:
INTRODUCTION
SUBJECT:
BASIC PRINCIPLES
PLTN
Serpong. 9-10 Februari 1993 PRSG. PPTKR - BATAN
& WHO
WHAT
PROJECT OBJECTIVES
SCHEDULE8REAKOD~~ STRUCTURE WORK
OBJECTIVES
HOW
DEVELOP PLANS
LOGIC
NETWORKS
PRODUCTION
PLANS
WHEN
DETERMINE SCHEDULES FE EDBACI<
.
SCHEDULE
INCORI'ORAhN·C MANAGEMENT DECISIONS ACTION5
AND
'
I
II1II _
---11;1
l1li
DATES
AOGED TO LOGIC NETWORKS AND PRODUCTION
PLANS
m
a
WOR I<
B fJ
-
r"'ONITOR
__
Ifi!
&
CONTROL
EVALUATE PROGR
ESS REGULAR REPORTING
DECISIONS
PROGRESS
ANALYSIS
!It
MANAGEMENT ACTION
ACTIONS
I I
Gambar 3. MANAGEMENT
PROCESS CYCLE
\ 194
Prosidings Seminar Tekn%gi serla Fasililas Nllk/ir
dan Kese/amalan
Serpong, 9-10 Febrnari 1993 PRSG, PPTKR - BATAN
PLTN
ABILITY
TO INFLUENCE
FINAL COST 100
OVER PROJECT LIFE
'1.
HIGH .•.
COST
.
EXPENOITURE
ENGINEERING
A81UTY
10 INFLUE.'ICE COST
PROCUREMENT
, , 'CONSTRUCTION
i
I
I I T
STARTUP
LOW TIME
START DATE
~
I
NEED DATE
Gambar 4
195
Ke Daftar Isi