KEGIATAN MEMBACA BUKU CERITA DALAM PENGEMBANGAN KEMAMPUAN LITERASI DASAR ANAK USIA DINI
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi dan Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta
Diajukan Oleh : ANISA ROHMATI FARIHATIN F 100 080 029 / G 000 080 283
TWINNING PROGRAM FAKULTAS PSIKOLOGI DAN FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
i
KEGIATAN MEMBACA BUKU CERITA DALAM PENGEMBANGAN KEMAMPUAN LITERASI DASAR ANAK USIA DINI
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi dan Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta
Diajukan Oleh : ANISA ROHMATI FARIHATIN F 100 080 029 / G 000 080 283
TWINNING PROGRAM FAKULTAS PSIKOLOGI DAN FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
ii
KEGIATAN MEMBACA BUKU CERITA DALAM PENGEMBANGAN KEMAMPUAN LITERASI DASAR ANAK USIA DINI Anisa Rohmati Farihatin Fakultas Psikologi dan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta Kegiatan membaca yang dilakukan oleh orangtua bersama-sama dengan anak merupakan suatu cara untuk mengembangkan kemampuan atau ketrampilan anak dalam mengembangkan kemampuan literasi dasar anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana orangtua mengembangkan kemampuan literasi dasar anak usia dini melalui kegiatan membaca buku cerita. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu dari anak usia ± 4-6 tahun yang bersekolah di TK-IT Nur Hidayah Surakarta yang melakukan kegiatan membaca buku cerita bersama anak. Jumlah informan dalam penelitian ini berjumlah 6 informan. Kegiatan membaca buku cerita dalam pengembangan kemampuan literasi dasar anak dalam penelitian ini akan diamati dan juga digali melalui metode wawancara dan observasi, yang dilakukan dengan menggali informasi mengenai kegiatan membaca buku cerita yang dilakukan orangtua bersama dengan anak didalam rumah, jenis buku cerita yang disukai oleh anak, dan manfaat dari kegiatan manfaat membaca buku cerita dalam meningkatkan kemampuan literasi dasar anak usia dini. Berdasarkan pada hasil analisis dapat disimpulkan bahwa kegiatan membaca buku cerita yang dilakukan orangtua bersama anak meliputi proses anak diajak untuk membaca buku cerita, ketika anak belum dapat membaca maka anak akan membolak-balik buku cerita dan hanya melihat-lihat gambar sampai anak dapat membaca kata yang ada dalam buku cerita tersebut. Kegiatan membaca buku cerita bersama anak yang dilakukan oleh orangtua yang berprofesi IRT waktu kegiatannya lebih lama dan lebih sering dilakukan dibandingkan dengan orangtua yang berprofesi sebagai profesional. Jenis buku yang disukai oleh anak menurut orangtua yang berprofesi IRT dan profesional adalah sama yaitu buku cerita yang berisi cerita yang ringan, sesuai usia anak dan imajinatif. Seluruh informan yaitu orangtua yang berprofesi IRT dan profesional berpendapat bahwa manfaat dari kegiatan membaca buku cerita untuk kemampuan literasi dasar anak yaitu sebagai sarana belajar bahasa asing yaitu bahasa selain bahasa ibu, anak jadi sering bertanya ketika ada kosa kata yang tidak diketahui dan membuat anak lebih senang membaca serta pengetahuan anak bertambah. Kata kunci :buku cerita, literasi dasar, anak usia dini.
v
tua berlomba-lomba mencarikan sekolah
Latar Belakang Masalah
yang
Usia dini merupakan periode awal
anaknya dengan kualitas yang memadai
paling
dalam mengajarkan membaca dan menulis.
sepanjang
penting
rentang
dan
mendasar
pertumbuhan
dan
Sedangkan di rumah orang tua berupaya
perkembangan kehidupan manusia. Pada
mengajarkan anak membaca dengan cara
masa usia dini, semua potensi anak
yang berbeda-beda. Salah satunya yaitu
berkembang
menggunakan buku cerita sebagai media
sangat
anak mengalami masa
cepat keemasan
dimana yang
yang
merupakan masa dimana anak mulai peka
digunakan
untuk
menstimulasi
kemampuan anak.
atau sensitif untuk menerima berbagai
Dalam
rangsangan.
hal
ini
buku
cerita
merupakan salah satu alternatif yang bisa
Kemampuan membaca dan menulis di awal tahap masa prasekolah
digunakan
atau
untuk
meningkatkan
kemampuan literasi dasar pada anak usia
literasi dasar memiliki peranan penting
dini, dengan
dalam kehidupan seorang anak, terutama
macam
untuk kesuksesan akademisnya (Hasan,
keterlibatan orang tua dalam mendampingi
2008). Anak-anak yang lebih awal belajar
anak dalam membaca buku cerita. Dengan
membaca dan tidak mengalami hambatan
ini diharapkan lingkungan di rumah dapat
yang berat akan lebih mudah menjadi
mendukung
pembaca yang aktif daripada anak-anak
mengikuti proses belajar membaca dan
yang mengalami hambatan yang berat
menulis di sekolah.
dalam belajar membaca (Lonigan, 2006).
menggunakan
jenis
buku
anak
Dengan
cerita
untuk
berbagai
berbagai serta
bersiap-siap
permasalahan
Anak yang belajar membaca sejak dini
yang ada maka muncul pertanyaan dari
biasanya adalah mereka yang orang tuanya
penulis
sering membacakan mereka ketika mereka
membaca buku cerita yang dilakukan
masih kecil (Papalia, 2009).
orang
Fenomena
yang
ada
pada
yaitu
tua
bagaimana
bersama
mengembangkan
kegiatan
anak
untuk
kemampuan
literasi
masyarakat saat ini dimana anak sebelum
anak didalam
usia lima tahun sudah dapat membaca dan
manfaat buku cerita dalam meningkatkan
adanya tuntutan pendidikan pada anak
kemampuan literasi dasar anak usia dini.
pada pendidikan formal (sekolah dasar),
Untuk menjawab pertanyaan dan rumusan
adanya syarat masuk sekolah dasar yang
masalah diatas, maka penulis mengambil
mewajibkan anak untuk sudah dapat
judul “Kegiatan membaca buku cerita
membaca dan menulis. Itu sebabnya orang 1
rumah, dan bagaimana
dalam pengembangan kemampuan literasi
kepada anak sejak lahir sampai dengan
dasar anak usia dini”.
enam
tahun
yang dilakukan
melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
Membaca Buku Cerita Membaca adalah
dan
proses
perkembangan jasmani dan rohani agar
yang dilakukan serta dipergunakan oleh
anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pembaca untuk memperoleh pesan, yang
pendidikan
hendak disampaikan oleh penulis melalui
diselenggarakan
media kata-kata atau bahasa tulis (Tarigan,
nonformal, dan informal”.
2008).
Menurut
suatu
pertumbuhan
Smyth
lebih pada
lanjut,
yang
jalur
formal,
(dalam
Usia dini merupakan periode yang
Tampubolon 1993), cerita adalah salah
paling penting dan mendasar sepanjang
satu bentuk komunikasi antara orang per
rentang kehidupan manusia. Karena pada
orang dari segala usia.
usia ini semua potensi anak sedang
Salah satu media bercerita adalah dengan
menggunakan
sangat
cepat.
Bahasa
cerita.
merupakan sarana berkomunikasi dengan
Pembacaan cerita kepada anak memainkan
orang lain. Melalui bahasa, seseorang
peranan
dalam
dapat menyatakan pikiran dan perasaan
kebiasaan
dalam bentuk tulisan, lisan, isyarat atau
penting
menumbuhkan membaca,
buku
berkembang
bukan
minat tetapi
saja
dan juga
dalam
gerak.
mengembangkan bahasa dan pikiran anak. Apabila anak telah mencapai jenjang
Metode Pengumpulan Data
berbahasa dalam penguasaan kata, kurang
Metode pengumpulan data yang
lebih pada usia dua tahun, orang tua
akan digunakan dalam penelitian ini
terutama
menggunakan
ibu
sebaiknya
sering
membacakan cerita kepada anak-anak pada
metode
wawancara,
observasi, dan dokumentasi.
waktu yang tepat yaitu ketika perhatiannya
Analisis yang digunakan dalam
dapat terpusat untuk mendengarkan.
penelitian ini adalah secara deskriptif naratif yaitu menceritakan dengan runtut data yang diperoleh dari lapangan. Data
Anak Usia Dini Menurut Undang-undang RI No.
yang diperoleh akan dianalisis dengan
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
menggunakan
Nasional, Bab1 ayat 14 (dalam Santi,
analysis)
2009), pendidikan anak usia dini adalah “
wawancara dan untuk data hasil observasi
Suatu upaya pembinaan yang ditujukan
dianalisis secara deskriptif. Proses analisis 2
yang
analisis
isi
diperoleh
(content dari
hasil
data diperoleh dengan menelaah seluruh data yang diperoleh dari lapangan, baik yang diperoleh dari metode wawancara, observasi dan dokumentasi.
HASIL Karakteristik Informan Penelitian Tabel Karakteristik Informan Penelitian No
Nama
Usia
Pend
Profesi
Keterangan
YW
± 35
S1
Pegawai BUMN
Ibu dari AUD yang melakukan kegiatan membaca buku cerita bersama anak di dalam rumah.
RAS
± 41
S1
IRT
Ibu dari AUD yang melakukan kegiatan membaca buku cerita bersama anak di dalam rumah.
FY
± 37
S1
Karyawan
Ibu dari AUD yang melakukan kegiatan membaca buku cerita bersama anak di dalam rumah.
EZF
± 43
S1
IRT
Ibu dari AUD yang melakukan kegiatan membaca buku cerita bersama anak di dalam rumah.
5
MHS
± 35
S2
IRT
Ibu dari AUD yang melakukan kegiatan membaca buku cerita bersama anak di dalam rumah.
6
R
± 37
S1
Pedagang
Ibu dari AUD yang melakukan kegiatan membaca buku cerita bersama anak di dalam rumah.
1
2
3
4
3
Kategorisasi ibu yang melakukan kegiatan membaca buku cerita bersama anak dalam pengembangan kemampuan literasi dasar. Tabel Kategorisasi Ibu yang Melakukan Kegiatan Membaca Buku Cerita Bersama Anak di dalam Rumah.
No
Na ma
Usia
Pend
Profesi
1
YW
± 35
S1
Pegawai BUMN
2
RAS
± 41
S1
IRT
3
FY
± 37
S1
Karyawan
4
EZF
± 43
S1
IRT
5
MH S
± 35
S2
IRT
6
R
± 37
S1
Pedagang
4i
Keterangan
Kategori
Ibu dari AUD yang melakukan kegiatan membaca buku cerita bersama anak di dalam rumah. Ibu dari AUD yang melakukan kegiatan membaca buku cerita bersama anak di dalam rumah. Ibu dari AUD yang melakukan kegiatan membaca buku cerita bersama anak di dalam rumah. Ibu dari AUD yang melakukan kegiatan membaca buku cerita bersama anak di dalam rumah. Ibu dari AUD yang melakukan kegiatan membaca buku cerita bersama anak di dalam rumah. Ibu dari AUD yang melakukan kegiatan membaca buku cerita bersama anak di dalam rumah.
Ibu yang tergolong profesional Ibu yang tergolong IRT Ibu yang tergolong profesional Ibu yang tergolong IRT Ibu yang tergolong IRT Ibu yang tergolong profesional
membaca buku cerita. Sedangkan waktu
Pembahasan Terbentuknya kemampuan
literasi
atau jenis kegiatan yang dilakukan orang
dasar anak usia dini tidak dapat terjadi
tua bersama anak oleh
dalam waktu singkat, tetapi kemampuan
berprofesi sebagai profesional gabungan 3
itu juga dipengaruhi oleh faktor peran
orang subjek YW, FY, R dalam kegiatan
keluarga
membaca
terutama
mengembangkan
ibu
dalam
kemampuan
tersebut
didalam
buku
cerita
rumah
yaitu
informan yang
bersama
anak
informan akan
kepada anaknya. Menurut Katz (1997)
membaca buku cerita bersama anak ketika
Anak yang mendapat
dukungan dan
ada waktu longgar, atau setelah pulang
bantuan yang baik dari orangtuanya akan
kerja, anak lebih sering membaca buku
bisa belajar dan mencapai kemajuan lebih
cerita sendiri.
baik dibanding anak yang tidak mendapat
Seluruh
dukungan dan bantuan dari orangtuanya.
berprofesi
Beragam cara yang mereka terapkan
informan sebagai
baik IRT
yang maupun
profesional berpendapat bahwa buku cerita
untuk meningkatkan kemampuan anak
yang dirasa efektif
salah satunya dengan menggunakan buku
kepada anak mereka.merasa buku cerita
cerita. Dalam penelitian ini, waktu yang
yang
dihabiskan oleh orangtua untuk membaca
gambarnya bewarna, font dalam buku
buku cerita bersama dengan anak oleh
tersebut tidak terlalu kecil serta tulisan
informan
lebih
yang ada dalam buku tersebut sedikit tidak
banyak daripada profesional. Waktu atau
terlalu banyak akan dapat meningkatkan
jenis kegiatan yang dilakukan orang tua
kemampuan anak dalam membaca buku
bersama anak oleh
cerita.
yang
berprofesi
IRT
informan yang
berprofesi sebagai IRT gabungan 3 orang
memiliki
ketika diterapkan
banyak
gambar
dan
Manfaat dari kegiatan membaca
subjek yang berinisial RAS, EZF, MHS
buku
dalam kegiatan
membaca buku cerita
meningkatkan kemampuan membaca dan
dirumah yaitu dengan membaca buku
menulis anak menurut informan yang
cerita bersama anak hampir setiap hari,
berprofesi IRT dan profesioanal sama
setelah
akan
yaitu anak dan informan menjadi lebih
membaca buku cerita bersama dengan
dekat secara emosional, wawasan anak
informan dan ketika sedang ada waktu
menjadi bertambah, Anak juga jadi lebih
luang informana akan membawa buku
sering bertanya kepada informan ketika
cerita dan diletakkan didepan anak, nanti
ada kosa kata yang tidak, anak menjadi
lama-lama anak akan tertarik dan mau
lebih kreatif, cerdas, dan senang membaca,
pulang
sekolah
anak
4 5
cerita
bersama
anak
dalam
membuat
informan
lebih
mudah
orangtua yang membantu dan memberi
mengajarkan suatu hal yang baru kepada
dorongan pada anaknya secara pribadi,
anak karena anak lebih cepat menangkap
memberi efek yang tak terhingga besarnya
dan perilaku anak menjadi lebih terkontrol
terhadap kemampuan literasi anak, media,
karena jarang keluar rumah ketika anak
fasilitas yang disediakan oleh orangtua
senang membaca buku cerita, anak juga
untuk
dapat belajar bahasa inggris lewat buku
kemampuan
anak
cerita dua bahasa atau bilingual.
berpengaruh
salah
Memperkenalkan anak dengan dunia
mendukung
peningkatkan juga
sanagat
satunya
dengan
menggunakan media buku cerita
literasi sedini mungkin dapat membentuk mindset positif anak terhadap kegiatan
Kesimpulan dan Saran
literasi, namun pada kenyatannya seluruh
Berdasarkan hasil dari analisis data
informan
dalam
mengembangkan
dan pembahasan dalam penelitian ini,
kemampuan literasi dasar anak ketika di
dapat
rumah melalui kegiatan membaca buku
membaca buku cerita dalam meningkatkan
cerita tidak menemui kesulitan. Hanya
pengembangan kemampuan dasar anak
kemampuan literasi
usia dini dapat dilihat dari: Kegiatan
dasar anak oleh
disimpulkan
bahwa
kegiatan
orangtua berprofesi IRT
lebih cepat
membaca buku cerita yang dilakukan
daripada
profesional.
orangtua dan anak di rumah dan manfaat
Adapun kemampuan literasi dasar anak
membaca buku cerita dalam meningkatkan
yang berprofesi sebagai IRT gabungan 3
kemampuan literasi dasar anak usia dini.
yang
berprofesi
orang subjek inisial RAS, EZF, MHS lebih cepat
karena
orangtua
menghabiskan
waktu
lebih
Berdasarkan
pada
kesimpulan
banyak
tersebut untuk, dalam mengembangkan
anak,
kemampuan literasi dasar anak usia dini
dengan
orangtua mengajarkan anak membaca
sebaiknya
selalu
memberikan
hal-hal
lebih awal dibandingkan orang tua yang
positif kepada anak diantaranya adalah
berprofesi profesional.
selalu memuji perkembangan belajar anak,
Menurut Katz (1997) Anak yang
meluangkan waktu untuk mendampingi
mendapat dukungan dan bantuan yang
anak dalam belajar dan membelikan anak
baik dari orangtuanya akan bisa belajar
buku cerita tidak hanya yang berisi
dan
baik
dongeng tapi juga ilmu pengetahuan dan
dibanding anak yang tidak mendapat
buku cerita yang terdapat dua bahasa atau
dukungan dan bantuan dari orangtuanya.
bilingual
mencapai
kemajuan
lebih
Banyak penelitian membuktikan bahwa 56
agar
anak
dapat
terbiasa
membaca bahasa asing yaitu bahasa selain bahasa ibunya. Sedangkan
untuk
peneliti
selanjutnya diharapkan mampu menggali lebih
dalam
tetang
pengembangan
kemampuan literasi dasar anak usia dini oleh orangtua selain menggunakan media buku
cerita.
penggetahuan
sehingga
informasi
pembaca
dan
mengenai
pengembangan kemampuan literasi dasar anak usia dini lebih beragam.
DAFTAR PUSTAKA Hasan, M. 2008. Pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta. Diva Press. Lonigan, C. J. 2006. Development, Assesment, and Promotion of Preliteracy Skills. Early Education and Development, 17 (1), 91-114. Papalia, D. E., Olds, S. W., dan Feldman, R.D.. 2009. Human Development, Perkembangan Manusia. Jakarta: Salemba Humanika Katz, A. 1997. Membimbing Anak Belajar Membaca. Jakarta : Arcan Santi, D. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini Antara Teori dan Praktik. Jakarta: PT.Indeks Tampubolon. 1993. Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada Anak. Bandung: Angkasa. Tarigan, H. G. 2008. Membaca: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Raya.
67